sistem pengolahan data penjualan pada giat net sragen...

27
SISTEM PENGOLAHAN DATA PENJUALAN PADA GIAT NET SRAGEN Naskah Publikasi diajukan oleh Abit Rosyadi 11.22.1311 kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

Upload: dangque

Post on 02-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SISTEM PENGOLAHAN DATA PENJUALAN PADA

GIAT NET SRAGEN

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Abit Rosyadi

11.22.1311

kepada

JURUSAN SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2013

 

 

SALES DATA PROCESSING SYSTEM IN GIAT NET SRAGEN

SISTEM PENGOLAHAN DATA PENJUALAN PADA GIAT NET SRAGEN

Abit Rosyadi

Rum Muhamad Andri Jurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT A company as an organization that has a tendency for profit always

need a computerized system that will be used in collecting, storing and processing data to produce information that will support the company's business strategy, plans and make effective business decisions.

Enterprising net cafe is one that has many customers in Sragen. But Keen net in the business competition has not made progress in processing sales transactions, recording transactions as sales and purchases are still done manually so that managers have difficulty in making decisions, especially for stocks need to be supplemented or not the result of differences shown in the book deal with the amount of stock the items physically.

This research aims to design and build a management information system which has the facility of data input, data processing, data reports. So it can assist the management in terms of providing information quickly, completely, and accurately by using the computer as a tool. To build this application, required software Microsoft Visual Basic 6.0 as the program editor application that will be used later, and Microsoft SQL Server 2000 to create database.

Keywords: Information Systems, Sales, Purchases, net Giat

 

1. Pendahuluan

Sejalan dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan

seperti pada saat ini, kebutuhan masyarakat akan kemudahan proses

pada segala bidang kerja semakin meningkat, komputer memiliki peran

yang sangat penting untuk membantu mempercepat pengolahan data

serta efisiensi dalam pengolahan data dibandingkan dengan

menggunakan alat tulis. Ketatnya persaingan pada dunia bisnis telah

menciptakan kompetisi yang ketat antara badan usaha satu dengan yang

lain, sehingga perkembangan teknologi harus selalu di ikuti.

Pengolahan data sebelumnya masih menggunakan alat tulis yang

mempunyai banyak kelemahan saat pengolahan data, akan dikembangan

menjadi sistem pengilahan data penjualan yang terkomputerisasi. Yang

dibutuhkan dari sistem ini adalah: pengolahan data penjualan makanan,

tujuan dari fitur ini agar pendataan keluar masuk barang dapat terdata

dengan baik, sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan yang

akurat. Pengolahan data penjualan pulsa, fitur ini menangani pendataan

pembelian dan penjualan pulsa.

Melihat situasi seperti ini, mendorong penulis untuk melakukan

penelitian tentang pengolahan data penjualan tang akan dilanjutkan untuk

pembuatan skripsi yang akan diberi judul “Sistem pengolahan data

penjualan”, pada Giat Net Sragen, Jateng. Dengan adanya sistem

informasi pengolahan data penjualan diharapkan bisa memenuhi

kebutuhan pengolahan data penjualan perusahaan.

 

2. Landasan teori

2.1 Pengertian SIstem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem,

yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada

komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan

pada prosedurnya menurut Jerry FitzGerald, didefinisikan sebagai berikut.

”Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedurnya

yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.1

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau

komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut ini.

”Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi dan

bekerja sama memproses masukan (input) sehingga menghasilkan

keluaran (output) yang berguna bagi penerimanya.2

2.2 Klasifikasi sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, dintaranya

dipandang sebagai berikut:

1. Sistem abstrak (abstrac system) dan sisten fisik (physical System)

                                                            1 Jerry FitzGerald, “Fundamentals of Systems Analysis”, 1981, hal 5.

2 Jogiyanto.HM, Analisi dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Andi offset, 1999, hal 2. 

 

System abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide –

ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya system teologi yang

berupa pemikiran – pemikiran tentang hubungan manusia dengan

tuhan. System fisik adalah system yang ada secara fisik, misalnya

system komputer dan system akutansi.

