skripsi agus bab 1 - 3

73
KONSTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS SENDI PERGELANGAN KAKI TERHADAP TENDANGAN SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW DI MTs EL-KARIM WARUNGGUNUNG KABUPATEN. LEBAK Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Menempuh ujian akhir sarjana pendidikan AGUS FATCHUROHMAN NIM. 432230309050052 PROGRAM PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN PENDIDIKAN 1

Upload: dea-dermaga-putra

Post on 15-Nov-2015

247 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

2

KONSTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS SENDI PERGELANGAN KAKI TERHADAP TENDANGAN SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW DI MTs EL-KARIM WARUNGGUNUNG KABUPATEN. LEBAK

SkripsiDiajukan untuk memenuhi salah satu syaratMenempuh ujian akhir sarjana pendidikan

AGUS FATCHUROHMANNIM. 432230309050052

PROGRAM PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATANSEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN PENDIDIKAN(STKIP) SETIA BUDHI RANGKASBITUNG2013

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahDalam permainan sepak takraw setiap pemain dituntut untuk menguasai teknik, taktik juga kondisi fisik. Karena faktor tersebut di atas merupakan syarat bagi pemain sepak takraw, ketiga faktor tersebut saling berhubungan satu sama lainnya dalam menunjang berlangsungnya permainan sepak takraw.Teknik adalah suatu cara melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam olahraga teknik dapat diartikan sebagai suatu proses gerakan dan pembuktian dalam melakukan praktik sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam suatu cabang olahraga.Salah satu teknik dasar permainan dalam sepak takraw adalah servis oleh Karen itu dalam permainan sepak takraw penggunaan servis mempunyai pengaruh yang sangat penting yang dilakukan tekong untk memulai permainan dan bisa mendapatkan poin oleh regu yang melakukan servis. Tujuan suatu servis hendaknnya dipusatkan pengacuan permainan atau pertahanan lawan sehingga kita dapat mengatur ser ngan yang mematikan dan sulit menerima bola oleh lawan. Karena pembahasan tentang unsur teknik dalam keterampilan permainan sepak takraw dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu :a. Teknik badan, yaitu gerakan-gerakan dalam sepak takraw tanpa bola.Unsur teknik badan khusus dalam sepak takraw, diantaranya: cara lari dan mengubah arah, cara melompat, dan gerak tipu tanpa bola.b. Teknik dengan bola, yaitu gerakan-gerakan dalam sepak takraw dengan bola.Unsur-unsur teknik dasar dengan bola antara lain :1. Menendang bola2. Menerima bola3. Menyundul bola4. Gerak tipu dengan bolaSepak takraw lebih menitik beratkan pada penguasaan teknik dasar dan skil, karena permainan sepak takraw dilakukan dilapangan dengan ukuran yang lebih kecil yang berbeda dari lapangan bola sepak lainnya. Lapang sepak takraw sendiri menggunakan jaring ketika sedang bermain dan terbagi menjadi dua regu yang tersekat oleh jaring, jadi tidak ada kontak fisik dengan pemain lawan. Penguasaan teknik dasar dalam permainan sepak takraw dari bagian kaki yang sering digunakan ada beberapa macam, diantaranya ialah :1. Dengan kaki sebelah dalam2. Dengan punggung kaki sebelah dalam3. Dengan punggung kaki4. Dengan punggung kaki bagian luarSeperti telah dijelaskan di atas, bahwa salah satu manfaat penguasaan teknik dasar sepak takraw ialah untuk membuka pertahanan lawan dengan cara mengecoh / melakukan feinting: dalam melakukan usaha tersebut diperlukan penguasaan keterampilan teknik mendorong bola yang sempurna, serta didukung oleh kondisi fisik yang baik, terutama kondisi fisik yang mendukung langsung terhadap pergerakan yang dibutuhkan dalam penguasaan teknik dasar, misalnya akselerasi.Maka atas dasar permasalahan tersebut di atas, penulis tertarik untuk meneliti sejauh mana kontribusi Latihan Power Tungkai dan Fleksibilitas Sendi Pergelangan Kaki Terhadap Tendangan service Pada Permainan Sepak Takraw di MTs El - Karim Kec. Warunggunung Kab. Lebak.

B. Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, penulis dapat diidentifikasi sebagai berikut:1. Belum diketahui power otot tungkai terhadap tendangan servis sepak takraw.2. belum diketahui fleksibilitas sendi pergelangan kaki terhadap tendangan servis sepak takraw.3. Belum diketahui kontribusi power otot tungkai dan fleksibilitas sendi pergelangan kaki mempunyai kontribisi dalam servis sepk takraw.

C. Pembatasan MasalahPenelitian ini membahas tentang kontribusi power otot tungkai dan fleksibilitas sendi pergelangan kaki terhadap tendangan servis dalam permainan sepak takraw pada siswa putra kelas VII dan VIII di MTs El-Karim Warunggunung Kab. Lebak

D. Perumusan Masalah Sehubungan dengan hal di atas dan sesuai dengan latar belakang masalah, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Seberapa besar Power tungkai memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tendangan service pada permainan sepak takraw di MTs El - Karim Kec. Warunggunung Kab. Lebak ?2. Seberapa besar latihan fleksibilitas sendi pergelangan kaki memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tendangan service pada permainan sepak takraw di MTs El - Karim Kec. Warunggunung Kab. Lebak?3. Apakah tersapat kontribusi Power tungkai dan fleksibilitas sendi pergelangan kaki terhadap tendangan service pada permainan sepak takraw di MTs El - Karim Kec. Warunggunung Kab. Lebak? E Tujuan PenelitianSetiap penelitian sudah barang tentu mempunyai tujuan yang untuk dicapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :1. Untuk mengetahui seberapa besar latihan Power tungkai memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tendangan service pada permainan sepak takraw di MTs El - Karim Kec. Warunggunung Kab. Lebak2. Untuk mengetahui apakah latihan fleksibilitas sendi pergelangan kaki memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tendangan service pada permainan sepak takraw di MTs El - Karim Kec. Warunggunung Kab. Lebak3. Untuk mengetahui apakah kontribusi antara otot power tungkai dan fleksibilitas sendi pergelangan kaki terhadap tendangan service pada permainan sepak takraw di MTs El - Karim Kec. Warunggunung Kab. Lebak.. Manfaat PenelitianSetelah penelitian ini dilaksanakan dan diketahui mana dari kedua bentuk latihan senam kesegaran jasmani itu yang paling besar pengaruhnya, maka dapat dirasakan manfaatnya sebagai berikut:1 Bagi guru pendidikan jasmania. Menambah wawasan tentang berbagai bentuk peningkatan kesegaran jasmani dan pengembangan diri.b. Bagi guru dan pelatih olah raga hendaknya menggunakan pola latihan yang sesuai dalam mengembangkan kemampuan tendangan service dalam permainan sepak takraw.

