skripsi · 2018-02-26 · skripsi pengaruh pendapatan premi terhadap cadangan dana tabarru pada pt....
TRANSCRIPT
SKRIPSI
PENGARUH PENDAPATAN PREMI TERHADAP CADANGAN
DANA TABARRU PADA PT. TAKAFUL KELUARGA
DI KOTA MAKASSAR
IBRAHIM10573 04319 13
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2018
i
PENGARUH PENDAPATAN PREMI TERHADAP CADANGAN
DANA TABARRU PADA PT. TAKAFUL KELUARGA
DI KOTA MAKASSAR
IBRAHIM
10573 04319 13
Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana
Ekonomi pada Jurusan Akuntansi
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2018
iv
MOTTO
“ Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telahselesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan lain), dan hanya
kepada Tuhanmulah engkau berbagi “(Q.S Al-Insyirah : 6-8)
v
ABSTRAK
Ibrahim (2018). Pengaruh Pendapatan Premi Terhadap Cadangan Dana Tabarru PadaPT. Takaful Keluarga Di Kota Makassar. Pembimbing I Bapak Muchran BL danPembimbing II Bapak Ramli.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh signifikanpendapatan premi terhadap cadangan dana tabarru’ pada PT. Asuransi TakafulSyariah.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metodepengumpulan data sekunder yang berupa laporan keuangan bulanan periode Januari2013 sampai dengan Desember 2015. Data sekunder adalah data yang telahdikumpulkan oleh pihak lain. Berdasarkan sumber data tersebut maka diperoleh datameliputi premi, investasi dan dana cadangan tabarru’.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh suatukesimpulan bahwa1) Konstanta sebesar 25,115; artinya jika pendapatan premi (X)adalah 0, maka cadangan dana tabarru’ (Y’) nilainya adalah 25,115 (dalam satuanlogaritma natural). 2) 2. Koefisien regresi variable pendapatan premi (X)sebesar 1,216; artinya jika pendapatan premi mengalami kenaikan 1%, makacadangan dana tabarru’ (Y) akan mengalami penurunan sebesar 1,216 satuan denganasumsi variable independen lain nilainya tetap. Variabel pendapatan premiberpengaruh secara signifikan negative artinya terjadi hubungan negative antarapendapatan premi dengan cadangan dana tabarru’, semakin naik pendapatan premi,maka semakin turun cadangan dana tabarru’.
Kata Kunci :PendapatanPremi, Dana Tabarru’.
vi
KATA PENGANTAR
“Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, karena berkat
taufiqdan kehadirat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan
judul “ Pengaruh Pendapatan Premi Terhadap Cadangan Dana Tabarru’ pada PT.
Takaful Keluarga Di Kota Makassar.
Penulis menyusun skripsi ini sebagai karya ilmiah yang merupakan salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S1) Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan suatu karya ilmiah tidaklah
mudah, oleh karena itu tidak tertutup kemungkinan dalam penyusunan skripsi ini
terdapat kekurangan dan kekhilafan dalam penulisannya, sehingga penulis sangat
mengharapkan masukan dan saran, kritikan yang bersifat membangun guna
kesempurnaan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari berbagai rintangan,
mulai dari pengumpulan data sampai pada pengolahan data maupun dalam tahap
penulisan. Namun dengan kesabaran dan ketekunan yang dilandasi dengan rasa
vii
tanggung jawab selaku mahasiswa dan juga bantuan dari berbagai pihak, baik
material maupun moril. Oleh karena itu dalam kesempatan ini izinkanlah penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE,MM Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar beserta seluruh stafnya.
3. Bapak Ismail Badollahi, SE., M.si.Ak.CA Selaku Ketua Jurusan Akuntansi
beserta seluruh stafnya.
4. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE,MM Selaku pembimbing I dan Ibu
Saida Said, SE,M.Ak Selaku pembimbing II yang telah mendorong,
membantu dan mengarahkan penulis hingga menyelesaikan skripsi ini.
5. Pimpinan Fakultas, Dosen Akuntansi yang pernah memberikan ilmu dan
bantuannya kepada penulis serta Staf pegawai dilingkungannya.
6. Kedua orang tuaku yang tercinta, Ayahanda Syahruddin dan Ibunda Rina
yang telah memberi Motivasi, dukungan dan pengorbanan yang tiada
hentinya kalian berikan. Keselamatan dunia akhirat semoga selalu untukmu
dan Allah SWT selalu menjaga kalian.
7. Untuk sahabat dan teman-teman Angkatan 2013 yang selalu memberikan
semngat dan setia bersama dalam menyelesaikan studi ini.
viii
8. Ibu Hera dan Ibu Kamria PT Takaful Keluarga Di Kota Makassar yang telah
membantu saya dalam proses pengumpulan data penelitian.
9. Seluruh keluarga, rekan, dan sahabat yang kesemuanya tidak bisa disebutkan
satu persatu, yang telah banyak membantu dalam penyelesaian studi penulis.
Dengan selesainya skripsi ini semoga dapat berguna dan bermanfaat terutama
bagi penulis maupun pada orang lain Insya Allah. Semoga Allah swt memberikan
karuniaNya kepada Bapak, Ibu serta Saudara(i) atas segala bantuannya kepada
Penulis, Amin Ya Rabbal Alamin.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Makassar, 08 Juni 2017
Penyusun
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
MOTTO ....................................................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
DAFTAR ISI................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 8
A. Landasan Teori ........................................................................... 8
1. Pengertian Asuransi Syariah .................................................. 8
x
a. Asuransi Syariah................................................................ 10
b. Asuransi Konvensional...................................................... 14 .
2. Landasan Asuransi Syariah .................................................... 18
3. Pendapatan Premi................................................................... 19
4. Cadangan dana Tabarru’ ........................................................ 21
5. Dana Tabarru’ ........................................................................ 22
6. Akad Tabarru’ ........................................................................ 22
B. Penelitian Terdahulu .................................................................. 26
C. Kerangka Pikir............................................................................ 29
D. Hipotesis..................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 30
A. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................... 30
B. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 30
C. Metode Analisis Data ................................................................ 30
D. Devenisi Operasional Variabel .................................................. 30
1. Variabel Bebas (Independent Variabel) ................................ 33
2. Variabel Terikat (Dependen Variabel) .................................. 33
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..................................... 34
A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................... 34
1. Sejarah Singkat Perusahaan................................................... 34
2. Tentang PT. Asuransi Takaful Keluarga ............................... 35
xi
3. Struktur Organisasi PT. Takaful Keluarga ............................ 36
a. Gambaran Struktur Organisasi ....................................... 36
b. Job Description .............................................................. 37
4. Visi dan Misi Takaful Keluarga ............................................ 38
5. Produk Investasi PT. Asuransi Takaful Keluarga ................. 38
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 41
A. Deskriptif Data ......................................................................... 41
1. Pendapatan premi .................................................................. 41
2. Cadangan Dana Tabarru’ ....................................................... 43
B. Hasil Penelitian.......................................................................... 48
1. Pengujian Asumsi Klasik....................................................... 48
a. Uji Normalitas ................................................................ 48
b. Uji Multikolinearitas ...................................................... 50
c. Uji Heteroskedastitas...................................................... 51
2. Hasil pengujian Hipotesis ...................................................... 52
BAB VI PENUTUP...................................................................................... 54
A. Kesimpulan................................................................................ 54
B. Saran .......................................................................................... 54
C. Keterbatasn Penelitian ............................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 56
LAMPIRAN................................................................................................. 57
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Keterangan Halaman
1. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu................................................................ 26
2. Tabel 5.1 Pendapatan Premi 2013 ........................................................... 41
3. Tabel 5.2 Pendapatan Premi 2014 ........................................................... 42
4. Tabel 5.3 Pendapatan Premi 2015 ........................................................... 43
5. Tabel 5.4 Cadangan Dana Tabarru’ 2013................................................ 44
6. Tabel 5.5 Cadangan Dana Tabarru’ 2014................................................ 45
7. Tabel 5.6 Cadangan Dana Tabarru’ 2015................................................ 46
8. Tabel 5.7 Coefficient ............................................................................... 50
9. Tabel 5.8 Variabels Entered .................................................................... 52
10. Tabel 5.9 Coffecient .............................................................................. 52
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Keterangan Halaman
1. Gambar 2.1 Kerangka Pikir....................................................................... 29
2. Gambar 4.1 Struktur Organisasi................................................................ 36
3. Grafik 5.1 Pendapatan Premi .................................................................... 44
4. Grafik 5.2 Cadangan Dana Tabarru’ ......................................................... 47
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2005,
Asuransi Syariah (Ta’amin, Takaful, Tadhamun) adalah usaha saling melindungi
dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam
bentuk aset dan dana tabarru’ memberikan pola pengembalian untuk menghadapi
risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. Investasi
tersebut merupakan donasi dengan syarat tertentu dan merupakan milik peserta
secara kolektif, bukan merupakan pendapatan entitas pengelola.
Dewasa ini perkembangan kebutuhan kehidupan manusia seiring waktu
semakin beraneka ragam ,sehingga kemungkinan adanya risiko yang mengancam
kebutuhan manusia semakin besar pula. Adanya alasan tersebut maka semakin
besar pula massalah yang akan dihadapi baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk menghadapi resiko yang datangnya tidak terduga, maka
masyarakat di tuntut untuk menjamin kehidupan, kesehatan, kebahagian di hari
tua sampai pendidikan bagi anak-anak mereka. Perusahaan asuransi merupakan
salah satu tempat yang tepat bagi masyarakat untuk memperoleh jaminan
tersebut. Dalam hal asuransipun demikian, setidaknya saat ini tercatat tiga
perusahaan yang beroperasi penuh secara syariah dan 32 perusahaan asuransi
konvensional yang membuka unit usaha syariah. Dewan Syariah Nasional sebagai
instansi yang ditunjuk pemerintah untuk mengawasi perusahaan-perusahaan
2
asuransi di indonesia, juga menargetkan pada tahun 2010 seluruh perusahaan
asuransi konvensional di indonesia harus memiliki unit syariah. Perkembangan
perusahaan asuransi syariah memiliki beberapa kendala yang harus dihadapi,
seperti banyaknya pesaing dari sesama perusahaan asuransi syariah ataupun bank
syariah yang menyediakan produk asuransi. Selain itu, pengetahuan masyarakat
muslim minim mengenai asuransi syariah dan tingkat kesadaran mereka yang
belum menganggap asuransi syariah itu sebagai kebutuhan juga menjadi
pekerjaan rumah dan tantangan tersendiri yang harus di pecahkan oleh industri
asuransi syariah dalam mengembangkan usahanya. Untuk itu, setiap perusahaan
asuransi syariah harus mencari strategi untuk menjaring nasabah sebanyak
mungkin dan menjadikan dirinya market leader. Asuransi syariah adalah usaha
saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui
investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru' yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang
sesuai dengan syariah. Investasi tersebut merupakan donasi dengan syarat tertentu
dan merupakan milik peserta secara kolektif, bukan merupakan pendapat entitas
pengelola. Prinsip dasar dalam asuransi syariah adalah saling menolong (ta'awuni)
dan saling menganggap (takafuli) antara sesama peserta asuransi.
Keterkaitan antara pendapatan premi dianggap memiliki benang merah
terhadap cadangan dana tabarru pada asuransi syariah jiwa. Secara garis besar
pendapat premi adalah kewajiban membayar bagi pemegang polis yang
tertanggung asuransi kemudian cadangan dana tabarru merupakan cadangan yang
dibentuk dari surplus underwriting yang tidak dibagikan kepada peserta dan
3
kepada entitas asuransi syariah sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua
hal tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Sehingga hubungan
antara pendapat premi berawal dari kepatuhan nasabah dalam melaksanakan
kewajibannya sehingga terjadi perilaku kepatuhan nasabah asuransi takaful
tersebut dan keterkaitan antara kewajiban nasabah dengan hasil investasi berujung
pada cadangan dana tabarru yang ada pada asuransi takaful.
Mustafa Ahmad Zarqa (2007, makna asuransi secara istilah adalah
kejadian. Adapuun metodologi dan gambarannya dapat berbeda-beda, namun
pada intinya, asuransi adalah cara untuk metode untuk memelihara manusia dalam
menghindari resiko (ancaman) bahaya yang beragam yang akan terjadi dalam
hidupnya, dalam perjalananan kegiatan hidupnya atau dalam aktivitas ekonom
inya.Perusahaan asuransi konvensional, perusahaan asuransi syariah juga
mengenal istilah "premi" atau sejumlah dana yang di bayarkan oleh peserta
asuransi kepada entitas pengelola. Unsur premi pada asuransi syariah terdiri dari
unsur tabarru dan tabungan ( untuk asuransi jiwa), dan unsur tabarru' saja
(asuransi kerugian dan term insurance pada life). Unsur tabarru' pada jiwa,
perhitungannya diambil dari table mortalitas (harapan hidup) yang besarnya
tergantung usia dan masa perjanjian. Semakin tinggi usia dan semakin panjang
masa perjanjian, maka semakin besar pula nilai tabarru'-nya. Besarnya premi
asuransi jiwa yang pada asuransi syariah disebut tabarru’ berada pada kisaran 0,75
sampai 12 persen. Sedangkan, besarnya besarnya tabarru’ pada asuransi kerugian
merujuk kerata standar yang dibuat oleh DAI (Dewan Asuransi Indonesia).
4
Beberapa pakar asuransi syariah seperti M.M Billah menyebut premi ini dengan
istilah kontribusi atau dalam bahasa fiqih disebut Al-musahammah.
Pendapatan premi dapat disimpulkan sebagai total dana yang dibayarkan
oleh peserta asuransi kepada entitas pengelola setelah dikurangi biaya
andministrasi dan oprasional pendapatan premi yang d dapatkan tersebut
dikumpulkan kedalam dana tabarru’ untuk dilakukan pengelolaan selanjutnya
oleh perusaan. Selain berasal dari pendapatan premi, dana tabarru’ juga dibentuk
dari hasil investasi dan akuntansi cadangan surplus underwriting dana tabbaru’
yang didistribusikan kembali ke dana tabarru’. Dana Tabarru yang diterima
perusahaan oleh asuransi syariah tidak diakui sebagai pendapatan. Hal ini
mengacu pada pernyataan Standar Akunatansi Keuangan (PSAK) Nomor 108
tahun 2010 yang menyatakan bahwa entitas pengelola asuransi syariah tidak
berhak menggunakan dana tabarru’ untuk keperluaannya, tetapi sebagaia wakil
para peserta dalam pengelolaan dana tersebut. Akan tetapi, dana tabarru yang
diterima perusaan diinvestasikan sehingga hasil investasinya seluruhnya menjadi
penambah dana tabarru’, atau sebagian menjadi penambah dana tabarru’, atau
sebagian menjadi penambah dana tabarru’ dan sebagian lainya untuk entitas
pengelola sesuai dengan akad yang disepakati.