2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia

(human mode system). Sistem alami adalah sistem yang terjadi

karena proses alam, tidak dibuat manusia, misalnya sistem

perputaran planet terhadap matahari. Sistem buatan manusia

adalah sistem yang dirancang oleh manusia, misal sistem

informasi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara

manusia dengan mesin disebut human-machine sistem atau man-

machine system.

3. Sistem tertentu (deterministec system) dan sistem tak tentu

(probabilistic system). Sistem tertentu merupakan sistem yang

beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di prediksi,

misalnya sistem komputer yang tingkah lakunya dapat dipastikan

berdasarkan program – program yang dijalankan. Sistem tak tentu

adalah sistem yang kondisi masadepannya tidak dapat di

prediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup (closed sistem) dan sistem terbuka (open sistem)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya atau bekerja secara

otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luar. Secara

 

teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi peda kenyataannya tidak adad

sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively

c;osed system (secara relatif tertutup tetapi tidak benar-benar

tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. System terbuka ini

menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkunga

luar atau sub sistem yang lainnya. Karena sistem ini sifatnya

terbuka dan terpengaruh oleh lingkunga luarnya, maka sistem ini

harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

2.3 Konsep dasar sistem informasi

2.3.1 Pengertian sistem informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. leitch dan K. Roscoe

Davis sebagai berikut: “ sistem informasi adalah suatu sistem didalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari

suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan –

laporan yang dipelukan.”3

2.3.2 Komponen sistem informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi

terdiri dari komponen – komponen sebagai barikut :

                                                            3 Kusrini, M.Kom, Andi Koniyo, Membangun Sisem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & Microsoft SQL Server, Yogyakarta : Andi Offset, 2007, hal 8.

 

a. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input

disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data

yang akan dimasukkan yang dapat berupa dokumen-dokumen

dasar.

b. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik

yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di

basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan

keluaran yang di inginkan.

c. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan

informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk

semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “ kotak alat” (tool box) dalam sistem

informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan

model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan

mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem

secara keseluruhan.

e. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat

 

keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk

memanipulasinya.

f. Blok Kendali

Banyak hal yang merusak sistem informasi, seperti misalnya

bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan –

kecurangan, kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan – kesalahan,

ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa

pengendalian perlu dirancang dan di terapkan untuk meyakinkan

bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat di cegah ataupun

bila terlanjur terjadi kesalahan – kesalahan dapat langsung cepat di

atasi.

2.4 Sistem Informasi Penjualan

Sistem informasi penjualan adalah suatu kumpulan informasi yang

mendukung proses pemenuhan kebutuhan suatu organisasi yang

bertanggung jawab untuk menyediakan informasi penjualan dan transaksi

data dalam satu kesatuan proses yang saling terkait dalam antara pembeli

dan bersama-sama bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

2.5 Perangkat lunak yang digunakan

2.5.1 Microsoft Visual Basic 6.0

2.5.1.1 Pengenalan Visual Basic 6.0

Visual basic adalah program untuk membuat aplikasi berbasis

Microsoft Windows secara cepat dan mudah. Visual basic menyediakan

tool untuk membuat aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks

10 

 

atau rumit baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan

perusahaan/instansi dengan system yang lebih besar.4

“Visual” dalam hal ini merupakan bahasa pemrograman yang

menyerahkan berbagai macam desain dengan model GUI (Graphical User

Interface).

“Basic” menunjukkan bahasa pemrograman BASIC (Biginner A;;-Purpose

Simbolic Instruction Code). Visual Basic dikembangkan dari bahasa

BASIC yang ditambah ratusan perintah tambahan dengan GUI Windows.

2.5.1.2 Kemampuan Visual Basic 6.0

Kemampuan Visual Basic 6.0 antara lain:

1. Data Acces, digunakan untuk membuat aplikasi database dan

aplikasi front-end, baik untuk database stand alone maupun client

server.

2. Teknologi ActiveX, berguna untuk membuat fungsi yang dapat

digunakan untuk aplikasi seperti Microsoft Word prosessor,

Microsoft Excel spreadsheet, dan aplikasi windows lainnya.

