skripsi - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... ·...

121
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI PERTANIAN DENGAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI DAFTAR EFEK SYARIAH (DES) PERIODE 2010 - 2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah Oleh: Mustofa Ali NIM 213. 10. 029 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JURUSAN PERBANKAN SYARIAH S1 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

Upload: others

Post on 16-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI

PERTANIAN DENGAN SEKTOR INDUSTRI BARANG

KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI DAFTAR EFEK

SYARIAH (DES) PERIODE 2010 - 2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah

Oleh:

Mustofa Ali

NIM 213. 10. 029

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH – S1

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 2: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

2

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Page 3: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

3

LEMBAR PENGUJI

Page 4: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

4

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mustofa Ali

NIM : 213. 10. 029

Program Studi : Perbankan Syari’ah S1

Judul : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan

Manufaktur Sektor Industri Pertanian Dengan Sektor

Industri Barang Konsumsi Yang Daftar Efek Syariah

(DES) Periode 2010 - 2013

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan hasil karya sendiri,

kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-ringkasan yang telah saya jelaskan

sumbernya.

Salatiga, 5 Februari 2015

Yang membuat pernyataan,

Mustofa Ali

NIM 213. 10. 029

Page 5: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

5

KATA – KATA MUTIARA DAN

PERSEMBAHAN

“TEMPATKAN DIRIMU PADA ORANG –

ORANG YANG TEPAT MAKA KAU AKAN

MERASAKAN PADA KENYAMANAN”

Skipsi ini kupersembahkan untuk:

Kedua orang tuaku tercinta Kakak adikku

Serta

Orang-orang yang selalu mendukungku

Page 6: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

6

KATA PENGANTAR

Assalamualaikun Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia sebagai makhluk

yang paling sempurna, hanya kepada-Nya-lah tempat kita mengadu, karena Dia

Maha Memberi Pertolongan kepada hamba-Nya. Shalawat serta salam semoga

selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang senantiasa

kita nantikan syafaatnya kelak di Yaumul Akhir. Rasa syukur yang teramat dalam

penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Sektor Industri

Pertanian Dengan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Daftar Efek Syariah

(DES) Periode 2010 - 2013”.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan, dukungan,

bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan

dalam penulisan skripsi ini:

1. Allah SWT atas semua kebahagiaan dan pembelajaran hidup.

2. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Ketua STAIN Salatiga.

3. Bapak Benny Ridwan, M. Hum., selaku Ketua Jurusan Syariah dan

Ekonomi Islam.

4. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si., selaku Ketua Program Studi Perbankan

Syari’ah Program Sarjana Strata 1 (S1) STAIN Salatiga.

Page 7: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

7

5. Ibu Wiwin Kurniasari, SE., M. Si., Akt., selaku Dosen pembimbing atas

semua waktu, arahan, bimbingan, petunjuk, saran serta kesabaran dalam

proses penulisan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Faqih Nabhan M.M , selaku dosen pembimbing akademik.

7. Seluruh staf pengajar Program Studi Perbankan Syari’ah atas semua ilmu

yang telah diberikan.

8. Bapak Muri dan Ibu Nikmah selaku orang tua saya yang selalu

memberikan dukungan materi maupun moral.

9. Mas Ambon mbak Tika yang selalu mendukung saya dan mengerti

keadaan saya.

10. Untuk adik – adik saya Khofifah dan Farid agar bisa membanggakan

orang tua dan menjadi orang yang berguna.

11. Bu Dhe khotijah dan Pak Dhe K.H Ma’ruf yang telah mendidik, dan

memberikan teladan bagi saya.

12. Mas Zaini sekeluarga, Mas Likhul sekeluarga, dan Mas Nizar Sekeluarga

yang telah menyemangati saya dan beberapa motivasi serta dukungan

materialnya.

13. Dwi, Ilham, Icha yang merelakan waktunya untuk membimbing saya

membuat skripsi dan juga tempat kostnya untuk basecampt berkumpul.

14. Dwi, Ilham, Dhini sahabat kampus yang luar biasa memberikan warna

yang menarik dalam mengarungi perkuliahan serta teman – teman sekelas

yang lucu – lucu wagu.

Page 8: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

8

15. Genk Bret dikelas Doreng, Yogi, Rifchi, Saipul, kakung kalian biasa diluar

bukan luar biasa.

16. Makole yang mau memberikan ide – ide cemerlang dan petuah – petuah

bagi saya.

17. Makole, Mail, Bogel, Regar dan Babe kalian selalu membikin ketawa

terbahak – bahak atas dagelan yang kalian lontarkan sehingga membuat

tawa kelakar bersama yang dapat menghilang rasa stres bahkan bisa bikin

stres juga.

18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan, thanks..

Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapat

balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aminn..

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, sumbang pikir dan koreksi sangat bermanfaat dalam

menyempurnakan penelitian ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi semua pihak yang ingin mengkaji dn meneliti

lebih lanjut lagi.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 5 Februari 2015

Penulis

Mustofa Ali

NIM 213. 10. 029

Page 9: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

9

ABSTRAK

Ali, Mustofa. 2015. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan

Manufaktur Sektor Industri Pertanian Dengan Sektor Industri Barang Konsumsi

Yang Daftar Efek Syariah (DES) Periode 2010 - 2013. Program Studi Perbankan

Syari’ah S-1. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dosen

Pembimbing: Wiwin Kurniasari, SE., M. Si., Akt.

Kata Kunci: Laporan Keuangan, Rasio profitabilitas, ROA, ROE, GPM, OPM

dan NPM.

Penelitian ini berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan

Manufaktur Sektor Industri Pertanian Dengan Sektor Industri Barang Konsumsi

Yang Daftar Efek Syariah (DES) Periode 2010 – 2013”. Adapun tujuan dari

penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan

pada perusahaan manufaktur sektor industri pertanian dengan sektor industri

barang konsumsi dilihat dari rasio profitabilitas. Variabel yang digunakan adalah

rasio profitabilitas yang meliputi rasio ROA, ROE, GPM, OPM dan NPM.

Penetuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

dengan beberapa kriteria tertentu. Adapun sampel dalam penelitian ini terdiri dari

8 perusahaan manufaktur sektor industri pertanian dan 18 perusahaan manufaktur

sektor industri barang konsumsi. Analisis yang digunakan adalah uji normalitas

dan uji Independent Sample t-test dengan bantuan program Excel dan SPSS versi

18. Berdasarkan uji Independent Sample t-test diketahui bahwa tidak terdapat

perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan manufaktur sektor industri

pertanian dengan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dilihat

dari rasio ROA, ROE, OPM dan NPM. Sedangkan jika dilihat dari rasio GPM

terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan manufaktur sektor industri

pertanian dengan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi.

Page 10: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

10

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i

Nota Pembimbing ............................................................................................... ii

Halaman Pengesahan ......................................................................................... iii

Pernyataan Keaslian Skripsi ............................................................................... iv

Motto dan Persembahan ..................................................................................... v

Kata Pengantar ................................................................................................... vi

Abstrak ............................................................................................................... ix

Daftar Isi ............................................................................................................. x

Daftar Tabel ....................................................................................................... xiii

Daftar Gambar .................................................................................................... xiv

Daftar Lampiran ................................................................................................. xv

BAB I Pendahuluan ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 13

C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 14

D. Sistematika Penulisan ........................................................................ 15

BAB II Kajian Pustaka ....................................................................................... 17

A. Telaah Pustaka ................................................................................... 17

B. Landasan Teori .................................................................................. 24

1. Laporan Keuangan ........................................................................ 24

2. Rasio Keuangan ............................................................................ 28

3. Rasio Profitabilitas ........................................................................ 32

C. Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................. 36

D. Hipotesis ............................................................................................ 36

Page 11: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

11

BAB III Metode Penelitian ................................................................................. 42

A. Definisi Operasional adn Pengukuran Variabel ................................ 42

B. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 43

C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 43

D. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 46

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 46

F. Teknik Alat Analisis ........................................................................... 47

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ......................................................... 49

A. Analisis Diskriptif .............................................................................. 49

1. Rata-rata Rasio Profitabilitas Sektor Industri Pertanian .............. 50

2. Rata-rata Profitabilitas Sektor Industri Barang Konsumsi .......... 52

B. Uji Analisis ........................................................................................ 54

1. Uji Normalitas ............................................................................. 54

2. Uji Independent Sample t-test ...................................................... 55

a. Analisis Variabel ROA .......................................................... 56

b. Analisis Variabel ROE .......................................................... 56

c. Analisis Variabel GPM .......................................................... 57

d. Analisis Variabel OPM .......................................................... 57

e. Analisis Variabel NPM .......................................................... 58

C. Uji Hipotesis ...................................................................................... 59

a. Variabel ROA .............................................................................. 59

b. Variabel ROE .............................................................................. 61

c. Variabel GPM .............................................................................. 63

d. Variabel OPM .............................................................................. 65

e. Variabel NPM .............................................................................. 67

D. Pembahasan ........................................................................................ 68

1. Perbandingan Variabel ROA ........................................................ 69

2. Perbandingan Variabel ROE ......................................................... 70

3. Perbandingan Variabel GPM ........................................................ 70

4. Perbandingan Variabel OPM ........................................................ 71

5. Perbandingan Variabel NPM ........................................................ 72

Page 12: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

12

BAB V Penutup................................................................................................... 74

A. Kesimpulan ......................................................................................... 74

B. Saran .................................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 77

Lampiran ............................................................................................................. 80

Page 13: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

13

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Research Gap Penelitian ................................................................. 12

Tabel 2.1 Penemuan Penelitian Terdahulu ...................................................... 20

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran variabel ............................... 42

Tabel 3.2 Nama-Nama Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Pertanian dan

Sektor Industri Barang Konsumsi di Daftar Efek Syariah .............. 45

Tabel 4.1 Rata-rata Rasio Profitabilitas Sektor Industri Pertanian Tahun 2010 –

2013 ................................................................................................. 50

Tabel 4.2 Rata-rata Rasio Profitabilitas Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun

2010 - 2013 ...................................................................................... 52

Tabel 4.3 Rekapitulasi Uji Normalitas ............................................................ 54

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Uji Independent Sample t-Test Rasio Profitabilitas

Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Pertanian dengan Sektor

Industri Barang Konsumsi ................................................................ 55

Tabel 4.5 Hasil Uji Statistik Independent Sample T-test ................................. 59

Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik Independent Sample T-test Variabel Return on

Assets (ROA) .................................................................................. 59

Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Independent Sample T-test Variabel Return on

Equity (ROE) ................................................................................... 61

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Independent Sample T-test Variabel Gross Profit

Margin (GPM) ................................................................................. 63

Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik Independent Sample T-test Variabel Operating

Profit Margin (OPM) ....................................................................... 65

Page 14: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

14

Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik Independent Sample T-test Variabel Nett Profit

Margin (NPM) ................................................................................. 67

Page 15: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................ 36

Page 16: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Kuesioner Penelitian .......................................................................... 106

Lampiran Hasil Kuesioner ................................................................................. 110

Lampiran Hasil Uji Instrumen ........................................................................... 118

Lampiran Tabel Validitas (R Product Moment) ................................................ 119

Lampiran Hasil Uji Statistik ............................................................................... 121

Lampiran Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................................... 121

Surat Permohonan Izin Penelitian ...................................................................... 124

Page 17: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini mengalami perlambatan.

Hal ini dikarenakan melambatnya beberapa komponen seperti menurunnya

belanja pemerintah, kinerja investasi non bangunan atau terkait dengan

ekspor. Selain itu, melambatnya pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi

oleh tingkat inflasi dan deflasi. Pertumbuhan ekonomi yang lambat akan

berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan-perusahaan di Indonesia

(Ridho, 2014).

Pembangunan ekonomi menjadi salah satu perhatian utama

pemerintah di samping masalah-masalah nasional lainnya terutama sejak

terjadinya krisis ekonomi di Indonesia. Perkembangan ekonomi suatu

negara dapat tercermin dari kondisi pasar modal, di mana pemerintah telah

melakukan berbagai upaya dalam rangka mendorong masuknya modal

asing maupun domestik ke dalam sektor-sektor yang produktif untuk

membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Aliran modal tersebut masuk ke dalam perusahaan di mana banyak

diantara perusahaan tersebut yang terdaftar di bursa efek. Modal masuk ini

dapat menjadi sumber pembiayaan pembangunan yang sangat besar.

Membaiknya kinerja pasar modal merupakan barometer bagi sehatnya

perekonomian yang akan menimbulkan kegairahan investor untuk kembali

berinvestasi (Ansyah, 2014).

Page 18: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

18

Perkembangan pasar modal yang pesat menciptakan berbagai

peluang atau alternatif investasi bagi investor. Di sisi lain, perusahaan

pencari dana harus bersaing dalam mendapatkan dana dari investor. Salah

satu cara perusahaan untuk memperoleh dana ialah dengan menerbitkan

dan menjual sahamnya kepada investor di pasar saham. Bagi investor

sendiri ada berbagai macam tujuan membeli saham, ada yang bertujuan

untuk memperoleh laba dari fluktuasi harga saham dengan membeli saham

pada saat harga turun dan menjual pada saat harga saham naik dan ada

juga yang bertujuan untuk memperoleh deviden yang akan dibayarkan

oleh perusahaan tiap tahunnya (Harmono, 2009). Apapun tujuannya, para

investor membutuhkan informasi yang cukup dan dapat dipercaya

mengenai kondisi perusahaan, terutama kondisi keuangan dan kinerja, agar

dana yang ditanamkan pada perusahaan yang bersangkutan akan

mendatangkan keuntungan.

Informasi mempunyai peran yang sangat besar kaitannya dalam

menanamkan suatu investasi. Informasi keuangan yang terdapat dalam

laporan keuangan berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan

modal dan laporan arus kas dapat dijadikan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan ekonomi, karena informasi itu menujukkan

prestasi perusahaan pada periode laporan keuangan tersebut. Sejalan

dengan adanya perkembangan investasi maka peran akuntansi sebagai

pemberi informasi suatu perusahaan juga meningkat. Hal ini disebabkan

para penanam modal (investor) mencari informasi keuangan dari masing-

Page 19: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

19

masing perusahaan agar dapat mengevaluasi prestasi dan meramalkan

prospek perusahaan di masa yang akan datang (Asri, 2009).

