file · web viewesensi visi dan misi pembangunan daerah yang antara lain memberi...

26
Visi Missi : Visi Visi merupakan pandangan kedepan kemana suatu organisasi harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya dan tetap konsisten serta tetap eksis, inovatif, serta produktif. Visi adalah gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Sebagai “the star to star and the star to steer by” untuk memberi terang, sinar, arah jalan yang akan dilalui untuk menuju cita-cita, dengan semboyan Kabupaten Minahasa Selatan “TEGUH BERSINAR” (Teruskan Gerakan Untuk Hidup Bersih, Etika/Etos Kerja, Rapih, Sehat, Indah, Norma Hukum, Aman dan Rukun). Mengacu pada pandangan tersebut diatas, maka dirumuskan konsepsi Visi, Kabupaten Minahasa Selatan sebagai berikut: Terwujudnya Kabupaten Minahasa Selatan sebagai Daerah yang Mandiri, Demokratis dan Handal dalam SDM serta menjadi Pusat Keunggulan Pembangunan di Era Pemerintahan Global. Misi Dalam merealisasikan Visi Minahasa Selatan tersebut, maka guna menyikapi kecenderungan dinamika globalisasi, otonomisasi, dan tuntutan demokratisasi, ditetapkan beberapa Misi sebagai berikut: a. Mewujudkan supremasi hukum. b. Mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) serta bebas KKN. c. Meningkatkan kehidupan beragama serta mempererat kerukunan antar umat beragama. d. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di berbagai bidang. e. Membangun dan memperkokoh perekonomian daerah. f. Membangun ekonomi kerakyatan melalui diversifikasi basis perekonomian daerah dengan mengembangkan industri berbasis pertanian (agro based industry). g. Memanfaatkan teknologi untuk pembangunan daerah yang lebih kompetitif dan berwawasan lingkungan, terutama teknologi pertanian. h. Meningkatkan peran kelembagaan ekonomi, sosial, dan budaya untuk berperan lebih aktif dalam pembangunan masyarakat dan daerah. i. Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan dan keamanan. j. Menciptakan rencana tata ruang dan sistem pengendaliannya yang efektif dan efisien.

Upload: ngocong

Post on 30-Jan-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

Visi Missi :

Visi

       Visi merupakan pandangan kedepan kemana suatu organisasi harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya dan tetap konsisten serta tetap eksis, inovatif, serta produktif. Visi adalah gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Sebagai “the star to star and the star to steer by” untuk memberi terang, sinar, arah jalan yang akan dilalui untuk menuju cita-cita, dengan semboyan Kabupaten Minahasa Selatan “TEGUH BERSINAR” (Teruskan Gerakan Untuk Hidup Bersih, Etika/Etos Kerja, Rapih, Sehat, Indah, Norma Hukum, Aman dan Rukun).       Mengacu pada pandangan tersebut diatas, maka dirumuskan konsepsi Visi, Kabupaten Minahasa Selatan sebagai berikut: Terwujudnya Kabupaten Minahasa Selatan sebagai Daerah yang Mandiri, Demokratis dan Handal dalam SDM serta menjadi Pusat Keunggulan Pembangunan di Era Pemerintahan Global.

Misi

       Dalam merealisasikan Visi Minahasa Selatan tersebut, maka guna menyikapi kecenderungan dinamika globalisasi, otonomisasi, dan tuntutan demokratisasi, ditetapkan beberapa Misi sebagai berikut:

a. Mewujudkan supremasi hukum. b. Mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) serta bebas KKN. c. Meningkatkan kehidupan beragama serta mempererat kerukunan antar umat

beragama. d. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di berbagai bidang.  e. Membangun dan memperkokoh perekonomian daerah. f.Membangun ekonomi kerakyatan melalui diversifikasi basis perekonomian daerah

dengan mengembangkan industri berbasis pertanian (agro based industry). g. Memanfaatkan teknologi untuk pembangunan daerah yang lebih kompetitif dan

berwawasan lingkungan, terutama teknologi pertanian. h. Meningkatkan peran kelembagaan ekonomi, sosial, dan budaya untuk berperan

lebih aktif dalam pembangunan masyarakat dan daerah.  i. Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi,

sosial, budaya, dan pertahanan dan keamanan. j. Menciptakan rencana tata ruang dan sistem pengendaliannya yang efektif dan

efisien. 

       Esensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan agribisnis, dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Potensi sektor pertanian yang sangat menonjol termasuk didalamnya luas lahan dan etos kerja masyarakat yang kuat di sektor pertanian, dapat dimanfaatkan sebagai tumpuan dasar gerak pembangunan dengan tetap mendayagunakan pengembangan sektor lainnya yang secara sinergis memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan daerah.

Page 2: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

b. Potensi pertanian tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan dalam arti luas dibinakembangkan sebagai acuan utama pengembangan kehidupan masyarakat Kabupaten Minahasa Selatan yang berfokus pada kegiatan agro produksi, agro industri dan agro marketing.

c. Gerakan pembangunan yang berfokus pada kegiatan agro produksi, agro industri dan agro marketing ini, diharapkan dapat mendorong Kabupaten Minahasa Selatan menjadi pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur Indonesia bahkan secara nasional, karena ditopang oleh posisi geografis yang menguntungkan, dengan potensi sektor kelautan ditopang oleh pelabuhan yang strategis.Secara konsepsional agribisnis merupakan suatu sistem usaha di bidang pertanian yang meliputi kegiatan manajemen bisnis di tingkat hulu, produksi komoditi pertanian (on-farm) dan bisnis di tingkat hilir berupa kegiatan pasca-panen. Kegiatan bisnis di tingkat hulu meliputi kegiatan produksi, pengadaan dan penyaluran agroinput yang kemudian masuk pada proses produksi komoditi pertanian dan selanjutnya masuk pada proses pasca-panen, termasuk agroindustri/pengolahan hasil.

       Pengertian agroindustri sebagai komponen dari sistem agribisnis merupakan industri yang mengolah bahan baku dari hasil pertanian menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi. Oleh karena itu agroindustri mempunyai peranan yang sangat penting karena pada umumnya mampu menghasilkan nilai tambah dari produk segar hasil pertanian. Kemajuan teknologi agroindustri dewasa ini bahkan mampu mendorong ke arah diversifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan manusia maupun pengguna lainnya atau meningkatkan pangsa pasar hasil olahan. Tujuan agroindustri pengolahan hasil pertanian dengan teknologi tertentu, antara lain adalah untuk:

1. Mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan manusia, baik selera maupun nilai gizinya.

2. Memperpanjang masa simpan hasil pertanian yang mudah rusak. 3. Memberi peluang bagi pengembangan industri. 4. Menciptakan diversifikasi produk. 5. Memperluas pangsa pasar.

       Untuk perencanaan agroindustri yang efektif dan berkelanjutan maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut:

1. Aspek produksi, yaitu harus mempertimbangkan ketersediaan bahan baku terutama dari kuantitas, kualitas dan kontinyuitas.

2. Aspek pasar, yaitu harus mampu menyesuaikan dengan permintaan pasar yang berkembang secara dinamis.

3. Aspek distribusi, yaitu harus memperhitungkan perkembangan pesaing atau produk substitusinya.

4. Aspek teknologi, yaitu harus mampu berkembang mengikuti perkembangan teknologi yang lebih efisien.

5. Aspek manajerial, yaitu diperlukan sumberdaya manusia yang mampu menjalankan manajemen agroindustri secara efisien.

6. Aspek sosial, yaitu harus mempertimbangkan pendayagunaan masyarakat dan merupakan sarana transfer dari teknologi dan bukan pesaing bagi tenaga kerja manusia.