G. Anggapan Dasar dan Hipotesisa. Anggapan dasarSetiap akan melakukan penelitian diperlukan anggapan dasar sebagai titik tolak pemikiran terhadap penelitian yang akan dilakukan. Hal ini sesuai dengan pendapat Surakhmad (1990: 107) yang mengemukakan sebagai berikut: Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik itu. Berdasarkan penjelasan atau definisi anggapan dasar di atas, penullis mempunyai anggapan dasar sebagai berikut:1. Pendapat Coerver (1987 : 85) diantaranya ialah:a. Teknik menendangb. Tenaga yang dikeluarkanc. Sasaran2. Pendapat Harsono (1988 : 177) yaitu: Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting ( bukan yang paling penting) guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan, karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik, dan dengan kekuatan atlet akan dapat menendang dengan jauh.3. Pendapat Hidayat (2000: 72) yaitu: Latihan dinamis negatif memungkinkan pengembangan puncak tegangan jauh di atas dinamis positif dan latihan kekuatan maksimum statis.4. Pendapat Setiawan (1992: 114) yaitu: Seseorang yang lentuk akan lebih lincah gerakannya dan dengan demikian akan lebih baik prestasinya, karena itu kelentukan perlu dilatih.5. Kelebihan dan kekurangan latihan Power tungkai dan fleksibilitas sendi pergelangan kaki terhadap tendangan bola melambung

b. HipotesisHipotesis merupakan penuntun ke arah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus dicari pemecahannya. Hipotesis menurut Surakhmad (1989: 39) yaitu:Secara etimologi hipotesis berarti sesuatu yang masih kurang dari (hypo) sebuah kesimpulan pendapat (thesis). Dengan kata lain hipotesa adalah sebuah kesimpulan, tetapi kesimpulan ini belum final, masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis adalah suatu jawaban juga yang dianggap besar kemungkinannya untuk menjadi jawaban yang benar.

Mengacu pada permasalahan yang penulis hadapi, maka hipotesis yang penulis ajukan nanti merupakan suatu jawaban atau kesimpulan yang bersifat sementara yang artinya memerlukan pembuktian lebih lanjut akan kebenarannya.Sehubungan dengan uraian serta pengertian hipotesis di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Latihan Power tungkai memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tendangan bola servis pada permainan sepak takraw di MTs El - Karim Kec. Warunggunung Kab. Lebak2. Latihan fleksibilitas sendi pergelangan kaki memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tendangan bola servis pada permainan sepak takraw di MTs El - Karim Kec. Warunggunung Kab. Lebak.3. Latihan Power tungkai dan latihan fleksibilitas sendi pergelangan kaki memberikan kontribusi terhadap tendangan bola servis pada permainan sepak takraw MTs El - Karim Kec. Warunggunung Kab. LebakH. Definisi IstilahUntuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan istilah-istilah tersebut, yaitu : 1. Kontribusi. Menurut Poerwadarminta (1986:521), dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti uang iuran (kepada perkumpulan, dan sebagainya). Dalam penelitian ini yang dimaksud kontribusi adalah sumbangan atau dukungan dari variabel bebas yaitu latihan Power tungkai dan fleksibilitas sendi pergelangan kaki terhadap variabel terikat yaitu tendangan service dalam permainan sepak takraw.2. Latihan, menurut Balai Pustaka dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:502) adalah Pendidikan untuk memperoleh kemahiran atau kecakapan. Sedangkan menurut Harsono (1988:101), latihan adalah Proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya.3. Kelentukan menurut Harsono (1988:163) yaitu: Kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi.4. Persendian menurut Hidayat (1990:19) yaitu: terdapat pada tubuh kita dimana antara tulang yang satu berkait atau bertemu dengan tulang yang lain.5. Tungkai adalah anggota badan bagian bawah (inferior / lower ektremity), pengertiannya menurut Damiri (1994:56) sebagai berikut: Tungkai sesuai dengan fungsinya sebagai alat gerak, ia menahan berat badan bagian atas, ia dapat memindahkan tubuh (bergerak), ia dapat menggerakkan tubuh kearah atas, dan ia dapat menendang dan lain sebagainya.6. Tendangan. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (1988:20) yaitu: Gerakan-gerakan mengayun kaki atau tungkai dengan cara mengayun kaki ke muka atau ke sisi.7. Sepak takraw adalah permainan yang dilakukan oleh dua regu yang dibatasi dengan jaring dan dari tiap regu berusaha memasukan bola sebanyak banyaknya ke daerah permainan lawan dengan menggunakan kepala sebagai sundulan dan kaki untuk menendang.

