sistem pengembangan dan pengelolaan wakaf produktif di...

144
SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI PONDOK PESANTREN MODERN DINIYYAH PASIA DARI TAHUN 1991-2017 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Fajri Agusta NIM 11150860000013 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440H / 2019M

Upload: others

Post on 29-Jan-2020

6 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF

PRODUKTIF DI PONDOK PESANTREN MODERN DINIYYAH PASIA

DARI TAHUN 1991-2017

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Fajri Agusta

NIM 11150860000013

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440H / 2019M

Page 2: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada
Page 3: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada
Page 4: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada
Page 5: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada
Page 6: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

Nama : Fajri Agusta

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat, Tanggal Lahir : Maur, 06 Agustus 1996

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : JL. Pesanggrahan No. 54 Cempaka Putih, Ciputat

Timur, Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

No. HP : 0822882825209

E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal

2002 – 2003 : TK Melati Kampung Tengah

2003 – 2009 : SDN 04 Talang Maur

2009 – 2012 : MTSs Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia

2012 – 2015 : MAs Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia

2015 – 2019 : Program Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Page 7: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

vii

Pengalaman Organisasi

1. Bagian Kepramukaan Organisasi Pelajar Pondok Modern Diniyyah

(OPPMD) masa amanah 2012 – 2013

2. Bagian Kepramukaan Organisasi Pelajar Pondok Modern Diniyyah

(OPPMD) masa amanah 2012 – 2013

3. Anggota Divisi Litbang Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syarih

2015 – 2016

4. Sekretaris Umum Keluarga Mahasiswa Minangkabau (KMM) Ciputat

2016-2017

5. Pembina Organisasi Keluarga Mahasiswa Minangkabau (KMM) Ciputat

2017-2018

Pengalaman Kerja

1. Surveyor Indonesia Researc and Survey 2016

2. Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Desa

Tanjakan Mekar, Kabupaten Tanggerang, 2018.

3. Surveyor CSIS dan Tenggara, 2018.

4. Surveyor Konsultan Citra Indonesia, 2019

Latar Belakang Keluarga

Ayah : Fitra Yunda

Tempat, Tanggal Lahir : Maur, 15 Juni 1970

Ibu : Gusrida Warni

Tempat, Tanggal Lahir : Maur, 16 Agustus 1973

Alamat : Jorong Maur, Kenagarian Talang Maur, Kecamatan

Mungka, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat.

Anak ke dari : 3 dari 3 bersaudara

Page 8: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengelolaan wakaf

produktif lahan sawah di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia, dan sistem

pengembangan wakaf produktif lahan sawah di Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kualitatif bersifat field research. Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan

adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang

digunakan adalah analisis deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan 1). Pengelolaan wakaf produktif di

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia belum berjalan maksimal, karena

sisstem yang digunakan dalam pengelolaan wakaf ini masih bersifat tradisional

dan belum terorganisir, nadzir yang mengelola harta wakaf tersebut hanyalah

perorangan dan tidak terstruktur sehingga dalam pengelolaan harta benda wakaf

tersebut tidak maksimal. 2). Harta wakaf di Pondok Pesantren Modern Dinyyah

Pasia tidak mengalami perkembangan, karena setiap harta wakaf yang diwakafkan

kepada Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia hanya difokuskan kepada

penambahan pembangunan gedung belajar santri/santriwati dan asrama sehingga

mengakibatkan harta wakaf tersebut tidak produktif.

Kata kunci : Pengelolaan, Pengembangan, Wakaf Produktif

Page 9: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

ix

ABSTRACT

This study aims to determine the productive waqf management system of

paddy fields in the Pasia Modern Diniyyah Boarding School, and how the system

of developing productive waqf of paddy fields in the Pasia Modern Diniyyah

Boarding School. The type of research used in this research is qualitative field

research. The data collection method that the researcher uses is interview and

documentation. The data analysis method used in the study is descriptive analysis.

The results of this study are, 1). The management of productive waqf in the

Modern Diniyyah Islamic Boarding School has not run optimally, because the

system used in the management of waqf is still traditional and unorganized, but

the management of waqf assets is only individual and unstructured so that the

management of waqf property is not optimal. 2). The nature of waqf in the

Dinyyah Modern Islamic Boarding School did not experience development,

because each waqf property represented by the Diniyyah Pasia Modern Islamic

Boarding School was only focused on the addition of the construction of students'

/ santriwati's building and dormitory so that the waqf property was unproductive.

Keywords : Management, Development, Productive Waqf

Page 10: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

x

ن حم ٱلره حيم بسم ٱلله ٱلره

KATA PENGANTAR

Assalaamualaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang selalu melimpahkan rahmat

dan karuniaNy,a sehingga penulis bisa menyelesaikan Skripsi berjudul: “Sistem

Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf Produktif di Pondok Pesantren

Modern Diniyyah pasia dari Tahun 1991-2017”

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk meneyelesaikan studi

Strata Satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada jurusan

Ekonmi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitasi Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa banyak tangan yang

terulur memberikan bantuan. Ucapan rasa hormat dan terimakasih yang tulus atas

segala kepedulian mereka yang telah memberikan bantuan baik berupa kritik,

masukan, dorongan semangat, dukungan finansial maupun sumbangan pemikiran

dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan rasa syukur dan terimakasih kepada :

1. Rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat yang

belum tentu didapatkan oleh orang lain. Atas nikmatnya penulis dapat

menyelesaikan studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Segala nikmat yang

Allah berikan patut disyukuri tanpa bantuan Allah semua ini sulit terjadi.

Page 11: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

xi

2. Bapak Dr. Amilin, SE, M.Si, Ak, CA, BKP selaku Dekan Fakultas ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta.

3. Ibu Dr. Erika Amelia, SE, M.Si selaku Ketua prodi Ekonomi Syariah dan

Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, M.M. selaku Sekertaris prodi Ekonomi Syariah.

4. Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, MA selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan arahan, bimbingan, saran, dan semangat kepada penulis dalam

skripsi.

5. Bapak Dr. Ir. Roikhan Muhammad Aziz, MM selaku Dosen Akademik yang

telah meluangkan waktunya untuk selalu memberikan ilmu dan motivasi

yang bermanfaat dari awal semester sampai perkuliahan berakhir. Semoga

Allah senantiasa memberkahi dan membalas kebaikan bapak.

6. Teristimewa untuk orangtua penulis, Ayahanda Fitra Yunda dan Ibunda

Gusrida Warni tersayang yang telah membesarkan dan mendidik penulis

hingga seperti sekarang ini, dengan penuh do’a, kasih sayang, kesabaran ,

keikhlasan dan penuh perjuangan hidup demi kelansungan pendidikan dan

masa depan putra-putrinya.

7. Saudara kandung penulis, Resta Andria, S.Farm, Apt dan Fuji Lestari, Amd.

Keb serta kakak ipar, dr. Amalia Putri Batsir dan Yogi Sagita, Amd dan

orang terdekat penulis Ns.Nur Aslinda, S.Kep, yang telah memberikan

dukungan berupa moril dan materil kepada penulis.

Page 12: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

xii

8. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

ilmu yang sangat berharga dan bermanfaat bagi penulis. Serta karyawan dan

staf UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pelayanan

terbaik dan membantu selama perkuliahan. Semoga Allah memberikan

pahala yang banyak atas kebaikan bapak dan ibu semua.

9. Drs. H. Nawazir Muchtar, Lc. Sebagai pimpinan serta nadzir wakaf di

Pondok Pesantren Modern Dinyyah Pasia yang telah memberikan informasi

kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

10. Segenap jajaran mejlis guru Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia yang

telah memberiakan arahan, masukan, saran dalam penulisan skripsi ini.

11. Seluruh teman-teman Jurusan Ekonomi Syariah A-B Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta terkhusus untuk kelas ZISWAF

yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

12. Seluruh anggota Keluarga Mahasiswa Minangkabau KMM Ciputat yang

menjadi rumah serta keluarga kedua bagi penulis, terkhusus kepada teman-

teman Bujang Gadih 15 yang selalu memeberikan do’a dan dukungan bagi

penulis

13. Terimakasih juga kepada teman-teman teman dekat penulis, M. Marfirozi,

Ismail Marzuki, Putra Kurnia Pratama, Ifnu Rusdi, Aisyah Wahyuni,

Halimatun Sa’diah, Hafiza Hanum, Zaharatul Fadili, Anadiatul Khairiah,

Lathifa Azizah, Aulia Mega Hidayanti yang selalu mensuport dan

memberikan masukan secara terus menerus kepada penulis dalam penulisan

skripsi ini.

Page 13: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

xiii

14. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih banyak

atas motivasi selama ini.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak

kekurangan sehubungan dengan keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman

yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran

serta masukan, baik kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 27 Juni 2019

Fajri Agusta

Page 14: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

xiv

COVER …………………………………………………………………………...i

LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI ……………………………………...ii

LEMBARAN PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF …………………iii

LEMBARAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI …………………………….iv

LEMBARAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ……………..v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………………………vi

ABSTRACT ……………………………………………………………………...x

ABSTRAK ……………………………………………………………………....xi

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….....xii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………...xvi

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………...xx

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………..xxi

BAB I ……………………………………………………………………………..1

PENDAHULUAN ………………………………………………………………..1

A. Latar Belakang Masalah .………………………………………………1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..……………………………...11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………………….11

BAB II …………………………………………………………………………..14

TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………………..14

A. Landasan Teori …………………………………………………………14

1. Wakaf Produktif ……………………………………………………14

a. Pengertia Wakaf Produktif ……………………………………14

b. Landasan Hukum Wakaf Produktif ………………………….16

Page 15: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

xv

c. Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf Produktif ………….22

d. Pedoman Pengelolaan Wakaf Produktif ……………………...23

e. Pedoman Pengembangan Wakaf Produktif ………………….23

f. Strategi Pengembangan Wakaf produktif ……………………27

2. Manajemen …………………………………………………………29

a. Pengertian manajemen…………………………………………29

b. Fungsi-fungsi manajemen dalam pengelolaan wakaf………...31

c. Pola pengelolaan wakaf ………………………………………..36

d. Hambatan dan Tantangan pengelolaan wakaf secara umum di

Indonesia………………………………………………………...39

e. Pengelolaan wakaf produktif untuk pemberdayaan ekonomi

umat……………………………………………………………...43

3. Nadzir .………………………………………………………………44

a. Pengertian Nadzir ……………………………………………...44

b. Syarat-syarat Nadzir …………………………………………...44

c. Macam-macam Nadzir ………………………………………...47

d. Kewajiban dan Hak Nadzir ……………………………………48

4. Penelitian Terdahulu ………………………………………………51

BAB III ………………………………………………………………………….54

METODOLOGI PENELITIAN ………………………………………………54

A. Jenis Penelitian …………………………………………………………54

B. Pendekatan Penelitia …………………………………………………...54

C. Lokasi Penelitian …………………………………………………….....55

D. Sumber Data …………….……………………………………………...55

E. Metode Pengumpulan Data ……………………………………………56

1. Wawancara ………… ……………………………………………...56

2. Observasi ……………………………………………………………57

3. Dokumentasi ………………………………………………………..57

F. Teknik Analisis Data …………………………………………………...58

Page 16: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

xvi

1. Editing ………………………………………………………………58

2. Klasifikasi …………………………………………………………..58

3. Verifikasi ……………………………………………………………59

4. Analisis ……………………………………………………………...59

5. Penarikan kesimpulan …………………...………………………...60

BAB IV ………………………………………………………………………….61

PEMBAHASAN dan HASIL PENELITIAN …………………………………61

A. Gambaran Umum Pengelolaan Wakaf Produktif di Pondok Pesantren

Modern Diniyyah Pasia ………………………………………………..61

1. Kondisi Geografis pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia …61

2. Visi, Misi dan Strategi Pembelajaran di Pondok Pesantren

Modern Diniyyah Pasia …………………………………………...62

3. Kondisi Pendidikan Santri/Santriwati ……………………………64

4. Kondisi Kesehatan Santri/Santriwati …………………………….66

5. Struktur Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf Produktif di

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia ……………………...70

B. Analisis Pengelolaan Wakaf Produktif di Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia ………………………………………………………….70

1. Model Pengelolaan Aset Wakaf Produktif ……………………….72

2. Strategi Pengembangan Aset Wakaf Produktif ……………….....79

C. Analisis SWOT …………………………………………………………90

1. Kekuatan (Strenght) ………………………………………………..90

2. Kelemahan (Weakness) …………………………………………….91

3. Peluang (Opportunity) ……………………………………………...93

4. Ancaman (Threath) ………………………………………………...94

5. Hasil Evaluasi Faktor Internal (EFI) ..……………………………95

6. Hasil Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) …………………………..99

7. Matrik SWOT ……………………………………………………..102

BAB V ………………………………………………………………………….105

KESIMPULAN dan SARAN ………………………………………………105

A. Kesimpulan ……………………………………………………………105

Page 17: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

xvii

B. Saran …………………………………………………………………...107

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………108

Page 18: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 (Daftar Informan)……………………………………………………55

Tabel 4.1 (Jumlah Santri/Santriwati Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia)……………………………………………………………….. 64

Tabel 4.2 (Harta Wakaf Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia) ……...68

Tabel 4.3 (Rincian Wakaf Tunai) ……………………………………………..73

Tabel 4.4 (Rekap Hasil Penen Lahan Sawah) ………………………………..77

Tabel 4.5 (Tabel IFAS) ………………………………………………………...92

Tabel 4.6 (Tabel EFAS) ………………………………………………………..95

Tabel 4.7 (Pembobotan Faktor Internal) ……………………………………..96

Tabel 4.8 (Hasil Perhitungan Skala Bobot) …………………………………..97

Tabel 4.9 (Hasil Evaluasi Faktor Internal) …………………………………...97

Tabel 4.10 (Pembobotan Faktor Eksternal) ………………………………….99

Tabel 4.11 (Hasil Perhitungan Skala Bobot) ………………………………..100

Tabel 4.12 (Hasil Evaluasi Faktor Eksternal) ………………………………100

Tabel 4.13 (Hasil Matrik SWOT) ……………………………………………102

Tabel 4.14 (Matrik SWOT) …………………………………………………..103

Page 19: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 (Hasil Wawancara) ……………...……………………………...112

Lampiran 2 (Jumlah Wakaf Lahan Sawah) ………………………………...121

Lampiran 3 (Peta Lahan Sawah) …………………………………………….122

Page 20: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Madrasah Diniyyah Pasia merupakan lembaga pendidikan yang

didirikan oleh Haji Muhammad Isa pada tahun 1928, tepatnya di Kenagarian

Pasia Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam. Awal berdirinya

Madrasah Diniyyah memiliki tanah wakaf seluas 1.400 M2 yang terdiri dari

ruang belajar, kantor yayasan, perpustakaan, ini merupakan aset wakaf

pertama kali pada tahun 1928 (Zaenal Arifin, 2008: 30).

Seiring perkembangan zaman, untuk meningkatkan mutu pendidikan

Madrasah Diniyyah para alumni, masyarakat, dan petinggi Nagari serta

pemerintah melakukan sebuah pertemuan yang bertujuan untuk menjadikan

Madrasah Diniyyah sebagai sebuah Yayasan. Yayasan tersebut diberi nama

Yayasan Pengembangan Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia, serta

Lembaga Penyelenggara Pendidikan yaitu Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia yang di pimpin oleh Ustad Drs. Nawazir Muchtar, Lc

(Novia Safarda, 2018: 11).

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia memiliki tiga lokasi untuk

melaksanakan kegiatan pembelajaran yaitu Kampus I yang terletak di

Jorong Pincuran Tujuh, Kampus II dan Kampus III terletak di Jorong

Cibuak Ameh Kenagarian Pasia Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten

Agam. Jumlah santri/santriwati Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia

di Kenagarian Pasia Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam hingga

Page 21: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

2

tahun 2018 berjumlah 780 santri/santriwati terdiri dari jenjang pendidikan

Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyyah (Data Tata Usaha, 2018).

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia adalah lembaga pendidikan

keagamaan yang mempunyai kekhasan tersendiri dan berbeda dengan

lembaga pendidikan lainnya, sehingga para santri/santriwati yang sekolah di

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia banyak berasal dari luar daerah

seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Banten. Sistem

pendidikan di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia memakai sistem

Kulliyatul Muallimiina Al Islamiyyah dan kurikullum Nasional. Sehingga

santri/santriwati lulusan Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia bisa

bersaing tidak hanya di bidang keagamaan tetapi juga di bidang umum

lainnya (Novia Safarda, 2018: 30).

Peminat yang ingin sekolah di Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia setiap tahun selalu meningkat, hal ini bisa dilihiat dari jumlah calon

santri/santriwati yang mendaftar ke Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia tiga tahun belakang meningkat, terlihat bahwa tiga tahun belakangan

ini, Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia hanya menerima ±200

santri/santriwati yang mendaftar dan menolak ±150 santri/santriwati setiap

tahunya. Berdasarkan wawancara dengan Khairul Hafiez salah satu panitia

penerimaan calon santri/santriwati Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia. Mengatakan, bahwa alasan tidak diterima beberapa calon

santri/santriwati disebabkan karena sarana dan prasarana yang belum

memadai mulai dari kelas serta asrama untuk tempat tinggal.

Page 22: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

3

Selain menerapkan dua kurikulum dalam proses pembelajarannya.

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia merupakan salah satu Pondok

Pesantren di Sumatera Barat yang mewajibkan santri/santriwatinya

berbahasa Arab dan Inggris dalam kehidupan sehari-harinya serta dalam

proses belajar mengajar, sehingga banyak dari lulusan Pondok Pesantren

Modern Diniyyah Pasia yang melanjutkan pendidikannya di beberapa

Negara seperti, Maroko, Yaman, Mesir, Libiya, Jepang dan Malaysia

(Nawazir Muchtar, wawancara, 7 Juli 2018). Selain menerapkan dua

kurikulum dan berbahasa Arab dan Inggris dalam keseharianya, untuk

meningkatakan mutu para lulusan Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia. Pondok Pesantren menfasilitasi para santi/santriwati dengan berbagai

macam ekstrakurikuler seperti tahfizd, jurnalistik, PMR, pramuka, beladiri

serta berbagai macam kegiatan olahraga, sehingga hal ini menjadi daya tarik

dari pada calon santri/santriwati serta orang tua untuk menyekolahkan

anaknya di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia serta banyaknya

tenaga pendidik tamatan dari luar negeri yang mengajar di Pondok

Pesantren Modern Dinyyah Pasia.

Berdasarkan Laporan Pertanggung Jawaban Yayasan Pengembangan

Diniyyah Pasia terakhir, pendanaan dari pengembangan Pondok Pesantren

Modern Diniyyah ini selain berasal dari iuaran santri/santriwati juga berasal

dari infak, sadaqah serta bersumber dari harta wakaf yaitu wakaf tanah dan

wakaf tunai, wakaf tanah yang telah diterima Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia adalah sebesar 25.324 M2 berbentuk sawah dan ladang.

Page 23: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

4

Sedangkan untuk wakaf tunai masih terbilang sedikit. Dengan jumlah tanah

wakaf yang siqnifikan ini bisa menjadi salah satu solusi untuk

mengembangakan sarana prasarana di Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia.

Hal ini bisa dilihat dari sistem pengelolaan dan pengembangan wakaf

produktif di Pondok Modern Darussalam Gontor yang lebih awal

menerapkan sistem pendanaan Pondok dari wakaf produktif.

Awal mulanya Pondok Modern Darussalam Gontor berdiri pada abad

ke-18 dengan nama Pondok Tegalsari yang sistem pengajaran masih bersifat

tradisional, didirikan oleh Kiai Ageng Muhammad Besari. Kepemimpinan

Pondok Tegalsari ini berlansung selama enam generasi yaitu setelah

wafatnya Kiai Ageng Muhammad Besari dilanjutkan oleh Kiai Ilyas, Kiai

Hasan Yahya, Kiai Hasan Besari II, Kiai Santoso Anom Besari, Kiai Hasan

Khalifah. Pada masa kepemimpinan Kiai Hasan Khalifah ini Pondok

Tegalsari mengalami kemunduran, untuk mengatasi masalah tersebut Kiai

Hasan Khalifah menikahkan salah satu murid kesayangannya bernama R.M.

Sulaiman Djamaluddin dengan putri bungsu beliau Oemijatin. Mereka

diberi tugas mendirikan pesantren baru untuk meneruskan Pondok Tegalsari

berbekal 40 santri yang dibawa dari Pondok Tegalsari yang diberi nama

Pondok Gontor. Kepemimpinan Pondok Gontor hanya berlansung selama

tiga generasi yaitu Kiai R.M Sulaiman Djamaluddin, Kiai Archan Anom

Basari, dan Kiai Santosa Anom Besari. Kiai Santosa Anom Besari wafat

Page 24: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

5

pada 1918 dan meninggalkan tiga orang anak, shingga Pondok Gontor lama

akhirnya berakhir (Rozalinda, 2015: 310).

Setelah Pondok Gontor lama ini sirna, akhirnya tiga dari anak Kiai

Santosa Anom Besari yang bernama Ahmad Sahal, Zaenuddin Fannani dan

Imam Zarkasyi mendirikan Pondok Gontor kembali dengan mengubah

sistem pondok yang awalnya tradisional ke sistem modern. Kemudian pada

tahun 1936 Imam Zarkasyi memproklamirkan Pondok Gontor ini menjadi

Pondok Modern Darussalam Gontor (Rozalinda, 2015: 311).

Pada tanggal 12 Oktober 1958 bertepatan dengan 12 Rabiul Awal

1378 Masehi, ketiga pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor yang

disebut Trimurti mewakafkan Pondok Ini kepada Umat Islam. Langkah

awal yang di lakukan adalah menyerahkan pondok melalui ikrar wakaf

kepada sebuah lembaga yang disebut badan wakaf, penyerahan tersebut

terjadi pada tanggal 12 Oktober 1958, walaupun sebagai wakif dan pendiri

Pondok Modern Darussalam Gontor, serta keluarganya tidaklah memiliki

hak atas pondok tersebut, tetapi milik umat Islam. Walaupun pendiri tidak

memiliki hak waris secara materil tetapi mereka mempunyai hak dan

bertanggung jawab mewarisi kesinambungan nilai-nilai Pondok Pesantren

(Rozalinda, 2015: 311).

