sirah nabawiyah 97: membangun masjid nabawy

Periode Dakwah MadinahDengan tibanya Nabi di Madinah, maka dimulailah

Periode Dakwah di Madinah. Adapun Ulama membagiperiode tersebut menjadi:

Tahapan Peletakan Dasar Masyarakat Islam dan Konsolida-si Dakwah yang Penuh Rintangan (Internal dan Eksternal)

Tahapan Masa Perdamaian (dengan pempimpin pagan)

Tahapan Masa Masuk Islamnya Manusia Secara Berbon-dong-Bondong

IQRO Foundation, Sydney, Australia

Referensi: Al-Mubarakfury

Peletakan Dasar Masyarakat Islam

Membangun MasyarakatBaru: Membangun Masjid

Tanah Sahal dan Suhail

Pembangunan Masjid Nabawy

Hikmah dan Pelajaran: Kekuatan Amal Jama’i

Peran Besar Masjid di Zaman Nabi


Telah disebutkan sebelumnya, bahwa unta Nabi

berhenti di tempat menjemur kurma milik dua anakyatim, Sahal dan Suhail. [Sirah 95]

Di tempat itulah kemudian, Nabi dan para Sahabatmembangun Masjid Nabawy.

Setelah itu, dibangun pula rumah bagi Nabi di tem-pat yang sama.

Nabi membeli tanah untuk masjid dari Sahal danSuhail, dua orang anak yatim.

Awalnya hendak dihibahkan, tapi Nabi menolak.


Tanah Sahal dan Suhail

Setelah membayar Sahal dan Suhail sebesar 10 dinar

(dibayarkan Abu Bakar ), maka dimulailah pemba-ngunan Masjid Nabawy. [Sirah Al-Buthy]

، حدثن عن بعي خل وقبور فيه ن كان : ...مالك ا أنس بن أبي التياح الض

بالنخل فقطع، لى هللا عليه وسلم المشركين وخرب، فأمر رسول هللا ص

يت، قال وبقبور المشركين فنبشت، وب فوا النخل قبلة، فص : الخرب فسو

صلى وا يرتجزون، ورسول هللا فكان : وجعلوا عضادتيه حجارة، قال

، الخره خير اللهم إنه ل خير إل »: ن هللا عليه وسلم معهم، وهم يقولو

(مرواه مسل)«والمهاجره فانصر النصار


Pembangunan Masjid Nabawy

Anas berkata, "Di kebun itu ada pohon-pohon kurma, kubu-ran orang-orang musyrik, dan runtuhan bangun-bangunan.Karena itu RasuluLlah memerintahkan supaya menebangpohon-pohon kurma, membongkar kuburan, dan merata-kan runtuhan bangunan-bangunan itu." Dia berkata lagi,"Sesudah itu mereka susun pohon-pohon kurma (menjadibangunan) menurut arah kiblat, dan pinggiran pintunya di-buat dari batu." Kata Anas selanjutnya, "Mereka melantun-kan syair sedangkan RasuluLlah bersama mereka, "YaAllah! Tidak ada kebaikan melainkan kebaikan di akhirat. Karenaitu tolonglah kaum Anshar dan kaum Muhajirin."

Para Sahabat bergotong-royong membangun masjid se-hingga pakaian mereka kotor dan berdebu.

Nabi memberi teladan nyata turut bekerja bersama pa-ra Sahabat , bahkan menjadi yang pertama menggali ta-nah pondasi sedalam 3 hasta. [Ash-Shallaby]


Usaid bin Hudhairmenghampiri Nabi hendak meng-gantikan memikul beban, namun Nabi tolak. [Ash-Shallaby]

Diriwayatan Imam Bukhari bahwa Nabi juga bersyair:

وأطهر نا هذا الحمـال ل حمـال خيبر هذا أبر رب

“Yang dibawa ini bukanlah beban dari Khaibar. Ini lebih kekal, lebih bermanfaat dan lebih suci di sisi Rabb kami”.

Nabi juga bersabda:

والمهاجره نصار، ، فارحم ال الخره اللهم إن الجر أجر

“Ya Allah, sesungguhnya ganjaran itu adalah ganjaran akhirat. Berilah rahmat kepada kaum Anshâr dan kaum Muhajirin”

Kaum Muslimin bersyair:

Jika kita duduk sedang RasuluLlah bekerja,

Sungguh betapa tersesatnya amal kami [Ibnu Hisyam]

Terlihat semangat para Sahabat dalam bekerja untukAgama Allah, bahkan menikmatinya.


Semangat ‘Ammar bin Yasir ; Sahabat lain membawa sa-tu batu, sedangkan ‘Ammar membawa dua batu. Satu ba-tu untuk ‘Ammar sendiri, satu batu untuk Nabi .