BAB IILANDASAN TEORITIA. Hakekat Power Otot TungkaiKekuatan merupakan unsur penting dalam tubuh manusia seperti yang dikemukakan oleh Ismaryati (2006:111), kekuatan adalah tenaga kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha maksimal. Sedangkan menurut M. Sajoto (1995: 8), Kekuatan otot tungkai adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk memerima beban sewaktu melakukan aktivitas. Menurut Hamidi, Ahmad (Harsono, 2007: 83) Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap sesuatu tahanan. Terdapat beberapa macam tipe kekuatan yang harus diketahui, yaitu kekuatan umum, kekuatan khusus, kekuatan maksimum, daya tahan kekuatan, kekuatan absolut dan kekuatan relatif, menurut Ismaryati (2006: 111).Kekuatan umum adalah kekuatan sistem otot secara keseluruhan.1)Kekuatan khusus, merupakan kekuatan otot tertentu yang berkaitan dengan gerakan tertentu pada cabang olahraga.2)Kekuatan maksimum adalah daya tertinggi yang dapat ditampilkan oleh sistem syaraf otot selama kontraksi volunter (secara sadar) yang maksimal.3)Daya tahan kekuatan ditampilkan dalam serangkai gerakan yang bersinambung dari bentuk menggerakan beban ringan berulang-ulang.4)Kekuatan absolut adalah kemampuan atlet untuk melakuakan usaha yang maksimal tanpa memperhitungan berat bebannya.5)Kekuatan relatif adalahkekuatan yang ditunjukan dengan perbandingan antara kekuatan absolut (absolut strength) dengan berat badan (body weight). Dengan demikian kekuatan relatif bergantung pada berat badan, semakin berat badan seseorang semakin besar peluangnya untuk menampilkan kekuatannya.Setiap cabang olahraga membutuhkan kekuatan yang lebih dan berbeda, ada yang membutuhkan kekuatan umum dan daya tahan yang lama, ada yang membutuhkan kekuatan absolut, ada yang membutuhkan kekuatan kekuatan relatif dan ada yang membutuhkan kekuatan maksimal saja. Di dalam permainan sepaktakraw kekuatan yang dibutuhkan adalah jenis kekuatan khusus yaitu pada saat melakukan gerakan sepak mula, seperti yang dikemukakan oleh Ismaryati (2006: 111) kekuatan khusus, merupakan kekuatan otot tertentu yang berkaitan dengan gerakan tertentu pada cabang olahraga.Mengenai kekuatan otot menurut M. Sajoto (1995:8) mengemukakan bahwa kekuatan otot tungkai adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu melakukan aktivitas. Menurut Rusli Lutan, dkk (2006: 66) kekuatan adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik seseorang secara keseluruhan. MenurutWillmor dan Costiil(Setiyaningsih, 2007: 24) kekuatan otot adalah kemampuan maksimal otot atau sekelompok otot untuk membangkitkan suatu tenaga terhadap suatu tahanan.Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan otot merupakan komponen kondisi fisik seseorang yang diciptakan oleh otot atau sekelompok otot yang digunakan tubuh serta melawan tahanan beban dalam aktivitas olahraga atau aktivitas tertentu.Kekuatan otot merupakan salah satu faktor penunjang bagi seseorang untuk mencapai prestasi yang maksimal. Pada olahraga yang menggunakan otot tungkai seperti permainan sepaktakraw, kekuatan tungkai sangat penting karena di dalam teknik dasar sepaktakraw seperti, servis, smash, block, passing dan lain-lain gerakan yang diperlukan. Maka tidak mungkin seseorang pemain sepaktakraw akan berprestasi tanpa menggunakan kekuatan otot tungkainya dalam bermain sepaktakraw.Rangkaian otot tungkai sebagai berikut:1.Otot tungkai atas (otot pada paha)Mempunyai selaput pembungkus yang sangat kuat dan disebut fasia lata yang dibagi atas 2 golongan yaitu:a.Otot abduktor terdiri dari:1)Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam2)Muskulus adduktor brevis sebelah tengah3)Muskulus abduktor longus sebelah luarKetiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus abduktor femoralis. Fungsinya menyelenggarkan gerakan abduksi dari femur.b.Muskulus ekstensor (quadriseps femoris) otot berkepala empat. Otot ini merupakan otot yang terbesar terdiri dari:1)Muskulus rektus femoris2)Muskulus vastus lateralis eksternal3)Muskulus vastus medialis internal4)Muskulus vastus intermedial5)Ototfleksor femoris, yang terdapat di bagian belakang paha terdiri dari:a)Biseps femoris, otot berkepala dua.Fungsinya membengkokkan paha dan meluruskan tungkai bawah.b)Muskulus semi membranosus, otot seperti selaput. Fungsinya membengkokkan tungkai bawah.c)Muskulus semi tendinosus, otot seprti urat.Fungsinya membengkokkan urat bawah serta memutarkan ke dalam.d)Muskulus sartorius, otot penjahit.Bentuknya panjang seperti pita, terdapat di bagain paha. Fungsi: eksorotasi femur memutar ke luar pada waktu lutut mengetul, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan ke luar.2.Otot tungkai bawahTerdiri dari:a.Otot tulang kering depanmuskulus tibialis anterior. Fungsinya mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki.b.Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya meluruskan jari telunjuk ke tengah jari, jari manis dan kelingking kaki.c.Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki. Urat-urat tersebut dipaut oleh ikat melintang dan ikat silang sehingga otot itu bisa membengkokkan kaki ke atas. Otot-otot yang terdapat di belakang mata kaki luar dipaut oleh ikat silang dan ikat melintang. Fungsinya dapat mengangkat kaki sebelah luar.d.Urat akiles (tendo achlilles). Fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai bawah lutut (muskulus popliteus). Yang:1)Berpangkal pada kondilus tulang kering.2)Melintang dan melekat dikondilus lateralistulang paha. Fungsinya memutar fibia ke dalam (endorotasi). Otot ketul jari (muskulus fleksor falangus longus). Berpangkal pada tulang kering dan uratnya menuju telapak kaki dan melekat pada ruas jari kaki. Fungsinya membengkokkan jari dan menggerakkan kaki ke dalama.Otot ketul empu kaki panjang (muskulus falangus longus). Berpangkal pada betis, uratnya melewati tulang jadi dan melekat pada ruas empu jari. Fungsinya membengkokkan empu kaki.b.Otot tulang betis belakang (muskulus tibialis posterior). Berpangkal pada selaput antara tulang dan melekat pada pangkal tulang kaki. Fungsinya dapat membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki di sebelah ke dalam.c.Otot kedang jari bersama. Letaknya di punggung kaki, fungsinya dapat meluruskan jari kaki (muskulus ekstensor falangus1-5).Otot-otot yang lain antara lain:1. Otot ketul2. Otot penengah empu kaki, telapak di telapak kaki3. tot penepsi, terletak di sebelah punggung kaki.

Gambar 1Otot tungkaiKingberaksi, 2013:03

B. Hakekat Fleksibilits Sendi Pergelangan KakiFleksibelitas adalah jangkauan gerakan yang dapat dilakukan tangan dan kaki. Kulit, jaringan yang berhubungan, dan kondisi sendi membatasi jangkauan gerakan, begitu juga dengan lemak tubuh yang berlebihan. Cedera terjadi bila tangan dan kaki dipaksa bergerak melebihi jangkauan normalnya, jadi meningkatnya fleksibelitas mengurangi potensi ini.Latihan fleksibelitas sangat penting bila anda berlatih untuk meningkatkan tenaga atau daya tahan. Latihan ini membantu anda mempertahankan jangkauan gerakan yang dapat saja berkurang. Kebanyakan pelari memilih peregangan untuk membuat waktu luang menjadi lebih menyenangkan. Betis, hamstring, kunci paha, otot punggung menjadi tegang dan sakit, khususnya setelah intensitas atau durasi latihan ditambah, dan peregangan setiap hari dapat menunjukkan perbedaan antara kesenangan dan ketidaknyamanan. Fleksibelitas memberikan kontribusi pada pekerjaan dan olahraga. Kurangnya fleksibelitas diimplikasikan dalam perkembangan cedera yang akut dan kronis dan masalah di bagian bawah punggung. Kita semua mendapat keuntungan dari latihan peregangan secara teratur, dan orang yang lebih tua memiliki kebutuhan khusus, karena jaringan yang berhubungan menjadi semakin tidak elastis.Pergelangan kakiterdiri dari ujung-ujungtulang keringsertatulang betisdantumit. Tulang-tulang itu disatukan oleh ligamen yang cukup kuat, sehingga membentuksendi. Berikut ini cara merawat persendian tersebut agar tidak mudah cedera.Sendi pergelangan kaki dapat menjadi stabil karena adanya bungkus sendi dan ligamen yang kuat. Sendi pergelangan kaki sering mengalami cedera. Padahal, persendian ini harus dapat berfungsi dengan baik karena sangat diperlukan waktu kita berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang lain. Sendi pergelangan kaki harus mendapat perhatian yang cukup agar tidak mudah mengalami cedera. Salah satu usaha untuk menguatkannya adalah dengan melatih yang terlibat secara aktif dalam menggerakkan sendi pergelangan kaki. Gambar 2Sendi Pergelangan kaki(http:// id.wikipedia.org/wiki/ankel)

