dermaga152 juli 2011

Upload: frans-n-pandjaitan

Post on 03-Apr-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    1/48

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    2/48

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    3/48

    1

    k o m p a s

    S U S U N A ND E W A N R E D A K S I

    Apa kabar pembaca ?Genap 10 (sepuluh) tahun silam, pemisahan pelayanan petikemas di Cabang Tanjung

    Emas dari divisi TPK Pelindo III Cabang Tanjung Emas menjadi unit usaha baru sebagai

    cabang yang terpisah dari cabang Tanjung Emas yang tepatnya didirikan pada 1 Juli

    2001 yang kemudian dikenal dengan sebutan Terminal Petikemas Semarang (TPKS).

    Dalam ulang tahunnya yang ke 10, TPKS memberikan anugerah berupa TPKS Awardkepada para Customer yang dianggap memenuhi troughput tertentu dan kelancaran

    proses keuangan.

    Pada Cabang Pelabuhan lain, diungkap lebih mendalam tentang kendala-kendala

    yang dihadapi Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi dalam pelayanan petikemas,

    adanya potensi Pelabuhan Celukan Bawang sebagai pintu gerbang (gate way)

    perekonomian di Propinsi Bali serta potensi pelayanan curah pasir besi dengan adanya

    peningkatan bongkar muat pasir besi di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap.

    Kiprah anak Perusahaan PT Pelindo III (Persero), dengan upaya PT Berlian Jasa

    Terminal Indonesia (BJTI) dalam melakukan terobosan usaha dan inovasi bisnisnya

    dengan mengantisipasi peningkatan arus barang dengan melakukan penambahan

    peralatan bongkar muat, sedangkan PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) bertepatan

    dengan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, sesuai dengan komitmennya dalam

    menjaga kelestarian lingkungan, kembali menyelenggarakan kegiatan penanamanpohon mangrove di lingkungan kerja TPS, Tanjung Perak.

    Catatan lain, di Denpasar Bali, puluhan pengusaha mikro mitra binaan

    Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) mengikuti Pelatihan Managerial dan

    Pengembangan Usaha bagi pelaku UKM mitra binaan Pelindo III untuk menggali

    kiat-kiat pengusaha sukses dan sharing pengalaman usaha, dengan menggandeng

    akademisi dari Universitas Brawijaya Malang.

    Sebagai negara kepulauan, peran sistem logistik nasional yang kuat

    merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan tiap wilayah dapat

    tumbuh dengan merata. Sistem logistik ditunjang dengan transportasi yang

    memadai dan efisien. Sehingga diperlukan transformasi transportasi menuju

    efisiensi. Sehingga tidak mengherankan Universitas ternama di Surabaya, ITS

    memperkenalkan program studi transportasi laut untuk menjawab tantangan

    transportasi laut. Prodi tersebut mendidik mahasiswa untuk menguasai

    perencanaan dan analisis angkutan laut, multimoda transportasi, kegiatan

    kepelabuhanan, desain konseptual kapal, dan infrastruktur kepelabuhanan

    yang berorientasi internasional dengan demikian akan siap mendukung

    kebutuhan kelautan akan SDM yang berkualitas.

    Kupasan menarik tentang bagaimana mengurai kemacetan akses ke

    pelabuhan, dalam pandangan lain kemacetan lalu lintas dalam suatu kota

    merupakan indikator kegiatan ekonomi suatu daerah yang sedang tumbuh

    dan berkembang, karena pertumbuhan kendaraan sangat pesat (mengikuti

    deret ukur) dan prasarana jalan lambat (mengikuti deret hitung).

    Refleksi Peringatan Isra Miraj bagi Peningkatan Kualitas, Produktifitas

    dan Profesionalisme Insan Pelindo III menjadi tema peringatan Isro Miroj

    dilingkungan PT Pelindo III (Persero) dengan menghadirkan penceramah

    dai sejuta umat, KH Zainuddin MZ. Kesimpulan refleksi Isra Miraj dalam

    peningkatan profesionalisme individu, yakni menempatkan diri sebagaiinsan yang benar-benar membutuhkan Allah, dengan mengerjakan shalat

    sebagai jalan komunikasi dengan sang Khaliq, membuat manusia disiplin,

    rapi dan teliti dengan tameng iman yang semakin kuat. Selain itu, karena

    manusia memerlukan orang lain untuk mencapai kemenangan, maka

    sebaiknya mengusung semangat bersanding, bukan bertanding.

    Akhirnya selamat membaca Majalah Dermaga dan terima kasih.

    Saran dan kritik kami tunggu di [email protected].

    Selamat Membaca

    Pelindung

    Direksi PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)Pengarah

    Achmad Baroto

    Pemimpin Redaksi

    Edi Priyanto

    Redaktur Pelaksana

    Camelia

    Koordinator Liputan & Fotografer

    Wilis Aji Wiranata

    Administrasi

    Anita Setyowati

    Koordinator Distribusi

    Sumantri

    Alamat Redaksi

    Jl. Perak Timur 610 Surabaya 60165 Indonesia

    Telp: +62 (31) 3298631 - 3298637

    Fax : +62 (31) 3295204 ; 3295207

    Telex : +62 (31) 32387 PO BOX : 853

    Surat Ijin Terbit

    Surat Keputusan Menteri Penerangan RI

    NO. 1428/SK/DIRJEN PPG/SIT/1989

    Tanggal 27 Pebruari 1989

    Dicetak Oleh :

    CV. Intergraf Indonesia

    Isi diluar Tanggung Jawab Percetakan

    EDISI 152 I JULI I 2011

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    4/48

    2

    K e m u d i

    19

    KemudiPENGANUGERAHAN TPKS AWARD

    Pada Acara HUT ke-10Terminal Petikemas Semarang (TPKS) _______________ 8

    TrosCABANG CELUKAN BAWANGBUKAN ANAK BAWANG _______________________ 10Pelabuhan Celukan Bawang,berpotensi menjadi gerbang perekonomian Bali

    PanjarwalaMENGUSIR SEPIDARI TANJUNG WANGI _________________________ 13Dengan keunggulan kolam -14 meter LWS, pelabuhan Tanjung Wangimasih terkendala untuk pelayanan petikemas

    PalkaSISTEM LOGISTIK NASIONALCEGAH BIAYA MAHAL _________________________ 16Wapres: Agenda yang mendesak untuk dilaksanakan,adalah membangun sistem logistik nasional

    SuarMENGURAI KEMACETANAKSES KE PELABUHAN ________________________ 26Kemacetan lalu lintas dapatmenjadi indikator kegiatan ekonomisuatu daerah yang sedang tumbuh

    Semaphore

    BANJIRI NEGERI CHINADENGAN PRODUK INDONESIA ! __________________ 28Lewat Inacraft diharap produkunggulan Indonesia bisa ekspansike pasar potensial di China

    Baling-BalingBONGKAR MUAT MENINGKATBJTI TAMBAH ALAT __________________________ 30Mengantisipasi peningkatan arus barang,PT BJTI menambah peralatan berupa empat unit RTG

    BoomADA EMAS HITAMDI TANJUNG INTAN ____________________________ 32

    Dengan peningkatan bongkar muat pasir besi,Tanjung Intan memantapkan diri dalam pelayanan curah

    Teropong ________________________________ 34

    GeladakTEROBOSAN ITS PRODI TRANSPORTASI LAUTPELABUHAN TAK KALUT _______________________ 36Untuk menjawab tantangan kelautan,ITS perkenalkan program studi transportasi laut

    BuritanMENCEGAH ABRASI DENGAN MANGROVISASI _______ 44L

    Posisi TPKS yang terjepit antarapelabuhan Tanjung Perak Tanjung Priok

    justru menjadi pendorong kinerja

    1 JULI 2011 HUT KE-10 TPKS:

    TPKS, MAKIN TUAKIAN BERJAYA

    04

    K a b i n

    MEMICU MITRA BINAANKE USAHA UNGGULAN

    EDISI 152 I JULI I 2011

    Lima puluh Mitra Binaan terpilih dibekali pelatihan

    manajemen lanjutan, menggandeng Universitas Brawijaya

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    5/48

    3

    H a l u a n 22

    Anjunga32J a n g k a r 41

    KETIKA CREW DERMAGANGLURUG KE JAKARTA

    PERINGATAN ISRA MIRAJ:

    PESAN ZAINUDIN MZ:BERSAMA KELOLA ASET

    China dan Taiwan membangun jalur kereta api untuk koridor ekonomi.Bagaimana dengan Indonesia ?

    TRANSFORMASI TRANSPORTASIMENUJU EFISIENSI

    EDISI 152 I JULI I 2011

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    6/48

    4

    kemudi

    EDISI 152 I JULI I 2011

    1 JULI 2011 HUT KE-10 TPKS:

    TPKS, MAKIN TUAKIAN BERJAYA

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    7/48

    5EDISI 152 I JULI I 2011

    Posisi TPKS yang terjepit antarapelabuhan Tanjung Perak Tanjung Priok

    justru menjadi pendorong kinerja

    TERMINAL Peti Kemas Semarang (TPKS) yang saat inimerupakan salah satu dari unit usaha PT Pelabuhan

    Indonesia III (Persero) dengan status Kelas-1, menjadifenomena khas keberhasilan pemisahan usaha

    pelayanan petikemas di tingkat cabang. Hal tersebut samadengan yang terjadi di Tanjung Perak yang melakukan spin-

    off Usaha Terminal Serbaguna (Uster). Bedanya, kalau yangdi Tanjung Perak kemudian diprivatisasi menjadi PT TerminalPetikemas Surabaya (TPS), maka yang di Semarang masihtetap menjadi usaha mandiri.

    Tak ada keinginan untuk juga melakukan privatisasiterhadap TPKS ? Menjawab pertanyaan itu, Direktur Operasi& Teknik Pelindo III Faris Assagaf pernah berucap kepada

    Reporter Dermaga: Pernah muncul wacana seperti itu.Tetapi manajemen menyadari, kalau dagangan kitabelum terlalu signifikan, maka minat pembeli akan rendah.Karenanya, untuk TPKS akan kami lakukan pembenahan danpeningkatan, sampai apabila kondisinya tepat nanti, pasti

    akan ada pihak yang berminat.

