skripsi diajukan kepada fakultas llmu tarbiyah dan...
TRANSCRIPT
URGENSI SUPERVISI INTERNAL DALAM l'ELAKSANAAN PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH l'AKET B DI PUSAT KEGJATAN BELA.JAR
MASYARAKAT(PKBM) 06MERUYA UTARAKECAMATAN
Kl~MBANGAN .JAKARTA BARAT
Skripsi Diajukan kepada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Syarat-syarat Mencapai Gelar Saijana Strata Satu Bidang Kependidikan Islam
Oleh
SUND US NIM : 9918115992
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM STUDI SUPERVJSI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
VIN SY ARIF HIDAY ATULLAH
.JAKARTA
1424 H/2003 M
URGENSI SUl'ERVISI INTE'.l<.NAL DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BEL.<\JAR MASYARAKAT
(PKBM) 06 MERUY A UTARA KECAMATAN KEMBANGAN
JAKARTA BARAT
Skripsi Diajukan kepada Fakultas llmu Tarbiyah dan Kegurua:1 untuk Memenuhi
Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu Bidang Kependidikan Islam
Pembimbing I,
TL ~
I I
Oleh
SUNDUS NIM• 9918115992
Di Bawah Bimbingan
Ors. H. Fathi Ismail MM.
Peo~~~ Dra .. Hj.ISunarti M. NIP. 150022714 NIP. 150183109
JURUSAN KEPEND!DIKAN ISLAM
PROGRAM STUD! SUPERV!Sl PENDIDIKAN
FAKULT AS ILMU T ARBIY AH DAN KEGURUAN
UIN SYARlF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1424 H/2003 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul URGENSI SUPERVISI INTERNAL DALAM
PELAKSANAAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PAKET B DI PUSAT
KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) 06 MERUYA UTARA
KECAMATAN KEMBANGAN JAKARTA BARAT ini telah diujikan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada tanggal 29 September 2003. Skripsi ini telah diterima sebagai salah sa~u syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S !") pada Jurusan Kependidikan
!slam (Program Studi Supervisi Pendidikan)
Jakarta, 29 September 2003
Sidang Munaqasyah
gkap Anggota,
Prof. Dr. H. Salman Harun NIP. 150 062 568 \
Penguji I
Drs. H. Fari al Arkam, Mpd. NIP. 150 191177
Anggota:
Sekretaris Merangkap Anggota,
Dr. H. Mahsusi MD., MM. NIP. 150 233 073
Penguji II
z-/J nt.1';:foelty z. NIP. 150 209 382
KATA PENGANTAR
Assa!aamu 'alaikwn Wr. Wb.
Pertarna-tama ucapan terima kasih, puji serta syukur Penulis sampaikan
kepada Sang Khaliq yang telah memberikan nafas dan kebebasan kepada Penulis
hingga detik ini clan tak bosan-bosan-Nya memberi anugerah dengan segala nikmat-
Nya. Meskipun ibadah, amal dan syukur krmi hanyalah seukur buih di samudera.
Maka atas rahmat clan hiclayah-Nyalah akhirnya Penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan judul: URGENSI SUPERVISI INTERNAL DALAM PELAKSANAAN
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELA.JAR
MASYARAKAT(PKBM) 06 MERUYA UTARA KECAMATAN KEMBANGAN
JAKARTA BARAT, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu (SI) padii" Jur1.lsan Kependidikan !slain (Program Studi Supervisi Pendidikan)
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di UIN Syarif Hidayatullah tercinta ini.
Shalawat se11a salam tak lupa Penulis lantunkan kepada Sang Nabi akhir
zaman Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya, yang telah
menghantarkan kita menuju suatu zaman yang sarat dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
.Jazak11111111/ah, terima kasih Penulis ucapkan kepada berbagai pihak yang telah
membantu, memberikan bimbingan, motivasi, do'a serta petunjuk-petunjuk yang
berharga hingga akhirnya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu
perkenankanlah Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tak
berhingga kepada:
I. Prof. Dr. H. Salman Harun, selaku Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan
UlN SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Drs. H. Fathi Ismail, MM., selaku Pembimbing l dalam penulisan skripsi ini.
3. Dra. Hj. Sunarti M, selaku Pembimbing 11 dalam penulisan skripsi ini.
4. Dra. Hj. Yefnelty Z., selaku Ketua Jurusan Kl (P. S. Supervisi Pendidikan).
5. Drs. Rusdi hmil, MM., selaku Sekretaris Jurusan KI (P. S. Supervisi Pendidikan).
6. Para Bapak/lbu dosen Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah
membantu dan membekali Penulis dalam mengembangkan wawasan keilmuan,
khususnya kepada Drs. H. Syafril, M. Pd. yang telah membantu Penulis dalam
mencari dan menambah referensi dalam penulisan skripsi ini.
7. Bilhard Gultom, S.Sos., selaku Kepala PKBM 06 Meruya Utara, beserta para
tutor yang telah membantu Penulis dalam pengumpulan data dan informasi.
8. Para staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Kegurnan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan pelayanan
kepada Penulis dalam peminjaman buku-buku .
9. Orang tuaku tercinta, Baba (H. Syuaib Hasan) dan Emak (Hj. Hamilah) yang telah
memberikan dorongan dan semangat, bantuan moriil dan materiil serta selalu
memberikan doa restu kepada Penulis hingga akhirnya Penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
IO. Kakak-kakak dan adik-adikku tercinta (mpo'Yuyung, bang Ulie, mpo'Ceceh,
bang Endang, mpo'Eel, bang Tumbur, Abenk, t'Titin, Phiet, Cha, Lie) and my
little angels (Opank, Alby, Edo, Neng, Iyal & !fan), terima kasih atas motivasi,
bantuan yang telah diberikan, baik moriil maupun materiil serta do'a restunya.
11. Jauhari R., yang selalu setia menemani, memotivasi serta memberikan do'a restu
kepada Penulis, thanks for your caring and loving me.
12. BAZJS DK! yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk mertjadi
penerima beasiswa BAZIS DK!, hingga Penulis bisa melanjutkan pendidihn clan
menyelesaikan skripsi ini.
13. Rekan-rekan lkatan Keluarga Penerima Beasiswa dan Alumni (khususnya
wilayah Jakarta Barat), thanks/or the spirit.
14. Teman-teman seperjuangan Kl-SP angkatan '99, specially for: Dede, Listia,
Daenk, Neng,·zaini, Shobirin. Sulis, Ries, Titin, Dzulhijah, lhsan, dan Aceng.
15. Keluarga Om Doni Hendra, thanks.for eve1ythi11g.
16. Teman-temanku tercinta di Rac;,na Fatahillah - Nyi Mas Gandasari UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, .1pecial/y for: K' Arif, angkatan '01, Rien, One, Yets,
Zaenab, Ana, dan K' Ajay, I hanks for your .171irits.
Akhirnya Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat
kelemahan dan kekurangan. Namun, Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat
bagi Penulis khususnya dan bagi Anda yang telah berkenan membaca lembar demi
lembar skripsi ini.
Bil!ahi taufiq wal hidayah Wassa/aa11111 'a/aik11111 Wr. Wb.
Jakaiia, 8 September 2003
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... .
DAFTAR ISi ....................................................................... 0.......................... v
DAFTAR TABEL .............................................................. u........................... vii
BAB I. PENDAIIULUAN ........................................................................... 1
A. Latar belakang Masalah .............................................................. 1
B. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
C. Pembatasan dan Perumusan Masai ah .. . .. . .. . .. . .. . .. . . . . .. . .. . .. . .. . .. . . . . .. . 6
D. Metode Penelitian .................................... ................................... 8
E. Sistematika Penulisan .......................................... ....................... 9
BAB II. URGENSI SUPERVISI INTERNAL DAN PENDIDIKAN
LUAR SEI(QLAII •••ooooooooououooooooooonooouooeoouoooooouoouoooouououooooouuo 10 A. Pengertian dan Urgensi Supervisi Pendidikan . ...... .. ... . ... .. . .. ... .. . .. 10
B. Tujuan dan Pendekatan-pendekatan Supervisi Pendidikan . .. . .. ... . 15
I. Tujuan Supervisi Pendidikan .. . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ... . . . . .. . . . .. . . . 15
2. Pendekatan-pendekatan Supervisi Pendidikan . .. . . . . . . . . . . .. .. . .. . .. 17
C. Prinsip-prinsip dan Teknik-teknik Supervisi Pendidikan ............. 19
I. Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan .......... ........................... 19
2. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan....................................... 20
D. Penanggungjawab Program PLS (Kepala PKBM) sebagai
Supervisor Internal ........................................................... , . . ..... . 23
E. Hakekat dan Tujuan Pendidikan Luar Sekolah ............................ 25
1. Hakekat Pendidikan Luar Sekolah ......................................... 25
2. Tujuan Pendidikan Luar Sekolah ........................................... 30
F. Bentuk-bentuk Satuan Pendidikan Luar Sekolah ......................... 31
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................. ,................. 33
A. Tempat dan Waktu PendidikanPenelitian ................................... 33
B. Populasi dan Sampel .................................................................. 33
C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 34
D. Teknik Analisa Data.................................................................. 34
BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................................................... 36
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................ 36
B. Deskripsi Data . ...... .. .... .. .... ... .. . .. ......... ... .. .... .. .... .. ......... ..... ......... 40
C. Analisa dan Interpretasi Data...................................................... 54
BAB V. PENUTUP ...................................................................................... 58
A. Kesimpulan . .. . .. . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . . . . . .. . .. . .. . .. . .. . . . . . . ... . . . . .. . . . . . . .. . . . . .. . .. . .. . 58
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 60
DAFT AR PUST AKA....................................................................................... 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 63
DAFTAR TABEL
I. Keadaan Penyelenggara Kejar Paket B ........................................................ 40
2. Keadaan Tutor/Sumber Belajar Kejar Paket B ............................................ 40
3. Keadaan Warga Belajar Kejar Paket B ........................................................ 41
4. Datlar Inventaris Barang ............................................................................. 41
5. Penanggungjawab Program Hadir Tepat Waktu pada Setiap Hari Kerja ...... 42
6. Penjab Mengabsen Tutor Setiap Hari Kerja ..................... ........................... 43
7. Penanggungjawab Program Melaksanakan Supervisi Siswa di TKB ............ 43
8. Penanggungjawab Program Memberikan Pengarahan Kepada Warga
Belajar ... . .. . .. . . . . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . .. . . . ... .. . ... ... .. . .. .. . .. . . . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . ... ... .. . .. . .. . . . . .. . 44
9. Penanggungjawab Program Menanyakan Persiapan Tutor sebelum
Mengaj ar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 44
I 0. Program Pengajaran yang telah tersusun dapat Betjalan Sesuai Ketentuan .. . 45
11. Penjab Mengadakan Kunjungan Pribadi dengan Tutor dalam
Rangka Peningkatan Kualitas Profesionalisme Kerja .. .. .... .. .... .. .... .. .... .. .. .... . 46
12. Penjab Menengur Ketika Tutor Melakukan Kesalahan atau Pelanggaran
yang Berkaitan dengan Profesi maupun Tata Tertib .................................... 46
13. Penanggungjawab Program Melakukan Pembinaan/Supervisi Terhadap
Tutor . . . . . . . .. . .. . . . . . .. . . . .. . . . . .. . .. . . . . .. . . . .. . .. . .. . . . . . . .. . .. . . . .. . . . . . . . .. .. ... . . .. .. . .. ... . . . .. . . . . . . . . . 47
14. Penjab Melibatkan Tutor dalam Setiap Pengambilan Keputusan yang
Berkaitan Kemajuan KBM . .. . .. . .. . . . . .. . .. . .. ... .. ... .. . .. . . . . . . . . . .. . . . ... . .. . . . .. . .. . .. . .. . .. . . . 48
15. Tutor Mneggunakan Media Pengajaran dalam Mengatasi Kes\ilitan Belajar
Siswa ......................................................................................................... 48
16. Kondisi Media Pcngajaran yang Digunakan .... .. .. .. .. .. .... .. .... .. .. .. .. .. . .... .. . .. .. ... 49
17. Tutor Mengabsen Sisv•a pada Setiap Pertemuan ......................................... 49
18. Tutor Memberikan dorongan (Motivasi) Belajar Kepada Warga Belajar ...... 50
19. P~nanggungjawab Program Mengontrol ke dalam Kelas sebelum Kegiatan
Belajar Mengajar Berlangsung ...... .... .. ...... .. ...... .. .... .. ........ .... .. .... .. .... .. .. .. .. .. 50
20. Perasaan Tutor Ketika Penjab Melakukan Kunjungan Kelas ........................ 51
21. Kurikulum yang ada Sesuai dengan Kebutuhan Warga Belajar ................. ... 52
22. Penjab Mengalami Kesulitan dalam Melaksanakan Supervisi .... ... .. .. .. .. .. .. .. .. 52
23. Penjab Mengadakan Perbaikan d<in Pembinaan Terhadap PBM ................... 53
24. Penjab Membantu Tutor dalam Memecahkan Masalah yang dihadapi
dalam PBM .................... ................................. ................. .......................... 53
25. Penjab Mengadakan Musyawarah dalam Memecahkan Masalah .................. 54
26. Penjab Melibatkan Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan .. .. .... ... .. .... ... 54
27. Pelaksanaan Supervisi yang dilakukan oleh Penanggungjawab Program 55
28. Pelaksanaan Supervisi yang dilakukan oleh PenjaL Menunjang
Kcberhasilan KBM ...................................................................... ...... ......... 55
A. La tar belakang Masai ah
BABI
PENDAHULUAN
Tingkat kebutuhan pendidikan di dalarn rnasyarakat sekarang ini sudah
sernakin tinggi. Hal ini erat hubungannya dengan kesadaran pendidikan yang semakin
kuat dalarn cliri masyarakat serta laju perkembangan dibidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, ekonomi, politik, sosial dan buclaya serta perkembangan pendiclikan yang
semaki n cepat.
Tuntutan kebutuhan ini tidak hanya pada jenis program pendidikannya yang
kompleks. Akan tetapi juga dalam ha! kualitas dan kuantitasnya. Untuk itu, bersikap
fanatik pada salah satu jalur pendidikan saja (katakan saja sistem persekolahan) akan
terasa tidak relevan dan belum tenlu mampu menjawab keragaman kebutuhan
pendidikan yang semakin meningkat. Dengan demikian, perkembangan kesadaran
pcndidikan di tengah hiruk-pikuknya perubahan sosial yang semakin cepat dan
kompleks, membawa konsekuensi wajar kepada usaha pembinaan dan pengembangan
jalur Pendidikan Luar Sekolah secara berencana, sistematis dan terpadu seperti halnya
sistem persekolahan.
Selain turlutan pendidikan sepe1ii yang tersebut di atas, Juga terlihat
fenomena lainnya yang te1jadi di dalam masyarakat yakni kurang beruntungnya
sebagian masyarakat untuk mcndapatkan penclidikan formal secara memadai. Dalam
ha! ini tcrjadinya gejala putus sekolah pada setiap jenjang pendidikan. Di samping itu
2
juga adanya warga masyarakat yang sama sekali tidak mendapatkan kesempatan
untuk mengikuti pendidikan formal. Padahal dalam pasal 6 Undang-undang no. 2
tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) telah tercantum bahwa:
"Setiap warga negara berhak atas kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengikuti
pendidikan agar memperoleh pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang
sekurang-kurangnya setara dengan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
tamatan pendidikan dasar". 1 lni berarti bahwa setiap warga masyarakat tetap memiliki
kesempatan untuk mengikuti pendidikan, sekalipun tidak pada lembaga formal.
Fenomena-fenomena sepe1 ti yang telah disebutkan di alas tentu saja memerlukan
layanan-layanan pendidikan secarn tersendiri di luar sistem persekolahan.
Pendidikan Luar Sekolah sebagai bagian dari Sistern Pendidikan Nasional
pada dasarnya bertujuan untuk rnencerdaskan kehidupan bangsa dan mengernbangkan
manusia Indonesia seutuhnya. Manusia Indonesia seutuhnya ini berarti rnanusia
Indonesia yang berirnan dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti
luhur, merniliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, memiliki
kepribadian yang mantap, rnandiri serta bertanggung jawab terhadap rnasyarakat dan
bangsa. Sehingga sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercanturn dalam
pasal 4 UU no. 2 tahun 1989 tentang Sisdiknas.
Untuk itu dalarn upaya pemerataan pendidikan bagi anak bangsa, rnaka
sekiranya perlu diupayakan suatu bentuk pendidikan alternatif yang dapat memenuhi
1UU RI No.2 Tahun 1989. Tentang Sisten1 l'endidikan 1\lasional dan Peraturan Pelaksanaannya. (Jakarta: Sinar GraJika, 1999), eel. kc-3. h. 4
3
tuntutan kebutuhan masyarakat akan pendidikan. Salah satunya yaitu melalui
program Pendidikan Luar Sekolah yang ditujukan bagi mereka yang tidak dapat
mengikuti pendidikan di sekolah pada umumnya.
Pendidikan Luar Sekolah merupakan pendidikan alternatif bagi peserta didik
yang mempunyai keterbatasan dan ketelantaran penclidikan di tengah-tengah
masyarakat. Sehingga mereka tidak dapat mengikuti penclidikan formal. Warga
belajar yang dapat mengikuti pendidikan ini terdiri dari anak-anak, pemuda/remaja,
orang dewasa, laki-laki maupun perempuan. Sebagaimana yang tercantum dalam UU
RI No. 2 tahun 1989 tentang Sisdiknas bahwa salah satu tujuan dari penyelenggaraan
pendidikan ini adalah; "untuk membina warga belajar agar memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja
mencari nafkah atau melanjutkan ke tingkat dan/atau jenjang pendidikan yang Jebih
tinggi". 2
Dengan begitu mereka yang "terpaksa" mengalami keterbatasan dan atau
ketelantara•1 pendidikan akan memiliki kedudukan yang sarna dengan warga belajar
yang ada di sekolah formal.
