sistem dan manajemen perkebunan - 2
TRANSCRIPT
SISTEM DAN MANAJEMEN PERKEBUNAN DI INDONESIA
SISTEM DAN MANAJEMEN PERKEBUNAN DI INDONESIA
Oleh : Ir. Bambang Sumardiko, M.Sc.
1
1. Peran penting : Ekonomi, Sosial, Ekologi
2. Bertumpu melimpahnya SDA dan SDM
3. Kurang terintegrasi hulu, tengah dan hilir
4. Ada 2 jenis :
- Perkebunan Besar (20%) hasil 41,2%
- Perkebunan Rakyat (80%) hasil 58,8%
5. Produktifitas tenaga kerja rendah
6. Kurang memasukkan faktor lingkungan
7. Isu-isu : pemerataan, keadilan, eksploitasi tenaga kerja
8. Prospek ke depan : globalisasi, perkembangan teknologi, masalah HAM, otonomi daerah, lingkungan dan sosial budaya.
9. Pengaruh globalisasi, perdagangan, investasi, teknologi informasi (e-commerce)
I. PENDAHULUAN(Isu-isu Penting Perkebunan)
2
10. Lahan : penduduk meningkat (konflik sosial)
11. Otonomi daerah : UU No 22/99 dan UU No 25 Tahun 2000.
12. Tuntutan produk yang ramah lingkungan / sertifikasi.
13. Kurang memanfaatkan keunggulan kompetitif dan komparatif.
14. Pemanfaatan lahan kurang menjaga keseimbangan antara fungsi ekonomi, sosial dan lingkungan.
15. Perubahan kultur menyangkut perubahan nilai-nilai keadilan, kebersamaan, keterbukaan dan profesionalisme.
I. PENDAHULUAN(Isu-isu Penting Perkebunan)
3
Manajemen => proses memimpin & melancarkan pekerjaan => terorganizer dalam kelompok
utk mencapai tujuan John D. Miller
Manajemen => proses merencanakan proses mengorgasiser proses menggerakan dan proses mengawasi
George R. Terry Manajemen => proses pimpinan organisasi untuk :
memanfaatkan sumber daya alam yang dikuasai
=> secara ekonomis, efisien, dan efektif
Perkebunan=> pelaksana prinsip industrialisasi bidang pertanian (agrokomplek)
I. SISTEM DAN MANAJEMEN PERKEBUNAN
4
1. Komoditi Perkebunan
5
1. Komoditi Perkebunan
6
Perencanaan (planning) :- dasar proses manajemen (harus dilakukan lebih dahulu)- pedoman untuk bertindak
Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain : kebijaksanaan atasan perlu dipedomani
hasil pengawasan sebelumnya kebutuhan ke depan temuan baru atau saran dari dalam atau luar
rencana keuntungan yang diharapkan pada periode tertentu rencana operasional yang dilaksanakan standar kerja dan biaya yang dipakai prosedur dan uraian kegiatan anggaran biaya yang disediakan lengkap dengan cash flow organisasi kerja yang akan diterapkan program dan jadwal yang diperlukan sistem pengawasan dan pelaporan pemasaran produksi baik jenis, kwalitas dan sistem
1. Manajemen Kebijakan Organisasi
7
Organisasi dalam badan usaha – hal yang mutlak perlu dibina terhimpun semua sumber daya untuk mencapai tujuan
Pedoman menjusun organisasi perkebunan :
Skala usaha yang tercermin dari luas areal
Pengelompokan jenis pekerjaan – pemeliharaan, pemanenan dll
Keahlian (skill) dan pendidikan SDM
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan serta rentang kendalinya
Proses kerja yang akan diterapkan serta fasilitas yang tersedia
Hubungan kerja antara individu dan kelompok
Lingkungan yang dapat mempengaruhi kerja
Organisasi hendaknya dapat kembang tumbuh atau statis
Organisasi unit terkecil Afdeling atau sinder - Kebun/pabrik - Direksi
Manajemen Kebijakan Organisasi
8
Contoh organisasi Perusahaan Perkebunan Negara SK Mentan No 832/KPTS/OT 210/11/90 tentang pedoman organisasi dan pengolongan tipe berdasarkan jumlah