Pada awalnya luas tanah wakaf yang dimiliki terdiri 16,851 ha tanah

basah (sawah), 1.740 ha tanah kering (daratan), 1 unit masjid, 2 unit gedung

sekolah, 1 unit balai pertemuan, 6 unit asrama, 1 unit rumah guru, 1 unit

perpustakaan. Dari 12 unit gedung ini berdiri atas tanah seluas 4,995,73 M2.

Page 25: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

6

Seiring berkembangnya wakaf tersebut, Pondok Modern Darussalam Gontor

menerima beberapa bentuk wakaf seperti: wakaf lembaga, wakaf benda

tidak bergerak (wakaf tanah), wakaf benda bergerak, wakaf uang (cash

wakaf). Terhitung dari tahun 1970 sampai saat ini Pondok Modern

Darussalam Gontor menghasilkan 50 unit usaha yang dikelola dengan baik

hasil dari wakaf (Rozalinda, 2015: 337).

Pesantren, surau merupakan pilar utama dalam perkembang Islam di

Indonesia, hal ini dibuktikan dari perkembangan Islam yang telah masuk ke

Indonesia dan meluas serta berkembang sekitar abad XIII, hal ini dibuktikan

dari tanah Hijaz yang kemudian berkembang di Sumatera dan Nusantara.

Untuk menjadikan Islam sebagai agama sekaligus ajaran yang bisa dikenal

oleh masyarakat Indonesia, maka memerlukan sarana untuk menyebar-

luaskan ajaran Islam itu sendiri, termasuk dalam kaitanya ialah keberadaan

pesantren dan surau sebagai salah satu pusat pendidikan Islam yang ada di

Indonesia. Secara legalitas pendidikan Islam di Indonesia telah

mendapatkan prioritas utama masyarakat muslim Indonesia sejak awal

perkembangan sampai sekarang. Hal ini bisa dibuktikan dari eksistensi

pendidikan Islam saat ini, meskipun dalam kemodernan penggunaan istilah

surau telah bergeser pada keberadaan pesantren (Saeful Anam, 2017: 146).

Pondok Pesantren merupakan salah satu pendidikan Islam tertua di

Indonesia. Keberadaan pesantren di Indonesia telah dimulai sejak Islam

masuk ke Indonesia dengan mengadopsi sistem pendidikan keagamaan yang

sebenarnya telah lama berkembang sebelum kedatangan Islam. Sebagai

Page 26: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

7

lembaga pendidikan yang telah lama berdiri di negeri ini, diakui memiliki

andil yang sangat besar terhadap sejarah bangsa (Haediri & H.Amin, 2007:

3). Menurut Fauzan, kehadiran pesantren di Indonesia telah memberikan

kontribusi yang luar biasa terhadap pembangunan Indonesia, dimana sejak

awal berdirinya pesantren telah menghasilkan tokoh-tokoh nasional yang

mampu berkiprah dalam pembangunan bangsa, terbukti dengan banyaknya

alumni pesantren yang menghasilkan karya-karya munamental dalam segala

lini kehidupan masyarakat, baik ditingkat daerah hingga pusat. Berbicara

tentang prestasi pesantren, tidak terlepas dari sistem pendidikan yang

diajarakan pesantren dan karakter yang membentuk mental santri menjadi

kuat serta mampu berkompetisi dan berkiprah di dunia nyata. Keberhasilan

ini tidak terlepas dari totalitas pendidikan yang terintegritas dalam kegiatan

yang berlansung hampir selama 24 jam sehari semalam yang mampu

mensinergikan rabah kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga bisa

menghasilkan santri yang memiliki kecakapan yang cukup, mental yang

tangguh dan berkarakter (Fauzan, 2015: 168).

Pola pengajaran yang di terapkan di Pondok Pesantren sangatlah

berbeda dengan pola pengajaran yang diterapkan di lembaga pendidikan

umum, Pondok Pesantren mendidik santrinya untuk bisa hidup mandiri

karna setiap kegiatan yang di lakukan serta masalah-masalah yang ada akan

diselesaikan sendiri oleh para santri tersebut sehingga dengan belajar

menyelesaikan masalah atau pekerjaan sendiri, menjadikan generasi muda

Page 27: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

8

yang melakukan pendidikan di Pondok Pesantren memiliki rasa tanggung

jawab.

Lembaga Pondok Pesantren di Indonesia telah memberikan peran

penting sebagai lembaga yang berfungsi menyebar agama Islam dan

mengadakan perubahan dalam masyarakat kearah yang lebih baik. Maka

harus dipahami bahwa Pondok Pesantren sebagai wahana pengkaderan

ulama. Wahana yang melahirkan sumber daya manusia yang handal dengan

sejumlah predikat yang menyertainya, seperti: Ikhlas, mandiri, penuh

perjuangan, heroik, tabah serta mendahulukan kepentingan masyarakat yang

ada disekitarnya. Semua predikat baik ini, juga diuji oleh zaman yang

sedang berkembang maju dengan segenap tantangannya (Djamaluddin,

2001: 100).

Semenjak kemunculannya Pondok Pesantren mudah diterima dan

mengakar kuat di dalam masyarakat Indonesia. Dalam menghadapi era

modern sekarang Pondok Pesantren diperlukan mempersiapkan peranan dan

dinamika dalam masyarakat Indonesia modern, dinamika modernitas

mempengaruhi secara fundamental keberadaan pesantren sehingga

mengakibatkan munculnya problem identitas kultural pesantren. Akibatnya,

medernitas ini memberi tantangan secara lansung terhadap Pondok

Pesantren, karena problem ini memberikan perubahan-perubahan dalam

berbagai aspek kehidupan terkhususnya institusi keagamaan (Miftahul

Huda, 2012: 212).

Page 28: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

9

Untuk menghadapi modernitas, aktivitas yang di lakukan pesantren

adalah dengan melakukan pengembangan perekonomian guna untuk

melangsungkan roda program kehidupan pesantren, sebagai bagian dari

kultur masyarakat yang harus tetap eksis walaupun hanya dari swadaya.

Dalam hal ini kemampuan Kiai, Ustad, Santri, dan masyarakat sekitar

menjadi kunci utama untuk kehidupan pesantren bisa lebih berlanjut dan

berkembang. Akan tetapi banyak dari pesantren Indonesia yang mengalami

kesulitan dalam pengembangan karena pendanaan. Pendanaan memang

menjadi masalah dan tantangan besar bagi pengembangan Pondok Pesantren

di Indonesia, padahal potensi ekonomi yang terdapat dalam Pondok

Pesantren cukuplah besar (A. Halim, 2005: 222).

Seiring berjalannya waktu, pendanaan pesantren yang berasal dari

iuran santri pertahunnya tidak lagi memadai untuk keberlansungan

pendidikan di pesantren. Akan tetapi, setelah adanya Undang-Undang

SISDIKNAS pasal 46 ayat 1 yang berbunyi “pendanaan pendidikan menjadi

tanggungjawab bersama antara pemerintah daerah, dan masyarakat.”

(Undang-undang RI, 2006). Dari undang-undang ini dapat diartikan bahwa

tanggung jawab pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah dan

msyarakat. Jadi, pembiayaan pendidikan tidak sepenuhnya dari pemerintah

tapi juga dari masyarakat, walaupun pada kenyataanya pemerintah belum

seutuhnya memadai pendanaan pendidikan di Indonesia terkhususnya

pesantren. Sedangkan pesantren merupakan wadah pendidikan Islam yang

Page 29: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

10

memiliki banyak kontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia dari

waktu ke waktu (Imam Suhadak, 2013: 12).

Maka upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk pendanaan pesantren

menurut mujamil adalah: mengajukan proposal finansial kepada pemerintah

pusat, mengedarkan surat permohonan bantuan kepada orangtua siswa,

mengundang alumni yang sukses untuk dimintai bantuan, mengadakan

kegiatan-kegiatan yang dapat mendatangkan keuntungan finansial,

mengajukan proposal bantuan finansial kepada kolega, dan donatur luar

negeri, memberdayakan solidaritas anggota organisasi keagamaan yang

menaungi lembaga pendidikan Islam untuk membantu mencarikan dana,

memberdayakan wakaf, hibah, infaq, jariyah, dan sebagainya. Jadi dapat

diketahui, bahwa salah satu sumber pendanan yang di terima Pondok

Pesantren bersumber dari wakaf (Mujamil :167-168).

Berdasarkan fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti

lebih lanjut mengenai pengelolaan wakaf produktif di Pondok Pesantren

Modern Diniyyah Pasia dengan mengangkat judul “SISTEM

PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN WAKAF PRODUKTIF

DI PONDOK PESANTREN MODERN DINIYYAH PASIA DARI

TAHUN 1991-2017”. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian

yang diteliti oleh Hasan Asy’ari. Hal yang membedakan adalah penelitian

ini peneliti lebih terfokus terhadap pengelolaan dan pengembangan tanah

wakaf produktif berupa lahan sawah. Sedangkan Hasan Asy’ari

Page 30: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

11

memfokuskan penelitiannya terhadap pengelolaan wakaf produktif unit

usaha berbentuk koperasai.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah merupakan usaha untuk menetapkan

batasan-batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti. Batasan

masalah ini berguna untuk mengidentifikasi, faktor mana saja yang

tidak termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitia.

Karna permasalahan yang cukup luas dalam penelitian ini,

maka peneliti memberi batasan yaitu, Sistem pengelolaan dan

pengembangan wakaf produktif di Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia terhadap lahan sawah.

2. Perumusan Masalah

Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi ini maka peneliti

membuat rumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana sistem pengelolaan wakaf produktif lahan sawah di

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia ?

b. Bagaimana sistem pengembangan wakaf produktif lahan sawah di

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian sudah tentu memiliki tujuan dan manfaat.

Tujuan penelitian ini adalah :

Page 31: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

12

a. Untuk mengetahui sistem pengelolaan wakaf produktif lahan

sawah di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia.

b. Untuk mengetahui pengembangan wakaf produktif lahan sawah di

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

a. Akademisi

1) Penelitian ini memberikan manfaat yang besar bagi penulis

untuk mengetahui bagaimana praktek pengembangan dan

pengelolaan wakaf produktif yang dikelola Pondok Pesantren

Modern Diniyyah Pasia.

2) Kemudian penelitian ini juga memberikan pengetahuan banyak

bagi penulis bagaimana mengembangkan dan mengelola wakaf

produktif yang baik dan benar dalam rangka pengembangan

ekon omi umat.

3) Selain mengetahui bagaimana cara pengelolaaan dan

pengembangan wakaf produktif yang baik dan benar, penelitian

ini juga memberikan informasi yang akurat bagi penulis

bagaimana mengembangakan dan mengelola Pondok Pesantren

yang baik.

b. Praktisi

Page 32: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

13

1) Penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam Pengembangan dan

Pengelolaan Wakaf Produktif di Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia agar lebih baik untuk kedepannya.

2) Kemudian penelitian ini juga bisa menjadi rujukan bagi praktisi

untuk mengembangkan dan mengelola wakaf produktif dan

Pondok Pesantren yang baik.

c. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini juga memberikan informasi kepada masyarakat

tentang berbagai manfaat dari wakaf, sehingga dapat menjadi daya

tarik tersendiri bagi masyarakat untuk mewakafkan sebagian

hartanya, khususnya kepada Pondok Pesantren.

Page 33: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

14

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Wakaf Produktif

a. Pengertian Wakaf Produktif

Konsep wakaf produktif pada dasarnya dilandasi oleh ketidak

puasan pemerintah dan ulama terhadap pengelolaan harta wakaf yang

dilakukan oleh nadzir. Ketidakpuasan ini memicu pemerintah dan

ulama untuk memperbaiki paradigma wakaf produktif dengan cara

membentuk Undang-Undang tentang wakaf.

Wakaf produktif berasal dari dua kata wakaf dan produktif.

Wakaf seperti yang didefinisakan Ibnu Qudamah adalah tahbish al-

Ashl wa tasbil al-Tsamarah (menahan pokok harta dan

mendistribusikan hasilnya). Definisi ini mengisyaratkan bahwa wakaf

perlu produktif karena yang di distribusikan dan dimanfaatkan

hanyalah hasil dari pokok, sementara pokok tetap utuh. Jadi para

nadzir dituntut untuk memberdayakan harta wakaf agar menghasilkan

suatu produk , disisi lain juga dituntut untuk melestarikan pokok harta

wakaf tersebut agar tidak berkurang. Sementara produktif merupakan

kata sifat dari produksi yang didefenisikan sebagai kegiatan manusia

untuk menghasilkan barang atau jasa yang kemudian dimanfaatkan

oleh konsumen (Mubarok, 2013: 22).

Page 34: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

15

Jaih Mubarok mendefinisikan wakaf produktif dengan

transformasi dari pengelolaan wakaf alami menjadi wakaf yang

propesional untuk meningkatkan atau menambah manfaat wakaf

(Mubarok, 2013: 22). Menurut Mundzir Qahaf, wakaf adalah

memberikan harta atau pokok benda yang produktif terlepas dari

campur tangan pribadi, menyalurakan hasil dan manfaatnya secara

khusus sesuai dengan tujuan wakaf, baik untuk kepentingan

perorangan, masyarakat, agama atau umum (Mubarok, 2013: 22).

Taqiyuddi Abu Bakr mendefenisikan wakaf dengan: “Menahan harta

yang kekal zatnya untuk diambil manfaatnya tanpa merusak (tindakan)

pada zatnya yang dibelanjakan manfaatnya dijalan kebaikan dengan

tujuan uantuk mendekatkan diri kepada Allah SWT (Imam Taqiyuddin

Abubakar, 2007: 719).

Jadi wakaf produktif adalah wakaf harta yang digunakan untuk

kepentingan produksi, baik dibidang pertanian, perindustrian,

perdagangan dan jasa yang manfaatnya bukan pada benda lansung

tetapi dari keuntungan bersih hasil pengembangan wakaf yang

diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya sesuai

dengan tujuan wakaf. Wakaf produktif dikelola oleh nadzir untuk

menghasilkan barang dan jasa sesuai dari tujuan wakaf tersebut.

Sebagian hasil yang diperoleh dari wakaf produktif ini di jadikan

sebagai sumber pendanaan wakaf tersebut dan setelah itu dibagikan

Page 35: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

16

kepada orang-orang yang berhak menerimanya (Hasan Asy’ari, 2016:

29).

b. Landasan Hukum Wakaf Produktif

Adapun landasan hukum yang menganjurkan kita untuk

melakukan wakaf produktif :

1) Al-Qur’an

Beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang menjadi landasan

dalam melakukan wakaf produktif sebagai berikut :

a) Surat Ali-Imran ayat 92

تۦ عهى ٱلل ء فإ يا ذفقا ي ش ا ذذث ٢٩ ن ذانا ٱنثش درى ذفقا ي

Artinya : Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan

(yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian

harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan

maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (QS: 3/92).

b) Surat Al-Baqarah Ayat 261

ف ثم ٱنز ائح ي ثهح ي ثرد سثع ساتم ف كم س ثم دثح أ ك نى ف سثم ٱلل أي ق

سع عهى ٱلل شاء عف ن ض ٱلل ٩٦٢دثح

Artinya : Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-

orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah

serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir,

pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan

Page 36: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

17

(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha

Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS: 2/261).

c) Surat Al-Hajj ayat 77

ش نعهكى ذفهذ ٱفعها ٱنخ ٱعثذا ستكى ٱسجذا ءايا ٱسكعا ا ٱنز أ

۩ ٧٧

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, ruku´lah kamu,

sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan,

supaya kamu mendapat kemenangan (QS: 22/77).

Dalam ayat-ayat diatas menjelaskan kepada kita

bahwasanya Allah memerintahkan kita untuk menyumbangkan

sebagian harta-harta atau apapun yang kita cintai, dan Allah SWT

telah berjanji akan membalas semuanya dengan balasan yang

berlipat ganda. Maka dari itu mafaatkanlah semua yang Allah

berikan sesuai dengan fungsinya.

2) Al- Hadist

Adapun hadist yang menjadi dasar hukum pelaksanaan

wakaf sebagai berikut :

a) Shahih Muslim 3084

ا٤٨٠٣صذخ يسهى سعذ ثح ع ات قر ب أ ثا ذى ت ثا : دذ دجش قانا دذ ت

شج أت ش ع أت انعلء ع جعفش ع ات عم إس

ه إل ي ع قطع ع ا سا سهى قال إرا ياخ ال عه صهى للا سسل للا ثلثح إل أ

نذ صانخ ذع ن أ رفع ت عهى صذقح جاسح أ ي

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan

Qutaibah -yaitu Ibnu Sa'id- dan Ibnu Hujr mereka berkata: telah

Page 37: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

18

menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Al 'Ala'

dari Ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu

'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang manusia

meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga

perkara: sedekah jariyah ,ilmu yang bermanfa'at baginya dan anak

shalih yang selalu mendoakannya (Shahih Muslim 3084).

Dari hadist di atas dijelaskan bahwasanya ketika manusia

meninggal dunia maka terputuslah semua amalannya kecuali

sadakah jariah, ilmu yang bermanfaat, serta anak shaleh yang

selalu mendoakan kedua orangtuanya. Sadakah jariah disni

termsuk salah satunya adalah harta wakaf, selama harta wakaf yang

di wakafkan masih ada dan di pakai manfaatnya, maka sepanjang

itu juga balasan atau pahala yang bakal di terima para wakif.

b) Sunan Tirmidzi 2340

ثا ٩٤٣٨س انرشيزي دذ ش أت يذص ت ثا دص يسعذج دذ ذ ت ثا د : دذ

يسعد ات ش ع ع ات أت ستاح ع ثا عطاء ت دذ دث س انش ق ت دس

ان در ع ذ ست ع و انقايح ي آدو سهى قال ل ذضل قذو ات عه صهى للا ى ث

فى اكرسث أ ي يان فى أتل شثات ع فى أفا ش ع س ع خ فق أ سأل ع

ا عهى م ف يارا ع

صهى للا انث يسعد ع دذث ات قال أت عسى زا دذث غشة ل عشف ي

ف ف ان س ضع ق ت دس س ق ت دذث انذس سهى إل ي قثم عه ذذث ي

أت سعذ أت تشصج ف انثاب ع دفظ

Page 38: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

19

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Humaid bin Mas'adah

telah menceritakan kepada kami Hushain bin Numair Abu

Mihshan telah menceritakan kepada kami Husain bin Qais Ar

Rahabi telah menceritakan kepada kami 'Atho` bin Abu Rabah dari

Ibnu Umar dari Ibnu Mas'ud dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa

Salam beliau bersabda" :Kaki Anak Adam tidaklah bergeser pada

hari Kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal:

tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang masa mudanya

untuk apa dia pergunakan, tentang hartanya dari mana dia

peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang apa yang telah dia

lakukan dengan ilmunya." Abu Isa berkata: Hadits ini gharib, kami

tidak mengetahuinya dari hadits Ibnu Mas'ud dari Nabi

Shallallahu 'alaihi wa Salam kecuali dari Hadits Al Husain bin

Qais, sementara Husain bin Qais dilemahkan dalam masalah

hadits karena sisi hafalannya, dan dalam bab ini ada hadits dari

Abu Barzah dan Abu Sa'id ) Sunan Tirmidzi 2340)

3) Atsar Sahabat

Adapun beberapa kisah yang mensyariatkan kita untuk

melakukan wakaf produktif ini adalah:

a) Ketika Umar bin Khattab mendapatkan tanah dari Khaibar.

Kemudian ia mendatangi Rasulullah Saw, maka saya katakan

kepadanya, “ saya mendapatkan tanah, dan sebelumnya saya

belum pernah mendapatkan sesuatu yang lebih berharga dari

Page 39: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

20

tanah itu, maka apa yang bisa engkau perintahkan kepada saya?

Rasulullh bersabda,” Apabila kamu mau, kamu bisa menahan

pokoknya dan mendermakan hasilnya”, maka, Umar

mewakfkan tanah itu yang tidak untuk dijual atau diberikan,

melainkan hasilnya dibagikan kepada fakir miskin, kerabat,

para tamu dan musafir. Tidak berdosa bagi orang mengelolanya

untuk memakan darinya dengan cara yang biak, bukan untuk

menu,mpuk dan berlebihan. (HR. Bukhari)

b) Usman bin Affan juga pernah mewakafkan hartanya, ketika

menyambut seruan Rasulullah Saw untuk membeli sumur

rumah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Nasai

dari Abu salamah BI Abdurrahman dan Ahnaf bi Qais. Dalam

sebaian riwayatnya Rasulullah bersabda, barang siapa yang

membeli sumur raumah, dan menimba bersama-sama kaum

muslimin di sumur itu dengan baik, maka ia akan mendapatkan

surga. (HR. Bukhari)

c) Dalam kitab al-Bidayah wa al-Nibayah (Ibn Katsir, 1994: 30),

Ibn Katsir menulis kisah Mukhairik, orang yang beragama

Yahudi yang telah menunaikan janjinya kepada Rasulullah

Saw. Ketika Madinah diserang pada masa peperangan Uhud.

Mukharik telah terbunuh bersama sebagian kaum Muslimin

yang mempertahankan kota madinah. Ketika itu akan

berangakat perang ia berkata, “Jika saya mati dalam

Page 40: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

21

pertempuran, maka harta saya untuk Muhammad Saw untuk

dimanfaatkan sesuai perintah Allah SWT. Harta itu berupa

tujuh areal perkebunan dan telah diterima Rasulullah, lalu

hasilnya dibagiakan untuk kepentingan kaum Madinah

(Mubarok, 2013: 23).

4) Ijma’

Dari segi ijma’, Imam At-Tarmidzi mengatakan.

Diriwayatkan bahwa Syuraih mengingkarinya. Abu Hanifa

mengatakan bahwa wakaf itu tidak lazim. Namun dari Mazhab

Hanafi tidak menyetujui pendapat ini, kecuali Zulfa bin Al Hudail.

At Thahawi meriwayatkan dari Isa bin Aban bahwa Abu Yusuf

(sahabat utama Abu Hanifa) membolehkan jual beli wakaf

kemudian sampai kepadanya riwayat Ibn Umar, kemudian ia

mengatakan kalau sampai kepada Abu Hanifa riwayat tersebut,

pasti ia berpendapat tidak boleh menjual wakaf, lalu Abu Yusuf

menarik kembali pendapat bolehnya menjual wakaf (Ibn Hajar Al

Asqolani, 1379: 403)

5) Peraturan Pemerintah dan Undang-Undang

a) Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960.

b) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1997 tentang Tata Caa

Perwakafan Tanah Milik.