Menurut Setiaji (2014) laporan keuangan yang telah dipublikasikan

bisa diartikan bahwa perusahaan tersebut telah terdaftar dalam BEI (Bursa

Efek Indonesia) sehingga pemangku kepentingan yang bisa mengetahui

kondisi keuangan secara transparan dan telah diaudit oleh pihak

berwenang. Perusahaan mengeluarkan sahamnya untuk dijual ke publik.

Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen atau bagian finansial

bisnis yang mengarah kepada kepemilikan suatu perusahaan. Metode

utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi

adalah dengan mengeluarkan saham. Saham dikeluarkan perusahaan yang

membutuhkan pendanaan jangka panjang dengan imbalan uang tunai.

Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia merupakan

pasar yang sangat besar untuk pengembangan industri keuangan Syariah.

Investasi Syariah di pasar modal yang merupakan bagian dari industri

keuangan Syariah, mempunyai peranan yang cukup penting untuk dapat

meningkatkan pangsa pasar industri keuangan Syariah di Indonesia.

Perkembangan industri keuangan syariah relatif baru dibandingkan dengan

perbankan Syariah maupun asuransi Syariah tetapi seiring dengan

pertumbuhan yang signifikan di industri pasar modal Indonesia, maka

diharapkan investasi Syariah di pasar modal Indonesia akan mengalami

pertumbuhan yang pesat(Bursa Efek Indonesia, 2010).

Page 20: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

20

Selama ini, investasi Syariah di pasar modal Indonesia identik

dengan Jakarta Islamic Index (JII) yang hanya terdiri dari 30 saham

Syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Padahal Efek Syariah

yang terdapat di pasar modal Indonesia bukan hanya 30 saham Syariah

yang menjadi konstituen JII saja tetapi terdiri dari berbagai macam jenis

Efek selain saham Syariah yaitu Sukuk, dan reksadana Syariah. Sejak

November 2007, Bapepam & LK telah mengeluarkan Daftar Efek Syariah

(DES) yang berisi daftar saham Syariah yang ada di Indonesia. Dengan

adanya DES maka masyarakat akan semakin mudah untuk mengetahui

saham-saham apa saja yang termasuk saham Syariah karena DES adalah

satu-satunya rujukan tentang daftar saham Syariah di Indonesia.

Keberadaan DES tersebut kemudian ditindak lanjuti oleh BEI dengan

meluncurkan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada tanggal 12 Mei

2011. Konstituen ISSI terdiri dari seluruh saham Syariah yang tercatat di

BEI (Bursa Efek Indonesia, 2010).

Dalam mengambil keputusan investasi, para investor perlu

menganalisis laporan keuangan agar keputusan yang diambil tidak

mengandung resiko kerugian. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK, 2002) No.1 dinyatakan bahwa tujuan laporan keuangan

adalah untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja

serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan akan lebih bermanfaat

Page 21: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

21

bagi pemakai jika dilakukan analisis lebih lanjut. Dari analisis ini maka

laporan keuangan menjadi informasi akuntansi yang dapat digunakan

sebagai dasar kebijakan pengambilan keputusan.

Informasi penting lainnya bagi investor untuk menilai kinerja

perusahaan adalah laba. Menurut (PSAK, 2002) Nomor 1, informasi laba

diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomis yang

mungkin dapat dikendalikan di masa depan, menghasilkan arus kas dari

sumber daya yang ada dan untuk perumusan pertimbangan tentang

efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.

Menurut Harahap (2005), laba merupakan angka yang penting

dalam laporan keuangan karena berbagai alasan antara lain: laba

merupakan dasar dalam perhitungan pajak, pedoman dalam menentukan

kebijakan investasi dan pengambilan keputusan, dasar dalam peramalan

laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya di masa yang akan

datang, dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi dalam

menjalankan perusahaan, serta sebagai dasar dalam penilaian prestasi atau

kinerja perusahaan.

Menurut Hanafi (2015) laba perusahaan diperlukan untuk

kepentingan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Laba secara

operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang

timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan

dengan pendapatan tersebut. Besar kecilnya laba sebagai pengukur

Page 22: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

22

kenaikan sangat bergantung pada ketepatan pengukuran pendapatan dan

biaya.

Pertumbuhan laba suatu perusahaan menunjukkan kondisi kinerja

perusahaan tersebut. Dalam mengukur pertumbuhan laba suatu perusahaan

dapat menggunakan analisis rasio, di mana rasio dapat menjelaskan atau

memberikan gambaran tentang posisi keuangan suatu perusahaan/bank

terutama apabila angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.

Salah satu rasio untuk menilai prestasi perusahaan atau kinerja perusahaan

adalah rasio profitabilitas yang menghubungkan dua data keuangan yang

satu dengan lainnya. Rasio profitabilitas untuk mengukur perusahaan

menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan ,asset, dan modal saham

(Hanafi, 2005). Rasio profitabilitas ini akan memberikan jawaban tentang

efektivitas manajemen perusahaan dan tentang efektivitas pengelolaaan

keuangan perusahaan.

Pengertian industri menurut undang-undang tentang perindustrian

adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,

bahan setengah jadi , dan/atau barang jadi menjadi barang nilai yang lebih

tinggi untuk penggunaannya, teremasuk kegiatan rancang bangun dan

perekayasaan industri. Industri umumnya dikenal sebagai mata rantai

selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan ekonomi yang

berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan

pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri

Page 23: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

23

semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya dan

politik (Wikipedia, 2014).

Salah satu dari sembilan sektor industri yang terdaftar di BEI

adalah pertanian. Pertanian merupakan salah satu kekayaan potensial yang

dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kebudayaan masyarakat yang tergantung

pada aspek pertanian diistilahkan sebagai kebudayaan agraris. Obyek

pertanian disini meliputi perkebunan, kehutanan, peternakan, dan

perikanan. Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya

hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, dengan

adanya pertanian di Indonesia merupakan dampak positif bagi masyarakat.

Oleh karena itu, pertanian perlu untuk di lestarikan dan dijaga agar lebih

baik di masa mendatang (Wikipedia, 2014).

Prestasi Bangsa Indonesia di bidang pertanian adalah terciptanya

swasembada pangan pada tahun 1984. Tetapi pada satu dekade terakhir

muncul fakta-fakta yang menyedihkan diantaranya, Sensus BPS

menunjukkan telah terjadi penurunan minat penduduk usia produktif

bekerja di sektor pertanian. Pada tahun 2004, data menyebutkan ada 40,61

juta orang berusia 15 tahun ke atas yang bekerja di sektor pertanian atau

43,33 persen dari total penduduk Indonesia. Namun pada 2013, jumlah

penduduk usia produktif yang bekerja di sektor pertanian itu telah

menyusut menjadi 39,96 juta orang atau 35,05 persen. Penurunan ini bisa

dikarenakan adanya penurunan/peralihan minat, penduduk usia produktif

itu lebih tertarik untuk bekerja di sektor perekonomian yang lain.

Page 24: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

24

Kemudian nilai impor komoditi pertanian selama 10 tahun terakhir yang

terus meningkat menyimpan fakta bahwa produktivitas pertanian nasional

belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi lokal, impor pangan

Indonesia tahun 2013 mencapai 14,9 miliar dollar AS atau naik empat kali

lipat dari nilai ekspor tahun 2003 senilai 3,34 miliar dollar AS. Di sisi lain,

luas lahan pertanian yang menjadi dasar sektor pertanian terus menyusut

dari 31,2 juta hektar tahun 2003 menjadi 26 juta hektar pada tahun 2013

Penyusutan lahan pertanian tersebut dikarenakan masalah konversi lahan

pertanian menjadi perumahan dan pabrik. Bahwa Indonesia adalah bangsa

dengan predikat jumlah penduduk terbanyak ke-4 setelah Amerika Serikat,

di mana hal ini menjadi keuntungan bagi sektor industri lain seperti barang

konsumsi. Penduduk Indonesia sebanyak 250 juta jiwa sudah pasti sangat

membutuhkan sandang, pangan, dan kebutuhan pelengkap lainnya

(Jakarta, KOMPAS.com).

Saat ini 50 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif

ditopang konsumsi dan investasi. Kepala Ekonom Bank Dunia Mansoor

Dailami (2003) mengatakan peningkatan jumlah kelas menengah di

negara-negara berkembang telah membuat tren konsumsi dalam negeri

meningkat. Negara-negara dengan populasi kelas menengah muda

produktif cenderung memiliki tingkat konsumsi lebih tinggi ketimbang

negara-negara dengan populasi berusia tua. Jika dibandingkan negara-

negara berkembang lain, pertumbuhan kelas menengah di Indonesia

tergolong sangat cepat.

Page 25: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

25

Pertumbuhan kelas menengah Indonesia memang telah terlihat dari

tingkat konsumsi domestik yang tinggi. Hal tersebut mendorong

pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin stabil yang juga

diuntungkan dengan menguatnya sejumlah tren lain. Kontribusi kelas

menengah terbukti mendongkrak konsumsi dalam negeri yang pada giliran

selanjutnya menjaga pertumbuhan ekonomi di atas level 6 persen selama

beberapa tahun ke depan (Warta Ekonomi.com). Pertumbuhan tersebut

harus didukung melalui kebijakan-kebijakan pemerintah seperti

penambahan/perbaikan infrastruktur sehingga barang konsumsi bisa

mencapai pelosok-pelosok daerah lebih luas lagi. Dengan demikian, tidak

bisa dipungkiri sektor barang konsumsi akan mengalami pertumbuhan.

Penelitian mengenai kinerja keuangan perusahaan manufaktur

dengan menggunakan variabel Return On Asset (ROA) pernah dilakukan

oleh Ika R. dan Rahmawati (2011) dengan meneliti tentang analisis

perbandingan kinerja keuangan perusahaan perbankan publik di Indonesia

pada masa selama krisis dan setelah krisis ekonomi dengan hasil tidak

terdapat perbedaan kinerja keuangan dari variabel ROA. Hasil ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Hamidah (2013) yang meneliti tentang

perbandingan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah merger

dan akuisisi (pada perusahaan pengakuisisi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2004-2006) dengan hasil tidak terdapat perbedaan

kinerja keuangan pada variabel ROA.

Page 26: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

26

Return On Equity (ROE) merupakan perbandingan antara laba

setelah pajak dengan modal sendiri. Ini merupakan suatu pengukuran dari

penghasilan yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang

diinvestasikan dalam perusahaan. Penelitian mengenai kinerja perusahaan

dengan menggunakan variabel ROE pernah dilakukan oleh Yoppy Palupy

(2012) yang meneliti tentang analisis perbandingan kinerja keuangan

antara perusahaan pertambangan milik pemerintah BUMN dengan

perusahaan pertambangan swasta yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dengan hasil penelitian tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan

menggunakan variabel ROE. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh M. Awwab (2013) yang meneliti tentang analisis

perbandingan kinerja keuangan pada perusahaan Telekomunikasi yang

tercatat di beli periode 2006-2010 dengan hasil terdapat perbedaan kinerja

keuangan dengan menggunakan variabel ROE.

Penelitian dengan menggunakan variabel Net Profit Margin (NPM)

pernah dilakukan oleh Ika R. dan Rahmawati (2011) tentang analisis

perbandingan kinerja keuangan perusahaan perbankan publik di Indonesia

pada masa selama krisis dan setelah krisis ekonomi, dan Yoppy Palupi

(2012) yang meneliti tentang analisis perbandingan kinerja keuangan

antara perusahaan pertambangan milik pemerintah BUMN dengan

perusahaan pertambangan swasta yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dengan hasil penelitian tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan

menggunakan variabel NPM. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian

Page 27: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

27

yang dilakukan M. Awwab (2013) yang meneliti tentang analisis

perbandingan kinerja keuangan pada perusahaan Telekomunikasi yang

tercatat di beli periode 2006-2010, dan Steven Meliangan (2014) tentang

analisis perbandingan kinerja keuangan antara Bank BCA dan Bank CIMB

dengan hasil penelitian terdapat perbedaan kinerja keuangan menggunakan

variabel NPM.

Penelitian terhadap Gross Profit Margin (GPM) dan Operating

Profit Margin (OPM) pernah dilakukan oleh Yoppy Palupi (2012) yang

meneliti tentang analisis perbandingan kinerja keuangan antara perusahaan

pertambangan milik pemerintah BUMN dengan perusahaan pertambangan

swasta yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan hasil penelitian

terdapat perbedaan kinerja keuangan menggunakan variabel GPM dan

tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan menggunakan variabel OPM.

Page 28: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

28

Tabel 1.1

Research Gap Penelitian

Gap Penulis Metode

Isu: Perbedaan kinerja keuangan

Research Gap:

Terdapat perbedaan kinerja keuangan

Terdapat perbedaan kinerja

keuangan berdasarkan variabel

ROE

M.Awwab (2012) sample t-test

Tidak terdapat perbedaan kinerja

keuangan berdasarkan variabel

ROE

Yoppy Palupi (2012) sample t-test

Terdapat perbedaan kinerka

keuangan berdasarkan variabel

NPM

M. Awwab (2012) sample t-test

Steven M. (2014) sample t-test

Tidak terdapat perbedaan

kinerka keuangan berdasarkan

variabel NPM

Ika R. dan Rahmawati (2011) sample t-test

Yoppy Palupi (2012) sample t-test

Dari hasil gap diatas, ditemukan hasil yang berbeda pada rasio

keuangan. Melihat dari hasil penelitian sebelumnya yang menunjukan

hasil yang bervariasi, maka penulis semakin tertarik melakukan penelitian

dengan judul ”Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan

Manufaktur Sektor Industri Pertanian dengan Sektor Industri

Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Daftar Efek Syari’ah (DES)”

Page 29: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

29

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah diuraikan di

atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan

manufaktur sektor industri pertanian dengan sektor industri barang

konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah ditinjau dari variabel

return on asset (ROA)?

2. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan

manufaktur sektor industri pertanian dengan sektor industri barang

konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah ditinjau dari variabel

return on equity (ROE)?

3. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan

manufaktur sektor industri pertanian dengan sektor industri barang

konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah ditinjau dari variabel

gross profit margin (GPM)?

4. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan

manufaktur sektor industri pertanian dengan sektor industri barang

konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah ditinjau dari variabel

operating margin (OPM)?

5. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan

manufaktur sektor industri pertanian dengan sektor industri barang

konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah ditinjau dari variabel

net profit margin (NPM)?

Page 30: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

30

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan

antara perusahaan manufaktur sektor industri pertanian dengan

sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek

Syariah ditinjau dari variabel return on asset (ROA).

2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan

antara perusahaan manufaktur sektor industri pertanian dengan

sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek

Syariah ditinjau dari variabel return on equity (ROE).

3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan

antara perusahaan manufaktur sektor industri pertanian dengan

sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek

Syariah ditinjau dari variabel gross profit margin (GPM).

4. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan

antara perusahaan manufaktur sektor industri pertanian dengan

sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek

Syariah ditinjau dari variabel operating margin (OPM).

5. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan

antara perusahaan manufaktur sektor industri pertanian dengan

sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek

Syariah ditinjau dari variabel net profit margin (NPM).

Page 31: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

31

D. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini, adalah

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai telaah pustaka,

penemuan penelitian terdahulu, landasan teori yang mendasari

penelitian ini, kerangka pemikiran teoritis dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai definisi operasional

dan pengukuran variabel, ruang lingkup penelitian, populasi dan

penentuan sampel yang menjadi objek penelitian, jenis dan sumber

data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai analisis deskriptif

penelitian, uji analisis data, serta intepretasi hasil (pembahasan).

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan yang

merupakan penyajian singkat dari keseluruhan hasil penelitian yang

diperoleh dalam pembahasan juga mengenai saran yang diberikan

Page 32: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

32

kepada peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian

dengan tema yang sama.

Page 33: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

33

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

Ravelina dan Rahmawati (2009) melakukan penelitian dengan judul

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Publik di

Indonesia Pada Masa Selama Krisis dan Setelah Krisis Ekonomi. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa pada aspek permodalan yang diwakili

oleh rasio CAR ada perbedaan yang signifikan antara masa selama krisis

dan setelah krisis hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi dari t-hitung

sebesar 0,007 lebih kecil dari 0,05. Pada aspek kualitas aktiva yang

diwakili oleh rasio ROA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan

antara masa selama krisis dan setelah krisis hal ini ditunjukkan oleh nilai

signifikansi dari t-hitung sebesar 0,007 lebih kecil dari 0,05. Pada aspek

manajemen yang diwakili oleh NPM menunjukkan tidak ada perbedaan

yang signifikan antara masa selama krisis dan setelah krisis hal ini

ditunjukkan oleh nilai signifikansi dari t-hitung sebesar 0,645 lebih besar

dari 0,05. Pada aspek rentabilitas yang diwakili oleh ROA menunjukkan

adanya perbedaan yang signifikan antara masa selama krisis dan setelah

krisis hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi dari t-hitung sebesar 0,019

lebih kecil dari 0,05. Pada aspek likuiditas yang diwakili oleh rasio LDR

menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara masa selama

krisis dan setelah krisis hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi dari t-

hitung sebesar 0,986 lebih besar dari 0,05. Sedangkan pada aspek

sensitifitas terhadap resiko pasar yang diwakili oleh rasio IER

Page 34: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

34

menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara masa selama krisis dan

setelah krisis hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi dari t-hitung

sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.

Abu Bakar (2010) dengan penelitiannya yang berjudul “Analisis

Perbandingan Kinerja Perusahaan Telekomunikasi dengan Menggunakan

EVA, REVA, FVA dan MVA”. Hasil penelitian terhadap kinerja

keuangan lima perusahaan telekomunikasi yang telah go public (PT.

Telkom, PT. Indosat, PT.XL Axiata, PT. Bakrie Telecom, dan PT. Mobile

8 Telecom) diketahui bahwa, kelima perusahaan telekomunikasi memiliki

kinerja keuangan yang berbeda baik nilai (besarnya, Rp) maupun

kondisinya (positif atau negatif) dari tahun ke tahun. Kemudian dari

keempat metode pengukuran kinerja keuangan tidak memberikan jawaban

atas peringkat kinerja kelima perusahaan telekomunikasi yang konsisten.

Sedangkan adanya perbedaan kebijakan bisnis dalam pengelolaan

keuangan dari kelima perusahaan telekomunikasi, terkait kebijakan :

investasi, operasional, dan finansial, yang mempengaruhi nilai indikator

pengukuran kinerja berbasis nilai tambah (value added).

Penelitian dengan judul Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan

Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi (Pada Perusahaan Pengakuisisi

yang Terdaftar di BEI Periode 2004-2006), dilakukan oleh Hamidah dan

Noviani (2013). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa, rasio likuiditas

yang diukur dengan current ratio (CR) menunjukkan perbedaan pada

periode satu tahun sebelum dengan dua, empat, dan lima tahun sesudah

Page 35: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

35

merger dan akuisisi, yang berarti efisiensi perusahaan dalam menggunakan

aktiva lancarnya untuk mengelola kewajiban lancar semakin meningkat

setelah penggabungan badan usaha. Rasio profitabilitas yang diukur

dengan return on assets (ROA) menunjukkan perbedaan pada periode satu

tahun sebelum dengan empat tahun sesudah merger dan akuisisi, yang

berarti perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk

kegiatan operasional perusahaan dan kinerja manajemen semakin efektif

dibanding sebelum merger dan akuisisi. Rasio nilai pasar yang diukur

dengan Price Earnings Ratio (PER) menunjukkan perbedaan pada periode

satu tahun sebelum dengan tiga tahun sesudah merger dan akuisisi, yang

berarti setelah merger dan akuisisi tingkat kepercayaan investor terhadap

kinerja jangka panjang perusahaan semakin meningkat.

Irianti Yuni Ningtias, Muhammad Saifi dan Achmad Husaini (2014),

melakukan penelitian dengan judul Analisis Perbandingan Antara Rasio

Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA) Sebagai

Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada PT.

Indofood Sukses Makmur, Tbk. dan Anak Perusahaan yang Terdaftar di

BEI Periode Tahun 2010-2012). Kinerja keuangan perusahaan diukur

dengan analisis rasio keuangan secara keseluruhan dapat dikatakan cukup

baik, walaupun masih terdapat beberapa rasio yang berfluktuatif. Hasil

dari metode EVA didapatkan hasil yang positif (EVA > 0) dan meningkat

setiap tahunnya, yang berarti bahwa perusahaan telah berhasil

menciptakan nilai tambah ekonomis. Sedangkan hasil perbandingan kedua

Page 36: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

36

metode menjelaskan bahwa terdapat perbedaan yang diakibatkan oleh

diabaikannya biaya modal pada analisis rasio keuangan, walaupun

demikian pada metode EVA yang memperhitungkan harapan-harapan para

shareholder, dapat digunakan untuk mendukung analisis rasio keuangan

karena keduanya menunjukkan hasil yang baik, dan mempunyai konsep

yang sama.

Masih dalam tema yang sama Meliangan, Tommy dan Mekel (2014),

melakukan penelitian yang diberi judul Analisis Perbandingan Kinerja

Keuangan Antara Bank BCA (Persero) Tbk dan Bank CIMB Niaga

(Persero) Tbk. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan Kinerja Keuangan antara Bank BCA dan Bank CIMB NIAGA

dilihat dari Rasio CAR, KAP, ROA dan LDR. Sedangkan jika dilihat dari

rasio NPM, tidak terdapat perbedaan Kinerja Keuangan antara Bank BCA

dan Bank CIMB NIAGA.

Tabel 2. 1

Penemuan Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Penelitian Sumber Hasil Penelitian

Ika Ravelina

dan

Rahmawati

(2009)

Analisis Perbandingan

Kinerja Keuangan

Perusahaan Perbankan

Publik di Indonesia

Pada Masa Selama

Krisis dan Setelah

Krisis Ekonomi

Jurnal

Ekonomi

Bisnis No. 1

Vol. 14, April

2009

1. Terdapat perbedaan yang

signifikan antara kinerja

keuangan perusahaan

perbankan publik di

Indonesia pada masa selama

krisis dan setelah krisis

ekonomi dilihat dari rasio

CAR, RORA, ROA dan

IER.

2. Tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara

kinerja keuangan

perusahaan perbankan

publik di Indonesia pada

masa selama krisis dan

setelah krisis ekonomi

Page 37: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

37

dilihat dari rasio NPM dan

LDR.

Hamidah dan

Manasye

Noviani

(2013)

Perbandingan Kinerja

Keuangan Perusahaan

Sebelum dan Sesudah

Merger dan Akuisisi

(Pada Perusahaan

Pengakuisisi yang

Terdaftar di BEI

Periode 2004-2006)

Jurnal Riset

Manajemen

Sains

Indonesia

(JRMSI) No.

1, Vol. 4

tahun 2013

1. Terdapat perbedaan antara

kinerja keuangan

perusahaan pada periode

satu tahun sebelum merger

dan akuisisi dengan

periode dua, emapat dan

lima tahun sesudah merger

dan akuisisi dilihat dari

rasio CR.

2. Terdapat perbedaan antara

kinerja keuangan

perusahaan pada periode

satu tahun sebelum merger

dan akuisisi dengan

periode empat tahun

sesudah merger dan

akuisisi dilihat dari rasio

ROA.

3. Terdapat perbedaan antara

kinerja keuangan

perusahaan pada periode

satu tahun sebelum merger

dan akuisisi dengan

periode tiga tahun sesudah

merger dan akuisisi dilihat

dari rasio PER.

Irianti Yuni

Ningtias,

Muhammad

Saifi dan

Achmad

Husaini (2014)

Analisis Perbandingan

Antara Rasio Keuangan

dan Metode Economic

Value Added (EVA)

Sebagai Pengukuran

Kinerja Keuangan

Perusahaan (Studi

Kasus Pada PT.

Indofood Sukses

Makmur, Tbk. dan

Anak Perusahaan yang

Terdaftar di BEI

Periode Tahun 2010-

2012

Jurnal

Administrasi

Bisnis (JAB)

No. 2 Vol. 9,

April 2014

1. Kinerja keuangan

perusahaan diukur dengan

analisis rasio keuangan

secara keseluruhan dapat

dikatakan cukup baik,

walaupun masih terdapat

beberapa rasio yang

berfluktuatif.

2. Hasil dari metode EVA

didapatkan hasil yang

positif (EVA > 0) dan

meningkat setiap

tahunnya, yang berarti

bahwa perusahaan telah

berhasil menciptakan nilai

tambah ekonomis.

3. Hasil perbandingan kedua

metode menjelaskan

bahwa terdapat perbedaan

yang diakibatkan oleh

diabaikannya biaya modal

pada analisis rasio

Page 38: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

38

keuangan, walaupun

demikian pada metode

EVA yang

memperhitungkan

harapan-harapan para

shareholder, dapat

digunakan untuk

mendukung analisis rasio

keuangan karena keduanya

menunjukkan hasil yang

baik, dan mempunyai

konsep yang sama.

Abu Bakar

(2010)

Analisis Perbandingan

Kinerja Perusahaan

Telekomunikasi dengan

Menggunakan EVA,

REVA, FVA dan MVA

Jurnal

Rekayasa

Institut

Teknologi

Nasional

(LPPM Itenas)

No. 1 Vol.

XIV, Januari-

Maret 2010

Hasil penelitian terhadap

kinerja keuangan lima

perusahaan telekomunikasi

yang telah go public

(PT. Telkom, PT. Indosat,

PT.XL Axiata, PT. Bakrie

Telecom, dan PT. Mobile 8

Telecom) diketahui:

1. Kelima perusahaan

telekomunikasi memiliki

kinerja keuangan yang

berbeda baik nilai

(besarnya, Rp) maupun

kondisinya (positif atau

negatif) dari tahun ke

tahun.

2. Keempat metode

pengukuran kinerja

keuangan tidak

memberikan jawaban atas

peringkat kinerja kelima

perusahaan telekomunikasi

yang konsisten.

3. Adanya perbedaan

kebijakan bisnis dalam

pengelolaan keuangan dari

kelima perusahaan

telekomunikasi, terkait

kebijakan : investasi,

operasional, dan finansial,

yang mempengaruhi nilai

indikator pengukuran

kinerja berbasis nilai

tambah (value added).

Steven

Meliangan,

Parengkuan

Tommy dan

Analisis Perbandingan

Kinerja Keuangan

Antara Bank BCA

(Persero) Tbk dan Bank

Jurnal EMBA

No. 3 Vol. 2,

September

2014

1. Terdapat perbedaan

Kinerja Keuangan antara

Bank BCA dan Bank

CIMB NIAGA dilihat dari

Page 39: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

39

Peggy A.

Mekel (2014)

CIMB Niaga (Persero)

Tbk

Rasio CAR.

2. Terdapat perbedaan

Kinerja Keuangan antara

Bank BCA dan Bank

CIMB NIAGA dilihat dari

Rasio KAP.

3. Tidak terdapat perbedaan

Kinerja Keuangan antara

Bank BCA dan Bank

CIMB NIAGA dilihat dari

Rasio NPM.

4. Terdapat perbedaan

Kinerja Keuangan antara

Bank BCA dan Bank

CIMB NIAGA dilihat dari

Rasio ROA.

5. Terdapat perbedaan

Kinerja Keuangan antara

Bank BCA dan Bank

CIMB NIAGA dilihat dari

Rasio LDR.

