skripsi faktor faktor yang berhubungan dengan …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020....

138
i SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUKUNGAN IBU DALAM PENCEGAHAN KARIES GIGI DI TK DHARMAWANITA DAN NAWAKARTIKA DESA SUMBERBENING KABUPATEN NGAWI Oleh : MIEKE NURJANAH NIM : 201503076 PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2019

Upload: others

Post on 21-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

i

SKRIPSI

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

DUKUNGAN IBU DALAM PENCEGAHAN KARIES GIGI DI

TK DHARMAWANITA DAN NAWAKARTIKA DESA

SUMBERBENING KABUPATEN NGAWI

Oleh :

MIEKE NURJANAH

NIM : 201503076

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN

PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

Page 2: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

ii

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

DUKUNGAN IBU DALAM PENCEGAHAN KARIES GIGI DI

TK DHARMAWANITA DAN NAWAKARTIKA DESA

SUMBERBENING KABUPATEN NGAWI

Diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)

Oleh :

MIEKE NURJANAH

NIM : 201503076

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN

PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

Page 3: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi Ini Telah Disetujui Oleh Pembimbing Dan Telah

Dinyatakan Layak Mengikuti Ujian Sidang

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUKUNGAN IBU

DALAM PENCEGAHAN KARIES GIGI DI TK DHARMAWANITA DAN

NAWAKARTIKA DESA SUMBERBENING KABUPATEN NGAWI

Menyetujui,

Pembimbing I

Hanifah Ardiani, S.KM., M.KM

NIS.20160136

Menyetujui,

Pembimbing II

H. Edy Bachrun, S.KM., M.Kes

NIS.20050003

Mengetahui,

Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat

Avicena Sakufa Marsanti, S.KM., M.Kes

NIS.20150114

Page 4: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Tugas Akhir Skripsi dan

dinyatakan telah memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar SKM

Pada Tanggal : Agustus 2019

Dewan Penguji

1. Riska Ratnawati, S.KM., M.Kes :

2. Hanifah Ardiani, S.KM., M.KM :

3. H. Edy Bachrun, S.KM., M.Kes :

Mengesahkan

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Ketua,

Zaenal Abidin, S.KM, M.Kes(epid)

NIS. 2016 0130

Page 5: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal
Page 6: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

Segala Puji kupersembahkan kepada sang pemberi nikmat dan Karunia,

Allah SWT, serta sujud syukurku kepadamu atas takdirMu menjadikan manusia

senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar. Tanpa Ridho Allah SWT

perjuangan dalam menyusun skripsi ini mungkin tidak akan terselesaikan. Semoga

apa yang telah ku kerjakan ini menjadi manfaat bagi orang – orang yang

mendukungku. Kupersembahkan ini semua untuk :

1. Kedua orang tua saya, bapak dan ibu yang selalu mendukung dan

memberikan yang terbaik untuk saya dan adik saya. Terimakasih sudah

mengajarkan saya untuk selalu bersyukur dan terus bangkit dari kegagalan.

2. Adik saya khalyana , terimakasih karena selalu berbagi canda tawa dan

keceriaan dengan kakak. Semoga kelak kalian juga dapat menulis tulisan

seperti ini di lembar persembahan skripsi kalian nanti.

3. Dosen pembimbing, penguji dan seluruh dosen yang mengajar saya selama

menimba ilmu di STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun ini.

Ibu Hanifah Ardiani S.KM,. M.KM selaku dosen Pembimbing 1

Bapak H.Edy Bachrun S.KM,. M.Kes selaku dosen Pembimbing 2

Ibu Riska Ratnawati S.KM,. M.Kes selaku ketua dewan Penguji

Terimakasih atas bimbingan dan kesabaran yang luar biasa, nasehat serta

masukan yang membuat saya termotivasi untuk terus mengerjakan skripsi

ini, sehingga terselesaikannya skripsi ini. Tidak lupa ucapan terimakasih

saya untuk seluruh Bapak/ Ibu Dosen yang sudah mengajar kami dari

semester 1 hingga akhir, semoga ilmu dan nasehat yang diberikan kepada

kami senantiasa menjadi manfaat yang tak ternilai harganya.

4. Teman – teman seperjuangan selama 4 tahun menimba ilmu disini

bersama, berbagi pengalaman, semangat dan kenangan yang tidak akan

terlupa.

5. Sahabatku Yurinta, Bunga, Nisa, dan masih banyak yang tidak dapat

kusebutkan satu persatu. Terimakasih untuk dukungan, semangat, dan

kesabaran kalian dalam membantuku mengerjakan skripsi ini.

Page 7: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Mieke Nurjanah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat dan Tanggal Lahir : Ngawi, 29 Juni 1997

Agama : Islam

Alamat : Desa Sumberbening,Kecamatan Bringin

Kabupaten Ngawi

Email : [email protected])

Riwayat Pendidikan : 1. TK DHARMAWANITA (2002-2003

2. SDN SUMBERBENING 3 (2003-2009)

3. SMP N 1 KARANGJATI (2009-2012)

4. SMA N 1 KARANGJATI (2012-2015)

Page 8: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

viii

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

ABSTRAK

Mieke Nurjanah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUKUNGAN IBU

DALAM PENCEGAHAN KARIES GIGI DI TK DHARMAWANITA DAN

NAWAKARTIKA DESA SUMBERBENING KABUPATEN NGAWI

83 Halaman+18 Tabel+5 Gambar+7 Lampiran

Latar Belakang: Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu

email, dentin dan sementum, yang disebabkan oleh aktifitas suatu jasad renik

dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan.Menurut data Riskesdas (2013),

terjadi peningkatan prevalensi karies gigi di Indonesia, yakni penderita karies gigi

meningkat 5,1% dari 67,2% pada tahun 2007 naik menjadi 72,3% pada tahun

2013 sedangkan pada tahun 2018 penderita karies gigi mengalami penurunan

sebesar 14,7% dari 57,6% pada tahun 2018 (Kemenkes,2018).

Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara status

pekerjaan ibu dan pengetahuan ibu dalam pencegahan karies gigi pada anak.

Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan

desain studi Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu dari murid TK

Dharmawanita Dan Nawakartika Desa Sumberbening Kecamatan Bringin

Kabupaten Ngawi. Sampel penelitian ini adalah 42 responden yang diambil

berdasarkan rumus Slovin dan menggunakan teknik Simple Random Sampling.

Data penelitian ini diperoleh menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan

uji Chi-Square.

Hasil penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

antara faktor pengetahuan ibu dengan dukungan ibu ( p-value=0,904) dan faktor

pekerjaan ibu dengan dukungan ibu (p-value=1,000).

Simpulan: Masyarakat khususnya ibu-ibu dapat lebih memperhatikan kesehatan

anak sejak dini dalam merawat kesehatan gigi dan mulut.

Kata Kunci: Karies Gigi, Pengetahuan, Pekerjaan, Dukungan Ibu

Kepustakaan: 41 (2005-2018)

Page 9: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

ix

PUBLIC HEALTH STUDIES PROGRAM

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

ABSTRACT

Mieke Nurjanah

FACTORS RELATED TO MOTHER'S SUPPORT IN PREVENTION OF

DENTAL CARIES IN TK DHARMAWANITA AND NAWAKARTIKA

VOCATIONAL SCHOOL OF NGAWI DISTRICT

83 Page + 18 Tables + 5 Pictures + 7 Attachments

Background: Caries is a dental hard tissue disease, namely email, dentine and

cementum, which is caused by the activity of a microorganism in a carbohydrate

that can be shared. According to Riskesdas (2013) data, there was an increase in

the prevalence of dental caries in Indonesia, caries sufferers teeth increased 5.1%

from 67.2% in 2007 to 72.3% in 2013 while in 2018 dental caries sufferers

decreased by 14.7% from 57.6% in 2018 (Ministry of Health, 2018).

Objective: The purpose of this study was to analyze the relationship between

maternal employment status and maternal knowledge in preventing dental caries

in children.

Research Methods: The type of this research was quantitative research with

Cross Sectional study design. The population of this stadies the mothers of

Dharmawanita and Nawakartika kindergarten students in Sumberbening Village,

Bringin District, Ngawi District. The sample of this studies 42 respondents taken

based on Slovin formula and using Simple Random Sampling techniques. The

data of this study were obtained using a questionnaire. Data analysis using Chi-

Square test.

Results: The results of this study indicate that there was no relationship between

maternal knowledge and maternal support factors (p-value = 0.904) and maternal

work factors with maternal support (p-value = 1,000).

Conclusion: Society, especially mothers, can pay more attention to children's

health from an early age in caring for oral health.

Keywords: Dental Caries, Knowledge, Employment, Mother's Support

Literature: 41 (2005-2018)

Page 10: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

x

DAFTAR ISI

Sampul Depan ............................................................................................... i

Sampul Dalam ............................................................................................... ii

Lembar Persetujuan ...................................................................................... iii

Lembar Pengesahan ....................................................................................... iv

Halaman Pernyataan ..................................................................................... v

Lembar Persembahan ................................................................................... vi

Daftar Riwayat Hidup ................................................................................... vii

Abstrak ........................................................................................................... viii

Abstract ........................................................................................................ ix

Dftar Isi .......................................................................................................... x

Daftar Tabel .................................................................................................... xii

Daftar Gambar ............................................................................................... xiii

Daftar Lampiran ........................................................................................... xiv

Daftar Istilah .................................................................................................. xv

Daftar Singkatan ........................................................................................... xvi

Kata Pengantar ............................................................................................. xvii

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

1.5 Keaslian Penelitian............................................................................. 6

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 8

2.1 Karies Gigi ........................................................................................ 8

2.2 Konsep Perilaku Menurut Teori L.Green .......................................... 20

2.3 Dukungan Orang Tua ........................................................................ 37

2.4 Kerangka Teori .................................................................................. 42

BAB 3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN ... 43

3.1 Kerangka Konsep ............................................................................... 43

3.2 Hipotesis Penelitian ........................................................................... 44

BAB 4. METODE PENELITIAN ...................................................................... 45

4.1 Desain Penelitian ............................................................................... 45

4.2 Populasi Dan Sampel ......................................................................... 46

4.3 Teknik Sampling ................................................................................ 48

4.4 Kerangka Kerja Penelitian ................................................................. 49

4.5 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Variabel .................... 51

4.6 Instrumen Penelitian .......................................................................... 53

4.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................ 57

4.8 Prosedur Pengumpulan Data .............................................................. 59

4.9 Teknik Pengolah Data Dan Teknik Analisis Data ............................ 59

4.10 Etika Penelitian .................................................................................. 63

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 65

5.1 Gambaran umum lokasi penelitian .................................................... 65

5.2 Hasil penelitian .................................................................................. 66

Page 11: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

xi

5.3 Pembahasan........................................................................................ 72

5.4 Keterbatasan penelitian ..................................................................... 79

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 80

6.1 Kesimpulan ......................................................................................... 80

6.2 Saran .................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 82

Page 12: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Keaslian Penelitian...................................................................... 7

Tabel 2.1 Vitamin Dan Pengaruhnya Terhadap Kerusakan Pada

Gigi Dan Gusi ....................................................................................... 13

Tabel 2.2 Pengaruh Unsure Kimia Terhadap Terjadinya Karies Gigi ................. 14

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel ............................................................... 52

Tabel 4.2 Validitas Instrument Penelitian Variabel Pengetahuan Ibu .................. 54

Tabel 4.3 Validitas Instrument Penelitian Variabel Dukungan Ibu ..................... 55

Tabel 4.4 Nilai Alpha Cronbach’s ........................................................................ 56

Tabel 4.5 Reliabilitas Instrument Penelitian Variabel Pengetahuan

Dan Dukungan Ibu .................................................................................. 57

Tabel 4.6 Realisasi Pelaksanaan Penelitian Di Tk Dharmawanita

Dan Nawakartika Desa Sumberbening Kecamatan Bringin

Kabupaten Ngawi .............................................................................. 58

Tabel 4.7 Coding Variabel Penelitian ............................................................. 60

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia ............................... 67

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu ............... 68

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..... 68

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Pengetahuan ..................... 69

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Pekerjaan Ibu ................... 69

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Dukungan Ibu .................. 70

Tabel 5.7 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Dukungan Ibu

Dalam Pencegahan Karies Gigi Di TK Dharmawanita Dan

Nawakartika Desa Sumberbening Kecamatan Bringin

Kabupaten Ngawi ................................................................................... 71

Tabel 5.8 Hubungan Antara Pekerjaan Ibu Dengan Dukungan Ibu

Dalam Pencegahan Karies Gigi Di TK Dharmawanita Dan

Nawakartika Desa Sumberbening Kecamatan Bringin

Kabupaten Ngawi.................................................................................... 72

Page 13: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Klasifikasi Karies Menurut C.V Black ..................................... 16

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ..................................................................... 43

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian .............................................................. 46

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian ........................................................ 50

Page 14: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Pengambilan Data Awal STIKES BHM ...................... 86

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian STIKES BHM ............................................. 87

Lampiran 3 Surat Izin Selesai Penelitian ........................................................ 89

Lampiran 4 Lembar Konsultasi/ bimbingan .................................................... 90

Lampiran 5 Lembar Audiens Mengikuti Seminar Proposal ........................... 94

Lampiran 6 Lembar Persetujuan (Informed Consent) ..................................... 96

Lampiran 7 Kisi-Kisi Dan Kuesioner .............................................................. 97

Lampiran 8 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Dukungan Ibu ...................... 100

Lampiran 9 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pengetahuan Ibu .................. 103

Lampiran 10 Hasil Uji Analisis Univariat dan Bivariat ................................... 108

Lampiran 11 Dokumentasi ............................................................................... 116

Page 15: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

xv

DAFTAR ISTILAH

Analysis = Analisa

Application = Aplikasi

Awareness = Kesadaran

Behavior = Tingkah Laku

Cleaning = Pembersihan

Coding = Menyandi

Comprehension = Memahami

Confidentiality = Kerahasiaan

Convert Behavior = Perilaku Tertutup

Dependent = Terikat

Editing = Suntingan

Enabling = Pendukung

Entry = Memasukkan Data

Evaluation = Evaluasi

Factor = Faktor

Independent = Bebas

Informed Consent = Lembar Persetujuan

Know = Tahu

Overt Behavior = Perilaku Terbuka

Predisposing = Predisposisi

Probability = Kemungkinan

Random = Acak

Receiving = Menerima

Reinforcing = Pendorong

Responding = Merespon

Responsible = Bertanggung Jawab

Sampling = Penarikan Contoh

Simple = Sederhana

Software = Perangkat Lunak

Synthesis = Sistesis

Tabulating = Membuat Tabel

Valid = Benar

Valuing = Menghargai

Page 16: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

xvi

DAFTAR SINGKATAN

ADA = American Dental Association

DEPKES = Departemen Kesehatan

KAB = Kabupaten

KEC = Kecamatan

KEMENKES = Kementrian Kesehatan

L.Green = Lawrence Green

LPM = Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

PUSKESMAS = Pusat Kesehatan Masyarakat

RI = Republik Indonesia

RISKESDAS = Riset Kesehatan Dasar

SD = Sekolah Dasar

SMA = Sekolah Menengah Atas

SMP = Sekolah Menengah Pertama

STIKES = Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

TNI = Tentara Nasional Indonesia

TK = Taman Kanak - Kanak

Page 17: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

xvii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunianya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang

berjudul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Dukungan Ibu Dalam

Pencegahan Kies Gigi Di TK Dharmawanita Dan Nawakartika Desa

Sumberbening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi”. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat menyelesaikan pendidikan jenjang Sarjana di Prodi Kesehatan

Masyarakat STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada

semua pihak yang telah membantu proses penulisan ini:

1. Bapak Katon Prasetyo, S.Kep.,Ners selaku kepala Puskesmas Bringin

Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal.

2. Ibu Partini, S.Pd selaku kepala TK Dharmawanita Desa Sumberbening.

3. Ibu Sunarsih Ekawati, S.Pd selaku kepala TK Nawakartika Desa

Sumberbening.

4. Bapak Zaenal Abidin, S.KM.,M.Kes (Epid), selaku Ketua Stikes Bhakti

Husada Mulia Madiun.

5. Ibu Avicena Sakufa Marsanti, S.KM., M.Kes, selaku Ketua Program Studi S1

Kesehatan Masyarakat STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

6. Ibu Hanifah Ardiani, S.KM.,M.KM, selaku dosen pembimbing 1 yang

senantiasa mendampingi dan membantu dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak H.Edy Bachrun, S.KM.,M.Kes selaku dosen pembimbing 2 yang

senantiasa mendampingi dan membantu dalam penyususnan skripsi ini.

Page 18: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

xviii

8. Ibu Riska Ratnawati, S.KM.,M.Kes selaku dewan penguji utama.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh

dari sempurna. Oleh karena itu, berbagai saran, tanggapan, dan kritik yang bersifat

membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga

skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.

Madiun, 9 Agustus 2019

Penyusun

Page 19: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karies gigi merupakan penyakit pada jaringan gigi yang diawali dengan

terjadinya kerusakan jaringan yang dimulai dari permukaan gigi (pit, fissures, dan

daerah inter proksimal), kemudian meluas kearah pulpa. Karies gigi dapat dialami

oleh setiap orang dan juga dapat timbul pada satu permukaan gigi atau lebih, serta

dapat meluas ke bagian yang lebih dalam dari gigi, misalnya dari enamel ke

dentin atau ke pulpa. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya

karies gigi, diantaranya adalah karbohidrat, mikroorganisme dan saliva,

permukaan dan anatomi gigi (Tarigan, 2013).

Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin

dan sementum, yang disebabkan oleh aktifitas suatu jasad renik dalam suatu

karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya adalah adanya demineralisasi

jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya.

Akibatnya terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran inveksinya

ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri (Joyston Sally,2014).