    Dukungan HinterlandSejak resmi dikeluarkannya SK Direksi PT Pelabuhan

    Indonesia III (Persero) tentang pemisahan pelayananpetikemas di Cabang Tanjung Emas tahun 2001, layanan

    pengiriman barang dengan petikemas di wilayah pelabuhanSemarang tidak lagi melalui divisi TPK Pelindo III CabangTanjung Emas. Kegiatan pengiriman barang ekspor/impor diProvinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Jogyakarta yangkala itu terus meningkat, mendorong manajemen Pelindo III

    mendirikan unit usaha baru sebagai cabang yang terpisahdari cabang Tanjung Emas. Unit usaha yang didirikan pada1 Juli 2001 inilah yang kemudian dikenal dengan sebutanTPKS.

    Prediksi akan melonjaknya industrialisasi berorientasiekspor di daerah hinterland TPKS pada akhir tahun 90-an

    tidaklah meleset. Provinsi Jawa Tengah dengan produk-produk: furniture dan ukiran (Jepara), batik (Pekalongan),

    jamur (Wonosobo), hasil agro (Tegal, Slawi), makanan olahan/minuman dalam kemasan serta kimia (Kabupaten Smarang),kerajinan (Sukoharjo), merupakan komoditi yang sampai kini

    mendominasi ekspor menggunakan petikemas lewat TPKS.Selain itu, masih ditambah dengan cenderamata, furnitureantik/replika dan garmen dari DIJ.

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    8/48

    6

    kemudi

    EDISI 152 I JULI I 2011

    Selain dari hinterland utama di Jateng/DIJ,komoditas ekspor lewat TPKS juga datang dari

    perbatasan barat Provinsi Jawa Timur (Madiun,Magetan dan Ponorogo) serta perbatasan timurProvinsi Jawa Barat (Cirebon, Kuningan, Ciamis),yang memiliki akses jalan lebih dekat dengan

    Semarang.Kondisi TPKS yang terjepit, justru jadi salah

    satu kekuatan tersendiri. Banyak pemilik barangdari Jatim dan Jabar yang mengapalkan produkmereka lewat TPKS, dengan pertimbanganbahwa biaya handlingnya lebih terjangkaudan pelayanannya lebih efisien karena antrian

    kapal di TPKS tidak terlalu lama dibandingdengan bila mengapalkan lewat Tanjung Perakatau Tanjung Priok ungkap General ManagerTPKS I Putu Ariawan kepada Reporter Dermagayang pertengahan Juni lalu meliput kegiatan di

    Semarang.

    Peningkatan arus barang dari tahun ketahun terjadi seiring dengan munculnya berbagaiindustri dan pertumbuhan ekonomi di JawaTengah. Data grafik arus pengiriman barangyang dilayani TPKS mengalami kenaikan yang

    stabil. Kondisi seperti itu, memicu komitmenperusahaan dalam menerapkan pelayanan

    PRIMA (Professional, Responsif, Inovatif, Modern,dan Akuntable), menjadi pilihan tersendiri

    bagi pengguna jasa.

    Mencapai RekorBulan Apri l in i ter jadi

    peningktan yang signifikan padaarus barang impor. Hal tersebutterpicu oleh masuknya barang

    impor dari Korea. Barang impor yang

    mendominasi adalah produk-produk sepertihandphone dan barang elektronik jelas GMTPKS.

    Dituturkan, dalam dua tahun terakhir iniarus petikemas terjadi dalam kisaran 17.912sampai 22.417 box atau 29.805 sampai 37.763TEUs per bulan dengan rata-rata ekspor

    10.475 box atau 17.286 TEUs dan rata-rataimpor 9.211 box atau 14.757 TEUs. Namunpada April 2011, terjadi peningkatan hingga23.650 box atau 39.241 TEUs dengan jumlahimpor sebesar 11.873 box atau 19.294 TEUs.

    Pencapaian bulan lalu merupakanrekor tersendiri bagi TPKS, karena selama inipengiriman barang tidak pernah mencapai23.000 box, ungkap Putu.

    Selain terjadinya peningkatan dalam aruspetikemas, juga telah terjadi peningkatan

    produktivitas alat dalam melakukan bongkarmuat. Performansi kemampuan peralatan Box/Crane/Hour mencapai 34 B/C/H, atau 100%dari target. Sementara peformansi bongkar/muat Box/Ship/Hour tercapai 50 B/S/H atau

    109% di atas target.

    Pencapaianbulan lalu

    merupakanrekor tersendiri

    bagi TPKS,karena selamaini pengiriman

    barang tidakpernah mencapai

    23.000 box,ungkap Putu.

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    9/48

    7EDISI 152 I JULI I 2011

    Petikemas Impor

    Bulan SHIP

    CALL

    G.T. FULL

    CONTAINER

    EMPTY

    CONTAINER

    TOTAL

    IMPOR

    (s/d Apr 2010)

    s/d Apr2011)

    192

    200

    2.994.252

    2.969.815

    20 40 45

    12.212 16.150 41

    14.567 18.446 62

    20 40 45

    765 5.662 531

    705 4.774 485

    BOX TEUS

    361.361 57.745

    39.039 62.806

    TREND (%) 104.17 99,18 119,28 114,22 0,00 92,16 84,32 91,34 110,40 108,76

    Petikemas Ekspor

    Bulan SHIP

    CALL

    G.T. FULL

    CONTAINER

    EMPTY

    CONTAINER

    TOTAL

    EKSPOR

    TOTAL

    EKS/IMP

    (s/d Apr 10)

    s/d Apr 11)

    192

    200

    2.994.252

    2.969.815

    20 40 45

    11.515 27.170 630

    11.515 28.153 537

    20 40 45

    1.916 169 0

    2.877 532 0

    BOX TEUs

    400.400 69.369

    43.614 72.836

    BOX TEUS

    761.761 127.114

    82.653 135.642

    TREND (%) 104.17 99,18 100,00 103,62 85,24 150,16 314,79 0 105,35 105,00 107,68 106,71

    Tambah Fasilitas & AlatMenyikapi pertumbuhan yang terus

    meningkat, menurut GM TPKS I Putu Ariawan,saat ini sudah terasa perlunya dilakukanpenambahan fasil itas dan peralatan.Rencananya, TPKS akan menambah fasilitas

    dermaga dari yang semula 490 meter, menjadi600 meter, sedangkan penambahan peralatanberupa RTG sebanyak enam unit untukmenunjang pengangkutan peti kemas. Selainitu juga akan ditambah CC sebanyak 3 unit.

    Dengan penambahan fasilitas dermaga

    menjadi 600 meter, nantinya TPKS akanmampu melayani dua unit kapal sekaligus.Sementara itu kalau ada penambahan alat,otomatis CC juga harus ditambah, terangPutu.

    Menurutnya, pengadaan tambahanfasilitas sudah mendapat persetujuandari Direksi Pelindo III, sedangkan untukpenambahan alat tinggal menunngu proses

    sertifikasi. Jelas GM TPKS: Karena harusmenjalani serangkaian tes, maka prosessertifikasi agak memakan lama, yaitu kuranglebih satu tahun, tapi sekarang sudah mulaiproses. Kalau itu semua sudah terealisasi,

    maka TPKS yang usianya semakin tua, akanmampu kian berjaya, yang pada gilirannyaakan mampu memberi kontribusi kepada

    perusahaan dengan lebih signifikan.Dalam perjalanan waktu, TPKS memang

    telah membuktikan kemampuan mencapai

    berbagai prestasi yang menunjukkankehandalan kinerjanya. Di antara sertifikasidan penghargaan yang pernah diterima TPKSantara lain:1. Sertifikasi ISPS Code Compliance

    2. ISO 9001:20 08 untuk Pelayanan JasaTerminal Petikemas

    3. ISO 14001:2004 untuk PerlindunganLingkungan

    4. SMK3 implementasi K-3 di lingkunganperusahaan

    5. Prima Madya 2006 Pelayanan PublikTerminal Petikemas dari Menhub

    6. Prima Madya 2007 Pelayanan PublikTerminal Petikemas dari Menhub

    7. Prima Madya 2010 Pelayanan Publik

    Terminal Petikemas dari Menhub8. Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden

    RI untuk jasa pelayanan publik berkinerjasangat baik tahun 2009

    9. Penghargaan zero-accident tahun 2011.(Kalimas1)

    Dalamperjalananwaktu, TPKSmemang telahmembuktikankemampuanmencapaiberbagaiprestasi yangmenunjukkankehandalankinerjanya

    PERBANDINGAN ARUS PETIKEMAS DI TPKS 2010 2011

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    10/48

    8EDISI 152 I JULI I 2011

    k e m u d i

    Semarang, 7 Juli 2011 malam bertempat

    di Grand Candi Hotel Semarang, TerminalPetikemas Semarang menganugerahkanTPKS award kepada para pelanggannya

    bersamaan dengan ulang tahun ke-10 TPKS.Penghargaan diberikan kepada 2 (dua) kategoripelanggan, yaitu perusahaan pelayaran dan

    perusahaan forwarding.Dengan dilaksanakan acara TPKS Award

    ini, para pelanggan di Terminal PetikemasSemarang dapat melihat peran, kiprah dankeberhasilan perusahaan pelayaran dan

    perusahaan forwarding (EMKL) yang selamaini telah menunjukan kinerja yang baik.Keberhasilan berupa kinerja troughput danterkait dengankelancaran membayar jasapelayanan terminal, hal-hal inilah yang menjadipertimbangan dari Tim penilai TPKS Award

    2010.

    Adapun pengguna jasa yang mendapatkan

    penghargaan dengan kategori perusahaanpelayaran adalah sebagai berikut :

    1. Samudera Indonesia;2. Evergreen Shipping Agency;3. Andal Lautan Niaga.Sedangkan untuk kategori perusahaan

    forwarding (EMKL) penghargaan diberikankepada :

    1. Samudera Selaras;2. Kalisari Putra;3. Masaji Tatanan Laut.

    Realisasi kegiatan bongkar muat tahun2010 di TPKS telah mencapai 384.522 TEUs,dimana telah terjadi peningkatan dari tahunsebelumnya yaitu terealisasi sebesar 356.461TEUs. Sedangkan yang dilakukan oleh TerminalPetikemas Semarang dalam meningkatkan

    pelayanan yakni dengan melakukan investasi

    PENGANUGERAHAN

    TPKS AWARDPada Acara HUT ke-10 Terminal Petikemas Semarang (TPKS)

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    11/48

    9EDISI 152 I JULI I 2011

    infrastruktur dan suprastruktur. Investasiinfrastruktur dengan telah di lakukanpeningkatan kapasitas lapangan penumpukan

    dari 15 Ha menjadi 18 Ha pada tahun 2008-2009, selanjutnya pada tahun 2011 2012berencana menambah kapasitas Container Yard(CY) seluas 3 Ha, jumlah RTG eksisiting 2010

    sebanyak 13 unit, selanjutnya pada tahun 2011ini akan melakukan penambahan RTG sebanyak

    6 unit dan menambah Headtruck dan Chassislagi sebanyak 5 unit. Pada tahun 2013 2014,TPKS juga akan melakukan investasi denganmelakukan penambahan panjang dermaga105 m sehingga total panjangnya menjadi

    600 m agar dapat menampung 3 kapal sandarukuran 180 m dan melakukan penambahanCC (Container Crane) 1 unit lagi sehingga totalmenjadi 6 unit.

