sistem pengolahan data elektronik
TRANSCRIPT
![Page 1: Sistem Pengolahan Data Elektronik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022102612/5695d2841a28ab9b029ab9c5/html5/thumbnails/1.jpg)
RINGKASAN MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SISTEM PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK
OLEH : KELOMPOK 11
Nurul Islamiah R 1115351140
Kartika Adiputra 0906305165
A.A.Istri Dewi Rharasati 0906305167
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS UDAYANA
2011
SISTEM INPUT
SISTEM INPUT BERBASIS-KERTAS
![Page 2: Sistem Pengolahan Data Elektronik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022102612/5695d2841a28ab9b029ab9c5/html5/thumbnails/2.jpg)
Input ke dalam sistem akuntansi di sebagian sistem akuntansi didasarkan pada dokumen
sumber yang diisi secara manual dengan tulisan tangan. Dokumen tersebut dikumpulkan dan
dikirim ke operasi komputer untuk dicek apakah ada kesalahan dan untuk diproses.
Persiapan dan Pengisian Dokumen Sumber
Dokumen sumber seperti order penjualan disiapkan secara manual. Kesalahan yang
mungkin terjadi pada tahap ini diminimalkan dengan merancang dokumen sumber yang baik dan
mudah dipahami. Dokumen sumber yang telah terisi lengkap secara periodik dikumpulkan dan
dikirim ke departemen pengolahan data untuk dimasukkan ke dalam sistem komputer.
Pengiriman Dokumen Sumber ke Bagian Pengolahan Data
Batch control total dan register data yang dikirimkan merupakan pengendalian dasar atas
transfer data antara departemen pengguna dengan departemen pengolahan data. Tidak adanya
atau tidak memadainya pengendalian atas data yang dipindahkan dari departemen pengguna ke
departemen pengolahan data mengindikasikan adanya kelemahan yang cukup signifikan.
Kelemahan ini merupakan peluang diselipkannya transaksi tidak legal atau transaksi curang ke
dalam sistem pengolahan.
Perhitungan dokumen merupakan salah satu bentuk pengendalian batch yang paling
sederhana. Selain penghitungan dokumen atau record, batch total juga dapat dihitung untuk
setiap field numeric yang ada di dalam file data orisinil. Total ini dapat digunakan di sepanjang
siklus pengolahan data untuk memonitor kelengkapan pengolahan data.
Kelompok entry data seharusnya tidak menerima data kecuali data tersebut disertai dengan
formulir pengendalian dokumen input sebagai bukti dan referensi penyerahan data. Formulir
pengendalian dokumen input harus diberi tanggal dan jam, dan batch harus dicek untuk
memastikan bahwa btach tersebut lengkap dan sesuai dengan prosedur pengendalian.informasi di
dalam formulir pengendalian dokumen input biasanya direkam ke dalam log transfer data
(register) sebagai wujud pengendalian disposisi dan penggunaan data. Batch control total
merupakan dasar dari proses tersebut.
Key verification merupakan satu prosedur pengendalian yang berguna untuk mendeteksi
kesalahan pengetikan. Kesalahan yang mungkin saja terjadi antara lain, salah ketik nomor
rekening pelanggan karena karyawan mengetik huruf yang salah atau karyawan salah
mengartikan karakter yang tertulis di dalam dokumen sumber.
Teknik Program Editing Data. Pengeditan data bisa jadi diterapkan untuk setiap struktur
data, karakter, field, record, dan file. Teknik editing yang paling mendasar berperan untuk
memastikan bahwa semua field data memuat hanya karakter yang valid. Sebagai contoh, data
numerik mestinya hanya berisi data angka. Data alphabet mestinya tidak diisi dengan data
numerik.
![Page 3: Sistem Pengolahan Data Elektronik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022102612/5695d2841a28ab9b029ab9c5/html5/thumbnails/3.jpg)
SISTEM INPUT TANPA KERTASDalam sistem input tanpa kertas (paperless), sering disebut sistem input online, transaksi
direkam langsung ke dalam jaringan komputer, dan kebutuhan untuk mengetikkan dokumen
sumber dieliminasi. Sistem tanpa kertas menawarkan otomatisasi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan sistem berbasis kertas.