Pontjowinoto (2005), Defenisi investasi adalah menanamkan atau
menempatkan aset, baik berupa harta ataupun dana, pada sesuatu yang diharapkan
akan memberikan hasil pendapatan atau akan meningkatkan nilainya dimasa
mendatang. Sedangkan investasi keuangan adalah menanamkan dana pada suatu
surat berharga yang diharapkan akan meningkatkan nilainya dimasa mendatang.
5
Kegiatan pembiayaan dan investasi keuangan menurut syariah pada
perinsipnya adalah kegiataan yang dilakukan oleh pemilik harta (Investor)
terhadap pemilik usaha (Emiten) unuk memberdayakan pemilik usaha dalam
melakukan kegiatan usahanya dimana pemilik harta (Investor) berharap untuk
memperoleh manfaat tertentu. Karena itu, Kegiatan pembiayaan dan investasi
keuangan pada dasarnya sama dengan kegiatan usaha lainnya, yaitu memelihara
prinsip kehalalan dan keadilan. Untuk mengetahui korelasi antara pendapatan
premi dan hasil investasi dengan cadangan dana tabarru’, tidak bisa dilepaskan
dari penerapan fungsi manajeman ‘underwriting’ oleh perusahaan asuransi
syariah. Underwriting merupakan proses menyeleksi resiko dan
mengklasifikasikannya sesuai dengan tingkat yang dapat ditanggung oleh
perusahaan. Dengan fungsi manajeman tersebut, perusaan dapat menentukan tarif
premi yang mampu memberikan laba maksimal dengan cara mengestemasi risiko
yang akan d tanggung pada masa yang akan datang. Selisih antara pendapatan
yang diterima dan risiko yang ditanggung dari proses underwriting akan
menghasilkan surplu/defisit underwriting.
Surplus/defisit underwriting, terdapat tiga faktor yang mempengaruhinya,
yaitu total pendapatan premi, total beban underwriting, dan hasil investasi dari
semua unsur tersebut. Pendapatan premi merupakan pendapatan yang berasal dari
premi asuransi atau reasuransi nasabah yang dibayarkan kepada perusahaan
setelah dipotong ujroh atau fee. Sedangkan beban underwriting merupakan beban
perusahaan yang berupa klaim ganti rugi nasabah dan komisi kepada agen, broker
atau perusahaan lain. Hasil dari proses underwriting yang berupa surplus/defisit
6
underwriting kemudian dialokasikan untuk dua hal : dibagikan kepada peserta
atau entitas pengelola dana membentuk cadangan tabarru’. Penelitian yang akan
Penulis lakukan secara khusus mengkaji tentang pengaruh pendapatan premi dan
hasil investasi terhadap dana cadangan tabarru’. Penelitian tersebut akan penulis
lakukan pada salah satu perusahaan asuransi syariah di Makassar, yaitu Asuransi
Takaful Syariah oleh karena itu, untuk mebahas lebih jauh mengenai perusahaan
pendapatan premi dan hasil investasi terhadap cadangan dana tabarru’, penulis
tertarik untuk mengambil judul Proposal:
“PENGARUH PENDAPATAN PREMI DAN HASIL INVESTASI
TERHADAP CADANGAN DANA TABARRU’ (Pada PT. Takaful
Keluarga).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelian ini , berdasarkan latar belakang
masalah, adalah Apakah pendapatan premi berpengaruh terhadap cadangan dana
tabarru’ pada PT. Takaful Keluarga Syariah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah d atas tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui :
1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pendapatan premi berpengaruh
terhadap cadangan dana tabarru’ pada PT. Takaful Keluarga
7
D. Manfaat Penelitian
Bagi akademik penelitian ini di harapkan dapat digunakan sebagai bahan
referensi untuk penelitian atau bahan ajar terkait dengan akuntansi asuransi
syariah.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengerian Asuransi Syariah
Kata asuransi berasal dari bahasa inggris, insurance, yang dalam bahasa
indonesia telah menjadi populer dan diadopsi dalam kamus besar indonesia
dengan pandangan kata “pertanggungan”. Echlos Shadilly memaknai kata
insurance dengan (a) asuransi, dan (b) jaminan. Dalam bahasa belanda bisa
disebut dengan istilah assurantie (asuransi) verzekering (pertanggungan).
Asuransi syariah dalam pengertian muamalat mengandung arti yaitu
saling menanggung resiko di anara sesama manusia sehingga di antara satu
dengan lainnya menjadi penanggung atau resiko masing-masing. Dengan
demikian, gagasan mengenai asuransi syariah berkaitan dengan unsur
menanggung risiko di antara para peserta asuransi, di mana peserta yang satu
menjadi penanggung peserta yang lainnya.
Mengenai definisi asuransi secara baku dapat dilacak dari peraturan
(perundang-undangan) dan beberapa buku yang berkaitan dengan asuransi,
seperti yang tertulis di bawah ini :
Muhammad Muslehuddin (2005) dalam bukunya Insurance and Islamic
Law mengadopsi pengertian asuransi dari Encyclopaedia Britanica sebagai
suatu persedian yang disediakan oleh sekelompok orang, yang dapat tertimpa
kerugian, guna menghadapi kejadian yang tidak dapat diramalkan, sehingga
9
bila kerugian tersebut menimpa salah seorang diantara mereka maka beban
kerugian tesebut akan disebarkan ke seluruh kelompok.
Wirjono Prodjodikoro (2007) dalam bukunya Hukum Asuransi di
Indonesia memaknai asuransi sebagai: “suatu persetujuan dimana pihak yang
menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin, untuk menerima sejumlah uang
premi sebagai pengganti kerugian, yang mungkin akan diderita oleh yang
dijamin, karena akibat dari suatu peristiwa yang belum jelas”.
Asuransi syariah merupakan salah satu jenis lembaga keuangan syariah
non bank. Asuransi syariah juga memiliki kesamaan fungsi dengan lembaga
keuangan syariah non bank lainnya, yakni untuk memperoleh keuntungan dari
investasi dana yang dikumpulkan dari peserta asuransi. Cara pembagian
keuntungan pengeloloaan dana peserta asuransi dilakukan dengan prinsip bagi
hasil (profit and loss sharing). Dalam hal ini perusahaan asuransi bertindak
sebagai pihak pengelola dana (mudharib) yang menerima pembayaran dari
peserta asuransi unuk dikelola dan diinvestasikan sesuai dengan prinsip
syariah (bagi hasil). Sedangkan peserta asuransi bertindak sebagai pemilik
dana (shahibul maal) yang akan memperoleh manfaat jasa perlindungan,
penjaminan dan bagi hasil dari perusahaan asuransi.
Asuransi syariah jelas memiliki perbedaan dengan asuransi konvensional.
Letak perbedaan anara asuransi syariah dengan konvensional adalah:
10
a. Asuransi Syariah
1) Konsep
Konsep asuransi syariah adalah suatu konsep dimana terjadi saling
memikul resiko diantara semua peserta sehingga antara satu dengan
yang lainnya menjadi penanggung atas resiko yang muncul.
2) Asal usul
Ad-diyah ‘ala al’aqilah merupakan istilah yang cukup masyhur
dalam kitab-kitab fiqih, yang dianggap oleh sebagian ulama sebagai
cikal bakal asuransi syariah. Al-aqilah berasal dari kebiasaan suku arab
jauh sebelum islam datang (571 M). Al-aqilah bahkan tertuang dalam
konstitusi pertama didunia, yang dibuat langsung oleh Rasulullah yang
dikenal dengan konstitusi pertama didunia.
3) Sumber Hukum
Sumber hukum dari asuransi syariah adalah syariat islam.
Sedangkan sumber hukum dalam syariah islam adalah Al-qur‟an,
Sunnah, Ijma.
4) Bersih dari “maghrib” (maisir, gharar, dan riba)
Asuransi syariah baik yang life insurance (jiwa) maupun general
insurance (kerugian) telah terbebas dari hal hal yang diharamkan oleh
para ulama yaitu bersih dari adanya “maghrib” (maisir, gharar, dan
riba).
11
5) Dewan Pengawas Syariah
Peran utama para ulama dalam dewan pengawas syariah adalah
mengawasi jalannya operasional sehari-hari lembaga keuangan syariah
(seperti Bank, Asuransi, Obligasi, Pasar Modal, Leasing). Agar sesuai
dengan ketentuan-ketentuan syariah.
6) Akad
Akad yang digunakan dalam asuransi syariah adalah akad tijarah
dan akad tabarru‟. Akad tijarah yang dimaksud adalah semua bentuk
akad yang dilakukan untuk tujuan komersial misalnya mudharabah,
wadiah, wakalah.
7) Sharing Of Risk
Proses hubungan peserta dan perusahaan dalam mekanisme
pertanggungan pada asuransi syariah adalah sharing of risk yaitu saling
menanggung resiko.
8) Pengelolaan Dana
Untuk produk-produk dengan unsure saving, dana yang dibayarkan
peserta langsung dibagi dalam dua rekening, yaitu rekening peserta
dan rekening tabarr’.
9) Investasi Dana
Dana-dana yang terkumpul dari peserta hanya dibenarkan melalui
instrument yang menggunakan akad yang sesuai dengan syariat islam.
12
10) Kepemilikan Dana
Dana yang terkumpul dari peserta dalam bentuk iuran atau
kontribusi merupakan milik peserta (shahibul mal). Asuransi syariah
hanya sebagai amanah (mudharib) dalam mengelolah.
11) Unsur Premi
Unsur premi pada asuransi syariah terdiri dari unsur tabarru‟ dan
tabunggan (untuk asuransi jiwa), dan unsur tabarru saja (untuk asuransi
kerugian).
12) Kontribusi Biaya
Pada asuransi jiwa konsep yang benar tidak ada pembebanan biaya
yang dipotong dari iuran dana peserta(premi).
13) Sumber Pembayaran Klaim
Pada asuransi syariah sumber pembayaran klaim diperoleh dari
rekening tabarru’ yaitu : rekening dana tolong-menolong dari seluruh
peserta, yang sejak awal sudah diakadkan ikhlas untuk keperluan
saudara-saudaranya apabila ada yang klaim.
14) Sistem Akuntansi
Pada akuntansi asuransi syariah lebih cenderung menggunakan
cash basis daripada accrual basis, dengan pertimbangan-pertimbangan
syar’i.
15) Keuntungan
Profit pada asuransi syariah untuk asuransi kerugian, yang
diperoleh dari surplus underwriting, komisi reasuransi, dan hasil
13
investasi bukan seluruhnya menjadi milik perusahaan. Tetapi
dilakukan bagi hasil antara perusahaan dan peserta sebagaimana yang
telah diperjanjikan atau menjadi akad diawal ketika baru masuk
asuransi syariah.
16) Misi dan Visi
a. Misi Aqidah
Ekonomi islam adalah ekonomi IIahiah, karena titik
berangkatnya dari Allah, tujuanya mencari ridha Allah, dengan
cara tidak bertentanggan dengan syariat-Nya.
b. Misi Ibadah
Asuransi syariah adalah asuransi yang bertumpu pada
konsep tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Serta
menjadikan peserta sebagai keluarga besar yang saling
menanggung.
c. Misi Iqhtishodi (Ekonomi)
Asuransi syariah bersama lembaga-lembaga ekonomi
syariah lainnya muncul sebagai solusi bukan hanya untuk
meningkatkan ekonomi umatnya, tetapi untuk membantu
perekonomian Negara.
d. Misi Pemberdayaan umat (Sosial)
Sebagaimana misi yang diemban asuransi umumnya, pada
asuransi syariah misi mengemban beban social terasa lebih melekat
pada dirinya, melalui produk-produk yang khusus dirancang untuk
14
lebih mengarah kepada kepentingan social dan pemberdayaan umat
daripada kepentingan komersial.
b. Asuransi Konvensional
1) Konsep
Konsep asuransi konvensional sebagaimana didefenisikan dalam
undang-undang tentang usaha perasuransian, berbunyi, “akuntansi atau
pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk meberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian kerusakan, atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan”
2) Asal Usul
Asalmula dari asuransi konvensional adalah dari kebiasaan
masyarakat Babilonia 4000-3000 SM yang dikenal dengan perjanjian
Hammurabi, dikumpulkan oleh raja Babilonia dalam 282 ketentuan
pada tahun 2250 SM. Kemudian menjadi praktikperjanjian Bottomry
sekitar 1600-1000 SM yang dipraktekan dimasyarakat yunani.
3) Sumber Hukum
Jika sumber hukum syariah bersumber dari firman Allah dan
Sunnah Rasul, maka pada asuransi konvensional sumber hukum
didsarkan pada pemikiran manusia dan kebudayaan.
15
4) Bersih dari “maghrib” (maisir, gharar, dan riba)
Dewan Hisbah PERSIS dalam siding yang ke 12 tanggal 26 juni
1996, memberikan kesimpulan hukum tentang asuransi konvensional
sebagai berikut:
a. semua asuransi konvensional yang ada saat ini mengandung unsur
gharar, maisir, dan riba.
b. Sedangkan gharar, maisir, dan riba humunya haram. Adapun
Takaful, dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti (asuransi
syariah), dengan catatan takaful masih terus harus berusaha
menyemprnakan apa yang telah ada.
5) Pada Asuransi Konvensional, tidak ada dewam pengawas syariah
(DPS).
6) Akad (Perjanjian)
Akad pada asuransi konvensional adalah akad mu‟awadhah. (1)
mu‟awadah ialah suatu perjanjian dimana pihak yang memberikan
sesuatu kepada pihak lain, berhak menerima penggantian dari pihak
yang diberinya. (2) akad Idz’am-Pendudukan dalam perjanjian ini
tidak ketidakadilan, karena tidak seimbang, dimana pihak yang kuat
adalah pihak asuransi. (3) akad Gharar, karena masing-masing dari
kedua pihak, penanggung dan tertanggung pada waktu melangsungkan
akad tidak mengetahui jumlah yang ia akan berikan dan jumlah yang ia
akan ambil.
16
7) Sharing of Risk
Jika pada asuransi syariah hubungan antara peserta yang terjadi
adalah sharing of risk, maka pada asuransi konvensional justru
sebaliknya adalah transfer of risk memindahkan resiko. Karena, itulah
sebetulnya hakekat dan tujuan utama orang berasuransi.
