skep_pang_311_2005

37
7/23/2019 skep_pang_311_2005 http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 1/37 TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR  _______________ ______________  _ SURAT KEPUTUSAN Nomor : Skep/311/VIII/2005 tentang PETUNJUK ADMINISTRASI PENGAKHIRAN DINAS KEPRAJURITAN TENTARA NASIONAL INDONESIA  _________________ PANGLIMA TNI Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan pemisahan prajurit TNI, perlu menetapkan ketentuan sebagai petunjuk administrasi pengakhiran dinas keprajuritan. Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 1966 tentang Pemberian Pensiun, Tunjangan Bersifat Pensiun dan Tunjangan kepada Militer Sukarela. 2. Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. 3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 1968 jo. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 1970 tentang Pemberian Pensiun kepada Warakawuri, Tunjangan kepada Anak Yatim/Piatu dan Anak Yatim Piatu beserta perubahannya. 4. Keputusan Presiden RI Nomor 60 Tahun 1983 tentang Pokok-Pokok dan Susunan Organisasi ABRI. 5. Keputusan pangab Nomor Kep/08/IX/1989 tanggal 18 September 1989 tentang Stratifikasi Doktrin ABRI. 6. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/09/VI/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur Staf Umum Tentara Nasional Indonesia. 7. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/19/IV/2005 tanggal 20 April 2005 tentang Petunjuk Dasar Pembinaan Personel dan Tenaga Manusia Tentara Nasional Indonesia. 8. Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/252VI/2005 tanggal 30 Juni 2005 tentang Petunjuk Induk Pemisahan Prajuirt Tentara Nasional Indonesia.

Upload: anggun-anggun

Post on 18-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 1/37

TENTARA NASIONAL INDONESIAMARKAS BESAR

 _____________________________ 

 _ SURAT KEPUTUSAN _ 

Nomor : Skep/311/VIII/2005

tentang

PETUNJUK ADMINISTRASI PENGAKHIRAN DINASKEPRAJURITAN TENTARA NASIONAL INDONESIA

 _________________ 

PANGLIMA TNI

Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan pemisahan prajurit TNI, perlumenetapkan ketentuan sebagai petunjuk administrasi pengakhiran dinaskeprajuritan.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 1966 tentang Pemberian Pensiun,Tunjangan Bersifat Pensiun dan Tunjangan kepada Militer Sukarela.

2. Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara NasionalIndonesia.

3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 1968 jo. PeraturanPemerintah RI Nomor 51 Tahun 1970 tentang Pemberian Pensiun kepadaWarakawuri, Tunjangan kepada Anak Yatim/Piatu dan Anak Yatim Piatubeserta perubahannya.

4. Keputusan Presiden RI Nomor 60 Tahun 1983 tentang Pokok-Pokokdan Susunan Organisasi ABRI.

5. Keputusan pangab Nomor Kep/08/IX/1989 tanggal 18 September 1989tentang Stratifikasi Doktrin ABRI.

6. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/09/VI/2002 tanggal 4 Juni 2002

tentang Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur Staf Umum TentaraNasional Indonesia.

7. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/19/IV/2005 tanggal 20 April 2005tentang Petunjuk Dasar Pembinaan Personel dan Tenaga ManusiaTentara Nasional Indonesia.

8. Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/252VI/2005 tanggal 30Juni 2005 tentang Petunjuk Induk Pemisahan Prajuirt Tentara NasionalIndonesia.

Page 2: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 2/37

2

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Petunjuk administrasi pengakhiran Dinas Keprajuritan TentaraNasional Indonesia, sebagai revisi dari Surat Keputusan Panglima TNINomor Skep/185/II/2002 tanggal 21 Februari 2002 tentang Petunjuk

 Administrasi Pengakhiran Dinas Keprajuritan Tentara Nasional indonesia,sebagaimana tercantum pada lampiran surat keputusan ini.

2. Ketentuan yang menjadi kewenangan Angkatan, selanjutnyadijabarkan oleh Kas Angkatan.

3. Ketentuan terdahulu yang bertentangan dengan surat keputusan ini,dinyatakan tidak berlaku.

4. Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal 22 Agustus 2005

 _________________________ 

 A.n. PANGLIMA TNIKASUM

U.b. ASPERS

Cap/tertanda

 _PRABOWO SUHARTO_ MAYOR JENDERAL TNI

Distribusi : A, B, dan C Mabes TNI ___________________ 

Page 3: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 3/37

3

TENTARA NASIONAL INDONESIAMARKAS BESAR

 _____________________________ 

PETUNJUK ADMINISTRASI PENGAKHIRAN DINASKEPRAJURITAN TENTARA NASIONAL INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Pengakhiran dinas keprajuritan pada dasarnya bertujuan untuk memberikankepastian hukum bahwa seorang prajurit tidak lagi berstatus aktif serta memberikankepadanya kesempatan yang seluas-luasnya untuk melanjutkan pengabdiannya diluar lingkungan TNI. Selain itu, pengakhiran dinas keprajuritan merupakan salah

satu sarana pengendalian kekuatan TNI yang dapat menjamin terselenggaranyaupaya kaderisasi dalam rangka pembinaan karier Prajurit TNI.

b. Pengakhiran dinas keprajuritan diselenggarakan dengan kegiatanadministrasi yang menuntut adanya ketentuan-ketentuan, prosedur, tata cara dantataran kewenangan yang jelas dan rinci agar terjamin ketertiban dankelancarannya. Petunjuk administrasi pengakhiran dinas keprajuritan harus dapatmenunjang penyelenggaraan kegiatan administrasi dalam rangka pengakhiran dinaskeprajuritan.

2. Maksud dan Tujuan. Petunjuk Administrasi ini, dimaksudkan sebagai pedomanbagi para pejabat personel di lingkungan TNI dengan tujuan agar penyelesaian administrasipengakhiran dinas keprajuritan dapat diselenggarakan secara tertib dan lancar.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Petunjuk administrasi ini mencakup tentangpenyelesaian administrasi pengakhiran dinas keprajuritan dan disusun dengan tata urutsebagi berikut :

a. Bab I Pendahuluan.

b. Bab II Ketentuan Umum.

c. Bab III Masa Persiapan pensiun.

d. Bab IV Pemberhentian Dengan Hormat.

e. Bab V Pemberhentian Dengan Tidak Hormat.

f. Bab VI Rawatan Purnadinas.

g. Bab VII Penutup

Page 4: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 4/37

4

4. Dasar.

a. Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 1966 tentang Pemberian Pensiun,Tunjangan Bersifat Pensiun dan Tunjangan kepada Militer Sukarela.

b. Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara NasionalIndonesia.

c. Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 1968 jo. Peraturan Pemerintah RINomor 51 Tahun 1970 tentang Pemberian Pensiun kepada Warakawuri, Tunjangankepada Anak Yatim/Piatu dan Anak Yatim Piatu beserta perubahannya.

d. Keputusan Presiden RI Nomor 60 Tahun 1983 tentang Pokok-Pokok danSusunan Organisasi ABRI.

e. Keputusan pangab Nomor Kep/08/IX/1989 tanggal 18 September 1989tentang Stratifikasi Doktrin ABRI.

f. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/09/VI/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentangPokok-Pokok Organisasi dan Prosedur Staf Umum Tentara Nasional Indonesia.

g. Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/252VI/2005 tanggal 30 Juni 2005tentang Petunjuk Induk Pemisahan Prajuirt Tentara Nasional Indonesia.

5. Pengertian. Dalam Petunjuk Administrasi Pengakhiran Dinas Keprajuritan TNI ini,yang dimaksudkan dengan :

a. Prajurit, adalah anggota Tentara Nasional Indonesia yang terdiri atas PrajuritSukarela (PS) dan Prajurit Wajib (PW).

b. Orang tua kandung, adalah Ayah/Ibu kandung baik yang menjadi tanggunganpenuh maupun yang tidak menjadi tanggungan penuh dari Prajurit/Prajurit Siswa

yang bersangkutan.

c. Cacat, adalah Cacat yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Panglima TNI.

d. Pahlawan, adalah Prajurit/Prajurit Siswa yang dinyatakan sebagai pahlawanberdasarkan Keputusan presiden RI.

e. Mutasi Purnadinas, adalah mutasi yang terjadi kepada mantan prajurittermasuk keluarganya.

Page 5: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 5/37

5

BAB II

KETENTUAN UMUM

6. Umum.

a. Pengakhiran dinas keprajuritan terdiri atas pemberhentian dengan hormatdan pemberhentian dengan tidak hormat, yang menimbulkan adanya hak rawatanpurnadinas tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penyelesaianadministrasi pengakhiran dinas keprajuritan harus menjamin agar rawatanpurnadinas dapat diterima oleh mantan prajurit yang bersangkutaan tepat padawaktunya.

b. Penyelenggaraan administrasi pengakhiran dinas keprajuritan, harusdilaksanakan dengan tertib, yaitu sesuai dengan ketentuan, jadwal waktu, danprosedur yang telah ditetapkan, serta harus pula terjamin kelancarannya denganselalu menaati prosedur dan selalu mengupayakan langkah-langkah untukmengatasi segala sesuatu yang dapat menghambat sedini mungkin. Kebijaksanaan

pengakhiran dinas keprajuritan serta ketentuan-ketentuan dalam bab-babselanjutnya, pada dasarnya untuk mendukung terselenggaranya pengakhiran dinaskeprajuritan secara tertib dan lancar.

