skripsi - core.ac.uk · pdf fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia,...

20
SKRIPSI MAHIRU ULLAMASYITOH STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK CEFOTAXIME PADA PASIEN DEMAM TIFOID (Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

Upload: lyhuong

Post on 06-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

SKRIPSI

MAHIRU ULLAMASYITOH

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

CEFOTAXIME PADA PASIEN DEMAM TIFOID

(Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

Page 2: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

ii

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK CEFOTAXIME

PADA PASIEN DEMAM TIFOID

(Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program

Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

2015

Oleh :

MAHIRU ULLAMASYITOH

201110410311127

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS Drs. Didik Hasmono, M.S., Apt

NIP UMM. 11406090449 NIP. 1195809111986011001

Page 3: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

iii

Lembar Pengujian

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK CEFOTAXIME

PADA PASIEN DEMAM TIFOID

(Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji

Pada tanggal 19 Agustus 2015

Oleh :

MAHIRU ULLAMASYITOH

201110410311127

Tim Penguji

Penguji I Penguji II

Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp. FRS Drs. Didik Hasmono, M.S., Apt

NIP UMM. 11406090449 NIP. 1195809111986011001

Penguji III Penguji IV

Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp. FRS Ika Ratna Hidayati, S.Farm., Apt., M.Sc

NIP UMM. 11407040450 NIP UMM. 11209070480

Page 4: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “STUDI

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK CEFOTAXIME PADA PASIEN DEMAM

TIFOID (Penelitian Dilakukan di RSUD Sidoarjo)” ini dapat diselesaikan

dengan baik oleh penulis, untuk memenuhi persyaratan gelar Sarjana Farmasi pada

Fakultas Ilmu Kesehatan, Progam Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah

Malang. Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis mendapat bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp. Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm,. Apt,. M.Sc. selaku Ketua Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang. Terima kasih atas segala ilmu gdan

motivasi yang tak henti-hentinya diberikan kepada penulis.

3. Bapak dr.Atok Irawan , Sp. P selaku Direktur RSUD Sidoarjo, Kepala Bidang

Rekam Medik beserta staf pegawai RSUD Sidoarjo yang banyak membantu

dalam proses pengambilan data skripsi.

4. Ibu Hidajah Rachmawati,S.Si.,Apt.,Sp.FRS sebagai Pembimbing I dan

Bapak Drs. Didik Hasmono, M.S., Apt sebagai Pembimbing II yang dengan

tulus ikhlas dan penuh kesabaran, membimbing dan selalu meluangkan waktu

maupun dorongan moral, memberi arahan-arahan terbaik kepada saya

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

5. Ibu Ika Ratna Hidayati, S.Farm., Apt., M.Sc dan ibu Dra. Lilik Yusetyani,

Apt.,Sp.FRS sebagai Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan

kritik yang membangun terhadap skripsi yang telah penulis selesaikan.

6. Ibu Dian Ermawati, M.Farm., Apt. sebagai Dosen Wali yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di

Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

Page 5: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

v

7. Dosen Program Studi Farmasi beserta seluruh staf pengajar Program Studi

Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah telah memberi

banyak ilmu kepada penulis.

8. Kedua orang tua tercinta, yang selalu memberikan semangat, dukungan,

kritik, serta mendo’akan anaknya siang dan malam dimanapun berada tanpa

diminta, agar anaknya sukses dunia dan akhirat.

9. Kakanda tercinta Lailiiyatus Syafah, S.Farm., Apt. sebagai orang yang telah

mendukung, memotivasi, tempat curhat tentang masalah kuliah serta bantuan

pendanaan kuliah penulis, dan juga kakanda M. Artabah Muchlisin, S.Farm.

yang telah dengan sabar mengajarkan penulis materi-materi kuliah,

menghibur dengan segala macam kejahilannya dan membantu dalam

menyelesaikan skripsi.