       Pembangunan agro industri, agribisnis, dan perdagangan internasional di Minahasa Selatan merupakan pilar-pilar pengembangan ekonomi yang bertumpu pada ekonomi kerakyatan. Artinya, mengembangkan perekonomian daerah yang berorientasi global dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, membangun keunggulan kompetitif

Page 3: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

berdasarkan keunggulan komparatif dari setiap produk unggulan daerah terutama pertanian, perikanan dan kelautan, pariwisata, industri kecil, dan kerajinan rakyat. Dalam pelaksanaannya, pembangunan ekonomi diarahkan kepada mengakomodasi potensi lokal yang senatiasa memperhatikan keberlanjutan sumber daya alam.   Pengembangan agro industri diprioritaskan pada kultur bertani dan berkebun yang telah berlangsung selama ini di masyarakat Minahasa Selatan. Untuk itu perlu didorong tumbuhnya agribisnis yang menopang agro industri yang kuat diikuti dengan membuka daerah Minahasa Selatan memasuki era globalisasi dengan memperluas akses perdagangan internasional. Bersamaan dengan itu perlu dibuka kesempatan masuknya modal dalam rangka pengembangan industri baru menurut kehendak investor.       Di samping itu, pemberdayaan pengusaha kecil, menengah, dan koperasi agar sehat dan berdaya saing, dilakukan dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif. Memberikan bantuan yang selektif bagi sektor usaha tersebut terutama yang telah dikelola secara efisien dan profesional terutama dalam bentuk tambahan pendidikan dan pelatihan, informasi bisnis dan teknologi, permodalan, dan tempat usaha.Dengan demikian program strategis bidang agroindustri, agribisnis, dan perdagangan internasional, diarahkan kepada beberapa hal berikut:

1. Mengembangkan perekonomian daerah yang berorientasi global melalui promosi dagang di tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional,

2. Membuka seluas mungkin masuknya investor domestik dan asing dalam mengembangkan sektor agro industri dan agribisnis di Minahasa Selatan,

3. Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan melalui pengembangan dan rehabilitasi lahan, perbaikan sarana pengairan, penyediaan alat mesin pertanian (allsintan), dan sebagainya.

4. Mengembangkan sektor perdagangan dalam dan luar negeri (internasional) melalui perluasan akses pasar terutama dalam upaya meningkatkan volume ekspor komoditi unggulan.

5. Memberikan insentif kepada pengusaha kecil, menengah, koperasi dan investor tanpa membeda-bedakan asal-usul,

6. Mengembangkan dan memanfaatkan potensi daerah sebagai basis utama penggerak kegiatan ekonomi rakyat dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah perdesaan dan perkotaan.

Strategis :

Strategi pembangunan daerah adalah kebijakan dalam mengimplementasikan program kepala daerah; sebagai payung pada perumusan program dan kegiatan pembangunan didalam mewujudkan visi dan misi. Perencanaan pembangunan daerah sebagaimana

Page 4: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

dimaksud dalam pasal 150 ayat (1) dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah disusun perencanaan pembangunan daerah satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan; ayat (2) Perencanaan pembangunan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh pemerintahan daerah provinsi. Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ayat (3) Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun secara berjangka meliputi:

a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah disingkat dengan RPJP Daerah untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang memuat Visi Misi dan arah pembangunan daerah yang mengacu pada RPJP Nasional.

b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) daerah yang selanjutnya disebut RPJM Daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun merupakan penjabaran dari Visi, Misi dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman kepada RPJP Daerah dengan memperhatikan RPJM Nasional.

c. RPJM Daerah sebagaimana dimaksud pada huruf (b) memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program satuan kerja perangkat daerah, Rencana strategi satuan kerja perangkat daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif;

d. Rencana Kerja Pembangunan Daerah, selanjutnya disebut RKPD, merupakan penjabaran dari RPJM Daerah untuk Jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya,baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun dikerjakan dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah. RPJP Daerah dan RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dan b ditetapkan dengan peraturan daerah berpedoman pada peraturan pemerintah.

       Mengacu pada kondisi umum Daerah Kabupaten Minahasa Selatan, berada pada posisi “strategis” yang sangat menguntungkan dan memilki daya saing dalam percepatan pembangunan daerah, dengan kondisi wilayah, yang memiliki keanekaragaman, dengan luas 2.120,80 km2, terdiri dari 20 (Dua Puluh) kecamatan, serta memiliki sumber daya alam yang cukup potensial untuk dimanfaatkan dan didayagunakan terutama untuk lahan pertanian. Dimana sebagian besar mata pencarian penduduk Minahasa Selatan bertumpuh pada sektor pertanian, yang sangat mendukung pemenuhan internal (konsumsi keluarga/daerah), sedangkan dilain pihak menguntungkan untuk dikembangkan sebagai produk unggulan kompetitif dan memiliki daya saing yang tinggi. Kondisi dan potensi Kabupaten Minahasa Selatan tersebut memungkinkan untuk dikembangkan dalam program, pembangunan daerah, dengan didukung oleh adanya stabilitas keamanan, politik, sosial budaya yang kondusif yang tercermin pada tingkat partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang semakain bersinergi sehingga telah dijadikan modal dasar dan acuan pada penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2005-2010.       Untuk melaksanakan program pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan secara sistematis, maka diperlukan strategi-strategi yang diaktualisasikan secara gradual dan komprehensif, yaitu:

Strategi I

Mengkaji potensi daerah Kabupaten Minahasa Selatan.Langkah-langkah yang diperlukan:

Page 5: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

Mengidentifikasi potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya budaya;

Mengindentifikasi kawasan pertanian tanaman pangan dan holtikultura, perkebunan, perikanan dan kelautan, peternakan, kehutanan, permukiman, dan DAS;

Mengidentifikasi prasarana/sarana infrastuktur daerah seperti: jalan/jembatan, terminal, pelabuhan/dermaga, pertokoan, pasar, rumah sakit/puskesmas/balai pengobatan, serta fasilitas umum lainnya.

Mengidentifikasi persebaran dan konsentrasi potensi daerah termasuk wilayah sentra-sentra produksi pertanian (agro);

Mengidentifikasi kawasan/daerah kritis ataupun kawasan bahaya; Menginventariser formasi aparatur; Menginventariser data kependudukan; Melakukan perbandingan (komparasi) menyangkut prospek termasuk disektor

pertanian baik produksi, pengolahan, pemasaran serta outcome yang akan diperoleh;

Monitoring daerah, termasuk wilayah perbatasan. Menetapkan asumsi-asumsi pembangunan daerah.

Strategi II

       Menyusun Rancangan Konsep Pembangunan DaerahLangkah-langkah yang diperlukan:

Mempelajari dokumen baik data dinamis maupun data statis tentang potensi daerah;

Menyelenggarakan forum dialog, simposium, seminar, dan pertemuan akademis lainnya, serta pertemuan langsung dengan masyarakat dalam rangka menjaring input-input dari berbagai elemen masyarakat;

Merumuskan indikator-indikator pembangunan daerah; Menyusun dokumen perencanaan strategis pembangunan Kabupaten Minahasa

Selatan.

Strategi III

       Membangun komitmen dan kesadaran semua pihakLangkah-langkah yang diperlukan:

Mensosialisasikan Rancangan Pembangunan Kabupaten; Mensosialisasikan program dan kebijakan pembangunan daerah; Mensosialisasikan pengelolaan sumberdaya yang baik; Melakukan kegiatan pemantapan dengan melakukan komunikasi dengan berbagai

elemen masyarakat; Menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi aparat dan masyarakat

umum dalam rangka meningkatkan kualitas SDM. Membangun infrastruktur daerah/masyarakat; Mendorong pengembangan ekonomi dan sosial masyarakat. Memantapkan kondisi budaya dan kamtibmas daerah; Melakukan kerjasama/mitra kerja baik dengan pihak swasta maupun antar daerah,

Page 6: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

yang memberikan kontibusi positif bagi pembangunan daerah.

Strategi IV

    Pencapaian tingkat pembangunan daerah dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

Melembagakan dan memberdayakan fungsi kontrol oleh pihak yang berwenang; Melalukan evaluasi terhadap program dan kegiatan yang sedang dan atau telah

dilakukan; Melakukan monitoring lapangan; Memperbaiki kebijakan-kebijakan strategis yang nantinya diarahkan pada

kebutuhan reiil masyarakat; Melakukan penyesuaian-penyesuaian (adjustment) program yang selaras dengan

perkembangan lingkungan strategis baik internal maupun eksternal.