3. Internet, digunakan untuk membuat aplikasi berbasis internet yang

mampu mengintegrasi internet maupun dari internet ke aplikasi

anda.

4. Finishing aplikasi, digunakan untuk kompilasi aplikasi menjadi file

.exe. kemudian dengan menggunakan Virtual Basic Machine,

aplikasi anda siap didistribusikan.

                                                            4 Andi Sunyoto, Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL, Yogyakarta:Andi Offset, 2007, hal 1

11 

 

2.5.2 Microsoft SQL Server 2000

SQL Server 2000 merupakan salah satu produk DBMS yg dibuat

oleh Microsoft. Selain Microsoft SQL Server 2000, produk DBMS Microsoft

yang lain adalah Microsoft Access yang di-include kan dalam paket

Microsoft Office sehingga versi dari DBMS Ms. Access menyesuaikan

versi Ms.Office yang ada.5

Objek-objek dalam Database SQL Server 2000:

1. Diagrams

Merupakan sebuah diagram yang digunakan untuk mendesain

sebuah relasi/hungan antar tabel-tabel dalam sebuah database.

2. Tables

Menyimpan baris-baris atau record-record data. Tabel adalah inti

dari sebuah database yang dikelompokkan dalam bentuk baris dan

kolom.

3. Views

View adalah sebuah tabel virtual yang digunakan untuk mengakses

data-data tertentu pada sebuah tabel. Data-data penting yang tidak

ditampilkan secara public dapat disembunyikan dengan

menggunakan view.

4. Stored Procedured

                                                            5 M.Rudyanto Arief, Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000, Yogyakarta:Andi Offset, 2006, hal 2

12 

 

Merupakan sekumpulan perintah SQL yang tersimpan dalam server

database dan dapat dieksekusi melalui perintah execute (nama

sp)[parameter]

5. Users

Orang atau pengguna yang diberi hak untuk mengakses database

pada server database.

6. Function

Sama hal nya seperti Stored Procedure, yaitu sekumpulan perintah

SQL, akan tetapi Function akan mengembalikan nilai, sedangkan

Stored Procedure tidak mengmbalikan nilai.

3. ANALISIS

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu

sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan

maksud untuk mendefinisikan dan mengevaluasi permasalahan-

permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem

dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang

kritis dan sangat penting, karena kesalahan ditahap ini akan

menyebabkan kesalahan ditahap selanjutnya.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang

harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut ini.

13 

 

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis system

Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

3.2 Identifikasi Masalah

a) Pengidentifikasian masalah merupakan langkah pertama yang

dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat di definisikan

sebagai suatu pertanyaan yang harus dipecahkan. Masalah inilah

yang menyebabkan sasaran dari sebuah sistem tidak dapat tercapai.

b) Dari hasil penelitian yang telah dilakasanakan, Ada beberapa

permasalahan yang diantaranya:

‐ Pengolahan data penjualan yang dilakukan masih manual,

sehingga sering terjadi kesalahan saat transaksi.

‐ Pengendalian yang kurang efektif karena kurang tersedianya

laporan yang berkualitas.

‐ Proses pembuatan laporan lambat dan kurang akurat.

3.3 Analisis kebutuhan sistem

3.3.1 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional merupakan kemampuan sistem untuk

melakukan proses dan dapat menampilkan informasi apa saja. Aplikasi

pengolahan data penjualan yang penulis buat ini dituntut memiliki

kebutuhan fungsional sistem yaitu:

1. Sistem dapat menginputkan dan menampilkan data admin, display,

pembelian dan penjualan.

14 

 

2. Sistem dapat menampilkan informasi tentang saldo keluar

masuknya pulsa.

3. Sistem dapat menampilkan laporan yang di inginkan seperti laporan

penjualan, pembelian, display dan keuangan.

