pengolahan data terdistribusi

74

Click here to load reader

Upload: deisya-kuheba

Post on 30-Dec-2015

88 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

materi PDT

TRANSCRIPT

Page 1: pengolahan data terdistribusi

PAPERPENGOLAHAN

DATA

TERDISTRIBUSI

NAMA : DEISYA

KUHEBA

NIM : 10 311 536

KELAS : D

Page 2: pengolahan data terdistribusi

MATERI 1

PENGOLAHAN DATA TERDISTRIBUSI

1

Page 3: pengolahan data terdistribusi

PENDAHULUAN :

Pengolahan terdistribusi sudah didefinisikan dengan berbagai cara oleh berbagai

pencetusnya. Mungkin tidak ada definisi yang disetujui oleh semuanya.

DEFINISI

Ada beberapa definisi mengenai pengolahan data terdistribusi, antara lain :

Penempatan sumber daya komputer pada pemakainya.

Struktur organisasi pengolahan data dengan kemampuan yang terpusat, dan pengolahan

paling sedikit bagian dari suatu aplikasi dengan cara yang terdesentralisasi.

Sejumlah node pengolahan data dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi terhadap

host (server / pusat) yang juga digunakan untuk mengontrol keseluruhan jaringan.

Cara pembagian sumber daya komputer pada suatu organisasi sehingga sedekat

mungkin dengan aplikasinya secara geografis maupun organisasional.

Tiga kriteria yang mendefinisikan pengolahan terdistribusi. Pertama, system harus

memilii dua prosesor atau lebih yang terpisah secara geografis. Kedua,

prosesornya harus dihubungkan. Ketiga, prosesor tersebut harus melayani satu

entitas Organisasi.

Pengganti fasilitas pengolahan data yang besar dan terpusat dengan computer-komputer

kecil yang tidak perlu dihubungkan dengan telekomunikasi. Pemilihan dan

penggunaannya merupakan tanggung jawab penuh manajemen lokal.

Sistem pengolahan data terdistribusi adalah suatu sistem dimana program-program

aplikasi untuk pengolahan datanya berada di node-node yang terpisah dan saling

dihubungkan dan dirancang dengan kontrol yang ketat dan terintegrasi.

2

Page 4: pengolahan data terdistribusi

PROSESOR TERSEBAR

PDT diartikan juga ppenggunaan computer mini atau mikro pada lokasi yang tersebar

yang tidak dihubungkan dengan telekomunikasi.

Manager lokal bertanggung jawab atas pemilihan, pemrograman dan pengoperasian

system mereka yang kecil ini.

PENGOLAHAN DISTRIBUTIF

PDT juga diartikan sebagai system yang prosesor peripheral kecilnya merupakan

subordinat dari satu prosesor pusat atau lebih. Mesin peripheral dihubungkan dengan pusat

melalui telekomunikasi dan keseluruhannya dikoordinasi. System dapat dirancang

sedemikian sehingga mesin-mesin distributive tidak dapat deprogram pada lokasi peripheral.

Jadi program disiapkan dipusat dan kemudian di download ke mesin peripheral.

INTELEGENSIA TERDISTRIBUSI vs. PENGOLAHAN TERDISTRIBUSI

Adalah satu hal yang sama – sama mendistribuskan Data tetapi caranya berbeda.

Intelegensia Terdistribusi dapat dikatakan sebagai kecerdasan buatan dimana :

o Pengolahan datanya secara otomatis

o Pengolahan kecil pada lokasi terminal yang melaksanakan fungsi seperti

pengeditan, pemeriksaan validitas, penanganan format layar, konsentrasi

komunikasi dan sebagainya.

Pengolahan Terdistribusi dapat dikatakan sebagai kemampuan user dimana :

o Pengolahannya ditingkat kebutuhan

o Pengolahan pada lokasi terminal yang dapat mengolah beberapa transaksi hingga

tuntas tetapi merupakan subordinat dari computer yang tingkatnya lebih tinggi.

3

Page 5: pengolahan data terdistribusi

Banyak yang mendeskripsikan pengolahan terdistribusi untuk terminal-terminal

computer yang tidak mengolah transaksi secara tuntas. Pengolahan terminal computer yang

prosesornya tidak mengolah keseluruhan transaksi sampai tuntas disebut pendistribusian

dungsi atau kkadang-kadang disebut intelegensia terdistribusi (karena yang digunakan

terminal-terminal yang intelligent).

Keseluruhan standar system diperlukan untuk mengatur fungsi-fungsi apa yang harus

didistribusikan dan bagaimana peranan mesin yang besar maupun kecil yang disesuaikan

dengan mekanisme pengontrolan dan softwarenya.

Pendistribusian system juga digunakan untuk menyatakan system terdistribusi secara

total yang diinterkoneksi.

SISTEM TERDISTRIBUSI YANG TERINTEGRASI

Suatu system terdistribusi yang dirancang secara terkoordinasi sehingga komponen-

komponen yang terpisah menggunakan field dari data, struktur data, program dan protocol

yang umum yang dapat meningatkan efektivitas atau mendukung evolusi system.

DISTRIBUSI HORISONTAL vs. VERTIKAL

Distibusi Horisontal yaitu masing – masing user atau antau user cabang. Distibusi

Horisontal merupakan prosesor-prosesor yang didistribusikan namun tidak berbeda

tingkatannya. Sistemnya disebut sebagai peer – coupled system (peer mesin yang berstatus

sama). Transaksi mungkin hanya menggunakan satu prosesor meskkipun banyak yang

tersedia. Pada system yang lain, suatu transaksi mungkin dikirim dari satu system lainnya

yang menyebabkan sekumpulan file harus di Update.

4

Page 6: pengolahan data terdistribusi

Distribusi Vertikal yaitu antar pusat dan cabang. Transaksi dapat dilakukan pada

sistem computer tingkat terendah. System ini juga dapat melaksanakan fungsi tertentu dan

kemudian mengirimkannya ke tingkat berikutnya. Pada suatu keadaan, transaksi dilakukan

hingga tingkat teratas yang mungkin mengakkses file yang online atau database.

SISTEM YANG HOMOGEN DAN HETEROGEN

Pada system yang homogen setiap prosesornya hamper sama. System computer mini

dapat menggunakan banyak computer mini yang identic baik di suatu lokasi mapun

dilokasi yang terpencar secara geografis. Arsitektur komputer homogen yang

terdistribusi menggunakan prosesor yang beroperasii secara pararel. Contohnya : Sistem

CDC Cyber.

Pada system yang heterogen, setiap prosesor yang diinterkoneksi tidak sama. Prosesor

yang berbeda ini dapat melaksanakan fungsi yang sama sekali berlainan. Kadang-kadang

mesinnya sama sekali berbeda dan inkompatibel dan dirancang dengan administrasi yang

berbeda.

KOMBINASI

Kebanyakan konfigurasi computer merupakan kombinasi dari system yang vertical,

horizontal, homogen dan heterogen. Pendistribusian fungsi dan pengolahan digabungkan

dalam satu konfigurasi.