Penelitian yang dilakukan dalam penulisan kali ini tidak sama dengan

penelitian terdahulu, dan penulis merasa semakin tertarik dengan pembahasan

analisis perbandingan kinerja keuangan perusahaan manufaktur sektor industri

pertanian dengan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek

Syari’ah (DES). yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

adalah dari perusahaan manufaktur yang dibandingkan, yaitu sektor industri

pertanian dan industri barang konsumsi. Selain itu dari periode penelitian dan

rasio yang digunakan untuk membandingkan dalam penelitian ini juga berbeda

dari penelitian sebelumnya.

Page 40: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

40

B. Landasan Teori

1. Laporan Keuangan

a. Pengertian

Laporan keuangan menurut Harahap (2006) adalah laporan

yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu

perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Sedangkan

menurut Riyato (2004), laporan keuangan adalah laporan finansial

(Financial Statement), memberikan ikhtisar mengenai keadaan

finansial suatu perusahaan, dimana neraca (balance sheet)

mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat

tertentu, dan laporan rugi dan laba (income statement)

mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu

biasanya meliputi suatu periode satu tahun.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2009), mendefinisikan laporan

keuangan sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,

laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam

berbagai cara seperti, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan

arus dana), catatan dan laporan lain, serta materi penjelasan yang

merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Informasi

tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, informasi

keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan

pengaruh perubahan harga.

Page 41: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

41

b. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2009), tujuan laporan

keuangan adalah:

1. Memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan,

kinerja dan arus kas suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam

pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan juga menunjukkan pertanggungjawaban

(stewardship) manajemen atas penggunaan sumber daya

yang dipercayakan kepadanya.

c. Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi,

pengikhtisaran dan pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi

pemakai. Informasi dalam laporan keuangan harus memperhatikan

kepentingan dari berbagai pihak, karena informasi merupakan data

yang digunakan dalam pengambilan kebijakan atau keputusan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2009), format laporan

keuangan terdiri dari empat bentuk laporan keuangan, yaitu:

1. Neraca

Neraca merupakan laporan posisi keuangan perusahaan pada

suatu waktu tertentu yang menunjukkan jumlah aktiva, utang dan

modal dari suatu perusahaan. Menurut Harahap (2002), bentuk

neraca yang umum digunakan adalah sebagai berikut:

Page 42: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

42

a. Bentuk Neraca Staffel (Refort Form)

Pada bentuk ini baik aktiva, kewajiban maupun ekuitas

disajikan secara urut dari atas ke bawah, yang dimulai dari

aktiva, kewajiban, dan terakhir ekuitas.

Neraca ini dilaporkan satu halaman vertikal. Disebelah atas

dicantumkan total aktiva dan di bawahnya disajikan pos

kewajiban dan pos modal.

b. Bentuk Neraca Skontro (Account Form)

Pada bentuk ini, unsur aktiva disajikan pada sisi kiri (debit),

sedangkan unsur kewajiban dan ekuitas disajikan pada sisi

kanan (kredit).

c. Dalam bentuk ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti

dalam bentuk sebelumnya yang berpedoman pada persamaan

akuntansi. Dalam bentuk ini pertama-tama dicantumkan

aktiva lancar dikurangi utang lancar dan pengurangannya

diketahui modal kerja. Modal kerja ditambah aktiva tetap dan

aktiva lainnya kemudian dikurangi utang jangka panjang,

maka akan diperoleh model pemilik.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan hasil

usaha atau pendapatan dan beban-beban suatu perusahaan selama

periode tertentu.

Page 43: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

43

3. Laporan Perubahan Ekuitas

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2010), perusahaan harus

menyajikan laporan keuangan ekuitas sebagai komponen utama

laporan keuangan, yang menunjukkan:

a) Rugi atau Laba bersih periode yang bersangkutan

b) Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau

kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK

terkait diakui secara langsung dalam ekuitas.

c) Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi.

Perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana

diatur dalam PSAK terkait.

d) Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada

pemilik

e) Saldo akumulasi rugi dan laba pada awal dan akhir

periode serta perubahannya

f) Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis

model saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir

periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap

perubahan.

4. Laporan Arus Kas

Menurut Harahap (2007) laporan arus kas adalah suatu laporan

yang bertujuan untuk memberikan informasi yang relevan tentang

penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu

Page 44: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

44

perusahaan pada suatu periode tertentu. Aktivitas dalam laporan

arus kas menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009) sebagai

berikut :

a) Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama

pendapatan perusahaan (principal revenue-producing

activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas

investasi dan aktivitas pendanaan.

b) Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva

jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara

kas.

c) Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan

perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman

perusahaan.

2. Rasio Keuangan

a. Pengertian

Rasio Keuangan atau Financial Ratio merupakan alat

analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu

perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat

pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran

kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan

(mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan

jumlah yang lain.

Page 45: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

45

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil

perbandigan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya

yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti).

Misalnya antara hutang dan modal, antara kas dan total asset,

antara harga pokok produksi dengan total penjualan dan

sebagainya (Harahap, 2008).

Analisa rasio menurut (Lidyawati, 2004) adalah suatu

metode penghitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk

menilai kinerja dan status suatu perusahaan. Input dasar untuk

analisa rasio adalah laporan laba rugi dan neraca pada suatu

periode tertentu yang akan dievaluasi. Menurut (Sawir dalam

Warga, 2006), untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi

perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur.

Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks, yang

menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang

lainnya.

b. Fungsi Rasio Keuangan

Menurut (Sawir dalam Warga, 2006), analisis rasio

keuangan yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan

perhitungan laba-rugi satu dengan yang lainnya, dapat memberikan

gambaran tentang sejarah perusahaan dan penilaian posisinya pada

saat ini. Analisis rasio juga memungkinkan manajer keuangan

memperkirakan reaksi para kreditor dan investor dan memberikan

Page 46: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

46

pandangan ke dalam tentang bagaimana kira-kira dana dapat

diperoleh.

c. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Menurut (Sawir dalam Warga, 2006), analisis laporan

keuangan yang banyak digunakan adalah analisis tentang rasio

keuangan. Berdasarkan sumber analisis, rasio keuangan dapat

dibedakan :

a) Perbandingan internal, yaitu membandingkan rasio pada saat ini

dengan rasio pada masa lalu dan masa yang akan datang dalam

perusahaan yang sama,

b) Perbandingan eksternal dan membandingkan rasio perusahaan

dengan perusahaan-perusahaan sejenis atau dengan rata-rata

industri pada saat yang sama.

Analisis rasio keuangan dapat diklasifikasikan ke dalam lima (5)

aspek rasio keuangan perusahaan, yaitu:

a) Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio Likuditas menggambarkan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini

dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal

kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.

b) Rasio Solvabilitas (Solvability Ratio)

Rasio Solvabilitas mengukur sejauh mana perusahaan

dibiayai dengan hutang. Rasio ini mempunyai beberapa

Page 47: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

47

implikasi, (1) kredit mengharapkan dana yang sediakan

pemilik perusahaan sebagai margin keamanan bila pemilik

hanya menyediakan sebagian kecil modalnya maka resiko

bisnis sebagian besar ditanggung oleh kreditur; (2) meskipun

pengadaan dana melalui hutang, pemilik masih dapat

mengendalikan perusahaan; (3) bila perusahaan

mendapatkan keuntungan lebih besar dari dana yang

dipinjamnya dibandingkan biaya bunga yang harus dibayar,

maka pengambilan kepada pemilik dapat diperbesar.

c) Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Rasio Aktivitas ini mengukur tingkat efektivitas

pemanfaatan sumber daya perusahaan. Rasio ini

membandingkan tingkat penjualan dengan investasi dalam

berbagai rekening aktiva seperti perputaran persediaan,

perputaran piutang, perputaran aktiva tetap dan juga biaya

perputaran total aktiva.

d) Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Rasio Profitabilitas mengukur tingkat efektivitas

pengelolaan (manajemen) perusahaan yang ditunjukkan oleh

jumlah keuntungan yang dihasilkan dari penjualan dan

investasi. Rasio ini juga menggambarkan kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua

kemampuan dan sumber yang ada di perusahaan untuk

Page 48: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

48

mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber

yang ada di perusahaan seperti kas, modal, jumlah

karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.

e) Rasio Penilaian (Valuation Ratio)

Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam menciptakan nilai pada masyarakat (investor) atau

pada para pemegang saham. Rasio ini memberikan

informasi seberapa besar mesyarakat menghargai

perusahaan, sehingga mereka mau membeli saham

perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan nilai buku

saham.

3. Rasio Profitabilitas

a. Pengertian

Menurut Harmono (2009), rasio profitabilitas

menggambarkan kinerja fundamental perusahaan ditinjau dari

tingkat efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan dalam

memperoleh laba.

b. Tujuan

Menurut Purbaningsih (2012), tujuan penggunaan rasio

profitabilitas,bagi perusahaan maupun bagi pihak luar

perusahaan,yaitu:

1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh

perusahaan dalam satu periode tertentu;

Page 49: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

49

2) Untuk menilai posisi laba perusahan tahun sebelumnya

dengan tahun sekarang;

3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu

4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan

modal sendiri;

5) Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri;

6) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan

yang digunakan baik modal sendiri;

c. Fungsi

Adapun fungsi dari rasio profitabilitas adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang;

2. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu;

3. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri;

4. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Page 50: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

50

d. Jenis

Menurut Widayanti (2006), rasio profitabilitas dibagi menjadi 2,

yaitu:

1. Common-Size Income Statment, yaitu mengevaluasi tingkat

keuntungan dalam hubungannya dengan penjualan, ada tiga

pengukuran profitabilitas yaitu:

a) Gross Profit Margin (GPM)

Gross profit margin merupakan presentase dari laba kotor

penjualan dibandingkan dengan penjualan. Semakin besar

gross profit margin semakin baik keadaan operasi

perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga

pokok penjualan lebih rendah dibandingkan dengan

penjualan. Gross profit margin dapat dihitung:

Gross profit margin = Penj.bersih – Hrg.pokok penjualan

Penjualan

b) Operating Profit Margin (OPM)

Rasio ini menggambarkan apa yang sering disebut profit

yang sesungguhnya/ murni yang diterima untuk tiap

rupiah dari hasil penjualan yang dilakukan. Disebut

“murni” dalam pengertian bahwa jumlah tersebut yang

benar-benar diperoleh dari hasil operasi perusahaan

dengan mengabaikan biaya bunga dan pajak penghasilan.

Operating profit margin = Laba bersih operasi

Penjualan

Page 51: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

51

c) Net Profit Margin (NPM)

Merupakan rasio laba setelah pajak dibandingkan dengan

penjualan. Semakin tinggi net profit margin, berarti

semakin baik operasi perusahaan. Perhitungannya adalah

sebagai berikut:

Net profit margin = Laba setelah pajak

Penjualan

2. Cross-Section

Yaitu mengevaluasi tingkat keuntungan dalam

hubungannya dengan rekening yang ada dilaporan neraca.

Terdapat 4 pengukuran profitabilitas, 2 diantaranya yaitu:

a) Return on Total Assets/Return on Investment (ROA)

Merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara

menyeluruh didalam menghasilkan menghasilkan laba

dengan menggunakan seluruh aktiva.

ROA = Laba setelah pajak

Total aktiva

b) Return on Equity (ROE)

Adalah perbandingan antara laba setelah pajak dengan

modal sendiri. Ini merupakan suatu pengukuran dari

penghasilan yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas

modal yang diinvestasikan dalam perusahaan.

ROE = Laba setelah pajak

Modal sendiri

Page 52: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

52

C. Kerangka Pemikiran Teoritis

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

Sumber : Modifikasi dari penelitian Hamidah 2013

D. Hipotesis

Pengetian hipotesis menurut Sugiyono (2009) adalah jawaban

sementara terhadap rumusan penelitian di mana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis

merupakan dugaan sementara yang mungkin benar dan mungkin salah,

sehingga dapat dianggap atau dipandang sebagai konsklusi atau

kesimpulan yang sifatnya sementara, sedangkan penolakan atau

penerimaan suatu hipotesis tersebut tergantung dari hasil penelitian

terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan, kemudian diambil suatu

kesimpulan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini menurut (Nissa, 2014)

adalah sebagai berikut:

Rasio Profitabilitas

ROA

ROE

GPM

OPM

NPM

Sektor Industri

Barang Konsumsi

Sektor Pertanian

Perbandingan

Rasio Profitabilitas

ROA

ROE

GPM

OPM

NPM

Page 53: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

53

1. Perbandingan Industri Pertanian dengan Industri Barang

Konsumsi Menggunakan Rasio ROA

Menurut widayanti (2006) ROA merupakan pengukuran

kemampuan perusahaan secara menyeluruh di dalam menghasilkan

menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh aktiva. Jumlah ROA

antara industri pertanian dengan industri barang konsumsi cenderung

berbeda. Industri yang memiliki keuangan yang kuat pasti memiliki

ROA yang lebih besar. Semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu

industri akan semakin meningkatkan jumlah ROA.

Salah satu metode untuk mengetahui perbedaan kinerja

keuangan antar industri adalah dengan uji beda. Uji tersebut

menggunakan tingkat signifikansi tertentu, di mana dari tingkat

signifikansi tersebut dapat diketahui ada atau tidaknya perbedaan

kinerja keuangan antar perusahaan. Sehingga ditarik kesimpulan Ha1,

yaitu:

Ha1: : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan

pada sektor pertanian dengan sektor industri barang konsumsi pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah dilihat

dari rasio ROA.

Page 54: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

54

2. Perbandingan Industri Pertanian dengan Industri Barang

Konsumsi Menggunakan Rasio ROE

Menurut widayanti (2006) ROE adalah perbandingan antara laba

setelah pajak dengan modal sendiri. Ini merupakan suatu pengukuran

dari penghasilan yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang

diinvestasikan dalam perusahaan. Jumlah ROE antara industri pertanian

dengan industri barang konsumsi cenderung berbeda. Industri yang

memiliki keuangan yang kuat pasti memiliki ROE yang lebih besar.

Semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu industri akan semakin

meningkatkan jumlah ROE.

Salah satu metode untuk mengetahui perbedaan kinerja

keuangan antar industri adalah dengan uji beda. Uji tersebut

menggunakan tingkat signifikansi tertentu, di mana dari tingkat

signifikansi tersebut dapat diketahui ada atau tidaknya perbedaan

kinerja keuangan antar perusahaan. Sehingga ditarik kesimpulan Ha2,

yaitu:

Ha2: tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan

pada sektor pertanian dengan sektor industri barang konsumsi pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah dilihat

dari rasio ROE.

Page 55: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

55

3. Perbandingan Industri Pertanian dengan Industri Barang

Konsumsi Menggunakan Rasio GPM

Menurut widayanti (2006) GPM merupakan presentase dari laba

kotor penjualan dibandingkan dengan penjualan. Semakin besar gross

profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini

menunjukkan bahwa harga pokok penjualan lebih rendah dibandingkan

dengan penjualan. Jumlah GPM antara industri pertanian dengan

industri barang konsumsi cenderung berbeda. Industri yang memiliki

keuangan yang kuat pasti memiliki GPM yang lebih besar. Semakin

tinggi tingkat profitabilitas suatu industri akan semakin meningkatkan

jumlah GPM.

Salah satu metode untuk mengetahui perbedaan kinerja

keuangan antar industri adalah dengan uji beda. Uji tersebut

menggunakan tingkat signifikansi tertentu, di mana dari tingkat

signifikansi tersebut dapat diketahui ada atau tidaknya perbedaan

kinerja keuangan antar perusahaan. Sehingga ditarik kesimpulan Ha3,

yaitu:

Ha3: tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan

pada sektor pertanian dengan sektor industri barang konsumsi pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah dilihat

dari rasio GPM.

Page 56: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

56

4. Perbandingan Industri Pertanian dengan Industri Barang

Konsumsi Menggunakan Rasio OPM

Menurut widayanti (2006) OPM menggambarkan apa yang

sering disebut profit yang sesungguhnya/ murni yang diterima untuk

tiap rupiah dari hasil penjualan yang dilakukan. Disebut “murni” dalam

pengertian bahwa jumlah tersebut yang benar-benar diperoleh dari hasil

operasi perusahaan dengan mengabaikan biaya bunga dan pajak

penghasilan. Jumlah OPM antara industri pertanian dengan industri

barang konsumsi cenderung berbeda. Industri yang memiliki keuangan

yang kuat pasti memiliki OPM yang lebih besar. Semakin tinggi tingkat

profitabilitas suatu industri akan semakin meningkatkan jumlah OPM.

Salah satu metode untuk mengetahui perbedaan kinerja

keuangan antar industri adalah dengan uji beda. Uji tersebut

menggunakan tingkat signifikansi tertentu, di mana dari tingkat

signifikansi tersebut dapat diketahui ada atau tidaknya perbedaan

kinerja keuangan antar perusahaan. Sehingga ditarik kesimpulan Ha4,

yaitu:

Ha4: tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan

pada sektor pertanian dengan sektor industri barang konsumsi pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah dilihat

dari rasio OPM.

Page 57: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

57

5. Perbandingan Industri Pertanian dengan Industri Barang

Konsumsi Menggunakan Rasio NPM

Menurut widayanti (2006) NPM merupakan rasio laba setelah

pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi net profit

margin, berarti semakin baik operasi perusahaan. Jumlah NPM antara

industri pertanian dengan industri barang konsumsi cenderung berbeda.

Industri yang memiliki keuangan yang kuat pasti memiliki NPM yang

lebih besar. Semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu industri akan

semakin meningkatkan jumlah NPM.

Salah satu metode untuk mengetahui perbedaan kinerja

keuangan antar industri adalah dengan uji beda. Uji tersebut

menggunakan tingkat signifikansi tertentu, di mana dari tingkat

signifikansi tersebut dapat diketahui ada atau tidaknya perbedaan

kinerja keuangan antar perusahaan. Sehingga ditarik kesimpulan Ha5,

yaitu:

Ha5: tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja

keuangan pada sektor pertanian dengan sektor industri barang konsumsi

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah

dilihat dari rasio NPM.

Page 58: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

58

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertumbuhan

rasio keuangan yang menggambarkan kinerja suatu perusahaan yang

kemudian dibandingkan dengan kinerja keuangan perusahaan lainnya.

Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas, yang

dianalisis dengan ROA, ROE, GPM, OPM dan NPM.

Tabel 3. 1

Definisi Operasional dan Pengukuran variabel

Variabel Indikator Rumus

Rasio

Profitabilitas

Return on Total Assets

(ROA)

ROA = Laba setelah pajak

Total aktiva

Return on Equity (ROE) ROE = Laba setelah pajak

Modal sendiri

Gross Profit Margin

(GPM)

GPM = Penj. bersih – HPP

Penjualan

Operating Profit Margin

(OPM)

OPM = Laba bersih operasi

Penjualan

Net Profit Margin (NPM) NPM = Laba setelah pajak

Penjualan

Sumber: Widayanti (2006)

Page 59: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

59

B. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data laporan

keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syari’ah.

Laporan keuangan digunakan untuk mencari rasio keuangan terhadap

perusahaan yang dijadikan sampel.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2009), populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Bawono (2006), populasi

adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian untuk

dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Penelitian ini populasi

yang menjadi objek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur

pada sektor pertanian dan sektor industri barang konsumsi yang

terdaftar di Daftar Efek Syari’ah pada periode 2010-2013.

2. Sampel

Menurut Bawono (2006), Sampel adalah objek atau subjek

penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Hal

ini dilakukan untuk menghemat waktu dan biaya, sehingga didalam

menentukan sampel harus hati-hati, karena kesimpulan yang

dihasilkan, nantinya merupakan kesimpulan dari populasi. Dalam

penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Daftar

Page 60: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

60

Efek Syari’ah selama periode Januari 2010 sampai dengan Desember

2013.

Adapun teknik yang digunakan dalam penentuan sampel dilakukan

dengan purposive sampling, yaitu kelompok objek yang diambil

sebagai sampel berdasarkan kriteria atau pertimbangan-pertimbangan

tertentu. Kriteria-kriteria yang dimaksud antara lain sebagai berikut:

a. Perusahaan manufaktur sektor industri pertanian dan sektor

industri barang konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek Syari’ah

(DES) selama periode 2010 – 2013.

b. Perusahaan manufaktur sektor industri pertanian dan sektor

industri barang konsumsi yang mempublikasikan laporan keuangan

auditan per Desember secara konsisten dari tahun 2010 – 2013.

c. Perusahaan manufaktur sektor industri pertanian dan sektor

industri barang konsumsi yang melampirkan rasio profitabilitas

dalam laporan keuangannya dari tahun 2010 – 2013.

Berdasarkan kriteria-kriteria sampel di atas, maka sampel yang

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 26 perusahaan, yang

terdiri dari 8 perusahaan industri pertanian dan 18 perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi.

Page 61: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

61

Tabel 3. 2

Nama-Nama Perusahaan Manufaktur Sektor Industri

Pertanian dan Sektor Industri Barang Konsumsi di Daftar

Efek Syariah

Nama Perusahaan Manufaktur Sektor Industri

Pertanian

Nama Perusahaan Manufaktur Sektor Industri

Barang Konsumsi

1. Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) 1. Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA)

2. Bisi International Tbk. (BISI) 2. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP)

3. Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK) 3. Indofarma (Persero) Tbk. (INAF)

4. Gozco Platations Tbk. (GZCO) 4. Kimia Farma (Persero) Tbk. (KAEF)

5. Inti Agri Resources Tbk. (IIKP) 5. Kedawung Setia Industrial Tbk. (KDSI)

6. PP London Sumatra Indonesia Tbk.(LSIP) 6. Kedaung Indah Can Tbk. (KICI)

7. Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) 7. Kalbe Farma Tbk. (KLBF)

8. SMART Tbk. (SMAR) 8. Langgeng Makmur Industri Tbk. (LMPI)

9. Merck Tbk. (MERK)

10. Mustika Ratu Tbk. (MRAT)

11. Mayora Indah Tbk. (MYOR)

12.Pyridam Farma Tbk. (PYFA)

13. Sekar Laut Tbk. (SKLT)

14. Siantar Top Tbk. (STTP)

15. Mandom Indonesia Tbk. (TCID)

16. Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC)

17. Ultrajaya Milk Industry & Trading Co.

Tbk. (ULTJ)

18. Unilever Indonesia Tbk. (UNVR)

Sumber: data diolah (2015)

Page 62: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

62

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk data numerik

(angka). Data ini diperoleh dari laporan-laporan keuangan perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syari’ah (DES).

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung yang

memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder dapat diperoleh dari jurnal,

majalah, buku, data statisitik maupun dari internet (Bawono, 2006).

Data ini berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur pada tahun

2010-2013 yang diterbitkan di Daftar Efek Syariah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2006), teknik pengumpulan data adalah cara

yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan.

Dalam penggunaan teknik pengumpulan data, peneliti memerlukan

instrumen yaitu alat bantu agar pengerjaan pengumpulan data menjadi

lebih mudah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah:

Page 63: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

63

1. Studi Kepustakaan

Merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat teoritis

berdasarkan literatur-literatur ilmiah, catatan-catatan selama kuliah

dan buku-buku tentang teori yang berhubungan dengan masalah

penelitian.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mempelajari dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang berkaitan

dengan objek penelitian. Data diperoleh melalui website

3. Replikasi

Replika merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mereplika penelitian-penelitian sebelumnya yang mempunyai konsep

dan tujuan yang hampir sama.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini berpedoman

pada data yang diperoleh dari data sekunder berupa laporan keuangan

(Neraca dan Laba Rugi). Data yang digunakan bersifat data kuantitatif,

yaitu data yang berupa rasio keuangan.

Laporan keuangan digunakan untuk mengetahui kinerja sebuah

perusahaan yang dianalisis dengan analisis rasio profitabilitas, yang

meliputi ROA, ROE, GPM, OPM dan NPM. Rasio-rasio tersebut

kemudian dihitung rata-rata dengan menggunakan bantuan Ms. Excel.

Page 64: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

64

Selanjutnya data yang diperoleh akan dianalisis dengan uji

normalitas dan uji beda t-test melalui program SPSS dengan model yang

digunakan adalah statistic non parametric atau statistik parametris dengan

menggunakan model independent sample t-test. Tingkat signifikan yang

diambil dalam penelitian ini adalah 5% atau tingkat kepercayaan sebesar

95%. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t, jika

nilai signifikan t (2-tailed) lebih kecil dari α= 0,05 maka Ha tidak dapat

ditolak, sedangkan jika nilai nilai signifikan t (2-tailed) lebih besar dari α=

0,05, maka Ho ditolak.

Page 65: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

65

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

Kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

data kinerja keuangan dari perusahaan manufaktur pada sektor industri

pertanian dan sektor industri barang kosumsi, yang dipublikasikan pada

periode tahun 2010 – 2013. Laporan keuangan yang telah dipublikasikan

bisa diartikan bahwa perusahaan tersebut telah terdaftar dalam BEI (Bursa

Efek Indonesia) sehingga pemangku kepentingan yang bisa mengetahui

kondisi keuangan secara transparan dan telah diaudit oleh pihak

berwenang. Penggunakan data pada periode tahun 2010 – 2013

dikarenakan periode tersebut merupakan periode yang paling mendekati

dan tebaru untuk dilakukan penelitian. Variabel kinerja keuangan dihitung

dengan menggunakan rasio profitabilitas, yang meliputi Return On Asset

(ROA), Return On Equity (ROE), Gross Profit Margin (GPM), Operating

Profit Margin (OPM) dan Net Profit Margin (NPM). Data yang diambil,

selanjutnya diolah dengan menggunakan Ms. Excel sebagai berikut:

Page 66: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

66

1. Rata-rata Rasio Profitabilitas Sektor Industri Pertanian pada Tahun

2010 – 2013

Tabel 4. 1

Rata-rata Rasio Profitabilitas Sektor Industri Pertanian

Tahun 2010 – 2013 No. Tahun Rasio Rata-Rata Rasio

1 2010

ROA 10,07

ROE 14,33

GPM 28,76

OPM 14,61

NPM 12,32

2 2011

ROA 10,45

ROE 14,71

GPM 19,60

OPM -8,77

NPM -7,96

3 2012

ROA 8,09

ROE 11,77

GPM 19,43

OPM -5,56

NPM 3,55

4 2013

ROA 3,74

ROE 6,01

GPM 15,54

OPM -3,97

NPM -4,70

Sumber: data diolah (2015)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai rata-rata rasio

profitabilitas perusahaan manufaktur sektor industri pertanian pada tahun

2010-2013. Pada tahun 2010 Return on Asset (ROA) sebesar 10.07, rata-

rata Return on Equity (ROE) sebesar 14.33, rata-rata Gross Profit Margin

(GPM) sebesar 28.76, rata-rata Operating Margin (OPM) sebesar 14.61,

dan rata-rata Net Profit Margin (NPM) sebesar 12.32.

Page 67: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

67

Pada tahun 2011 Return on Asset (ROA) sebesar 10.45, rata-rata

Return on Equity (ROE) sebesar 14.71, rata-rata Gross Profit Margin

(GPM) sebesar 19.60, rata-rata Operating Margin (OPM) sebesar -8.77,

dan rata-rata Net Profit Margin (NPM) sebesar -7.96.

Pada tahun 2012 Return on Asset (ROA) sebesar 8.09, rata-rata

Return on Equity (ROE) sebesar 11.77, rata-rata Gross Profit Margin

(GPM) sebesar 19.43, rata-rata Operating Margin (OPM) sebesar -5.56,

dan rata-rata Net Profit Margin (NPM) sebesar 3.55.