7. Kebijaksanaan.

a. Pemberian MPP dan pengakhiran dinas keprajuritan dilaksanakan denganpertimbangan lebih mengutamakan kepentingan organisasi TNI daripadakepentingan perorangan.

b. Prajurit Siswa yang diberhentikan dengan hormat karena cacat dan

mendapatkan hak tunjangan sebagai pensiun dapat diberikan MPP yang lamanyasama dengan Prajurit Sukarela yang diberhentikan dengan hormat dan hak pensiundimulai setelah proses rehabilitasi cacat selesai.

c. Prajurit/Prajurit Siswa yang diberhentikan dengan hormat karena gugur/tewas/meninggal dunia dan yang diberhentikan dengan tidak hormat mendapatkanprioritas dalam penyelesaian administrasinya.

d. Terhadap prjurit TNI yang masih terikat IDP dan mengajukan pemberhentiandengan hormat dari dinas keprajuritan atas permintaan sendiri dan disetujui olehpejabat yang berwenang, maka yang bersangkutan :

1) Harus mengembalikan semua biaya yang telah dikeluarkan negara

untuk keperluan pendidikan pertama.

2) Harus mengembalikan semua biaya pendidikan/kursus yang telahdikeluarkan negara selama menjalani masa dinasnya.

3) Sanggup tidak menerima rawatan purnadinas berupa tunjangan danpesangon.

e. Surat keputusan pemberian pensiun/tunjangan sebagai pensiun/tunjanganbersifat pensiun, harus mencakup pemberian pensiun/tunjangan warakawuri/duda,tunjangan anak yatim/piatu dan tunjangan anak yatim piatu. Bentuk dan isi surat

Page 6: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 6/37

6

keputusan harus seragam dan mencantumkan pelimpahan pengesahan danpenyelesaian mutasi data kepada PT ASAABRI (Persero)/PT TASPEN (Persero)selaku Kantor Bayar.

f. Pembulatan MDK untuk perhitungan pensiun, dilaksanakan pada perhitunganterakhir yang meliputi pembulatan hari dan bulan menjadi tahun. Pembulatanmenjadi tahun tidak mengubah perlakuan, misalnya dari tunjangan tidak mengubah

menjadi tunjangan bersifat pensiun atau dari tunjangan bersifat pensiun menjaditunjangan.

g. Penerbitan surat keputusan pemberhentian sementara baik pemberhentiandengan hormat atau pemberhentian dengan tidak hormat, dilaksanakan apabiladalam keadaan yang sangat mendesak.

h. Pemberian hak kepada prajurit yang diberhentikan dari dinas keprajuritan,dilaksanakan secara cepat, tepat dan benar.

i. Penyelenggaraan administrasi pemberian hak, diupayakan untuk tidakmembebani prajurit yang bersangkutan.

 j. Penyaluran diupayakan untuk mempersiapkan prajurit yang akan mengakhiridinas keprajuritan, agar dapat hidup secara mandiri dan layak di tengah masyarakatserta tetap bermanfaat untuk kepentingan dinas.

Page 7: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 7/37

7

BAB III

MASA PERSIAPAN PENSIUN (MPP)

8. Umum.

a. Pemberian MPP kepada setiap prajurit yang akan berakhir masa dinaskeprajuritannya, bertujuan memberi kesempatan kepada prajurit yang bersangkutanuntuk mempersiapkan diri guna melanjutkan pengabdiannya di luar lingkungan TNI.

b. Penyelesaian administrasi MPP perlu diatur tentang waktu, prosedur dan tatacara serta kewenangannya.

9. Prajurit yang berhak MPP.

a. Prajurit yang telah mencapai Masa Dinas Keprajuritan (MDK) dua puluh tahunatau lebih, dengan hak pensiun, memperoleh kesempatan MPP selama-lamanya

satu tahun.

b. Prajurit yang telah mencapai Masa Dinas Keprajuritan (MDK) sekurang-kurangnya lima belas tahun hingga kurang dari dua puluh tahun atau telah mencapaibatas usia tunjangan bersifat pensiun yang ditentukan dan telah mencapai MDKantara sepuluh tahun hingga dari lima belas tahun, dengan hak tunjangan bersifatpensiun, memperoleh kesempatan MPP selama-lamanya enam bulan.

c. Prajurit yang belum mencapai batas usia tunjangan bersifat pensiun tetapitelah mencapai MDK sekurang kurangnya lima tahun hingga kurang dari lima belastahun, dengan hak tunjangan, memperoleh kesempatan MPP selama-lamanya tigabulan.

d. Prajurit yang akan mengakhiri ikatan dinas dan disetujui oleh pejabat yangberwenang.

e. Prajurit yang akan diakhiri ikatan dinasnya oleh pejabat yang berwenang,karena tidak menduduki jabatan struktural maupun fungsional paling sedikit selamasatu tahun berturut-turut, karena tidak memenuhi persyaratan administratif dankemampuan untuk menduduki suatu jabatan, kecuali yang sedang mengikutipendidikan.

10. Pemberitahuan MPP dan Pengakhiran Dinas Keprajuritan.

a. Pemberitahuan MPP dan pengakhiran dinas keprajuritan kepada yangbersangkutan paling lambat enam bulan sebelum menjalani MPP.

b. Pemberitahuan MPP maupun pengakhiran dinas keprajuritan bertujuan untukmemberitahu kepada prajurit yang bersangkutan bahwa akan segera memasukimasa persiapan pensiun dan atau akan segera berakhir masa dinas keprajuritannya,sehingga yang bersangkutan harus menyiapkan administrasi yang berkaitan denganmasalah MPP/pengakhiran dinas keprajuritan.

Page 8: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 8/37

8

11. Waktu Pengajuan MPP. Pengajuan usul MPP sebagai berikut :

a. Pangkat Pati dan Kolonel. Kas Angkatan mengajukan usul MPP kepadaPanglima TNI, sebagai berikut :

1) Paling lambat enam bulan sebelum melaksanakan MPP bagi golonganpangkat Pati.

2) Paling lambat delapan bulan sebelum melaksanakan MPP bagigolongan pangkat Kolonel.

3) Surat usul MPP dan pemberhentian ditandatangani oleh Kas Angkatan.

b. Untuk pangkat Letkol ke bawah, kewenangan pemberian MPP berada padaKas Angkatan.

12. Prosedur Pengajuan Usul MPP.

a. Golongan pangkat Perwira Tinggi (Pati) dan Kolonel.

1) Mabes Angkatan.

a) Mengajukan usul MPP dan pemberhentian dengan hormat bagigolongan pangkat Pati dan Kolonel kepada Panglima TNI, sesuaidengan ketentuan pada pasal 11 yang memuat data-data sebagaiberikut :

(1) Nomor urut (sesuai dengan urutan kepangkatan).

(2) Nama lengkap (sesuai dengan data awal pada saat

diangkat menjadi prajurit, dan bila terjadi perubahanberdasarkan surat keputusan pengesahan Kas Angkatan).

(3) Pangkat, NRP.

(4) Jabatan, Kesatuan.

(5) Tanggal lahir.

(6) Tmt MPP.

(7) Tmt pemberhentian.

(8) Keterangan, yang menjelaskan tentang :

(a) Alasan MPP.

(b) Alasan pemberhentian.

(c) Nomor dan tanggal surat keputusan pengesahanbila terjadi perubahan nama.

(d) Tmt menjadi prajurit.

(e) Jenis rawatan purnadinas.

Page 9: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 9/37

9

b) Usul MPP dan pemberhentian ditandatangani oleh Kas Angkatan.

2) Mabes TNI.

a) Aspers Kasum TNI menghimpun dan menyusun daftar namaPati dan Kolonel sesuai dengan usul Kas Angkatan, kemudian menelitiserta mencocokkan kebenaran data dengan yang tersedia di SpersTNI.

b) Menyiapkan data Pati yang masih menduduki jabatan strukturalatau fungsional sebagai bahan Sidang Dewan Pertimbangan Karier Tingkat tinggi (Wanjakti).

c) Berdasarkan hasil Sidang Wanjakti (khusus Pati), AspersKasum TNI menyiapkan surat keputusan Panglima TNI bagi Pati danKolonel yang ditetapkan MPP dan pemberhentian sementara.

d) Kasum Mabes TNI menerbitkan salinan dan petikan suratkeputusan Panglima TNI serta mengirimkan petikan kepada yang

bersangkutan melalui Kas Angkatan, paling lambat tiga bulan sebelummenjalani MPP.

b. Golongan pangkat Letkol ke bawah.

1) Kas Angkatan mengatur dan menetapkan prosedur serta tata carapemberian MPP dan pemberhentian bagi golongan pangkat Letkol ke bawah.

2) Salinan surat keputusan MPP dan pemberhentian sementara maupundefinitif disampaikan kepada Panglima TNI.

Page 10: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 10/37

10

BAB IV

PEMBERHENTIAN DENGAN HORMAT

13. Umum.

a. Pemberhentian dengan hormat terhadap seorang prajurit adalah pengakhirandinas keprajuritan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan ketentuan peraturanyang berlaku, dengan membawa akibat adanya pemberian rawatan purnadinas.

b. Penyelesaian administrasi pemberhentian dengan hormat, perlu diatur baiktentang waktu, prosedur maupun tata caranya yang menyangkut saat berlakunya,saat diusulkan, kewenangan penandatanganan dan persyaratan yang diperlukan.

14. Sebab-sebab Pemberhentian Dengan Hormat.

a. Atas permintaan sendiri.

b. Telah berakhirnya masa ikatan dinas.

c. Akan menjalani masa pensiun.

d. Tidak memenuhi persyaratan jasmani dan rohani.

e. Alih status menjadi PNS.

f. Menduduki jabatan yang menurut peraturan perundang-undangan tidak dapatdiduduki oleh seorang prajurit aktif; dan;

g. Berdasarkan pertimbangan khusus untuk kepentingan organisasi.

h. Gugur, tewas dan meninggal dunia.

15. Berlakunya Pemberhentian Dengan Hormat.

a. Terhitung mulai akhir bulan, dari :

1) Tanggal lahir bagi prajurit golongan pangkat Perwira yang mencapaiusia 58 tahun, dan golongan Bintara serta Tamtama yang mencapai usia 53tahun.

2) Saat berakhir masa dinas keprajuritannya, bagi prajurit yang selesaimenjalani IDP/IDL.