8) Pengelolahan Dana
Sementara itu, mekanisme pengelolahan dana pada asuransi
konvensional tidak ada pemisahaan antara dana peserta dan dana
tabarru’. Semua bercampur menjadi satu dan status dana tersebut
adalah dana perusahaan.
9) Investasi Dana
Menurut peraturan pemerintah, investasi wajib dilakukan pada
jenis investasi yang aman dan menguntungkan serta memiliki
likuiditas yang sesuai dengan kewajiban yang harus dipenuhi.
10) Kepemilikan Dana
Hal yang sebaliknya terjadi pada asuransi konvensional, dimana
dana yang terkumpul dari premi peserta seluruhnya menjadi milik
perusahaan. Perusahaan bebas menggunakan dan menginvestasikan
kemana saja.
11) Unsur Premi
Sementara itu pada asuransi konvensional, unsur premi terdiri dari
: (1) tabel mortalitas (2) bungga (interest), (3) biaya-biaya asuransi
(cos of insurance).
17
12) Kontribusi Biaya
Pada asuransi jiwa (konvensional), loading atau kontribusi biaya
include (tercakup) dalam premi peserta, dan biasanya premi tahun
pertama dan kedua habis terserap untuk biaya kontribusi biaya,
terutama untuk komisi agen.
13) Sumber Pembayaran Klaim
Pada Asuransi konvensional sumber pembayaran klaim adalah dari
rekening perusahaan, murni bisnis, dan tentu tidak ada nuansa spiritual
yang melandasinya.
14) Sistem Akutansi
Konsep akutansi yang diterapkan pada asuransi konvensional
adalah accrual basis ‘dasar akrual’ Accrual basis menurut belkaouni
adalah suatu proses akutansi untuk mengakui terjadinya peristiwa atau
keadaan non kas.
15) Keuntungan Profit
Pada asuransi konvensional sebagaimana lazimnya semua industry
asuransi, keuntungan yang diperoleh dari surplus underwriting, komisi
reasuransi, dan hasil investasi, dalam satu tahun keuntungan menjadi
milik perusahaan.
16) Misi dan Visi
Secara garis besar dapat disederhanakan bahwa ada dua misi dari
asuransi, yaitu (1) misi ekonomi (2) misi social.
18
a. Misi ekonomi
Dalam ekonomi asuransi memberikan manfaat ekonomi,
misalnya rasa aman karena risiko kerugian ada yang menanggung.
Dan dapat melakukan efisiensi dikala harus mengeluarkan biaya
besar.
b. Misi Sosial
Asuransi juga tidak dapat dipungkiri, menambah misi
sosial. Misalnya, asuransi sosial jaminan tenaga kerja (Jamsostek),
asuransi pensiun (Pegawai Negeri), asuransi Jasa Raharja, dan
sebagainya. Dalam pengelolaan dan penanggungan resiko, asuransi
syariah tidak membolehkan adanya gharar (ketidakpastian atau
spekulasi) dan maisir(perjudian). Dalam investasi dan manajemen
dana tidak diperkenankan adanya riba (bunga). Ketiga larangan ini,
gharar, maisir dan ribaadalah area yang harus dihindari dalam
praktik asuransi syariah, dan yang menjadi pembeda utama dengan
asuransi konvensional.
2. Landasan Asuransi Syariah
Landasan dasar asuransi syariah adalah sumber dari pengambilan hukum
praktik asuransi syariah. Karena sejak awal asuransi syariah dimaknai sebagai
wujud dari bisnis pertanggungan yang didasarkan pada nilai-nilai yang ada
dalam ajaran islam, yaitu al-Qur’an dan sunnah Rasul, maka landasan yang
dipakai dalam hal ini tidak jauh berbeda dengan metodologi yang dipakai oleh
sebagian ahli hukum Islam.
19
Kebanyakan ulama (jumhur) memakai metodologi konvensional dalam
mencari landasan syariah (al-asas al-syar’iyyah) dari suatu pokok masalah
(subject matter). Dalam hal ini subjeck metter-nya adalah lembaga asuransi.
Pada kesempatan kali ini, landasan yang digunakan dalam member nilai
legalisasi dalam praktik bisnis asuransi syariah adalah: al-Qur’an, dan sunnah
Nabi.
a. Al-Qur‟an, Surah al-Maidah : 2
Yang artinya : ”...Tolong-menolonglah kamu kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. (Al Maidah:2).
b. As-Sunnah
Artinya : “Diriwayatkan dari Abu Musa ra. Ia berkata bahwa
Rasulullah SAW bersabda: “ Seorang mukmin terhadap mukmin yang
lain adalah seperti sebuah bangunan di mana sebagiannya menguatkan
sebagian yang lain.” (HR Bukhari dan Muslim).
3. Pendapatan Premi
Pendapatan Premi adalah Sejumlah uang yang dibayarkan oleh seorang
pemegang polis kepada perusahaan asuransi sehubungan dengan adanya
perjanjian pertanggungan yang dituangkan dalam polis asuransi.
Sedangkan pengertian premi pada asuransi syari‟ah adalah sejumlah
dana yang dibayarkan oleh peserta yang terdiri atas dana tabungan dana
tabarr‟u. dana tabungan adalah dana titipan dari perserta asuransi syari‟ah
20
(life insurace) dan akan mendapat alokasi bagi hasil (mudharabah) dari
pendapatan investasi bersih yang diperoleh setiap tahun. Dana tabugan
beserta alokasi bagi hasil akan dikembalikan kepada peserta apabila
peserta yang bersangkutan mengajukan klaim, baik berupa klaim nilai
tunai maupun klaim manfaat asuransi. Sedangkan tabarru’ adalah derma
atau dana kebijakan yang diberikan dan diikhlaskan oleh peserta asuransi
jika sewaktu-waktu akan dipergunakan untuk membayar klaim atau
manfaat asuransi (life maupun general insurance).
Premi merupakan factor yang penting dalam asuransi baik bagi
penanggung maupun bagi tertanggung, premi juga bisa disebut dengan
istilah kontribusi atau dalam bahasa fiqh disebut al-musahamah, kontribusi
(al-musahamah) dalam perjanjian asuransi syariah adalah pertimbangan
keuangan. (al-iwad) dari bagian peserta yang merupakan kewajiban yang
muncul dari perjanjian antara peserta dengan pengelola.
Himpunan Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional MUI edisi revisi tahun
2006 dijelaskan bahwa premi adalah kewajiban peserta asuransi untuk
memberikan sejumlah dana kepada PT Asuransi sesuai dengan
kesepakatan dalam akad.
Asuransi syariah premi terbagi menjadi tiga yaitu premi tabungan, premi
biaya, premi tabarru‟. Premi tabungan adalah premi yang disetor oleh
pemegang polis untuk dipergunakan sesuai keperluan masing-masing
pemegang polis. Menurut keputusan Menteri Keuangan Indonesia No.
225/KMK.017/1993, PT Asuransi boleh pula memasukan unsur tabungan
21
kedalam premi sehingga akan terbentuk apa yang disebut dengan nilai tunai
yang akan dikembalikan pada kepada pemegang polis baik sewaktu maupun
diakhir masa asuransi pada PT Asuransi syari’ah, nilai tunai sama dengan
akuntansi tabungan.
Premi biaya adalah sejumlah uang yang dibayarkan peserta suransi untuk
membayar biaya administrasi dan operasional. Sedangkan premi tabarru‟
adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh pemegang polis atau peserta
asuransi secara tulus ikhlas dan tidak untuk diminta kembali ditunjukan untuk
tolong menolong. Premi tabarru’ adalah premi yang disebut sebagai premi
proteksi pada asuransi konvensional adalah untuk menolong peserta suransi
yang sedang menghadapi musibah, serta boleh pula digunakan untuk berbagai
kebijakan lainnya. Premi tabarru’ bukan menjadi hak milik perusahaan, bila
perusahaan tidak lagi menjalankan usahanya maka saldo dana tabarru’
dikembalikan kepada umat untuk berbagai aktifitas kebajikan.
4. Cadangan Dana Tabarru’
Cadangan dana tabarru adalah cadangan yang dibentuk dari surplus
underwriting yang tidak dibagikan kepada peserta dan kepada entitas asuransi
syariah. Cadangan dana tabarru‟ diakui pada saat dibentuk sebesar jumlah
yang dianggap mencerminkan kehati-hatian agar mencapai tujuannya yang
bersumber dari surplus underwriting dana tabarru‟.
Tujuan cadangan dana tabarru‟
1. Menyediakan cadangan defisit yang akan terjadi dipriode mendatang.
22
2. Memitigasi dampak resiko kerugian yang luar biasa yang terjadi pada periode
mendatang untuk jenis asuransi yang menunjukkan derajat volatilitas klaim
yang tinggi.
5. Dana Tabarru’
Dana Tabarru‟ bersal dari kata tabarra‟a- tabarru‟an, artinya sumbangan,
hibah, atau derma.Tabarru‟ merupakan pemberian sukarela seseorang kepada
orang lain, tanpa ganti rugi, yang mengakibatkan berpindahnya kepemilikan
harta itu dari pemberi kepada orang yang diberi. Tujuan dana tabarru‟
1. Mempersiapkan sejumlah dana untuk terjadi‟nya klaim
2. Membayar santunan kebajikan (klaim) kepada peserta
3. Menurunkan tarif tabarru‟ jika tariff tabarru‟ sudah terkumpul memadai
4, Dapat meningkatkan kesejahteraan umat.
6. Akad Tabarru’
Akad Tabarru’ (gratuitous contract) adalah perjanjian yang merupakan
transaksi yang tidak ditujukan untuk memperoleh laba (transaksi nirlaba).
Tujuan dari transaksi ini adalah tolong menolong dalam rangka berbuat
kebaikan (tabarru’ berasal dari kata birr dalam bahasa Arab, yang artinya
kebaikan). Dalam akad Tabarru’ pihak yang berbuat kebaikan tidak berhak
mensyaratkan imbalan apapun kepada pihak lainnya karena ia hanya
mengharapkan imbalan dari Allah SWT. Namun, tidak mengapa jika pihak
yang berbuat kebaikan meminta sekadar menutupi biaya yang ditanggungnya
untuk melakukan akad tabarru’ tersebut, sepanjang tidak mengambil laba dari
akad tersebut.
23
Ada 3 bentuk akad Tabarru’, yaitu:
a. Meminjamkan Uang
Meminjamkan uang termasuk akad Tabarru’ karena tidak boleh
melebihkan pembayaran atas pinjaman yang diberikan, karena setiap
kelebihan tanpa ‘iwad adalah riba. Ada 3 jenis pinjaman, yaitu:
1) Qardh: merupakan pinjaman yang diberikan tanpa mensyaratkan
apapun, selain mengembalikan pinjaman tersebut setelaah jangka
waktu tertentu.
2) Rahn: merupakan pinjaman yang mensyaratkan suatu jaminan dalam
bentuk atau jumlah tertentu.
3) Hiwalah: bentuk pinjaman dengan cara mengambil alih piutang dari
pihak lain.
b. Meminjamkan Jasa
Meminjamkan jasa berupa keahlian atau ketrampilan termasuk akad
Tabarru’. Ada 3 jenis pinjaman jasa, yaitu:
1) Wakalah: memberikan pinjaman berupa kemampuan kita saat ini
untuk melakukan sesuatu atas nama orang lain.
2) Wadi’ah: merupakan bentuk turunan akad wakalah, dimana pada
akad ini telah dirinci tentang jenis penitipan dan pemeliharaan.
Sehingga selama pemberian jasa tersebut kita juga bertindak sebagai
wakil dari pemilik barang.
3) Kafalah: merupakan bentuk turunan akad wakalah, dimana pada
akad ini terjadi atas wakalah bersyarat.
24
c. Memberikan Sesuatu
Dalam akad ini, pelaku memberikan sesuatu kepada orang lain. Ada 3
bentuk akad ini, yaitu:
1) Waqaf: merupakan pemberian dan penggunaan pemberian yang
dilakukan untuk kepentingan umum dan agama, serta pemberian itu
tidak dapat dipindahtangankan.
2) Hibah, Shadaqah: merupakan pemberian sesuatu secara sukarela
kepada orang lain.
Begitu akad tabarru’ sudah disepakati, maka akad tersebut tidak boleh
diubah menjadi akad tijarah (yakni akad komersil) kecuali ada kesepakatan
dari kedua belah pihak untuk mengikatkan diri dalam akad tijarah tersebut.
Misalkan bank setuju untuk menerima titipan mobil dari nasabahnya (akad
wadi’ah dengan demikian bank melakukan akad tabarru’) maka bank tersebut
dalam perjalanan kontrak tersebut tidak boleh mengubah akad tersebut
menjadi akad tijarah dengan mengambil keuntungan dari jasa wadiah
tersebut.
Sebaliknya jika akad tijarah sudah disepakati, akad tersebut boleh diubah
menjadi akad tabarru’ bila pihak yang tertahan haknya dengan rela
melepaskan haknya, sehingga menggugurkan kewajiban pihak yang belum
menunaikan kewajibannya.
Akad tabarru’ ini adalah akad-akad untuk mencari keuntungan akhirat,
karena itu bukan akad bisnis. Jadi akad ini tidak dapat digunakan untuk
tujuan-tujuan komersil. Bank syariah sebagai lembaga keuangan yang
25
bertujuan untuk mendapatkan laba. Bila tujuan kita adalah mendapatkan laba,
gunakanlah akad-akad yang bersifat komersil yakni akad tijarah. Namun
demikian, bukan berarti akad tabarru’ sama sekali tidak dapat digunakan
dalam kegiatan komersil. Bahkan pada kenyataannya, penggunaan akad
tabarru’ sama sekali tidak dapat digunakan dalam kegiatan komersil. Bahkan
pada kenyataannya, penggunaan akad tabarru’ sering sangat vital dalam
transaksi komersil, karena akad tabarru’ ini dapat digunakan untuk
menjembatani atau memperlancar akad-akad tijarah.
Akad Tijarah, Karim (2006:70) menjelaskan bahwa akad tijarah adalah
segala macam perjanjian yang menyangkut for profit transaction. Akad-akad
ini dilakukan dengan tujuan mencari keuntungan, karena itu bersifat komersil.
Contoh akad tijarah adalah akad-akad investasi, jual beli, sewa menyewa, dan
lain-lain. Kemudian berdasarkan tingkat kepastian dari hasil yang
diperolehnya, akad tijarah dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yakni :
a. Natural Uncertainty Contract
Dalam Natural Uncertainty Contract, pihak-pihak yang bertransaksi saling
mencampurkan asetnya (baik real asset maupun financial asset) menjadi satu
kesatuan dan kemudian menanggung resiko bersama-sama untuk
mendapatkan keuntungan. Disini keuntungan dan kerugian ditanggung
bersama-sama. Contoh-contoh transaksi ini adalah Musyarakah, Muzara’ah,
Musaqah, Mukhabarah).
