uji karakteristik dan stabilitas krim minyak biji kelor...

62
UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR (Moringa oleifera L.) KARYA TULIS ILMIAH Oleh: Natalia Kristina Koe Soba PO. 530333215677 Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program pendidikan Ahli Madya Farmasi KEMENTERIAN KESEHATAN REPUPLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG PROGRAM STUDI FARMASI KUPANG 2018

Upload: others

Post on 11-Aug-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM

MINYAK BIJI KELOR (Moringa oleifera L.)

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

Natalia Kristina Koe Soba PO. 530333215677

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan program pendidikan Ahli Madya Farmasi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUPLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PROGRAM STUDI FARMASI KUPANG

2018

Page 2: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM

MINYAK BIJI KELOR (Moringa oleifera, L)

Oleh :

Natalia Kristina Koe Soba

PO. 530333215677

Telah disetujui untuk mengikuti ujian

Kupang, 19 Juli 2018

Pembimbing

Marce I. Taku Bessi, S.Farm, Apt, M.Sc

NIP. 197901051999032001

Page 3: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

iii

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM

MINYAK BIJI KELOR (Moringa oleifera, L)

Oleh :

Natalia Kristina Koe Soba

PO. 530333215677

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji

Pada tanggal 25 Juli 2018

Susunan Tim Penguji

1. Maria I. M. Indrawati, S.Pd.,M.Sc

2. Marce I. Taku Bessi, S.Farm.,Apt.,M.Sc

Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk

memproleh gelar Ahli Madya Farmasi

Page 4: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Ilmiah ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali tertulis diacu dalam naskah

dan sisebutkan dalam daftar pustaka.

Kupang, Juli 2018

Natalia Kristina Koe Soba

Page 5: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

v

KATA PENGANTAR

Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan penyertaan-Nya

sehingga penulis diberikan hikmat untuk menyelesaikan penelitian dan menyusun

Karya Tulis Ilmiah dengan judul Uji Karakteristik dan Stabilitas Krim Minyak

Biji Kelor ( Moringa oleifera L.)

Karya Tulis Ilmiah yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada

masyarakat mengenai pemanfaatan minyak biji kelor ini dapat diselesaikan tidak

terlepas dari dukungan berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Ragu Harming Kristina, S.KM, M.Kes selaku Direktur Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang.

2. Ibu Dra. Elisma, Apt., M.Si selaku Ketua Prodi Farmasi Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Kupang

3. Ibu Maria I. M. Indrawati, S.Pd., M.Sc selaku penguji I yang telah memberi

masukan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penyusunan

Karya Tulis Ilmiah.

4. Ibu Marce I. Taku Bessi, S.Farm.,Apt.,M.Sc selaku penguji II sekaligus

pembimbing yang senantiasa membimbing, mengarahkan dan memotivasi

penulis dalam menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

5. Bapak Falentinus S. Duly, A.Md.F, Ibu Asmaira Br. Tarigan, A.Md.F dan Ibu

Ivan O. Biru, A.Md.F selaku pembimbing di laboratorium yang setia

membimbing dan mengarahkan selama proses penelitian.

6. Orang tua tercinta Bapak, Mama, Kakak Sarlyn, Kakak Teri, kakak Hilda,

kakak Egy dan Reinatus serta seluruh keluarga yang selalu memberikan cinta

Page 6: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

vi

kasih, dan mendukung penulis dalam doa selama proses perkuliahan dan

penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

7. Sahabat-sahabat terkasih (Susan, Arse, Ina, Astin, Resty, Vany,Yolan, Mega,

Yuni Tris, Wanti, Viany, Fany dan Science 13 yang telah mendukung dan

membantu selama proses perkuliahan.

8. Teman-teman seperjuangan Farmasi angkatan 16 dan adik-adik tingkat yang

selalu mendukung.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian dan

Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak

kekurangan baik materi maupun cakupan pembahasan dalam penulisan karya

Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun

dari semua pihak sangat diharapkan guna meyempurnakan penulisan selanjutnya.

Kupang, Juli 2018

Penulis

Page 7: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

vii

INTISARI

Kelor (Moringa oleifera L.) merupakan tanaman yang dapat dijadikan bahan

kosmetik. Bagian tanaman yang digunakan adalah biji yang diolah menjadi

tepung dan minyak sebagai bahan baku kosmetik bernilai tinggi karena memiliki

aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 9,0417%. Dalam penelitian ini biji

kelor diolah menjadi minyak dan diformulasikan kedalam sedian krim. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah minyak biji kelor yang diformulasi

dalam dalam bentuk krim memenuhi kriteria karakteritik krim yang meliputi

organoleptis, pH, homogenitas, daya sebar , viskositas dan stabilitas krim. Biji

kelor diekstrasi dengan metode sokletasi menggunakan n- heksan, selanjutnya

dilakukan purifikasi atau pemisahan n-heksan. Minyak biji kelor diformulasikan

dalam bentuk krim dengan basis vanishing cream. Krim dibuat 2 formula dengan

konsentrasi 4% untuk formula 1 dan 6% untuk formula 2 yang disimpan selama 4

minggu dan dilakukan pengujian setiap minggu untuk mengetahui karakteristik

dan stabilitas krim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH, homogenitas,

organoleptis dan viskositas krim minyak biji kelor memenuhi syarat sedangkan

daya sebar tidak memenuhi syarat serta menunjukkan bahwa krim minyak biji

kelor tidak stabil pada penyimpanan suhu tinggi.

Kata Kunci : Minyak Biji Kelor (Moringa oleifera L.), Krim Minyak Biji

Kelor, Karakteristik dan ssStabilitas Krim

Page 8: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

LEMBARPERSETUJUAN.....................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii

PERNYATAAN......................................................................................................iv

KATA PENGANTAR.............................................................................................v

INTISARI..............................................................................................................vii

DAFTAR ISI.........................................................................................................viii

DAFTAR TABEL....................................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2

C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 3

1. Tujuan umum ................................................................................ 3

2. Tujuan khusus ............................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian................................................................................ 3

1. Bagi penulis ................................................................................... 3

2. Bagi institusi ................................................................................. 3

3. Bagi masyarakat ............................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4

A. Klasifikasi Tanaman Kelor................................................................... 4

B. Morfologi Tanaman Kelor ................................................................... 4

C. Kandungan Kimia Khasiat Biji Kelor .................................................. 5

D. Ekstraksi ............................................................................................... 6

E. Larutan Penyari .................................................................................... 6

F. Tinjauan Krim ...................................................................................... 7

G. Uji Karakteristik dan Stabilitas Krim ................................................... 9

H. Penentuan Aseptabilitas Sediaan Krim Minyak Biji Kelor. ............... 10

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................12

A. Jenis Penelitian ................................................................................... 11

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 11

C. Sampel ................................................................................................ 11

D. Variabel Penelitian ............................................................................. 11

E. Defenisi Operasional .......................................................................... 11

F. Alat dan Bahan ................................................................................... 12

G. Prosedur Penelitian ............................................................................. 13

Page 9: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

ix

H. Analisis Data ...................................................................................... 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................21

A. Determinasi ........................................................................................ 20

B. Ekstraksi ............................................................................................. 20

C. Pembuatan Krim Minyak Biji Kelor .................................................. 21

D. Karakteristik dan Stabilitas Krim Minyak Biji Kelor ........................ 21

1. Pengamatan organoleptis ............................................................ 21

2. Pengujian daya sebar ................................................................... 22

3. Pengujian pH ............................................................................... 23

4. Pengujian homogenitas ............................................................... 24

5. Pengujian viskositas .................................................................... 25

6. Penentuan Aseptabilitas Sediaan Krim Minyak Biji Kelor......... 25

BAB V SIMPULSAN DAN SARAN

A. Simpulan............................................................................................. 29

B. Saran ................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30

LAMPIRAN

Page 10: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kandungan Kimia Biji Kelor .................................................................... 5 Tabel 2. Komposisi Asam Lemak dalam Biji Kelor ............................................... 5 Tabel 3. Formula krim minyak biji kelor (Moringa oleifera L.) .......................... 14

Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Organoleptis Krim Minyak Biji Kelor ................... 22 Tabel 5. Daya Sebar Krim Minyak Biji Kelor ...................................................... 23 Tabel 6. Hasil uji homgenitas Krim Minyak Biji Kelor ....................................... 24

Tabel 7. Viskositas Krim Minyak Biji Kelor ........................................................ 25 Tabel 8. Simpulan Hasil Pengujian ....................................................................... 25

Page 11: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Determinasi ....................................................................................... 33 Lampiran 2. Perhitungan Rendemen ..................................................................... 34 Lampiran 3. Skema cara kerja ............................................................................... 34

Lampiran 4. Perhitungan Pengambilan Bahan ...................................................... 35 Lampiran 5. Hasil Uji Daya Sebar ........................................................................ 36 Lampiran 6. Hasil Uji pH ...................................................................................... 38

Lampiran 7. Gambar Proses Penelitian ................................................................. 39 Lampiran 8. Surat Persetujuan Responden ........................................................... 43 Lampiran 9. Kuesioner Aseptabilitas .................................................................... 45 Lampiran 10. Surat Izin Penelitian........................................................................ 49 Lampiran 11. Surat Selesai penelitian ................................................................... 50

Page 12: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tumbuhan Kelor.................................................................................38

Gambar 2. Minyak Biji Kelor............................ ................................................. 39 Gambar 3. Biji Kelor ............................................................................................38

Gambar 4. Sortasi Kering..... ............................................................................... 39 Gambar 5. Pengeringan.........................................................................................38

Gambar 6. Proses Penyerbukan........................................................................... 39

Gambar 7. Proses Sokletasi...................................................................................39

Gambar 8. Proses Pembuatan Krim............................... ..................................... 40 Gambar 9. Uji Homogenitas.................................................................................39

Gambar 10. Uji pH............................................. ................................................... 40 Gambar 11. Uji pH.................................................................................................39

Gambar 12. Uji Daya Sebar.. ............................................................................... 40 Gambar 13. Uji Viskositas.....................................................................................39

Gambar 14. Penyimpanan Suhu Tinggi ............................................................... 41

Gambar 15. Penyimpanan Suhu Rendah...............................................................40

Gambar 16. Penyimpanan Suhu Kamar ............................................................... 41 Gambar 17. Warna Krim ...................................................................................... 41

Gambar 18. Pengisian Kuesioner ......................................................................... 42

Page 13: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman kelor (Moringa oleifera, L) merupakan salah satu jenis

tanaman yang mudah tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Kelor dapat

dijumpai di Aceh, Kalimantan, Ujung Pandang dan Kupang, Nusa Tenggara

Timur (Fahey, 2005). Nusa Tenggara Timur adalah salah satu daerah

penghasil kelor yang baik, masyarakat Nusa Tenggara Timur mengolah

daun dan bunga kelor sebagai sayuran sedangkan, pemanfaatan biji kelor

belum secara maksimal dilakukan.

Biji kelor memiliki aktivitas antioksidan yang baik, mampu

mengurangi bahaya oksidatif yang berhubungan dengan penuaan dan kanker

selain itu berpotensi sebagai anti-inflamasi (Singh dkk., 2009). Biji kelor

dapat diolah menjadi tepung dan minyak yang digunakan sebagai bahan

baku kosmetik bernilai tinggi (Anwar dkk., 2007). Minyak biji kelor dapat

dijadikan sebagai bahan kosmetik karena memiliki aktivitas antioksidan

dengan nilai IC50 sebesar 9,0417% yang dapat membantu menghambat

radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh (Sudaryanto dkk., 2016).

Minyak biji kelor dihasilkan melalui ekstraksi dengan metode

sokletasi menggunakan pelarut n-heksan. Metode sokletasi merupakan

metode yang paling efektif untuk mengekstrak minyak karena hampir 99%

minyak dalam sampel dapat terekstrak (Ketaren, 1985). Pelarut n-heksan

Page 14: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

2

merupakan pelarut bersifat non polar yang digunakan karena dapat menarik

zat aktif (minyak biji kelor) yang juga bersifat non polar (Ketaren, 1985).

Minyak biji kelor dalam penelitian ini diformulasikan dalam sediaan

krim. Krim merupakan bentuk sediaan setengah padat yang mengandung

satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan yang sesuai

(Depkes RI, 1995). Sediaan krim dipilih karena banyak masyarakat yang

tertarik dengan produk kosmetik dalam bentuk krim (Wyatt dkk., 2001) dan

juga krim mudah dalam pemakaian dan tersebar merata (Ansel, 2005). Basis

krim yang digunakan dalam penelitian ini adalah basis vanishing crem.

Vanishing cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk

maksud membersihkan, melembabkan dan sebagai alas bedak. Digunakan

basis vanishing cream karena mudah dibersihkan dan memberikan rasa

nyaman pada pemakai karena tidak lengket saat diaplikasikan pada kulit.

Untuk menjamin krim yang dibuat memenuhi standar maka dilakukan uji

karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis, homogenitas, daya sebar,

pH dan viskositas krim.

B. Rumusan Masalah

Apakah minyak biji kelor dapat diformulasikan dalam bentuk krim dan

memenuhi standar karakteristik dan stabilitas krim?

Page 15: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

3

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui apakah minyak biji kelor dapat diformulasikan

dalam bentuk krim yang memenuhi standar karakteristik dan stabilitas

krim.

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik krim meliputi bentuk, warna, bau,

homogenitas, mengukur daya sebar, viskositas, dan pH sediaan krim.

b. Mengidentifikasi stabilitas sediaan krim minyak biji kelor (Moringa

oleifera, L) pada penyimpanan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

Untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dipelajari dan

mengembangkan kompetensi yang dimiliki selama perkuliahan di Prodi

Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang.

2. Bagi institusi

Sebagai referensi baru dalam bidang farmasestika.

3. Bagi masyarakat

Sebagai sumber informasi dalam memanfaatkan bahan alam untuk

pengobatan khususnya pemanfaatan minyak biji kelor.

Page 16: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Tanaman Kelor

Klasifikasi tumbuhan kelor diklasifikkasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Capparales

Suku : Moringaceae

Genus : Moringa

Spesies : Moringa oleifera, Lamk

(Determinasi UPT Materia Medika)

B. Morfologi Tanaman Kelor

Tumbuhan kelor umumnya ditanaman sebagai tapal batas atau

pagar di halaman rumah dan ladang, dapat pula ditemukan tumbuh liar.

Kelor termasuk jenis tumbuhan perdu berumur panjang berupa semak atau

pohon dengan ketinggian 7-12 meter. Batangnya berkayu (lignosus),

tegak, berwarna putih kotor, berkulit tipis dan mudah patah. Cabangnya

jarang dengan arah percabangan tegak atau miring serta cenderung tumbuh

lurus dan memanjang (Tilong, 2012) (Gambar 1). Buah kelor berbentuk

panjang dan segitiga dengan panjang sekitar 20-60 cm, berwana hijau

Page 17: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

5

ketika masih muda dan berubah menjadi coklat ketika tua (Tilong,2012).

Biji kelor berbentuk bulat, berwarna cokelat kehitaman (Gambar 2).

C. Kandungan Kimia Khasiat Biji Kelor

Kandungan biji kelor dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 berikut.