Page 41: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

22

c) Peraturan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 1978 tentang

Perincian Terhadap Peratuan Pemerintah Nomor 28 Tahun

1977 tentang Tata Cara Perwakafan Tanah Milik.

d) Instruksi Bersama Mentri Agama Republik Indonesia dan

Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 1990,

Nomor 24 Tahun 1990 tentang sertifikat Tanah Wakaf.

e) Badan Pertanahan Nasional Nomor 630.1-2782 Tentang

Pelaksanaan Penyertifikatan Tanah wakaf.

f) Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi

Hukum Islam.

g) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf.

h) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 tahun

2006 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun

2004 tentang Wakaf (Elsa Kartika Sari, 2007: 57-58).

c. Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf Produktif

Pengelolaan dan pengembangan wakaf produktif ini tidak bisa

dipisahkan dari peranan para nadzir wakaf, karana produktif atau

tidaknya wakaf yang dikelola tergantung kepada seberapa ahli para

nadzir wakaf dalam mengelolaanya, walaupun para mujtahid tidak

memasukkan nadzir ini pada rukun wakaf tetapi para ulama telah

bersepakat menjadikan nadzir ini sebagai salah satu pokok penting

dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf di Indonesia

(Departemen Agama RI, 2006: 103).

Page 42: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

23

d. Pedoman Pengelolaan Wakaf Produktif

Dalam mengelola wakaf produktif di Indonesia yang pertama

kali adalah pembentukan suatu badan atau lembaga yang

mengkoordinir secara Nasional bernama Badan Wakaf Indonesia

(BWI) sesuai dengan Undang-Undang No 41 tahun 2004.

Badan Wakaf Indonesia (BWI) ini berfungsi untuk

mengembangkan wakaf secara produktif dengan cara membina para

nadzir secara Nasional sehingga dapat meningkatkan taraf hidup

masyarakat. Sesuai dengan pasal 47 ayat (2) mengatakan bahwa Badan

Wakaf Indonesia (BWI) bersifat independen, yang mana pemerintah

berperan sebagai fasilitator yang tugas utamanya adalah

memberdayakan wakaf melalui fungsi pembinaan, baik benda

bergerak maupun tidak bergerak di Indonesia sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat.

Karena tugas dari Badan Wakaf Indonesia (BWI) ini sangatlah

berat, maka anggota dari organisasi ini harus lah ramping dan solid,

yang terdiri dari para ahli dibidangnya, seperti ahli fikih, ahli dalam

bidang ekonomi syariah, ahli perbankan syariah dan para cendikiawan

muslim lainnya (Departemen Agama RI, 2006: 105).

e. Pedoman Pengembangan Wakaf Produktif

Untuk menjamin keberlansungan harta wakaf ini agar bisa terus

berkembang dan memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan

Page 43: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

24

fungsinya, diperlukan dana untuk pemeliharaan diatas biaya-biaya

yang telah dikeluarkan. Seperti penyediaan jasa maupun pada proyek

penghasilan pendapatan, sehingga hal ini membutuhkan pendanaan

atau biaya untuk pemeliharaannya.

Setelah melalui proses investasi hasilnya yang diharapkan

adalah untuk menutup semua biaya investasi dan pemeliharannya.

Hitungan inilah yang menjadi studi kelayakan ekonomi suatu proyek

wakaf. Dengan perkembangan fikih dalam hal transaksi keuangan pada

era sekarang ini, memudahkan penemuan modal untuk pembiayaan

pengelolaan harta wakaf produktif.

Model pembiayaan secara Islami ini haruslah dipertahankan

untuk meningkatkan kualitas hidup umat. Buku fikih klasik

menjelaskan lima cara pembiayaan proyek wakaf produktif secara

tradisional seperti: Pembiayaan wakaf dengan menciptakan wakaf baru

untuk mengembangkan harta wakaf yang lama, pinjaman untuk

pembiayaan kebutuhan operasional harta wakaf, penukaran pengganti

harta wakaf, model pembiayaan sewa berjangka panjang dengan

pembayaran di muka yang besar (hukr), model pembiayaan sewa

dengan dua kali pembayaran (ijarataini).

Dari kelima model pembiayaan ini empat dari model

pembiayaan hanya membiayaan operasional dan mengembalikan

produktifitas semua harta wakaf (Departemen Agama RI, 2006: 112-

Page 44: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

25

118). Seiring perkembangan fikih untuk transaksi keuangan dalam dua

puluh tahun trakhir ini sejalan dengan tumbuhnya lembaga keuangan

Islami, maka memudahkan nadzir dalam menemukan model-model

pembiayaan untuk pengelolaan wakaf produktif diantaranya adalah :

1) Model Pembiayaan Murabahah

Dalam pembiayaannya nadzir dapat melakukan akad

murabahah dengan bank atau lembaga keuangan untuk pembelian

bahan material seperti traktor, cangkul, bibit, pupuk dan barang-

barang yang dibutuhkan. Untuk pembayaran atas pembelian

barang-barang akan dibayar kepada bank atau lembaga keuangan

dengan cara dicicil dari hasil pengembangan wakaf.

2) Model Pembiayaan Istisna

Dalam model pembiayaan ini nadzir wakaf memesan

barang yang dibutuhkan untuk pengembangan wakaf kepada bank

atau lembaga keuangan, lalu bank atau lembaga keuangan

membuat kontrak dengan kontraktor untuk memenuhi pesanan

pengelola harta wakaf melalui bank atau lembaga keuangan,

sedangkan untuk pembayaran bisa di bayar di awal, di cicil dan di

akhir.

3) Model Ijarah.

Page 45: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

26

Model pembiayaan ini merupakan penerapan ijarah dimana

pengelola harta wakaf tetap memegang kendali penuh atas

manajemen proyek. Dalam pelaksanaannya, pengelola harta wakaf

memberikan ijin yang berlaku untuk beberapa tahun saja kepada

penyedia dana untuk mendirikan sebuah gedung di atas tanah

wakaf. Lalu nadzir menyewa bangunan tersebut yang pada saat itu

milik penyedia dana untuk keberlansunagan pengelolaan wakaf dan

nadzir membayar sewa kepada penyedia dana untuk pendirian

bangunan tersebut secara berkala.

4) Model Mudharabah

Pada model pembiayaan mudharabah modal diberikan

kepada orang yang berniaga dan pemilik modal mendapatkan

persentase dari hasil keuntungan yang di dapat sesuai kesepakatan.

Sedangkan keti usaha yang di jalankan rugi tidak disebabkan oleh

kelalain pengelolaa maka semuanya menjadi tanggung jawab

pemilik modal, tetapi jika kerugian disebabkan karna kelalain

pengelolaa maka semuanya akan menjadi tanggung jawab

pengelola sepenuhnya.

5) Model pembiayaan musaqqat dan muzaraahh

Model pembiayaan musaqat di jadikan model pembiayaan

untuk lahan seperti sawah, perkebuanan maupun ladang. Dalam

model pembiayaan musaqat ini kerjasama yang di lakukan adalah

Page 46: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

27

pada perawatan tanaman, seperti penyiangan, pengairan hingga

panen dengan peralatan yang dimiliki. Pihak yang menjadi patner

kerjasama ini akan mendapatkan persentase dari hasil panen

tersebut.

Model pembiayaan muzaraah adalah kerjasama antara

pemilik modal dan petani. Dalam hal ini pemilik lahan

memberikan lahan untuk dikelola oleh petani sedangkan hasil dari

lahan tersebut akan di bagi sesuai kesepakatan, pada model

pembiayaan muzaraah ini benih yang bakal di tanam di berikan

oleh pemilik lahan. Sedangkan pada model mukhabaroh benih

berasal dari pengelolaa lahan pertanian (Departemen Agama RI,

2006: 119-124).

f. Strategi Pengembangan Wakaf produktif

Sebagaimana yang kita ketahui wakaf telah memiliki peranan

penting dalam peningkatan perekonomian Indonesia, maka alangkah

baiknya kita mengkaji, menganalisis, dan mengembangkan strategi

pengelolaan dalam rangka pengembangan wakaf di Indonesia.

Khususnya tanah-tanah wakaf yang strategis, karana masih banyak

tanah-tanah wakaf yang ada di Indonesia belum menjadi wakaf

produktif. Oleh karena itu dalam pengelolaan wakaf ini kita bisa

menerapkan sistim pengelolaan wakaf yang ada di Negara-Negara

muslim lainnya seperti Mesir, Yordania dan Banglades, karna dengan

Page 47: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

28

tanah-tanah wakaf yang bersifat wakaf produktif ini bisa meningkatkan

perekonomian umat. Di Indonesia masih sedikit para wakif yang

mewakafkan tanahnya dalam bentuk wakaf produktif, karna para wakif

hanya mewakafkan tanahnya tetapi tidak memikirkan bagaimana

pendanaan dari wakaf tersebut, jika ini terjadi maka kita harus

berusaha untuk memenuhi pendanaan itu (Direktorat BIMAS dan

Penyelenggara Haji, 2003: 87-88).

Oleh karena itu, diperlukan strategi rill agar tanah-tanah wakaf

yang begitu banyak dapat segera diberdayakan untuk kepentingan

kesejahteraan umat, dalam hal ini strategi rill yang harus dilakukan

adalah dengan kemitraan. Lembaga-lembaga nadzir haruslah menjalin

kemitraan usaha dengan pihak-pihak lain yang mempunyai modal dan

ketertarikan usaha sesuai dengan posisi tanah yang ada. Dalam sistem

kerjasama yang dilakukan dengan pihak ketiga haruslah menggunakan

sistem syariah seperti mudharobah maupun musyarakah.

Pihak ketiga disini adalah :

1) Lembaga investasi usaha yang berbentuk badan usaha non lembaga

jasa keuangan. Lembaga ini berasal dari lembaga lain diluar wakaf

atau lembaga wakaf lain yang tertarik atas kerjasama tersebut.

2) Investasi perseorangan yang memiliki modal cukup. Modal yang

ditanamkan berbentuk saham kepemilikan sesuai dengan kadar

nilai yang ada.

Page 48: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

29

3) Lembaga perbankan syariah atau keuangan syariah lainnya sebagai

pihak yang memiliki dana pinjaman. Dana pinjaman yang akan

diberikan kepada pihak nadzir wakaf berbentuk kartu kredit

dengan sistem bagi hasil melalui study kelayakan oleh pihak bank

(Departemen Agama RI, 2006: 121-122).

Selain itu semua untuk mengimplementasikan wakaf produktif

maka diperlukan juga stratergi-strategi yang dapat mengembangkan

seperti :

1) Sosialisasi Peraturan per Undang-Undang dan paradigma baru

wakaf dalam rangka memasyarakatkan Peraturan Perundang-

Undang Tentang wakaf dan Paradigm baru Wakaf di Indonesia

2) Sertivikasi, inventarisasi, dan advokasi harta benda wakaf untuk

menjalankan amanat Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004

tentang Wakaf terkait dengan pengamanan harta benda wakaf di

Indonesia.

3) Peningkatan kualitas nadzir dan lembaga wakaf karena nadzir

adalah ujung tombak pengelolaan dan pengembangan wakaf.

Nadzir haruslah di berikan motivasi dan pembinaan untuk

pengelolaan wakaf produktif secara professional (Dewi Sri Indriati,

2017: 137).

2. Manajemen

a. Pengertian Manajemen

Page 49: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

30

Prinsip-prinsip manajemen dalam Islam merupakan prinsip

yang universal dan berlaku bagi semua golongan masyarakat di dunia.

Dalam Islam prinsip manajemen digali berdasarkan al-Quran dan

Hadist. Dalam perwakafan, pengelola wakaf atau nadzir sangat

membutuhkan manajemen dalam melakukan tugasnya. Manajemen

digunakan untuk mengatur kegiatan pengelolaan wakaf, menghimpun

wakaf uang dan menjaga hubungan baik nadzir, wakif dan masyarakat.

Karena begitu banyak tanah-tanah wakaf yang ada di Indonesia tidak

terkelola dengan baik yang mengakibatkan penurunan harga tanah

wakaf tersebut.

Manajemen berasal dari bahasa Inggris Management dengan

kata kerja to manage yang artinya mengendalikan atau mengelola.

Menurut Peter F. Drucker, manajemen adalah seni atau proses dalam

menyelesaikan sesuatu terkait dengan pencapain tujuan agar tujuan

dari organisasi dapat dicapai secara efisien dan efektif. Pada dasarnya

dalam islam maupun ilmu ekonomi lainnya manajemen memiliki

makna yang sama yaitu sebagai ilmu dan seni kepemimpinan. Menurut

Ahmad al-Shahab mengemukakan manajemen merupakan sebuah

proses yang dilakukan dengan mengarahkan semua sumber daya untuk

mewujudkan tujuan yang sudah ditetapkan (Rozalinda, 2015: 72)

Dalam wakaf, manajemen diperlukan sebagai upaya agar

kegiatan pengelolaan wakaf dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Jadi, manajemen wakaf merupakan proses membuat perencanaan,

Page 50: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

31

pengeorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan berbagai usaha

dari nadzir, kemudian menggunakan semua sumber daya organisasi

untuk mencapai tuajan tertentu (Rozalinda, 2015: 74).

b. Fungsi Manajemen Dalam Pengelolaan Wakaf

1) Perencanaa (Planning)

Perencanaan merupakan keputusan utama tentang apa yang

akan dilakukan, Ahmad Ibrahim Abu Sinn mengatakan

perencanaan strategis sebagai proses penentuan tujuan organisasi,

penentuan kebijakan, dan program yang diperlukan untuk

mencapai sasaran tertentu dalam rangka mencapai tujuan.

Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang penting dan ini

peran penting setiap manajer.

Dari pendapat para ahli, ada tiga hal mendasar dalam

perencanan wakaf :

a. Dari posisi proses , perencanaan merupakan proses dasar yang

digunakan untuk pengelolaan wakaf untuk menetapkan sumber

daya yang dibutuhkan dan menetapkan standar keberhasilan.

b. Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan akan mempengaruhi

dan memberikan wewenang pada nadzir untuk menentukan

rencana kegiatan.

Page 51: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

32

c. Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan

pengambilan keputusan dalam waktu jangka panjang mengenai

apa yang akan dilakukan nadzir.

Perencanaan berisi rumusan tindakan-tindakan yang

penting untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan

maksud dan tujuan yang ditetapkan. Jadi seorang manajer wakaf

haruslah memikirkan terlebih dahulu sasaran dan tindakan

berdasarkan metode, rencana, logika. Karena perencanaan akan

menentukan tercapai atau tidaknya tujuan suatu organisasi dan

perencaan merupakan proses berkesinambungan yang

mencerminkan dan menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi

di lingkungan sekitar organisasi (Rozalinda, 2105: 75-76).

2) Pengorganisasian (Organizing)

Pengeorganisasian adalah proses mengatur dan

mengalokasikan pekerjaan, wewenang, dan sumber daya di antara

anggota organisasi sehingga mereka dapat mencapai tujuan dari

organisasi. Menurut Ahmad Ibrahim Abu Sinn mengatakan,

pengorganisasian pada hakikatnya mengandung pengertian sebagai

proses penetapan struktur peran melalui penentuan aktivitas-

aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi,

pengelompokan aktivitas-aktivitas, penugasan kelompok-kelompok

Page 52: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

33

kepada manajer, pendelegasian wewenang dan informasi, baik

horizontal maupun vertikal.

Dengan adanya pengorganisasian, memungkinkan untuk

mengatur sumber daya insani nadzir wakaf, guna untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan dengan segala potensi secara efisien

dan efektif. Dalam proses pengorganisasian wakaf, manajer wakaf

atau nadzir mengalokasikan sumber daya organisasi sesuai dengan

rencana yang telah dibuat berdasarkan kerangka kerja organisasi

(Rozalinda, 2015: 77).

3) Kepemimpinan (Leading)

Kepemimpinan adalah melakukan interaksi dengan

manusia hari demi hari, membantu mengarahkan, dan memberikan

inspirasi pada mereka untuk mencapai tujuan tim dan organisasi.

Tiga unsur penting dari pengertian kepemimpinan adalah pertama,

kepemimpinan melibatkan orang lain, karyawan, atau anggota.

Kedua, kepemimpinan berkaitan erat dengan pencapain tujuan

organisasi. Ketiga, kepemimpinan adalah kemampuan

menggunakan berbagai bentuk kekuasaan untuk mempengaruhi

tingkah laku anggota dengan berbagai cara.

Seorang pemimpin memiliki peran yang krusial dalam

menentukan maju mundurnya sebuah perusahaan. Untuk itu, ketua

nadzir , baik nadzir perorangan, organisasi maupun yayasan harus

Page 53: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

34

memiliki kemampuan mengarahkan dan memimpin anggota atau

bawahannya untuk maju dalam rangka meraih tujuan bersama.

Seorang pemimpin harus memiliki beberapa kompetensi yang

mencerminkan pilar-pilar sebuah kepemimpinan. Kompetensi ini

berhubungan dengan wawasan pemimpin untuk mengetahui

kondisi lingkungan dimana harta wakaf itu berada (Rozalinda,

2105: 81).

Kompetensi yang harus dimiliki seorang pemimpin :

a. Kemampuan Strategis

Kemampuan strategis adalah kemampuan untuk

membuat perancanaan strategis, kebijakan, atau program-

program yang harus dijalankan untuk mewujudkan tujuan

wakaf. Untuk mendukung kemampuan strategis ini, maka

manajer harus memiliki kemampuan. Pertama, kemampuan

konseptual, keahlian berfikir secara abstrak, sistematis,

termasuk dalam menganalisis dan mendiagnosis masalah.

Kedua, keahlian dalam mengambil keputusan, keahlian dalam

mengidentifikasi dan menawarkan alternatif penyelesain

masalah. Ketiga, keahlian dalam mengelola waktu,

memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien.

b. Kemampuan Interpersonal

Page 54: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

35

Kemampuan interpersonal diartikan sebagai

kemampuan pemimpin untuk membina hubungan baik,

berkomunikasi, berinteraksi, dengan para bawahan dan seluruh

elemen masyarakat. Kemampuan interpersonal pemimpin bisa

di aplikasikan dalam perilaku dan kepemimpinan dihadapan

para bawahan, dan kemampuan berinteraksi dengan

masyarakat.

c. Kemampuan Teknis

Kemampuan teknis diartikan sebagai pengetahuan dan

kemampuan khusus yang dimiliki seorang pemimpin untuk

menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik mungkin

atau kemampuan menggunakan peralatan tertentu guna

memperlancar pekerjaan (Rozalinda, 2015 :83).

4) Pengawasan (Controling)

Pengawasan merupakan proses yang dilakukan untuk

memastikan seluruh rangkain kegiatan yang telah

direncanakan, diorganisasikan, dan diimplementasikan agar

bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun

terjadi berbagai perubahan. Pengawasan merupakan fungsi

derivasi yang bertujuan untuk memastikan, bahwa aktivitas

manajemen berjalan sesuai dengan tujuan yang direncanakan

dan menyingkap kesalahan, penyelewengan, serta memberi

Page 55: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

36

tindakan korektif. Dalam prinsip Islam pengawasan tidak hanya

dikenal dengan pengawasan yang bersifat eksternal semata,

tetapi juga internal. Internal muncul dari sikap amanah dan adil

dalam setiap pekerjaan (Rozalinda, 2015: 84).

c. Pola Pengelolaan Wakaf

1) Mekanisme Kerja

a. Perorangan

Nadzir perorangan adalah nadzir yang dalam

pengelolaan dan pengembangan wakafnya terdiri dari 3 orang

atau lebih. Dalam hal ini mekanisme kerjanya harus jelas.

Untuk hal itu haruslah di bentuk badan pengurus yang

menepati jabatan sebagai ketua, sekretaris, bendahara dan

sebagainya. Dalam hal ini haruslah dibangun hubungan secara

internal yaitu hubungan baik atar sesama nadzir atau pengurus

serta secara eksternal dengan pemerintahan dan masyarakat.

b. Nadzir Berbadan Hukum

Pembagaian kerja dan kerangka jabatan pada nadzir

berbadan hukum ini sama halnya dengan nadzir perorangan.

Bedanya dengan nadzir perorangan adalah dalam hal

pengambilang keputusan yang mana dalam pengambilan

keputusan, nadzir berbadan hukum harus mempertimbangakan

segala keputusan sesuai dengan organisasi induk. Hubungan

Page 56: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

37

eksternalnya tidak ahanya dengan pemerintah tetapi juga

dengan oraganisasi diatasnya.

2) Pola Koordinasi

a. Nadzir Perorangan

Nadzir peroranga dalam pembentukan kepengurusan

ditunjuk lansung oleh Kantor Urusan Agama (KUA)

Kecamatan setempat atas saran dari Mejlis Ulama Kecamatan.

Dalam hal ini perlu adanya hubungan yang baik untuk

pengelolaan dan pengembangan wakaf serta jika terjadinya

masalah dengan KUA setempat.

b. Nadzir Berbadan Hukum

Dalam hal ini pola koordinasi nadzir berbadan hukum

sama dengan nadzir perorangan. Tetapi ditambah dengan

koordinasi kepada organisai induknya. Selain dengan

organisasi induknya, nadzir berbadan hukum harus tetap

melakukan koordinasi dengan pemerintahan.

c. Hubungan kerja antara dua macam nadzir ini adalah bersifat

horizontal, yang mana antara nadzir perorangan dan nadzir

berbadan hukum bisa melakukan kerja sama atau konsultasi

tanpa meliahat bentuk nadzir yang mereka miliki. Karna tujuan

dari kedua bentuk nadzir tersebut adalah sama-sama untuk

mengelola dan mengambangakan harta benda wakaf yang ada.