Program Kejar Pake! B (setara SLTP) sebagai bagian dari program
Pendidikan Luar Sekolah ini dilaksanakan di luar sekolah, baik dilembagakan
maupun tidak. Sistem pembelajarannya tentu sedikit berbeda dengan sistem
pembelajaran di sekolah formal (SLTP) pada umurnnya. Dalam Kejar Paket B, warga
2Jbid., h. 23 l-232
4
belajar lebih banyak mendapat kesempatan untuk belajar sendiri. tanpa hanis
meninggalkan rutinitas sehari-harinya. lni berarti bagi mereka yang telah bekerja,
dapat belajar tanpa hams kehilangan pekerjaannya.
Supervisi sebagai salah satu komponen pendidikan, secara langsung ataupun
tidak langsung akan turut berperan dalam menciptakan 011/put pendidikan yang baik.
Sedangkan output pendidikan yang baik hanya akan dihasilkan dari sebuah proses
belajar mengajar yang baik pula. Proses belajar mengajar ini akan sangat berkaitan
dengan kompetensi guru dan atau personil sekolah lainnya dalam mengelola dan
melaksanakan proses pendidikan tersebut. Untuk memiliki dan mengembangkan
kompetensi yang dimaksud itu tentu membutuhkan bantuan dari seseorang yang
memiliki kelebihan dan mampu membantu guru/personil sekolah dalam mengatasi
setiap permasalahan yang mereka hadapi.
Berkaitan clengan ha! tersebut, orang yang berfungsi memberi bantuan kepada
gum-guru dalam menstimulir guru ke arah usaha mempertahankan suasana belajar
mengajar yang lebih baik, clisebut sebagai supervisor. Sedangkan kegiatan-kegiatan
dalam usaha perbaikan itu sendiri disebut supervisi.3
Lebih lanjut Drs. Piet A. Sahertian menjelaskan bahwa supervisi merupakan
usaha-usaha dari petugas-petugas sekolah clalam memimpin guru-guru clan petugas
lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk di dalamnya menstimulir clan
menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru. Selain itu juga
"Pict.A. Sahcrtinn. et.all .. J>rinsip clan Tehnik .\'upervisi /1endidika11. (Surab:.1yn: Usaha Nasional, 1981 ), h. 17
5
merev1s1 tujuan-tujuan pendidikan, memilih dan menentukan bahan atau metode
pengajaran serta mengevaluasi kegiatan secara keseluruhan. 4
Kegiatan pengawasan (supervisi) sangat diperlukan pada setiap program.
Untuk itu, supervisi juga tentu diperlukan dalarn peningkatan kualitas pendidikan
pada jalur luar sekolah ini, yakni bagaimana penyelenggara PLS (Kepala PKBM)
sebagai pemimpin pendidikan di lembag.t tersebut memberikan kontribusi dalam
perbaikan PBM clan pemberian bantuan kepada para guru dan warga belajar.
Bantuan yang cliberikan tersebut tidak hanya akan memberikan dampak positif
pacla lingkungan organisasi/lembaga yang bersangkutan. Akan tetapi juga besar
manfaatnya bagi masyarakat, sebagai konsumen pendidikan itu sendiri. Hal ini tentu
saja sesuai dengan firman Allah SWT yang berbunyi:
Artinya: " ... dan to/011g-111e110/011glah kamu da/am (me11ge1,1aka11) kebajika11 dan
taqwa, dan ja11ga11lah to/011g-111e110/011g dalam berbuat dosa dan
pe/a11ggara11 ... "(Q. S. Al-Maidah: 2) 5
Dengan demikian pada dasarnya supervisi merupakan serangkaian bantuan
dari para pemimpin suatu lembaga pendidikan yang telah tersusun secara sistematis
dan ditujukan kepada perbaikan dan peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar di
'1/bid., h. 18
'Dcpmicmcn Agama RI.. 1-Qur 'an dan Te1je111ahan11ya, (Jakarta: Dcpag RI, 200 l). h. 156-157
6
dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Dengan berpijak pada definisi tersebut
maka kagiatan supervisi juga tentu akan sangat diperlukan dalam pelaksanaan
Pendidikan Luar Sekolah Kejar Paket B yang diselenggarakan oleh suatu Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
B. Tuj uan Pcnclitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
I. Untuk mengetahui pelaksanaan supervisi internal di Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) 06 Meruya Utara Kee. Kembangan Jakarta Barnt.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung/penghambat kegiatan supervisi di PKBM 06
Meruya Utara Kee. Kernbangan Jakarta Barnt.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh supervisi terhadap peningkatan kualitas
belajar mengajar pada sistem Pendidikan Luar Sekolah, khususnya program Kejar
Paket B.
4. Untuk membandingkan keefektifitasan antara pola supervisi untuk Pendidikan
Luar Sekolah (sebagai pendidikan nonformal) dengan pola supervisi untuk
penclidikan formal.
C. Identifikasi, Pcmbatasan dan Pcrumusan Masalah
I. Identifikasi Masalah
Supervisi pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat
menentukan keberhasilan proses belajar mengajar (PBM). Sebagai sebuah sistem,
7
suatu proses pendidikan meliputi bidang sarana prasarana, pengajaran, tenaga
pendidik, layanan kemasyarakatan dan lain sebagainya. Semuanya itu tentu
memiliki keterkaitan yang sangat erat serta membutuhkan pengawasan dari
seorang pimpinan lembaga pendidikan. Karena selain sebagai seorang pemimpin
dan administrator, pimpinan juga berperan sebagai supervisor internal yang
bertanggungjawab bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar.
Berdasarkan hal tersebut itulah menurut hemat Penulis dalam sebuah
lembaga non formal juga dibutuhkan sebuah program supervisi (pengawasan)
yang dilakukan oleh Kepala PKBM selaku pimpinan lembaga pendidikan. Untuk
itu, bagaimana suatu program supervisi internal dapat memberikan kontribusi
dalam keberhasilan PBM dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
2. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya pembahasan yang tersirat <lalam judul, maka
pembahasan skripsi ini Penulis batasi pada realisasi program supervisi internal
yang dilaksanakan oleh Kepala PKBM 06 Meruya Utara Kecamatan
Kembangan pada Pendidikan Luar Sekolah Program Kejar Paket B di tempat
tersebut di atas.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka permasalahan yang dapat
Penulis rumuskan adalah:
8
a. Bagaimana pelaksanaan program supervisi internal pada Pendidikan Luar
Sckolah Paket 13 di PKBM 06 Meruya Ulara Kee. Kembangan Jakarta
Barat?
b. Bagaimana pola supervisi yang efektif untuk Pendidikan Luar Sekolah,
khususnya dalam pelaksanaan Program Kejar Paket B?
D. Metodc Pcnclitian
Dalam membahas skripsi ini, Penulis menggunakan metode penelitian analisis
deskrifsi. Untuk memperoleh data yang akurat, Penulis melakukan jenis penelitian
kepustakaan (librwy research) dan penelitian lapangan (field research).
Penelitian kepustakaan Penulis lakukan dengan cara membaca beberapa buku,
paper dan tulisan ·tulisan lain yang berhubungan dengan judul skripsi ini. Tujuannya
adalah sebagai landasan dan acuan teoritis yang akan dikembangkan dalam penelitian
lapangan. Disamping itu juga akan ditambah dengan beberapa pendapat Penulis
sendiri yang diperoleh selarna dalarn perkuliahan serta pengalaman di lapangan.
Sedangkan dalam penelitian lapangan, Penulis berusaha mengumpulkan data
atau informasi dari objek penelitian. Adapun tujuannya adalah untuk mendapatkan
jawaban atas pertanyaan yang ada dalam perumusan masalah.
Dalam penelitian lapangan ini, Penulis menentukan PKBM 06 Meruya Utara
Kee. Kembangan Jakarta Barnt sebagai objeknya. Adapun teknik pengumpulan data
yang digunakan antara lain; observasi, wawancara, dan angket. Sedangkan untuk
teknik pengolahan data dan penjelasan lebih lanjut akan dijelaskan dalam bab III.
9
Selanjutnya dalam penulisan skripsi ini, Penulis berpedoman kepada buku
Pedoman Pe11111isan Skripsi, Tesis dan Disertasi UIN Syar(f Hidayatu!!ah .Jakarta,
yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Press, cetakan kedua tahun 2002.
E. Sistcmatika Penulisau
Sistematika Penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa bah yang setiap babnya
terdiri dari beberapa subbab. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan. Pembahasan dalam bab ini meliputi; latar belakang
masalah, tujuan penelitian, pcmbatasan dan perumusan masalah, metode pcnelitian
dan sistematika Penulisan.
Bab II. Urgensi supervisi internal dan Pendidikan Luar Sekolah. Pembahasan
dalam bab ini meliputi; penge1tian dan urgensi supervisi internal, tujuan dan
pendekatan-pendekatan supervisi pendidikan, prinsip-prinsip dan teknik-teknik
supervisi pendidikan, penanggungjawab program PLS (Kepala PKBM) sebagai
supervisor internal, hakekat dan tujuan Pendidikan Luar Sekolah dan bentuk-bentuk
satuan Pendidikan Luar Sekolah.
Bab III. Metodologi Penelitian. Pembahasan dalam bab ini meliputi; tempat
dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik
analisa data.
Bab IV. Hasil Penelitian. Pembahasan dalam bah ini meliputi; gambaran
umum objek penelitian, deskrifsi data, analisa dan interpretasi data.
BAB V. Penutup, Pembahasan dalam bab ini meliputi; kesimpulan dan saran.
BAB II
URGENSI SUPERVISI INTERNAL DAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
A. Pengertian clan Urgensi Supervisi Intemal
Secara etimologi kata supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu
"supervision", yang lerdiri dari dua kata, super yang berarli atas/lebih dan vision yang
berarli melihal/meninjau. Apabila kedua kata tersebul digabungkan maka supervisi
berarti peninjauan dari alas. Berdasarkan pengertian. tersebut, Hadari Nawawi dalam
buku Admi11istrasi Pendidikan merumuskan pengerlian supervisi sebagai berikut:
"Supervisi adalah melihat/meninjau (menilik dan menilai) dari alas (yang dilakukan
oleh pihak alasan atau orang yang memiliki kelebihan terhadap perwujudan kegiatan
dan hasil kerja bawahan". 1
Kegialan melihat/meninjau di sini berarti tidak langsung memberikan
penilaian baik alau buruk dari pekerjaan seseorang. Akan telapi juga diperhatikan
segala aktifilas dan kinerja bawahan alau orang-orang yang dipimpinnya dalam
sebuah organisasi. Telapi tidak hanya pimpinan yang berkewajiban memperhalikan
pe1wujudan dan hasil ke1ja bawahan. Setiap individu pun seharusnya selalu mawas
diri terhadap apa yang lel;:h diperbuatnya, untuk memperoleh kebaikan di masa yang
akan datang. Dengan begilu definisi supervisi ini sesuai dengan firman Allah SWT
yang te1tera dalam S. Al-Hasyr ayal 18.
1I-Iadari Na,va,vi, ,.Jd111inlstrasi f'endidikan, (Jakarta: CV. I-Jaji Mnsngung. 1988), Ccl. kc-6, h. l 03
11
, J
( \ A : _r;J-1) 0 _,.c:...:.;
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakivalah kepada Allah da11 hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya 1111111/c hari esok
(akhirat), dan hertakwalah kepada Allah, ses11ngg11h11ya Allah Maha
Mengetahui apa yang kam11ke1:faka11. 1
Secara umum M. Ngalim Purwanto membagi supcrvisi pendidikan menjadi
d 1 ' ua macam ·, ya1tu: 1. Supervisi yang dilakukan oleh penil!k atau pengawas (orang-orang yang fungsi
jabatannya sebagai pengawas) dalam sebuah struktur organisasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya di lingkungan Inspektorat Jenderal. Supervisi ini disebut juga pengawasan fi.mgsional. Karena fungsi jabatan tersebut berada di luar unit kerja, yakni lembaga pendidikan yang bersangkutan maka kegiatan ini disebut supervisi eksternal.
2. Supervisi yang dilakukan oleh seluruh pimpinan (dari tingkat paling atas hingga tingkat yang paling bawah) dari semua organisasi atau lembaga karena memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawabnya di lingkungan unit kerja. Jenis supervisi ini disebut juga supervisi internal atau pengawasan melekat dan dalam istilah asingjenis kegiatan ini disebut "built in co11trol".4
Sedangkan menurut B. Surya Subroto, sebagaimana yang dikutip oleh
Suharsimi Arikunto, supervisi adalah "pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf
2 Dcpartcmcn Agmnn RI., Al-Qur 'an dan Te1je111ahannya, (J11k11rta: Depag RI, 200 I), h. 919
·'M. Ngalim Purwanto, MP., !ld111inislrasi dan Supe1'1'isi l'endidikan, (Bandung: PT. Rcmaja Rosda Karya, 1998), Cet. ke .. f, h. 92-93
4/bid.
12
sekolah agar mereka dapat meningkatkan kernampuan untuk mengernbangkan
sesuatu belajar-mengajar yang lebih baik". 5
Jadi superv1s1 yang dimaksud adalah suatu kegiatan pengawasan
(co/I/rolling) yang dilakukan oleh pihak atasan di dalam suatu organisasi atau
lembaga (formal maupun non formal). Kegiatan pengawasan ini ditujukan kepadi1
kinerja bawahannya maupun terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan mobilitas
organisasi yang dipirnpinnya.
Dengan berpijak pada pengertian sistem yang dikemukakan oleh Drs. Tatang
M. Amirin bahwa "sistem adalah sebuah himpunan bagian atau komponen yang
saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan (a whole)".6 Maka
supervisi pun dapat dikatakan sebagai sebuah sistem, yang terdiri dari komponen
input, proses clan output. Di mana kerja sistem adalah mengefektifkan seluruh
komponen, sesuai dengan fungsinya masing-masing dalam satu kesatuan yang tidak
terpisahkan, sehingga bisa digambarkan dalam bentuk skema sebagai berikut:
Input Proses Output
feedback
5 Suharsilni Arikunto, Organisasi dan 1ldn1inislrasi J>endidikan, Teknologi dan Keguruan, (Jakmta: PT. Raja Grnlindo Pcrsada, l 993), Cct. kc-2, h. l 54.
6Tatang M. Amirin, Pokok-pokok Teori Sis/em, (Jakarta: PT. R•\ja Grnlindo Pcrsada, 1996), Cct. kc-6, h. 1
13
Input di sini mencakup selurnh ha! yang berkaitan dengan supervised (yang
disupervisi), baik itu berkenaan dengan gedung (sarana/prasarana), lingkungan
( eksternal/internal), perlengkapan (equipment) maupun yang berkenaan dengan
sumber daya manusianya. Adapun yang dimaksud proses yaitu kegiatan-kegiatan
supervisi itu sendiri yang meliputi penelitian, pengontrolan, pemeriksaan, evaluasi,
perbaikan dan pengembangan serta saling bekerjasama dalam menyikapi
permasalahan yang muncul clan mempengarnhi situasi belajar mengajar.
Sedangkan yang dimaksud output di sini adalah tujuan yang telah ditetapkan
danfeedback mernpakan umpan balik yang dapat dijadikan tolak ukur untuk tingkat
perkembangan personal organisasi/lembaga yang disupervisi. Sebagai tindak
lanjutnya dapat diberikan pengarahan atau pelayanan yang b;oi1ujuan untuk membantu
supervised mengatasi masalah yang dihadapi, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Berdasarkan uratan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
supervisi merupakan sebuah sistem dalam proses pencapaian tujuan dan perbaikan
mutu secara ideal. Secara tidak langsung supervisi ditujukan kepada siswa melalui
SDM pendidik atau pengelola lembaga yang bersangkutan.
Oleh karena itu, untuk menciptakan murid-murid yang berkualitas (qua!(fied),
para guru membutuhkan bimbingan pelayanan dan bantuan dari seorang supervisor,
terutama dalam melakukan problem solving dan inovasi untuk perbaikan mutu
pengajaran. Agar proses pencapaian tujuan dan perbaik:m itu dapat terlaksana dengan
14
baik, efektif dan efisien. Maka kegiatan supervisi harus dilakukan secara fleksibel,
dinamis, sistematis dan berkesinambungan.
Manusia pada dasarnya merupakan makhluk individu yang tidak pernah bisa
mencapai kesempurnaan. Ketidaksempurnaan ini dapat disebabkan oleh adanya
keterbatasan pribadi maupun skill yang berkaitan dengan profesinya, sehingga ada
istilah yang mengatakan 110 body is pe1fect. Dalam kesehanannya ia akan selalu
membutuhkan bantuan dan petunjuk orang lain. Akan tetapi pada hakekatnya
manusia memiliki kecendrungan untuk selalu mcningkatkan keterampilan dan
kemampuannya.
Problematika pendidikan yang semakin kompleks, tidak terpisahkan dciri
kehidupan masyarakat pada umumnya dan personil sekolah (sebagai pelanggan
internal pendidikan) pada khususnya. Salah satunya yaitu tuntutan untuk
mempersiapkan peserta didik yang mampu menghadapi realita hidup. Hal ini tentu
tidak menjadi tanggungjawab guru sendiri sebagai tenaga pendidik.
Selain itu sifat ingin berkompetisi dalam diri seseorang pun tidak dapat
dielakkan. Setiap manusia juga memiliki kecenderungan untuk selalu mencari dan
rnenjadi yang terbaik, terutarna dalarn hal prestasi. Oleh karenanya setiap individu,
dalam hal ini ·tutor atau warga belajar selalu rnembutuhkan rnotivasi dari orang lain,
khususnya dari pernimpin instansi itu sendiri. Dari motivasi yang disertai
pengkoordinasian yang baik inilah suasana kegiatan belajar mengajar dapat berjalan
secara cfektif dan efisien sehingga tercapainya tujuan pendidikan.
15
Pengawas, penilik dan pejabat lain dengan tugas khusus di bidang supervisi
pendidikan tentu diperlukan sebagai seorang suI11ber. Akan tetapi mereka tidak dapat
menggantikan kedudukan pemiI11pin instruksional pada suatu lembaga pendidikan
(formal maupun nonformal). Mereka hanya dapat memberikan layanan melalui
bantuan tidak langsung yakni melalui penyusunan µedoman-pedoman umum tentang
pelaksanaan kurikulum berdasarkan bidang studi dan membantu kepala sekolah
dalam melakukan kunjungm kelas, itu pun hanya dilakukan atas permintaan.