Pada anak sekolah, karies gigi merupakan masalah yang penting karena

tidak saja menyebabkan keluhan rasa sakit, tetapi juga menyebarkan infeksi ke

bagian tubuh lainnya sehingga mengakibatkan menurunnya produktivitas. Kondisi

ini tentu akan mengurangi frekuensi kehadiran anak ke sekolah, mengganggu

konsentrasi belajar, mempengaruhi nafsu makan dan asupan makanan sehingga

Page 20: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

2

dapat memengaruhi status gizi dan pada akhirnya dapat mengakibatkan gangguan

pertumbuhan fisik. Umumnya anak- anak memasuki usia sekolah mempunyai

risiko karies yang tinggi karena pada usia sekolah ini anak-anak biasanya suka

jajan makanan dan minuman sesuai keinginannya (Depkes RI, 2015).

Menurut data Riskesdas (2013), terjadi peningkatan prevalensi karies gigi di

Indonesia, yakni penderita karies gigi meningkat 5,1% dari 67,2% pada tahun

2007 naik menjadi 72,3% pada tahun 2013 sedangkan pada tahun 2018 penderita

karies gigi mengalami penurunan sebesar 14,7% dari 57,6% pada tahun 2018

(Kemenkes,2018).

Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan prevalensi karies aktif dari

tahun 2007 ke tahun 2013 yakni meningkat 3% dari 47,8% pada tahun 2007 naik

menjadi 50,8% pada tahun 2013 (Dinkes Jatim, 2013).

Data Puskesmas se-kabupaten Ngawi tahun 2017 untuk masalah kesehatan

gigi dan mulut yakni sebesar 52%. (Data Dinkes Kabupaten Ngawi 2017).

Berdasarkan data yang di ambil dari Puskesmas Bringin pada anak TK tahun

2016 penderita karies gigi sebesar 26,7% dan mengalami kenaikan di tahun 2017

menjadi 28,2% sedangkan pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi

23,6%. (Laporan Kesehatan Gigi Dan Mulut Puskesmas Bringin, 2018).

Sedangkan menurut survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di TK

Dharmawanita dan Nawakartika Desa Sumberbening kebiasaan anak-anak yang

bisa menyebabkan karies gigi adalah tidak menggosok gigi 2 kali sehari, suka

mengkonsumsi makanan manis dan suka mengkonsumsi permen.

Page 21: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

3

Penderita karies gigi yang masih tinggi pada anak-anak disebabkan karena

timbulnya lubang pada gigi hingga menembus jaringan pulpa yang mana jika

lubang tersebut kemasukan makanan akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan

sakit gigi yang mengganggu proses pengunyahan saat makan sehingga pola

makan anak terganggu, menyebabkan nafsu makan berkurang dan anak tidak

masuk sekolah.

Masalah karies gigi pada anak dapat mengakibatkan masalah dalam status

gizi anak. Pencegahan yang dapat dilakukan orang tua adalah membiasakan

menyikat gigi sejak dini sehingga akan timbul motifasi dan kesadaran untuk

memelihara kebersihan serta kesehatan gigi dan mulutnya. Pencegahan karies gigi

pada anak-anak dipengaruhi oleh dukungan orang tua karena usianya masih anak-

anak sehingga masih belum bisa merawat kebersihan gigi dan mulutnya. Dari

hasil survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti ada 36,1% yang menderita

karies gigi. Berdasarkan data diatas peran orang tua sangat diperlukan dalam

membimbing, memberikan perhatian, memberikan pengertian, mengingatkan dan

menyediakan fasilitas kepada anak agar anak kelak dapat memelihara kebersihan

giginya (Gultom, 2009). Pendidikan kesehatan gigi harus diperkenalkan sedini

mungkin kepada anak agar mereka dapat mengetahui cara memelihara kesehatan

giginya dan diharapkan orangtua juga ikut berperan terutama ibu dalam

mengawasi kebersihan gigi anak-anaknya dengan mengajarkan cara menyikat gigi

yang benar (Ghofur, 2012).

Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain status pekerjaan

orang tua, karena pekerjaan memempengaruhi waktu yang dapat mereka luangkan

Page 22: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

4

untuk keluarga terutama dalam merawat kesehatan gigi dan mulut anaknya.

Pengetahuan orangtua juga mempengaruhi tingkat kejadian karies gigi pada anak.

Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian Cristian rompis pada tahun 2016 di kota

Tahuna (Natamiharja, 2010).

Dampak karies pada anak bila dibiarkan maka akan mengakibatkan karies

mencapai pulpa gigi dan menimbulkan rasa sakit. Rasa sakit akan berdampak

pada malasnya anak untuk mengunyah makanan sehingga asupan nutrisi anak

akan berkurang dan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Karies

gigi yang tidak dirawat selain rasa sakit lama-kelamaan juga dapat menimbulkan

bengkak akibat terbentuknya nanah yang berasal dari gigi tersebut (Kemenkes

RI,2014).

Berdasarkan faktor pengetahuan, dan status pekerjaan orang tua sangat

berperan penting dalam memberikan dukungan terhadap pencegahan karies gigi.

Kejadian karies gigi masih tinggi sehingga dukungan orang tua sangat berperan

dan penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya (Darsini,2017).

Berdasarkan masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian guna mengkaji mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan

dukungan orang tua dalam pencegahan karies gigi di TK Dharmawanita dan

Nawakartika Desa Sumberbening Kabupaten Ngawi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas serta masih banyaknya orangtua

yang kurang memahami pentingnya merawat kebersihan gigi dan mulut serta

masih ada anak usia prasekolah yang mengalami karies gigi, maka peneliti tertarik

Page 23: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

5

untuk melakukan penelitian sebagai berikut : “Faktor-faktor apa sajakah yang

berhubungan dengan dukungan ibu dalam pencegahan karies gigi di TK

Dharmawanita dan Nawakartika Desa Sumberbening Kabupaten Ngawi”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3. 1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan dukungan ibu

dalam pencegahan karies gigi di TK Dharmawanita dan Nawakartika Desa

Sumberbening Kabupaten Ngawi

1.3. 2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi status pekerjaan ibu yang mempunyai anak karies gigi

di TK Dharmawanita dan Nawakartika Desa Sumberbening.

b. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang pencegahan karies gigi

di TK Dharmawanita dan Nawakartika Desa Sumberbening.

c. Mengidentifikasi dukungan ibu dalam pencegahan karies gigi pada anak

di TK Dharmawanita dan Nawakartika Desa Sumberbening.

d. Menganalisis hubungan status pekerjaan terhadap dukungan ibu dalam

pencegahan karies gigi pada anak.

e. Menganalisis hubungan pengetahuan terhadap dukungan ibu dalam

pencegahan karies gigi pada anak.

Page 24: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

6

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan tentang

pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini serta dapat

menambah kepustakaan sebagai bahan reverensi untuk mahasiswa dalam

melakukan penelitian selanjutnya.

1.4.2 Bagi Tempat Penelitian

Dapat menjadi sumber kepustakaan guna menambah informasi dan

pengetahuan kesehatan untuk melakukan perubahan kesehatan bagi

masyarakat agar lebih baik dan sejahtera.

1.4.3 Bagi Masyarakat

Dapat meningkatkan partisipasi dan pengetahuan kepada masyarakat serta

lebih memeperhatikan kesehatan gigi dan mulut anaknya sejak dini guna

untuk mencegah karies gigi.

1.5 Keaslian Penelitian

Dari hasil yang telah ditemukan oleh peneliti, ada beberapa judul penelitian

yang hampir sama dengan judul penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti,

antara lain:

Page 25: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

7

7

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No. Perbedaan Peneliti Sebelumnya Peneliti

Sumanti, Vivin Taking Widarsa,

Dyah Pradnyaparamitha Duarsa

Indrianingsih, Nur Faida, Yoyok

Bekti Prasetyo

C.W Fimansyah, Dan

Suwarno

1. Judul

penelitian

faktor yang berhubungan dengan

partisipsi orang tua dalam perawatan

kesehatan gigi anak di puskesmas

tegallalang 1

Dukungan Sosial Keluarga Dan

Perilaku Anak Dengan

Karies Gigi Dalam Melakukan

Perawatan Gigi Dan Mulut

Hubungan Peran Orang

Tua Dengan Kejadian

Karies Gigi

Pada Anak Prasekolah

Di Tk Karta Rini

Sleman Yogyakarta

Factor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan

Dukungan Ibu Dalam

Pencegahan Karies Gigi

Di Tk Dharmawanita

Dan Nawakartika Desa

Sumberbening

Kabupaten Ngawi

2. Tahun 2017 2018 2016 2019

3. Tempat Dilakukan Di Wilayah Kerja

Puskesmas Tegallalang I Di

Kabupaten Gianyar

Desa Jatirowo Kecamatan

Dawarblandong Kabupaten

Mojokerto

TK Kartarini Sleman

Yogyakarta

TK Dharmawanita Dan

Nawakartika Kabupaten

Ngawi

4. Variabel Variabel independen perawatan

kesehatan gigi anak, variabel

dependen partisipasi orang tua

Varibel dependen dukungan sosial

keluarga dan perilaku anak,

variabel independen perawatan

gigi dan mulut

Variabel dependen

peran orang tua

variabel independen

karies gigi

pada anak prasekolah

Variabel independen

pengetahuan ibu dan status

pekerjaan ibu, variabel

dependen sukungan ibu

dalam pencegahan karies

gigi

Page 26: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KARIES GIGI

2.1.1 Definisi Karies Gigi

Karies gigi merupakan penyakit pada jaringan gigi yang diawali dengan

terjadinya kerusakan jaringan yang dimulai dari permukaan gigi (pit, fissures, dan

daerah inter proksimal), kemudian meluas ke arah pulpa. Karies gigi dapat dialami

oleh setiap orang dan juga dapat timbul pada satu permukaan gigi atau lebih, serta

dapat meluas ke bagian yang lebih dalam dari gigi, misalnya dari enamel ke

dentin atau ke pulpa. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya

karies gigi, diantaranya adalah karbohidrat, mikroorganisme dan saliva,

permukaan dan anatomi gigi (Tarigan, 2013).

2.1.2 Patofisiologi Karies Gigi

Karies gigi bisa terjadi apabila terdapat empat faktor utama yaitu gigi,

substrat, mikroorganisme, dan waktu. Beberapa jenis karbohidrat makanan

misalnya sukrosa dan glukosa yang dapat diragikan oleh bakteri tertentu dan

membentuk asam sehingga pH plak akan menurun sampai dibawah 5 dalam

tempo 3-5 menit. Penurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu tertentu

mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi (Kidd, 2012).

Proses terjadinya karies dimulai dengan adanya plak di permukaan gigi.

Plak terbentuk dari campuran antara bahan-bahan air ludah seperti musin, sisa-sisa

sel jaringan mulut, leukosit, limposit dan sisa makanan serta bakteri. Plak ini

Page 27: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

9

mula-mula terbentuk, agar cair yang lama kelamaan menjadi kelat, tempat

bertumbuhnya bakteri (Suryawati, 2010).

Selain karena adanya plak, karies gigi juga disebabkan oleh sukrosa (gula)

dari sisa makanan dan bakteri yang menempel pada waktu tertentu yang berubah

menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis (5,5) yang

akan menyebabkan demineralisasi email yang berlanjut menjadi karies gigi.

Secara perlahan-lahan demineralisasi interna berjalan kearah dentin melalui

lubang focus tetapi belum sampai kavitasi (pembentukan lubang). Kavitasi baru

timbul bila dentin terlibat dalam proses tersebut. Namun kadang-kadang begitu

banyak mineral hilang dari inti lesi sehingga permukaan mudah rusak secara

mekanis, yang menghasilkan kavitasi yang makroskopis dapat dilihat.

Pada karies dentin yang baru mulai, yang terlihat hanya lapisan keempat

(lapisan transparan, terdiri atas tulang dentin sklerotik, kemungkinan membentuk

rintangan terhadap mikroorganisme dan enzimnya) dan lapisan kelima (lapisan

opak/ tidak tembus penglihatan, di dalam tubuli terdapat lemak yang mungkin

merupakan gejala degenerasi cabang-cabang odontoblas). Baru setelah terjadi

kavitasi, bakteri akan menembus tulang gigi. Pada proses karies yang amat dalam,

tidak terdapat lapisan-lapisan tiga (lapisan demineralisasi, suatu daerah sempit,

dimana dentin partibular diserang), lapisan empat dan lapisan lima (Suryawati,

2010).

Page 28: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

10

2.1.3 Faktor Penyebab Karies Gigi

a. Host (Saliva Dan Gigi)

Variasi morfologi gigi juga mempengaruhi resistensi gigi tarhadap karies.

Diketahui adanya pit dan fisur pada gigi yang merupakan daerah gigi yang

sangat rentan terhadap karies oleh karena sisa-sisa makanan maupun bakteri

akan mudah tertumpuk disini.

Saliva merupakan system pertahanan utama terhadap karies. Saliva

disekresi oleh tiga kelenjar utama saliva yaitu glandula parotid, glandula sub

mandibularis, dan glandula sublingualis serta beberapa kelenjar saliva kecil.

Sekresi saliva akan membasahi gigi dan mukosa mulut sehingga gigi dan

mukosa tidak menjadi kering. Saliva membersihkan rongga mulut dari

debris-debris makanan sehingga bakteri tidak dapat tumbuh dan

berkembang biak.

Mineral di dalam saliva membantu proses remineralisasi email gigi.

Enzim-enzim mucine, zidine, dan lysozyme yang terdapat dalam saliva

mempunyai sifat bakteri ostatis yang dapat membuat bakteri mulut menjadi

tidak berbahaya. Selain itu, saliva mempunyai efek buffer yaitu saliva

cenderung mengurangi keasaman plak yang disebabkan oleh gula dan dapat

mempertahankan pH supaya tetap konstan yaitu pH 6-7. Aliran saliva yang

baik akan cenderung membersihkan mulut termasuk melarutkan gula serta

mengurangi potensi kelengketan makanan.

Page 29: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

11

b. Subtract / Diet

Subtract / diet dapat mempengaruhi pembentukan plak, karena membantu

perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada

permukaan email. Selain itu, dapat mempengaruhi metabolism bakteri

dalam plak dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk

memproduksi asam serta bahan aktif yang menyebabkan timbulnya karies.

c. Mikroorganisme

Mikroorganisme merupakan faktor paling penting dalam proses awal

terjadinya karies. Mereka memfermentasikan karbohidrat untuk

memproduksi asam. Plak gigi merupakan lengketan yang berisi bakteri

produk-produknya, yang terbetuk pada semua permukaan gigi. Akumulasi

bakteri ini tidak terjadi secara kebetulan melainkan terbentuk melalui

serangkaian tahapan.

Jika email yang bersih terpapar di rongga mulut maka akan ditutupi oleh

lapisan organik yang amorf yang disebut pelikel. Pelikel ini terutama terdiri

atas glikoprotein yang di endapkan dari saliva dan terbentuk segera setelah

menyikat gigi. Sifatnya sangat lengket dan mampu membantu melekatkan

bakteri-bakteri tertentu pada permukaan gigi.

Asam terbentuk dari hasil fermentasi sakar diet oleh bakteri di dalam

plak gigi. Sumber utamanya adalah glukosa yang masuk dalam plak gigi,

sedangkan sumber utama glikosa adalah sukrosa. Penyebab utama

terbentuknya asam tadi adalah S.Mutansserotype c yang terdapat didalam

Page 30: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

12

plak karena kuman ini metabolism sukrosa menjadi asam lebih cepat

dibandingkan kuman lain.

d. Waktu

Waktu adalah kecepatan terbentuknya karies serta alam dan frekuensi

substrat menempel di permukaangigi. Secara umum, lamanya waktu yang

dibutuhkan karies untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup

bervariasi, di perkirakan 6-48 bulan.

2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Karies Gigi

a. Oral Higyene

Sebagai mana diketahui bahwa salah satu komponen dalam pembentukan

karies adalah plak. Insiden karies dapat dikurangi dengan melakukan

penyingkiran plak secara mekanis dari permukaan gigi, namun banyak

pasien tidak melakukannya secara efektif. Perilaku menyikat gigi meliputi

rutin sikat gigi, frekuensi menyikat gigi, waktu menyikat gigi, waktu

menyikat gigi, teknikmenyikat gigi dan jenis pasta gigi.

b. Makanan

Komposisi diet dan kebiasaan makan seperti kandungan sukrosa, sisa

makanan dalam mulut dan frekuensi makan merupakan factor terjadinya

kaires gigi. Anak yang diberi minuman manis dari botol dot menjelang tidur

atau mereka yang sering minum manis sepanjang hari adalah sangat mudah

terkena karies. Berikut pengaruh makanan terhadap gigi dan mulut:

Page 31: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

13

1. Isi dari makanan yang menghasilkan energi. Misalnya, karbohidrat,

protein, lemak, vitamin, serta mineral-mineral. Unsur-unsure tersebut

pada masa pra-erupsi serta pasca erupsi dari gigi geligi.

2. Fungsi mekanis dari makanan yang dimakan Makanan yang bersifat

membersihkan gigi. Jadi, makanan merupakan penggosok gigi alami,

tentusaja akan mengurangi kerusakan gigi. Makanan bersifat

membersihkan ini adalah apel, jambu air, bengkuang dan lain

sebagainya. Sebaliknya makanan-makanan yang lunak dan melekat

pada gigi amat merusak gigi, seperti coklat, biskuit, dan lain

sebagainya. Perilaku mengkonsumsi makanan kariogenik dapat

menyebabkan karies dapat dilihat dari intensitas konsumsi makanan

kariogenik dan waktu konsumsi makanan kariogenik.

c. Vitamin

Vitamin berpengaruh pada proses terjadinya karies gigi, terutama pada

periode pembentukan gigi.