Pada tahun 2013 Return on Asset (ROA) sebesar 3.74, rata-rata

Return on Equity (ROE) sebesar 6.01, rata-rata Gross Profit Margin

(GPM) sebesar 15.54, rata-rata Operating Margin (OPM) sebesar -3.97,

dan rata-rata Net Profit Margin (NPM) sebesar -4.70.

Berdasarkan tabel di atas, penurunan rata-rata rasio profitabilitas

pada industri pertanian disebabkan lahan pertanian yang semakin

menyusut dari tahun ke tahun. Penyusutan lahan tersebut disebabkan

adanya konversi lahan pertanian yang dijadikan sektor industri dan

perumahan. Penduduk Indonesia sebanyak 250 juta jiwa sudah pasti sangat

membutuhkan sandang, pangan dan kebutuhan pelengkap lainnya.

Page 68: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

68

2. Rata-rata Rasio Profitabilitas Sektor Industri Barang Konsumsi pada

Tahun 2010 – 2013

Tabel 4. 2

Rata-rata Rasio Profitabilitas Sektor Industri Barang Konsumsi

Tahun 2010 – 2013

No. Tahun Rasio Rata-Rata Rasio

1 2010

ROA 10,65

ROE 16,69

GPM 35,00

OPM 9,00

NPM 7,00

2 2011

ROA 11,05

ROE 18,72

GPM 35,23

OPM 9,76

NPM 7,57

3 2012

ROA 10,90

ROE 19,80

GPM 35,20

OPM 8,80

NPM 7,60

4 2013

ROA 11,29

ROE 17,94

GPM 35,75

OPM 7,68

NPM 7,40

Sumber: data diolah (2015)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai rata-rata rasio

profitabilitas perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi pada

tahun 2010-2013. Pada tahun 2010 Return on Asset (ROA) sebesar 10.65,

rata-rata Return on Equity (ROE) sebesar 16.69, rata-rata Gross Profit

Margin (GPM) sebesar 35.00, rata-rata Operating Margin (OPM) sebesar

9.00, dan rata-rata Net Profit Margin (NPM) sebesar 7.00.

Page 69: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

69

Pada tahun 2011 Return on Asset (ROA) sebesar 11.05, rata-rata

Return on Equity (ROE) sebesar 18.72, rata-rata Gross Profit Margin

(GPM) sebesar 35.23, rata-rata Operating Margin (OPM) sebesar 9.76,

dan rata-rata Net Profit Margin (NPM) sebesar 7.57.

Pada tahun 2012 Return on Asset (ROA) sebesar 10.90, rata-rata

Return on Equity (ROE) sebesar 19.80, rata-rata Gross Profit Margin

(GPM) sebesar 35.20, rata-rata Operating Margin (OPM) sebesar 8.80,

dan rata-rata Net Profit Margin (NPM) sebesar 7.60.

Pada tahun 2013 Return on Asset (ROA) sebesar 11.29, rata-rata

Return on Equity (ROE) sebesar 17.94, rata-rata Gross Profit Margin

(GPM) sebesar 35.75, rata-rata Operating Margin (OPM) sebesar 7.68,

dan rata-rata Net Profit Margin (NPM) sebesar 7.40.

Berdasarkan tabel di atas, terjadi fluktuasi pada rata-rata rasio

profitabilitas sektor industri barang konsumsi. Hal tersebut disebabkan

karena kebijakan pemerintah tentang kenaikan harga BBM dan inflasi.

Kenaikan BBM juga menyebabkan kenaikan harga barang pokok dan

konsumsi secara bersama. Pengeluaran yang biasa dikeluarkan masyarakat

pada jumlah yang sama akan memperoleh jumlah barang konsumsi yang

lebih sedikit.

Page 70: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

70

B. Uji Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data merupakan langkah awal yang harus dilakukan

sebelum melakukan uji beda rata-rata pada perusahaan manufaktur sektor

industri pertanian dengan sektor industri barang konsumsi. Uji normalitas

bertujuan untuk melihat apakah data yang digunakan dalam penelitian

berdistribusi normal.

Salah satu cara untuk melakukan uji normalitas adalah dengan Uji

Kolomogorov-Smirnov. Menurut wibowo (2012), data dikatakan normal

jika nilai Kolomogorov-smirnov Z < Z tabel atau menggunakan nilai

probability Sig (2-tailed) > 0,05. Hasil Uji Kolomogorov-Smirnov antara

perusahaan manufaktur sektor industri pertanian dengan sektor industri

barang konsumsi disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4. 3

Rekapitulasi Uji Normalitas

Sumber: data diolah (2015)

Rasio P Value Sig. Keterangan

ROA_IP 0,964

0,05

Normal

ROE_IP 0,955 Normal

GPM_IP 0,754 Normal

OPM_IP 0,655 Normal

NPM_IP 0,986 Normal

ROA_BK 1,000 Normal

ROE_BK 1,000 Normal

GPM_BK 0,775 Normal

OPM_BK 0,970 Normal

NPM_BK 0,948 Normal

Page 71: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

71

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai probability pada

masing-masing variabel lebih besar dari nilai signifikansi. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa semua rasio yang digunakan dalam penelitian ini

berdistribusi normal.

2. Uji Independent Sample t-test

Untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan manufaktur

sektor industri pertanian dengan sektor industri barang konsumsi pada

periode 2010 – 2013, dilakukan uji beda yaitu dengan uji independent

sample t-test. Hasil uji beda t-test disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4. 4

Rekapitulasi Hasil Uji Independent Sample t-Test Rasio Profitabilitas

Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Pertanian dengan Sektor Industri

Barang Konsumsi

Variabel

Rasio

Profitabilitas

Sektor Industri Pertanian

Sektor Industri Barang

Konsumsi

Mean

Std.

Deviation

Mean

Std.

Deviation

ROA 8.09 % 3.08 % 10.97 % 0.27 %

ROE 11.70 % 4.01 % 18.29 % 1.31 %

GPM 20.83 % 5.61 % 35.30 % 0.32 %

OPM -0.92 % 10.55 % 8.81 % 0.86 %

NPM 0.80 % 9.08 % 7.39 % 0.28 %

Sumber: data diolah (2015)

Page 72: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

72

a. Analisis Variabel ROA

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) pada

perusahaan manufaktur sektor industri pertanian sebesar 8.09 % lebih kecil

dibandingkan nilai rata-rata (mean) perusahaan manufaktur sektor industri

barang konsumsi sebesar 10.97 %. Hal ini dapat diartikan bahwa selama

periode 2010 – 2013 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi

lebih baik dibandingkan dengan perusahaan manufaktur sektor industri

pertanian.

Selain itu, didapatkan juga nilai standar deviasi perusahaan manufaktur

sektor industri pertanian sebesar 3.08 % dan nilai standar deviasi perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi sebesar 0.27 %. Hal ini

menunjukkan simpangan data yang relatif kecil, dikarenakan nilai standar

deviasi lebih rendah dibandingkan dengan nilai mean-nya masing-masing.

b. Analisis Variabel ROE

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) pada

perusahaan manufaktur sektor industri pertanian sebesar 11.70 % lebih kecil

dibandingkan nilai rata-rata (mean) perusahaan manufaktur sektor industri

barang konsumsi sebesar 18.29 %. Hal ini dapat diartikan bahwa selama

periode 2010 – 2013 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi

lebih baik dibandingkan dengan perusahaan manufaktur sektor industri

pertanian.

Selain itu, didapatkan juga nilai standar deviasi perusahaan manufaktur

sektor industri pertanian sebesar 4.01 % dan nilai standar deviasi perusahaan

Page 73: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

73

manufaktur sektor industri barang konsumsi sebesar 1.31 %. Hal ini

menunjukkan simpangan data yang relatif kecil, dikarenakan nilai standar

deviasi lebih rendah dibandingkan dengan nilai mean-nya masing-masing.

c. Analisis Variabel GPM

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) pada

perusahaan manufaktur sektor industri pertanian sebesar 20.83 % lebih kecil

dibandingkan nilai rata-rata (mean) perusahaan manufaktur sektor industri

barang konsumsi sebesar 35.30 %. Hal ini dapat diartikan bahwa selama

periode 2010 – 2013 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi

lebih baik dibandingkan dengan perusahaan manufaktur sektor industri

pertanian.

Selain itu, didapatkan juga nilai standar deviasi perusahaan manufaktur

sektor industri pertanian sebesar 5.61 % dan nilai standar deviasi perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi sebesar 0.32 %. Hal ini

menunjukkan simpangan data yang relatif kecil, dikarenakan nilai standar

deviasi lebih rendah dibandingkan dengan nilai mean-nya masing-masing.

d. Analisis Variabel OPM

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) pada

perusahaan manufaktur sektor industri pertanian sebesar -0.92 % lebih kecil

dibandingkan nilai rata-rata (mean) perusahaan manufaktur sektor industri

barang konsumsi sebesar 8.81 %. Hal ini dapat diartikan bahwa selama

periode 2010 – 2013 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi

Page 74: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

74

lebih baik dibandingkan dengan perusahaan manufaktur sektor industri

pertanian.

Selain itu, didapatkan juga nilai standar deviasi perusahaan manufaktur

sektor industri pertanian sebesar 10.55 % dan nilai standar deviasi perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi sebesar 0.86 %. Hal ini

menunjukkan simpangan data yang relatif kecil, dikarenakan nilai standar

deviasi lebih rendah dibandingkan dengan nilai mean-nya masing-masing.

e. Analisis Variabel NPM

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) pada

perusahaan manufaktur sektor industri pertanian sebesar 0.80 % lebih kecil

dibandingkan nilai rata-rata (mean) perusahaan manufaktur sektor industri

barang konsumsi sebesar 7.39 %. Hal ini dapat diartikan bahwa selama

periode 2010 – 2013 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi

lebih baik dibandingkan dengan perusahaan manufaktur sektor industri

pertanian.

Selain itu, didapatkan juga nilai standar deviasi perusahaan manufaktur

sektor industri pertanian sebesar 9.08 % dan nilai standar deviasi perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi sebesar 0.28 %. Hal ini

menunjukkan simpangan data yang relatif kecil, dikarenakan nilai standar

deviasi lebih rendah dibandingkan dengan nilai mean-nya masing-masing.

Page 75: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

75

3. Uji Hipotesis

Tabel 4. 5

Hasil Uji Statistik Independent Sample T-test

Sumber: data diolah (2015)

a. Variabel ROA

Tabel 4. 6

Hasil Uji Statistik Independent Sample T-test

Variabel Return on Assets (ROA)

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t

Sig.

(2-tailed)

Mean

Differnce

ROA Equal variances assumed

4,896 ,069 -1,868 ,111 -2.88500

Equal variances not assumed -1,868 ,157 -2.88500

Sumber: data diolah (2015)

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Sig.

(2-tailed)

Mean

Differnce

ROA Equal variances assumed

4,896 ,069 -1,868 ,111 -2.88500

Equal variances not assumed -1,868 ,157 -2.88500

ROE Equal variances assumed

2,440 ,169 -3,117 ,021 -6,58250

Equal variances not assumed -3,117 ,041 -6,58250

GPM Equal variances assumed

5,302 ,061 -5,150 ,002 -14,46250

Equal variances not assumed -5,150 ,014 -14,46250

OPM Equal variances assumed

6,661 ,042 -1,840 ,115 -9,73250

Equal variances not assumed -1,840 ,162 -9,73250

NPM

Equal variances assumed 13,168 ,011

-1,451 ,197 -6,59000

Equal variances not assumed -1,451 ,242 -6,59000

Page 76: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

76

Secara absolut jelas terlihat bahwa rata-rata (mean) rasio ROA

antara sektor industri pertanian berbeda dengan ROA sektor industri

barang konsumsi. Untuk melihat perbedaan ini apakah nyata secara

statistik, maka harus dilihat dari hasil uji independen sample t- test. Uji

beda t- test ini digunakan untuk menguji apakah varians populasi kedua

sampel tersebut sama (equal varians assumed) ataukah berbeda (equal

varians not assumed) dengan melihat nilai levene test. Pengambilan

keputusan adalah jika probabilitas > 0.05, maka Ho tidak dapat ditolak,

artinya varians sama. Sebaliknya, jika probabilitas < 0.05, maka Ho

ditolak, artinya varians berbeda.

Pada tabel 4.6 terlihat bahwa F hitung untuk ROA dengan equal

variance assumed (diasumsikan kedua varians sama atau tidak berbeda),

yaitu sebesar 4.896 dengan profitabilitas 0.069 lebih besar dari nilai α =

0.05, maka Ho tidak dapat ditolak atau varians sama. Oleh karena tidak

ada perbedaan yang nyata dari kedua varians, sehingga penggunaan

varians untuk membandingkan rata-rata populasi dengan t- test

menggunakan dasar equal variance assumed (diasumsikan kedua varians

sama atau tidak berbeda).

Terlihat bahwa t hitung untuk ROA dengan equal varians assumed

adalah -1.868 dengan probabilitas 0.111. Oleh karena probabilitas uji dua

sisi (2-tailed), maka nilai tersebut harus dibagi 2, yaitu 0.111 : 2 = 0.0555

yang mana nilai tersebut lebih besar dari 0.025 (0.0555 > 0.025), maka Ho

tidak dapat ditolak. Hal tersebut berarti kedua rata-rata (mean), ROA

Page 77: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

77

sektor industri pertanian dan ROA sektor barang konsumsi adalah sama

atau tidak berbeda. Bisa dikatakan bahwa tidak ada bukti statistik yang

bisa menyatakan bahwa rata-rata (mean) ROA sektor industri pertanian

berbeda dengan ROA sektor industri barang konsumsi.

Ha1 tidak dapat ditolak, sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu tidak

terdapat perbedaan.

b. Variabel ROE

Tabel 4. 7

Hasil Uji Statistik Independent Sample T-test

Variabel Return on Equity (ROE)

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t

Sig.