Salah satu masalah dengan sistem tanpa kertas adalah hilangnya peluang untuk melakukan
pemisahan tugas dan hilangnya jejak audit. Dalam sistem berbasis-kertas, persiapan dokumen
sumebr dan entry data biasanya dipisahkan, sama seperti yang terjadi dalam sistem manual. Pada
sistem tanpa kertas, kedua fungsi tersebut dijalankan oleh orang yang sama, atau bahkan tidak
ada keterlibatan manusia sama sekali.
Hilangnya pengendalian internal dapat dikompensasi dengan menggunakan log transaksi.
Log transaksi atau register transaksi dibuat dengan merekam semua input ke dalam file khusus
yang secara otomatis memuat tanda (tag) untuk mengidentifikasi transaksi.
Sistem Input Tanpa Kertas yang Memerlukan Intervensi Manusia
Ada berbagai jenis sistem input tanpa kertas di mana pengguna memasukkan transaksi
langsung ke dalam komputer. Sistem ini mencakup, sebagai contoh, sistem entry data manual
online dan sistem identifikasi otomatis seperti sistem point-of-sales (POS).
Dalam sistem entri data manual online, pengguna secara manual mengetikkan transaksi ke
dalam sistem komputer. Transaksi di dalam sistem input tanpa kertas yang melibatkan intervensi
manusia biasanya diproses melalui dua fase : (1) input data dan editing data, dan (2) pengiriman
data ke sistem aplikasi host.
Entri Data dan Editing Data. Program pengeditan data secara utuh pada sistem input
tanpa kertas sering dijalnkan pada saat transaksi direkam ke dalam sistem. Sekali transaksi telah
diterima oleh sistem, transaksi akan diproses segera ataupun pada suatu waktu nanti. Jika
transaksi tersebut masih menunggu untuk diproses, maka tambahan editing data dapat
dijalankan.
Pengiriman Data ke Sistem Aplikasi Host. Dalam sistem tanpa kertas yang terpusat,
transaksi biasanya diinputkan langsung ke dalam komputer pusat melalui terminal data. Dalam
sistem yang terdesentralisasi dan terdistribusi, transaksi mungkin saja dimasukkan ke dalam
salah satu komputer dan kemudian segera ditransfer ke komputer lain untuk diproses.
Sistem Tanpa Kertas yang Tidak Memerlukan Intervensi Manusia
Dalam beberapa sistem, pemrosesan transaksi dari awal sampai akhir tidak melibatkan
intervensi manusia. Ini merupakan pengolahan transaksi yang sepenuhnya otomatis. Salah satu
aplikasi yang menggunakan teknologi ini adalah networked vending machine (NVM). Pompa
bahan bakar POS merupakan salah satu contoh teknologi NVM. Aplikasi pengolahan transaksi
yang sepenuhnya otomayis yang juga penting adalah electronic data interchange (EDI). Dengan
EDI dan server database, order pembelian yang diterima dan order penjualan yang diterima dapat
ditangani tanpa intervensi manusia.
![Page 4: Sistem Pengolahan Data Elektronik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022102612/5695d2841a28ab9b029ab9c5/html5/thumbnails/4.jpg)
SISTEM PEMROSESAN
SISTEM PEMROSESAN BERBASIS-KERTASSecara virtual, semua sistem berbasis-kertas dalam pengolahan atau pemrosesan transaksi
biasanya berorientasi batch. Dalam sistem pemrosesan berorientasi batch, transaksi direkam ke
dalam komputer secara per kelompok. Batch ini diproses secara periodik. Pemrosesan batch
ekonomis jika ada banyak transaksi yang harus diproses. Sistem ini tepat dipakai jika file tidak
perlu diperbarui segera setelah transaksi terjadi, dan laporan dibutuhkan hanya secara periodik.
Kelemahan utama dari sistem pemrosesan batch adalah file dan laporan tidak up-to-date dalam
rentang waktu antara suatu pemrosesan dengan pemrosesan berikutnya.
Pemrosesan Batch dengan Memperbarui File Berurutan
Banyak sistem yang berorientasi batch dan berbasis kertas yang menggunakan pemrosesan
file berurutan untuk memperbarui master file. Pemrosesan di dalam sistem seperti itu biasanya
mencakup beberapa tahap :
1. Mempersiapkan file transaksi : pertama, melakukan editing data dan validasi. Kemudian
record di dalam file transaksi diurutkan sesuai urutan di dalam master file.
