sinyora juli 2011

26
media komunikasi paroki st. yohanes rasul pringwulung edisi juli 2011 EKR: Ikhlas Tenan Po Piye?!? Liputan Penerimaan Komuni Pertama Orang Muda Bicara tentang Doa & Ekaristi Laporan Hari Komunikasi Sosial Sedunia Tokoh: Untung Sudarmono, ST EKM: Mlumpat Entuk Berkat Week End dan Outbound Lintas Iman Suster CB

Upload: beranda-sinyora

Post on 31-Mar-2016

228 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

sebuah buletin internal paroki st. yohanes rasul, pringwulung, yogyakarta, indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: sinyora juli 2011

1e d i s i juli 2011

media komunikasi paroki st. yohanes rasul pringwulung e d i s i juli 2011

EKR: Ikhlas Tenan Po Piye?!?Liputan Penerimaan Komuni Pertama

Orang Muda Bicara tentang Doa & EkaristiLaporan Hari Komunikasi Sosial Sedunia

Tokoh: Untung Sudarmono, STEKM: Mlumpat Entuk Berkat

Week End dan Outbound Lintas Iman Suster CB

http://bit.ly/jNaL8C

Beranda Sinyora edisi digital bulan Mei 2011

kita harus mengakui

bahwa kita tidak mungkin sama, melainkan kita

bisa menjadi sesama

Page 2: sinyora juli 2011

2

Redaksi Sinyora menerima segala bentuk iklan, tulisan, ilustrasi, dan sebagainya, yang berkaitan dengan tema tersebut. Materi bisa dikirim ke sekretariat paroki pada jam kerja.

Alamat RedaksiKomsos Paroki Santo Yohanes Rasul PringwulungJln. Panuluh 337A, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta - 55283Telp. 0274-520235 Website: http://pringwulung.org/E-mail: [email protected]

PelindungRm. Paroki

St. Yohanes Rasul Pringwulung

RedaksiFr. Robby, CMM

Nico TethoolMadith

HermanAan

RisaSaptoTomo

EditorBanon

ArtistikYudi

Iklan & pemasaranMadith

NicoHerman

FotograferOscar Baskoro

media komunikasi paroki st. yohanes rasul pringwulung

galeriE Ka eM

Foto: Oscar

Page 3: sinyora juli 2011

3e d i s i juli 2011

Editorial

Pada bulan Juni ada 2 peristiwa penting yang kita peringati, tanggal 5 Juni adalah

hari Komunikasi Sedunia, sedangkan tanggal 12 Juni adalah Perayaan Pantekosta.

Tema hari Komsos yang merupakan “Kebenaran, Pemakluman dan Kesejatian Hidup

di Jaman Digital” mengajak kita untuk lebih bijak dalam menyikapi dan memanfaatkan

sebaik mungkin teknologi komunikasi digital untuk memberikan sumbangsih bagi

pemuasan kerinduan akan makna kebenaran dan kesatuan yang masih menjadi

cita-cita terdalam setiap manusia. Teknologi Komunkasi baru ini harus ditempatkan

bagi pelayanan demi kebaikan umat manusia secara utuh, sesuai dengan semangat

pewartaan Injili. Khususnya untuk kaum muda diharapkan keterlibatannya dalam

forum public digital yang lazim disebut Jejaring Sosial misalnya facebook dan twitter,

berguna untuk membantu menciptakan cara-cara baru membangun hubungan antar

pribadi dengan sesamanya dengan saling bertukar pengalaman, mensharingkan

diri mereka dan pandangannya tentang dunia, harapan dan cita-cita mereka. Hal

ini selaras juga dengan semangat Pantekosta yang menyatukan berbagai macam

perbedaan yang ada untuk satu tujuan mewartakan kabar suka cita Kristus di dunia

ini.

Pada edisi kedua di bulan Juli ini, kami mencoba mengangkat tema tentang

“Kaum muda dan Gereja”. Tema ini kami ambil dalam rangka menyambut Hari

Kaum muda sedunia ke-26 yang jatuh pada bulan Agustus 2011 nanti di Madrid

Spanyol. Melalui tema ini kita semua diingatkan akan betapa pentingnya peranan

kaum muda dalam hidup menggereja dimasa-masa datang. Diharapkan kaum

muda dapat membuat hidupnya jauh lebih bermakna dengan hanya mengandalkan

dan menaruh harapan hanya pada Tuhan semata. Untuk itulah dibutuhkan semangat,

kreativitas, kesempatan dan energi yang besar dari kaum muda untuk memajukan

dan memberikan energi baru bagi gereja sehingga bisa menjadi rahmat bukan hanya

untuk orang muda sendiri tetapi juga untuk keseluruhan umat Allah.

Pada edisi awal kemarin kami mengalami kesulitan dalam masalah distribusi

warta paroki ini, dimana hanya sepertiga saja yang terjual dari jumlah cetak

keseluruhan. Memang membutuhkan waktu untuk mengajak dan mempengaruhi

umat agar dapat menerima kehadiran warta paroki ini. Namun kami percaya pada

edisi kedua ini nanti, semoga akan ada sedikit perubahan dan kemajuan. Besar

harapan kami semoga edisi yang kedua ini jauh lebih bermanfaat dan lebih dapat

diterima oleh seluruh umat Paroki tercinta ini.

Salam Redaksi…

media komunikasi paroki st. yohanes rasul pringwulung

Redaksi Sinyora menerima segala bentuk iklan, tulisan, ilustrasi, dan sebagainya, yang berkaitan dengan tema tersebut. Materi bisa dikirim ke sekretariat paroki pada jam kerja.

Alamat RedaksiKomsos Paroki Santo Yohanes Rasul PringwulungJln. Panuluh 337A, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta - 55283Telp. 0274-520235 Website: http://pringwulung.org/E-mail: [email protected]

PelindungRm. Paroki

St. Yohanes Rasul Pringwulung

RedaksiFr. Robby, CMM

Nico TethoolMadith

HermanAan

RisaSaptoTomo

EditorBanon

ArtistikYudi

Iklan & pemasaranMadith

NicoHerman

FotograferOscar Baskoro

media komunikasi paroki st. yohanes rasul pringwulung

galeriE Ka eM

Foto: Oscar

Page 4: sinyora juli 2011

4 e d i s i juli 2011

Ikhlas TenanPo Piye?!?

