sistem informasi geoteknik berbasis data cpt …/sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...

90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS 9.2 (Studi Kasus Kota Surakarta) GEOTECHNICAL INFORMATION SYSTEM BASED ON CPT DATA USING ArcGIS 9.2 (Case Study of Surakarta ) TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana teknik pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Disusun Oleh: FENDI HARY YANTO I 0108094 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: lyliem

Post on 08-Apr-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA

CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS 9.2

(Studi Kasus Kota Surakarta)

GEOTECHNICAL INFORMATION SYSTEM BASED ON CPT DATA

USING ArcGIS 9.2

(Case Study of Surakarta )

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana teknik pada

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh:

FENDI HARY YANTO I 0108094

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Fendi Hary yanto, 2012, SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS

DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS 9.2 (Studi Kasus Kota Surakarta),

Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.

Surakarta.

Kota Surakarta merupakan kota yang memiliki perkembangan infrastruktur yang begitu

pesat. Bangunan-bangunan infrastruktur tumbuh pesat seiring dengan perkembangan kota.

Hampir di setiap penjuru kota dapat ditemui bangunan seperti mall, pusat perbelanjaan,

perkantoran, hotel, pasar, apartemen/rumah susun, rumah sakit, perguruan tinggi atau

sekolah. Hanya saja Pemerintah Daerah belum mempunyai sistem informasi data yang

lengkap mengenai CPT. Sistem informasi data tersebut berguna untuk tinjauan awal

pembangunan infrastruktur yang baru, khususnya bagi investor yang akan mendirikan

bangunan di kota Surakarta. Salah satu lembaga yang sering diminta untuk melakukan uji

CPT adalah Laboratorium Mekanika Tanah FT UNS. Ratusan data pengujian CPT masih

tersimpan di lemari arsip laboratorium, dan belum pernah dianalisis dan dikompilasi untuk

seluruh wilayah Surakarta.

Penelitian ini ditulis dalam rangka menyiapkan Sistem Informasi berbasis data CPT

mengenai kedalaman tanah keras di seluruh wilayah kota Surakarta. Penelitian dilakukan

dengan cara mengkompilasi seluruh data CPT yang ada, menganalisis, memplot pada peta,

serta membuat profile tanah sepanjang wilayah Surakarta dengan menggunakan perangkat

lunak ArcGIS 9.2. Permasalahan yang ada adalah penyebaran data CPT yang acak.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kedalaman tanah keras qc 250 kg/cm2 di kota

Surakarta yang paling dominan sedalam 3- 5 meter dari permukaan tanah. Evaluasi

perbandingan kedalaman tanah keras sondir lapangan dengan GIS pada beberapa titik

pengamatan menunjukan hasil yang hampir sesuai antara prediksi Sistem informasi GIS

dengan hasil pengujian di lapangan. Disimpulkan bahwa sistem informasi geoteknik bebasis

data CPT dengan menggunakan software ArcGIS mampu befungsi sebagai identifikasi

pendahuluan dari suatu pekerjaan/proyek dan data penunjang.

Kata Kunci: CPT, sistem informasi geoteknik, ArcGIS.

Page 3: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Fendi Hary yanto, 2012, GEOTECHNICAL INFORMATION SYSTEM BASED

ON CPT DATA USING ArcGIS 9.2 (Case Study of Surakarta ), Final Assignment,

Civil Engineering Department, Engineering Faculty, Sebelas Maret University.

Surakarta.

Surakarta is a city that has rapid development of infrastructure. The Buildings and

Infrastructure are grow is rapidly in line with the growth of the city. Buildings like malls,

shopping centers, office buildings, hotels, markets, apartments/flats, hospitals, universities,

or school are found in almost every corner of the city. For the time bieng , unfortunable the

governments does not have complete data the CPT. In front of geotechnical information

system (GIS), this GIS of CPT data is able to be used for initial review of the construction

of new buildings and infrastructure in Surakarata. Especially, for the investors who will

build the buildings in the city of Surakarta. One institution that is often asked to perform

CPT test is Soil Mechanics Laboratory FT UNS. Hundred of test data are still stored in

laboratory. However , they have not been analyzed and compiled for further usage.

This research was written in order to set up a data-based Information Systems CPT on hard

stratum depth across the city of Surakarta. This research was conducted by compiling all

existing CPT data, analyzed, plotted on a map, and make the soil profile throughout the

region Surakarta using the software ArcGIS 9.2. The main problems is the position on

distribution of the CPT data are random.

The results of this research indicated that depth of 250 kg/cm2 qc of hard stratum in the city

is dominantly 3-5 meters the depth in Surakarata. Comparative evaluation of the depth of

field test of CPT a hard stratum and GIS at several observation points showed close results.

Therefore, this geotechnical information system is adaptable to the data using the software

ArcGIS CPT and able to be used as a preliminary identification of the work / projects and

supporting data.

dasdasdasdasdasdasdasdasdasdasdasdasdsfgdfgdfgdfgdhadasdasd Keywords: CPT, geothecnic information systems, ArcGIS.

Page 4: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

“Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya. Dan Dialah

Maha Perkasa lagi Penyayang. Sebagai) janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak

akan menyalahi janjiNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Mereka

hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang

(kehidupan) akhirat adalah lalai. “(Q.S. AR-Ruum (30) : 5-7)

“Barang siapa yang menempu suatu jalan yang menuntut ilmu, niscaya Allah akan

memudahkan baginya jalan menuju surga” (HR. Muslim)

Ilmu lebih mulia dari harta, karena ilmu menjaga manusia, sedangkan harta dijaga

oleh manusia.

Orang yang berilmu banyak kawannya, sedangkan orang yang banyak hartanya

banyak musuhnya.

Ilmu bila diberikan akan bertambah, harta bila diberikan akan berkurang.

Ilmu tidak bisa dicuri, sebaliknya harta bisa dicuri.

Ilmu tidak akan habis sebelum pemiliknya meninggal, sedangkan harta sangat

mungkin lenyap sebelum pemiliknya mati.

Ilmu tidak dapat dihitung jumlahnya sedangkan harta bisa diketahui jumlahnya.

Page 5: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas limpahan

berkat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan tugas

akhir guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini tentu tidak lepas dari berbagai pihak yang

mendukung, membantu, dan membimbing sehingga dengan kerendahan hati penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Pimpinan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

Surakarta beserta staf.

2. Bapak selaku Dr. Tech. Ir. Sholihin As’ad, MT Dosen Pembimbing I tugas akhir.

3. Bapak Ir Agus Prijadi Saido, MSc selaku Dosen Pembimbing II tugas akhir.

4. Bapak Ir. Budi Laksito selaku Dosen Pembimbing Akademik.

5. Segenap Bapak dan Ibu dosen pengajar di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelum Maret Surakarta.

6. Seluruh teman-teman mahasiswa Jurusan Teknik Sipil angkatan 2008.

7. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan laporan tugas akhir ini hingga

selesai.

Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, dan

masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat

penulis harapkan. Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 6: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................iii

ABSTRAK ......................................................................................................................... v

MOTTO…… . ..................................................................................................................vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................vii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ..........................................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xv

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2

1.3. Batasan Masalah ....................................................................................................... 2

1.4. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 3

1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................................... 3

BAB 2 LANDASAN TEORI .......................................................................................... 4

2.1. Tinjauan Pustaka ....................................................................................................... 4

2.2. Dasar Teori ................................................................................................................ 6

2.2.1 Parameter Tanah ........................................................................................... 6

2.2.2 Pengujian Tanah In Situ (In Situ Test) ........................................................ 6

2.2.3 Cone Penetration Test (CPT) ...................................................................... 8

2.2.3.1 Perkembangan Uji Sondir dan Hubungannya dengan Indonesia .. 8

2.2.3.2 Peralatan Umum ............................................................................... 9

2.2.3.3 Tipe Penetrometer CPT ................................................................. 10

2.2.3.4 Prosedur Kerja ................................................................................ 13

Page 7: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2.2.3.5 Parameter CPT ............................................................................... 14

2.2.4 Interpretasi Data CPT ................................................................................. 15

2.2.5 Konsep Sistem Informasi Geografis ......................................................... 19

2.2.5.1 Geodatabase ................................................................................... 22

2.2.5.2 Geoprocessing ................................................................................ 29

2.2.5.3 Geovisualization ............................................................................. 29

2.2.5.4 Kriging ……… .............................................................................. 31

BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................................. 33

3.1. Lokasi Penelitian.................................................................................................33

3.2. Sumber Data........................................................................................................33

3.3. Langkah Penelitian............................................................................................. 33

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN................................................... 40

4.1. Diskripsi Wilayah Penelitian...............................................................................40

4.1.1. Letak dan Batas Daerah Penelitian......................................................... 40

4.2. Data CPT Laboratorium Mekanika Tanah..........................................................41

4.3. Analisis Data....................................................................................................... 41

4.3.1. Penentuan Kedalaman Tanah Keras Rerata……………........................ 42

4.3.2. Penentuan Lokasi Data CPT…………………....................................... 46

4.3.3. Pembuatan Layer Berdasarkan Data CPT…………............................... 46

4.4. Hasil Analisis dan pembahasan……..……………………................................ 56

4.4.1. Peta Sebaran Kedalaman Tanah Keras................................................. 56

4.4.2. Hasil Cross Section................................................................................ 63

4.4.3. Analisis GIS dan Sondir Lapangan......................................................... 71

Page 8: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................... 76

5.1. Kesimpulan......................................................................................................... 76

5.2. Saran................................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ xvi

LAMPIRAN.............................................................................................................. xvii

Page 9: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Alat DCPT kapasitas 2,5 ton dengan penetrometer konus friksi .......... 10

Gambar 2.2. Alat DCPT kapasitas 10 ton ..................................................................... 11

Gambar 2.3. CPT kapasitas 20 ton dengan kombinasi truk ......................................... 11

Gambar 2.4.a. Penetrometer konus tunggal mekanik................................................... 12

Gambar 2.4.b. Penetrometer konus-friksi mekanik ...................................................... 12

Gambar 2.5. Penetrometer konus-friksi elektrik .......................................................... 13

Gambar 2.6. Ilustrasi Prosedur Kerja Alat CPT Kapasitas 2.5 ton ............................. 14

Gambar 2.7. aPola grafik tahanan ujung (qc) untuk tanah pasir .................................. 16

Gambar 2.7. bPola grafik tahanan ujung (qc) untuk tanah Lempung .......................... 16

Gambar 2.8. Diagram Korelasi qc dan Rf Schmertmann untuk Identifikasi Tanah .. 17

Gambar 2.9. Korelasi antara tahanan kerucut (qc) dan sudut geser dalam (ф)........... 18

Gambar 2.10. Jendela Awal ArcMap ............................................................................ 20

Gambar 2.11. Jendela Awal ArcCatalog....................................................................... 20

Gambar 2.12. Contoh beberapa Layer Data Spasial dalam ArcGIS ............................ 21

Gambar 2.13. Sistem Pendukurng Informasi Geografis dalam ArcGIS ..................... 21

Gambar 2.14. Data Spasial dalam Bentuk Titik, Garis, dan Poligon .......................... 23

Gambar 2.15. Tipe data penyusun geodatabase ........................................................... 24

Gambar 2.16. Aturan topologi titik must be properly inside polygons ....................... 26

Gambar 2.17. Aturan topologi titik must be covered by line ....................................... 26

Gambar 2.18. Aturan topologi garis must not overlap ................................................. 26

Gambar 2.19. Aturan topologi garis must not intersect ............................................... 27

Gambar 2.20. Aturan topologi poligon must not overlap ............................................ 27

Gambar 2.21. Aturan topologi poligon must not have gaps ........................................ 27

Gambar 2.22. Sistem Proyeksi....................................................................................... 30

Gambar 2.23. Zona UTM Dunia .................................................................................... 30

Gambar 3.1. Contoh plotting data ................................................................................. 35

Gambar 3.2. Contoh desain tampak atas ....................................................................... 36

Gambar 3.3. Contoh desain cross section ..................................................................... 36

Gambar 3.4. Bagan alir metode penelitian.................................................................... 37

Page 10: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 4.1. Peta Administrasi Kota Surakarta…................................................... 40

Gambar 4.2.a Grafik Hasil Pengujian S1 di SMP Muhammadiyah 1

Surakarta………………………………..............................................44

Gambar 4.2.b Grafik Hasil Pengujian S2 di SMP Muhammadiyah 1

Surakarta………………….……………………….............................44

Gambar 4.2.c Grafik Hasil Pengujian S3 di SMP Muhammadiyah 1

Surakarta…………………………......................................................45

Gambar 4.3. Seketsa posisi titik-titik sondir di SMP Muhammadiyah 1

Surakarta……………………………………….................................. 45

Gambar 4.4. Titik-Titik CPT Kota Surakarta…………........................................... .. 47