    Kecepatan Pelayanan, Ketepatan

    Waktu dan Kesiapan AlatTerminal Petikemas Semarang (TPKS)

    terletak di lokasi strategis ditengah-tengahpulau jawa yang memberikan pelayanan jasapetikemas (container terminal handling) yanghandal, aman, dan terintegrasi antar moda

    serta didukung dengan penggunaan teknologiinformasi yang modern dan di desain untukmemenuhi kebutuhan pengguna jasa.

    TPKS sangat siap terhadap persaingandan kompetisi dengan mengusung spirit

    memberikan pelayanan terbaik kepadapengguna jasa dengan sepenuh hati dan

    dengan kebersamaan meningkatkan pelayananPRIMA, yaitu Professional, Responsif, Inovatif,Modern, dan Akuntable. Komitmen ManajemenTPKS adalah memberikan pelayanan terbaik

    kepada pengguna jasa dengan sepenuh hati.Komitmen tersebut direalisasikan dengan

    KECEPATAN PELAYANAN, KETEPATAN WAKTU, danKESIAPAN ALAT. Komitmen tersebut utamanyabukan bertujuan untuk keuntungan individual,

    melainkan untuk memberikan kontribusiberupa deviden terhadap perekonomian negaratercinta, dengan mengajak seluruh jajaran daninstansi pelayanan yang berada di PelabuhanTanjung Emas yang terkait pelayanan di TPKSuntuk melakukan tindakan reformatif dan

    perubahan paradigma lama.

    Prestasi dan PenghargaanTerminal Petikemas Semarang (TPKS) telah

    berulang kali berprestasi dengan memperoleh

    penghargaan terkait dengan pelayananjasa bong kar muat petikemas diantar anya,mendapatkan penghargaan Prima Madya dariMenteri Perhubungan RI pada tahun 2006, 2007dan 2010, dan yang membanggakan adalah

    diperolehnya Piala Citra Pelayanan Prima dariKementerian Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi yang diserahkan secara

    langsung oleh Presiden RI pada tahun 2008yang lalu.

    Tidak hanya dalam bidang pelayananprima, Terminal Petikemas Semarang (TPKS)

    juga telah me ner apka n bebe rapa st and arinternasional, diantaranya adalah dengan

    mengimplementasikan Sistem ManajemenMutu (ISO 9001:2008), kepedulian lingkunganhidup dengan menerapkan Sistem ManajemenLingkungan (ISO 14001), memberikan jaminankeamanan pada fasilitas pelabuhan dengan

    memperoleh sertifikat comply ISPS Codeserta memberikan jaminan Keselamatan danKesehatan Kerja (K3) dengan diperolehnyasertifikat Bendera Emas SMK3. Dan yang masihhangat adalah Penghargaan Zero Accident

    juga diter ima pada tahun 2011 dari Menteri

    Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada akhir bulanMei 2011.

    Profil TPKSAwalnya, kegiatan bongkar muat petikemas

    di Pelabuhan Tanjung Emas dilakukan secarakonvensional yaitu menjadi satu kesatuandengan bongkar muat barang umum (generalcargo) yang berada di bawah kendali DivisiUsaha Terminal Cabang Pelabuhan Tanjung Emas.Setelah selesainya pembangunan tahap II tahun

    1997, penanganan petikemas memasuki tahappelayanan terminal sendiri yang dikendalikanDivisi Terminal Petikemas Cabang Pelabuhan

    Tanjung Emas (Divisi TPK).Pada tanggal 1 Juli 2001, sebagai langkah

    antisipasi terhadap pertumbuhan angkutanpetikemas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang,yang secara nyata memerlukan pengelolaanyang lebih profesional, manajemen PT PelindoIII (Persero) melakukan pemekaran organisasiPT Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Emas,

    menjadi 2 bagian yaitu pengelolaan TerminalPetikemas secara mandiri di bawah tanggung

    jawab General Manajer Terminal Peti kemasSemarang dan pengelolaan pelabuhan di bawahtanggung jawab General Manajer Pelabuhan

    Tanjung Emas.Terminal Petikemas Semarang (TPKS)

    merupakan cabang yang berdiri sendiri terpisahdari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, sehinggasemua urusan handling petikemas sepenuhnyadilakukan sendiri oleh manajemen Terminal

    Petikemas Semarang. Pada tanggal 1 Juli 2011yang lalu, bertepatan 10 tahun yang lalu TerminalPetikemas Semarang berdiri menjadi TerminalPetikemas yang sangat diminati para pelakuekspor dan impor, khususnya di daerah Jawa

    Tengah dan DIY.

    TerminalPetikemasSemarang (TPKS)telah berulang

    kali berprestasidenganmemperolehpenghargaanterkait denganpelayanan jasabongkar muatpetikemas

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    12/48

    10EDISI 152 I JULI I 2011

    t r o s

    CABANG CELUKAN BAWANG

    BUKAN ANAK BAWANG

    NUANSA sejuk beserta semilir angin sepoi-sepoi ditambah

    garis pantai melengkung membentuk celuk denganpasir yang masih alami menjadi potret tersendiri padaframe pantai di Celukan Bawang. Keadaan oseanografis

    yang dikelilingi palung laut cukup dalam, menjadikan pelabuhanini tidak mudah tersendimitasi.

    Berada di pintu gerbang masuk sebelah utara Bali, Celukan

    Bawang dapat dikatakan cukup strategis sebagai gateway port yang

    menjadi tempat bongkar muat barang bagi kebutuhan daerah.Terdapat beberapa akses transportasi yang menghubungkanpelabuhan ini dengan berbagai daerah yang menjadi pusat-pusatpengembangan di wilayah Bali, yaitu jalur jalan Cekik menuju

    Negara, Jalur Seririt menuju Pupuan, jalur Singaraja menujuBedugul atau Singaraja menuju Kintamani, dan jalur Tejakulamenuju Kubu. Namun dari ke empat jalur ini yang memilikikelaikan jalan dengan truk trailer hanya jalur Cekik karena memilikimedan yang cukup datar.

    Sempat MerosotPelabuhan yang masuk dalam wilayah

    Buleleng memiliki kedalaman perairan yangbervariasi yakni antara 15 m sampai 20 meter.Selama ini aktifitas pelabuhan masih berupa

    bongkar muat komoditas semen, pupuk, kayudan sembilan bahan pokok, dengan dominasisemen bag dari PT Tiga Roda. Tidak dapat

    dipungkiri, dari hasil evaluasi lima tahunan terjadipenurunan yang signifikan sejak tahun 2007, baik

    dari data kunjungan kapal atau arus barang. Ditahun 2007 kunjungan kapal tercatat 369 denganbobot 410.746 GT, di tahun 2008 kunjungan kapalhanya sejumlah 346 unit dengan bobot 398.032GT, angka itu terus mengalami penurunan hinggaditahun 2010 mencapai titik 215 unit kunjungan

    kapat dengan bobot 145.638 GT.

    Pelabuhan Celukan Bawang,berpotensi menjadi gerbang perekonomian Bali

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    13/48

    11EDISI 152 I JULI I 2011

    Arus barang pun mengalami penurunan yakni2007 sebesar 565,745 Ton, 2008 sebesar 528.161ton, 2009 tercatat 528,229 Ton, dan ditahun 2010sebesar 494,006 ton.

    Penurunan aktifitas bongkar muat tersebut

    diakui oleh General Manager PT PelabuhanIndonesia III (Persero) Cabang Celukan Bawang,sebagai imbas dari merosotnya pasokan barangdari Kalimantan. Namun, keadaan ini akan disiasatidengan pendekatan ke sejumlah perusahaan.

    Diantaranya, perusahaan pengeboran lepas pantaiPT. Altus, PT. Bosowa dan pengusaha barangdi kawasan Denpasar. Selain itu, Drs Poniman,MM yang mengaku kerap dipanggil JendralPoniman karena kemiripan namanya dengan

    nama seorang jendral tokoh Angkatan 45 yangpernah menduduki jabatan puncak dilingkunganTNI-AD, mengungkapkan pemanfaatan lahan akan

    ditingkatkan untuk mengoptimalisasi pendapatanperusahaan. Selama ini 50 persen lahan yangmenjadi kewenangan Pelindo Cabang Celukan

    Bawang sudah termanfaatkan. Pengembanganinfrastruktur dan suprastruktur pelabuhan punakan terus ditingkatkan.

    Kapal besar asal China yang mengangkutperalatan pembangunan PLTU pernah labuh disini,

    tetapi tidak berkelanjutan karena masih terganjalperijinan, ujar Poniman.

    Sambut CruisePelabuhan Celukan Bawang terbagi menjadi

    lima zona, yakni zona terminal yang meliputiterminal penumpang, kargo, dan barang curahdengan luas total 491.600 meter persegi, zona

    Port Associated Industries (PAI) seluas 4.500 meterpersegi, zona perkantoran bisnis maritim seluas79.500 meter persegi, zona perikanan dan zona

    pariwisata yang masing-masing memiliki luas39.300.