nilai kompomen dari ;a. Asset perusahaanb. Penjualan produksi perusahaanc. Laba perusahaand. Jumlah tenaga di perusahaan
Bobot masing-masing adalah 350, 300, 200, dan 150 ada 4 tipe => tipe A, B, C, dan D tipe A => Dirut, Dirprod, Dirkom, Dirum,dan Dirbang
B => Dirut, Dirprod, Dirkom+um, dan DirbangC => Dirut, Dirprod, Dirkom+um
1a. Perencanaan Organisasi
9
1b. Perencanaan Sumberdaya Alam
Sumber Daya Alam : Iklim
=> curah hujan-jumlah hari hujan, bulan kering, suhu, kelembabanarah dan kecepatan angin (pengendalian hama,penyakit,gulma)
Vegetasi=> berguna – penutup tanah kacangan, merugikan – gulma lalang
Topografi areal=> kemiringan lahan – ada 6 bentuk , datar >2%, berombak, bergelombang, berbukit, berbukit tertoreh, bergunung > 30%
Kesuburan tanah=> analisa kimia tanah dan fisika tanah
10
Sumber Daya Manusia - mendominasi kegiatan perusahaan - berpengaruh terhadap hasil kerja dan lingkungan kerja
Perencanaan SDM yang perlu diperhatikan :
Pengelompokan jenis pekerjaan yang diperlukan
Kebutuhan dari masing-masing kelompok
Keahlian yang diperlukan
Tanggungjawab serta sasaran masing masing kelompok
Koordidasi tugas dan pekerjaan yang berkesinambungtan
Rekrutmen dan latihan sesuai dengan pengembangan organisasi
Peralatan untuk menunjang kerja
Hambatan yang mungkin timbul dan cara mengantisipasinya
Peraturan ketenagakerjaan yang berlaku serta ketentuan lainnya
Sistem pengupahan atau borongan seperti time rate atau piece rate, bonus of incetive system atau profit sharing.
1c. Perencanaan Sumberdaya Manusia
11
Hambatan yang mungkin timbul di SDM
Uraian tugas yang tidak jelas sasarannya
Peralatan kerja yang tidak tersedia atau tidak sesuai
Perlakuan yang kurang manusiawi
Kurang ketrampilan
Tidak memberlakukan kesepakatan yang sudah disetujui
Pembayaran upah yang terlambat
Kerusakan teknis pada alat atau mesin yang dioperasikan
Gangguan alam yang berkelanjutan
Pengawasan yang kurang hingga biaya tinggi
Kelebihan tenaga atau pembagian yang tidak setimbang
Peningkatan biaya produksi seperti upah, bahan baku dll
Peraturan atau undang-undang pemerintah tentang pajak
Informasi atau sistem pelaporan yang kurang baik
12
Pembiyaan investasi yang perlu perhatikan :
Keseimbangan antara penerimaan dari produksi dengan investasi
Sumber dana berapa % , bunga, dengan rasio berapa
Penjadwalan dana harus sesuai dengan pekerjaan di lapangan
Perangkat standar tiap jenis pekerjaan, serta norma kerja dan biayanya
Sistem dan prosedur pembiayaan selama investasi
Alokasi biaya umum
Cadangan dana pra-operasional
Perijinan, pembebasan lahan dll.
Opini pihak ketiga seperti Puslit, Pusat Pengkajian atau konsultan
1d. Perencanaan Sumber Dana
13
Pemanfaatan informasi teknologi perkebunan :
Teknologi mutahir mahal namun dalam jangka panjang akan menjadi murah, mudah & efisien
Pengunaan bibit unggul, biopestisida, biofertilizer, predator, remote sensing, global posisioting system.
Teknologi pengolahaan hasil, pemamfaatan limbah, zero waste system
Teknologi informasi pemakaian komputer, real time on line system
Jasa konsultan yang tepat
1e. Perencanaan Pemanfaatan Teknologi
14
2. Program Perencanaan Jangka Panjang
2a. Perencanaan Program
Perencanaan program harus jelas sesuai dengan tujuan & sasaran yang ingin dicapai.