26
b. Natural Certainty Contract
Dalam Natural Certainty Contract, kedua belah pihak saling
mempertukarkan aset yang dimilikinya karena itu objek pertukarannya (baik
barang maupun jasa) pun harus ditetapkan di awal akad dengan pasti baik
jumlah, mutu, kualitas, harga dan waktu penyerahannya. Jadi kontrak-
kontrak ini secara sunnatullah menawarkan return yang tetap dan pasti. Yang
termasuk dalam kategori ini adalah kontrak jual beli (Al Bai’ naqdan, al Bai’
Muajjal, al Bai’ Taqsith, Salam, Istishna), sewa-menyewa (Ijarah dan Ijarah
Muntahia bittamlik).
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
PENELITIAN TERDAHULU
NO Nama
(Tahun)
Judul Metode
PenelitianHasil Penelitian
1 Supriyanto
(2015)
Pengaruh PendapatanPremi dan HasilInvestasi TerhadapCadangan DanaTabarru PadaPerusahaan AsuransiSyariah Indonesiaperiode 2011-2013
kausalkomparatif
Hasil penelitian inimenunjukkan Terdapatpengaruh positif dansignifikan PendapatanPremi terhadap CadanganDana Tabarru
2 Bachtira
(2011)
Analisis PengaruhKekayaan DanKewajiban TerhadapRasio SolvabilitasPada Dana Tabarru’Asuransi SyariahStudi Pada AJBBumiputera 1912
Kuantitatif,Data Sekunder
Hasil penelitian tentangbagaimana pengaruhkekayaan terhadap rasiosolvabilitas dan bagaimanakewajiban terhadap rasiosolvabilitas pada danatabarru’asuransi Asuransi
27
3 Fadlullah
(2014)
Pengaruh pendapanpremi dan hasilinvestasi terhadapcadangan danatabarru Studi PadaPT. AsuransiSinarmas Syariah.
Kuantitatif,Data Sekunder
Hasil penelitianmenunjukkan bahwavariabel pendapatan premiberpengaruh secarasignifikan negatif terhadaprasio solvabilitas.Sedangkan variabel hasilinvestasi berpengaruhsignifikan positif terhadaprasio solvabilitas.
4 Humaidi
(2010)
MekanismePendistribusianSurplusUnderwriting kepadaPeserta AsuransiKebakaran (Studipada PT. AsuransiUmum BumiputeraMuda 1967 Syariah).
Kuantitatif,Data Sekunder
Hasil penelitian ini berisitentang mekaismependitribusian surplusunderwriting yang adapada PT. Asuransi UmumBumiputera Muda 1967Syariah, yang manapengalokasian surplusunderwritingdiprioritaskan untukcadangan dana tabarru’.
5 Susanti
(2003)
Faktor-faktor yang
mempengaruhi premi
asuransi jiwa ditinjau
dari aspek hokum
islam studi kasus
pada PT. Asuransi
Takaful keluarga.
Kuantitatif,Data Sekunder
Hasil penelitian inimenunjukkan faktor-faktor yangmempengaruhi premi padaPT. Asuransi TakafulKeluarga, sepertimortalita,biaya, dan investasiditinjau dari segi hukumIslam. Skripsi ini memilikipersamaan dengan skripsiyang penulis angkat, yaitusama-sama menelit tentangpendapatan premi.
6 Shofiah
(2016)
Pengaruh pendapatanpremi, klaim danhasil investasicadangan danatabarru pada studiperusahaan asuransisyariah di indonesia
Kausalkomparatif
Hasil penelitian iniMenunjukkan terdapatpengaruh positif dansignifikan PendapatanPremi terhadap CadanganDana Tabarru’.
28
7 Wijaya(2013)
Pengaruh PendapatanPremi, HasilInvestasi, dan KlaimTerhadap Laba.
Asosiatif danDeskriktif
Hasil pengujian hipotesismenyimpulkan bahwaPendapatan premi, HasilInvestasi, dan klaimMemiliki hubunganTerhadap laba denganNilai korelasi masing-Masing.
8 Ghofar(2012)
Pengaruh premi,
klaim, investasi, dan
profibilitas terhadap
pertumbuhan aset.
Analisis linearberganda
Hasil pengujian stastistikdan analisis pembahasanbaik secara simultanmaupun parsial premitidak berpengaruhterhadap pertumbuhanaset, sedangkan klaim,investasi, dan portofolioberpengaruh signifikanterhadap pertumbuhanaset.
9 Patriani(2012)
Analisis pengelolaandana invesasi asuransijiwa syariah dankonvensional sertaperlakuannyaterhadap hasilinvestasi yangdiperoleh
MetodeKualitatifdengan desaindeskriptif
Hasil penelitian ini untukdapat mengelola danainvestasi syariah dankonfensional sertaperlakuann perlakuannyaterhadap hasil investasiyang diperoleh
10 Muid(2014)
Analisis Mekanisme
Pengelolaan dana
tabarru
Metodekualitatif
penelitian ini Untuk danatabarru’ sendiri dikelolaoleh perusahaan danobligasi yang di anggapmempunya instrumen hasilinvestasi yang baik sesuaidengan kaidah syariah.
29
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka yang
telah d kemukakan, maka di buat kerangka piker sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
D. Hipotesis
Hipotesis ini dapat berupa pengaruh positif maupun negatif tergantung
variabel yang diuji. Dalam penelitian ini penulis mengangkat hipotesis sebagai
berikut:
H1 : diduga bawa pendapatan premi berpengaruh signifikan terhadap cadangan
dana tabarru’ pada PT. Asuransi Takaful Syariah
H0: diduga bawa pendapatan premi tidak berpengaruh signifikan terhadap
cadangan dana tabarru’ pada PT. Asuransi Takaful Syariah.
Pendapatan Premi
(X)
Cadangan danatabarru’
(Y)
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelian
Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
pendapatan premi dan hasil investasi terhadap cadangan dana tabarru’ sebagai
variabel dependen. Objek penelitian dalam peneliian ini adalah Takaful asuransi
syariah yang berlokasi Jl. Dr. Ratulangi, mangkura, Mariso, Kota Makassar,
Sulawesi Selatan, dengan meliihat laporan keuangan bulanan periode januari 2013
sampai dengan Desember 2015. Sedangkan waktu yang digunakan kurang lebih
dua bulan.
B. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam peneliian ini adalah data sekunder yang
berupa laporan keuangan bulanan periode januari 2013 sampai dengan Desember
2015. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain.
Berdasarkan sumber data tersebu maka diperoleh data meliputi premi, investasi
dan cadangan dana tabarru’.
C. Metode Analisis Data
Analisa ini berdasarkan data yang dinyatakan dalam bentuk uraian
informasi kemudian dikembangkan dengan data lainnya untuk mendapatkan
kejelasan atau menguatkan suatu gambaran dalam hal ini mengenai hubungan
antar variabel, sehingga dapat ditarik kesimpulan apakah hipotesis diterima atau
ditolak. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan software statistik berupa
SPSS. Adapun, jenis pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut:
31
1. Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik ini terdiri atas Uji Normalitas yang dilakukan untuk
melihat apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
2. Uji Regresi Linear Sederhana
Regresi linear sederhana digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari
satu independent variable (x) secara signifikan terhadap dependen variable (y),
untuk mengetahui hubungan fungsional variabel bebas (independent) terhadap
variabel terikat (dependen) (Y). Bentuk persamaan regresi sebagai berikut
Y=α + β x
Keterangan :
Y = Cadangan Dana Tabarru
α = Konstanta
β = Koefisien Premi
x = Pendapapatan Premi
3. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik mengenai
karakteristik populasi. Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah uji t (parsial), uji F(simultan), dan uji determinasi.
32
a) Uji parsial ( t-test)
Uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X)
berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). Langkah-langjah yang
dilakukan dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
a. Menentukan formula hipotesis
Ho = tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (X)
terhadap variabel terikat (Y)
Ha= terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y)
b. Menentukan level of significant. Dengan α=5%
c. Tingkat pengujian :
Jika – thitung
>ttabel, maka H0ditolak dan Ha diterima.
Jika - thitung
<ttabel,maka H0diterima dan Ha ditolak.
d. Menentukan nilai thitung dengan menggunakan SPSS
e. Menentukan H0 diterima atau ditolak
Untuk menentukan H0 diterima atau ditolak dilihat dari tingkat
signifikansi. Apabila tingkat signifikansi dibawah 0.05 maka H0
diterima atau berpengaruh secara signifikan.
D. Defenisi Oprasional Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
kuantitatif (fakta yang representasikan dalam bentuk angka). Yang berfungsi
sebagai variabel bebas (independen) adalah variabel pendapatan premi.
Sedangkan variabel terikat (dependen) adalah cadangan dana tabarru’.
33
Variabel-variabel tersebutantara lain :
Y : Cadangan Dana Tabarru’
X : Pendapatan Premi
1. Variabel Bebas (Independent variabel)
a. Pendapatan Premi (X)
Pendapatan premi merupakan factor yang penting dalam asuransi
baik bagi penanggung maupun bagi tertanggung, premi juga bisa disebut
dengan istilah kontribusi atau dalam bahasa fiqh disebut al-musahamah,
kontribusi (al-musahamah) dalam perjanjian asuransi syariah adalah
pertimbangan keuangan (al-iwad) dari bagian peserta yang merupakan
kewajiban yang muncul dari perjanjian antara peserta dengan pengelola.
b. Cadangan Dana Tabarru (Y)
Cadangan Dana Tabarru’ adalah Suatu dana yang terkumpul dari
hasil pendapatan premi ditamabah dengan hasil investasi dan dikurang
dengan beban premi.
2. Variabel Terikat (dependent variabel)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah cadangan dana tabarru’.
Cadangan tabarru adalah cadangan yang dibentuk dari surplus underwriting
yang tidak dibagikan kepada peserta dan kepada entitas asuransi syariah.
Cadangan dana tabarru’ diakui pada saat dibentuk sebesar jumlah yang
dianggap mencerminkan kehati-hatian agar mencapai tujuannya yang
bersumber dari surplus underwriting dana tabarru’.
34
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN DAN HASIL
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah singkat Takaful Keluarga
Berawal dari sebuah kepedulian yang tulus, beberapa pihak bersepakat
untuk membangun perekonomian syariah di Indonesia. Atas prakarsa Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, bersama
Bank Muamalat Indonesia Tbk., PT. Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen
Keuangan RI, danbeberapa pengusaha Muslim Indonesia, serta bantuan teknis dari
Syarikat Takaful Malaysia, Bhd. (STMB), Tim Pembentukan Asuransi Takaful
Indonesia (TEPATI) mendirikan PT. Syarikat Takaful Indonesia (Takaful
Indonesia) pada 24 Februari 1994, sebagai perusahaan perintis pengembangan
asuransi syariah di Indonesia.
Selanjutnya, pada 5 Mei 1994 Takaful Indonesia mendirikan PT. Asuransi
Takaful Keluarga (Takaful Keluarga) sebagai perusahaan asuransi jiwa syariah
pertama di Indonesia. Takaful Keluarga diresmikan oleh Menteri Keuangan saat
itu, Mar’ie Muhammad dan mulai beroperasi sejak 25 Agustus 1994. Guna
melengkapi layanan pada sektor asuransi kerugian, PT. Asuransi Takaful Umum
(Takaful Umum) didirikan sebagai anak perusahaan Takaful Keluarga yang
diresmikan oleh Prof. Dr. B.J. Habibie, selaku ketua sekaligus pendiri ICMI, dan
mulai beroperasi pada 2 Juni 1995.
35
Kini, seiring pertumbuhan industri asuransi syariah di Indonesia, Takaful
Keluarga terus bekerja keras menjalankan amanah segenap stakeholders dengan
menghadirkan kinerja dan pelayanan prima sekaligus melanjutkan cita-cita
founders untuk berperan serta dalam menguatkan simpul-simpul pembangunan
ekonomi syariah di Indonesia.
2. Tentang PT Asuransi Takaful Keluarga
Takaful Keluarga adalah pelopor perusahaan asuransi jiwa syariah di
Indonesia. Mulai beroperasi sejak tahun 1994, Takaful Keluarga mengembangkan
berbagai produk untuk memenuhi kebutuhan berasuransi sesuai syariah meliputi
perlindungan jiwa, perlindungan kesehatan, perencanaan pendidikan anak,
perencanaan hari tua, serta menjadi rekan terbaik dalam perencanaan investasi.
Peningkatan kualitas operasional dan pelayanan, Takaful Keluarga telah
memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 dari Det Norske Veritas (DNV),
Norwegia, pada November 2009 sebagai standar internasional mutakhir untuk
sistem manajemen mutu. Takaful Keluarga terdaftar dan diawasi oleh Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) serta memiliki tenaga pemasaran yang terlisensi oleh
asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia
(AASI). Kinerja positif Takaful Keluarga dari tahun ke tahun dibuktikan dengan
diraihnya penghargaan-penghargaan prestisius yang diberikan oleh berbagai
institusi.
Takaful Keluarga berkomitmen untuk terus memperkuat dan memperluas
jaringan layanan di seluruh Indonesia. Peningkatan dan pembaharuan sistem
36
teknologi informasi terus diupayakan demi memberikan pelayanan prima kepada
peserta. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, Takaful Keluarga menjadi
pilihan terpercaya dalam menyediakan solusi perlindungan jiwa dan perencanaan
investasi sesuai syariah bagi masyarakat Indonesia.
3. Struktur Organisasi PT Takaful Keluarga
a. Gambar Struktur Organisasi
Gambar 4.1
STRUKTUR ORGANISASI PT.TAKAFUL KELUARGA PERIODE
2016-2017
Komisaris 2
Komisaris 1Direktur Operasional
Komisaris IndependenDirektur KeuanganAnggota
Dewan KomisarisKomisaris Utama
Dewan DireksiDirektur Utama
Dewan PengawasSyariah
nn
RUPS
37
b. Job Description1) Dewan pengawas syariah
Ketua : Drs. H. Slamet Effendy Yusuf,Msi
anggota : KH.Muhyiddin junaidi
Dewan Pengawasan Syariah adalah suatu badan yang bertugas
mengawasi pelaksanaan keputusan DSN di lembaga keuangan syariah
melalui RUPS setelah mendapat rekomendasi dari DSN.