Gambar 4.5. Attribute Table dari Data Spasial CPT Kota Surakarta…………....... 48

Gambar 4.6. Kontur Wilayah Kota Surakarta………….......................................... 49

Gambar 4.7. DEM 10X10…………………............................................................ 50

Gambar 4.8. Elevasi Kedalam CPT.......................................................................... 51

Gambar 4.9. Pembuatan Field Baru didalam ArcCatalog....................................... 52

Gambar 4.10. Attribute Table Peta CPT Kota Surakarta…………........................... 53

Gambar 4.11. Pengisian Alamat File di Field Peta CPT Kota

Surakarta........................................................................................... 54

Gambar 4.12. Pen-setting-an Hyperlink didalam ArcMap.........................................54

Gambar 4.13. Eksekusi Hyperlink didalam ArcMap.................................................55

Gambar 4.14. Peta Sebaran CPT Kota Surakarta…………………..........................58

Gambar 4.16. Peta Sebaran CPT Kec. Laweyan…...................................................59

Gambar 4.17. Peta Sebaran CPT Kec. Jebres…………………................................60

Gambar 4.18. Peta Sebaran CPT Kec. Pasar Kliwon…………................................61

Gambar 4.19. Peta Sebaran CPT Kec. Serengan……...…………............................62

Gambar 4.20. Peta Sebaran CPT Kel. Jebres…………………….............................64

Gambar 4.21. Lay out posisi uji CPT rencana pembangunan Asrama Mahasiswa

UNS Ngoresan…………………………............................................65

Gambar 4.22. Lay out cross section...........................................................................66

Gambar 4.23. Cross Section Potongan 1………………...........................................67

Gambar 4.24. Cross Section Potongan 2………………………............................... 68

Gambar 4.25. Cross Section Potongan 3…………………………………..…......... 69

Page 11: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 4.26.Cross Section Potongan 4………………...….................................... 70

Gambar 4.27. Perbandingan kedalaman tanah keras hasil sondir lapangan dengan

GIS pada Pembangunan DED Youth Center Kota Surakarta…..........72

Gambar 4.28. Perbandingan kedalaman tanah keras hasil sondir lapangan dengan

GIS pada Pembangunan Tennis Sport Centre....................................73

Gambar 4.29. Perbandingan kedalaman tanah keras hasil sondir lapangan dengan

GIS pada Pembangunan Rumah Tingal di Jl Kantil No 19 A

Badran………………………………………………......................... 73

Gambar 4.30. Perbandingan kedalaman tanah keras hasil sondir lapangan dengan

GIS pada Pembangunan Audio Technica ……...................................74

Gambar 4.31. Perbandingan kedalaman tanah keras hasil sondir lapangan dengan

GIS pada Pembangunan Gedung Annisa RS PKU Muhammadiyah

………………………………………………..…............................... 74

Gambar 4.32. Perbandingan kedalaman tanah keras hasil sondir lapangan dengan

GIS pada Pembangunan Asrama Mahasiswa UNS………................. 75

Page 12: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Metode In Situ Test dan Aplikasi secara umum....................................... 7

Tabel 2.2. Hubungan antara konsistensi terhadap tekanan conus dan undrained

cohesion…………………………………………................................... 18

Tabel 4.1. Jumlah Lokasi Data Pengujian CPT di Lab. Mekanika Tanah Fakultas

Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta........................................... 41

Tabel 4.2.a Contoh Hasil Rekapitulasi Pengujian CPT di SMP Muhammadiyah 1

Surakarta……………………………………......................................... 42

Tabel 4.2.b Contoh Hasil Rekapitulasi Pengujian CPT di SMP Muhammadiyah 1

Surakarta……………………………………......................................... 43

Tabel 4.2.c Contoh Hasil Rekapitulasi Pengujian CPT di SMP Muhammadiyah 1

Surakarta……………………………………......................................... 43

Tabel 4.3. Pebandingan kedalaman tanah keras (qc 250 kg/cm2) hasil sondir

lapangan dengan GIS…………………………………………….......... 72

Page 13: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Data Penelitian

Lampiran Peta

Lampiran Alat GPS

Lampiran Dokumentasi

Lampiran Surat-surat

Lampiran Lembar Komunikasi dan Pemantauan

Page 14: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kota Surakarta merupakan daerah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup

pesat. Hal ini harus diantisipasi dengan perencanaan pembangunan prasarana fisik

seperti : bangunan-bangunan sipil berupa jalan raya, gedung, terminal, jembatan, dan

lain-lain.

Sebelum mendirikan bangunan infrastruktur perlu adanya surat ijin mendirikan

bangunan (IMB). Hal ini sering diabaikan karena di dalamnya terdapat berbagai

tinjauan antara lain investigasi geoteknik dari tempat tersebut seperti keadan fisik

tanah.

Secara geografis, kota Surakarta terletak pada dataran rendah, dengan ketinggian +

90 m di atas permukaan laut, di tepi sungai besar, yaitu Sungai Bengawan Solo. Pada

umumnya tanah di sekitar daerah wilayah sungai merupakan tanah endapan alluvial

yang bersifat lunak (soft soil). Tanah lunak biasanya sering menimbulkan masalah

terhadap bangunan sipil yaitu: kompresibilitas yang tinggi, daya dukung rendah, dan

kadang-kadang merupakan tanah yang berpotensi mengembang (swelling soil).

Mendirikan bangunan sipil pada tanah lunak umumnya perlu penanganan yang

khusus terutama dalam disain pondasi. Untuk mendisain pondasi diperlukan

informasi kualitas tanah yang mampu mendukung beban sehingga pondasi dapat

bertumpu dengan baik di atasnya. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui

penyelidikan tanah di laboratorium maupun secara langsung di lapangan lapangan (in

situ) dengan Uji Penetrasi Standar (SPT) maupun dengan Uji Penetrasi Kerucut (

CPT).

Page 15: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Tetapi Pemerintah Daerah belum mempunyai data yang lengkap mengenai Uji

Penetrasi Kerucut (CPT). Padahal data tersebut digunakan untuk tinjauan awal

pembangunan infrastruktur yang baru. Demikian juga oleh investor yang akan

mendirikan bangunan di kota Surakarta. Salah satu lembaga yang sering diminta

untuk melakukan uji CPT adalah Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

Sipil UNS. Puluhan data pengujian masih tersimpan di lemari arsip laboratorium, dan

belum pernah dianalisis dan dikompilasi untuk seluruh wilayah Surakarta.

Penelitian ini ditulis dalam rangka menyiapkan Sistem Informasi berbasis data CPT

mengenai kedalaman tanah keras di seluruh wilayah kota Surakarta. Penelitian

dilakukan dengan cara mengkompilasi seluruh data CPT yang ada, menganalisis,

memplot pada peta, serta membuat profile tanah sepanjang wilayah Surakarta dengan

menggunakan perangkat lunak ArcGIS 9.2. Permasalahan yang ada adalah

penyebaran data CPT yang acak.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimana menganalisa dan menyiapkan Sistem Informasi Geoteknik data hasil

uji sondir ke dalam bentuk data spasial (peta dasar) yang telah ada (existing map)?

2) Bagaimana mengaplikasikan perangkat lunak ArcGIS 9.2 dalam pembuatan sistem

informasi geografis berbasis CPT di Kota Surakarta?

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Peta dasar yang digunakan adalah peta rupa bumi digital yang dikeluarkan oleh

Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) tahun

2002.

2) Data yang digunakan adalah data CPT yang diambil dari Lab. Mekanika Tanah

Jurusan Teknik Sipil UNS serta lokasi proyeknya telah teridentifikasi.

3) Kedalaman yang digunakan adalah kedalaman tanah keras rata-rata dalam lokasi

proyek dengan pembatasan lapisan tanah keras di qc 250 kg/cm2 .

Page 16: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

4) Plotting titik sondir dalam peta menggunakan tiga cara yaitu : interpretasi

berdasarkan alamat lokasi, penentuan koordinat lokasi dengan bantuan GPS

(Global Positioning System) dan Google earth.

5) Koordinat lokasi bukan menunjukan posisi titik pengujian CPT melainkan lokasi

proyek.

6) Nilai qc setiap lokasi hasil sondir diambil nilai terdalam.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

Menyiapkan Sistem Informasi berbasis data CPT mengenai mapping kedalaman

tanah keras berdasarkan nilai end bearing resistance sebagai identifikasi

pendahuluan dari suatu pekerjaan/proyek, membuat peta tematik baru berdasrakan

sebaran data CPT di wilayah kota Surakarta, dan membandingkan hasil sondir

lapangan dengan prediksi kedalaman tanah keras qc 250 kg/cm2 berdasarkan ArcGIS

9.2.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah:

1) Manfaat teoritis

Mengembangkan peta geoteknik yang didasarkan pada data CPT di kota

Surakarta sehingga bisa dijadikan referensi dan basis data bagi yang

membutuhkan baik personal maupun institusional.

2) Manfaat praktis

a. Mengetahui distribusi atau sebaran lapisan tanah keras di kota Surakarta.

b. Mendapatkan peta tematik baru berupa peta berbasis data CPT di kota

Surakarta.

Page 17: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB 2

LANDASAN TEORI

3.1. Tinjauan Pustaka

Dalam perancangan bangunan geoteknik dikenal dua kelompok metode pengujian

yaitu, laboratory test, dan in situ test. Laboratory test menggunakan sampel tanah tak

terganggu dan terganggu yang didapatkan dari hasil pengujian trial pits dan boring

kemudian dianalisis di laboratorium. In situ test merupakan pengujian tanah di

lapangan yang sering dipakai untuk mendukung atau sebagai kombinasi dari

pengujian laboratorium. In situ test yang digunakan secara luas antara lain CPT

(Cone Penetration Test) dan SPT (Standard Penetration Test) yang berbasis

penetrometer. Beberapa in situ test lain yang juga sering dipraktekkan adalah : VST

(Vane Shear Test), DMT (Dilatometer Test) dan PMT (Pressuremeter Test).

Aplikasi CPT dalam bidang penyelidikan tanah semakin berkembang dan luas

cakupannya. Beberapa aplikasi terkini dari CPT antara lain : mengukur ketebalan dan

kuantitas properti tanah, menggambarkan deposit sedimen rekaman pra-historis

gempa bumi, mengidentifikasi gejala geologi, hidrologi dan lingkungan dan

memetakan elevasi horisontal stratigrafi (U.S Geological Survey, 2003). Namun

secara garis besar parameter hasil pengujian CPT mempunyai fungsi utama yaitu :

a. Estimasi kekuatan dan karakteristik deformasi tanah.

b. Pendugaan stratifikasi dan tipe tanah.

c. Penentuan parameter kekuatan geser.

d. Secara praktis, dapat digunakan sebagai acuan desain pondasi.

Beberapa keuntungan penggunaan CPT dibandingkan dengan prosedur pemboran

konvensional meliputi :

a. Memberikan data secara cepat, akurat dan detail.

b. Tidak meninggalkan material hasil galian.

Page 18: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

c. Interval pengujian yang lebih pendek memungkinkan mengidentifikasi

lapisan-lapisan tanah bawah permukaan yang lebih tinggi.

d. Kecepatan pendugaan yang lebih tinggi dan ekonomis.

Walaupun demikian terdapat beberapa keterbatasan metode CPT, antara lain:

a. Tidak dapat menyajikan sample tanah undisturbed.

b. Prosedur terbatas bagi tanah-tanah yang tidak mengandung batuan besar atau

lapisan-lapisan keras (cemented), yang menghalangi penetrasi konus.

c. Efektif hanya pada kedalaman kurang dari 30 m.

d. Sulit mengetahui jenis dan warna lapisan tanah. (Dunn et al, 1980)

Penyelidikan tanah telah diketahui sebagai salah satu informasi penting untuk

keperluan desain dan konstruksi di bidang teknik sipil. Ketersediaan dan aksesibilitas

data tanah akan mampu mengurangi waktu dan biaya proyek, terutama selama tahap

studi kelayakan. Di dunia rekayasa geoteknik, formasi tanah dan sifat fisis tanah

merupakan informasi yang berharga bagi seorang engineer dalam membuat

keputusan dan desain yang tepat. Aplikasi teknologi informasi, termasuk Sistem

Informasi Geografis dan sistem basis data mampu menghasilkan suatu manajemen

dan interpretasi data dalam bidang geoteknik secara efektif (Suwanwiwattana, 2001).