Tabel 2.1 Vitamin Dan Pengaruhnya Terhadap Kerusakan Pada Gigi

Dan Gusi

Kekurangan

vitamin

Kebutuhan

per-Hari

Pengaruhnya terhadap

gigi/gusi

A 1-2 mg Merusak pembentukan

email dan dentin

B1 1-2 mg Karies meninggi

B2 2 mg Karies meninggi

B6 2 mg Tidak ada pengaruh

C 75-100 mg Degenerasi odontoblas,

kerusakan

periodontium,

Page 32: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

14

stomatitis

Kekurangan

vitamin

Kebutuhan

per-Hari

Pengaruhnya terhadap

gigi/gusi

400-600 IU dentin

E 10 mg Tidak diketahui

K 1 mg Tidak diketahui

d. Unsure kimia

Unsure kimia yang paling mempengaruhi persentasi karies gigi adalah

flour.

Tabel 2.2 Pengaruh Unsure Kimia Terhadap Terjadinya Karies Gigi

Cadmium Menunjang terjadinya karies

Platina Menunjang terjadinya karies

Selenium Menunjang terjadinya karies

e. Perilaku Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut

Adapun perilaku menjaga kesehatan gigi dan mulutya itu dengan rutin

kedokter gigi 6 bulan sekali.

f. Perilaku Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut

Perilaku pemanfatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat berupa

tindakan saat ada keluhan gigi dan pernah mendapatkan perawatan.

g. Fasilitas Sikat Gigi

Pemilihan sikat gigi pada anak-anak sebaiknya dipilih sikat gigi yang

ukurannya kecil dengan tangkai yang mudah digenggam. Pilihlah sikat gigi

yang berbulu lunak untuk mencegah terjadinya iritasi, baik pada gigi

Page 33: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

15

maupun untuk mencegah terjadinya iritasi pada gigi maupun gusi. Bagian

kepala sikat menyempit agar mudah menjangkau bagian dalam rongga

mulut anak. Biasakan anak-anak menggosok gigi secara teratur sejak dini,

terutama sehabis makan dan sebelum tidur malam. Untuk anak usia 3-6

tahun menggunakan pasta gigi sebesar biji kacang polong. Gosoklah gigi

menggunakan pasta berflouride pada semua gigi dan pada semua permukaan

gigi.

2.1.5 Klasifikasi Karies Gigi

a. Berdasarkan Kedalamannya

1. Karies Superfisialis

Karies baru mengenai email saja.

2. Karies Media

Karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin.

3. Karies Profunda

Karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-kadang

sudah mengenai pulpa. Karies profunda ini dapat kita bagi lagi menjadi:

a) Karies profunda stadium I.

Karies telah melewati setengah dentin, biasanya belum dijumpai

radang pulpa.

b) Karies profunda stadium II.

Masih dijumpai lapisan tipis yang membatasi karies dengan pulpa.

Biasanya disini telah terjadi radang pulpa.

c) Karies profunda stadium III.

Page 34: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

16

Pulpa telah terbuka dan dijumpai bermacam-macam radang pulpa

(Tarigan, 2012).

b. Berdasarkan Lokasi Karies

G.V Black mengklasifikasikan kavitas atas 5 bagian dan diberi tanda

dengan nomor romawi, dimana kavitas diklasifikasikan berdasarkan

permukaan gigi yang terkena karies. Pembagian tersebut adalah:

Gambar 2.1 Klasifikasi Karies Menurut G.V Black

Keterangan gambar:

1. Klas 1

Karies yang terdapat pada bagian oklusal (pit dan fissure) dari gigi

premolar dan molar (gigi posterior). Dapat juga terdapat pada gigi

anterior di foramen caecum.

2. Klas II

Karies yang terdapat pada bagian aproksimal dari gigi-gigi molar atau

premolar yang umumnya meluas sampai bagian keoklusal.

3. Klas III

Karies yang terdapat pada bagian aproksimal dari gigi posterior, tetapi

belum mencapai 1/3 incisal dari gigi.

Page 35: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

17

4. Klas IV

Karies yang terdapat pada bagian aproksimal dari gigi-gigi posterior dan

sudah mencapai 1/3 incisal dari gigi.

5. Klas V

Karies yang terdapat pada bagian 1/3 leher dari gigi posterior dan

anterior pada permukaan labial, lingual, palatal maupun bukal dari gigi.

c. Berdasarkan Banyaknya Permukaan Gigi Yang Terkena Karies

1. Karies simple

Karies yang dijumpai pada satu permukaan saja, misalnya labial, bukal,

lingual, mesial, distal, oklusal.

2. Karies kompleks

Karies yang sudah luas dan mengenai lebih dari satu bidang permukaan

gigi. Misalnya, mesio-, distoinsisal, mesio-oklusal.

d. Klasifikasi Berdasarkan Keparahan

1. Karies insipen: Mengenai kurang dari setengah ketebalan email.

2. Karies Moderat: Mengenai lebih dari setengah ketebalan email, tetapi

tidak mencapai pertemuan dentin-email.

3. Karies lanjutan: Mengenai pertemuan dentin-email dan kurang dari

setengah jarak pulpa.

4. Karies parah: Mengenai lebih dari setengah jarak kepulpa.

e. Klasifikasi Berdasarkan WHO

Klasifikasi ini didasarkan bentuk dan kedalaman lesi karies dan dibagi

dalam 4 skala:

Page 36: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

18

1. D1: secara klinis dideteksi lesi email.

2. D2: kavitas pada email.

3. D3: kavitas mengenai dentin.

4. D4: lesi meluas ke pulpa

2.1.6 Indeks Karies Gigi

Indeks yang dipakai untuk menilai kecenderungan timbulnya gigi berlubang

secara masal adalah dengan menggunakan standar khusus, yakni DMFT/DMFS.

a. Indeks DMFT

D = Decay :Jumlah gigi karies yang masih dapat ditambal.

M = Missing :Jumlah gigi tetap yang telah/harus dicabut karena karies.

F = Filling :Jumlah gigi yang telah ditambal.

Angka DMF-T menggambarkan banyaknya karies yang diderita seseorang

dari dulu sampai sekarang. Contoh: DMF = 2 artinya setiap anak mempunyai dua

gigi yang terserang karies. Untuk mengetahui angka DMF-T, didapat dari

penjumlahan angka D + M + F.

b. Indeks def-t (def-teeth)

D = Decay : Jumlah gigi karies yang masih dapat ditambal.

E = Extoliasi: Jumlah gigi susu yang telah/harus dicabut karena karies.

F = Filling : Jumlah gigi yang telah ditambal.

2.1.7 Prevalensi Karies Gigi Pada Anak

Usia 5-12 tahun merupakan kelompok usia yang rentan terhadap karies.

Anak-anak lebih cenderung suka terhadap makanan yang mengandung banyak

Page 37: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

19

gula, sedangkan gula merupakan sumber diet terbesar yang dapat

menyebabkankaries.

Kebiasaan makan diantara waktu makan juga sangat berpengaruh terhadap

karies pada anak-anak. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menyatakan

bahwa banyaknya asupan gula harian lebih besar hubungannya disbanding dengan

frekuensi makan makanan yang mengandung gula. Hubungan gula dalam snack

dengan karies lebih besar dibanding total diet karena snack lebih sering dimakan

dalam frekuensi tinggi dan makanan kariogenik yang sering dimakan di antara dua

waktu makan yang mempunyai ciri-ciri pH rendah, mengandung gula tinggi dan

lengket. Hampir semua anak menyukai makanan minuman kariogenik yang

merupakan faktor resiko terhadap karies. Selain itu, anak-anak juga cenderung

malas membersihkan rongga mulutnya sehingga plak dapat dengan mudah

terbentuk yang akhirnya menyebabkan karies (Hamrun, 2009).

2.1.8 Pencegahan Karies Gigi

Karies gigi adalah penyakit yang dapat dicegah. Pencegahan ini meliputi

seluruh aspek kedokteran gigi yang dilakukan oleh dokter gigi, individu dan

masyarakat yang mempengaruhi kesehatan rongga mulut. Sehubungan dengan hal

ini, pelayanan pencegahan difokuskan pada tahap awal, sebelum timbulnya

penyakit (pre-patogenesis) dan sesudah timbulnya penyakit (patogenesis) (Angela,

2005). Hugh Roadman Leavell dan E Guerney Clark (Leavell dan Clark)

dariUniversitas Harvard dan Colombia membuat klasifikasi pelayanan

pencegahan tersebut atas 3 yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier

(Rethman, 2000).

Page 38: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

20

a. Pencegahan Primer Pelayanan yang diarahkan pada tahap pre-

patogenesis merupakan pelayanan pencegahan primer atau pelayanan

untuk mencegah timbulnya penyakit. Hal ini ditandai dengan upaya

meningkatkan kesehatan (health promotion) dan memberikan

perlindungan khusus (spesific protection). Upaya promosi kesehatan

meliputi pemberian informasi mengenai cara menyingkirkan plak yang

efektif atau caramenyikat gigi dan menggunakan benang gigi (flossing).

Upaya perlindungan khusus termasuk pelayanan yang diberikan untuk

melindungi host dari serangan penyakit dengan membangun penghalang

untuk melawan mikroorganisme (Rethman, 2000).

b. Pencegahan Sekunder Pelayanan yang ditujukan pada tahap awal

pathogenesis merupakan pelayanan pencegahan sekunder, untuk

menghambat atau mencegah penyakit agar tidak berkembang atau

kambuh lagi. Kegiatannya ditujukan pada diagnose dini dan pengobatan

yang tepat. Sebagai contoh, melakukan penambalan pada lesi karies yang

kecil dapat mencegah kehilangan struktur gigi yang luas (Rethman,

2000).

c. Pencegahan Tersier Pelayanan ditujukan terhadap akhir dari pathogenesis

penyakit yang dikenal sebagai pencegahan tersier bertujuan untuk

mencegah kehilangan fungsi dari gigi. Kegiatannya meliputi pemberian

pelayanan untuk membatasi ketidak mampuan (cacat) dan rehabilitasi.

Gigi tiruan dan implant termasuk dalam kategori ini (Rethman, 2000).

Page 39: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

21

2.2 KONSEP PERILAKU MENURUT TEORI L.GREEN

Lawrence Green menjelaskan bahwa perilaku itu dilatarbelakangi atau

dipengaruhi oleh 3 faktor pokok, yakni factor predisposisi (predisposing fsctors)

faktor yang mendukung (enabling factors) dan faktor yang memperkuat atau

mendorong (reinforcing factors). Berikut adalah faktor – faktor yang

mempengaruhi partisipasi ibu dalam teori L. Green :

2.2.1 Faktor Predisposisi (Predisposing Factor)

Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan,

tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal – hal yang berkaitan dengan

kesehatan, system nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial

ekonomi dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012). Faktor predisposisi yang

mempengaruhi partisipasi ibu adalah sebagai berikut :

a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tau

seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung,

telinga dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan

sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh

intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar

pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga, dan

indera penglihatan (mata)) (Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari

terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan

gigi dan mulut anak. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami

Page 40: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

22

ataupun melalui pendidikan. Tingkat pengetahuan yang rendah pada orang

tua merupakan factor predisposisi buruknya kesehatan rongga mulut anak.

Peran ibu adalah membimbing, mengingatkan dan memberikan fasilitas

terhadap anak agar dapat menjaga kesehatan rongga mulutnya. Orang tua

juga berperan penting dalam mencegah akumulasi plak dan terjadinya karies

(Atyanta, Hanum,Amurwaningsih).

Pengetahuan atau kognitif merupakan bagian yang penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang. Sikap atau perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih lama bertahan dari pada sikap atau perilaku yang

tidak didasari oleh pengetahuan (Notoadmojo, 2011). Semakin tingggi

tingkat pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi, sehingga

semakin banyak pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang

kurang menghambat perkembangan seseorang terhadap nilai yang

diperkenalkan.

Berdasarkan penelitian Darsini, 2017 bahwa banyak orang tua yang

kurang peduli terhadap kesehatan gigi sikecil. Kondisi gigi anak yang tidak

bersih dibiarkan begitu saja. Dan akibatnya, ketika gigi anak menjadi rusak

atau biasa disebut dengan gigis itu masih dianggab sebagai hal yang biasa.

Pengetahuan orang tua sangat berpengaruh terhadap cara mereka

dalam merawat anaknya. Menurut Notoadmojo (2010), pengetahuan yang

dicakup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yaitu:

Page 41: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

23

1. Tahu (Know)

Tahu dirtikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Yang termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini

adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2. Memahami (Comperehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi

yang telah dipelajari dengan benar. Orang telah paham terhadap obyek

atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, meramalkan dan sebagainnya terhadap suatu obyek yang

dipelajari. Orang tua mampu memberikan pendidikan kepada anak sejak

dini mengenai bagaimana merawat gigi agar tidak terkena penyakit karies

gigi.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi ini

diartikan aplikasi atau penggunaaan hukum-hukum, rumus, metode,

prinsip dan sebagainnya dalam konteks atau situasi yang lain.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu

Page 42: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

24

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lainnya.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja

dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan dan sebagainnya.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain sintesis itu adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya:

dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat

menyesuaikan, dan sebagainnya terhadap suatu teori atau rumusan-

rumusan yang telah ada.

6. Evaluasi

Evaluasi terkait dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian itu

berdasarkan suatu criteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan

kriteria-kriteria yang telah ada.

b. Perilaku

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri

yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan,

berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan

sebagainnya. Dari uaraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas ,manusia, baik

Page 43: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

25

yang diamati langsung maupun yang tidak diamati oleh pihak luar

Notoadmodjo (2010).

Menurut hasil penelitian Indrianingsih, 2018 menunjukkan bahwa

kebersihan gigi dan mulut menduduki urutan pertama sebagai penyebab

timbulnya karies, salah satu faktor yang menybabkan rendahnya

kebersihan gigi dan mulut pada anak-anak adalah perilaku menyikat gigi

yang masih belum baik.

Selain itu juga dipengaruhi oleh factor lokal yang timbulnya

penyakit gigi dan mulut adalah plak, yang diakibatkan banyaknya

mengkonsumsi makanan yang manis, lunak dan mudah melekat pada gigi

seperti permen dan coklat. Keadaan gigi susu menentukan keadaan gigi

permanen penggantinya. Masalah yang sering terjadi pada anak-anak pra

sekolah khususnya anak usia 4-6 tahun adalah perilaku dalam

mengkonsumsi makanan-makanan minuman manis, namun tidak diiringi

perilaku membersihkan gigi (Prasetyo, Bekti. 2018).

Menurut Skinner dalam Notoadmodjo (2010), merumuskan bahwa

perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau

dari luar. Oleh karena itu perilaku ini terjadi melalui proses adanya

stimulus terhadap organism, dan kemudian organism tersebut merespons,

maka teori Skinners ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus-Organism-

Respon. Dilihat dari bentuk responden terhadap stimulus ini, maka

perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoadmodjo, 2010).

Page 44: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

26

1. Perilaku Tertutup (Convert Behavior)

Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam

bentuk terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi

terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi,

pengetahuan, kesadaran,dan sikap yang terjadi pada orang yang

menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh

orang lain.

2. Perilaku Terbuka (Overt Behavior)

Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam

bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut

sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah

dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.

c. Pekerjaan

Pekerjaan anggota keluarga adalah satu sumber penghasilan bagi

keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan fisik, psikologis dan spiritual

keluarga. Orang tua, terutama ibu yang memiliki peran ganda sering kali

dihadapkan pada konflik antara kepentingan pekerjaan dan

keberadaannya dalam keluarga. Tuntutan pekerjaan yang tinggi dan

menyita waktu sering kali menghambat pemenuhan kebutuhan untuk

kebersamaan dan keluarga, merawat, dan mengasuh anak

(Prasasti,Ika.2016).

Menurut Darsini, 2017 pekerjaan adalah kebutuhan yang harus

dilakukan untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluargannya.

Page 45: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

27

Bekerja pada umumnya adalah pekerjaan yang menyita waktu .bekerja

akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan kelurgannya. Sebagian

besar orang tua anak yang bekerja tidak berperan, dimana orang tua anak

yang bekerja tidak memiliki waktu untuk mendidik dan mengawasi

anaknya dalam merawat gigi. Mata pencaharian orang tua sebagian besar

bekerja di sawah dan buruh pabrik. Ibu biasanya berangkat kerja pagi

hari dan pulang kerja menjelang sore, sehingga untuk mendapatkan

informasi kesehatan tentang perawatan gigi dan mulut sangat kurang. Hal

ini juga di dukung dengan waktu untuk bertemu ibu dengan keluarga

terutama anaknya sangat sedikit. Keterbatasan waktu untuk bertemu

dengan anak membuat komunikasi dan perhatian orang tua terhadap

kesehatan anak terabaikan padahal anak-anak pada usia ini sangat

memerlukan bantuan orang dewasa terutama ibu atau orang tuannya.

Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh

kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan

anak baik yang primer maupun yang sekunder.

d. Sikap

Menurut Notoatmodjo (2012) sikap adalah respon tertutup

seseorang terhadap stimulasi obyek tertentu, yang melibatkan factor

pendapat dan emosi yang bersangkutan. Allport (1954) menjelaskan

bahwa sikap mempunyai tiga komponen pokok:

1. Kepercayaan (keyakinan), ide, konsep terhadap suatu objek.

2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.