10. Teman-teman skripsi klinis Sulis, Lily, Dilla, Roura, Arin, Andin dan Khilmi.

Terimakasih atas kebersamaan, bantuan, motivasi, semangat serta kerja

samanya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

11. Teman-teman Program Studi Farmasi UMM 2011 khususnya keluarga

Farmasi C 2011 yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu.

Terimakasih sudah menjadi keluarga terdekat selama saya menuntut ilmu,

melewati suka dan duka bersama.

12. Untuk orang-orang terdekat, sahabat serta saudara Rena, Shovi, Ira, Lala,

Ummu, Lidya terimakasih atas semangat, dukungan, dan bantuannya.

13. Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini.

Terimakasih banyak atas bantuan dan doanya.

Penulis sangat menyadari atas segala kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini. Oleh karena itu, harapan penulis semoga skripsi ini dapat membawa manfaat

bagi setiap orang yang membacanya dan membawa kontribusi yang berarti bagi

pengembangan ilmu pengetahuab di masa depan.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Malang, 19 Agustus 2015

Mahiru Ullamasyitoh

Page 6: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

vi

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK CEFOTAXIME PADA

PASIEN DEMAM TIFOID

(Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo)

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik akut yang terjadi pada

sistem retikuloendotelial, kelenjar limfe saluran cerna, dan kandung empedu,

disebabkan terutama oleh Salmonella enterica serovar typhi. Bakteri gram negatif

Salmonella typhi, termasuk golongan Enterobacteriaceae. Bakteri ini terutama

berada dalam air dan makanan yang tercemar. Keluhan dan gejala pasien pada

minggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare

dan konstipasi. Pada pasien demam tifoid dapat ditemukan bibir kering, dan pecah-

pecah, permukaan lidah kotor, berwarna putih dan kekuningan disertai gangguan

pada saluran pencernaan berupa diare dan konstipasi. Diagnosis dini demam tifoid

sangat diperlukan agar pengobatan yang tepat dapat segera diberikan, sehingga

komplikasi dapat dihindari.

Penatalaksanaan pada demam tifoid yang masih sering digunakan adalah

istirahat, perawatan, diet, terapi penunjang, serta pemberian antibiotik. Antibiotik

yang dapat diberikan dalam terapi demam tifoid adalah cefotaxime. Cefotaxime

adalah satu-satunya sefalosporin generasi ketiga yang dimetabolisme menjadi

bentuk biologis aktif. Cefotaxime memiliki aktivitas antimikroba yang cukup baik,

penetrasi yang baik ke dalam jaringan ekstravaskular. Cefotaxime mendistribusikan

secara luas, dengan tingkat terapeutik dalam empedu, sekresi bronkial, cairan asites,

cairan serebrospinal, dan aqueous humor mata.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik

cefotaxime pada pasien demam tifoid di RSUD Sidoarjo, dan untuk mengetahui

pola penggunaan antibiotik cefotaxime meliputi kesesuaian dosis, cara penggunaan

dan aturan pemakaian.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dan rancangan penelitian

dilakukan secara deskriptif retrospektif dengan mengolah data rekam medis

kesehatan (RMK) pada pasien demam tifoid yang dirawat selama periode 1 Juni

2014 sampai dengan 28 Februari 2015.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien demam tifoid lebih dominan

terjadi pada perempuan (62%) dibandingkan dengan laki-laki (38%). Pasien yang

menderita demam tifoid lebih banyak terjadi pada pasien dengan usia 1-15 tahun

yaitu 33%. Gastritis akut adalah komplikasi yang paling banyak terjadi pada pasien

yaitu 32%. Terapi selain antibiotik cefotaxime sebanyak 26% yaitu antasida. Lama

penggunaan cefotaxime yaitu satu hari (33%). 76% pasien demam tifoid

mendapatkan perawatan selama 4-6 hari. Dan pada keadaan KRS pasien lebih

banyak dalam keadaan sembuh (57%).