Tabel 1. Kandungan Kimia Biji Kelor

Kompenen Biji Kadar air (%) 3.11

Protein (g) 32.19

Lemak (g) 32.40

Serat (g) 15.87

Mineral (g) 5.58

Kalori (Kcal/100g) 15.96 (Khasanah dan Uswatun, 2008)

Tabel 2. Komposisi Asam Lemak dalam Biji Kelor Asam Lemak Komposisi

Asam Palmitat (C16:0) 6,5

Asam Behenic (C22:0) 7,1

Asam Stearat (C18:0) 6,0

Asam Oleat (C18:1) 72,2

Asam Linoleat (C18:2) 1,0

AsamArakhida (C20:0) 4,0

(Gustone dkk., 2007)

Biji kelor mengandung banyak alkaloid sebagai antioksidan yaang

dapat diekstrak sebagai minyak nabati (Kholis dkk.,2010). Minyak dari

biji kelor terdiri dari 82% asam lemak tak jenuh, 70% asam oleat. Profil

asam lemak ini sama dengan seperti minyak zaitun kecuali untuk asam

linoleate (Tsaknis dkk., 1998). Minyak kelor merupakan pelembab yang

efektif sehingga mencegah munculnya garis-garis halus dan kerutan. Kelor

sangat kaya akan antioksidan yang sangat efektif untuk membersihkan

kulit dari kotoran sehingga merupakan obat yang efektif untuk jerawat

(Krisnadi, 2013).

Page 18: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

6

D. Ekstraksi

Ekstraksi adalah proses pemisahan bahan dari campurannya

dengan menggunakan pelarut. Ekstrak adalah sediaan yang diperoleh

dengan cara ekstraksi tanaman obat dengan ukuran partikel tertentu

menggunakan medium pengekstraksi (menstruum) yang tertentu pula

(Agoes, 2009).

Metode eksraksi minyak biji kelor yang digunakan adalah

sokletasi. Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru

yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi

kontinu dengan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya

pendingin yang balik. Biomasa ditempatkan dalam wadah soklet yang

dibuat dengan kertas saring, melalui alat ini, pelarut akan terus direfluks.

Alat soklet akan mengosongkan isinya kedalam labu dasar bulat setelah

pelarut mencapai kadar tertentu. Setelah pelarut segar melewati alat ini

melalui pendingin refluks, ekstrasi berlangsung sangat efisien dan

senyawa dari biomasa secara efektif ditarik kedalam pelarut karena

konsentrasi awalnya rendah dalam pelarut (Depkes RI, 2000)

E. Larutan Penyari

Pelarut yang digunakan adalah n-heksan yang umumnya

digunakan untuk mengekstrak minyak dari bijinya seperti pada kacang-

kacangan dan flax. Hal ini karena heksana tidak reaktif dan inert dalam

reaksi organik karena bersifat sangat non-polar dan memilki narrow

distillation range dan selective power, sehingga tidak memerlukan tingkat

Page 19: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

7

pemanasan yang tinggi dan daya ekstraksinya tinggi, yang menjadikan

heksana sebagai pelarut yang baik untuk mengekstrak minyak dari bijinya

(Sudarmadji dan Suhardi, 1989). Minyak biji kelor bersifat nonpolar maka

mudah diekstraksi dengan pelarut-pelarut non-polar misalnya n-heksan

dan Petroleum eter.

F. Tinjauan Krim

Krim adalah sediaan setengah padat yang mengandung satu atau

lebih bahan obat terlarut dalam bahan dasar yang sesuai. Fungsi krim

adalah sebagai bahan pembawa substansi obat untuk pengobatan kulit,

sebagai bahan pelumas untuk kulit dan sebagai pelindung untuk mencegah

kontak permukaaan kulit dengan larutan berair dan rangsangan kulit

(Anief, 1997).

Krim mengandung paling sedikit dua fase yang tidak tercampur

antara satu dengan yang lainnya, yaitu fase hidrofil (air) dan fase lipofil

(minyak). Komponen yang terdistribusi dalam emulsi dinyatakan sebagai

fase terdispersi atau fase dalam. Komponen yang mengandung cairan

terdispersi dinyatakan sebagai bahan pendispersi atau fase luar atau fase

kontinu (Ansel, 2005). Formulasi krim ada dua, yaitu sebagai krim tipe air

dalam minyak (A/M) dan minyak dalam air (M/A).

a. Krim tipe air dalam minyak (A/M)

Ketika fase hidrofil terdispersi dalam fase lipofil maka disebut tipe air

dalam minyak (A/M). Keuntungan penggunaan tipe air dalam minyak

antara lain :

Page 20: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

8

1) Melindungi kulit secara efisien dengan membentuk lapisan minyak

pada kulit setelah digunakan.

2) Melembutkan kulit dengan carat mengurangi penguapan air pada

kulit sehingga dapat membentuk penghalang semi oklusif.

3) Meningkatkan penetrasi ke dalam stratum korneum yang bersifat

lipofilik terutama untuk pembawa zat aktif yang bersifat lipofilik.

4) Menurunkan resiko pertumbuhan mikroba.

5) Mencair pada suhu yang rendah (khusus untuk produk olah raga

musim dingin) (Paye dan Maibach, 2009)

b. Krim tipe minyak dalam air (M/A)

Ketika fase lipofil (minyak) didispersikan ke dalam globul-globul

dalam fase hidrofil (fase air) maka disebut tipe minyak dalam air

(M/A). Penerimaan yang tinggi terhadap tipe minyak dalam air

didasarkan pada alasan-alasan berikut :

1) Terasa ringan dan tidak berminyak

2) Menunjukkan penyebaran dan penyerapan pada kulit yang cukup

baik.

3) Memberikan efek dingin karena penguapan fase air eksternal (Paye

dan Maibach, 2009).

Page 21: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

9

G. Uji Karakteristik dan Stabilit as Krim

Uji fisik krim meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar,

viskositas krim dan pemeriksaan stabilitas krim.

Uji organoleptis dilakukan dengan melihat bentuk, warna, bau

dari masing-masing sediaan krim. Bertujuan untuk mengamati adanya

perubahan atau pemisahan fase emulsi, perubahan warna dan timbulnya

bau (Depkes RI, 1979)

Uji pH bertujuan untuk mengetahui tingkat keasaman atau

kebasaan sediaan krim. Sediaan krim yang baik harus memenuhi

persyaratan pH, sehingg a dapat diterima kulit dan tidak menimbulkan

iritasi. Sediaan krim memiliki pH sekitar 4,5-6,5 jika pH krim terlalu basa

dapat menyebkan kulit bersisik dan jika pH terlalu asamdapat

menyebabkan iritasi kulit (Wasiaadmaja, 1997). Range pH yang dapat

diterima kulit berkisar antara 4,0-7,5 (Aswal dkk., 2013)

Uji daya sebar bertujuan untuk mrengetahui seberapa baik daya

menyebar suatu sediaan saat diaplikasikan ke kulit. Semakin besar daya

menyebar maka semakin baik pula sifat fisik sediaan krim (Voight, 1995).

Daya sebar topikal yang baik antara 5-7 cm (Garg dkk., 2002).

Uji viskositas bertujuan untuk mengetahui sifat alir suatu sediaan.

Viskositas merupakan suatu tahanan yang mencegah zat cair untuk

mengalir. Semakin tinggi viskositas maka akan semakin besar tahanan

yang dihasilkan (Martin dkk., 2009). Sediaan dikatakan baik jika

viskositas berada pada rentang 2000-50.000 cPs (Atkins, 1996)

Page 22: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

10

Uji daya stabilitas dilakukan untuk mengetahui perubahan-

perubahan yang terjadi selama penyimpanan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi stabilitas fisik suatu sediaan antara lain suhu, kelembapan,

cahaya, oksigen (Voight, 1995).

H. Penentuan Aseptabilitas Sediaan Krim Minyak Biji Kelor.

Penentuan aseptabilitas menggunakan responden yang telah setuju

untuk menjaadi subyek penelitian serta telah mengerti prosedur

penggunaan krim. Jumlah responden 10 orang perempuan dengan usia 19-

23 tahun yang dipilih secara acak. Evaluasi aseptabilitas sediaan meliputi

warna, bau, kelembutan krim dioleskan, kemudahan dioleskan dan

kemudahan dicuci. Responden menggunakan krim minyak biji kelor

(Moringa oleifera) pada permukaan kulit dan dimintai pendapat tentang

krim. Untuk kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :

1. Warna : Tidak menarik = 1; Menarik = 2; Sangat menarik = 3

2. Bau : Tidak wangi = 1; Wangi = 2; Sangat Wangi = 3

3. Kelembutan dioleskan :Tidak lembut = 1; Lembut = 2;

Sangat lembut =3.

