skenario 5

Upload: retno-trisnawati

Post on 05-Oct-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kjhgfdsaertyuiop

TRANSCRIPT

Skenario 5RUJUKAN KESEHATANSeorang pasien datang ke Puskesmas ingin mendapatkan pengobatan. Pasien diperiksa oleh dokter Puskesmas kemudian pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit (RSGM). Setelah membaca surat rujukan dan berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan kemudian dokter jaga di bagian oral diagnosis RSGM merujuk ke bagian bedah mulut RSGM. Hal ini dilakukan karena pertimbangan kasus, ketersediaan peralatan medis yang ada di bagian oral diagnosis dan sistem rujukan yang ada di RSGM.

STEP 1 Rujukan Kesehatan : Penyerahan tanggungjawab timbale balik suatu kasus secara vertical ataupun horizontalSTEP 21. Apakah tujuan dan manfaat rujukan?2. Apa saja jenis-jenis macam rujukan?3. Apakah pertimbangan dalam melakukan rujukan?4. Bagaimanakah mekanisme rujukan?STEP 31. Manfaat dan tujuan Membantu dana Provider : meringankan beban tugas Peningkatan keterampilan dan kemampuan Untuk dapatkan fasilitas kesehatan yang lebih kompeten, terjangkau dan rasional2. Jenis-Jenis Rujukana. Rujukan Secara Konseptual Perseorangan : keperluan diagnose,pengobatan dan tindakan operasional Bahanb. Operasionalc. Rujukan Menurut Lingkup pelayanan Rujukan Medis : Kuratif dan rehabilitative Rujukan kesehatan : promotif dan preventifd. Rujukan Menurut Indikasi Dengan atau tanpa pasienIndikasi : semua kelompok atau kasus yang ditemukan Rujukan model : rujukan kesehatan untuk membuat yang berkaitan dengan lab seperti pembuatan prothesa Rujukan kesehatan gigi Rujukan ilmu pengetahuan dan teknologi3. Pertimbangan dalam melakukan rujukan Tenaga Bahan Peralatan Letak geografis Pembiayaan4. Beberapa prosedur rujukan Prosedur klinisa. Anamnesab. Tindakan pasien rujukanc. Pasien gawat darurat Prosedur Administratifa. Membuat rekam medicb. Membuat Inform consentc. Membuat surat rujukan pasien lengkapMekanisme Rujukan :1) Menentukan kegawatdaruratan2) Tentukan tujuan rujukan3) Memberi informasi ke keluarga4) Kirim informasi ke tempat rujukan5) Persiapan penderita6) Pengiriman rujukan7) Penanganan

STEP 4 (Mapping)

RUJUKAN KESEHATAN

Pelayanan kesehatan optimalMekanismeJenisManfaatTujuan

STEP 5

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan1. Tujuan dan manfaat rujukan kesehatan2. Pertimbangan dalam rujukan kesehatan3. Jenis-jenis rujukan kesehatan4. Mekanisme pembuatan rujukan kesehatan (membuat rujukan kesehatan)