       Strategi-strategi pembangunan tersebut, pada prinsipnya dilakukan secara terstruktur melalui tahap-tahap untuk membangun kesesuaian dan keselarasan jalannya roda pembangunan, yang selanjutnya dijabarkan berdasarkan program unggulan pembangunan daerah. Namun demikian, guna menjamin kontinuitas maka kegiatan/langkah program bisa saja diimplementasikan secara paralel/bersamaan sesuai kebutuhan, sehingga momentum-momentum pembangunan akan senantiasa berlangsung secara dinamis.

NIlai :

Untuk mengimplementasikan VISI, MISI melalui berbagai Strategi yang dikemukakan tersebut, maka sangat dibutuhkan kondisi kehidupan masyarakat yang berlangsung secara dinamis dan kondusif. Bagi masyarakat Minahasa termasuk di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, kondisi ini telah tercipta melalui proses sejarah yang terekspresi dalam nilai budaya dan nilai religius, yaitu secara konkrit terbentuk dalam etos kerja Mapalus, semangat Torang Samua Basudara dalam kebersamaan hubungan masawang-sawangan, maleos-leosan, matombo-tombolan; Nilai Filsafati Si Tou Timou Tumou Tou yang teraktualisasikan antara lain dalam pemahaman Baku Beking Pande bukan Baku Tunjung Pande; serta spirit membangun Cita Waya Esa.        Dengan kekuatan aspek nilai sejarah, budaya dan religius tersebut, maka esensi penting yang merupakan kekuatan guna mendasari proses pemekaran daerah termasuk Kabupaten Minahasa Selatan adalah semangat budaya “Keminaesaan” dalam “Ke-Indonesiaan” dn Keindonesiaan dalam Keminaesaan, yang dimaknai bahwa pemekaran hanyalah pada sisi administrasi pemerintahan dalam rangka percepatan pembangunan dan pelayanan masyarakat, sehingga pemekaran yang terjadi baik Desa, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota bahkan Propinsi adalah “YES”, akan tetapi “Merdeka” dalam arti adanya Negara dalam Negara dalam konteks NKRI adalah “NO”. Pada tataran Kabupaten Minahasa Selatan, hal ini dimaknai melalui pemahaman : Sa cita sumerar esa cita, Sa cita esa sumerar cita, dengan motto pembangunan “Teguh Bersinar”, yang secara bertahap langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah Learn to learn, Learn to do, Learn to became, Learn to share and live together.

         

Page 7: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

Program :

Keberhasilan pembangunan, baik pembangunan daerah, sektor maupun nasional ditentukan oleh beberapa faktor, yakni:

1. Keadaan daerah, sektor dan nasional, meliputi keadaan sosial, politik budaya, keamanan fisik daerah dan sarana umum;

2. Rencana pembangunan meliputi tujuan, sasaran dan target pembangunan, strategi dan rencana pelaksanaan;

3. Sarana pembangunan meliputi kelembagaan, dana dan sumber daya manusia serta sumber daya alam yang tersedia;

4. Pengaruh luar, meliputi pengaruh keadaan sosial politik, ekonomi dan keamanan dunia serta kekuatan yang secara khusus mempengaruhi keamanan dan keadaan nasional bagi pembangunan daerah;

5. Pelaksanaan, meliputi pelaksanaan ketentuan-ketentuan serta pengaturan dan pelaksanaan rencana pembangunan.

      Untuk mengakselerasikan pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan, dengan mencermati dan memperhitungkan potensi daerah dan kecenderungan lingkungan strategis yang ada, maka program unggulan yang dikedepankan meliputi 6 (Enam) program, yang nantinya diharapkan dapat menjadi prime mover (penggerak utama) jalannya roda pembangunan daerah, serta dapat memberikan akses penting terhadap pentumbuhan dan perkembangan dimensi-dimensi pembangunan lainnya. Program Unggulan dimaksud adalah: 

Agri Bisnis (Agro Produksi, Agro Industri, Agro Marketing); Sumber Daya Manusia; Supremasi Hukum; Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Baik (Good Governance); Lingkungan Hidup; Perikanan, Kelautan dan Pariwisata.

       Dalam rangka pengembangan program unggulan tersebut diatas maka diperlukan strategi dalam rangka perumusan arah kebijakan umum dan program, kegiatan pembangunan daerah. 

a. Strategi Pembangunan Agribisnis

       Perumusan strategi pembangunan agribisnis didasarkan pada faktor-faktor lingkungan stratejik intenal dan eksternal (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan) yang memiliki kecenderungan dalam mempengaruhi perencanaan pencapaian program sebagai berikut:

Meningkatkan potensi sumber daya pertanian yang berbasis kerakyatan yang memiliki daya saing diera globalisasi;

Meningkatkan daya saing komoditas pertanian dalam menghadapi pasar bebas; Menyiapkan sarana dan prasarana perekonomian daerah (jalan,jembatan,pelabuhan

lokal, pembangunan IHP Amurang, Irigasi dan Pelabuhan Perikanan); Meningkatkan minat investor dalam pengembangan agribisnis; Meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan agribisnis; Meningkatkan pengawasan kualitas komoditas pertanian;

Page 8: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

Meningkatkan diversifikasi komoditas pertanian

b. Strategi Pembangunan Sumber Daya Manusia

       Strategi pembangunan sumber daya manusia didasarkan pada beberapa faktor lingkungan strategi internal dan eksternal (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan) yang memiliki kecenderungan mempengaruhi perencanaan pencapaian program pembangunan sumber daya manusia untuk terwujudnya visi dan misi sebagai berikut:

Mendayagunakan potensi daerah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia;

Mendayagunakan kewenangan otonomi daerah dalam pengentasan kemiskinan; Meningkatkan pertumbuhan lapangan kerja untuk peningkatan pendapatan

masyarakat; Meningkatkan program pengembangan sumber daya manusia baik struktural

kelembagaan sampai kejenjang perguruan tinggi maupun sisi kualitas; Meningkatkan bantuan biaya pendidikan; Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja; Meningkatkan pemberdayaan perempuan

c. Strategi Pengembangan Supremasi Hukum

       Strategi pengembangan supremasi hukum mengacu pada kondisi lingkungan stratejik internal dan eksternal daerah Kabupaten Minahasa Selatan sebagai berikut:

Meningkatkan koordinasi dalam penegakan hukum, dengan penerapan berbagai aturan yang adil dan dilaksanakan tanpa diskriminasi;

Meningkatkan komitmen dalam penegakan hukum dengan dukungan masyarakat yang sadar hukum;

Meningkatkan pengkajian penyusunan Peraturan Daerah (PERDA) yang didukung lembaga legislatif (DPRD);

Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dalam pemberantasan KKN; Meningkatkan pembinaan masyarakat dalam penegakan hukum; Meningkatkan komitmen masyarakat dalam penegakan hukum; Meningkatkan koordinasi dalam pemberantasan masalah KKN; Meningkatkan sosialisasi, penyuluhan peraturan perundang-undangan kesemua

lapisan masyarakat.

d. Strategi Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik (Good Governance)

       Strategi Penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mewujudkan clean goverment dan good governance di Kabupaten Minahasa Selatan, meliputi:

Mengoptimalkan kewenangan dalam penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance) dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah;

Meningkatkan sumber daya aparatur dalam penyelengaraan kepemerintahan yang baik (good governance);

Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan publik dalam kaidah reinventing government;

Page 9: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

Meningkatkan pengembangan sarana dan prasarana sosial, budaya, kesehatan, ekonomi, perumahan dan perkantoran;

Meningkatkan fungsi kelembagaan pemerintah dalam penyelenggaraan pelayanan publik termasuk kerjasama antar daerah regional maupun internasional.

e. Strategi Pembangunan Lingkungan Hidup

       Pembangunan lingkungan hidup secara komprehensif perlu menetapkan berbagai langkah strategis untuk percepatan pembangunan lingkungan hidup:

Meningkatkan pelestarian alam untuk perlindungan hutan dan ekosistem; Meningkatkan pengawasan penambangan dan pembalakkan liar illegal logging dan

illegal fishing; Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sumber daya lingkungan

hidup dengan penerapan peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah pusat;

Meningkatkan investor dengan mengoptimalkan kewenangan dalam pengelolaan kelestarian alam;

Meningkatkan daya dukung lingkungan untuk penataan ibukota kabupaten/kecamatan;

Meningkatkan penyusunan standarisasi pengelolaan usaha pertambangan dalam rangka peningkatan retribusi dan pajak sektor pertambangan,energi dan lingkungan hidup.