Page 57: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

38

3) Aspek Sumber Daya Manusia

Sebuah lembaga atau organisasi akan mencapai tujauan

yang telah ditetapkan jika sumber daya manusia yang ada

didalamnya memadai. Dalam hal ini pengelolaan dan

pengembangan wakaf yang paling memiliki peranan penting adalah

para nadzir wakaf. Jadi untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, nadzir wakaf haruslah memiliki keterampilan,

kreatifitas serta rasa kepedulian terhadap pemanfaatan wakaf

tersebut. Oleh karena itu nadzir wakaf haruslah memiliki aspek-

aspek berikut :

a. Aspek pengetahuan, nadzir harus mengerti tentang :

1. Kewajiban, hak serta fungsi nadzir

2. Tata cara pengelolaan wakaf

3. Tata cara membina dan membimbing pemanfaatan wakaf

b. Aspek keterampilan, dalam hal ini nadzir diharapkan memiliki

keterampilan dalam :

1. Melakukan pelayanan administrasi wakaf

2. Pembukuan keuangan wakaf

3. Mengatur kebersiahan dan ketertiban sarana wakaf

4. Mengumpulakan dana untuk pengembangan wakaf

5. Melakukan pencatan serta dokumentasi wakaf

6. Mampu melakukan advokasi serta sosialisasi fatwa DSN

MUI tentang wakaf

Page 58: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

39

7. Memberdayakan wakaf secara efektif

c. Aspek Perilaku, ini merupakan salah satu aspek yang sangat

penting dimiliki nadzir wakaf

1. Peduli terhadap kepentingan dan kemajuan wakaf

2. Aktif dengan masyarakat untuk pemanfaatan hasil wakaf

dalam pengembangan ekonomi umat

3. Meningkatkan produktifitas serta membangun kerja sama

dengan pihak swasta dan lain sebagainya

4. Tanggap terhadap masalah dan kesulitan dalam mengelola

wakaf (Hasan Asy’ari, 2016: 63-65)

d. Hambatan dan Tantangan Pengelolaan Wakaf Secara Umum di

Indonesia

1) Pemahaman masyarakat Indonesia terhadap perwakafan masih

sangat lugu karena sikap jujur yang tinggi dan saling percaya satu

dengan yang lain di masa-masa awal. Hal ini yang sering

menimbulkan persengketaan karena tidak adanya bukti-bukti yang

mampu menunjukkan bahwa benda-benda wakaf tersebut telah

diwakafkan. Hal ini disebabkan oleh :

a. Ikrar wakaf

Masih banyak dari wakif yang mengikrarkan wakaf secara lisan

tanpa tulisan, hal ini berlandasan atas saling kepercayaan.

b. Harta benda wakaf yang diwakafkan

Page 59: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

40

Pemikiran masyarakat Indonesia adalah harta benda yang bisa

diwakafkan hanyalah berupa benda tidak bergerak seperti

tanah, kebun, panti asuhan, sekolah, masjid dan lain

sebagainya.

c. Kedudukan harta setelah diwakafkan

Sebagian besar umat Islam berpendapat bahwa wakaf itu

adalah sesuatu yang mengikat, wakif tidak bisa menarik

kembali dan membelanjakannya yang dapat mengakibatkan

perpindahan hak milik, dan juga tidak mengikrarkan bahwa

benda wakaf itu menjadi hak milik orang lain, juga tidak dapat

menjual, menggadaikan, menghibahkan serta mewariskan.

d. Boleh tidaknya tukar menukar harta wakaf

Dalam masalah ini, sebagian besar wakif dari umat Islam

Indonesia berpegang pada pandangan konservatifnya Asy-

Syafi’i yang mengatakan bahwa harta wakaf tidak boleh

ditukar dengan alasan apapun (Departemen Agama RI, 2006:

60-64).

2) Banyaknya tanah wakaf yang tidak strategis dan pro-kontra

mengenai pengalihan wakaf untuk tujuan produktif.

Menurut data departemen Agama dari seluruh tanah wakaf

yang diwakafkan, tidak seluruhnya yang berlokasi strategis,

sehingga tanah ini tidak memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Dengan minimnya pendanaan untuk pengelolaan tanah wakaf ini,

Page 60: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

41

mengakibatkan tanah tersebut tidak menghasilkan output.

Permasalahan seperti ini bisa saja diatasi dengan cara menjual

tanah tersebut dan hasil penjualannya di belikan untuk tanah yang

beralokasi strategis, sehingga tanah yang di beli dari hasil

penjualan bisa di produktifkan. Akan tetapi kebanyakan

pemahaman para wakif tetap pada awal yaitu tanah wakaf ini

bersifat abadi dan kepemilikannya dikembalikan kepada Allah.

Padahal dengan mengalihkan tanah yang tidak strategis ke tanah

yang strategis bisa menghasilkan output (Rozalinda, 2015: 70).

3) Banyaknya tanah yang belum bersertifikat

Hingga pada saat ini sangat banyak tanah-tanah wakaf yang

belum memiliki sertifikat, karena banyak dari tanah wakaf yang

tidak memiliki bukti perwakafan, seperti surat-surat yang

memberikan keterangan bahwa tanah tersebut telah diwakafkan.

Tanah wakaf yang tidak memiliki bukti ini karena masih banyak

dari wakif yang menjalankan tradisi lisan dengan kepercayaan

yang tinggi jika akan mewakafkan tanahnya kepada nadzir

perorangan maupun lembaga (Rozalinda, 2015: 75).

4) Nadzir wakaf masih tradisional- konsumtif

Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) nadzir

wakaf, karena banyak dari para wakif menyerahkan harta wakafnya

berdasarkan kepercayaan kepada guru, ustadz, kiai dan sebagainya,

Page 61: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

42

sedangkan mereka tidak mempertimbangkan kualitas

manajerialnya, yang mengakibatkan benda-benda wakaf tidak

terurus. Selain itu banyak dari para nadzir yang tidak memiliki

kemauan yang kuat dalam membangun semangat pemberdayaan

wakaf untuk kesejahteraan umat. Bahkan ada dari beberapa nadzir

wakaf yang mengambil keuntungan secara sepihak dan menyalah

gunakan peruntutan benda wakaf. Padahal nadzir wakaf ini adalah

yang paling berperan untuk pengembangan wakaf produktif

sehingga bisa di bermanfaat bagi orang banyak (Rozalinda, 2015:

77).

5) Kurangnya sosialisasi lebih luas terhadap paradigma baru tentang

pengembangan wakaf produktif. Sosialisasi masih dengan

memasukkan wakaf sebagai instrument pengembangan ekonomi

umat menjadi aspek penting bagi gagasan wakaf produktif. Dengan

minimnya pengetahuan masyarakat bahwa wakaf produktif adalah

salah satu cara untuk memecahkan masalah perekonomian harus di

tuntaskan.

6) Minimnya para inisiator (promotor) dari umat Islam yang

membuka akses kepada investor dari Timur Tengah yang memiliki

dana melimpah. Banyaknya kekayaan wakaf yang di miliki oleh

umat Islam Indonesia seharusnya menjadi daya tarik untuk

pengembangan secara lebih produktif dengan melibatkan para

Page 62: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

43

investor asing yang perhatian terhadap pengembangan wakaf

(Dewi Sri Indriati, 2017: 145).

e. Pengelolaan Wakaf Produktif untuk Pemberdayaan Ekonomi

Umat

Wakaf produktif adalah wakaf yang barang pokoknya di

produktifkan untuk menghasilkan surplus untuk pembiayaan

pengelolaannya serta surplus inilah yang digunakan untuk

kemashlahatan umat. Tetapi pada saat ini masih banyak dari tanah-

tanah wakaf yang belum di produktifkan. Wakaf produktif merupakan

salah satu ekonomi umat sehingga dengan terlaksananya wakaf

produktif ini bisa dijadikan sebagai alternatif pengembangan, pelatihan

serta pendanaan bagi umat dalam rangka menuju kemandirian financial

sehingga terciptanya kemandirian ekonomi umat.

Untuk hal ini ada beberapa cara pemberdayaan wakaf demi

kepentingan ekonomi umat :

1) Pemberian hasil harta wakaf kepada pihak tertentu tidak berupa hal

yang bersifat akan habis, akan tetapi wakaf yang diberikan kiranya

bermanfaat sebagai kepentingan umum, adapun yang di berikan

berupa wakaf rumah, toko atau daerah yang produksinya masih

kecil, maka berikan wakaf yang bisa meningkatkan produksi

mereka.

Page 63: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

44

2) Lembaga wakaf seharusnya tidak hanya menerima wakaf berupa

tanah tetapi menerima benda-benda wakaf seperti wakaf tunai,

surat-surat berharga, wakaf saham dan lain sebagainya (Dewi sri

Indriati, 2017: 145).

3. Nadzir

a. Pengertian Nadzir

Secara bahasa nadzir berasal dari bahasa Arab Nadzira-

yandzaru yang artinya mengurus atau menjaga (Taufiq Hamami,

2003: 97). Sedangkan dalam terminologi fikih, nadzir adalah orang

yang diberi kewajiban dan kekuasaan untuk mengelola dan mengurus

harta benda wakaf (Ibnu Syihab al-Ramli, 1996: 610). Menurut istilah

nadzir juga dikatakan sebagai lembaga yang di amanahkan untuk

mengelola dan mengurusi haarta benda wakaf sesuai dengan tujuan

dari wakaf itu sendiri (M. Daud, 1998: 91). Berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 28 tahun 1997 butir keempat menjelaskan bahwa

nadzir merupakan badan hukum atau kelompok yang diberikan tugas

untuk pengurusan dan pemeliharaan harta benda wakaf.

b. Syarat-Syarat Nadzir

Dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf tidak bisa

dipisahkan dari peranan para nadzir, walapun dalam Al-Quran dan

Hadist tidak ada yang menjelaskan tentang nadzir secara terperinci.

Akan tetapi para ulama telah sepakat menjadikan nadzir menjadi salah

Page 64: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

45

satu pokok penting dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf. Oleh

karena itu untuk menjadi seorang nadzir haruslah memenuhi kriteria

atau syarat-syarat tertentu :

1. Memiliki keahlian dalam melaksanakan perbuatan hukum Mukallaf

agar bisa mengelola wakaf dengan baik.

2. Memiliki kreatifitas yang tinggi (Ahmad Rofiq M.A, 1998: 499).

Menurut Kompilasi Hukum Islam pasal 219 menjelaskan syarat-

syarat nadzir sebagai berikut :

1. Nadzir perorangan sebagaimana tercantum dalam pasal 215 ayat

(4) harus memenuhi syarat :

a. Warga Negara Indonesia (WNI)

b. Beragama Islam

c. Sudah dewasa

d. Sehat jasmani dan rohani

e. Tidak berada dibawah pengampunan

f. Berdomisili di kecaman tempat harta benda yang diwakafkan

2. Jika Nadzir yang berbentuk badan hukum harus memenuhi syarat-

syarat sebagai berikut :

a. Badan hukum Indonesia dan bertempatan di Indonesia

b. Adanya perwakilan di Kecamatan tempat letak harta wakaf

c. Badan hukum yang bertujuan untuk kepentingan peribadatan

atau yang lainya sesuai dengan ajaran agama Islam

Page 65: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

46

d. Seluruh pengurus harus memenuhi syarat-syarat sebagai

seorang nadzir

3. Nadzir dalam ayat (1) dan (2) adalah nadzir yang telah terdaftar di

Kantor Urusan Agama Kecamatan setempat setelah mendapatkan

pengesahan dari Majlis Ulama Kecamatan dan Camat.

4. Sebelum melaksanakan tugasnya, nadzir harus mengucapkan

sumpah di Kantor Urusan Agama Kecamatan yang disaksikan

sekurang-kurangnya 2 orang

5. Satu unit perwakafan hanya diperbolehkan sekurang-kurangnya 3

oranga dan sebanyak-banyaknya 10 orang yang di angkat oleh

kepala Kantor Urusan Agama atas saran Majlis Ulama Kecamatan

dan camat setempat berdasarkan pasal 25 ayat (5).

Dalam buku paradigm baru wakaf di Indonesia yang

diterbitkan Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Departemen

Agama RI membagi syarat nadzir menjadi tiga bagian yaitu :

1. Syarat moral

a. Memahami tentang hukum wakaf dan ZIS, dbaik dilihat dari

syari’ah maupun Peraturan Perundang-Undangan RI

b. Dapat dipercaya dalam proses pengelolaan wakaf

c. Konsisten menyangkut perkembangan usaha

d. Sungguh-sungguh dan suka tantangan

e. Cerdas, baik emosional maupun intelektual

2. Syarat menejemen

Page 66: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

47

a. Memiliki kapabilitas dan kapasitas yang baik dalam leadership

b. Visioner

c. Memiliki kecerdasansecara intelektual, sosial dan

pemberdayaan

d. Professional

e. Memiliki perencanaan atau program kerja yang jelas

3. Syarat bisnis

a. Mempunyai pengalaman

b. Mempunyai keinginan

c. Mempunyai feeling dalam melihat peluang usaha

Dari syarat-syarat diatas dapat diketahui bahwa seorang nadzir

merupakan ujung tombak atau bagian utama dalam penjagaa,

pengelolaan dan pengembangan wakaf agar bisa di manfaatkan bagi

para penerimanya (Departemen Agama RI, 2007)

c. Macam-Macam Nadzir

1) Perorangan

Nadzir perorangan adalah nadzir yang dalam pengelolaan

dan pengembangan wakafnya terdiri dari 3 orang atau lebih. Dalam

hal ini mekanisme kerjanya harus jelas. Untuk hal itu haruslah di

bentuk badan pengurus yang menepati jabatan sebagai ketua,

sekretaris, bendahara dan sebagainya. Dalam hal ini haruslah

dibangun hubungan secara internal yaitu hubungan baik sesama

Page 67: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

48

nadzir atau pengurus serta secara eksternal dengan pemerintahan

dan masyarakat.

2) Nadzir Berbadan Hukum

Pembagaian kerja dan kerangka jabatan pada nadzir

berbadan hukum ini sama halnya dengan nadzir perorangan.

Bedanya dengan nadzir perorangan adalah dalam hal

pengambilang keputusan yang mana dalam pengambilan

keputusan, nadzir berbadan hukum harus mempertimbangakan

segala keputusan sesuai dengan organisasi induk. Hubungan

eksternalnya tidak ahanya dengan pemerintah tetapi juga dengan

oraganisasi diatasnya.

d. Kewajiban dan Hak Nazdir

Dalam pengelolaan wakaf, seorang nadzir memiliki kewajiban

untuk menjaga kondisi harta benda wakaf agar tetap terjaga dan

dipertahankan. Dalam kitab Fathul Wahab menjelaskan bahwa yang

bertanggung jawab dalam pengelolaan, pengembangan,

mengumpulkan serta mendistribusi kepada orang-orang yang berhak

menerimanya (Abi Yahya Zakariyah Al-Anshori, t.th: 209). Dalam

mengelola dan mengembangakan harta wakaf agar tetap kekal dan

bermanfaat, nadzir bisa mempekerjakan beberapa orang untuk

membantu dalam menjalankan urusan-urusan yang berkaitan dengan

kewajiban nadzir (Ibnoe Wahyudi M, 2005: 119).

Page 68: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

49

Dalam mengurus dan mengawasi harta wakaf, nadzir memiliki

kewajiban untuk :

1. Menjaga salinan lembar Akta Ikrar Wakaf. Hal ini sangatlah

penting dilakukan karna lembar Akta Ikrar Wakaf merupakan bukti

nyata pemindahan hak kepemilikan harta wakaf dari wakif, serta

untuk mencegah terjadinya persengketaan terhadap harta wakaf

tersebut.

2. Menjaga, mengurus serta memanfaatkan harta wakaf dan berusaha

untuk terus meningkatkan produktifitas hasil wakaf.

3. Memanfaatkan hasil wakaf sesuai denga ikrarnya (Taufiq Humami,

2003: 107-108)

Selain kewajiban diatas, para nadzir juga mempunyai

kewajiban sebagai berikut :

1. Mengurus serta mengawasi harta benda wakaf yang terdiri dari:

a. Menyimpan lembar kedua Salinan Ikrar Wakaf

b. Memelihara tanah wakaf

c. Memanfaatkan tanah wakaf

d. Berusaha meningkatkan hasil wakaf

e. Membuat pembukuan dan administrasi yang meliputi :

1) Catatan tentang keadaan tanah wakaf

2) Catatan pengelolaan dan hasil tanah wakaf

Page 69: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

50

3) Catatan tentang pemanfaatan hasil tanah wakaf (Abdurrahman,

1991: 34)

2. Melaporkan kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan tentang:

a. Hasil pencatatan tanah milik oleh Pejabat Agraria

b. Perubahan status tanah milik yang telah diwakafkaan

c. Pelaksanaan kewajiban mengurus dan mengawasi harta benda

wakaf serta melaporkan hasilnya setiap setahun sekali

3. Melaporkan anggota nadzir yang berhenti dari jabatannya

4. Mengusulkan kepada Kantor Urusan Agama untuk bakal calon

pengganti anggota yang berhenti (Mohammad Daud Ali, 1988:

114).

Dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf produktif, para

nadzir berhak mendapatkan upah yang layak demi keberlansungan

hidupnya (Abdul Gofar, 2002: 77). Sedangkan menurut para fuqoha

nadzir berhak mendapatkan upah yang layak terhitung dari awal nadzir

mulai mengurus, mengelolaa, mengembangkan serta mencakup dalam

pengumpulan dan pendistribusian hasil wakaf sebagai balasan dari

perkerjaan para nadzir beserta rekan-rekanya (Muhammad Abid

Abdullah Al-Kabisi, 2004: 500).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 28 Tahun 1997

dijelaskan bahwa fasilitas serta besarnya penghasilan yang diterima

nadzir ditentukan oleh Mentri Agama. Sedangkan dalam Undang-

Undang nomor 41 tahun 2004 pasal 12 dijelaskan bahwa nadzir wakaf

Page 70: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

51

menerima imbalan dari hasil bersih pengelolaan harta wakaf tidak

lebih dari 10% (Elimartati, 2010: 107-108). Selain itu, dalam

melaksanakan tugasnya nadzir juga mendapatkan pembinaan dari

menteri dan Badan Wakaf Indonesia (BWI), serta harus terdaftar pada

Menteri dan juga Badan Wakaf Indonesia (BWI).

B. Penelitian Terdahulu

Dari penelusuran yang penulis lakukan, maka ada beberapa

kajian ilmiah yang berkaitan dengan pembahasan tentang “Pengelolaan

dan Pengembangan Wakaf Produktif di Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia “ diantaranya :

Manajemen Wakaf Produktif oleh Rozalinda.yang diterbitkan

pada tahun 2015. Buku ini menjelaskan tentang panduan pengelolaan

harta wakaf produktif dan juga perkembangan pengelolaan wakaf di

dunia internasional sampai dengan pengelolaan wakaf produktif di

Indonesia.

Badru Rohmat, Strategi Pengelolaan Wakaf uang secara

Produktif pada Baitul Mal Muamalat (Badru Rohmat, 2010). Hasil

penelitianya adalah apabila harta wakaf berupa wakaf uang tunai maka

harta wakaf tersebut dikelola oleh nazhir yang terdiri dari dua pihak,

yaitu manajer pendayagunaan wakaf, manajer dalam hal ini adalah

Baitul Mal Muamalat (BMM) dan Pelaksana Administrasi Dana

Wakaf yaitu PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Keduanya

Page 71: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

52

menyelenggarakan kerjasam pengelolaan dana wakaf secara bersama-

sama bertanggung jawab atas penerimaan dan pengelolaan dana wakaf

serta melaporkannya kepada wakif .

Hasan Asy’ari, Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf

Produktif di Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Yasini

(Hasan Asy’Ary, 2016). Hasil penelitiannya adalah wakaf produktif

yang diterima Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Yasin

berkembang baik dengan legalnya badan hukum koperasi yang

memberikan peluang besar untuk pengelolaan dan pengembangan

wakaf di Yayasan pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Yasin di masa

mendatang. Yang terutama dalam masalah pengorganisasian dilakukan

dengan tujuan membagi kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan

lebih kecil, dimana yang berperan adalah manejer-manejer masing-

masing koperasi yang didirika.

Fitriwati, Evaluasi Pengelolaan dan Penyaluran Dana Wakaf

Pada Griya Yatim dan Dhuafa (GYD) di Bumi Serpong Damai (BSD)

(Fitriawati, 2016). Hasil penelitianya adalah penyaluran dana

wakafnya digunakan untuk pembangunan pondok pesantren terpadu

SMPIT dan SMAIT NAWAWI AL BANTANI dan pembangunan

masjid, dan pada tahun 2014 wakaf yang diterima Griya Yatim dan

Dhuafa di Bumi Serpong Damai mengalami penurunan karna

kurangnya transparansi pada penyaluran dan pengelolaan dana

wakafnya.

Page 72: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

53

Niryad Muqisthi Suryadi, Strategi Pengelolaan Wakaf

Produktif Dalam Rangka Pemberdayaan Umat di Kecamatan

Pangkajenen Kabupaten Pangkep (Niryad Muqisthi Suryadi, 2017).

Hasil dari penelitianya adalah pengelolaan wakaf produktif di

Kecamatan Pangkajenen telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor

41 tahun 2014 tentang wakaf. Namun, dalam pengelolaannya masih

kurang efektif karna pihak KUA Kecamatan Pangkajena tidak ikut

campur dalam pengelolaan wakaf, sepenuhnya pengelola wakaf ini

diserahkan kepada nadzir yang di pilih oleh para wakif itu sendiri.

Salah satu yang menyebab kan wakaf produktif di Kecamatan

Pengkajena ini tidak berkembang karena banyaknya anggapan dari

masyarakat bahwa wakaf ini tidak perlu di ketahui orang banyak tetapi

cukup internal keluarga saja yang mengetahuinya. Hal ini yang

menyebabkan banyaknya dari masyarakat yang tidak tahu bagaimana

cara atau prosedur untuk mewakafkan harta bendanya.

Page 73: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode merupakan cara kerja untuk mamahami objek sasaran yang

diteliti, dalam rangka memperoleh data yang akurat dan relevan dan disusun

secara sistematis untuk dianalisa sesuai dengan tujuan diadakan penelitian.

Berbagai hal yang menjadi bagian dari metode yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah :

A. Jenis Penelitian

Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, maka jenis

penelitian ini bersifat field research (penelitian lapangan) atau bisa disebut

dengan penelitian sosiologis atau emipiris. Dalam penelitian ini

menfokuskan pengumpulan data dari hasil-hasil yang di dapat dari

informan-informan yang telah ditetapkan (Lexy J. Maleong, 2002: 135).

Dalam hal ini informannya adalah Nadzir wakaf Pondok Pesantren

Modern Diniyyah Pasia, Yayasan Pengembangan Pondok Pesantren

Modern Diniyyah Pasia, Masyarakat yang mengelola lahan sawah wakaf

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia.

B. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah kualitatif

deskriptif yaitu penelitian yang mencoba menggambarkan, memaparkan

dan menafsirkan suatu fenomena yang terjadi pada saat ini (Lexy J.

Maleong, 1995: 3). Penelitian ini menganalisis sistem pengelolaan dan

Page 74: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

55

pengembangan wakaf produktif di Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam.

C. Lokasi Penelitian

Adapun penelitian ini akan dilakukan di Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia, Kenagaian Pasia, Kecamatan Ampek Angkek , Kabupaten

Agam, Provinsi Sumatera Barat.