2. Memperbarui master file : record di dalam file transaksi dan master file (buku pembantu)
dibaca satu demi satu, dicocokkan dan dituliskan ke satu master file baru untuk
mencerminkan pembaruan sesuai dengan yang diinginkan.
3. Memperbarui buku besar. Buku besar diperbarui untuk mencerminkan perubahan di dalam
master file.
4. Membuat laporan buku besar. Membuat neraca saldo dan laporan-laporan yang lain.
Menyiapkan File Transaksi. Sekolompok dokumen diinputkan (1), diproses sehingga
menghasilkan file transaksi (2), dan dicocokkan degan pengendalian batch (3) untuk memastikan
bahwa tidak ada dokumen yang tidak diproses. File transaksi hasil proses disimpan dalam disk
(4). File ini diproses dengan program edit (5) untuk mnyeleksi data sebelum pemrosesan lebih
lanjut. Selain menyeleksi data, program edit (5) juga harus mengakumulasi batch control total
data input setelah revisi. Hal ini penting karena data input dikelompokkan menjadi dua
kelompok, yaitu data yang baik – data yang telah melewati program edit – dan data yang ditolak.
File data transaksi yang telah diedit (6) diurutkan sesuai dengan urutan data di dalam master file
(7) untuk memfasilitasi proses pencocokkan data yang diperlukan dalam upaya melakukan
pemrosesan file berurutan yang efisien.
Memperbarui Master File. Sekali data transaksi telah diedit dan diurutkan (8), data tersebut
diproses ke master file yang ada (9) dengan menggunakan program aplikasi piutang dagang (10).
Program pembaruan master file mem-posting detail transaksi piutang dagang ke master file
![Page 5: Sistem Pengolahan Data Elektronik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022102612/5695d2841a28ab9b029ab9c5/html5/thumbnails/5.jpg)
piutang dagang. Master file yang baru (11) merupakan master file yang akan digunakan untuk
membuat laporan dan informasi yang lain. Data transaksi (12) dan master file yang lama
disimpan untuk pengendalian backup. Laporan pengendalian (13), yang dicetak setelah semua
proses selesai, direkonsiliasi (14) dengan laporan batch control total yang dihasilkan oleh
program editing. Control total dari kedua laporan ini harus direkonsiliasi juga dengan batch
control total yang dibuat oleh pengguna, sebelum laoran yang dihasilkan dikirimkan ke
pengguna. Laporan pengendalian (13) biasanya mencakup satu daftar rincian transaksi yang
diproses ke master file. Master file yang lama dan file transaksi harus disimpan untuk backup
(15).
Memperbarui Buku Besar. Setiap organisasi harus memiliki sistem akuntansi buku besar. Data
harus dikumpulkan, dicatat, dikelompokkan, dan dimasukkan ke dalam catatan yang sesuai untuk
memudahkan pembuatan laporan keungan. Sistem buku besar merupakan batu penjuru dari
sistem akuntansi. Ada dua aspek utama pada operasi sistem buku besar yang etrkompterisasi.
Aspek pertama adalah pemrosesan langsung program buku besar, yang biasanya dijalnkan sekali
dalam sebulan. Aspek kedua adalah pemrosesan pada sistem aplikasi komputer yang lain untuk
menyediakan input bagi sistem buku besar.
Memperbarui File Buku Besar. Ayat jurnal diterbitkan oleh departemen buku besar. Ayat
jurnal digunakan untuk membuat file ayat jurnal (file transaksi). File ini diedit dengan program
untuk mengecek kelayakan jurnal dan nomor rekening dan untuk menentukan apakah rekening
tersebut sudah benar terkait dengan jenis jurnal tersebut. Data yang tidak valid dilaporkan
sebagai perkecualian dan dikembalikan ke sumber semula untuk dibetulkan dan diinputkan ulang
ke dalam sistem. File ayat jurnal yang telah diedit akan diurutkan dan disusun untuk
menghasilkan berbagai bentuk laporan.