2) Dewan komisaris
Komisaris utama : Dato’mohamed hassan Md Kamil
Komisaris independen : Tri djoko santoso
Komisaris : muhammad harris
Komisaris : mahadzir azizan
Komisaris (dalam jumlah jamak disebut dewan komisaris) adalah
sekelompok orang yang dipilih atau ditunjuk untuk mengawasi kegiatan
suatu perusahaan atau organisasi. Sedangkan komisaris independen
adalah komisaris dari pikah luar yang di angkat berdasarkan rapat umum
pemegang saham (RUPS).
3) Dewan direksi
Direktur utama : rina elviroza (sementara)
Direktur operasional : rina elviroza
Direktur keuangan : johanes
Direksi (dalam jumlah jamak disebut dewan direktur) adalah seseorang
yang ditunjuk untuk memimpin perseroan terbatas (PT).
38
4. Visi Dan Misi Takaful Keluarga
a. Visi PT Takaful Keluarga
Menjadi perusahaan asuransi jiwa syariah yang terdepan dalam pelayanan,
operasional dan pertumbuhan bisnis syariah di Indonesia dengan profesional,
amanah dan bermanfaat bagi masyarakat.
b. Misi PT Takaful Keluarga
Menyelenggarakan bisnis asuransi syariah secara profesional dengan
memiliki keunggulan dalam standar operasional dan layanan.
Menciptakan sumberdaya manusia yang handal melalui program
pengembangan sumberdaya manusia yang berkelanjutan.
Mendayagunakan teknologi yang terintegrasi dengan berorientasi pada
pelayanan dan kecepatan, kemudahan serta informatif.
5. Produk investasi PT Asuransi Takaful Keluarga
Dalam PT Asuransi Takaful Keluarga terdapat beberapa produk, baik
produk individual maupun produk kelompok, yaitu sebagai berikut:
1. Layanan individual
a. Takaful dana pendidikan
Takaful dana pendidikan (Fuldani) merupakan program asuransi
dan tabungan yang menyediakan pola penarikan disesuiakan dengan
kebutuhan dana terkait biaya pendidikan anak (Penerimaan Hibah) serta
memberikan manfaat berupa pembayaran santunan kepada ahli waris
39
apabila peserta mengalami musibah meninggal dunia atau cacar tetap
total deriode akad.
b. Takafulink salam
Takaful salam merupakan program unggulan yang dirancang untuk
memberikan manfaat perlindungan jiwa dan kesehatan menyeluruh
sekaligus membantu anda untuk berinvestasi secara optimal untuk
berbagai tujuan masa depan termasuk persiapan hari tua.
c. Takafulink salam cendekia
Takafulink Salam Cendekia memberikan perlindungan jiwa dan
kesehatan menyeluruh serta dirancang untuk memudahkan Anda
merencanakan kebutuhan pembiayaan pendidikan buah hati mulai dari
Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi melalui program
investasi. Takafulink Salam Cendekia melindungi upaya buah hati Anda
dalam meraih cita-cita supaya tidak terbentur oleh persoalan biaya di
kemudian hari.
2. Layanan kumpulan
a. Fulmedicare gold
Fulmedicare Gold adalah suatu program asuransi kesehatan
kumpulan (Group Health Insurance) yang merupakan proteksi ekonomi
bagi Perusahaan dalam kewajibannya memberikan jaminan kesehatan
bagi para karyawan beserta keluarganya sehingga dapat membantu
Perusahaan dalam mengendalikan biaya jaminan kesehatan.
40
b. Takaful Al Khairat Kumpulan
Program Takaful Al Khairat adalah suatu program asuransi yang
memberikan manfaat berupa pembayaran santunan kepada ahli waris
apabila peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam masa perjanjian.
3. Bancassurance
Bancasurrance adalah layanan Bank dalam menyediakan produk asuransi
yang memberi perlindungan dan produk investasi untuk memenuhi kebutuhan
finansial jangka panjang nasabah.
4. Telemarketing
Hospital cash merupakan Takaful Keluarga memberikan solusi kepada
Anda berupa penggantian biaya rawat inap, ICU, pembedahan, dan rawat jalan
meskipun Anda telah memiliki produk asuransi kesehatan lainnya. Dengan
model manfaat “double claim” dimana manfaat asuransi kesehatan lain yang
telah dimiliki peserta tidak mempengaruhi proses klaim atas produk ini.
41
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskriptif Data
Untuk dapat memberikan gambaran tentang data mengenai cadangan
dana tabarru’, pendapatan premi PT.Takaful keluarga yang menjadi sampel
penelitian dari periode Januari 2013 – Oktober 2015, berikut ini disajikan
hasil statistik deskriptifnya sebagai berikut :
1. Pendapatan PremiTabel 5.1
LAPORAN PENDAPATAN PREMI PT. ASURANSI TAKAFUL
KELUARGAPERIODE JANUARI 2013
a. Periode 2013
No Bulan Pendapatan Premi
1 Januari Rp 4,989,502,535
2 Februari Rp 4,397,207,992
3 Maret Rp 5,666,913,896
4 April Rp 2,913,676,865
5 Mei Rp 3,892,832,879
6 Juni Rp 4,768,967,827
7 July Rp 4,555,878,717
8 Agustus Rp 3,962,931,590
9 September Rp 2,554,572,685
10 Oktober Rp 4,129,841,558
11 November Rp 4,540,589,244
12 Desember Rp 3,611,098,999
JUMLAH Rp 49,984,014,787Sumber : Data diolah
43
b. Periode 2014No Bulan Pendapatan Premi1 Januari Rp 2,948,608,3732 Februari Rp 5,982,365,6423 Maret Rp 7,634,556,5294 April Rp 3,449,245,5015 Mei Rp 3,979,123,9936 Juni Rp 4,022,629,7087 July Rp 2,527,552,1948 Agustus Rp 4,886,147,6579 September Rp 3,126,342,451
10 Oktober Rp 3,497,186,75711 November Rp 2,000,980,89812 Desember Rp 2,540,000,899
JUMLAH Rp 46,594,740,602Sumber : Data diolah
c. Periode 2015No Bulan Pendapatan Premi1 Januari Rp 3,422,644,5182 Februari Rp 4,698,427,6633 Maret Rp 5,423,150,0584 April Rp 4,905,172,1295 Mei Rp 5,433,378,0586 Juni Rp 3,938,425,7287 July Rp 8,231,630,3738 Agustus Rp 4,876,910,2939 September Rp 7,392,695,25310 Oktober Rp 7,637,674,66911 November Rp 2,334,700,99612 Desember Rp 3,390,000,672
JUMLAH Rp 61,684,810,410Sumber : Data diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pertumbuhan Pendapatan Premi PT.
Takaful Keluarga Periode tahun 2013 sampai 2014 mengalami penurunan sebesar
Rp.3.389.274.185, dan untuk periode tahun 2014 sampai 2015 mengalami
peningkatan sebesar Rp.15.090.069.808.
45
Gambar 5.1GRAFIK PENDAPATAN PREMI
Sumber : Data diolah
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pada Pendapatan Premi PT.
Takaful Keluarga Periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2015
mengalami peningkatan. Pendapatan Premi yang meningkat secara
signifikan terjadi pada periode 2015, yaitu sebesar Rp. 61,684,810,410- Hal
tersebut menunjukkan bahwa PT. Takaful Syariah mengalami peningkatan
Pendapatan Premi dari Rp. 49,984,014,787 menjadi Rp. 61,684,810,410,-.
2. Cadangan Dana Tabarru’Tabel 5.2.
LAPORAN KEUANGAN CADANGAN DANA TABARRU’
PT.TAKAFUL KELUARGA PERIODE JANUARI
2013 S/D SEPTEMBER 2015
a. Periode 2013
No Bulan Pendapatan Premi1 Januari Rp 4,369,602,0282 Februari Rp 3,916,166,3943 Maret Rp 4,957,731,1174 April Rp 2,781,991,4925 Mei Rp 3,585,716,3046 Juni Rp 4,319,924,2627 July Rp 4,161,902,974
49,984,014,787
46,594,740,602
61,684,810,410
0
20,000,000,000
40,000,000,000
60,000,000,000
80,000,000,000
2013 2014 2015
PENDAPATAN PREMI
46
8 Agustus Rp 3,714,845,2729 September Rp 2,627,908,14810 Oktober Rp 3,935,373,24611 November Rp 4,303,721,39512 Desember Rp 3,599,879,199
JUMLAH Rp 46,274,761,831Sumber : Data diolah
b. Periode 2014
No Bulan Pendapatan Premi1 Januari Rp 2,595,136,6992 Februari Rp 5,065,042,5133 Maret Rp 6,421,145,0074 April Rp 3,088,796,4015 Mei Rp 3,367,302,0506 Juni Rp 3,199,376,0227 July Rp 3,554,369,1948 Agustus Rp 3,602,913,7679 September Rp 2,412,221,75510 Oktober Rp 4,316,918,12611 November Rp 2,927,973,96112 Desember Rp 3,300,249,405
JUMLAH Rp 43,851,444,900Sumber : Data diolah
c. Periode 2015
No 2015 Pendapatan Premi1 Januari Rp 2,987,265,6142 Februari Rp 4,029,342,1303 Maret Rp 4,629,520,0474 April Rp 4,236,587,7035 Mei Rp 4,679,552,4466 Juni Rp 3,483,590,5837 July Rp 6,946,054,2998 Agustus Rp 4,270,228,2349 September Rp 6,322,156,20310 Oktober Rp 6,551,429,73511 November Rp 6,459,358,207
47
12 Desember Rp 6,874,816,529JUMLAH Rp 61,469,901,730
Sumber : Data diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pertumbuhan Cadangan Dana
Tabarru’ PT. Takaful Keluarga Periode tahun 2013 sampai 2014 mengalami
penurunan sebesar Rp.2.423.316.931, dan untuk periode tahun 2014 sampai
2015 mengalami peningkatan sebesar Rp.5.618.456.830,.
Gambar 5.2.
GRAFIK CADANGAN DANA TABARRU’
Sumber : Data diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada Cadangan Dana Tabarru’
Sinarmas Syariah periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2015
mengalami fluktuasi. Kewajiban yang meningkat secara signifikan terjadi
pada periode 2015, Rp.61,469,901,730,- Hal tersebut menunjukkan bahwa
PT. Takaful Syariah mengalami peningkatan Hasil Investasi dari Rp.
46,274,761,831,-pada periode Januari 2013 hingga mencapai Rp.
61,469,901,730,- pada periode Desember 2015.
46,274,761,831
43,851,444,900
61,469,901,730
0
10,000,000,000
20,000,000,000
30,000,000,000
40,000,000,000
50,000,000,000
60,000,000,000
70,000,000,000
2013 2014 2015
CADANGAN DANA TABARRU
48
B. Hasil Penelitian
1. Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang
ada agar dapat menentukan model analisis yang paling tepat digunakan.
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini adalah uji Durbin-Watson yang
sering digunakan untuk menguji autokorelasi untuk menguji
heteroskedastisitas.
Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji
apakah nilai residual terdistribusi secara normal atau tidak. Dalam hal ini
yang di uji normalitas bukan masing-masing variabel independen dan
dependen tetapi nilai residual yang dihasilkan dari model regresi. Model
regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi
secara normal.
a. Uji normalitas
Uji normalitas dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada
sumbu diagonal dari grafik atau dapat juga dengan melihat histogram dari
residualnya. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya.
Pada penelitian ini hasil pengolahan data menampilkan grafik normal,
plot yang ada menunjukkan titik menyebar sekitar garis diagonal, serta
penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, demikian juga dengan grafik
histogram memberikan pola distribusi normal. Maka model regresi layak
49
dipakai untuk memprediksikan dana cadangan tabarru berdasarkan masukan
variabel independennya yaitu pendapatan premi.
Model regresi yang di peroleh menunjukkan bahwa variabel terkait dan
variabel bebas keudanya mempunyai distribuso normal atau mendekati
normal dengan melihat grafik secara histogram ataupun melihatnya secara
normal probability plot. Normalitas data dapat di lihat dari penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal pada grafik normal p-plot atau melihat histogram
residualnya.
Normal P-P Plot of Regression Standardized ResidualDependent Variable: dana cadangan tabarru
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 16.00, 2017 (data diolah)Gambar 5.1 : Normal P-Plot
Histogram
DEPENDENT VARIABLE: DANA CADANGAN TABARRU
Dari grafik di atas P-Plot jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau garis histogramnya menunjukan pola ditribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
50
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 16.00, 2017 (data diolah)Gambar 5.2 : Histogram
Dari grafik di atas Histogram jika data menyebar jauh dari diagonal dan
atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik Histogram tidak menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas
b. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas terhadap data penelitian digunakan
dengan uji korelasi. Suatu kelompok data dikatakan tidak ada
multikolinearitas jika nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari
0,1. Sedangkan jika nilai VIF lebih dari 10 maka dapat dikatakan
bahwa kelompok data tersebut terdapat multikolinearitas. Adapun
hasil dari pengujian multikolinearitas yang dilakukan yakni :
Tabel 5.3.
COEFFICIENTSA
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.
CollinearityStatistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 25.115E11 0.471E9 553.303 .000
PENDAPATAN_PREMI 1.216 .000 .888 36.933 .004 1.000 1.006
51
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.
CollinearityStatistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 25.115E11 0.471E9 553.303 .000
PENDAPATAN_PREMI 1.216 .000 .888 36.933 .004 1.000 1.006a. Dependent Variable:PENDAPATAN_DANA_TABARRU
Dari tabel Coefficients di atas, dapat diketahui bahwa nilai
VIF untuk Pendapatan Premi dan Hasil Investasi sebesar 1,006. Karena
nilai VIF kurang dari 10 dan nilai Tolerance lebih dari 0.1 untuk kedua
variabel independen, maka dapat disimpulkan bahwa pada model
regresi tidak ditemukan adanya masalah multikolinearitas.
c. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi terhadap data yang telah diuji dilakukan
dengan menggunakan Durbin-Watson Test. Sesuai dengan teori
pengujian autokorelasi, suatu kelompok data dikatakan tidak ada
autokorelasi jika nilai Durbin-Watson hasil pengujian berada diantara
du dan 4 – du.
Adapun hasil dari pengujian autokorelasi yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
Tabel 5.4.