(2-tailed)

Mean

Differnce

ROE Equal variances assumed

2,440 ,169 -3,117 ,021 -6,58250

Equal variances not assumed -3,117 ,041 -6,58250

Sumber: data diolah (2015)

Secara absolut jelas terlihat bahwa rata-rata (mean) rasio ROE

antara sektor industri pertanian berbeda dengan ROE sektor industri

barang konsumsi. Untuk melihat perbedaan ini apakah nyata secara

statistik, maka harus dilihat dari hasil uji independen sample t- test. Uji

beda t- test ini digunakan untuk menguji apakah varians populasi kedua

sampel tersebut sama (equal varians assumed) ataukah berbeda (equal

varians not assumed) dengan melihat nilai levene test. Pengambilan

Page 78: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

78

keputusan adalah jika probabilitas > 0.05, maka Ho tidak dapat ditolak,

artinya varians sama. Sebaliknya, jika prbabilitas < 0.05, maka Ho ditolak,

artinya varians berbeda.

Pada tabel 4.7 terlihat bahwa F hitung untuk ROE dengan equal

variance assumed (diasumsikan kedua varians sama atau tidak berbeda),

yaitu sebesar 2.440 dengan profitabilitas 0.169 lebih besar dari nilai α =

0.05, maka Ho tidak dapat ditolak atau varians sama. Oleh karena tidak

ada perbedaan yang nyata dari kedua varians, sehingga penggunaan

varians untuk membandingkan rata-rata populasi dengan t- test

menggunakan dasar equal variance assumed (diasumsikan kedua varians

sama atau tidak berbeda).

Terlihat bahwa t hitung untuk ROE dengan equal varians assumed

adalah -3.117 dengan probabilitas 0.21. Oleh karena probabilitas uji dua

sisi (2-tailed), maka nilai tersebut harus dibagi 2, yaitu 0.021 : 2 = 0.0105

yang mana nilai tersebut lebih besar dari 0.025 (0.0105 < 0.025), maka Ho

ditolak. Hal tersebut berarti kedua rata-rata (mean), ROE sektor industri

pertanian dan ROE sektor barang konsumsi adalah berbeda. Bisa dikatakan

bahwa tidak ada bukti statistik yang bisa menyatakan bahwa rata-rata

(mean) ROE sektor industri pertanian tidak berbeda (sama) dengan ROE

sektor industri barang konsumsi.

Ha2 ditolak, tidak sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu

terdapat perbedaan.

Page 79: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

79

c. Variabel GPM

Tabel 4. 8

Hasil Uji Statistik Independent Sample T-test

Variabel Gross Profit Margin (GPM)

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t

Sig.

(2-tailed)

Mean

Differnce

GPM Equal variances assumed

5,302 ,061 -5,150 ,002 -14,46250

Equal variances not assumed -5,150 ,014 -14,46250

Sumber: data diolah (2015)

Secara absolut jelas terlihat bahwa rata-rata (mean) rasio GPM

antara sektor industri pertanian berbeda dengan GPM sektor industri

barang konsumsi. Untuk melihat perbedaan ini apakah nyata secara

statistik, maka harus dilihat dari hasil uji independen sample t- test. Uji

beda t- test ini digunakan untuk menguji apakah varians populasi kedua

sampel tersebut sama (equal varians assumed) ataukah berbeda (equal

varians not assumed) dengan melihat nilai levene test. Pengambilan

keputusan adalah jika probabilitas > 0.05, maka Ho tidak dapat ditolak,

artinya varians sama. Sebaliknya, jika prbabilitas < 0.05, maka Ho ditolak,

artinya varians berbeda.

Pada tabel 4.8 terlihat bahwa F hitung untuk GPM dengan equal

variance assumed (diasumsikan kedua varians sama atau tidak berbeda),

yaitu sebesar 5.302 dengan profitabilitas 0.061 lebih besar dari nilai α =

Page 80: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

80

0.05, maka Ho tidak dapat ditolak atau varians sama. Oleh karena tidak

ada perbedaan yang nyata dari kedua varians, sehingga penggunaan

varians untuk membandingkan rata-rata populasi dengan t- test

menggunakan dasar equal variance assumed (diasumsikan kedua varians

sama atau tidak berbeda).

Terlihat bahwa t hitung untuk GPM dengan equal varians assumed

adalah -5.150 dengan probabilitas 0.002. Oleh karena probabilitas uji dua

sisi (2-tailed), maka nilai tersebut harus dibagi 2, yaitu 0.002 : 2 = 0.001

yang mana nilai tersebut lebih kecil dari 0.025 (0.001 < 0.025), maka Ho

ditolak. Hal tersebut berarti kedua rata-rata (mean), GPM sektor industri

pertanian dan GPM sektor barang konsumsi adalah berbeda. Bisa

dikatakan bahwa tidak ada bukti statistik yang bisa menyatakan bahwa

rata-rata (mean) GPM sektor industri pertanian tidak berbeda (sama)

dengan GPM sektor industri barang konsumsi.

Ha3 ditolak, tidak sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu terdapat

perbedaan.

Page 81: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

81

d. Variabel OPM

Tabel 4. 9

Hasil Uji Statistik Independent Sample T-test

Variabel Operating Profit Margin (OPM)

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t

Sig.

(2-tailed)

Mean

Differnce

OPM Equal variances assumed

6,661 ,042 -1,840 ,115 -9,73250

Equal variances not assumed -1,840 ,162 -9,73250

Sumber: data diolah (2015)

Secara absolut jelas terlihat bahwa rata-rata (mean) rasio OPM

antara sektor industri pertanian berbeda dengan OPM sektor industri

barang konsumsi. Untuk melihat perbedaan ini apakah nyata secara

statistik, maka harus dilihat dari hasil uji independen sample t- test. Uji

beda t- test ini digunakan untuk menguji apakah varians populasi kedua

sampel tersebut sama (equal varians assumed) ataukah berbeda (equal

varians not assumed) dengan melihat nilai levene test. Pengambilan

keputusan adalah jika probabilitas > 0.05, maka Ho tidak dapat ditolak,

artinya varians sama. Sebaliknya, jika prbabilitas < 0.05, maka Ho ditolak,

artinya varians berbeda.

Pada tabel 4.9 terlihat bahwa F hitung untuk OPM dengan equal

variance assumed (diasumsikan kedua varians sama atau tidak berbeda),

yaitu sebesar 6.661 dengan profitabilitas 0.042 lebih kecil dari nilai α =

Page 82: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

82

0.05, maka Ho ditolak atau varians tidak sama. Oleh karena ada perbedaan

yang nyata dari kedua varians, sehingga penggunaan varians untuk

membandingkan rata-rata populasi dengan t- test menggunakan dasar

equal variance not assumed (diasumsikan kedua varians tidak sama atau

berbeda).

Terlihat bahwa t hitung untuk OPM dengan equal varians not

assumed adalah -1.840 dengan probabilitas 0.162. Oleh karena probabilitas

uji dua sisi (2-tailed), maka nilai tersebut harus dibagi 2, yaitu 0.162 : 2 =

0.081 yang mana nilai tersebut lebih besar dari 0.025 (0.081 > 0.025),

maka Ho tidak dapat ditolak. Hal tersebut berarti kedua rata-rata (mean),

OPM sektor industri pertanian dan OPM sektor barang konsumsi adalah

sama atau tidak berbeda. Bisa dikatakan bahwa tidak ada bukti statistik

yang bisa menyatakan bahwa rata-rata (mean) OPM sektor industri

pertanian berbeda dengan OPM sektor industri barang konsumsi.

Ha4 tidak dapat ditolak, sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu tidak

terdapat perbedaan.

Page 83: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

83

e. Variabel NPM

Tabel 4. 10

Hasil Uji Statistik Independent Sample T-test

Variabel Nett Profit Margin (NPM)

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t

Sig.

(2-tailed)

Mean

Differnce

NPM Equal variances assumed

13,168 ,011 -1,451 ,197 -6,59000

Equal variances not assumed -1,451 ,242 -6,59000

Sumber: data diolah (2015)

Secara absolut jelas terlihat bahwa rata-rata (mean) rasio NPM

antara sektor industri pertanian berbeda dengan NPM sektor industri

barang konsumsi. Untuk melihat perbedaan ini apakah nyata secara

statistik, maka harus dilihat dari hasil uji independen sample t- test. Uji

beda t- test ini digunakan untuk menguji apakah varians populasi kedua

sampel tersebut sama (equal varians assumed) ataukah berbeda (equal

varians not assumed) dengan melihat nilai levene test. Pengambilan

keputusan adalah jika probabilitas > 0.05, maka Ho tidak dapat ditolak,

artinya varians sama. Sebaliknya, jika prbabilitas < 0.05, maka Ho ditolak,

artinya varians berbeda.

Pada tabel 4.10 terlihat bahwa F hitung untuk NPM dengan equal

variance assumed (diasumsikan kedua varians sama atau tidak berbeda),

yaitu sebesar 13.168 dengan profitabilitas 0.011 lebih kecil dari nilai α =

Page 84: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

84

0.05, maka Ho ditolak atau varians tidak sama. Oleh karena ada perbedaan

yang nyata dari kedua varians, sehingga penggunaan varians untuk

membandingkan rata-rata populasi dengan t- test menggunakan dasar

equal variance not assumed (diasumsikan kedua varians sama atau tidak

berbeda).

Terlihat bahwa t hitung untuk NPM dengan equal varians not

assumed adalah -1.451 dengan probabilitas 0.242. Oleh karena probabilitas

uji dua sisi (2-tailed), maka nilai tersebut harus dibagi 2, yaitu 0.242 : 2 =

0.121 yang mana nilai tersebut lebih besar dari 0.025 (0.121 > 0.025),

maka Ho tidak dapat ditolak. Hal tersebut berarti kedua rata-rata (mean),

NPM sektor industri pertanian dan NPM sektor barang konsumsi adalah

sama atau tidak berbeda. Bisa dikatakan bahwa tidak ada bukti statistik

yang bisa menyatakan bahwa rata-rata (mean) NPM sektor industri

pertanian berbeda dengan NPM sektor industri barang konsumsi.

Ha5 tidak dapat ditolak, sesuai dengan hipotesis penelitian tidak

terdapat perbedaan.

4. Pembahasan

Berdasarkan hasil uji beda yang telah dilakukan dengan

menggunakan independent sample t-test diketahui bahwa tidak terdapat

perbedaan antara kinerja keuangan perusahaan manufaktur sektor industri

pertanian dengan sektor industri barang konsumsi, jika dilihat dari variabel

ROA, ROE, OPM dan NPM. Sedangkan jika dilihat dari variabel GPM

Page 85: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

85

terdapat perbedaan antara kinerja keuangan perusahaan manufaktur sektor

industri pertanian dengan sektor industri barang konsumsi.

a. Perbandingan Variabel ROA

ROA merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara

menyeluruh di dalam menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh

aktiva. Berdasarkan uji yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai rata-

rata (mean) perusahaan manufaktur sektor industri pertanian sebesar

8.09 % lebih kecil dibandingkan nilai rata-rata (mean) perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi sebesar 10.97 %. Sehingga

dapat diartikan bahwa, kemampuan perusahaan manufaktur sektor

industri barang konsumsi dalam menghasilkan laba pada periode 2010 -

2013 lebih baik dibandingkan dengan perusahaan manufaktur sektor

industri pertanian.

Sedangkan berdasarkan uji beda t-test, diketahui bahwa variabel

Return on Assets menghasilkan nilai t hitung untuk ROA dengan equal

varians assumed adalah -1.868 dengan probabilitas 0.0555 lebih besar

dari nilai α = 0.025. Hal ini dapat diartikan bahwa, tidak ada perbedaan

kinerja keuangan antara perusahaan manufaktur sektor industri

pertanian dengan perusahaan manufaktur sektor industri barang

konsumsi dilihat dari Return on Assets (ROA).

Page 86: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

86

b. Perbandingan Variabel ROE

ROE merupakan suatau pengukuran dari penghasilan yang

tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan dalam

perusahaan. Berdasarkan uji yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai

rata-rata (mean) pada perusahaan manufaktur sektor industri pertanian

sebesar 11.70 % lebih kecil dibandingkan nilai rata-rata (mean)

perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sebesar

18.29%. Sehingga dapat diartikan bahwa, pendapatan bersih perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi pada periode 2010 - 2013

lebih baik dibandingkan dengan perusahaan manufaktur sektor industri

pertanian.

Sedangkan berdasarkan uji beda t-test, diketahui bahwa variabel

Return on Equity menghasilkan nilai t hitung untuk ROE dengan equal

varians assumed adalah -3.117 dengan probabilitas sebesar 0.0105

lebih kecil dari nilai α = 0.025. Hal ini dapat diartikan bahwa, ada

perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan manufaktur sektor

industri pertanian dengan perusahaan manufaktur sektor industri

barang konsumsi dilihat dari Return on Equity (ROE).

c. Perbandingan Variabel GPM

GPM merupakan persentase dari laba kotor penjualan

dibandingkan dengan penjualan. Berdasarkan uji yang telah dilakukan,

diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) pada perusahaan manufaktur

sektor industri pertanian sebesar 20.83 % lebih kecil dibandingkan nilai

Page 87: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

87

rata-rata (mean) perusahaan manufaktur sektor industri barang

konsumsi sebesar 35.30 %. Sehingga dapat diartikan bahwa, operasi

perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi pada periode

2010 - 2013 lebih baik dibandingkan dengan perusahaan manufaktur

sektor industri pertanian. Karena semakin besar gross profit margin

menunjukkan bahwa harga pokok penjualan lebih rendah dibandingkan

dengan penjualan.