Sore itu Gereja St. Yohanes Rasul Pringwulung terdengar

ramai saat Romo Sukmawanto, Pr mengajak umat menyerukan

kalimat itu. Nampak seluruh umat bersemangat saat menanggapi

ajakan itu. Kalimat yang berasal dari bahasa Jawa, yang dalam

bahasa Indonesia kurang lebih berarti ‘Apa memang benar

ikhlas?’ itu menjadi tema EKR sore itu (30/05/2011). Tema yang

bermakna sindiran itu seakan menyindir kita tentang keikhlasan

kita dalam menerima kesedihan atau kesusahan yang datang atas

diri kita. Terkadang kita tidak benar-benar mengikhlaskan suatu

kesedihan walaupun kita berkata, saya ikhlas..

Apa itu EKR? EKR adalah kependekan dari Ekaristi

Kaum Remaja. Disebut EKR dan bukan EKM adalah karena

penyelenggara EKR ini masih terbilang remaja, yaitu dari SMK

(Sekolah Menengah Kejuruan) Marsudi Luhur dan Ikhlas tenan

po piyee??! adalah tema dari EKR sore itu.

Tidak berbeda dengan misa mingguan, misa diawali

dengan nyanyian para liturgi kemudian diteruskan dengan lagu

pembukaan dan seterusnya. Namun kesan itu hanya sampai

bacaan Injil, karena setelah bacaan Injil, panitia SMK Marsudi

Luhur menyisipkan sebuah ilustrasi singkat untuk memperjelas

tema yang mereka angkat. Diilustrasikan, ada sepasang bapak dan

ibu yang saling mencintai, tidak berapa lama mereka menikah,

mereka dianugerahi seorang bayi, namun sayang bayi itu

meninggal. Mereka tidak percaya bahwa bayi itu telah meninggal,

mereka mencari cara agar bayi itu bisa hidup kembali, yaitu dengan

mendatangi seorang dukun yang kemudian menyuruh mereka

untuk meminta sedikit gandum dari sebuah keluarga yang belum

pernah mempunyai saudara yang meninggal. Usaha mereka sia-

sia, lalu mereka bertemu dengan seorang Romo yang kemudian

menasehati mereka bahwa di dunia ini semua orang pasti pernah

mengalami kehilangan ataupun kematian, jadi hendaknya kita

harus ikhlas menghadapi cobaan ini. Lalu tersadarlah mereka dan

akhirnya dapat menerima bahwa bayi mereka sudah tiada.

LIPUTAN

Page 5: sinyora juli 2011

5e d i s i juli 2011

Dalam homilinya, Romo Sukma-

wanto, Pr memperdalam tema itu dan

diakhir homili dengan spontan Romo

Sukma mempersilakan umat mengambil

origami burung bangau yang merupakan

salah satu bagian dekor EKR pada saat

itu, untuk dibawa pulang sebagai berkat.

Uniknya, setelah misa usai, beberapa

umat dengan bersemangat benar-benar

mengambil origami burung-burung

bangau yang terpasang melintang di

dalam gereja. Iringan dari mini orchestra

yang ikut ditampilkan SMK Marsudi

Luhur menambah semarak EKR sore

itu. (mdt)

Pertemuan Sosialisasi PSE

Paroki Pringwulung

Pada hari Minggu 28 Mei 2011,

bertempat di Aula Gereja diadakan

pertemuan PSE. Kegiatan ini di-

selenggarakan oleh Bidang Pelayanan

Kemasyarakatan Dewan Paroki Santo

Yohanes Rasul Pringwulung. Acara yang

direncanakan pukul 09.30 ternyata

baru berlangsung pada pukul 10.00

WIB. Dari semua PSE lingkungan

yang diundang, hanya ada beberapa

lingkungan yang hadir. Kira-kira ada 30

peserta yang hadir termasuk panitia.

Kegitan ini dipandu oleh Mas

Yu zi dan dibuka oleh Romo Suk-

mawanto, Pr. Dalam sambutannya,

Romo Sukma menekankan tentang

perlunya kehidupan bersama yang

ditata ulang sehingga kesehjateraan

dapat tercapai. Acara ini dikemas dengan

model talk show serta dialog interaktif.

Ada tiga pembicara yang tampil dalam

sosialisasi ini. Pertama Pak Pujo Raharjo,

beliau menjelaskan tentang sosialisasi

Program APP 2011 dari Paroki, kemudian

dilanjutkan oleh Pak Yanto dengan topik

bahasan mengenai sosialisasi Program

APP Kevikepan, Form aneka Proposal,

dan Tata Cara Penanggulangan kasus

untuk yang non. Sebagai pembicara

terakhir Bapak Ion dari CU Sanata

Dharma menyampaikan materi tentang

Pemberdayaan Ekonomi lewat CU

(Credit Union) serta tata cara menjadi

anggota dan fasilitas anggota. (spt)

Page 6: sinyora juli 2011

6 e d i s i juli 2011

PenerimaanKomuni Pertama

Pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus tanggal 26 Juni

2011 jam 07.30 WIB yang lalu di Gereja St. Yohanes Rasuil

Pringwulung bersamaan dengan Perayaan Ekaristi diteri-

makan Komuni Pertama kepada 33 calon Komuni Pertama.

Perayaan Ekaristi dan Penerimaan Komuni Pertama ini dipimpin

oleh Romo Ignatius Sukawalyana,Pr. Adapun tema yang diambil

oleh panitia dalam perayaan ini adalah “ Inilah Tubuh dan

DarahKu”. Perayaan Misa ini disema-rakkan oleh paduan suara

dari Koor anak-anak Yohanes Bosco.