Penggunaan antibiotik cefotaxime lebih banyak diberikan dalam bentuk

tunggal (96%) (3x1gram) IV dari pada bentuk kombinasi antibiotik yang hanya

ditemukan pada 1 pasien (4%), yaitu kombinasi cefotaxime (3x1gram) IV dengan

kloksasilin (3x1gram) IV dan 13 pasien mendapat lebih dari satu antibiotik, yaitu

paling banyak cefotaxime (3x1 gram) IV switch dengan ceftriaxone (2x1gram) IV

(36%).

Page 7: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

LEMBAR PENGUJIAN ................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv

RINGKASAN .................................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

DARTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 3

1.3.1. Tujuan Umum ........................................................................... 3

1.3.2. Tujuan Khusus .......................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 4

2.1 Pengertian Demam Tifoid . ……………………………………………4

2.2 Epidemiologi Demam Tifoid …………………………………………4

2.3 Etiologi Demam Tifoid . ………………………………………………5

2.4 Patogenesis Demam Tifoid ................................................................ 7

2.5 Patofisiologi Demam Tifoid ............................................................... 8

2.6 Manifestasi Klinis Demam Tifoid .... …………………………………9

2.7 Diagnosis Demam Tifoid ................................................................. 11

2.7.1 Pemeriksaan Fisik dan Klinis................................................ 11

2.7.2 Pemeriksaan Laboratorium ................................................... 13

2.7.2.1. Gambaran Darah Tepi .............................................. 13

2.7.2.2. Serologi Widal ......................................................... 13

2.8 Faktor Resiko Demam Tifoid ........................................................... 14

Page 8: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

viii

2.8.1 Air tercemar ......................................................................... 14

2.8.2 Kesehatan dan Kebersihan Makanan .................................... 15

2.8.3 Sanitasi................................................................................. 15

2.8.4 Kurangnya Edukasi Kesehatan ………………………………16

2.9 Komplikasi .. …………………………………………………………16

2.9.1 Tifoid toksik (tifoid enselopati) .. ……………………………16

2.9.2 Syok septik . …………………………………………………17

2.9.3 Perdarahan dan perforasi intestinal ………………………….17

2.9.4 Peritonitis ............................................................................. 18

2.9.5 Hepatitis tifosa ……………………………………………….18

2.9.6 Pankreatitis tifosa ................................................................. 18

2.9.7 Pneumonia ......................... …………………………………18

2.9.8 Komplikasi

lain .................. ………………………………………………18

2.10 Penatalaksanaan Demam Tifoid ..... ………………………………19

2.10.1 Non Farmakologi ...... ……………………………………….19

2.10.1.1. Tirah Baring .......................................................... 19

2.10.1.2. Cairan .................................................................... 20

2.10.1.3 Diet ........................................................................ 20

2.10.2 Farmakologi ........................................................................ 20

2.10.2.1. Antipiretik ............................................................. 20

2.10.2.2. Antiemetik ............................................................. 21

2.10.2.3. Antibiotik .............................................................. 21

2.10.2.3.1 Kloramfenikol ........................................ 24

2.10.2.3.2 Penisilin ................................................. 24

2.10.2.3.3 Kotrimoksazol ........................................ 25

2.10.2.3.4 Sefalosporin ........................................... 26

2.10.2.3.5 Kuinolon ................................................ 28

2.11 Tinjauan Tentang Antibiotika Cefotaxime ....................................... 29

2.11.1. Definisi Antibiotika Cefotaxime ........................................... 29

2.11.2. Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ............................ 30

2.11.3. Indikasi Antibiotika Cefotaxime ........................................... 31

Page 9: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

ix

2.11.4. Efek Samping Antibiotika Cefotaxime ................................. 31

2.11.5. Interaksi Obat Pada Antibiotika Cefotaxime ......................... 31

2.11.6. Farmakokinetika Antibiotika Cefotaxime ............................. 31

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .......................................................... 32