Strategi pembangunan Perikanan dan Kelautan, Pariwisata

       Pembangunan perikanan, kelautan dan pariwisata dilaksanakan secara komprehensif untuk mengatasi permasalahan dan tantangan dalam peningkatan pembangunan sektor perikanan, kelautan dan pariwisata, maka dikembangkan dalam berbagai strategi sebagai berikut:

Meningkatkan kewenangan untuk menarik investor dalam pengelolaan perikanan kelautan, termasuk kepelabuhan dan kemaritiman;

Mendayagunakan potensi laut dengan memanfaatkan minat investor dalam pengembangan perikanan dan kelautan;

Meningkatkan penangkapan ikan untuk memenuhi industri perikanan; Meningkatkan kualitas produksi penangkapan dengan memenuhi permintaan

eksportir; Meningkatkan teknologi penangkapan untuk memenuhi permintaaneksportir; Mengembangkan sarana dan prasarana dengan memanfaatkan industri perikanan; Mendayagunakan potensi laut untuk meningkatkan diversifikasi pengelolaan

kelautan; Meningkatkan pengendalian pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan

untuk mengatasi pencemaran laut; Meningkatkan pemanfaatan sumber daya air dengan melakukan diversifikasi usaha

perikanan;

       Sedangkan pembangunan kepariwisataan juga dilakukan dengan berbagai strategi sebagai berikut:

Page 10: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

Meningkatkan kehidupan sosial budaya masyarakat yang kondusif melalui teknologi informasi;

Meningkatkan pemberdayaan potensi objek wisata ; Meningkatkan pagelaran seni dan budaya dalam rangka menarik wisatawan

mancanegara/nusantara; Meningkatkan sarana dan prasara jasa kepariwisataan; Meningkatkan sumber daya manusia dibidang kepariwisataan.

SubjekDalam implementasi strategi perencanaan pembangunan, akan melibatkan berbagai pihak yang terkait dalam proses penyelenggaraan tugas-tuga pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di daerah. Pihak-pihak terkait tersebut menurut peran dan fungsinya sering tidak dapat dipisahkan antara peran sebagai subyek dan obyek, karena dalam saat yang bersamaan dapat berperan ganda sekaligus. Pihak-pihak terkait tersebut yaitu: Eksekutif (Pemerintah), Legislatif (DPRD), dan Yudikatif (Pengadilan) termasuk jajaran Kejaksaan, Kepolisian, TNI, dan lembaga penegak hukum lainnya serta para stakeholders (LSM, Cendekiawan dan masyarakat).

         

Metode

 Metode yang digunakan dalam mencapai sasaran dalam strategi pembangunan daerah Kabupaten Minahasa Selatan, yaitu:

Koordinasi, digunakan untuk meningkatkan hubungan kerja antar aparatur dan kelembagaan (eksekutif, legislatif dan yudikatif) agar terjalin sinergitas hubungan yang dinamis dan harmonis, yang dapat meningkatkan kinerja aparatur.

Sosialisasi, digunakan dalam rangka menyebarluaskan peraturan perundang-undangan atau ketentuan-ketentuan, atau kebijaksanaan guna mendorong peran dan partisipasi komponen bangsa di daerah ini termasuk didalamnya partisipasi masyarakat.

Regulasi, digunakan untuk pembenahan perangkat peraturan perundang-undangan agar dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi terciptanya sinergitas pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

Legislasi, digunakan dalam rangka pembuatan peraturan perundang-undangan yang mendasari landasan berpijak bagi aparatur dan kelambagaaan dalam menciptakan sinergitas di daerah.

Page 11: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

Dialog, meningkatkan dan membuka forum-forum dialog antara aparatur dan masyarakat bahkan antar komponen bangsa di daerah ini, untuk menghindari terjadinya kebuntuan dan pembiasan informasi.

Edukasi, digunakan untuk meningkatkan kualitas aparatur, dengan memberikan peluang dan kesempatan yang seluas-luasnya untuk menuntut ilmu pengetahuan atau memperkaya wawasan lewat berbagai cara seperti : Diklat Kader, Diklat Struktural, Diklat Fungsional ataupun diklat lainnya sesuai dengan model/kebutuhan dari instansi/unit kerja masing-masing.

Yudikasi, digunakan untuk penegakkan hukum dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pengawasan, digunakan agar kinerja antar aparatur atau kelembagaan dapat menunjang terhadap perencanaan pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan secara integral, holistik dan menyeluruh.

Potensi Investasi UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah

Kewenangan Kepala OtonomPasal 7 (1) menegaskan semua kewenangan di bidang pemerintahan diserahkan kepala kepala otonom kecuali bidang hubungan luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, fiskal dan moneter serta agama.

PP No. 25 Tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan Propinsi sebagai Daerah Otonom.

Pasal 2 (3) butir 17 bidang Perhubungan:Daerah lingkungan kerja pelabuhan bagi pelabuhan-pelabuhan antar propinsi dan internasional menjadi kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini Departemen Perhubungan dalam hal penetapan standar penentuannya.

PP No. 69 Tahun 2002 tentang Kepelabuhanan 

Bab IIIPenetapan lokasi pelahuban daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan.

Pasal 12Lokasi untuk penyelenggaraan pelabuhan ditetapkan oleh Menteri berdasarkan tatanan kepelabuhanan koordinat geografis setelah ada rekomendasi dari Gubernur, Walikota dan Bupati setempat, semua ini diatur oleh Keputusan Menteri.

Pasal 14Penyelenggara pelabuhan mengusulkan kepada Menteri, Gubernur, Walikota dan Bupati mengenai RIP dimana untuk pelabuhan Internasional, Internasional dan Nasional ditetapkan oleh Menteri setelah direkomendasi oleh Gubernur, Walikota dan Bupati setempat.

Pasal 18

Page 12: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

Dalam hal penetapan daerah lingkungan kerja diatur sebagai berikut:1.  Untuk menetapkan pelabuhan Internasional Hub, Internasional dan Nasional     setelah ada rekomendasi dari Walikota dan Bupati setempat.2.  Gubernur menetapkan pelabuhan regional setelah ada rekomendasi dari Walikota     dan Bupati.

Kesimpulan:

1. Lokasi untuk penyelenggaraan pelabuhan ditetapkan dan diatur oleh keputusan Menteri setelah ada rekomendasi dari Gubernur, Walikota dan Bupati setempat. 2. Penyelenggara pelabuhan mengusulkan pada Menteri, Gubernur, Walikota dan Bupati mengenai Rencana Induk Pelabuhan (RIP) dan akan ditetapkan oleh Menteri setelah ada rekomendasi dari Gubernur, Walikota dan Bupati setempat. 3. Penyelenggara pelabuhan mengusulkan penetapan daerah lingkungan kerja, Menteri, Gubernur, Walikota, dan Bupati melakukan penelitian atas usulan tersebut kemudian ditetapkan oleh Menteri setelah ada rekomendasi dari Gubernur, Walikota dan Bupati setempat. 

SWOTKekuatan (strength) 

Jumlah penduduk = 304.808 jiwa ;  Luas wilayah = 2.120,80 km2 ; Kemampuan ekonomi cukup memadai dengan didukung tersedianya lahan yang

cukup luas ;  Potensi wilayah sudah cukup memadai ; Kehidupan sosial budaya kondusif ; Kehidupan sosial politik dan kemasyarakatan tumbuh secara dinamis. 

Kelemahan (weakness) 

Page 13: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

Kegiatan perekonomian masyarakat seperti pertanian, perikanan, peternakan dll belum dikelola secara optimal ;

Potensi daerah belum memberikan kontribusi yang optimal bagi percepatan pembangunan daerah ;

Jumlah penduduk dan luas daerah yang besar, namun belum dapat dimanfaatkan secara optimal ;

Sarana dan prasarana pemerintahan serta kendali kehidupan bermasyarakat masih perlu dimantapkan ;

Jalan ke sentra produksi/pertanian belum relatif terbuka. 