Menurut Zakariya (2011) penyusunan basis data jembatan rangka baja dengan

menggunakan software ArcGIS 9.2 dirasakan mampu untuk memperbaiki beberapa

kekurangan sistem yang sudah ada. Maulana (2005) menyimpulkan nilai kedalaman

lapisan tanah keras dengan analisis manual, kedalaman tanah keras rata-rata di

wilayah kota Surakarta mempunyai interval 2 – 15 meter dari muka tanah. Nilai rata-

rata kedalaman 4.5-7.0 meter dari muka tanah merupakan nilai yang mendominasi.

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian Maulana namun fokus pada

penambahan data, pengamplikasian software ArcGIS 9.2 dan membandingkan hasil

sondir lapangan data baru dengan prediksi yang dibuat ArcGIS 9.2.

Page 19: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

3.2. Dasar Teori

2.2.1 Parameter Tanah

Variabel alami suatu profil tanah membutuhkan perkiraan realistis parameter tanah

dengan cara penyelidikan dan pengujian tanah. Parameter-parameter tanah dapat

diperoleh melalui laboratory test dan in situ test. Kedua pengujian dapat berupa

sampel tanah terganggu (disturbed sample) ataupun sampel tak terganggu

(undisturbed sample). Disturbed samples, adalah sampel yang diperoleh dari

pengujian dengan alat boring antara lain : bor auger, split-spoon sampler pada SPT,

dan sampel hasil galian trial pits. Sedangkan undisturbed sample adalah sampel yang

diperoleh dari hasil pengeboran dengan alat tabung (thin walled tube). Sampel ini

dapat lebih menggambarkan struktur in situ lebih akurat dan

nyata.(Tomlinson,1995). Beberapa parameter tanah yang dibutuhkan dalam analisis

dan desain antara lain : kekuatan geser (τ), kepadatan relatif (Dr), indeks

kompresibilitas (Cc), dan data gravimetrik-volumetrik seperti porositas (n), rasio air

pori (e), spesifik gravitasi (Gs), berat volume tanah (γb), dan kadar air tanah

(wn).(Bowles, 1988)

Keterbatasan dalam memperoleh undisturbed sample untuk pengujian laboratorium

terutama pada deposit tanah non kohesif, maka parameter tanah seperti kekuatan,

densitas dan kompresibilitas tanah biasanya diuji dengan in situ tests.

2.2.2 Pengujian Tanah In Situ (In situ Test)

In situ test merupakan metode penyelidikan tanah yang proses dan hasilnya dapat

diperoleh langsung dari suatu lokasi tanah yang ditinjau. Pada umumnya tanah

pondasi itu terdiri dari suatu zona pelapukan yang terbentuk di atas batuan dasar

yang segar dan keras. Metode in situ test seringkali digunakan untuk mengetahui atau

menduga suatu struktur geologi tanah yang digunakan sebagai dasar pondasi.

In situ test seringkali digunakan karena mampu memberikan data informasi tanpa

adanya efek gangguan seperti pada boring atau sampling tests. Secara umum metode

ini cocok dipraktekkan pada tanah soft sensitive clays, silts atau loose sands

Page 20: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

(Tomlinson,1995). SPT dan CPT termasuk pengujian in situ yang berbasis

penetrometer. Penjabaran ringkas jenis pengujian in situ dapat dilihat pada Tabel

2.1.

Tabel 2.1. Metode In Situ Test dan aplikasi secara umum

Soi

l Ide

ntif

icat

ion

Est

ablis

h v

ertik

al p

rofi

le

Rel

ativ

e de

nsity

Ang

le o

f fr

ictio

n

Und

rain

ed s

hear

str

engt

h

Por

e pr

essu

re

Str

ess

hist

ory

OC

Ran

d K

o

Mod

ulus

E

Com

pres

sibi

lity

Con

solid

atio

n

Per

mea

bilit

y

Str

ess-

stra

in c

urve

Liq

uifa

ctio

n re

sist

ance

Reference

Acoustic probe C B C C - C C - - - - - C Koerner and Lord (1986)

Borehole Permeability C - - - - A - - - B A - -

ASTM STP No.322, ASTM STP 417

Cone Dynamic C A B C C - C - - - - - C

Electrical friction B A B C B - C B C - - - B Electrical piezo A A B B B A A B B A B B A Electrical piezo/friction A A A B B A A B B A B B A

Impact C B C C C - C C C - - - C Daly and Alien (1973)

Mechanical B A B C B - C B C - - - B Seismic CPT dwon-hole C C C - - - - A - - - B B Dilatometer (DMT) B A B C B - B B C - - C B Hydraulic fracture - - - - - B B - - C C - - Ko stepped blade - - - - - - B - - - - - - Nuclear tests - - A B - - - C - - - - C ASTM STP 412 Plate load test C C B B C - B A B C C B B ASTM D 1194 Pressuremeter menard B B C B B - C B B - - C C Self boring B B A A A A A A A A B A A

Screw plate C C B C B - B A B C C B B

Petrick et al (1980), Dahlberg (1974a)

Seismic Cross-hole C C B - - - - A - - - B B Woods (1986)+

Dwon-hole C C C - - - - A - - - B B Woods (1986)+ Surface refraction C C - - - - - B - - - - C Leet (1950)

Shear Borehole C C - B B - C C - - - C -

Vane B C - - A - B - - - - - - Standard penetration test (SPT) B B B C C - - - C - - - A * In ASCE Conference Use of In Situ Test in Geotechnical Engineering GT SP No.6 (1986) Code : A= Most applicable; B = May be used; C=Least applicable

(Bowles, 1988)

Page 21: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2.2.3 Cone Penetration Test (CPT)

2.2.3.1 Perkembangan Uji Sondir dan Hubungannya Dengan Indonesia

Uji sondir dikembangkan di Negara Belanda pada tahun 1932. Salah satu tokoh

mekanika tanah Belanda yang memimpin perkembangan sondir adalah AS Keverling

Buisman. Pada tahun 1934, Profesor Buisman mendirikan Delft Soil Mechanic

University yang menjadi suatu lembaga mekanika tanah yang terkenal dengan

penelitiannya dan pekembangan yang dilakukannya.

Tahun 1939, Buisman berangkat ke Indonesia untuk bertugas selama satu tahun di

‘de Thecnologi Highschool in Bandung (THB), yaitu suatu universitas teknik yang

kemudian menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang terkenal sampai sekarang.

Setelah terjadi peperangan Eropa, Buisman tidak dapat kembali ke Belanda dan

diberi tugas di daerah Bandung sampai akhir perang Eropa. Sayang, perang juga

mulai di daerah pantai pada bulan Desember 1941 dengan serangan Jepang di Pearl

Harbour di Hawai. Tidak lama juga Indonesia di duduki tentara jepang dan semua

orang Belanda termasuk Buisman, tertahan dan dimasukan “intermment camps”. Dia

meninggal dunia pada tahun 1944. Saat meninggal, usianya masih muda, yaitu 54

tahun. Makam beliau tidak diketahui, mungkin di Bandung tetapi mungkin juga di

tempat lain.

Selain Buisman yang bertugas di Indonesia, ada juga Begemann, yang bertugas di

Bandung setelah Perang Dunia. Seperti halnya nama Buisman nama Begemann

juga terkait erat dengan perkembangan alat sondir, khususnya ujung alat yang

disebut konus. Di Belanda, alat sondir dipakai terutama untuk menentukan daya

dukung tiang pancang. Tiang semacam ini yang banyak ada di Belanda, dipancang

sampai lapisan pasir yang terdapat dibawah lapisan tanah lanau yang lunak. Dengan

demikian, daya dukungnya bergantung terutama pada perlawanan ujung, yang dapat

ditentukan dengan nilai konus saja. Perlawanan gesekan tidak diperhitungan.

Page 22: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Kedaaan di Indonesia sangat berbeda , lapisan pasir sering ditemukan dan tanah

umumnya terdiri atas lempung. Oleh karena itu, daya dukung ultimite tiang

bergantung pada gaya gesekan atau hambatan pelekat (skin friction) antara tiang

dengan tanah. Begemann mencari jalan untuk menentukan gaya gesek ini dengan

memakai alat sondir. Semula mengharapkan dapat dipakai stang luar saja, yaitu

dengan mengukur gaya untuk menekan masuk stang luar. Jadi dengan cara ini

perlawanan gesekan yang di ukur adalah jumlah sepanjang stang.

Dalam penelitian Begemann bahwa makin dalam pengujian makin kecil gesekan

antara stang dan tanah. Oleh karena itu Begemann mengusahakan supaya gesekan

dapat di ukur langsung, yaitu pada setiap kedalaman nilai sondir dapat diukur.

Hasilnya disebut Biconus mekanis yang masih sering di pakai di Indonesia dan

negara-negara lain. Dengan bikonus, gaya hambatan pelekat di ukur pada setiap

kedalaman, kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan hambatan total.(

Wesley,2012)

2.2.3.2 Peralatan Umum

Piranti CPT yang digunakan dalam pengujian, baik tipe mekanik maupun elektrik

telah ditetapkan dengan standar ASTM D 3441. Dimensi standar yang umumnya

dipakai pada CPT mekanik atau DCPT (Dutch Cone Penetration Test) adalah ujung

konus bersudut 60˚, diameter 35.7 mm, dan luas penampang 10 cm2. Komponen-

komponen CPT dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Mesin sondir ringan kapasitas 2,5 ton ditunjukkan pada Gambar 2.1 atau mesin

sondir berat kapasitas 10 ton ditunjukkan pada Gambar 2.2.

b. Seperangkat pipa sondir lengkap dengan batang dalam sesuai dengan kebutuhan

dengan panjang masing-masing 1 (satu) meter.

c. Manometer masing-masing 2 (dua) buah dengan kapasitas :

Sondir ringan 0-50 kg/cm2 dan 0-250 kg/cm2 atau sondir berat 0 -250 kg/cm2

dan 0 - 600 kg/cm2.

d. Konus dan bikonus

e. Alat pendukung seperti angker, kunci pipa, oli dll.

Page 23: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Untuk mencapai hasil optimal telah dikembangkan mesin sondir dengan kapasitas

lebih besar dari 10 ton yang dikombinasikan dengan truk seperti terlihat dalam

Gambar 2.3. CPT berkapasitas lebih besar dari 30 ton memungkinkan melakukan

penetrasi lebih baik di daerah berpasir padat (dense sand) serta mampu menjangkau

kedalaman lebih dari 60 meter.

Keterangan :

1. jangkar helisoid

2. rak persneling

3. gear

4. loading head

Gambar 2.1. Alat DCPT kapasitas 2,5 ton dengan penetrometer konus friksi

(Sanglerat,1972)

3

4

2

1

Page 24: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Gambar 2.2.Alat DCPT kapasitas 10 ton

(RMU Testing Equipment,1995)

Gambar 2.3.CPT kapasitas 20 ton dengan kombinasi truk

(Fugro Civil & Environmental Engineering. Building)

Page 25: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2.2.3.3 Tipe Penetrometer CPT

Menurut bentuk dan sifat kerjanya, konus pada CPT dibedakan menjadi dua, yaitu :

konus tunggal (Gambar 2.4.a) dan bikonus (Gambar 2.4.b). Konus tunggal adalah

alat yang mula-mula digunakan untuk mendapatkan nilai qc. Bikonus merupakan

pengembangan dari konus tipe pertama yang dapat digunakan untuk menentukan

nilai qc dan fs (lekatan/friksi) secara bersama. Kedua tipe biasa disebut konus friksi

mekanik, karena alat penetrometer digerakkan secara hidrolis. Tipe konus elektrik

dikembangkan untuk mempermudah dalam aplikasi disertai alat pencatat otomatis.

Gambar alat konus elektrik ditunjukkan pada Gambar 2.5.

Gambar 2.4.a. Penetrometer konus tunggal mekanik

Gambar 2.4.b. Penetrometer konus-friksi mekanik (ASTM,1997)

Page 26: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Gambar 2.5. Penetrometer konus-friksi elektrik (ASTM,1997) 2.2.3.4 Prosedur Kerja

Langkah-langkah kerja dari pengujian CPT baik mekanik maupun elektrik pada

dasarnya tidak jauh berbeda. Prosedur kerja untuk alat CPT dengan kapasitas 2,5 ton

dapat dilihat dari ilustrasi Gambar 2.6. Langkah pertama pemasangan jangkar

helisoid agar alat kuat menahan reaksi dari tanah. Pada kondisi awal ujung konus

diletakkan di atas tanah dan siap ditekan. Bagian inti didorong/ditekan sehingga

ujung konus masuk ke dalam tanah dengan kecepatan konstan (1–2 cm/detik). Gaya

penahan terukur disebabkan oleh tekanan dasar tanah yaitu ketika ujung konus

ditekan ke bawah saat batang dalam (inner rod) bergerak independen dari pipa sondir

luar (outer sounding tube).