D. Sumber Data

Dalam penelitian ini menggunakan 2 data yaitu data primer dan

sekunder

1. Data Primer

Dalam penelitian ini peneliti akan meminta data langsung kepada

Nadzir wakaf Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia, Yayasan

Pengembangan Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia, Masyarakat

yang mengelola sawah wakaf Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia.

Table 3.1

Daftar Informan

No Nama Keterangan

1 Drs. H. Nawazir Muchtar, Lc Nadzir wakaf Pondok Pesantren

Moderan Diniyyah Pasia

2 Adrizal Pengelola sawah wakaf Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia

3 Hamid Kasman Penanggung Jawab Kesehatan

4 Ernes Safitri Penyuluh Pertanian Lapangan Kec.

Page 75: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

56

Mungka

5 Nelwati Ketua Kelompok Tani Pelita

Harapan

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak lansung, yaitu melalui sarana media perantara. Dalam data

sekunder ini peneliti menggunakan penilitian kepustakaan. Karena itu,

data yang diperoleh di dalam penelitian ini digali dari bahan-bahan

tertulis baik dari buku-buku ataupun karya ilmiah lainya yang

berkaitan lansung dengan pembahsan skripsi ini.

E. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar

untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Teknik

pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini di antaranya adalah

melalui observasi, wawancara serta dokumentasi yang akan dijelaskan

sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara dapat diartikan sebagai percakapan dengan maksud

tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai atau yang

menjawab pertanyaan (Lexy J. Moleong, 1995: 135). Peneliti akan

melakukan wawancara, dimana peneliti bertatap muka langsung

Page 76: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

57

dengan para informan agar mendapatkan data lengkap adan akurat

sebagai informasi penelitian. Adapun teknik wawancara yang penulis

gunakan adalah wawancara terstruktur dimana penulis akan

menyiapkan sejumlah daftar pertanyaan terlebih dahulu untuk

ditanyakan kepada narasumber.

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sistematis

terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki. Selain itu observasi

adalah alat pengumpul data yang mempunyai ciri lebih spesifik bila

dibandingkan dengan teknik lainnya. Observasi langsung memberikan

sumbangan yang sangat penting sekali dalam penelitian deskriptif.

Jenis-jenis informasi tertentu dapat diperoleh melalui pengamatan

langsung oleh peneliti (Nasution, 2003: 143). Observasi yang peneliti

lakukan yaitu melihat keadaan sebenarnya yang terjadi di lapangan

dan mencatatnya ke dalam sebuah catatan lapangan. Dalam hal ini

peneliti meliahat atau mengamati laporan tahunan hasil wakaf di

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia terkhususnya wakaf beruba

lahan sawah.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara

mengalir atau mengambil data-data dari catatan-catatan, dokumen,

administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti (Nasution, 2003

: 143). Dalam memperoleh data yang lebih detail dokumentasi

Page 77: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

58

dilakukan terhadap arsip-arsip seperti dokumen-dokumen yang

berkaitan dengan wakaf di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia

dan sebagainya yang diperlukan oleh penulis untuk menunjang

penelitian ini. Dokumentasi yang digunakan sebagai sumber data bagi

peneliti dalam hal ini dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan,

bahkan untuk meramalkan data-data yang berkaitan dengan fokus

penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Setelah mengumpulkan berbagai macam data, maka metode

selanjutnya yaitu mengolah data agar mendapat data yang akurat. Adapun

tahapannya adalah :

1. Editing

Editing adalah proses meneliti kembali data-data yang telah di

dapat dari informan (Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004: 168). Dalam

hal ini adalah dengan meneliti kembali data-data yang telah didapat

dari informan dalam penelitian Sistem Pengelolaan dan Pengembangan

Wakaf Produktif di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia tahun

1991-2017. Tujuanya untuk melihat apakah data-data sudah lengkap

dan sesuai dengan yang dibutuhkan serta dapat melihat kekurangan

dan kesalahan dari data tersebut.

2. Klasifikasi

Pengklasifikasian data adalah proses yang dilakukan setelah

proses editing. Dalam proses pengklasifikasian data ini

Page 78: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

59

mengelompokkan data berdasarkan kategori-kategorinya. Agar lebih

memudahkan dalam pengelolaaan data dan mudah di pahami oleh para

pembaca.

Dalam hal ini, peneliti akan mengelompokkan data-data yang

diperoleh dari Nadzir wakaf Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia, Yayasan Pengembangan Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia, Masyarakat yang mengelola lahan sawah wakaf Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia.

3. Verifikasi

Verifikasi data yaitu pembuktian kebenaran data untuk

menjamin keaslian data. Dilakukan dengan cara menemui informan

dan melihatkan hasil wawancara apakah telah sesuai dengan yang

diinformasikan.

Dalam hal ini peneliti menemui informan yaitu Nadzir wakaf

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia, Yayasan Pengembangan

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia, Masyarakat yang

mengelola sawah wakaf Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia.

Untuk membuktikan hasil wawancara yang telah dicatat peneliti sesuai

dengan fakta.

4. Analisis

Analisis data adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian

dasar. Berdasarkan inti dari penyusunan diatas maka dalam

Page 79: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

60

melaksanakan penganalisisan penyusunan penelitian ini, penulis

menggunakan metode analisis yang bersifat kualitatif deskriptif.

5. Penarikan Kesimpulan

Verifikasi yaitu penarikan kesimpulan dari penelitian. Dalam

penelitian ini penulis akan menarik kesimpulan dari informasi yang

telah didapatkan dan dianalisa pada tahap sebelumnya.

Page 80: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

61

BAB IV

PEMBAHASAN dan HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pengelolaan Wakaf Produktif di Pondok Pesantren

Modern Diniyyah Pasia

1. Kondisi Geografis pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia

Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia. Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia terletak di

Nagari Pasia Kecamatan IV Angkek kabupaten Agam Provinsi

Sumatera barat.Pondok Pesantren Diniyyah Pasia memiliki tiga lokasi

tempat santriwan dan santriwati melaksanakan kegiatan pembelajaran

yaitu Kampus I yang terletak di Jorong Pincuran Tujuh dan Kampus II

dan Kampus III yang terletak di Jorong Cibuak Ameh Kenagarian

Pasia Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam. Jarak ibu kota

kabupaten Agam dari nagari Pasia adalah ±65 Km dan jarak nagari

Pasia ke ibukota Provinsi Sumatera Barat adalah ±95 Km.

Dengan batas-batas sebagai berikut :

Sebelah utara : Nagari Ampang

Sebelah selatan : Nagari Batu Taba

Sebelah barat : Ampang Gadang / Kota Bukittinggi

Sebelah timur : Nagari Balai Gurah

Secara geografis nagari Pasia merupakan salah satu nagari yang

terletak di Kecamatan Ampek Ang kek Kabupaten Agam. Nagari Pasia

ini terletak di bagian timur kabupaten Agam, pada posisi 03’ Lintang

Page 81: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

62

Selatan (LS) dan 100 27’ bujur timur (BT). Keadaan iklim dan cuaca

Nagari Pasia belum pernah diselidiki secara terperinci dan akurat.

Apalagi nagari Pasia merupakan bagian sangat kecil dari bagian

daratan tinggi Agam yang relatif sangat luas. Sementara iklim kota

Bukittinggi rata-rata 2.280 mn dengan jumlah hujan 193,5 hari setiap

tahun. Temperatur (suhu) di Kota Bukittinggi maksimal 220

C dan

kelembapan udara rata-rata 37%-75%. Adapun untuk jarak antara kota

Bukittinggi dengan nagari Pasia hanya sejauh tiga kilometer jika

ditarik garis lurus dengan ketinggian yang hampir sama (Muslim Dt St

Mantari, 2013: 10).

Keberadaan Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia ini

sangatlah mudah di jangkau dan strategis karena jarak pondok ke jalan

raya hanyalah sekitar 500 M dan mudah di jangkau oleh transportasi

umum serta Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia ini juga terletak

tidak jauh dari Kota Bukittingi sebagai kota wisata.

2. Visi, Misi dan Strategi Pembelajaran di Pondok Pesantren

Modern Diniyyah Pasia

Sebagai lembaga yang bergerak di bidang pendidikan Islam,

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia memiliki visi dan misi

sebagai berikut (Nofia Safarda, 2018: 25):

Visi : Menjadi lembaga pendidikan Islam yang mampu menghasilkan

calon-calon ulama dan cendikiawan muslim.

Page 82: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

63

Misi : Membentuk santri dan santriwati yang bertaqwa, menguasai

dasar-dasar Islam, pengetahuan umum, dan mempunyai

keterampilan serta mampu mengembangkan diri sebagai calon

ulama dan cendikiawan muslim.

Untuk mewujudkan visi dan misi lembaga sebagaimana

disebutkan di atas, maka PPMD menerapkan strategi-strategi sebagai

berikut (Zaenal Arifin, 2008: 56):

a. Mendidik para santri/santriwati mempunyai akhlak yang mulia

sesuai dengan ajaran Islam, memiliki keimanan dan ketaqwaan

yang tinggi.

b. Membina dan mendidik santri/wati menguasai dasar-dasar ilmu

agama Islam dan pengetahuan umum sebagai bekal untuk

melanjutkan pendidikan pada perguruan tinggi atau

mengembangkan diri secara otodidak setelah selesai menempuh

pendidikan di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia.

c. Membina dan mendidik santri/wati mengauasai bahasa Arab, baik

muhadatsah, imla’, dan muthala’ah, beserta pemahamannya,

sehingga diharapkan mampu menggali ilmu dan menerapkan

syari’at Islam dari sumber aslinya, Al-Qur’an dan As-Sunnah.

d. Membina dan mendidik santri/wati mengauasai bahasa inggris agar

dapat berkomunikasi aktif dan mampu mengikuti perkembangan

ilmu dan teknologi.

Page 83: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

64

e. Membekali santri/wati dengan berbegai keterampilan sehingga

mereka dapat mandiri dan menciptakan lapangan kerja sendiri.

f. Menanamkan semangat beragama, berbangsa dan bernegara

sehingga mereka dapat melaksanakan kewajiban dan bertanggung

jawab terhadap tersebarnya syi’ar Islam dan suksesnya

pembangunan Negara Republik Indonesia.

3. Kondisi Pendidikan Santri/Santriwati

Jumlah santri/santriwati di Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun :

Table 4.1

Table Jumlah Santri/Santriwati MA dan MTS

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia

Tahun

Santri Santriwati

Jumlah Mts MA Mts MA

2014 184 224 67 82 557

2015 200 219 77 113 609

2016 199 228 78 112 617

2017 217 228 92 132 669

2018 275 281 111 113 780

Di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia para

santri/santriwati selain dibekali dengan pendidikan keagamaan dan

ilmu pengetahuam umum, santri/santriwati di Pondok Pesantren

Modern Diniyyah Pasia juga di bekali dengan berbagai macam

kegiatan rutin seperti, pramuka, latihan pidato (muhadarah),

jurnalistik, palang merah remaja (PMR). Hal ini bertujuan agar

Page 84: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

65

santri/santriwati di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia tidak

hanya memiliki kemampuan intelektual dibidang keagamaan tetapi

juga memiliki kemampuan non intelektual di lapangan, sehingga para

santri/santriwati Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia bisa

bersaing mengikuti zaman dengan berpondasikan pengetahuan

keislaman kata Drs. H. Nawazir Muchtar, Lc sebagai pimpinan Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia.

Hal ini bisa kita lihat dari beberapa prestasi para

santri/santriwati dan alumni Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia. diraih baik atas nama lembaga maupun perorangan (Novia

Safarda, 2018: 57) :

a. Terbaik 1 di Sumatera Barat baik perorangan maupun lembaga

untuk UAN 2007 Tingkat Madrasah Aliyah Jurusan IPS.

b. Tamatan Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia dapat diterima

melanjutkan studi di Libya, Mesir dan beberapa negara lain, serta

perguruan tinggi favorit di dalam negeri

c. Lulus Ujian Nasional 100% Tahun Pendidikan 2006 dan 2007

tingkat MA, dan 2006, 2007 dan 2008 tingkat MTs.

d. Kelas VI yang belum tamat sudah diminta untuk mengajar di

beberapa lembaga pendidikan Islam di Sumatera Barat.

e. Alumni yang sudah menyelesaikan pendidikannya di dalam

maupun di luar negeri berprofesi sebagai tenaga pengajar, lokal

Page 85: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

66

staf kedubes, manajer perusahaan, pengamat politik dan peranan-

peranan strategis lainnya.

f. Juara umum pramuka pekan kreasi raih prestasi IAIN Imam Bonjol

padang tingkat Sumatera barat, Jambi dan Riau tahun 2014

g. Juara Umum Lomba Pramuka Santri Nusantara 2014

h. Juara 2 lomba Palang Merah Remaja se Sumatra barat tahun 2015

i. Diutusnya 4 orang santri dalam jamboree nasional di Cianjur tahun

2016

j. Diutus 2 orang santri menjadi anggota paskibra kabupaten agam

tahun 2017

k. Dan banyak prestasi lainnya.

4. Kondisi Kesehatan Santri/Santriwati

Dalam menunjang kesehatan santri/santriwati serta untuk

menunjang peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia bekerja sama dengan Puskesmas IV

Angkek Kabupaten Agam. Jarak Pondok Pesantren ke Puskesma IV

Angkek adalah ±3,3 KM sedangkan jarak Pondok Pesantren

ModernDiniyyah Pasia ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) ± 7,7

KM. Untuk peningkatan kualitas kesehatan santri dan santriwati

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia, selain bekerja sama dengan

puskesmas IV Angkek juga mewajibkan para santri dan santriwati

untuk mengikuti kegiatan olahraga rutinan seminggu sekali, dan juga

setiap santi/ santriwati diberikan vitamin secara rutin, serta pola makan

Page 86: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

67

yang di berikan di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia adalah

makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna (Hamid Kasman,

Wawancara, 29 Januari 2019).

Pada awal mula Pondok Pesantren modern Diniyyah Pasia

hanyalah memiliki 1400 M2

yang diwakafkan oleh H. Muhammad Isa

yaitu pada tahun 1928.Pada perkembangannya, Madrasah Diniyyah

Pasia mengalami perubahan ke arah kemajuan menjadi Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia.Hal ini diawali pada sekitar bulan

Juli 1986, dimana Drs. H. Muchtiar Muchtar bertemu dengan bapak

Mahyuddin St. Tumanggung (seorang pengusaha di Jakarta dan tokoh

masyarakat Pasia) dalam suatu pertemuan warga Ampek Angkek

Canduang di Jakarta. Sewaktu berbincang-bincang tentang

perkembangan Madrasah Diniyyah, beliau menyarankan, untuk

kemajuan lebih lanjut perlu ada pembaharuan manajemen Diniyyah

secara menyeluruh. Bila tidak demikian, kondisi madrasah tidak akan

berkembang sesuai dengan tuntutan zaman sekarang (Zaenal Arifin,

2008: 39).

Saran beliau tersebut disampaikan kepada beberapa orang

anggota pengurus Madrasah Diniyyah, di antaranya bapak H. Kahar

Yasin, Mansur Yasin, Drs. Mahyuddin Rahman dan Djabir Khatib.

Termotivasi pendapat tersebut, diadakanlah pertemuan pada tanggal 18

September 1991, yang dihadiri oleh para alumni dan pencinta

Diniyyah, serta pemuka masyarakat se- Kecamatan Ampek Angkek.

Page 87: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

68

Hasil pertemuan tersebut adalah disepakatinya pembentukan Yayasan

Pengembangan Diniyyah (YPD) yang tujuan utama dibentuknya

adalah sebagai upaya peningkatan dan pengembangan pendidikan di

Perguruan Madrasah Diniyyah (Zaenal Arifin, 2008 : 40).

Semenjak 18 September 1991 Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia yang di pimpin oleh Drs. H. Nawazir Muchtar, Lc

mengalami perkembangan yang signifikan sehingga banyak dari para

dermawan yang ingin mewakafkan tanahnya untuk kemajuan

pendidikan di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia.

Table 4.2

Table Harta Wakaf di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia

No Lokasi Tahun

Wakif Luas M2

1 Pincuran VII 1928 H.Muhammad Isa 1.400

2 Cibuak ameh 1993 Sa’ludin 1.050

3 Pincuran VII 1993 Hj. Syarkawi ST Bagindo 985

4 Pincuran VII 1994 Hj. Bainar 1.780

5 Cibuak Ameh 1995 Amzar Syafe’i 490

6 Cibuak Ameh 1995 Akman Pamuncak

Tumangguang dan

H.Samsuniar

1.105

7 Cibuak Ameh 1996 Hj. Rakiah Alik 500

8 Pincuran VII 1998 H. Kaharudin Yasin 70

9 Cibuak Ameh 1999 Asiah Khatib dan Drs.

Zahrina Khatib

300

10 Cibuak Ameh 2002 H. Anwar Arif, Sri

Maharajo, Drs. Musanif

Rasyid

340

Page 88: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

69

11 Cibuak Ameh 2003 Hj. Rosna 420

12 Pincuran VII 2004 Hj. Rabayyah Jamil 630

13 Pincuran VII 2004 Hj. Rabayyah Jamil 570

14 Cibuak Ameh 2005 Abbas Rahman dan Aini

Rahman

3.035

15 Cibuak Ameh 2010 Hj. Asni 300

16 Pincuran VII 2010 Hj. Asni 450

17 Cibuak Ameh 2012 H. Nasrul 1.200

18 Cibuak Ameh 2013 H. Ali Umar Zaini 925

19 Cibuak Ameh 2016 H. Rusyidi 320

20 Batu Plano

S.pua

2016 H. Ilyas 9.454

Jumlah

25.324

Dari 25.324 M2

tanah yang telah di wakafkan ke Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia 5.185 M2

di jadikan sebagai kampus

1 kampus 2 dan kampus 3, kampus 1 terdiri dari ruangan belajar,

kantor yayasan, wc santi/guru, perpustakaan. Kampus 2 terdiri dari

ruang belajar asrama putri berlantai 3, ruangan serba guna, mushalla,

kantor, ruangan KMI, ruangan pengasuahan, ruangan koperasi,

laboratorium komputer, mes guru, ruangan laundry, laboratorium IPA.

Sedangkan kampus 3 terdiri dari asrama putra 3 lantai, ruangan

koperasi dan wartel, kantor dan ruangan guru, ruangan belajar, ruangan

serba guna, mes guru, MCK, reservoir, dapur, masjid dan ruangan

pertemuan. Sisa dari pembuatan kampus 1, 2, dan tiga ini tanahnya

masih seluas 13.155 M2 lahan sawah dan 6.984 M

2 lahan

Page 89: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

70

ladang/kebun. Selain menerima wakaf berupa sawah dan ladang,

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia juga menerima wakaf

berupa uang tunai (Nawazir Muchtar, Wawancara, 28 Januari 2019).

5. Struktur Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf Produktif di

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia

Dalam pengelolaan wakaf di Pondok Pesantren Modern

Diniyyah pasia di kelola oleh 4 orang nadzir yaitu Drs. H. Nawazir

Muchtar, Lc, yang menjabat sebagai pimpinan Pondok Pesantren

Modern Diniyyah Pasia, Dhiya Ulhaq Muchtar yang menjabat sebagai

guru, H.Fauzan Azim S.Pd.I, sebagai ketua Kulliyatul Muaalimin Al

Islamiyyah (KMI) dan Restu Fauzi, Lc, MA merupakan tenaga

pengajar di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia.

B. Analisis Pengelolaan Wakaf Produktif di Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia

Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 di jelaskan

bahwa nadzir wakaf terdiri dari macam yaitu : nadzir perorangan,

nadzir organisasi dan nadzir badan hukum (Jaih Mubarok, 2008).

Adapun fungsi dari nadzir tersebut adalah untuk mengelolaa dan

mengembangkan segala jenis wakaf yang di amanatkan kepada

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia.

Dalam proses perwakafan Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia telah memenuhi rukun dan syarat sebagai berikut :

a. Wakif

Page 90: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

71

Wakif adalah orang yang mewakafkan hartanya kepada

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia, dalam hal ini para

wakif adalah yang terlampir pada tabel 4.2 telah memenuhi syarat

sebagai wakif perorangan sebagai mana yang telah di atur dalam

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 7 yaitu wakif

haruslah dewasa, berakal sehat, tidak terhalang melakukan

perbuatan hokum dan pemilik sah harta benda wakaf.

b. Mauquf ‘alaih

Mauquf ‘alaih diartikan sebagai tujuan peruntukan wakaf,

selain itu ada juga yang menyebut bahwa mauquf ‘alaih adalah

pihak yang diberi wakaf atau nadzir. Dalam hal ini peruntukan

wakaf adalah untuk pembangunan dan pengembangan Pondok

Pesantren Modern DIniyyah Pasia yang di berikan kepada Drs. H.

Nawazir Muchtar, Lc sebagai nadzir wakaf dan pimpinan Pondok

Pesantren.

c. Mauquf (Harta Wakaf)

Dalam hal ini mauquf atau harta wakaf yang di serahkan

adalah berupa lahan sawah dan lahan ladang sebagai mana

terlampir pada table 4.2

d. Sighat

Sighat adalah pernyataan atau serah terima wakaf yang di

nyatakan dalam Akta Ikrar Wakaf serta di saksiakan oleh pejabat

kecamatan dan nagari setempat.

Page 91: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

72

1. Model Pengelolaan Aset Wakaf Produktif

Dari hasil penelitian lapangan, Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia adalah salah satu pesantren yang berada di provinsi

Sumatera barat yang selalalu menerima wakaf untuk meningkatkan

mutu dan kualitas pendidikan di dalamnya. Para wakif yang

mewakafkan harta bendanya ke Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia tidak saja mewakafkan harta benda mati seperti lahan ladang dan

lahan sawah, akan tetapi juga banyak dari para wakif yang

mewakafkan harta bendanya berupa wakaf tunai. Walaupun wakaf

datang dari berbagai kalangan ke Pondok Pesantren Modern Diniyyah

pasia tetapi hingga saat sekarang ini Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia belum memiliki wakif tetap untuk pengembangannya

(Nawazir Muchtar, Wawancara, 28 Januari 2019).