Gambar dibawah ini merupakan konfigurasi mesin horizontal dan vertical yang

engandung pendistribusian fungsi dan sitem terdistribusi secara vertical.

5

Page 7: pengolahan data terdistribusi

PENGOLAHAN, DATA DAN KONTROL

Secara umum ada 3 (tiga) aspek pengolahan data yang dapat di distribusikan atau-pun

tidak, yaitu: 1. Pengolahan

2. Data

3. Kontrol

Mungkin ada yang ingin memusatkan data dan mendistribusikan yang lainnya.

Adalagi yang mendistribusikan pengolahan dank arena pengolahan menjadi tersebar, control

system keseluruhan tetap dipusatkan.

Dengan control yang benar-benar terpusat, hilangnya pusat akan menyebabkan

keseluruhan jaringan tidak berfungsi. Dengan control yang terdistribusi, jika salah satu

bagian jaringan rusak yang lainnya masih dapat bekerja.

Sistem yang terpusat mungkin dapat meningkatkan reliabilitas dengan mengadakan

lebih dari satu pusat atau lebih dari satu computer yang dapat mengontrol pusat. Seperti juga

tubuh manusia, beberapa jaringan computer masih tergantung pada komponen-komponen

tertentu yang penting.

6

Page 8: pengolahan data terdistribusi

MATERI 2

PENGARUH PENGOLAHAN TERDISTRIBUSI

PADA ORGANISASI

7

Page 9: pengolahan data terdistribusi

PENDAHULUAN

PDT memberikan manajemen suatu organisasi yang lebih baik. Hal ini mulai terlihat

di tahun 1980-an. Namun PDT harus dimengerti, dirancang, dan diatur dengan benar, karena

PDT yang tidak terkontrol akan menimbulkan kekacauan dalam organisasi.

Tujuan utama PDT adalah untuk meningkatkan dan memperluas penggunaan

computer bagi pemakai.

Pemakai (end user) diartikan sebagai orang yang pekerjaannya dibantu dengan

computer (bukan pemrogram). Misalnya akuntan, kepala toko, bank teller, ahli sains,

manajer, para professional atau staf kantor pusat.

PDT memberi fasilitas logika, penyimpanan data ataupun komputasi yang dibawa

langsung ke lokasi pemakainya.

PENGARUH DATA TERDISTRIBUSI JIKA DIMASUKKAN KE ORGANSASI

Perubahan – perubahan yang terjadi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu :

A. Perubahan Umum

1. Menurunkan jumlah staf

Staf akan berkurang karena semua datanya telah terdistribusi dimana semua data-

datanya yang dahulu masih ditulis secara manual sekarang semua data-datanya

sudah bisa disimpan dalam computer. Dengan kata lain staf akan berkurang dan

jumlah computer bertambah.

2. Kerja lebih efisien

Otomatis jikka semua datanya telah terdistribusi maka pekerjaan sudah lebih

mudah / efisien karena sudah bisa di input ataupun di lihat langsung dalam system

computer. Contoh dalam suatu perusahaan jika data-data sudah didistribusikan

8

Page 10: pengolahan data terdistribusi

maka bagian HRD sudah dapat memantau setiap data-data yang ada. Begitupun

dengan bagian lain yang saling berhubungan.

3. Kuasa dan tanggung jawab pemakai lebih besar.

Karena semua data telah dimasukan ke dalam computer, kuasa dan tanggung

jawab dari pemakai menjadi semakin besar. Maka otomatis pula pemakai (semua

pihak) harus bertanggung jawab penuh dalam menjaga kerahasiaan data dan

menjaga agar data-data yang ada dalam computer tidak terhapus, hilang, diserang

virus dan berbagai kemungkinan lainnya.

B. Perubahan Secara Teknis

Perubahan ini lebih kearah si pemakai / organisasi. Misalnya dulunya dilakukan

secara manual sekarang sudah lebih terkomputerisasi. Dimana yang dulunya tidak

memakai internet, sekarang sudah menggunakan internet. Artinya ada perubahan yang

terjadi dan si pemakai dapat merasakan manfaat dari perubahan tersebut. Misalnya :

- Pemakai mempunyai terminal yang baik

- Data yang tersedia untuk digunakan lebih baik

- Akses pada lebih banyak sumber daya computer yang jauh

- Computer mini melayani kebutuhan pemakai dengan lebih baik.

C. Perubahan Yang Mendasar

1. Memiliki computer sendiri (mini / desk-top)

2. Dapat belajar membuat program

3. Mungkin memiliki terminal atau peralatan computer yang lebih canggih sehingga

mereka dapat membuat laporan sendiri, ataupun menjawab pertanyaan yang tidak

diharapkan oleh analis system di pusat pengolahan data.

4. Dapat membuat alikasi tanpa harus menjadi pemrogram

9

Page 11: pengolahan data terdistribusi

5. Dapat belajar menspesifikasikan dan membuat data yang mereka perlukan.

6. Bertanggung jawab atas data yang mereka pergunakan.

MASALAH PADA PENGELOLAAN TERPUSAT

1. Penjadwalan :

Seringkali harus menunggu. Misalnya ada proses scanning saat akan melakukan suatu

pekerjaan, sehingga membuat pekerjaan terganggu karena proses tersebut memakan

waktu.

2. Disconnect :

Komputer break-down atau jalurnya terputus.

3. Koneksi lambat :

Waktu respon dalam dialog antar terminal lama.

4. Respon kadang-kadang tidak berguna ( kurang informasi )

5. Jarangnya Pengoperasian On-Line (hasil dalam bentuk batch biasanya out – of – date)

Gambar struktur distribusi PDT pada Organisasi :

Top Management

Pemakai

Network

Database

Tujuan

10

Top Management dan Pemakai dihubungkan

kedalam 1 “ Network”

Satu Database pengolahan datanya terdistribusi

dan mempunyai tujuan yang sama.

Page 12: pengolahan data terdistribusi

PEMASUKAN DATA

Dalam PDT, pemasukan data juga dipindahkan kedepartemen pemakai. Dengan

demikian pemakai bertanggung-jawab terhadap data masukannya, ketepatan dan kelengkapan

datanya juga watku pemasukan data.

Validasi dapat dilakukan oleh mesin pada saat data dimasukkan. Kesalahan dapat

diperbaiki secepatnya dengan tersedianya dokumen sumber tempat yang sama. Pemasukan

data bisa dikerjakan oleh staf yang biasa.

Mesin yang dipergunakan dapat :

1. Online dengan computer yang lebih besar

Data dimasukkan kedalam file dan digunakan untuk mengupdate database

2. Stand alone

Data dapat dikirimkan ke pusat secara manual dalam bentuk disk atau catridge.

3. Dihubungkan secara periodic melalui saluran telepon atau sirkuit sementara dalam

jjaringan data. (lebih umum diigunakan)

KOMPUTER MENDATANG

Fasilitas computer pada organisasi mendatang dapat di gambarkan sebagai berikut :

1. Ada satu atau lebih pusat computer yang besar (hamper sama dengan yang sekarang),

namun lebih cepat.