Page 27: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Gambar 2.6. Ilustrasi prosedur kerja alat CPT kapasitas 2.5 ton (Sanglerat, 1972)

Pengukuran awal pada konus friksi sama dengan konus mantel, kemudian lengan

penahan (retaining sleeve) mengikutsertakan selubung friksi, akan didapat nilai

pengukuran kedua yaitu bikonus. Nilai friksi didapat dari hasil pengurangan nilai

bikonus dengan nilai konus. Prosedur ini diulangi dengan interval kedalaman

tertentu. Biasanya dilakukan setiap 0.2 m atau 0.25 m. Selama proses penetrasi, gaya

perlawanan ujung konus dan gaya friksi selubung akan terekam/terukur dalam kertas

kerja.

2.2.3.5 Parameter CPT

Hasil pengukuran dari pengujian CPT adalah sebagai berikut :

1) Tahanan konus (Cone Resistance), qc

Tahanan atau perlawanan tanah terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam

gaya per satuan luas. Nilai qc secara langsung dapat digunakan untuk

mengestimasi nilai relative density, Dr serta nilai undrained strength, cu untuk

tanah kohesi (www.cee.princeton.edu). Secara tidak langsung, nilai qc

digunakan untuk menentukan kapasitas daya dukung ultimit, qult dari suatu

lapisan tanah berdasarkan variasi model dan persamaan.

Page 28: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2) Tahanan lekat (Friction Resistance ), fs

Perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus (sleeve friction) dalam gaya

persatuan luas. Tahanan lekat didapatkan dari hasil pengurangan nilai bikonus

dan nilai konus.

3) Rasio friksi (Friction Ratio), Rf

Perbandingan tahanan lekat (fs) dengan tahanan ujung (qc), fs / qc yang

dinyatakan dalam persen. Nilai ini secara langsung dapat digunakan untuk

mengestimasi klasifikasi jenis tanah dalam batas yang ditentukan dalam suatu

pengujian. (Bowles, 1988)

2.2.4 Interpretasi Data CPT

Hasil pengujian CPT digunakan untuk menduga jenis lapisan tanah dan

mengevaluasi parameter geoteknik dari suatu lapisan tanah.

a. Identifikasi Karakteristik Tanah

Dalam pengujian CPT ketika konus didorong ke dalam tanah, tekanan yang terjadi di

ujung dari konus merupakan indikasi langsung dari kekuatan dan kekakuan tanah

yang ditinjau. Pengujian yang dilakukan terhadap tanah berkarakteristik pasir padat

akan lebih sulit ditekan daripada tanah dengan karakteristik lempung.

Dalam melakukan identifikasi variasi lapisan tanah terdapat tiga kriteria baik untuk

pasir maupun lempung, yaitu :

1) Pasir

§ Penetrasi konus ke dalam tanah berpasir akan menghasilkan tahanan ujung tinggi.

§ Penetrasi konus ke dalam tanah berpasir akan menghasilkan friksi rasio rendah.

§ Penetrasi konus ke dalam tanah berpasir akan menghasilkan tekanan pori rendah

(permeabilitas tinggi).

Page 29: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2) Lempung

§ Penetrasi konus ke dalam tanah lempung akan menghasilkan tahanan ujung

rendah.

§ Penetrasi konus ke dalam tanah lempung akan menghasilkan friksi rasio tinggi.

§ Penetrasi konus ke dalam tanah lempung akan menghasilkan tekanan pori tinggi

(permeabilitas rendah).

Contoh pola grafik tahanan ujung (qc) tanah pasir dan lempung dapat dilihat pada

Gambar 2.7.a dan 2.7.b.

a b

Gambar 2.7.a Pola grafik tahanan ujung (qc) untuk tanah pasir Gambar 2.7.b Pola grafik tahanan ujung (qc) untuk tanah lempung

(Bowles, 1988)

Page 30: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Pengidentifikasian tanah secara praktis salah satunya dapat menggunakan

pendekatan yang dikembangkan Schmertmann tahun 1978 yang ditunjukkan pada

Gambar 2.8 di bawah.

Gambar 2.8 Diagram korelasi qc dan Rf Schmertmann untuk Identifikasi Tanah

Brouwer, 2002)

b. Parameter Geoteknik

Parameter kuat geser tanah dijelaskan dari dua jenis tanah yaitu :

Tanah berkohesi (lempung) yang termasuk di dalamnya adalah kekuatan geser tak

terdrainase (undrained shear strength, cu). Hubungan antara konsistensi terhadap

tekanan conus dan undrained cohesion adalah sebanding dimana semakin tinggi nilai

c dan qc maka semakin keras tanah tersebut. Seperti yang terlihat dalam Tabel 2.2:

Page 31: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Tabel 2.2. Hubungan antara konsistensi terhadap tekanan conus dan undrained cohesion (Bowles, 1988)

Konsentrasi tanah Tekanan Konus qc

(kg/cm2) Undrained Cohesion

(T/m2)

Very Soft < 2,50 < 1,25

Soft 2,50 - 5,0 1,25 - 2,50

Medium Stiff 5,0 - 10,0 2,50 - 5,0

Stiff 10,00 -20,00 5,0 - 10,0

Very Stiff 20,0 - 40,0 10,0 - 20,0

Hard > 40,0 > 20,0

Tanah non kohesi/granular (pasir) yang termasuk di dalamnya adalah sudut geser

dalam (internal friction angle, ф). Korelasi antara tahanan kerucut (qc) dan sudut

geser dalam (internal friction angle, ф terlihat pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Korelasi antara tahanan kerucut (qc) dan sudut geser dalam (ф)

(Bowles, 1988)

Page 32: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2.2.5 Konsep Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi yang berfungsi untuk

mengelola data yang berupa informasi keruangan (spasial). Secara umum terdapat

dua jenis data yang digunakan untuk memodelkan suatu objek, yaitu:

1) Jenis data yang mempresentasikan aspek-aspek keruangan dari objek yang

bersangkutan. Jenis data ini sering disebut dengan data posisi, koordinat, ruang

atau spasial.

2) Jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptif dari objek yang

dimodelkan. Aspek deskriptif mencakup items atau properties dari objek yang

bersangkutan hingga dimensi waktunya. Jenis data ini sering disebut dengan data

atribut atau non spasial.

Menurut Prahasta (2001), sub sistem yang ada dalam sistem informasi geografis

adalah:

1) Data Input.

Sub sistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial

serta data atribut dari berbagai sumber serta mengonversi format-format data asli

kedalan format yang digunakan oleh SIG.

2) Data Output.

Sub sistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran basis data, baik dalam

bentuk softcopy maupun hardcopy seperti tabel, grafik dan peta.

3) Penyimpanan Data (Manajemen Data).

Sub sistem ini mengorganisasikan data spasial dan data atribut ke dalam sebuah

basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbaharui (update)

maupun diedit.

4) Manipulasi dan Analisis Data.

Sus sistem ini menentukan informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG dan

melakukan manipulasi serta pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang

diharapkan.

Page 33: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

ArcGIS merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak sistem informasi geografis

yang dikembangkan oleh Environmental Systems Research Institute (ESRI). Dalam

penelitian ini menggunakan perangkat lunak ArcGIS Versi 9.2. Didalam ArcGIS

terdapat ArcMap dan ArcCatalog. ArcMap adalah jendela untuk membuat, meng-

edit, menganalisis, dan manajemen sistem informasi geografis. Sedangkan

ArcCatalog adalah jendela untuk mengelola dan mengatur semua informasi dari

sistem informasi geografis. Gambar Jendela Awal ArcMap dan ArcCatalog

ditunjukkan pada Gambar 2.10 dan 2.11.

Gambar 2.10. Jendela awal ArcMap

Gambar 2.11. Jendela awal ArcCatalog

Page 34: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Suatu model aplikasi dari perangkat lunak ArcGIS memerlukan kerjasama seluruh

sub sistem yang ada. Data-data yang diperlukan dimasukkan oleh User atau

pengguna kemudian hardware/mesin komputer akan melakukan analisis dan

manipulasi data menggunakan perangkat lunak ArcGIS dan menyimpannya apabila

diperlukan sehingga menghasilkan output data sesuai dengan kebutuhan user. Sistem

informasi geografis menampilkan obyek geografis dalam bentuk peta yang memuat

beberapa informasi atau data spasial yang masing-masing ditampilkan dalam bentuk

layer per layer. Berikut ini adalah contoh beberapa layer data spasial dalam ArcGIS

pada Gambar 2.12.

Gambar 2.12. Contoh beberapa layer data spasial dalam ArcGIS

(Sumber: What is ArcGIS)

Beberapa sistem pendukung didalam perangkat lunak ArcGIS yang diperlukan dalam

melengkapi informasi geografis dapat dilihat pada Gambar 2.11.

Gambar 2.13. Sistem pendukurng informasi geografis dalam ArcGIS

(Sumber: What is ArcGIS)

Page 35: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Sistem Pendukung Informasi Geografis terdiri dari 3 elemen yaitu: goedatabase,

geoprocessing, dan geovisualization yang masing-masing mempunyai fungsi yang

berbeda yaitu:

2.2.5.1 Geodatabase.

Geodatabase adalah sistem manajemen database yang berisi kumpulan data-data

spasial yang mempresentasikan informasi geografis, dari model data SIG yang umum

seperti raster, topologi, dan jaringan. Sub sistem ini dijalankan di ArcCatalog. Model

representasi permukaan bumi dalam SIG ada dua macam yaitu data vektor dan raster.

a. Model Data Vektor.

Model data vektor adalah model data berbasis koordinat yang menampilkan,

menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis,

dan bidang. Sebagian besar aplikasi pemetaan digital dilakukan dalam format

data vektor karena memiliki keuntungan menghasilkan ukuran file yang lebih

kecil dibandingakn dengan data raster. Definisi titik, garis dan bidang dalam

ArcGIS adalah:

1) Titik (point).

Titik adalah representasi obyek tidak berdimensi dan merupakan sepasang

koordinat x,y. Titik merepresentasikan obyek yang terlalu kecil untuk

ditampilkan sebgaia garis atau poligon dalam skala peta tersebut. Contoh

data yang ditampilkan sebagai titik antara lain: gedung, bandara, ibu kota,

dan lain-lain.

2) Garis (line).

Garis adalah representasi obyek satu dimensi yang memiliki panjang dan

arah tetapi tidak memiliki luasan dan menghubungkan minimal dua pasang

koordinat x,y. Garis merepresentasikan obyek yang terlalu kecil untuk

ditampilkan sebagai poligon dalam skala peta tersebut atau obyek yang

tidak memiliki luas tetapi membentuk batas dari poligon. Contoh data yang

ditampilkan sebgai garis antara lain: jalan, sungai, kontur, dan lain-lain.

Page 36: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

3) Bidang (polygon).

Bidang/poligon adalah representasi obyek dua dimensi yang memiliki

minimal tiga sisi yang merepresentasikan luasan. Contoh data yang

ditampilkan sebagai luasan antara lain: wilayah administrasi, lautan, dan

lain-lain.

Gambar 2.14. Data spasial dalam bentuk titik, garis, dan poligon

(Sumber: What is ArcGIS)

b. Model Data Raster.

Model data raster adalah model data berupa array dua dimensi atau sel dimana

setiap selnya memiliki nilai. Selain itu tinggi dan lebar setiap sel adalah sama.

Nilai sel di dalam setiap model data raster dapat merepresentasikan empat tipe

data yaitu nominal data, ordinal data, interval data, dan ratio data.

Geodatabase memiliki beberapa tipe data penyusun antara lain feature dataset,

feature class, table, relationship class, topology, geometric network, survey

dataset, raster dataset, metadata document, dan geoprocessing tool.

Page 37: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Gambar 2.15. Tipe data penyusun geodatabase

(Sumber: What is ArcGIS)

1) Feature Dataset.

Feature dataset merupakan kumpulan dari feature class yang memiliki

referensi spasial yang sama. Di dalam penelitian ini feature dataset dibagi

ke dalam 3 jenis yaitu administrasi, jalan dan jembatan.

2) Feature Class.