3.1 Uraian Kerangka Konseptual ………………………………………..32

3.2 Bagan Alir Kerangka

Konseptual................................. ……………………………………33

3.3 Kerangka Operasional . ………………………………………………34

BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................. 35

4.1 Rancangan Penelitian ………………………………………………..35

4.2 Populasi dan Sampel . ………………………………………………..35

4.2.1 Populasi ………………………………………………………..35

4.2.2 Sampel ..……………………………………………………….35

4.2.3 Kriteria Data Inklusi . ………………………………………….35

4.2.4 Kriteria Data Eksklusi …………………………………………35

4.3 Bahan Penelitian ........................ ……………………………………35

4.4 Instrumen Penelitian …………………………………………………35

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian .………………………………………36

4.6 Definisi Operasional …………………………………………………36

4.7 Metode Pengumpulan Data . …………………………………………36

4.8 Analisis Data ..……………………………………………………….37

BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................................... 38

5.1 Data Demografi pasien .................................................................... 38

5.1.1 Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 39

5.1.2 Demografi berdasarkan Usia ................................................... 39

5.1.3 Status Pasien ........................................................................... 39

5.2 Komplikasi Pada Pasien Demam Tifoid .......................................... 39

5.3 Penggunaan Cefotaxime Pada Pasien Demam Tifoid ....................... 40

5.3.1 Pola Penggunaan Cefotaxime Pada Pasien Demam Tifoid ..... 40

5.3.2 Terapi Antibiotika Cefotaxime Tunggal ................................. 40

5.3.3 Terapi Antibiotika Cefotaxime Kombinasi .............................. 40

5.3.4 Terapi Antibiotika Cefotaxime switch ..................................... 41

Page 10: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

x

5.2 Terapi Selain Antibiotik Cefotaxime yang diberikan Pada Pasien

Demam Tifoid ................................................................................. 42

5.3 Lama Penggunaan Antibiotik Cefotaxime ........................................ 43

5.4 Lama Perawatan di Rumah Sakit ..................................................... 43

5.5 Kondisi Keluar Rumah Sakit............................................................ 43

BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................. 44

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 54

LAMPIRAN ..................................................................................................... 59

Page 11: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Gejala demam tifoid ................................................................................. 12

II.2 Antibiotik demam tifoid............................................................................ 22

II.3 Beberapa contoh antibiotik cefotaxime di Indonesia ................................. 30

V.1 Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien Demam Tifoid di RSUD

Sidoarjo ................................................................................................ 39

V.2 Usia Pasien Demam Tifoid di RSUD Sidoarjo ...................................... 39

V.3 Status Pasien Demam Tifoiddi RSUD Sidoarjo .................................... 39

V.4 Komplikasi pada pasien demam tifoid .................................................. 39

V.5 Profil Penggunaan Antibiotik Cefotaxime Pada Demam Tifoid di RSUD

Sidoarjo ................................................................................................ 40

V.6 Pola Penggunaan Antibiotika Cefotaxime Tunggal Pada Pasien Demam

Tifoid di RSUD Sidoarjo ...................................................................... 40

V.7 Pola Penggunaan Antibiotika Cefotaxime Kombinasi Dengan Antibiotika

Lain Pada Pasien Demam Tifoid di RSUD Sidoarjo .............................. 41

V.8 Pola Penggunaan Antibiotika Cefotaxime switch Pada Pasien Demam

Tifoid di RSUD Sidoarjo ...................................................................... 41

V.9 Terapi Selain Antibiotika Cefotaxime Pada Pasien Demam Tifoid di RSUD

Sidoarjo ................................................................................................ 42

V.10 Lama Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Demam Tifoid di RSUD

Sidoarjo ................................................................................................ 43

V.11 Lama Perawatan di Rumah Sakit ........................................................... 43

V.12 Kondisi Keluar Rumah Sakit ................................................................. 43

Page 12: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Bakteri Salmonella typhi ............................................................................. 6