2. Pusat ini diinterkoneksi melalui telekomunikasi, dan menggabungkan hamper semua

bagian organisasi.

3. Pengoperasian komputasi dari pusat masih dipergunakan seperti : mencetak dalam

jumlah besar atau yang memerlukan peralatan khusus, pemeliharaan file, menjalankan

aplikasi lama yang terpusat dan pemeliharaan database (terpenting).

11

Page 13: pengolahan data terdistribusi

4. Penggunaan computer kecil : computer mikro, computer mini, terminal yang dapat

deprogram, computer desk-top, kalkulator yang dapat diprogram.

5. Beberapa mesin kecil mempunyai penyimpan data

6. Mesin kecil digunakan dengan cara berbeda ditiap departemen. Aplikasi dan teknik

penggunaannya berbeda pula. Misalnya bagian riset atau kantor pusat membuat

program yang rumit, sedangkan pemakai lainnya hanya memasukkan dan mengolah

data yang biasa.

7. Computer kecil juga banyak menggunakan database yang disimpan dipusat.

APA YANG HARUS TERPUSAT

Dalam masalah teknik :

Fungsi yang mana harus berbeda pada computer pusat, yang mana pada computer

penunjang.

Data yang mana harus disimpan di pusat, dan yang mana dilokasi lain.

Dalam manajemen umum harus ada :

Fasilitas computer dimana saja diperlukan

Pengiriman data yang cepat antar computer.

Yang perlu dipertanyakan :

Proses pengabilan keputusan atau strategi mana yang harus terpusat, dan yang mana

ada pada manajemen fungsional.

Apa tanggung jawab manajer fungsional dan sebagainya.

12

Page 14: pengolahan data terdistribusi

MATERI 3

DATA PADA PENGOLAHAN TERDISTRIBUSI

DARI JARINGAN

13

Page 15: pengolahan data terdistribusi

PEMBAHASAN MATERI :

1. Perbedaan Data Base Management System (DBMS) Terpusat dan Terdistribusi

2. Arsitektur data base terdistribusi

3. Penyimpanan data

4. Memahami Query

5. Memahami kegagalan dan Database Terdistribusi.

1. PERBEDAAN DATA BASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS) TERPUSAT

DAN TERDISTRIBUSI.

Perbedaan dari DBMS Terpusat dan Terdistribusi yaitu hanya terletak pada

“Pengelolaan Database” meskipun cara kerja databasenya hamper sama. Dimana :

DBMS Terpusat

a) Penyimpanan data tersimpan hanya pada satu Computer (Server)

b) Computer yang lain (Client) dapat mengakses data ke computer server saja

c) Data lebih mudah di akses karena terpusat

d) Jika computer server bermasalah maka system terpusat juga bermasalah.

14

Page 16: pengolahan data terdistribusi

DBMS Terdisrtribusi

a) Penyimpanan Data berada pada beberapa Database di beberapa tempat (Site)

b) Masing-masing database terhubung melaluli jaringan

c) Masing-masing site dapat mengakses satu sama lain

d) Jika salah satu site bermasalah, site yang lain masih dapat bekerja

Terdapat dua tipe basis data terdistribusi yaitu :

Homogen  : Yaitu sistem dimana setiap tempat menjalankan tipe DBMS yang sama

Heterogen : Yaitu sistem dimana setiap tempat yang berbeda menjalankan DBMS yang

berbeda, baik Relational DBMS (RDBMS) atau non relational DBMS. 

2. ARSITEKTUR DATA BASE TERDISTRIBUSI

Dua model arsitektur alternatif DBMS terdistribusi adalah Client/Server dan Collaboration

Server.

1. Client-Server

Sistem client-server mempunyai satu atau lebih proses client dan satu atau lebih proses

server, dan sebuah proses client dapat mengirim query ke sembarang proses server .

15

Page 17: pengolahan data terdistribusi

Client bertanggung jawab pada antar muka untuk user, sedangkan server mengatur data

dan mengeksekusi transaksi. Sehingga suatu proses client berjalan pada sebuah personal

computer dan mengirim query ke sebuah server yang berjalan pada mainframe.

Arsitektur ini menjadi sangat popular untuk beberapa alasan. Pertama, implementasi

yang relatif sederhana karena pembagian fungis yang baik dank arena server

tersentralisasi. Kedua, mesin server yang mahal utilisasinya tidak terpengaruh pada

interaksi pemakai, meskipun mesin client tidak mahal. Ketiga, pemakai dapat

menjalankan antarmuka berbasis grafis sehingga pemakai lebih mudah dibandingkan

antar muka pada server yang tidak user-friendly.

2. Collaboration Server.

Arsitektur client-server tidak mengijinkan satu query mengakses banyak server karena

proses client harus dapat membagi sebuah query ke dalam beberapa subquery untuk

dieksekusi pada tempat yang berbeda dan kemudian membagi jawaban ke subquery.

Proses client cukup komplek dan terjadi overlap dengan server; sehingga perbedaan

antara client dan server menjadi jelas. Untuk mengurangi perbedaan digunakan alternatif

arsitektur client-server yaitu sistem Collaboration Server. Pada sistem ini terdapat

sekumpulan server basis data, yang menjalankan transaksi data lokal yang bekerjasama

mengeksekusi transaksi pada beberapa server . Jika server menerima query yang

membutuhkan akses ke data pada server lain, sistem membangkitkan subquery yang

16

Page 18: pengolahan data terdistribusi

dieksekusi server lain dan mengambil hasilnya bersama-sama untuk menggabungkan

jawaban menjadi query asal.

3. PENYIMPANAN DATA

Pada DBMS terdistribusi, relasi disimpan pada beberapa tempat. Pengaksesan relasi

yang disimpan pada remote side mengakibatkan biaya melewatkan pesan dan untuk

menguranginya, sebuah relasi dipartisi atau difragmentasi ke beberapa tempat, dengan

fragmen dikirim pada tempat dimana fragmen tersebut sering diakses, atau replika pada

pada setiap tempat dimana relasi menjadi kebutuhan yang tinggi

1. Fragmentasi

Fragmentasi terdiri dari relasi yang dibagi ke relasi atau fragmen yang lebih kecil dan

mengirim fragmen, pada beberapa tempat. Terdapat dua macam fragmentasi,

fragmentasi horizontal dan fragmentasi vertikal. Pada fragmentasi horisontal, setiap

fragmen terdiri dari sebuah subset baris dari relasi asal. Pada fragmentasi vertikal,

setiap fragment terdiri dari sebuah subset kolom dari relasi asal. Fragmentasi

horisontal dan vertikal diilustrasikan pada Gambar di bawah ini

17

Page 19: pengolahan data terdistribusi

2. Replikasi

Replikasi berarti bahwa kita menyimpan beberapa copy sebuah relasi atau fragmen

relasi. Keseluruan relasi dapat direplikasi pada satu atau lebih tempat. Sebagai contoh,

jika relasi R difragmentasi ke R1, R2 dan R3, kemungkinan terdapat hanya satu copy

R1, dimana R2 adalah replikasi pada dua tempat lainnya dan R3 replikasi pada semua

tempat. Hal ini dapat diilustrasikan pada Gambar dibawah ini ;

4. MEMAHAMI QUERY

Query adalah perintah atau bahasa untuk pengambilan data. Query juga sama dengan

melihat data yang akan kita ambil.

