sistem informasi identifikasi hewan (national animal identification system)

4
Sinopsis Rencana Penelitian sebagai syarat pendaftaran Pasca Sarjana Mayor Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor tahun 2009. Oleh : Supriyanto, S.Tp APLIKASI NATIONAL ANIMAL IDENTIFICATION SYSTEM (NAIS) BERBASIS WEB SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM SURVEILANCE DAN MONITORING NASIONAL PENYAKIT ZOONOSIS. I. LATAR BELAKANG Penyakit yang terjadi pada manusia dan hewan diketahui berjumlah lebih dari 200 penyakit pada tahun 2000 dan dapat saling ditularkan dari manusia ke hewan atau dari hewan ke manusia. Semua ini mengarah kepada peningkatan lebih dari 30 persen terjadinya penyakit-penyakit zoonosis di sepertiga akhir abad ke-20. Zoonosis didefinisikan sebagai penyakit infeksi yang dapat ditularkan dari hewan vertebrata ke manusia. Saat ini dikenal emerging zoonoses yang merupakan penyakit zoonosis yang baru muncul seperti Avian Influenza dan re-emerging zoonoses yang merupakan penyakit zoonosis yang sudah pernah muncul di masa- masa sebelumnya dan mulai menunjukkan peningkatan seperti rabies. Penyakit zoonosis yang masuk ke dalam daftar penyakit hewan menular strategis di Indonesia yaitu rabies, anthrax, avian influenza, salmonellosis dan brucellosis. (Putri Naipospos, 2005). Strategi pengendalian penyakit zoonosis diterapkan berdasarkan kepada jenis penyakit, hal ini dikarenakan setiap penyakit memiliki karakteristik yang berbeda yang meliputi agen, hospes, distribusi geografis, maupun cara penularannya. Ada 4 subsistem yang sangat penting peranannya untuk pengendalian dan pemberantasan zoonosis yaitu sistem surveilans dan monitoring nasional, kewaspadaan dini dan darurat penyakit (early warning system and emergency preparedness), informasi kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner. Untuk medukung program pemerintah dalam penanggulangan penyakit zoonosis maka perlu dibuat aplikasi National Animal Identification System (NAIS) berbasis web di Indonesia. Dengan Perkembangan Teknologi informasi saat ini maka NAIS dibangun dalam bentuk Aplikasi berbasis web dan akan mencatat serta memberi nomor identitas layaknya

Upload: supriyanto

Post on 19-Jun-2015

530 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Informasi Identifikasi Hewan (National Animal Identification System)

Sinopsis Rencana Penelitian sebagai syarat pendaftaran Pasca Sarjana Mayor Ilmu

Komputer, Institut Pertanian Bogor tahun 2009. Oleh : Supriyanto, S.Tp

APLIKASI NATIONAL ANIMAL IDENTIFICATION SYSTEM (NAIS)

BERBASIS WEB SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM SURVEILANCE

DAN MONITORING NASIONAL PENYAKIT ZOONOSIS.

I. LATAR BELAKANG

Penyakit yang terjadi pada manusia dan hewan diketahui berjumlah lebih dari

200 penyakit pada tahun 2000 dan dapat saling ditularkan dari manusia ke hewan atau

dari hewan ke manusia. Semua ini mengarah kepada peningkatan lebih dari 30 persen

terjadinya penyakit-penyakit zoonosis di sepertiga akhir abad ke-20. Zoonosis

didefinisikan sebagai penyakit infeksi yang dapat ditularkan dari hewan vertebrata ke

manusia. Saat ini dikenal emerging zoonoses yang merupakan penyakit zoonosis yang

baru muncul seperti Avian Influenza dan re-emerging zoonoses yang merupakan

penyakit zoonosis yang sudah pernah muncul di masa- masa sebelumnya dan mulai

menunjukkan peningkatan seperti rabies. Penyakit zoonosis yang masuk ke dalam

daftar penyakit hewan menular strategis di Indonesia yaitu rabies, anthrax,

avian influenza, salmonellosis dan brucellosis. (Putri Naipospos, 2005).

Strategi pengendalian penyakit zoonosis diterapkan berdasarkan kepada jenis

penyakit, hal ini dikarenakan setiap penyakit memiliki karakteristik yang berbeda yang

meliputi agen, hospes, distribusi geografis, maupun cara penularannya. Ada 4

subsistem yang sangat penting peranannya untuk pengendalian dan pemberantasan

zoonosis yaitu sistem surveilans dan monitoring nasional, kewaspadaan dini dan

darurat penyakit (early warning system and emergency preparedness), informasi

kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner. Untuk medukung program

pemerintah dalam penanggulangan penyakit zoonosis maka perlu dibuat aplikasi

National Animal Identification System (NAIS) berbasis web di Indonesia. Dengan

Perkembangan Teknologi informasi saat ini maka NAIS dibangun dalam bentuk

Aplikasi berbasis web dan akan mencatat serta memberi nomor identitas layaknya

Page 2: Sistem Informasi Identifikasi Hewan (National Animal Identification System)

penduduk pada setiap hewan domestik maupun hewan hasil karantina yang ada di

wilayah Indonesia. Aplikasi berbasis web memungkinkan pengelolaan dilakukan oleh

multi user sehingga menjamin keamanan data dan informasi yang tersimpan. Selatin

itu NAIS dibangun untuk melakukan surveilans yang terstruktur pada hewan domestik

dan satwa liar. Pada akhirnya sistem ini dapat menjadi acuan strategis dalam

mendukung implementasi kebijakan pengamanan maksium (maximum security policy)

terhadap wabah penyakit hewan menular.