Calon-calon penerima Komuni Pertama ini sebelumnya

telah menjalani beberapa rangkaian acara sebelum menerima

Komuni Pertama. Persiapan sudah dilakukan selama 6 bulan dan

diawali dengan pelajaran agama dengan bimbingan guru agama

dan katekis. Kemudian pada tanggal 16–17 Juni 2011 diadakan

wawancara calon penerima komuni pertama dengan romo

paroki. Kemudian dilanjutkan dengan gladi bersih pada tanggal

23 Juni bertempat di Gereja Santo yohanes Rasul Pringwulung

dan diakhiri dengan Ibadat Tobat dan Penerimaan Sakramen

Tobat pada tanggal 24 Juni 2011. Seluruh rangkaian persiapan

penerimaan komuni pertama ini dilakukan selama 6 bulan dengan

maksud agar para calon Komuni Pertama benar-benar siap untuk

menyambut Tubuh dan Darah Kristus yang pertama.

Perayaan Ekaristi pene-rimaan Komuni Pertama diawali

dengan prosesi perarakan memasuki gereja oleh Imam dan para

pembantunya beserta calon Komuni Pertama. Dalam homilinya

Romo Sukawalyana, Pr menekankan bahwa Tubuh dan darah

Kristus adalah satu dan menjadi sumber hidup yang berasal

dari Kristus sendiri sehingga tidak bisa dipisahkan satu dengan

yang lain. Hari raya Tubuh dan Darah Kristus, menjadi bekal,

berkat dan kekuatan hidup manusia untuk menjalani lika – liku

perjalanan hidup yang kerap diwarnai dengan jatuh bangun.

LIPUTAN

Page 7: sinyora juli 2011

7e d i s i juli 2011

Disini kita diajak untuk menanggapi sapaan dan kebaikkan Tuhan didalam Perayaan

Ekaristi, dimana kita sebagai orang Katolik percaya dengan menerima Tubuh dan

Darah Kristus menjadi daya Ilahi kekuatan hidup dan sumber – sumber berkat

rahmat Tuhan dalam hidup kita masing – masing, dan sebagai anggota komunitas

dimana kita berada.

Setelah Perayaan Ekaristi, acara dilanjutkan dengan ramah-tamah penerima

Komuni Pertama dengan Romo, Dewan Paroki, Guru Agama dan tamu undangan di

Aula Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung. Dalam sambutannya romo Biyanto,

Pr yang hari itu mewakili romo Sukawalyana mengajak bahkan meminta kesanggupan

kepada anak-anak peserta Komuni Pertama untuk terlibat dalam wadah Putra-Putri

Altar maupun Koor anak-anak Yohanes Bosco. Dalam ramah-tamah ini selain diisi

dengan sambutan-sambutan, juga ditampilkan persembahan-persembahan dari para

peserta Komuni Pertama yaitu tari-tarian dan nyanyian. Acara ini ditutup dengan

pembagian kenangan dan sertifikat Komuni Pertama oleh panitia yang diwakili oleh

romo Biyanto, Pr. (spt)

Page 8: sinyora juli 2011

8 e d i s i juli 2011

Orang Muda Bicara tentang

Doa dan Ekaristi

Adalah “Ekaristi Kaum Muda (EKM)”, yang seolah menjadi

jawaban dari ekspresi para pemuda untuk bisa mengungkapkan

iman mereka kepada “Yang Transenden”. Karena dirasa berbeda,

maka dibutuhkan ruang tersendiri untuk menampung gerakan batin

yang lebih dinamis, ekspresif, tetapi tetap dalam lingkaran liturgis

gereja. Di paroki kita sudah menjadi rutinitas tiap bulan untuk

menyelenggarakan EKM ini. Maka dari itu redaksi tergerak untuk

sedikit menegok, seberapa besar pendalaman mereka (kaum muda)

untuk menanggapi kegiatan rohani seperti doa dan ekaristi. Berikut

hasil wawancara kami.

Alberta Maharani (20)“Buat saya ekaristi adalah sebuah keharusan, karena sudah ditanamkan sejak kecil. Dulu biasanya kalau tidak ke gereja pasti kena marah. Tapi akhirnya saya bisa merasakan bahwa saya butuh ke gereja dan kalau tidak pasti ada rasa ada sesuatu yang ‘kurang’. Lantas dengan doa sendiri saya merasa butuh karena hanya dalam doa saya mendapat ketenangan.”

Gabriella Ara (19)“Saya rasa gereja tidak menjadi tempat satu-satunya bagi saya untuk bisa bertemu dengan Tuhan. Maksudnya di manapun saya dapat berkomunikasi dengan-Nya. Tapi jujur saja, saya agak tidak srek dengan tata peribadatan di gereja karena terasa kurang berkembang. Doa bagi saya adalah suatu harapan, pedoman. Dalam doa tujuan saya adalah dapat menemukan spirit saya kembali.”

Andreas Kriswanto (19)“Ekaristi buat saya adalah kebutuhan sekaligus keharusan sebagai orang Katolik. Paling tidak saya harus menyempatkan diri untuk

Page 9: sinyora juli 2011

9e d i s i juli 2011

datang misa mingguan. Masa tidak bisa menyempatkan diri satu hari saja dalam seminggu untuk ke gereja. Doa buat saya adalah tempat yang paling nyaman untuk mencurahkan seluruh keluh kesah meskipun tidak serta merta mendapat ‘feed back’.

Jani (20) dan Esti (19)“Ekaristi adalah saatnya bagi kita untuk mengenangkan kembali perjamuan terakhir dan pengorbanan Yesus di Kayu Salib. Dan dari situ iman kami kembali terpupuk. Sedangkan doa bagi kami adalah sarana untuk berkomunikasi dengan Allah,”

Eduardus Angger (16)“Ekaristi adalah sakramen untuk mengenangkan kembali perjamuan terakhir-Nya. Biasanya dalam Ekaristi saya menemukan ketenangan dan semoga tidak pernah lupa dengan Tuhan. Dalam doa sendiri saya bisa berkomunikasi, bersyukur, meminta kepada Yang Kuasa.”

Bernadeta Anjani Tyas Budhayastri (17)“Saya merasa doa adalah semacam bentuk ‘telepati’ saya dengan Tuhan, jadi komunikasinya itu dua arah. Ekaristi bagi saya sendiri adalah pembaharuan atas hidup yang sudah dijalani satu minggu. Tetapi lebih baik lagi kalau setiap hari dapat merayakan Ekaristi setiap hari.”