Line coding. Adalah langkah prosedural yang biasanya dilaksanakan dengan membuat tabel
lookup antara file buku besar yang telah diperbaharui dengan file line-coding. File tabel
berfungsi sebagai file referensi. File table memuat item atau catatan yang bukan bagian dari file
data tetapi merupakan bagian untegral fungsi pemrosesan. Tabel pajak dan line coding
merupakan contoh file tabel yang disimpan dalam perangkat penyimpanan akses langsung dalam
aplikasi akuntansi. Hasil prosedur line-coding adalah file laporan yang akan dicetak dan
didistribusikan kepada pengguna.
Laporan buku besar . Selain laporan keuangan dan jadwal, laporan sistem buku besar akan
mencakup kelima item berikut ini :
Ayat jurnal dalam urutan tertentu
Ayat jurnal dalam rekening umum
Buku besar per nomor rekening
Ringkasan buku besar
Neraca saldo
![Page 6: Sistem Pengolahan Data Elektronik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022102612/5695d2841a28ab9b029ab9c5/html5/thumbnails/6.jpg)
Pemrosesan Batch dengan Memperbarui File Akses-Acak
Pemrosesan batch juga dapat dilakukan dengan pembaruan akses-acak. Pada banyak
sistem-khususnya sistem akuntansi berorientasi sistem manajemen database, dan bukannya
sistem akuntansi yang berorientasi file-indeks dibuat untuk file buku pembantu maupun file buku
besar. Indeks memungkinkan pengguna mengakses suatu rekening dengan cepat. Pembaruan
dengan file akses-acak lebih sederhana dibandingkan pembaruan akses-berurutan. Pembaruan
akses-acak tidak memerlukan urutan file transaksi dengan urutan yang sama seperti urutan data
di dalam transfer file, juga tidak perlu membuat file file master baru.
Ilustrasi Pemrosesan Batch dengan Memperbarui File Akses-Acak
Aplikasi Faktur Baru. Aplikasi ini menyimpan file piutang dagang. Faktur baru diposting
secara periodik ke dalam file piutang dagang. File pengendalian diperbarui untuk dapat
merefleksikan adanya tambahan faktur baru ke dalam file piutang dagang.laporan ringkasan
pengendalian dibuat, dikaji ulang, dan disetujui oleh manajemen sebelum menjalankan
pengolahan bukti penerimaan kas harian.
Pemrosesan Bukti Penerimaan Kas. Pembayaran pelanggan diterima di dalam satu kotak
pos khusus. Pendekatan ini memisahkan penerimaan cek dari surat-surat yang lain dan
meminimalkan jumlah karyawan yang harus menangani cek pada saat cek tersebut diterima.
Pada saat cek dibawa dari Kantor Pos, cek diserahkan ke bagian pengendalian, karyawan di
bagian tersebut member cap pada cek tersebut. Karyawan menjumlahkan seluruh cek yang
diterima dengan mesin penjumlah dan membuat slip setoran. Pada saat cek disetorkan ke bank,
slip setoran yang telah divalidasi oleh bank dan tape dari mesin penjumlah diarsip untuk nantinya
direkonsiliasi dalam laporan ringkasan kas. Demi kemudahan penanganan, pengendalian dan
rekonsiliasi, cek dikelompokkan dengan jumlah maksimal 30 cek dalam setiap kelompok.
Aplikasi keamanan, yang mengendalikan akses ke seluruh aplikasi, mengecek apakah operator
tersebut memang pengguna yang berwenang untuk mengakses sistem dan karyawan tersebut
memang memiliki hak untuk mengakses transaksi yang dia minta. Operator terminal
memasukkan data nomor faktur dan jumlah cek dari bukti dan jumlah cek pembayaran baris
demi baris, sebanyak yang dapat ditampilkan dalam layar monitor. Jika pembayaran direkam atas
catatan faktur yang belum lunas di dalam file piutang dagang, record faktur akan diperbarui
untuk merefleksikan tanggal pembayaran, kode aktivitas, dan sistem akan menghasilkan nomor
cek secara unit. Operator terminal dibatasi dengan pengendalian aplikasi oleh sistem untuk
menerapkan bukti pembayaran kas hanya untuk satu rekening pelanggan. Semua bukti
pembayaran cek dalam batch harus diaplikasikan ke rekening pelanggan, kecuali untuk cek yang
salah kirim. System balanching, semua aktivitas pembayaran kas di-log di dalam file aktivitas
untuk menyediakan jejak audit atas semua transaksi kas yang telah diproses. Setelah sekelompok
cek dibebankan pada rekening pelanggan yang sesuai, sistem akan memperbarui nilai dollar
sekelompok cek tersebut dalam file ringkasan bank. Setiap hari, setelah aplikasi piutang dagang
![Page 7: Sistem Pengolahan Data Elektronik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022102612/5695d2841a28ab9b029ab9c5/html5/thumbnails/7.jpg)
selesai dijalankan, sistem piutang dagang akan mencetak sebuah laporan ringkasan kas dari file
ringkasan bank. Setiap hari, file aktivitas diringkas dan dibandingkan dengan total di dalam file
ringkasan bank. File aktivitas dibandingkan dengan file ringkasan bank untuk memastikan bahwa
semua kas yang telah disetorkan telah dicatat dalam file aktivitas. Laporan bank diterima setiap
bulan dan direkonsiliasi dengan laporan yang dibuat dari file ringkasan bank.