    Pelabuhan ini mengoperasikan empat unitdermaga yang salah satunya merupakan DermagaUntuk Kepentingan Sendiri (DUKS) yang dikelola

    oleh PT Semen Tonasa sepanjang 72 meter,dermaga perikanan sepanjang 50 meter yangdigunakan kapal-kapal pelra, satu dermaga denganpanjang 58 meter, dan dermaga paling ujungsepanjang 160 meter. Dermaga terahir ini adalah

    dermaga baru yang dibangun pemerintah ProvinsiBali dan Pemkab Buleleng.Dermaga milik Pelindo III sendiri, awalnya

    hanya sepanjang 60 meter. Kemudian dermaga itudisambung oleh pemerintah daerah KabuparenBuleleng, kurang lebih 100 meter. Dermaga baru

    itu akan dioperasikan untuk penerimaan kapal-kapal cruise. Rencananya, Celukan Bawang akankedatangan kapal cruise pada awal tahun 2012mendatang. Untuk pelayanan kapal-kapal pesiar

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    14/48

    12EDISI 152 I JULI I 2011

    t r o s

    salah kalau kami kembangkan Buleleng lewatutara yang merupakan laut terbuka.

    Guyon khas ini, mengacu kepada sulitnya

    akses jalan masuk ke Buleleng. Sebab setelahlewat desa Cekik Kabupaten Jembrana dibarat, hanya terdapat jalur jalan sempit. Bilamasuk dari arah selatan yang penuh tanjakan

    dan tikungan tajam, harus melewati Gitgit,sedang dari arah timur yang hinterlandnya

    belum berkembang harus lebih dulu melewatidesa Culik Kabupaten Karangasem.

    Tetapi, potensi apa yang dimilikikabupaten yang biasa disebut sebagai GumiKebus (Bumi Panas) ini ?

    Unggulan ekonomi Buleleng sejak awalmemang bertumpu pada pertanian, yangselain menjadi daerah penghasil buah-buahan

    jeruk (Tejakula) , rambutan (dataran tinggiSubuk, Sepang), Duren (Pegadungan), kopi(Munduk), vanili, lada dan anggur (Seririt,

    Kalibubuk). Selain itu, Buleleng juga memilikiberbagai obyek wisata unggulan, antara lainresort-area Lovina yang terkenal denganpantai berpasir putih yang menjadi habitatmamallia laut ikan lumba-lumba, air terjun

    bertingkat tiga di Gitgit, lokasi wisata selamdi Pulau Menjangan, museum lontar GedungKirtya, pura tua di Pulaki, dan masih banyaklagi.

    Kesulitan utama untuk pengembanganwisata dan perekonomian Buleleng, hanya

    terletak pada infrastruktur yang untukinvestasinya diperlukan biaya cukup besar.Namun kedepan, kondisi seperti ini akan

    segera dapat diatasi, sejalan dengan rencanapembangunan PLTU sebagai pemasok

    kebutuhan industri penunjang pariwisatayang akan dipusatkan di Bali utara. Untuk itu,Pemkab Buleleng telah menyiapkan lahanseluas 25 hektar sebagai Kawasan Industridi Kerobokan, sekitar tiga kilometer dariPelabuhan Celukan Bawang.

    Kalau rencana Pemprov memindahkankegiatan bongkar muat general cargodan petikemas dari Benoa ke CelukanBawang segera dilaksanakan, maka BaliUtara akan semakin cepat berkembang.

    Apalagi munculnya pemindahan bandarudara internasional dari Ngurah Rai keKubutambahan atau Gerokgak yang sudahditinjau oleh calon investor dari Kuwait juga

    jadi dilaksanakan, maka potensi yang terdapatdi Bali utara akan dapat dikembangkan lebih

    signifikan lagi. Masak Gubernur Bali MadeMangku Pastika yang berasal dari Bondalem diBuleleng tak tergugah hatinya melihat daerahasalnya yang masih tetap tertatih-tatih initutur Bupati Buleleng Bagiada dalam suatu

    perbincangan dengan Dermaga.(NIlam)

    yang rata-rata mempunyai panjang sekitar200-250 meter dengan GRT sekitar 20.000dan draft -8 meter, kondisi kolam CelukanBawang sudah memenuhi syarat terangGM Celukan Bawang pada penerimaan

    kunjungan para wartawan pelabuhan dikantor Cabang Benoa.

    Selama ini, kapal pesiar dari Australiapernah rapat di pelabuhan Celukan Bawang.Kapal tersebut mendapat rekomendasi

    langsung dari dinas pariwisata.Disinggung tentang sistem share

    antara pihak Pelindo III dengan pemerintahse t e mpa t , P o n i ma n me n y a t a k a npemerintah telah menyerahkan hak keloladermaga baru itu kepada Pelindo III.

    Sementara ini Pelindo hanya

    dikenakan biaya pemeliharaan, sedangkanwewenang operasional diserahkankepada kami. Namun sejauh ini belumada perjanjian pembagian share antara

    pemilik dermaga dengan Pelindo IIIselaku operator. Yang jelas, pembangunandermaga tersebut merupakan bukti

    komitmen Pemkab Buleleng dalamupaya memajukan perekonomian daerah,termasuk peluang pelayanan kapal wisata.Semua upaya ini dilakukan dalam rangka

    meningkatkan kinerja Pelabuhan CelukanBawang, agar tak lagi menjadi anakbawang yang perannya sekedar sebagaipelengkap penderita tutur GM Pelindo IIICabang Celukan Bawang Poniman.

    Cukup PotensialSeperti halnya kebanyakan daerah Bali

    lain, Kabupaten Buleleng banyak potensiyang sampai saat ini belum tergarap.Dalam seloroh Bupati Putu Bagiada dengan

    Reporter Dermaga beberapa waktu lalu,orang nomor satu di Bumi Panji Sakti ini

    berucap: Sebenarnya Kabupaten Bulelengmempunyai semua. Tetapi bila sampai saatini belum bisa menyamai kabupaten lain,mungkin karena Buleleng selalu terkendala

    oleh akses masuk. Dari arah barat, sudahdicekik, dari selatan kami kena gigit sedangdari timur bakal kena culik. Karena itu tak

    Data Kunjungan Kapal Pelabuhan Celukan Bawang

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    15/48

    13EDISI 152 I JULI I 2011

    Agaknya karakter sebuah daerah tidak lepasdari apa yang menjadi ciri khas budayanya.

    Mendengar nama Banyuwangi, menggiringingatan pada daerah paling timur pulau

    Jawa. Dataran tinggi dan jajaran gunung-gunungdengan puncak kawah gunung Ijen. Atau pada

    hamparan perkebunan kopi, teh dan cacao eks tanahtenant (orang pribumi yang diwajibkan membayar

    uang sewa tanah yang di klaim milik pemerintah)yang dulu dikuasai Belanda. Atau pada lembahdi bawah gunung Raung yang konon pesonanyamemikat orang Eropa hingga memberikan namakembar dengan sebuah daerah cantik di Scotlandia:

    Gleenmore!Atau, mendengar Banyuwangi teringat pada

    keunikan paduan bumbu kacang berpadu petisdengan aroma kuah soto babat yang membuat orang

    penasaran mencoba ketika mendengarnama Rujak Soto. Memang, Banyuwangi

    menyimpan berbagai potensi. Sepertihalnya tidak terpikir mencampur rujakulek dengan soto, namun makananini mampu menjadi daya tarik serta

    ikonik tersendiri di Bumi Gandrungini. Maka tak salah kalimat yang sering

    beredar, tak ada yang mustahil terjadi diBanyuwangi.

    Tak salah pula jika pada rentangwaktu enam tahun selama masa

    jabatannya sebagai Letnan Gubernur

    Jenderal untuk wilayah Hindia TimurThomas Stamford Raffles pernahmemendam mimpi menjadikan kotaini sebagai pusat perdagangan. Sejak

    panjarwala

    MENGUSIR SEPIDARI TANJUNG WANGIDengan

    keunggulan

    kolam -14 meterLWS, pelabuhan

    TanjungWangi masih

    terkendalauntuk pelayanan

    petikemas

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    16/48

    14

    panjarwala

    EDISI 152 I JULI I 2011

    awal pemerintahannya di tahun 1811,

    Raffles melakukan terobosan awal dengan

    menghapuskan sisitem landeljik stelselyakni sistem sewa sawah pada masa kolonial.Orang pribumi tidak lagi dibatasi dalampenanaman satu jenis tanaman tertentu

    yang kemudian wajib menyerahkan hasilpertaniannya kepada pemerintah, atau takut

    jika ketahuan memilik i perk ebunan kopipribadi. Karena sistem penguasaan tanaholeh pemerintah telah diganti dengan alurkerjasama dimana pemerintahan hanya

    menetapkan sistem regulasinya. Ladang karet,kopi, dan cacao menyemai luas. Berbagaikomoditas perkebunan lain memberikan hasilyang melimpah.

    Hampir Jadi SingapuraSelanjutnya, Raffles yang menjadi

    penguasa Hindia Timur pada tahun 1811

    hingga 1816 mulai melirik potensi padapelabuhan Tanjung Wangi. Pelabuhan inidinilai sangat strategis karena dapat dijadikansalah satu bandar persinggahan kapal-kapal ekspansi menuju Australia. Maka

    pelabuhan di semenanjung Banyuwangi mulaidibangun. Kantor dagang Inggris didirikan diarea lingkungan pelabuhan. Begitu jugadengan markas tentara, dan beberapa kantor

    pemerintahan. Pada masanya, pelabuhan inijuga sudah berfungsi sebagai perl intasan

    kegiatan ekspor. Umumnya, barang-barang

    yang dikirim adalah hasil perkebunan yakni

    kopi, teh, coklat dan buah-buahan. Konon,buah yang menjadi andalan ekspor adalahpisang yang menjadi favorit masyarakatAustralia.

    Pelabuhan Banyuwangi yang menjadipersinggahan kapal-kapal explorasi Inggrisbanyak membawa penumpang dari berbagaibangsa seperti Cina, India, Arab, Melayu, sertaBugis. Ada beberapa diantara penumpangkapal itu yang kemudian menetap dan

    membangun pemukiman. Maka jadilahBanyuwangi kawasan yang multi etnis.

    Namun sayang, impian Raff lesmewujudkan kemegahan pelabuhan

    Banyuwangi harus terhenti. Sebab sesuaidengan Traktat London 1816, Inggris yangmengalami kekalahan perang dengan Perancisdi Waterloo, harus segera mengembalikankawasan Hindia Timur kepada Belandayang merupakan sekutu Perancis. Meski ditahun 1818 ketika Belanda kembali meminta

    wilayah Hindia Timur pelabuhan ini sempatdipertahankan karena dinilai bukan termasukwilayah kekuasaan Belanda, namun Rafflesterpaksa harus merelakan Banyuwangi.Setelah Inggris mendapat kekuasaan

    terhadap Tumasek yang kini dikenal sebagai

    Singgapore, Raffles yang berkedudukandi Malaka segera saja mengembangkan

    pelabuhan tersebut, dalam rangka kebebasanbagi kapal-kapal Inggris yang melakukanpelayaran ke Australia.