4. Kemudahan diratakan : Sulit rata = 1; Mudah rata = 2;Sangat mudah

rata = 3

5. Kemudahan dicuci : Sulit dicuci = 1; Mudah dicuci= 2; Sangat mudah

dicuci = 3

Nilai yang didapat terhadap masing-masing aspek yang diujikan dijumlah

dan hitung prosentasenya.

Page 23: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif

B. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Farmasetika, Laboratorium

Farmakognosi, Laboratorium Kimia dan Laboratorium Fisika Farmasi

Prodi Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang.

b. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan April- Juli 2018

C. Sampel

Biji kelor (Moringa oleifera) yang berasal dari Kelurahan Liliba, Kota

Kupang.

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu karakteristik

dan stabilitas krim minyak biji kelor dengan basis vanishing cream.

E. Defenisi Operasional

1. Biji kelor merupakan biji yang sudah tua, berwarna coklat diperoleh

dari kelurahan Liliba.

2. Minyak biji kelor merupakan minyak yang diperoleh dari hasil

sokletasi simplisia biji kelor menggunakan pelarut n-heksan.

Page 24: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

12

3. Krim minyak biji kelor adalah krim dengan basis vanishing cream ber

tipe minyak dalam air yang digunakan untuk membersihkan,

melembabkan dan sebagai alas bedak.

4. Karakteristik krim adalah pengujian sediaan krim minyak biji kelor

yang berupa uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, uji

viskositas dan uji pH.

5. Stabilitas krim adalah pengujian kemampuan sediaan krim minyak biji

kelor untuk bertahan pada suhu rendah (±4˚C), suhu kamar (±25˚C)

dan suhu tinggi (±40˚C) yang disimpan selama 4 minggu.

F. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi mortir dan stamper,

penangas air (Memmert), batang pengaduk, beaker glass 250 ml dan

100 ml dan 50 ml (pyrex), cawan porselen, gelas ukur, Erlenmeyer 250

ml (pyrex), sendok tanduk, spatel, pipet, timbangan digital (Shimadzu

type BL-3200H), kertas perkamen, kertas saring, desikator, ayakan,

soklet, hot plate (Medline type MS300HS), oven, waterbath, rotavapor

(Eyela type N-1000), tabung, labu alas bulat (Iwaki) dan viskometer

(Wagtech)

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak biji kelor,

asam stearat, setil alkohol, paraffin cair , gliserin, metil paraben,

propilenglikol, air suling,oleum rosae.

Page 25: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

13

G. Prosedur Penelitian

1. Determinasi

Determinasi tanaman kelor dilakukan di UPT Materia Medika Batu

Jawa Timur.

2. Pengumpulan Biji Kelor

Biji kelor diambil dari Kelurahan Liliba, Kota Kupang dari buah yang

sudah matang dengan ciri buah berwarna coklat.

3. Pembuatan Simplisia

Pengambilan dengan kriteria buah yang sudah tua. Buah kelor

kemudian dikupas, dipisahkan serabut dengan bijinya. Biji kelor yang

diperoleh disortasi basah dan dicuci dengan air. Selanjutnya biji kelor

dikeringkan dengan pada sinar matahari langsung yang ditutupi plastik

berwarna hitam dan disortasi kering untuk menjamin simplisia benar-

benar bebas bebas dari bahan asing. Selanjutnya simplisia diserbuk dan

diayak dengan menggunakan ayakan 60 mesh.

4. Ekstraksi

Serbuk simplisia biji kelor sebanyak 100 gram dibungkus

dengan kertas saring kemudian dimasukkan kedalam tabung soklet.

Labu diisi dengan pelarut kira-kira 2/3 bagiannya sampai badan soklet.

Panaskan dalam waterbath dan refluks selama kurang lebih 4 jam

hingga warna pelarut dalam wadah soklet pada saat kontak dengan

cuplikan tidak berubah. Dipisahkan pelarut dengan zat yang diekstrak

dengan destilasi secara langsung menggunakan alat soklet. Ulangi

Page 26: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

14

pemanasan sehingga dalam labu hanya terdapat zat sampel. Kemudian,

hitung rendemen dengan menggunakan rumus:

endemen o ot minyak

o ot simplisia x 100%

Minyak biji kelor yang diperoleh kemudian dipisahkan dari

pelarut n-heksan dengan cara diuapkan diatas water ath 70˚C

kemudian tambahkan air panas dikocok selama 12 menit, setelah

dingin minyak disentrifius selama 10 menit dengan kecepatan 3000

ppm. Untuk menghilangkan sisa-sisa air, ditambahkan natrium sulfat

anhidrat dan diamkan selama 5 menit, saring dengan kertas saring.

Masukkan hasil minyak dalam botol tertutup dan disimpan pada suhu

dingin (2˚C-8˚C)

5. Formulasi krim minyak biji kelor (Moringa oleifera, L)

Tabel 3. Formula krim minyak biji kelor (Moringa oleifera L.) Bahan F1 F2

Minyak biji kelor 4% 6%

Asam stearat 10% 10%

Setil alkohol 6 % 6%

Paraffin cair 6,6% 6,6%

Gliserol 3% 3%

Metil paraben 0,02% 0,02%

Propilen glikol 30% 30%

Oleum rosae 3 tetes 3 tetes

Aquades ad 40,38% 40,38%

(Duraivel dkk., 2014)

Page 27: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

15

Bahan-bahan yang digunakan dalam formulasi krim minyak biji kelor

adalah sebagai berikut:

a. Asam stearat

Asam stearat merupakan zat padat keras mengkilat, menunjukkan

susunan hablur, berwarna putih atau kuning pucat mirip lemak lilin

(Depkes RI, 1979). Dalam sediaan topikal digunakan sebagai

emulgator atau zat pengemulsi dan solubilizing agent (Armstrong

dan James, 2006). Adanya asam stearat dalam krim tipe M/A dapat

menyebabkan krim menjadi lebih lunak sehingga viskositasnya

semakin rendah. Jenis basis yang mempunyai viskositas tinggi akan

menyebabkan koefisien difusi suatu zat aktif dalam basis menjadi

rendah, sehingga pelepasan zat aktif dari basis akan kecil (Lachman

dkk.,1994).

b. Setil alkohol

Setil alkohol merupakan alkohol dengan bobot molekul tinggi yang

berfungsi sebagai zat pengental dan penstabil untuk sediaan minyak

dalam air (Ansel, 2005)

c. Paraffin liquid

Paraffin merupakan cairan kental, transparan, tidak berflourensi,

tidak berwarna atau putih keruh seperti lilin, tidak berbau dan

hampir tidak mempunyai rasa, agak berminyak saat disentuh

(Depkes RI, 1979). Paraffin dalam pembuatan krim dapat

digunakan sebagai stiffness (Armstrong dan James, 2006)

Page 28: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

16

d. Gliserin

Pada formulasi farmasetik toipkal dan kosmetik, fungsi utama

gliserin adalah sebagai humektan dan emollient (Armstrong dan

James, 2006). Gliserin mempunyai sifat fisik tidak berwarna, tidak

berbau, tidak mempunyai rasa, cairan kental. Penyimpanan glisrein

dalam wadah kedap udara pada suhu yang dingin dan kering

(Depkes RI, 1979).

e. Metil paraben

Berupa serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau, tidak

mempunyai rasa kemudian agak membakar diikuti rasa gatal.