SISTEM PEMROSESAN TANPA KERTASPemrosesan batch maupun real-time dapat digunakan dalam sistem pemrosesan tanpa
kertas. Pada pemrosesan real-time, kadang kala disebut pemrosesan real-time online, transaksi
diproses pada saat transaksi itu ddiinputkan ke dalam sistem. Baik pemrosesan batch maupun
real-time akan didiskusikan dalam konteks sistem pemrosesan tanpa kertas.
Pemrosesan Batch dalam Sistem Pemrosesan Tanpa Kertas
Pemrosesan batch dalam sistem tanpa kertas serupa dengan pemrosesan batch dalam sistem
basis-kertas. Perbedaan utama adalah ayat jurnal diganti dengan ekuivalen elektroniknya, dan
buku besar diperbarui secara otomatis pada saat dijalankan secara periodik. Pembaruan file
berurutan maupun akses-acak dapat digunakan.
Pemrosesan Real-time dalam Sistem Pemrosesan Tanpa Kertas
Manfaat utama sistem tanpa kertas adalah menungkinkan pemrosesan dijalankan real-time.
Sistem real-time online (OLRS) memproses transaksi langsung stelah transaksi diinputkan ke
dalam sistem dan dapat langsung menghsilkan output untuk pengguna. Transaksi tidak
diakumulasi per kelompok, tetapi pada saat mereka diinputkan, transaksi langsung digunakan
untuk memperbarui master file dengan menggunakan pembaruan file akses-acak.
Tipe Pemrosesan pada OLRS. Ada banyak jenis pemrosesan real-time dalam OLRS. Para
pengguna pada sistem respons/inquiry, tidak menginput data untuk pemrosesan, mereka hanya
meminta informasi. Para pengguna pada sistem entri data, berinteraksi secara aktif dengan data
input. Data disimpan oleh OLRS, tetapi diproses secara periodik, sekelompok demi sekelompok.
Pengguna pada sistem pemrosesan file juga secara aktif berinteraksi dengan data input,
sebagaimana yang mereka lakukan di dalam sistem data entry. Perbedaan sistem pemrosesan file
dengan sistem data entry adalah sistem pemrosesan file satu langkah lebih jauh dan langsung
memproses ke dalam master file yang relevan. Pada sistem pemrosesan penuh, atau sistem
pemrosesan transaksi, pengguna juga berinteraksi secara aktif dengan input. Perbedaan sistem
pemrosesan penuh dengan sistem pemrosesan file adalah sistem pemrosesan penuh satu tahap
lebih jauh dengan menyelesaikan seluruh transaksi pada saat transaksi diinputkan ke dalam
sistem.
![Page 8: Sistem Pengolahan Data Elektronik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022102612/5695d2841a28ab9b029ab9c5/html5/thumbnails/8.jpg)
Tingkat Ekonomis OLRS. Banyak dari atribut OLRS, seperti pemrosesan transaksi secara
langsung dan respons yang cepat dari terhadap inquiry, merupakan kelebihan OLRS
dibandingkan dengan sistem pemrosesan batnch. Dalam banyak situasi, diperlukan OLRS.