2.2. Komplikasi demam tifoid .......................................................................... 19

2.3. Struktur dasar cefotaxime ......................................................................... 30

3.1. Kerangka konseptual ................................................................................. 33

3.2. Kerangka operasional................................................................................ 34

5.1 Skema Eksklusi dan Inklusi Penelitian Pada Pasien Demam Tifoid ........... 38

Page 13: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. 59

2. Surat Pernyataan Bebas Plagiasi .................................................................. 60

3. Surat Keterangan Kelayakan Etik ................................................................ 61

4. Daftar Nilai Normal Data Laboratorium ...................................................... 63

Page 14: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

xiv

DAFTAR SINGKATAN

Hb : Hemoglobin

IgG : Imunoglobulin G

IgM : Imunoglobulin M

IM : Intra Muskular

IV : Intra Vena

JKN : Jaminan Kesehatan Nasional

KemenKes : Kementerian Kesehatan

KepMenKes : Keputusan Menteri Kesehatan

KRS : Keluar Rumah Sakit

MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin

MCV : Mean Corpuscular Volume

MDR : Multidrug Resistent

MDRST : Multidrug Resistent Salmonella Thypi

MRS : Masuk Rumah Sakit

OMP : Outer Membrane Protein

RBC : Red Blood Cell

RisKesDas : Riset Kesehatan Dasar

RMK : Rekam Medik Kesehatan

RR : Respiratory Rate

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

SGPT : Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

TD : Tekanan Darah

Page 15: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

xv

WBC : White Blood Cell

WHO : Word Health Organization

Page 16: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, A.W. 2006. Penggunaan antibiotik pada terapi demam tifoid anak di

RSAB Harapan Kita. Sari pediatric, 8, 174-180.

Ahmed, E., et al. 2011. British National Formulary 61. BMJ Group and RPS

Publishing

Anonim 2006. Pedoman Pengendalian Demam Tifoid In: M. K. Indonesia.

Jakarta.

Anonim 2008. Riset Kesehatan Dasar 2007. In: D. K. R. Indonesia. Jakarta.

Anonim 2012. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011. In: K. K. R. Indonesia.

Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Arydiana, F., & Sudra, R. I. 2015. Tinjauan Karakteristik Pasien Typhoid Fever Di

RSUD Kabupaten Karanganyar Tahun 2013. Rekam Medis, 9.

Butler, T. 2011. Treatment of typhoid fever in the 21st century: promises and

shortcomings. Clinical Microbiology and Infection, 17, 959-963.

Chiu, C. H., Su, L. H., & Chu, C. (2004). Salmonella enterica serotype

Choleraesuis: epidemiology, pathogenesis, clinical disease, and treatment.

Clinical Microbiology Reviews, 17(2), 311-322.

Cita, Y. P. 2011. Bakteri Salmonella Typhi Dan Demam Tifoid. Jurnal Kesehatan

Masyarakat Andalas, 6.

Darmawati, S. 2009. Keanekaragaman Genetik Salmonella typhi. Jurnal

Kesehatan, 2.

Harish, R., & Sharma, D. B., 1994. Cefotaxime in multi drug resistant typhoid fever.

Indian pediatrics, 31(2), 193-196.

Herawati, M.H. and Ghani, L. 2009. Hubungan faktor Determinan dengan Kejadian

Tifoid di Indonesia Tahun 2007. Media Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan, 19.

Izhar, T. 1999. Novalgin in pain and fever. Journal-Pakistan Medical

Association, 49, 226-227.

Judith A. Aberg, MD. 2007. Drug Information Handbook A Comprehensive

Resouce For All Clinicians and Heathcare Professionals. Lexi-Comp

Inc.

Page 17: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

xvii

Kalra, S., Naithani, N., Mehta, S. and Swamy, A. 2003. Current trends in the

management of typhoid fever. Medical Journal Armed Forces India, 59,

130-135.

Khan, A.M., Yousaf, M.N. and Mahmood, T. 2004. Current trends in the

management of typhoid fever. Gomal Journal of Medical Sciences, 2.

Kurniawati, M., Ikawati, Z., & Raharjo, B. 2012. The Evalution Of Metamizole Use

In Some Places Of Pharmacy Service In Cilacap County. Journal of

Management and Pharmacy Practice, 2(1), 50-55.