3) Tiga bulan terhitung saat penerbitan surat keputusan pemberianrawatan purnadinas, bagi yang :

a) Mengajukan permohonan mengakhiri ikatan dinas keprajuritandan diizinkan.

b) Diakhiri ikatan dinas keprajuritannya.

Page 11: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 11/37

11

4) Saat selesainya proses rehabilitasi bagi prajurit penderita cacat yangberhak mendapat pensiun atau tunjangan sebagai pensiun atau tunjanganbersifat pensiun.

5) Saat penetapan oleh pejabat yang berwenang bagi Prajurit Siswa,yang :

a) Tidak memenuhi persyaratan jasmani dan atau rohani, kecualiyang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan tunjangan sebagaipensiun.

b) Termasuk kategori pemberhentian dengan hormat karenapertimbangan khusus untuk kepentingan dinas atau menyangkutkeamanan dan keselamatan Negara dan Bangsa.

c) Dikeluarkan dari pendidikan pertama karena alasan akademis.

d) Disetujui permohonan berhenti.

b. Terhitung mulai tanggal setelah satu tahun dinyatakan hilang dalam tugas.

c. Terhitung mulai tanggal dinyatakan gugur, tewas atau meninggal dunia.

d. Terhitung mulai tanggal dinyatakan kehilangan kewarganegaraannya bukankarena tindak pidana.

16. Gugur, Tewas dan Meninggal Dunia.

a. Seorang prajurit dinyatakan gugur/tewas/meninggal dunia bila memenuhikriteria sebagai berikut :

1) Gugur apabila menemui ajal dalam pertempuran akibat tindakan

langsung lawan, seketika di tempat kejadian atau selama-lamanya 8 jamsetelah sampai di tempat evakuasi serendah-rendahnya Rumkitlap atausetingkat.

2) Tewas apabila menemui ajal :

a) Setelah lebih dari 8 jam sampai di tempat evakuasi serendah-rendahnya Rumkitlap atau setingkat, sebagai akibat tindakan langsunglawan di dalam pertempuran.

b) Seketika di tempat kejadian atau selama-lamanya 8 jam setelahsampai di tempat evakuasi, sebagai akibat langsung dari menjalankantugas berdasarkan perintah dinas.

3) Meninggal dunia, apabila menemui ajal :

a) Setelah lebih dari 8 jam sampai di tempat evakuasi, sebagaiakibat langsung dari menjalankan tugas berdasarkan perintah dinas.

b) Bukan karena melaksanakan tugas.

b. Penetapan. Gugur, tewas dan meninggal dunia, ditetapkan oleh PanglimaTNI sesuai dengan usulan dari Kas Angkatan berdasarkan keterangan kematian daridokter Tentara.

Page 12: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 12/37

12

17. Pengajuan Usul Pemberhentian Dengan Hormat.

a. Golongan pangkat Pati paling lambat enam bulan.

b. Golongan pangkat Kolonel paling lambat delapan bulan.

c. Golongan pangkat Mayor dan Letkol paling lambat sembilan bulan.

d. Golongan pangkat Pama paling lambat sepuluh bulan telah diusulkanpemberhentian bagi prajurit yang saat pemberhentiannya sebagaimana tercantumpada pasal 15 sub-sub pasal a.1), 2), 3) dan 4).

e. Selambat-lambatnya satu bulan sejak saat ditetapkan oleh pejabat yangberwenang bagi prajurit yang saat pemberhentiannya sebagaimana tercantum padapasal 15 sub-sub pasal a.5).

18. Prosedur Pemberhentian Dengan Hormat.

a. Golongan pangkat perwira tinggi (Pati) dan Kolonel.

1) Mabes Angkatan.

a) Mengajukan usul pemberhentian kepada Panglima TNI, sesuaidengan ketentuan waktu pada pasal 17, yang memuat data sebagaiberikut :

(1) Nomor urut (sesuai dengan urutan kepangkatan).

(2) Nama lengkap (sesuai dengan data awal pada saatdiangkat menjadi prajurit, dan bila terjadi perubahanberdasarkan surat keputusan pengesahan Kas Angkatan).

(3) Pangkat, NRP.

(4) Jabatan, Kesatuan.

(5) Tanggal lahir.

(6) Tmt pemberhentian.

(7) Keterangan, yang menjelaskan tentang :

(a) Alasanpemberhentian.

(b) Nomor dan tanggal surat keputusan pengesahan

bila terjadi perubahan nama.

(c) Tmt menjadi prajurit.

(d) Jenis rawatan purnadinas.

b) Usul pemberhentian ditandatangani oleh Kas Angkatan.

2) Mabes TNI.

Page 13: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 13/37

13

a) Aspers Kasum TNI menghimpun dan menyusun daftar namaPati, sesuai dengan usul Kas Angkatan, kemudian meneliti sertamencocokkan kebenaran data dengan yang tersedia di Spers TNI.

b) Menyiapkan data Pati yang masih menduduki jabatan strukturalatau fungsional sebagai bahan Sidang Dewan Pertimbangan Karier Tingkat tinggi (Wanjakti).

c) Berdasarkan hasil Sidang Wanjakti (khusus Pati), AspersKasum TNI menyiapkan :

(1) Usul pemberhentian kepada Presiden RI, bagi Pati yangdiputuskan untuk diberhentikan dan ditambah dengan Pati danKolonel yang tidak dimasukkan dalam sidang Wanjakti.

(2) Surat keputusan pemberhentian sementara bila keadaansangat mendesak.

d) Surat usul pemberhentian dan surat keputusan pemberhentiansementara ditandatangani oleh Panglima TNI.

e) Kasetum mabes TNI menerbitkan salinan dan petikan suratkeputusan Panglima TNI serta mengirimkan petikan kepada yangbersangkutan melalui Kas Angkatan.

b. Golongan pangkat Letda sampai dengan Letkol.

1) Mabes Angkatan.

a) Mengajukan usul pemberhentian Letda s.d. Letkol kepadaPanglima TNI, sesuai dengan ketentuan waktu pada pasal 17, yangdipisah sesuai golongan pangkat Pama dan Pamen, dan memuat datasebagai berikut :

(1) Nomor urut (sesuai dengan urutan kepangkatan).

(2) Nama lengkap (sesuai dengan data awal pada saatdiangkat menjadi prajurit, dan bila terjadi perubahanberdasarkan surat keputusan pengesahan Kas Angkatan).

(3) Pangkat, NRP.

(4) Jabatan, Kesatuan.

(5) Tanggal lahir.

(6) Tmt pemberhentian.(7) Keterangan, yang menjelaskan tentang :

(a) Alasan pemberhentian.

(b) Nomor dan tanggal surat keputusan pengesahanbila terjadi perubahan nama.

(c) Tmt menjadi prajurit.

(d) Jenis rawatan purna dinas.

Page 14: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 14/37

14

b) Usul pemberhentian ditandatangani oleh serendah-rendahnya Aspers Kasad/Aspers Kasal/Aspers Kasau atas nama Kas Angkatan.

2) Mabes TNI.

a) Aspers Kasum TNI menghimpun dan menyusun daftar namaPama dan Pamen, sesuai dengan usul Kas Angkatan.

b) Aspers Kasum TNI menyiapkan surat keputusan pemberhentiandefinitif, dengan memisahkan antara golongan pangkat Pama danPamen.

c) Surat keputusan pemberhentian definitif ditandatangani olehPanglima TNI.

d) Kasetum mabes TNI menerbitkan salinan dan petikan suratkeputusan Panglima TNI dan mengirimkan petikan kepada yangbersangkutan melalui Kas Angkatan.

c. Golongan pangkat Bintara dan tamtama.

1) Kas Angkatan, mengatur dan menetapkan prosedur serta tata carapemberhentian bagi Bintara dan Tamtama.

2) Salinan surat keputusan pemberhentian definitif, disampaikan kepadaPanglima TNI.

19. Pemberhentian Dengan Hormat Prajurit Siswa.

a. Prajurit Siswa yang sedang menjalani pendidikan pertama Perwira.

1) Gubernur Akademi TNI/Kalemdik penyelenggara.

a) Menerbitkan surat keputusan pemberhentian sementara dariDikma, dengan ketentuan :

(1) Taruna Akademi TNI oleh Gubernur Akademipenyelenggara.

(2) Prajurit Siswa Pa Non-Akademi TNI oleh Kalemdikpenyelenggara.

b) Mengajukan usul pemberhentian definitif bagi Prajurit Siswagolongan Perwira kepada Panglima TNI u.p. Aspers Kasum TNI (untukPrajurit Taruna sampai dengan Sersan Mayor Taruna dan Prajurit

Siswa Pa Non-Akademi TNI) dan kepada Danjen Akademi TNI (untukcalon Prajurit Taruna) segera setelah diterbitkan surat keputusanpemberhentian sementara dari Dikma yang memuat data sebagaiberikut :

(1) Nomor urut (sesuai dengan urutan kepangkatan).

(2) Nama lengkap (sesuai dengan data awal pada saatmendaftar sebagai calon prajurit).

(3) Pangkat, Nosis/No. AK.

Page 15: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 15/37

15

(4) Jabatan, Kesatuan terakhir.

(5) Tanggal lahir.

(6) Tmt pemberhentian.

(7) Keterangan, yang menjelaskan tentang :

(a) Alasan pemberhentian.

(b) Tmt menjadi Prajurit Siswa.

(d) Jenis rawatan purnadinas.

c) Usul pemberhentian ditandatangani oleh Gubernur Akademi/Kalemdik penyelenggara dengan tembusan kepada Kas Angkatan.

2) Mabes TNI/Danjen Akademi TNI.

a) Aspers Kasum TNI atas nama Panglima TNI, menerbitkan suratkeputusan pemberhentian definitif, terhadap :

(1) Prajurit Taruna sampai dengan Sersan Mayor Taruna Akademi TNI.