Dengan demikian jelas terlihat bahwa eksistensi supervisi sangat diperlukan
dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Disamping itu, kepala PKBM atau ··
pemimpin institusional dapat memberikan pelayanan yang lebih efektif melalui
bantuan langsung kepada para guru/tutor.
Il. Tujuan clan Pcndckatan-pcndckatan S1111crvisi Pcndidilrnn
1. Tujuan Supcrvisi Pcndidikan
Menurut Drs. N. A. Ametembun "tujuan utama kegiatan supervisi adalah
perbaikan dan. atau peningkatan kualitas pendidikan, termasuk pengajaran_pada
umumnya dan perbaikan/peningkatan kualitas mengajar guru serta prestasi belajar
peserta didik .pada khususnya". 7 Jadi supervisi merupakan suatu pembinaan terhadap
komponen-komponen pendidikan pada suatu lembaga pendidikan untuk menuju ke
7N. A. An1ctc1nbun, Kepengawasan dala111 Penyelenggaraan /)endid'kan, (Bandung: Suri, 2000), cdisi kc-5, h. 19
16
arah perbaikan dan pengembangan situasi belajar mengajar hingga tercapainya tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien.
Berkenaan dengan ha! ini, Soewadji Lazaruth juga menjelaskan bahwa
supe1visi pada dasarnya bertujuan untuk membantu gu111 agar dapat:
"a. melihat tujuan-tujuan pendidikan secara jelas,
b. membimbing siswa dalam proses belajar mer.gajar,
c. mengefektiflrnn penggunaan sumber-sumber belajar,
d. mengevaluasi kemajuan belajar siswa, teman-temannya dan masyarakat,
e. merinci tugasnya dengan penuh rasa tanggungjawab." 8
Sedangkan Moh. Rifa'i mengelompokkan tujuan supervisi menjadi dua, yaitu:
I. Tujuan umum, yaitu memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan
kualitas belajar mengajar melalui perbaikan situasi dan peningkatan kualitas
mengajar guru di kelas.
2. Tujuan khusus, diantaranya meliputi: a. Membantu guru untuk lebih mengerti dan n11~nyadari tujuan institusional serta
fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan nasional. b. Membantu guru agar mereka lebih menyadari dan mengerti kebutuhan dan
masalah yang dihadapi oleh siswa sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar lebih giat hgi.
c. Melaksanakan kepemimpinan efektif dan demokratis dalam usaha meningkatkan kegiatan profesional di sekolah serta terjalinnya hubungan kooperatif antara staf, untuk meningkatkan kemampuan pribadi secara bersama-sama.
d. Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru, memanfaatkan serta mengembangkan kemampuan tersebut dengan memberikan tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya itu.
8Socwadji Lazaruth, Ke pa/a Seka/ah dan Tanggung Jawabnya, (Yogyakarta: Kanisius, 1984), Cet. ke-2, h. 34
17
e. Membantu guru rneningkatkan kernarnpuannya di depan kelas. f. Membantu guru dalarn rnasa orientasinya suraya dapat menyesuaikan diri
dengan tugasnya dan dapat rnendayagunakannya secarn maksimal. g. Membantu guru menemukan kesulitan belajar murid-muridnya dan
merencanakan tindakan perbaikan, sebagai/o//ow upnya. 9
2. Pcndckatan-pcndckatan Supcrvisi Pcndidilmn
Dalam melaksanakan kegiatan pengawasan, seorang supervisor dapat
menggunakan beberapa pendekatan supervisi yang dapat membantu guru mengatasi
kesulitannya, yaitu:
"a. pendekatan langsung (direct approach),
b. pendekatan tidak langsung (11011 direct approach),
c. penclekatan kolaboratif(co/labrration approach)." 10
Penclekatan langsung, yakni clengan mernberikan arahan secara langsung
clengan menggunakan prinsip behaviorisme (stim11l11s and respom). Oleh karenanya
supervisor memiliki pengaruh yang lebih besar. Biasanya pendekatan ini diterapkan
terhadap guru-guru yang tidak bermutu. Pendekatan ini dilakukan clengan perilaku
supervisi sebagai berikut; memberikan penjelasan (explanation), penyajian
(presentation), pengarahan (direction), mrncontohkan (giving example), menetapkan
aturan-aturan atau norrna (determine the role) dan penguatan (rei11forceme11t).
Pendekatan tidak langsung (non direct approach), yakni dcngan secara tidak
langsung mengutarakan permasalahan. Supervisior membiarkan guru secara aktiF
9Moh. Rifa'l. M.A. S11per1•isi Pendidiknn. (Bandnng: Jcmmars. 1982). Cct. ke-2. h. 39-46
'°Piel A. Sahcrlian, Konsep Dnsnr clan Teknik S11pervisi Pendidiknn da/0111 Rangka ?erke111bangan S11111ber Daya Manusin, (Jakarla: Rincka Ciplll, 2000), h. 44
18
mengemukakan permasalahan yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu pendekatan
ini harus berdasarkan kcpada pemahaman psikologi humanisme yang sangat
menghargai orang lain. Pendekatan ini lebih tepat ditcrapkan pada tipe guru
profesional. Oleh karenanya perilaku supervisi yang dapat dilakukan adalah
mendengarkan (liste11i11g), menjelaskan (expla11alio11), penguatan (rei11forceme111),
penyajian (presentation) clan pemecahan masalah (problem solving).
Pendekatan kolaboratif, yakni dengan memadukan antara kedua pendekatan
tersebut (pendekatan langsung dengan pendekatan tidak langsung). Pacla jenis
pendekatan ini supervisor menggunakan prinsip psikologi kognitif, yang beranggapan . - ·--·-·--~-.. -·- .
bahwa belajar merupakan perpaduan antara kegiatan individu dengan lingkungan.
Dengan begitu perilaku yang tercipta antara supervisor dengan guru menjadi
seimbang. Pendekatan ini tepatnya diterapkan bagi guru yang pandai mengkritik atau
terlalu sibuk dengan aktifitasnya di luar jam mengajar. Perilaku supervisinya adalah
kerjasama (team work), listening, explanalio11, penyajian (prese/lfation), negotiating
dan problem solving.
Dengan begitu ketiga pendekatan ini didasarkan pada prinsip-prinsip
psikologis yang sangat bergantung kepada masing-masing prototipe guru. Kemudian
pendekatan-pendekatan ini diterapkan melalui tahap-tahap kegiatan supervisi seperti
percakapan awal, observasi, analisis, percakapan akhir, analisis akhir clan diskusi. 11
11 /bid., h. 51
19
C. Prinsip-prinsip clan Tcknik-tcknik Supcrvisi Pcnclidikan
I. Prinsip-prinsip Supcrvisi Pcndidilcan
Betapa banyak clan besarnya tanggung jawab kepala sekolah atau pemimpin
suatu Jembaga pendidikan yang juga bertindak sebagai supervisor. Oleh karena itu,
agar proses supervisi yang dijalankannya dapat terlaksana secara efektif dan efisien
ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan yaitu:
"a. Ilmiah, b. Korekt(f, c. Prevenlif, d. Konstrukt!f, e. Kreat/f, f. Kooperat/[" 12
Lebih lanjut Piet. A. Sahertian dalam bukunya yang lain juga menjelaskan
bahwa proses supervisi yang dilaksanakan hams dilaksanakan secara demokratis,
menjunjung tinggi asas musyawarah dan bersifat kekeluargaan dalam menerima
pendapat orang lain. 13 Jadi pada dasarnya kegiatan supervisi itu bersifat kolegal.
Supervised tidak berperan penuh sebagai objek/sasaran perbaikan. Akan tetapi
partner kerja yang harus dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan. Disamping itu Agus Dhanna dalam bukunya yang berjudul Manajemen
Supervisi: Pet111!j11k l'rakti.1· Bagi Para Supervisor, menjelaskan bahwa seorang
supervisor agar dapat memimpin secara efektif juga harus mampu;
"a. berkomunikasi dengan jelas (menggunakan bahasa/istilah yang mudah
difahami, to the point atau langsung, dan ringkas),
"Ibid., h. 20
13Pict. A. Snhcrlian dan Fn1ns Matahcru Dip. Ed. 1\d., l'rinsip dan Tehnik S'upervis1 Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1981), Cct. kc-I
20
b. mengharapkan yang terbaik dari SDM yang dipimpinnya (dengan
menghargai martabat supervised,
c. memberikan harapan yang melambung namun realistis clan menekankan
pada kebutuhan masa mendatang),
d. berpegang pada tujuan (berfokus pada satu topik, mendorong perilaku yang
mengarah pada tujuan dan membatasi adanya interupsi),
e. clan berusaha memperoleh komitmen dari hal-hal yang telah dibicarakan." 14
2. Tcknik Supcrvisi Pcndidikan
Agar proses supervisi dapat berjalan secara efektif dan efisien, maka
supervisor juga harus mengctahui dan menguasai teknik yang harus digunakan, scsuai
dengan (2 situasi dan kondisi a tau ~ ermasalahan yang ada. Berdasarkan pendapat yang
dikemukakan oleh John Minor Gwyn (7heo1J1 and Practice of Supervision), R. L.
Neagley clan N. Dean Evans (Handbook for liffective Supervision <!f !nstmction),
George C. Kyte (How to Supervised) clan William H. Burton dan Leo J. Bruceckner
(Supervison a Social Process), Piet A. Sahertian clan Frans Mataheru
mengelompokkan teknik supervisi menjadi dua, yaitu:
"a. teknik supervisi yang bersifat individual,
b. teknik supervisi yang bersifat kelompok." 15
1'1Agus Dhnnna, Aiannjen1en Supervisi: J>etunjuk 1:irnktis /Jagi para Super11isor, (Jakarta: PT.
Ri\ja Grn!indo Pcrsada, 2001), Cct. kc-4, h.13-17
"Pict A. Sahcrtian, Drs. Frans Matahcrn, DIP. ED. AD., Op. cit., h. 45-137
21
Lebih lanjut dijelaskan bahwa teknik supervisi yang b~rsifat individual terdiri
dari beberapa jenis kegiatan, yaitu:
"a). Kunjungan kelas (classroom i11vitati01(),
b). Observasi kelas (classroom observat/011),
c). Percakapan pribadi (i11dividual conference),
d). Saling mengunjugi kelas (i11tervisitatio11),
e). Menilai diri sendiri (.s·e(f eva!uatio11 check list). 16
Kunjungan kelas yakni dengan mengadakan peninjauan terhadap suasana
PBM di kelas. Kunjungan kelas ini dapat dilakukan ctengan tanpa ada pemberitahuan
sebelumnya (u11a111101111ced visitation), dengan adanya pemberitahuan terlebih dahulu
(w11101111ced i11vitatio11) dan atas undangan dari para gurn (visit 11po11 i11vitatio11).
Observasi kelas yakni dengan meneliti suasana kelas selama pengajaran
berlangsung. Observasi kelas ini dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak
langsung. Jika dilakukan secara langsung maka supervisor harus berada dalarn satu
ruangan dengan guru/siswa. Dan jika dilaksanakan secara tidak langsung, supervisor
bcrada dalam ruangan yang bcrbeda (antara ruangan supervisor dengan ruangan
supervised dibatasi oleh ruang kaca.
Percakapan pribadi yakni perternuan antara guru clengan supervisor untuk
rnembicarakan masalah-rnasalah yang dihadapi dan atau upaya-upaya untuk
"'!hid.
22
mengatasinya. Percakapan pribadi ini dapat dilakukan setelah kunjungan kelas atau
melalui percakapan biasa.
Adapun saling mengunjungi kelas maksudnya yaitu antara guru yang satu
dengan lainnya (secara bergantian) saling mengunjungi pada saat mengajar.
Sedangkan menilai diri sendiri yakni dengan melihat kemampuan diri sendiri clalam
menyajikan materi melalui alat ukur tertentu (check list).
Sedangkan teknik supervisi yang bersifat kelompok dapat berbentuk kegiatan
sebagai berkut:
a) Pertemuan orientasi bagi guru baru, b) Panitia penyelenggara, c) Rapat guru, d) Studi kelompok antar guru, e) Diskusi sebagai proses kelompok, t) Tukar menukar pengalaman (sharing of experience), g) Lokakarya (workshop), h) Diskusi panel, i) Seminar, j) Symposium, k) Demonsfration meeting, I) Perpustakaan jabatan, m) Bulletin supervisi pendidikan, n) Membaca langsung (directed reading), o) Mengikuti kursus, p) Organisasi jabatan, q) Curriculum laboratory, r) Perjalanan sekolah untuk anggota staf. 17
11/bid., h. 84-137
23
D. Pcnanggungjawab Program PLS (Kepala l'KBM) Sebagai Supervisor m(.U
Internal
Pelaksanaan supervisi pada dasarnya m~ngarah kepada perbaikan clan
peningkatan mutu pendidikan. Perbaikan mutu pcndidikan ini meliputi seluruh
komponcn pendidikan di sekolah/lembaga pendidikan. Salah satu komponen
terpenting adalah guru. Tugas dari jabatan atau profesi guru meliputi kegiatan
mendidik, mengajar dan melatih. 18 Mendidik berarti meneruskan dan
mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti merumuskan clan
mengembangkan ilmu pengetahuan. Sedangkan melatih berarti mengembangkan
keterampilan pada diri siswa. Dengan begitu guru merupakan komponen strategis
yang memiliki peran penting dalam mobilitas kehidupan bangsa.
Berkenaan dengan hal ini, Ors. Bedjo Sudjanto, M.Pd., salah seorang dosen
FIP UNJ mengatakan bahwa pelaksanaan supervisi pendidikan hendalmya diarahkan
kepada: I. membentuk basic compelence yang baik,setelah sebelumnya diperoleh guru
dari lembaga pendidikan formal (LPTK), 2. membentuk advanced compelence, yakni berbagai jenis kemampuan mengajar
yang lebh baik dari kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya, 3. membentuk kompetensi unggul yang mampu berkompetisi dengan sekolah
sekolah yang lebih baik. 19
Pendidikan Luar Sekolah (Program Paket B) yang diselenggarakan oleh
PKBM sebagai salah satu bentuk pendidikan nonformal memiliki sistem
18Sri Yuliah. Pe11i11gkat1111 Pe/aksa1111a11 Tugas Guru Ke/as di Ml. Tarbiyah A/-lslam()'ah Srengseng da/11111 Lingkungan Kandepag Jakarta !Jara/, 2002. h. 2
19Bcdjo Sudjanto, lfampan dan Tantangan: Tela 'ah Terhadap Kiner) a Superl'isi Pendidikan, 2001,h.2
24
pembelajaran yang berbeda dengan pendidikan formal dalam sistem persekolahan.
Perbedaan ini dapat dilihat dari siswa atau warga belajar, waktu atau masa belajar,
dan sebagainya yang juga memerlukan pengelolaan yang baik, termasuk pengawasan
dari penyelenggara program yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan program
PLS. Di sinilah Kepala PKBM selaku penanggungjawab program berperan sebagai
supervisor internal untuk membantu sekaligus mernbina gum dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.
Sebagai pimpinan satuan pendidikan yang juga berperan sebagai manajer dan
supervisor, seorang Kepala PKBM juga harus memiliki keterampilan-keterampilan
sebagaimana yang dimiliki oleh seorang supervisor dalam melaksanakan kegiatan
supervisinya. Mengenai hal ini Agus Dharma membagi dua jenis keterampilan yang
harus dimiliki oleh seorang supervisor, yaitu "keterampilan teknik dan keterampilan
interaksi."2° Keterampilan teknis yaitu pengetahuan-pengetahuan mengenai hal-hal
yang bersifat teknis dari pekerjaan yang dilaksanakan supervised, termasuk di
dalamnya semua teknik yang berkaitan dnngan sistem kerja yang digunakan oleh
supervisor itu sendiri. Sedangkan keterampilan interaksi mencakup semua teknik
yang digunakan supervisor dalam menjalin komunikasi dua arah dengan supervised,
terutama dalam mengarahkan, mclancarkan, memimpin dan memantau. Jadi
keterampilan teknik sangat diperlukan dalam pelaksanaan program. Sedangkan
keterampilan interaksi lebih diperlukan dalam menciptakan atau membangun
hubungan kolegal dengan supervised.
'°Agus Dlrnrma, op.cit., h. 19
25
E. Hakekat clan Tujuan Pendidikan Luar Sekolah
l. Hakekat Pendidilrnn Luar Sclrnlah
Pada hakekatnya pendidikan yang berlangsung di dalam masyarakat terdiri
dari pendidikan informal yang dilaksanakan dalam lingkungan keluarga clan
pendidikan formal yang dilaksanakan dalam lingkungan sekolah. Di samping itu ada
juga pendidikan yang dilaksanakan di luar sekolah. Pendidikan ini biasa disebut
dengan pendidikan luar sekolah (pendidikan nonformal).
Dengan begitu proses pendidikan tidak mcngenal batasan tempat. Dimanapun
kita berada pada dasarny<, adalah belajar, baik di keluarga, sekolah maupun di sekitar
lingkungan kita berada. Dalam hadits Rasulullah SAW juga dijelaskan:
Disamping itu juga dalam al qur'an disebutkan bahwa seseorang (muslim atau
muslimah) yang menuntut ilmu akan ditingkatkan derajatnya, Allah SWT berfirman:
,, J .;J \ 0 0 ,,.. ,,.,. 0 ...., .. } .. "' .,. 111 }"'
\~~) ~ .:Ill &vii l~\J ~~\ ~ 1)~ ~ J~ I~~ l~T :J.~1 ~I\; A. oo I {IJ > rJJJ.... ,,, ... ...