لك أجران، ا ابن سمية، للناس أجر و ي »: صلى هللا عليه وسلم النبي قال

، وتقتلك ال «الباغية فة وآخر زادك شربة من لبن

Bersabda Nabi : “Wahai Ibnu Sumayyah, orang-orang ini men-dapatkan pahala satu, tetapi engkau mendapatkan pahala dua, bekalterakhirmu adalah satu hirupan susu, dan engkau akan dibunuh o-leh kelompok pembangkang”.

(Sekali lagi) Keutamaan ‘Ammar bin Yasir.

Teladan semangat Sahabat mencari pahala berlipat.

Teladan semangat Sahabat berlomba dalam kebaikan.

Nubu-at Nabi tentang berita masa depan yang terbuktikebenarannya kelak (salah satu bukti kenabian).


Nabi menyerahkan tugas pada ahlinya.

ع جت :قال عن قيس بن طلق عن أبيه صلى للا ليه وسلم إلى النبي فأخذت المسحاة :قال .عملهم ه لم يعجبه فكأن :قال .المسجد وأصحابه يبنون

ين فكأنه أعجبه أ دعوا »:فقال .وعمليخذي المسحاة فخلطت بها الط ين فإنه أضبطكم ين ل الحنفي والط (رواه احمد)«لط

Dari Qais bin Thalq dari bapaknya berkata, Aku menemuiNabi ketika para sahabat membangun masjid. Thalq (bin‘Ali al-Yamami al-Hanafi) berkata: Seakan-akan pekerjaanpara sahabat tidak memuaskan RasuluLlah . Thalq berka-ta, kontan saya mengambil sekop untuk mengaduk-aduktanah, ternyata hal tersebut membuat Beliau puas. LaluBeliau bersabda: "Biarkanlah Hanafi pada pengadonan ta-nah, karena ia lebih ahli dari kalian dalam hal tersebut."

Nabi sangat menghargai dan meng-apresiasi Sahabat yang ahli dalam profesinya; padahal Thalq pendatangbaru di Madinah dan bukan generasi awal. [Ash-Shallaby]


Nabi menempatkan orang tepat dalam posisi tepat.

Menunjukkan kepiawaian Nabi sebagai pemimpin.

Pelajaran bagi Kaum Muslimin secara umum dan Pe-mimpinnya untuk mengambil manfaat dari para pakar.

Keahlian/profesi seseorang jika diarahkan dengan baik,dapat berguna bagi agama.

Perlunya seorang da’i untuk mampu melihat potensi u-mat bagi dakwah.

Tersedianya suatu keahlian tertentu yang diperlukanumat dalam jumlah mencukupi, masuk dalam kategorifardhu kifayah. [Imam Ghazali]

Tidak diragukan bahwa penyempurnaan adonan untukmasjid oleh Thalq adalah bentuk Ihsan dalam beramal.

(۲:الملكسورة)…عمالأحسنكمأي ليبلوكموالحياةالموتخلقالذي

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu,siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya…”


Tidak diragukan bahwa pembangunan masjid yang di-

lakukan para Sahabat adalah salah satu bentuk men-dasar dari ‘amal jama’i di samping bentuk-bentuk lain yang lebih besar dalam perjalanan sirah..

Sumber kekuatan amal jama’i.

Didasari spritiual yang kuat (yang menghasilkan)

Ta’liful Qulub yang kuat (yang menghasilkan)

Ukhuwah Islamiyah (yang pada akhirnya melahirkan)

Amal Jama’i.


Hikmah dan Pelajaran

ثموالعدوانولتعوالتقوى وتعاونواعلىالبر اونواعلىال واتقواللا

شديدالعقاب﴿المائدة للا ﴾٢:إن

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikandan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguh-nya Allah amat berat siksa-Nya.”

Allah Menyatukan hati.

ينقلوبهمياألرضجميعاماألفتبوألفبينقلوبهملوأنفقتمافألفبينهمإنهعزيز للا ﴾٦٣:ألنفالا﴿حكيم ولكن

“Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yangberiman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan)yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukanhati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”


Nabi membangun masjid terlebih dahulu, bahkan se-belum rumah Beliau sendiri. Hal ini menunjukkanperan besar masjid dalam Masyarakat Islam saat itu, a.l.:

Masjid tempat ibadah shalat fardhu dan selainnya,berdizkir, bertasbih dan ibadah-ibadah lainnya untukmeningkatkan ruhiyah.

Tempat pertemuan sehari-hari Nabi dan Sahabat .

Tempat musyawarah Nabi dan para Sahabat .

Tempat Majelis ilmu dan pusat pendidikan.


Peran Besar Masjid di Zaman RasuluLlah

Markas para du’at dan konsolidasi dakwah.