C. Hakekat Permainan Sepak Takraw

Olah raga sepak raga yang kini lazim dikenal sebagai sepak takraw, sepintas hanya sebagai permainan yang mengandalkan fisik dengan gerakan-gerakan salto, sambil menendang bola agar jatuh di daerah lawan. Namun, hanya sedikit yang mengetahui bahwa nenek moyang sepak takraw adalah sepak raga. Sebuah permainan tradisional khas Makassar. Menelusuri lebih jauh historis sepak raga itu, M.Dahlan Dg Gassing, salah seorang tokoh yang mengembangkan sepak raga di Desa Kaemba, Dusun Pattene, Kabupaten Maros, bercerita tentang sejarah perkembangan permainan rakyat yang salah satunya berkembang di Desa Kaemba ini. Dituturkan, sebelum berkembang menjadi sebuah olahraga takraw, maraga (gerakan melakukan raga), pada dasarnya adalah gerakan-gerakan seni bela diri. Ber-dasarkan cerita turun-temurun di Kaemba, permainan raga muncul dari sebuah kampung yang dahulu disebut Ujung Bulo, sebuah kampung Paraga. Dari tempat inilah awal mula berkembangnya seni maraga. Namun gerakan-gerakan ini pada mulanya hanyalah gerakan biasa tanpa iringan gendang, gong dan perangkat musik tradisonal lain yang kini kerap mengiringi paraga. Dalam perkembangannya, kedatangan seorang Karaeng (raja) dari Gowa yang menyebarkan Islam dengan memperkenalkan alat-alat musik tradisional seperti gendang dan gong membuat maraga tidak lagi dilakukan dengan hanya gerakan-gerakan seperti biasa, namun diiringi dengan alat-alat musik tradisional tadi. Dengan demikian, bisa dipastikan maraga adalah salah satu medium penyebaran agama Islam di Kaemba. Hal ini hampir sama dengan yang dilakukan Sunan Kalijaga di Pulau Jawa, ketika melakukan syiar Agama Islam. Sebab melalui cara-cara seperti inilah, Islam dengan mudah diterima masyarakat, tanpa harus melalui jalan-jalan kekerasan. Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak takraw dan bola volley, dimainkan di lapangan ganda badminton, dan pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World Championships, yang terakhir diadakan di Bangkok, Thailand.Permainan ini berasal dari abad ke-15 dan disebut Takraw dalam bahasa Thai dan Sepak Raga dalam bahasa Melayu. Bola terbuat dari anyaman rotan dan pemain berdiri membentuk lingkaran. Pada tahun 1940-an hal ini berubah dengan menggunakan jaring dan peraturan angka. Di Filipina permainan ini disebut Sipa, di Burma Chinlone, di Laos Kator.Peraturannya sama dengan bola volley dengan perbedaan1. pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan2. pemain atau tim hanya boleh menyentuh bola 3 kali berturut-turut

D. Bentuk PermainanSuatu permainan dilakukan di atas lapangan yang rata persegi empat panjang, terbuka atau tertutup ang tidak dihalangi oleh suatu benda apapun. Lapangan ini dibatasi oleh jaring (net). Bola yang dipakai ialah bola terbuat dari rotan yang dianyam bulat seperti bola (bola seperti yang dipergunakan dalam permainan sepak raga). Pada permainan ini mempergunakan terutama kaki dan juga boleh dengan kepala. Bola dimainkan dengan mengembalikannya melewati jaring. Permainannya terdiri dari dua pihak yang berhadapan, maisng-masing terdiri dari 3 (tiga) orang. Tujuan dari setiap pihak/regu adalah mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga dapat jatuh di lapangan lawan atau menyebabkan lawan membuat pelanggaran atau bermain salah.a. Lapangan dan UkuranLapanganPanjang = 13, 42 meter dan lebar = 6, 10 meter Garis batas: garis (lines) diberi tanda dengan menggunakan tali, kayu atau ditandai kapur yang lebarnya kurang lebih 5 cm Lingkaran tengah : Di tengah sebuah lapangan ada lingkaran yaitu tempat melakukan sepakan permulaan (servis). Garis menengah lingkaran 61 cm. Garis seperempat lingkaran : Pada penjuru tengah kedua lapangan terdapat garis seperempat lingkaran tempat kan bola kepada pemain yang melakukan sepakan permulaan (servis) dengna jari-jari 90 cm. b. Tiang dan Jaring (net)Tiang: Dua buah tiang didirikan di tengah-tengah kedua garis samping di sebelah luar dengan jarak 30, 5 cm dari samping. Tinggi tiang 5 kaki 1 inchi (1, 55 m). Jaring (net) : Jaring dibuat dari bahan yang biasa untuk itu (benang kasar/tali) atau dengan nylon dengan ukuran lubang-lubangnya 4-5 cm. Lebar jaring 72 cm dan panjangnya tidak lebih dari 6,71 m. Pada pinggir atas, bawah dan samping dibuat pita selebar + 5 cm yang diperkuat oelh tali yan g diikatkan pada kedua ring. Tinggi jaring 1,55 m dari tanah/lantai.

Gambar 2.2Lapangan sepak takraw(Sumber : M.Sofyan, 2009:17)

c. BolaBola dibuat dari rotan yang selapis, dianyam bentuk bulat seperti bola. Terdiri dari 9 sampai dengan 11 anyaman dan mempunyai 12 lubang. Lingkaran bola 41 sampai 43 cm.

Gambar 2.3Bola Takraw(Sumber: M. Sopiyan, 2009:41)

d. Pemaina. Permainan ini dimainkan oleh dua regu yang masing-masing pihak terdiri dari 3 (tiga) orang.. Satu orang dari tiga pemain ini berdiri di belakang yang dinamakan "TEKONG". b. Dua orang lagi ialah pemain depan, seorang di kiri dan seorang di kanan. Pemain yang di sebelah kiri dinamakan APIT KIRI dan yang di sebelah kanan dinamakan APIT KANAN. c. Istirahat bisa diberikan selama 5 menit sebelum games (set) terakhir dimulai. e. Petunjuk untuk wasitWasit dapat meningkatkan mutu dari permainan sepaktakraw ini jika ia memimpin dengan penuh semangat dan disiplin. Sebelum permainan dimulai, wasit terlebih dahulu hendaklah : 1. Memeriksa lapangan, garis (lines), jaring (net), bola dan keadannya. 2. Memberikan petunjuk secara singkat kepada penjaga garis (lines man). 3. Menetapkan regu mana yang pertama melakukan servis (sepakan permulaan) 4. Memperkenalkan regu yang akan bermain dan pemain-pemainnya. 5. Mengumumkan regu yang pertama melakukan sepakan permulaan (servis) 6. Mulai permainan : Sebelum angka 0-0 diumumkan, Wasit hendaklah : a. Mengawasi regu yang menerima servis Ketiga-tiganya berada di dalam lapangan Tidak membelakangi regu yang melakukan servis b. Mengawasi regu yang melakukan sepakan permulaan (servis) Ketiga-tiganya berada di dalam lapangan Kedua kaki pemain apit kanan/apit kiri dalam seperempat lingkaran, kecuali Tekong sebelah kakinya (kanan/kiri) di dalam lingkaran. Tidak menginjak garis manapun juga (walaupun seorang) Tempat pemain tidak bertukar. APIT tidak mengangkat kakinya sewaktu kan bola atau Tekong sewaktu melakukan sepakan permulaan. Menyepak bola sepakan permulaan c. Menyerukan perkataan berikut jika regu yang melakukan servis mati Kandas dengan 3 kali service pindah bola.d. Menyerukan perkataan "Batal" jika kedua regu (walaupun seorang dalam permainan) Mengapit atau menahan bola Meningjak garis tengah. Menyentuh jarring. Memainkan bola lebih dari tiga kali berturut-turut. Bola kena tangan (bawah bahu hingga jari). Menggertak, melakukan gerakan-gerakan menghadang atau berjalan jalan.