Feature class merupakan objek spasial yang berbentuk titik, garis, maupun

poligon dan bereferensi spasial yang sama. Di dalam penelitian ini feature

class berupa objek spasial jembatan (objek spasial titik), jalan (objek

Page 38: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

spasial garis) dan batas administrasi (objek spasial poligon). Semua data

yang ada di dalam kelompok ini merupakan data geografi.

3) Table.

Table merupakan kumpulan data dalam bentuk baris dan kolom (tabel).

Table adalah salah satu unsur geodatabase yang tidak bereferensi geometri

dan spasial. Fungsi dari table adalah memberikan input data pada

geodatabase selain objek spasial.

4) Relationship Class.

Relationship class merupakan penghubung objek dari feature class atau

tabel ke objek di feature class atau table lain. Relationship class di dalam

ArcGIS ada 3 macam yaitu one to one, one to many, dan many to many.

Masing-masing objek dihubungkan satu dengan yang lainnya

menggunakan foreign key dan primary key. Kedua key tersebut harus

memiliki karakteristik yang sama sehingga dapat saling terkoneksi satu

dengan yang lain.

5) Topology.

Topology merupakan pendefinisian secara matematis yang menerangkan

hubungan relatif antara objek yang satu dengan objek yang lain. Dalam

ArcGIS, topology didefinisikan oleh user sesuai dengan karakteristik data

seperti titik, garis, maupun poligon. Setiap karakteristik data tertentu

memiliki rule (aturan) tertentu. Rule tersebut secara default telah

disediakan oleh perangkat lunak ArcGIS. Sebagai contoh untuk objek titik

aturan umum yang dipergunakan adalah:

Page 39: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

a) Titik harus berada di dalam poligon (must be properly inside polygons).

Gambar 2.16. Aturan topologi titik must be properly inside polygons

(Sumber: Topology Rules Poster)

b) Titik harus berada di dalam garis (must be covered by line).

Gambar 2.17. Aturan topologi titik must be covered by line

(Sumber: Topology Rules Poster)

Untuk objek tipe garis aturan umum yang diberlakukan adalah:

a) Antar objek tidak boleh saling tumpang-tindih (must not overlap).

Gambar 2.18. Aturan topologi garis must not overlap

(Sumber: Topology Rules Poster)

Page 40: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

b) Antar poligon tidak boleh saling memotong (must not have gaps).

Gambar 2.19. Aturan topologi garis must not intersect

(Sumber: Topology Rules Poster)

Sedangkan objek tipe poligon aturan umum yang diberlakukan adalah:

a) Antar poligon tidak boleh saling tumpang-tindih (must not overlap).

Gambar 2.20. Aturan topologi poligon must not overlap

(Sumber: Topology Rules Poster)

b) Antar poligon tidak boleh ada celah (must not have gaps).

Gambar 2.21. Aturan topologi poligon must not have gaps

(Sumber: Topology Rules Poster)

6) Geometric Network.

Geometric network merupakan aturan untuk mengatur hubungan antar fitur

didalam satu set feature class. Contoh penerapan dari elemen ini adalah

pembuatan model network untuk utility dan transportasi.

Page 41: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

7) Survey Dataset.

Survey dataset terdiri atas pengukuran survei yang digunakan dalam

perhitungan koordinat yang terhubung dengan geometri feature dalam

survey-aware feature classes.

8) Raster Dataset.

Raster Dataset terdiri atas objek spasial raster yang merepresentasikan

fenomena geografis.

9) Metadata Document.

Metadata Document merupakan suatu dokumen XML yang dapat di

gabungkan dengan tiap dataset. Secara umum digunakan dalam ArcIMS

dan aplikasi server lainnya.

10) Geoprocessing Tools.

Geoprocessing Tools merupakan kumpulan dari proses aliran data dan

pekerjaan untuk melakukan manajemen, analisis, dan pemodelan data.

Terdapat 3 tipe dari geodatabase, yaitu:

a. File Geodatabase.

b. Personal Geodatabase.

c. ArcSDE Geodatabase.

Langkah dasar dalam mendesain geodatabase yaitu:

a. Membuat model dari data yang ditinjau.

b. Mendefinisikan objek dan hubungannya (relationship).

c. Memilih model geografi dari objek tersebut.

d. Memasukkan data ke dalam elemen geodatabase.

e. Mengorganisasikan struktur geodatabase.

Dalam penelitian ini tipe geodatabase yang dipergunakan adalah personal

geodatabase karena memiliki kelebihan dibandingkan dengan tipe yang lain yaitu

Page 42: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

personal geodatabase menyimpan data dalam bentuk file Microsoft Access

sehingga memungkinkan pengguna aplikasi berbasis Microsoft Access untuk

mengakses file tersebut.

2.2.5.2 Geoprocessing.

Geoprocessing merupakan sekumpulan tool pengubah informasi yang dapat

menghasilkan informasi geografis baru dari kumpulan data yang sudah ada. Sub

sistem ini dijalankan dalam ArcMap yang dilengkapi dengan ArcToolbox.

2.2.5.3 Geovisualization.

Geovisualization merupakan kemampuan dari ArcGIS untuk memperlihatkan data-

data spasial beserta hubungan antar data spasial tersebut yang merupakan

representasi dari permukaan bumi dalam berbagai bentuk digital seperti peta

interaktif, tabel dan grafik, peta dinamis, dan skema jaringan. Sub sistem ini

dijalankan dalam ArcMap.

Sistem informasi geografis selalu berkaitan dengan 2 hal, yaitu referensi geografis

dan skala. Adapun penjabaran kedua hal tersebut yaitu:

a. Referensi Geografis.

Referensi geografis merupakan syarat mutlak bagi data spasial di dalam sistem

informasi geografis agar bisa digambarkan dengan tepat. Eddy Prahasta (2002)

menyebutkan bahwa referensi geografis terdiri dari beberapa hal, antara lain:

1) Datum.

Datum adalah besaran atau konstanta yang bertindak sebagai referensi atau

dasar untuk hitungan besaran-besaran lainnya. Ada beberapa jenis datum

antara lain datum lokal, datum regional, dan datum global. Saat ini datum

global yang digunakan adalah datum WGS 1984.

Page 43: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

2) Sistem Proyeksi.

Sistem proyeksi adalah konversi matematika yang digunakan untuk membuat

lengkungan bumi (elipsoid 3 dimensi) menjadi gambar pada bidang datar (2

dimensi). Setiap proyeksi peta akan membuat distorsi pada jarak, luasan,

bentuk dan arah. Untuk itu diperlukan konversi matematika agar jarak, luasan,

bentuk dan arah di dunia dengan di peta setelah diproyeksi.

Gambar 2.22. Sistem Proyeksi (Sumber: Using ArcGIS Desktop)

Di Indonesia sistem yang telah dibakukan atau digunakan oleh

BAKOSURTANAL adalah UTM (Universal Transvers Mecator). Awaludin,

Nur (2010) menyebutkan proyeksi UTM digunakan karena kondisi geografis

negara Indonesia membujur di sekitar garis khatulistiwa atau garis lingkar

equator dari barat sampai ke timur yang relatif seimbang. Dengan proyeksi

UTM distorsi yang dihasilkan bisa minimal. Proyeksi UTM membagi

permukaan bumi menjadi 60 bagian yang disebut zona UTM. Setiap zona

dibatasi oleh meridian selebar 60 dan memiliki meridian tengah sendiri.

Wilayah Indonesia terbagi dalam 9 zona UTM yaitu mulai zona 46 sampai 54.

Gambar 2.23. Zona UTM Dunia (Sumber: ArcGIS Desktop Help)

Page 44: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

3) Sistem Koordinat.

Sistem koordinat adalah pernyataan besaran geometrik yang menentukan

posisi satu titik dengan mengukur besar vektor terhadap satu posisi acuan

yang telah didefinisikan. Sistem koordinat yang digunakan dalam sistem

proyeksi UTM adalah sistem koordinat kartesian. Setiap zona UTM memiliki

sistem koordinat tersendiri dengan titik nole sejati pada perpotongan antar

meridian sentralnya dengan equator. Untuk menghindari nilai negatif,

meridian tengah diberi nilai awal absis (x) 500.000 meter sedangkan pada

ordinat (y) 10.000.000 meter.

b. Skala.

Skala adalah perbandingan antara ukuran di peta dengan ukuran yang sebenarnya

di bumi. Skala besar jika memiliki bilangan pembagi yang kecil, sedangkan skala

yang kecil bila bilangan pembaginya besar. Semakin besar skala semakin baik

ketelitiannya. Skala bisa digambarkan dalam bentuk skala fraksi atau skala grafis.

2.2.5.4 Kriging

Kriging adalah suatu metode geostatika yang memanfaatkan nilai spasial pada lokasi

tersempel dan variogram untuk memprediksi nilai dari lokasi lain yang belum

dan/atau tidak ada dimana nilai prediksi tersebut tergantung pada kedekatannya

terhadap lokasi sampel. Pada penerapanya, kriging di bawah asumsi kestasioneran

dalam rata-rata dan varians (σ2), sehingga jika asumsi kestasioneran tersebut

dilanggar maka kriging menghasilkan nilai yang kurang presisif. Selain itu,

sebagaimana pada metode analisis data non-spasial (cross-sectional, time series,

panel, dll), kriging juga dapat menghasilkan nilai kurang presisif jika diantara data

yang ada terdapat pencilan (outlier). Outlier didefinisikan sebagai nilai yang ekstrim

dari nilai amtan lainnya yang kemungkinan dapat disebabkan oleh kesalahan

pencatatan, kalibrasi alat yang tidak tepat atau kemungkinan lainya. Ada beberapa

model kriging yang umum digunakan diantaranya adalah ordinary kriging dan

universal kriging yang notabenenya tidak mengakomodir adanya outlier. Lebih

Page 45: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

lanjut, pengembangan ordinary kriging adalah robust kriging yang mentrasformasi

bobot pada variogram klasik sehingga menjadi variogram robust terhadap outlier.

Nilai interpolasi kriging Z (x0) dari bidang acak Z (x) (misalnya elevasi Z dari suatu

daerah sebagai fungsi dari x lokasi geografis) di lokasi pengamatan zi = Z (x

i) , i =

1, ..., n medan acak pada lokasi terdekat x1, …, x

n. kriging menghitung estimator

terbaik berisi linier Ź (x0) dari Z (x0) berdasarkan model stokastik dari

ketergantungan spasial di ukur baik dengan variogram γ (x,y) atau dengan

ekspektasi µ (x) = E [Z (x)] dan fungsi kovarians c (x,y) dari bidang acak. Formula

Kriging disusun oleh kombinasi linier

Ź (x0) =∑ ωi⽰X0邹ni 1 Z⽰Xi邹 ………………………………………………….........(1)

Dari nialai-nilai yang diamati zi = Z(xi) dengan bobot wi(x0), i = 1,…, n dipilih

bahwa varians (disebut juga varians kriging atau kesalahan kriging): 繨瓶挠⽰果难邹 ,辊足广踪⽰果难邹石广⽰果难邹卒………………………………………..…….........(2)

Page 46: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di wilayah Kota Surakarta.

3.2. Sumber Data

3.2.1 Data Utama

Data utama berupa data-data CPT yang diambil dari Lab. Mekanika Tanah Jurusan

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.

3.2.2 Data Pendamping

Data pendamping berupa peta-peta antara lain :

a. Peta Digital RBI Wilayah Surakarta nomor lembar peta 1408-343

b. Peta Geologi Teknik Daerah Surakarta skala 1: 25.000 produksi Direktorat

Geologi Tata Lingkungan edisi 1989

c. Peta Kontur Surakarta skala 1:5000 dari PDAM Surakarta

d. Peta Pariwisata Surakarta 1:12.500

3.3. Langkah Penelitian

a. Kompilasi Data

Kompilasi atau mengumpulkan data dari Lab. Mekanika Tanah Teknik Sipil

UNS berupa data-data CPT hasil pengujian. Data-data lain yang digunakan

sebagai pendukung adalah data grafis berupa peta.