Lestari, W., et all. 2011. Studi Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Sistem

ATC/DDD dan Kriteria Gyysens di Bangsal Penyakit Dalam RSUP

DR.M.Djamil Padang. Fakultas Farmasi Pascasarjana, Universitas

Andalas, Padang

Limpitikul, W., Henpraserttae, N., Saksawad, R. and Laoprasopwattana, K. 2014.

Typhoid Outbreak in Songkhla, Thailand 2009–2011: Clinical Outcomes,

Susceptibility Patterns, and Reliability of Serology Tests. PloS one, 9,

e111768.

Mariana, Y., Setabudy, R., Istiantoro, Y.H., Gan, V.H.S., Kunardi, l., Nafrialdi and

Gan, S. 1995. Antimikroba. Farmakologi dan Terapi. 4 ed. jakarta: fkui.

Martin, S. and Jung, R. 2005. Gastrointestinal Infections and Enterotoxigenic

Poisonings. In: J. T. DiPiro, R. L. Talbert, G. C. Yee, G. R. Matzke, B. G.

Wells & B. P. L. Michael Posey (eds.) Pharmacotherapy 6ed. Amerika:

McGraw-Hill.

Mayers, D. (2009). Antimicrobial Drug Resistance: Clinical and Epidemiological

Aspects (Vol. 2). Springer Science & Business Media.

Muliawan, S. Y., Moehario, L. H., & Sudarmono, P. 2000. Validitas pemeriksaan

uji aglutinin O dan H S. typhi dalam menegakkan diagnosis dini demam

tifoid. J. Kedokteran Trisakti, 19, 82-6.

Musnelina, L., Afdhal, A.F., Gani, A. and Andayani, P. 2004. Pola Pemberian

Antibiotika Pada Pengobatan Demam Tifoid Anak di Rumah Sakit

Fatmawati Jakarta Tahun 2001-2002. Makara kesehatan, 8, 27-31.

Neal, M.J. 2006. Obat Antibakteri, Jakarta, Erlangga.

Nelwan, R. 2012. Tata Laksana Terkini Demam Tifoid, Jakarta, Departemen

Ilmu Penyakit Dalam, FKUI/RSCM.

Page 18: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

xviii

Ochiai, R. L., Acosta, C. J., Danovaro-Holliday, M., Baiqing, D., Bhattacharya, S.

K., Agtini, M. D., & Clemens, J. D. (2008). A study of typhoid fever in five

Asian countries: disease burden and implications for controls. Bulletin of

the World Health Organization, 86(4), 260-268.

Parry, C.M. 2006. Epidemiological and clinical aspects of human typhoid fever.

Salmonella infections: clinical, immunological and molecular aspects.

Pegues, D.A. and Miller, S.I. 2010. Salmonellosis. In: M. Dan L. Longo & M.

Anthony S. Fauci (eds.) Gastroenterology and Hepatology. 17 ed. china:

The McGraw-Hill.

Poeloengan, M., Komala, I. and Noor, S.M. 2014. Bahaya Salmonella terhadap

kesehatan. JITV, 19.

Pujiarto, P.S. 2011. Fever in Children. Journal of the Indonesian Medical

Association, 58.

Tjay, T. H., dan Rahardja, K., 2002, Obat – Obat Penting, Antibiotik, Edisi V,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Rampengan, H. N. 2013. Antibiotik terapi demam tifoid tanpa komplikasi pada

anak. Sari Pediatri, 14(5), 271-276.

Rahman, B., Wasfy, M., Maksoud, M., Hanna, N., Dueger, E. and House, B. 2014.

Multi‐drug resistance and reduced susceptibility to ciprofloxacin among

Salmonella enterica serovar Typhi isolates from the Middle East and Central

Asia. New microbes and new infections, 2, 88-92.

Rismarini, Z. A., & Merdjani, A. 2001. Perbandingan Efektifitas Klinis antara

kloramfenikol dan Tiamfenikol dalam Pengobatan Demam Tifoid pada

Anak.