Digunakan sebagai pengawet (Depkes RI, 1979).

f. Propilen glikol

Propilen glikol digunakan secara luas dalam kosmetik dan industri

farmasi sebagai pelarut dan pembawa untuk bahan-bahan yang

larut dan tidak larut dalam air. Propilen glikol sebagai pelembab

sangat cocok digunakan untuk sediaan topikal karena sifatnya yang

aman dan menguntungkan. Sebagai pelembab konsentrasi 15%

(Rowe dkk., 2009).

g. Oleum rosae atau minyak mawar adalah minyak atsiri yang

dimanfaatkan sebagai pewangi (Depkes RI, 1979)

Page 29: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

17

h. Aquades

Aquades merupakan cairan jernih yang tidak berwarna, tidak

berasa dan tidak berbau. Aquades digunakan sebagai pelarut

(Depkes RI, 1995)

6. Pembuatan krim

Fase minyak (asam stearat, paraffin cair dan setil alkohol) dileburkan

di atas penangas air sampai melebur sempurna dan dimasukkan ke

dalam mortir panas lalu gerus. Fase air (propilen glikol, gliserin dan

aquades) dilarutkan diatas penangas air ditambahkan kedalam fase

minyak gerus hingga mortir dingin dan terbentuk emulsi. Dimasukkan

minyak biji kelor ditambahkan metil paraben sebagai pengawet dan

minyak mawar sebagai pengaroma sedikit demi sedikit lalu gerus

hingga homogen. Krim dimasukkan dalam pot salep.

7. Identifikasi karakteristik sediaan krim minyak biji kelor

Untuk melihat karakteristik sediaan krim dilakukan uji stabilitas,

dengan parameter uji yaitu uji homogenitas, pengamatan organoleptis,

daya sebar, pengukuran pH dan uji viskositas pada sediaan.

a. Uji stabilitas

Krim disimpan pada suhu rendah (±4˚C), suhu kamar (±25˚C) dan

suhu tinggi (±40˚C) selama 4 minggu kemudian dilakukan

pengamatan organoleptis, pengukuran pH, homogenitas, daya sebar

tiap minggu dan viskositas setelah pembuatan krim.

Page 30: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

18

b. Uji organoleptik

Uji organolpetik dengan cara memperhatikan bentuk, warna dan

bau dari sediaan krim yang dibuat (Anief, 1997).

c. Uji daya sebar

Ditimbang 0,5 gram krim diletakkan di tengah cawan petri yang

berada dalam posisi terbalik. Diletakkan cawan petri yang lain di

atas krim. Dibiarkan diameter krim yang menyebar. Ditambahkan

50 gram beban tambahan, lalu didiamkan 1 menit dan diukur

diameternya. Ditambahkan lagi beban 100 gram beban tambahan,

lalu didiamkan 1 menit dan diukur diameternya (Voight, 1995)

d. Uji pH

Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH meter.

Rentang pH yang dapat diterima kulit berkisar antara 4,0-7,5

(Aswal dkk., 2013)

e. Uji homogenitas

Ditimbang krim 0,1 gram diletakkan pada kaca objek kemudian

dioleskan secara merata dan tipis pada kaca. Krim harus

menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya

butiran halus (Depkes RI, 1979)

f. Pemeriksaan viskositas

Uji viskositas krim dilakukan dengan menggunakan alat

viskometer. Krim sebanyak 100 gram dimasukkan ke dalam wadah

gelas kemudian spindle yang telah dipasang diturunkan hingga

Page 31: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

19

batas spindel tercelup ke dalam krim. Kecepatan alat dipaasang

pada 10 rpm dan 20 rpm, kemudian dibaca dan dicatat nilai

centripoise yang tertera pada alat (Ramington, 1995)

H. Analisis Data

Data yang diperoleh nantinya akan dianalisis dengan cara deskriptif

kualitatif. Ketegori yang digunakan adalah:

1. Krim dikatakan memenuhi uji organoleptis jika dalam pengamatan

karakterisasi krim tidak ada perubahan atau pemisahan fase emulsi,

perubahan warna dan timbulnya bau tengik (Anief, 1997)

2. Krim dikatakan memenuhi uji pH jika sediaan krim memiliki pH

sekitar 4-7,5 (Wasiaadmaja, 1997)

3. Krim dikatakan memenuhi uji homogenitas, jika saat dioleskan pada

kaca tidak ada butiran halus yang terlihat(Depkes RI, 1979)

4. Krim dikatakan memiliki daya sebar yang baik jika daya sebarnya

berkisar antara 5-7 cm (Garg dkk., 2002)

5. Krim memenuhi uji viskositas jika viskositas krim berada pada rentang

2000-50.000 cPs (Garg dkk., 2002)

Page 32: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi

Determinasi tanaman kelor dilakukan di Materia Medika Batu Jawa Timur

dan menunjukkan hasil bahwa tanaman yang digunakan adalah tanaman

kelor dengan nama latin Moringa oleifera, L. (Lampiran 1)

B. Ekstraksi

Minyak biji kelor diperoleh melalui ekstraksi menggunakan

metode sokletasi. Biji kelor yang diperoleh dikupas, dikeringkan,

diserbukkan, diayak menggunakan ayakan 60 mesh kemudian ditimbang

sebanayak 100 gram dan dimasukkkan dalam tabung soklet ditambah

pelarut 300 ml. Sokletasi minyak biji kelor dilakukan sampai warna

pelarut kembali jernih seperti semula yang menunjukkkan tidak ada lagi

zat aktif yang tersisa.

Minyak hasil sokletasi dipisahkan dari pelarut n-heksan dengan

cara diuapkan diatas water ath 70˚C kemudian ditambahkan air panas dan

dikocok selama 12 menit, setelah dingin minyak disentrifius selama 10

menit dengan kecepatan 3000 rpm dan diambil fase minyaknya. Untuk

menghilangkan sisa air digunakan natrium sulfat anhidrat, diamkan selama

5 menit setelah itu disaring. Minyak disimpan dalam botol tertutup dengan

suhu 0-4˚C. Rendemen yang diperoleh sebesar 13,31% (Lampiran 2).

Minyak biji kelor dalah minyak yang berwarna kuning sedikit kental

dengan bau seperti bau kacang-kacangan (Gambar 3).

Page 33: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

21

C. Pembuatan Krim Minyak Biji Kelor

Krim minyak biji kelor dibuat dalam 2 formula dengan konsentrasi zat

aktif yang berbeda. Formula 1 dan 2 menggunakan minyak biji kelor

sebanyak masing-masing 4% dan 6%. Tujuannya penggunaan 2 formula

untuk mendapatkan konsentrasi minyak biji kelor yang memenuhi

karakteristik dan stabilitas krim. Skema kerja dan perhitungan bahan krim

diihat pada lampiran 4 dan 5.

D. Karakteristik dan Stabilitas Krim Minyak Biji Kelor

Krim minyak biji kelor yang telah dihasilkan selanjutnya diamati

organoleptis, homogenitas dan diuji viskositas, pH dan daya sebar.

Pengujian dilakukan untuk mengetahui sebuah sediaan dapat bertahan dan

tidak mengalami kerusakan apabila disimpan pada suhu esktrim seperti

pada suhu rendah, suhu kamar dan suhu tinggi dalam jangka waktu

tertentu. Selain itu juga untuk mengetahui lama waktu sebuah sediaan

dapat bertahan saat berada di pasaran dan saat digunakan. Pengujian

karakteristik dan stabilitas krim sebagai berikut:

1. Pengamatan organoleptis

Pengamatan organoleptis meliputi pengamatan warna, bentuk dan bau

yang dilakukan dari minggu ke-0 sampai minggu ke-4. Pengamatan

warna, bentuk dan bau berkaitan dengan kenyamanan pada saat

penggunaan suatu sediaan. Suatu sediaan hendaknya memiliki warna

yang menarik, bertekstur lunak sehingga mudah dioleskan serta

memiliki bau yang menyenangkan pengguna.