Program jangka panjang coorporate plan 20 - 25 tahun dijabarkan dalam 5 tahun (master plan), 1 tahun (RKAPB), 6 bulan (semester), 3 bulan(triwulan) dan bulanan.
Program meliputi, kegiatan/pekerjaan, biaya, sistem, analisa dll. Adanya perubahan harus segera diantisipasi – evaluasi.
Setiap jenis pekerjaan tergambar rencana kerja persatuan waktu, mulai tingkat terbawah kebun/afdeling sampai tingkat direksi.
Di pabrik semua rencana berjangka waktu tersebut akan tergambar beserta realisasi
Semuanya bermuara di kantor kebun dan direksi yang akan dipakai untuk pengambilan keputusan
15
Produksi
HPP
Laba Rugi
Pendapatan Lain-lain
Beban lain-lain
2b. Rencana Kerja Perusahaan
16
Analisa Strengths, weakness, oppurtunities, and threats = SWOT dipakai untuk menganalisa dan mengidentifikasi, dipakai untuk penyusunan strategi perusahaan perkebunan.
Dipakai untuk penyusunan program kerja jangka panjang dan pendek
Penyempurnaan analisa SWOT dipakai pada situasi dan kondisi tertentu, dilakukan oleh manajer puncak untuk mengembangkan usaha
Beberapa tahapan harus disiapkan mulai dari langkah awal:
- mengapa bidang usaha dipilih,
- untuk apa,
- akan sampai sebesar bagaimana dll
- selanjutnya baru diindentifikasi semua faktor intern (sumber daya, keuangan, produksi dll), dan faktor ekstren (pasar, sosial, politik, teknologi dll)
Hasil analisa SWOT akan terhimpun semua kekuatan yang ada di dalam, kelemahan yang ada, kesempatan dan ancaman yang mungkin timbul.
2c. Analisis SWOT
17
Proses produksi perkebunan proses mengalihkan masukan berupa sumberdaya alam, sumberdaya manusia, modal, dan penguasaan teknologi menjadi produk kebun atau perusahaan (CPO, teh, gula dll).
Manajemen Produksi mencakup dan dipengaruhi oleh :
Potensi bahan tanaman yang ditanam
Komposisi umur tanaman
Perlakuan kultur teknis
Gangguan alam
Kelas lahan dan faktor keterbatasannya
Kapasitas pabrik dan efisiennya
Manajemen panen di lapangan
Manajemen transportasi
Manajemen pengawasan
2d. Manajemen Produksi
18
M O adalah kegiatan manajemen yang direncanakan didasarkan sumberdaya yang diikut sertakan dalam produksi, dan kegiataan lainnya yang dikelola secara optimal. Kemudian dipakai dalam manajenen sehari-hari.
Konsep MO adalah strategi yang akan diterapkan di usaha perkebunan. Misalnya :
• Pemilihan jenis produk. Apakah bahan mentah (TBS), CPO atau industri hilir, apakah akan dipasarkan sendiri atau bersama.
• Metoda dan sistem manajemen apakah dikelola sendiri atau oleh pihak lain, atau sistem kemitraan
• Kegiatan operasional secara intern menjatu atau terpisah produk langsung/tidak langsung dipasarkan, dilakukan R&D bersama dengan perusahaan lain.