f. Servis Memegang tiang jaring atau bangku wasit Masuk ke lapangan lawan Menahan kawannya dari menyentuh jaring, tiang jaring bahu wasit atau garis tengah Mengumumkan angka sebelum servis dilakukan Mengumumkan perkataan berikut ini jika terjadi tambahan angka (menanyakan kepada regu yang menunggu angka 13 atau 14). Angka 13 sama tambahan angka 5 Angka 14 sama tambahan angka Angka 14,16,17... bola akhir Game terakhir... Tukar tempat (angka 8 pertama) Mengumumkan kemenangan sesuatu regu Menang WO.

Pakaian PemainPemain-pemain harus berpakaian olahraga dengan teratur dan memakai sepatu karet Undian (Toss) Sebelum suatu permainan dimulai, wasit melakukan undian dengan mempergunakan uang logam (toss of coin) untuk memilih bola atau tempat. Wasit dan penjaga garis (lines man)Permainan di pimpin oleh seorang wasit dan seorang pembantu wasit (wasit II) dengan dibantu oleh 6 orang penjaga garis yang duduk di 4 penjuru lapangan. Permulaan permainanRegu yang memilih bola yang pertama memulai permainan selanjutnya pemenang game (set) pertama memulai permainan set kedua. Cara-cara melakukan sepakan permulaan (servis) a. Tekong (Server) itu hendaklah sebelah kakinya berada dalam lingkaranb. Pelambung bola haruslah berdiri dalam lingkaran penjuru di bagian tengah c. lapangan d. Pemain yang seorang lagi haruslah berada di dalam lingkaran penjuru lainnya e. Regu yang menerima servis boleh berdiri di mana saja di dalam lapangannya f. Jika pada waktu servis bola menyentuh jaring dan masuk ke dalam lapangan lawan di anggap sah.

Kesalahan, pelanggaran (faults) dan matiKesalahan pelanggaran (Faults) :

a. Untuk regu yang melakukan servis : - Tekong tidak menyepak bola pada lambungan pertama - Tekong tidak meletakan sebelah kakinya dalam lingkaran sewaktu melakukan servis - Kedua kaki pelambung bola dan pemain depan lainnya (Apit kiri/Apit kanan) tidak berada di dalam garis seperempat lingkaran ; kecuali tekong sebelah kakinya (kiri/kanan) berada di dalam lingkaran - Apit kiri/Apit kanan mengangkat kaki sewaktu kan bola atau tekong sewaktu sepakan permulaan (servis) - Menginjak garis (walaupun seorang) - Berada di luar lingkaran - Tempat pemain-pemain bertukar

Gambar 2.4Gerakan service sepak takraw(Sumber www.takrawcanada.com)

b. Untuk regu yang menerima servis : - Berada di luar lapangan - Berjalan, menggertak, mengejek dengan tujuan mengganggu pihak lawan Mati bagi regu yang melakukan servis : - Bola menyangkut jaring dan tidak masuk ke lapangan lawan - Bola menyentuh jaring dan tidak masuk lapangan lawan, jatuh di luar lapangan - Bola ke luar lapangan - Tidak dapat membuat points

c. Kedua regu dalam permainan : - Menginjak garis tengah - Bola jatuh di dalam lapangan sendiri atau di luar lapangan - Bola menyentuh jaring dan tidak masuk lapangan lawan - Bola mengenai tangan atau lengan - Mengepit bola - Memegang jaring atau tiang jaring - Memainkan bola lebih dari 3 kali berturu-turut

E. Latihan Kekuatan Power TungkaiSecara fisiologis kekuatan merupakan kemampuan otot mengatasi beban atau tahanan, sedangkan secara fisikalis kekuatan merupakan hasil perkalian antara masa dengan kecepatan (Acceleration). Kekuatan merupakan kemampuan dasar kondisi fisik, tanpa kekuatan orang tidak bisa melompat, menarik, mendorong, menahan dan sebagainya. Jadi jelas kekuatan dibutuhkan dalam kebanyakan aktifitas fisik. Setiap cabang olahraga memerlukan kekuatan. Besar kekuatan yang dibutuhkan sangat tergantung pada karakteristik cabang olahraganya.Jenis kekuatan menurut Depdiknas (2000: 108) berdasarkan jenisnya diantaranya:

1. Kekuatan maksimalMerupakan kemampuan otot untuk mengatasi beban atau tahanan secara maksimal2. Kekuatan kecepatan (Power)Merupakan kemampuan otot untuk mengatasi beban atau tahanan dengan kecepatan kontraksi.3. Daya tahan kekuatanMerupakan kombinasi antara kekuatan dan daya tahan

Cara yang paling populer dan paling berhasil dalam meningkatkan kekuatan adalah dengan latihan-latihan tahanan (Resistence exercise). Latihan tahanan adalah latihan dimana seorang atlet harus mengangkat, mendorong atau menarik suatu beban, baik itu badan atlet sendiri maupun bobot lain dari luar (External resistance). Latihan external harus dilakukan sedemikian rupa sehingga atlet harus mengeluarkan usaha maksimal atau sub maksimal untuk menahan beban tersebut. Beban harus sedikit demi sedikit bertambah berat, agar perkembangan otot dijamin. Karena itu latihan tahanan harus selalu merupakan latihan yang kian meningkat bobotnya.Latihan tahanan, menurut kontraksi ototnya dapat digolongkan dalam dua kategori, yaitu kontraksi isotonis dan kontraksi isometris. Dalam kontraksi isotonis akan terjadi suatu gerakan anggota tubuh yang di sebabkan oleh karena otot memanjang dan memendek, sehingga terdapat perubahan dalam panjangnya otot. Kontraksi ini disebut kontraksi dinamis (dynamic contraction). Sedangkan dalam kontraksi isometric tidak nampak suatu gerakan yang nyata, karena otot tidak memanjang atau memendek, dengan kata lain tidak ada jarak yang ditempuh. (Iso = tetap, metrik = jarak). Kontraksi demikian disebut kontraksi statis.Meskipun telah dibuktikan bahwa kontraksi isometris dapat mengembangkan kekuatan, latihan kekuatan yang paling populer adalah latihan isotonis, karena bentuk latihan ini mempunyai keuntungan-keuntungan yang lebih bila dibandingkan dengan bentuk latihan kontraksi isometris. Hal tersebut sebagaimana dikemukakan Syarifuddin (1998: 125) sebagai berikut:

1. Ruang geraknya lebih luas, hal ini tetap menjamin terlatihnya fleksibilitas.2. Perbaikan daya tahan bersamaan dengan perkembangan kekuatan.3. Lebih memberikan kepuasan dalam mengatasi bobot-bobot yang dilatih dan sedikit demi sedikit bertambah berat.4. Lebih memberikan kepuasan dalam menggerakkan bagian-bagian tubuh terhadap beban.