Misalnya pada dua relasi :

- Sailors(sid: integer, sname: string, rating: integer, age: real)

- Reserves(sid: integer, bid: integer, day: date, rname: string)

Kemudian dilakukan query berikut :

- SELECT AVG(S.age) FROM Sailors S WHERE S.rating > 3 AND

- S.rating < 7

5. MEMAHAMI KEGAGALAN DAN DATABASE TERDISTRIBUSI.

System jaringan yang dibuat tidak boleh salah karena dari segi koneksi yang dibuat

itu penting sekali. Rancangan uang dibuat haruslah tergantung dengan kebutuhan

pemakai.

18

Page 20: pengolahan data terdistribusi

MATERI 4

QUIZ

19

Page 21: pengolahan data terdistribusi

1. Menjelaskan pengertian PDT ( Pengolahan Data Terdistribusi )

2. Menjelaskan hubungan antara Data base dan Jarkom pada PDT

3. Menjelaskan Tipe basis data terdistribusi

4. Menjelaskan 2 arsitektur terdistribusi client / server dan collaboration server pada DBMS

PEMBAHASAN

PENGERTIAN PDT

Pengolahan data terdistribusi pada sistem komputer saat ini digambarkan sebagai

banyak komputer atau processor yang besar maupun kecil dalam jarak yang jauh yang

dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi. Hal yang penting dalam sistem

terdistribusi adalah lokasi dan masalah perancangan data.

Ada beberapa definisi mengenai pengolahan data terdistribusi, antara lain :

Penempatan sumber daya komputer pada pemakainya.

Struktur organisasi pengolahan data dengan kemampuan yang terpusat, dan

pengolahan paling sedikit bagian dari suatu aplikasi dengan cara yang

terdesentralisasi.

Sejumlah node pengolahan data dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi

terhadap host (server / pusat) yang juga digunakan untuk mengontrol keseluruhan

jaringan.

Cara pembagian sumber daya komputer pada suatu organisasi sehingga sedekat

mungkin dengan aplikasinya secara geografis maupun organisasional.

Tiga kriteria yang mendefinisikan pengolahan terdistribusi. Pertama, system

harus memilii dua prosesor atau lebih yang terpisah secara geografis. Kedua,

prosesornya harus dihubungkan. Ketiga, prosesor tersebut harus melayani satu

entitas Organisasi.

20

Page 22: pengolahan data terdistribusi

Pengganti fasilitas pengolahan data yang besar dan terpusat dengan computer-

komputer kecil yang tidak perlu dihubungkan dengan telekomunikasi. Pemilihan

dan penggunaannya merupakan tanggung jawab penuh manajemen lokal.

Sistem pengolahan data terdistribusi adalah suatu sistem dimana program-program

aplikasi untuk pengolahan datanya berada di node-node yang terpisah dan saling

dihubungkan dan dirancang dengan kontrol yang ketat dan terintegrasi.

HUBUNGAN ANTARA DATA BASE DAN JARKOM PADA PDT

Database / basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam

komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program

komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang

digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem

manajemen basis data (database management system, DBMS).

Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-

komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi

(surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi(peramban web). Tujuan dari

jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan

komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service)

Secara logik hubungan antara data base dan jarkom pada PDT adalah

keterhubungan dari kumpulan-kumpulan data yang digunakan bersama-sama, dan

didistribusikan melalui suatu jaringan computer. Sebuah sistem basis data terdistribusi

hanya mungkin dibangun dalam sebuah sistem jaringan komputer.

21

Page 23: pengolahan data terdistribusi

Contoh dalam gambar :

TIPE BASIS DATA TERDISTRIBUSI

Terdapat dua tipe basis data terdistribusi :

Database terdisistribusi homogen (Homogenous Ditsributed Database)

Basis data terdistribusi homogen (homogenous distributed database) merupakan suatu

sistem yang saling berhubungan / sistem dimana setiap tempat menjalankan tipe

DBMS yang sama ( kompatibel, struktur dan deskripsi datanya sama )

Database terdistribusi heterogen (Heterogenous Distributed Database)

Basis data terdistribusi heterogen (heterogenous distributed databse) merupakan suatu

sistem yang saling berhubungan di tempat yang berbeda-beda, skema yang berbeda

atau bahkan dijalankan oleh DBMS yang berbeda, baik relational DBMS (RDBMS)

atau non relational DBMS. Dimana sistem heterogen ini membutuhkan standar yang

22

Page 24: pengolahan data terdistribusi

dapat menginterkoneksikan database dari pembuat yang berbeda dalam artian

menguhubungkan DBMS yang tidak kompatibel.

Gambar basis data terdistribusi yang heterogen

2 ARSITEKTUR TERDISTRIBUSI CLIENT / SERVER DAN COLLABORATION

SERVER PADA DBMS

1. Client-Server

Sistem client-server mempunyai satu atau lebih proses client dan satu atau lebih

proses server, dan sebuah proses client dapat mengirim query ke sembarang

proses server seperti pada Gambar.

Client bertanggung jawab pada antar muka untuk user, sedangkan server

mengatur data dan mengeksekusi transaksi. Sehingga suatu proses client

berjalan pada sebuah personal computer dan mengirim query ke sebuah server

yang berjalan pada mainframe

23

Page 25: pengolahan data terdistribusi

Arsitektur ini menjadi sangat popular untuk beberapa alasan :

1. Pertama, implementasi yang relatif sederhana karena pembagian fungsi yang

baik dan karena server tersentralisasi.

2. Kedua, mesin server yang mahal utilisasinya tidak terpengaruh pada interaksi

pemakai, meskipun mesin client tidak mahal.

3. Ketiga, pemakai dapat menjalankan antarmuka berbasis grafis sehingga

pemakai lebih mudah dibandingkan antar muka pada server yang tidak user-

friendly.

Pada saat menulis aplikasi client-server, perlu diingat batasan antara client dan

server dan untuk menjaga komunikasi antara keduanya yang berorientasi

himpunan. Khususnya membuka kursor dan mengambil tupel pada satu waktu

membangkitkan beberapa pesan dan dapat diabaikan

2. Collaboration Server

Arsitektur client-server tidak mengijinkan satu query mengakses banyak

server karena proses client harus dapat membagi sebuah query ke dalam beberapa

subquery untuk dieksekusi pada tempat yang berbeda dan kemudian membagi

jawaban kesubquery. Proses client cukup komplek dan terjadi overlap dengan

server; sehingga perbedaan antara client dan server menjadi jelas. Untuk

mengurangi perbedaan digunakan alternatif arsitektur client-server yaitu sistem

24

Page 26: pengolahan data terdistribusi

Collaboration Server. Pada sistem ini terdapat sekumpulan server basis data, yang

menjalankan transaksi data lokal yang bekerjasama mengeksekusi transaksi pada

beberapa server seperti pada Gambar dibawah ini :

Jika server menerima query yang membutuhkan akses ke data pada server lain,

sistem membangkitkan subquery yang dieksekusi server lain dan mengambil

hasilnya bersama-sama untuk menggabungkan jawaban menjadi query asal.