3.3.2 Kebutuhan Nonfungsional

Kebutuhan nonfungsional merupakan faktor-faktor pendukung

sistem agar sistem bekerja optimal. Berikut adalah kebutuhan

nonfungsionalnya :

1. Kebutuhan perangkat keras

• Processor Dual Core E6600 (Box)

• RAM Kingston DDR 2 PC-6400 (1Gb)

• Hard Disk Samsung 250 Gb Sata

• Monitor LED 15,6” VIEWSONIC VA1601

• Mouse Genius Netscrool 120 PS/2 Optical Mouse

• Keyboard LOGITECH Classic keyboard PS/2 K100

• Stabilizer Montero SM VA

• UPS APC BE500RAS

• Printer Epson T13

• Cassing Acc Power J-09A-Blue

2. Kebutuhan perangkat lunak

• Microsoft windows XP® sebagai sistem operasi

• SQlServer sebagai DBMS

3. Sumber Daya Manusia (Brainware)

15 

 

Dalam pengembangan sistem ini dibutuhkan orang-orang yang

mengerti cara kerja sistem, pengoperasian sistem, dan pemeliharaan

sistem. Kebutuhan SDM tahapan pembuatan sistem adalah :

• Analis, tugas analis adalah menggali fitur-fitur atau fungsi yang

dibutuhkan oleh Giat Net untuk membantu operasional

perusahaannya.

• Programmer, tugas programmer adalah merancang program

sesuai dengan spesifikasi sistem yang diberikan oleh analis ke

dalam instruksi yang bisa dijalankan oleh komputer (coding).

• Admin adalah pihak yang mengelola data-data dalam aplikasi.

Admin yang ditunjuk adalah pegawai/karyawan koprasi.

• Pemilik koprasi adalah orang yang menggunakan aplikasi dan

melihat laporan-laporan.

3.3.3 Flowchart diagram

Flowchart menggambarkan urutan-urutan instruksi dari suatu

program computer.

3.4 Rancangan Basis Data

Setelah melakukan perancangan sistem, langkah selanjutnya yang

harus dilakukan adalah perancangan database. Perancangan database

itu diperlukan, agar bisa memiliki database yang kompak dan efisien

dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan

mudah dalam pemanipulasian (tambah, hapus, ubah) data.6 Dalam

merancang database dapat dilakukan dengan menerapkan Normalisasi                                                             6 Fathansyah, Ir.,BasisData, (Cetakan keempat; Bandung: Informatika, 2002), hal.39 

16 

 

terhadap struktur table yang telah diketahui, atau dengan langsung

membuat model Entity-Relationship-nya. Cara perancangan yang

digunakan adalah normalisasi.

3.5 Perancangan Perangkat Lunak

Perancangan perangkat lunak sistem informasi penjualan dan stok

barang pada Giat Net ini digambarkan dengan metode HIPO (Hierarchy

Plus Input-Process-Output) yaitu metode yang dikembangkan dan

didukung IBM sebagai alat dokumentasi program, namun lebih banyak

digunakan sebagai alat perancangan dan teknik dokumentasi dalam siklus

pengembangan sistem. Penggunaan HIPO ini mempunyai sasaran utama

sebagai berikut:

1. untuk menyediakan struktur guna memahami fungsi-fungsi dari

system

2. untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan

oleh program, bukannya menunjukkan statemen program yang

digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut

3. untuk menyediakan penjelasan dari input yang harus digunakan

dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing tingkatan

dari diagram-diagram HIPO

4. untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan

kebutuhan pemakai.

3.5.1 Rancangan User Interface Input dan Output

Perancangan input bertujuan untuk membuat rancangan form input

untuk mempermudah pengguna program dalam menginputkan data. Data

17 

 

yang telah diinputkan akan disimpan ke dalam tabel yang telah

disediakan. Perancangan output bertujuan untuk membuat rancangan

form laporan semua data yang telah di inputkan.

4. Implementasi dan pembahasan

4.1 Implementasi sistem

Implementasi adalah sebuah tahap dimana sebuah sistem digunakan

oleh pengguna. Namun, sebelum sistem digunakan oleh pengguna,

sistem harus melalui tahap pengujian terlebih dahulu, untuk menghindari

kesalahan-kesalahan pada pemanfaatan sistem nantinya.