Wakaf yang diterima Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia ini berupa wakaf tunai, wakaf benda tidak bergerak. Wakaf

benda tidak bergerak berupa lahan sawah dan lahan ladang atau tanah

kosong. Sistem pengelolaannya adalah sebagai berikut :

a. Wakaf tunai

Wakaf tunai adalah wakaf berupa uang yang di salurkan

para wakif ke Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia. Dalam

pengelolaanya wakaf tunai yang di berikan ke Pondok Pesantren

Modern Diniyyah Pasia di jadikan sebagai dana untuk

Page 92: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

73

pengembangan pembangunan seperti asrama, ruang belajar, masjid

dan lain sebagainya. Wakaf tunai yang digunakan untuk

pembangunan ini hanya untuk pembelian bahan untuk

pembangunan seperti semen, atap, besi, pasir, kerikil, kayu, paku

dan sebagainya. Sedangkan untuk pembiayaan upah tukang tidak

di ambil dari wakaf tunai tersebut (Nawazir Muchtar, Wawancara,

28 Januari 2019).

Wakaf tunai yang diterima oleh Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia dari tahun tiga tahun terakhir sebanyak

Rp.77.095.000 dengan rincian sebagai berikut (Data bagian

Keuangan Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia, 2015, 2016,

2017) :

Tabel 4.3

Rincian Wakaf Tunai

NO Tahun Jumlah Keteranga

1 2015 51.185.000 Untuk pembelian material

bangunan sesuai dengan

tujuan wakif

2 2016 2.600.000 Untuk pembelian material

bangunan sesuai dengan

tujuan wakif

3 2017 23.310.000 Untuk pembelian material

bangunan sesuai dengan

tujuan wakif

Jumlah 77.095.000

Page 93: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

74

b. Wakaf Lahan Sawah

Selain menerima wakaf berupa wakaf tunai, Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia juga menerima wakaf benda

tidak bergerak berupa lahan sawah seluas 13.155 M2, dalam

pengelolaannya, lahan sawah dikelola oleh masyarakat setempat,

yang mana lahan sawah ini di tanami padi setiap dua kali dalam

satu tahun. Dalam sistem pengolahannya, para petani yang

mengelola lahan sawah tersebut meminta pupuk, serta benih ke

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia (Nawazir Muchtar,

Wawancara, 28 Januari 2019).

Benih yang digunakan para petani untuk ditanami di lahan

tersebut adalah Rendah Putih, jenis benih ini akan di panen setelah

berumur 120 hari, untuk perawatan dan penyokong pertumbuhan

padi tersebut, para petani menggunakan pupuk kimia berupa pupuk

Urea, Ponska, SP 36. Dalam proses pengolahanya, benih padi di

rendam dengan air biasa selama 1 hari dan di keringkan selama 3

hari, untuk lahan seluas 1000 M2 membutuhkan 20 Kg benih padi,

sedangkan persemain di kelola sehari sebelum benih di taburkan ,

persemain benih tidak menggunankan pupuk kompos atau kimia

setelah benih disemaikan lalu di biarkan selama 12 hari, dalam

wakatu12 hari benih sudah bisa di tanami ke sawah yang telah

dilumpurkan (Adrizal, Wawancara, 29 Januari 2019).

Page 94: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

75

Sebelum benih padi ditanami, pematang sawah terlebih

dahulu ditinggikan, dibersihkan serta sekeliling pematang sawah

digali sedalam 30 cm dengan luas 30 cm guna untuk kontrol

pengairan permukaan sawah yang akan ditanami padi dan juga

sebagai antisipasi dari hama siput, setelah pematang sawah

ditinggikan benih padi bisa lansung di tanami 4 sampai 6 batang

benih per titik, pola penanaman yang digunakan adalah pola biasa

dengan jarak antara satu titik benih dengan benih lain adalah 20

cm,sedangkan kontrol pengarian permukaan sawah setelah

ditanami benih hanya ada di sekeliling pematang sawah (Adrizal,

Wawancara, 29 Januari 2019).

Untuk penyokong pertumbuhan padi para petani menaburi

pupuk jenis Urea ketika padi berumur 15 hari yang berfungsi untuk

pertumbuhan daun pada padi, lalu ketika padi berumur 45 hari

petanai menaburkan pupuk jenis ponska untuk penyokong

pertumbuhan buah , penyiangan sawah di lakukan 15 hari atau

bersamaan ketika sawah di taburi pupuk, untuk penyiangan

selanjutnya dilakukan ketika padi berumur 45,dan 75 hari

berikutnya (Adrizal, Wawancara, 29 Januari 2019).

Panen padi dilakukan ketika padi telah berumur 120 hari,

dari hasil panen biasanya, dari 1000 M2 di peroleh hasil sebanyak

2.450 Kg padi (Adrizal, Wawancara, 29 Januari 2019). Dalam hal

ini Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia model pembiayaan

Page 95: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

76

yang di gunakan adalah model bagi hasil (output) atau model

muzara’ah dengan pembagian 50% dari seluruh hasil panen sawah

diserahkan kepada Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia, hasil

panen diserahkan berupa beras yang di manfaatkan untuk

tambahan konsumsi santri/santri wati. Akan tetapi tiga tahun

terakhir nadzir wakaf Pondok Pesantren Modern Diniyyah pasia

mendapat laporan bahwa hasil panen tersebut gagal total karna

hama tikus. Tetapi laporan ini diterima nadzir hanya berupa

laporan sepihak dari petani tanpa melihat kondisi di lapangan

(Nawazir Muchtar, Wawancara, 28 Januari 2019).

Setalah dikelola beberapa tahun oleh masyarakat, begitu

banyak kendala yang dirasakan oleh para nadzir wakaf, yang mana

banyaknya dari para petani yang diamanahkan untuk mengelola

lahan tersebut yang tidak memiliki tingkat kejujuran yang tinggi.

Beberapa tahun belakangan ini para petani selalu mengatakan

bahwa panenya gagal, dan juga ada dari beberapa petani yang tidak

melaporkan hasil panenya sesuai dengan yang di dapatkan, padahal

nadzir wakaf Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia selalu

mengeluarkan modal untuk proses pengolahan lahan tersebut, akan

tetapi hasil yang selalu diperoleh hanyalah balik modal saja dan

tidak memperoleh keuntungan seperti yang diharapkan bahkan

mengalami kerugian (Nawazir Muchtar, Wawancara, 28 Januari

2019). Hal ini bisa kita lihat dari table berikut:

Page 96: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

77

Table 4.4

Rekap Hasil Panen

No Tgl/Bln/Tahun Jumlah Luas

Lahan

Keterangan

1 26 Maret 2017 1.000.000 450 M2

Berupa uang

tunai

2 14 Februari 2018 1.000.000 450 M2 Berupa uang

tunai

Dari table 4.4 dapat kita lihat bahwasanya hanya 450 M2

lahan sawah yang selalu dilaporkan ke Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya fungsi

pengawasan (controling) dari para nadzir wakaf di Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia. Dengan tidak adanya

pengawasan dari para nadzir wakaf atau tidak adanya bidang

sendiri yang bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap

pengolahan tanah wakaf ini, maka para petani yang diamanahkan

untuk mengolah lahan sawah tersebut tidak merasa diawasi dan

mereka berprilaku seenaknya karena tidak adanya pengawasan dari

para nadzir.

c. Wakaf Lahan Ladang

Selain wakaf tunai, wakaf benda tidak bergerak seperti

lahan sawah, Pondok pesantren modern diniyyha pasia juga

Page 97: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

78

menerima wakaf berupa lahan ladang yang mana hingga tahun

2017 Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia telah menerima

wakaf berupa lahan ladang sebesar 12.169 M2. Wakaf ladang ini

dimanfaatkan untuk pembangunan gedung-gedung untuk

penyokong kualitas pendidikan santri/santriwati di Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia. 5.185 M2 lahan ladang atau

lahan kosong yang di wakafkan ke Pondok Pesantren Modern

Dinyyah Pasia telah di jadikan sebagai sarana dan prasarana yang

bertujuan untuk meningkatakan mutu pendidikan para

santri/santriwati yang terdiri dari kampus 1, kampus 2 dan kampus

3 (Nawazir Muchtar, Wawancara, 28 Januari 2019).

Kampus 2 dijadikan sebagai tempat aktifitas santriwati

berlansung setiap harinya, yang terdiri dari asrama, gedung belajar,

masjid, ruang makan, labor dan perumahan para ustadzah yang

telah berkeluarga, sedangkan para tenaga pengajar yang belum

berkeluarga di tempatkan di setiap kamar santriwati untuk

pengawasan di asrama putri. Sedangkan kampus 3 adalah tempat

para santri melakukan segal aktifitas harianya yang mana kampus 3

ini terdiri dari asrma ruang belajar, masjid, aula

pertemuan,perpustakaan, ruang makan dan perumahn ustadz yang

telah berkeluarga, sedangkan kampus 1 di fungsikan sebagai

tempat pembelajara para santri kelas 3 Madrasah Tsanawiyyah dan

Page 98: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

79

seluruh santri Madrasah Aliyah (Nawazir Muchtar, Wawancara, 28

Januari 2019).

Sedangkan 900M2 tanah kosong yang dimiliki Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia di sewakan sebesar Rp. 300.000-

, per tahun. lahan ini digunakan untuk bercocok tanam oleh

masyarakat yang menyewa lahan tersebut. Nilai sewa tanah Rp.

300.000,- per tahun ini sangatlah rendah dan tidak sebanding

dengan hasil yang di dapat masyarakat yang menyewa tanah

tersebut. Sedangkan 6.984 M2 sisa lahan kosong yang dimiliki di

kelola oleh masyarakat setempat, dalam pengolahan lahan kosong

tersebut hanya diberikan hak pakai kepada masyarakat setempat

yang mana tidak ada bagi hasil yang diberikan kepada Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia dan tanaman yang di tanami

pada saat ini adalah berupa labu siam dan ubi kayu. Hal ini

bertujuan agar tanah kosong tersebut tidak mati. Lahan tersebut

akan dikelola setelah adanya wakif yang berwakaf berupa wakaf

tunai maka lahan kosong ini akan diambil untuk di dirikan

bangunan baru (Nawazir Muchtar, Wawancara, 28 Januari 2019).

2. Strategi Pengembangan Aset Wakaf Produktif

Agar aset wakaf yang dimiliki Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia tetap terjaga dan bisa menjadi produktif, maka

Page 99: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

80

haruslah memiliki strategi yang baik dalam jangka panjang untuk

kedepannya.

a. Wakaf uang tunai

Dengan jumlah wakaf tunai yang tebilang banyak di terima

oleh Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia, seharusnya telah

menghasilkan usaha-usaha mikro milik Pesantren. Walaupu

pembangunan juga di butuhkan akan tetapi dengan gedung yang

telah ada maka para nadzir tidak lah terfokus hanya untuk

pembangunan saja akan tetapi juga harus fokus untuk mendirikan

usaha-usaha mikro kecil menengah pesantren, karena hal ini

merupakan program jangka panjang yang sangat menguntungkan

untuk Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia. Dengan adanya

usah-usaha mikro kecil menengah milik pesantren, maka dalam

pengembangan pembangunan tidak hanya dengan menunggu

masyarakat untuk mewakafkan hartanya berupa uang tunai tetapi

dengan keuntungan dari usaha-usah yang di miliki pesantren juga

bisa mengembangkan pembangunan di Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia.

Hal seperti ini telah di praktikkan oleh Pondok Modern

Darussalam Gontor, yang mana hasil yang di terima adalah hasil

positif. Setiap wakaf tunai yang di salurkan ke Pondok Modern

Darussalam Gontor tidak di jadikan sebagai modal untuk pendirian

Page 100: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

81

pembangunan atau penambahan gedung-gedung, akan tetapi wakaf

tunai yang di terima disalurkan sebagai modal usaha milik

pesantren untuk jangka panjangnya. Sehingga dalam jangka

panjang laba hasil usaha milik pesantren ini ajan di jadikan sebagai

dan untuk pembiayaan pembangunan di Pondok Modern

Darussalam Gontor, wakaf tunai yang di salurkan para wakif

tersebut tidak hanya memiliki satu manfaat yaitu untuk biaya

pembangunan tetapi banyak manfaat yang akan di peroleh dalam

jangka panjang seperti adanya usaha milik pesantren, kurangnya

pengangguran masyarakat setempat dan bisa mengembangkan

pembangunan yang telah ada (Rozalinda, 2015: 313).

b. Wakaf Lahan Sawah

Dengan lahan sawah yang begitu banyak seharusnya

Pondok Pesantren telah memiliki banyak keuntungan yang akan di

peroleh, karena pada saat sekarang ini dengan adanya padi yang

bisa panen setelah 120 hari tanam maka hal ini sangat membantu

untuk meningkatkan keuntungan bagi para petani dan Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia sebagai pemilik lahan dan

pemodal.

Dalam pengolahan lahan tersebut, para petani bisa memakai

benih Padi yang bermutu seperti Sijunjung, cara untuk memilih

benih yang bermutu adalah dengan merendam benih dalam larutan

Page 101: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

82

ZA 20gr/liter air selama 2 kali 24 jam, setelah direndam akan

kelihatan benih yang bermutu dan tidak, hal ini bisa kita lihat

ketika benih mengapung maka benih tersebut tidaklah bermutu

sedangkan benih yang tetap tenggelam merupakan benih yang

cocok untuk di budidayakan, untuk meningkatkan kualitas hasil

panen para petani bisa menggunakan pupuk kompos berupa jerami

padi hasil panen sebelumnya. Untuk menghasilkan pupuk kompos

ini para petani bisa melakukan cara yaitu dengan mengumpulkan

seluruh jerami bekas panen sebelumnya di tengah sawah, lalu di

kasih pupuk urea yang bertujuan mempercepat pembusukan jerami,

setelah terjadi pembusukan jerami pupuk kompos tersebut di

taburkan keseluruh permukaan sawah yang bakal di tanami, selain

dengan cara mengumpulkan jerami di tengah-tengah sawah hal

yang bisa kita lakukan adalah dengan cara menaburkan jerami hasil

panen di seluruh bagian sawah, tetapi proses ini sedikit lebih lama,

selain dengan jerami untuk meningkatkan kualitas padi, bisa

dengan cara memberi pupuk kompos lain seperti serbuk kayu dan

sekam yang telah melapuk/abu (Ernes Safitri,Wawancara,31

Januari 2019 ).

Persemain benih dilakukan 25 hari sebelum masa tanam

datang, tempat persemain padi sebaiknya dalam satu hamparan luas

agar mudah pemeliharaanya, persemain padi harus terkena sinar

matahari lansung tetapi tidak dekat dengan sinar lampu yang dapat

Page 102: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

83

mengundang serangga datang pada malam harinya, untuk 1000 M2

sawah dibutuhkan 400 M2

lahan untuk persemainnya sedangkan

benih yang di butuhkan adalah 10Kg untuk lahan seluas 1000M2.

Lahan persemain padi di olah terlebih dahulu dengan cara

mencangkul sehingga tanah menjadi lumpur dan tidak ada lagi

bongkahan tanah. Ketika persemain telah halus dan tidak ada

bongkahan tanah, persemain di taburi pupuk kompos agar

meningkatkan kualitas benih. Lahan yang telah halus dipetak-petak

dan di buat parit untuk mempermudah pengaturan air. Benih yang

telah di rendam 2 kali 24 jam dan sudah berkecambah di taburkan

secara hati-hati agar tidak ada benih yang tertumpuk, benih tidak

harus terbenam kedalam lumpur karna untuk menghindari benih

membusuk (Ernes Safitri, Wawancara, 31 Januari 2019 ).

Cara pengolahan lahan untuk persiapan budidaya padi

tersebut adalah dengan cara membersihkan pematang sawah dari

rerumputan dan di buat tinggi untuk penahanan air selama

pengelolaan lahan. Setelah pematang sawah di bersihkan dan di

tinggikan, lanjut pada tahap pencangkulan atau pembajakan agar

tanah sawah melumpur dan siap di tanami padi. Sebelum di bajak

sawah di genangi air terlebih dahulu agar mudah dalam

pembajakan nanti. Pembajakan sawah di lakukan dua kali agar

gumpalan tanah benar benar menjadi lumpur (Ernes Safitri,

Wawancara, 31 Januari 2019 ).

Page 103: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

84

Penanaman benih dilakukan ketika benih berumur 20 hari

dan ciri-ciri benih yang siap dipindahkan adalah memiliki 5-6 daun

helai dengan tinggi 22-25 cm. Untuk penanaman setelah benih

dipindahkan dari tempat persemain, benih di tanami 1 bibit per

lubang tanam tetapi untuk pemula biasanya menanami 2-3 bibit

perlubang, dengan kedalaman 2 cm yang mana tujuannya adalah

agar benih tidak mudah hanyut. Pola penanaman yang di lakukan

adalah dengan pola jajar legowo (Ernes Safitri, Wawancara, 31

Januari 2019 ).

Selanjutnya untuk memperoleh keuntungan yang besar dari

hasil panen, sawah ini tidak hanya bisa di tanami padi, tetapi sawah

bisa jadikan tempat pembudidayakan ikan. Proses yang dilakukan

untuk penanaman padi sekaligus pembudidayakan ikan dengan

cara mengikuti stetmen berikut. Pertama, sebelum menanam padi,

di sekiling pematang sawah harus di gali dengan kedalaman ± 0,5

M dengan lebar ±0,5 M atau 1 M, kedua, setelah penggalian di

sekililing pematang sawah para petani bisa melakukan penanaman

padi dengan cara jajar legowo, maksudnya adalah dengan

menanam 4 baris lalu di kosongkan sebesar ±50 cm lalu di tanami

lagi 4 baris dan begitu selanjutnya (Nelwati, Wawancara, 1

Februari 2019).

Setelah padi berumur 15 hari para petani bisa memasukan

bibit ikan. Ikan akan di bongkar setelah padi berumur 90 hari.

Page 104: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

85

Dengan lahan seluas 1000 M2 bisa menampung sebanyak 12.500

ekor benih ikan, dengan benih sebanyak 12.500 ekor ikan akan

menghabiskan 1.800 Kg pelet ikan dan setelah 3 bulan akan

menghasilakan sebnyak 1.200 Kg ikan. biaya yang di keluarkan

untuk budidaya ikan dalam 1000M2

sawah adalah, untuk bibit ikan

12.500 x 300 = 3.750.000, makanan ikan (pelet) 1.600 Kg x 12.000

= 19.200.000 sedangkan hasil panen ikan adalah 1.200 Kg ikan x

29.000 = 34.800.000. dalam hal ini untuk bibi dan makanan ikan

menghabiskan biaya sebesar Rp.22.950.000 sedangkan untuk hasil

yang diperolah selama 90 hari adalah 34.800.000 setelah hasil

panen dikurangi modal maka di terima keuntungan sebesar

Rp11.850.000 per 1000 M2 lahan. Sedangkan padi yang di

hasilakan dari 1000M2 lahan tersebut dengan bermodalkan 10 Kg

benih menghasilakan 2.950 Kg padi dan meningkat sebesar 500 Kg

padi dari cara tanam padi dengan pola biasa (Nelwati, Wawancara,

1 Februari 2019).

Dalam proses ini keuntungan yang kita dapat tidak hanya

padi tetapi juga memperoleh ikan. manfaat bagi padi yang di

tanami adalah dengan adanya makanan ikan yang di berikan setiap

harinya, hal ini akan meningkatkan mutu dan kualiatas padi yang

ditanami karna makanan ikan tersebut akan menjadi pupuk, selain

meningkatkan mutu dan kualitas pertanian, para petani tidak harus

lagi menyiangi sawahnya secara rutin sebagaimana yang dilakukan

Page 105: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

86

oleh para petani biasa yang hanya menanami padi saja (Kelompok

Tani Pelita Harapan Talang Maur, Wawancara, 1 Februari 2019).

c. Wakaf Lahan Ladang

Agar tanah kosong atau ladang yang dimilikin Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia bisa produktif dan menghasilkan

hasil yang maksimal. Para nadzir wakaf harus mengarahkan serta

memodali masyarakat yang mengelola tanah tersebut untuk

menanami tumbuhan-tumbuah atau sayuran yang cocok sesuai

tanah, agar tanah kosong tersebut bisa lebih produktif dan

menghasilkan output untuk Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia salah satunya dengan menggunakan sistem mudarabah.

Dengan luasnya lahan ladang yang dimiliki Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia bisa dimanfaatkan untuk

menanami berbagai macam tanaman pangan, tanaman pangan ini

bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan konsumsi santri/santriwati

serta majlis guru di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia.

Semua ini akan menghasilakan dampak positif terhadap konsumsi

dapur Pondok Pesantren.

Dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf produktif ini

harus lah dengan manajemen yang baik . Menejemen yang di

gunakan untuk pengelolaan dan pengembangan wakaf produktif di

Page 106: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

87

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia belum maksimal yang

mana :

a. Perencanaan (Planning)

Agar pelaksanaan kegiatan ekonomi berjalan lancar maka

di butuhkan perencanaan, membuat perencanaan merupakan

sebuah keharusan dalam setiap kegiatan ekonomi, karena dengan

adanya perencanaan ini kita telah memikirkan bagaimana jalanya

suatu usaha untuk kedepannya, dalam perencanaan ini telah

terkonsep hal-hal positif yang bakal terjadi dan juga kemungkinan

hal-hal negatif yang bakal terjadi. Makanya dalam perencanaan

suatu usaha haruslah di fikirkan sedemikian mungkin. Dalam hal

ini Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia telah membuat

sebuah perencanaan untuk membangun sebuah usaha untuk

pengembangan wakaf produktif kedepannya, walaupun

kenyataannya saat sekarang ini hal tersebut belum terwujudkan.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian juga diartikan sebagai fasilitas, material

dan orang.Dalam pengorganisasian dibutuhkan struktur organisasi

yang jelas agar suatu organisasi tersebut berjalan tertib. Untuk

pemilihan anggota dalam organisasi tersebut haruslah sesuai

kemampuan dan skil masing-masing serta anggota tim yang serasi,

struktur dari organisasi ini menunjukkan tugas-tugas pada masing-

masing bagian dalam rangka mewujutkan tujuan dari organisasi

Page 107: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

88

tersebut. Pada pengelolaan dan pengembangan wakaf produktif di

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia belum terbentuk

struktur yang komplit yang mana nadzir wakaf hanya perorangan.

Hal seperti ini yang menjadikan wakaf yang ada tidak terkelola

secara produktif.

c. Pengawasan (Controling)

Dalam menilai keberhasilan suatu usaha pengawasan ini

menjadi faktor yang sangat penting.Dengan adanya pengawasan ini

bisa menilai sejauh mana kinerja dari anggota organisasi tersebut,

dan juga dengan adanya pengawasan, bisa melihat penyimpangan-

penyimpangan yang terjadi dalam kelompok tersebut.