Peluang (opportunities) 

Diimplementasikannya Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah;

Potensi sumberdaya alam yang cukup memadai untuk dikelola bagi percepatan pembangunan dan pemberdayaan daerah;

Peningkatan kualitas sumber daya manusia; Meningkatnya produktifitas dan efisiensi ekonomi rakyat.

Tantangan (threats) 

Pengelolaan dan penggalian potensi PAD perlu penataan; Kesiapan sarana dan prasarana (personil, perlengkapan dan peralatan); Pemberdayaan daerah untuk pengelolaan SDA melalui peningkatan kualitas SDM.

Asumsi

Akan mendorong terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat yang dapat memacu percepatan pembangunan daerah menuju kemandirian daerah;

Akan meningkatkan kemampuan daerah mengelola potensi daerah, sehingga memberikan hasil yang optimal terhadap penerimaan daerah;

Akan mendorong terwujudnya peningkatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat;

Akan mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam pemerintahan, pembangunan dan kehidupan demokrasi yang lebih sehat.

Akan meningkatkan kemampuan daerah mengelola potensi daerah, sehingga memberikan hasil yang optimal terhadap penerimaan daerah;

Akan mendorong terwujudnya peningkatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat;

Akan mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam pemerintahan, pembangunan dan kehidupan demokrasi yang lebih sehat.

Page 14: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

Lingkungan regional  Mencermati perkembangan lingkungan strategis regional yang salah satunya mencakup wilayah Asia Pasifik termasuk Sub Regional Asia Tenggara. Dimana yang menonjol disini adalah beberapa skenario kerjasama ekonomi terutama APEC dan AFTA, sedangkan di lain pihak perekonomian negara industri maju di kawasan juga dapat memberikan pengaruh-pengaruh langsung terhadap Indonesia. Dalam kerangka APEC telah disepakati beberapa mekanisme baik yang terkait dengan mekanisme pasar bebas, termasuk komoditi dan tarif serta kerangka waktu bagi negara industri maju maupun negara sedang berkembang yaitu tahun 2010. Di lingkup ASEAN disepakati oleh negara-negara anggotanya kerangka kerjasama linberalisasi perdagangan dengan kesepakatan Chiang Mai tahun 1999 dengan penetapan terakhir pemberlakuan pada tahun 2003. Pada tahun tersebut per Januari sudah diberlakukan bea masuk antara 0% s/d 5% untuk komoditi-komoditi yang sudah ditentukan dan disetujui bersama.       Selain dari 2 (dua) kerangka kerjasama tersebut perekonomian regional praktis akan dipengaruhi oleh faktor-faktor regional yang merupakan negara ekonomi kuat yang masuk Macan Asia, juga oleh bangkitnya barang dan jasa yang sudah memuat kandungan teknologi relatif tinggi sehingga jelas menampilkan kekuatan besar atas perannya di kawasan bersama kekuatan besar lainnya. Sedangkan Cina yang telah berhasil dengan langkah modernisasi telah tanpil dengan kinerja perekonomiannya yang siap berperan di kawasan ini dengan teknologi relatif setara dengan negara-negara maju di Asia (Jepang dan Korsel) serta negara-negara maju di Eropa. Dengan demikian, telah mewujudkan sosok pesaing yang siap menembus pasar dalam negeri negara-negara Asia. Namun pada sisi lain Cina merupakan negara dengan penduduk berjumlah 1,2 Milyar merefleksikan suatu potensi pasar berskala benua. Ini cenderung dapat memberikan harapan bagi kekuatan ekonomi negara lain termasuk Indonesia untuk melakukan penetrasi ke pasar Cina.       Dalam konteks yang lebih kecil, kerjasama regional Asean telah ditindaklanjuti dengan kerjasama Sub-Asean yang secara khusus Indonesia terlibat di dalamnya yaitu BIMP-EAGA. Kesepakatan perdagangan ini kemudian semakin diperbaharui karena adanya perkembangan internal-eksternal dari negara-negara yang terlibat, tetapi secara khusus telah memberikan nilai-nilai baru bagi perkembangan ekonomi-politik masing-masing negara.

Lingkungan GlobalBerangkat dari justifikasi diatas, maka dapat dicermati bahwa perkembangan lingkungan global memberikan implikasi terhadap berbagai dimensi kehidupan masyarakat termasuk masyarakat di dunia ketiga seperti Indonesia. Sumber utama globalisasi itu berasal dari kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi. Hal ini kemudian

Page 15: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

berkembang ke bidang atau sektor-sektor lainnya, yang secara komprehensif dan signifikan memberikan suatu persepsi baru tentang bentuk dan pola hubungan-hubungan sosial, mereduksi pemikiran-pemikiran lama, merombak gaya konservatif-tradisional, serta munculnya sinergi baru tatanan masyarakat global. Hal ini terwujud dengan munculnya masyarakat yang terbuka, adanya gejala regionalisasi kawasan perekonomian, lunturnya perbedaan ideologi, hadirnya neo kapitalisme, adanya gagasan jalan ketiga bagi kaum demokrat sosial, serta berbagai bentuk dan pola masyarakat dengan konsep-konsep sosial dengan paradigma baru.       Globalisasi secara sederhana bermakna sesuatu yang mendunia dan tanpa mengenal batas (borderless). Indikasinya adalah kemajuan teknologi yang pesat di bidang informasi, komunikasi, dan transportasi. Karena itu, beberapa futurolog internasional melihat globalisasi sebagai sesuatu yang telah melahirkan triple T revolution yaitu Telecommunication, Transportation, and Travel/Tourism. Seseorang kini dapat menjelajahi dunia maya lewat internet dengan melewati batas negara, sehingga terminologi tirai besi yang merefleksikan batas-batas ideologis negara seakan tanpa arti. Globalisasi merupakan keniscayaan (inevitable process) dan komprehensif. Dunia semakin terbuka, negara-negara saling terhubungkan (interconnected) dan perekonomiannnya saling ketergantungan (interdependence).        Perekonomian di era globalisasi merupakan knowladge economy karena determinasi pengaruh aplikasi human know-how terhadap produksi dan proses produksinya, sehingga nilai tambah diciptakan oleh pemikir dari pekerja fisik. Dalam konteks negara, globalisasi berakibat terjadinya pergeseran dari nation state ke regional state. Berbagai region yang sifatnya lintas negara telah terbentuk, seperti halnya MEE, AFTA, NAFTA, APEC, dan sebagainya. Pasar bersama ASEAN ditargetkan pada tahun 2003, pasar bebas Asia tahun 2010, dan WTO tahun 2020. Pengaruh globalisasi dan pasar bebas perlu diantisipasi secara lokal (pemerintah daerah), para pengambil keputusan harus berwawasan global dan bertindak lokal (think globaly act localy).        Ketiga unsur utama isu dunia yaitu Demokrasi, HAM dan Lingkungan Hidup ternyata dapat dimanfaatkan untuk mempengaruhi kinerja atau mekanisme perekonomian suatu negara untuk konteks politik terutama dalam bentuk tekanan-tekanan secara ekonomi. Bahkan kinerja isu tersebut sebagai aturan yang harus diikuti sebagai tata nilai bersama. Fakta di lapangan telah menunjukkan bahwa faktor keterpengaruhan dari sisi negatif yaitu sebagai penghamba kinerja perekonomian nasional justru banyak dijumpai pada negara-negara yang sedang berkembang, bahkan ada kecurigaan isu tersebut digunakan sebagai alat penekan oleh negara maju. Pengaruh lain dari lingkup global dalam dunia perekonomian secara langsung adalah terkait dengan WTO. Dari berbagai kesepakatan mulai dari Putaran Uruguay sampai sekarang sudah dicapai beberapa kesepakatan yang perlu diterapkan bagi negara-negara pesertanya terutama dalam penentuan tarif.       Disamping itu, merebaknya kelompok perlawanan ekstrim transnasional yang dijuluki sebagai “teroris” kini menjadi agenda baru dunia. Dunia bukan saja menghadapi kemiskinan, keterbelakangan, ketimpangan, bahaya kerusakan llingkungan hidup, gender, HAM, perburuhan, pengungsi, tetapi juga dipihak lain menghadapi apa yang disebut Anthony Giddens (The Third Way), dunia tanpa kendali, dengan metafora juggernaut (truk besar) yang meluncur tanpa kendali, menyatakan; “tidak ada manusia satupun yang dapat meloloskan diri dari situasi yang mengerikan ini. Lebih lagi tidak ada satupun yang dapat menghentikan juggernaut ini. Semua orang pasrah dan mungkin berdoa memohon keselamatan.”       Oleh karena itu, prinsip “sivis pacem parebellum” (siapa ingin damai maka siaplah untuk perang) perlu dipegang terus, artinya kita tetap senantiasa waspada terhadap berbagai ancaman yang mungkin terjadi. Sementara itu, teori-teori perang dari para ahli geopolitik dan geostrategis seperti A.T. Mahan, Mc. Kinder dan Karl Haushoferyang masing-masing dengan teori tentang pergeseran politik dunia yang mengandalkan strategi penguasaan darat, laut maupun supremasi udara, nampaknya sebagian masih relevan apalagi dengan membandingkan kondisi Indonesia yang menganut politik luar negeri “bebas dan aktif” dengan memegang prinsip bahwa “Bangsa Indonesia cinta