(2) Prajurit Siswa Pa Non-Akademi TNI.

b) Selanjutnya Kasetum Mabes TNI menerbitkan salinan danpetikan surat keputusan Panglima TNI, serta mengirimkan petikankepada yang bersangkutan melalui Gubernur Akademi/Kalemdikpenyelenggara.

c) Danjen Akademi TNI, menerbitkan surat keputusanpemberhentian definitif kepada calon Prajurit Taruna Akademi TNI.

b. Prajurit Siswa yang sedang menjalani pendidikan pertama Bintara danTamtama.

1) Kas Angkatan mengatur dan menetapkan prosedur serta tata carapemberhentian Prajurit Siswa golongan Bintara dan Tamtama.

2) Salinan surat keputusan pemberhentian dengan hormat definitif,disampaikan kepada panglima TNI.

Page 16: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 16/37

16

BAB V

PEMBERHENTIAN DENGAN TIDAK HORMAT

20. Umum.

a. Pemberhentian dengan tidak hormat merupakan salah satu usaha penegakanhukum disiplin dan tata tertib dalam rangka pembinaan kesatuan, dengan maksudagar mempunyai dampak positif terhadap prajurit lainnya. Pemberhentian dengantidak hormat membawa dampak dalam kehidupan yang bersangkutan dankeluarganya, oleh karena itu harus dipertimbangkan secara obyektif danberdasarkan bukti-bukti yang lengkap serta meyakinkan.

b. Penyelesaian administrasi diupayakan secepat mungkin, sedangkan terhadapPutusan Pengadilan Militer yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, dapatditerbitkan surat keputusan sementara mendahului surat keputusan definitif.

21. Sebab-sebab Pemberhentian Dengan Tidak Hormat.

a. Menganut ideologi, pandangan atau ajaran yang bertentangan denganPancasila.

b. Melakukan tindakan yang membahayakan keamanan dan keselamatannegara dan bangsa.

c. Dijatuhi hukuman tambahan diberhentikan dengan tidak hormat dari dinaskeprajuritan, berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatanhukum tetap.

d. Dikenai hukuman pidana yang lebih berat dari hukuman penjara tiga bulan,dan menurut pertimbangan pejabat yang berwenang ia tidak dapat lagidipertahankan untuk tetap berada dalam dinas keprajuritan.

e. Diketahui kemudian bahwa untuk dapat diterima menjadi prajurit, yangbersangkutan dengan sengaja memberi keterangan palsu, tidak benar atau tidaklengkap.

f. Mempunyai tabiat yang nyata-nyata merugikan atau dapat merugikan disiplinkeprajuritan.

g. Bunuh diri dengan maksud menghindari penyidikan, tuntutan hukum ataumenghindari tugas yang dibebankan kepadanya.

h. Meninggal dunia dalam melakukan tindakan kejahatan atau sebagai akibatdari tindakan kejahatan yang dapat disamakan atau sama seperti subpasal b, c dand di atas.

i. Hidup bersama dengan wanita/pria tanpa dasar perkawinan yang sah dansesudah ditegur atau diperingatkan oleh atasannya atau pejabat agama tetapi tetapmempertahankan status hidup bersama tanpa dasar perkawinan yang sah.

Page 17: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 17/37

17

 j. Melakukan pelanggaran susila dengan jenis kelamin yang sama(homoseksual/lesbian).

k. Melakukan pelanggaran susila yang melibatkan sesama prajurit,istri/suami/anak prajurit atau melibatkan PNS, istri/suami/anak PNS di lingkunganTNI.

l. Melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara dua belastahun atau lebih atau pidana mati.

m. Melakukan ketidakhadiran tanpa izin di kesatuannya (desersi) lebih lama daritiga bulan dan tidak diketemukan lagi.

n. Berdasarkan hukum disiplin prajurit yang sudah dijatuhi hukuman disiplinminimal empat kali dalam pangkat yang sama dan atau nyata-nyata tidakmemperdulikan segala hukuman disiplin yang dijatuhkan, sehingga dipandang tidakpatut lagi dipertahankan sebagai prajurit.

22. Berlakunya Pemberhentian Dengan Tidak Hormat.

a. Tmt saat ditetapkan Putusan Pengadilan yang sudah Berkekuatan HukumTetap (BHT).

b. Tmt akhir bulan saat ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

c. Tmt meninggal dunia dalam melakukan/ akibat kejahatan dan Tmt bunuh dirikarena menghindari penyidikan, tuntutan hukum atau menghindari tugas yangdibebankan kepadanya.

23. Pelaksanaan Usul Pemberhentian Dengan Tidak Hormat.

a. Usul pemberhentian dengan tidak hormat (PDTH) prajurit TNI dapatdilaksanakan sebagai berikut :

1) Berdasarkan Hukum Tata Usaha Militer/Hukum Administrasi.Pemberhentian dengan tidak hormat harus memenuhi salah satu alasan :

a) Menganut ideologi, pandangan atau ajaran yang bertentangandengan Pancasila.

b) Melakukan tindakan yang membahayakan keamanan dankeselamatan negara dan bangsa.

c) Diketahui kemudian bahwa untuk dapat diterima menjadiprajurit, yang bersangkutan dengan sengaja memberi keteranganpalsu, tidak benar atau tidak lengkap.

d) Mempunyai tabiat yang nyata-nyata merugikan atau dapatmerugikan disiplin keprajuritan.

e) Bunuh diri dengan maksud menghindari penyidikan, tuntutanhukum atau menghindari tugas yang dibebankan kepadanya.

Page 18: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 18/37

18

f) Meninggal dunia dalam melakukan tindakan kejahatan atausebagai akibat dari tindakan kejahatan yang dapat disamakan atausama seperti subpasal b, c dan d di atas.

g) Hidup bersama dengan wanita/pria tanpa dasar perkawinanyang sah dan sesudah ditegur atau diperingatkan oleh atasannya ataupejabat agama tetapi tetap mempertahankan status hidup bersama

tanpa dasar perkawinan yang sah.

h) Melakukan pelanggaran susila dengan jenis kelamin yang sama(homoseksual/lesbian).

i) Melakukan pelanggaran susila yang melibatkan sesama prajurit,istri/suami/anak prajurit atau melibatkan PNS, istri/suami/anak PNS dilingkungan TNI.

 j) Melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjaradua belas tahun atau lebih atau pidana mati.

k) Melakukan ketidakhadiran tanpa izin di kesatuannya (desersi)lebih lama dari tiga bulan dan tidak diketemukan lagi.

2) Berdasarkan hukum disiplin prajurit, usul pemberhentian dengan tidakhormat dilaksanakan terhadap prajurit yang sudah dijatuhi hukuman disiplinminimal empat kali dalam pangkat yang sama dan atau nyata-nyata tidakmemperdulikan segala hukuman disiplin yang dijatuhkan, sehinggadipandang tidak patut lagi dipertahankan sebagai prajurit.

3) Berdasarkan putusan pengadilan :

a) Usul pemberhentian dengan tidak hormat sebagai pelaksanaanputusan pengadilan yang sudah Berkekuatan Hukum Tetap (BHT)

terhadap prajurit yang dijatuhi pidana tambahan pemecatan dari dinasmiliter.

b) Usul pemberhentian dengan tidak hormat yang didasarkan padaputusan pengadilan yang sudah BHT terhadap prajurit yang dijatuhipidana penjara lebih dari tiga bulan tanpa pidana tambahan pemecatandari dinas militer dan menurut pertimbangan pejabat yang berwenangyang bersangkutan tidak patut lagi dipertahankan dalam dinaskeprajuritan.

b. Syarat pengajuan usul pemberhentian dengan tidak hormat (PDTH) :

1) Usul pemberhentian dengan tidak hormat bagi Perwira dilaksanakansesudah mempertimbangkan pendapat DKP, sedangkan bagi Bintara danTamtama sesudah mempertimbangkan pendapat Staf secara berjenjang.

2) Usul pemberhentian dengan tidak hormat yang didasarkan padaputusan pengadilan yang sudah BHT dengan pidana tambahan pemecatandari dinas militer tidak memerlukan pertimbangan/pendapat DKP bagi Perwiradan tidak memerlukan saran Staf secara berjenjang bagi Bintara danTamtama.

Page 19: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 19/37

19

c. Pengajuan usul pemberhentian dengan tidak hormat selambat-lambatnyasatu bulan sesudah dilakukan proses :

1) Berdasarkan hukum tata usaha militer dan hukum disiplin prajurit,dilakukan pemeriksaan oleh DKP terhadap Perwira dan sesudah ada saranStaf secara berjenjang terhadap Bintara dan Tamtama, dengan ketentuan :

a) Prajurit yang menganut ideologi, pandangan atau ajaran yangbertentangan dengan Pancasila dan mempunyai tabiat yang nyata-nyata merugikan atau dapat merugikan disiplin keprajuritan,didasarkan pada hasil pemeriksaan pejabat peneliti personel yangditerima oleh ankum.

b) Prajurit yang melakukan tindakan yang membahayakankeamanan dan keselamatan negara dan bangsa, diketahui kemudianbahwa untuk dapat diterima menjadi prajurit, yang bersangkutandengan sengaja memberi keterangan palsu, tidak benar atau tidaklengkap, serta melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidanapenjara maksimal dua belas tahun atau lebih atau pidana mati,didasarkan pada hasil penyidikan POM yang diterima oleh

 Ankum/Papera.

c) Prajurit yang bunuh diri dengan maksud menghindaripenyidikan, tuntutan hukum atau menghindari tugas yang dibebankankepadanya dan meninggal dunia dalam melakukan tindak kejahatanatau sebagai akibat dari tindakan kejahatan, pemeriksaan DKP untukPerwira dan saran Staf untuk Bintara/Tamtama dilakukan secara   in

absensia.

d) Prajurit yang hidup bersama dengan wanita/pria tanpa dasar perkawinan yang sah, melakukan pelanggaran susila dengan jeniskelamin yang sama (homoseksual/lesbian) dan sesudah ditegur atau

diperingatkan oleh atasannya atau pejabat agama tetapi tetapmempertahankan status hidup bersama tanpa dasar perkawinan yangsah dan melakukan pelanggaran susila yang melibatkan sesamaprajurit, isteri/suami/anak prajurit atau melibatkan PNS, isteri/suami/anak PNS di lingkungan TNI didasarkan pada hasil penyidikanperkaranya yang diterima oleh Ankum/Papera, apabila pengaduandicabut maka pemeriksaan DKP bagi Perwira dan pemeriksaan Timpeneliti tabiat untuk Bintara/Tamtama dilaksanakan tanpa harusmenunggu hasil penyidikan.

e) Prajurit yang melakukan ketidakhadiran tanpa izin dikesatuannya lebih lama dari tiga bulan prajurit yang bersangkutan tidak

diketemukan lagi, pemeriksaan DKP untuk Perwira dan Tim penelititabiat untuk Bintara/Tamtama dilaksanakan secara   in absensia

didasarkan pada hasil penyidikan perkaranya yang diterima oleh Ankum/Papera.

f) Berdasarkan hukum disiplin prajurit, usul pemberhentian dengantidak hormat dilaksanakan terhadap prajurit yang sudah dijatuhihukuman disiplin minimal empat kali dalam pangkat yang samasesudah yang bersangkutan selesai menjalani hukuman disiplin yangkeempat.