Sistem reservasi online, pengendalian persediaan dalam toko eceran dan file rekening konsumen
di sebuah bank merupakan contoh sistem yang lazim menerapkan OLRS. Kekurangan OLRS
dibandingkan dengan sistem batch adalah biaya penerapan yang sangat tinggi dan operasi sistem
yang cukup rumit. OLRS secara khusus lebih sensitif terhadap kesalahan perangkat keras dan
perangkat lunak, juga lebih rentan terhadap kesalahan pemrosesan sebagai akibat adanya
kesalahan atau kecurangan input data. Pengendalian terhadap pemrosesan transaski harus lebih
digiatkan di dalamn OLRS dibandingkan di dalam sistem batch. File sistem aplikasi diintegrasi
dan transaksi direkam langsung oleh pengguna melalui terminal jaringan (terminal POS) atau PC
yang terdapat di berbagai lokasi yang berbeda untuk dapat segera diproses.
SISTEM PENJUALAN REAL-TIMESistem penjualan real-time menggunakan teknologi informasi kontemporer untuk
memaksimumkan kinerja sistem. Dalam sistem penjualan real time, order pembelian atas item
persediaan dibuat atas dasar tarikan permintaan, bukan atas dasar dorongan untuk mengisi level
persediaan secara berkala dalam interval waktu tertentu (seperti bulanan atau mingguan).
Sistem penjualan real-time merupakan sentral straegi dari bersaing sebagian besar pengecer
besar seperti Sears, Wal-Mart, dan J.C.Penney. sistem ini juga merupakan pusat strategi bersaing
bagi para pemasok perusahaan eceran, seperti Levi, Haggar, dan Wrangler (semua pemasok
dengan merek terkenal terkait dengan pakaian laki-laiki). Sebagian besar pemasok pengecer
besar juga mengoperasikan sistem penjualan.
Diperlukan tingkat kerja sama yang tinggi antarmitra dagang untuk mengimplementasikan
sistem penjualan real-time. Perusahaan, pemasok, dan pembeli sering terlibat dalam kesepakatan
kerja sama dagang tanpa persaingan. Dalam beberapa kasus, pelanggan dan pemasok
mengkoordinasikan jadwal produksi mereka sehingga produk dapat diproduksi just in time.
Sebelum sistem real-time, mitra dagang biasanya bekerja sama secara objektif , saling berbagi
sedikit informasi yang dibutuhkan untuk membuat kesepakatan. Pengembangan sikap saling
percaya antarmitra dagang penting demi terciptanya sistem penjualan eceran real-time.
Perusahaan eceran harus percaya kepada pemasok karena perusahaan akan memberikan data
kepada pemasok melalui terminal POS.
Komponen Sistem Penjualan Real-Time
1. Sistem POS (Point-of-Sales)
UPC (uniform product code) bar code yang di-scan oleh teknologi POS di counter checkout
suatu toko eceran merupakan titik awal dari serangkaian kejadian yang akan berakhir pada
![Page 9: Sistem Pengolahan Data Elektronik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022102612/5695d2841a28ab9b029ab9c5/html5/thumbnails/9.jpg)
saat item yang tepat dengan cepat kembali dimasukkan ke dalam persediaan sehingga
persediaan baru tersebut dapat dijual kembali.
2. Teknologi Bar-coding
Identifikasi input penjualan secara otomatis merupakan satu hal yang esensial bagi sistem
real-time; oleh karena itu, barcode yang dapat dibaca oleh mesin dan teknologi scanner
menjadi komponen kritis dari sistem penjualan eceran yang real-time.
3. Sistem pemesanan EDI
EDI merupakan pertukaran dokumen bisnis langsung dari komputer ke komputer melalui
jaringan komunikasi. Hubungan EDI dengan sistem komputer pengecer dan sistem komputer
pemasok memungkinkan terjadinya pembuatan dan pemrosesan order pembelian secara
instan sehingga memfasilitasi pengiriman barang yang cepat.
Pemrosesan Transaksi pada Sistem Penjualan Real-Time
1. Mengirim Katalog Elektronik ke Pelanggan
Pelanggan secara berkala dikirimi katalog elektronik (melalui EDI) yang memuat produk
yang ditawarkan pemasok.
2. Memperkirakan Pesanan Penjualan Pelanggan
Dalam banyak kasus, perusahaan akan menganalisis tren penjualan pelanggan dan
memprediksi kebutuhan di masa yang akan datang.
3. Menerima Pesanan dan Menerjemahkan Pesanan yang Diterima
Pemrosesan pesanan EDI yang diterima dari pelanggan melibatkan beberapa fase, seperti :
Penerimaan pesanan secara fisik : pesanan dapat berupa pesan e-mail melalui sistem
mail internal perusahaan atau melalui sistem EDI (mail pihak ketiga).