• Penetapan out put yang dihasilkan berapa jenis, volume, kwalitas
• Kondisi optimal dapat dicapai dengan sumberdaya yang dimiliki
2e. Manajemen Operasional
19
Pengertian
Manajemen Sumber Daya Alam=> Hasilnya optimal – bersinambungan tanpa menimbulkan
pencemaran
Manajemen Sumber Daya Manusia => peningkatan produktivitas => menciptakan kondisi yang serasi => menamankan rasa memiliki => mampu menggiring utk mencapai tujuan atau sasaran jang telah
ditetapkan
Manajemen Sumber Dana => dana terbatas – mencapai semua rencana dan sesuai jadwal
Ruang Lingkup
20
2f. Manajemen Operasional
Budidaya tanaman perkebunan Lahan dan hamparan areal Iklim Sumber tenaga kerja Organisasi & pembagian tugas lapangan Kegiatan rutin tanam-panen-angkut-olah Pembiayaan rutin gaji-upah-premi Peraturan & ketentuan pemerintah, izin usaha-pajak-upah Produksi – ditingkatkan- zero waste & zero loss Standar kerja yang disepakati Standard Operasioanal Prosedur (SOP) Pencegahan gangguan alam- banjir-kekeringan-kebakaran Sarana pemukiman & kesehatan
2g. Manajemen Operasional
Kegiatan Sektoral
Mampu melihat perubahan yang terjadi
Mampu mengantisipasi dan menyesuaikan dgn perubahan yg terjadi
Mampu membuat forecasting – baik jangka panjang dan pendek
Mampu bekerja sama yang sebaik-baiknya dengan :
sesama usahawan
mitra usaha instansi pemerintah
penyandang dana
calon pembeli
Memiliki sistem administrasi dengan :
data informasi yang up to date
akurat guna mendukung mengambil keputusan
Pengendalian Pelaksanaan Operasional
22
2h.Manajemen Operasional
M P perusahaan perkebunan sangat penting – banyak pemakaian sumberdaya manusia, sumberdaya alam, sumber dana. Organisasi pengawasan Satuan Pengawas Intern (SPI)
Secara periodik dan mendadak melakukan pengawasan Pelaksanaan pengawasan pemeriksaan internal dan ektrernal
pengendalian (controlling) evaluasi kegiatan produksi kualitas & kuantitas
Evaluasi hasil pemeriksaan manajemen audit pihak ketiga Diagnosis dan terapi antara lain :
- Tidak tercapainya produksi seperti ditargetkan- Rendahnya rendemen- Biaya produksi tinggi sehingga mengurangi pendapatan- Produktivitas karyawan menurun kapasitasnya- Ancaman kebangkrutan dll
2i. Manajemen Pengawasan
23
1. PK seorang manajer kebun dalam menetapkan : Tujuan dan sasaran perusahaan yang ingin dicapai Perencanaan operasional Pengawasan sumber daya Pengawasan mulai dari lini terbawah teratas (harus menunggu
keputusan manajemen puncak)
2. Metoda PK (langkah-langkah / proses, seorang manajer kebun) Penyelidikan Pengamatan lingkungan, kondisi, mengumpulkan informasi & data,
selanjutnya diolah dan diuji kebenarannya Perancangan seperti pada pengamatan menganalisa tindak yang
akan diambil, alternatif pemecahan menguji dan mengkajinya Pemilihan harus dipertimbangkan atau diperhitungkan : kepastian
keberhasilannya, dan risiko mungkin timbul
3. Pengambilan Keputusan
24
Pengarahan (directing) adalah kewajiban manajer terhadap bawahan arah dan saran yang ingin dicapai resiko yang mungkin timbul dan cara memecahkan pengarahan disampaikan dalam kelompok Perintah / instruksi harus :
tertulis, jelas, singkat/ringkas, dan mudah dimengerti manajer harus menerima dari bawah – asal ada relevansinya dan tidak mengganggu sistem lainnya (two way traffic)
Pengarahan dapat dilakukan oleh atasan langsung atau atasan yang tertinggi
disampaikan pekerjaan akan dimulai,sedang berjalan, atau sesudah selesai jika akan dievaluasi hasilnya
Butir-butir (point) yang perlu dijelaskan: proses yang harus ditempuh hasil yang akan dicapai kerugian yang timbul jika tidak mengikuti prosedur titik rawan yang memerlukan perhatian khusus penanggulangan jika terjadi sesuatu sistem administrasi yang diperlukan
3a. Pengarahan Oleh Manajemen
25
Bencana Alam
Gangguan lainnya
Asuransi
3b. Resiko Ketidakpastian (force majeur)
26
Manajemen Proyek dimanfaatkan dalam suatu situasi tertentu oleh direksi Organaisasi MP :
- Direksi : pimpinan perusahaan menilai usulan proyek baru menjalankan proyek seefisien & seefektif mungkin
biaya sendiri rendah biaya umum atau masyarakat produksi optimal & kualitas tinggi
- Pimpinan Proyek menjalankan proyek sebaik-baiknya mengajukkan usulan-usulan up-down-stop
memilih partner (pribadi atau kelompok) menginterpretasi proses dalam upaya meningkatkan efisiensi dan kwalitas hasil
membuat dan mempertahankan hubungan proyek dengan : perusahaan induk dan pihak ketiga
Hak & kewajiban dengan jelas Memberikan pertanggungjawaban kepada direksi, rekan kerja dan konsumen proyek
3c. Manajemen Proyek
27
Penasehat Staf menentukan batasan proyek sehingga tanggungjawab proyek serasi dengan organisasi perusahaan induk.