Page 20: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 20/37

20

2) Berdasarkan putusan pengadilan, apabila telah dikeluarkan putusanpengadilan yang sudah Berkekuatan Hukum tetap (BHT), sambil menunggusurat keputusan definitif, pejabat yang berwenang memberhentikan dari danmengangkat dalam jabatan yang dipangku oleh yang bersangkutan dapatmenerbitkan surat keputusan sementara tentang pemberhentian dengan tidakhormat.

d. Guna memberikan kepastian hukum dalam Binpers, agar penyelesaian PDTHdiprioritaskan dan dilaksanakan secara cepat, tepat sesuai dengan ketentuan hukumyang berlaku dengan didukung administrasi yang lengkap dan benar.

e. Proses Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PDTH) tidak menghapuskanwewenang penuntutan.

24. Prosedur Pemberhentian Dengan Tidak Hormat.

a. Golongan pangkat Perwira Tinggi (Pati).

1) Mabes Angkatan.

a) Melaporkan kepada Panglima TNI dengan disertai bukti-buktidan saran, segera setelah diketahui bahwa Pati yang bersangkutanmelakukan pelanggaran salah satu sebab-sebab pemberhentiandengan tidak hormat.

b) Mengusulkan pemberhentian terhadap Pati yang dijatuhihukuman pidana tambahan diberhentikan dengan tidak hormat yangtelah memperoleh kekuatan hukum tetap, selambat-lambatnya satubulan setelah putusan pengadilan.

c) Terhadap Pati yang diusulkan pemberhentian dengan tidakhormat dan tidak melalui peradilan militer harus dilampiri denganpertimbangan hasil sidang DKP.

d) Laporan/usul ditandatangani oleh Kas Angkatan.

2) Mabes TNI.

a) Aspers Kasum TNI menyiapkan :

(1) Bahan untuk mendapatkan petunjuk/keputusan PanglimaTNI sesuai dengan laporan Kas Angkatan. Selanjutnya

menyiapkan usul kepada Presiden RI, bila diputuskan untukdiberhentikan dengan tidak hormat dari dinas keprajuritan.

(2) Bahan hasil sidang DKP sesuai laporan Kas Angkatan.

(3) Usul bagi Pati kepada Presiden RI atas dasar keputusanPanglima TNI setelah mempertimbangkan saran DKP.

(4) Usul kepada Presiden RI sesuai dengan usul Kas Angkatan.

Page 21: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 21/37

21

b) Surat usul pemberhentian ditandatangani oleh Panglima TNI.

b. Golongan pangkat Pamen dan Pama.

1) Mabes Angkatan.

a) Melaporkan kepada Panglima TNI dengan disertai bukti-buktidan saran, segera setelah diketahui yang bersangkutan melakukanpelanggaran salah satu sebab-sebab pemberhentian dengan tidakhormat.

b) Mengusulkan pemberhentian dengan tidak hormat terhadapPamen yang dijatuhi hukuman pidana tambahan diberhentikan dengantidak hormat yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, selambat-lambatnya satu bulan setelah putusan pengadilan.

c) Terhadap Pamen dan Pama yang diusulkan pemberhentiandengan tidak hormat dan tidak melalui peradilan militer harus dilampiridengan pertimbangan hasil sidang DKP.

d) Surat usul ditandatangani oleh Kas Angkatan.

2) Mabes TNI.

a) Aspers Kasum TNI menyiapkan :

(1) Bahan hasil sidang DKP sesuai laporan Kas Angkatan.

(2) Usul bagi Kolonel kepada Presiden RI atas dasar keputusan Panglima TNI setelah mempertimbangkan saranDKP.

(3) Skep definitif pemberhentian dengan tidak hormat bagiLetkol, Mayor dan Pama atas dasar keputusan panglima TNIsetelah mempertimbangkan saran DKP sesuai usul dari Kas

 Angkatan.

b) Surat usul dan surat keputusan pemberhentian dengan tidakhormat definitif ditandatangani oleh Panglima TNI.

c) Kasetum Mabes TNI, menerbitkan salinan dan petikan suratkeputusan Panglima TNI, serta mengirimkan petikan kepada yangbersangkutan melalui Kas Angkatan.

c. Golongan pangkat Bintara/Tamtama.

1) Kas Angkatan, mengatur dan menetapkan prosedur serta tata carapemberhentian dengan tidak hormat bagi Bintara/Tamtama.

2) Salinan surat keputusan pemberhentian dengan tidak hormat definitif disampaikan kepada Panglima TNI.

Page 22: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 22/37

22

25. Pemberhentian Dengan Tidak Hormat Prajurit Siswa.

a. Prajurit Siswa yang sedang menjalani pendidikan pertama Perwira.

1) Gubernur Akademi TNI/Kalemdik penyelenggara.

a) Menerbitkan surat keputusan sementara tentang pemberhentiandari Dikma, dengan ketentuan :

(1) Calon Prajurit Taruna dan Taruna Akademi TNI olehGubernur Akademi penyelenggara.

(2) Prajurit Siswa Pa Non-Akademi TNI oleh Kalemdikpenyelenggara.

b) Mengajukan usul pemberhentian bagi Taruna Akademi TNI danPrajurit Siswa Non-Akademi TNI kepada Panglima TNI u.p. AspersKasum TNI serta bagi calon Prajurit Taruna Akademi TNI kepadaDanjen Akademi TNI, segera setelah diterbitkan surat keputusansementara yang memuat data sebagai berikut :

(1) Nomor urut.

(2) Nama lengkap (sesuai dengan data awal pada saatmendaftar sebagai calon prajurit).

(3) Pangkat, Nomor Siswa (Nosis)/Nomor Akademi (No. AK).

(4) Jabatan, Kesatuan terakhir.

(5) Tanggal lahir.

(6) Tmt pemberhentian.

(7) Keterangan, yang menjelaskan tentang :

(a) Alasan pemberhentian.

(b) Tmt menjadi Prajurit Siswa.

(d) Jenis rawatan purnadinas.

c) Usul pemberhentian ditandatangani oleh Gubernur Akademi/Kalemdik penyelenggara dengan tembusan kepada Aspers Angkatan.

2) Mabes TNI/Danjen Akademi TNI.

a) Aspers Kasum TNI atas nama Panglima TNI, menerbitkan suratkeputusan definitif tentang pemberhentian dari Dikma, bagi :

(1) Prajurit Taruna sampai dengan Sersan Mayor Taruna Akademi TNI.

(2) Prajurit Siswa Pa Non-Akademi TNI.

b) Selanjutnya Kasetum Mabes TNI menerbitkan salinan danpetikan surat keputusan Panglima TNI, serta mengirimkan petikan

Page 23: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 23/37

23

kepada yang bersangkutan melalui Gubernur Akademi/Kalemdikpenyelenggara.

c) Danjen Akademi TNI, menerbitkan surat keputusan definitif tentang pemberhentian dari Dikama bagi calon Prajurit Taruna

 Akademi TNI, dengan tembusan Panglima TNI dan Kas Angkatan.

b. Prajurit Siswa yang sedang menjalani pendidikan pertama Bintara danTamtama.

1) Kas Angkatan mengatur dan menetapkan prosedur serta tata carapemberhentian Prajurit Siswa golongan Bintara dan Tamtama.

2) Salinan surat keputusan definitif tentang pemberhentian dengan tidakhormat dikirimkan kepada panglima TNI sebagai tembusan.

Page 24: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 24/37

24

BAB VI

RAWATAN PURNADINAS

26. Umum.

a. Rawatan purnadinas diberikan berdasarkan surat keputusan pemberianrawatan purnadinas yang diterbitkan oleh Kas Angkatan. Pemberian pensiun/tunjangan bersifat pensiun/tunjangan/pesangon melibatkan pula Badan KeuanganTNI/KPKN selaku penerbit Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP)Penghasilan/Gaji dan PT ASABRI (Persero)/PT TASPEN (Persero) selaku Kantor Bayar.

b. Dalam rangka pemberian rawatan purnadinas agar pembayaran pertamauang pensiun/tunjangan dapat tepat waktu, perlu pengaturan prosedur penyelesaianadministrasi.

27. Pelaksanaan Rawatan Purnadinas. Prajurit yang diberhentikan dengan hormatdari dinas keprajuritan, menerima rawatan purnadinas, kecuali bagi prajurit yangmengakhiri ikatan dinasnya atas permintaan sendiri sebelum selesai menjalani IkatanDinas Pertamanya (IDP) dan disetujui oleh pejabat yang berwenang, sebagai berikut :

a. Mantan Prajurit Sukarela.

1) Pensiun.

a) Persyaratan.

(1) Prajurit yang diberhentikan dengan hormat setelahmenjalani dinas keprajuritan sekurang-kurangnya dua puluh

tahun.

