sistisis

Upload: pujangga-puspito

Post on 13-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

description of sistisis

TRANSCRIPT

SISTITISDEFINISISistitis adalah infeksi pada kandung kemih.Infeksi kandung kemih umumnya terjadi pada wanita, terutama pada masa reproduktif.

ETIOLOGImikroorganisme yang sering menyebabkan infeksi sistitis (E. Coli, Proteus, Klebsiella, dan Enterobacter) Candida dan Cryptococcus dapat menyebabkan sistitis pada pasien-pasien yang mengalami imunosupresi atau yang mendapat terapi antibiotik jangka panjang. Schistosomiasis yang merupakan predisposisi terjadinya kanker kandung kemihAdenovirus, Chlamydia, Mycoplasma, dan radiasi juga bisa menyebabkan sistitis. Agen kemoterapi seperti siklofosfamid dan busulfan akan menimbulkan sistitis hemoragik.

MANIFESTASI keluhan sering buang air kecil nokturia (sering berkemih di malam hari) nyeri abdomen bawah rasa nyeri atau terbakar saat buang air kecil (disuria) Kadang air kemih mengandung darah sistitis yang berkaitan dengan pemasangan kateter Dauer (indwelling catheter/kateter balon) dalam waktu lama dapat mengakibatkan penonjolan mukosa ke dalam lumen sehingga terbentuk polip (sistitis polipoid)

MACAM-MACAM Sistitis interstisialis merupakan bentuk sistitis kronik yang biasanya timbul pada wanita dan menyebabkan rasa nyeri serta disuria. Pada bentuk awal (nonklasik) sistitis interstitialis ditemukan perdarahan submukosa. Pada fase lanjut (klasik) terdapat ulserasi lokal (ulkus Hunner) dengan inflamasi dan fibrosis pada semua lapisan dinding kandung kemih Malakoplakia merupakan tipe sistitis bakterialis kronik yang bercirikan plak mukosa yang lunak, berwarna kuning, sedikit menonjol dengan diameter 3 sampai 4 cm. Plak tersebut terdiri dari sel-sel limfosit dan histiosit berbusa,sel terakhir ini mengandung granul yang positif dengan pewarnaan periodic acid- Schiff (PAS) dan struktur intraselular targetoid yang disebut badan Michaelis- Gutmann. Material intraselular mewakili bakteri yang belum tercerna dengan sempurna. Lesi yang sama juga timbul di dalam usus besar, paru-paru, tulang, ginjal, kelenjar prostat, dan epididimis, keadaan ini kadang-kadang berkaitan dengan imunosupresi. E. Coli merupakan mikroorganisme yang paling sering menyebabkan sistitisDIAGNOSA Penghitungan bakteri dan biakan untuk menentukan jenis bakterinya Rontgen, untuk menggambarkan ginjal, ureter dan kandung kemih sistouretrografi, untuk mengetahui adanya arus balik air kemih dari kandung kemih dan penyempitan uretra Uretrogram retrograd, untuk mengetahui adanya penyempitan, divertikula atau fistula Sistoskopi, untuk melihat kandung kemih secara langsung dengan serat optik.

PENGOBATANTidak ada pengobatan standar ataupun pengobatan efektif untuk sistitis interstisialis.-Dilatasi(pelebaran) kandung kemih dengan tekananhidrostatik(tenaga air)- Obat-obatan (elmiron, nalmafen)- Anti-depresi (memberikan efek pereda nyeri)- Antispasmodik- Klorapaktin (dimasukkan ke dalam kandung kemih)- Antibiotik (biasanya tidak banyak membantu, kecuali jika terdapat infeksi kandung kemih)- DMSO (dimetilsulfoksida), untuk mengurangi peradangan- Pembedahan. untuk mengatasi penyumbatan pada aliran kemih (uropati obstruktif) memperbaiki kelainan struktur yang menyebabkan infeksi lebih mudah terjadi.Pemberian antibiotik per-oral (tablet, kapsul, sirup) selama 3 hari atau dosis tunggal biasanya efektif, selama belum timbul komplikasi.

PENCEGAHAN1. Menjaga kebersihan daerah genital dengan air bersih. Jangan terlalu sering menggunakan tisu basah atau sabun khusus organ kewanitaan karena bisa mematikan bakteri baik dalam organ genital. Kalau kita tetap ingin memakai sabun, gunakan sabun dengan pH 3,5.2. Jika mencuci alat kemaluan, arah cebok (mencuci daerah genital) dari arah depan dan tidak berulang (maju mundur). Jadi, daerah depan (uretra) dibersihkan dahulu baru kemudian daerah vagina dan terakhir anus untuk menghindari perpindahan kuman dari anus atau vagina ke uretra.3. Segera mengobati keputihan yang berlebih.4. Tidak menahan kencing.5. Banyak minum air putih.6. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi suplemen vitamin C atau buah-buahan sumber vitamin C.