Implementasi dan pembahasan pembuatan game Penyelamatan

Tawanan Perang melanjutkan langkah-langkah sesuai framework yang

dirancang oleh david midgley yang sudah diterapkan pada Bab III.

4.1.1 Pemilihan dan pelatihan Personil

Admin yang akan mengoperasikan sebuah sistem yang baru harus

merupakan orang yang benar-benar memahami sistem informasi dan

tugas-tugas mereka. Pemilihan admin dalam sistem informasi merupakan

salah satu faktor yang perlu diperhatikan, karena keberhasilan dalam

pelaksanaannya ditentukan oleh personil yang berada dalam sistem itu

sendiri.

a. Pemilihan personil

Adapun personil yang akan dipilih berasal dari karyawan Giat Net

itu sendiri dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Memindahkan karyawan yang telah ada ke posisi baru lebih mudah

daripada merekrut karyawan baru

18 

 

2. Personil yang akan menjalankan sistem ini yaitu karyawan yang

memiliki dasar-dasar komputer berikut pengalamannya, tujuannya

agar admin tersebut tidak terlalu sulit untuk menjalankan sistem

yang baru tersebut.

3. Teliti dan sabar menghadapi komplain pelanggan.

b. Pelatihan personil

Personil yang dipilih dalam penggunaan sistem ini perlu dilatih

untuk hal-hal yang belum mereka pahami. Pendekatan-pendekatan yang

bisa ditempuh untuk melakukan pelatihan antara lain:

1. Penjelasan secara umum tentang sistem yaitu menu, submenu,

dan tombol-tombol yang digunakan

2. Uji coba input data penjualan dan pembelian stok barang dengan

jumlah dan kasus yang ditentukan

Praktek lapangan langsung yaitu petugas yang telah dilatih diberi

penjelasan dan intruksi tentang apa yang harus dikerjakan dan bagaimana

mengerjakannya yang langsung dipraktekkan pada posisi dan situasi kerja

yang sebenarnya.

4.1.2 Instalasi hardware dan software

Langkah selanjutnya adalah penginstalan hardware dan software

yang diperlukan dalam mengimplementasikan sistem.

4.1.3 Pengetesan program

Pengetesan program dimaksudkan untuk mengetahui lebih jauh

masih adakah kesalahan-kesalahan dan kekurangan dari program yang

terjadi dan kemungkinan yang akan terjadi.

19 

 

4.1.4 Pengetesan sistem

Pengetesan sistem dilakukan setelah pengetesan program. Tujuan

utama dari pengetesan sistem ini adalah untuk memastikan bahwa

komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang

diharapkan. Adapun dua metode untuk melakukan unit testing, antara lain:

1. Black Box Testing

Black Box Testing adalah cara pengujian hanya dilakukan

dengan menjalankan atau mengeksekusi modul, kemudian

diamati apakah hasil dari modul itu sesuai dengan proses

bisnis yang diinginkan. Salah satu kegiatan yang dilakukan

dalam pengetesan form input data penjualan, pada text box ID

Display, hanya bisa diinputkan dengan angka saja, tidak bisa

diinputkan dengan karakter dan sudah secara otomatis.

2. White Box Testing

White Box Testing adalah cara pengujian dengan melihat

kedalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada,

dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada

modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan

proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program,

variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan

dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di compile ulang.

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pengetesan ini yaitu:

pada form input data pembelian belum diisi semua lalu kita

menyimpan data tersebut, maka pada saat tombol data

20 

 

disimpan dijalankan akan muncul informasi ” lengkapi data

terlebih dahulu”.