    Beralihlah era dimana sistem rodi

    terulang lagi. Pemerintah Belanda kembalimengeksploitasi tenaga pribumi. Warga

    Banyuwangi dipaksa menjadi pekerjadalam pembangunan jalur kereta api danterowongan. Terowongan yang menembus

    Gunung Raung itu merupakan terowonganterpanjang di Asia yang dibangun pada masalalu. Ladang, sawah, dan perkebunan mulaiditinggalkan. Akibatnya, perdagangan hasilperkebunan pun menurun. Pelabuhan yangdimpikan dan nyaris menjadi pusat transaksi

    perdagangan sesuai rencana Rafles yangkemudian diterapkan di Singapura, menjadisepi dari segi pengelolaan.

    Sistem kerja rodi yang lambat launmendarah daging ini mempertebal kabut

    hitam di mata masyarakat Banyuwangi.Mereka tidak lagi dapat melihat potensi alamsekitar. Butuh waktu untuk kembali membuatmasyarakat peka terhadap sejarah jikadulu daerah ini hampir memiliki pelabuhaninternasional. Hingga kelak masyarakat akan

    sadar tidak ada yang mustahil dikembangkandi wilayah Banyuwangi.

    Tanjung Wangi KiniSejak berlakunya Surat Menter i

    Perhubungan No. KM.119/0/Phb.73, tanggal2 Nopember 1973, Pelabuahan TanjungWangi yang merupakan salah satu pelabuhanutama di Banyuwangi ditetapkan sebagaipelabuhan yang terbuka untuk perdaganganumum dalam dan luar negeri/antar negara

    dengan kategori pelabuhan kelas II, dibawahkewenangan pengelolaan PT PelabuhanIndonesia III (Persero). Berdasar KM No.40tahun 1999, Pelabuhan Banyuwangi memilikiluas DLKR 196,50 ha dan sejak berlakunya

    KM No.56 tahun 2002, pemerintah pusatmelimpahkan pengelolaan PelabuhanBanyuwangi Lama yang dikenal sebagaipelabuhan Boom, kepada pemerintah provinsi

    sehingga pelayaran rakyat dapat ditampungdi Pelabuhan Banyuwangi guna membantu

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    17/48

    15EDISI 152 I JULI I 2011

    kinerja operasional Pelabuhan TanjungWangi.

    Sebagai pelabuhan komersial, TanjungWangi mengedepankan upaya baik pelayanan

    jasa dan pemanfaatan fas ili tas . Kegiat anbongkar muat barang diantaranya pupuk

    curah, semen, dan ikan hasil tangkapan.Namun pada lima tahun terahir terjadifluktuasi kegiatan bongkar muat barang

    maupun arus penumpang. Ditahun 2006arus barang berkisar 853.000 ton denganpenumpang 11.855 orang. Kemudian padatahun berikutnya arus barang menurunhingga kisaran 638.000 ton. Namun ditahun2008 kembali meningkat hingga mencapai

    889.459 ton. 2008 menjadi tahun yang cukupgemilang dimana pelabuhan ini berhasilmembukukan laba sebesar Rp.4 milyar.

    Namun penurunan terjadi di duatahun selanjutnya. Penurunan arus barang

    dipengaruhi pasokan pupuk curah dariKalimantan yang juga cenderung menurundua tahun terahir. Hal ini dibenarkan GeneralManager Pelindo III Cabang Tanjung Wangi,disela-sela pemaparannya tentang kondisiumum Pelabuhan Tanjung Wangi di depan

    peserta Tour Orientasi & Penyegaran Wawasanyang diikuti oleh anggota Forum WartawanPelabuhan (Forwapel).

    Pengiriman pupuk dari KalimantanTimur mulai lesu, yang disebabkan terjadinya

    anomali cuaca yang berpengaruh kepadakegiatan pertanian. Sebagai akibat dari

    itu semua, penggunaan pupuk juga mulaiberkurang, akibatnya terjadi penurunankomoditas barang yang dikirim melalui

    Tanjung Wangi, ujar Kosasih. Selama inipengiriman pupuk dan semen memangmendominasi. Tak heran jika pengirimanbarang di tahun kemarin hanya sekitar712.000 ton.

    Meresapi kearifan lokal yang tersirat

    dalam filosofi Rujak Soto, bahwa segala halyang mustahil bisa saja terjadi di TanjungWangi. Meski adanya penurunan laba yangcukup signifikan di tahun 2010 yakni turun

    25% dari tahun 2009, ditahun mendatangKosasih tetap optimis dalam pencapaian laba

    Rp.4,4 miliar seperti yang sudah ditargetkan.Saat ini kami sedang melakukan

    pendekatan terhadap tiga perusahaanpengeboran minyak dan gas bumi yang

    beroperasi di lepas pantai Jawa Timur. Inisebagai alternatif kegiatan pelabuhan. Jika

    aktivitas bongkar muat terus menurun, tentusaja tidak bisa dibiarkan, nanti pelabuhansemakin miskin aktifitas. Sampai saat ini sudah

    ada kontrak dengan PT. Altus yang mulai akanmelakukan kegiatan pengeboran tahun2012, tutur GM Tanjung Wangi.

    Rupanya, optimisme GM Tanjung Wangiuntuk melampaui target laba yang ditetapkandengan menggandeng perusahaan offshore

    (pengeboran lepas pantai) merupakanlangkah yang cukup strategis. Terbukti darilaporan triwulan hinga Mei 2011 laba yangtercapai sudah tercatat Rp.3,34 milyar.

    Peti Kemas MenantiSesuai trafik report, dari data 5 tahun

    sampai 2010 belum tercatat adanya

    pengiriman barang melalui peti kemasyang dilayani dari Pelabuhan TanjungWangi. Padahal rencana pengiriman barangdengan penggunaan peti kemas yang akanmelalui Pelabuhan Tanjung Wangi sempat

    lama diwacanakan. Bahkan peresmian olehpemerintah setempat sampai saat ini tercatattelah terjadi berulangkali, namun tak jugaterjadi langkah yang berkelanjutan.

    Di tahun 2003 pemerintah bekerjasama

    dengan perusahaan nasional dan Managementof Portklang, Malaysia, melakukan peresmianoperasional pelayanan petikemas dari TanjungWangi pada 11 Juni dengan Kapal SegaraMakmur yang meluncur dari Banyuwangimenuju Jakarta. Peresmian kedua dilakukan

    oleh wakil bupati Yusuf Nuris di bulan Februari2007, dengan KM Mentari Sejahtera wakilBupati berangkat dari Banyuwangi menujuSingapore. Di akhir tahun 2010 Gubernur Jatimkembali berencana meresmikan peluncuranperdana pengiriman petikemas melalui

    Pelabuhan Banyuwangi. Namun agaknya,

    usaha ini belum menampakkan hasil yangsesuai harapan.

    Padahal, pengusaha ekspor di sekitarBanyuwangi telah mendesak realisasi

    dibangunnya terminal petikemas di TanjungWangi guna memperlancar kegiatan

    pengiriman barang hasil produksinya. Dilansiroleh beberapa media, ada 35 pengusahaeksportir yang mengharap keberadaanterminal petikemas di lingkungan PelabuhanTanjung Wangi. Pengusaha-pengusahatersebut diantaranya pengusaha dan pengrajin

    meubel dari wilayah Situbondo yang memilikibuyer tetap di luar pulau dan luar negeri.

    Keadaan geografis Pelabuhan TanjungWangi sebenarnya mendukung prospek untukpelayanan petikemas. Dermaga pelabuhan

    ini dinyatakan bebas perawatan akibat dari

    pendangkalan yang ditimbulkan sedimentasi.Kedalaman kolam pun cukup memenuhi,yakni 12-14 LWS. Tapi agaknya lebar dermagamasih kurang proposional untuk pelayananpetikemas.

    Dermaga multipurpose di TanjungWangi hanya selebar 15 meter, sedangkanuntuk pelayanan kapal pengangkut petikemasidealnya lebar dermaga paling tidak 25 meter,lanjut Kosasih.

    Ia mengakui penambahan lebar dermagamembutuhkan investasi biaya yang tidak kecil.Maka, kendala kurang laiknya infrastuktur ini

    harus menjadi catatan wacana pengadaanterminal petikemas mendatang. (kalimas1)

    Keadaan geografisPelabuhan Tanjung

    Wangi sebenarnyamendukung

    prospek untukpelayananpetikemas.

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    18/48

    16EDISI 152 I JULI I 2011

    p a l k a

    PEMERINTAH RI maupun Kamar Dagang &Industri Indonesia (KADIN) mengakui bahwabiaya logistik nasional saat ini masih mahal,hingga pelaku usaha lokal menghadapi

    kesulitan bersaing dalam memasarkan produknya, biladibanding dengan luar negeri.

    Karena itu, pemerintah sangat konsern dalam

    mengawal masalah itu, dan merasa perlu diterbitkannyaaturan sistem logistik nasional (Sislognas) ujar WakilPresiden Budiono beberapa waktu dalam pertemuan

    dengan pengurus Kadin dan Gabungan ImportirNasional Indonesia (GINSI) di Jakarta.

    Wapres bersama Wakil Ketua Umum BidangPerdagangan, Distribusi dan Logistik Kadin NatsirMansyur dan Sekjen GINSI Achmad Ridwan menyatakan

    bahwa ongkos logistik di Indonesia berkisar 30% daribiaya produksi, yang berakibat produk dalam negerisulit bersaing di pasar global. Besaran ongkos tersebut,

    jauh lebih besar dibandi ngkan rasio biaya logist ikdan nilai tambah di Thailand yang sebesar 25% dan

    Korea Selatan yang hanya sebesar 16%. Padahal untukmemacu daya saing di pasar global, menurut merekaharus terjadi rasio serendah mungkin.