.:Ill) ~~~; ~I 1JJ1 J.~1) ~ l~T J.~1 .:Ill ~'_; 1jjiru 1jjir1 ~ , ,
(\ \ :a.bLs;I) ~ 0}.:.:J k, , ,
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, apabi/a dikatakan kepadamu; "berlapa11g!apang!ah da/am maj/is", maka /apangkan/ah! N1~1·caya Al/ah aka11 memberi ke/apangan 1111/11km11. Dan apabi/a dikatakan; "berdiri/ah kamu ", maka berdiri/ah! Niscaya Al/ah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi i/11111 pengetahuan beberapa derqjat. Dan 1(1ah menfielahui apa yang kamu ke1:jakan." (Q. S. AlMujadalah: 11)
°'Dcpartcmcn Agama RI., op.cit., h. 1024
26
Atas dasar kedun hal tersebut itulah Penulis berasumsi bahwa Pendidikan
Luar Sekolah perlu dikembangkan. Adanya Pendidikan Luar Sekolah (PLS) ini
karena adanya kesadaran bahwa tidak semua ilmu pengetahuan, sikap atau
keterampilan dapat dikembangkan dalam pendidikan yang dilaksanakan oleh sistem
persekolahan ataupun keluarga. Sehingga PLS diharapkan mampu mengisi dan
melengkapi keterbatasan pendidikan yang ada. Hal ini sesuai dengan fungsi adanya
PLS, yaitu:
"a) sebagai pelengkap (complement),
b) sebagai pengganti (.l'llbsti/11/e),
c) sebagai tambahan (s11pp/eme111)." 22
Pendidikan Luar Sekolah berfungsi sebagai pelengkap, maksudnya PLS dapat
menyempurnakan pendidikan yang telah dilaksanakan oleh keluarga atau sekolah.
Fenomena yang terjadi selama ini adalah tidak sedikit jumlah warga usia belajar yang
mengalami ketalantaran atau keterbatasan untuk mengikuti p(:ndidikan formal. PLS
juga berfungsi sebagai pengganti, yakni dapat menjadi alternatif untuk melanjutkan
pendidikan (bagi mereka yang te1y1aksa menuncla pendidikannya ke jenjang yang
lebih tinggi). Disamping itu, PLS juga bertUngsi sebagai tambahan pengetahuan atau
keterampilan ya1ig pernah diperoleh oleh peserta didik .
Pendidikan Luar Sekolah pada dasarnya merupakan semua usaha yang
dilakukan untuk membantu membentuk kepribadian serta kemampuan seseorang
"Muri Yusuf, Pengantar J/11111 Pendidikan, (Jnk:1rtn: Ghnlia Indonesia, 1 \186), h. 25
27
melalui sistem yang ada di luar sistem persekolahan.23 Oleh sebab itu dalam
pelaksanaannya, PLS tidak seketat pendidikan yang dilaksanakan dalam sistem
persekolahan pada umumnya, berjenjang dan berkesinambungan. Pendidikan Luar
Sekolah pada umumnya lebih fleksibel. Hal ini telah ditegaskan dalam UU RI no.2
tahun 1989 pasal I 0 ayat 3, yaitu:
"Jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di
luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak harus berjenjang dan
b 1 . b ,,24 erces1nam ungan.
Pada hakekatnya PLS lebih bcrsifat praktis untuk membantu masyarakat
mengatasi masalah kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya PLS memiliki sedikit
perbedaan dengan sistem persekolahan yang terstandarisasi dalam hal jenjang atau
tingkatan, lama belajar paket kurikulum,dan lain sebagainya.
Dengan mengutip pendapat Coombs dalam A/lacking Rural Powerty: Non
Formal Education Can Help, M. Sardjana Kadir dalam bukunya yang berjudul
Perencanaan Pendidikan Non Formal mendefinisikan Pendidikan Luar Sekolah
(sebagai pendidikan nonformal) sebagai berikut:
"Pendidikan Luar Sekolah adalah suatu aktifitas pendidikan yang diatur di luar
sistem pendidikan formal, baik yang be1jalan tersendiri ataupun sebagai suatu
23Dcpdikbud, Pendidikan Indonesia dari Zaman ke Zaman, (Jakarta: Balai Pustaka, 1986), h. 244
2 '1 Undang~undang RI no, 2 tahun 1989, 1'entang Siste111 Pendidikan Nasional dan Peraturan Pelaksanaannya, (Jakarta: Sinar Grnftka, 1999), Cct. kc-3, h. 5
28
bagian yang penting dalam aktifitas yang lebih luas, yang ditujukan untuk
melayani sasaran didik yang dikenal dan untuk tujuan-tujuan pendidikan." 25
Sedangkan menurut Prof. Zahara Idris, "Pendidikan Luar Sekolah (pendidikan
nonformal) merupakan seluruh bentuk pendidikan yang sengaja diselenggarakan
secara tertib, terarah dan terencana di luar sistem yang diselenggarakan oleh lembaga
pendidikan formal (sistem persekolahan). "26 Untuk itu, hal-hal yang berkaitan dengan
tenaga pendidik, fasilitas, waktu, strategi belajar mengajar yang digunakan serta
komponen-komponen lainnya harus disesuaikan dengan keadaan, karakteristik dan
latar belakang pendidikan warga belajar. Sehingga hasil yang akan diperoleh akan
maksimal.
Dalam buku Pendidikan Luar Seka/ah; di da/am Sis/em Pendidikan dan
Pembangunan Nasional, Drs. Sanafiah Faisal menjelaskan perbedaan antara
pendidikan nonformal dengan pendidikan formal sebagai berikut:27
"Coombs, et.al., Attacking Uurf'i l'owerty: Non formal L!ducation Can f/elp, dilmtip dari M. Sordjnna Kadir, Perencnnaan l'endidiknn Non fl)/'/nal. (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), h. 49
"Zahara Icltis, Dnsar-dasar Kependidikan, (Bandung: Angkasa, 1981), h. 59
.'.!7Snnaliah Fnisal, /)endidikan f,uar S'ekolah; di dalaut ,)'iste111 fJendidikan dan fJe111ba11gunan
Nasional, (Surabaya: CV. Usaha Nasional, l 981), h. 51
29
~~~~~-~~~-~-~--~~~~-,-~~~~~~-~~~~~~-~~--~
Pendidikan Non Formal Pendidikan Formal
I. Pada umumnya tidak dibagi atas jenjang.
2. Waktu penyampa1an diproses lebih pendek.
3. Usia siswa di sesuatu kursus tidak perlu sama.
4. Para siswa pada umumnya berorientasi studi jangka pendek, praktis agar segera dapat menerapkan basil pendidikannya dalam praktek kerja (berlaku terutama dalam masyaraknt sedang berkembang).
5. Merupakan respons daripada kebutuhan khusus yang rnendesak.
6. Materi pelajaran pada umumnya lebih banyak yang bersifat praktis clan khusus.
7. Kredensials (ijazah, dsb) umumnya kurang memegang peranan penting, terutama bagi penerima siswa.
1. Selalu dibagi atas jenjang yang memiliki hubungan hirarkis.
2. Waktu penyampaian diprogram lebih panjang atau lebih lama.
3. Usia siswa di suatu jenjang relatif homogen, khususnya pada jenjangjenjang permulaan.
4. Para siswa umumnya berorientasi studi untuk jangka waktu yang relatif lama, kurang berorientasi pada materi program yang bersifat praktis, clan kurang berorientasi ke arah cepat bekerja.
5. Merupakan res:ions dari kebutuhan umum clan relatifjangka panjang
6. Materi pelajaran pada umumnya lebih banyak yang bersifat akademis dan umum. -- -·-- ..
7. Kredensials memegang peranan penting terutama bagi penerimasiswa padatingkatan pendidikan lebih tinuui.
Dengan demikian sangatlah disadari batapa pentingnya PLS dalam menunjang
pendidikan sekolah yang belum menjadi satu-satunyajenis pendidikan yang memadai
dan mampu mengatasi masalah-masaah pendidikan yang ada. Oleh karena itu, PLS
dapat melengkapi pendidikan sekolah (formal) dalam menjangkau masyarakat secara
umum, termasuk sasaran khusus (seperti orang yang buta huruf, putus sekolah,
maupun orang-orang yang kurang mampu clan tinggal di wilayah terpencil). Dengan
begitu PLS dapat menunJang usaha-usaha pendidikan nasional dalam
mengembangkan bangsa sacara positifyang diharapkan timbul dalam waktu singkat.
30
2. Tujuan Pendidikan Luar Sekolah
Dalam UU RI No. 2 tahun 1989 pasal 2 dijelaskan bahwa tujuan pendidikan
luar sekolah adalah:
a. Melayani warga belajar sc1paya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya.
b. Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari naflcah atau melanjutkan ke tingkat dan/atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
c. Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah. 28
Selain itu, pendidikan luar sekolah juga bertujuan untuk memberikan
kesempatan belajar kepada peserta didik agar mereka dapat melanjutkan
pendidikannya. Hal ini tentu saja berdasarkan pengetahuan ataupun keterampilan
yang telah mereka peroleh sebelumnya. PLS juga dapat mengisi segala kekurangan
yang menjadi faktor penghambat usaha mereka untuk meningkatkan taraf hidup yang
lebih baik lagi.
Akan tetapi PLS tidak hanya memberikan kesempatan belajar bagi warga
masyarakat yang memang belum pernah mcngikuti pendidikan formal atau sekedar
mengisi/melengkapi pengetahuan/keterampilan yang telah diperoleh dari jenis
pendidikan sebelumnya. PLS juga dapat menanamkan, memupuk serta
mengembangkar. kesadaran setiap anggota masyarakat akan pentingnya pendidikan.
Dengan begitu PLS ten tu dapat membantu terbentuknya sikap mental positif pada diri
28UURI no. 2tahun1989. op.cit., It 231-232
31
setiap indiviclu. Sehingga mereka clapat berpartisipasi aktif dalam pembarnan dan
Pembangunan Nasional.
Mengingat bahwa PLS Jahir dari kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang
sangat diperlukan dalam meningkatkan mutu dan derajat hidupnya, maka program-
prog:·am yang diselenggarakan oleh PLS bertujuan untuk:
I. memberantas bu ta huruf sebagai program keaksaraan (literacy program), 2. memperoleh pengetahuan umum yang relevan bagi kebutuhan hidup
masyarakat sehari-hari, 3. meningkatkan taraf hid up masyarakat, baik di bi clang sosial maupun ekonomi, 4. agar masyarakat menjadi Jebih mampu menyesuaikan diri dan
mengembangkan lingkungannya. 29
F. Bcntuk-bcntuk Satuan Pcndidilrnn Luar Sckolah
Dalam UU RI No. 2 tahun 1989 tentang Sisdiknas Lelah disebutkan bahwa
bentuk satuan pendidikan luar sckolah terdiri dari:
"1. kursus,
2. kelompok belajar,
3. satuan pendidikan Jain seperti kelompok bermain (play group), penitipan anak
dan lain-lain. 11 30
Penyelenggaraan kursus diprioritaskan atau ditujukan bagi anggota
masyarakat yang membutuhkan bekal pengetahuan atau keterampilan tertentu, sesuai
dengan minat clan bakat yang dimiliki. Hal ini bertujuan untuk menggali dan
:!!JSanafinh Faisnl, op.cit., h. 4047
30UU RI no. 2 lilhun 1989, op.cit., h. 236-239
32
mengembangkan potensi diri. Selain itu, pengetahuan atau keterampilan itu juga
dibutuhkan untuk beke1ja/111encari naflrnh atau melanjutkan pendidikan ke jenjang
pendidikan yang selanjutnya. Jenis program yang dibuka, biasanya disesuaik2.n
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.
"Pendidikan Luar Sekolah yang diselenggarakan dalam bentuk kelompok
belajar ini merupakan sekumpulan warga masyarakat yang memiliki kesamaan."31
Kesamaan-kesamaan ini dapat dilihat dari kemauan untuk tetap belajar, hasrat untuk
belajar bersama sehingga warga belajar yang satu dengan lainnya dapat saling
sharing, saling membelajarkan satu sama lainnya. Dalam pengelompokkanjuga harus
diperhatikan tingkat kemampuan yang telah dimiliki oleh warga belajar. Mi_sii_l~iy_a
kelompok belajar (Kejar) paket A (untuk golongan tuna aksara/aksara fungsional,
setara dengan pcndidikan Sekolah Dasar (SD), Kejar paket B (setara SLTP) dan Kejar
paket C (setara SMU).
Jadi pada dasarnya program kelompok belajar bertujuan untuk merataka n
pendidikan kepad:i setiap warga negara. Sehingga mereka memiliki kemampuan
minimum untuk meningkatkan taraf hidupnya. Sedangkan jenis pendidikan lainnya
dapat berupa kelompok bermain, penitipan anak, pendidikan kepemudaan
(kepanduan/pramuka), dsb.
31 Zalu1ra Idris, 011. cit., h.
BAB III
MI~TODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PKBM 06 Meruya Utara Kecamatan
Kembangan Jakarta Barnt pada tanggal 4 Juli s/d 6 Agustus 2003.
B. Populasi clan Sampel
Populasi ad al ah keseluruhan subjek penelitian 1• Kemudian hasilnya akan
dianalisis, diteliti dan disimpulkan. Sehingga hasilnya dapat dianalisis, diteliti dan
disimpulkan. Dengan begitu, kesimpulan yang diperoleh menjadi refresentatif dan
berlaku untuk seluruh populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah selumh personil
yang ada di PKBM 06 Meruya Utara.
Seclangkar, yang dimaksud dengan sampel adalah percontohan yang diambil
dari populasi tetapi memiliki karakteristk yang mencerminkan seluruh karakter
populasi. 2 Dalam penelitian ini Penulis menggunakan teknik pengambilan sampel
penuh, dengan jumlah 7 orang tutor yang mengajar pada program Kejar Paket B yang
ada di PKBM 06 Meruya Utara.
1Suharsi1ni Arikunto. f>rusedur /)ene/itian; .Suatu Pendekatan J)aktek, (Jakarta: Rincka Cipta, 1998). h. 99
2/hid .. h. 115
34
C. Teknik Pengumpulan Data
Selain Penulis melakukan studi kepustakaan (librmJ' research) dan studi
lapangan (field research) untuk mencari landasan dan acuan teoritis yang akan
dikembangkan dalam penelitian lapangan, Penulis juga berusaha mengumpulkan data
dengan menggunakan teknik:
I. Observasi, yakni dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek
penelitian, terutama dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Wawancara, yakni pengumpulan data melalui wawancara Penulis dengan Kepala
PKBM. Wawancara 1m ditujukan untuk memperoleh data mengenai
perkembangan sejarah dan latar belakang berdirinya PKBM 06 Meruya Utara,
pelaksanaan supervisi dan mekanisme pembelajaran di PKBM tersebut.
3. Angket, yakni dengan menyebarkan lembaran-lembaran pertanyaan yang harus
dijawab oleh responden. Dalam hat ini Penulis menyebarkannya kepada tutor.
D. Teknik Analisa Data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka langkah yang dilakukan
selanjutnya adalah:
1. agar terhindar dari kekeliruan/kesalahan, Penulis menyeleksi dan memeriksa
angket yang kembali, apakah telah dijawab sesuai dengan petunjuk yang berlaku,
2. tabulasi, membuat jawaban responden ke dalam kartu tabulasi yang telah
disiapkan berdasarkan bentuk angket dan dikelompokkan sesuai dengan jenisnya.
35
3. analisa cjan interpretasi data, yakni dengan menterjemahkan angka-angka
prosentase ke dalam bahasa kalimat yang berguna untuk memperoleh gambaran
umum tentang masalah yang diteliti.
Selanjutnya dalam pengolahan data kualitatif yang telah ditabulasikan,
diubah menjadi data kuantitatif. Dengan begitu teknik yang digunakan adalah teknik
statistik deskriptif dalam bentuk tabel dan dihitung berdasarkan rumus klasifikasi r
atau statistik prosentase sebagai berikut:
Keterangan:
P =Fx 100% N
P = Angka prosentase yang dicari
F = Frekuensi yang dicari prosentasenya
N =Number of Cases Uumlah populasi yang ada)
Sedangkan standar nilai yang dihasilkan dikelompokkan sebagai berikut:
a. 0% s/d 25% jika dinyatakan dengan "selalu", "sering" dan "kadang-kadang"
berarti k11ra11g.
b. 26% s/d 50% jika dinyatakan dengan "selalu", "sering" dan "kadang-kadang"
berarti cukup baik.
c. 51 s/d 75% jika dinyatakan dengan "selalu'', "sering" dan "kadang-kadang" berarti
baik dan sebaliknya jika dinyatakan dengan "tidak pernah".
d. 76% s/d 100% jika dinyatakan dengan "selalu" dan "sering" berarti sangat baik,
sedangkan jika dinyatakan dengan "kadang-kadang" dan "tidak pernah" berarti
k11ra11g (kebalikannya).
BAB IV
BASIL PJ<~NELITIAN
A. Gamlrnran Umum Objck Pcnclitian
PKBM 06 terletak di JI. Jalur oO Meruya utara (belakang SON 05/06)
Kelurahan Meruya Utara Kecamatan Kembangan Jakarta Barnt.
Berdirinya PKBM ini clilatarbelakani;i oleh semakin meningkatnya jumlah
penduduk Jakarta. Peningkatan jumlah penduduk ini tidak diimbangi dengan
kernajuan clibiclang ekonomi sehingga kesejahteraan pendudukpun rendah. Karena
rendahnya tingkat ekonomi masyarakat pada waktu itu, malrn pendidikanpun hanya
dapat diikuti olch kalangan-kalangan tertentu saja. Ketidakmerataan pencliclikan inilah
vang 111enjacli salah satu faktor yang 111enyebabkan rendahnya kualitas pendidikan
penduduk Jakarta, khususnya di wilayah kecamatan Kembangan. Oleh sebab itu pada
tahun 1972, Ali Saclikin sebagai Gubernur OKI Jakarta berinisiatif untuk 111embentuk
PLIC (!'anti Latihan Kaiya). Sekitar tahun 1972 ini mulailah didirikan PLIC yang
Kemudian berdasarkan SK. Gubernur (Sutiyoso) tahun 1999 namanya dirubah
menjadi PKBM (Pusat K~giatan Belajar Mengajar).
PKBM 06 sendiri 111ulai resmi dioperasikan pada tahun 1999 setelah Bapalc
Bilhard Gultom S. Sos. mendapat surat tugas dari Ka. Subdis Oinas Oikmenti untuk
memimpin pengelolaan/penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di PKBM
tersebut.
37
Sepe1ii apa yang dikatakan oleh Ali Sadikin yang pada saat pembentukan
PLK menjabat sebagai Gubernur DK! Jakarta, PKBM ini didirikan dengan tujuan
agar masyarakat Jakarta, klrnsusnya yang berada di wilayah Kecamatan Kembangan
Jakarta Barat memiliki pengetahuan yang dapat meningkatkan kemampuannya,
sehingga dengan kemampuannya itu dapat menambah mata pencahariannya. Dengan
demikian semakin tinggi tingkat penghasilan/pendapatan masyarakat maka akan
semakin bertambah pula tingkat kesejahteraannya.