Bermacam-macam pendapat orang muda tentang Ekaristi dan

Doa bagi diri mereka sendiri. Akan tetapi kurang lebih demikianlah

yang muncul dari dalam hati mereka berdasarkan pengalaman yang

telah mereka lalui. Bahkan ada juga yang merasa bahwa Gereja

kurang mampu menjadi saluran hasrat pengungkapan iman mereka.

Semoga dengan adanya Ekaristi yang memang sengaja difokuskan

untuk kaum muda di Gereja kita, dapat memberi pemahaman yang

mendalam tentang doa dan Ekaristi serta menjadi ‘wadah gerakan

batin kaum muda’ agar generasi penerus Gereja ini semakin dekat

dengan Tuhan dan mewartakan suka cita di manapun mereka

berada termasuk dalam kegiatan organisasi di Gereja. (nk)

Page 10: sinyora juli 2011

10 e d i s i juli 2011

Hari Komunikasi Sosial Seduniad i Pa r o k i P r i n g w u l u n g

Hari Minggu 5 Juni 2011, dirayakan sebagai Hari Minggu

Paskah Ketujuh dan juga Gereja Katolik merayakan

sebagai Hari Komunikasi Sosial Sedunia yang ke–45,

dengan Tema: “Kebenaran, Pemakluman dan Kesejatian Hidup

di Zaman Digital”. Gereja Santo Yohanes Rasul Pringwulung

menyelenggarakan dua kali misa bertemakan tentang hari

Komsos Sedunia. Pada Misa Minggu pagi dipimpin oleh Romo

Sukmawanto, Pr yang mencoba menjabarkan tentang makna

komunikasi lewat permainan pesan berantai. Sedangkan pada

Misa Minggu sore dipimpin oleh Romo Sukawalyana,Pr.

Dalam pesan Bapa Suci Paus Benediktus XVI,

mengingatkan kita agar sarana Komunikasi Sosial, terutama

media komunikasi digital hendaknya dipergunakan secara

bertanggungjawab untuk menyampaikan Kebenaran dan

Peradaban Kasih. Sehingga diharapkan setiap kegiatannya

berjalan selaras demi terwujudnya Gereja yang hidup,

mengakar, mekar, dan berbuah.

Mengacu pada himbauan KOMSOS KWI tertanggal 2 Mei

2011 supaya diadakan kegiatan peringatan Hari Komunikasi

Sedunia (HKS) 2011, maka untuk itu, Komsos Paroki Santo

Yohanes Rasul Pringwulung mengadakan acara pemutaran

film dengan judul “Cin(T)a”. Film yang bertemakan tentang

cinta dan keberagaman ini diputar dengan tujuan untuk lebih

mengenalkan kepada umat tentang arti sebuah perbedaan dan

juga bagaimana menyikapinya.

Film yang diputar seusai Misa Minggu sore ini ternyata

tak mampu menarik perhatian banyak umat meskipun ada

produsen Mie Sedap yang terlibat sebagai sponsor didalamnya

dan beberapa kuis berhadiah.(spt)

Page 11: sinyora juli 2011

11e d i s i juli 2011

Paguyuban LektorSt. Yohanes Krisostomus

Syallom… Sobat Lektor Pringwulung…

Sejak bulan Maret yang lalu, Paguyuban Lektor St.Yohanes

Krisostomus Pringwulung sedang mengadakan agenda

rekruitmen. Sasarannya ditujukan kepada kaum muda yang

tinggal di sekitar Gereja Pringwulung. Tapi ada yang berbeda

lho dalam perekrutan kali ini. Tahun ini dalam perekrutan

anggota lektor, panitia rekruitmen secara khusus mengajak

kaum muda dari tiap lingkungan untuk terlibat bersama kami

menjadi anggota lektor.

Panitia Rekruitmen yang dikoordinatori oleh Eduardus

Daniel dari Lingkungan St.Albertus Magnus Deresan bekerja

sama dengan para Ketua Lingkungan yang ada di paroki

berusaha untuk mencari bibit-bibit lektor yang berdomisili asli

sebanyak minimal 2 orang kaum muda. Di luar dugaan animo

pendaftarnya ternyata cukup banyak! Panitia rekruitmen

juga salut kepada para Bapak/Ibu Ketua Lingkungan yang

menyambut baik acara rekruitmen lektor ini, sehingga

koordinasipun berjalan baik dan lancar.

Total pendaftar calon lektor yang sudah diakumulasi dari

jalur reguler (wakil setiap lingkungan) dan non reguler (jalur

umum) tahun ini sebanyak 54 orang. Tentu saja, tahun ini

pendaftar calon lektor mengalami peningkatan dari tahun-

tahun sebelumnya.

Acara rekruitmen ini banyak diisi kegiatan-kegiatan

menarik, terlebih tentang pembekalan materi. Pembekalan

materi yang dimulai sejak 3 April hingga 5 Juni 2011 kemarin

pun telah dilaksanakan dengan sukses. Tim pembicara

pembekalan materi lektor ini langsung diisi oleh orang-orang

yang handal dalam bidangnya. Sebut saja yang pertama adalah

Rm. Matheus Sukmawanto, Pr. Beliau memberikan berbagai

GE

RA

K-G

ER

IK

Page 12: sinyora juli 2011

12 e d i s i juli 2011

macam materi tentang isi dan karakter bacaan

khususnya tentang Biblis Liturgi.

Pembicara kedua diisi oleh Bapak Sigit

dari lingkungan Emanuel Pringgondani yang

memberikan materi tentang penggunaan

mikrofon. Tak kalah menariknya, teman-teman

dari pengurus lektor seperti Marciano, Banon,

Gisela, dan Arum juga memberikan banyak

sharing pengalaman menjadi lektor, baik dari

olah vokal, cara membaca di mimbar dan SOP

(Standar Operasional Prosedur) lektor.

Tak juga ketinggalan, disela-sela

kegiatan pembekalan materi, Pengurus Lektor

memberikan kesempatan untuk refreshing

bersama menuju ke Gua Maria Kerep Ambarawa

sekaligus piknik ke Taman Wonderia Semarang.

Asyikk…..

