skenario 5
DESCRIPTION
BLOK 224TRANSCRIPT
Skenario 5
Nafas Cepat
Seorang laki laki berusia 25 tahun mendadak terbangun dari tidur dan bernapas cepat. Ia mengalami hiperventilasi. Jantungnya terasa berdebar kencang dan lehernya seperti tercekik. Dia mendadak merasa kesulitan untuk bernapas kasrena seisi ruangan itu dipenuhi asap. Ternyata terjadi kebakaran di kontrakannya. Sebelum sempat menyelamatkan diri dia pingsan karena kekurangan oksigen.
Step 1
1. Hiperventilasi : keadaan pernapasan cepat dan dalam yang berlebihan akibat kecemasan untuk mencapai darah arteri normal.
2. Bernapas cepat : frekuensi yang lebih dari 2x bernapas.
3. Pingsan : kondisi tidak sadarkan diri karena kekurangan O2.
Step 2
1. Bagaimana kontrol pernapasan?
2. Faktor yang mempengaruhi pengandalian pernapasan?
3. Bagaimana respon pernapasan saat kekurangan O2?
4. Bagaimana mekanisme terjadinya hiperventilasi?
5. Apa faktor yang menyebabkan hiperventilasi?
6. Apa hubungan peningkatan denyut jantung dengan hiperventilasi?
7. Apa hubungan kesulitan bernapas dengan ruang yang dipenuhi asap?
Step 3
1. Dikendalikan oleh saraf
a. Volunter (sadar)
b. Involunter (tidak sadar)
2. Faktor
a. Kimiawi, baroreseptor
b. Non kimiawi
3. Pusing, pingsan, lemas, hiperventilasi, vasokontriksi
4. Penurunan tekanan parsial CO2 -> peningkatan PH darah -> respirasi alkalosis
5. - percepatan ventilasi melebihi kebutuhan metabolik tubuh akan pengeluaran CO2
Jika metabolisme tubuh terlampaui tinggi mendesak alveolus untuk melakukan ventilasi secara berlebihan menurunkan tingkat CO2 meningkatkan O2 didalam tubuh.
6. Frekuensi saraf simpatis
Cara tubuh untuk memenuhi kebutuhan O2 meningkat.
7. Karena penebalan sawar udara darah sehingga peningkatan O2 terganggu
Karena HB berdekatan dengan monooksida bukan O2
Step 4
1. - Volunter (sadar), ekspirasi dan inspirasi kuat
Involunter (tidak disadari), nafas biasa pada saat aktifitas
Fungsi cortex serebri, mengatur agar tidak terjadi kekacauan
Involunter,
a. Dorsal, menyebabkan inspirasi
b. Ventral, menyebabkan ekspirasi
Pneumotaksis, untuk mengirimkan sinyal ke ekspirasi
Apneustik, untuk mencegah inspirasi
2. Kimia
a. Kemoreseptor perifer, peka terhadap peningkatan PCO2 penurunan O2 yang menyebakan ventilasi meningkat.
b. Kemoreseptor sentral, peka terhadap peningkatan H+ dalam cairan otak
c. Baroreseptor, berespon untuk tekanan darah
d. Hormon epinefrin, akan meningkatkan simpatis dan juga akan merangsang pusat respirasi untuk meningkatkan ventilasi.
e. Penigkatan suhu tubuh, saat demam/olahraga dikeluarkan dengan cara meningkatkan ventilasi.
f. Refleks herring-brever, refleks untuk inspirasi dan ekspirasi.
3. Kemoreseptor perifer -> neuron O2 jadi menstimulus respiratori ventral -> berfungsi saat tubuh
4. Penurunan tekanan parsial CO2 -> penurunan CO2 -> peningkatan PH menyebabkan PH darah meningkat disebut respiratori alkalosis.
5.
6. Difusi gas inspirasi, difusi sederhana
O2 =160 -> O2=100 -> O2=40
CO2=0,14 CO2=40 CO2=46 (berikatan HB)
Difusi tinggi ke rendah
7. Pemindahan O2 terganggu menyebabkan difusi CO2 -> darah mengalir ke lebih besar mengalami keseimbangan PCO2 daripada O2 alveolus karena CO2 dapat menembus sawar inspirasi hemoglobin lebih peka terhadap CO2.
Skema
Step 5
1. Keseimbangan asam basa
a. Sistem buffer
b. Faktor yang berperan
c. Pengaruh terhadap pengendalian
2. Mekanisme transpor gas O2 dan CO2 antara paru dan jantung
Asidosis respiratorik dan metabolik
Alkalosis respiratorik dan metabolik
3. Apa hubungan peningkatan denyut jantung dengan hiperventilasi?
4. Bagaimana respon pernapasan saat kekurangan O2?
5. Apa faktor yang menyebabkan hiperventilasi?