Kurikulum yang digunakan sama dengan kurikulum yang digunakan oleh
SL TP pada umumnya. Akan tetapi bidang studi yang diajarkan hanyalah bidang studi
yang akan diujikan pada UAN, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, PPKn, !PS, IPA
dan Bahasa Inggris. Jacli kegiatan belajar mengajar lebih bersifat pengayaan soal-soal
ujian, khususnya untuk kelas Ill.
Kegiatan belajar mengajar untuk Kejar Paket B (KPB) adalah tiga kali dalam
seminggu yaitu setiap hari Minggu, Selasa clan Kamis. Untuk hari Selasa clan Kamis
waktu mulai belajar pukul 13. 00 - 16. 00 WIB. Sedangkan untuk hari Minggu, pukul
08.00-12.00 WIB. Jadi setiap bidang studi mendapat alokasi waktu sebanyak 90
menit. Kegiatan pendidikan kcterampilan dilaksanakan pada hari Minggu setelah
KBM berlangsung atau pada hari lai;1 yang tclah ditentukan dan disepakati waktunya.
Mengenai kualitas ketenagaan, Kejar Paket B di PKBM 06 ini dapat dikatakan
telah memiliki sumber belajar yang telah memenuhi syarat secara akademis. Sebagian
besar tutor dan penyelenggaranya adalah para sarjana yang berpengalaman dalam
bidang pendidikan luar sekolah. Secara keseluruhan jumlah ketenagaan yang ada
38
adalah I 0 orang, yang terdiri dari penanggungjawab, sekretaris, bendahara dan 7
orang tutor (4 orang laki-laki dan 3 orang perempuan). Untuk lebih jelasnya, data
penyelenggara dan tutor Penulis sajikan dalam bentuk tabel berikut ini;
Tabel l
Kcadaan Pcnyclcnggara Kcjar Pakct B
NO Narna Pendidikan JK Status Jabatan Alamat
I Billiard Gultom, S.Sos. SI L PNS Keurn/Penjab JI. Raya Pamancingan
2 Lam hot SLTA L Honorer Sekretaris Karang Mulya
3 Nunnani, S.Pd. SI p PNS Bendahara JI. Raya Pamancingai!._
Tabel 2
Keadaan Tutor/Sumber Belajar Kejar Paket B
NO Nama Pendidikan JK Status Mata Alamat l?elaiaran I Deliana SI p Honorer Matematika Mernva lltara 2 Saumin, S.A11:. SI L Honorer PP Kn Karang Mulva
3 M. Hasan, S.Pd. SI L Honorer !PS Kcmbangan Selatan
4 Narhnwi, S.Kom SI L Honorer IPA Karang Mulva 5 Siti Munawaroi1, S.Ag. SI p Honorer PPKn Parnng Java 6 Eddy D3 L Honorer Bahasa lnugris Meruya lltara
7 Lamsiani D3 p Honorer Bahasa Meruya lltara Indonesia
Sedangkan jumlah warga belajar secara keselurnhan adalah 100 orang (55
orang laki-laki dan 45 orang perempuan). Akan tetapi dari I 00 orang itu hanya lebih
kurang 50% yang aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini disebabkan oleh
faktor ekonomi, geografis dan motivasi belajar dari warga belajar itu sendiri )lang
relatif rendah. Sehingga dalam waktu I minggu, seorang warga belajar hanya dapat
39
111engikuti satu kali pertcmuan dalam KBM. Jadi jumlah warga belajar yang hadir
pad a setiap kali pertemuan memiliki jumlah yang variatif.
Tabcl 3
Kcadaan Warga Bclajar Kejar Paket B
No. Kelas Jumlah Siswa
.Jumlah Jumlah
L I' Kclas 1 I 16 orang 4 orang 20 orang 1 2 II 25 orang 15 orang 40 oran.g 1 3 III 140~ 26 orang 40 orang 1
JUMLAH 55 orang 45 orang 100 orang 3
Pengadaan sarana prasarana sepenuhnya berasal dari pemerintah DK! Jakarta,
sesua1 dengan kebutuhan warga belajar. Berikut ini adalah daftar inventaris barang
yang ada di PKBM 06 Meruya Utara.
Tnbcl 4
Daft.ar Invcntaris Harang -
No. Nama Barang Tahun
.Jumlah Asal Kcadaan Pcmbclian
1 Mesin jahit 1985 11 buah PcmdaDKI Baik 2 Mcsin obras 1985 1 buah Pcmda DK! Baik 3 Ko1111mter 2001 3 buah PemdaDKI Baik -4 Mcsin mobil Toyota 2001 I buah Pemda DK! Baik 5 Kursi dan mcja tamu 1985 I buah Pemaa DK! Baik 6 Meja & kursi bclajar 2001 24+30 Pemda DK! Baik 8 Kursi guru 2001 4 buah Pcmda DK! Baik 9 Mcia & kursi bclaiar 1985 22+44 Pemda DK! Baik 10 Papan Whiteboard 1985 2 buah Pemda DK! .. Baik_ ..... 11 Papan Whiteboard 2001 I buah Pemda DK! Baik 12 Lemari besi 2001 I buah Pemda DK! Baik 13 Lemari bcsi arsilJ 2001 1 buah Pemda DK! Baik
14 Rak kavu 2001 I buah Pemda DK! Baik 15 Rak kavu besi 2001 I buah Pemda DK! Baik
40
B. Dcskripsi Data
Setelah proses pengumpulan dan penghitungan data yang terkumpul, Penulis
membuat tabulasi (mengubah data dari a11gket menjadi tabel distribusi frekuensi). Hal
ini bertujuan untuk memuclahkan Penulis untuk menganalisis data hasil penelitian
tersebut. Selanjutnya data tersebut dapat dilihat dalam bentuk tabel-tabel berikut ini:
Tabcl 5
Pcnanggungjawab Program Hadir Tcpat ''-'aktu pada Sctiap Bari Kerja
No. Altcrnatif Jawaban F iyo
I. Selalu 6 86
2. Sering 1 14
3. Kadang-kadang - -4. Tidak Pernah - -
JUMLAH 7 JOO
Tabel di atas menunjukkan 86% responden menyatakan bahwa Kepala PK.BM
selaku Penanggungjawab (Penjab) program selalu hadir tepat waktu pad a setiap hari
kerja. Hal ini berarti membuktikan bahwa Penjab sangat peduli dengan proses belajar
mengajar yang berlangsung di TKB (tempat kegiatan belajar mengajar) dan tingkat
kedisiplinannya sai)gat baik.
41
Tabcl 6
Pcnjab Mcngabscn Tutor Sctiap I-Iari Kerja
No. Alternatif Jawaban F % I---
I. Selalu 3 43 I-
2. Sering 3 43
3. Kadang-kadang 1 14
4. Tidak Pernah - ---
JUMLAH 7 100
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar ( 43%) tutor
mengatakan bahwa intensitas Penjab dalam mengabsen tutor pada setiap ·hari·kerja
cukup baik. Hanya 14 'lo yang mcngalakan bahwa Penjab kadang-kadang saja
mengabsen tutor pada setiap hari kerja.
Tabcl 7
Pcnanggungjawab Program Mclaksanalrnn Supervisi Siswa di TKB
No. Altcrnatif' Jawaban F •Vt,
I. Selalu - -2. Sering 2 29
3. Kadang-kadang 5 71
4. Ticlak Pernah - -JU MLA H 7 100
Data tersebut membuktikan bahwa Penjab kurang memperhatikan
perkembangan siswa (warga belajar), hanya 29% saja yang mengatakan bahwa
Penjab sering melakukan supervisi siswa. Sedangkan 71 % Jainnya menjawab kadang-
42
kadang. Supervisi yang dilaksanakan hanya sekedar memantau dan memotivasi
kehadiran siswa di TKB tanpa memperhatikan perkembangan pribadinya.
Tabcl 8
Pcnanggungjawab Program Mcmbcrilrnn Pcngarahan Kcpada Warga Bclajar
--No. Altcrnatif .Jawaban F o,1i)
I. Selalu I 14
2. Sering 4 57
3. Kadang-kadang 2 29
4. Tidak Pernah - -JUMLAH 7 100
Dari data dapat dilihat bahwa Penjab sudah cukup memberikan pengarahan
kepacla warga belajar, terutama ketika warga belajar berada di TIU3. Akan tetapi
pengarahan yang diberikan belum mendapat respon yang cukup baik clari warga
belajar itu sendiri. Hal ini dapat terlihat dari daftar hadir warga belajar yang ada di
PIU3M.
Tabcl9
Penanggungjawab Program Menanyakan Pcrsiapan Tutor Sebelum Mengajar
--No. Altcrnatif Jawaban F cy.,
I. Selalu - -2. Sering 2 29
3. Kadang-kadang 4 )7
4. Tidak Pernah 1 14 --
JUMLAH 7 100
43
Tabel di atas menunjukkan bahwa Penjab masih kurang memperhatikan
persiapan tutor dalam mengajar. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena KBM
yang dilaksanakan hanya berupa pembahasan soal-soal yang terdapat dalam modul,
tanpa pendalam.rn materi. Oleh sebab itu tutor hampir tidak pernah membuat rencana
pengajaran harivn.
Tabel 10
Program l'engajarnn yang Telah Tersusun dapat Berjaltan Sesuai Ketentuan
No. Alternatif Jawaban F (Yt) ·-
I. Selalu 4 57
2. Sering - -.
3. Kadang-kadang 3 43 --
4. Tidak Pernah - -.JUMLAH 7 lOO
Dengan melihat hasil penelitian di atas program pengaJaran yang telah
tersusun selalu be1jalan sesuai dengan ketentuan. Walaupun ketika proses belajar
mengajar hanya dihadiri oleh beberapa orang warga belajar yang tidak menentu
jumlahnya, tetapi para tutor memiliki declikasi yang cukup tinggi. Sehingga walaupun
jumlah warga belajar yang hadir sedikit, KBM tetap berlangsung. Di samping itu
walaupun tidak hadir di TKB, warga belajar juga banyak belajar mandiri dengan
modul yang diterimanya. Sehingga pada saat ujian semester atau UAN (Ujian Akhir
Nasional) warga belajar tetap memiliki prestasi yang cukup baik.
Tabel ll
Penjah Mengadakan Kunjungan Prihadi dengan Tutor dalam Rangka
Pcningkatan Kualitas Profesionalismc Kerja
No. Alternatif Jmvaban F o/.1 -
I. Selalu - .
2. Sering 2 29
3. Kadang-kadang 1 14
4. Tidak Pernah 4 57
,JUMLAH 7 100
44
Dengan memperhatikan data di alas ternyata l-'enjab tidak pernah mengadakan
program kunjungan pribadi dengan tutor dalam rangka peningkatan kualitas
profesionalisme kerja mereka. Penjab dengan tutor hanya mempunyai kesempatan
untuk bertemu di TIU3 (PIU3M) karena selain jarak yang cukup jauh, para tutor juga
mengajar atau bekerja di tempat lain. Sehingga sulit untuk mengadakan pertemuan
dengan tutor, di Juar jam pelajaran.
Tabel 12
Penjab Mcncgnr Kctika Tutor Melakukan Kcsalahan atau Pelanggaran yang
Bcrlrnitan dcngan Profcsi maupun Tata Tcrtib
No. Altcrnatif Jawaban F iyo --
I. Selalu 4 57 -
2. Sering 2 29
3. Kadang-kadang 1 14
4. Tidak Pernah - -JUMLAH 7 100
45
Data tersebut menunjukkan bahwa 57% responden menjawab bahwa Penjab
rnenegur ketika tutor melakukan kesalahan atau pelanggaran yang berkaitan dengan
profesi maupun tata tertib. Hal ini berarti bahwa Penjab sangat memperhatikan
tingkat disiplin kerja tutor. Sehingga pacla akhirnya tutor memiliki tingkat disiplin
yang sangat baik.
Tabel 13
Penanggungjnwab Program Melalmkan Pembinaan/Supcrvisi Terhadap Tutor
No. Altematif Jawabau F 'Vo
I. Selalu 3 43
2. Sering - -3. Kadang-kadang 3 43
4. Tidak Pernah I 14
,JUMLAH 7 100
Dari jawaban responden di atas ternyata pembinaan atau supervisi Penjab
terhadap tutor suclah cukup baik. 43% responden mengatakan Penjab selalu
melakukan pembinaan/supervisi terhaclap tutor. Pembinaan yang dilakukan yaitu
dengan mengikutsertakan tutor pada setiap kegiatan penataran atau pelatihan-
pelatihan yang berkenaan materi bidang studi atau program Pendidikan Luar Sekolah
yang cliselenggarakan oleh clinas pendidikan.
46
Tabel 14
Penjab Mclibatkau Tutor dalam Setiap Pengambilan Keputusan yang Berkaitan
dengan Kemajuan KBM
No. Alternatif Jawaban F •Yo
1. Selalu 4 57
2. Sering 2 29
3. Kaclang-kaclang 1 14
4. Tidak Pernah - -.JUMLAH 7 100
~--
Dari basil penelitian di atas terungkap bahwa ternyata Penjab selalu
melibatkan tutor dalam setiap pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
kegiatan belajar mengajar. Diantaranya y•titu melalui musyawarah atau rapat ke1ja
PKBM.
Tabcl 15
Tutor Menggunalrnn Media Pengajaran dalam Mcngatasi Kcsulitan
Bclajar Siswa
No. Altcmatif Jawaban F 1Yt1
I. Selalu 2 29
2. Sering - -3. Kadang-kaclang 4 57
4. Tidak Pernah 1 14
JUMLAH 7 100
Dari data tersebut jelas terlihat bahwa pengunaan media pengajaran untuk
mengatasi kesulitan belajar mengajar siswa (warga belajar) masih kurang. Ada 57%
responden menjawab hanya kadang-kadang saja menggunakan media pengajaran
clalam PBM. Salah sa!L faktor yang menyebabkan terjadinya hat tersebut adalah
47
keadaan/kondisi media pengaJaran kurang baik. Di samping itu, mayoritas materi
pelajaran juga tidak membutuhkan media bantu karena hanya merupakan pembahasan
soal-soal yang ada dalam modul.
Tabcl 16
Kondisi Media Pengajaran yang Digunakan
No. Alternatif ,Jawaban F fyj,
I. Baik - -2. Cukup baik 2 29
3. Kurang baik 4 57
4. Tidak baik I 14
JU M LAH 7 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa kondisi media pengajaran yang ada di
PKBM memang dalam keadaan kurang baik. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
intensitas pemakaian dari tutor atau warga belajar itu sendiri sedangkan
pemeliharaan/perawatannyapun kurang mencukupi. Sehingga barang menjadi mudah
rusak.
Tabet 17
Tutor Mcngabscn Siswa pada Setiap l'crtmnuan ~·
No. Altcrnatif Jawaban F cy., -
I. Selalu 7 100
2. Sering - -3. Kadang-kadang - -4. Tidak pernah - -
-JU M LAH 7 100
48
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pada umumnya tutor selalu
memperhatikan kehadiran siswa (warga belajar) pada setiap kali pertemuan. Hal ini
terlihat dari I 00% respond en menjawab selalu mengabsen warga belajar pada setiap
pertemuan.
Tabcl 18
Tutor Memberikan Dorongan (Motivasi) llelajar Kepada Warga llelajar --
No. Altematif Jawaban F 'Yc.
I. Selalu 6 86
2. .3ering I 14
3. Kadang-kadang - -~ --
4. Tidak Pernah - -.
. JUMLAH 7 100
Dengan melihat hasil penelitian pada tabd di atas ternyata pemberian
motivasi oleh tutor kepada warga belajar sudah sangat baik. Hal ini terbukti dengan
adanya 86% responden yang menyatakan selalu memberikan dorongan (motivasi)
belajar kepada siswa.
Tabcl 19
Pcnanggungjawab Program Mengontrol ke dalam Kelas Sebelum Kegiatan
Ilclaj ar-Mcngaj ar Ilerlangsu ng
No. Altematif Jawaban F 1Yt1
I. Selalu - -2. Sering I 14
3. Kadang-kadang 6 86
4. Tidak Pernah - -J UM LAH 7 100
49
Dari hasil penelitian di atas terungkap bahwa hanya 14% responden yang
meajawab bahwa Penjab sering mengontrol ke dalam kelas sebelum KBM
berlangsung. Sedangkan 86% responden menjawab kadang-kadang. Ini berarti bahwa
pengawasan Kepala PKBM selaku Penjab terhadap pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar masih perlu ditingkatkan lagi.
Tabel 20
Perasaan Tutor Ketika Pcnjab Program Melalmkan Kunjungan Kelas
No. Altel'llatif .Jawaban F <x,
I. sangat senang - -2. Senang 5 71
3. cukup senang 2 29
4. tidak senang - -JUMLAH 7 100
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pada umumnya tutor merasa
senang ketika Pertjab melakukan kunjungan kelas. Dengan ada 71 % responden yang
menjawab bahwa mereka merasa senang ketika Penjab melakukan kunjungan kelas
telah membuktikan bahawa Penjab memiliki sikap yang sangat baik terhadap tutor
dan warga belajar (ramah, kooperatif, sabar, dsb ).
50
Tabel 21
Kurilmlum yang ada Sesuai dengan Kebutuhan Warga Bclajar
No. Alternatif .Jawaban F o;.,
I. Sesuai - -2. Cukup sesuai 4 57
3. Kurang sesuai 2 29 --
4. Tidak sesuai 1 14
JUMLAI-1 7 100
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa 57% responden menjawab
kurikulum yang ada telah sudah cukup sesuai dcngan kebutuhan warga belajar.
Namun masih ada 29% responden yang menjawab masih kurang sesuai karena
masyarakat atau warga belajar belum sepenuhnya dilibatkan secara langsung dalam
penyelenggarnan program PLS.
Tabel 2.2
Penjab Mengalami Kcsulitan dalam Mclaksanalrnn Supcrvisi
No. Altcrnatif .Jawaban F 01(,
1. Selalu - -2. Sering 1 14
3. Kadang-kadang 3 43
4. Tidak Pernah 3 43 -
JU M LAH 7 100
Berdasarkan data di alas dapat dilihat bahwa pada umumnya Penjab ticlak
pernah mengalami kesulitan dalam melaksanakan supervisi. Setiap pennasalahan
51
selalu dapat diselcsaikan dengan jalan musyawarah. Selain itu, tutor dan warga
belajar dapat menjadi partner kerja yang baik.