Page 47: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

b. Sortir Data

Melakukan penyortiran terhadap data CPT yang pernah dilakukan di wilayah

kota Surakarta. Data dipilih berdasarkan alamat lokasi proyek yang jelas.

c. Identifikasi Lokasi

Melakukan identifikasi awal terhadap lokasi data CPT. Data-data CPT yang

digunakan hanya data yang lokasinya telah teridentifikasi.

d. Editing Peta

Langkah selanjutnya adalah mengubah (editing) peta digital RBI dengan

menetapkan batas-batas administrasi wilayah kota Surakarta sehingga terbentuk

peta kota Surakarta beserta dengan unsur-unsur peta antara lain jalan, sungai,

kontur, titik tinggi dan bangunan penting.

e. Analisis Data

Analisis data CPT yang dilakukan adalah :

1) Menentukan kedalaman lapisan tanah keras rata-rata

Kedalaman tanah keras dari titik yang ditinjau didapatkan mengamati grafik

atau tabel. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai kedalaman tanah keras

rata-rata berdasarkan nilai qc 250 kg/cm2 dari beberapa titik pengujian yang

berada dalam satu lokasi proyek. Pengambilan kedalaman qc rata-rata adalah

dengan mengambil nilai qc terdalam.

2) Menentukan koordinat lokasi dengan alat GPS dan Google Earth.

Penelitian ini memerlukan data berupa titik lokasi, maka diperlukan survei

penentuan koordinat dari lokasI CPT. Salah satu metode yang sekarang lazim

digunakan adalah dengan penitikan lokasi menggunakan GPS. Global

Positioning System (GPS) adalah suatu sistem radio navigasi penentuan posisi

dengan menggunakan satelit. GPS dapat memberikan posisi suatu objek di

muka bumi dengan akurat dan cepat (tiga dimensi koordinat x, y, z) dan

memberikan informasi waktu serta kecepatan bergerak secara kontinyu di

seluruh dunia. Satelit GPS mempunyai konstelasi 24 satelit dalam enam orbit

yang mendekati lingkaran. Setiap orbit ditempati oleh 4 buah satelit dengan

interval antara yang tidak sama. Orbit satelit GPS berinklinasi 550 terhadap

bidang equator dengan ketinggian rata-rata dari permukaan bumi sekitar 20.200

km.

Page 48: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

3) Menentukan elevasi muka tanah lokasi

Menentukan elevasi permukaan tanah lokasi CPT berdasarkan koordinat lokasi

tersebut kemudian di plot pada peta. Kemudian dilakukan interpolasi kontur

kota Surakarta, hasil koordinat dari GPS yang telah di plot di peta akan

bersinggungan dengan kontur yang telah di interpolasi dengan bantuan fasilitas

ArcGIS yaitu 2D analyst dan 3D analyst (Topo to Raster).

f. Plotting Data

Plotting data adalah proses memasukkan lokasi data-data CPT ke dalam peta

dasar (base map) yang dibangun dari peta digital Rupa Bumi Indonesia. Data-

data CPT yang telah terkumpul diidentifikasi sesuai lokasi atau alamat kemudian

diplot ke dalam peta dasar dengan menggunakan simbol dan warna tertentu.

Contoh plotting data dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Contoh plotting data

Page 49: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

g. Desain Tampak Atas dan Cross Section

Mendesain tampak atas dan cross section dalam dua arah yaitu, arah utara-

selatan dan arah barat-timur. Untuk contoh desain tampak atas dan cross section

dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan 3.2.

Gambar 3.2 Contoh desain tampak atas

Gambar 3.3 Contoh desain cross section

Langkah-langkah penelitian ini dapat disederhanakan dengan bagan alir seperti yang

terlihat dalam Gambar 3.4.

Page 50: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Page 51: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

A B

Penentuan koordinat lokasi dengan alat GPS

Plotting data CPT ke dalam peta dasar

dengan tools ArcGIS

Terbentuk layer

berdasarkan Data CPT

Selesai

Desain tampak atas dan cross section

Peta dasar terdiri dari beberapa layer :

batas Administrasijalansungaikonturtitik tinggi Penentuan elevasi muka

tanah lokasi data CPT

Gambar 3.4 Bagan alir metode penelitian

Page 52: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Wilayah Penelitian

4.1.1. Letak dan Batas Daerah Penelitian

a. Letak Astronomis

Berdasarkan peta rupa bumi lembar Surakarta (1408-343), daerah penelitian secara

astronomis terletak di antara 9168424 mU – 9160415 mU dan 485583 mT- 474430

mT atau 110° 45’ 15”dan 110° 45’ 35” Bujur Timur dan antara 7°36’ dan 7° 56’

Lintang Selatan.

b. Letak dan batas administrasi

Secara administratif, daerah penelitian yaitu kabupaten Surakarta termasuk dalam

propinsi Jawa Tengah. Batas administrasi Daerah penelitian adalah sebagai berikut:

Batas-batas administrasi :

Ø Sebelah Utara : Boyolali

Ø Sebelah Timur : Karanganyar

Ø Sebelah Selatan : Sukoharjo

Ø Sebelah Barat : Boyolali

Kota Surakarta terbagi menjadi lima kecamatan, yaitu: Kecamatan Laweyan.,

Kecamatan Serengan, Kecamatan Pasar Kliwon., Kecamatan Jebres., Kecamatan

BanjarSari. Untuk lebih jelasnya Peta Administrasi dapat dilihat Gambar 4.1.

Page 53: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Gambar 4.1. Peta administrasi kota Surakarta

Page 54: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

4.2. Data CPT Laboratorium Mekanika Tanah

Data-data CPT yang diambil dan diplot adalah data-data yang berlokasi dalam

wilayah Kota Surakarta yang telah teridentifikasi lokasinya. Data-data lokasi proyek

yang tersimpan di Lab. Mekanika Tanah Fakultas Teknik UNS ditunjukkan pada

Tabel 4.1. sebagai berikut :

Tabel 4.1. Jumlah lokasi data pengujian CPT di Lab. Mekanika Tanah Fakultas

Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lokasi Data Jumlah

Lokasi data CPT di Kota Surakarta 1987-2011 270

Lokasi data CPT yang diplot dalam peta 132

(Lab.Mektan FT UNS)

Data-data CPT yang tidak masuk dalam peta mempunyai jumlah yang cukup

signifikan, hal itu disebabkan kurang atau tidak adanya pencantuman alamat suatu

lokasi proyek secara jelas. Data sondir yang dianalisis berupa grafik hasil pengujian

CPT yang memuat variabel nilai tahanan konus, qc , nilai tahanan lekat, fs, dan nilai

kedalaman (depth). Mesin CPT yang dipakai oleh Lab. Mekanika Tanah Teknik Sipil

mempunyai manometer dengan skala ukuran (gauge scale) sebesar 250 kg/cm2

sebagai penentuan kedalaman tanah keras.

4.3. Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah data-data CPT terkompilasi serta lokasi data telah

teridentifikasi. Analisis data dalam penelitian ini diperlukan untuk mengetahui

parameter yang dibutuhkan dalam proses pemetaan seperti kedalaman tanah keras

rata-rata, posisi lokasi dan elevasi muka tanah. Langkah analisis data dijelaskan

dalam sub bab berikut.

Page 55: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

4.3.1 Penentuan Kedalaman Tanah Keras Rerata

Salah satu hasil rekapitulasi pengujian CPT oleh Lab. Mektan FT UNS serta

grafiknya yang dilakukan di lokasi proyek Pembangunan SMP Muhammadiyah I

Surakarta pada tanggal 2 Agustus 2007 ditunjukkan oleh Tabel 4.2 dan Gambar 4.2.

Kedalaman tanah keras dari titik yang ditinjau didapatkan mengamati grafik atau

tabel. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai kedalaman tanah keras rata-rata

berdasarkan nilai qc 250 kg/cm2 dari beberapa titik pengujian yang berada dalam satu

lokasi proyek. Pengambilan kedalaman qc rata-rata adalah dengan mengambil nilai

qc terdalam.

Tabel 4.2.a Contoh hasil rekapitulasi pengujian CPT di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

S1 Conus Biconus Friction HL = Total Local

No. Depth ( qc ) (H) (qf) (H-qc)xD/A HT = SHL Friction

(m) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm) (kg/cm) (kg/cm)1 - - - - - -

2 0.20 15.00 20.00 5.00 10.00 10.00 0.50

3 0.40 15.00 20.00 5.00 10.00 20.00 0.50

4 0.60 25.00 30.00 5.00 10.00 30.00 0.50

5 0.80 30.00 35.00 5.00 10.00 40.00 0.50

6 1.00 35.00 40.00 5.00 10.00 50.00 0.50

7 1.20 30.00 35.00 5.00 10.00 60.00 0.50

8 1.40 35.00 40.00 5.00 10.00 70.00 0.50

9 1.60 60.00 65.00 5.00 10.00 80.00 0.50

10 1.80 75.00 80.00 5.00 10.00 90.00 0.50

11 2.00 80.00 85.00 5.00 10.00 100.00 0.50

12 2.20 50.00 55.00 5.00 10.00 110.00 0.50

13 2.40 65.00 70.00 5.00 10.00 120.00 0.50

14 2.60 45.00 50.00 5.00 10.00 130.00 0.50

15 2.80 30.00 35.00 5.00 10.00 140.00 0.50

16 3.00 45.00 50.00 5.00 10.00 150.00 0.50

17 3.20 30.00 35.00 5.00 10.00 160.00 0.50

18 3.40 45.00 50.00 5.00 10.00 170.00 0.50

19 3.60 25.00 30.00 5.00 10.00 180.00 0.50

20 3.80 20.00 25.00 5.00 10.00 190.00 0.50

21 4.00 25.00 30.00 5.00 10.00 200.00 0.50

22 4.20 15.00 20.00 5.00 10.00 210.00 0.50

23 4.40 15.00 20.00 5.00 10.00 220.00 0.50

24 4.60 30.00 35.00 5.00 10.00 230.00 0.50

25 4.80 35.00 40.00 5.00 10.00 240.00 0.50

26 5.00 25.00 30.00 5.00 10.00 250.00 0.50

27 5.20 155.00 165.00 10.00 20.00 270.00 1.00

28 5.40 210.00 215.00 5.00 10.00 280.00 0.50

29 5.60 250.00

Page 56: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 4.2.b Contoh hasil rekapitulasi pengujian CPT di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

Tabel 4.2.c Contoh hasil rekapitulasi pengujian CPT di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

S2 Conus Biconus Friction HL = Total Local

No. Depth ( qc ) (H) (qf) (H-qc)xD/A HT = SHL Friction

(m) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm) (kg/cm) (kg/cm)1 - - - - - -

2 0.20 10.00 15.00 5.00 10.00 10.00 0.50

3 0.40 60.00 65.00 5.00 10.00 20.00 0.50

4 0.60 45.00 50.00 5.00 10.00 30.00 0.50

5 0.80 45.00 50.00 5.00 10.00 40.00 0.50

6 1.00 30.00 35.00 5.00 10.00 50.00 0.50

7 1.20 15.00 20.00 5.00 10.00 60.00 0.50

8 1.40 20.00 25.00 5.00 10.00 70.00 0.50

9 1.60 50.00 55.00 5.00 10.00 80.00 0.50

10 1.80 40.00 45.00 5.00 10.00 90.00 0.50

11 2.00 35.00 40.00 5.00 10.00 100.00 0.50

12 2.20 30.00 35.00 5.00 10.00 110.00 0.50

13 2.40 30.00 35.00 5.00 10.00 120.00 0.50

14 2.60 30.00 35.00 5.00 10.00 130.00 0.50

15 2.80 50.00 55.00 5.00 10.00 140.00 0.50

16 3.00 65.00 70.00 5.00 10.00 150.00 0.50

17 3.20 85.00 95.00 10.00 20.00 170.00 1.00

18 3.40 70.00 75.00 5.00 10.00 180.00 0.50

19 3.60 40.00 45.00 5.00 10.00 190.00 0.50

20 3.80 35.00 40.00 5.00 10.00 200.00 0.50

21 4.00 45.00 50.00 5.00 10.00 210.00 0.50

22 4.20 65.00 70.00 5.00 10.00 220.00 0.50

23 4.40 65.00 70.00 5.00 10.00 230.00 0.50

24 4.60 60.00 65.00 5.00 10.00 240.00 0.50

25 4.80 55.00 60.00 5.00 10.00 250.00 0.50

26 5.00 55.00 60.00 5.00 10.00 260.00 0.50

27 5.20 45.00 50.00 5.00 10.00 270.00 0.50

28 5.40 175.00 185.00 10.00 20.00 290.00 1.00

29 5.60 220.00 225.00 5.00 10.00 300.00 0.50

30 5.80 250.00

S3 Conus Biconus Friction HL = Total Local

Depth ( qc ) (H) (qf) (H-qc)xD/A HT = SHL Friction

(m) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm) (kg/cm) (kg/cm)- - - - - -