Pengetesan sistem baru dibuat dan dirancang untuk menghasilkan

informasi yang tepat waktu. Dalam hal ini kemampuan sistem yang

diusulkan belum dapat memberikan jawaban yang pasti, sebab untuk

membuktikan apakah informasi yang dihasilkan oleh sistem usulan

diyakini sudah tepat waktu, membutuhkan beberapa pembuktian. Bila data

yang dicari telah ada dan tidak perlu melakukan pemasukan data lagi

tentunya akan membutuhkan waktu yang lebih singkat, sebanding dengan

sistem sebelumnya. Pengetesan sistem ini meliputi:

1. Pengetesan terhadap Input Data

a. Mekanisme pengetesan

Melakukan test terhadap seluruh komponen input data meliputi tes

terhadap kemampuan kolom pengisian jenis-jenis data yang dimasukkan,

kemampuan input yang diuji antara lain: input data admin, pembelian,

display, dan penjualan. Programmer juga mencoba mengantisipasi

kelemahan program aplikasi tersebut dengan memperbaiki listing program

maupun database program jika terjadi data error. Pengetesan pada

tombol enter untuk melakukan pemasukan data selanjutnya agar lebih

praktis dan meminimalisasi penggunaan mouse.

b. Hasil yang didapat

Apabila data yang dimasukkan benar saat meng-klik tombol simpan

maka akan muncul pesan informasi seperti gambar di bawah ini.

21 

 

Gambar 4.1 Informasi penyimpanan data benar

Sedangkan apabila memasukkan data yang sama dengan yang

pernah dinputkan maka muncul pesan informasi seperti gambar dibawah

ini.

Gambar 4.2 Informasi data Sudah digunakan

2. Pengetesan terhadap Ubah data

a. Mekanisme pengetesan

Melakukan pengetesan seluruh komponen ubah terhadap

kemampuan komponen untuk merespon single click serta pesan informasi

yang dihasilkan ketika dieksekusi. Yang mana pada aplikasi ini tombol

ubah memiliki fungsi untuk mengubah data yang ada di database.

b. Hasil yang didapat

Apabila data yang diubah benar saat meng-klik tombol ubah maka

akan muncul pesan informasi seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.3 Informasi data benar

22 

 

Apabila ingin mengubah data namun pada kolom input kosong maka

akan muncul pesan informasi seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.4 Informasi data kosong saat mengubah

4.1.5 Konversi system

Penerapan Sistem Pengolahan Data Penjualan Pada Giat Net

Sragen dilakukan konversi secara paralel. Sistem lama dan sistem baru

akan dioperasikan secara bersama-sama untuk meyakinkan bahwa

sistem baru telah dioperasikan dengan baik sebelum sistem lama

dihentikan. Kelebihan dari sistem ini adalah jika sistem baru gagal maka

sistem yang lama masih tetap beroperasi. Kelemahannya pada biaya

operasi yang dikeluarkan untuk membiayai dua buah sistem sekaligus.

Periode waktu yang dibutuhkan untuk melakukan konversi sistem ini

adalah 15 hari. Alasan menggunakan konversi paralel antara lain:

- Lebih mempunyai resiko kegagalan relatif kecil untuk melakukan

konversi sistem

- Jika sistem yang baru tidak berjalan sesuai dengan yang

diharapkan, maka masih ada data-data pada sistem lama

sehingga kegiatan pencatatan data penjualan masih dapat terus

beroperasi.

Langkah-langkah konversi sistem antara lain:

a. Konversi dokumen dasar

23 

 

Dokumen dasar sistem yang lama diganti dengan dokumen dasar

sistem yang baru.

b. Konversi file

Konversi file dilakukan dengan 2 cara:

1) Konversi sistem yang lama ke sistem yang baru dapat dilakukan

dengan mencetak isi file lama kedalam media kertas, lalu

dimasukkan ulang ke file baru lewat pemasukan melalui

keyboard

2) Konversi dari data dicatatkan manual ke file sistem baru jika

instansi masih menggunakan manual, maka data yang perlu di

konversi ke file sistem baru yaitu dengan memasukkan data

tersebut lewat alat pemasukan

c. Mengoperasikan sistem

Setelah dokumen dasar siap digunakan dan semua data yang

diperlukan sudah terekam di sistem baru maka sistem yang

baru dapat mulai dioperasikan.