Page 34: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

22

Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Organoleptis Krim Minyak Biji Kelor

Minggu Formula Warna, Bentuk, Bau

Suhu

Rendah

Suhu Kamar Suhu Tinggi

0 F1 P, SP, M P, SP, M P, SP, M

F2 P, SP, M P, SP, M P, SP, M

1 F1 P, SP, M P, SP, M PP, E, T

F2 P, SP, M P, SP, M PP, E, T

2 F1 P, SP, M P, SP, M PP, SP, T

F2 P, SP, M P, SP, M PP, SP, T

3 F1 P, SP, M P, SP, M PP, SP, T

F2 P, SP, M P, SP, M PP, SP, T

4 F1 P, SP, M P, SP, M PP, SP, T

F2 P, SP, M P, SP, M PP, SP, T

(Data primer penelitian, 2018)

Keterangan :F1 = Formula 1; F2 = Formula 2; P = Putih; PP = Putih Pucat

SP = Semi Padat;E = Encer;M = Mawar;T = Tengik.

Warna, bentuk dan bau krim suhu ±4˚C, suhu ±25˚C tidak mengalami

perubahan dalam penyimpanan sedangkan suhu ±40˚C berubah.

Perubahan yang terjadi adalah akibat dari reaksi oksidasi fase minyak

dalam krim (Rosmala Dewi dkk.). Adapun faktor lain berupa kesalahan

teknis. Bentuk krim pada suhu tinggi berubah menjadi encer dan baunya

menjadi tengik.

2. Pengujian daya sebar

Pengujian daya sebar kedua formula dilakukan dari minggu ke-0

sampai misnggu ke-4. Daya sebar berkaitan dengan penyebaran krim

pada kulit. Semakin besar daya sebar krim maka luas permukaan

kontak krim dan kulit semakin besar, penetrasi zat aktif baik dan

merata.

Page 35: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

23

Tabel 5. Daya Sebar Krim Minyak Biji Kelor Minggu Formula Daya sebar rata-rata (cm) Ket

Suhu

Rendah

Suhu

Kamar

Suhu

Tinggi

0 F1 6 6 6 MS

F2 5,5 5,5 5,5 MS

1 F1 5,5 5,2 5,8 MS

F2 5,4 5,2 5,8 MS

2 F1 5,4 5,2 5 MS

F2 5,4 5 5 MS

3 F1 5,3 5,4 5,5 MS

F2 5,6 5 5,4 MS

4 F1 3,4 5,3 4,7 TMS

F2 4,3 4,5 4,5 TMS

(Data primer penelitian, 2018)

Keterangan : F1 = Formula 1; F2 = Formula 2; MS= Memenuhi Syarat

TMS = Tidak Memenuhi Syarat.

Daya sebar krim minyak biji kelor pada minggu ke-0 sampai minggu

ke-3 memenuhi syarat namun pada minggu ke-4 daya sebar krim

tidak memenuhi syarat. Hal ini disebabkan karena komponen air

dalam krim berkurang sehingga krim mengalami perubahan bentuk

semi padat encer menjadi semi padat maka saat daya sebar diuji pada

minggu ke-4 krim tidak lagi memiliki kemampuan menyebar seperti

minggu-minggu sebelumnya (Lampiran 6)

3. Pengujian pH

Pengujian pH krim menggunakan pH meter pada minggu ke-0

sampai minggu ke-3 namun pada minggu ke-4 digunakan indikator

universal karena terjadi keruskan pada pH meter, tujuan pengujian

untuk mengetahui apakah pH krim sudah sesuai dan aman bagi kulit.

pH krim yang diuji dari minggu ke-0 sampai minggu ke-4

memenuhi syarat dengan rentang pH 4-6. Hal ini sangat baik,

Page 36: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

24

mengingat bila pH terlalu asam dapat menyebakan kulit gatal-gatal

dan bersisik (Lampiran 7).

4. Pengujian homogenitas

Tabel 6. Hasil uji homgenitas Krim Minyak Biji Kelor Minggu Homogenitas

SR SK ST

Formula 1

0 H, TG H, TG H, TG

1 H, TG H, TG H, TG

2 H, TG H, TG H, TG

3 H, TG H, TG H, TG

4 H, TG H, TG H, TG

Formula 2

0 H, TG H, TG H, TG

1 H, TG H, TG H, TG

2 H, TG H, TG H, TG

3 H, TG H, TG H, TG

4 H, TG H, TG H, TG

(Data primer penelitian, 2018)

Keterangan : SR= Suhu Rendah; SK= Suhu Kamar; ST= Suhu Tinggi H=

Homogen; TG = Tidak Menggumpal

Pengamatan homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah

semua zat sudah tercampur rata sehingga apabila diaplikasi ke

bagian kulit yang membutuhkan, semua daerah kulit memiliki

kesempatan yang sama untuk mendapat khasiat dari zat yang

terkandung dalam suatu sediaan. Homogenitas kedua formula dari

ketiga tempat penyimpanan mulai dari minggu ke-0 sampai

minggu ke-4 menunjukkan hasil yang homogen. Sediaan krim

yang homogen mengindikasikan bahwa ketercampuran dari bahan-

bahan krim dan minyak biji kelor baik sehingga tidak didapati

gumpalan ataupun butiran kasar pada sediaan.

Page 37: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

25

5. Pengujian viskositas

Tabel 7. Viskositas Krim Minyak Biji Kelor

Minggu Formula Kecepatan

(RPM)

Viskositas

(cPs)

Rata-

rata

1 2 3

0 1 20 6169 5923,2 5696 5929,4

0 2 20 7279,7 6121,7 5133,6 6178,3

(Data primer penelitian, 2018)

Keterangan: cPs = satuan viskositas

Pengujian viskositas menggunakan viskometer dengan rotor nomor

6 untuk formula 1 dan rotor nomor 4 untuk formula 2, kecepatan

20 rpm. Pengujian dilakukan pada minggu ke-0 setelah krim

dibuat. Berdasarkan nilai syarat viskositas yaitu 2000-50.000 cPs

maka hasil pengujian viskositas formula 1 dan 2 memenuhi syarat.

Proses pengambilan bahan sampai pengujian dapat dilihat pada

gambar lampiran 8.

Tabel 8. Simpulan Hasil Pengujian

Pengujian Formula Keterangan

1 2

Organoleptis - - Tidak memenuhi syarat

Homogenitas + + Memenuhi syarat

Viskositas + + Memenuhi syarat

pH + + Memenuhi syarat

Daya Sebar - - Tidak memenuhi syarat

6. Penentuan Aseptabilitas Sediaan Krim Minyak Biji Kelor.

Penentuan aseptabilitas menggunakan responden yang telah setuju

untuk menjadi subyek penelitian serta telah mengerti prosedur

penggunaan krim. Jumlah responden 10 orang perempuan dengan

usia 19-23 tahun yang dipilih secara acak. Evaluasi aseptabilitas

sediaan meliputi warna, bau, kelembutan krim dioleskan,

Page 38: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

26

kemudahan dioleskan dan kemudahan dicuci. Responden

menggunakan krim minyak biji kelor (Moringa oleifera L.) pada

permukaan kulit dan dimintai pendapat tentang krim. Untuk kriteria

penilaiannya adalah sebagai berikut:

1. Warna : Tidak menarik = 1; Menarik = 2; Sangat menarik = 3

2. Bau : Tidak wangi = 1; Wangi = 2; Sangat Wangi = 3

3. Kelembutan dioleskan :Tidak lembut = 1; Lembut = 2; Sangat

lembut = 3.

4. Kemudahan diratakan : Sulit rata = 1; Mudah rata = 2; Sangat

mudah rata = 3

5. Kemudahan dicuci : Sulit dicuci = 1; Mudah dicuci= 2; Sangat

mudah dicuci = 3

Nilai yang didapat terhadap masing-masing aspek yang diujikan

dijumlah dan dihitung prosentasenya menggunakan exel. Kuesioner,

surat persetujuan (Lampiran 9)

Uji aseptabilitas formula 1 menggunakan krim minyak biji kelor

yang telah disimpan selama 4 minggu, melibatkan 5 responden dari

tingkat 1 yang sudah bersedia.