25

Page 27: pengolahan data terdistribusi

MATERI 5

ARSITEKTUR

BASIS DATA TERDISTRIBUSI 

MODEL ARSITEKTUR UNTUK DISTRIBUSI DBMS

26

Page 28: pengolahan data terdistribusi

1. Otonomi : mengacu pada distribusi kontrol, tidak ada data. Hal ini menunjukkan sejauh

mana DBMSs individu dapat beroperasi secara independen.

Tiga alternatif :

- Tight integrasi

Gambar-tunggal seluruh database tersedia untuk setiap pengguna yang ingin

berbagi informasi, yang dapat berada di beberapa database. Dari sudut pandang

pengguna, data secara logis terpusat dalam satu database.

- Semiautonomous sistem

DBMSs dapat beroperasi secara independen. Masing-masing DBMSs menentukan

bagian mana dari database mereka sendiri, mereka akan membuat diakses

pengguna DBMSs lain.

- Total Isolasi.

Sistem DBMSs individu yang berdiri sendiri, yang tidak mengetahui tentang

keberadaan DBMSs lain atau bagaimana berkomunikasi dengan mereka

2. Distribusi mengacu pada distribusi data. Tentu saja, kita sedang mempertimbangkan

distribusi fisik data melalui beberapa situs, pengguna melihat data sebagai salah satu

kolam renang logis.

3. Heterogenitas : dapat terjadi dalam berbagai bentuk dalam sistem terdistribusi, mulai

bentuk heterogenitas perangkat keras dan perbedaan dalam jaringan protokol untuk

variasi dalam manajer data. Mewakili data dengan alat pemodelan yang berbeda

27

Page 29: pengolahan data terdistribusi

menciptakan heterogenitas karena kekuatan ekspresif yang melekat dan keterbatasan

model data individu. Heterogenitas dalam bahasa query tidak hanya melibatkan

penggunaan paradigma yang sama sekali berbeda akses data dalam model data yang

berbeda, tetapi juga mencakup perbedaan dalam bahasa bahkan ketika sistem individu

menggunakan model data yang sama.

Distribusi DBMS Arsitektur yaitu :

Client / Server Distribusi

Client / server distribusi konsentrat tugas manajemen data pada server sedangkan

klien fokus pada penyediaan lingkungan aplikasi termasuk user interface. Tugas

komunikasi yang dibagi antara mesin klien dan server. Client / server DBMSs

merupakan usaha pertama di mendistribusikan fungsionalitas.

Peer-to-Peer Distribusi

28

Page 30: pengolahan data terdistribusi

Tidak ada perbedaan dari mesin klien versus server. Setiap mesin memiliki

fungsionalitas penuh DBMS dan dapat berkomunikasi dengan mesin lainnya

untuk mengeksekusi query dan transaksi.

Multi Database Arsitektur

Dimana data yang ada di client dan server yang memiliki perbedaan namun bisa di

distribusikan.

Langkah - Langkah Transaksi Lokal Pada Arsitektur DBMS Terdistribusi

29

ES1

ES2

ESn

GCS

LCS1

LIS1 LCS2

LIS2

Keterangan :

LIS : Skema internal Lokal

LCS : Skema Konseptual Lokal

GCS : Global Skema Konseptual

ES : Skema Eksternal

GES1

GES2

GES3

LES11

LES12

LES13

LESn1

LESn2

LESn3

LIS1

LCS1

GCS

LISn

LCSn

Page 31: pengolahan data terdistribusi

Langkah - Langkah Transaksi Global Pada Arsitektur DBMS Terdistribusi

DUA PRODUK

30

Page 32: pengolahan data terdistribusi

1. INGRES / STAR

Diakses dari semua node dalam jaringan tanpa pengguna harus mengetahui dimana

data sebenarnya berada

Klien Proses paradigma

Penting komponen Arsitektur Global Komunikasi fundamental (GCA)

INGRES / STAR, menyediakan:

Sebuah query optimizer dunia

Vertikal dan horizontal fragmentasi / partisi

Sebuah kamus data global

Beberapa hubungan DB Antarmuka

Heterogenitas sistem operasi dan mesin melalui fitur gateway

2. ADR / D-NET

Perangkat lunak modul ARD / D-NET mengelola seluruh lingkungan DB,

mengkoordinasikan semua kegiatan dalam sistem, termasuk interaksi dengan

pengguna, filtering dan routing permintaan data sejauh bahwa sistem mendukung,

penanganan hubungan telekomunikasi antara node dan mempertahankan status

direktori didistribusikan

Produk adalah desain untuk beroperasi di bawah berbagai sistem operasi IBM

System memungkinkan portabilitas penuh antara PC dan mainframe disebut CA-

DB/PC

Kemampuan ARD / D-NET:

Dukungan untuk beberapa database di berbagai node jaringan

Pengolahan database bersama oleh banyak mesin

Replikasi dan partisi Data

31

Page 33: pengolahan data terdistribusi

Lokasi transparansi dan kemerdekaan bagi pengguna dan program mereka

Keamanan yang sangat baik dan fitur otorisasi, dan penjadwalan efisien transaksi

konkuren.

Dua Sistem multidatabase

1. Multibase

Desain oleh komputer perusahaan Amerika, menggunakan Query fungsional bahasa

yang sederhana (DAPLEX)

Semua operasi yang diperlukan untuk mengakses data yang relevan dengan query

yang diberikan secara otomatis dan transparan kepada pengguna oleh multibase

Operasi meliputi: mencari data yang diperlukan untuk permintaan layanan,

mengetahui format lokal dan bahasa query, melanggar permintaan global,

menyelesaikan setiap inkonsistensi yang mungkin terjadi antara data, menggabungkan

hasil parsial, dan menyajikan hasilnya.

2. Didistribusikan Sistem Query

DQS yang telah dikembangkan oleh CRAI untuk lingkungan IBM, adalah

pengambilan satunya sistem multidatabase menggunakan model data relasional untuk

model data global dan SQL sebagai bahasa query

Ini bekerja melalui IMS, IDMS, Adabas dan database DB2 lokal.

DQS menyediakan: Transparansi atas bahasa, Model data dan distribusi, dan DB yang

sudah ada yang dapat berubah.

32

Page 34: pengolahan data terdistribusi

MATERI 6

DATA PENANGANAN - DISTRIBUSI DAN

TRANSFORMASI

PEMBAHASAN 1 :

33

Page 35: pengolahan data terdistribusi

A. DATA ALOKASI

B. DATA PENEMPATAN DAN ALOKASI MASALAH

C. PENDEKATAN SEMANTIK UNTUK DATA ALOKASI

A. DATA ALOKASI

Sebuah aspek penting dari penanganan data terdistribusi muncul ketika kita

memutuskan bagaimana mendistribusikan data di sekitar lokasi untuk mengambil

keuntungan dari "alami" paralelisme eksekusi yang melekat dalam sistem terdistribusi.