Page 46: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

28

3. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang

utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan,

berpikir, keyakinan dan emosi memgang peranan penting. Seperti halnya

pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yakni :

a) Menerima (Receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

b) Merespon (Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengajarkan, dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari

sikap.

c) Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

d) Bertanggung Jawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

Menurut (Azwar, Saifudin 2009) Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Sikap antaralain :

1) Pengalaman Pribadi

Pengalaman yang terjadi secara tiba-tiba atau mengejutkan

yang meninggalkan kesan paling mendalam pada jiwa

Page 47: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

29

seseorang. Kejadian kejadian dan peristiwa-peristiwa yang

terjadi berulang-ulang dan terus menerus, lama-kelamaan

secara bertahap diserap kedalam individu dan mempengaruhi

terbentuknya sikap.

2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Dalam pembentukan sikap pengaruh orang lain sangat

berperan. Misal dalam kehidupan masyarakat yang hidup

dipedesaan, mereka akan mengikuti apa yang diberikan oleh

tokoh masyarakat.

3) Kebudayaan

Dimana kita hidup mempunyai pengaruh yang besar terhadap

pembentukan sikap. Dalam kehidupan dimasyarakat, sikap

masyarakat diwarnai dengan kebudayaan yang ada di

daerahnya.

4) Media Massa

Media masa elektronik maupun media cetak sangat besar

pengaruhnya terhadap pembentukan opini dan kepercayaan

seseorang. Dengan pemberian informasi melalui media masa

mengenai sesuatu hal akan memberikan landasan kognitif

baru bagi terbentuknya sikap.

5) Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Dalam lembaga pendidikan dan lembaga agama berpengaruh

dalam pembentukan sikap, hal ini dikarenakan keduanya

Page 48: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

30

meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri

individu.

Menurut Darsini 2017 bahwa kebanyakan orang tua tidak

mendampingi dan mendidik anaknya untuk merawat gigi yang secara

tidak langsung membiasakan anaknya malas untuk merawat gigi. Setiap

anak kecil senang dengan makanan manis.

Sebagian orang tua juga membiarkan anak untuk mengkonsumsi

makanan manis, walaupun mereka tahu bahwa makanan manis sangat

berbahaya bagi gigi. Tidak banyak orang tua yang menyuruh anaknya

menggosok gigi atau setidaknya berkumur air putih setelah

mengkonsumsi makanan manis.

e. Pendidikan

Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang

atau kelompok orang dalam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan

atau latihan bagi perannya pada masa yang akan datang (Pratiwi, Rey

Yulia 2017). Menurut Kamus usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan latihan.

Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus juga sesuatu yang

tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan

saling berkaitan. Wanita yang berpendidikan akan membuat keputusan

yang benar dalam memperhatikan kesehatan anak-anaknya serta

kesehatan dirinya sendiri. Menurut UU No. 22 tahun 2003 menyebutkan

tentang penggolongan tingkat pendidikan yaitu:

Page 49: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

31

1. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi

jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk sekolah

dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang

sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan Madrasah

Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

2. Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.

Pendidikan menengah terdiri ataspendidikan menengah umum dan

pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk

sekolah menengah atas (SMA), Madrasah aliyah (MA), sekolah

menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK),

atau bentuk lain yang sederajat.

Berdasarkan undang-undang disimpulkan tingkat pendidikan orang

tua dapat dikategorikan menjadi pendidikan dasar dan pendidikan

menengah keatas bahwa cakupan pengetahuan atas keluasan wawasan

seseorang sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan. Semakin tinggi

pendidikan seseorang maka semakin mudah diberikan pengertian suatu

informasi.

Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya

seseorang menyerap dan memahamipengetahuan yang mereka peroleh,

pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik

pula pengetahuannya. Menurut Notoatmodjo (2012), pendidikan adalah

suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau

meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat

Page 50: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

32

berdiri sendiri. Karies gigi lebih sering dijumpai pada anak-anak dari

keluarga dengan tingkat sosial ekonomi yang rendah, ibu bapak tunggal

atau orang tua dengan tingkat pendidikan rendah (Suratri, Made. 2014).

Pendidikan kesehatan gigi dan mulut harus diperkenalkan kepada

anak sedini mungkin agar mereka dapat mengetahui cara memelihara

kesehatan gigi dan mulut secara baik dan benar. Seperti halnya peran

orang tua ketika mengajarkan sikat gigi yang benar dengan memberi

contoh langsung. Selain itu pola makan dari anak yang kurang

diperhatikan orang tua menjadikan factor utama terjadinya karies pada

anak pra sekolah (Simanjuntak,Arta. 2014).

f. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial merupakan lingkungan kemasyarakatan yang

mempunyai kaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Purwanto

(2003:28) “mengemukan bahwa lingkungan social adalah semua orang

atau manusia lain yang mempengaruhi kita”. Manusia membentuk

pengelompokan sosial diantara sesama dalam upayanya mempertahankan

hidup dan mengembangkan kehidupan. Dalam suatu kehidupan social

manusia juga memerlukan organisasi yaitu sekolah, kelompok

masyarakat dan lain-lain (Yuliatun,2012).

Usia pra sekolah khususnya anak usia 4-6 tahun sering mengalami

gangguan pada giginya. Timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut

pada anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan sosial. Salah satu

faktor lingkungan yaitu berupa faktor perilaku mengabaikan kebersihan

Page 51: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

33

gigi dan mulut (Kurnia, Anggraini.2018). Lingkungan terdekat dimana

anak usia pra sekolah berada adalah keluarga (orang tua dan saudara) dan

lingkungan sekolah. Orang tua (ibu) dan anak merupakan satu kesatuan

ikatan dimana ibu merupakan anggota tim kesehatan yang baik untuk

melakukan pengawasan kesehatan. Tidak hanya peran ibu, lingkungan

sekolah (guru) juga memegang peranan sebagai kunci utama dalam

melakukan pendekatan terhadap anak dilingkungan sekolah dan

diharapkan dapat merubah pola tingkah laku dan kebiasaan dalam

menjagakesehatan gigi dan mulut anak usia TK (Andayasari, Lelly.

2014).

2.2.2 Faktor Pemungkin (Enabling Factors)

Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan pra sarana atau fasilitas

kesehatan bagi masyarakat, seperti puskesmas, rumah sakit, polindes, posyandu,

poliklinik, pos obat desa, dokter, bidan praktik swasta dan lain lain. Faktor-faktor

tersebut disebut dengan faktor pemungkin yang memungkinkan terwujudnya

perilaku kesehatan (Notoatmodjo, 2012).

a. Ketersediaan Fasilitas Kesehatan

Fasilitas pelayanan kesehatan pembangunan kesehatan adalah

upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat terakses fasilitas

pelayanan kesahatan karena kesahatan adalah hak asasi manusia

(Sulistyorini dkk, 2011).

Page 52: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

34

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 6 tahun 2013

fasilitas pelayanan kesehatan dibagi menjadi tiga yaitu :

1. Fasilitas kesehatan tingkat pertama adalah jenis fasilitas pelayanan

kesehatan yang melayani dan melaksanakan pelayanan kesehatan

dasar.

2. Fasilitas kesehatan tingkat kedua adalah jenis fasilitas pelayanan

kesehatan yang melayani dan memberikan pelayanan kesehatan dasar

dan pelayanan kesehatan spesialistik.

3. Fasilitas kesehatan tingkat ketiga adalah jenis pelayanan kesehatan

yang melayani dan melaksanakan pelayanan kesehatan dasar,

pelayanan kesehatan spesialistik, dan pelayanan kesehatan sub

spesialistik.

Saat gigi pertama anak muncul, itulah saatnya membawa ke dokter

gigi. ADA (American Dental Association) merekomendasikan bahwa

kunjungan ke dokter gigi pertama berlangsung setiap enam bulan sekali

setelah gigi pertama muncul agar anak nyaman dengan kebiasaan baik

untuk kesehatan mulut (Prasasti,Ika. 2016).

b. Keterjangkauan

Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2012) jarak adalah

ruang sela (panjang atau jauh) antara dua benda atau tempat yaitu jarak

antara rumah dengan puskesmas. Jangkauan pelayanan kesehatan dapat

ditingkatkan dengan bantuan pendekatan maupun pemantauan sebaiknya

berada pada tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat (Effendy,

2013). Faktor biaya dan jarak pelayanan kesehatan dengan rumah

Page 53: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

35

berpengaruh terhadap perilaku penggunaan dan pemanfaatan pelayanan

kesehatan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sutanto tahun 2014

menunjukan bahwa responden yang mengaku jarak tempuh ke tempat

pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dekat akan lebih banyak datang

begitu pula sebaliknya.

2.2.3 Faktor Penguat (Reinforcing Factors)

Faktor ini meliputi factor sikap dan perilaku tokoh masyarakat (toma), tokoh

agama (toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan

(Notoatmodjo, 2012).

a. Kader Kesehatan

1. Definisi Kader Kesehatan

Kader kesehatan adalah warga tenaga sukarela dalam bidang kesehatan

yang langsung dipilih oleh dan dari masyarakat yang tugasnya membantu

dalam pengembangan kesehatan masyarakat. Kader kesehatan disebut juga

sebai promotor kesehatan desa atau disingkat prokes.

2. Peran Dan Fungsi Kader Kesehatan

Fungsi kader adalah mampu melaksanakan sejumlah kegiatan yang ada

di lingkungannya. Kegiatan yang dilakukan sifatnya sederhana akan tetapi

juga harus berguna untuk masyarakat dan kelompok. Adapun berbagai

macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh kader kesehatan, misalnya:

a) Pemberian obat cacing, diare, larutan gula garam, dan lain-lain.

b) Melakukan kegiatan penimbangan bayi dan balita serta memberikan

penyuluhan tentang gizi masyarakat secara rutin.

Page 54: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

36

c) Melakukan pemberantasan terhadap berbagai penyakit menular,

mendata kasus kesehatan, memberikan laporan mengenai vaksinasi,

pendistribusian obat atau alat kontrasepsi KB, juga pemberiuan

berbagai bentuk penyuluhan tentang pentingnya Norma Keluarga

Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).

d) Memberi dan membimbing materi kesehatan tentang lingkungan,

pembuatan jamban keluarga dan sarana air sederhana.

e) Melakukan program dana sehat, pos kesehatan desa, dan berbagai

program kesehatan lainnya.

3. Tujuan Umum

Melalui peran kader kesehatan secara optimal diharapkan dapat

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayahnya.

4. Tujuan Khusus

Berikut adalah beberapa tujuan khusus dari kader kesehatan:

a) Terselenggaranya upaya promotif dan preventif terhadap masalah-

masalah kesehatan oleh masyarakat sendiri.

b) Terdeteksinya masalah-masalah kesehatan secara dini yang ada di

wilayah dengan adanya kader yang berilmu pengetahuan dan aktif.

c) Masyarakat mampu mengambil inisiatif untuk menyelesaikan

masalah-masalah kesehatan diwilayahnya secara mandiri.

d) Memudahkan koordinasi antara petugas kesehatan dengan masyarakat

(kader) untuk melaksanakan upaya-upaya kesehatan masyarakat.

Page 55: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

37

b. Dukungan guru TK

Komponen guru merupakan promotor terbaik dalam kegiatan pendidikan

sebab mereka akrab dengan metode mendidik dan memotivasi siswa

sekolah. Hal tersebut selaras dengan isi UU No.14 Tahun 2005 tentang guru

dan dosen, pada pasal 1 bahwa guru adalah pendidik profesional dengan

tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini

jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Selain itu, disebutkan pada pasal 10 bahwa kompetensi seorang guru

meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensisosial,

dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Bimbingan guru pada anak untuk membiasakan menyikat gigi sehabis

makan atau jajan pada saat istirahat siang diharapkan mampu menurunkan

kejadian karies gigi pada anak dalam perilaku anak sehari-hari.

2.3 Dukungan Orang Tua

2.3.1 Pengertian Dukungan Keluarga

Friedman (1998) menyatakan dukungan keluarga adalah sikap, tindakan

dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Anggota keluarga dipandang

sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam lingkungan keluarga. Anggota

keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap

memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Dalam semua

tahapan, dukungan keluarga menjadikan keluarga mampu berfungsi dengan

Page 56: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

38

berbagai kepandaian dan akal sehingga akan meningkatkan kesehatan dan

adaptasi mereka dalam kehidupan (Putri Sinta, 2016).

Bentuk dukungan keluarga ada empat menurut Friedman (1998) yaitu

sebagai berikut:

1. Dukungan Penghargaan

Dukungan penghargaan, keluarga bertindak (keluarga bertindak

sebagai sistem pembimbing umpan balik, membimbing dan

memerantai pemecahan masalah dan merupakan sumber validator

identitas anggota (Friedman, 2010). Dukungan penghargaan terjadi

melalui ekspresi penghargaan yang positif melibatkan pernyataan

setuju dan panilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa

orang lain yang berbanding positif antara individu dengan orang lain

(Sarafino, 2011).

2. Dukungan Instrumental

Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan jasmaniah seperti

pelayanan, bantuan financial dan material berupa bantuan nyata

(instrumental support material support), suatu kondisi dimana benda

atau jasa akan membantu memecahkan masalah praktis, termasuk

didalamnya bantuan langsung, seperti saat seseorang memberi atau

meminjamkan uang, membantu pekerjaan sehari-hari, menyampaikan

pesan, menyediakan transportasi, menjaga dan merawat sat sakit

ataupun mengalami depresi yang dapat membantu memecahkan

masalah. Dukungan nyata paling efektif bila dihargai oleh individu

Page 57: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

39

dan mengurangi depresi individu. Pada dukungan nyata keluarga

sebagai sumber untuk mencapai tujuan praktis dan tujuan nyata.

3. Dukungan Informasional Atau Informative

Jenis dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan tanggung jawab

bersama, termasuk di dalamnya memberikan solusi dari masalah,

memberikan nasihat, pengarahan, saran, atau umpan balik tentang apa

yang dilakukan oleh seeorang. Keluarga dapat menyediakan informs

dengan menyarankan tentang dokter, terapi yang baik bagi dirinya dan

tindakan spesifik bagi individu untuk melawan stressor. Individu yang

mengalami depresi dapat keluar dari masalah dan memecahkan

masalahnya dengan dukungan dari keluarga dengan menyediakan

feed back. Pada dukungan informasi ini keluarga sebagai penghimpun

informasi dan pemberi informasi.

4. Dukungan Emosional

Dukungan emosional berfungsi sebagai pelabuhanistirahat dan

pemulihan serta membantu penguasaan emosional serta meningkatkan

moral keluarga (Friedman, 2010). Dukungan emosianal melibatkan

ekspresi empati, perhatian, pemberian semangat, kehangatan pribadi,

cinta, atau bantuan emosional. Dengan semua tingkah laku yang

mendorong perasaan nyaman dan mengarahkan individu untuk

percaya bahwa ia dipuji, dihormati, dan dicintai, dan bahwa orang lain

bersedia untuk memberikan perhatian (Sarafino, 2011).

Page 58: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

40

Agar proses tumbuh kembang anak berjalan optimal, maka perlu

diterapkan pola asuh, asih, asah dalam setiap aktivitas merawat dan

mengasuhnya. Beberapa metode yang dapat dilakukan orang tua kepada

anak yaitu (Prasasti,Ika.2016):

a) Pendidikan Melalui Pembiasaan

Dengan dilakukan setiap hari anak-anak mengalami proses

internalisasi, pembiasaan, dan akhirnya menjadikan bagian dari

hidupnya.

b) Pendidikan Dengan Keteladanan

Anak-anak khususnya usia dini, selalu meniru apa yang dilakukan

orang disekitarnya. Metode keteladanan memerlukan sosok pribadi

yang secara visual dapat dilihat, diamati, dirasakan sendiri oleh anak,

sehingga mereka ingin menirunnya.

c) Pendidikan Melalui Nasihat Dialog

Orang tua diharapkan mampu menjelaskan, memberikan pemahaman

yang sesuai dengan tingkat berpikir mereka.

d) Pendidikan Melalui Pemberian Penghargaan Atau Hukuman

Metode ini secara tidak langsung juga menanamkan etika

perlunya menghargai orang lain (Prasasti,Ika.2016).

a. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dukungan

Menurut Purnawan (2008) dalam Rahayu (2008) faktor-faktor yang

mempengaruhi dukungan keluarga adalah:

1. Faktor internal

Page 59: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

41

2. Faktor eksternal

Peran aktif orang tua terhadap perkembangan anak sangat

diperlukan pada saat mereka masih berada dibawah usia lima tahun.

Peran aktif orang tua yang dimaksud adalah bimbingan, memberikan

pengertian, mengingatkan dan menyediakan fasilitas kepada anak.

Dalam hal ini khususnya peran orang tua terhadap anaknya dalam

hal kesehatan gigi dan mulut. Pada anak usia pra sekolah, pemeliharaan

kesehatan gigi mereka masih bergantung kepada orang tua sebagai orang

terdekat anak. Mulai tumbuhnya gigi merupakan proses penting dari

pertumbuhan seorang anak. Orang tua khususnya ibu herus mengetahui

cara merawat gigi anaknya tersebut. Peran orang tua sangat berpengaruh

dalam merawat dan memelihara kesehatan gigi anak secara teratur seperti

menyikat gigi, membimbing, mengarahkan, memotifasi, memperhatikan

pola makan dan melakukan pemeriksaan secara rutin ke klinik gigi

(Indrianingsih, 2018).

Untuk mencegah terjadinya karies dentis pada anak maka

dibutuhkan peran orang tua dan keaktifan petugas dalam memberikan

penyuluhan tentang gigi melalui program UKG. Peran orang tua untuk

menjaga kebersihan gigi pada anak dengan cara menganjurkan anak

mereka untuk meggosok gigi 3 kali sehari, mengurangi mengkonsumsi

makan yang mengandung gula dan memeriksakan ke dokter gigi (Darsini,

2017).