Pernyataan tersebut sejalan dengan yang dikemukakan Partakusumah (1998: 32) sebagai berikut:

Latihan beban jika dilaksanakan dengan cepat selain akan dapat mempertinggi kesehatan fisik secara keseluruhan, juga akan dapat mengembangkan kecepatan, daya ledak otot, kekuatan dan keuletan yang merupakan faktor-faktor penting bagi setiap atlet.

Adapun bentuk latihan dalam upaya peningkatan kekuatan Power tungkai pemain sepak takraw yang dipilih penulis menggunakan beban sendiri dan beban luar diantaranya yaitu:1. Gerakan Squat JumpSalah satu bentuk latihan untuk mengembangkan kekuatan yaitu dengan latihan kontraksi isotonis, yaitu terdapatnya perubahan terhadap panjang otot dengan memanjang (Eksentrik) atau memendek (Konsentrik) sehingga terlihat suatu gerakan dalam tubuh. Penulis dalam penelitian ini memberikan bentuk latihan squat jump, memberikan sedikit beban luar berupa barbel yang berat maksimalnya 1/5 dari berat badan si pelaku, bentuk latihan squat jump yang dimodifikasi supaya terdapat peningkatan beban, misalnya dilakukan dari atas bangku, atau lompatan yang dilakukan dengan vertikal atau horizontal.Gerakan squat jump menurut Sudrajat dan Hermawan (1994: 25) adalah sebagai berikut: Gerakan melompat lurus ke atas dari posisi jongkok.Gerakan squat jump tanpa beban luar yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut: Sikap permulaan jongkok dengan kedua tangan dipundak Hitungan 1 meloncat ke atas dengan kaki lurus Hitungan 2 berjongkok Hitungan 3 melompat kembali ke atas dan ketika meloncat kedua tangan tetap dipundakSedangkan gerakan squat jump dengan menggunakan beban luar yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut: Sikap berdiri, dengan beban disimpan di atas pundak Selanjutnya, kedua lutut ditekukkan dan kemudian diluruskan kembali

Gambar 2.1Gerakan Squat jump(Sumber : WorkoutLabs)

F. Kelentukan / Fleksibilitas Sendi Pergelangan Kaki Kelentukan (Fleksibilitas) sendi pergelangan kaki penting sekali dalam semua cabang olahraga yang banyak menuntut gerak sendi, salah satunya pada cabang sepak takraw. Manfaat yang di dapat menurut Harsono (1988: 163) adalah sebagai berikut:1. Mengurangi kemungkinan terjadinya cedera-cedera pada otot dan sendi.2. Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi dan kelincahan.3. Membantu mengembangkan prestasi4. Menghemat pengeluaran tenaga (Efisien) pada waktu melakukan gerakan-gerakan.5. Membantu memperbaiki sikap tubuh.

Secara harafiah kelentukan atau fleksibilitas menurut Hidayat (1996: 32) adalah:

Kelentukan atau fleksibilitas merupakan kata benda, sedangkan kata sifatnya adalah lentuk (flexible) yang artinya dapat ditekuk, dapat dibengkokkan, supel. Jadi flexible melukiskan seberapa dalam tubuh kita dapat membungkuk, seberapa jauh tubuh kita dilentingkan. Kelentukan merupakan syarat untuk gerak yang supel dan efisien.

Definisi kelentukan menurut Harsono (1988:163) ialah: Kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Kecuali oleh ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastis tidaknya otot-otot, tendon dan ligamen.Sedangkan menurut Hidayat (1996:32) Kelentukan ialah derajat kemampuan pada berbagai persendian tubuh kita.Mencermati batasan atau definisi kelentukan yang dikemukakan di atas, penulis menyimpulkan bahwa kelentukan berkaitan dengan persendian dan akan berpengaruh pada kebebasan atau keleluasaan bergerak.Hidayat (1996:33) menjelaskan terdapat tiga unsure yang menentukan kebebasan gerak yaitu:1. Bentuk tulang yang membangun persendian (Osteo-kinematis)2. Jaringan ikat disekeliling persendian3. Otot-otot yang memperkuat persendianSeperti telah dijelaskan dan disebutkan sebelumnya bahwa kelentukan sendi pergelangan kaki dapat membentuk gerakan menjadi efektif dan efisien, kelentukan seseorang (Atlet) harus dilatih sesuai dengan prinsip-prinsip latihan dan menggunakan metode pelatihan yang cocok dengan unsur kondisi fisik yang akan dicapai.Metode latihan kelentukan menurut Hidayat (1996:33) adalah sebagai berikut :1. Peregangan (Peregangan Statis)Ialah latihan dimana anggota tubuh direntangkan / direngutkan ke saru arah sehingga jaringan ikat dan otot tertentu di perpanjang, dan lebih tertuju pada serabut otot. Peregangan dapat diberikan dengan cara :a. Peregangan aktif yaitu peregangan dimana pelaku (Subyek) sendiri yang aktif, oleh karenanya disebut peregangan Subyektif aktif.b. Peregangan pasif yaitu peregangan dimana pelaku (Subyek) bersikap pasif. Gerakannya terjadi bukan oleh sipelaku, tetapi oleh tenaga dari luar (partner atau obyek lain) latihan ini disebut obyektif aktif.c. Peregangan S-3. peregangan ini disebut Scientific Streching for sport, suatu alternative peregangan yang didasarkan pada teori PNF (Propioceptive neuro muscular facilitation). Dikatakan bahwa pada peregangan 3-S ini, ekstensibilitas otot meningkat setelah otot tersebut berkontraksi cukup berat.2. Pelemasan (Suppleness)Ialah latihan dimana anggota tubuh diputar ke seluruh bagian arah sehingga jaringan ikat dan otot-otot sekitar sendi di perpanjang. Dan lebih tertuju pada persendian.3. Pelepasan (Relaxation)Pelepasan merupakan latihan dimana anggota tubuh (lengan, tungkai, badan) diayun-ayunkan sehingga anggota tubuh tersebut bergerak membandul dikarenakan berat badannya sendiri (menjatuhkan diri). Latihan lebih ditujukan pada relaksasi yang sifatnya mengurangi / melepaskan ketegangan otot (tonus) yang berlebihan.