(2) Prajurit yang menyandang cacat di dalam dan ataukarena dinas berdasarkan keputusan Panglima TNI sertadiberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan.

(a) Cacat sedang akibat tindakan langsung lawanatau cacat berat bukan akibat tindakan langsung lawan.

(b) Cacat sedang bukan akibat tindakan langsunglawan.

b) Rawatan purnadinas berupa pensiun, diberikan untuk selamahidupnya dan apabila yang bersangkutan meninggal dunia, makaisteri/suami dan anak-anaknya berhak menerima pensiun warakawuri/duda dan tunjangan anak yatim/piatu atau tunjangan anak yatim piatu.

c) Perhitungan pensiun.

(1) Besarnya pensiun pokok 2,5 % x MDK x GPT, setinggi-tingginya 75 % x GPT (Gaji Pokok Terakhir).

(2) Prajurit yang menyandang cacat sedang akibat tindakanlangsung lawan atau cacat berat bukan akibat tindakan

Page 25: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 25/37

25

langsung lawan, menerima pensiun sebesar 100 % x GPT (GajiPokok Terakhir) ditambah tunjangan-tunjangan menurutketentuan yang berlaku dan santunan cacat.

(3) Prajurit yang menyandang cacat sedang bukan akibattindakan langsung lawan, menerima pensiun sebesar 75 % xGPT (Gaji Pokok Terakhir) ditambah tunjangan-tunjangan

menurut ketentuan yang berlaku dan santunan cacat.

d) Rawatan purnadinas lainnya. Mantan Prajurit Sukarela yangdiberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun selain menerimarawatan purnadinas seperti tersebut di atas juga diberikan rawatanpurnadinas lainnya sesuai ketentuan yang berlaku, berupa :

(1) Santunan dari ASABRI.

(2) Pelayanan kesehatan.

(3) Bantuan hukum.

2) Tunjangan bersifat pensiun.a) Persyaratan.

(1) Prajurit yang diberhentikan dengan hormat setelahmenjalani dinas keprajuritan sekurang-kurangnya lima belastahun hingga kurang dari dua puluh tahun.

(2) Prajurit yang diberhentikan dengan hormat setelahmencapai batas usia tunjangan bersifat pensiun yang ditentukandan telah menjalani dinas keprajuritan antara sepuluh tahunhingga lima belas tahun.

(3) Prajurit yang menyandang cacat berat atau cacat sedangtidak di dalam atau tidak karena dinas berdasarkan keputusanPanglima TNI serta diberhentikan dengan hormat dari dinaskeprajuritan.

b) Rawatan purnadinas berupa tunjangan bersifat pensiun,diberikan untuk selama hidupnya dan apabila yang bersangkutanmeninggal dunia, maka isteri/suami dan anaknya berhak menerimapensiun warakawuri/duda dan tunjangan anak yatim/piatu atautunjangan anak yatim piatu.

c) Perhitungan tunjangan bersifat pensiun.

(1) Besarnya tunjangan bersifat pensiun pokok 2,5 % x MDKx GPT (Gaji Pokok Terakhir).

(2) Prajurit yang menyandang cacat berat tidak di dalam atautidak karena dinas, telah menjalani dinas keprajuritan sekurang-kurangnya empat tahun hingga kurang dari dua puluh tahun,menerima tunjangan bersifat pensiun sebesar 2,,5, % x MDK xGPT sekurang-kurangnya 40 % x GPT, ditambah tunjangan-tunjangan menurut ketentuan yang berlaku.

Page 26: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 26/37

26

(3) Prajurit yang menyandang cacat sedang tidak di dalamdan atau tidak karena dinas, telah menjalani dinas keprajuritansekurang-kurangnya sepuluh tahun hingga kurang dari duapuluh tahun, menerima tunjangan bersifat pensiun sebesar 2,5% x MDK x GPT sekurang-kurangnya 30 % x GPT, ditambahtunjangan-tunjangan menurut ketentuan yang berlaku.

d) Rawatan purnadinas lainnya. Mantan Prajurit Sukarela yangdiberhentikan dengan hormat dengan hak tunjangan bersifat pensiunselain menerima rawatan purnadinas seperti tersebut di atas jugadiberikan rawatan purnadinas lainnya sesuai ketentuan yang berlaku,berupa :

(1) Santunan dari ASABRI.

(2) Pelayanan kesehatan.

(3) Bantuan hukum.

3) Tunjangan.

a) Persyaratan.

(1) Prajurit yang diberhentikan dengan hormat bilamanabelum mencapai batas usia tunjangan bersifat pensiun akantetapi menjalani dinas keprajuritan antara lima tahun hinggakurang dari lima belas tahun.

(2) Prajurit yang menyandang cacat berat atau cacat sedangtidak di dalam dan atau tidak karena dinas berdasarkankeputusan Panglima TNI serta diberhentikan dengan hormatdari dinas keprajuritan.

b) Rawatan purnadinas berupa tunjangan, diberikan untuk selama jumlah masa dinas keprajuritan yang dijalaninya dan apabila yangbersangkutan meninggal dunia, maka isteri/suami dan anaknya tidakmenerima tunjangan.

c) Perhitungan tunjangan.

(1) Besarnya tunjangan pokok 2,5 % x MDK x GPT (GajiPokok Terakhir).

(2) Prajurit yang menyandang cacat berat tidak di dalam danatau tidak karena dinas, telah menjalani dinas keprajuritankurang dari empat tahun, menerima tunjangan sebesar sekurang-kurangnya 20 % x GPT untuk selama jumlah tahunmasa dinas keprajuritan yang telah dijalani, ditambah tunjangan-tunjangan menurut ketentuan yang berlaku.

(3) Prajurit yang menyandang cacat sedang tidak di dalamdan atau tidak karena dinas, telah menjalani dinas keprajuritankurang dari sepuluh tahun, menerima tunjangan sebesar sekurang-kurangnya 10 % x GPT untuk selama jumlah tahun

Page 27: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 27/37

27

masa dinas keprajuritan yang telah dijalaninya, ditambahtunjangan-tunjangan menurut ketentuan yang berlaku.

d) Rawatan purnadinas lainnya. Mantan Prajurit Sukarela yangdiberhentikan dengan hormat dengan hak tunjangan selain menerimarawatan purnadinas seperti tersebut di atas juga diberikan rawatanpurnadinas lainnya sesuai ketentuan yang berlaku, berupa :

(1) Santunan dari ASABRI.

(2) Pelayanan kesehatan.

(3) Bantuan hukum.

4) Pesangon.

a) Persyaratan. Prajurit yang diberhentikan dengan hormatapabila telah menjalani dinas keprajuritan kurang dari lima tahun.

b) Rawatan purnadinas berupa pesangon, diberikan sekaligus

kepada mantan prajurit.

c) Perhitungan Pesangon. Besarnya pesangon adalah jumlahMDK x GPT (Gaji Pokok Terakhir).

5) Tunjangan orang tua.

a) Persyaratan. Prajurit Sukarela yang diberhentikan denganhormat dari dinas keprajuritan, karena gugur/tewas atau setelah satutahun dinyatakan hilang dalam tugas dan tidak mempunyai isteri atauanak.

b) Rawatan purnadinas berupa tunjangan orang tua, diberikan

kepada ayah/ibu kandung mulai bulan berikutnya sejak PrajuritSukarela yang bersangkutan gugur/tewas atau hilang dalam tugas.

c) Perhitungan tunjangan orang tua Prajurit Sukarela sebesar 25% x GPT.

6) Uang duka.

a) Persyaratan. Prajurit Sukarela yang diberhentikan denganhormat karena :

(1) Gugur/tewas.

(2) Meninggal dunia.

(3) Hilang dalam tugas.

b) Rawatan purnadinas berupa uang duka, diberikan sekaliguskepada isteri/suami, anak sah, orang tua (ayah/ibu kandung) atau ahliwaris lainnya.

Page 28: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 28/37

28

c) Perhitungan uang duka.

(1) Prajurit Sukarela yang gugur/tewas/hilang dalam tugas,enam kali Gaji Terakhir.

(2) Prajurit Sukarela yang meninggal dunia, tiga kali GajiTerakhir.

d) Pemberian uang duka kepada ahli waris Prajurit Sukarela yanghilang dalam tugas, diberikan setelah ada kepastian atas dirinya.

b. Pensiun Warakawuri.

1) Persyaratan.

a) Diberikan kepada salah satu dari ketentuan tersebut di bawahini :

(1) Isteri/suami Prajurit Sukarela yang diberhentikan denganhormat dari dinas keprajuritan, karena :

(a) Gugur/tewas.

(b) Meninggal dunia.

(c) Hilang dalam tugas.

(2) Isteri/suami dari Prajurit Sukarela penyandang cacatberat akibat tindakan langsung lawan yang meninggal dunia.

b) Sebelum pemberian pensiun warakawuri dilaksanakan, kepadawarakawuri diberi penghasilan penuh almarhum suami/isterinya,

dengan ketentuan :

(1) Selama enam bulan, jika suaminya meninggal dunia dantidak memiliki tanda jasa kenegaran berupa bintang.

(2) Selama dua belas bulan, jika suaminya :

(a) Meninggal dunia dan memiliki tanda jasakenegaraan berupa bintang.

(b) Gugur/tewas.

(3) Selama delapan belas bulan, jika almarhum ditetapkan

sebagai pahlawan berdasarkan Keputusan Presiden RI.2) Rawatan purnadinas berupa pensiun warakawuri, diberikan pada bulanberikutnya setelah penerimaan penghasilan penuh berakhir.

3) Perhitungan pensiun warakawuri Prajurit Sukarela yang diberhentikandengan hormat dari dinas keprajuritan, karena :

a) Gugur/tewas/meninggal dunia dan ditetapkan sebagaipahlawan, istri/suami menerima pensiun warakawuri/duda berupapensiun pokok sebesar 60 % x GPT, ditambah tunjangan anakyatim/piatu yang banyaknya anak tidak terbatas.