Page 60: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

43

42

2.4 KERANGKA TEORI

Faktor Predisposisi

Faktor Pemungkin

Faktor Penguat

Perilaku

Sikap

Pekerjaan

LingkuanSosial

Pendidikan

KetersediaanFasilitas

Kesehatan

Kader Kesehatan

Dukungan ibu dalam

pencegahan karies gigi Pada

Anak TK

Pengetahuan

Dukungan Guru TK Gambar 2.3 KerangkaTeori

Sumber: TeoriL.Green

Keterjangkauan

Page 61: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

43

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 KERANGKA KONSEP

Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara

konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diamati (diukur) melalui

penelitian yang dimaksud (Notoadmodjo, 2012). Dibawah ini dijelaskan kerangka

konsep berdasarkan teori Lawrence Green yang akan dilakukan peneliti sebagai

berikut :

Pengetahuan

Ibu

Status Pekerjaan Ibu

Dukungan Ibu Dalam

Pencegahan Karies Gigi pada

anak

Variabel Bebas

(Independent)

Variabel Terikat

(Dependent)

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Page 62: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

44

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara yang mungkin benar dan

mungkin juga salah (Machfoedz,2007). Hipotesis adalah keterangan sementara

dari hubungan fenomena yang kompleks, oleh karena itu hipotesis menjadi sangat

penting dalam sebuah penelitian (Nasir, 2011). Ditinjau dari operasi rumusannya,

ada dua jenis hipotesis yaitu:

1. Hipotesis H1, hipotesis ini ditulis dengan “H1”. Hipotesis ini digunakan

untuk menolak atau menerima hipotesis nihil (nol). Hipotesis ini

menyatakaannya adanya hubungan antar variabel.

2. Hipotesis nol atau hipotesis nihil, hipotesis ini dituliskan dengan “Ho”

adalah hipotesis yang meniadakan perbedaan antar kelompok atau

meniadakan hubungan sebab akibat antar variabel.

Dari penjelasannya diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini

adalah sebagai berikut:

H1: Ada hubungan antara status pekerjaan ibu terhadap dukungan ibu dalam

pencegahan karies gigi.

H1: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap pencegahan karies

gigi.

Page 63: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

45

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan perencanaan, pola dan strategi penelitian

sehingga dapat menjawab pertanyaan penelitian atau masalah penelitian. Desain

penelitian merupakan prosedur perencanaan dimana peneliti dapat menjawab

pertanyaan penelitian secara valid, objektif, akurat dan hemat ekonomis (Rosjidi,

Isro’in, Wahyuni 2017).

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dimana hasil penelitian

yang diperoleh nantinya adalah berupa data-data numerik yang akan diolah serta

dianalisis secara statistik dengan menggunakan perhitungan yang telah ditetapkan.

Dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan Cross sectional yaitu

penelitian dimana variabel bebas (faktor resiko) dan variabel tergantung (efek)

dinilai secara simultan pada saat/sekali waktu. Metode analitik ini digunakan

untuk mengukur hubungan (korelasi) antara faktor-faktor yang berhubungan

dengan dukungan ibu dalam pencegahan karies gigi di TK Dharmawanita dan

Nawakartika Desa Sumberbening Kabupaten Ngawi.

Page 64: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

46

4.2 Populasi Dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah suatu kelompok subjek yang menjadi sasaran penelitian

dengan mendeskripsikan ciri-ciri kelompok tersebut ke arah mana hasil

penelitian tersebut akan digeneralisasikan (Rosjidi, Isro’in, Wahyuni 2017).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua siswa TK di Desa

Sumberbening Kabupaten Ngawi , sejumlah 47 orang.

4.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Sebagian orang tua siswa di TK Dharmawanita dan Nawakartika.

Besarnya sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus slovin

sebagai berikut (Nursalam, 2003).

Faktor Perilaku -

Efek + Efek - Efek + Efek -

Populasi

(Sampel)

Faktor Perilaku

+

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian

Sumber : Notoatmodjo, 2018

Page 65: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

47

n =

Keterangan :

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

d : Tingkat signifikasi (p)

Maka :

n =

n =

n =

n =

n =

n = 42

Dari perhitungan rumus diatas didapatkan hasil akhir 42 orang

responden. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian orang tua murid

TK di Desa Sumberbening Kabupaten Ngawi yang memiliki kriteria-

kriteria yang telah ditetapkan sebagai sampel oleh peneliti. Kriteria sampel

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh

setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo,

2010).

Kriteria inklusi pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Orang tua murid TK Dharmawanita dan Nawakartika di Desa

Sumberbening Kabupaten Ngawi yang tinggal dengan anaknya.

Page 66: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

48

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi merupakan ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat

diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010).

Kriteria eksklusi pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Murid TK Dharmawanita dan Nawakartika yang diasuh oleh wali

murid (nenek).

2. Tidak bersedia menjadi responden.

4.3 Teknik Sampling

Teknik penentuan sampel (teknik sampling) adalah cara menentukan

sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan

sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat penyebaran

populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Teknik sampling yang

digunakan dalam penelitian ini adalah probabilistik sampling yaitu dengan

menggunakan metode Simple Random Sampling, yaitu setiap anggota atau

unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi

sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012).

Jumlah seluruh orang tua TK Nawakartika dan Dharmawanita

Desa Sumberbening Kabupaten Ngawi sebanyak 47 orang pada tahun

pelajaran 2018/2019, kemudian peneliti mengambil sampel 42 orang

dengan cara mengambil undian secara acak.

Langkah-langkah simple random sampling yang dilakukan dengan cara

undian, adalah sebagai berikut:

a. Mendaftar semua anggota populasi

Page 67: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

49

b. Kemudian masing-maing anggota populasi diberi nomor, masing-masing

dalam satu kertas kecil.

c. Kertas kecil yang masing-masing telah diberi nomor tersebut kemudian

digulung.

d. Kemudian kertas yang sudah digulung tersebut dimasukkan kedalam

suatu wadah (kotak atau kaleng) yang dapat digunakan untuk mengundi

sehingga tersusun secara acak.

e. Kemudian peneliti mengambil lintingan kertas satu per satu sampai

diperoleh sejumlah sampel yang diperlukan.

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja atau kerangka operasional adalah pentahapan atau

lagkah-langkah dalam aktivitas ilmiah yang dilakukan dalam melakukan

penelitian (kegiatan sejak awal sampai akhir penelitian). Kerangka

operasional merupakan kerangka yang mengacu pada kerangka konsep

tetapi lebih ditekankan pada variabel-variabel yang diteliti saja. Bisa

dikembangkan dari kerangka konsep ataupun di persempit dari keragka

konsep faktor-faktor yang berhubungan dengan dukungan ibu dalam

pencegahan karies gigi di TK Desa Sumberbening Kabupaten Ngawi.

Page 68: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

50

Dalam penyusunan skripsi ini kerangka kerja penelitiannya sebagai

berikut :

Pengumpulan Data

Menggunakan Kuesioner

Pengolahan Data Dengan

Menggunakan Uji Chi Square

Penyajian Hasil Dan

Kesimpulan

Populasi

Orang Tua Murid (ibu) Di TK Dharmawanita Dan

Nawakartika Desa Sumberbening Kabupaten Ngawi

Sampel

Sebagian Orang Tua Murid Di TK Dharmawanita Dan

Nawakartika Desa Sumberbening sebanyak 42

Teknik Sampling

Simple Random Sampling

Desain Penelitian Kuantitatif

DenganMenggunakan Metode Cross

Sectional

Gambar 4.2 kerangka kerja penelitian

Page 69: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

51

4.5 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Variabel

a. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tantang sesuatu konsep

pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2012). Penjelasan variabel-variabel

tersebut adalah :

1. Variabel Bebas (Variabel Independent)

Variabel Independent merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya

atau berubahnya variabel dependent (terikat). Sehingga variabel

Independent dapat dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi

(Notoadmodjo, 2012). Variabel Independent dalam penelitian ini adalah

pengetahuan orang tua dan status pekerjaan orang tua.

2. Variabel Terikat (Variabel Dependent)

Variabel terikat (dependent) merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel independent (bebas) (Saryono,

2010). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah dukungan ibu tua

dalam pencegahan karies gigi.

b. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan

(Notoatmodjo, 2010).

Page 70: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

52

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Penelitian Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor

1 2 3 4 5 6

Independen:

Pengetahuan orang tua

Hasil tahu atau penguasaan ibu

terhadap pentingnya merawat dan

mencegah karies gigi pada anak.

Penyebab karies gigi adalah

mengkonsumsi makanan manis

dan tidak menggosok gigi secara

rutin

Baik jika total

Skor ≥ 50%

Buruk jika

total skor <

50% (Sunyoto,Danang, 2013)

Kuesioner Nominal Baik : 1

Buruk : 0

Independen:

Status pekerjaan ibu

Pekerjaan anggota keluarga

adalah suatu sumber penghasilan

bagi keluarga yang dapat

memenuhi kebutuhan primer

dan sekunder anggota keluarga

Bekerja

Tidak bekerja

Kuesioner Nominal Bekerja : 1

Tidak bekerja : 0

Dependen:

Dukungan ibu dalam

pencegahan karies gigi

Sikap atau tindakan orang tua

dalam upaya menjaga kesehatan

gigi dan mulut terutama karies

gigi

Mendukung jika total skor

Skor ≥ 50%

Tidak mendukung jika total

skor <50% (Sunyoto,Danang,

2013)

Kuesioner Nominal Mendukung : 1

Tidak mendukung

: 0

Page 71: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

53

4.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap

fenomena sosial maupun alam (Nursalam, 2013). Dalam penelitian ini

menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Kuesioner adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang di

ketahui, dalam pengisian kuesioner terdapat beberapa instrumen yang

dibutuhkan, adapun instrumen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

1. Kuesioner atau angket, yaitu yang digunakan sebagai alat ukur atau

instrumen pengumpulan data oleh peneliti.

2. Buku Catatan, yaitu digunakan untuk menuliskan hal – hal penting

yang dapat dijadikan sebagai point dalam penelitian

3. Alat Rekam, bisa terdiri dari kamera, video, atau perekam suara, alat

rekam akan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data

dengan persetujuan respondem untuk direkam.

4. Bolpoin, yang digunakan untuk menjawab atau mengisi kuesioner.

5. Peneliti, yaitu merupakan instrumen penelitian yang sangat penting

bagi berjalannya sebuah penelitian.

Sebelum kuesioner digunakan dalam penelitian ini, kuesioner diuji coba

terlebih dahulu dengan mengukur validitas dan reliabilitas kuesioner

tersebut.

Page 72: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

54

1. Pengukuran Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2012). Setelah kuesioner

diuji cobakan kepada responden kemudian dihitung korelasinya untuk

mengetahui pertanyaan dalam kuesioner tersebut. Valid atau tidak

dengan menggunakan rumus korelasi “product memont”. Hasil r hitung

dibandingkan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5%. Jika r tabel < r

hitung maka valid (Sujarweni, 2015).

Uji validitas pada penelitian ini melibatkan 15 responden, yaitu Ibu

yang anaknya bersekolah di TK Ar-Rohim Desa Dero, Kecamatan

Bringin, Kabupaten Ngawi dengan kuesioner yang berjumlah 20 butir

pertanyaan. Maka nilai r tabel diperoleh yaitu 0,514. Butir pertanyaan

dikatakan valid jika r hitung > r tabel. Dapat dilihat dari hasil analisis

output dibawah ini:

Tabel 4.2 Validitas Instrumen Penelitian Variabel Pengetahuan Ibu

No. Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

1. Soal 1 0,626 0,514 Valid

2. Soal 2 0,723 0,514 Valid

3. Soal 3 0,594 0,514 Valid

4. Soal 4 0,614 0,514 Valid

5. Soal 5 0,569 0,514 Valid

6. Soal 6 0,613 0,514 Valid

7. Soal 7 0,700 0,514 Valid

8. Soal 8 0,60 0,514 Valid

Page 73: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

55

No. Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

9. Soal 9 0,569 0,514 Valid

10. Soal 10 0,539 0,514 Valid

11. Soal 11 0,719 0,514 Valid

12. Soal 12 0,573 0,514 Valid

Sumber : Data primer uji Validitas instrumen penelitian

Berdasarkan tabel validitas variabel Pengetahuan Ibu diatas dapat

dilihat bahwa masing masing pertanyaan yang memiliki r tabel > r hitung

sebanyak 12 butir pertanyaan, sehingga pertanyaan tersebut dikatakan

Valid.

Tabel. 4.3 Validitas Instrumen Penelitian Variabel Dukungan Ibu

No. Pertanyaan R hitung R tabel Keterangan

1. Soal 1 0,528 0,514 Valid

2. Soal 2 0,637 0,514 Valid

3. Soal 3 0,737 0,514 Valid

4. Soal 4 0,564 0,514 Valid

5. Soal 5 0,708 0,514 Valid

6. Soal 6 0,614 0,514 Valid

7. Soal 7 0,798 0,514 Valid

8. Soal 8 0,567 0,514 Valid

Sumber: Data primer uji Validitas instrumen penelitian

Berdasarkan tabel validitas variabel dukungan ibu diatas dapat dilihat

bahwa masing masing pertanyaan yang memiliki r tabel > r hitung

sebanyak 8 butir pertanyaan, sehingga pertanyaan tersebut dikatakan

Valid.

Page 74: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

56

2. Pengukuran Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reabilitas dapat

dilihat pada nilai cronbach alpha, jika nilai Alpha > 0,60 maka kontruk

pernyataan yang merupakan dimensi variabel adalah reliabel

(Notoatmodjo, 2012).

Tabel 4.4 nilai Alpha Cronbach’s

Nilai Alpha Cronbach’s Kualifikasi Nilai

0,00- 0,20 Kurang reliabel

0,21- 0,40 Lumayan reliabel

0,41- 0,60 Cukup reliabel

0,61- 0,80 Reliabel

0,81- 1,00 Sangat reliabel

Sumber : Hair et al. 2010

Alat atau instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa

koesioner yang akan langsung disebarkan kepada responden. Kuesioner

merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013).

Setelah kuesioner sebagai alat ukur atau alat pengumpulan selesai

disusun, maka kuesioner penelitian perlu diuji validitas dan reliabilitas

untuk itu kuesioner tersebut harus dilakukan uji di lapangan

Page 75: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

57

(Notoatmodjo, 2010). Uji validitas dan reliabilitas dianalisis dengan

menggunakan software analisis data.

Uji reliabilitas pada penelitian ini dengan melakukan analisis pada 2

variabel yaitu variabel Pengetahuan dan Dukungan Ibu yang telah di uji

validitasnya dapat dilihat dari hasil analisis output dibawah ini:

Tabel. 4.5 Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Pengetahuan

dan Dukungan Ibu

No Variabel Cronbach’s

Alpha

Nilai Alpha

Cronbach’s Keterangan

1 Pengetahuan ibu 0,854 0,81- 1,00 Sangat Reliabel

2 Dukungan ibu 0,800 0,81- 1,00 Sangat Reliabel

Sumber: Data primer uji Reliabilitas instrumen penelitian

Berdasarkan tabel reliabilitas variabel Pengetahuan dan Dukungan

Ibu diatas dapat dilihat bahwa masing masing variabel memiliki

Cronbach’s Alpha > r tabel yaitu hasil dari variabel Pengetahuan ibu 0,854

dan variabel dukungan ibu 0,800 yang artinya 2 variabel tersebut Sangat

Reliabel.

Sehingga 12 soal dari variabel Pengetahuan ibu dan 8 soal dari

variabel Dukungan Ibu dalam kuesioner penelitian ini yang telah

dinyatakan valid dalam uji validitas dan reliabilitas dinyatakan layak dan

dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data pada sasaran sampel

penelitian yang akan dilakukan.

4.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di TK Dharmawanita dan Nawakartika Desa

Sumberbening Kabupaten Ngawi.

Page 76: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

58

b. Waktu Penelitian

Berikut jadwal kegiatan penelitian yang akan dilakukan sebagai

berikut :

Tabel 4.6 Realisasi Pelaksanaan Penelitian di TK Dharmawanita Dan

Nawakartika Desa Sumberbening Kabupaten Ngawi

No. Realisasi Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan Tanggal-Bulan-Tahun

1. Pengajuan Dan Acc Judul

Skripsi

2 Februari 2019

2. Pengambilan Data Awal Di

Puskesmas Bringin

20 Februari

3. Penyusunan Dan Konsul

Proposal Skripsi Bab 1-4

15 Februari-23 April 2019

4. Seminar Proposal 9 Mei 2019

5. Revisi Dan Acc Proposal

Skripsi

12-15 Mei 2019

6. Uji Validitas 15 Juni 2019

7. Konsul Dan Acc Hasil Uji

Validitas

21 Juni 2019

8. Penelitian 4-7 Juli 2019

9. Konsul Hasil Penelitian Bab

5-6

23- 30 Juli 2019

10. Seminar Hasil Skripsi 9 Agustus 2019

11. Revisi Skripsi 11 Agustus 2019

12. Acc Skripsi 14 Agustus 2019

Page 77: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

59

4.8 Prosedur pengumpulan data

a. Sumber Data

Penelitian merupakan proses penarikan kesimpulan dari data yang telah

dikumpulkan. Tanpa adanya kata, maka hasil penelitian tidak akan terwujud

dan penelitian tidak akan berjalan. Data dibedakan menjadi menjadi 2 jenis,

yaitu:

1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data

primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden yaitu

orang tua murid di TK Dharmawanita Dan Nawakartika Desa

Sumberbening Kabupaten Ngawi.

2. Data sekunder yaitu data yang tidak didapat langsung dari sumbernya,

melainkan didapatkan dari pihak lain. Data sekunder ini diperoleh

peneliti dari perawat gigi di Puskesmas Bringin Kecamatan Bringin

Kabupaten Ngawi yaitu data kunjungan kegiatan UKGTK dari bulan

Januari – Desember 2018.