Penasehat Ekonomi membanding-bandingkan pembentukan nilai (biaya produksi, harga dan pendapatan) produksi dengan dunia luar atau pasar luar.
Perencana sejak permulaan proyek – perkiraan biaya : setiap tahapan proyek lengkap dengan peinciaannya dan mengikuti lajunya serta perkembangan
memperincikan tahapan proyek – sehingga pelaksaannya dalam
segi biaya dan waktu dapat diikuti dan dipantau dengan jelas. Pemasaran & promosi mengikuti informasi pasar DN dan LN & moneter
aktif melakukan promosi yang terencana
3d. Manajemen Proyek (lanjutan)
28
Pemerintah : pajak-pajak
Pemegang saham : deviden
Komisaris : gaji dan bonus
Direksi : gaji, bonus dan reward
Masyarakat : bantuan sosial, CSR, proyek pembangunan
masyarakat sekitar
4. Manfaat dan Makna Perkebunan Bagi Masyarakat / Stakeholders
29
a. Pemerintah Pusat Dirjenbun, Agraria, KLH, Pajak dll
b. Pemerintah daerah Tingkat I dan Tingkat ll
Meliputi :
Perijinan usaha
Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan
Sistem Budi Daya Tanaman
Pembinaan pengawasan
Upah Minimun Regional, dan Daerah serta hak karyawan dll
Asuransi tenaga kerja, kecelakaan, pensiun dll
Pengelolaan lingkungan hidup (analisis dampak lingkungan)
Restitusi dan pajak bumi, dan bangunan
Sertifikasi dan uji alat, dan mesin yang dipakai
Peraturan daerah lainnya
5. Pengawasan Oleh Pemerintah
30
c. Pengawasan Pihak Ketiga
Inspeksi dari penyandang dana
Pemberi dana pinjaman (Bank) dilakukan oleh:
Petugas pengawasan
Biro konsultan yang ditunjuk
Tugas pengawasan
pengamatan
pemeriksaan di lapangan (inspection services)
pertanggungan jawaban keuangan
mendeteksi penyimpangan
Penasehatan oleh pihak ketiga
Pusat Penelitian Perkebunan
Badan konsultan
masa investasi
upaya mendapatkan opini
berintegritas tinggi
6. Pengawasan Oleh Pemerintah
31
1. Optimalisasi Hasil dan Produk
a. Orientasi memaksimumkan nilai tambah dan produk
b. Kualitas standar global
2. Integrasi Produksi Hulu ke Hilir
a. Integrasi produksi hulu, tengah dan hilir
b. Padat modal, padat teknologi, tenaga terampil
3. Pasar Global dan Pemasaran Menggunakan Teknologi Informasi
a. Akses teknologi informasi
b. Perdagangan e-commerce melalui bursa komoditas berjangka (future trading)
c. Orientasi bisnis bergeser pada sosio-ekonomis ke arah ekonomi demokratis berkeadilan
III. ARAH PENGEMBANGAN PERKEBUNAN MASA DATANG
32
Terima Kasih
33