0.20 15.00 20.00 5.00 10.00 10.00 0.50

0.40 45.00 50.00 5.00 10.00 20.00 0.50

0.60 30.00 35.00 5.00 10.00 30.00 0.50

0.80 35.00 40.00 5.00 10.00 40.00 0.50

1.00 35.00 40.00 5.00 10.00 50.00 0.50

1.20 30.00 35.00 5.00 10.00 60.00 0.50

1.40 30.00 35.00 5.00 10.00 70.00 0.50

1.60 30.00 35.00 5.00 10.00 80.00 0.50

1.80 30.00 35.00 5.00 10.00 90.00 0.50

2.00 30.00 35.00 5.00 10.00 100.00 0.50

2.20 25.00 30.00 5.00 10.00 110.00 0.50

2.40 25.00 30.00 5.00 10.00 120.00 0.50

2.60 25.00 30.00 5.00 10.00 130.00 0.50

2.80 25.00 30.00 5.00 10.00 140.00 0.50

3.00 75.00 80.00 5.00 10.00 150.00 0.50

3.20 75.00 85.00 10.00 20.00 170.00 1.00

3.40 60.00 65.00 5.00 10.00 180.00 0.50

3.60 50.00 55.00 5.00 10.00 190.00 0.50

3.80 50.00 55.00 5.00 10.00 200.00 0.50

4.00 55.00 60.00 5.00 10.00 210.00 0.50

4.20 75.00 80.00 5.00 10.00 220.00 0.50

4.40 85.00 95.00 10.00 20.00 240.00 1.00

4.60 80.00 90.00 10.00 20.00 260.00 1.00

4.80 70.00 75.00 5.00 10.00 270.00 0.50

5.00 70.00 75.00 5.00 10.00 280.00 0.50

5.20 60.00 65.00 5.00 10.00 290.00 0.50

5.40 190.00 200.00 10.00 20.00 310.00 1.00

5.60 250.00

Page 57: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Gambar 4.2.a Grafik hasil pengujian S1 di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

Gambar 4.2.b Grafik hasil pengujian S2 di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

0

1

2

3

4

5

6

0 50 100 150 200 250

Dep

th (

m)

conus (kg/cm2) local friction *10 (kg/cm2) total friction/10 (kg/cm) S1

0

1

2

3

4

5

6

0 50 100 150 200 250

Dep

th (

m)

conus (kg/cm2)

local friction *10 (kg/cm2)

total friction/10 (kg/cm) S2

Page 58: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

` Gambar 4.2.c Grafik hasil pengujian S3 di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

Gambar 4.3. Sketsa posisi titik-titik sondir di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

0

1

2

3

4

5

6

0 50 100 150 200 250

Dep

th (

m)

conus (kg/cm2) local friction *10 (kg/cm2) total friction/10 (kg/cm) S3

Page 59: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

4.3.2 Penentuan Lokasi Data CPT

a. Identifikasi Awal

Peta pariwisata kota Surakarta digunakan untuk mengidentifikasi secara umum

lokasi-lokasi yang mudah dikenali seperti bank, sekolah, tempat ibadah, bangunan

penting dan lain-lain.

b. Bantuan Alat GPS

Melakukan survey lapangan ke lokasi-lokasi yang telah diidentifikasi dengan

bantuan alat GPS. Output dari alat GPS dalam penelitian ini adalah koordinat

UTM.

4.3.3 Pembuatan Layer Berdasarkan Data CPT

Layer baru berdasarkan data CPT diolah dengan menggunakan bantuan perangkat

lunak pemetaan ArcGIS 9.2. Langkah pembuatan layer atau tema baru dijelaskan

sebagai berikut :

1. Data Spasial CPT

Data spasial CPT dibuat dengan memasukkan titik survei CPT. Titik-titik CPT

tersebut dibuat dengan memasukkan koordinat titik yang diperoleh pada saat survei

CPT dilakukan. Adapun langkah dalam pembuatan data spasial CPT adalah sebagai

berikut:

a. Titik-titik koordinat yang telah diperoleh dari survei kemudian disimpan dalam

file dengan menggunakan microsoft excel. Kemudian data berformat excel

tersebut dimasukkan kedalam lembar kerja ArcGIS dengan memilih tools–add xy

data. Kemudian di export ke dalam shapefile dengan export data–to shapefile

lalu diberi nama “CPT“ dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Page 60: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Gambar 4.4. Titik-Titik CPT Kota Surakarta.

b. Setelah itu melengkapi data CPT berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas

Bina Marga Kota Solo, dengan mengaktifkan toolbar editing kemudian buka

attribute table dari “CPT” ditunjukan Gambar 4.5.

Page 61: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar 4.5. Attribute Table dari data spasial CPT Kota Surakarta.

2. Penentuan Ketinggian Permukaan

Ketinggian permukaan tanah atau kontur yang muncul sebagai salah satu variabel

dalam cross section didapatkan dengan cara interpolasi interval kontur. Gambar 4.6

menunjukkan kontur wilayah kota Surakarta, kontur dibagi atas beberapa

ketinggian garis kontur yaitu hijau tua 125 m, hijau muda 112,5 m, orange 106,5 m,

merah 100 m, kuning 93,75 m, dan jingga 87,5 m. Pada Gambar 4.7 menunjukkan

hasil DEM 10X10. Kontur bayangan didapatkan dari hasil interpolasi menggunakan

fasilitas ArcGIS yaitu 2D analyst dan 3D analyst (Topo to Raster) dengan

memasukkan parameter elevasi kontur dan titik tinggi.

Page 62: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Gambar 4.6. Kontur wilayah Kota Surakarta

Page 63: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Gambar 4.7. DEM 10X10

Page 64: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

3. Membuat Elevasi CPT

Elevasi kedalam CPT ditentukan dengan mengurangkan elevasi permukaan dengan

kedalam tanah keras dari data sondir. Kemudian dengan bantuan 3D analyst

(Kriging) ditunjukan Gambar 4.8.

Gambar 4.8. Elevasi kedalam CPT

Page 65: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

4. Melengkapi Attribute Table

Data spasial yang telah dibuat kemudian dilengkapi dengan informasi yang

berhubungan dengan data spasial tersebut. Informasi tersebut dimasukkan kedalam

attribute table. Pembuatan attribute table dilakukan dengan ArcCatalog. Adapun

langkah dalam membuat attribute table adalah sebagai berikut:

a. Memilih data spasial yang akan dibuat attribute table. Tampilan dipindahkan

kedalam tampilan table. Kemudian dipilih option-add field - diberi nama pada

field baru. Gambar 4.9 menunjukan pembuatan Field baru di dalam ArcCatalog.

Gambar 4.9. Pembuatan field baru didalam ArcCatalog.

b. Untuk pengisian data dilakukan didalam jendela ArcMap. Pengisian dilakukan

dengan toolbar editor dalam kondisi start editing. Gambar 4.10 menunjukan

Attribute Table Peta CPT kota Surakarta.

Page 66: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Gambar 4.10. Attribute table peta CPT Kota Surakarta.

5. Membuat Hyperlink Data

Data merupakan hal penting sebagai penunjang data-data yang telah dimasukkan

sebelumnya. Data CPT dimasukkan dengan cara membuat hyperlink. Berikut ini

langkah-langkah dalam membuat hyperlink data:

a. Hyperlink dibuat dengan menuliskan alamat file data tersebut kedalam salah satu

field didalam attribut table data spasial yang telah dibuat sebelumnya. Dapat

dilihat pada Gambar 4.11.

Page 67: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Gambar 4.11. Pengisian alamat file di field peta CPT Kota Surakarta.

b. Menyeting display dari data spasial agar fungsi hyperlink dapat berjalan yaitu

menu properties – display – hyperlink – memilih field alamat file data - memilih

url – ok. Sebagaimana Gambar 4.12.

Gambar 4.12. Pen-setting-an Hyperlink didalam ArcMap.

Page 68: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

c. Kemudian filed yang berisi alamat file sudah menjadi hyperlink.

Gambar 4.13. Eksekusi Hyperlink didalam ArcMap.

Untuk dapat menggunakan fitur hyperlink dipakai toolbar identify_result pada titik

CPT yang diinginkan, setelah titik CPT dipilih lalu muncul jendela yang berisi data

atribut dari CPT tersebut. Lalu dipilih data atibut yang berisikan alamat data, bila

terdapat simbol petir pada baris data atribut maka hyperlink telah berhasil dibuat dan

untuk menggunakannya dengan mengklik simbol petir tersebut. Dapat dilihat pada

Gambar 4.13.

Page 69: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

4.4. Hasil Analisis dan Pembahasan

4.4.1. Peta Sebaran Kedalaman Tanah Keras

Lokasi pengujian disimbolkan atau dimodelkan dengan warna tertentu (graduated

colour). Masing-masing titik telah diberi atribut berupa nilai kedalaman tanah keras

rata-rata. Gambar 4.14 menunjukkan sebaran kedalaman tanah keras dengan variasi

kedalaman di wilayah kota Surakarta.

Hasil pemetaan menunjukkan nilai klasifikasi kedalaman tanah keras yang dominan

terdapat di interval 3-5 meter dari muka tanah yang sebagian besar data tersebut

tersebar di wilayah kota Surakarta bagian tengah, yaitu Kec. Jebres. Nilai kedalaman

tanah keras rata-rata paling dalam adalah 19.8 meter dari muka tanah terletak di Kel.

Penumping. Nilai kedalaman 19.2 meter dari muka tanah tersebut tersebar antara lain

di Kel. Punggawan dan Kel. Timuran.

Jumlah data yang telah diplot dalam peta sebesar 132 lokasi yang tersebar di wilayah

kotamadya Surakarta. Sebaran data di tiap kecamatan diperlihatkan dalam Gambar

4.15, 4.16 ,4.17, 4.18 dan 4.19.

Page 70: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Gambar 4.14. Peta sebaran CPT Kota Surakarta

Page 71: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Gambar 4.15. Peta sebaran CPT Kecamatan Banjarsari

Page 72: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Gambar 4.16. Peta sebaran CPT Kecamatan Laweyan

Page 73: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Gambar 4.17. Peta sebaran CPT Kecamatan Jebres

Page 74: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Gambar 4.18. Peta sebaran CPT Kecamatan Pasar Kliwon

Page 75: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Gambar 4.19. Peta sebaran CPT Kecamatan Serengan

Page 76: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

4.4.2. Hasil Cross Section

Hasil pemetaan digunakan untuk membuat cross section salah satu proyek 2012 di

laboratorium Mekanika Tanah UNS yaitu Pembangunan Asrama Mahasiswa UNS

Ngoresan TA.2012. Hasil cross section ini sebagai data tambahan dan dibandingkan

dengan data sondir di lapangan. Pada Gambar 4.20. bahwa lokasi asrama terletak di

kelurahan Jebres. Terlihat bahwa sebaran CPT pada daerah kelurahan Jebres di

dominasi dengan kedalam CPT 3-5 meter. Ini sesuai dengan hasil sondir lapangan

bahwa dari 4 titik pengujian CPT kedalam tanah keras berkisar 3,2-4,2 meter dari

permukaan. Lay out lokasi titik pengujian sondir dapat dilihat pada Gambar 4.21.

Lay out cross section rencana bangunan ditunjukan pada Gambar 4.22. Cross section

terdiri dari 4 potongan. Tiap potongan didapatkan hasil cross section elevasi

permukaan dan elevasi CPT berupa grafik yang menggunakan fasilitas ArcGIS 3D

analyst.

Mengacu pada data kurva elevasi permukaan dan elevasi CPT diketahui kedalaman

tanah keras qc 250 kg/cm2 selain di titik soil test. Hasil cross section potongan 1

melewati titik sondir S3 dan S4, potongan 2 melewati S4, potongan 3 melewati S1

dan S2, serta potongan 4 melewati S2. Grafik 4.23 sampai 4.26 memperlihatkan

cross section permukaan dan CPT.

Page 77: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Gambar 4.20. Peta sebaran CPT Kel. Jebres

Gambar 4.19. Peta sebaran CPT Kelurahan Jebres

Gambar 4.20. Peta sebaran CPT Kelurahan Jebres

Page 78: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Gambar 4.21. Lay out posisi uji CPT rencana pembangunan Asrama Mahasiswa

UNS Ngoresan

Page 79: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Gam

bar 4

.23.