Selain pembekalan materi dan ziarah

bersama, para calon lektor juga diwajibkan

untuk mengikuti magang menjadi lektor di

misa harian selama 2 bulan. Kami salut dengan

usaha yang gigih dari para calon lektor yang

berjuang untuk bisa bangun pagi dan bertugas

pertama kali di depan umat, walaupun memang

ada satu dua orang yang bolong karena bangun

kesiangan, hehe… tapi untung saja petugas piket

misa harian, Marci, Laura, Arum, Daniel, Hani,

dan Sela selalu siap untuk menggantikan calon

lektor yang bolong tadi, hehehe….

Diharapkan ke depannya calon lektor

kita ini yang rencana akan dilantik tanggal 3

Juli 2011 oleh Rm. Matheus Sukmawanto, Pr,

selaku Romo Pendamping Lektor, bisa menjadi

lektor-lektor yang tangguh dan berkualitas, serta

berkomitmen untuk memberikan pelayanan

yang terbaik untuk Tuhan dan sesama. Hidup

Lektor Pringwulung!! (arm)

Page 13: sinyora juli 2011

13e d i s i juli 2011

Orang MudaKatolik dan Gereja

Semangatnya tak pudar dimakan usia. Pak Untung,

begitu beliau kerap disapa. Tampil sederhana, hanya

dengan polo shirt dan celana selutut, sore itu beliau

terlihat bersemangat saat menceritakan kepada KOMSOS

tentang Orang Muda Katolik (OMK) dan gereja. Pria yang

kini telah menginjak usia 60 tahun ini menjelaskan bahwa

anak muda yang merupakan bagian dari kaum awam harus

ikut andil dalam membangun habitus baru, seperti yang

dicita-citakan dan tertulis jelas dalam Arah Dasar Keuskupan

Agung Semarang 2011 (ARDAS KAS 2011).

Di dalam Ardas Kas 2011 ada tertulis, “ Dalam

masyarakat Indonesia yang sedang berjuang menuju tatanan

hidup baru yang adil, damai, sejahtera, dan demokratis,

umat Allah berperan secara aktif mengembangkan habitus

baru berdasarkan semangat Injil…. “ dan “ Langkah pastoral

yang ditempuh adalah pengembangan umat Allah, terutama

optimalisasi peran kaum awam, secara berke-sinambungan

dan terpadu dalam perwaujudan iman di tengah masyarakat;

pemberdayaan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir,

dan difabel; serta pelestarian keutuhan ciptaan..” Inilah

salah satu yang menjadikannya begitu bersemangat dalam

menggerakkan kembali orang muda katolik di paroki St.

Yohanes Rasul Pringwulung, selain berbekal pengalaman

masa mudanya, dimana bapak yang mempunyai tiga orang

anak laki-laki ini pada masa mudanya pernah menjadi ketua

pemuda dan ketua lingkungan sebelum ia menikah.

Maka dari itu, ia percaya bahwa anak muda katolik

dapat berbuat lebih banyak dibanding pada jaman ia muda

dulu, karena sekarang ini menurutnya fasilitas lebih banyak,

anak muda mengenal IT, membaca koran, dan lain-lain,

TOKOHUNTUNG SUDARMONO, ST

Page 14: sinyora juli 2011

14 e d i s i juli 2011

sehingga yang kurang dari itu semua

adalah mengasahnya. Salah satu cara

untuk mengasahnya adalah mengambil

peran di Gereja, ketika anak muda

katolik mengambil peran di Gereja,

anak muda Katolik akan belajar cepat,

sehingga nantinya mereka akan menjadi

orang yang bisa bermasyarakat, dan

dapat bergaul baik dengan orang. Menurut pria yang mempunyai

nama lengkap Untung Sudarmono ini, Orang Muda Katolik, khususnya di paroki St. Yohanes Rasul Pringwulung belum mengambil peran yang cukup banyak di Gereja. Hal ini terjadi salah satunya karena terjadi gep di dalam Gereja, tidak adanya anak muda di dalam kepengurusan di Dewan Paroki St. Yohanes Rasul Pringwulung. Orang Muda Katolik dimasukkan dalam tim kerja mudika, sehingga otomatis tidak banyak terjadi interaksi antara kaum muda dan Dewan Paroki yang lain. Beliau menyebut masalah ini adalah masalah yang sistemik, karena mungkin di lingkungan-lingkungan juga begitu, tiap aktivitas lingkungan entah sembahyangan entah rapat, anak muda tidak diikutsertakan, yang banyak mengikuti adalah bapak ibu tok. Dengan semangat mudanya lagi, ia menceritakan bahwa anak muda katolik hanya dilibatkan di waktu-waktu tertentu, semisal paskahan, natalan, menurutnya itu tidak membangun jiwa yang terstruktur dan pelan-pelan, tidak menyentuh anak muda itu untuk bisa berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan-kegiatan menggereja.

Diluar itu semua, masalah yang

paling krusial adalah tidak banyak orang

muda katolik di paroki St. Yohanes Rasul

Pringwulung yang mau bergabung dan

bersama-sama menjalankan cita-cita

Gereja Katolik, seperti yang tertuang

dalam ARDAS KAS 2011-2015. Tidak

diketahui apa penyebabnya sehingga

dalam beberapa kali undangan rapat

yang dibuat oleh tim kerja mudika,

tidak sampai 10 orang yang dating dan

berkumpul. Ironis sekali menurutnya,

karena pernah ada seorang pemuda

yang berkata kepadanya bahwa keadaan

di Pringwulung berbanding terbalik

Orang Muda Katolik, khususnya di paroki

St. Yohanes Rasul Pringwulung belum mengambil peran

yang cukup banyak di Gereja. Hal ini terjadi salah satunya karena terjadi gep di dalam Gereja, tidak adanya anak muda di dalam

kepengurusan di Dewan Paroki.

Page 15: sinyora juli 2011

15e d i s i juli 2011

dengan di paroki asalnya, paroki Weleri, dimana disana jumlah

mudika banyak namun dana Gereja untuk kegiatan mudika tidak

banyak.

Melihat kenyataan ini, pria yang mempunyai semangat

pantang menyerah ini tidak habis akal, ia ingin anak muda yang

datang pada rapat sebelumnya, membawa dua orang temannya.

Hal ini dilakukan untuk memperoleh jumlah anak muda katolik

yang lebih banyak di rapat selanjutnya. Bila cara ini tidak berhasil,

cara terakhir sudah dipersiapkan, akunya.