STEP VII

1. Tujuan rujukan kesehatan dalam bidang gigi dan mulut:A. Tujuan UmumTerwujudnya suatu tatanan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang merata.B. Tujuan Khusus Mantapnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut disetiap jenjang pelayanan kesehatan yang berlaku. Terwujudnya arus rujukan medic gigi dan rujukan kesehatan gigi.*Tujuan Spesifik Rujukan1. Mampu menjembatani pelayanan kesehatan dasar di wilayah kesehatan dengan akses rujukan.2. Mampu menyamakan strategi/ langkah antar petugas kesehatan.3. Mampu mengenal secara dini golongan resiko tinggi dan kegawat daruratan obstetric didaerah pedesaan, melakukan komunikasi dan edukasi (KIE) dan rujukan terencana secara relevan, efektif, efisien, dan rasional.4. Mampu mencegah rujukan terlambat.5. Mampu melakukan advokasi kepada Pimpian Wilayah serta melakukan sosialisasi dan mobilisasi masyarakat dalam koordinasi Gerakan Sayang ibu.MANFAAT RUJUKANBeberapa manfaat juga akan diperoleh jika ditinjau dari unsur pembentuk pelayanan kesehatan yaitu sebagai berikut :1. Dari sudut pandang pemerintah sebagai penentu kebijakan (Police Maker):1. Membantu penghematan dana, karena tidak perlu menyediakan berbagai macam peralatan kedokteran pada setiap pelayanan kesehatan.2. Memperjelas system pelayanan kesehatan, karena terdapat hubungan kerja antara berbagai sarana kesehatan yang tersedia.3. Memudahkan administrasi pada setiap aspek perencanaan.4. Dari sudut masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan (Health Consumer) :1. Meringankan biaya pengobatan, karena dapat dihindari pemeriksaan yang sama secara berulang- ulang.2. Mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, karena telah diketahui dengan jelas fungsi dan wewenang setiap sarana kesehatan.3. Dari sudut kalangan kesehatan sebagai penyedia pelayanan kesehatan (Health Provider) :1. Memperjelas jenjang karier tenaga kesehatan dengan berbagai akibat positif lainnya seperti semangat kerja, ketekunan, dan dedikasi.2. Membantu peningkatan ketrampilan dan pengetahuan yakni melalui kerjasama yang terjalin.3. Memudahkan atau meringankan beban tugas, karena setiap sarana kesehatan mempunyai tugas dan kewajiban tertentu.2. Pertimbangan Rujukan Kesehatan1. Rujukan pasien/specimen harus dilakukan jika :a. Dari hasil pemeriksaan medis, sudah teridentifikasi bahwa keadaan pasien tidak dapat ditanganib. Pasien memerlukan pelayanan medis spesialis dan atau subspesialis yang tidak tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan semulac. Pasien memerlukan pelayanan penunjang medis lebih lengkap yang tidak tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan asal2. Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke tingkatan pelayanan yang lebih tinggi dilakukan apabila: a. Pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik atau subspesialistikb. Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan dan ketenagaan. 3. Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan kesehatan yang lebih tinggi ke tingkat pelayanan kesehatan yang lebih rendah dilakukan apabila :a. Permasalahan kesehatan pasien dapat ditangani oleh tingkatan pelayanan kesehatan yang lebih rendah sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya;b. Kompetensi dan kewenangan pelayanan tingkat pertama atau kedua lebih baik dalam menangani pasien tersebut;c. Pasien membutuhkan pelayanan lanjutan yang dapat ditangani oleh tingkatan pelayanan kesehatan yang lebih rendah dan untuk alasan kemudahan, efisiensi dan pelayanan jangka panjang; dan/ ataud. Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan sarana, prasarana, peralatan dan/ atau ketenagaan.3. Jenis- jenis rujukan kesehatan:Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari: rujukan internal dan rujukan eksternal. Rujukan Internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam institusi tersebut. Misalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas pembantu) ke puskesmas induk. Rujukan Eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat inap) maupun vertikal (dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah).

Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri dari: rujukan medik dan rujukan kesehatan. Rujukan Medik adalah rujukan pelayanan yang terutama meliputi upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Misalnya, merujuk pasien puskesmas dengan penyakit kronis (jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus) ke rumah sakit umum daerah. Jenis rujukan medik:a. Transfer of patient. Konsultasi penderita untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan operatif dan lain-lain.b. Transfer of specimen. Pengiriman bahan untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.c. Transfer of knowledge/personel. Pengiriman tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan mutu layanan pengobatan setempat. Pengiriman tenaga-tenaga ahli ke daerah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan melalui ceramah, konsultasi penderita, diskusi kasus dan demonstrasi operasi (transfer of knowledge). Pengiriman petugas pelayanan kesehatan daerah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mereka ke rumah sakit yang lebih lengkap atau rumah sakit pendidikan, juga dengan mengundang tenaga medis dalam kegiatan ilmiah yang diselenggarakan tingkat provinsi atau institusi pendidikan (transfer of personel). Rujukan Kesehatan adalah hubungan dalam pengiriman dan pemeriksaan bahan ke fasilitas yang lebih mampu dan lengkap. Rujukan ini umumnya berkaitan dengan upaya peningkatan promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif). Contohnya, merujuk pasien dengan masalah gizi ke klinik konsultasi gizi (pojok gizi puskesmas), atau pasien dengan masalah kesehatan kerja ke klinik sanitasi puskesmas (pos Unit Kesehatan Kerja).

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 59 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan KesehatanPanduan praktis system rujukan berjenjang BPJS kesehatan hal 08Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Pelayanan Kesehatan Perseorangan