4.9 Teknik Pengolahan Data Dan Teknik Analisa Data

a. Teknik Pengolahan Data

Sebelum dianalisis, data diolah terlebih dahulu. Kegiatan dalam

mengolah data meliputi (Nurkobodan Achmadi, 2002) :

1. Cleaning

Cleaning adalah apabila semua data dari setiap sumber data atau

responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak

Page 78: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

60

lengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koresi

(Notoatmodjo, 2010).

2. Editing

Hasil wawancara, angket atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan

penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Editing adalah kegiatan untuk

pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner (Notoatmodjo,

2012).

3. Coding

Setelah sekian kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan

peng “kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat

atau huruf menjadi data angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2012).

Tabel 4.7 Coding Variabel Penelitian

No Variabel Coding Data

1. Pengetahuan orang tua Baik = 1

Buruk = 0

2. Status pekerjaan orang tua Bekerja = 1

Tidak Bekerja = 0

3. Dukungan orang tua Mendukung = 1

Tidak mendukung = 0

4. Memasukkan Data (Entry) Atau Processing

Entry adalah jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang

dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program

atau “software” computer. Salah satu paket program yang paling sering

Page 79: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

61

digunakan untuk “entry data” penelitian adalah paket program SPSS for

Windows (Notoatmodjo, 2012).

5. Tabulating

Tabulating adalah pekerjaan membuat tabel. Jawaban-jawaban yang

telah diberi kode kemudian dimasukkan ke dalam tabel (Notoatmodjo,

2012).

b. Teknik analisa data

Analisis Data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan

jenis responden, mentabulasikan data berdasarkan dari variabel seluruh

responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan

perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diujikan (Sugiyono, 2009).

Penelitian ini menggunakan analisis data dalam perhitungannya.

Adapun analisis data dalam penelitian ini meliputi :

1. Analisa Univariate

Analisa univariate bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini

hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari setiap

variabel (Notoatmodjo, 2012). Karakteristik responden yang diambil

dalam penelitian ini meliputi pengetahuan orang tua, status pekerjaan

orang tua dan dukungan orang tua terhadap pencegahan karies gigi.

2. Analisa Bivariate

Penelitian analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan dari dua

variabel. Analisa bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan antar

Page 80: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

62

variabel. Dua variabel tersebut diadu misalnya dengan mencari hubungan

antar variabel X1 dengan Y,dan X2 dengan Y,. Analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah chi square. Analisis hubungan

dengan menggunakan Chi square. Dasar pengambilan hipotesis

penelitian berdasarkan pada tingkat signifikan dengan derajat

kepercayaan (α = 0,05), hubungan dikatakan bermakna apabila nilai p <

0,05 (Sujarweni, 2014).

Syarat-syarat yang terdapat pada uji chi square adalah sebagai berikut:

a) Sampel dipilih secara acak

b) Tidak ada sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5, maksimal

20% dari jumlah sel

c) Besar sampel sebaiknya >40

Syarat yang terdapat pada uji chi square apabila tidak memenuhi

syarat digunakan uji alternatif yaitu uji fisher exact (Dahlan, 2017).

1) Untuk tabel 2x2 gunakan Chi square dengan korelasi Yates (Chi

square with continuity correction)

2) Bila tabel 2x2 , dan ada nilai E<5 maka uji yang dipakai adalah

Fisher’s Exact Test

3) Bila tabelnya lebih dari 2x2 maka digunakan uji Pearson Chi

Square.

Analisis data dilakukan menggunakan proses analisis data.

Keputusan hasil uji statistik dengan membandingkan nilai p (p-value)

dan nilai α (0,05), ketentuan yang berlaku adalah sebagai berikut:

1) Jila p-value ≤ 0,05 berarti H0 ditolak, sehingga antara kedua

variabel ada hubungan yang bermakna.

Page 81: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

63

2) Jika p-value > 0,05 berarti H0 diterima, sehingga antara kedua

variabel tidak ada hubungan yang bermakna.

Untuk melihat keeratan digunakan uji RP (Ratio Prevalensi) dengan

melihat dinilai, sebagai berikut:

(a) RP (Ratio Prevalensi) < 1, artinya faktor yang diteliti

merupakan faktor protektif resiko untuk kejadian efek.

(b) RP (Ratio Prevalensi) > 1, artinya faktor yang diteliti

merupakan faktor resiko.

(c) RP (Ratio Prevalensi) = 1, artinya faktor yang diteliti

bukan merupakan faktor resiko

(d) Derajat kepercayaan (Confident Interval 95%), batas

kemaknaan α = 0,05 (5%).

(1) Jika CI melewati angka 1 artinya faktor yang diteliti

merupakan bukan faktor resiko

(2) Jika CI tidak melewati angka 1 artinya faktor yang

diteliti faktor resiko.

4.10 Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007) etika penelitian sangat penting karena penelitian

berhubungan langsung dengan manusia, sehingga perlu memperhatikan hal-

hal sebagai berikut:

a. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Informed consent merupakan lembar persetujuan yang diberikan

kepada responden yang akan diteliti agar subyek mengerti maksud dan

Page 82: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

64

tujuan dari peneliti. Bila responden tidak bersedia maka peneliti harus

menghormati hak-hak responden.

b. Anonimity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan

nama responden dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan

data.

c. Confidentiality (Kerahasiaan)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiannya oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan kepada

pihak yang terkait dengan peneliti.

Page 83: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

65

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di TK Dharmawanita dan Nawakartika Desa

Sumberbening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. Penelitian dan

pengumpulan data dilakukan dalam waktu 4 hari pada tanggal 4-7 Juli 2019

dengan jumlah responden sebanyak 42 responden.

Dalam bab ini penyajian data dibagi menjadi dua yaitu data hasil analisis

univariat (karakteristik dan distribusi) dan data hasil analisis bivariat. Data analisis

univariat karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan dan

pendidikan terakhir responden. Data analisis univariat distribusi frekuensi

meliputi variabel yang diteliti. Dan data analisis bivariat meliputi hasil hubungan

antar variabel yang diteliti. Data yang disajikan diperoleh dari hasil proses

penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.

5.1 Gambaran Umum Lokasi Peneitian

Lokasi penelitian dilakukan di Desa Sumberbening. Responden yang

diteliti adalah yang mempunyai anak yang bersekolah di TK Dharmawanita dan

Nawakartika Desa Sumberbening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi. TK

Dharmawanita dan Nawakartika berjarak kurang lebih 2,5 km. TK Dharmawanita

terdiri dari satu kelas tepatnya di Dusun Rondo Kuning Desa Sumberbening, di

TK Dharmawanita terdiri dari 1 guru dan 22 murid. TK tersebut terletak

bersebelahan dengan SD Sumberbening 4. Sedangkan TK Nawakartika terletak di

Dusun Kedung Celeng Desa Sumberbening di TK tersebut tersebut terdiri dari 1

Page 84: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

66

guru dan 25 murid. TK Nawakartika terletak bersebelahan dengan Podok

Pesantren Walisongo Amsilati Sumberbening.

5.2 Hasil Penelitian

Penelitian ini melibatkan 42 responden ibu dari murid TK Dharmawanita

dan Nawakartika Desa Sumberbening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi yaitu

mulai tanggal 4-7 juli 2019. Dalam bab ini akan ditampilkan hasil penelitian

dalam dua bentuk, yaitu analisis univariat untuk menggambarkan karakteristik

responden penelitian dan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan tingkat

pengetahuan ibu terhadap dukungan ibu dalam pencegahan karies gigi, dan

mengetahui status pekerjaan ibu terhadap dukungan ibu dalam pencegahan kaies

gigi di TK Dharmawanita dan Nawakartika Desa Sumberbening Kecamatan

Bringin Kabupaten Ngawi.

Hasil penelitian ini terdiri dari data umum dan data khusus. Data umum

meliputi usia ibu, pekerjaan ibu dan pendidikan terakhir ibu. Sedangkan data

khusus terdiri dari pekerjaan ibu, pengetahuan ibu dan dukungan ibu.

5.2.1 Hasil Analisis Univariat

Hasil analisis univariat (karakteristik dan distribusi) ini terdiri dari data

usia ibu, pekerjaan ibu, dan pendidikan terakhir ibu. Penelitian dilakikan di Desa

Sumberbening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi sebanyak 42 responden.

Hasil analisis univariat akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Page 85: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

67

5.2.1.1 Data Umum

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.

Berdasarkan peneltian yang sudah dilakukan di TK Dharmawanita dan

Nawakartika Desa Sumberbening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi terhadap

42 responden mengenai usia dari responden di dapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan usia

Sumber : (Output data primer hasil penelitian, 2019)

Berdasarkan tabel 5.1 diatas dapat dilihat bahwa usia responden mulai dari

dewasa awal sampai dengan dewasa tengah yakni 23-51 tahun, dengan hasil

perhitungan yaitu kelompok ibu yang berusia 23-30 tahun dominan lebih banyak

dibandingkan dengan usia yang lainya dengan persentase (61,9%). Sedangkan

kelompok ibu yang berusia 42-51 tahun lebih sedikit disbanding kelompok usia

yang lainnya dengan persentase (11,9%).

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan di TK Dharmawanita Dan

Nawakartika Desa Sumberbening terhadap 42 responden mengenai pekerjaan dari

responden di dapatkan hasil sebagai berikut:

No Rentang Usia Jumlah Persentase

(%)

1 23-30 tahun 26 61,9

2 32-40 tahun 11 26,2

3 42-51 tahun 5 11,9

Total 42 100,0

Page 86: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

68

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Resрonden Berdasarkan Status Pekerjaan Ibu

No Status Pekerjaan

Responden Jumlah Persentase (%)

1 Tidak Bekerja 17 40,5

2 Bekerja 25 59,5

Total 42 100,0

Sumber : (Output data primer hasil penelitian, 2019)

Berdasarkan tabel 5.2 diatas diketahui bahwa hasil penelitian dari 42

responden yang bekerja sebanyak 25 orang (59,5%) sedangkan yang tidak bekerja

sebanyak 17 orang (40,5%).

3. Karakteristik Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir.

No Pendidikan Terakhir

Responden Jumlah Persentase (%)

1 Pendidikan Dasar 33 78,6

2 Pendidikan Menengah 6 14,3

3 Pendidikan Tinggi 3 7,1

Total 42 100,0

Sumber : (Output data primer hasil penelitian, 2019)

Berdasarkan tabel 5.3 diatas diketahui bahwa hasil penelitian dari 42

responden yang memiliki pendidikan terakhir paling banyak adalah pendidikan

dasar sebanyak 33 orang (78,6%) dan yang memiliki pendidikan terakhir paling

sedikit adalah pendidikan tinggi sebanyak 3 orang (7,1%).

Page 87: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

69

5.2.1.2 Data Khusus

1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Status Pekerjaan Ibu

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Status Pekerjaan Ibu

No Pekerjaan Responden Jumlah Persentase (%)

1 Tidak Bekerja 17 40,5

2 Bekerja 25 59,5

Total 42 100,0

Sumber : (Output data primer hasil penelitian, 2019)

Berdasarkan tabel 5.2 diatas diketahui bahwa hasil penelitian dari 42

responden sebagian besar orang tua (ibu) bekerja sebanyak 25 orang (59,5%) .

2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Pengetahuan Ibu

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Pengetahuan Ibu

No Pengetahuan Jumlah Persentase (%)

1 Baik 19 45,2

2 Buruk 23 54,8

Total 42 100,0

Sumber : (Output data primer hasil penelitian, 2019)

Berdasarkan tabel 5.4 diatas diketahui bahwa hasil penelitian dari 42

responden sebagian besar pengetahuan ibu tentang pencegahan karies gigi masih

buruk adalah 21 orang (54,8%).

3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Dukungan Ibu

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel dukungan ibu

No Dukungan Keluarga Jumlah Persentase (%)

1 Tidak mendukung 17 40,5

2 Mendukung 25 59,5

Total 42 100,0

Sumber : (Output data primer hasil penelitian, 2019)

Page 88: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

70

Berdasarkan tabel 5.6 diatas diketahui bahwa hasil penelitian dari 42

responden memperoleh hasil bahwa ibu yang mendukung sebanyak 25 orang

(59,5%). Hal tersebut dikarenakan ibu-ibu sudah mulai mengerti dampak apabila

anak mengalami karies gigi. Oleh karena itu ibu mulai mengajak anak sejak dini

untuk sama-sama menjaga kebersihan gigi dan mulutnya.

5.2.2 Hasil Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan dan besarnya Ratio

Prevalen (RP) dan digunakan untuk mencari hubungan antara variabel

Independent dan Dependent dengan uji statistik yang digunakan adalah uji Chi

Square dan penentuan Ratio Prevalen (RP) dengan taraf kepercayaan atau

Confident Interval (CI) 95% dan tingkat kemaknaan 0,05% yang akan dijelaskan

pada hasil dibawah ini:

1. Analisis Bivariat Variabel Pengetahuan Ibu Dengan Dukungan Ibu Dalam

Pencegahan Karies Gigi Di TK Dharmawanita Dan Nawakartika Desa

Sumberbening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi.

Tabel 5.7 Hubungan antara Pengetahuan Ibu Dengan Dukungan Ibu Dalam

Pencegahan Karies Gigi Di TK Dharmawanita Dan Nawakartika

Desa Sumberbening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi

Pengetahuan

Pengetahuan Ibu

Mendukung Tidak

Mendukung

Total p-value

N % N % N %

0,904 Baik 12 63,2 7 36,8 19 100,0

Buruk 13 56,5 10 43,5 23 100,0

RP(C1 95%) = 1,319 (0,319-4,577)

Page 89: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

71

Sumber: (Output data primer hasil penelitian, 2019)

Berdasarkan tabel 5.7 diatas diketahui bahwa hasil penelitian dari 42

responden yang memiliki pengetahuan baik memberikan dukungan adalah 12

orang (63,2%), selanjutnya responden yang memiliki pengetahuan buruk dan

memberikan dukungan adalah 13 orang (56,5%).

Hasil analisis uji Hasil analisis uji Chi Square dapat diketahui bahwa p

value (0,904) > α (0,05) maka HI ditolak dan H0 diterima, maka hasilnya adalah

tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan dukungan ibu

dalam pencegahan karies gigi di TK Dharmawanita Dan Nawakartika Desa

Sumberbening Kabupaten Ngawi.

Nilai RP = 1,319 > 1 dan Nilai CI 95% = 0,380-4,577 (melewati angka 1)

artinya faktor yang diteliti merupakan bukan faktor resiko, maka hasilnya dapat

disimpulkam bahwa ibu yang memberikan dukungan dalam pencegahan karies

gigi memiliki pengetahuan 1,319 kali lebih baik dibandingkan ibu yang tidak

memberikan dukungan dalam pencegahan karies gigi pada anak.

Page 90: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

72

2. Analisis Bivariat Pekerjaan Ibu Dengan Dukungan Ibu Dalam Pencegahan

Karies Gigi Di TK Dharmawanita Dan Nawakartika Desa Sumberbening

Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi.

Tabel 5.8 Hubungan Pekerjaan Ibu Dengan Dukungan Ibu Dalam Pencegahan

Karies Gigi Di TK Dharmawanita Dan Nawakartika Desa

Sumberbening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi.

Pekerjaan

Status Pekerjan Ibu

Mendukung Tidak

Mendukung

Total p-value

N % N % N %

1,000 Bekerja 15 60.0 10 40,0 25 100,0

Tidak

Bekerja

10 58,8 7 41,2 17 100,0

RP(C1 95%) = 1,050 (0,300-3,681)

Sumber : (Output data primer hasil penelitian, 2019)

Berdasarkan tabel 5.8 diatas diketahui bahwa hasil penelitian dari 42

responden yang bekerja dan memberikan dukungan adalah 15 orang (60,0%),

selanjutnya responden tidak bekerja dan memberikan dukungan adalah 10 orang

(58,8%). Orang tua siswa yang tidak bekerja dan memberikan dukungan sebanyak

10 orang dikarenakan ibu yang dirumah masih belum mendapatkan informasi

yang tepat menganai perawatan gigi dan pencegahan karies gigi yang baik dan

benar.

Hasil analisis uji Chi Square dapat diketahui bahwa p value (1,000) > α

(0,05) maka H1 ditolak dan H0 diterima, maka hasilnya adalah tidak ada

hubungan antara pekerjaan ibu dengan dukungan ibu dalam pencegahan karies

Page 91: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

73

gigi di TK Dharmawanita Dan Nawakartika Desa Sumberbening Kabupaten

Ngawi.

Nilai RP = 1,050 > 1 dan Nilai CI 95% = 0,300-3,681 (melewati angka 1)

artinya faktor yang diteliti merupakan bukan faktor resiko, maka hasilnya dapat

disimpulkam bahwa ibu yang bekerja memberikan dukungan 1,050 kali lebih baik

dibandingkan ibu yang tidak memberikan dukungan dalam pencegahan karies gigi

pada anak.

5.3 PEMBAHASAN

5.3.1 Status Pekerjaan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di lapangan mendapatkan hasil

bahwa dari 42 responden yang bekerja sebanyak 25 orang (59,5%) sedangkan

yang tidak bekerja sebanyak 17 orang (40,5%).

Menurut Darsini, 2007 pekerjaan adalah kebutuhan yang harus dilakukan

untuk menunjang kehidupannya dan kehidunpan keluargannya. Bekerja pada

umumnya dalah pekerjaan yang menyita waktu. Bekerja akan mempunyai

pengaruh terhadap kehidupan keluargannya. Sebagian besar orang tua anak yang

bekerja tidak berperan, dimana orang tua (ibu) anak yang bekerja tidak memiliki

waktu untuk mendidik dan mengawasi anaknya dalam merawat gigi. Keterbatasan

waktu untuk bertemu dengan anak membuat komunikasi dan perhatian ibu

terhadap kesehatan anak terabaikan, padahal anak-anak pada usia ini sangat

memerlukan bantuan orang dewasa terutama ibu.