Validasi, deskripsi, dan pengecekan keaslian : entah bagaimana caranya pesanan
diterima, pesanan tersebut harus divalidasi, didekripsi, dan dicek keasliannya. Sekalipun
pesanan tersebut dienkripsi, amplop elektronik pesanan kemungkinan tidak dienkripsi.
4. Mengirim Surat Pemberitahuan Bahwa Pesanan Telah Diterima
Berikutnya, perusahaan mengirim sebuah surat pemberitahuan kepada pengirim pesan. Surat
pemberitahuan transmisi hanya memuat infromasi bahwa pesan telah diterima.
5. Mengirim Informasi Pesanan ke Gudang atau ke Proses Produksi
Informasi barang yang dipesan dikirim ke bagian produksi atau ke gudang untuk diproses
lebih lanjut.
6. Membuat dan Mengirim Pemberitahuan Bahwa Barang Telah Dikirim
Pemberitahuan bahwa barang yang dipesan pelanggan dikirim berguna agar konsumen tahu
tanggal kapan barang yang dipesan akan diterima.
7. Mengirim Barang
Departemen pengiriman barang akan men-scan item persediaan saat persediaan tersebut
dikemas.
Pertimbangan Khusus Pengendalian Internal
![Page 10: Sistem Pengolahan Data Elektronik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022102612/5695d2841a28ab9b029ab9c5/html5/thumbnails/10.jpg)
Ada pengendalian internal tertentu yang terkait dengan sistem penjualan real-time.
Pertama, order pelanggan dapat diproses tanpa campur tangan dan otorisasi manusia. Akibatnya,
pelanggan dapat membuat sendiri order penjualan karena order penjualan dihasilkan secara
otomatis pada saat order pembelian EDI yang valid diterima oleh sistem. Kedua, pemisahan
tugas ala-tradisonal benar-benar tidak dapat diterapkan. Komputer menangani transaksi dari awal
sampai akhir. Terakhir, banyak dokumen tradisional dieliminasi dalam sistem berbasis- EDI.
SISTEM OUTPUTSistem output dapat berbasis-kertas, tanpa kertas, atau kombinasi antara keduanya. Sistem
yang berorientasi batch dan berbasis-kertas dengan pemrosesan file berurutan biasanya
menghasilkan banyak output. Di sisi lain, sistem tanpa kertas yang online dan real-time
cenderung menghasilkan hanya sedikit output. Sistem semacam ini penting di perusahaan besar
karena akan sangat tidak praktis bagi perusahaan besar untuk mencetak ratusan atau bahkan
ribuan record.
Pengendalian output dirancang untuk mengecek apakah hasil proses merupakan output
yang valid dan apakah output didistribusikan dengan benar. Laporan harus dikaji ulang oleh
supervisor di dalam departemen pengguna untuk mngecek kewajaran dan kualitas laporan jika
dibandingkan dengan laporan periode lalu.
Kelompok pengendalian EDP yang terpisah sering dibentuk untuk memonitor operasi EDP.
Kelompok pengendalian EDP ini biasanya merupakan bagian dari fungsi audit internal. Harus
dibuat satu prosedur untuk memastikan bahwa semua kesalahan dalam sistem dilaporkan ke
kelompok tersebut.
Peranan Sistem Pengolahan Data Elektronik Dalam Menunjang Pelaksanaan
![Page 11: Sistem Pengolahan Data Elektronik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022102612/5695d2841a28ab9b029ab9c5/html5/thumbnails/11.jpg)
Prosedur Pelayanan Automated Teller Machine (Atm)
Sistem pengolahan data elektronik adalah serangkaian kegiatan dengan menggunakan
komputer yang mengubah informasi yang masih mentah menjadi informasi yang sesuai dengan
tujuannya. Rangkaian kegiatan tesebut terdiri dari proses pemasukan, penyimpanan, pengolahan,
menghasilkan keluaran dan pengendalian. Manfaat yang akan diperoleh menajamen dari sistem
pengolahan data elektronik adalah adanya fungsi pengumpulan data, fungsi manifulasi data yang
berupa klsifikasi data, penyusunan data, transfer data, perhitungan data, dan pengikhtisaran data,
fungsi penyimpanan data, dan persiapan laporan data. Walaupun manfaat tersebut terdapat juga
di dalam sistem pengolahan data manual, akan tetapi dalam sistem pengolahan data elektronik
fungsi-fungsi diatas akan menjadi lebih cepat, akurat, serta dapat lebih dijamin keandalannya.