Keterangan: TM = Tidak Menarik;M = Menarik; SM = Sangat Menarik

20%

80%

Formula 1

TM

M

SM

Page 39: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

27

Berdasarkan data yang diperoleh, hasil uji aseptabilitas formula 1

menunjukkan bahwa jumlah responden yang tidak tertarik berkaitan

dengan warna, bau dan daya cuci krim sebesar 20%. Krim minyak

biji kelor berwarna putih seperti warna krim pada umumnya, berbau

mawar namun berkurang ketajamannya dipengaruhi oleh suhu

penyimpanan dan lama penyimpanan sedangkan daya cuci krim

berkurang dikarenakan perubahan bentuk krim yang memadat pada

minggu ke-4. Hal diatas mempengaruhi presepsi masing-masing

responden.

Uji aseptabilitas formula 2 menggunakan krim minyak biji kelor

yang telah disimpan selama 4 minggu, melibatkan 5 responden dari

tingkat 2 yang sudah bersedia.

Keterangan: TM = Tidak Menarik;M = Menarik; SM = Sangat Menarik

Berdasarkan data yang diperoleh, hasil uji untuk aseptabilitas

formula 2 menunjukkan bahwa jumlah keterterimaan terhadap krim

minyak biji kelor berada pada taraf tidak menarik dengan persentase

40% berkaitan dengan warna, kelembutan saat dioles dan daya cuci

krim. Krim minyak biji kelor berwarna putih seperti warna krim

pada umumnya, kelembutan krim saat dioleskan kurang karena

40%

40%

20%

Formula 2

TM M SM

Page 40: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

28

terbentuk butiran-butiran halus yang dipengaruhi oleh pengadukan

krim yang terlalu cepat saat pembuatannya, sedangkan daya cuci

krim kurang disebabkan oleh perubahan bentuk krim yang memadat

diminggu ke-4. Hal diatas mempengaruhi masing-masing presepsi

responden.

Page 41: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa:

1. Minyak biji kelor konsentrasi 4% dan 6% dapat diformulasikan dalam

bentuk krim.

2. Krim minyak biji kelor memenuhi syarat karakteristik krim yang

meliputi homogenitas, pH dan viskositas sedangkan organoleptis dan

pengujian daya sebar tidak memenuhi syarat.

3. Krim minyak biji kelor stabil pada penyimpanan suhu rendah, suhu

kamar namun tidak stabil dalam suhu tinggi ditandai dengan perubahan

warna dan bau krim.

B. Saran

Bagi peneliti selanjutnya penting untuk melakukan pengujian viskositas

krim setiap minggu sesuai waktu uji yang ditentukan selain itu, diharapkan

untuk melakukan standarisasi krim minyak biji kelor dan pengujian

stabilitas kimia dan mikrobiologis

Page 42: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

30

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G., 2009. Teknologi Bahan Alam. Serial Farmasi Industri-2 Edisi Revisi.

ITB, Bandung.

Anief, M., 1997. Formulasi Obat Topical Dengan Dasar Penyakit Kulit. UGM

Press, Yogyakarta.

Ansel, H.C., 2005. Bentuk Sediaan Farmasi. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Anwar, F., Latif, S., Ashraf, M., dan Gilani, A.H., 2007. Moringa oleifera: a food

plant with multiple medicinal uses.

Armstrong, N.A. dan James, K.L., 2006. Pharmaceutical Experimental Design

and Interprolation Taylor and Francis, Bristol Baumann, L 2002.

Cosmetic Dermatology : Principles and Practice. Mc Gwar Hill

Companies Inc, New York.

Aswal, A., Karla, M., dan Rout, A., 2013. Preparation and Evaluation of

CreamPolyherbal Cosmetic. Der Pharmacis Lettre, .

Atkins, P.W., 1996. Kimia Fisik Jilid II, Edisi IV. ed. Erlangga, Jakarta.

Depkes RI, 1979. Farmakope Indonesia, edisi III. ed. Dijen POM, Jakarta.

Depkes RI, 1995. Farmakope Indonesia, edisi IV. ed. Direktorat Jendral

Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

Depkes RI, 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat

Jendral POM, Jakarta.

Duraivel, S., Asma, S., Rabbani, B., dan Eesaf, P., 2014. Formulation and

evaluation of Antiwrinkle activity of Cream and Nano emulsion of

Moringa Oleifera seed oil. IOSR Journal of Pharmacy and Biological

Sciences, 9: .

Fahey, J.W., 2005. Moringa oleifera: a review of medicinal evidence for its

nutrional, terapeutik, and priphylactic properties. 1.

Garg, A., Aggarwal, D., dan Garg, S., 2002. Spreading of Semisolid Formulation.

Pharmaceutical Technology, .

Gustone, F.D., Hardwood, J.L., dan Dijkstra, A.J., 2007. The Lipid Handbook,

Third Edition. ed. CRC Press, boca Raton.

Ketaren, S., 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Balai Pustaka, Jakarta.

Page 43: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

31

Khasanah dan Uswatun, 2008. Efektifitas Biji Kelor (Moringa Oleifera, LAMK)

sebagai Koagulan Fosfat dalam Limbah Cair Rumah Sakit (Studi. Kasus di

RSU Dr. Saiful Anwar Malang.

Kholis, N. dan F, H., n.d. Pengujian bioassay biskuit balita yang disuplementasi

konsetrat protein daun kelor (Moringa oleifera) pada model tikus

malnutrisi. Jurnal Tekhnologi Pertanian.

Krisnadi, A.D., 2013. Kelor Super Nutrisi. LSM-MEPELING, Kunduran Yogya.

Lachman, L., H.A. Liebermen dan J.L Kanig, 1994. Teori Dan Praktek Industri,

Jilid I, Edisi II Diterjemahkan Oleh Sisi Suyatni. Universitas Indonesia

Press, Jakarta.

Martin, A., James, S., dan Arthur, S., 2009. Farmasi Fisik Dasar-Dasar Kimia

Fisik Dalam Ilmu Farmasetik, Edisi III. ed. Universitas Indonesia Press,

Jakarta.

Paye, M., Barel, A.. dan Maibach, H.., 2009. Handbook of Cosmetic Science and

Technology, Third edition. ed. Informa Healtcare, New York.

Ramington, J.P., 1995. The Science and Practice of Pharmacy, 19 th edition. ed.

Mark Publishing Company, Easton Pensylvania.

Rosmala Dewi, Anwar, E., dan K S, Y., n.d. Uji Stablitas Fisik Formula Krim

yang Mengandung Ekstrak Kacang Kedelai (Glycine max).

Rowe, R.., Sheskey, P.J., dan Owen, S.C., 2009. Handbook of Pharmaceutical

Exipients, 5th. The Pharmaceutical Press, London.

Singh, B.., Singh, B.., Singh, R.., Prakash, D., Dhakarey, R., Upaddhya, G., dkk.,

2009. Oxidative DNA damaged protective activity, antioxidant and anti-

quorum sensing potensial of Moringa oleifera 47: .

Sudarmadji, S.B.H. dan Suhardi, 1989. Analisa Bahan Makanan Dan Pertanian.

Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Sudaryanto, Herwanto, T., dan Harnesa Putri, S., 2016. Aktivitas Antiokdan pada

Minyak Biji Kelor (Moringa oleifera L.) Dengan Metode Sokletasi

Menggunakan Pelarut N- Heksan, Metanol dan Etanol.

Tilong, A., 2012. Ternyata, Kelor Penakluk Diabetes. DIVA Press, Jogjakarta.

Tsaknis, J., Lalas, S., Gergis, V., dan Spiliotis, V., 1998. A total characterization

of Moringa oleifera Malawi seed oil. La Rivista Italiana delle Sostanze

Grasse, .