Santillan, R.M., Garcia, G.R., Benavente, I. and Garcia, E. Efficacy of Cefixime in

the Therapy of Typhoid Fever. Proceedings-Western Pharmacplogy

Society, 2000. [Western Pharmacology Society]; 1998, 65-66.

Santoso, H. 2009. Kajian Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Kasus Demam

Tifoid Yang Dirawat Pada Bangsal Penyakit Dalam Di RSUP DR. Kariadi

Semarang Tahun 2008. Medical faculty.

Saraswati, N.A., Junaidi, A. and Ulfa, M. 2012. Karakteristik Tersangka Demam

Tifoid Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang

Periode Tahun 2010.

Page 19: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

xix

Scholar, E. M., & Pratt, W. B., 2000. The antimicrobial drugs. Oxford University

Press.

Shetty, N., Tang, J. W., & Andrews, J. 2009. Infectious Disease: Pathogenesis,

Prevention and Case Studies. John Wiley & Sons. 133.

Sidabutar, S. and Satari, H.I. 2010. Pilihan Terapi Empiris Demam Tifoid pada

Anak: Kloramfenikol atau Seftriakson? Sari Pediatri, 11, 434-9.

Siwi, S.U., 2012. Analisis Penggunaan Antibiotik Pada Terapi Demam Tifoid

Pasien Rawat Inap Di RSU PKU Muhammadiyah Bantul Pada Tahun

2010 Dan 2011 Dengan Metode ATC/DDD.

Soekardjo, B., Hardjono, S., Sondakh, R.,_. Hubungan Struktur-Aktivitas Obat

Antibiotika. Dalam: Soekardjo, B., Siswandono., 2008. Kimia Medisinal,

Edisi ke-2. Surabaya: Pusat penerbitan dan Percetakan Unair, pp 112

Sopyan, I., Maulana, R. S., Rahayu, D., 2011. Validasi Metode Analisis Senyawa

Cefotaxime Dengan Standar Internal Cefadroxil Secara Kromatografi

Cair Kinerja Tinggi. Sumedang: Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran

Southwick, F. S. 2008. Infectious Disease: A Clinical Short Course. McGraw-Hill

Osborne Media.

Sulistiati, P. T. 2013. Potensial Interaksi Obat Pada Pasien Demam Tifoid Di

Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Di Surakarta Tahun 2011

(Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Suryatini and Dasril Daud. 2001. Perawatan Singkat Demam Tifoid Pada Anak.

Sari Pediatri, 3, 77-82.

Sweetman, S.C., et alI. 2009. Martindale The Complete Drug Reference Thirty-

sixth edition. Pharmaceutical press 1291.

Tatro, D. S., 2003. A to Z Drug Facts. Facts & Comparisons, Electronic version

Tjipto, B.W., Kristiana, L. and Ristrini, R. 2009. Kajian Faktor Pengaruh Terhadap

Penyakit Demam Tifoid Pada Balita Indonesia. Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan, 12.

Wahyudin, E., & Saruddin, B. 2011. Pola Penggunaan Antibiotik pada

Gastroenteritis Berdampak Diare Akut Pasien ANak Rawat Inap di Badan

Layanan Umum Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Selama

Tahun 2009. MAJALAH FARMASI DAN FARMAKOLOGI, 15.

Page 20: SKRIPSI - core.ac.uk · PDF fileminggu pertama dapat berupa demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare ... Mekanisme Kerja Antibiotika Cefotaxime ... 3.2 Bagan Alir Kerangka

xx

Wardhani, Prihatini and Probohoesodo, M.Y. 2006. Kemampuan Uji Tabung Widal

Menggunakan Antigen Import dan Antigen Lokal. Indonesian Journal of

Clinical Pathology and Medical Laboratory, 12, 81-87.

WHO, W.H.O. 2003. Background document: the diagnosis, treatment and

prevention of typhoid fever.