Page 29: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 29/37

29

b) Gugur/tewas, suami/istri menerima pensiun warakawuri/dudaberupa pensiun pokok sebesar 50 % x GPT, ditambah tunjangan anakyatim/piatu menjadi setinggi-tingginya 80 % x GPT.

c) Hilang dalam tugas, istri/suami menerima pensiunwarakawuri/duda berupa pensiun pokok sebesar 50 % x GPT,ditambah tunjangan anak yatim/piatu menjadi setinggi-tingginya 80 % x

GPT.d) Meninggal dunia, istri/suami menerima pensiun warakawuri/duda berupa pensiun pokok sebesar 35 % x GPT, ditambah tunjangananak yatim/piatu menjadi setinggi-tingginya 60 % x GPT.

e) Prajurit sukarela penyandang cacat berat akibat tindakanlangsung lawan yang diberhentikan dengan hormat karena meninggaldunia, istri/suami menerima pensiun warakawuri/duda berupa pensiunpokok sebesar 35 % x GPT, ditambah tunjangan anak yatim/piatumenjadi setinggi-tingginya 60 % x GPT.

4) Rawatan purnadinas lainnya. Penerima pensiun warakawuri selain

menerima rawatan purnadinas seperti tersebut di atas juga diberikan rawatanpurnadinas lainnya sesuai ketentuan yang berlaku, berupa :

a) Pelayanan kesehatan.

b) Bantuan hukum.

c. Tunjangan anak yatim piatu.

1) Persyaratan. Tunjangan anak yatim piatu diberikan kepada anak sahdari Prajurit Sukarela yang diberhentikan dengan hormat dari dinaskeprajuritan karena gugur/tewas/meninggal dunia dan tidak meninggalkanisteri/suami. Anak sah yang dapat menerima tunjangan anak yatim piatu

adalah :

a) Anak kandung atau anak yang disahkan secara hukum.

b) Anak kandung yang dilahirkan selambat-lambatnya tiga ratushari, sejak prajurit yang bersangkutan meninggal dunia.

c) Belum kawin, belum bekerja pada Instansi Pemerintah ataubelum mencapai usia 21 tahun atau setinggi-tingginya 25 tahun bagiyang masih sekolah.

2) Rawatan purnadinas berupa tunjangan anak yatim piatu dandilaksanakan setelah anak mantan Prajurit Sukarela diberikan penghasilan

penuh seperti tersebut pada subpasal b. subsubpasal 1) subsubsubpasal b)di atas.

3) Perhitungan tunjangan anak yatim piatu.

a) Tunjangan anak yatim piatu Prajurit Sukarela yang gugur/tewas/meninggal dunia dan ditetapkan sebagai pahlawan sebagai berikut :

(1) Satu anak 33,75 x GPT.

(2) Dua anak 45% x GPT.

Page 30: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 30/37

30

(3) Tiga anak 67,5% x GPT.

(4) Empat anak 90% x GPT.

(5) Lima anak 112% x GPT dan seterusnya, banyaknyaanak tidak terbatas.

b) Tunjangan anak yatim piatu Prajurit Sukarela yang gugur/tewas

sebagai berikut :

(1) Satu anak 30% x GPT.

(2) Dua anak 45% x GPT.

(3) Tiga anak 60% x GPT.

(4) Empat anak 64% x GPT.

c) Tunjangan anak yatim piatu Prajurit Sukarela yang meninggaldunia, Prajurit Sukarela penyandang cacat berat akibat tindakanlangsung lawan yang diberhentikan dengan hormat karena meninggal

dunia dan mantan prajurit penerima pensiun/tunjangan bersifat pensiunyang meninggal dunia dan tidak meninggalkan isteri/suami sebagaiberikut :

(1) Satu anak 22,5% x GPT.

(2) Dua anak 30% x GPT.

(3) Tiga anak 45% x GPT.

(4) Empat anak 48% x GPT (maksimum).

4) Rawatan purnadinas lainnya. Penerima tunjangan anak yatim piatu

selain menerima rawatan purnadinas seperti tersebut di atas juga diberikanrawatan purnadinas lainnya sesuai ketentuan yang berlaku, berupa :

a) Pelayanan kesehatan.

b) Bantuan Hukum.

d. Mantan Prajurit Siswa.

1) Tunjangan sebagai pensiun yang maknanya sama dengan pensiun.

a) Persyaratan. Prajurit Siswa jika menyandang cacat di dalamdan atau karena dinas berdasarkan keputusan Panglima TNI sertadiberhentikan dengan hormat dari dinas pendidikan pertama.

(1) Cacat sedang akibat tindakan langsung lawan atau

(2) Cacat berat/sedang bukan akibat tindakan langsunglawan.

b) Rawatan purnadinas berupa tunjangan sebagai pensiun,diberikan untuk selama hidupnya dan apabila yang bersangkutanmeninggal dunia, maka isteri/suami dan anaknya berhak menerimatunjangan sebagai pensiun warakawuri/duda dan tunjangan anakyatim/piatu atau tunjangan anak yatim piatu.

Page 31: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 31/37

31

c) Perhitungan tunjangan sebagai pensiun.

(1) Prajurit siswa yang menyandang cacat sedang akibattindakan langsung lawan, menerima tunjangan sebagai pensiunsebesar 100 % x gaji pokok permulaan prajurit sukarela untukpangkat yang akan ditetapkan baginya setelah lulus pendidikan,ditambah tunjangan-tunjangan menurut ketentuan yang berlaku

dan santunan cacat.

(2) Prajurit siswa yang menyandang cacat berat bukanakibat tindakan langsung lawan, menerima tunjangan sebagaipensiun sebesar 75 % x gaji pokok permulaan prajurit sukarelauntuk pangkat yang akan ditetapkan baginya setelah luluspendidikan, ditambah tunjangan-tunjangan menurut ketentuanyang berlaku dan santunan cacat.

(3) Prajurit siswa yang menyandang cacat sedang bukanakibat tindakan langsung lawan, menerima tunjangan sebagaipensiun sebesar 50 % x gaji pokok permulaan prajurit sukarela

untuk pangkat yang akan ditetapkan baginya setelah luluspendidikan, ditambah tunjangan-tunjangan menurut ketentuanyang berlaku dan santunan cacat.

d) Rawatan purnadinas lainnya. Mantan Prajurit Siswa yangdiberhentikan dengan hormat menerima tunjangan sebagai pensiun,selain menerima rawatan purnadinas seperti tersebut di atas jugadiberikan rawatan purnadinas lainnya sesuai ketentuan yang berlaku,berupa :

(1) Pelayanan kesehatan.

(2) Bantuan Hukum.

2) Pesangon.

a) Persyaratan. Prajurit siswa jika menyandang cacat berat ataucacat sedang tidak di dalam dan atau tidak karena dinas sertadiberhentikan dengan hormat dari dinas pendidikan pertama.

b) Rawatan purnadinas berupa pesangon, diberikan sekaliguskepada mantan Prajurit Siswa yang diberhentikan dengan hormat daridinas pendidikan pertama.

c) Perhitungan Pesangon. Besarnya pesangon adalah jumlah

tahun masa pendidikan pertama x gaji pokok permulaan PrajuritSukarela untuk pangkat yang akan ditetapkan baginya setelah luluspendidikan pertama.

3) Tunjangan orang tua.

a) Persyaratan. Prajurit Siswa yang diberhentikan dengan hormatdari dinas keprajuritan, karena gugur/tewas atau setelah 1 tahundinyatakan hilang dalam tugas dan tidak mempunyai isteri atau anak.

Page 32: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 32/37

32

b) Rawatan purnadinas berupa tunjangan orang tua, diberikankepada ayah/ibu kandung mulai bulan berikutnya sejak Prajurit Siswayang bersangkutan gugur/tewas atau hilang dalam tugas.

c) Perhitungan tunjangan orang tua Prajurit Siswa sebesar 25 % xgaji pokok permulaan prajurit sukarela untuk pangkat yang akanditetapkan baginya setelah lulus pendidikan pertama.

4) Uang duka.

a) Persyaratan. Prajurit Siswa diberhentikan dengan hormatkarena :

(1) Gugur/tewas.

(2) Meninggal dunia.

(3) Hilang dalam tugas.

b) Rawatan purnadinas berupa uang duka, diberikan sekaliguskepada isteri/suami, anak sah, orang tua (ayah/ibu kandung) atau ahliwaris lainnya.

c) Perhitungan uang duka.

(1) Prajurit Siswa yang gugur/tewas/hilang dalam tugas,enam kali Gaji Pokok (GP) permulaan Prajurit Sukarela untukpangkat yang akan ditetapkan baginya setelah lulus pendidikanpertama.

(2) Prajurit Siswa yang meninggal dunia, tiga kali GPpermulaan Prajurit Sukarela untuk pangkat yang akanditetapkan baginya setelah lulus pendidikan pertama.

d) Pemberian uang duka kepada ahli waris Prajurit Siswa yanghilang dalam tugas, diberikan setelah ada kepastian atas dirinya.

e. Tunjangan Warakawuri.

1) Persyaratan.

a) Diberikan kepada salah satu dari ketentuan tersebut di bawahini :

(1) Istreri/suami dari Prajurit Siswa yang diberhentikandengan hormat dari dinas keprajuritan, karena :

(a) Gugur/tewas.

(b) Meninggal dunia.

(c) Hilang dalam tugas.

(2) Isteri/suami dari Prajurit Siswa penyandang cacat beratakibat tindakan langsung lawan yang meninggal dunia.

Page 33: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 33/37

33

b) Sebelum pemberian tunjangan warakawuri dilaksanakan,kepada warakawuri diberi penghasilan penuh almarhum suami/isterinya, dengan ketentuan :

(1) Selama enam bulan, jika suaminya meninggal dunia dantidak memiliki tanda jasa kenegaraan berupa bintang.

(2) Selama dua belas bulan, jika suaminya :

(a) Meninggal dunia dan memiliki tanda jasakenegaraan berupa bintang.