Dan bentuk latihan kelentukan / fleksibilitas yang akan dikembangkan dalam penelitian ini ialah bentuk-bentuk latihan yang ditujukan pada sendi pergelangan kaki (Ankle joint / articulation talocrunalis).

BAB IIIMETODE PENELITIANA. Desain PenelitianPenelitian ini merupakan penilitian deskriptif korelasional dengan teknik tes dan observsi dalam pengamabilan datanya. Dalam penelitian ini menghubungkan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Adapun variabel bebasnya yang terdiri dari power otot tungkai (X1) dan fleksibilitas pergelangan kaki (X2), sedangkan sebagai variabel terikatnya adalah tendangan servis (Y). Dengan teknik pengambilan datanya dengan tes murni tampa perlakuan.Untuk lebih mudah memahami, maka desain penelitian dapat dilihat dalam bagan dibawah ini:

Tendangan Servis(Y)Power Otot Tungkai(X1)

Fleksibilitas sendi sendi pergelangan kaki(X2)

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh data yang nyata tentang kontribusi power otot tungkai dan fleksibilitas sendi pergelangan kaki terhadap tendangn servis pada siswa. Adapun sefinisi oprasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1.Power otot tungkaiPower adalah komponen kondisi fisik yang menyankut masalah kemampuan seseorang pada saat menggunakan otot-ototnya, menerima beban dalam waktu kerja tertentu menurut Harsono (1988 : 177) yaitu: Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting ( bukan yang paling penting) guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan, karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik, dan dengan kekuatan atlet akan dapat menendang dengan jauh. Tungkai adalah anggota badan bagian bawah (inferior / lower ektremity), pengertiannya menurut Damiri (1994:56) sebagai berikut: Tungkai sesuai dengan fungsinya sebagai alat gerak, ia menahan berat badan bagian atas, ia dapat memindahkan tubuh (bergerak), ia dapat menggerakkan tubuh kearah atas, dan ia dapat menendang dan lain sebagainya.Yang dimaksud dengan power otot tungki dalam penelitian ini adalah kemampua seseorang mempergunakan otot tungkai untuk meerima beban sewaktu bekerja. Penukuran power otot tungkai menggunakan tes squat jump dan naik turun bangku swedia secara kontinyu berulang-ulang yang dapat dilakukan dengan benar. 2.Fleksibilitas sendi pergelangan kaki Kelentukan menurut Harsono (1988:163) yaitu: Kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi.sedangkan menurut Sajoto (1998:58)kelelentukan adalah keefektifan seseorang dalam penyesuain dirinya untuk melakukan segala aktifitas tubuh dengan penguluran seluas seluasnya.Menurut Suharno(1986:49)kelentukan adalah suatu kemampuan dari seseorang dalam melaksanakan gerakan dengan amplitude yang luas. Jadi fleksibilitas sendi pergelengan kaki bisa disimpulkan disimpulkan pergerakan pergelangan kaki untuk memberikan efektifitas gerak. Penukuran sendi pergelangan kaki dengan goniometer.3. Tendangan ServisUntuk melakukan servis yang konsisten, dibutuhkan kontrol dan akurasi yang baik karena jika tekong bisa mengarahkan temapat jatuh bola yang diinginkannya. Tapi untuk bagi pemula melakukan teknik servis hanya untuk mengawali permainan tampa tujuan yang begitu mengarah kearah lawan maka disinilah bahwa teknik servis sangat penting dalam permainan sepak takraw, teknik servis berbeda dengan berdasarkan usia dan jenis otot, semakin dewasa dan semakin besar otot seseorang maka kekuatan melakukan servis semakain keras. Pengukuran servis menggunakan instrumen tes tendangan servis dalam olahraga sepak takraw yang disusun Nurhasan.

C. Populasi dan smpel penelitianSetiap penelitian yang di laksanakan oleh seorang peneliti terlebih dahulu perlu menentukan populasi yang dapat dijadikan sebagai sumber daya untuk keperluan penelitiannya, populasi tersebut dapat berbentuk manusia, nilai-nilai, dokumen dan peristiwa yang dijadikan obyek dalam penelitian. Sebagaimana Winarno Surakhmad (1990 ; 61) menjelaskan sebagai berikutPopulasi adalah semua individu y : ang menjadi sumber pengambilan sampel yang pada kenyataannya populasi itu adalah kesimpulan kasus yang perlu memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah-masalah penelitian, kasus-kasus tersebut biasa berupa binatang, barang, hal atau peristiwa.Sampel adalah sebagaian dari individu yang menjadi obyek dalam penelitian ini, ..... dan bahwa sampel yang kita gunakan dapat mewakili populasi yang telah dikemukakan di atas namun tidak harus identik dengan populasi atau merupakan duplikat dari populasi, yang penting sampel kita dapat mewakili populasi.Masih mengenai sampel, Arikunto (1996 ; 92) menjelaskan sebagai berikut:Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi maka disebut penelitian sampel. Smpel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Di namakan sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.Pada keadaan tertentu dalam penelitian, ada kalanya seluruh populasi dapat dijadikan sampel. Ini dapat dilakukan apabila jumlah populasi relatif kecil dan terbatas, tetapi sebaliknya ada pula hanya sebagian saja dari populasi itu yang dapat dijadikan sampel. Hal ini disebabkan jumlah populasinya besar.D. Instrumen Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 136) instrumen adalah alat untuk pasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah.1 Instrumen pengukuran power tungkaiSquat jump salah satu bentuk latihan untuk mengembangkan kekuatan yaitu dengan latihan kontraksi isotonis, yaitu terdapatnya perubahan terhadap panjang otot dengan memanjang (Eksentrik) atau memendek (Konsentrik) sehingga terlihat suatu gerakan dalam tubuh. a. Blangko pengukuran otot tungkaib. Alat tulis2. Instrumen pengukuran fleksibilitas sendi pergelangan kakiPeralatan yang digunakan adalah :a. Goniometer b. Blangko pengukuran fleksibilitas sendi pergelangan kakic. Alat tulis 3. Instrumen pengukuran tendangan servis Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tendangan servis dalam permainan sepak takraw yang disusun oleh Rick Engel.Peralatan yang digunakan :a. Lapangan diberi garis daerah nilai dan net dikasih tali settinggi 20 cmb. Blangko pengukuran tendangan servis c. Alat tulisSemua instrumen yang digunakan tidak perlu diuji cobakan terlebih dahulu, karena sudah diperoleh validitas tes dari ketiga tes (power otot tungkai sebesar 0,72, fleksibilitas sendi pergelangan kaki sebesar 0,85 dan tendangan servis) yaitu sebesar 0,70. Sedangkan untuk reliabilitas tes diperoleh sebagai berikut: untuk instrumen power otot tungkai (squat jump berkontinyu) reliabilitasnya sebesar 0,93, reliabilitas tes fleksibilitas sendi pergelangan kaki 0,87 dan reliabilitas tes tendangan servis 0,80.E. Metode pengumpulan dataTes Service1. Tujuan :Mengukur keterampilan servis2. Alat/fasilitas : Lapangan bermain Sepak takraw Beberapa buah bola Sepak Takraw Net Sepak Takraw Tali yang direntangkan setinggi 20 cm dari net Stop watch Formulir pencatat skor Seorang pelambung bola3. Pelaksanaan Tes : Subyek melakukan service kelapangan lawan yang telah diberi skor Setiap subyek diberi kesempatan melakukan service sebanyak lima kali4. Menskor : Skor diambil dari skor yang terdapat di daerah sasaran dimana bola jatuh dan waktu kecepatan bola jatuh ke daerah sasaran. Bola yang melewati di bawah tali hasilnya dikalikan dengan skor daerah dimana bola jatuh di petak lapangan. Stop watch dijalankan pada waktu bola tersentuh kaki dan dihentikan padasaat bola menyentuh lantai, waktunya dicatat. Jika bola jatuh tepat pada garis yang membatasi dua petak sasaran maka skor yang dicatat adalah angka yang tertinggi. Bola yang terkena net ataupun yang keluar dari lapangan permainan tidakdinilai. Skor keseluruhan diperoleh dengan cara menjumlahkan skor sasaran dengan skor waktu dari 5 kali kesempatan melakukan service.