II. TUJUAN PENELITIAN

1. Membangun Aplikasi National Animal Identification System (NAIS) Berbasis Web

sebagai Sistem penunjang Keputusan dalam penanggulangan penyakit Zoonosis.

2. Memetakan populasi hewan dengan sistem Individual Identification System (I-ID

System) berdasarkan wilayah dalam rangka memudahkan dalam mengambil

tindakan yang tepat dan cepat dalam pencegahan penyebaran penyakit.

3. Aplikasi dapat digunakan sebagai Sistem Penunjang Keputusan (Decission Support

System) dalam penentuan kebijakan Kesejahteraan Hewan secara

berkesinambunagan.

III. METODOLOGI

Untuk merancang aplikasi Aplikasi National Animal Identification System (Nais)

dan Rancang Bangun Sistem Pencatatan Hewan Berbasis Web akan digunakan tahap-

tahap sebagai berikut :

1. Membuat Model identifikasi hewan dan kodefikasi hewan berdasarkan jenis dan

wilayah

2. Membuat gambaran Proses Bisnis, didapatkan dari analisa kebutuhan proses bisnis

yang harus ada untuk menunjang kebutuhan stakeholder terkait.

3. Membuat sistem arsitektur, yang diterjemahkan kedalam rancangan arsitektur

aplikasi yang dibagi menjadi:

a. Arsitektur Konseptual : membahas mengenai struktur interaksi antar aktor

yang terlibat dalam proses.

Page 3: Sistem Informasi Identifikasi Hewan (National Animal Identification System)

b. Arsitektur Logis : mengarah ke rancangan aplikasi seperti pembuatan model

sistem, membuat dan aliran data.

IV. GAMBARAN APLIKASI YANG AKAN DIBANGUN

Gambar 1. Skema Aplikasi NAIS

Sistem yang akan dibangun meliputi dua bagian yaitu sistem kodefikasi

hewan berdasarkan jenis dan teritorialnya dan Pembuatan Aplikasi pencatatan

berbasis Web. Berikut penjabaran dari dua bagian Aplikasi NAIS yang akan

dibangun :

1. Kodefikasi dilakukan untuk memudahkan dalam proses pencatatan dan analisis.

Setelah dilakukan kodefikasi, dilakukan pendaftaran hewan-hewan yang akan

dicatat dan dilakukan pula pemberian Animal Idendification Numbers (AINs) dan

Group/Lot Identification Numbers (GINs) pada hewan. Pada kegiatan ini juga

akan dikaji pemilihan penggunaan AIN dan GINs pada hewan yang tepat

diterapkan pada masing-masing jenis hewan diantaranya adalah dengan Tail

TATO, Ear Tatto, Ear Tag, Microchip Ear ataupun Microchip Tail.

2. Pembuatan Aplikasi meliputi pembuatan Arsitektur Konseptual interaksi antar

aktor yang terlibat dalam proses. Selanjutnya dilakukan perancangan Arsitektur

Page 4: Sistem Informasi Identifikasi Hewan (National Animal Identification System)

Logis mengarah ke rancangan aplikasi seperti pembuatan model sistem,

membuat dan aliran data. Sementara itu, aplikasi akan dibangun dalam platform

berbasis web agar mudah dalam melakukan proses pencatatan yang dilakukan

oleh stakeholder yang terkait. Pencatatan hewan pada NAIS ini meliputi

pencatatan rekam jejak mobilisasi hewan, riwayat pengobatan, informasi

kesehatan masing-masing hewan dan pencatatan-pencatatan informasi detail

lainnya. (Gambar 1).

V. PENUTUP

Demikian Sinopsis Rencana penelitian ini dibuat untuk mendukung proses studi

di Pascasarjana Mayor Ilmu Komputer Institut Pertnaian Bogor. Penulis menyadari

masih banyak kekurangan dalam penyusunan Sinopsis ini, sehingga dikemudian hari

penulis mengharapkan masukan dari berbagai pihak.

VI. REFERENSI

Putri Naipospos, T.S. 2005. Kebijakan penanggulangan penyakit zoonosis Berdasarkan

prioritas departemen pertanian. Prosiding Lokakarya Nasional Penyakit

Zoonosis.