(b) Gugur/tewas.

(3) Selama delapan belas bulan jika almarhum ditetapkansebagai pahlawan berdasarkan Keputusan Presiden RI.

2) Rawatan purnadinas berupa tunjangan warakawuri, diberikan padabulan berikutnya setelah penerimaan penghasilan penuh berakhir.

3) Perhitungan tunjangan warakawuri Prajurit Siswa yang diberhentikan

dengan hormat, karena :

a) Gugur/tewas/meninggal dunia dan ditetapkan sebagaipahlawan, isteri/suami menerima tunjangan warakawuri berupapensiun pokok sebesar 60% x GP permulaan Prajurit Sukarela untukpangkat yang ditetapkan baginya setelah lulus pendidikan, ditambahtunjangan anak yatim/piatu banyaknya anak tidak terbatas.

b) Gugur/tewas, isteri/suami menerima tunjangan warakawuriberupa pensiun pokok sebesar 50% x GP permulaan Prajurit Sukarelauntuk pangkat yang ditetapkan baginya setelah lulus pendidikan,ditambah tunjangan anak yatim/piatu menjadi setinggi-tingginya 80% x

GPT.

c) Hilang dalam tugas, isteri menerima tunjangan warakawuriberupa pensiun pokok sebesar 50% x GP permulaan Prajurit Sukarelauntuk pangkat yang ditetapkan baginya setelah lulus pendidikan,ditambah tunjangan anak yatim/piatu menjadi setinggi-tingginya 80% xGPT.

d) Prajurit Siswa penyandang cacat berat akibat tindakan langsunglawan yang diberhentikan dengan hormat karena meninggal dunia,istri/suami menerima pensiun/tunjangan warakawuri berupa pensiunpokok sebesar 35% x GPT, ditambah tunjangan anak yatim/piatu

menjadi setinggi-tingginya 60% x GPT.

4) Rawatan purnadinas lainnya. Penerima tunjangan warakawuri selainmenerima rawatan purnadinas seperti tersebut di atas juga diberikan rawatanpurnadinas lainnya sesuai ketentuan yang berlaku, berupa :

a) Pelayanan kesehatan.

b) Bantuan hukum.

Page 34: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 34/37

34

f. Tunjangan Anak Yatim Piatu.

1) Persyaratan. Tunjangan anak yatim piatu diberikan kepada anak sahdari Prajurit Siswa yang diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritankarena gugur/tewas/meninggal dunia dan tidak meninggalkan isteri/suami.

 Anak sah yang dapat menerima tunjangan anak yatim piatu adalah :

a) Anak kandung atau anak yang disahkan secara hukum.

b) Anak kandung yang dilahirkan selambat-lambatnya tiga ratushari, sejak prajurit yang bersangkutan meninggal dunia.

c) Belum kawin, belum bekerja pada Instansi Pemerintah ataubelum mencapai usia 21 tahun atau setinggi-tingginya 25 tahun bagiyang masih sekolah.

2) Rawatan purnadinas berupa tunjangan anak yatim piatu dandilaksanakan setelah anak mantan Prajurit Siswa diberikan penghasilanpenuh seperti tersebut pada subpasal e. subsubpasal 1) subsubsubpasal b)di atas.

3) Perhitungan tunjangan anak yatim piatu.

a) Tunjangan anak yatim piatu Prajurit Siswa yang gugur/tewas/meninggal dunia dan ditetapkan sebagai pahlawan sebagai berikut :

(1) Satu anak 33,75 x GPT.

(2) Dua anak 45% x GPT.

(3) Tiga anak 67,5% x GPT.

(4) Empat anak 90% x GPT.

(5) Lima anak 112% x GPT dan seterusnya, banyaknyaanak tidak terbatas.

b) Tunjangan anak yatim piatu PrajuritSiswa yang gugur/tewassebagai berikut :

(1) Satu anak 30% x GPT.

(2) Dua anak 45% x GPT.

(3) Tiga anak 60% x GPT.

(4) Empat anak 64% x GPT.

c) Tunjangan anak yatim piatu Prajurit Siswa yang meninggaldunia, Prajurit Sukarela penyandang cacat berat akibat tindakanlangsung lawan yang diberhentikan dengan hormat karena meninggaldunia dan mantan Prajurit Siswa penerima tunjangan sebagai pensiunyang meninggal dunia dan tidak meninggalkan isteri/suami sebagaiberikut :

(1) Satu anak 22,5% x GPT.

(2) Dua anak 30% x GPT.

Page 35: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 35/37

35

(3) Tiga anak 45% x GPT.

(4) Empat anak 48% x GPT (maksimum).

4) Rawatan purnadinas lainnya. Penerima tunjangan anak yatim piatuselain menerima rawatan purnadinas seperti tersebut di atas juga diberikanrawatan purnadinas lainnya sesuai ketentuan yang berlaku, berupa :

a) Pelayanan kesehatan.

b) Bantuan Hukum.

28. Penyelenggaraan Rawatan Purnadinas.

a. Mabes Angkatan.

1) Menerbitkan surat keputusan pemberian pensiun/tunjangan selambat-lambatnya tiga bulan sebelum saat berlakunya pensiun/tunjangan.

2) Menetapkan langkah-langkah guna menjamin terlaksananyapembayaran pertama pensiun/tunjangan tepat pada saat berlakunyapemberian rawatan purnadinas tersebut termasuk kelancaran pembayaransantunan dan hak-hak prajurit peserta ASABRI serta penerbitan Kartu TandaPeserta Asuransi Kesehatan.

3) Menerbitkan surat keputusan peninjauan pemberian pensiun/tunjangan, apabila terdapat kekeliruan atau terjadi mutasi sebelum saatberlakunya pemberian rawatan purnadinas.

4) Menerbitkan surat keputusan peninjauan pemberian pensiun/tunjangansesuai dengan kebijaksanaan tersebut pasal 7 subpasal e, apabila terjadi

mutasi setelah pensiun/tunjangan dibayarkan berdasarkan surat keputusanpemberian pensiun/tunjangan yang lama berdasarkan usul PT ASABRI(Persero)/PT TASPEN (Persero).

5) Menerbitkan Kartu Penunjukan isteri/suami berdasarkan usul PT ASABRI (Persero)/PT TASPEN (Persero).

6) Terhadap mantan prajurit penerima pensiun/tunjangan yang hilang :

a) Menerbitkan Skep pemberian pensiun/tunjangan sesuai dengankebijaksanaan tersebut pasal 7 subpasal e, berdasarkan usul dari PT

 ASABRI (Persero)/PT TASPEN (Persero).

b) Membantu PT ASABRI (Persero)/PT TASPEN (Persero) dalammencari/mengusut prajurit yang hilang dan segera mencabut suratkeputusan pemberian pensiun/tunjangan mantan prajurit yangbersangkutan apabila ternyata kemudian memenuhi ketentuanpencabutan surat keputusan.

7) Membantu kelancaran penyelesaian masalah-masalah yang tidakdapat diselesaikan oleh PT ASABRI (Persero)/PT TASPEN (Persero).

Page 36: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 36/37

36

b. Badan Keuangan TNI/KPKN.

1) Memproses SKPP paling lambat 45 hari sebelum berlakunya rawatanpurnadinas, sesuai dengan salinan surat keputusan tentang pemberianrawatan purnadinas yang diterima, tanpa menunggu permintaan dari prajurityang bersangkutan dan selanjutnya segera mengirimkan ke PT ASABRI(Persero).

2) Memproses SKPP pengganti, apabila terjadi hilang, rusak atau bukanasli.

3) Memproses SKPP ralat, apabila terjadi kesalahan dan lain-lain.

c. PT ASABRI (Persero)/PT TASPEN (Persero).

1) Meneliti, menguji dan menghitung rawatan purnadinas dan SKPPsecara cermat dan tuntas.

2) Membayarkan uang pertama pensiun/tunjangan langsung kepada yangberhak dan tidak dapat dikuasakan atau dipindahbukukan.

3) Menetapkan langkah-langkah guna menjamin terlaksananyapembayaran pensiun/tunjangan tepat waktu pada saat berlakunya pemberianrawatan purnadinas, dan kelancaran pembayaran.

4) Menyelesaikan mutasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku danmenyesuaikan pemberian pensiun/tunjangan apabila terjadi mutasi sesuaidengan surat keputusan pemberian pensiun/tunjangan.

5) Mengoordinasikan kepada Mabes Angkatan masalah-masalah yangtidak dapat diselesaikan oleh PT ASABRI (Persero)/PT TASPEN (Persero).

6) Mengembalikan surat keputusan pemberian pensiun/tunjangan kepada Angkatan yang tidak memenuhi syarat untuk dibayar.

7) Terhadap mantan prjurit penerima pensiun/tunjangan yang hilang :

a) Bagi penerima pensiun/tunjangan berdasarkan surat keputusanpemberian pensiun/tunjangan sesuai dengan kebijaksanaan tersebutpasal 7 subpasal e, diberitahukan kepada Mabes Angkatan.

b) Bagi penerima pensiun/tunjangan berdasarkan surat keputusanpemberian pensiun/tunjangan bentuk lama, diusulkan penerbitan Skeppemberian pensiun/tunjangan warakawuri/duda atau tunjangan anak

yatim piatu.

Page 37: skep_pang_311_2005

7/23/2019 skep_pang_311_2005

http://slidepdf.com/reader/full/skeppang3112005 37/37

37

BAB VII

PENUTUP

29. Ketentuan yang masih memerlukan penjabaran oleh Kas Angkatan dapatditindaklanjuti sesuai dengan kepentingan masing-masing Angkatan.

30. Petunjuk Administrasi Pengakhiran Dinas Keprajuritan TNI ini, berlaku sejak tanggalditetapkan.

 A.n. PANGLIMA TNIKASUM

U.b. ASPERS

Cap/Tertanda

 _PRABOWO SUHARTO_ MAYOR JENDERAL TNI