Dengan adanya kelebihan-kelebihan yang ada dalam sistem pengolahan data elektronik
apabila dikaitkan dengan pelaksanaan prosedur pelayanan ATM, maka sistem pengolahan data
elektronik sangat menunjang kegiatanm pelayanan ATM sebagaimana pendapat Nugroho bahwa
”ATM berkomunikasi dengan pusat komputer dan menangani transaksi ke bank yang sesuai
dengan jenis transaksi yang dibutuhkan nasabah”.
Stephen Liestyo dalam makalahnya menjelaskan bahwa prinsip kerja mesin ATM hanya
menyampaikan pesan (pass through request) nasabah ke sistem komputer bank bersangkutan.
www.kompas.co.id
Dari pengertian tersebut ATM tidak dapat menyimpan data nasabah, melainkan
diteruskan ke sistem komputer bank atau sistem pengolah data elektronik perbankan. Sistem
pengolahan data elektronik di dalam memproses data khususnya transaksi ATM hanya
memerlulan waktu yang relatif singkat, karena komputer dapat memperoses ratusan transaksi
dalam suatu waktu tertentu, sehingga dengan sistem pengolahan data elektronik terdapat
penghematan waktu yang mengakibatkan terjadinya peningkatan efesiensi dan efektivitas operasi
perusahaan.
Sistem pengolahan data elektronik tidak hanya dapat melakukan perhitungan-perhitungan
dengan kecepatan tinggi, tetapi juga merupakan proses yang sangat akurat, sehingga dengan
demikian kekayaan dan catatan organisasi khususunya data transaksi nasabah akan lebih terjaga
keandalannya. Dengan sistem pengolahan data elektronik dapat lebih memudahkan proses
pelayanan di ATM.
Dengan timbulnya permasalahan dalam masyarakat maju yang semakin sedikit memiliki
waktu luang serta permasalahan yang kompleks, maka menuntut bank untuk memberikan
pelayanan yang dapat memudahkan nasabah dalam bertransaksi. Oleh karena itu, bank
memberikan layanan ATM sebagai peningkatan dari pelayanan yang diberikan oleh bank kepada
nasabahnya.
Waktu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pengolahan data, maka
harus digunakan suatu alat untuk mempercepat jalannya proses beserta staf yang mampu
![Page 12: Sistem Pengolahan Data Elektronik](https://reader037.vdokumen.com/reader037/viewer/2022102612/5695d2841a28ab9b029ab9c5/html5/thumbnails/12.jpg)
melaksanakan seluruh prosedur dalam rangka pengolahan data untuk menunjang pelaksanaan
prosedur pelayanan ATM. Pengolahan data di sini yaitu dengan menggunakan perangkat
komputer yang memiliki kemampuan yang berbeda dengan kemampuan manusia.
Manfaat yang diperoleh dengan digunakannya komputer ini selain disebut di atas adalah
efisiensi operasional yang dapat memproses transaksi dengan kecepatan tinggi tetapi tidak terlalu
memboroskan sumber daya, sehingga biaya dapat ditekan dibandingkan jika transaksi diolah
dengan sistem manual.
Perkembangan perbankan yang semakin pesat menjadikan konsep pengolahan data
elektronik mempunyai peranan penting dalam dunia perusahaan. Hal tersebut dikarenakan
aktivitas dari perusahaan sudah semakin luas dan kompleks. Mengenai perlunya pengolahan data
elektronik karena bertambah luasnya ruang lingkup perusahaan, seperti yang dikemukakan oleh
La Midjan dan Azhar Susanto, dalam bukunya “Sistem Informasi Akuntansi I” memberikan
pernyataan sebagai berikut :
“Dengan mesin komputer dapat diolah secara elektronik (elektronic data processing)
berdasarkan berbagai data yang diolah untuk kemudian disajikan dalam bentuk
berbagai informasi yang diperlukan.” (La Midjan dan Azhar Susanto, 1999, 97)