MODEL SUMMARYB
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .888a .789 .578 6.204 1.367a. Predictors: (Constant), PENDAPATAN_PREMI
b. Dependent Variable: PENDAPATAN_DANA_TABARRU
52
Dari tabel di atas didapat Durbin Watson yang dihasilkan dari
model regresi adalah 1,367. Sedangkan dari tabel Durbin Watson
dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 3, serta k = 2 (k adalah
jumlah variabel independen) diperoleh nilai dl sebesar 1,321 dan
du sebesar 1,577. Dengan ini maka didapat 4-du = 2,423 dan 4-dl =
2,679. Karena nilai DW (1,483) berada pada daerah antara dl dan du,
maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti (berada di daerah
keragu-raguan).
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada suatu
pengamatan ke pengamatan lain.
Scatterplot
Dependent Variable: Dana Cadangan Tabarru
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 16.00, 2017 (data diolah)Gambar 5.3 : Scatterplot
53
Dari grafik Scatterplot penelitian ini terlihat titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada
sumbu Y, hal ini menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk
memprediksi dana tabarru berdasarkan masukan variabel
independennya (pendapatan premi).
2. Hasil Pengujian Hipotesis
Tabel 5.5
VARIABLES ENTERED/REMOVEDP
Model Variables EnteredVariablesRemoved Method
1 PENDAPATAN_PREMIa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: PENDAPATAN_DANA_TABARRUSumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 16.00, 2017 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 5.5 variables Entered Removed menunjukkan
analisis statistik deskriptif yaitu sebagai berikut:
a. Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan (removed).
b. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter.
54
Tabel 5.6
CEFFICIENTSA
Model
Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 25.115E11 0.471E9 553.303 .000
PENDAPATAN_PREMI 1.216 .000 .888 36.933 .004a. Dependent Variable: PENDAPATAN_DANA_TABARRU
Berdasarkan hasil pengolahan data yang terlihat pada 5.8,
diperoleh hasil uji t yang diperlukan untuk menguji signifikansi konstanta
dan variabel independen. Pada kolom signifikan, konstanta dan variabel
independen (pendapatan premi) mempunyai angka signifikan di bawah
0,05 yaitu 0,004 untuk konstanta dan 0,004 untuk pendapatan premi dan
Hal ini menunjukkan bahwa model regresi sudah layak untuk memprediksi
pengaruh pendapatan premi terhadap cadangan dana tabarru.
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Konstanta sebesar 25,115; artinya jika pendapatan premi (X) adalah 0,
maka cadangan dana tabarru’ (Y’) nilainya adalah 25,115 (dalam
satuan logaritma natural).
b. Koefisien regresi variabel pendapatan premi (X) sebesar 1,216; artinya
jika pendapatan premi mengalami kenaikan 1%, maka cadangan
dana tabarru’ (Y) akan mengalami penurunan sebesar 1,216 satuan
dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Variabel
pendapatan premi berpengaruh secara signifikan negatif artinya terjadi
hubungan negatif antara pendapatan premi dengan cadangan dana
tabarru’, semakin naik pendapatan premi, maka semakin turun
cadangan dana tabarru’.
54
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan secara rinci pada
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berkat:
1. Konstanta sebesar 25,115; artinya jika pendapatan premi (X) adalah 0,
maka cadangan dana tabarru’ (Y’) nilainya adalah 25,115 (dalam satuan
logaritma natural).
2. Koefisien regresi variabel pendapatan premi (X) sebesar 1,216; artinya
jika pendapatan premi mengalami kenaikan 1%, maka cadangan dana
tabarru’ (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 1,216 satuan dengan
asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Variabel pendapatan premi
berpengaruh secara signifikan positif artinya terjadi hubungan positif
antara pendapatan premi dengan cadangan dana tabarru’, semakin naik
pendapatan premi, maka semakin naik cadangan dana tabarru’.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil temuan, saran-saran yang diajukan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk PT. Takaful Syariah Makassar, berdasarkan hasil penelitian
berfokus pada persentase hasil pendapatan premi sebesar 25,115 % maka
perlu dilakukan upaya agar terjadi peningkatan yang signifikan setiap
tahunnya.
55
2. Untuk Penelitian Selanjutnya
Dalam penelitian ini hanya fokus pada variabel pendapatan premi maka
penelitian selanjutnya dapat mengambil beberapa konsentrasi pembahasan
yang ada pada PT. Takaful Syariah Makassar.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian yaitu waktu dan tenaga. Peneliti hanya
hanya pada pendapatan prami saja yang mana peneliti dapat meneliti yang
lebih banyak jika waktu terlampau banyak.
56
DAFAR PUSTAKA
AL-QUR’AN. Al-Maidah Ayat 2 .
Ahmad Zarqa. (2007). Al-ightisqo Al-Islamiah- Nidzomutta’min. Dar Al-Fik,1968. H. 253
Bachtiar Angga, 2011 Analisis Pengaruh Kekayaan Dan Kewajiban TerhadapRasio Solvabilitas Pada Dana Tabarru’ Asuransi Syariah” Studi PadaAJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah. Skripsi
Fadlullah. (2014), Pengaruh Pendapatan Premi dan Hasil Investasi TerhadapCadangan Dana Tabarru’ Pada PT. Asuransi Sinarmas Syariah. Skripsi
Fatwa Dewan Syariah Nasional No.21/DSN-MUI/X/2005 Tentang PedomanUmum Asuransi Syariah
Ghofar. 2012. Pengaruh premi, klaim, investasi, dan profibilitas terhadappertumbuhan aset. Skripsi
Muid. 2014. Analisis Mekanisme Pengelolaan dana tabarru’ pada PT.PrudentialLife Asurance Kantor Agency Cabang Kudus 1 Dalam Kajian Islam.Skripsi.
Muhammad 2005. Insurance and Islamic Law. (Terj. Burhan Wirasubrata).Jakarta: Lentera.
Humaidi. 2010, Mekanisme Pendistribusian Surplus Underwriting kepadaPeserta Asuransi Kebakaran (Studi pada PT. Asuransi Umum BumiputeraMuda 1967 Syariah). Skripsi.
Hassan, John 2005. kamus inggris Indonesia. Jakarta Gramedia
Natasha. 2012. Analisis Pengelolaan dana Investasi Asuransi Jiwa Syariah danKonvensional Serta Perlakuaanya Terhadap Hasil Invesasi yang diperoleh pada PT Asuransi Jiwa XYZ. Skripsi
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 108 Tahun 2010, h.108.19.
Pantjowinoto. 2005. Prinsip Syariah di Pasar Modal. Jakarta : Publocation
Ismail Abu ‘ Abdullah Al-Bukhari Al-Ja’fi. 2005. Shahih. Beirut: daar ibn Katsir.V.1 h.182
57
Iqbal Muhammad. 2005. Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik. Jakarta: Gemainsane pres, h.2
Shofiah Sulfah, (2016), Pengaruh Pendapatan Premi, Klaim dan Hasil investasiTerhadap Cadangan Dana Tabarru Pada Perusahaan Asuransi Syariah diIndonesia. Skripsi
Susansi Sri. 2003. Faktor-faktor yang mempengaruhi Premi Asuransi Jiwaditinjau dari Aspek hukum IslamStudi Kasus Pada PT. Asuransi TakafulKeluarga. Skripsi
Supiyanto Torik. (2015), Pengaruh Pendapatan Premi dan Hasil InvestasiTerhadap Cadangan Dana Tabarru’ Pada Perusahaan Asuransi SyariahDi Indonesia. Skripsi
Wijaya Puspaningrum. 2013. Pengaruh pendapata peremi, hasil investasi, danklaim terhadap laba studi pada perusahaan asuransi jiwa yang memilikiunit syariah. Skripsi
Wirjono prodjodikoro. 2006. Hukum Asuransi di Indonesia. Jakarta : intermasa
57
LAMPIRAN DATA
RELIABILITY VARIABEL PENDAPATAN PREMI
Reliability
NotesComments
Input Active Dataset DataSet0Filter <none>Weight <none>Split File <none>N of Rows in Working Data File 12Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated asmissing.
Cases Used Statistics are based on all cases with validdata for all variables in the procedure.
Syntax RELIABILITY/VARIABLES=TAHUN_2013
TAHUN_2014 TAHUN_2015/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
HOTELLING CORR COV/SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE
COV CORR.
Resources Processor Time 00:00:00.016Elapsed Time 00:00:00.016
[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 12 100.0
Excludeda 0 .0
Total 12 100.0
58
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 12 100.0
Excludeda 0 .0
Total 12 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alphaa
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Itemsa N of Items
8.520 7.232 3
a. The value is negative due to a negative average
covariance among items. This violates reliability model
assumptions. You may want to check item codings.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
TAHUN_2013 4.17E9 8.650E8 12
TAHUN_2014 4.06E9 1.462E9 12
TAHUN_2015 5.92E9 1.647E9 12
Inter-Item Correlation Matrix
TAHUN_2013 TAHUN_2014 TAHUN_2015
TAHUN_2013 1.000 .459 -.293
TAHUN_2014 .459 1.000 -.366
TAHUN_2015 -.293 -.366 1.000
59
Inter-Item Covariance Matrix
TAHUN_2013 TAHUN_2014 TAHUN_2015
TAHUN_2013 7.482E17 5.801E17 -4.181E17
TAHUN_2014 5.801E17 2.136E18 -8.821E17
TAHUN_2015 -4.181E17 -8.821E17 2.713E18
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item Means 4.713E9 4.056E9 5.916E9 1.859E9 1.458 1.089E18 3
Item Variances 1.866E18 7.482E17 2.713E18 1.964E18 3.626 1.020E36 3
Inter-Item
Covariances
-
2.401E17
-
8.821E175.801E17 1.462E18 -.658 4.466E35 3
Inter-Item
Correlations-.067 -.366 .459 .825 -1.252 .167 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
TAHUN_2013 9.97E9 3.084E18 .107 .229 -1.144a
TAHUN_2014 1.01E10 2.625E18 -.128 .269 -.637a
TAHUN_2015 8.22E9 4.044E18 -.393 .154 .574
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model
assumptions. You may want to check item codings.
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
1.41E10 4.157E18 2.039E9 3
60
RELIABILITY VARIABEL PENDAPATAN DANATABARRU
RELIABILITY/VARIABLES=TAHUN_2013 TAHUN_2014 TAHUN_2015/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE HOTELLING CORR COV
/SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE COV CORR.
Reliability
NotesComments
Input Active Dataset DataSet0Filter <none>Weight <none>Split File <none>N of Rows in Working Data File 12Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated asmissing.
Cases Used Statistics are based on all cases with validdata for all variables in the procedure.
Syntax RELIABILITY/VARIABLES=TAHUN_2013
TAHUN_2014 TAHUN_2015/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
HOTELLING CORR COV/SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE
COV CORR.
Resources Processor Time 00:00:00.000Elapsed Time 00:00:00.000
[DataSet0]
61
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 12 100.0
Excludeda 0 .0
Total 12 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
6.064 6.221 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
TAHUN_2013 3.86E9 6.618E8 12
TAHUN_2014 3.65E9 1.129E9 12
TAHUN_2015 5.12E9 1.416E9 12
Inter-Item Correlation Matrix
TAHUN_2013 TAHUN_2014 TAHUN_2015
TAHUN_2013 1.000 .533 -.187
TAHUN_2014 .533 1.000 -.088
TAHUN_2015 -.187 -.088 1.000
62
Inter-Item Covariance Matrix
TAHUN_2013 TAHUN_2014 TAHUN_2015
TAHUN_2013 4.379E17 3.985E17 -1.752E17
TAHUN_2014 3.985E17 1.275E18 -1.404E17
TAHUN_2015 -1.752E17 -1.404E17 2.005E18
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum RangeMaximum /Minimum Variance N of Items
Item Means 4.211E9 3.654E9 5.122E9 1.468E9 1.402 6.333E17 3Item Variances 1.239E18 4.379E17 2.005E18 1.567E18 4.578 6.149E35 3Inter-ItemCovariances 2.765E16 -
1.752E17 3.985E17 5.736E17 -2.275 8.275E34 3
Inter-ItemCorrelations .086 -.187 .533 .720 -2.853 .122 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
TAHUN_2013 8.78E9 2.999E18 .195 .304 -.187a
TAHUN_2014 8.98E9 2.093E18 .158 .285 -.335a
TAHUN_2015 7.51E9 2.510E18 -.141 .035 .635
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model
assumptions. You may want to check item codings.
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
1.26E10 3.884E18 1.971E9 3
63
DESKRIPTIF PENDAPATAN PREMI DAN
PENDAPATAN DANA TABARRU
DESCRIPTIVES VARIABLES=PENDAPATAN_PREMI PENDAPATAN_DANA_TABARRU
/STATISTICS=MEAN SUM STDDEV VARIANCE RANGE MIN MAX SEMEAN KURTOSIS.
Descriptives
[DataSet0]
Descriptive Statistics
N RangeMinimu
mMaximu
m Sum Mean
Std.Deviatio
n Variance
Statistic
Statistic Statistic Statistic
Statistic Statistic
Std.Error Statistic Statistic
PENDAPATAN_PREMI3 1.E10 4.E10 6.E10 1.E11
4.93E10
4.028E9
6.976E94.866E1
9
PENDAPATAN_DANA_TABARRU
3 2.E10 4.E10 6.E10 2.E115.05E1
05.513E
99.550E9
9.120E19
Valid N (listwise) 3
64
ANALISIS REGRESI PENDAPATAN PREMI DAN
PENDAPATAN DANA TABARRU
REGRESSION/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N/MISSING LISTWISE/STATISTICS COEFF OUTS CI BCOV R ANOVA COLLIN TOL CHANGE/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)/NOORIGIN/DEPENDENT PENDAPATAN_DANA_TABARRU/METHOD=ENTER PENDAPATAN_PREMI/SCATTERPLOT=(*ZPRED ,*ZRESID)
/RESIDUALS DURBIN HIST(ZRESID) NORM(ZRESID).
Regression
NotesComments
Input Active Dataset DataSet0Filter <none>Weight <none>Split File <none>N of Rows in Working Data File 3
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated asmissing.
Cases Used Statistics are based on cases with nomissing values for any variable used.
Syntax REGRESSION/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR
SIG N/MISSING LISTWISE/STATISTICS COEFF OUTS CI BCOV R
ANOVA COLLIN TOL CHANGE/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)/NOORIGIN/DEPENDENT
PENDAPATAN_DANA_TABARRU/METHOD=ENTER
PENDAPATAN_PREMI/SCATTERPLOT=(*ZPRED ,*ZRESID)/RESIDUALS DURBIN HIST(ZRESID)
NORM(ZRESID).