Program sudah direncanakan terperinci, runtut, dan setahap

demi setahap Pak Untung siapkan, sehingga pada suatu saat

Orang Muda Katolik sudah begitu siap, dia sudah bertanggung

jawab terhadap hidupnya sendiri. Orang Muda Katolik menjadi

seperti ‘bola’, yang ‘ditendang kesana dan kesini, itu yang paling

ia khawatirkan, tidak tentu arah dan tidak seperti apa yang

dicita-citakan setiap pribadi manusia. Anak muda seharusnya

tidak cukup dengan bertekun dan belajar sesuai dengan cita-

cita masing-masing, tapi juga harus bisa bermasyarakat dan

bergaul dengan orang lain. Dari pengalaman bermasyarakat itu,

Orang Muda Katolik akan mendapatkan pengalaman yang begitu

banyak dari orang-orang tua dalam masyarakat, sehingga akan

menjadikan itu semua bekal untuk terjun dalam masyarakat yang

sesungguhnya, di lingkungan kerja atau profesi.

Maka dari itu ia ingin anak muda menjadi ‘seorang pemain

bola’ dan bukan hanya menjadi sebuah ‘bola’. Seorang pemain

bola profesional pun masih membutuhkan banyak latihan, tidak

serta merta menendang lalu gol. Untuk menjadi ‘pemain bola’

yang Kristiani berarti tidak nakal, harus fairplay, dan harus

menjadi ‘pemain’ yang hebat. Dan wadah yang paling hebat untuk

mengembangkan itu semua adalah Gereja,,ungkapnya.

Tidak hanya ingin menghidupkan kembali mudika di paroki

Pringwulung, namun pria yang telah ikut membangun beberapa

bangunan penting di Indonesia ini juga ingin mempererat

hubungan dengan mudika di paroki lain, dengan direncanakannya

sebuah event bersama. Ini saya rencanakan salah satunya untuk

menghambat proses kawin campur, penting sekali itu, pungkasnya,

bersemangat. (Mdt)

Page 16: sinyora juli 2011

16 e d i s i juli 2011

PUISI SUAMI ISTRIISTRI:

Kutulis namamu di pasir, tulisan itu tersapu air. Kutulis

namamu di angkasa, tulisan itu tertiup udara. Lalu kutulis

namamu di jantung hatiku, dan aku terkena serangan

jantung!

SUAMI:

Tuhan melihatku kelaparan, lalu Dia menciptakan pizza.

Tuhan melihatku kehausan, lalu Dia menciptakan cola.

Tuhan melihatku dalam kegelapan, lalu Dia menciptakan

cahaya. Tuhan melihatku bebas dari masalah, lalu Dia

menciptakan KAMU.

Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling

mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap

orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal

Allah. (1Yohanes 4:7)

POKOK ANGGUREdo, Bonar, Coky, dan Ucok sedang duduk-duduk

mengobrol.

Edo yang kerja di PLN (Perusahaan Listrik Negara)

menyombongkan dirinya, “Akulah TERANG DUNIA”

Bonar yang kerja di PDAM (Perusahaan Daerah Air

Minum) berkata, “Akulah AIR KEHIDUPAN”

Coky yang kerja di dinas PU (Pekerjaan Umum) tidak

mau kalah, “Akulah JALAN KEBENARAN”

Ucok yang pengangguran, kerjanya cuma mabuk-

mabukan, juga tidak mau kalah.

Sambil mengangkat botol anggurnya, Ucok berteriak,

“Akulah POKOK ANGGUR dan kalian ranting-rantingnya”

Janganlah memuji diri karena esok hari, karena

engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu. (Amsal

27:1)

MESAM-MESEM

Page 17: sinyora juli 2011

17e d i s i juli 2011

EMPAT BIARAWANEmpat orang biarawan diijinkan untuk pergi bermalam minggu oleh

Pastur, namun harus melaporkan hal apa saja yang telah mereka

lakukan. Keesokannya ....

Biarawan 1 : “Pastur semalam saya telah berdosa karena menonton

film, yang tidak sepantasnya di tonton”

Pastur : “Dosamu telah diampuni, karena kamu telah

mengaku, Sekarang pergi dan minumlah air suci!”

Mendengar hal itu si Biarawan 4, yang berada di urutan paling

belakang, tersenyum kecil.

Biarawan 2 : “Pastur, semalam saya berdosa karena saya tidak

hati- hati mengendarai motor sehingga menabrak

seekor anjing dan membunuhnya!”

Pastur : “Dosamu telah diampuni, karena kamu telah

mengaku, Sekarang pergi dan minumlah air suci!”

Biarawan 4, kembali tersenyum, diikuti dengan tertawa “he..he.. he...

he...he...”

Biarawan 3 : “Pastur semalam saya berdosa karena tidak sengaja

melihat tetangga saya sedang mandi”

Pastur : “Dosamu telah diampuni, karena kamu telah

mengaku, Sekarang pergi dan minumlah air suci!”

Biarawan 4 tidak tahan lagi tertawa makin keras, “Hua...ha...ha...”

Pastur : “Mengapa kamu tertawa seperti itu, Apa yang kamu

lakukan semalam?”

Biarawan 4 : “Saya buang air kecil di tempat air suci, Pastur!”

Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan

dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan

hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. (Roma 13:13)

Page 18: sinyora juli 2011

18 e d i s i juli 2011

Kiriman:Ign. Aryono PutrantoJl. STM Pembangunan 8A, Mrican

Page 19: sinyora juli 2011

19e d i s i juli 2011

MLUMPAT ENTUK BERKATSebuah Langkah Transformasi

Ekaristi Kaum Muda (EKM) Minggu, 26 Juni 2011 lalu

sedikit berbeda dengan EKM-EKM yang sebelumnya karena

EKM kali ini untuk pertama kalinya diadakan oleh gabungan

dari beberapa lingkungan yang ada di Gereja St. Yohanes

Rasul Pringwulung. Lingkungan-lingkungan yang beruntung

itu, meliputi Lingkungan St. Clara, Lingkungan St. Fransiskus

Asisi, Lingkungan Theresia Pringgolayan, Lingkungan St.