4.2 Tindak Lanjut Implementasi

Partisipasi analisis sistem belum berakhir setelah sistem

diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan

penerimaan sistem. Pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data

sesungguhnya dalam waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem

bersama-sama user. Setelah pengetesan penerimaan ini dilakukan, suatu

rapat penerimaan perlu diselenggarakan oleh manajemen. Rapat ini

dihadiri oleh analis sistem, manajer dan pemakai sistem untuk

24 

 

menentukan sistem yang baru diterima atau harus diperbaiki kembali. Jika

sistem yang baru telah disetujui, maka rapat ini dapat merupakan acara

penyerahan sistem. Tugas dari analis sistem dapat berakhir sampai disini.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan perancangan yang penulis kerjakan dan

berdasarkan dari rumusan masalah yang ada, kesimpulan yang dapat

diambil dari skripsi ini adalah :

1. Sistem Lama

a) Proses pengolahan data penjualan dan pembelian masih

menggunakan alat tulis yang membutuhkan waktu yang lama

untuk mencatat, sehingga informasi yang dihasilkan sering

mengalami keterlambatan.

b) Penyimpanan data masih menggunakan arsip

c) Informasi data penjualan dan pembelian tidak akurat, tepat

waktu dan relevan.

2. Sistem Baru

a) Lebih efektif dan efisisen karena proses transaksi penjualan dan

pembelian lebih mudah dan cepat maka keterlambatan

informasi yang diperoleh dapat dicegah.

b) Output yang nantinya akan dihasilkan dari pengolahan data

yang dilakukan oleh sistem diharapkan dapat dijadikan acuan

oleh pihak yang bertindak sebagai pengelola dalam

menentukan tindakan (follow up) dan pengambilan keputusan

dalam watu yang tepat.

25 

 

Sistem informasi pada bagian penjualan dapat meningkatkan

pelayanan dan kemudahan terhadap Warnet dan pembuatan laporan.

26 

 

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi.

Yogyakarta:Penerbit ANDI OFFSET

Arief, M. Rudyanto. 2005. Pemrograman Basis Data Menggunakan

Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Andi

Yogyakarta.

Arief, M. Rudyanto S.T.M.T, Modul Teori dan Praktikum Sistem Basis Data

dengan SQL Server 2000,

([email protected][www.rudy.amikom.ac.id]), 2007/2008)

Burch, John dan Grudnitski, Gary. 1986. Information Systems Theory and

Practice. (Edisi keempat;New York: John Wiley & Sons).

Cushing, Barry E. 1974. Accounting Information Systems and Bussiness

Organizations. (Philippines: Addison Wesley Publishing Company).

Davis, Gordon B. 1974. Management Information Systems: Conceptual

Foundation, Structured, and Development. (International Student

Edition; Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha).

Fathansyah, Ir. 2002 .Basis Data. (Cetakan keempat; Bandung:

Informatika).

FitzGerald, Jerry. 1981. Fundamentals of Systems Analysis.

Jogiyanto, HM. 1999 Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan

Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Offset:

Yogyakarta.

27 

 

Kristanto, Andri. 2004. Rekayasa Perangkat Lunak (konsep dasar). Gava

Media: Yogyakarta.

Kumorotomo, Wahyudi dan Margono, Agus. 1998. Sistem Informasi

Manajemen dalam organisasi-organisasi Public. Gadjah Mada

University.

Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data.

Yogyakarta : Andi Offset

Kusrini. 2007. Tuntunan Praktis membangun sistem informasi akuntansi

dengan Visual basic dan microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta:

Penerbit ANDI.

Scoot , George M. 1986. Principles of Management Information System.

New York: McGraw-Hill.

Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan

Microsoft SQL, Yogyakarta:Andi Offset

Suyanto,cM. 1992. Pengenalan dan Pengolahan Data Elektronik

Yogyakarta: IMKI

Wu, Frederick H. 1984. Accounting Information Systems, Theory and

Practice.

(International Student Edition; Tokyo: McGraw-Hill Japan).

http://forum.detik.com/standar-gaji-seorang-programmer-t84601.html

http://www.bi.go.id/web/id/

http://www.nexttag.com/ diakses 4 mei 2012

http://www.jogjakomtek.com/ diakses 4 mei 2012