Resources Processor Time 00:00:00.875Elapsed Time 00:00:01.031Memory Required 1348 bytesAdditional Memory Required forResidual Plots 912 bytes
65
[DataSet0]
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
PENDAPATAN_DANA_TABAR
RU5.05E10 9.550E9 3
PENDAPATAN_PREMI 4.93E10 6.976E9 3
Correlations
PENDAPATAN_D
ANA_TABARRU
PENDAPATAN_P
REMI
Pearson Correlation PENDAPATAN_DANA_TABAR
RU1.000 .888
PENDAPATAN_PREMI .888 1.000
Sig. (1-tailed) PENDAPATAN_DANA_TABAR
RU. .152
PENDAPATAN_PREMI .152 .
N PENDAPATAN_DANA_TABAR
RU3 3
PENDAPATAN_PREMI 3 3
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 PENDAPATAN_P
REMIa. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: PENDAPATAN_DANA_TABARRU
66
Model Summaryb
Model RR
SquareAdjustedR Square
Std. Errorof the
Estimate
Change Statistics
Durbin-Watson
R SquareChange
FChange df1 df2
Sig. FChange
1 .888a .789 .578 6.204E9 .789 6.738 1 1 .004 1.367a. Predictors: (Constant),PENDAPATAN_PREMIb. Dependent Variable:PENDAPATAN_DANA_TABARRU
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 143896644028615110000.000 1 143896644028615110000.000 6.738 .004a
Residual 38494943494327090000.000 1 38494943494327090000.000
Total 182391587522942200000.000 2
a. Predictors: (Constant),PENDAPATAN_PREMIb. Dependent Variable:PENDAPATAN_DANA_TABARRU
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.
95% ConfidenceInterval for B
CollinearityStatistics
BStd.Error Beta
LowerBound
UpperBound Tolerance VIF
1 (Constant) 25.115E11 0.471E9 553.303 .000 -4.063E11 3.874E11
PENDAPATAN_PREMI 1.216 .000 .888 36.933 .004 -6.775 9.207 1.000 1.006a. Dependent Variable:PENDAPATAN_DANA_TABARRU
Coefficient Correlationsa
ModelPENDAPATAN_P
REMI
1 Correlations PENDAPATAN_PREMI 1.000
Covariances PENDAPATAN_PREMI .396a. Dependent Variable: PENDAPATAN_DANA_TABARRU
Collinearity Diagnosticsa
67
ModelDimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant)PENDAPATAN_P
REMI
1 1 1.993 1.000 .00 .00
2 .007 17.380 1.00 1.00a. Dependent Variable: PENDAPATAN_DANA_TABARRU
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 4.17E10 5.86E10 5.05E10 8.482E9 3Residual -5.049E9 2.879E9 .000 4.387E9 3Std. Predicted Value -1.043 .950 .000 1.000 3Std. Residual -.814 .464 .000 .707 3a. Dependent Variable: PENDAPATAN_DANA_TABARRU
Charts
Uk.6kol x 270mmk - Republika
PT ASURANSI TAKAFUL KELUARGAGraha Takaful IndonesiaJl. Mampang Prapatan Raya No. 100Jakarta 12790 - IndonesiaTel. (62-21) 799 1234Fax. (62-21) 790 1435Layanan Peserta : (62-21) 7919 0005
0807 100 3456 (Pulsa lokal)www.takaful.co.id
KANTOR PEMASARAN• Jakarta Arthaloka (021) 251 2345 • Jakarta Tebet (021) 8378 0555 • Bogor (0251) 8650 271 • Bandung (022) 7333 700 • Purwokerto (0281) 642 761 • Yogyakarta (0274) 417 608 • Surabaya (031) 841 9009 • Aceh (0651) 636 554 • Medan (061) 822 6252
• Batam (0778) 469 053 • Palembang (0711) 4325 225 • Balikpapan (0542) 7206 833 • Makassar (0411) 832 794
A. Dana Jaminana. Dana Jaminan dari Kekayaan Dana Perusahaan 23.190 19.490b. Dana Jaminan dari Dana Tabarru' - -c. Dana Jaminan dari Dana Investasi Peserta - -Total Dana Jaminan 23.190 19.490
B. Rasio Investasi (SAP) dan kas/bank terhadap cad. teknis dan utang klaim (%) 123,59% 114,47%
C. Rasio Premi Retensi Sendiri terhadap Modal Sendiri (%) 62,77% 67,13%
D. Rasio Jumlah Premi Penutupan Langsung terhadap Premi Penutupan Tidak Langsung (%) 100% 100%
E. Rasio Likuiditas (%) 418,35% 536,20%
F. Rasio Beban (Klaim, Usaha, dan Komisi)terhadap Pendapatan Premi Neto (%) 94,25% 94,77%
A. Tingkat Solvabilitasa. Kekayaan Yang Diperkenankan 233.638 194.399
b. Kewajiban (203.276) (182.664) c. Jumlah Tingkat Solvabilitas 30.362 11.734
B. Jumlah Minimum Tingkat SolvabilitasDana Tabarru' *) 57.098 45.216
C. Kelebihan (Kekurangan) Batas TingkatSolvabilitas (26.736) (33.482)
D. Rasio Pencapaian (%) **) 53,18% 25,95%
L A P O R A N K E U A N G A N
PT ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
LAPORAN SURPLUS (DEFISIT) UNDERWRITING DANA TABARRU’UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL
31 DESEMBER 2013 DAN 2012(dalam jutaan rupiah)
NERACA PERUSAHAANPER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam jutaan rupiah)
NO. URAIAN 2013 2012
1 Pendapatan2 Pendapatan pengelolaan operasi asuransi 105.545 99.2603 Pendapatan pengelolaan portofolio investasi
dana peserta 18.538 12.6804 Pendapatan pembagian surplus underwriting 1.536 2.8845 Pendapatan investasi 4.797 4.5186 Jumlah Pendapatan 130.416 119.342
7 Beban8 Beban komisi 61.400 57.3599 Ujrah dibayar 6.293 5.843
10 Beban umum dan administrasi 56.234 56.91211 Beban pemasaran 2.311 3.30012 Beban pengembangan - -13 Jumlah beban 126.238 123.414
14 Laba (Rugi) Usaha 4.178 (4.072)15 Pendapatan (beban) non usaha neto 14.177 10.28016 Laba sebelum pajak 18.355 6.20817 Beban pajak (2.331) (155)18 Zakat (469) (80)19 Laba Neto 15.555 5.97320 (Beban) Pendapatan Komprehensif lain (1.585) 20721 Jumlah laba Komprehensif 13.970 6.180
LAPORAN LABA RUGI DANA PERUSAHAANUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL
PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012(dalam jutaan rupiah)
NO. URAIAN 2013 2012
KESEHATAN KEUANGAN DANA TABARRU’PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam jutaan rupiah)
Tingkat SolvabilitasURAIAN 2013 2012
Indikator Keuangan Lainnya 2013 2012
Jakarta, 17 April 2014
S.E. & ODireksi
PT Asuransi Takaful Keluarga
Ronny A. Iskandar Rina Elvi RozaDirektur Utama Direktur
1. Ketua : Drs. H. Slamet Effendy Yusuf, Msc.
2. Anggota : KH. Muhyiddin Junaidi, MA
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
PEMILIK PERUSAHAAN
1. PT. Syarikat Takaful Indonesia : 57,24%
2. Syarikat Takaful Malaysia Bhd. : 42,73%
3. Koperasi Karyawan Takaful : 0,03%
DIREKSI DAN KOMISARIS
DEWAN KOMISARIS
KOMISARIS UTAMA : Dato' Mohamed Hassan Md Kamil
KOMISARIS : H. Muhammad Harris
KOMISARIS : Mahadzir Azizan
KOMISARIS INDEPENDEN : Rianto Ahmadi Djojosugito
DIREKSI
DIREKTUR UTAMA : Ronny A Iskandar
DIREKTUR : Rina Elvi Roza
%NAMA RETAKAFUL
A. Retakaful Dalam Negeri1. PT Retakaful International Indonesia 93%
2. Maskapai Retakaful Indonesia 5%B. Retakaful Luar Negeri
1. Munich Re 2%
NO. URAIAN 2013 2012
ASETI. Investasi1 Deposito 14.450 15.5582 Saham Syariah 100.411 101.9883 Sukuk atau Obligasi Syariah 28.044 28.7784 Surat Berharga Syariah Negara 44.875 7.4645 Surat Berharga Syariah yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia - -6 Surat Berharga Syariah Yang Diterbitkan oleh
selain negara RI - -7 Surat Berharga Syariah Yang Diterbitkan oleh
Lembaga Multinasional - -8 Reksa dana Syariah 68.591 93.3149 Efek Beragun Aset Syariah - -
10 Pembiayaan Melalui Kerjasama Dengan Pihak Lain. - -11 Emas Murni - -12 Investasi Lain - -13 Jumlah Investasi 256.371 247.101
II. Bukan Investasi14 Kas dan Bank 10.232 3.45715 Tagihan Hasil Investasi - -16 Tagihan Investasi - -17 Jumlah Bukan Investasi 10.232 3.457
18 JUMLAH ASET 266.603 250.558
Liabilitas19 Utang Ujroh/Fee Pengelolaan Dana 567 50820 Utang Penarikan Dana Investasi 10 4.31321 Dana Investasi Peserta 266.026 245.73722 JUMLAH LIABILITAS 266.603 250.558
NERACA DANA INVESTASI PESERTAPER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(dalam jutaan rupiah)
NO. URAIAN 2013 2012
A. Tingkat Solvabilitasa. Kekayaan 163.373 143.334b. Kewajiban 19.182 13.113c. Jumlah Tingkat Solvabilitas 144.191 130.221
B. Minimum Solvabilitas Dana Perusahaan ***)a. Kekayaan yang tersedia untuk Qardh 28.219 22.699b. Modal Sendiri atau Modal Kerja Minimum 50.000 50.000c. Jumlah Minimum Solvabilitas
Dana Perusahaan 50.000 50.000 (Jumlah yang lebih besar antara a dan b)
C. Kelebihan (kekurangan) SolvabilitasDana Perusahaan 94.191 80.221
A. Kekayaan yang tersedia untuk qardh 90.732 63.398
B. Kekayaan minimum yang wajib disediakanuntuk qardh ***)a. 45% x Jumlah dana yang diperlukan untuk
mengantisipasi risiko kerugian yangmungkin timbul akibat deviasi pengelolaankekayaan dan kewajiban 25.694 20.347
b. Jumlah dana yang diperlukan untukmengantisipasi risiko kegagalan prosesproduksi. ketidakmampuan SDM dan sistemuntuk berkinerja baik. atau kejadian dari luar 2.525 2.352
Jumlah kekayaan minimum yang wajibdisediakan untuk qardh 28.219 22.699
C. Kelebihan (Kekurangan) Kekayaan yangTersedia Untuk qardh 62.513 40.699
KESEHATAN KEUANGAN DANA PERUSAHAANPER 31 Desember 2013 dan 2012
(dalam jutaan rupiah)
URAIAN 2013 2012
Solvabilitas Dana Perusahaan
Kekayaan yang Tersedia untuk Qardh
Keterangan:*) Jumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi risiko kerugian yg mungkin
timbul akibat deviasi pengelolaan kekayaan dan kewajiban dihitung berdasarkanPeraturan Ketua Bapepam-LK nomor PER-07/BL/2011.
**) Sesuai dengan PMK No. 11/PMK.010/2011, solvabilitas dana tabarru' per 31Desember 2014 paling kurang sebesar 30% dari Jumlah dana yang dibutuhkanuntuk mengantisipasi risiko kerugian yg mungkin timbul akibat deviasi pengelolaankekayaan dan kewajiban.
***) Jumlah kekayaan yang harus disediakan untuk qardh dan tingkat solvabilitasdana perusahaan minimum ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri KeuanganNomor 11/PMK.010/2011
Catatan :a. Laporan Posisi Keuangan tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, serta laporan
surplus (defisit) underwriting dana tabarru', laporan perubahan dana tabarru',laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas,laporan sumber dan penyaluran dana zakat, dan laporan sumber dan penggunaandana kebajikan untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal tersebut diambildari laporan keuangan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin SensiSuryanto & Lianny (member firm of Moore Stephens International Limited) denganpendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenaiinformasi tambahan.
b. Cadangan Teknis pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing - masingdihitung oleh aktuaris perusahaan
c. Angka (nilai) di sajikan berdasarkan SAK (Audit Report)d. Kurs pada tanggal 31 Desember 2013, 1 US $ : Rp. 12.189
Kurs pada tanggal 31 Desember 2012, 1 US $ : Rp. 9.670
I. ASET1 Kas dan setara kas 14.334 12.2472 Piutang kontribusi 9.151 8.3303 Piutang retakaful 13.527 11.6614 Piutang
a. Murabahah 2.510 4.617b. Salam - -c. Istishna' - -d. lainnya 4.293 7.591
5 Investasi pada surat berharga 782.413 706.1966 Pembiayaan
a. Mudharabah - -b. Musyarakah - -
7 Investasi pada entitas lain 38.299 38.6338 Properti investasi 34.651 27.2889 Aktiva tetap 15.352 16.485
10 Aktiva lainnya 37.998 34.54211 Jumlah aset 952.528 867.590II. LIABILITAS1 Kewajiban manfaat polis masa depan 172.618 153.5882 Penyisihan kontribusi yang belum menjadi hak 16.907 16.3483 Utang klaim 392 2644 Klaim dalam proses 7.230 6.0935 Klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan 4.578 1.8756 Bagian peserta atas surplus underwriting
dana tabarru' yang masih harus dibayar 4.375 3.1467 Utang retakaful 10.780 10.8028 Utang dividen - -9 Utang pajak 1.189 481
10 Utang zakat 469 8011 Utang Lain 758 21.81212 Jumlah Liabilitas 219.296 214.489III. DANA PESERTA13 Dana syirkah temporer
a. Mudharabah 557.653 508.37914 Dana tabarru' 31.388 14.50115 Jumlah dana peserta 589.041 522.880
IV. EKUITAS16 Modal disetor 151.555 151.55517 Tambahan modal disetor 554 55418 Saldo laba (7.918) (21.889)19 Jumlah ekuitas 144.191 130.221
20 Jumlah liabilitas. dana peserta. dan ekuitas 952.528 867.590
1. PENDAPATAN ASURANSI2 Kontribusi bruto 226.034 219.3013 Ujrah pengelola (105.545) (99.260)4 Bagian retakaful (atas risiko) (29.987) (32.618)5 Perubahan kontribusi yang belum menjadi hak (559) 1.5166 Jumlah pendapatan 89.944 88.939
7 BEBAN ASURANSI8 Pembayaran klaim 93.570 83.6769 Klaim yang ditanggung retakaful dan pihak lain (18.454) (18.465)
10 Klaim yang masih harus dibayar 392 26411 Klaim yang masih harus dibayar yang ditanggung
retakaful dan pihak lain (13.527) (11.661)12 Penyisihan teknis 16.035 31.13913 Beban pengelolaan asuransi - -14 Jumlah beban asuransi 78.016 84.953
15 Surplus (Defisit) Neto Asuransi 11.928 3.986
16 Pendapatan Investasi17 Total pendapatan investasi 11.410 10.94318 Dikurangi: Beban pengelolaan portofolio - -19 Pendapatan investasi neto 11.410 10.943
20 Pendapatan (Beban) lain-lain 78 (161)
21 Surplus (defisit) Underwriting Dana Tabarru' 23.416 14.768
RETAKAFUL
REPUBLIKA • 6Kl x 270mm • 27 April 2016
PT ASURANSI TAKAFUL KELUARGAGraha Takaful IndonesiaJl. Mampang Prapatan Raya No. 100Jakarta 12790 - IndonesiaTel. (62-21) 799 1234Fax. (62-21) 790 1435
Layanan Peserta : (62-21) 7919 00050807 100 3456 (Pulsa lokal)
www.takaful.co.id
KANTOR LAYANAN• Jakarta Tebet (021) 8378 0555 • Bogor (0251) 8650 271 • Bandung (022) 7333 700 • Purwokerto (0281) 642 761 • Yogyakarta (0274) 417 608 • Surabaya (031) 841 9009 • Medan (061) 822 6252
• Batam (0778) 469 053 • Palembang (0711) 4325 225 • Makassar (0411) 832 794
L A P O R A N K E U A N G A N
PT ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
LAPORAN SURPLUS (DEFISIT) UNDERWRITING DANA TABARRU'UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL
31 DESEMBER 2015 DAN 2014(dalam jutaan rupiah)
LAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(dalam jutaan rupiah)
NO. URAIAN 2015 2014
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILANKOMPREHENSIF LAIN DANA PERUSAHAAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014(dalam jutaan rupiah)
NO. URAIAN 2015 2014
KESEHATAN KEUANGAN DANA TABARRU’31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(dalam jutaan rupiah)