Maria Assumpta Ngropoh. Lingkungan-lingkungan tersebut

bernaung di Wilayah II Lingkungan St. Patrisius.

Hari Minggu itu juga bertepatan dengan “Perayaan Tubuh

dan Darah Kristus”, sehingga teman-teman yang bertugas

akhirnya mengambil tema TRANSFORMASI setelah melalui

perdebatan yang sangat panjang. Transformasi secara harfiah

mempunyai arti Perubahan. Namun sebenarnya transformasi

itu sendiri adalah sebuah kata yang mewakili banyak makna

dan kejadian di dalam kehidupan nyata.

Asal usul manusia (berdasar atas teori Darwin) yang

semula adalah Pithecanthropus Erectus atau manusia kera

yang berjalan tegak sampai menjadi manusia dengan fisik dan

kecerdasan sempurna seperti sekarang ini merupakan sebuah

bentuk transformasi. Keadaan hidup seorang manusia yang

pada awalnya miskin dan terbuang lalu seiring waktu berjalan

menjelma menjadi seorang yang sukses dan tak berkekurangan

apa-apa secara materi juga merupakan sebuah bentuk lain dari

transformasi.

Akan tetapi satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh

kita, terutama orang muda Katolik adalah bahwa kita tidak bisa

diam begitu saja menunggu transformasi datang atas hidup

dan kehidupan kita, karena jika tidak maka kita justru akan

tergilas di dalamnya.

Ekaristi Kaum Muda (EKM) Minggu, 26 Juni 2011

LIPUTAN

Page 20: sinyora juli 2011

20 e d i s i juli 2011

Dari tema itu kemudian mereka

menemukan sebuah judul untuk EKM

mereka yang sangat menarik, yaitu

“MLUMPAT ENTUK BERKAT” yang

merupakan sebuah ungkapan dalam

bahasa Jawa yang mempunyai arti

Melompat Mendapat Berkat. Dimana

dalam menanggapi perubahan ini kita

tak hanya cukup berjingkat saja, tetapi

harus benar-benar melompat agar bisa

mendapatkan Berkat(sesuatu yang

dituju) dalam hidup. Hal ini juga sejalan

dengan tag line yang sering kita dengar,

“Just Make Your Move”. Ini menandakan

bahwa kita harus mampu berperan aktif.

Harus mampu ‘menjemput bola’ bukan

‘menunggu bola’.

Konsep dekorasi dan acara dibuat

cukup menarik, dengan menyesuaikan

tema, maka terwujud dekorasi yang

erat kaitannya dengan “WAKTU”

sebagai salah satu bentuk transformasi.

Terpampang hiasan yang digantung

berupa jam yang terbuat dari gabus,

tidak hanya itu di persimpangan jalur

jalan umat juga dipasang jam 4 arah.

Dari segi kehidupan, transformasi

diwujudkan melalui gambar tapak

kaki manusia yang ditempel di lantai,

memasuki pintu gerbang yang serba

hitam sebagai penggambaran sebelum

kelahiran, hingga sampai kepada satu

pohon yang berhiaskan benda-benda

akademis yang terletak didekat patung

Bunda Maria.

Inovasi yang dilakukan para kader

muda ini cukup mengesankan, pada

pembukaan misa barisan remaja dengan

pakaian profesi yang “nyleneh” cukup

mampu mengambil perhatian umat.

Prajurit muda tersebut mengantar

perarakan liturgis untuk membuka

Misa sore itu, ditambah semarak

alunan merdu suara anak-anak yang

menyanyikan lagu “Happy Ya Ya Ya” dan

“Dengar Dia Panggil Nama Saya”.

Homili di visualisasikan oleh dua

remaja putri dengan pakaian serba hitam

dengan muka pucat mengumandangkan

puisi “Perubahan” karya Waseenar.

Keduanya berinteraksi dengan umat

dengan berpuisi hingga ke tengah area

duduk umat.

Pada saat persembahan pun

juga tidak kalah menarik, malaikat

putih utusan Tuhan yang menari

menyentuh para manusia di setiap

sudut gereja dengan karakter berbeda,

yang disimbolkan dengan beberapa

warna berbeda. Dan warna-warna itu

bertransformasi menjadi warna putih,

symbol bahwa Sang Suci melingkupi

manusia. Tari-tarian yang ditampilkan

oleh Tya, Alen, Bias, Vita dan Clara

itu menjemput perarakan anak-anak

pembawa lilin dan persembahan.

Para Biarawan-biarawati sebagai

suatu profesi agung yang jangan

sampai terlupa juga ditampilkan

dengan bertugas sebagai tata laksana.

Terdiri dari komunitas Frateran OFM

Papringan, Provinsiliat SCMM Paroki

Nandan serta komunitas para Suster

OSU, PBHK, dan SFD.

Misa yang dipimpin oleh Romo

Yosafat Bintoro, dari Gereja Paroki

Page 21: sinyora juli 2011

21e d i s i juli 2011

St. Mikael Pangkalan AU Yogyakarta

tersebut ditutup secara meriah dengan

perarakan teman-teman muda yang

berpakaian profesi “nyleneh” bersamaan

dengan anak-anak membawa baling-

baling kertas, sebagai tanda siap untuk

terbang keluar mengubah dunia sebagai

laskar Tuhan.

Terdapat hal yang disayangkan,

yaitu sound yang kurang optimal dalam

mendukung acara, terutama terjadi

pada saat pemutaran lagu untuk puisi

dan persembahan, dikarenakan juga

teman-teman penyelenggara EKM

tidak sempat gladi bersih secara total

dan melakukan check sound. Meski

begitu tidak mengurangi keceriaan dan

penyampaian makna Ekaristi. (dea)

Week Enddan OutboundLintas Iman Suster CB

Dalam rangka perayaan syukur 175 tahun Kongregasi Suster Carolus

Borromeus (CB) dan 60 tahun Yayasan Tarakanita, maka sejumlah kegiatan

kemanusian dilakukan untuk mengisi tahun penuh rahmat ini oleh para

Suster CB. Kegiatan yang diselenggarakan lebih berorientasi pada penanaman nilai-

nilai Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan.

