sistematika manajemen radioterapi

10
MULTIDISIPLINER YANG BERPERAN DALAM RADIOTERAPI Dalam satu manajemen bagian radioterapi pada sebuah rumah sakit hendaknya memiliki suatu keintegrasian dalam pelaksanaannya. Suatu manajemen yang layak dalam menjalankan radioterapi memiliki persyaratan antara lain adanya penanggung jawab keselamatan radiasi, personil dan pelatihan proteksi dan keselamatan radiasi. 1 Personil atau petugas dari ruang radioterapi bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan masing-masing. Personil dari bagian radioterapi yang layak terdiri dari Dokter Spesialis Onkologi Radiasi atau Dokter Spesialis Radiologi Konsultan Onkologi Radiasi, Tenaga Ahli dan/atau Fisikawan Medis, Petugas Proteksi Radiasi, Radioterapis, Dosimetris, Teknisi Elektromedis, Perawat, Teknisi Ruang Cetak (Mould Room Technician). 1,2 Personil tenaga ahli tersebut sesuai ketentuan dapat berkerja secara paruh waktu atau purna waktu. Jumlah dan komposisi personil yang bekerja harus disesuaikan dengan beban kerja, tekhnik protokel atau prosedur serta jumlah dan jenis peralatan radioterapi yang tersedia. 2 Adapun personil-personil dari bagian radioterapi terdiri dari sebagai berikut: 2 a. Penanggung Jawab Keselamatan Radiasi