Menyediakan metode otomatis mengubah akses ke data yang ditulis dalam

bahasa query global ke DBMS lokal

Contoh Data Alokasi :

a) Kasus Hubungan Tunggal:

(1, p) (1, q) (1, r) (1, s)

(2, q) (2, r) (2, s) (2, p)

(3, r) (3, s) (3, p) (3, q)

(4, s) (4, p) (4, q) (4, r)

Dapatkan semua tupel dengan "1" di posisi pertama?

Alternatif penempatan sebagai berikut:

(1, p) (1, r) (3, p) (3, r)

(1, q) (1, s) (3, q) (3, s)

(2, p) (2, r) (4, p) (4, r)

(2, q) (2, s) (4, q) (4, s)

b) Kasus Hubungan Multi:

34

Page 36: pengolahan data terdistribusi

(A, p) (p, 1) (a, q) (p, 2) (a, r) (p, 3) (a, s) (p, 4)

(B, q) (q, 2) (b, r) (q, 3) (b, s) (q, 4) (b, p) (q, 1)

(C, r) (r, 3) (c, s) (r, 4) (c, p) (r, 1) (c, q) (r, 2)

(D, s) (s, 4) (d, p) (s, 1) (d, q) (s, 2) (d, r) (s, 3)========================================= R1  R2 R1 R2 R1 R2 R1 R2

Dapatkan semua tupel R2 dengan "1" pada kolom 2 yang sesuai tupel R1

dengan "a" pada kolom 1. Alternatif penempatan sebagai berikut:

(A, p) (p, 1) (c, p) (p, 3) (a, r) (r, 1) (c, r) (r, 3)

(B, p) (p, 2) (d, q) (p, 4) (b, r) (r, 2) (d, r) (r, 4)

(A, q) (q, 1) (c, p) (q, 3) (a, s) (s, 1) (c, s) (s, 3)

(B, q) (q, 2) (d, q) (q, 4) (b, s) (s, 2) (d, s) (s, 4)========================================= R1  R2 R1 R2 R1 R2 R1 R2

B. DATA PENEMPATAN DAN ALOKASI MASALAH

Data Penempatan dan Masalah Alokasi

Masalah ini berkaitan dengan memastikan bahwa objek data juga ditempatkan

sehubungan dengan benda-benda lain yang terkait.

"Yah Placedness" jika data objek O1 dan O2 yang diperlukan berurutan dalam

pencarian tertentu, menempatkan mereka dekat satu sama lain.

Dispersing file secara efisien di jaringan

Catatan berpisah, sehingga paling "sibuk" bagian yang dialokasikan fasilitas

berkinerja terbaik.

C. PENDEKATAN SEMANTIK UNTUK DATA ALOKASI

35

Page 37: pengolahan data terdistribusi

Optimalisasi penempatan dan data alokasi tanpa mempertimbangkan persyaratan dari

setiap model biaya kuantitatif langsung

Tujuan: untuk membagi database up global ke fragmen untuk memaksimalkan

efisiensi eksekusi query

Contoh pendekatan kualitatif : Memiliki equi - BERGABUNG pada kunci primer

atau kunci asing di SQL Quer

Tujuan

Integrasi Sistem Database Heterogen

Database Relasional

Pengolahan Query Relasional Terhadap Database Jaringan

Pendekatan Semantik Untuk Masalah :

Optimalisasi penempatan dan data alokasi tanpa mempertimbangkan persyaratan dari

setiap model biaya kuantitatif langsung

Tujuan: Untuk membagi database up global ke fragmen untuk memaksimalkan efisiensi

eksekusi query.

Pengumpulan

Hubungan antara entitas diwakili sebagai objek tingkat yang lebih tinggi.

Untuk Contoh : Sebuah "Pengangkatan" entitas dapat digunakan untuk mewakili

hubungan antara Pasien, Dokter dan Klinik.

Generalisasi

36

SELECT dokter-nama, pasien-nama

FROM Dokter, Pasien

WHERE Doctor.age = patient.age

Page 38: pengolahan data terdistribusi

Satu set entitas serupa anggap sebagai entitas generik tunggal

Untuk Contoh:

Objek “Orang" bisa menjadi generalisasi sebagai entitas Dokter, Pasien dan Perawat

Pembatasan

Untuk mendapatkan bagian dari bunga memberikan mekanisme abstracting lain

Sebagai contoh:

Set "Pasien" di departemen ortopedi bisa membentuk sebuah objek disebut "pasien

ortopedi"

Pendekatan Semantik Untuk Masalah Lanjutan

Setiap model data lokal didefinisikan oleh DDL dan DML semantik

Untuk mengintegrasikan metode pra-existing heterogen database khusus diperlukan

pemetaan antara model data yang berbeda

Kita idealnya harus dapat mengakses semua data lokal melalui model globalnya.

Mendapatkan Skema Setara Relasional Untuk Skema Jaringan

Untuk menggunakan model relasional, kita biasanya perlu untuk memberikan

pandangan relasional lokal.

Empat sumber data dalam skema jaringan yang harus digunakan ketika mendapatkan

relasional:

1. Catatan dan deskripsi item data

2. Hubungan antara pemilik dan anggota jenis set

3. “Duplikat tidak diperbolehkan" mode lokasi untuk jenis catatan

4. "Duplikat tidak diperbolehkan" mendeklarasi untuk jenis pengaturan.

Pengolahan Query Relasional

37

Page 39: pengolahan data terdistribusi

PELANGGAN: CID, Cname, Alamat, Pembelian Utama, Tot-Pembelian

Key: CID

SALESMAN: SID, sName, Kantor, Gaji

Key: SID

PEMBELIAN: CID, SID, Tanggal, Harga, Jlh

Key: CID, SID Foreign Key : CID, SID

SELECT SNama, Kantor

DARI PELANGGAN, SALESMAN, PEMBELIAN

DIMANA (Alamat = "Jakarta") DAN

(Pembelian Utama = "Lemari") DAN

(PEMBELIAN. CID = PELANGGAN.CID)

DAN

(PEMBELIAN. SID = SALESMAN.SID)

38

PELANGGAN

CID

CName

Alamat

Pembelian-Utama

Tot-Pembelian

PEMBELIAN

Tanggal

Harga

Jlh

SALESMAN

SID

Sname

Kantor

Gaji

CUST - PUR

SALE - PUR

Page 40: pengolahan data terdistribusi

MATERI 7

INTEGRATY AND SECURITY

INTEGRATY DAN KEAMANAN

39

Page 41: pengolahan data terdistribusi

PEMBAHASAN :

Batasan integritas

Integritas dalam database terpusat

Integritas dalam database terdistribusi

Integritas Data Base berkaitan dengan konsistensi (bagaimana suatu data yang

dipindahkan tetap pada data itu / data yang sama), ketepatan (tidak ada yang salah

pada data tersebut), validitas dan akurasi yang ditetapkan oleh aturan model

organisasi

Aturan-aturan ini disebut kendala integritas.