Cro

ss S

ectio

n po

tong

an 1

S3

Gambar 4.22. Lay out cross section

Gambar 4.22. Lay out posisi uji Cross Section

Page 80: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Gambar 4.23. Cross Section Potongan 1

Gambar 4.24. Cross Section Potongan 2

90.6208 90.4958

90.3767 90.2713

90.142 90.0536

88.3426 88.2515 88.161

88.0033 87.8986 87.8483

87.5

88

88.5

89

89.5

90

90.5

91

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Proyek Asrama Mahasiswa UNS

Elevasi Permukaan Elevasi CPT qc 250

S4 S3

90.6212 90.6058

87.8623 87.8483

87.5

88

88.5

89

89.5

90

90.5

91

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Proyek Asrama Mahasiswa UNS

Elevasi Permukaan Elevasi qc 250

S4

Page 81: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Gambar 4.25. Cross Section Potongan 3

Gambar 4.25. Cross Section Potongan 4

90.5915 90.4718 90.3578 90.2611

90.1418 90.0559

88.3234 88.2355 88.0809

87.9608 87.8986 87.8544

87.5

88

88.5

89

89.5

90

90.5

91

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Proyek Asrama Mahasiswa UNS

Elevasi Permukaan Elevasi CPT qc 250

S1 S1 S2

90.069 90.0536

87.8623 87.8483

87.5

88

88.5

89

89.5

90

90.5

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Proyek Asrama Mahasiswa UNS

Elevasi Permukaan Elevasi CPT qc 250S2

Page 82: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Berdasarkan hasil potongan 1 yang melewati titik S3 dan S4. Pada S3 qc 250 kg/cm

sedalam 3 meter sedangkan hasil cross section GIS qc 250 kg/cm2 sedalam 2,27

meter. Sondir lapangan S4 qc 250 kg/cm2 sedalam 4,2 meter, hasil cross section GIS

pada S4 qc 250 kg/cm2 sedalam 2,28 meter.

Hasil potongan 2 yang melewati S4 keadalam qc 250 kg/cm2 adalah 4,2 meter untuk

sondir lapangan dan 2,28 meter dengan mengunakan GIS .

Potongan 3 yang melewati S1 dan S2 untuk kedalaman qc 250 kg/cm2 berdasarkan

sondir lapangan adalah 3,6 meter dari permukaan. Sedangkan hasil GIS kedalaman qc

250 kg/cm2 secara berurtan adalah 2,24 meter dan 3,07 meter.

Untuk hasil potongan 4 hanya melewati S2 kedalaman qc 250 kg/cm2 berdasarkan

sondir lapangan sedalam 3,6 meter dan hasil GIS sedalam 3,07 meter.

4.4.3. Analisis GIS dan Sondir Lapangan

Perbandingan hasil pemetaan dengan GIS dan sondir lapangan juga

diuji/dibandingkan dengan data sondir baru yang ada di Laboratorium Mekanika

Tanah, seperti dalam Tabel 4.3. Diantanya adalah

1) Pembangunan DED Youth Center Kota Surakarta yang terletak di Stadiun

Manahan Solo pada tanggal 12-04-2012.

2) Pembangunan Tennis Sport Centre yang terletak di Pucangsawit pada tanggal

23-04-2012.

3) Pembangunan Rumah Tingal di Jl Kantil No 19 A Badran pada tanggal 16-04-

2012.

4) Pembangunan Audio Technica di Penumping pada tanggal 24-04-2012.

5) Pembangunan Gedung Annisa di RS PKU Muhammadiyah pada tanggal 03-05-

2012.

6) Pembangunan Asrama Mahasiswa UNS di Ngoresan pada tanggal 07-05-2012.

Page 83: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tabel 4.3. Pebandingan kedalaman tanah keras (qc 250 kg/cm2) hasil sondir lapangan dengan GIS

Diagram perbandingan sondir lapangan dengan GIS pada tiap lokasi sondir dapat

dilihat pada Gambar 4.27 sampai Gambar 4.32.

Gambar 4.27. Perbandingan kedalaman tanah keras hasil sondir lapangan dengan

GIS pada Pembangunan DED Youth Center kota Surakarta

0

2

4

6

8

10

12

S1 S2 S3 S4

met

er

Titik Sondir

Sondir lapangan

GIS

Page 84: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Gambar 4.28. Perbandingan kedalaman tanah keras hasil sondir lapangan dengan

GIS pada Pembangunan Tennis Sport Centre

Gambar 4.29.Perbandingan kedalaman tanah keras hasil sondir lapangan dengan GIS

pada Pembangunan Rumah Tingal di Jl Kantil No 19 A Badran

0

1

2

3

4

5

6

S1 S2 S3 S4

met

er

Titik Sondir

Sondir lapangan

GIS

0

2

4

6

8

10

12

S1 S2 S3 S4

met

er

Titik Sondir

Sondir lapangan

GIS

Page 85: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Gambar 4.30. Perbandingan kedalaman tanah keras hasil sondir lapangan dengan

GIS pada Pembangunan Audio Technica

Gambar 4.31. Perbandingan kedalaman tanah keras hasil sondir lapangan dengan

GIS pada Pembangunan Gedung Annisa RS PKU Muhammadiyah

0

2

4

6

8

10

12

14

16

S1 S2 S3 S4 S5

met

er

Titik Sondir

Sondir lapangan

GIS

0

2

4

6

8

10

12

14

S1 S2 S3 S4

met

er

Titik Sondir

Sondir lapangan

GIS

Page 86: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Gambar 4.32. Perbandingan kedalaman tanah keras hasil sondir lapangan dengan

GIS pada Pembangunan Asrama Mahasiswa UNS

Hasil kedalaman tanah keras qc 250 kg/cm2 dengan GIS yang mendekati sondir

lapangan dari keeneam data CPT baru adalah Pembangunan Tennis Sport Centre dan

Asrama Mahasiswa UNS Ngoresan. Kedauanya terletak di kecamatan Jebres, pada

kecamatan ini data yang di plot pada peta ada sejumlah 41 lokasi dan merupakan

kecamatan yang identifikasi lokasi CPTnya jelas.

Berdasarkan perbandingan hasil pemetaan GIS dengan sondir lapangan dari keenam

lokasi CPT baru bahwa hasil dengan analisis dengan GIS menunjukan kedalaman

tanah keras yang cenderung lebih dalam dengan data sondir baru. Kecenderungan itu

di sebabkan diantaranya adalah pengukuran elevasi permukaan yang kurang teliti dan

kurangnya data yang di dapat.

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

S1 S2 S3 S4

met

er

Titik Sondir

Sondir lapangan

GIS

Page 87: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pemetaan CPT dan analisis di kota Surakarta, diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1) Lokasi data yang diplotkan dalam peta sebanyak 132 lokasi data yang tersebar

pada tiap kecamatan sebagai berikut :

Kec. Banjarsari : 41 lokasi data

Kec. Jebres : 41 lokasi data

Kec. Laweyan : 23 lokasi data

Kec. Pasar Kliwon : 20 lokasi data

Kec. Serengan : 7 lokasi data

Kedalaman tanah keras kota Surakarta berdasarkan qc 250 kg/cm2 bervariasi 1.0

hingga 20 meter dari muka tanah.

Kedalaman tanah keras rata-rata paling dominan di kota Surakarta sebesar 3.0 -

5.0 meter dari muka tanah.

2) Hasil kedalaman tanah keras qc 250 kg/cm2 dengan GIS yang mendekati sondir

lapangan dari keeneam data CPT baru adalah Pembangunan Tennis Sport Centre

dan Asrama Mahasiswa UNS Ngoresan. Kedauanya terletak di kecamatan

Jebres, pada kecamatan ini data yang di plot pada peta ada sejumlah 41 lokasi

dan merupakan kecamatan yang identifikasi lokasi CPTnya jelas.

3) Berdasarkan perbandingan hasil pemetaan GIS dengan sondir lapangan dari

keenam lokasi CPT baru bahwa hasil dengan analisis dengan GIS menunjukan

kedalaman tanah keras yang cenderung lebih dalam dengan data sondir baru.

Kecenderungan itu di sebabkan diantaranya adalah pengukuran elevasi

permukaan yang kurang teliti dan kurangnya data yang di dapat.

4) Evaluasi perbandingan kedalaman tanah keras sondir lapangan dengan GIS pada

beberapa titik pengamatan menunjukan hasil yang hampir mendekati. Sehingga

penyusunan sistem informasi geoteknik berbasis data CPT dengan menggunakan

Page 88: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

software ArcGIS dirasa mampu sebagai identifikasi pendahuluan dari suatu

pekerjaan/proyek dan data penunjang.

5.2. Saran

Dari penelitian ini penulis memberikan beberapa saran untuk penelitian kedepannya

yaitu:

1) Basis data perlu ditambah untuk data-data baru yang lebih bervariasi seperti :

data bor dalam, bor tangan dan lain-lain.

2) Penggunaan alat GPS yang mempunyai ketelitian yang akurat sehingga elevasi

permukaan tanah dapat diketahui jelas.

3) Pencatatan koordinat di tiap-tiap titik sondir maupun boring sehingga

memudahkan identifikasi.

4) Penggunaan software ArcGIS perlu pengembangan lebih jauh agar database

lebih sempurna dan lebih mudah untuk digunakan.

5) Pengembangan basis data dengan jaringan internet diperlukan agar dapat tercipta

sistem secara nasional sehingga basis data dapat real time terkoneksi dari daerah

ke pusat.

Page 89: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1995,RMU Testing Equipment Soil-Subsoil Investigasion Rock Master

Book, Italy

Anonim, 2001. In Situ Testing and Soil Properties Correlations. Universitas Katolik

Parahyangan, Bandung.

Anonim. 2008. ArcGIS Desktop Help. ESRI : United State of America.

Anonim. 2008. Topology Rules Poster. ESRI : United State of America.

Anonim. 2008. Using ArcGIS Desktop. ESRI : United State of America.

Anonim. 2008. What is ArcGIS. ESRI : United State of America.

Annual Book of ASTM Standards,1997,D3441-94 Standard test Method for Deep,

Quasi-static, Cone and Friction-Cone Penetration Test of Soil, Vol

04.08,USA

Awaludin, Nur. 2010. Geographical Information System with ArcGIS 9.x. Andi:

Yogyakarta

Bowles, J.E.,1988 ,Foundation Design and Analysis, 4th edition, McGfraw-

Hill,Inc,Singapore

Brouwer, J.J., 2002. Guide To Cone Penetration Test.

http://www.lankema.co.uk/CPT-guiderocpt.html

Das B.M., 1989. Principle of Foundation Engineering, PWS Kent, Boston

Das B.M., 1994; Principle of Geotechnical Engineering, PWS Publishing Company,

Boston

Dunn, LS.et al, 1980 (diterjemahkan Toekiman, Achmad), Dasar-dasar Analisis

Geoteknik, IKIP Semarang Press, Semarang

Prakash, 1978. Pile Foundation, John Wiley

Prahasta, E., 2002, Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Informatika,

Bandung.

Prahasta, E., 2002, Sistem Informasi Geografis: Tutorial ArcView, Informatika,

Bandung.

Maula, Mohamad Andi, 2005. Pemetaan Goteknik Surakarta Berbasis CPT(Cone

Penetration Test). Skripsi, Jurusan Teknik Sipik, Fakultas Teknik, UNS.

Page 90: SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT …/Sistem...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI GEOTEKNIK BERBASIS DATA CPT DENGAN BANTUAN ArcGIS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Noce, T., Holtzer, T.L., 2003. Sub Surface Exploration with The Cone Penetration

Testing Truck, United States Geological Survey

http://geopubs.wr.usgs.gov/fact-sheet/fs028-03/

Sanglerat G., 1972. The Penetrometer and Soil Exploration. Dev’t in Geotech. Eng.,

1. Elsevier Publishing Company. Amsterdam

Sosrodarsono, S., Nakazawa,K., 1984. Mekanika Tanah dan Teknki Pondasi, PT.

Pradnya Paramita, Jakarta.

Suwanwiwattana,P. et al, 2001, The Development of Geotechnical Database of

Bangkok Subsoil Using GRAASS-GIS, paper presented at 22and Asian

Conference on Remote Sensing 5-9 November, Singapore

Saido, A.P.,1999. Handout Mata Kuliah IUT, Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Tomlinson, M.J, 1995, Fondation Design and Construction, Sixth Edition, Longman

Scientific and Technical Singapore.

Wesley, D.Laurence,2012. Mekanika Tanah Untuk Tanah Endapan dan Residual.

Andi: Yogyakarta

Zakariya, Ali, 2011. Penilaian Kondisi dan Penyusunan Sistem Informasi Geografis

Jembatan Rangka Baja dengan Bantuan ArcGIS 9.2 Skripsi, Jurusan Teknik

Sipik, Fakultas Teknik, UNS.

http:\\www.surakarta.go.id

http:\\www.forums.arcgis.com

http:\\[email protected]

http:\\www.script.esri.com