Upload: janisindianayacma

Post on 16-Sep-2015

260 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

kl

TRANSCRIPT

MULTIDISIPLINER YANG BERPERAN DALAM RADIOTERAPI

Dalam satu manajemen bagian radioterapi pada sebuah rumah sakit hendaknya memiliki suatu keintegrasian dalam pelaksanaannya. Suatu manajemen yang layak dalam menjalankan radioterapi memiliki persyaratan antara lain adanya penanggung jawab keselamatan radiasi, personil dan pelatihan proteksi dan keselamatan radiasi.1Personil atau petugas dari ruang radioterapi bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan masing-masing. Personil dari bagian radioterapi yang layak terdiri dari Dokter Spesialis Onkologi Radiasi atau Dokter Spesialis Radiologi Konsultan Onkologi Radiasi, Tenaga Ahli dan/atau Fisikawan Medis, Petugas Proteksi Radiasi, Radioterapis, Dosimetris, Teknisi Elektromedis, Perawat, Teknisi Ruang Cetak (Mould Room Technician).1,2Personil tenaga ahli tersebut sesuai ketentuan dapat berkerja secara paruh waktu atau purna waktu. Jumlah dan komposisi personil yang bekerja harus disesuaikan dengan beban kerja, tekhnik protokel atau prosedur serta jumlah dan jenis peralatan radioterapi yang tersedia.2Adapun personil-personil dari bagian radioterapi terdiri dari sebagai berikut:2a. Penanggung Jawab Keselamatan RadiasiPenanggung jawab Keselamatan Radiasi sebagaimana dimaksud adalah pemegang izin dan personil yang terkait dengan penggunaan peralatan Radioterapi.1,2Pemegang Izin memiliki tanggung jawab antara lain: Menetapkan penyelenggara proteksi dan keselamatan radiasi Menyusun, menetapkan, mengembangkan, melaksanakan dan mendokumentasikan program proteksi dan keselamatan radiasi Menyusun, menetapkan, mengembangkan, melaksanakan dan mendokumentasikan program jaminan mutu Menyusun dan menetapkan prosedur rencana penanggulangan keadaan darurat yang merupakan bagian dari program Proteksi Radiasi Memverifikasi kompetensi setiap personil Menyelenggarakan pelatihan proteksi dan keselamatan radiasi Menyelenggarakan pemantauan kesehatan bagi Pekerja Radiasi Menyediakan perlengkapan Proteksi Radiasi Melaporkan kepada Kepala BAPETEN mengenai pelaksanaan program proteksi dan keselamatan radiasi, dan verifikasi Keselamatan Radiasib. Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Dokter spesialis onkologi radiasi atau Dokter Spesialis Radiologi Konsultan Onkologi Radiasi adalah dokter spesialis yang memiliki kompetensi dalam bidang onkologi Radiasi bertanggungjawab penuh terhadap pasien yang akan menjalani terapi radiasi, antara lain: 1,2 Menentukan dan menjustifikasi pengobatan Radioterapi dalam bentuk tertulis Memberikan konsultasi dan evaluasi klinis terhadap pasien Menetapkan rencana pengobatan yang optimal bekerjasama dengan Fisikawan Medis Mengontrol tindakan pengobatan secara rutin atau berkala Memberikan evaluasi pengobatan dan pemantauan pasien pasca pengobatan Memberikan ringkasan, tindak lanjut, dan evaluasi pengobatan Radioterapi Memberikan evaluasi dari aspek medis jika ada Kecelakaan Radiasic. Tenaga AhliTenaga ahli (Qualified Expert) adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam bidang fisika medik klinik lanjut, telah mengikuti clinical residence di rumah sakit yang memiliki fasilitas Radioterapi, dan telah bekerja di Instalasi Radioterapi paling kurang 5 (lima) tahun. Tenaga Ahli sebagaimana dimaksud harus memiliki latar belakang pendidikan paling kurang S2 (strata dua) fisika medik. 1,2Tenaga Ahli mempunyai tanggung jawab untuk: 2 Meninjau ulang program proteksi dan keselamatan radiasi Memberikan pertimbangan kepada pemegang izin berdasarkan aspek keselamatan radiasi, praktik rekayasa yang teruji, dan kajian keselamatan secara komprehensif untuk peningkatan layanan radioterapi.d. Fisikawan MedisFisikawan Medis adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam bidang fisika medik klinik dasar. 1,2Fisikawan Medis sebagaimana dimaksud harus memiliki latar belakang pendidikan paling kurang S1 (strata satu) fisika medik atau yang setara. 1,2Fisikawan Medis mempunyai tanggung jawab untuk: 2 Berpartisipasi dalam meninjau ulang secara terus menerus tersedianya sumber daya manusia, peralatan, prosedur, dan perlengkapan Proteksi Radias Mengembangkan persyaratan dan spesifikasi dalam pembelian peralatan radioterapi untuk keselamatan Radiasi Bekerjasama dengan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi atau Dokter Spesialis Radiologi Konsultan Onkologi Radiasi dalam merencanakan fasilitas Radioterapi; merencanakan, mengevaluasi, dan mengoptimisasi rencana pengobatan Radioterapi. Melaksanakan uji keberterimaan, uji, komisioning, dan kalibrasi peralatan Radioterapi, bekerjasama dengan Teknisi Elektromedis; Mengukur dan menganalisis data berkas Radiasi dan mentabulasinya untuk kebutuhan klinis; Membuat prosedur perhitungan Dosis; Menetapkan faktor fisika dalam perencanaan dan prosedur pengobatan; Menerapkan program jaminan mutu Radioterapi; Mengawasi pemeliharaan peralatan Radioterapi Mengawasi penyiapan dan penanganan, serta pemeliharaan invetarisasi Zat Radioaktif Terbungkus untuk Brakhiterapi; Memastikan aktivitas Zat Radioaktif Terbungkus Membantu Pemegang Izin dalam mencari fakta dan mengevaluasi Kecelakaan Radiasi.e. Petugas proteksi radiasiPetugas proteksi radiasi mempunyai tanggung jawab sebagai berikut:2 Membuat program proteksi dan keselamatan radiasi; Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan radiasi; Memastikan bahwa perlengkapan proteksi radiasi tersedia dan berfungsi dengan baik; Memantau pemakaian perlengkapan proteksi radiasi; Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan radiasi; Berpartisipasi dalam mendesain fasilitas radioterapi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan radiasi; Mengelola rekaman; Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan proteksi dan keselamatan radiasi bagi personil; Melaporkan kepada pemegang izin setiap kejadian kegagalan operasi yang berpotensi menimbulkan kecelakaan radiasi; Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan radiasi; dan Melakukan inventarisasi zat radioaktif terbungkus.