Pekerjaan ibu dipengruhi oleh beberpa factor diantaranya dari tingkat

pendidikan ibu yang rendah, dan pengetahuan ibu yang kurang. Sebagian besar

Page 92: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

74

tingkat pendidikan ibu hanya sampai SMP, hal tersebut mempengaruhi status

pekerjaan ibu. Sehingga banyak ibu-ibu yang kurang mendukung dalam menjaga

kesehatan gigi dan mulut anaknya.

5.3.2 Pengetahuan Ibu

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di lapangan mendapatkan hasil

bahwa dari 42 responden yang memiliki pengetahuan baik adalah 19 orang

(45,2%) dan pengetahuan buruk 21 orang (54,8%). Hal tersebut dikarenakan sikap

ibu kepada anak mengenai bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar

masih kurang serta dari lungkungan social yang masih kurang mendukung.

Menurut Notoatmodjo (2010) pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini

terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terhadap obyek terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia di peroleh melalui mata dan telinga.

Orang tua (ibu) dan anak merupakan satu kesatuan ikatan dimana ibu

merupakan anggota tim kesehatan yang baik untuk melakukan pengawasan

kesehatan. Tidak hanya peranan ibu saja, tapi jika anak berada dilingkungan

sekolah, maka guru yang memegang peranan sebagai kunci utama dalam

melakukan pendekatan terhadap anak di lingkungan sekolah dan diharabkan dapat

merubah pola tingkah laku dan kebiasaan dalam menjaga kesehatan gigi dan

mulut anak usia TK (Ramadhaniyati,2014).

Page 93: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

75

Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya

perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak.

Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami atau melalui pendidikan.

Pengetahuan orang tua khususnya ibu sangat berpengaruh terhadap cara mereka

dalam merawat anaknya. Pengetahuan ibu yang buruk dipengaruhi karena tingkat

pendidikan yang rendah dan kurangnya informasi dalam menjaga kesehatan

khususnya kesehatan gigi dan mulut, yang sering disepelekan oleh orang awam.

Informasi mengenai kesehatan gigi yang disampaikan oleh iklan pasta gigi

atau sikat gigi, maupun iklan layanan masyarakat tentang pemeliharaan gigi

merupakan salah satu sumber informasi tentang kesehatan gigi anak yang diterima

ibu. Informasi yang diterima tersebut secara tidak sadar dapat meningkatkan

pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi anak.

5.3.3 Dukungan Ibu

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di lapangan mendapatkan hasil

bahwa terdapat 42 responden memperoleh hasil ibu yang tidak mendukung

sebanyak 17 orang (40,5%) dan yang mendukung sebanyak 25 orang (59,5%).

Menurut Hernilawati (2013) dukungan keluarga adalah proses yang terjadi

terus menerus disepanjang masa kehidupan manusia. Dukungan keluarga adalah

sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Anggota keluarga

memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan

pertolongan dan bantuan jika diperlukan.

Page 94: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

76

Dukungan ibu sangat berperan penting dalam tumbuh kembang anak

khsusnya dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Dalam penelitian ini

dukungan ibu sudah baik. Hal ini karena ibu sudah mulai mencari tahu apa sebab

dan akibat jika tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut.

5.3.2.1 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Dukungan Ibu Dalam

Pencegahan Karies Gigi Pada Anak

Berdasarkan hasil penelitian dari 42 responden yang memiliki

pengetahuan baik dan memberikan dukungan adalah 12 orang (28,6%) dan yang

tidak memberikan dukungan adalah 7 orang (16,7%)), selanjutnya responden yang

memiliki pengetahuan buruk dan memberikan dukungan adalah 13 orang (31,0%)

dan yang tidak memberikan dukungan adalah 10 orang (23,8%).

Hasil analisis uji Hasil analisis uji Chi Square dapat diketahui bahwa p

value (0,904) > α (0,05) maka HI ditolak dan H0 diterima, maka hasilnya adalah

tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan dukungan ibu

dalam pencegahan karies gigi di TK Dharmawanita Dan Nawakartika Desa

Sumberbening Kabupaten Ngawi.

Nilai RP = 1,319 > 1 dan Nilai CI 95% = 0,380-4,577 (melewati angka 1)

artinya faktor yang diteliti merupakan bukan faktor resiko, maka hasilnya dapat

disimpulkam bahwa ibu yang memberikan dukungan dalam pencegahan karies

gigi memiliki pengetahuan 1,319 kali lebih baik dibandingkan ibu yang tidak

memberikan dukungan dalam pencegahan karies gigi pada anak.

Hasil penelitian tersebut tidak sesuai dengan penelitian Nur Faida

Indrianingsih (2018) bahwa kebanyakan orang tua tidak mendampingi dan

Page 95: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

77

mendidik anaknya untuk merawat gigi yang secara tidak langsung membiasakan

anaknya malas untuk merawat gigi. Setiap anak kecil memang senang pada

makanan manis. Tidak hanya rasa yang menarik bagi anak kecil, tetapi juga

bentuk dan warnanya.

Berdasarkan penelitian hubungan antara pengetahuan ibu dengan

dukungan ibu dalam pencegahan karies gigi pada anak di TK Dharmawanita Dan

Nawakartika Desa Sumberbening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi masih

terdapat ibu yang berpengetahuan baik tetapi tidak mendukung sebanyak 7 orang

(16,7%) hal tersebut dikarenakan ibu yang bekerja sebagai buruh di pabrik yang

tidak sempat membuatkan menu makanan yang sehat kepada anak serta anak

dibiarkan untuk jajan sembarangan. Selain itu orang tua juga tidak membiasakan

anaknya untuk meyikat gigi sebelum tidur.

Sebagian orang tua juga membiarkan anak mengonsumsi makanan

manis, walau mereka tahu makanan manis sangat berbahaya bagi gigi. Tidak

banyak orang tua yang menyuruh anaknya menggosok gigi atau setidaknya

berkumur air putih setelah mengonsumsi makan manis. Walau sudah banyak

informasi disebarkan, hingga kini masih banyak orang tua yang belum sadar akan

kesehatan gigi anak balita. Masih banyak di antara mereka yang berpikir giginya

belum permanen, nanti juga akan tanggal dan diganti gigi tetap.

Penelitian yang dilakukan di Desa Sumberbening ini menunjukkan

bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan dukungan ibu dalam

pencegahan karies gigi karena seiring berkembangnya informasi secara online

maka ibu-ibu muda dapat mengakses dengan mudah cara menjaga kesehatan gigi

Page 96: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

78

dan mulut anak sejak dini serta informasi dari televise mengenai pencegahan gigi

berlubang maka anak sudah dibiasakan untuk menyikat gigi sejak dini.

5.3.2.2 Hubungan Antara pekerjaan Ibu Dengan Dukungan Ibu Dalam

Pencegahan Karies Gigi Pada Anak

Berdasarkan penelitian 42 responden yang bekerja dan tidak memberikan

dukungan adalah 10 orang (23,8%), selanjutnya responden tidak bekerja dan

memberikan dukungan adalah 10 orang (23,8%).

Hasil analisis uji Chi Square dapat diketahui bahwa p value (0,869) < α

(0,05) maka H1 ditolak dan H0 diterima, maka hasilnya adalah tidak ada

hubungan antara pekerjaan ibu dengan dukungan ibu dalam pencegahan karies

gigi di TK Dharmawanita Dan Nawakartika Desa Sumberbening Kabupaten

Ngawi.

Nilai RP = 1,050 > 1 dan Nilai CI 95% = 0,300-3,681 (melewati angka 1)

artinya faktor yang diteliti merupakan bukan faktor resiko, maka hasilnya dapat

disimpulkam bahwa ibu yang bekerja memberikan dukungan 1,050 kali lebih baik

dibandingkan ibu yang tidak memberikan dukungan dalam pencegahan karies gigi

pada anak.

Hasil ini diperkuat dengan hasil penelitian dari peneliti sebelumnya yaitu

oleh Firmansyah dan Sumarno (2016) bahwa Seseorang yang bekerja secara

umum akan mendapatkan pendapatan, sehingga segala aspek yang dibutuhkan

terutama dalam menunjang pencegahan maupun pengobatan keluarga akan

terpenuhi.

Page 97: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

79

Menurut Notoatmodjo (2012), pekerjaan merupakan hal untuk

memperoleh pendapatan yang cukup untuk dapat mendukung untuk meningkatkan

kesadaran seseorang tentang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut.

Berdasarkan penelitian hubungan antara pekerjaan ibu dengan dukungan

ibu dalam pencegahan karies gigi pada anak Di TK Dharmawanita Dan

Nawakartika Desa Sumberbening Kabupaten Ngawi masih terdapat ibu yang

bekerja tetapi tidak mendukung sebanyak 10 orang (23,8%) hal tersebut

dikarenakan ibu yang bekerja sebagai petani dan buruh pabrik saat pulang bekerja

sudah capek dengan pekerjaannya sehingga mereka tidak memperhatikan

kesehatan gigi dan mulut anaknya, serta faktor lainnya adalah ekonomi keluarga

yang menengah kebawah.sebagian orang tua anak beranggaban untuk makan

sehari-hari saja masih kurang apalagi untuk melakukan cek kesehatan gigi dan

mulut setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi. Orang tua membawa anak ke dokter

gigi hanya pada saat anak tersebut mengeluh sakit gigi saja.

Dalam sebuah keluarga pendapatan ekonomi akan lebih banyak diperoleh

jika kedua orang tua bekerja dibandingkan hanya satu orang yang bekerja. Hal ini

akan mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut pada anak dalam menyediakan

peralatan untuk menunjang kesehatan gigi dan mulut, asupan makanan yang baik

dan pemeriksaan ke dokter dengan rutin untuk mencegah terjadinya karies gigi

serta guna melakukan pengobatan lebih dini jika sudah terjadi karies gigi agar

tidak berkelanjutan.

Penelitian yang dilakukan di Desa Sumberbening ini menunjukkan

bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan dukungan ibu dalam

Page 98: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

80

pencegahan karies gigi karena ibu-ibu dapat bertukar informasi dengan sesama

ibu lainya. Serta ibu dapat memberikan fasilitas yang tebaik kepada anak untuk

memberikan peralatan sikat gigi dan melakukan cek kesehatan gigi ke dokter. Dan

meskipun ibu bekerja anak tetap bisa dipantau oleh anggota keluarga yang lain

saat dirumah.

5.4 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian, yaitu sebagai beriku:

1. Recall bias dapat dilihat saat responden terkadang cenderung berfikir

dan sulit mengingat kebiasaan kesehariannya. Namun untuk

meminimalisir hal tersebut peneliti melakukan tanya jawab yang lebih

mendalam dan menanyakan hasil pemeriksaan ke dokter gigi.

Page 99: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

81

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan tentang factor-faktor yang

berhubungan dengan dukungan ibu dalam pencegahan karies gigi di TK

Dharmwanita Dan Nawakartika Desa Sumberbening Kecamatan Bringin

Kabupaten Ngawi dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sebagian

besar ibu yang bekerja sebanyak 25 orang (59,5%).

2. Pengetahuan ibu mengenai dukungan ibu dalam pencegahan karies gigi

sebesar 19 orang (45,2%) baik.

3. Ibu yang mendukung dalam pencegahan karies gigi sebanyak 25 orang

(59,5%).

4. Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan dukungan ibu dalam

pencegahan karies gigi di TK Dharmawanita dan Nawakartika Desa

Sumberbening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi.

5. Tidak ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan dukungan ibu dalam

pencegahan karies gigi di TK Dharmawanita dan Nawakartika Desa

Sumberbening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi.

Page 100: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

82

6.2 Saran

1. Bagi Masyarakat

Dari hasil penelitian ini diharapkan masyarakat khususnya ibu-ibu dapat lebih

memperhatikan kesehatan anak sejak dini.

2. Bagi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi reverensi menambah

pengetahuan serta dapat digunakan dalam mempromosikan tentang

pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut anak sejak dini.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dari hasil penelitian ini diharapkan peneliti selanjutnya dapat lebih

melakukan pendekatan kepada masyarakat secara aplikatif dan menyeluruh

guna mengenal masyarakat dan mendapatkan informasi tentang data yang

dibutuhkan lebih valid dan terpercaya.

Page 101: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

83

DAFTAR PUSTAKA

Angela A. 2005. Pencegahan primer pada anak yang berisiko karies tinggi.

Dent J. 38: 130-4.

Azwar, Saifuddin. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

A.M, Edwina & Joyston-Bechal, Sally, 2013. Essentials of Dental Caries:

The Disease and Its Management. Terjemahan oleh Narlan

Sumawinata, Safrida Faruk. Jakarta: EGC:. 1-5

Febriani Putri, Sinta. 2016. Hubungan Dukungan Keluarga dengan

Kunjungan Berobat pada Penderita Diabetes Mellitus di Wilayah

Puskesmas Kaibon Kabupaten Madiun. Skripsi. Stikes Bhakti Husada

Mulia Madiun

Darsini. 2017. Pengaruh Peran Orang Tua Tentang Perawatan Gigi

Terhadap Terjadinya Karies Dentis Pada Anak Pra Sekolah. Jurnal

Keperawatan,: 83-91

Depkes RI. 2015. Patofisiologi Karies Gigi. Jakarta

Gultom, M., 2009, Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah

Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak

Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir. Skripsi,

Sumatera Utara.

Ghofur, A., 2012, Buku Pintar Kesehatan Gigi dan Mulut. Penerbit Mitra

Buku,: Yogyakarta

Hamrun N. 2009. Perbandingan Status Gizi dan Karies Gigi pada Murid

SD Islam Athirah dan SD Bangkala III Makassar, Makassar. Jurnal

Kedokteran Gigi Dentofasial. 8(1): 112-6

Page 102: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

84

Harun Rosjidi, Cholik, Laily Isro’in, Nurul Sri Wahyuni. 2017. Penyusunan

Proposal & Laporan Penelitian Step by Step. Ponorogo : Unmuh

Ponorogo Press

Husna, Asmaul. 2015. Peran Orang Tua Dan Perilaku Anak Dalam

Menyikat Gigi Dengan Kejadian Karies Anak. Jurnal Vokasi

Kesehatan , Nomor 1,:17-23

Indrianingsih,Nurfaida. 2018. Dukungan Social Keluarga Dan Perilaku

Anak Dengan Karies Gigi Dalam Melakukan Perawatan Gigi Dan

Mulut. Jurnal Keperawatan, Tahun 2018,Nomor 2,:119-124

Joyston Sally. 2014. Dasar-Dasar Karies penyakit dan penanggulangannya,

Jakarta: EGC

Natamiharja,L, Dwi, N.S., 2010, Hubungan Pendidikan, Pengetahuan dan

Perilaku Ibu Terhadap Status Karies Gigi Balitanya. Fakultas

Kedokteran Gigi, USU Medan, Dentika Dental Journal, Vol 15, No 1

hal : 37-41.

Notoadmodjo.2010. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta: Rineka

Cipta

Notoadmodjo. 2010. Konsep Dasar Pengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta

Notoadmodjo. 2012. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:

Rineka cipta

Tarigan Rasinta. 2013. Karies Gigi. Jakarta: EGC

Page 103: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

85

Kaplan, H.I & Saddock, B.J. 2007. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan

Perilaku Psikiatri Klinis. Jilid I. 10th ed (Terjemahan: Kusuma, W).

Jakarta : Bina Rupa Aksara

Kemenkes RI. 2014. Akibat Karies Pada Gigi Anak Usia Pra Sekolah.

Jakarta.

Kemenkes RI. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta

Kidd EAM, Bechal SJ. 2012. Dasar-Dasar Karies-Penyakit dan

Penanggulangan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. p.2.

Kurniastuti, Afif Fauziah. 2015. Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan

Mulut Dan Gigi Kelas VI Dan V TA 2014/2015 SD Negeri Grabag

Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo. Skripsi. Univrsitas Negeri

Yogyakarta

Puskesmas Bringin. 2018. Laporan Kesehatan Gigi Dan Mulut Puskesmas

Bringin. Ngawi: Puskesmas Bringin

Prasasti, Ika. 2016. Hubungan Peran Orang Tua dalam Kebersihan Gigi

dan Mulut dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Pra Sekolah di

Taman Kanak – Kanak (TK) PGRI Kelurahan Ngesrep Semarang.

Skripsi. Universitas Diponegoro

Rethman J. 2000. Trends in preventive care : caries risk assessment and

indications for Sealant. JADA. (131):8-11.

Riskesdas, 2007, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar, Departemen

Kesehatan RI, Jakarta.

Page 104: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

86

Riskesdas, 2013, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar, Departemen

Kesehatan RI, Jakarta,:118-119.

Rompis, Christian. 2016. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Kesehatan Gigi Anak Dengan Tingkat Keparahan Karies Anak TK Di

Kota Tahuna. Jurnal E-Gigi, Volume 4, Nomor1,:46-52

Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi

Pemula. Yogyakarta: Mitra Cendekia

Saryono. 2011. Metodologi penelitian keperawatan. Purwokerto: UPT.

Percetakan dan Penerbitan UNSOED

Simanjuntak, Arta Deborah. 2014. Hubungan Peran Orang Tua Dalam

Perawatan Gigi Anak Terhadap Resiko Kejadian Karies Pada Anak

Usia 6-8 Tahun Di Sekolah Dasar Kelurahan Sungai Beliung

Pontianak. Jurnal Keperawatan

Danang, Sunyoto. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT

Refika Aditama Anggota Ikapi.

Suratri, Made Ayu. 2016. Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Tentang

Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak Di

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dan Rovinsi Banten. Pusat

Penelitian Dan Pengembangan Sumberdaya Dan Pelayanan

Kesehatan,: 119-125

Sutjipto, Chrisdwianto. 2013. Gambaran Tindakan Pemeliharaan

Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Usia 10-12 Tahun Di Sd Kristen

Eben Haezar 02 Manado. Kandidat Skripsi Program Study

Kedokteran Gigi. Universitas Sam Ratulangi

Page 105: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

87

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV.