Page 16: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

damai tapi lebih cinta kemerdekaan”, maka hal ini sangat relevan apalagi dalam konteks ketahanan nasional dan wawasan nusantara.

Lingkungan Strategis UmumDalam satu dekade terakhir, tampak dunia mengalami banyak perubahan, terutama karena perkembangan IT (Information Technology), memudarnya pertikaian ideologi komunis-sosialisme vs kapitalisme, serta berkuasanya kelompok elit global baru yaitu pemegang saham perusahaan transnasional. Arus globalisasi yang melanda dunia seakan menghapus batas-batas nyata tata kehidupan masyarakat global yang seolah-olah telah mengaburkan batas-batas teritorial suatu negara yang dahulu dapat memenjarakan pemikiran, ide, gagasan, dan kemanusiaan akan segera menjadi sejarah. Banyak hal telah berkembang secara cepat yang mencerminkan dinamika perkembangan lingkungan strategis baik dalam lingkup global, regional maupun nasional, dengan segala dampak dan pengaruhnya pada lingkup ekstern dan intern.           Kondisi lingkungan strategis telah menunjukkan perkembangan ke arah yang kondusif dalam mendukung terlaksananya kegiatan pembangunan. Pelaksanaan Pemilu legislatif tahun 2004 dan Pemilu yang untuk pertama kali memilih secara langsung Presiden dan Wakil Presiden secara umum telah berlangsung aman dan damai, disamping Pemilihan Gubernur dan Bupati/Walikota yang dilaksanakan dibeberapa Daerah di Indonesia, termasuk di Propinsi Sulawesi Utara dan di Kabupaten Minahasa Selatan. Namun, perkembangan terakhir menunjukkan kondisi keamanan dan ketertiban di Indonesia masih rawan terhadap berbagai gejolak. Peristiwa pertikaian dan konflik antargolongan dan kelompok masih mewarnai perpolitikan Tanah Air. Hal ini merupakan pertanda rendahnya saling percaya dan tiadanya harmoni di dalam masyarakat. Beberapa konflik sosial yang berdimensi kekerasan politik dan menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang tidak sedikit telah terjadi di beberapa daerah, di antaranya Mamasa pada bulan Oktober 2004, di Poso pada akhir tahun 2004, dan beberapa kali pada tahun 2005. Sementara itu, konflik Maluku dan Maluku Utara berbasis isu agama sudah berhasil diredam. Kehidupan masyarakat telah berangsur-angsur normal dan telah beraktivitas dan bekerja di lokasi-lokasi yang kebanyakan penduduknya berbeda keyakinan agamanya. Bahkan, warga antarkomunitas agama yang berbeda telah berbaur dan berinteraksi satu sama lain. Namun, masyarakat Maluku dan Maluku Utara masih menyimpan trauma akibat konflik yang berkepanjangan sehingga sangat rentan terhadap upaya provokasi yang dilakukan oleh kelompok kepentingan tertentu.       Dalam hal pencegahan dan penanggulangan gerakan separatisme, terutama di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Papua, selama beberapa tahun terakhir telah dilakukan upaya intensif dan telah menguras sumber daya nasional secara signifikan. Proses perdamaian di Aceh selama kurun waktu terakhir telah mengalami kemajuan yang sangat

Page 17: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

pesat. Penerapan otonomi khusus di Provinsi NAD telah lebih ditingkatkan. Selanjutnya, dalam upaya menyelesaikan persoalan konflik Aceh terutama dengan pihak GAM, pemerintah terus melakukan upaya dialog damai dengan pihak GAM untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada, seperti isu otonomi khusus, amnesti, politik, dan ekonomi. Di samping itu, terjadinya musibah tsunami 26 Desember 2004 telah mampu memupuk solidaritas dan kepedulian sosial oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, kondisi ini merupakan landasan awal yang baik dan secara signifikan dapat mengangkat citra positif pemerintah di mata masyarakat Aceh.       Demikian juga, solidaritas internasional yang dalam pelaksanaan tugas kemanusiaan bersedia dikoordinasikan oleh Pemerintah Indonesia dan tidak mengaitkan bantuannya dengan tujuan-tujuan politik tertentu, secara signifikan dapat mengangkat citra positif pemerintah di mata masyarakat Aceh. Musibah tsunami juga telah berpengaruh pada menurunnya perlawanan bersenjata Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sehingga pemerintah dapat berkonsentrasi secara lebih baik dalam pembangunan kembali wilayah Aceh. Bersedianya tokoh separatis GAM di luar negeri untuk berdialog dengan Pemerintah secara informal melalui mediasi LSM internasional Crisis Management Initiative di Helsinki, Finlandia merupakan kemajuan yang positif. Oleh karena itu, pendekatan persuasif secara simultan terus dilakukan untuk mencapai penyelesaian konflik dan perdamaian yang bermartabat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasar Undang-Undang Dasar kita. Dalam upaya tersebut juga termasuk dipertimbangkannya anggota GAM yang mau kembali ke pangkuan ibu pertiwi untuk mencalonkan diri sebagai gubernur, bupati, atau walikota dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada). Dengan demikian, diharapkan masalah separatisme Aceh akan selesai secara tuntas sehingga proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pascatsunami dapat berjalan dengan lancar. Seiring dengan telah dicapainya kesepakatan-kesepakatan, langkah rekonsiliasi telah menunjukkan tanda-tanda yang positif. Perkembangan terakhir dari perundingan di Helsinki telah dicapai suatu kesepakatan yang memberikan harapan terselesaikannya kasus separatisme di Aceh secepatnya. Namun, hasil kesepakatan tersebut masih masih perlu diamankan dari segi pelaksanaan dan penciptaan suasana yang mendukung dalam bentuk suasana kepercayaan dan keamanan. Perbedaan pendapat yang terjadi di masyarakat tentang aspek legalitas pelaksanaan perundingan dan substansi kesepakatan perdamaian dapat berpotensi menimbulkan sikap skeptis dan dapat mengancam keberlangsungan proses perdamaian. Proses dan substansi perundingan harus disosialisasikan kepada kelompok separatisme di lapangan sehingga persetujuan yang dilakukan di Helsinki dapat benar-benar terwujud dalam suasana damai di lapangan. Masih terjadinya aktivitas penyergapan, penghadangan, dan kontak senjata antara TNI/Polri dan GAM menyebabkan implementasi kesepakatan masih perlu terus dipantau secara ketat.        Selanjutnya, ancaman teror bom masih terus menghantui masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat di berbagai belahan dunia. Terjadinya aksi-aksi terorisme di negara-negara yang relatif maju dan kuat akhir-akhir ini dari segi pertahanan dan keamanan telah membuktikan bahwa pencegahan dan penanggulangan secara konvensional bukanlah jaminan untuk terciptanya rasa aman terhadap terorisme. Aksi-aksi teror di Indonesia diduga memiliki motif bernuasa politik, SARA atau upaya pengalihan perkara pengadilan, dan ditujukan untuk mengadu domba antarkelompok masyarakat. Selama kurun waktu 2 tahun terakhir, masih terjadi serangkaian kejadian penembakan, pembunuhan, peledakan bom, dan penyerangan pos polisi di daerah konflik, seperti wilayah Ambon dan Poso. Ledakan bom terbesar terjadi di Pasar Tentena, Poso pada tahun 2005, telah memakan korban jiwa yang besar. Kondisi ini menunjukkan bahwa Indonesia masih tetap rawan