Jika suatu data tidak memiliki ke 4 (empat) hal diatas, maka data tersebut tidak bisa

dikatakan Terintegrasi.

Batasan Dasar Integritas :

1. Hubungan : Menentukan table yang satu dengan yang lain.

Metode yang digunakan untuk menentukan hubungan

Contoh:

CREATE TABLE PASIEN

( Pasien # bilangan bulat TIDAK NULL,

Nama varchar (20) NOT NULL,

Tanggal DOB,

alamat varchar (50),

sex varchar (1)

)

Pasien Primary key #

40

Page 42: pengolahan data terdistribusi

Primary key harus selalu menentukan dengan NOT NULL untuk menjamin properti

keunikan dan tidak ada pasien akan memiliki dua pasien yang sama #

2. Domain : Crate-Domain menentukan isi dari table tersebut ( ada batasan terhadap isi ).

Contoh:

CRATE DOMAIN pasien # integer

Pasien #> 0 dan

Pasien # < 10000,

Hal ini dapat ditentukan : Pasien # adalah integer dalam kisaran 1sampai 9.999

3. Referensial : Harus ada table lain yang berhubungan dengan table utama ( setiap table

harus ada primary key nya / primary key tidak boleh kosong ).

Contoh:

PASIEN (pasien #, nama, DOB, alamat, jenis kelamin)

LABREQ (pasien #, uji tipe, tanggal, Docter-req)

Permintaan Laboratorium hanya dapat diminta oleh pasien

Pasien # di LABREQ sebagai kunci asing harus memiliki persamaan dalam tabel

PASIEN.

4. Eksplisit : Menghubungkan antara Hubungan dan Referensial.

Masalah - Masalah sekitar integritas dalam Data Base Terdistribusi adalah :

a) Inkonsistensi antara batasan integritas lokal dimana hanya bagian-bagian tertentu saja

yang diambil. Contohnya : Tidak Konsistennya utk PC A dan B databasenya berbeda.

b) Kesulitan dalam menentukan batasan integritas global. ( Karena selalu berubah-ubah ).

c) Inkonsistensi antara kendala lokal dan global

Kendala Integritas Lokal

41

Page 43: pengolahan data terdistribusi

Ditentukan dan ditegakkan oleh DBMS lokal dan otonomi nodal.

Aturan yang berbeda dapat diterapkan pada node yang berbeda. Jadi itu akan membuat

kebingungan bagi pengguna global yang

Kendala Integritas Global

Kendala global diperlukan untuk menjaga integritas dari organisasi besar dengan

beberapa departemen semi-otonom, masing-masing berjalan DBMS sendiri dan

mengelola karyawan DB sendiri

Batasan integritas global dapat disimpan dalam katalog skema global dan berlaku di

tingkat global untuk transaksi global

Ketidaksesuaian antara kendala lokal dan global

Jika kendala baik lokal maupun global izin, harus ada cara untuk mengatasi

inkonsistensi antara mereka

Jika ada kontrol global yang kuat, maka kemungkinan kendala global akan memiliki

prioritas

Jika Data Base hanya berpartisipasi dalam sebuah federasi longgar dengan tidak ada

kontrol global, maka integritas lokal akan mendominasi.

KEAMANAN

Masalah keamanan database

Ada empat jenis utama dari kebijakan keamanan untuk kontrol akses:

1. Need to know (Perlu diketahui)

2. Maximized Sharing (Berbagi yg Dimaksimalkan)

3. Open System (Sistem terbuka)

4. Closed Systems (Sistem tertutup)

Mengapa masalah KEAMANAN BASIS DATA menjadi PENTING?

42

Page 44: pengolahan data terdistribusi

Kemampuan menyediakan informasi dengan cepat dan akurat, merupakan kebutuhan

dalam information-based society.

Sangat pentingnya informasi hanya boleh diakses oleh orang yang terotorisasi.

Adanya trend trade-secret; curi informasi ada nilai ekonomis.

Jenis Access Control

1. Konten independen : Pengguna diperbolehkan / tidak diizinkan untuk mengakses

objek data tertentu

2. Konten tergantung : Akses ke objek data tergantung pada isi DB

3. Pengendalian statistic : Pengguna diperbolehkan untuk melakukan operasi statistik

4. Tergantung konteks : Hak akses pengguna tergantung pada konteks

Keamanan Multilevel

Ini mengasumsikan bahwa OS memiliki keamanan bertingkat untuk mengembangkan

kebijakan keamanan bertingkat. Dengan ciri-ciri:

itu disebut setiap kali akses permintaan pengguna ke objek

itu mendukung kebijakan keamanan bertingkat

Ini adalah tamper-proof

Hal ini cukup kecil yang dapat benar-benar teruji dan kode resmi diverifikasi sebagai

benar.

Tingkatan Pada Keamanan Basis Data

1. Physical lokasi-lokasi dimana terdapat sistem komputer haruslah aman secara

fisik terhadap serangan destroyer.

2. User wewenang user harus dilakukan dengan berhati-hati untuk mengurangi

kemungkinan adanya manipulasi oleh user lain yang otoritas.

43

Page 45: pengolahan data terdistribusi

3. Sistem Operasi kelemahan entitas ini memungkinkan pengaksesan data oleh user

tak berwenang, karena hampir seluruh jaringan sistem basis data berjalan secara on-

line.

4. Sistem Basisdata Pengaturan hak pengguna yang baik.

Masalah keamanan dalam database terdistribusi

Identifikasi dan otentikasi

Distribusi dan aturan otorisasi

Enkripsi

Mekanisme pandangan global

Perlunya keamanan menyeluruh pada Basis Data :

Keamanan merupakan suatu proteksi terhadap pengrusakan data dan pemakaian data

oleh user yang tidak memiliki otoritas.

Untuk menjaga keamanan Basis Data dibutuhkan:

Penentuan perangkat lunak Basis Data Server yang handal.

Pemberian otoritas kepada user mana saja yang berhak mengakses, serta

memanipulasi data-data yang ada.

Back-up data dan recovery :

Back-up : proses secara periodik untuk mebuat duplikat dari basisdata dan melakukan

logging file (atau program) ke media penyimpanan eksternal.

Recovery : merupakan upaya uantuk mengembalikan basis data ke keadaaan yang

dianggap benar setelah terjadinya suatu kegagalan .

44

Page 46: pengolahan data terdistribusi

MATERI 8

PENGEMBANGAN DARI DATA TERDISTRIBUSI

YANG AKAN DATANG / PENGEMBANGAN MASA

DEPAN

PEMBANGUNAN MASA DEPAN DI DATABASE TERDISTRIBUSI

45

Page 47: pengolahan data terdistribusi

TUJUAN

Perkembangan teknologi di beberapa daerah yang berdampak pada generasi masa

depan sistem database terdistribusi

Sistem informasi akan didasarkan pada interoperabilitas cerdas

Generasi DBMS

1) Generasi Pertama

- Sistem hirarkis

- Sistem Jaringan

2) Generasi kedua

- Sistem Relasional

Pendekatan lain  

Object-Oriented DBMS

Diperpanjang Sistem Relasional

Multimedia Database

Kedua pendekatan relevan dengan teknologi DDB

Mengintegrasikan AI (Artificial Cerdas) dan Database

Bidang AI sangat luas dan mencakup berbagai disiplin ilmu.