Page 44: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

32

Voight, R., 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi 5th Edition. Gajah Mada

University Press, Yogyakarta.

Wasiaadmaja, S.M., 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik. Universitas Indonesia Press,

Jakarta.

Wyatt, E., Sutter, S., dan Drake, L., 2001. In Hardman JG, Limbird LE, Eds

Goodman and Gillman’s The Pharmatological Basis Of Therapeutics. Mc

Graw Hill, New York.

Page 45: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

33

Lampiran 1. Determinasi

Page 46: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

34

Lampiran 2. Perhitungan Rendemen

Bobot simplisia yang ditimbang : 400 gram

Bobot cawan : 58,68 gram

Bobot cawan + Isi : 111,93 gram

Berat Minyak : 111,93 – 58,68 = 53.25 gram

% Rendemen =

x 100% = 13,31%

Lampiran 3. Skema cara kerja

Pembuatan simplisia Dicuci, dirajang,

ditimbang, dihaluskan.

Minyak biji kelor

Diekstrak dengan metode

sokletasi menggunakan

pelarut n-heksan.

Perhitungn rendemen

Formulasi minyak biji

kelor

Uji organoleptis

Uji homogenitas

Uji viskositas

Uji pH

Uji daya sebar

Uji tipe emulsi

Uji stabilitas

Mengidentifikasi

karakteristik krim

minya biji kelor

Page 47: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

35

Lampiran 4. Perhitungan Pengambilan Bahan

Krim dibuat sebanyak 200 gram maka jumlah bahan yang digunakan

sebagai berikut.

Formula 1

a. Minyak biji kelor 2% :

= 8 gram

b. Asam stearat :

= 20 gram

c. Setil alkohol :

= 12 gram

d. Parafin cair :

= 13,2 gram

e. Gliserin :

= 6 gram

f. Metil paraben :

= 0,04 gram

g. Propilenglikol :

= 60 gram

h. Aquades ad 200

Formula 2

a. Minyak biji kelor 4% :

= 12 gram

b. Asam stearat :

= 20 gram

c. Setil alkohol :

= 12 gram

d. Parafin cair :

= 13,2 gram

e. Gliserin :

= 6 gram

f. Metil paraben :

= 0,04 gram

Propilenglikol :

= 60 gram

g. Aquades ad 200

Page 48: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

36

Lampiran 5. Hasil Uji Daya Sebar

Minggu ke- 0

Formula Beban Suhu Rendah Rata-

rata

Suhu Kamar Rata-

rata

Suhu Tinggi Rata-

rata R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3

1 50 5,5 5.5 5.5 5.5 5,5 5.5 5.5 5.5 5,5 5.5 5.5 5.5

100 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

2 50 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2

100 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5

Minggu ke- 1

Formula Beban Suhu Rendah Rata-

rata

Suhu Kamar Rata-

rata

Suhu Tinggi Rata-

rata R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3

1 50 5,1 4,5 4,3 4,6 4,7 4 4.,5 4,4 4,5 5,1 5,4 5

100 6 5 5,5 5,5 5,5 5,1 5 5,2 5,1 6 5,4 5,5

2 50 4,5 4 4,1 4,2 4 4,4 4 4,1 4,7 4,5 4,9 4,7

100 5,7 5,2 5,4 5,4 5 5,5 5,1 5,2 5,5 5,4 6,6 5,8

Minggu ke- 2

Formula Beban Suhu Rendah Rata-

rata

Suhu Kamar Rata-

rata

Suhu Tinggi Rata-

rata R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3

1 50 4,3 4 4 4,1 4,5 4,8 4 4,4 4,5 4,4 4,1 4,3

100 6 5,3 5 5,4 5 5,5 5,3 5,2 5 5,2 5 5,0

2 50 4 4,5 4,9 4,4 4,5 4,7 4,7 4,6 4,7 4 4,5 4,4

100 5,2 5 5,3 5,1 5 5 5 5 5,2 5 5,3 5,1

Page 49: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

37

Minggu ke- 3

Formula Beban Suhu Rendah Rata-

rata

Suhu Kamar Rata-

rata

Suhu Tinggi Rata-

rata R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3

1 50 4,1 4,5 4,9 4,5 4 4 5 4,3 4,5 4,2 4,2 4,3

100 5 6 5 5,3 5,3 5,5 5 5,2 6 5,7 5,1 5,6

2 50 4 4 4 4 4,2 4 4 4,0 4,5 5 4,2 4,5

100 6 6 5 5,6 5 5,3 5 5,1 5,7 5,5 5 5,4

Minggu ke- 4

Formula Beban Suhu Rendah Rata-

rata

Suhu Kamar Rata-

rata

Suhu Tinggi Rata-

rata R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3

1 50 3,1 3,5 3,7 3,4 4 3,5 4,7 4,0 4 3,5 3,1 3,5

100 4,5 4,1 4,8 4,6 5,4 5,5 5 5,3 5,5 4,7 4 4,7

2 50 3 3,7 3,7 3,4 3,7 3 4 3,5 4,5 3,5 4,5 4,1

100 4 4 5 4,3 5,1 4 4,5 4,5 5 4 5 4,6

Page 50: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

38

Lampiran 6. Hasil Uji pH

Formula Penyimpanan Replikasi Minggu

0 1 2 3 4

1 Suhu Rendah 1 5,0 5,1 5,6 4,5 5

2 5,0 4,6 5,5 4,9 5

3 5,0 4,5 5,4 4,6 5

Suhu Kamar 1 5,0 5,6 6.6 5,6 5

2 5,0 5,2 6,4 5,5 5

3 5,0 4,7 6,4 5,2 5

Suhu Tinggi 1 5,0 4,7 5,4 5,0 4

2 5,0 4,7 5,0 4,9 4

3 5,0 4,7 4,9 4,9 4

2 Suhu Rendah 1 4,9 5,1 4,7 5,2 5

2 4,9 4,6 4,8 5,0 5

3 4,9 5,1 4,8 5,1 5

Suhu Kamar 1 4,9 4,3 5,8 5,4 5

2 4,9 4,3 6,1 5,2 4

3 4,9 4,6 6,2 5,2 4

Suhu Tinggi 1 4,9 5,8 5,6 6,0 4

2 4,9 4,7 4,9 5,9 4

3 4,9 4,9 5,0 5,4 4

Page 51: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

39

Lampiran 7. Gambar Proses Penelitian

Gambar 1. Tumbuhan Kelor Gambar 2. Minyak Biji Kelor

Gambar 3. Biji Kelor Gambar 4. Sortasi Kering

Gambar 5. Pengeringan Gambar 6. Proses Penyerbukan

Page 52: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

40

Gambar 7. Proses Sokletasi Gambar 8. Proses Pembuatan Krim

Gambar 9. Uji Homogenitas Gambar 10. Uji pH

Gambar 11. Uji pH Gambar 12. Uji Daya Sebar

Page 53: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

41

Gambar 13. Uji Viskositas Gambar 14.Penyimpanan Suhu Tinggi

Gambar 15. Penyimpanan Suhu Rendah Gambar 16. Penyimpanan Suhu Kamar

Gambar 17. Warna Krim

Page 54: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

42

Gambar 18. Pengisian Kuesioner

Page 55: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

43

Lampiran 8. Surat Persetujuan Responden

Page 56: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

44

Page 57: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

45

Lampiran 9. Kuesioner Aseptabilitas

Page 58: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

46

Page 59: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

47

Page 60: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

48

Page 61: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

49

Lampiran 10. Surat Izin Penelitian

Page 62: UJI KARAKTERISTIK DAN STABILITAS KRIM MINYAK BIJI KELOR ...repository.poltekeskupang.ac.id/295/1/Natalia Kristina Koe Soba.pdf · karakteristik krim yang meliputi uji organolpetis,

50

Lampiran 11. Surat selesai penelitian