f. Radiografer radioterapisRadioterapis adalah tenaga kesehatan keteknisian medis yang memiliki kompetensi dalam operasional peralatan Radioterapi. 1,2Radioterapis sebagaimana dimaksud harus memiliki latar belakang pendidikan paling kurang Diploma III Radiologi dan telah mendapat pelatihan khusus dalam operasional peralatan Radioterapi. 1,2Radioterapis mempunyai tanggung jawab untuk: 2 Melaksanakan pencitraan untuk simulasi terapi; Melaksanakan terapi radiasi sesuai data perencanaan pemberian radiasi, yang telah ditetapkan oleh Dokter Spesialis Onkologi Radiasi atau Dokter Spesialis Radiologi Konsultan Onkologi Radiasi dan Fisikawan Medis Memberikan proteksi terhadap pasien dan masyarakat di sekitar ruang peralatan radioterapi; Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan radiasi yang tidak perlu bagi pasien; dan Menerapkan dengan benar prosedur kerja dan teknik khusus radioterapi.g. DosimetrisDosimetris adalah Fisikawan Medis atau Radioterapis yang memiliki kompetensi dalam bidang dosimetri klinis1,2.Dosimetris sebagaimana dimaksud harus memiliki latar belakang pendidikan paling kurang Diploma III Radiologi dan telah mendapat pelatihan khusus mengenai dosimetri Radioterapi. 1,2Dosimetris mempunyai tanggung jawab membantu Fisikawan Medis dalam:2 Membuat perencanaan Radioterapi untuk Terapi Eksternal dan/atau Brakhiterapi; Melakukan pengukuran dosimetri Melaksanakan program jaminan mutu.

h. Teknisi ElektromedisTeknisi Elektromedis adalah tenaga keteknisian non medis yang memiliki kompetensi dalam bidang pemeliharaan dan perbaikan peralatan Radioterapi. 1Teknisi Elektromedis sebagaimana dimaksud harus memiliki latar belakang pendidikan paling kurang Diploma III Teknik Elektromedis dan telah mendapat pelatihan khusus dalam pemeliharaan dan perbaikan peralatan Radioterapi. 1,2Teknisi Elektromedis mempunyai tanggung jawab untuk: 2 Melakukan pemantauan fungsi dan pemeliharaan berkala peralatan Radioterapi dan peralatan pendukung Melakukan analisis kerusakan dan perbaikan peralatan Radioterapi dan peralatan pendukung Membuat laporan hasil pemeliharaan, analisis kerusakan, dan tindakan perbaikan.i. PerawatPerawat adalah perawat yang telah mendapat pelatihan khusus dalam pelayanan Radioterapi. Perawat sebagaimana dimaksud harus memiliki latar belakang pendidikan paling kurang Diploma III keperawatan. 1,2Perawat mempunyai tanggung jawab antara lain:2 Mendampingi Dokter Spesialis Onkologi Radiasi atau Dokter Spesialis Radiologi Konsultan Onkologi Radiasi dalam melakukan pemeriksaan pasien; Membantu pelaksanaan Brakhiterapi; Melakukan perawatan pasien setelah tindakan Brakhiterapi; dan Melakukan sterilisasi peralatan Brakhiterapi.j. Teknisi Ruang Cetak (Mould Room Technician) Tekhnisi ruang cetak adalah tenaga yang telah mendapat pelatihan khusus dalam fungsi ruang cetak (mould room) dalam Radioterapi di bawah supervise Radioterapis. 1,2Teknisi Ruang Cetak sebagaimana dimaksud harus memiliki latar belakang pendidikan paling kurang SLTA atau setara dan telah mendapat pelatihan khusus dalam fungsi ruang cetak (mould room).2Teknisi Ruang Cetak (Mould Room Technician) mempunyai tanggung jawab membuat aksesoris berdasarkan posisi dan imobilisasi pasien dan data TPS untuk membantu tindakan pengobatan Radioterapi.2

SUMBER1. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir nomor 3 tahun 2013 tentang keselamatan radiasi dalam penggunaan radioterapi. Badan Pengawas Tenaga Nuklir Republik Indonesia.2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor: 1427/MENKES/SK/XII/2006 tentang Standar Pelayanan Radioterapi di Rumah Sakit. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.