    Godog UsulanPada dasarnya, sejak beberapa tahun lalu

    Kementerian Perdagangan serta kementerianterkait telah menyusun cetak biru logistik nasionaluntuk kemudian menyerahkannya kepada MenteriKoordinator Ekuin agar diteruskan kepada Presidenguna mendapat pengesahan. Tetapi blue print logistiknasional yang sedianya ditargetkan ditandatangani

    SISTEMLOGISTIKNASIONALCEGAH BIAYA MAHAL

    Wapres: Agenda yangmendesak untuk dilaksanakan,adalah membangun sistem

    logistik nasional

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    19/48

    17EDISI 152 I JULI I 2011

    Presiden pada akhir 2010 lalu, terpaksa tertunda.Bahkan konsep dasarnya kemudian mendapat revisi

    yang dilakukan bersama KADIN Indonesia sebagaiwadah pebisnis nasional.

    Meskipun pada waktu itu Menteri PerdaganganMari Elka Pangestu telah mengatakan bawa blueprint itu akan ditandatangani presiden akhirtahun lalu sesuai harapan para pelaku bisnis

    sektor logistik dan angkutan laut nasional. Dengankondisi sekarang para pelaku bisnis tersebutterpaksa bersabar hati menunggu tanpa kepastian,sementara itu sistem logistik di Indonesia terusberjalan tanpa dipayungi aturan yang jelas.

    Pernyataan yang mengkritisi terhadap kondisitimbulnya biaya tinggi perekonomian Indonesia,tidak saja disuarakan Wapres, tetapi juga dilontarkanoleh Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Sumber

    Daya Industri & Teknologi Sakri Widhianto sertaAnggotaTetap Bidang Logistik KADIN Indonesia

    Anwar Sata. Menurut mereka, rasio biaya logistikterhadap nilai tambah produk Indonesia masihsekitar 61%.

    Mengingat kondisi seperti itu, pada saatini KADIN Indonesia tengah menggodok usulan

    tentang sistem logistik nasional kepada pemerintah,dengan target agar dalam tahun 2011 ini juga dapatdiselesaikan tutur Anwar Sata.

    Sementara itu, Wapres Budiono yang mengakuibahwa sistem logistik di Indonesia sudah sangattertinggal, berjanji pemerintah akan memperbaiki

    sistem logistik lewat pembentukan tim khusus.Menurutnya, tim logistik ini tak hanya beranggotakankalangan pemerintah tetapi juga melibatkan parapebisnis. Tim ini memiliki bidang tugas yang sangatluas, mulai dari tim arus barang hingga tim jasa.

    Peningkatan PelayananMenanggapi komitmen pemerintah di sektor

    logistik, Natsir Mansur mengatakan untuk mengatasiproblematika jalur logistik nasional KADIN terusberupaya mendorong peningkatan logistik di

    Kawasan Timur Indonesia (KTI) dengan mengusulkan

    agar Pelabuhan Makassar diterapkan menjadipelabuhan pengumpul (hub). Pertimbangannyaadalah agar biaya logistik di KTI bisa lebih murah.

    Menurut penilaian kami, pelabuhan Makassarsangat cocok menjadi hub untuk KTI. Sebabdengan dekatnya pelabuhan pengumpul daritempat penghasil barang, maka biaya logistik

    nasional akan untuk KTI akan dapat terpangkasujar Natsir Mansur.

    Lebih jauh ia mencontohkan tentang tarifangkut petikemas dari Tanjung Priok ke sejumlahpelabuhan di daerah Papua yan sangat tinggi.Selain ke Merauke, tarif angkutan petikemas dariJakarta menuju Jayapura tercatat sampai Rp.12

    juta per TEUs. Sementara itu tarif angkut petikemasdari Jakarta ke Manokwari mencapai Rp.16 jutaper TEUs. Namun sebaliknya tarif pengirimandari ketiga pelabuhan di Papua menuju Jakarta

    justru bisa lebih murah. Seperti dari Jayapura danManokwati menuju Jakarta, masing-masing hanya

    sebesar Rp.9,5 juta dan Rp.15,5 juta per TEUs.Sementara itu menurut Achmad Ridwan,harus dicari jalan terbaik guna meyakinkan caloninvestor untuk berinvestasi membangun industri diKTI. Guna mendorong ke arah sana, maka menjadi

    kewajiban pemerintah untuk juga membanguninfrastruktur seperti pelabuhan laut, jalur angkutandarat maupun bandar udara di sekitar sentraindustri di KTI. Sebab dengan demikian arusmobilitas orang akan lebih lancar. Selain itu, denganadanya pelabuhan yang memadai waktu tunggu

    kapal akan lebih pendek, sedang produktivitasbongkar muat barang di pelabuhan akan dapatlebih ditingkatkan, yang pada gilirannya akan dapat

    memangkas biaya logistik yang harus dikeluarkan.Sebab dengan ketersediaan barang yang didukung

    oleh produktivitas tinggi dalam bongkar muat dipelabuhan, maka Turn Round Time kapal menjadilebih singkat, yang berpengaruh besar terhadapbiaya operasional kapal yang hanya akan mendapathasil usaha bila lebih banyak berlayar, sebaliknyaakan mengeluarkan biaya tinggi manakala kapal

    lebih lama menunggu di pelabuhan.Memberi tanggapan tentang cetak biru

    yang dikerjakan KADIN, Achmad Ridwan berucap:Kami berharap agar konsep yang sedang digodokKADIN bisa cepat selesai untuk kemudian sebelum

    diserahkan kembali ke pemerintah agar difinalisasibersama asosiasi terkait seperti GINSI, INSA, APBMI,GPEI, ALFI dan tentu saja fihak Pelindo sebagaioperator terminal.

    Faktor PenggerakSementara itu dalam kesempatan terpisah

    Ketua Umum KADIN Suryo Bambang Sulistomenengarai bahwa penyebab utama terjadinyabiaya logistik tinggi, adalah belum tersedia ataukurangnya infrastruktur pendukung seperti jalan,

    jembatan dan pelabuhan yang cukup memadai.

    Mengingat kondisiseperti itu, padasaat ini KADINIndonesia tengahmenggodokusulan tentangsistem logistiknasional kepadapemerintah,dengan target agardalam tahun 2011ini juga dapat

    diselesaikan

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    20/48

    18

    P a l k a

    EDISI 152 I JULI I 2011

    Untuk Jawa yang penduduknya sangat padat saja,

    belum tersedia cukup pelabuhan curah. Padahal seharusnyaini banyak dibangun, agar kapal-kapal besar bisa merapatdan membongkar muat barang secara cepat dan efisienkata Bambang.

    Menurut Ketua KADIN, pemerintah harus segera

    merealisasikan rencana untuk memperbaiki sistemlogistik dan koneksifitas rantai pasok nasional supayamasalah-masalah terkait logistik cepat terselesaikan.Apalagi para pelaku usaha telah menyatakan kesiapanmembantu pemerintah memperbaiki sistem logistik dan

    keterhubungan nasional.Persoalannya kini adalah tinggal bagaimana

    pemerintah dan swasta bisa menyelaraskan langkahdalam membuat program terpadu dan menjalankannyaujar Bambang pula.

    Dalam hal ini pemerintah telah menetapkan

    rencana pengembangan sistem logistik nasional yangpengembangannya bertumpu pada enam faktor penggerak,yakni:a. Penetapan komoditas penentub. Pengembangan infrastruktur

    c. Penerapan sistem informasi dan teknologid. Penyedia jasa logistike. Pengembangan SDM bidang logistikf. Penataan dan harmonisasi sistem.

    Selain itu, pemerintah juga telah menyusunkerangka kerja penguatan konektifitas nasional yang

    mengintegrasikan cetak biru sistem logistik nasional, cetakbiru sistem transportasi nasional, pembangunan daerah danpeta jalan pengembangan sistem teknologi informasi.

    Rencana-rencana itu harus segera dilaksanakan,supaya Indonesia siap menghadapi perkembangan logistik

    kawasan dan implementasi komunitas ekonomi ASEANyang akan diberlakukan mulai tahun 2015 mendatangujar Ketua Umum KADIN Indonesia pula.

    Enam KoridorTerkait maraknya perbincangan tentang sistem

    logistik nasional, Deputi Kementerian Koordinator BidangPerekonomian Edy Putra Irawadi dan Wakil menteriPerhubungan Bambang Susantono menyatakan upayameningkatkan daya saing logistik, diperlukan pendekatanyang fokus dan terarah, dengan cara mengintegrasikanpendekatan pengembangan berbasis komoditas unggulan

    melalui enam koridor ekonomi, yang terdiri dari:

    1. Sentra produksi dan pengolahan hasil bumi danlumbung energi nasional yang berpusat di SumateraUtara

    2. Pusat pengolahan dan produksi hasil tambang dan

    lumbung energi nasional di Kalimantan3. Pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian,

    perkebunan & perikanan berpusat di Sulawesi4. Pintu gerbang pariwisata nasional dan pendukung

    pangan nasional di Bali dan Nusa Tenggara

    5. Pendorong industri dan jasa nasional di Jawa6. Pusat pengembangan pangan, perikanan, energi dan

    pertambangan nasional di Papua dan Maluku.

    Bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan,sistem logistik nasional yang kuat merupakan hal yang

    sangat penting untuk memastikan tiap wilayah dapattumbuh dengan merata. Jika dilihat dari sisi rantai pasokglobal, Indonesia memiliki potensi besar dalam memasokhasil Sumber Daya Alam dan produk olahannya keberbagai negara turur Edy Putra Irawadi.

    Wakil Menteri Perhubungan Bambang susantono

    lebih terfokus didalam mencermati demand kereta apibarang di Jawa, yang berpotensi tumbuh 47% setiaptahunnya selama lima tahun kedepan, sedankan diSumatera proyeksi pertumbuhannya berkisar 26%.Jelasnya: Total kereta api barang di jawa diperkirakan

    mencapai 18 juta ton dan di Sumatera 38 juta ton. Bilademand angkutan menggunakan kereta api di Jawa lebihbervariasi kebutuhannya antara lain untuk pengirimantekstil, hasil pertanian dan barang-barang permesinan,maka di Sumatera lebih dibutuhkan untuk angkutanbatubara dan CPO.

    Untuk potensi demand angkutan udara danbandara, dengan jumlah penumpang mencapai 106 jutaorang pada tahun 2010, Indonesia merupakan negara

    paling menjanjikan dalam industri angkutan udara dikawasan ASEAN. Pada tahun 2005-2009 pertumbuhan

    penumpang angkutan udara mencapai rata- rata 7%/tahun. Sesuai dengan target pertumbuhan ekonomi dimasa depan, angka ini diharapkan dapat mencapai lebihdari 9%/tahun.