Tabcl 23
Pcnjab mcngadakan Pcrbaikan dan Pcmbinaan tcrhadap PBM
No. Altcrnatif Jawaban F cy.,
I. Selalu 2 29 --2. Sering 4 57
3. Kadang-kadang I 14
4. Tidak Pernah - -JU M LA II 7 100
·-
Tabet di atas menunjukkan bahwa Penjab sering mengadakan perbaikan dan
pcmbinaan terhadap PBM. Pcrbaikan clan pembinaan yang dilakukan yaitu dengan
mengikutsurtakan tutor dalam kegiatan penatarnn yang berkaitan dengan bidang studi
yang diajarkan. Selain itu, Penjab sendiri juga sering memberikan pengarahan~
p engarnhan.
Tabcl 24
Penjab Membantu Tutor
dalam Memecahkan Masalah yang Dihadapi dalam PBM
No. Alternatif .Jawaban F %
I. Selalu 4 57
2. Sering 2 29
3. Kadang-kadang I 14
4. Tidak Pernah - -JU M LAH 7 100
52
Tabel di atas menunjukkan bahwa Penjab selalu membantu tutor dalam
memecahkan masalah yang diha.dapi dalam PBM. Hal ini terbukti clengan adanya
57% responden yang menjawab selalu, 29% menjawab sering dan hanya 14% saja
yang menjaawab kadang-kadang.
Tabcl 25
Pcnjab Mcngadakan Musyawarah dalam Mcmecahkan Masalah
No. Alternatif Jawaban F ty.)
l. Selalu 6 86
2. Sering - -3. Kadang-kadang - -4. Tidak Pernah I 14
JUMLAH 7 100
Dari jawaban responden di atas ternyata 86% responden menjawab bahwa
Penjab selalu mengadakan musyawarah dalam memecahkan masalah. Ini merupakan
salah satu ha! yang menandakan bahwa Penjab sangat demokratis dalam memimpin
dan mengelola PKBM.
Tabcl 26
Penjab Mclibatkan Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan
No. Alternatif Jawaban F 1Yt1
-I. Selalu - -2. sering - -3. kadang-kadang 5 71
4. tidak pernah 2 29
JUMLAH 7 100
Data tersebut menunjukkan 71 % respond en menjawab bahwa Pen jab hanya
kadang-kadang saja melibatkan masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan.
Dalam hal ini Penjab secara langsung tidak dapat melibatkan masyarakat, karena
Penjab tidak memiliki wewenang untuk mengambil su::itu keputusan.
Tabcl 27
Pclaksan:rnn Supcrvisi yang Dilakulrnn Olch Pcnanggungjawab Program
No. Altcrnatif .Jawaban F 'Yo --
I. sangat penting 2 29
2. pen ting 5 71
3. cukup penting - -4. tidak penting - -
JU MLAH 7 100
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pada umumnya responden
menjawab bahwa pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh Penjab penting
dilakukan. Hal ini bertujuan untuk melakukan perbaikan kualitas output PKBM itu
sendiri.
Tabcl 28
Pclaksanaan Supcrvisi yang dilalmkan olch Pcnjab Mcnunjang Keberhasilan
Kegia tan Belaj ar-M cngaj a r
No. Altcrnatif Jawaban F c}'j,
I. sangat menunjang - -2. Menunjang 7 100
3. kurang menunjang - -4. tidak menunjang - -
JUMLAH 7 100
54
Dengan memperhatikan data di atas ternyata secara umum responden
mengatakan bahwa pelaksanaan supervisi yang ,tilakukan oleh Penjab Program
menunjang keberhasilan KBM. Terlebih lagi jika disertai dengan perencanaan
program yang baik serta tindak lanjut (follow up) dari program sebelumnya.
C. Analisis clan Interpretasi Data
Setelah proses ?enghitungan yang Penulis lakukan melalui prosentase,
selanjutnya Penulis melakukan interpretasi data. Dari analisa data yang diperoleh,
yakni mengenai urgensi supervisi internal dalam pelaksanaan supervisi internal oleh
penanggungjawab program (Penjab) dalam pelaksanaan Pendidikan Luar Sekolah
(PLS) Paket B dapat diinterpretasikan bahwa betapa pentingnya peran Pet~ab sebagai
supervisor internal dalam meningkatkan efektifitas dm1 efisiensi pelaksanaan program
Paket B di PK.BM 06 Meruya Utara Kecamatan Kembangan Jakarta Barat.- ----- ------ -
Pelaksanaan supervisi oleh Kepala PKBM selaku Penjab sangatlah penting.
Secara langsung ataupun ticlak langsung, pengawasan yang dilakukan oleh Penjab
akan mempengaruhi kelangsungan proses belajar mengajar di PKBM 06.
Mengingat bahwa PLS Paket B memiliki sedikit perbedaan clengan
pendidikan formal pada umumnya, maka fungsi dan tugas Penjab sebagai supervisor
internal sangatlah menentukan keberhasilan proses belajar mengajar yang
diselenggarakan oleh PKBM 06 Meruya Utara.
55
Pelaksanaan supervisi oleh Penjab secara umum meliputi bidang administrasi
kesiswaan (warga belajar), sumber belajar, sarana belajar, tempat belajar, program
belajar dan dana belajar.
Efektifitas clan efisiensi proses belajar mengajar yang berlangsung di PKBM
06 sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu eksistensi penyelenggr.ra PLS, tutor
dan warga belajar itu sendiri. Salah satu ha! yang rnembu ktikan eksistensi kepala
PKBM selaku penanggungjawab program (Penjab ), yaitu kehadiran Penjab di tempat
kegiatan belajar rnengajar (TKB) secarn tepal waktu pacla setiap hari ke1janya (label
5). Disarnping itu, Penjab juga sar gat rncmpcrhatikan kehacliran warga belajar clan
tutor (tabel 6, 7 clan 8). Sedangkan para wtor yang mengajar juga memiliki eksistensi
yang patut dipcrhitungkan. Walaupun honor yang diterimanya belum sebanding
dengan jasanya, mereka dapat melaksanakan fungsi clan tugasnya dengan baik.
Program supervisi internal oleh Penjab secara khusus belum ada (tabel 9, 11,
12). Kegiatan supervisi yang selama ini dijalankan hanya berbentuk
pengawasan/pemantauan kine1ja bawahan secara umum. Selain itu, Penjab juga
melakukan pembinaan-pembinaan yang berkaitan dengan perbaikan kualitas PBM
dan prestasi warga belajar serta tutor (tabel 14).
Motivasi yang selama ini diberikan oleh tutor, bahkan Penjab sekalipun (tabel
19) belum mendapat respon yang baik dari warga belajar yang ada. Banyak diantara
warga be!ajar atau masyarakat yang masih belum memahami betapa pentingnya arti
pendidikan, sehingga masih ada diantara mereka (masyarakat putus sekolah) yang
56
enggan melanjutkan pendidikannya ke je1tjang yang lebih tinggi lagi, - khusus11ya _
melalui program PLS yang diselenggarakan di PKBM 06 Meruya Utara ini.
Kegiatan supervisi yang selama ini dilakukan oleh pimpinan (Penjab PKBM)
masih mengarah kepada pengertian supervisi secara konvensional, yakni supervisi
dalam pengertian yang sempit, yaitu hanya melihat/memantau kegiatan bawahan.
Perbaikan ataupun pembinaan dilakukan ketika muncul satu permasalahan yang
dianggap paling urgen. Sehingga Penjab merasa tidak perlu membuat program
supervisi secara terencana/khusus.
Dengan begitu jenis teknik dan pendekatan supervisi yang digunakan lebih
cenderung bersifat individual dengan pendekatan secara langsung . .Tadi supervisor
(dalam ha! ini Kepala PK13M) lebih banyak memberikan arahan kepada warga belajar
dan tutor secara langsung (tabel 20). Di samping itu, hubungan kolegal antara Penjab,
tutor dan warga belajar juga sudah baik, sehingga akhirnya kegiatan supervisi dapat
berjalan dengan baik (tabel 21, 23, 26, 27) clan program pengajaran yang telah
disusun dapat berialan sesuai dengan ketentuan. (tab el I 0).
Dalam setiap pengambilan keputusan mengenai peninglrntan kualitas KBM,
Penjab memang telah melibatkan tutor (tabel 14). Akan tetapi dalam pelaksanaan
program PLS secara keseluruhan, masyarakat masih belum dilibatkan secara
langsung (tabel 26). Sedangkan l'LS itu sendiri berasaskan manajemen berbasis
masyarakat (community based management). Artinya sudah menjadi suatu keharusan
bahwa "segala kegiatan pembelajaran diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang
57
cerdas, terampil, mandiri, beriman dan berdaya saing. Semua itu ditumbuhkan, diatur
dan dapat dinikmati oleh masyarakat" 1 itu sendiri sebagai konsumen pendidikan.
Pada dasarnya kegiatan supervisi oleh Penjab (Kepala PKBM) dirasakan
sangat penting dan tepat dilakukan untuk menunjang dan meningkatkan kualitas
belajar mengaJar sISwa (tauel 28 dan 29). Akan tetapi tentunya semua itu harus
didukung oleh berbagai faktor yang dapat menunjang keberhasilan kegiatan tersebut,
misalnya perencanaan program secara baik (sistematis), dsb.
1 Umbe1io Sihombing, (Kepala Pusat Statistik Pendidikan, Balitbang Depdiknas), Pendldikan Luar Seka/ah dalam Menyongsong Otonomi Daerah. ht t n /www. dcodiknas. go .id/iurna 1/28/pend idikan _I ua r _sckolah dal am_ men. htm
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan basil penelitian yang telah dilakukan mengenai urgcnsi supervisi
internal dalam p elaksanaan pendidikan luar sekolah paket B di PKBM 06 Meruya
Utara Kecamatan Kembangan, Penulis dapat mengemukakan beberapa kesimpulan
dan saran sebagai sumbangan pikiran dan pertimbangan untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi dalam proses pelaksanaan supervisi internal di PK.BM
06 tersebut.
A. Kcsimpulan
I. Sebagaimana halnya pendidikan formal, PLS sebagai jenis pendidikan
alternatif juga perlu mendapatkan pengawasan. Keberhasilan PK.BM dalam
menyelenggarakan i'LS, khususnya program Kejar Paket B sangat bergantung
kepada efektifitas dan efisiensi supervisi internalnya ( dalam ha! ini supervisi
yang dilakukan oleh kepala PKBM itu sendiri selaku Penjab). Karena secara
langsung ataupun tidak, Penjab merupakan bagian dari masyarakat yang
harusnya lebih mengetahui dan memahami kebutulian masyarakat yang
sebenarnya.
2. Efektifitas dan efisiensi supervisi i1Lernal oleh Penjab PK.BM 06 dapat-dilihat
dari eksistensi Kepala PKBM selaku Penjab dalam memimpin pengelolaan
PK.BM, pengikutsertaan tutor dalam pembinaan-pembinaan yang
59
diselenggarakan oleh Dirjen PLSP (Pendidikan Luar sekolah dan Pemuda),
pengarahan langsung dari Kepala PK.BM kepada tutor dan atau warga belajar.
Selain itu juga dengan pemberian motivasi kepada warga belajar dan tutor
untuk tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar, bermusyawarah dalam
setiap memecahkan masalah.
3. Kepengawasan dari seorang pimpinan lembaga (supervisi internal) mernpakan
sebuah sistem yang merupakan satu kesatuan dari beberapa komponen
(masyarakat, warga belajar, tutor, pamong belajar, sarana belajar, dana
belajar, tempat belajar, clan program belajar). Dengan begitu antara satu
komponen dengan komponen lainnya akan saling mempengaruhi
kcberhasilan pcnyclenggaraan program Pcndidikan Luar Sckolah Paket B
yang clisclenggarakan oleh PK.BM 06.
4. Pengambilan keputusan oleh Penjab masih kurang efektif. Hal ini disebabkan
oleh sistem birokrasi yang cenderung mengambil keputusan secara
terstrnktur. Sehingga kepala PKBM tidak memiliki kewenangan, khususnya
untuk masalah yang berkaitan clengan dana untuk mengembangkan mutu
pembelajaran di PK.BM
5. Pelaksanaan tcknik supervisi yang clilakukan melalui kunjungan kelas,
supervisi kelas, penataran clan pertemuan pribacli sesuai dengan jenis
permasalahan yang dihadapi, hingga pada akhirnya supervisi yang dilakukan
clapat memberikan kontribusi (masukan-masukan) yang berguna .untuk
meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar.
60
B. Saran
I. Penjab hendaknya membuat program kegiatan supervisi internal secara
terencana clan berkala untuk meningkatkan kualitas profesionalisme clan
prestasi belajar warga belajar sehingga PBM dapat berlangsung lebih efektif
dan efisien.
2. Kegiatan supervisi internal tersebut hendaknya terjadual dan dilakukan secara
tertib sehingga dapat terbinanya hubungan kolegal yang lebih baik lagi antara
Penjab - tutor - dan warga belajar.
3. Supervisor internal bertanggungjawab dalam merencanakan, melaksanakan,
mengawas1 dan mengendalikan setiap bentuk kegiatan pendidikan yang
diselenggarakan di PKBM 06 Mernya Utara.
4. Penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) hendaknya lebih
memberdayakan masyarakat sebagai perencnna, pelaksana se1ia pengendali
kegiatan.
5. Pemeliharaan media pengajaran hendaknya lebih diperhatikan.
6. Hendaknya melibatkan masyarakat atau warga belajar dalam menentukan
waktu belajar sertB dalam setiap pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Ametembun, N. A., Kepengawasan da!am Penye!enggaraan Pendidikan, Bandung: Suri, 2000, edisi ke-5
Arikunto, Suharsimi, Organisasi dan Administrasi Pendidikan, Tekno!ogi dan Keguman, Jakarta: PT. ·Raja Grafindo Persada, 1993, cet. ke-2
___ , Prosedur Pene!itian; Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1998
Bachtiar, Wardi, Metodo!ogi Pene!itian Dakivah, Jakarta: Logos, 1997
Coombs, et.al., Attacking Rural Powerty: Non Formal Education Can Help, dikutip dari M. Sardjana Kadir, Perencanaan Pendidikan Non Formal, Surabaya: Usaha Nasional, 1982
Departemen Agama RI., Al-Qur 'an dan Te1:je111aha11nya, Jakarta: Depag Rl, 2001
Departemen Pendidikan dan Kebubudayaan, Pe11didika11 Indonesia dari Zaman ke Zaman, Jakarta: Balai Pustaka, 1986
____ , Pedoman Operasio11a! Penye!e11ggaraa11 Program Pendidikan Mmyarakat, Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat, 1998
Dharma, Agus, Manajemen Supervisi: Petunjuk Praktis Bagi para Supervisor, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001, cet. ke-4
Faisal, Sanafiah, Pendidikan Luar Seko!ah; di dalam Sistem Pendidikan dan Pembangunan Nasional, Surabaya: CV. Usaha Nasional, 1981
Idris, Zahara, Dasar-dasar Kependidikan, Bandung: Angkasa, 1981
Joesoef, Soelaim:m, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional, 1979
Lazaruth, Soewadji, Kepa!a Seka/ah dan Tanggung Jawabnya, Yogyakarta: Kanisius, 1984, cet. ke-2
M. An1irin, Tatang.Pokok-pokok Teori'Sistem, Jakarta: PT. Raja Grafindo-Persada-; · 1996, cet. ke-6
62
Nawawi, Hadari, Administrasi Pendidikan, Jakarta: CV. Haji Masagung, 1988, cet. ke-6
Purwanto, M. Ngalim MP., Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1998, cet. ke-8
Rifa'I, Moh., M. A., Supervisi Pendidikan, Bandung: Jemmars, 1982, cet. ke-2
Sahertian, Piet, A., Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Perkembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 2000
et.all., Prinsip dan Tehnik Supervisi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1981
dan Frans Mataheru Dip. Ed. Ad., Prinsip dan Tehnik Supervisi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1981, cet. ke-1
Sihombing, Umberto (Kepala Pusat Statistik Pendidikan, Balitbang Depdiknas), Pendidikan Luar Sekolah dalam Menyongsong Otonomi Daerah. http./www.depdiknas.go.id/jurnal/28/pendidikan_Iuar_sekolah dalam men.htm
Sudjanto, Bedjo, Harapan dan Tcmtangan: n,fa 'ah Terhadap Ki11e1ja Supervisi Pendidikan, 200 I, h. 2
Undang-undang Republik Indonesia No.2 Tahun 1989, Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Perat11ran Pelaksanaannya, Jakarta: Sinar Grafika, 1999, cet. ke-3
Yuliah, Sri, Pe11i11gkata11 Pelaksanaan T11gas Gurn Ke/as di Ml. Tarbiyah Al!slamiyah Sre11gse11g dalam Li11gk1111ga11 Kandepag Jakarta Baral, Jakarta, 2002
Yusuf, Muri, Pengantar !/11111 Pendidikan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986
Lampiran 1
: lstimewa Kepada Yth: Nomor Lamp. l'erihal
Ketua Jurusan Kependidikan Islam : Pengajuan Judul Skripsi Prog. Studi Supervisi Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarifl-Iic!ayatullah Jakarta Di
Tempat /Ji. 1·111i11 Ci hi rroh maw 1irrohii111 A.1:1·Cilcta11111 'alaik11111 Wr. Wli.
Salam sejahtcra saya sampaikan semoga Ibu senantiasa berac!a dalanL .. lindungan Allah SWT serta selalu sukses dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Amin. Selanjutnya, saya yang bertanda tangar, di bawah ini: Nania : Sundus N llv! : 9918115 992 Semester : VII Jurusan : Kependidikan Islam (P. S. Supervisi Pendidikan) Fakultas : !!mu Tarbiyah dan Keguruan
Bermaksud mcngajukan skripsi dengan judul: URGENSI SUPERVISI INTERNAL DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN JAR-AK .JAUH DI SLTI' TlGRillJKA AL-HIDAYAH KEMDANGAN JAKARTA HARAT.
