skenario 3 dmf 1

7
STEP 1 1. Furcation involvement= gambaran suatu radiolusen yang terletak pada daerah bifurkasi atau trifurkasi 2. Probing depth= jarak atau kedalaman antara margin gingiva dengan sulkus gingiva. Kedalaman normal adalah sekitar 2 mm. 3. Bone loss= bone adalah tulang, loss adalah kehilangan. Sehingga bone loss adalah hilangnya tulang alveolar akibat adanya infeksi pada jaringan periodontal. 4. Attachment lost= hilangnya jaringan yang melekatkan gigi pada jaringan periodontal karena adanya infeksi pada jaringan periodontal. 5. Bleeding on probing= terjadinya pendarahan pada saat proses probing. Probing adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui kedalaman poket. 6. Kalkulus= nama lain dari karang gigi, yang terbentuk dari debris yang mengalami proses mineralisasi. Kalkulus dibagi menjadi dua, yaitu kalkulus subgingiva dan kalkulus supragingiva. 7. Pus= merupakan suatu eksudat yang keluar karena proses inflamasi. Pus ini berisi mikroorganisme dan jaringan yang telah mati karena proses inflamasi. 8. Margin dan attachment gingiva= margin berarti batas, dan attachment berarti menempel. Jadi, margin gingiva merupakan batas gingiva dan attachment gingiva merupakan gingiva yang menempel pada gigi.

Upload: fitrotul-hasanah

Post on 15-Sep-2015

28 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

infeksi jaringan periodontal

TRANSCRIPT

STEP 11. Furcation involvement= gambaran suatu radiolusen yang terletak pada daerah bifurkasi atau trifurkasi

2. Probing depth= jarak atau kedalaman antara margin gingiva dengan sulkus gingiva. Kedalaman normal adalah sekitar 2 mm.

3. Bone loss= bone adalah tulang, loss adalah kehilangan. Sehingga bone loss adalah hilangnya tulang alveolar akibat adanya infeksi pada jaringan periodontal.

4. Attachment lost= hilangnya jaringan yang melekatkan gigi pada jaringan periodontal karena adanya infeksi pada jaringan periodontal.

5. Bleeding on probing= terjadinya pendarahan pada saat proses probing. Probing adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui kedalaman poket.

6. Kalkulus= nama lain dari karang gigi, yang terbentuk dari debris yang mengalami proses mineralisasi. Kalkulus dibagi menjadi dua, yaitu kalkulus subgingiva dan kalkulus supragingiva.

7. Pus= merupakan suatu eksudat yang keluar karena proses inflamasi. Pus ini berisi mikroorganisme dan jaringan yang telah mati karena proses inflamasi.

8. Margin dan attachment gingiva= margin berarti batas, dan attachment berarti menempel. Jadi, margin gingiva merupakan batas gingiva dan attachment gingiva merupakan gingiva yang menempel pada gigi.9. Halitosis= bau mulut yang disebabkan oleh aktivitas metabolisme mikroorganisme didalam mulut yang menghasilkan gas sulfur. Gas inilah yang menyebabkan bau mulut.

10. Plak= suatu lapisan lunak pada gigi yang berisi mikroorganisme yang terbentuk beberapa saat setelah makan dan membersihkan gigi. Kan Plak ini merupakan factor utama kebanyakan penyakit yang ada di rongga mulut seperti karies.

11. Resesi gingiva= berkurangnya gingiva karena aktivitas mikroorganisme. Biasanya ditandai dengan margin gingiva lebih kearah apikal.

12. Sulkus gingiva= suatu celah yang berada diantara gingiva yang tidak melekat dengan gigi (free gingiva) dengan permukaan gigi. Biasanya berbentuk V.

STEP 2

1. Kenapa gusi dapat mengalami bengkak dan pendarahan pada saat menggosok gigi?

2. Mengapa gigi 46 copot sendiri 2 bulan yang lalu?

3. Bagaimana proses terjadinya bone loss?

4. Apa peran dari bakteri cocco-bacillus gram negative fakultatif anaerob pada proses peradangan jaringan periodontal?

5. Mengapa pada margin dan attachment gingiva terjadi kemerahan, membesar, konsistensi lunak dan permukaannya halus mengkilat?6. Apa hubungan halitosis dengan infeksi jaringan periodontal?