Tingkat Solvabilitas
URAIAN 2015 2014
Indikator Keuangan Lainnya 2015 2014
Jakarta, 27 April 2016
S.E. & O
Direksi
PT Asuransi Takaful Keluarga
1. Ketua : Drs. H. Slamet Effendy Yusuf, MSc.
2. Anggota : KH. Muhyiddin Junaidi, MA
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
PEMILIK PERUSAHAAN
1. PT. Syarikat Takaful Indonesia 57,24%
2. Syarikat Takaful Malaysia Bhd. 42,73%
3. Koperasi Karyawan Takaful 0,03%
DIREKSI DAN KOMISARIS
DEWAN KOMISARIS
KOMISARIS UTAMA : Dato' Sri Mohamed Hassan Md. Kamil
KOMISARIS : H. Muhammad Harris
KOMISARIS : Mahadzir Azizan
KOMISARIS INDEPENDEN : Tri Djoko Santoso
DIREKSI
DIREKTUR UTAMA : Ronny A. Iskandar
DIREKTUR OPERASIONAL : Rina Elvi Roza
DIREKTUR KEUANGAN : Johanes
%NAMA RETAKAFUL
Retakaful Dalam Negeri
1. PT Retakaful International Indonesia 96,02%
2. Maskapai Retakaful Indonesia 2,45%
3. BOA Retakaful 1,53%
NO. URAIAN 2015 2014
LAPORAN POSISI KEUANGAN DANA INVESTASI PESERTA31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(dalam jutaan rupiah)
NO. URAIAN 2015 2014
KESEHATAN KEUANGAN DANA PERUSAHAAN31 Desember 2015 dan 2014
(dalam jutaan rupiah)
URAIAN 2015 2014
Solvabilitas Dana Perusahaan
Kekayaan yang Tersedia untuk Qardh
Keterangan:
*) Jumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi risiko kerugian ygmungkin timbul akibat deviasi pengelolaan kekayaan dan kewajiban dihitungberdasarkan Peraturan Ketua Bapepam-LK nomor PER-07/BL/2011.
**) Sesuai dengan PMK No. 11/PMK.010/2011, solvabilitas dana tabarru' per31 Desember 2015 paling kurang sebesar 30% dari Jumlah dana yangdibutuhkan untuk mengantisipasi risiko kerugian yg mungkin timbul akibatdeviasi pengelolaan kekayaan dan kewajiban.
***) Jumlah kekayaan yang harus disediakan untuk qardh dan tingkat solvabilitasdana perusahaan minimum ditetapkan berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan Nomor 11/PMK.010/2011
Catatan :
a. Laporan Posisi Keuangan tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 , serta Laporan LabaRugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Dana Perusahaan, Laporan Surplus (Defisit)Underwriting Dana Tabarru', dan Laporan Posisi Keuangan Dana Investasi Pesertauntuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, diambil dari LaporanKeuangan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny(member firm of Moore Stephens International Limited) dengan pendapat wajar tanpapengecualian dengan paragraf penekanan suatu hal mengenai penerapan standarakuntansi keuangan baru tertentu.
b. Cadangan Teknis pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing - masing dihitungoleh Aktuaris Perusahaan dan untuk 31 Desember 2014 direview oleh PT. SigmaPrima Solusindo, Konsultan Aktuaria.
c. Angka (nilai) di sajikan berdasarkan SAK (Audit Report)
d. Kurs pada tanggal 31 Desember 2015, 1 US $ : Rp. 13.795Kurs pada tanggal 31 Desember 2014, 1 US $ : Rp. 12.440
RETAKAFUL
1 PENDAPATAN ASURANSI2 Kontribusi bruto 181.671 199.5703 Ujrah pengelola (83.470) (92.790)4 Bagian retakaful (atas risiko) (29.712) (30.758)5 Perubahan kontribusi yang belum menjadi hak 1.791 6.1066 Jumlah pendapatan 70.280 82.128
7 BEBAN ASURANSI8 Pembayaran klaim 82.730 97.9899 Klaim yang ditanggung retakaful dan pihak lain (28.649) (25.427)
10 Klaim yang masih harus dibayar 417 38111 Klaim yang masih harus dibayar yang ditanggung
retakaful dan pihak lain (5.775) (8.794)12 Penyisihan teknis 4.341 1.30713 Beban pengelolaan asuransi - -14 Jumlah beban asuransi 53.064 65.456
15 Surplus (Defisit) Neto Asuransi 17.216 16.672
16 Pendapatan Investasi17 Total pendapatan investasi 16.132 18.17818 Dikurangi: Beban pengelolaan portofolio - -19 Pendapatan investasi neto 16.132 18.178
20 Pendapatan lain-lain 2.703 25
21 Surplus (Defisit) Underwriting Dana Tabarru' 36.051 34.875
ASETI. Investasi1 Deposito 24.000 11.5002 Saham Syariah 178.906 177.1963 Sukuk atau Obligasi Syariah 58.708 48.4504 Surat Berharga Syariah Negara 55.412 32.9115 Surat Berharga Syariah yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia - -6 Surat Berharga Syariah Yang Diterbitkan oleh
selain negara RI - -7 Surat Berharga Syariah Yang Diterbitkan oleh
Lembaga Multinasional - -8 Reksa dana Syariah 16.638 39.6279 Efek Beragun Aset Syariah - -
10 Pembiayaan Melalui Kerjasama Dengan Pihak Lain. - -11 Emas Murni - -12 Investasi Lain - -13 Jumlah Investasi 333.664 309.684
II. Bukan Investasi14 Kas dan Bank 28.987 14.83215 Tagihan Hasil Investasi - -16 Tagihan Investasi - -17 Jumlah Bukan Investasi 28.987 14.832
18 JUMLAH ASET 362.651 324.516
LIABILITAS19 Utang Ujroh/Fee Pengelolaan Dana 672 71620 Utang Penarikan Dana Investasi 529 54621 Dana Investasi Peserta 361.450 323.25422 JUMLAH LIABILITAS 362.651 324.516
A. Tingkat Solvabilitasa. Kekayaan yang Diperkenankan 273.175 249.031b. Kewajiban (187.002) (192.903)c. Jumlah Tingkat Solvabilitas 86.173 56.128
B. Jumlah Minimum Tingkat SolvabilitasDana Tabarru' *) 61.241 53.097
C. Kelebihan (Kekurangan) Batas TingkatSolvabilitas 24.932 3.030
D. Rasio Pencapaian (%) **) 140,71% 105,71%
A. Kekayaan yang Tersedia untuk Qardh 113.441 112.134
B. Kekayaan Minimum yang Wajib Disediakanuntuk Qardh ***)a. 70% x Jumlah dana yang diperlukan untuk
mengantisipasi risiko kerugian yang mungkintimbul akibat deviasi pengelolaan kekayaandan kewajiban masing-masing tahun 2015dan 2014 42.868 37.168
b. Jumlah dana yang diperlukan untukmengantisipasi risiko kegagalan prosesproduksi, ketidakmampuan SDM dan sistemuntuk berkinerja baik, atau kejadian dari luar 2.161 2.293
Jumlah Kekayaan Minimum yang WajibDisediakan untuk Qardh 45.029 39.461
C. Kelebihan (Kekurangan) Kekayaan yangTersedia untuk Qardh 68.412 72.672
A. Tingkat Solvabilitasa. Kekayaan 181.369 176.680b. Kewajiban 18.970 16.878
c. Jumlah Tingkat Solvabilitas 162.399 159.802
B. Minimum Solvabilitas Dana Perusahaan ***)a. Kekayaan yang Tersedia untuk Qardh 45.029 39.461b. Modal Sendiri atau Modal Kerja Minimum 50.000 50.000c. Jumlah Minimum Solvabilitas
Dana Perusahaan 50.000 50.000(Jumlah yang lebih besar antara a dan b)
C. Kelebihan (Kekurangan) SolvabilitasDana Perusahaan 112.399 109.802
A. Dana Jaminan
a. Dana Jaminan dari Kekayaan Dana Perusahaan - -
b. Dana Jaminan dari Dana Tabarru' 10.200 8.400
c. Dana Jaminan dari Dana Investasi Peserta 20.000 16.000
Total Dana Jaminan 30.200 24.400
B. Rasio Investasi (SAP) dan kas/bank terhadap
cad. teknis dan utang klaim (%) 154,54% 141,30%
C. Rasio Premi Retensi Sendiri
terhadap Modal Sendiri (%) 42,17% 48,57%
D. Rasio Jumlah Premi Penutupan Langsung
terhadap Premi Penutupan Tidak Langsung (%) 100,00% 100,00%
E. Rasio Likuiditas (%) 724,91% 565,09%
F. Rasio Beban (Klaim. Usaha. dan Komisi)
terhadap Pendapatan Premi Neto (%) 74,33% 79,04%
I. ASET1 Kas dan setara kas 23.447 9.5282 Piutang kontribusi 5.056 9.9283 Piutang retakaful 6.564 8.7944 Piutang
a. Murabahah 1.055 1.744b. Salam - -c. Istishna' - -c. lainnya 6.768 5.440
5 Investasi pada surat berharga 873.413 881.2766 Pembiayaan
a. Mudharabah - -b. Musyarakah - -
7 Investasi pada entitas lain 25.795 27.1338 Properti investasi 50.222 36.3919 Aktiva tetap 14.727 16.173
10 Aktiva lainnya 57.465 44.58311 Jumlah aset 1.064.512 1.040.990
II. LIABILITAS1 Kewajiban manfaat polis masa depan 186.710 178.5542 Penyisihan kontribusi yang belum menjadi hak 9.011 10.8013 Utang klaim 417 3814 Klaim dalam proses 6.371 7.0745 Klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan 3.221 1.5556 Bagian peserta atas surplus underwriting
dana tabarru' yang masih harus dibayar 2.484 5.4187 Utang retakaful 4.271 5.5218 Utang dividen - -9 Utang pajak 196 333
10 Utang zakat 547 68611 Utang Lain 27.323 31.80312 Jumlah Liabilitas 240.551 242.126
III. DANA PESERTA13 Dana syirkah temporer
a. Mudharabah 658.964 621.50814 Rugi dari nilai wajar surat berharga yang
belum direalisasikan (86.641) (41.500)15 Dana tabarru' 89.239 62.33416 Jumlah dana peserta 661.562 642.342
IV. EKUITAS17 Modal disetor 151.555 151.55518 Tambahan modal disetor 554 55419 Komponen ekuitas lain (16.447) (2.554)20 Saldo laba (defisit) 26.737 6.96721 Jumlah ekuitas 162.399 156.52222 Jumlah liabilitas. dana peserta. dan ekuitas 1.064.512 1.040.990
1 Pendapatan2 Pendapatan pengelolaan operasi asuransi 83.470 92.7903 Pendapatan pengelolaan portofolio investasi
dana peserta 20.983 23.9434 Pendapatan pembagian surplus underwriting 2.632 1.7265 Pendapatan investasi 13.302 12.4706 Jumlah Pendapatan 120.387 130.929
7 Beban8 Beban komisi 42.719 50.2049 Ujrah dibayar 5.079 5.813
10 Beban akuisisi lain 508 61011 Beban umum dan administrasi 56.210 55.50512 Beban pemasaran 3.525 2.53313 Beban pengembangan - -
14 Jumlah beban 108.041 114.665
15 Laba Usaha 12.346 16.264
16 Pendapatan (beban) non usaha neto 8.048 41
17 Laba sebelum pajak 20.394 16.305
18 Pendapatan (beban) pajak 606 1.65119 Zakat (547) (686)
20 Laba tahun berjalan 20.453 17.270
21 Pendapatan (Beban) Komprehensif lain (14.576) 2.598
22 Jumlah Laba Komprehensif 5.877 19.868
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Ibrahim, lahir di ujung pandang pada tanggal 13 mei 1994,
anak ke-enam dari sembilan bersaudara, buah kasih
pasangan syahruddin saeni dan rina, penulis pertama kali
menempuh mendidikan di SDN kip Bara-barayya II pada
tahun 2000 dan tamat pada tahun 2006. Pada tahun yang
sama penulis melanjutkan pendidikannya di SMP Darul Hikmah Makassar dan
tamat pada tahun 2009. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Satria
Makassar dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun berikutnya 2013 penulis
terdaftar sebagai mahasiswa jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Makassar melalui jalur SMPB pada tahun tersebut. Penulis
menyelesaikan pendidikan S1 (strata satu) pada tahun 2018.