    Di sektor perhubungan laut, kalau melihat potensidemand pelabuhan, Wakil Menteri Perhubungan

    memproyeksikan analisis untuk angkutan laut danpelabuhan pada Tahun 2030 menyebut Kalimantan akanmemiliki throughput terbesar pada pelabuhan. Arusbarang terbesar dari Kalimantan, akan tetap didominasioleh angkutan batubara, sementara arus lalu lintas

    petikemas masih akan tetap terkonsentrasi di Jawa,sementara distribusi minyak bumi mayoritas akan dikirimdari pelabuhan-pelabuhan di Jawa dan Sumatera.

    Selain itu, pelabuhan di Sumatera juga akanmenangani sebagian besar distribusi CPO, sementaradi Jawa akan diperlukan tambahan 1.139 hektar

    lahan dalam rangka ekspansi pelabuhan. Selain untukpengembangan pelabuhan eksisting, juga diperlukanlahan untuk pembangunan pelabuhan baru yang akandilakukan oleh pemegang ijin Badan Usaha Pelabuhan(BUP) baru yang telah dikeluarkan oleh Kementerian

    Perhubungan.(Nilam)

    Pemerintah

    harus segeramerealisasikanrencana untukmemperbaiki

    sistem logistikdan koneksifitas

    rantai pasoknasional supaya

    masalah-masalah terkait

    logistik cepatterselesaikan.

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    21/48

    19EDISI 152 I JULI I 2011

    KUNCI keberhasilan suatu usaha banyak tergantungpada produktifitas, managerial, dan publikasi. Tigahal itulah yang menjadi titik poin terpenting dalamupaya pengembangan usaha. Produktifitas berkaitan

    dengan barang produksi, kualitas, kuantitas, mutu, sertakeunggulan komoditas. Managerial merupakan tata kelolausaha yang berarti perencanaan, pengelolaan, strategi, danpengembangan. Sedangkan publikasi merupakan saranainformasi supaya produk dikenal dan diminati masyarakat

    demikian paparan yang diutarakan oleh I G. Nyoman Wididana,insinyur agronomi dan wirausahawan berhasil yang lebihdikenal dengan nama beken: Pak Oles.

    Tak mengherankan bila puluhanpengusaha mikro mitra binaan ProgramKemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) PTPelabuhan Indonesia III (Persero) begitu

    antusias menyimak paparan dari pengusahayang sukses melanggengkan produknyahingga manca negara, dengan produk-produk herbal di bawah nama usaha Pak Oles.Kunjungan ke tempat usaha sekaligus rumah

    produksi Pak Oles tersebut, dalam rangkaPelatihan Managerial dan PengembanganUsaha bagi pelaku UKM mitra binaan Pelindo

    k a b i n

    MEMICUMITRA BINAANKE USAHA UNGGULAN

    Lima puluh MitraBinaan terpilih

    dibekali pelatihanmanajemen lanjutan,

    menggandengUniversitas Brawijaya

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    22/48

    20EDISI 152 I JULI I 2011

    k a b i n

    III untuk menggali kiat-kiat pengusahasukses dan sharing pengalaman usaha.

    Peserta pelatihan yang datang dari berbagaikota, merupakan para mitra binaan terpilihyang dikirim dari cabang-cabang Pelindo IIITanjung Perak, Tanjung Emas, Tanjung Intan,Banjarmasin, Benoa, Lembar, Kupang dan

    Sampit. Tak sedikit perjuangan para pelakuusaha ini dalam menguji kegigihan untuksampai pada lokasi pelatihan yakni Pulau

    Dewata. Selain karena jaraknya yang jauh,juga harus menghadapi berbagai kesulitandi perjalanan akibat jadwal angkutan yang

    kadang kurang mendukung kelancaran.

    Branding & InformasiBali sebagai tempat pelatihan menjadi

    pilihan selain karena daerah ini menyimpan

    kekhasan budaya yang unik, di tempat ini pulatumbuh subur industri-industri yang memulaiusahanya dari rintisan kecil kemudian berhasilmengembangkan sayapnya hingga menembuspasar internasional. Ada empat tempat yang

    nantinya menjadi tujuan kita, yakni industri

    obat Pak Oles, pusat handycraf Indah Asri diDenpasar, dan produsen kerajinan perak SunSilver di Gianyar. Diharapkan nantinya parapeserta bisa aktif bertanya untuk menggaliinformasi tentang apa saja tips sukses mereka

    dalam menjalankan bisnis usahanya, tuturProfesor Muslih, koordinator dari lembagaManajemen SDM Brawijaya yang ditunjuk

    Pelindo III sebagai event organizer dalamkegiatan ini.

    Tempat pertama yang menjadi jujukanpeserta PKBL adalah rumah usaha Pak Oles.Di aula lantai III tempat usahanya, sang ownerproduk berbasis bahan organik ini berkenanmengungkap bagaimana menjadikan produk

    berpangsa global. Bagi Pak Oles dalammenjalankan usaha ia bermodal keberanian,kesederhanaan, dan fokus.

    Masalah utamanya adalah bagaimanakita berpikir dalam skala industri denganmembuat banyak dan menjual banyak.

    Prinsipnya bisnis itu membeli dan menjual.Tidak mungkin kita membeli saja, ataumenjual saja, ya lama-lama bisa habis. Makakita harus memikirkan, bagaimana carakita memproduksi dan membangun jalur

    pemasaran secara bersamaan jelas Pak Oles.Lebih lanjut ia menuturkan kekuatan

    pemasaran ada pada branding dan informasi.Menurutnya, barang produksi harus memilikike-khasan yang membedakan barang yangkita produksi dengan produk lain. Bisa dari segi

    kualitas, kemasan, harga, nama atau sebagainya.Buatlah sebuah branding khusus yang melekatpada produk yang akan dipasarkan, itu akanmembuat produk lebih dikenal. Yang keduaadalah ciptakan demand (permintaan) dengan

    menginfokannya. Karena, tak kenal maka takbeli. Informasi tentang produk sangat pentingdalam strategi marketing.

    Jika beriklan mahal, buatlah mediasendiri untuk mempublikasikan usaha. Inilebih menguntungkan, selain mengiklankan

    produk secara langsung anda juga memilikiusaha media. Dan yang tak kalah pentingadalah managemen pengelolaan. Trendbisnis sekarang adalah pengadaan distributor

    mandiri. Itu termasuk strategi jemput bola.Tidak perlu menunggu pesanan dari luar kota,

    sebelum itu distributor kita sudah ada di kotatersebut. Selain itu juga harus dipersiapkanregenerasinya atau next generation, jangansampai usaha yang sudah kita rintis sekiantahun hancur begitu saja karena tidak ada

    yang mengelola terang pengusaha yanggetol mempromosikan produk unggulanlewat Koran Pak Oles dan memiliki tigastasiun radio.

    Dalam kesimpulan yang diberikan PakOles adalah adanya tiga tahapan dalam

    menjalankan usaha minyak berbahan organikyakni:- Prosesing atau mencacah, meramu dan

    mengkomunikasikan;- Proaksis yaitu berkembang dan terus

    melaksanakan;- Mempebaharui dan memberi nilai

    tambah.Ketiga langkah usaha tersebut, oleh Pak

    Oles disebut sebagai: amati, tiru dan inovasi.

    Berbekal Bunga KeringSetelah puas mendengar tips-tips dari

    Pak Oles, peserta pelatihan digiring menujugerai bunga kering Indah Asri. Disebuahpemukiman daerah Batu Jimbar tersebut

    berjajar rapi aneka bunga yang terangkaimengikuti pola-pola tertentu. Baik bunga atauornamen disekelilingnya tidak mengesankanwarna mencolok melainkan lebih dove danbernuansa etnik. Mayoritas berwarna kemasan.Tidak perlu mengganti air untuk menjaga

    kesegaran bunga-bunga dan beragamjeni s tanaman itu. Tak perlu juga kawatirmembuatnya layu. Karena semua jenis bungadan tanaman hias ini sudah dikeringkan.

    Made, pemilik outlet yang diberi nama

    Indah Asri ini merintis usahanya sejak tahun1998. Meski dari latar pendidikan teknik yangsama sekali tak pernah mempelajari senimerangkai bunga tak menyurut niatnya untukmenggeluti bisnis ini. Berawal dari minatsang istri terhadap bunga serta keinginannya

    mengambil dan mengabadikan sesuatu yangada di Bali, ia dan istri mencoba mengeringkanbunga kemudian merangkainya. Biar barangyang terbuang bisa diambil, katanya.

    Made pun menciptakan desain-desain

    tersendiri pada bunga hasil rangkaiannya. Ia

    Masalah utamanya adalah bagaimana kitaberpikir dalam skala industri dengan membuat banyak

    dan menjual banyak. Prinsipnya bisnis itu membeli

    dan menjual. Tidak mungkin kita membeli saja,atau menjual saja, ya lama-lama bisa habis.

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    23/48

    21EDISI 152 I JULI I 2011

    tak pernah merasa puas dalam mendesainrangkaian bunga. Baginya, merangkai bungamengembangkan potensi otak kiri dan otak

    kanan secara bersamaan. Kini sudah puluhandesain rangkaian yang sudah dibuatnya.

    Ia menuturkan awalnya tidak menyangkaapa yang ia lakukan dapat menjadi peluang

    bisnis yang lumayan menguntungkan. Padapertama kali mendapat kesempatan untuk

    melakukan pameran, hasil karyanya mendapattanggapan positif dari konsumen. Makausahanya pun berkembang. Pesanan tidakdatang hanya dari wilayah sekitar Bali.Melainkan bunga keringnya sudah sampai di

    Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Bahkan pernahia diundang untuk mengadakan pameran diFiliphina. Ini menambah kecintaannya dalammengkreasikan bunga kering. Suatu saat sayaingin keliling dunia dengan membawa bungakering, tuturnya.

    K i sa h y a n g d i un g k a pk a n Ma d emenginspirasi peserta pelatihan. Tidak sedikitpeserta yang ingin mengembangkan bisnisserupa setelah kembali ke daerahnya. Susy,salah satu mitra binaan cabang Tanjung Perak

    begitu antusias mencatat jenis zat-zat kimiayang digunakan sebagai bahan pengawetbunga. Nanti saya tanyakan di toko bahankimia di Surabaya, katanya.