Scbagai bahan pcrtimbangan, bcrikut ini saya lampirkan: I. Abstraksi BAB I 2. Out line 3. Daftar pusti:ka sementara
Dcmikianlah surnt pengajuan judul skripsi ini saya sampaikan, semoga Ibu bL·1·kt)11a11 mcncrima judul skripsi yang saya ajukan tersebut. Atas perhatiannya saya ucapkan tcrima bsih.
Wassalaw1111 'alaik11111 Wr. Wo. J<1karta, 9 Jnnuari 2003 Doso11 Scminnr Skripsi,
)_)1" ll. ivlahrnsi ~11), MM. :Hi': 150 233 073
,' i: ,,_I,/"" JVlengetahui, ._J /. Dosen Penasehat Akademik
'/ /;v//t./ 'J ;ltA.,;1.,.1/ h.M / 1j ' Ve._~ ""-~ 1< " ~l I i[/!J,LJ] 0
.Pr ~ 1h, Zuri~Jl;!( .i NIP: ~so 170 330
r) J c:;-··o ,
Pemohon,
Sundus NIM: 9918115992
63
·,
'·
1piran. c: DEPARTEM~:N AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH ,JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
64
JI.Ir.! !.Ju;1111fa Nomor !.15, Ciputal I 5412, lndon-.-.:iil
'l"~lp, ; (62·2 I) 7·MJJ28, 7401925, Fn:i.;.(62·2 I ) 7·HJ::!J~2
Hmail : uinjkti{~i;ahi.no:t.id
No1nor Lamp.
Pcrihnl
Tc111busan ·
ETll'P.02 2/ ... 0.1 ... .120(1) ...
I (satu) berkas Bi1nbingan Skripsi
Jakarta, .2.2 ... Ta.nua1·.J .... 200:; .....
Kepada
Yth. 1. Pr.:~., fl., E'fJ.thJ Js 111r!Jl ,f~l'i 2. J);i;.9 , ... l~j •. ~ \\.oo.r.:U Dosen Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan
Univcrsitas Islam Negeri Syarif llidayntullah
Jakarta.
Assahunu 1alaikun1 wr. wb.
Dengan ini diharapkan kescdiaan Saudara untuk 111enjadi Pen1bin1bing 1/11 (materi/
teknis) ') penulisan skripsi mahasiswa:
Na1na
Nomor Pokok
Jurusan
Judul Skripsi
.~ .IJ. l'.IT.l. !J~ ................ . 99H.lJ.1599? K " i l ' 1• T 1 ( p s s . . p ,. d . k ) ... ~.P.e.n... L .,,an ... .,,~ .cam ................. \\P.e.:r:.v.J.~. J. ...... e. nr+.J. .J. .w n .. . .Ur.ge.ns.i. . .Su perY.is.i ... Int er m1}. .. d.a lam .. P.el:.1 lrna.naa n .. P~~~~~.~~"':'!J"':rai: Jauh di ~Fr~ :r~~buka Al~lli,layuh
~.~.r~~~.'.'.&a..r1 ... ~8..~~~.~· .. t.':1. ... norG t
Judul tcrsebut telah disetujui olehjurusan yang bersangkutan pada tanggnl ?.9, ~.9 .. 0 .... '._q3 ................... , ...... dengan out line, abstraksi dan dnrtar pustaka terla111pir.
Bin1bingan skripsi i1li harriP disCJcsaikan dala111 waktu 6 (cnn1f1) _b.lfla11;-yn-krrrsrr11'pai
dcngan tanggal .. :?, .0. .. .1.ul.i...2 .0.03 ......
Scte!nh judul tersebut dikonsultnsikan dengan Pen1bin1bing terjadi pcrubnhan, harap
s:egon1 dilnporkan kc Fakultas. Laporan berikutnya dilaksnksnnaknn padn bu Ian ketign dnn kcli1n<.1
kcpadi~ l(ctua Jurusan dan Pe1nbantu Dc:.an I.
Dc1nikianlah, atas kescdiuan Saudarn kan1i ucnpknn tcrinui kasih.
\Vassala1n.
~ira 11. 3 DEPARTEMgN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH .JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAl-1 DAN KEGURUAN
65
J!.lr.llJu1mdn Nomor 95. Cipu1at I 5·112, lndo11c~in
Tclp. ; (62·2 l) 74·13321i, 7·Hlf925. Fa~.{62-21) 7402982
!·'.mail : uinjkl!(?cahi.n~t.i<l
Nornor
Lamp.
Peri ha I
Tetnbusan:
ET/PP.02. 31 .... 1.1.' . ./2005.
Pcrubnhan Judul Skripsi Kcpada
Yth. I. J).J:',', .JL .... I'
2. !~.Ci:., . ..t:;J,, .. : .. !~;: l)oscn Pc1nbiinbi ng Skripsi
rakultas JI mu 1·arbi~1ah dan Kcguruan
. ~ ..
Un ivcrsitas Islam Ncgcri Syari f H idayatu 1 lah
Jakarta.
Assala1nu 'alaiku111 wr. \Vb.
f)ckan Fakultas Ilrnu Tarbiyah clan Kcguruan Univcrsltas ls!an1 Ncgcri (lJIN) Syari f
Hidayatullah Jakarta, 1ncn1bcritahukan bah\vn.
Narna
No1nor Pokok
Jurusan I\.! ... (.L .•. ::; .•.. ::i.~1.: .. ( :.1:::(.:. :;:i .... :: .. : L/ .. :·.
Judul Skripsi ~_J,-.,·•1,1'.r::: ;:;· c~f";_\:.1 J~~jor11·,.1 !1:.!:· f'-}"-.:::,.r:· 1·
f 1 ' ''-j I,' ] I
< I l 1 •I ' ! '~ r- !. '
sctc!ah judu! .skripsi tcrsL'hut dikons11l1aslka11 n!eh rnali:isis\va yang bersnngkulan dcng:111 p1ha~.
pihak yang tcrkalt bcrubah rncnjadi . UrgPnsi Supcrviai I1itcH·1111l d:1lnm Pnlnkr.D.t;~lun Pc1:didikn11 Lu:1r Sokolah .tn.'.~ct I,
"''"'' "''"'"'"''"'
di PKDM 06 f.Joruya Utari: Kot:, h'e1r1b1u~;n11 .'l'Hkartu JJnrut
l)crnikianlah, agar dapat dibcrikan bi1nbingan sclanjutnya.
\Vassalarn.
I. Dekan (sebagai laporan)
DEPARTEMEN AGAMA lJNINJU~SITAS ISLAMiNl,GF;JH
SY ARIF HIDAY ATULLAH .JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBlY AH DAN KEGURIJAN
66
Tclp. : (62-21) 74-13328, 7401925. Fnx, (62-21) 7402982 JI. !r'. IL .Jun1HL 95, Ciputnt 15412 lndoncsin E.mni! : [email protected]
No1nor Lan1p. i>erihal
ET/TI,,02.2/VT/2003
H.isct/\V:n\'nncara
J(cpada Ylh.
Kn. PKl"<M 116 Mcruyn IJ!nr:i
di
,Jnk:irtn
/\s~H1!u111u'nlaikt1111 Wr. Wb.
Dcngan honnat kan1i san1paikan bahwa: Na1n11 8und11s
Jiikarta, 20 Juni 2003
i\lamal .II. KH. Nasir Rt.009/05 No. 16 Srcngscng Kc1nhangan .lnknrtn Barnt 11630
i\dalah nwhasiswa Fakulias llmu Tarbiyah da11Kcgurua11 lJlN Sy:irif l lidayniullnh .lalrnrla; Nomor i'okok 9918 l l 5992 .lurusa11/Sc111cslL'r Kl-SP/ Vlll Tahun i\kadrn1ik 20112/20113
SL'li11hu11g1111 dl!llg:in !ug:is IH.:nyc!esaiu11 Skripsi dcng:tn j11dt;l l!rgc11si .'i11pl'l"\'i.'li !nll'rn:d dala111 Pcl:d.:s:in:1a11 l'c11ditlika11 Lu:ir Sckolah di l'l(BM O<> f\'Jcruya lJtara l\.cc:1111:1la11 K.l'lllb:1nga11 ,J:11inrla B:1r:1t. ())cJi kart.:"Jl;I !l\I k:Hlli llltllJO!l l.;i.:si.;di;t;t!\ S~iUd:tr:t ll!llllk !\H,:llt:J'illl<l da!l lllL'lllb;i!l[ll l!l<liiasiS\\':\ \i..'rSL'htll.
JJ1.:1iiikit111!;d1 at;1s perliat1a11 dun kcsediaan Sudan\ kuini ui:apkun terilna kasih.
\V.is:>:d:1111 \\Ir. \Vh,
ampJ.ran >
No1nor
La111p.
Pei 1111'1
'['t'J1llll.JS!\ll .
:; io'.P.:\1{'J'i·:i\'l ! 1::"~ /\(;/,. ~,l,\
:··;! v'F\<:,ITAS !SLi\1\l 1\Jl•:Gt:IU :;,'.,:.cil-' iltllAYXl'l!LLAll ,JAl(AltTA
Kcpada
6'/
\'th. 1 .. DI'S ... ~.· .... i'.'.~l.°~.r.t-~ .. !t~l.!~~:~~.i. ;.~.t.
2. .u ~ ::.·'. •. J~ ~ : ... !~:.~'. ;.~:-:-: .': ! ... ·: :\ ... !)r>sen Pen1Uirnbi11gSkripsi
1::1kllltas l!n1u 'J'arbiyah dan l\.cguruan
l J ll lvl.·r~;i ta~; Ish11n l"Jeguri Syai if \·I idayat ti! l;d i
Ld,aria
1':11111 1n1.:11gli~11apkan kesudli1~111 Saudara ll!lltik n1e111p0rp,1njang \Vaklu lli111b111g~1:1 l/ll
(1nat!..!rii't~·knis) 1
~.) pvllu !is:in skripsi 1nahasis\va :
Na1n,1 :il}l :vu.::
t\'uinor !>1.iko\.;
JU\ll5Hll
·:'.?.~)-~ .~ . .'·. '.·~ f.l).'.: ..... .i.:·.1 ... ~ ::·: 1. :·:·: f.: ·). ;·:- ,:.~}.' .. :~. 7.+. ~: ;1:1 •. .( .~).~ .. . 9. ~ ... ~~H f:f ;l;'.Y.+.~.; ... .P~n4 ~HJ .1~.1.1.1.iJ............ . ...... U1-gc:tH3i Supol"vi~3l In'Lcrnnl dalum P0l1:1kaanuon PGndidik<::in
J11d11\ Skrip»i .... ,.,.. . ......... ,. .................. ,. ... . LuHr Se-k(llvb c~i PK.UM 06 Mertlya Utura Kee. Kembur:gan
Jnkurta B~i·at
Pl'.titili~;:111 ·.;l,rip.1ii 1n11hasis\va tersubut tcl;1h habis liatas \Vi.lktu yang l1!h1h ditt:ntukan ·;\:Jttl.
20 Juli :!OO j ... dan diperp:t1IJang san1pa1 dl.'!lL',;111
tar~gga! .
........................ , .. """' C'.0 J'llt;l!;1L'i (;.'0Uj
!)t.~1nikianlah. it las kcscdia11H Saudarn ka1111 uL'.apkan terinia kasih.
\Vassal..11n.
I. l)l'~an (sebae.ai !::por<111) . tJ-~}> Kt;tua Juru::~111 ............. .
~arnpiran 6 68
PANDUAN OBSI<:RVASI
I. Lingkungan PKBM
A. ldentitas PKBM
1. Nama PKBM PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Negeri
06 Meruya Utara Kecamatan Kembangan Kodya
Jakarta Barnt
13.
2. Alamat JI. Raya Meruya Utarn (Belakang SON 05-06
Meruya Utara) Jalur 20 Kembangan Jakarta Barat
Ncgcri 3. Status
4. Waktu Elelajar
a M inggu
• Masuk
• Keluar
b Sclasa
• Masuk
• Kcluar
c Kam is
• Masuk
• Keluar
: 08.00 Wll3
12.00 WIB
13.00 WIB
16.00 WIB
13.00 WIJ3
16.00 WI!3
Keadaan Gedung dan Ruangan
1. Bangunan Gedung : 4 lokal
2. Keadaan Bangunan : Baik
3. Lokasi : Strategis
4. Keadaan Sarana Prasarana
• Ruang teori/belajar : 3 buah
• Ruang kamor : I buah
• Lapangan olah raga : 1 buah . , 1-. -~ 1~ ... - ·- ·------
69
II. Sumber Dana
Surnber dana sepenuhnya berasal clari pernerintah pusat.
III. Kead~.an Kctcnagaan
A. Keadaan Penyelenggara
1. Narna Kepala PKBM
2. Sekretaris
3. Benclahara
B. Keadaan Tutor
1. Jumlah sernua tutor
2. Penclidikan tcrakhir
• Sarjana
• Sarjana muda
c. Keadaa.1 warga bclajar
• Kelas I
• Kelns II
• Kelas Ill
: Bilhard Gultom, S.Sos.
: Lamhot
: Nurmani, S. Pel.
: 7 orang ( 4 laki-laki + 3 percmpuan)
: 5 orang
: 2 orang
: 20 orang (I 0 l11ki-laki ·I· I 0 perempuan)
: 40 orang (25 laki-laki + 15 perempuan)
: 40 orang (20 laki-laki + 20 perernpuan)
Dari I 00 orang yang menclaftar ± 50% yang aktif mengikuti kegiatan
belajar-mengajar.
IV. s,~rana l'cl{nis Pcngajaran
A. Kurikulurn yang dipakai
B. Alat bantu KBM
• Peta globe
• Kornputer
• Modul
• Perlenglrnpan rnontir
: Kurikulurn SLTP clitambah dengan
kcterampilan mcnjahit, montir, komputer, tata
rias ~ambut, clan memasak.
• Perlengkapan menjahit
• Perlenglcapan salon
• Perlengkapan me111asak
• Whiteboard
• Spidol
V. Monitoring Eksternal
A. Penilik_Dikmas 2 x seminggu
B. Kasi Dikmas 2 x I bulan
C. Kabid Dikrnas I x I bulan
D. Dirjen PLS 2 x 6 bulan
Jakarta, 4 .Juli 2003
Mengetahui,
I
Observer /
"" ··'1_. (,~: ()
(Sund us)
70
Sekretaris
~~I PaketA I
STRUKTUR ORGANISASI PKBM 06 MERUYA UTARA
KECAMATANKEMBANGANJAKARTABARAT
Mendiknas Rl
Dirjen PLSP
Dinas Dikmenti
Sudin Dikmenti PLSP
Kasi Dikmenti
Penanggungjawab Program (Penjab)
I Bendili~
Paket B 1 I Paket C 11 Montir 11 Menjalllt 11 -MJasak 11 Korn~uter I Tata Kecantikan Rarnbut
ampiran 7 72
PEDOMAN WA WAN CARA
URGENSI SUPERVISI INTERNAL DALAM PELAKSANAAN l'ENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH DI PKBM 06 MERUYA UTAH.A KECAMATAN
KEMBANGAN .JAKARTA BARAT
Idcntitas Rcspondcn :
Nama
Juba tan
.icnis Kclamin :
Pcndidikan terakhir
Hari/tanggal wawancara
Pewawancara :
I. l3agaimana scjarah dan latar bclakang berdirinya PKBM 06 Mcruya Utara?
2. Apa tujuan didirikannya PKBM 01) Meruya Utara?
3. Apakah visi/misi diclirikannya PKBM 06 Mcruya Utara?
4. 13agaimana proscdur rckruitmcn tenaga pcngajar di PKBM ini?
5. Bagairnana sistcm pembclajaran program pakcl B di PKBM 06 Meruyh Utara?
G. J3agai111ana pclaksanaan kurikulumnya?
7. llagaimana tingkut kcdisiplinan guru/tutor dalarn mcngajar?
8. Jlagaimana kelcngkapan sarana/prasarana di TKB?
9. Apakah bapak mclibatkan masyaralrnl dalam setiap pcngarnbilan kcputusan?
I 0. ;\pakah bapak scnantiasa rnclakukan pcngawasan alau pernbinaan terhaclap guru
dalam mclaksanakan tugasnya, bagaimana pengaruhnya?
11. 13agaimana proses dsan teknik pengawasan yang bapak lakukan untuk
mcningkatkan kualitas bclajar mcngajar clan prcstnsi siswa (warga bclajar)?
12. Apakah bapak mengajak siswa/gurn bcrdialog ketika mengunjungi tempat
73
13. Apakah bapak mengad~.kan pertcmuan khusus dengan guru/tutor a tau siswa, di
luar TKB'?
14. Apakah bapak melakukan supervisi/pembinaan terhaclap siswa (w.arga belaJar),
khususnya bagi siswa yang bermasalah?
15. Adakah faktor pendukung atau penghambat dari kegiatan supervisi yang b<ipalc
lakukan?, jika acla apa saja?
16. Usaha apa saja yang telah ditempuh untuk mengatasi kesulitan yang clialami
guru/siswa?
17. Bagaimana upaya bapak untuk meningk.ltkan wawasan kelimuan guru/tutor? I
18. Teknik apa yang bapak gunalrnn dalam melakukan tugas supervisi?
19. Melihat situasi dan kondisi sistem pernbelajarnn yang cenderung menggunakan
teknik belajar mandiri, jenis pendekat1111 supervisi apa yang Bapak terapkan?
20. Apakah bapak selalu rnengadakan evaluasi terhad<'P program pengajaran?
21. l'restasi apa saja yang pcrnah dirnih oleh warga belajar?
Lampiran il
Kcpada Yth. Bapak/Ibu Tutor Di
Tcmpat
74
ANGKET TUTOR
Dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan serta dalam penyclesaiau
karya ilmiah (Skripsi), Pcnulis sangat mcngaharapkan bantuan Bapak/lbu tutor
untuk me .. 1jawab angkct ini.
Angkct ini bcrtujuan unluk mcnjaring informasi yang Bapak/lbu ketahui atau
alami sclama mengajar di PKBM 06 Mcruya Utara. Pcnclapat, kcsan clan tanggapan
clapat Bapa!Jlbu sampaikan melalui angket ini. Apa yang Bapak/Ibu sampaikan
secara jujur clan terbuka, akan sangat bcrharga clan kami harapkan.