7. Apa ada hubungan diabetes mellitus dengan infeksi pada jaringan periodontal?

8. Apa hubungan oral hygiene yang buruk dan deposit plaque dengan infeksi jaringan periodontal?

9. Kenapa saat dilakukan probing terjadi bleeding on probing?

STEP 3

1. Karena kalkulus sudah banyak, dan gigi yang sudah terinfeksi akan mengalami proses inflamasi sehingga terjadi vasodilatasi pada pembuluh darah dan terjadi penumpukan sel-sel inflamasi pada pembuluh darah sehingga terjadi pembengkakan. Ketika bengkak, epitel pada daerah yang bengkak tersebut akan menjadi lebih tipis dan tidak elastis sehingga ketika tergores mudah terjadi pendarahan.

2. Karena tanda-tanda menunjukkan pasien mengalami gingivitis. Gingivitis disebabkan oleh menumpuknya plak bakteri yang mengeluarkan toksin. jika plak tidak dibersihkan, semakin lama toksin akan semakin bertambah dan masuk ke daerah ligament periodontal sehingga lama-kelamaan tidak ada perlekatan antara gigi dengan jaringan periodontal dan menyebabkan gigi copot dengan sendirinya.

3. Bone loss bisa terjadi karena adanya akumulasi plak bakteri yang memproduksi lipopolisakarida. Lipopolisakarida ini dapat menyebabkan terjadinya inflamasi. Pada saat proses inflamasi, sel osteoblast akan menurun aktivitasnya san sel osteoclast meningkt sehingga terjadi bone loss.

4. Bakteri coccobacillus gram negative fakultatif anaerob merupakan bakteri yang tidak memerlukan oksigen untuk proses metabolismenya. Bakteri ini dapat hidup dibagian tersembunyi di rongga mulut dan bermetabolisme disana sehingga menyebabkan infeksi daerah tersebut dan terjadi proses inflamasi.selain itu bakteri juga menghasilkan toksin yang dapat menyebabkan inflamasi.5. Kemerahan merupakan tanda adanya respon inflamasi pada tubuh karena ada suatu zat yang menyebabkan inflamasi. Pada saat inflamasi, terjadi vasodilatasi pembuluh darh sehingga menyebabkan terjadinya bengkak. Bengkak dapat menyebabkan menipisnya lapisan epitel yang menutupi daerah yang bengkak tersebut sehingga terlihat mengkilat dan halus. Pada proses inflamasi juga menghasilkan eksudat yang berisi mikroorganisme dan jaringan yang telah mati sehingga konsistensi daerah yang mengalami inflamasi menjadi lunak.6. Akumulasi plak yang tinggi dapat menyebabkan hasil metabolisme dari bakteri tersebut dan hasil sampingannya menjadi tinggi juga. Hasil sampingan dari metabolism bakteeri biasanya berupa gas sulfur. Gas sulfur inilah yang menyebabkan terjadinya halitosis atau bau mulut.7. Hubungan antara penyakit diabetes mellitus dengan infeksi jaringan periodontal adalah pada penderita diabetes mellitus kadar glukosa dalam darahnya tinggi. Glukosa merupakan bahan baku pada proses metabolisme bakteri. Jika kadar glukosa dalam darah tinggi, maka metabolisme metabolisme bakteri yang menghasilkan asam juga akan tinggi sehingga penderita diabetes mellitus lebih rentan terkena infeksi jaringan periodontal.

8. Infeksi pada jaringan periodontal disebabkan oleh bakteri. Jika oral hygiene buruk, maka jumlah bakteri akan meningkat dan lebih renttan terkena infeksi jaringan periodontal.9. Karena pasien mengalami infeksi jaringan periodontal sehingga ketika dites, dapat menimbulkan pendarahan karena epitel pada daerah yang terinfeksi tersebut menipis dan tidak elastis karena vasodilatasi pembuluh darah akibat proses inflamasi sehingga daerah tersebut jadi rentan terjadi pendarahan.

STEP 4

STEP 5

1. Mengetahui, memahami dan menjelaskan proses terjadinya gingivitis dan periodontitis

2. Mengetahui, memahami dan menjelaskan gejala dan tanda gingivitis dan periodontitis

3. Mengetahui, memahami dan menjelaskan factor predeposisi gingivitis dan periodontitis

4. Mengetahui, memahami dan menjelaskan proses terjaidnya bone loss, margin dan attachment loss, resesi gingiva.

PLAK

PLAK

GEJALA DAN TANDA

INFEKSI BERLANJUT

GINGIVITIS

RESPON IMUN DAN INFLAMASI

TOKSIN

BAKTERI+SUBSTRAT

PERIODONTITIS

GINGIVITIS

GEJALA DAN TANDA

FAKTOR PREDEPOSISI

PERIODONTITIS

GEJALA DAN TANDA

INFEKSI BERLANJUT

RESPON IMUN DAN INFLAMASI

TOKSIN

BAKTERI+SUBSTRAT