Page 18: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

terhadap berbagai aksi bom tersebut. Akibatnya, beberapa negara pada tahun 2005 masih memberikan Travel Warning kepada warga negaranya yang akan berkunjung ke Indonesia. Untuk mempercepat penanganan masalah terorisme ditempuh kebijakan, antara lain penyediaan payung hukum penanggulangan terorisme, upaya investigasi atas peledakan bom, baik motif, pelaku, maupun jaringan secara tuntas, pengamanan masyarakat pada umumnya, baik dalam bentuk kewaspadaan masyarakat, revitalisasi aktivitas keamanan swakarsa, maupun upaya prevensi, peningkatan pengamanan pada pusat-pusat kegiatan masyarakat, objek vital, proyek vital, dan transportasi massal yang dilakukan Polri dan TNI, dan peningkatan kerja sama internasional dalam rangka pengungkapan jaringan terorisme internasional. Di samping itu, dilakukan peningkatan kerja sama koordinasi dalam bidang intelijen dan penegakan hukum melalui peningkatan kapasitas urusan antiterorisme dan revitalisasi Badan Koordinasi Intelijen Daerah (Bakorinda), dan Pembentukan Detasemen Khusus Antiteror (Densus 88) di Polri. Dalam kerangka pencegahan, terus dilakukan upaya peningkatan kemampuan profesionalisme intelijen guna lebih peka, tajam, dan antisipatif dalam mendeteksi dan mengeliminasi berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang dapat ditimbulkan oleh aksi terorisme.       Dalam kaitannya dengan kejahatan terhadap kekayaan negara, khususnya kekayaan alam, kejahatan pencurian kekayaan nasional dan pencemaran terhadap lingkungan hidup masih marak terjadi. Praktik pencurian ikan (illegal fishing), pencemaran laut, dan pembalakan liar (illegal logging) terus dilakukan oleh penduduk Indonesia bersama-sama dengan pelaku yang berasal dari negara-negara tetangga. Illegal logging merupakan ancaman yang paling serius bagi keberlanjutan fungsi hutan, baik aspek ekonomi, ekologis, maupun sosial, seperti musnahnya spesies langka, terganggunya daerah aliran sungai yang berimbas pada kehidupan manusia dan sekitarnya yang berpotensi menimbulkan dampak bencana, seperti tanah longsor, kebakaran hutan, dan kekeringan. Upaya untuk mengatasi masalah pencurian kayu ini tidak mudah karena pelakunya memiliki jaringan yang sangat luas. Selama ini, penegakan hukum terhadap upaya pencurian kekayaan alam tersebut masih sangat lemah. Sementara itu, pengelolaan dan pemanfaatan pulau-pulau kecil, terutama yang berada di wilayah terluar/terdepan, belum optimal sehingga memudahkan terjadinya praktik-praktik ilegal tersebut yang sangat merugikan negara.       Secara geopolitik dan geostrategi, Indonesia terletak pada posisi yang strategis dan menentukan dalam tata pergaulan dunia dan kawasan. Dengan potensi ancaman yang tidak ringan serta kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang beragam, bangsa dan negara Indonesia memerlukan kemampuan pertahanan negara yang kuat untuk menjamin tetap tegaknya kedaulatan NKRI. Namun, setelah merebaknya krisis, pembangunan kemampuan pertahanan relatif terabaikan sehingga mengakibatkan turunnya kemampuan pertahanan negara secara keseluruhan. Lamanya penanggulangan gerakan separatisme di NAD dan Papua serta konflik horizontal di Maluku, Maluku Utara, Poso, dan Mamasa dan terjadinya peristiwa Ambalat dengan Malaysia menunjukkan bahwa kemampuan pertahanan Indonesia yang lemah tidak saja rentan terhadap ancaman dari luar, tetapi juga belum mampu meredam gangguan dari dalam.       Erat kaitannya dengan upaya menciptakan rasa aman dan damai adalah pembangunan bidang kebudayaan yang dimaksudkan untuk memperkuat jati diri bangsa, memantapkan budaya nasional, menciptakan harmoni antarunit sosial, serta meningkatkan apresiasi dan kualitas pengelolaan kekayaan budaya. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak akhir 1997 yang selanjutnya, melahirkan krisis ekonomi dan politik telah mendorong lahirnya era baru, era reformasi/era perubahan. Perubahan yang sangat cepat tidak diimbangi oleh kesiapan budaya bangsa sehingga krisis tersebut tidak dapat diatasi dengan cepat. Krisis

Page 19: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

tersebut terjadi bersamaan dengan menguatnya orientasi kelompok, etnik, dan agama yang berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa. Pada tahun 2004/2005 gejala polarisasi/ fragmentasi tersebut masih mewarnai masyarakat Indonesia. Ini menunjukkan lemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman budaya. Sementara itu, dalam pengembangan nilai budaya perlu terus ditingkatkan aktualisasi nilai moral sebagai pewujudan nilai luhur bangsa; revitalisasi dan reaktualisasi budaya lokal yang bernilai luhur dan pelaksanaan transformasi budaya melalui adopsi dan adaptasi nilai-nilai baru yang positif untuk memperkaya dan memperkukuh khazanah budaya bangsa. Dalam pengelolaan keragaman budaya perlu ditempuh pelaksanaan dialog antarbudaya yang terbuka dan demokratis; pengembangan pendidikan multikultural untuk meningkatkan toleransi dalam masyarakat; dan pelestarian dan pengembangan ruang publik untuk memperkuat modal sosial.        Dalam rangka pengelolaan kekayaan budaya perlu ditempuh pengembangan sistem informasi dan pangkalan data (database) bidang kebudayaan; pengembangan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan kekayaan budaya, penyusunan sistem dan mekanisme yang lebih komprehensif tentang kerja sama penelitian dengan pihak asing untuk mencegah berulangnya kasus temuan fosil manusia Flores yang menunjukkan lemahnya sistem dan mekanisme penanganan kerja sama pemerintah dengan peneliti asing; dan melanjutkan upaya transkipsi dan transliterasi naskah-naskah kuno melalui upaya pemetaan dan penetapan skala prioritas.       Dari sisi eksternal, arus globalisasi mengakibatkan semakin menipisnya batas-batas negara, terutama dalam konteks sosial budaya sehingga tidak ada budaya yang steril dari pengaruh budaya global. Hal yang memprihatinkan adalah masyarakat memiliki kecenderungan lebih cepat mengadopsi budaya global yang negatif jika dibandingkan dengan budaya global yang positif dan produktif. Demikian pula nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan, keramahtamahan, dan rasa cinta Tanah Air yang pernah dianggap sebagai kekuatan pemersatu dan ciri khas bangsa Indonesia semakin pudar bersamaan dengan menguatnya nilai-nilai materialisme. Berbagai tayangan di media TV dan media cetak akhir-akhir ini menunjukkan lemahnya sikap dan daya kritis masyarakat, dan kurangnya kemampuan menyeleksi nilai dan budaya global sehingga terjadi pengikisan nilai-nilai nasional yang positif dan lunturnya identitas nasional. Di sisi lain, dalam era otonomi daerah, pengelolaan kekayaan budaya merupakan kewenangan pemerintah daerah. Kurangnya pemahaman, apresiasi, dan komitmen pemerintah daerah di dalam pengelolaan kekayaan budaya berdampak pada semakin menurunnya kualitas pengelolaan kekayaan budaya daerah.       Selanjutnya, guna terus memantapkan keamanan dan ketertiban, ditempuh kebijakan, antara lain penguatan koordinasi dan kerja sama di antara kelembagaan pertahanan dan keamanan, peningkatan kapasitas dan kinerja lembaga keamanan, peningkatan kegiatan dan operasi keamanan di laut, peningkatan upaya komprehensif pengurangan pemasokan dan pengurangan permintaan narkoba, peningkatan pengamanan di wilayah perbatasan, serta pembangunan upaya pemolisian masyarakat (community policing), dan penguatan peran aktif masyarakat dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat.       Disamping itu, potensi kejadian aksi terorisme terus mengancam dan tidak dapat diprediksikan secara tepat di waktu-waktu yang akan datang, khususnya untuk aksi terorisme yang bernuansa internasional. Langkah antisipasi di dalam negeri kemungkinan besar hanya akan mampu mendeteksi, tetapi seringkali kesulitan untuk mencegah terjadinya aksi terorisme. Namun, untuk terus meminimalisasi terjadinya aksi terorisme tindak lanjut yang diperlukan ke depan, antara lain adalah membangun kemampuan