Sedangkan berdasarkan uji beda t-test, diketahui bahwa variabel

Gross Profit Margin menghasilkan nilai t hitung untuk GPM dengan

equal varians assumed adalah -5.150 dengan probabilitas sebesar 0.001

lebih kecil dari nilai α = 0.025. Hal ini dapat diartikan bahwa, ada

perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan manufaktur sektor

industri pertanian dengan perusahaan manufaktur sektor industri

barang konsumsi dilihat dari Gross Profit Margin (GPM).

d. Perbandingan Variabel OPM

Operating profit margin (OPM) merupakan pendapatan hasil

operasi perusahaan dengan mengabaikan biaya bunga dengan pajak

penghasilan. Berdasarkan uji yang telah dilakukan, diketahui bahwa

nilai rata-rata (mean) pada perusahaan manufaktur sektor industri

pertanian sebesar -0.92 % lebih kecil dibandingkan nilai rata-rata

(mean) perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi sebesar

8.81 %. Hal ini dapat diartikan bahwa selama periode 2010 – 2013

perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi lebih baik

Page 88: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

88

dibandingkan dengan perusahaan manufaktur sektor industri pertanian

dalam memperoleh pendapatan kotor.

Sedangkan berdasarkan uji beda t-test, diketahui bahwa variabel

Operating Profit Margin menghasilkan nilai t hitung untuk OPM

dengan equal varians not assumed adalah -1.840 dengan probabilitas

sebesar 0.081 lebih besar dari nilai α = 0.025. Hal ini dapat diartikan

bahwa, tidak ada perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan

manufaktur sektor industri pertanian dengan perusahaan manufaktur

sektor industri barang konsumsi dilihat dari Operating Profit Margin

(OPM).

e. Perbandingan Variabel NPM

Net profit margin (NPM) merupakan rasio laba setelah pajak

dibandingkan dengan penjualan. Berdasarkan uji yang telah dilakukan,

diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) pada perusahaan manufaktur

sektor industri pertanian sebesar 0.80 % lebih kecil dibandingkan nilai

rata-rata (mean) perusahaan manufaktur sektor industri barang

konsumsi sebesar 7.39 %. Hal ini dapat diartikan bahwa selama

periode 2010 – 2013 perusahaan manufaktur sektor industri barang

konsumsi lebih baik dibandingkan dengan perusahaan manufaktur

sektor industri pertanian dalam memperoleh pendapatan bersih.

Sedangkan berdasarkan uji beda t-test, diketahui bahwa variabel

Net Profit Margin menghasilkan nilai t hitung untuk NPM dengan

Page 89: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

89

equal varians not assumed adalah -1.451 dengan probabilitas sebesar

0.121 lebih besar dari nilai α = 0.025. Hal ini dapat diartikan bahwa,

tidak ada perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan manufaktur

sektor industri pertanian dengan perusahaan manufaktur sektor industri

barang konsumsi dilihat dari Net Profit Margin (NPM).

Page 90: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

90

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Salah satu metode untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan

antar industri adalah dengan uji beda. Uji tersebut menggunakan tingkat

signifikansi tertentu, di mana dari tingkat signifikansi tersebut dapat

diketahui ada atau tidaknya perbedaan kinerja keuangan antar perusahaan.

Dari analisis yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak ada perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan manufaktur

sektor industri pertanian dengan perusahaan manufaktur sektor

industri barang konsumsi dilihat dari Return on Assets (ROA).

Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan Return on Assets

(ROA) pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi

pada periode 2010 - 2013 lebih baik dibandingkan dengan

perusahaan manufaktur sektor industri pertanian.

2. Terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan manufaktur

sektor industri pertanian dengan perusahaan manufaktur sektor

industri barang konsumsi dilihat dari Return on Equity (ROE).

Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan Return on Equity

(ROE) pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi

pada periode 2010 - 2013 lebih baik dibandingkan dengan

perusahaan manufaktur sektor industri pertanian.

Page 91: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

91

3. Terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan manufaktur

sektor industri pertanian dengan perusahaan manufaktur sektor

industri barang konsumsi dilihat dari Gross Profit Margin (GPM).

Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan Gross Profit Margin

(GPM) pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi

pada periode 2010 - 2013 lebih baik dibandingkan dengan

perusahaan manufaktur sektor industri pertanian.

4. Tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan

manufaktur sektor industri pertanian dengan perusahaan manufaktur

sektor industri barang konsumsi dilihat dari Operating Profit Margin

(OPM). Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan Operating

Profit Margin (OPM) pada perusahaan manufaktur sektor industri

barang konsumsi selama periode 2010 – 2013 lebih baik

dibandingkan dengan perusahaan manufaktur sektor industri

pertanian.

5. Tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan

manufaktur sektor industri pertanian dengan perusahaan manufaktur

sektor industri barang konsumsi dilihat dari Net Profit Margin

(NPM). Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan Net Profit

Margin (NPM) pada perusahaan manufaktur sektor industri barang

konsumsi selama periode 2010 – 2013 lebih baik dibandingkan

dengan perusahaan manufaktur sektor industri pertanian.

Page 92: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

92

6. Dari segi profitabilitas, industri barang konsumsi lebih baik dari

industri pertanian, di mana rata-rata pada setiap rasio menunjukkan

sektor industri barang konsumsi lebih tinggi dari sektor industri

pertanian. Hal ini dikarenakan lahan pertanian yang semakin

menyusut dari tahun ke tahun. Penyusutan lahan pertanian

disebabkan adanya konversi lahan pertanian yang dijadikan sektor

industri dan perumahan.

B. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk lebih memperbesar sampel

yaitu dengan melibatkan seluruh perusahaan dari berbagai sektor.

Dengan demikian hasil penelitian dapat digeneralisir.

2. Untuk lebih memperluas dan memperdalam analisis yang dilakukan,

penelitian selanjutnya disarankan untuk mengambil periode waktu

yang lebih panjang.

3. Diharapkan penelitian selanjutnya agar menggunakan lebih banyak

rasio, tidak hanya terbatas pada rasio profitabilitas untuk mengukur

kinerja keuangan perusahaan.

4. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk para

investor dalam pengambilan keputusan menginvestasikan modalnya ke

sektor industri yang lebih tepat.

Page 93: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

93

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Ansyah, Igi. 2014. Menjaga Stabilitas, Membangun Pembangunan Ekonomi Negeri.

http://www.academia.edu/8495624/ Diakses 29 Desember 2014

Asri, Upik Yuli. 2009. “Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Laba di Masa

Yang Akan Datang Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode Tahun 2002-2007”. Skripsi. Solo: Universitas Negeri

Sebelas Maret.

Awwab. Humam. 2012. “analisis perbandingan kinerja keuangan pada perusahaan

Telekomunikasi yang tercatat di beli periode 2006-2010”. Skripsi. Jakarta:

Universitas Bakrie.

Bakar, Abu. 2010. “Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan Telekomunikasi

dengan Menggunakan EVA, REVA, FVA dan MVA” (Bandung: Fakultas

Teknologi Industri ITN: Jurnal Rekayasa (LPPM Itenas) No. 1 Vol. XIV, Januari-

Maret 2010)

Bank Indonesia. 2010. Laporan Keuangan Publikasi Tahunan. www.idx.go.id

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analisys dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga

pers.

Bursa Efek Indonesia. 2010. Pasar Syariah. www.idx.go.id

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hamidah. 2013. “Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah

Merger dan Akuisisi (Pada Perusahaan Pengakuisisi yang Terdaftar di Bursa

Page 94: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

94

Efek Indonesia Periode 2004-2006)” (Jakarta: Universitas Negeri Jakarta:

Jurnal Riset Manajemen Sains (JRMSI) No. 1, Vol. 4 tahun 2013)

Hanafi, Mamduh M. 2005. Manajemen Keungan. Yogyakarta: Badan Penerbit

Fakultas Ekonomi- UGM.

Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Harahap, Sofyan Syafri. 2005. Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Harmono. 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Herlambang, Pandu S. 2013. Pelaku Barang Industri Konsumsi Khawatir

Rusaknya Momentum Pertumbuhan Sektor Konsumer.

http://wartaekonomi.co.id/ Diakses 29 Desember 2014

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2010. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat.

Lidyawati, Novi. 2004. “Analisis Rasio Keuangan Sebagai Prediksi Perubahan Laba

Perusahaan yang Terdaftar di Pasar Modal Indonesia”. Skripsi. Semarang:

Univ. Soegijapranata.

Meliangan, Steven., Tommy, Parengkuan,.... (dkk). 2014. “Analisis Perbandingan

Kinerja Keuangan Antara Bank BCA (Persero) dan Bank CIMB Niaga (Persero)

Tbk.” (Manado: Univ. Sam Ratulangi: Jurnal EMBA No. 3 Vol. 2, September

Page 95: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

95

2014)

Nissa, Khoerotun. 2014. “Analisis Perbandingan Pengakuan Pendapatan dan Beban

pada Bank Umum Syariah Terhadap Bank Umum Konvensional”. Skripsi.

Salatiga: IAIN Salatiga.

PSAK. 2002. Nomor 1 tentang laporan keuangan.

Purbaningsih, Rr. Yopyy Palupi. 2012. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan

Antara Perusahaan Pertambangan Milik Pemerintah (BUMN) dengan

Perusahaan Pertambangan Swasta yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

http://www.researchgate.net/publication/235699484 Diakses 29 Desember

2014

Purnomo, Herdaru. 2014. Negara dengan Penduduk Terbanyak di Dunia RI

Masuk 4 Besar. http://finance.detik.com/ Diakses 29 Desember 2014

Ravelia, Ika dan Rahmawati. 2009. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan

Perusahaan Perbankan Publik di Indonesia pada Masa Selama Krisis dan

Setelah Krisis Ekonomi” (Surakarta: UNS: Jurnal Ekonomi Bisnis No. 1 Vol. 14,

April 2009

Ridho, Fatkhur. 2014. Dimensi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. www.ekon.go.id

Diakses 29 Desember 2014

Rivai, Veithzal dan Veithzal, Andria Permata. 2007. Islamic Financial Management.

Jakarta: Rajawali Pers.

Riyanto, Bambang. 2004. Dasar-Dasar Pembelajaan Perusahaan Ed. Empat.

Yogyakarta: BPFE - Yogyakarta.

Setiaji, Danang Afuah. 2014. Pengaruh Penerapan Tata Kelola Perusahaan Terhadap

Page 96: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

96

Kinerja Keuangan Perusahaan. Skripsi. Tangerang: Sekolah Tinggi Akutansi

Negara.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:

CV.Alfabeta.

Sukmana, Yoga. 2014. Sejak Masa Pak Harto Indonesia Memiliki Mimpi yang

Salah. http://bisniskeuangan.kompas.com/ Diakses 30 Desember 2014

Warga, Poetri Mustika. 2006. Analisa laporan Keuangan dan Indikator Kebangkrutan

untuk Menilai Kinerja Keuangan serta Kelangsungan pada PT. Mayora Indah

Tbk Beserta Anak Perusahaan (Periode 2001 – 2005). Skripsi. Jakarta: Univ.

Bina Nusantara.

Wibowo, Agung Edy. 2012. Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian. Yogyakarta: Gava

Media.

Widayanti, Rita... (dkk). 2006. Manajemen Keuangan. Salatiga: Fakultas Ekonomi

Univ. Kristen Satya Wacana.

http://id.wikipedia.org/wiki/industri Diakses 29 Desember 2014

http://id.wikipedia.org/wiki/pertanian Diakses 29 Desember 2014

Page 97: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

97

Lampiran

Page 98: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

98

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Difference Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

ROA Equal variances assumed

4,896 ,069 -1,868

6 ,111 -2,88500 1,54458 -6,66444 ,89444

Equal variances not assumed

-

1,868 3,046 ,157 -2,88500 1,54458 -7,75913 1,98913

ROE Equal variances assumed

2,440 ,169 -3,117

6 ,021 -6,58250 2,11158 -11,74936

-1,41564

Equal variances not assumed

-

3,117 3,632 ,041 -6,58250 2,11158 -

12,68742 -,47758

GPM Equal variances assumed

5,302 ,061 -5,150

6 ,002 -14,46250 2,80846 -21,33455

-7,59045

Equal variances not assumed

-

5,150 3,020 ,014 -14,46250 2,80846 -

23,36763 -

5,55737

OPM Equal variances assumed

6,661 ,042 -1,840

6 ,115 -9,73250 5,29033 -22,67747

3,21247

Equal variances not assumed

-

1,840 3,040 ,162 -9,73250 5,29033 -

26,44454 6,97954

NPM Equal variances assumed

13,168 ,011 -1,451

6 ,197 -6,59000 4,54138 -17,70235

4,52235

Equal variances not assumed

-

1,451 3,006 ,242 -6,59000 4,54138 -

21,02760 7,84760

Page 99: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

99

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ROA_

IP ROE_

IP GPM_

IP OPM_I

P NPM_

IP ROA_

BK ROE_

BK GPM_

BK OPM_

BK NPM_

BK

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Normal Parameters

a,b

Mean 8,0875

11,7050

20,8325

-,9225 ,8025 10,9725

18,2875

35,2950

8,8100 7,3925

Std. Deviation

3,07747

4,01488

5,60779

10,54570

9,07855

,26837 1,30990

,32005 ,85938 ,27609

Most Extreme Differences

Absolute

,250 ,256 ,337 ,364 ,228 ,144 ,145 ,330 ,245 ,261

Positive

,221 ,227 ,337 ,364 ,228 ,136 ,139 ,330 ,163 ,226

Negative

-,250 -,256 -,173 -,228 -,167 -,144 -,145 -,178 -,245 -,261

Kolmogorov-Smirnov Z

,501 ,513 ,674 ,727 ,456 ,287 ,291 ,661 ,491 ,522

Asymp. Sig. (2-tailed)

,964 ,955 ,754 ,665 ,986 1,000 1,000 ,775 ,970 ,948

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Page 100: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

100

Page 101: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

101

Page 102: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

102

Page 103: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

103

Page 104: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

104

Page 105: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

105

Page 106: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

106

Page 107: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

107

Page 108: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

108

Page 109: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

109

Page 110: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

110

Page 111: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

111

Page 112: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

112

Page 113: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

113

Page 114: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

114

Page 115: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

115

Page 116: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

116

Page 117: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

117

Page 118: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

118

Page 119: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

119

Page 120: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

120

Page 121: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/600/1... · bimbingan dan saran serta doa dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis

121