Tali

Gambar 3.3Sumber Nurhasan (2001:189)F. Teknik analisis data1. Uji persyaratan analisis a. Uji NormalitasTujuan dilakukan normalitas adalah untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas ini dilakukan dengan teknik analisis Chi-kuadrat() dengan rumus sebagi berikut:== Chi kuadrat= Frekuiensi yang diperoleh= Frekuensi yang diharapkankriteria pengambilan keputusan adalah jika harga hasil hitungan lebih kecil dari pada tabel signipikan 5% maka dapat disimpulkan bahwa data yang diselidiki berdistribusi normal.b. Uji linearitas Uji linearitas untuk mengetahui apakah variabel yang dijadikan predictor mempunyai hubungan atau tidak dengan variabel terikatnya, oleh sebab itu diuji linearitas perlu dilakukan karena merupakan dasar atau kaidah yang harus dilalui. Untuk keperluan uji linearitas dilakukan menggunakan uji F, adapun rumusnya adalah seba gai berikut :=Keterangan : = Harga bilangan untuk garis regresi = Rerata kuadrat garis regresi = Rerata kuadrat residu

c. Uji HomogenitasUji homogenitas berfungsi atau bertujuan untuk menunjukan bahwa unsur-unsur sampel penelitian memang homogen (sama, sejenis) atau tidak homogen. Setelah data-data dinyatakan normal, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas varian. Ini dilakukan untuk menguji kesamaan beberapa sampel. Apabila hasil penguji homogenitas tidak sama dengan keadaan keseluruhan responden penelitian (terdiri satu unsur saja, atau terdiri dari beberapa unsur), maka pengolahan data tidak bisa dilanjutkan ke dalam pengukuran pengaruh/hubungan dan pengujian hipotesis. Alasannya, data data yang didapatkan dari para responden dianggap tidak merepresentasikan keseluruhan responden secara benar menurut keadaan yang sebenarnya.2. Pengujian Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang dirumurkan. Oleh karena itu, jawaban sementara harus diuji kebenaran secara empiris. Apakah data yang terkumpul mendukung hipotesis yang di ajukan atau justru menolak hipotesis yang di ajukan. Dalam penelitian ini ada dua macam hipotesis yaitun hipotesis nol dan hipotesis alternative. Hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis yang tidak ada hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Sedangkan hipotesis altarnative (Ha) adalah hipotesis yang ada hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.Analis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diujikan, yaitu ada hubungan dari variabel bebas (, ) tehadap variabel terikat (Y) pada hipotesis yang di ajukan untuk mengujinya digunakan analisis sebagai berikut:1. Mencari persaman regresi sederhanaUntuk memprediksi sumbanagn power otot tungkai terhadap tendangan servis di gunakan rumus:Y= a + Keterangn:Y= Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y= 0 (harga konstan)b = Angka arah atau koefesien regresi, yang menunjukan angka peringatan penurunan variabel independen. Bila B (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan = Variabel bebas power otot tungkaiUntuk memprediksi sumbangan fleksibilitas sendi pergelanan kaki terhadap tendangan servis di gunakan rumus: Y = a +

Keterangan:Y= Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y= 0 ( harga konstan )b = Angka arah atau koefesien regresi, yang menunjukan angka peringatan penurunan variabel independen. Bila B (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan = Variabel bebas fleksibilitas sendi pergelangan kaki2. Mencari persamaan regresi Untuk memprediksi sumbangan power otot tungkai dan fleksibilitas sendi pergelangan kaki dengan tendangan servis di gunakan rumus:Y = a + + Keterangan:Y= Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y= 0 ( harga konstan )b = Angka arah atau koefesien regresi, yang menunjukan angka peringatan penurunan variabel independen. Bila B (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan

= Variabel bebas power otot tungkai = Variabel bebas fleksibilitas sendi pergelangan kaki3. Mencari koefesien korelasi sederhanaUntuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis antara power otot tunkai terhadap tendangan servis yaitu dengan rumus: = Keterangan := Korelasi antara variabel (power otot tungkai) dengan Y (tendangan servis) = Power otot tungkai Y = Tendangan servis Untuk mencari hubungan dan membuktikan antara fleksibilitas sendipergelangan kaki terhadap tendangan servis yaitu dengan rumus: = Keterangan := Korelasi antara variabel (fleksibilitas sendi pegelangan kaki) dengan Y (tendangan servis) = Fleksibilitas sendi pergelangan kakiY = Tendangan servis 4. Mencari kopesien korelasi gandaSelanjutnya untuk menguji hipotesis tingkatan hubungan power otot tungkai dan fleksebilitas sendi pergelangan kaki dengan tendangan servis. Rumus korelasi ganda dua variabel adalah= Keterangan : = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 bersama-sama dengan variabel Yry = Korelasi product moment antara X1 dengan Yry = Korelasi product moment antara X2 dengan Yr = Korelasi product moment antara X1 dengan X2Untuk menguji apakah harga R tersebut signifikan atau tidak di lakukan analisis varian garis dengan rumus:Freg = Keterangan:Freg = Harga F garis regresiN = Cscah kasus M = Cacah preditctorR = koefesien korelasi antara kriterium dengan predictor-predictorHarga F tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga F tabel dengan derajat kebebasan N-m-1 pada tarap signifikan 5%. Apabila harga lebih F hitung lebih besar atau sama dengan harga F tabel, maka ada hubungan yang signifikan antara variabel terikat tersebut dengan masing-masing variabel bebasnya.Untuk mengetahui besarnya sumbangan relative dan sumbangan efektif masing-masing variabel menggunakan cara dan rumus.1. Rumus Sumbangan Relatif (SR):= x100%= x100%2. Rumus Sumbangan Efektif (SE):a. Prediktor SE = xb. Peridktyor SE = x

1