Interoperabilitas dengan sistem berbasis pengetahuan

Fasilitas query bahasa alami

Interoperabilitas dengan sistem berbasis pengetahuan

46

Page 48: pengolahan data terdistribusi

Interoperabilitas dengan berbasis pengetahuan sistem lanjutan

Sistem Pakar (ES) upaya untuk menangkap keahlian spesialis manusia dalam bidang-

bidang seperti manajemen konfigurasi komputer dan diagnosa medis

ES memiliki struktur komponen, informasi aliran dari pakar domain manusia

- pemasok - untuk orang yang mencari nasihat - pengguna.

Keahlian ditangkap dengan cara modul akuisisi pengetahuan yang berbasis

pengetahuan terdiri.

Tiga cara utama di mana ES dan DB dapat digabungkan bersama-sama

Meningkatkan Sistem Pakar

Sistem Pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke

komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan

para ahli. Contoh dapat dilihat dalam gambar dibawah ini :

47

Page 49: pengolahan data terdistribusi

Keuntungan sistem pakar :

1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan para ahli.

2. Bisa melakukan proses berulang secara otomatis.

3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.

4. Meningkatkan output dan produktivitas.

5. Meningkatkan kualitas.

6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar.

7. Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya.

8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.

9. Memiliki realibilitas.

10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.

11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan

mengandung ketidakpastian.

12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.

13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.

14. Menghemat waktu dalam pengambilan masalah.

Kecerdasan DB :

48

Page 50: pengolahan data terdistribusi

Beberapa menyebutnya sebagai data mining, orang lain tahu sebagai KDD

(Pengembangan Pengetahuan dalam Database), dan beberapa menggunakan istilah

CRM (Customer Relationship Management). Pada Analis Keputusan, kita hanya

berbicara tentang Intelijen database, yaitu, menggunakan setiap alat yang tersedia

untuk memaksimalkan dan memanfaatkan informasi dan keuntungan potensi database

pemasaran.

Bagi perusahaan yang bergerak dalam pemasaran langsung, database pelanggan

mereka adalah aset terbesar mereka. Pemanfaatan aset ini dengan memaksimalkan

pengetahuan tentang pelanggan basis data (kebiasaan membeli, persepsi, sikap,

motivasi, niat pembelian masa depan) dan, dengan perluasan, tentang potensi lain

pelanggan. Contoh dapat dilihat dalam gambar dibawah ini :

Intersystem Komunikasi :

Sebuah fungsi dari sistem operasi yang memungkinkan program untuk berkomunikasi

secara interaktif dengan program lain atau sistem. Contoh dapat dilihat dalam gambar

dibawah ini :

SISTEM PAKAR TERDISTRIBUSI

49

Page 51: pengolahan data terdistribusi

Tujuan :

Perkembangan teknologi di beberapa daerah yang berdampak pada generasi masa

depan sistem database terdistribusi

Domain yang luas membutuhkan basis pengetahuan yang lebih besar

Pendekatan DES

Karakteristik :

Termasuk pengetahuan yang lebih dalam - penalaran untuk prinsip pertama - di

samping toko dangkal "dipaksa belakang 'biasanya sebagai aturan dalam sistem pakar

konvensional

Menghubungkan sistem pakar beragam yang telah dikembangkan secara terpisah dari

satu sama lain

Jenis DES

HARAPAN  yang hirarki terorganisir Sistem Pakar Paralel

DVTB  pemantauan kendaraan Distant diuji

HECODES  heterogen Bekerjasama Sistem Pakar

Modul DES

Tugas - Tugas :

Dekomposisi tugas dan solusi diikuti oleh sintesis solusi

Musyawarah kolektif, yang isu yang paling penting - alternatif solusi yang diusulkan -

solusi memprioritaskan

Modul DES lanjutan

50

Page 52: pengolahan data terdistribusi

Organisasi : Kontrol terpusat dan Kontrol terdesentralisasi

Koordinasi : Solusi perencanaan koordinasi dan pelaksanaan kolaborasi solusi

Belajar : Apakah kita membiarkan modul kontrol untuk belajar dari pengalaman

Komunikasi : Interaksi antara simpul

DDBS Versus DESS

DDBS

Data faktual dan pengetahuan toko hanya

Jawaban tunggal untuk query

Sistem database cenderung mengabaikan masalah ketidaklengkapan dalam data

Hal ini biasa untuk menemukan signifikan atau luas replikasi data

Memiliki skema global yang

DESS

Para agen terdiri dari pengetahuan faktual sumber suplemen

Tidak ada solusi unik untuk masalah yang diberikan

Aturan atau fakta mungkin muncul di beberapa tempat di jaringan

Memiliki perspektif lokal, jika masalah tidak dapat diselesaikan secara lokal, itu akan

diteruskan ke 'tetangga' dan Dialog dapat berlangsung antara agen

Sistem Pakar Terdistribusi memiliki tugas :

Mengekstrak informasi yang relevan dari sinyal sampel

Menentukkan kecepatan target dan jarak dari target

Memonitor kecepatan dari target selama beberapa periode

Memantau jarak dari penerima selama periode

DAFTAR PUSTAKA

51

Page 53: pengolahan data terdistribusi

http://informatika.web.id/dbms-terdistribusi.htm

http://kwaliilmu.blogspot.com/2012/11/pengolahan-data-terdistribusi.html

https://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCsQFjAA&url=http

%3A%2F%2Freezeki2011.files.wordpress.com%2F2012%2F04%2Fpdt-

01.pdf&ei=TJB9UuOuC8OprAellYGQDQ&usg=AFQjCNFCujZlLzqGkm8-

RJN3K9KJGEB7CQ

https://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&ved=0CFEQFjAF&url=http

%3A%2F%2Felearning.gunadarma.ac.id%2Fdocmodul

%2Fpengantar_pengolahan_data_distribusi

%2Fbab2_pengaruh_pengolahan_terdistribusi_pada_organisasi.pdf&ei=IZF9UtquBIi

QrQfY74HQCA&usg=AFQjCNH7S3kfolHfAOP34jXfzA5e_6tN1w

https://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&ved=0CFkQFjAG&url=http

%3A%2F%2Felearning.gunadarma.ac.id%2Fdocmodul

%2Fpengantar_pengolahan_data_distribusi

%2Fbab10_strategi_pengolahan_data_terdistribusi.pdf&ei=IZF9UtquBIiQrQfY74HQ

CA&usg=AFQjCNHRhKNVgVVdiAL0gAz77-lcaabM5A

http://kuliahbtd.blogspot.com/2010/02/bagian-v-multidatabase-dan-arsitektur.html

https://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http

%3A%2F%2Fmaisya.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles

%2F28886%2Fbasis-data-

52