ALFABETA

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, Wiratna. 2015. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka

Baru Press

Suryawati PN. 2010. 100 Pertanyaan Penting Perawatan Gigi Anak.

Jakarta: Dian Rakyat.

Yuliatun. 2012. Pengaruh Lingkungan Social Dan Motivasi Belajar

Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII Mts AL Irsyad Ngawi. Naskah

Publikasi. Universitas Muhamadiyah Surakarya

Page 106: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

88

Lampiran 1

Surat izin Pengambilan Data Awal STIKES BHM

Page 107: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

89

Lampiran 2

Surat Izin Penelitian STIKES BHM

Page 108: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

90

Lampiran 2

Surat Izin Penelitian STIKES BHM

Page 109: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

91

Lampiran 3

Surat Keterangan Selesai Penelitian

Page 110: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

92

Lampiran 4

Lembar Konsultasi/ bimbingan

Page 111: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

93

Lampiran 4

Lembar Konsultasi/ bimbingan

Page 112: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

94

Lampiran 4

Lembar Konsultasi/ bimbingan

Page 113: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

95

Lampiran 4

Lembar Konsultasi/ bimbingan

Page 114: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

96

Lampiran 5

Lembar Audiens Mengikuti Seminar Proposal

Page 115: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

97

Lampiran 5

Lembar Audiens Mengikuti Seminar Proposal

Page 116: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

98

Lampiran 6

LEMBAR PERSETUJUAN

INFORMED CONSENT

Setelah mendapat kejelasan serta mengetahui manfaat penelitian dengan judul “

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Ibu Dalam Pencegahan Karies Gigi Di TK

Dharmawanita Dan Nawakartika Desa Sumberbening Kabupaten Ngawi”. Saya

menyatakan setuju/tidak setuju diikutsertakan dalam penelitian ini dengan catatan bila

sewaktu-waktu dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan persetujuan. Saya

percaya apa yang saya buat dijamin kerahasiaannya.

Ngawi , Mei 2019

Responden

(………………………..)

Page 117: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

99

Lampiran 7

KISI – KISI KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

DENGAN DUKUNGAN IBU DALAM PENCEGAHAN KARIES GIGI DI TK

DHARMAWANITA DAN NAWAKARTIKA DESA SUMBERBENING

KABUPATEN NGAWI

NO. VARIABEL PARAMETER

NOMOR

SOAL

JUMLAH

SOAL

1. PENGETAHUAN

ORANG TUA

1. Tahu (Know)

2. Memahami

(Comperehensio

n)

3. Aplikasi

(Applycation)

4. Analisis

(Analysis)

5. Sintesis

(Synthesis)

6. Evaluasi

1, 2

3, 4

5, 6

7,8

9,10

11, 12

2

2

2

2

2

2

2. DUKUNGAN

ORANG TUA

1. Dukungan

Penghargaan

2. Dukungan

Instrumental

3. Dukungan

Informasional

4. Dukungan

Emosional

1, 2

3, 4

5, 6

7, 8

2

2

2

2

Page 118: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

100

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

DUKUNGAN IBU DALAM PENCEGAHAN KARIES GIGI DI TK

DHARMAWANITA DAN NAWAKARTIKA DESA SUMBERBENING

KABUPATEN NGAWI

1. Identitas Responden

1. No. Kuesioner :

2. Hari/Tanggal Pengisian Kuesioner :

3. Nama Ibu / Bapak :

4. Usia Ibu / Bapak : tahun

5. Nama Anak : tahun

6. Usia Anak :

7. Jenis Kelamin Anak :

8. Asal sekolah :

9. Alamat :

10. Pekerjaan : PNS

TNI/POLRI

Purnawirawan

Swasta

Wirausaha

IbuRumahTangga

Buruh

Petani

11. Pendidikan terakhir : Tidak Sekolah

SD

SMP

SMA

Perguruan Tinggi

Page 119: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

101

2. PENGETAHUAN

Berilah tanda () pada pernyataan dibawah ini

NO. PERNYATAAN BENAR SALAH

1. Konsumsi makanan berserat (sayur dan

buah-buahan) perlu ditingkatkan untuk

menjaga kesehatan gigi anak

2. Anak-anak boleh menggunakan sikat

gigi orang dewasa

3. Penyebab gigi berlubang adalah sisa

makan yang tidak di bersihkan

4. Makanan manis dan lengket tidak dapat

merusak gigi

5. Karies gigi sama dengan gigis

6. Menyikat gigi menyebabkan gigi

berlubang

7. Membersihkan gigi bisa hanya dengan

berkumur-kumur

8. Sebelum tidur perlu menggosok gigi

9. Menggosok gigi harus memnggunakan

pasta gigi yang mengandung Flauride

10. Sikat gigi yang baik memiliki warna dan

bentuk yang menarik

11. Menggosok gigi yang benar adalah

menggosok bagian gigi (depan,

belakang dan sela-sela gigi)

12. Menggunakan pasta gigi yang benar

adalah sepanjang sikat gigi.

3. DUKUNGAN ORANG TUA

Berilah tanda () pada pernyataan dibawah ini

No. Pernyataan Mendukung Tidak

Mendukung

1. Saya selalu memberi pujian kepada anak

saya apabila rutin dalam menyikat gigi

2. Saya memberikan hadiah kepada anak

saya ketika dapat mengurangi makanan

manis

Page 120: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

102

3. Saya membawa anak saya ke dokter gigi

setiap 6 bulan sekali

4. Saya menyediakan perlengkapan untuk

sikat gigi kepada anak

5. Saya memberitahu tentang cara

mencegah karies gigi

6. Saya mengingatkan kepada anak saya

tentang akibat atau dampak jika tidak

merawat gigi

7. Saya selalu mengawasi anak saya dalam

menyikat gigi sampai sekarang

8. Saya mendampingi anak saya ketika

memeriksakan gigi ke dokter gigi

Page 121: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

103

Lampiran 8

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Dukungan Ibu

Correlations

s_1 s_2 s_3 s_4 s_5 s_6 s_7 s_8 Total

s_1 Pearson Correlation 1 .294 .139 -.196 .419 .139 .555* .480 .528

*

Sig. (2-tailed) .287 .622 .484 .120 .622 .032 .070 .043

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15

s_2 Pearson Correlation .294 1 .354 .583* .200 .354 .354 .272 .637

*

Sig. (2-tailed) .287

.196 .022 .474 .196 .196 .326 .011

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15

s_3 Pearson Correlation .139 .354 1 .354 .472 .400 .400 .577* .737

**

Sig. (2-tailed) .622 .196

.196 .075 .140 .140 .024 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15

s_4 Pearson Correlation -.196 .583* .354 1 .200 .707

** .354 -.068 .564

*

Sig. (2-tailed) .484 .022 .196

.474 .003 .196 .810 .028

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15

s_5 Pearson Correlation .419 .200 .472 .200 1 .189 .756** .327 .708

**

Page 122: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

104

Sig. (2-tailed) .120 .474 .075 .474

.500 .001 .234 .003

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15

s_6 Pearson Correlation .139 .354 .400 .707** .189 1 .400 .000 .614

*

Sig. (2-tailed) .622 .196 .140 .003 .500

.140 1.000 .015

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15

s_7 Pearson Correlation .555* .354 .400 .354 .756

** .400 1 .289 .798

**

Sig. (2-tailed) .032 .196 .140 .196 .001 .140

.297 .000

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15

s_8 Pearson Correlation .480 .272 .577* -.068 .327 .000 .289 1 .567

*

Sig. (2-tailed) .070 .326 .024 .810 .234 1.000 .297

.027

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15

total Pearson Correlation .528* .637

* .737

** .564

* .708

** .614

* .798

** .567

* 1

Sig. (2-tailed) .043 .011 .002 .028 .003 .015 .000 .027

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 123: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

105

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.800 8

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

s_1 4.73 4.924 .409 .792

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 15 100.0

Excludeda 0 .0

Total 15 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Page 124: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

106

s_2 4.80 4.600 .515 .778

s_3 4.93 4.210 .618 .760

s_4 4.80 4.743 .428 .789

s_5 5.07 4.210 .571 .768

s_6 4.93 4.495 .460 .786

s_7 4.93 4.067 .702 .746

s_8 5.00 4.571 .395 .797

Page 125: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

107

Lampiran 9

Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Pemgetahuan Ibu

s_1 s_2 s_3 s_4 s_5 s_6 s_7 s_8 s_9 s_10 s_11 s_12 total

s_1 Pearson

Correlation 1 .289 .354 .378 .289 .500 .577

* .289 .000 .378 .426 .200 .626

*

Sig. (2-

tailed)

.297 .196 .165 .297 .058 .024 .297 1.000 .165 .113 .475 .012

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

s_2 Pearson

Correlation .289 1 .408 .327 .167 .577

* .389 .444 .444 .327 .431 .577

* .723

**

Sig. (2-

tailed) .297

.131 .234 .553 .024 .152 .097 .097 .234 .109 .024 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

s_3 Pearson

Correlation .354 .408 1 .134 .068 .354 .612

* .068 .408 .468 .302 .354 .594

*

Sig. (2-

tailed) .196 .131

.635 .810 .196 .015 .810 .131 .079 .275 .196 .020

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Page 126: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

108

s_4 Pearson

Correlation .378 .327 .134 1 .600

* .189 .218 .327 .327 .464 .342 .189 .614

*

Sig. (2-

tailed) .165 .234 .635

.018 .500 .435 .234 .234 .081 .211 .500 .015

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

s_5 Pearson

Correlation .289 .167 .068 .600

* 1 .000 .389 .167 .167 .327 .431 .577

* .569

*

Sig. (2-

tailed) .297 .553 .810 .018

1.000 .152 .553 .553 .234 .109 .024 .027

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

s_6 Pearson

Correlation .500 .577

* .354 .189 .000 1 .577

* .577

* .289 -.094 .533

* .100 .613

*

Sig. (2-

tailed) .058 .024 .196 .500 1.000

.024 .024 .297 .738 .041 .723 .015

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

s_7 Pearson

Correlation .577

* .389 .612

* .218 .389 .577

* 1 .389 .111 .218 .492 .289 .700

**

Sig. (2-

tailed) .024 .152 .015 .435 .152 .024

.152 .693 .435 .062 .297 .004

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Page 127: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

109

s_8 Pearson

Correlation .289 .444 .068 .327 .167 .577

* .389 1 .444 .055 .739

** .000 .608

*

Sig. (2-

tailed) .297 .097 .810 .234 .553 .024 .152

.097 .847 .002 1.000 .016

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

s_9 Pearson

Correlation .000 .444 .408 .327 .167 .289 .111 .444 1 .327 .431 .289 .569

*

Sig. (2-

tailed) 1.000 .097 .131 .234 .553 .297 .693 .097

.234 .109 .297 .027

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

s_10 Pearson

Correlation .378 .327 .468 .464 .327 -.094 .218 .055 .327 1 .040 .472 .539

*

Sig. (2-

tailed) .165 .234 .079 .081 .234 .738 .435 .847 .234

.887 .075 .038

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

s_11 Pearson

Correlation .426 .431 .302 .342 .431 .533

* .492 .739

** .431 .040 1 .213 .719

**

Sig. (2-

tailed) .113 .109 .275 .211 .109 .041 .062 .002 .109 .887

.446 .003

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Page 128: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

110

s_12 Pearson

Correlation .200 .577

* .354 .189 .577

* .100 .289 .000 .289 .472 .213 1 .573

*

Sig. (2-

tailed) .475 .024 .196 .500 .024 .723 .297 1.000 .297 .075 .446

.026

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

total Pearson

Correlation .626

* .723

** .594

* .614

* .569

* .613

* .700

** .608

* .569

* .539

* .719

** .573

* 1

Sig. (2-

tailed) .012 .002 .020 .015 .027 .015 .004 .016 .027 .038 .003 .026

N

15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 129: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

111

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 15 100.0

Excludeda 0 .0

Total 15 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.854 12

Page 130: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

112

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

s_1 6.1333 11.410 .534 .842

s_2 5.8667 10.981 .646 .834

s_3 6.2667 11.781 .513 .844

s_4 5.9333 11.352 .515 .843

s_5 5.8667 11.552 .464 .847

s_6 5.8000 11.457 .519 .843

s_7 6.0667 11.067 .618 .836

s_8 5.8667 11.410 .509 .844

s_9 5.8667 11.552 .464 .847

s_10 5.9333 11.638 .427 .850

s_11 5.7333 11.210 .649 .835

s_12 5.8000 11.600 .473 .846

Page 131: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

113

Lampiran 10

Hasil Analisis Univariat Dan Bivariat

Statistics

u_ibu statuspekerjaan pendidikan pengetahuanibu dukunganibu

N Valid 42 42 42 42 42

Missing 0 0 0 0 0

Mean 31.00 .60 1.93 .45 .60

Std. Error of Mean 1.046 .077 .138 .078 .077

Median 28.00 1.00 2.00 .00 1.00

Mode 28 1 2 0 1

Std. Deviation 6.779 .497 .894 .504 .497

Variance 45.951 .247 .800 .254 .247

Range 28 1 3 1 1

Minimum 23 0 1 0 0

Maximum 51 1 4 1 1

Sum 1302 25 81 19 25

u_ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 23 1 2.4 2.4 2.4

24 3 7.1 7.1 9.5

25 4 9.5 9.5 19.0

26 4 9.5 9.5 28.6

27 5 11.9 11.9 40.5

28 6 14.3 14.3 54.8

29 2 4.8 4.8 59.5

30 1 2.4 2.4 61.9

32 3 7.1 7.1 69.0

34 1 2.4 2.4 71.4

35 2 4.8 4.8 76.2

Page 132: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

114

36 2 4.8 4.8 81.0

37 1 2.4 2.4 83.3

39 1 2.4 2.4 85.7

40 1 2.4 2.4 88.1

42 2 4.8 4.8 92.9

43 1 2.4 2.4 95.2

46 1 2.4 2.4 97.6

51 1 2.4 2.4 100.0

Total 42 100.0 100.0

statuspekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK BEKERJA 17 40.5 40.5 40.5

BEKERJA 25 59.5 59.5 100.0

Total 42 100.0 100.0

pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SD 15 35.7 35.7 35.7

SMP 18 42.9 42.9 78.6

SMA 6 14.3 14.3 92.9

PERGURUANTINGGI 3 7.1 7.1 100.0

Total 42 100.0 100.0

pengetahuanibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid BURUK 23 54.8 54.8 54.8

BAIK 19 45.2 45.2 100.0

Total 42 100.0 100.0

Page 133: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

115

dukunganibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENDUKUNG 17 40.5 40.5 40.5

MENDUKUNG 25 59.5 59.5 100.0

Total 42 100.0 100.0

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

statuspekerjaan *

dukunganibu 42 100.0% 0 0.0% 42 100.0%

statuspekerjaan * dukunganibu Crosstabulation

dukunganibu

Total

TIDAK

MENDUKUNG MENDUKUNG

statuspekerjaan TIDAK BEKERJA Count 7 10 17

% within statuspekerjaan 41.2% 58.8% 100.0%

% of Total 16.7% 23.8% 40.5%

BEKERJA Count 10 15 25

% within statuspekerjaan 40.0% 60.0% 100.0%

% of Total 23.8% 35.7% 59.5%

Total Count 17 25 42

% within statuspekerjaan 40.5% 59.5% 100.0%

% of Total 40.5% 59.5% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .006a 1 .939

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Page 134: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

116

Likelihood Ratio .006 1 .939

Fisher's Exact Test 1.000 .595

Linear-by-Linear Association .006 1 .940

N of Valid Cases 42

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.88.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

statuspekerjaan (TIDAK

BEKERJA / BEKERJA)

1.050 .300 3.681

For cohort dukunganibu =

TIDAK MENDUKUNG 1.029 .489 2.166

For cohort dukunganibu =

MENDUKUNG .980 .588 1.633

N of Valid Cases 42

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pengetahuanibu *

dukunganibu 42 100.0% 0 0.0% 42 100.0%

pengetahuanibu * dukunganibu Crosstabulation

dukunganibu

Total

TIDAK

MENDUKUNG MENDUKUNG

pengetahuanibu BURUK Count 10 13 23

% within pengetahuanibu 43.5% 56.5% 100.0%

% of Total 23.8% 31.0% 54.8%

BAIK Count 7 12 19

% within pengetahuanibu 36.8% 63.2% 100.0%

Page 135: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

117

% of Total 16.7% 28.6% 45.2%

Total Count 17 25 42

% within pengetahuanibu 40.5% 59.5% 100.0%

% of Total 40.5% 59.5% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .190a 1 .663

Continuity Correctionb .014 1 .904

Likelihood Ratio .191 1 .662

Fisher's Exact Test .757 .453

Linear-by-Linear Association .186 1 .667

N of Valid Cases 42

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.69.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

pengetahuanibu (BURUK /

BAIK)

1.319 .380 4.577

For cohort dukunganibu =

TIDAK MENDUKUNG 1.180 .557 2.500

For cohort dukunganibu =

MENDUKUNG .895 .545 1.470

N of Valid Cases 42

Page 136: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

118

Lampiran 11

Dokumentasi Penelitian Di Desa Sumberbening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi

Suasana Didalam Kelas TK Dharmawanita Dan Nawakartika

Page 137: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

119

Page 138: SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.stikes-bhm.ac.id/603/1/1.pdf · 2020. 1. 6. · Kabupaten Ngawi yang telah memberikan izin dalam pengambilan data awal

120

Penelitan Di Desa Sumberbening Kecamatan Bringinkabupaten Ngawi