Dari sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh panitia perayaan syukur ini, mulai

dari penghijauan, camping bersama lintas iman, dan penyaluran sumbangan bagi

korban Merapi telah dilaksanakan dengan baik. Kegiatan tersebut melibatkan

sejumlah kaum awam untuk bersama-sama memujudkan syukur atas penyertaan

Tuhan bagi banyak orang lewat pelayanan para suster CB.

Page 22: sinyora juli 2011

22 e d i s i juli 2011

Untuk menindak lanjuti dari

berbagai kegiatan ke depan, panitia

Jubelium mengadakan aksi ‘Week end

dan Outbound di Postulat CB Sabtu-

Minggu(4-5/06/11), dengan menngabil

tema Pembentukan dan Pembekalan

Tim Pendamping Week End dan

Outbound yang melibatkan orang muda

dari Komunitas Muslim dan Nasrani di

berbagai universitas yang ada di kota

Yogyakarta. Camping lintas iman ini

merupakan cara tepat untuk menyapa

kaum muda tanpa terhalangi oleh atribut

keyakinan masing-masing.

Menurut Sr. Mariati CB,

selaku pimpinan Postulan dan juga

Penanggungjawab Seksi Promosi,

mengungkapkan tujuan panitia

mengadakan kegiatan ini, bahwa

kongregasi Suster CB ingin berbagi

syukur kepada orang lain atas penyertaan

Tuhan yang luar biasa selama 175 tahun

kongregasi suster CB. Selain itu dengan

kegiatan ini promosi hidup damai dan

terciptanya keutuhan bersama sangat

diharapkan.” Dengan kegiatan ini,

bukan hanya promosi panggilan menjadi

biarawati, melainkan promosi hidup

damai, promosi penghayatan untuk

menghormati pilihan masing-masing”.

Ungkapnya.

Tidak kurang 80 orang muda

dari berbagai kelompok orang muda

PBNU, UIN Sunan Kalijogo, PMII,

STMIK Akakom, kelompok ibu-ibu

muda Fattayat DIY, dan OMK Paroki St.

Yohanes Peringwulung, hadir bersama

para suster yunior, novis dan postulant

pada pertemuan perdana ini. Mereka

antuasias menjawab undangan panitia

untuk hadir dalam kegiatan ini.

Lebih lanjut diungkapkan oleh

Ketua OC Panitia Jubile, Sr. Valentina

CB, mengungkapkan bahwa landasan

penyeleggaraan kegiatan ini atas

dasar keberpihakan kongregasi bagi

orang miskin dan surat himbauan dari

Dewan Pimpinan Umum (DPU) untuk

mengusahakan dialog lintas iman dengan

pendekatan interaktif dan sungguh

menyentuh bagi semua orang. Beliau

menyampaikan kepada peserta bahwa

kegiatan ini, merupakan belarasa, bukan

hanya sekedar seremonial saja melainkan

menanamkan nilai kebersamaan untuk

mampu berbagi.”Dengan kegiatan ini

kita harus mengakui bahwa kita

tidak mungkin sama, melainkan

kita bisa menjadi sesama” tuturnya

disambut tawa hangat para peserta

camping mengamini.

Kegiatan ini merupakan tahap

pertama dari empat ‘week end’, hal

serupa yang diagendakan oleh panitia.

Dan tahap pertama ini dikhususkan

untuk tingkat mahasiswa, sementara

untuk kegiatan tahap berikutnya

kelompok SMA/SMK akan menyusul.

Menurut Sr. Mariati, bahwa hasil dari

pertemuan ini, diharapkan dari para

mahasiswa/i, menjadi pendamping

bagi adik-adik tingkat SMK dan SMA,

kegiatan selanjutnya.

Kesan-kesan dari para peserta

umumnya merespon positif kegiatan

camping ini. Dari penuturan peserta

Page 23: sinyora juli 2011

23e d i s i juli 2011

mengungkapkan bahwa kegiatan ini

sangat positif, membuka wawasan dalam

memahami satu dengan lainnya. Peserta

juga berterima kasih kepada para suster,

telah mengajak dan mempercayakan

mereka untuk terlibat langsung dalam

kegiatan tersebut.

Selama kegiatan dilaksanakan

peserta mendapatkan informasi-

informasi terkini tentang, menyatukan

presepsi, serta agenda pertemuan

bersama. Selain materi tersebut peserta

mengikuti beberapa games, out bound

dan dialog dalam kelompok. Kegiatan ini

ditutup dengan misa kudus oleh Romo

Manuel, SX. [froby]

Page 24: sinyora juli 2011

24 e d i s i juli 2011

Page 25: sinyora juli 2011

25e d i s i juli 2011

Redaksi Sinyora menerima segala bentuk iklan, tulisan, ilustrasi, dan sebagainya, yang berkaitan dengan tema tersebut. Materi bisa dikirim ke sekretariat paroki pada jam kerja.

Alamat RedaksiKomsos Paroki Santo Yohanes Rasul PringwulungJln. Panuluh 337A, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta - 55283Telp. 0274-520235 Website: http://pringwulung.org/E-mail: [email protected]

PelindungRm. Paroki

St. Yohanes Rasul Pringwulung

RedaksiFr. Robby, CMM

Nico TethoolMadith

HermanAan

RisaSaptoTomo

EditorBanon

ArtistikYudi

Iklan & pemasaranMadith

NicoHerman

FotograferOscar Baskoro

media komunikasi paroki st. yohanes rasul pringwulung

galeriE Ka eM

Foto: Oscar

Page 26: sinyora juli 2011

26 e d i s i juli 2011

media komunikasi paroki st. yohanes rasul pringwulung e d i s i juli 2011

EKR: Ikhlas Tenan Po Piye?!?Liputan Penerimaan Komuni Pertama

Orang Muda Bicara tentang Doa & EkaristiLaporan Hari Komunikasi Sosial Sedunia

Tokoh: Untung Sudarmono, STEKM: Mlumpat Entuk Berkat

Week End dan Outbound Lintas Iman Suster CB

http://bit.ly/jNaL8C

Beranda Sinyora edisi digital bulan Mei 2011

kita harus mengakui

bahwa kita tidak mungkin sama, melainkan kita

bisa menjadi sesama