Pengisian angket ini ticlak acla kaitannya dcngan prestasi ataupun kcnaikan
pangkat Bapak/Ibu. Oleh karenanya cliharapkan scmua informasi yang Bapak/lbu
bcrikan mcrupakan inJ'onnasi atau data yang bcnar clan objektif.
Petunjuk Pcngisian
Tulislah jawaban pada lembar perlanyaan ini, dengan memberi tancla silang
pada huruf di depan alternatif jawaban yang Anda pilih.
Contoh: Apakah Kcpala PKBM sebagai penanggung jawab program haclir pada
sctiap hari kcrja atau kegiatan belajar-mengajar?
A. selalu
B. sering
C. kaclang-kadang
D. tidak pernah
Jika mcnurut Bapak/lbu Kepala PKBM sclalu hadir pacla setiap hari kcrja
atau kcgiatan belajar-mengajar, maka bcrilah tanda silang pada huruf"A".
Iclcntitas Rcspondcn
Nama
Usia
J enis Kelamin
Pendidikan Terakhir
Jurusan
Mata Pelajaran yang Dibina
75
ANGKET TUTOR
Pcngalarnan Kcrja scbagai Tutor: ___ tahun
Penataran yang pcrnah diikuti bcrkaitan dcngan l'cndidikan Luar Sekolah
No. Nama Pcnataran F. Tcmpat Waktu
2
3 ----------------------------------->--------------
4 ~---1---------------1------------------------·
5 --~-----------·-- ---·-------"--------"----------
I. J\pakah Kepala PKJ3M sclaku pcnanggungjawab program, hadir tepat waktu
pada setiap hari kc1:ja?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pcrnah
2. J\pakah Kcpala PKBM mcngaDscn kchadiran Bapak/lbu pada setiap hari kerja?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
3. Apakah Kepala PKBM melaksanakan supervisi terhaclap siswa (warga belajar) di
tempat kegiatan belajar (TKB)?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
4. Apakah penanggung jawab program membcrikan pcngarahan/nasihat kcpada
warga bclajar?
76
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
5. Apakah pcnanggung jawab program menanyakan persiapan Bapak/Ibu setiap kali
akan mengajar?
a. sclalu b. sering c. kadang-kadang
6. Apakah penanggung jawab program melibatkan
pengambilan keputusan?
a. selalu b. sering c. kadang-kaclang
d. tidak pernah
Bapak/lbu pacla setiap
d. tidak pernah
7. Apakah selama ini program pengajaran yang telah disusun dapat be1jalan sesuai
clengan ketcntuan?
a. sclalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pcrnah
8. Apakah Kepala PKBM mcngadakan kunjungan pribadi dengan Bapak/Ibu clalarn
rangka peningkatan kualitas profcsionalisme?
a. scldu b. sering c. kadang-kadang cl. tidak pernah
9. Apakah Kcpala PKBM mcngadakan pcrtcmuan khusus untuk rncningkatkan
hubungan kolegal dengan para tenaga pcndidik?
a. selalu b. sering c. kadang-kaclang d. tidak pernah
10. Apakah Kepala PKBM menegur. ketika Bapak/Ibu melakukan suatu kesalahan
atau pelanggaran yang berkaitan dengan profosi ketutoran/tata tertib?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. ticlak pernah
11. Apakah Kepala PKBM selaku penanggung jawab program melakukan
supcrvisi/pembinaan terhadap para tutor?
a. sclalu b. sering c. kadang-karlang d. tidak pernah
l 2. Apakah · P·apak/Ibu dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan kemajuan KBM ?
a. selalu b. sering c. kaclang-kaclang d. tidak pernah
13. Apakah Bapak/lbu menggunakan media pengajaran clalam mengatasi kesulitan
bclajar mcngajur?
a. selalu b. sering c. kadang-kaclang cl, tidak pernah
77
a. sangat baik b. baik c. cukup baik d. kurang baik
15. Apakah Bapak/Jbu mengabsen siswa pada setiap pertemuan?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
16. Apakah Bapak/lbu selalu memberikan dorongan belajar kepada siswa yang
kurang mampu dalam pelajaran?
a. sclalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
17. Apakah Kcpala PKBM selaku penanggung jawab program mengontrol kc kelas
sebelum KBM berlangsung?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
18. Bagaimana pernsaan Bapak/Ibu ketika Kcpala PKBM scdang mclakukan
kunjungan kelas?
a. sangat scnang b. scnang c. cukup scnang d. tidak scnang
19. Apakah kurikulum yang tclah ada scsuai dcngan kcbutuhan warga bclajar
schingga mcrcka dapat bclajm dcngan bail<'?
a. sangat scsuai b. sesuai c. cukup scsuai d. tidak sesuai
20. Apakah kcpala sckoluh mcngadakan supervisi/pcmbinaan tcrhadap tutor?
a. sclalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
21. /\pakah Kcpala PKBM sclaku pcnanggung jawab program mengalami kesulitan
dalam mclaksanakan supcrvisi tcrhadap tutor atau warga bclajar?
a. sclalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
22. Apakah Kepala PKBM selaku penanggung jawab proram mengadakan perbaikan
dan pembinaan tcrhadap PBM?
a. selah.i b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
23. /\pakah penanggung jawab program membantu tutor dalam memecahkan
masalah yang clihadapi clalam PBM ?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
24. Apakah Kepala l'KBM mengadnkan musyawarah dalam memecahkan scgala
permasalahan yang terj adi ?
e heik b. kurang baik c. sanRat baik d. C\ 1kup baik
78
25. Apakah masyarakat dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
26. Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan supcrvisi yang dilakukan oleh Kepala PKBM?
a. sangat penting b. penting c. cukup pcnting d. tidak penting
27. Bagaimana menurut pendapat Bapak/Ibu tentang pelaksanaan supervisi yang
telah dijalankan oleh pimpinan/penanggung jawab program?apakah menunjang
keberhasilan kegiatan belajar mengajar?
a. sangat menunjang b. menunjang c. kurang menunjang d. tdk menunjang
~ampj_ran 9 79
BERITA ACARA \VAWANCARA
URGENSI SUPERVISI INTERNAL DALAM PELAKSANAAN PENDIDfKAN
LUAR SEKOLAH PAKET B DI PKBM 06 MERUYA UTARA
KECAMATAN KEMBANGAN JAKARTA BARAT
ldentitas Respondcn
Nama Bilhard Gultom, S. Sos.
Penanggungjawab Program PLS
SI
Jabatan
Pendidikan terakliir
Hari/tanggal wawancara
Tempat
Selasa, 5 Agustus 2003
Kantor Kepala PKBM
Pukul 08.30- 10.00 W!B Waktu
Pcrtanyaan
Jawab
Apa latar bclakang/scjarah berdirinya PKBM 06 Meruya Utara?
Berdirinya PKBM ini dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya
jumlah penduduk Jakarta. Peningkatan jumlah penduduk ini tidak
diimban!c:i clengan kemajuan clibidang ekonomi sehingga
kesejahteraan pencludukpun renclah. Karena rendahnya __ Jingkat
ekonomi masyarakat pacla waktu itu, maim penclidikanpun hanya
dapat diikuti oleh kalangan-kalangan tertentu saja. Ketidakmerataan
pendidikan inilah yang menjaclai salah satu faktor yang
menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan penduduk Jakarta pacla
khususn;a. Oleh sebab itu pada tahun 1972, Ali Sadikin sebagai
Gubernur DK! Jakarta berinisiatif untuk membentuk PLK (Panti
Latihan Karya). Kemudian berdasarkan SK Gubernur tahun
1999/2000 namanya dirubah merjadi PKBM (Pusat Kegiatan
Belajar Mengajar).
Pertanyaan
Jawab
Pertanyaan
Jawab
Pertanyaan
Jawab
80
PKBM 06 itu sendiri mulai dirintis pada talmn 1980, mulai dari
pencarian lokasi, berkonsultasi dengan Dinas Pendidikan atau Camat
setempat serta pencarian lahan/penclirian geclung oleh Penilik
Dikmas, kemudian mengusulkan kepada Kasi.Dikmas Koclya clan
walikota setempat atau pihak-pihak terkait lainnya.
Setelah melalui proses tersebut, barulah Ka. Subdis Dinas Dikmenti
memberikan surat tugas kepada Saya untuk mengelola clan mulai
mengoperasikan PKBM 06 ini.
Apa tujuan clidirikannya PKBM 06 Mernya Utara?
PKBM ini diclirikan dengan tujuan agar masyarakat Jakarta,
khususnya yang berada diwilayah Kecamatan Kembangan Jakarta
Barnt memiliki
kemampuannya,
pengetahuan
sehingga dengan
yang dapat meningkatkan
kernampuannya itu dapat
menambah mata pencahariannya. Dengan dernikian semakin tinggi
tingkat penghasilan/penclapatannya maka akan semakin
bertambahlah tingkat kesejahteraannya.
Bagaimana prosedur rekrnitmen tenaga pengajar di PKBM ini?
Rekruitmen tenaga pengajar clilakukan dari, oleh clan untuk
rnasyarakat. Artinya, tenaga pengajar (tutor) diambil clari masyarakat
sekitar yang memiliki pengetahuan clan keterampilan khusus serta
berseclia untuk mengajarkan ilrnunya kepacla orang lain.
Pengetahuan clan keterampilan khusus yang climiliki oleh tutor ini
disesuaikan dengan bidang studi yang akan cliajarkan kepada warga
belajar.
Bagaimana sistem pembelajaran program paket B di PK.BM 06
Mernya Utara?
Sistem pembelajaran pada program Paket B adalah tiga kali dalam
seminggu (Minggu, Selasa clan Kamis) dengan menggunakan modul
Paket B yang clikeluarkan oleh Direktorat Jencleral PLS. Dengan
Pertanyaan
Jawab
Pertanyaan
Jawab
Pertanyaan
.Jawab
Pertanyaan
.Jawah
Pertanyaan
.Jawab
Pertanyaan
Jawab
81
begitu warga belajar lebih banyak belajar secara mandiri, di luar
waktu yang telah ditentukan oleh PKBM.
Bagaimana pelaksanaan kurikulumnya?
Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum SL TP yang mengacu
kepada materi atau soal-soal yang akan diujikan kepada warga
belajar.
Bagaimana tingkat kedisiplinan tutor dalam mengajar?
Baik
Bagaimana kelengkapan sai ana/prasarana di tempat kegiatan
belajar?
Cukup memadai
Apakah Bapak mclibatkan masyarakat clalam sctiap pengambilan
kcputusan?
Tidak, karena pcngambilan keputusan dilakukan sccara berstruktur
dari tingkat atasan (mulai dari Di1jen PLS hingga tingkat
Kecamatan).
Apakah Bapak senantiasa melakukan pengawasan atau pembinaan
terhadap tutor dalam melaksanakan tugasnya, bagaimana
pengaruhnya?
Ya, pembinaan dilakukan melalui pelatihan-pelatihan. Jenis clan
mated pelatihannya disesuaikan dengan bidang studi yang diajarkan.
Dengan mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut, kualitas tutor yang
ada semakin meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan berbagai
prestasi yang telah diraih.
Bagaimana proses dan teknik pengawasan yang Bapak lakukan
untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar dan prestasi siswa
(warga belajar)?
Untuk p ·oses dan teknik pengawasan, saya hanya menggunakan
tP.knik kelnmnnk rlenrrnn 111enmP1i1m11i TKR rlnn mP.mhP.riknn
Pertanyaan
Jawab
Pertanyaan
Jawab
Pertanyaan
Jawab
Pertanyaan
. Jaw ab
Pertanyaan
Jawab
Pert:rnyaan
Jawab
82
motivasi kepada warga belajar, belum ada teknik khusus yang saya
gunakan, karena selama ini belum ada permasaiahan yang serius dan
perlu untuk ditindak lanjuti.
Diantara teknik yang digunakan manakah yang lebih efektif (teknik
individuallcah atau kelompok), serta sudah sesuaikah dengan tujuan
yang telah dirumuskan?
Karena selama ini ini saya tidak pernah menggunakan teknik khusus,
maka belum ada teknik supervisi yang dianggap lebih efektif untuk
warga belajar Kejar paket B. Walaupun demikian tujuan-tujuan yang
_ telah dirimuskan masih dapat terealisasikan, meskipun belum
maksimal.
Apakah Bapak mengajak warga belajar/tutor berdialog ketika
mengunjungi TKB?
Ya, yakni memberikan pengarahan-pengarahan dan rnotivasi kepada
warga belajar agar mereka belajar lebih giat lagi.
Apakah Bapak mengadakan perternuan khusus dengan tutor atau
warga belajar, di luar TKB?
Ya, yaitu 6 (enam) bulan sekali, untuk menanyakan kemajuan
belajar siswa dan persiapan ujian.
Apakah Bapak melakukan supervisi/pembinaan terhadap siswa
(warga belajar), khususnya bagi siswa yang bermasalah?
Ya, melalui pembinaan khusus dan pemberian motivasi .
Adakah faktor pendukung atau penghambat dari kegiatan supervisi
yang Bapak lakukan?, jika ada apa saja?
Tidak
Usaha apa saja yang telah ditempuh untuk mengatasi kesulitan yang
dialami tutor/warga belajar?
Hanya dengan melakukan
oenan1.mungiawab sendiri
sharing kepada
tidak mempunyai
atasan. Karena
kebijakan untuk
Pcrtanyaan
Jawab
Pcrtanyaan
Jawab
Pert:rnyaan
.Jawab
Interviewer //
/ ,__ (1
--/ l cc,1,i,)
undus
83
mengambil keputusan. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya biaya
operasional untuk penyelenggara PLS, khususnya Kepala PK.BM.
Bagaimana upaya Bapak untuk meningkatkan wawasan
keilmuan/pengetahuan dan pengalaman para tutor?
Dengan mengikut sertakan tutor mengikuti pelatihan-pelatihan yang
diselenggarakan oleh Dinas atau Subdis PLS untuk para tutor.
Melihat situasi dan kondisi sistem pembelajaran yang cendenmg
menggunakan teknik belajar mandiri, jcnis pcndekatan supcrvisi apa
yang Bapak terapkan?
Pendekatan secarn langsung, yakni lebih senng berkomunikasi
langsung dengan warga bel<1jar.
Apakah Bapak selalu rnengadakan evaluasi terhadap program
pengajaran, bagaimana hasilnya? Apakah sclalu ada peningkatan?
Evaluasi diadakan satu tahun sekali dengan mernbuat laporan
tahunan. Ya, dari laporan tersebut dapat dilihat selalu adanya
peningkatan, walaupun tidak signifikan.
!""d JAl<t>.Rl.t\ ~JAK~.RTA E .. -l.f-!i'.<1" KAR.TU l'/EJ·lT.Clfi!:.:: E:..C•l'.\.!,HG
: SlJC•IN (lli':rf.E:{Tl !JCl.i':ODE LI H.L1ANGAN
P.J.~
.le'lis 3;-~;~·1~.;'
N~rr.2 ~-;;.r;;o~i
;!.n jahi:t
; Kec.amata..11.. KeI<.lR?P-&a..'1
-,-;::;:::-~ -----------------; l•_lo0:-i:;. No.2:~•i Ukur~:1 : B::han jT<:~11.1n I t'~) r~.==~ l ~iL.Ti~a- l• ;::i\ L-----~2n f.::;1~2 _____ }-----------j t:c•j._;:, J Pa:-n!-.:. \ IPe,·b~1a-:~1:fj ::21~::~ ! :3"r;;1,:;- ,~_ .. ;:119 I Da:k I KtJ:ong ; r-:~~2! !·.(-E•31·~ ~flf1Au1a, 1 l ___ -_ \ Pel"b~hcr. I ; ;-tu::.r) / 5;:;1~ : !:e1<:.l l
-tt:;;L l \ r=---l=~===~=F~:::1}::::::P-enif!u~G--:-x-T---: =~-===:=:::= winger I i i --1~--T--- --- -;-;---2--- :----- : I x I i ---:--- --- - ----lz:t;ar.dd 1 ! ! 2001 y--- -- -,- -5---;-~ -T"e~ ----x---:----,-----1-
ci.n_D)Jrps l:Butterli___ i \ 11985 1·--- -----~- -J.--------ft~-==-+-----;--x--~-----r - -
/~ ;·:;-0-:;>:-->_. :,-g•.!'!2h=Ji .;:;o7 ----<' - ~Jok•;rto_ .. 21 _Mei 20:J3
-~"0%,i~~~~" ;r , Ff·~~,~ o6 !!e=a uta=a .c:=:: Seksi [/ii;f:e~;t f-'..~
•:=.\ .-.~a.Y,-,i,-;:-·· .. ~ . Gultora S .. Sos .. <:·:,;.··:e~-- .·--~- ,./ .:0:;--130916593-;~
.... -. tJ' '..___ _,,. "/
---:.~:_;__~_~:~-:~: .
p
:~- ·····.·
. ~" .. ::;#,{.:';,,, ····D" !!J!P ,,....,.~.
Jiran 1 O 85
PENDIDllU\N MENENGAH !JAN TINGGI KECAMATllN ICEMBJUIGAN JAKARTA BARAT
PUSAT l<EGIATAN BELAJAR MASYARJU<AT (PICBM) 06 Alamut: JI. Jalur 20 .Meruya Uturu (Belukang SDN 05/06) Kelurahun Meruyu Utara Telp. (021) 5866345
SURAT KETERANGAN
Nomor: 024/PKBM/06/VIII/2003
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah Kepala PKBM 06 Meruy<t Utara
Kecamatan Kembangan Jakarta Barnt, menyalakan bahwa:
Nama
NIM
Semester
Fak/Jur
: Sundus
: 9918115992
: rx : llnrn Tarbiyah dan Kcguruan/Kl (Supcrvisi Pcndidikan)
Mahasiswa yang bersangkutan benar-be1\ar telah melakukan penelitian
dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul "URGENSI SUPERVISI
INTERNAL DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PAKET
lJ DI J>USAT Klc:GIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) 06 MERUYA
UTARA KECAMATAN KEMBANGAN JAKARTA BARAT" dari tanggal 4 Juli
s/d 6 Agustus 2003.
Dcmikianlnh surat kcterangan m1 kami buat untuk dipergunakan
scbagain1nna n1estinyn.