Jadi dalam pengelolaan harta benda wakaf produktif tidak

hanya sesuai dengan persayaratan yang di atur dalam Undang-Undang

Nomor 41 Tahun 2004 saja, tetapi juga banyak hal-hal kecil yang

harus dipikirkan karena wakaf produktif ini bertujuan untuk

peningkatan ekonomi umat dari sektor wakaf.

Karena tanggung jawab dari nadzir wakaf ini sangatlah berat ,

maka para nadzir wakaf yang dipilih haruslah kompeten dan kreatif

serta menguasai berbagai bidang keilmuan, untuk meningkatkan mutu

dari para nadzir, haruslah di lakukan pembinaan atau pelatihan yang

mampu meningkatkan mutu dari para nadzir ini. Hal ini disebabkan

tanggung jawab nadzir wakaf yang mengelolaa wakaf produktif

sangatlah berat dibandingakan nadzir wakaf yang mengelola wakaf

Page 108: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

89

yang lansung di manfaatkan hasilnya. Maka dari itu para nadzir

haruslah memeiliki pengetahuan tentang bisnis dalam islam serta

kemampuan mengambil strategi dalam pengambilan keputasan untuk

peningkatan sumber daya manusia (SDM).

Dalam hal ini pengelolaan dan pengembangan wakaf produktif

di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia bisa berkaca kepada

Pondok Modern Darussalam Gontor yang telah memiliki aset wakaf

produktif yang banyak. Setiap wakaf produktif yang amanatkan kepada

Pondok Modern Darussalam Gontor dikelola dan di kembangkan oleh

nadzir, yang mana dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf

produktif ini dibentukalah sebuah badan wakaf bernama Yayasan

Pemelihara dan Perluasan Wakaf Pondok Modern (YPPWPM). Setiap

anggota yang terlibat dalam pemeliharaan dan pengembangan wakaf

ini di didik dan diberikan pelatiahan, hal ini dilakukan dengan 2 cara

yaitu : 1. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) di tempuh

melalui pendidikan (diklat) yang diaksanakan di Pusat Latihan

Manajemen dan Pengembangan Masyarakat (PLMPM), 2.

Pemberdayaan wakaf melalui unit-unit usaha yang terkoordinasi dalam

koperasi Pondok pesantren. Setiap wakaf yang di amanatkan ke

Pondok Modern Darussalam Gontor di jadikan usaha atau UMKM

sehingga hasil dari unit-unit usaha inilah yang di jadikan untuk

pengembangan pembangunan atau penunjang pembelajaran

santri/santri wati di Pondok Modern Darussalam Gontor, hingga saat

Page 109: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

90

ini Pondok Modern Darussalam Gontor memiliki berbagai macam

Unit usaha yang berdampak pada peningkatan pendapatan penduduk

setempat (Rozalinda, 2015: 318).

C. Analisi SWOT

Agar tujuan dari yang telah ditetapkan terwujud, ada beberapa hal

yang harus diperhatikan, yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

di waktu sekarang dan yang akan datang. Dalam hal ini nadzir Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia harus memperhatikan faktor kekuatan,

kelemahan, peluang serta acaman yang mungkin terjadi dalam

pengelolaan wakaf produktif di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia.

Hal ini bisa digambarkan leawat analisi SWOT sebagai berikut (Desmadi

Saharuddin & Riyantama Wiradifa, 2017: 11);

1. Kekuatan (Strenght)

Kekuatan yang dimiliki nadzir wakaf Pondok Pesantren

Modern Diniyyah Pasia, adalah:

a. Memiliki lahan tanah wakaf yang luas

Sejak berdirinya Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia

dari tahun 1991 -2017 selalu menerima tanah wakaf berupa lahan

sawah dana lahan ladang setiap tahunya. Wakaf yang diterima

berasal dari masyarakat setempat serta wali santri/santriwati.

b. Adanya wakaf tunai

Page 110: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

91

Selain wakaf berupa lahan sawah dan lahan ladang, Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia juga menerima wakaf berupa

wakaf tunai.

c. Disahkanya Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 dan Peraturan

Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaanya.

Dengan disahkanya Undang-Undang Nomor 41 Tahun

2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006. Menjadi

kekuatan bagi Pondok pesantren Modern Diniyyah Pasia dalam

mengelola wakaf, karena telah memiliki kekuatan hukum

tersendiri.

d. Pelayanan Yang Baik

Keramahan para nadzir dalam melayani para wakif menjadi

daya tarik tersendiri dari para wkif untuk mewakafkan harta

bendanya ke Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia.

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan dari nadzir wakaf Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia, adalah:

a. Nadzir Bersifat Perorangan

Nadzir yang dipakai di Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia adalah nadzir yang bersifat perorangan, yang terdiri dari 4

Page 111: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

92

orang nadzir, semua nadzir ini merupakan pemimpin di Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia, Ketua KMI dan Majlis guru di

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia

b. Tidak ada program khusus dalam pengelolaan wakaf produktif

Tidak adanya program-program khusus dalam pengelolaan

dan pengembangan wakaf produktif di Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia menjadi salah satu kelemahan dalam

pengembangan wakaf produktif tersebut.

Tabel 4.5

Table IFAS

Kekuatan

(strenght)

Kelemahan

(weakness)

a. Memiliki lahan tanah wakaf

yang luas

b. Adanya wakaf tunai

c. Disahkanya Undang-

Undang Nomor 41 Tahun

2004 dan Peraturan

Pemerintah Nomor 42

Tahun 2006 tentang

pelaksanaanya.

d. Pelayanan yang baik

a. Nadzir bersifat perorangan

b. Tidak ada program khusus

dalam pengelolaan wakaf

produktif

Page 112: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

93

3. Peluang (Oppoturnity)

Peluang yang dimiliki nadzir wakaf Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia, adalah:

a. Mayoritas masyarakat Nagari Pasia Muslim

Penduduk nagari Pasia yang berjumlah 2.854 jiwa dengan

jumlah 99% muslim, merupakan peluang besar bagi Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia dalam menjaring para wakif.

b. Tingginya minat masyarakat untuk mewakafkan hartanya

Tingginya minat masyarakat dan para wali santri/santriwati

untuk mewakafkan sebagain hartanya ke Pondok Pesantren

Modern Diniyyah Pasia menjadi sebuah peluang bagi para nadzir

untuk memanfaatkan dan mengembangakan wakaf tersebut, guna

untuk peningkatan mutu dan kualitas Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia.

c. Daerah pasia merupakan daerah yang subur

Dengan kondisi geografis yang bagus, menjadikan daerah

Pasia menjadi daerah yang subur dan cocok untuk bercocok tanam.

d. Nadzir dipilih langsung oleh kepala Kantor Urusan Agama (KUA)

Kecamatan Ampek Angkek

Page 113: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

94

Nadzir yang dipilih langsung dari Kantor Urusan Agama

Kecamatan Ampek Agkek merupakan bukti keseriusan Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia dalam pengelolaan dan

pengembangan wakaf .

4. Ancaman (Threath)

Adapun acaman dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf

di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia, adalah:

a. Tidak adanya bidang-bidang khusus yang bertanggung jawab atas

pengelolaan dan pengembangan harta wakaf.

Tidak adanya bidang-bidang khusus yang bertanggung

jawab dalam pengelolaan wakaf merupakan salah satu ancaman

dalam pengelolaan wakaf. Karena dalam pengelolaan dan

pengembanganya semua harta wakaf hanya diserahkan kepada

masyarakat saja.

b. Tingkat kejujuran pengelola wakaf yang rendah

Rendahnya tingkat kejujuran dari para masyarakat yang

mengelola harta wakaf ini , menjadi salah satu ancaman dalam

pengelolaan dan pengembangan wakaf produktif di Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia. Karna kejujuran merupakan

faktor utama untuk kemajuan suatu usaha.

Page 114: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

95

Table 4.6

Table EFAS

Peluang

(Opportunity)

Ancaman

(Threath)

a. Mayoritas masyarakat Nagari

Pasia muslim

b. Tingginya minat masyarakat

untuk mewakafkan hartanya

c. Daerah Pasia merupakan daerah

yang subur

d. Nadzir di pilih lansung oleh

kepala Kantor Urusan Agama

(KUA) Kecamatan Ampek

Angkek

a. Tidak ada bidang-bidang

khusus yang bertanggung

jawab atas pengelolaan dan

pengembangan wakaf

b. Tingkat kejujuran pengelola

wakaf yang rendah

5. Hasil Evaluasi Faktor Internal (EFI)

Berdasarkan peringkat (rating) dan bobot yang diberikan

informan terhadap evaluasi faktor internal menghasilkan sebagai

berikut:

Page 115: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

96

Tabel 4.7

Pembobotan Faktor Internal

No Faktor Internal 1 2 3

Kekuatan (Strenght)

1 Memiliki lahan tanah wakaf yang luas

2 Adanya wakaf tunai

3 Disahkan Undang-Undang No 41 Tahun

2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor

42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaanya

4 Pelayanan yang baik

Kelemahan (Weakness)

5 Nadzir bersifat perorangan

6 Tidak ada program khusus dalam

pengelolaan wakaf produktif

Keterangan :

1 = Kurang Penting

2 = Penting

3 = Sangat Penting

Cara menghitung bobot:

Diketahui jumlah seluruh faktor internal adalah 16 yang di

dapat dari 3+3+2+3+2+3=16. Setiap skala pada faktor dibagi jumlah

total keseluruhan skala faktor, maka akan diperoleh angka 0,96

Page 116: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

97

Tabel 4.8

Hasil Perhitungan Skala Bobot

3/16 0,18

3/16 0,18

2/16 0,12

3/16 0,18

2/16 0,12

3/16 0,18

Jumlah 0,96

Tabel 4.9

Hasil Evaluasi Faktor Internal

No Faktor Internal (Kekuatan) Bobot Rating Bobot*

Rating

1 Memiliki lahan tanah wakaf yang

luas

0,18 +4 0,72

2 Adanya wakaf tunai 0,18 +4 0,72

3 Disahkan Undang-Undang No 41

Tahun 2004 dan Peraturan

Pemerintah Nomor 42 Tahun

2006 tentang Pelaksanaanya

0,12 +3 0,36

4 Pelayanan yang baik 0,18 +4 0,72

Total Skor Kekuatan (S) 2,52

Page 117: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

98

No Faktor Internal (Kelemahan) Bobot Rating Bobot*

Rating

1 Nadzir bersifat perorangan 0,12 +2 0,14

2 Tidak ada program khusus dalam

pengelolaan wakaf produktif

0,18 +1 0,18

Total Skor Kelemahan (W) 0,32

Jumlah total skor Kekuatan + Kelemahan (S+W) = 2,84

Keterangan :

Reting untuk masing-masing faktor diberikan skala mulai dari

4 hingga 1, yang menunjukkan pengaruh terhadap kondisi yang

bersangkutan. Untuk pemberian rating terhadap faktor kekuatan

bersifat positif (kekuatan paling besar diberi rating +4 sedangkan

paling terkecil diberikan rating +1). Sedangkan untuk pemberian rating

terhadap faktor kelemahan kebalikan dari kekuatan yaitu ketika

kelemahan sangat besar diberi rating +1 dan yang terkecil diberi rating

+4.

Dari tabel di atas diketahui bahwa faktor yang paling dominan

dalam skor IFAS terhadap aspek kekuatan, adalah memiliki lahan yang

luas, adanya wakaf tunai serta pelayanan yang baik dengan skor 0,72,

jadi bisa diartikan bahwa ketiga faktor ini merupakan kekuatan bagi

nadzir wakaf Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia dalam

pengelolaan dan pengembangan wakaf produktif.

Page 118: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

99

6. Hasil Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

Hasil evaluasi faktor eksternal ini didasarkan atas bobot dan

peringkat (rating) yang diberikan oleh responden terhadap faktor-

faktor eksternal yang telah ditentukan. Hasil dari faktor eksternal

tersebut adalah :

Tabel 4.10

Pembobotan Faktor Eksternal

No Faktor Eksternal 1 2 3

Peluang (Opportunity)

1 Mayoritas masyarakat nagari Pasia

muslim

2 Tingginya minat masyarakat untuk

mewakafkan hartanya

3 Daerah Pasia merupakan daerah yang

subur

4 Nadzir dipilih lansung oleh kepala

Kantor Urusan Agama (KUA) AMpek

Angkek

Ancaman (Threath)

5 Tidak ada bidang-bidang khusus yang

bertanggung jawab atas pengelolaan dan

pengembangan wakaf

6 Tingkat kejujuran pengelola wakaf yang

rendah

Keterangan :

1 = Kurang Penting

Page 119: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

100

2 = Penting

3 = Sangat Penting

Cara menghitung bobot:

Dari total seluruh faktor eksternal didapat sebanyak 15 yang

didapat dari 2+3+3+1+3+3 = 15. Setiap skala pada faktor dibagi

dengan jumlah total keseluruhan makan akan diperoleh angka 0,99.

Tabel 4.11

Hasil Perhitungan Skala Bobot

2/15 0,13

3/15 0,2

3/15 0,2

1/15 0,06

3/15 0,2

3/15 0,2

Jumlah 0,99

Tabel 4.12

Hasil Evaluasi Faktor Eksternal

No Faktor Eksternal (Peluang) Bobot Rating Bobot*

Rating

1 Mayoritas masyarakat nagari

Pasia muslim

0,13 +2 0,26

2 Tingginya minat masyarakat

untuk mewakafkan hartanya

0,2 +4 0,8

3 Daerah Pasia merupakan daerah 0,2 +4 0,8

Page 120: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

101

yang subur

4 Nadzir dipilih lansung oleh

kepala Kantor Urusan Agama

(KUA) Ampek Angkek

0,06 +1 0,06

Total Skor Peluang (O) 1,92

No Faktor Eksternal (Ancman) Bobot Rating Bobot*

Rating

1 Tidak ada bidang-bidang khusus

yang bertanggung jawab atas

pengelolaan dan pengembangan

wakaf

0,2 1 0,2

2 Tingkat kejujuran pengelola

wakaf yang rendah

0,2 1 0,2

Total Skor Ancaman (T) 0,4

Total skor Peluang + Ancaman = 2,32

Reting untuk masing-masing faktor diberikan skala mulai dari

4 hingga 1, yang menunjukkan pengaruh terhadap kondisi yang

bersangkutan. Untuk pemberian rating terhadap faktor peluang bersifat

positif (kekuatan paling besar diberi rating +4 sedangkan paling

terkecil diberikan rating +1). Sedangkan untuk pemberian rating

terhadap faktor ancaman kebalikan dari kekuatan yaitu ketika ancaman

sangat besar diberi rating +1 dan yang terkecil diberi rating +4.

Dari tabel di atas diketahui bahwa faktor yang paling dominan

dalam skor EFAS terhadap aspek Peluang, adalah tingginya minat

masyarakat untuk mewakafkan hartanya serta daerah Pasia merupakan

Page 121: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

102

daerah yang subur dengan skor 0,8, jadi bisa diartikan bahwa kedua

faktor ini merupakan peluang bagi nadzir wakaf Pondok Pesantren

Modern Diniyyah Pasia dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf

produktif.

7. Matrik SWOT

Setelah menyusun tabel evaluasi faktor internal (EFI) dan

evaluasi faktor eksternal (EFE), untuk menentukan strategi mana yang

efektif dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf produktif di

Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia maka dibuatlah tabel matrik

SWOT dengan rumusan berdasarkan hasil evaluasi faktor internal

(EFI) dan juga evaluasi faktor eksternal (EFE) sebagai berikut :

Tabel 4.13

Hasil Matrik SWOT

EFI

EFA

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Peluang (O)

Strategi SO

SO = 2,52 + 1,92

SO = 4,44

Strategi WO

WO = 0,32 + 1,92

WO = 2,24

Ancaman (T)

Strategi ST

ST = 2,52 + 0,4

ST = 2,92

Strategi WT

WT = 0,32 + 0,4

WT = 0,72

Dari hitungan matrik SWOT diatas, maka terlihatlah strategi

mana yang harus dipakai dalam pengelolaan dan Pengembangan

Wakaf Produktif di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia dengan

Page 122: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

103

melihat skor strategi tertinggi, yaitunya strategi SO dengan

memanfaatakan kekuatan (S) internal dan mengambil peluang (O)

yang dimiliki.

Table 4.14

Matrik SWOT

IFAS

EFAS

Kekuatan

(Strenght)

1. Memiliki lahan tanah

wakaf yang luas

2. Adanya wakaf tunai

3. Disahkanya Undang-

Undang Nomor 41

Tahun 2004 dan

Peraturan Pemerintah

Nomor 42 Tahun 2006

Tentang pelaksanaan

wakaf

4. Pelayanan yang baik

Kelemahan

(Weakness)

1. Nadzir bersifat

perorangan

2. Tidak ada program

khusus dalam

pengelolaan dan

pengembangan

wakaf produktif

Peluang

(Opportunity)

1. Mayoritas masyarakt

nagari Pasia muslim

2. Tingginya minat

masyarakat untuk

mewakafkan hartanya

3. Daerah Pasia merupakan

daerah yang subur

4. Nadzir dipilih lansung

oleh Kepala Kantor

Urusan Agama (KUA)

Kecamatan Ampek

Angkek

Strategi 1

SO

1. Lahan tanah wakaf

yang luas

diberdayakan untuk

mendirikan usaha-

usaha yang produktif

2. Wakaf tunai yang

dimiliki dijadikan

sebagai modal untuk

memproduktifkan

lahan-lahan kosong

yang dimiliki

3. Pelayanan yang baik

bisa menjadi salah satu

faktor pendorong

masyarakat untuk

selalu mewakafkan

hartanya

Strategi 3

WO

1. Membentuk nadzir

berbadan hukum

2. Merancang

program-program

khusus dalam

mengembangkan

harta wakaf

Ancaman

(Threath)

1. Tidak ada bidang-bidang

khusus yang bertanggung

Strategi 2

ST

1. Membentuk bidang-

bidang khusus yang

Strategi 4

WT

1. Membentuk bidang-

bidang khusus yang

Page 123: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

104

jawab atas pengelolaan

dan pengembangan

wakaf

2. Tingkat kejujuran

pengelola wakaf yang

rendah

bertanggung jawab

atas pengelolaan dan

pengembangan wakaf

2. Meningkatkan

kejujuran

bertanggung jawab

dalam pengelolaan

dan pengembangan

wakaf

2. Membentuk nadzir

berbadan hukum

Berdasarkan tabel analisis matrik SWOT diatas bisa

disimpulakan bahwa strategi yang harus digunakan dalam

pengelolaan dan pengembangan wakaf produktif di Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia adalah dengan menggunakan

strategi SO,yaitu dengan cara:

1. Memberdayakan lahan tanah wakaf yang luas untuk

mendirikan usaha-usaha yang produktif

2. Wakaf tunai yang dimiliki dijadikan sebagai modal untuk

memproduktifkan lahan-lahan kosong yang dimiliki

3. Pelayanan yang baik bisa menjadi salah satu faktor pendorong

masyarakat untuk selalu mewakafkan hartanya

Page 124: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

105

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Pengelolaan wakaf produktif di Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia belum berjalan maksimal, karena sistem yang digunakan dalam

pengelolaan wakaf ini masih bersifat tradisional dan belum

terorganisir, nadzir yang mengelola harta wakaf tersebut hanyalah

perorangan dan tidak terstruktur sehingga dalam pengelolaan harta

benda wakaf tersebut tidak ada pengawasan dalam mengawasi para

pengelola harta wakaf Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia.

Harta wakaf yang berikan kepada Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia berupa lahan sawah dan lahan ladang yang tidak memiliki lokasi

yang strategis tidak dimaksimalkan dengan cara mengganti tanah

wakaf tersebut dengan tanah yang beralokasi strategis sehingga bisa di

jadikan unit usaha produktif, diganti yang di maksud disini adalah

dengan cara menjual tanah wakaf yang tidak strategis tersebut dan

hasil penjualannya di belikan untuk pembilan tanah yang

beralokasikan strategis agar bisa didirikan unit-unit usaha yang dapat

megembangan wakaf tersebut serta untuk pengembangan sarana

prasarana di Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia,

2. Harta wakaf di Pondok Pesantren Modern Dinyyah Pasia tidak

mengalami perkembangan, karena setiap harta wakaf yang di

diwakafkan ke Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia hanya

difokuskan kepada penambahan pembangunan gedung belajar

Page 125: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

106

santri/santriwati dan asrama sehingga mengakibatkan harta wakaf

tersebut tidak produktif.

Faktor-faktor yang mengakibatkan wakaf di Pondok Pesantren

Modern Diniyyah Pasia ini tidak berkembang adalah:

a. Tidak adanya struktur badan pengelola wakaf di Pondok Pesantren

Modern Diniyyah Pasia, yang mana struktur keorganisasian ini

sangatlah dibutuhkan dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf

tersebut, dengan adanya struktur yang jelas hal ini memudahkan

nadzir wakaf untuk mengelola dan mengembangakan wakaf itu

sendiri.

b. Setiap harta wakaf yang di berikan kepada Pondok Pesantren

Modern Diniyyah Pasia berupa lahan tanah kosong dan wakaf uang

tunai di jadikan untuk pembangunan sarana dan prasarana di

Pondok pesantren Modern Diniyyah Pasia, tidak menjadikan tanah

dan wakaf tunai tersebut untuk pendirian unit-unit usaha untuk

pengembangan pembangunan di Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia dalam jangka panjang. Padahal dengan melihat

pengelolaan dan pengembanga harta wakaf di Pondok Modern

Darussalam Gontor dan juga Yayasan Miftahul Ulum Al-Yasini

yaitu dengan menjadikan harta wakaf yang ada untuk pendirian

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa mengembangakan

fasilitas belajar dan asrama di Pondok Modern Darussalam Gontor

Page 126: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

107

dan juga Yayasan Miftahul Ulum Al-Yasini maju dan berkembang

hingga memiliki banyak cabang di Indonesia.

B. Saran

1. Dalam pengelolaan wakaf di Pondok Pesantren Modern Diniyyah

Pasia haruslah di bentuk sebuah badan wakaf khusus untuk

pengelolaan dan pengembangan wakaf tersebut yang terdiri penasehat,

pengawas, ketua, sekretaris, bendahara, dan bidang-bidang

pengembangan sector bisnis. Para nadzir wakaf yang telah ditentukan

haruslah fokus terhadap peranannya sebagai nadzir dan tidak boleh

rangkap jabatan. Hal ini harus dilakukan agar setiap wakaf yang di

wakafkan ke Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia bisa

membantu pengembangan sarana dan prasarana yang ada, dengan

memproduktifkan harta benda wakaf yang bisa membantu peningkatan

ekonomi masyarakat setempat.