Page 20: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

penangkalan dan penanggulangan terorisme melalui penguatan kapasitas kelembagaan nasional penanganan terorisme, seperti desk terorisme dan Bakorinda; memantapkan operasional penanggulangan terorisme meningkatkan operasi intelijen dan koordinasi jaringan intelijen; mendayagunakan seluruh satuan antiteror yang dimiliki institusi negara, termasuk TNI dan Polri; dan mengupayakan penyelesaian masalah teroris regional melalui kerja sama internasional; dan melanjutkan penangkapan.       Perkembangan kondisi lingkungan strategis yang terjadi yang dampaknya dapat bersifat negatif atau positif terhadap kinerja pemerintahan di Indonesia, haruslah dicermati dan dianalisis secara terus menerus, sehingga dapat diperoleh informasi tentang peluang dan kendala yang nantinya dimanfaatkan bagi peningkatan kemakmuran dan kesejahteran masyarakat terutama dalam rangka menciptkan kondisi stabilitas yang kondusif dalam berbagai dimensi bidang pembangunan.

Lingkungan NasionalDisisi perkembangan Lingkungan Strategis Nasional dapat dicermati bahwa, perubahan besar dan mendasar bagi Indonesia terjadi ketika krisis ekonomi melanda pada sekitar tahun 1997, dimana berbagai instrumen politik, pemerintahan, dan bahkan dunia swasta mengalami restrukturisasi dan reposisi. Semua kejadian itu memberikan pelajaran berharga bagi Indonesia bahwa ketergantungan global semakin kuat ditengah dunia yang semakin kompetitif. Dalam konteks Indonesia, dampak dari krisis adalah reformasi politik dan pemerintahan, yang kemudian menelurkan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Sementara itu secara umum pengaruh dalam negeri atas perkembangan atau kinerja pemerintahan yang sifatnya mendasar adalah meliputi aspek ASTAGATRA (geografi, demografi, sumber daya alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan dan keamanan). Semua aspek tersebut berkaitan erat dengan penguasaan teknologi dan dinamika sistem global yang terus berjalan. Faktor-faktor tersebut memiliki potensi pengaruh dengan intensitas yang sangat bervariasi, sehingga interaksi antar faktorpun dapat memberikan pengaruh yang cukup penting pula.       Dengan mendalami berbagai kecenderungan perkembangan lingkungan strategis tersebut, baik internal maupun eksternal, maka dapat dipahami bahwa berbagai fenomena di atas, baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja politik, ekonomi, sosial-budaya dan Hankam. Oleh karena itu, perkembangan kawasan (internasional, regional dan nasional) serta berbagai dampak yang kemungkinan ditimbulkannya perlu dipelajari dan dianalisa sekaligus diwaspadai, karena didalamnya akan memberikan sejumlah peluang serta kendala bilamana tidak diantisipasi secara sungguh-sungguh.        Peluang yang tersedia antara lain Perkembangan kemajuan teknologi informasi yang berimplikasi pada meningkatnya arus informasi yang cepat yang akan mendorong percepatan diperolehnya akses informasi terutama yang berkaitan dengan pembangunan nasional; Kekayaan sumber daya alam yang cukup besar dan beragam merupakan modal dasar pembangunan nasional; Jumlah penduduk yang besar merupakan potensi tenaga kerja maupun potensi pasar dalam negeri; Pancasila sebagai ideologi negara tetap diterima oleh masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara; Meluasnya regionalisasi perekonomian antar kawasan dalam implementasi pasar bersama; Kewenangan otonomi yang luas memberikan banyak keleluasaan bagi daerah untuk mengembangkan segala potensi.       Sementara itu, kendala yang berpotensi terjadi antara lain : Sistem pasar bebas akan mendorong persaingan semakin ketat, baik dalam mutu hasil produksi, harga maupun kualitas sumber daya manusia; Keterbatasan sistem transportasi dan komunikasi yang belum dapat menghubungkan dan mempersatukan pulau-pulau sehingga upaya pemerataan pembangunan belum optimal; Penyebaran penduduk yang

Page 21: file · Web viewEsensi Visi dan Misi pembangunan daerah yang antara lain memberi penekanan khusus pada pengembangan ... pusat kegiatan Agribisnis di Kawasan Timur

tidak merata sehingga terjadi kesenjangan sumber daya manusia antara yang ada di Pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya; Eksploitasi sumber daya alam di daerah dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah yang dilaksanakan secara besar-besaran dapat berpotensi terganggunya lingkungan; Masih adanya kelompok/golongan tertentu yang ingin merubah ideologi Pancasila dengan ideologi lain; Munculnya sifat-sifat kedaerahan yang sempit dan adanya keinginan daerah tertentu untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia; Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia, hutang luar negeri yang masih sangat besar, maraknya praktek KKN, dan belum pulihnya stabilitas nasional, mengakibatkan merosotnya kepercayaan pihak luar negeri dan merosotnya nilai investasi asing di Indonesia; Kondisi kemajemukan di Indonesia akan berubah menjadi konflik apabila tidak dikelola dengan baik; Masih banyaknya jumlah pengangguran dan penduduk miskin, yang dapat menciptakan kerawanan-kerawanan seperti memicu timbulnya tindakan kriminal; Belum terciptanya kesamaan pemahaman menyangkut konsep dan implementasi aspek otonomi daerah, sehingga banyak pihak di pusat dan daerah yang menginterpretasi otonomi daerah secara bias. Masalah gerakan separatis yang ada di Aceh dan Irian Jaya, serta kerusuhan yang bernuansa SARA yang terjadi di beberapa daerah masih belum tuntas terselesaikan; Secara khusus, tawaran otonomi khusus dengan merubah nama daerahnya menjadi Nangroe Aceh Darusalam (NAD) dengan segala perlakuan khusus yang didapatnya, teryata telah dapat diterima oleh sebagian masyarakat Aceh termasuk GAM. Pasca perjanjian Helsinki, kondisi NAD berangsur-angsur pulih, bahkan saat ini Pemerintah Republik Indonesia sedang dalam persiapan untuk menggelar Pemilihan Gubernur di Aceh sebagai langkah-langkah yang diambil oleh pemerintahan “Kabinet Indonesia Bersatu” dibawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudoyono.       Mencermati potensi peluang yang ada, dan menghadapi tantangan-tantangan masa depan, maka strategi penting yang perlu dikembangkan secara komprehensif adalah meningkatkan perhatian dan pemahaman yang lengkap terhadap isu-isu lokal, nasional, regional dan global. Selaras dengan itu, perlu dibangun sinergitas dan kemampuan aparatur untuk mengambil keputusan-keputusan strategis yang menjamin terpeliharanya kepentingan nasional Indonesia, serta secara konkrit mampu menyusun berbagai alternatif konsep strategis dalam menyikapi kompetisi global. Demikian pula bagi seluruh komponen bangsa lainnya, untuk secara nyata membangun daya saing serta daya tangkal yang dibarengi dengan penciptaan daya kohesif yang kuat, guna meningkatkan eksistensi bangsa dalam percaturan global. Hanya dengan komitmen dan integrasi berbagai unsur tersebut, kita akan mampu untuk membangun Wawasan Nusantara (Wasantara) yang merupakan Goepolitik dalam perlaksanaannya serta Ketahanan Nasional (Tanas) sebagai Geostrategi, dalam rangka memperkuat eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.