Pusat penerangan dan pembelaan agama.

Tempat orang yang datang untuk bersyahadat.

Pusat kegiatan sosial.

Tempat berteduh para musafir.

Pusat konsultasi permasalahan umat, keluarga, pribadibeserta solusi penyelesaiannya.

Tempat pengambilan keputusan hukum dan pengadilan.

Pusat pemerintahan dan administrasi (pemerintahan).

Tempat di mana kelak Nabi menerima delegasi tamu-tamu negara dan para diplomat asing.

Tempat pemantau keamanan negeri.

Markas besar mobilisasi di saat genting/perang.

Balai pengobatan pada saat-saat darurat dan diperlukan.

IQRO Foundation, Sydney, AustraliaReferensi: Sirah Ash-Shallaby,

Darut Tauhid, dll.

منءامنب واليوماآلخروأقإنمايعمرمساجدللا امالصالةالل

فوءاتى للا كاةولميخشإل نالمهتدينعسىأولئكأنيكونوامالز

“Hanyalah yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ia-lah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari ke-mudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasukgolongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. At-Taubah : 18)


MengembalikanPeran Besar Masjid

Da’wah pertama ini dahulu berangkat dari masjid.

Para tokoh penyambut panggilan mulia dakwah adalahpara tokoh, aktivis, anak-anak muda dan remaja masjid.

Para ulama, fuqaha (ahli agama) para muballigh adalahlulusan rumah-rumah Allah.

Peradaban Islam bangkit memancar dari spirit masjid.

(Maka adalah) Kewajiban para du’at untuk memberikanperhatian khusus dan porsi terbesar kepada masjid.

Menjadikan masjid sebagai titik landasan pertama dalambangunan Islam yang agung, tulus, dan aktif dalam me-ngemban risalah dan mencapai Ridha Allah.


Peran Besar Masjid:Kewajiban Para Du’at

Pendidikan agama sejak dini. Contoh: Taman Pendidikan Al-Quran bagi anak-anak.

Mendekati remaja dan pemuda untuk kembali kemasjid dan aktif di dalamnya. Perlu untuk mengembalikan rasa kepemilikan remaja

dan para pemuda terhadap masjid dan cinta padanya.

Melakukan pembinaan berkala di masjid.

Pelatihan khuthbah dan dakwah umum.

Membuat program kegiatan remaja dan pemudasecara berkala di masjid.


MengembalikanPeran Tarbiyah Masjid

Pengajaran, kajian dan mentoring untuk mencerah-

kan umat lewat pertemuan untuk membahas masa-lah agama dan dunianya.

Membina kemampuan ilmiah, akhlaq, dan inovasi.

Masjid harus memiliki perpustakaan yang mengko-leksi buku-buku induk yang bermanfaat, dan buku-buku produk baru dalam Pemikiran Islam.

Audio dan Video.

Muhadharah (ceramah) di masjid.

Kajian pendalaman.


MengembalikanPeran Ilmiah Masjid

Ukhuwah Islamiyah.

I’tikaf dan Tahajjud.

Puasa Pekanan.

Kajian Tazkiyatun Nafs.

Halaqah Tahsin dan Tahfizh Al Quran.

Rihlah (perjalanan umrah dan menunaikan ibadah haji, dan rihlah-rihlah sejenis).

Santunan fakir miskin.


MengembalikanPeran Ruhiyah Masjid

Bidang kemanusiaan, pelayanan, panti asuhan, dll. Pendidikan Profesi.Agenda perbaikan masjid, madrasah, rumah fakir miskin. Pendirian Rumah Sakit dengan biaya terjangkau untuk

melayani orang yang tidak mampu. Pendirian Counselling dan Komite Perdamaian yang

mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa.Membantu dan mempermudah proses pernikahan bagi

yang menginginkannya dan membantu pasangan barudalam penyediaan tempat tinggal.

Masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk me-ngembalikan peran besar masjid seperti di Zaman Nabi .


MengembalikanPeran Sosial Masjid

Sumber utama: Ad-Da’wah ilaLlah, karya Dr. Taufiq Al-Wa’iy

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على آل إبراهيم، و بارك على محمد وعلىانك حميد مجيدالعــــــالمين في آل محمد كما باركت على آل إبراهيم

Allahumma Shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaashalaita’ala aali Ibraahiim wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali

Muhammad kamaa barakta ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘alaamiina innaKaHamiidum-Majiid

Semoga Allah Berkenan Menganugerahi kita Ampunan

dan Ridha Nya

Untuk Download Powerpoint, Kunjungi:

pptsirahnabawiyah.wordpress.com

sirah nabawiyah 97: membangun masjid nabawy

Education