2. Harta wakaf yang masuk ke Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia

di jadikan untuk pendirian unit-unit usaha yang mampu

mengembangakan Pondok Pesantren Modern Dinyyah Pasia dalam

jangka panjang.

3. Untuk penelitian selanjutnya, agar meneliti lebih dalam lagi tentang

sistem pengelolaan dan pengembangan wakaf produktif di Pondok

Pesantren Modern diniyyah Pasia, yang bisa diterapkan oleh Sumber

Daya Manusia (SDM) yang mengelola harta wakaf tersebut.

Page 127: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

108

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia,ed. Pertama, Akademika

Presindo, Jakarta, 1992

Al Asqolani, Ibn Hajar, Fath Al Bari, Birut, Dar Al Marifah, 1379 H

Al-Kabisi, Muhammad Abid Abdullah, Hukum Wakaf,Kajian Kontemporer

Pertama dan Terlengkap tentang Fungsi dan Pengelolaan Wakaf serta

Penyelesain atas Sengketa Wakaf, Dompet Dhuafa Republika, Jakarta, 2004

Ali, Mohammad Daud, Sistem Ekonomi Islam, Zakat dan Wakaf, UI Press,

Jakarta, 1998

Anam, Saeful, “Journal Of Applied Linguistics and Islamic Education”, Vol. 01

No. 01, INKAFA Gresik, Jawa Timur, 2017

Anshori (al), Syekh Islam Abi Yahya Zakariyah, Fathul Wahab, Juz I, Toha

Putra, Semarang, t.th

Arifin, Zaaenal, “80 Tahun Perguruan Diniyyah Pasia Catatan Perjalanan

Panjang Tiga Zaman”, Pondok Pesantren Diniyyah Pasia, Pasia, 2008

Arikunto, Suharsimi, “Prosedur Penelitian”, Rineka Cipta, Jakarta, 2010

Asy’ari, Hasan, “Pengelolaan dan pengembangan wakaf produktif di Yayasan

Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Yasini”, UIN Maulana Malik Ibrahim,

Malang, 2016

Djamaluddin, “Teologi Pendidikan”, Pt Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001

Elimartati, “Hukum Perdata Islam di Indonesia”, STAIN Batusangkar,

Batusangkar, 2010

Fauzan,”Zakat Produktif sebagai Titik Tolak Kebangkitan Peradaban Islam (El-

Furqania)”, Vol. 01, No. 01, STAI AL-Khairat, Pemekasan, 2015

Fitriwati, “Evaluasi Pengelolaan dan Penyaluran Dana Wakaf pada Griya Yatim

dan Dhuafa (GYD) di Bumi Serpong Damai (BSD)”, UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 2016

Gofar, Abdul, Kebaradaan Undang-Undang Wakaf di Dalam Perspektif Tata

Hukum Nasional, Al Hikmah, Mimbar Hukum No. 57 Tahun XIII, Jakarta,

2002

Page 128: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

109

Halim, A, et. all, ”Menggali Potensi Ekonomi Pondok Pesantren”, Pustaka

Pesantren, Yogyakarta, 2005

Hamami, Taufiq, Perwakafan Tanah Dalam Politik Hukum Agraria

Nasional,Tatanusa, Jakarta, 2003

Hasbullah, “Kapita Selekta Islam”, Rajawali Pers, Jakarta, 1999

Huda, Miftahul, “Wakaf dan Kemandirian Pesantren Dari Tebuireng Hingga

Gontor (Islamika)”, Vol. 7 No. 1, STAIN Ponorogo, Jawa Timur, 2012

Imam Taqiyuddin Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini, Kifayat al-Akhyar, ter.

KH. Syarifuddin Anwar, 2007, Bijna Iman, Surabaya, 2007)

Indonesia, Departemen Agama RI, “Pedoman Pengelolaan & Pengembangan

Wakaf”, Direktorat Pemberdayaan Wakaf dan Direktorat Jendral Bimbingan

Masyarakat Islam, Jakarta, 2006

Indonesia, Departemen Agama RI,” Proyek Peningkatan Zakat dan Wakaf,

Panduan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktif Strategis di Indonesia”,

Direktorat Jendral BIMAS dan Penyelenggaraan Haji, Jakarta, 2003

Indonesia, Departemen Agama RI, ”Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyyah”,

Direktorat Jendral kelembagaan Agama Islam, Jakarta, 2003

Indonesia, Departemen Agama RI,” Proyek Peningkatan Zakat dan Wakaf,

Panduan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktif Strategis di Indonesia”,

Direktorat Jendral BIMAS dan Penyelenggaraan Haji, Jakarta, 2006

Indriati, Dewi Sri, “Urgensi Wakaf Produktif Ddalam Pembangunan Ekonomi

Masyarakat (Jurnal Ilmiah Al-SYir’ah)”, Vol. 15, No. 02, Balai Diklat, Kota

Manado, 2017

Katsir Ibn, “al-Bidayah wa an-Nibayah Juz III”, Dar al- Kutub al-Ilmiyyah,

Bairut, 1994

Lexy, Maleong J, “Metode Penelitian Kualitatif”, Remaja Rosda Karya, Bandung

1995

M, Ibnoe Wahyudi, Hukum Islam Zakat dan Wakaf Teori dan Prakteknya di

Indonesia, Cet. Ke-1, Papas Sinar Sinanti Anggota Ikapi, Jakarta, 2005

Mantari, Muslim D St, “ Menyibak Gemilang 67 Tahun Nagari Pasia”, Pasia,

2013

Mubarok, Jauih, “Wakaf Produktif”, Simbiosa Rakatama Media, Bandung, 2008

Page 129: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

110

Mufraini, M. Arif, “Metodologi Penelitian Bidang Ekonomi Islam”, Cet. 1, UIN

Jakarta Press, Tanggerang Selatan, 2013

Mujamil, Menajemen Pendidikan, hal.167-168

Mubarok, “Jurnal Hukum Islam (JHI”), Vol. 11, No. 01, STAIN Pekalongan,

Jawa Tengah, 2013

Nasution, “Metodologi Research Penelitian Ilmiah”, Bumi Aksara, Jakarta 2003

Rafiq, Ahmad, Hukum Islam di Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,

1998

Ramli (al), Ibnu Syihab, Nihayah Al-Muhtaj, Juz IV, Daar al-Kitab al-Alamiyah,

Bairut, 1996

Rozalinda, “Manajemen Wakaf Produktif “, Cet. 1, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2015

Rohmat, Badru, “Strategi Pengelolaan Wakaf uang secara Produktif pada Baitul

Mal Muamalat”, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010

Safarda, Nofia, “Wahid Ka Alfin Kiprah dan Pengabdian Diniyyah Pasia”, Cet. 1,

CV. Visigraf, Kota Padang, 2018

Saharuddin, Desmadi, et. All, “Strategi Pendistribusian Zakat, Infak, dan

Sadakah (ZIS) di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Tangerang

Selatan (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam)”, Vol. 3, No.1, UIN Jakarta,

Jakarta, 2017

Setiowati, Nur Eka, “Manajemen Pembiayaan Pendidikan Pondok Pesantren dan

Lembaga Pendidikan Terpadu Nurushiddiq Cirebon”, IAIN Syehk Nurjati,

Cirebon, 2013

SM, Ismail, et. all, “Dinamika Pesantren dan Madrasa”, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, 2002

Suryadi, Niryad Muqisthi, “Strategi Pengelolaaan Wakaf Produktif Dalam

Rangka Pemberdayaan Umat di Kecamatan Pangkajene Kabupaten

Pangkep”, UIN Alauddin, Makassar, 2017

Undang-undang RI, “Sitem pendidikan Nasional”, Fermana, Bandung, 2006

Page 130: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

111

Wawancara

Wawancara Pribadi dengan Drs. H. Nawazir Muchtar, Lc, Pasia, Senin, 28

Januari 2019

Wawancara Pribadi dengan Khairul Hafies, S.Th.I, Pasia, Kamis, 5 Juli 2018

Wawancara Pribadi dengan Hamid Kasman, Pasia, Selasa, 29 Januari 2019

Wawancara Pribadi dengan Adrizal, Pasia, Selasa, 29 Juli 2019

Wawancara Pribadi dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. 50 Kota,

Sarilamak, Kamis, 31 Januari 2019

Wawancara Pribadi Kelompok Tani Pelita Harapan, Talang Maur, Kamis, 31

Januari 2019

Internet

Imam Suhadak, Manajemen Keuangan dan Penggalian Dana Dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam, di akses dari

http://masimamsuhadak.blogspot.co.id/2013/02/manajemen-keuangan-dan-

penggalian.html, pada tanggal 01 Februari 2019

Page 131: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

112

Lampiran 1 Hasil Wawancara

A. Petunjuk Umum Wawancara (Nadzir Wakaf)

Pewawancara : Apa sumber pendanaan Pondok Pesantren Modern

Diniyyah Pasia ?

Narasumber 1 : Untuk sumber pendaan kita di Pondok berasal dari SPP

bulanan santri/santriwati, selain itu kita juga menerima

infak, sadaqoh serta wakaf dari masyarakat dan juga para

wali santri/santriwati.

Pewawancara : Berapa jumlah harta wakaf pertama kali di terima pondok

ustadz?

Narasumber 1 : Kalau untuk harta wakaf yang pertama kali kita terima

yaitu kampus 1 yang berada di Jorong pincuran VII dengan

luas tanah sebesar1.400 M2.

Pewawancara : Bagaimana cara pengelolaan wakaf produktif di Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia ustadz ?

Narasumber 1 : Kalau untuk pengelolaan wakaf produktif di pondok itu

sendiri, saat ini kita serahkan semuanya kepada masyarakat

setempat untuk mengelolanya, dengan tujuan agar bisa

membantu perekonomian masyarakat.

Pewawancara : Kemana penyaluran hasil wakafnya ustadz ?

Narasumber 1 : Di Pondok sendiri kita selalu menerima wakaf berupa

wakaf uang, wakaf lahan sawah dan lahan ladang.

Page 132: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

113

1. Untuk wakaf uang, semuanya kita jadikan untuk

pembelian bahan-bahan material pembangunan seperti

semen, pasir, besi, atap, kayu dan lain-lain.

2. Untuk lahan sawah, dalam pengelolaan sawah kita

serahkan kepada masyarakat setempat untuk

mengelolanya, dalam pengelolaanya semua biaya

seperti bibit, pupuk dan yang dibutuhkan disediakan

oleh yayasan, dan untuk bagi hasilnya kita bagi 50%

pada setiap kali panenya. Hasil yang diterima pondok

yaitu ada yang berupa beras dan padi yang langsung

diserahkan ke dapur pondok untuk tambahan bahan

makanan santri/santriwati.

3. Untuk wakaf ladang, sebagian telah kita jadikan

bangunan kampus 1,2 dan 3. Sisanya kita juga serahkan

kepada masyarakat setempat untuk di kelola, ada yang

menjadikannya untuk penanaman ubi kayu, labu siam.

Dan hanya 900 M2

dari lahan ladang yang disewakan

dengan tariff 300.000 pertahunya.

Pewawancara : Apa usaha-usaha yang berasal dari harta wakaf ustadz ?

Narasumber 1 : Untuk usaha-usaha dari harta wakaf sendiri kita belum

memiliki unit-unit usaha, tetapi insyaallah kedepanya akan

kita rencanakan.

Pewawancara : Apakah ada wakif tetap di Pondok Pesantren Modern

Page 133: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

114

Diniyyah Pasia ?

Narasumber 1 : Untuk wakif tetap kita belum memiliki wakif tetap, tetapi

Alhamdulillah setiap tahun kita selalu menerima wakaf

baik lahan sawah atau ladang dan juga berupa uang.

Pewawancara : Apa program wakaf produktif dalam jangka panjang ustadz

?

Narasumber 1 : Sekarang ini kita lagi mengusahakan untuk mendirikan

wisma penginapan untuk para wali santri/santriwati yang

mengunjungi anaknya serta juga terbuka untuk umum.

Pewawancara : Berapa luas harta wakaf pondok hingga saat ini uastadz ?

Narasumber 1 : Untuk luas harta wakaf kita baik lahan swah atau lahan

ladang serta ketiga kampus kita hingga saat ini 25.324 M2.

Pewawancara : Apa kendala yang terjadi dalam pengelolaan wakaf

produktif di pondok ustadz ?

Narasumber 1 : Untuk kendala sendiri kita yaitu di lahan sawah, kurangnya

tingkat kejujuran dari para petani, masyarakat yang

mengelola lahan tersebut tidak melaporkan hasil panenya

sesuai dengan hasil sebenarnya, belakangan ini mereka

selalu mengatakan panengnya gagal, dan kita hanya

menerima tetapi setelah di Tanya-tanya kepada masyarakat

hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang di laporkan.

Untuk wakaf lahan ladang, kita hanya memberikan hak

pakai kepada masyarakat, dan juga ada masyarakat yang

Page 134: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

115

menyewah tanah kita tetapi hanya dengan harga 300.000

per tahunya, dan ini tidak sesuai dengan hasil yang

diperoleh dari tanah tersebut.

B. Petunjuk Umum Wawancara (Petani)

Pewawancara : Jenis benih yang ditanami apa ya pak /

Narasumber 2 : Untuk jenis benih yang di tanam kita memakai randah putih

Pewawancara : Berapa kali panen dalam setahun ya pak /

Narasumber 2 : Dalam setahun itu kita panen selama 2 kali karena kita

memakai padi yang tumbuh dalam waktu 120 hari sedang

kan 4 bulan laginya untuk proses pembajakan serta

pengairan sawah.

Pewawancara : Untuk jenis pupuk yang dipakai apa ya pak ?

Narasumber 2 : Untuk persemain padi kita tidak memakai pupuk, tetapi

setalah padi berumur 15 hari di taburkan pupuk Urea untuk

pertumbuhan daun, dan ketika berumur 45 hari di taburi

lagi pupuk jenis Ponska dan SP36 untuk penyokong buah

Pewawancara : Apa pola penananaman yang digunakan pak ?

Narasumber 2 : Untuk penananaman padi kita seperti biasa, ya itu

menanami padi 5 sampai 6 batang padi di setiap titiknya.

Pewawancara : Berapa hasil yang diperoleh setiap panen pak?

Narasumber 2 : Untuk hasil sendiri dalam setiap panenya kita selalu

Page 135: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

116

menerima 2.450 Kg dalam 1.000 M2

Pewawancara : Apa kendala yang sering terjadi dalam pengelolaannya

pak?

Narasumber 2 : Kendala yang sering terjadi ya seperti banyaknya

“pianggang” dan juga hama tikus

Pewawancara : Setelah panen , bagaimana cara bagi hasil dengan pondok

ya pak ?

Narasumber 2 : Untuk bagi hasil sendiri, karena kita di modali semua dari

pondok kita bagai 50% setiap kali panen.

C. Petunjuk Umum Wawancara (Penanggung Jawab Kesehatan )

Pewawancara : Bagaiman pola makan yang diterapkan di Pondok

Pesantren Modern Diniyyah Pasia ustadz ?

Narasumber 3 : Untuk pola makan sendiri di pondok pesantren, sama

seperti yang lain, kita makan 3 kali sehari yaitu pagi

sebelum pergi kesekolah, siang setelah shalat zuhur dan

malam sehabis shalat magrib, untuk makan sendiri itu

terdiri dari 4 sehat 5 sempurna.

Pewawancara : Bagaimana pola hidup yang diterapkan kepada

santri/santriwati ?

Narasumber 3 : Untuk pola hidupp sendiri , kita mewajibkan seluruh

santri/santriwati untuk selalu mengikuti kegiatan olahraga,

Page 136: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

117

karna kita juga menfasilitasi hal tersebut, setiap seminggu

sekali kita mewajibkan lari pagi dan juga kita menfasilitasi

santri/santriwati yang tidak mau berolahraga dengan

mengikuti kegiatan beladiri serta setiap seminggu sekali

kita selalu memberikan vitamin kepada para

santri/santriwati. Untuk pola istrahat jam 10 malam kita

telah mewajibkan santri/santriwati untuk masuk kedalam

asrama dan beristirahat.

D. Petunjuk Umum Wawancara (Pengawas Pertanian Lapangan Kec.

Mungka )

Pewawancara : Bagaimana cara pemilihan bibit yang bermutu ?

Narasumber 4 : Dalam pemilihan bibit padi yang bermutu yaitu dengan

cara merendam bibit dengan larutan ZA 20gram/liter air

selama 2 kali 24 jam. Setelah benih direndam maka akan

kelihatan benih yang bermutu dan tidak bermutu, benih

yang tidak bermutu akan mengapung di dalam air,

sedangkan benih yang bermutu akan tetap terbenam

didalam air. Dan untuk 1.000 M2 lahan sawah cukup

dengan 10 kg padi.

Pewawancara : Bagaimana cara untuk perbuatan persemain yang baik ?

Narasumber 4 : Untuk pembuatan persemain sendiri harus di buat di tempat

Page 137: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

118

yang terkena sinar matahari lansung, ketika persemain telah

di buat dan lumpurnya di cangkul sehalus mungkin, maka

kita bisa menaburi dengan pupuk kompos seperti jerami

yang telah dibusukan dari hasil panen sebelumnya.

Pewawancara : Apa ya bu jenis bibit yang bagus untuk di tanami?

Narasumber 4 : kalau untuk jenis bibit hampir sama tetapi saya lebih

menyarankan menggunakan jenis Sijunjung

Pewawancara : Kalau untuk jenis pupuk untuk penyokong pertumbuhan

padi sendiri apa ya bu?

Narasumber 4 : Untuk penyokong pertumbuhan padi cukup dengan

menggunakan pupuk kompos di awal sebelum padi

ditanami ketika sawah di bajak. Lalu selanjutnya tidak usah

di taburi pupuk karena ketika kita menerapkan sistem mina

padi, yaitu dengan menanam padi dan sekaligus

membudidayakan ikan, maka makanan ikan yang kita kasih

akan menjadi penyokong untuk meningkatkan kualitas

pertumbuhan padi.

Pewawancara : Bagaimana pola penanaman padi untuk sistem mina pada

ini ya bu?

Narasumber 4 : Pola penanaman padi dengan sistem mina padai adalah

dengan menggunakan jajar legowo yaitu menanami padi 1

sampai 2 batang pertitik, dan ditanami sebanyak 4 atau 5

banjar setelah itu di kasih jarak ±50 Cm dan di tanami lagi

Page 138: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

119

4 banjar hingga seterusnya.

Pewawancara : Apa yang dilakukan untuk meminimalisir hama tikus ?

Narasumber 4 : Dengan menggunakan sistem mina padi ini, maka air akan

selalu menggenangi sawah dan hal ini akan mengurangi

hama tikus yang banyak membuat para petani gagal panen.

E. Petunjuk Umum Wawancara (Kelompok Tani Pelita Harapan)

Pewawancara : Apa jenis benih yang ibu tanami di Kelompok Tani Pelita

Harapan?

Narasumber 5 : Di Kelompok Tani Pelita Harapan sendiri kita memakai

benih Sijunjung yang bisa di panen setelah 120 hari.

Pewawancara : Berapa kali panen dalam setahun ya bu?

Narasumber 5 : Untuk panen , karna kita menggunakan benih yang 120 hari

maka kita panen hanya 2 kali dalam setahun, karna sisanya

lagi kita jadikan untuk penyempurnaan pencangkulan atau

pembajakan sawah kembali dan juga untuk penaburan

pupuk kompos berupa jerami hasil panen sebelumnya.

Pewawancara : Apa jenis pupuk yang dijadikan untuk penyokong

pertumbuhan padi?

Narasumber 5 : Kalau untuk pupuk sendiri kita hanya menggunakan pupuk

kompos karna selain pupuk kompos pertumbuhan padi

akan di sokong dengan adanya makanan ikan.

Page 139: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

120

Pewawancara : Berapa hasil padi dan ikan yang diperoleh dalam sekali

panen bu ?

Narasumber 5 : Dalam sekli panen itu untuk padi kita mendapatkan hasil

panen sebanyak 2.950 Kg padi per 1.000 M2 lahan sawah.

Serta untuk hasil ikan sendiri kita mendapakan 1.200 Kg

ikan dalam 1.000 M2 lahan sawah dengan modal. Untuk

benih ikan 12.500 x 300 = 3.750.000, sedangkan makanan

ikan 1.600 kg x 12.000 = 19.200.000 dan total biayanya

adalah sebesar 22.950.000 untuk sekali panen. Untuk hasil

yang diperoleh adalah sebanyak 1.200 kg ikan x 29.000 =

34.800.000 dan keuntungan yang diperoleh setiap panen

adalah 11.850.000 per 1.000 M2 lahan sawah.

Pewawancara : Apa pola penanaman padi yang digunakan untuk mina padi

ini bu ?

Narasumber 5 : Untuk pola penanaman kita menggunakan pola penanaman

jajar legowo

Pewawancara : Untuk kendala dalam menerapkan sistem ini apa ya bu?

Narasumber 5 : Dalam pengelolaaan sawah pakai sistem mina padi ini

adalah kita harus siap dan selalu mengontrol pengairan

sawah, jangan sampai kurang dan jangan sampai

melimpah.

Page 140: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

118

Lampiran 2 (Wakaf lahan Sawah)

No Lokasi Tahun

Wakif Luas M2

1 Pincuran VII 1993 Hj. Syarkawi ST Bagindo 985

2 Pincuran VII 1994 Hj. Bainar 1.780

3 Pincuran VII 2004 Hj. Rabayyah Jamil 630

4 Pincuran VII 2004 Hj. Rabayyah Jamil 570

5 Pincuran VII 2010 Hj. Asni 450

6 Cibuak Ameh 1993 Hj. Syarkawi ST Bagindo 850

7 Cibuak Ameh 2005 Abbas Rahman dan Aini

Rahman

3.035

8 Batu Plano

S.pua

2016 H. Ilyas 4.855

Jumlah

13.155

Page 141: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

122

Lampiran 3 (Peta lahan Sawah)

Page 142: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

123

Page 143: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

124

Page 144: SISTEM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46450/1/FAJRI AGUSTA... · DARI TAHUN 1991-2017 . SKRIPSI . Diajukan kepada

125