    Pembuatan bunga kering memangmenjanjikan profit yang cukup menggiurkan.

    Made mengistilahkan bisnis ini dari barangmurah menjadi bernilai tambah. Bahan-bahanyang dibutuhkan pun tidak sulit untuk dicari,

    tapi memang merangkainya butuh keahliankhusus. Bahan-bahan itu mencarinya sih

    gampang, tapi menginovasinya yang susah,ujar Made menerangkan. Ia mengilustrasikandari bahan seharga 6 ribu setelah berbentukrangkaian, hasilnya bisa dijual dengan harga38 ribu.

    Menerima berbagai penuturan dari

    pengusaha yang sudah sukses membentukusahanya serta menerima berbagai ilmubaru, tentu sangat menyenangkan bagipeserta program kemitraan. Namun taklengkap rasanya, menjejakkan kaki di pulau

    Bali tanpa menikmati makanan dan sajiankhas kebudayaan Bali. Maka pemilik UKM-UKM binaan Pelindo III ini menyempatkandiri untuk mengunjungi Bali Clasic Center(BCC). Pada tengah hari sekaligus bersantapsiang dengan sate lilit dan sup ikan, peserta

    pelatihan disuguhi berbagai kesenian khasBali seperti parade melasti (upacara pensucianlingkungan menjelang hari raya Galungan),ibing bebondresan (tari lucu), topeng lingsir(tari topeng tua), tari pergaulan asal kawasan

    Bali barat joget bumbung dan sebagainya.

    Manajemen LanjutanAcara paling menarik dalam rangka

    pelatihan manajemen lanjutan bagimitra binaan terpilih, adalah pembekalanyang dikemas dalam judul Pelatihan &Benchmarking Peningkatan KompetensiUKM Mitra Binaan Pelindo III Menghadapi

    Persaingan Global. Paparan dan gelaran paradedengkot mazhab kalimat panjang ini, layakmendapat perhatian, karena diberikan olehdua orang bergelar profesor, beberapa doktordan juga mara magister dalam ilmu ekonomiteoritik maupun praktis.

    Kuliah umum pertama di aula HotelWerdha Puri Sanur, diberikan oleh DirekturKeuangan Pelindo III Wahyu Suparyono yangbergelar sarjana ekonomi serta akuntan,tetapi juga dikenal sebagai pendakwah ulung.

    Maka kuliah umum pertama dibawah judulMencari Makna Hidup Dengan Bekerja yang

    bertema: menjadi wiraswasta yang akhlakul

    tidak malah ngemplang dengan tak maumelunasi hutangnya. Berulang kali sayamengatakan di banyak kesempatan, bahwa

    barang siapa yang main-main dengan danaPKBL, akan menanggung dosa ganda. Selainmenanggung konsekuensi tuntutan hukumdi dunia, juga akan menanggung dosa di

    akhirat. Sebab uang yang digulirkan untukPKBL merupakan milik negara yang dengan

    sendirinya adalah milik masyarakat ! ungkapDirkeu Pelindo III.

    Setelah sesi kuliah yang bernada guyonmaton dari Dirkeu, disambung dengan kuliahyang membuat kening berkerut dari Profesor

    DR. Armanu Thoyib dan DR. Kristin, keduanyadari Fakultas Ekonomi dan ManajemenUniversitas Brawijaya Malang, sebagai mitrakerja Pelindo III. Sesuai dengan kompetensimereka, maka selain judul kuliahnya yangtergolong aktual tetapi berat, maka contain

    yang dipaparkan juga lebih berat lagi bagi

    karimah untuk memicu mitra binaan menjadiwiraswasta unggulan, dapat dinilai sangattepat. Inti kuliah Dirkeu antara lain terangkumdalam mutiara hikmah tentang sifat-sifat dasarmanusia yang ingin maju, tetapi seringkali

    terkendala kondisi lingkungannya yangkurang mendukung.

    Yang terpenting bagi pengusaha kecilyang ingin maju adalah harus mampumemotivasi diri, yang didasari oleh amanah.

    Kalau dipercaya mendapat pinjamandari Pelindo III, umpamanya, seharusnyakonsekuen dengan proposal yang diajukan.Kalau dalam pengajuan pinjaman ditulisuntuk mengembangkan usaha kerajinan,semestinya juga digunakan untuk itu, dan

    tidak untuk biaya menunaikan ibadah haji.Ibadahnya sendiri memang bagus, tetapikalau yang digunakan adalah uang pinjamanyang semestinya untuk modal usaha, jadinyamalah tidak amanah. Demikian juga harus

    amanah dalam melunasi pinjaman, dan

    sebagian peserta yang dari CV mereka,terbukti banyak pula yang telah mengenyamperguruan tinggi, di samping ada seorangpeserta sepuh yang berucap: pendidikan sayahanya pas-pasan saja di sekolah pinggir sawah,

    tetapi beliau ternyata menguasai filosofimatang yang berbasis kearifan lokal.

    Setelah tiga hari yang penuh maknabagi mitra binaan, maka acara farewell-partydilaksanakan pada malam hari tanggal 15

    Juni 2011. Pada acara yang lebih longgar ini,dilakukan penganugerahan gelar terpilih untukpara unggulan yang terdiri dari: 1. Penghargaankepada Peserta Paling Kreatif diberikan kepadaIbu Sri Rahayu; 2. Penghargaan sebagai PesertaPaling Aktif diberikan kepada Ibu Mahindar si

    Ratu Keripik dari Lumajang dan penghargaansebagai Peserta Paling Sepuh, yang diberikankepada Haji Karsono pemilik usaha Sabutretdari Cilacap, tetapi domisilinya persis diperbatasan Provinsi Jawa Barat dengan Jawa

    Tengah ! (kalimas1)

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    24/48

    22

    h a l u a n

    EDISI 152 I JULI I 2011

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    25/48

    23EDISI 152 I JULI I 2011

    DALAM rangka mewujudkan dukungan terhadappengembangan akonomi, maka moda transportasikereta api harus segera diwujudkan. Salah satukoridor yang berpotensi dilayani kereta api cepat

    adalah koridor pantai utara Jawa ungkap Wakil MenteriPerhubungan Bambang Susantono, seusai menghadiripertemuan Intelligent Transportation System Asia Pasifikke-19 di Kaoshiung, Taiwan.

    Lebih jauh dikatakan bahwa saat ini China dan Taiwanterlihat serius dalam mengembangkan moda transportsi

    kereta api dengan kecepatan tinggi. Mencermati hal itu,

    sudah sepantasnya bila Indonesia harus mulai menganalisisdampak ekonominya, agar daya saing Indonesia tidak makinketinggalan.

    Menurut Wamenhub, tahun 1978 kota Taipei di utara

    dan Kaoshiung di selatan yang berjarak 345 kilometer yangterhubung oleh jaringan kereta api, harus ditempuh dalamsatu hari perjalanan. Pada tahun 1978-2006, jalan tol telahberhasil mendekatkan jarak tersebut dengan lima jam.Sementara itu sejak tahun 2007 dengan kereta api cepat,

    jarak antara dua kota tersebut hanya perlu ditempuh dalam

    waktu 90 menit atau satu setengah jam saja.

    Argo CahayaBerdasar terwujudnya koneksivitas seperti hal itu, para

    pelaku ekonomi mulai merespons dengan menempatikan

    pusat-pusat ekonomi dan kegiatannya di sepanjang koridoryang terbentuk kata Wamenhub pula.

    Saat ini, di China sedang dibangun jalur kereta apicepat secara besar-besaran. Jalur kereta api terpanjangantara kota Beijing ke Shanghai sepanjang 1.318 kilometerdibangun dengan biaya 221 miliar yuan. Untuk keperluan itu,

    para ekonom dan planolog China sangat meyakini bahwapembentuk koridor ekonomi regional China masa depanadalah melalui koneksivitas angkutan kereta api cepat.

    China dan Taiwan membangunjalur kereta api untuk koridor ekonomi.

    Bagaimana dengan Indonesia ?

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    26/48

    24

    haluan

    EDISI 152 I JULI I 2011

    Dalam kesempatan terpisah, Ketua ForumPerkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia

    (FP-MTI) Djoko Setijowarno mengatakan akan lebihbaik membangun kereta api cepat dibanding denganmembangun jalur jalan tol. Menurutnya, penumpangbisa memanfaatkan naik kereta api cepat, sementara

    angkutan untuk barang dapat memanfaatkan jalurganda kereta eksisting.Kata Djoko: Pemerintah pernah merencanakan

    pembangunan untuk mengoperasikan kereta apiArgo Cahaya yang dengan kemampuan jelajah 300km/per jam, menempuh jarak Jakarta-Surabaya hanyadalam waktu 2,5 jam saja. Sejauh mana realisasi rencana

    tersebut, yang jelas sampai saat ini ketika rencanatelah dibuat lima belas tahun lalu, tetapi belum dapatterwujud juga.

    Sejatinya keberadaan kereta api cepat pernahmewarnai sejarah emas di dunia sepur nusantara.

    Pada era Hindia Belanda, telah dikenal kereta apicepat Jakarta-Bandung dengan nama fluchte vier.

    Yaitu empat rangkaian kereta api yang setiap harimenghubungkan Batavia dengan Parijs van Jawa,dengan jadual yang selain tepat waktu juga dikenalsangat bersih. Yang karena saking bersihnya, kereta

    api ini hanya diperuntukkan bagi warga Eropa, yangdipertegas dengan adanya pengumuman bernadarasialis berbunyi: Verboden voor honden en inlanderyang bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia yangbaik dan benar akan berbunyi: Dilarang bagi anjing

    dan bumiputera.Diperkenalkannya kereta api seri Argo (Bromo,

    Anggrek, Sembrani) di lintas utara yang mampumenempuh jarak Surabaya-Jakarta dalam waktu 9

    jam, juga dimaksud untuk meningkatkan performa KABima di lintas selatan yang menghubungkan dua kota

    tersebut dalam waktu 12 jam.

    Terjadi DisparitasSebenarnya pemerintah telah cukup memahami

    perlunya transformasi di sektor transportasi, yang

    tujuan akhirnya adalah guna menciptakan rantai pasoklogistik nasional yang cukup handal. Namun yang

    jadi soal adalah banyak dan rumitnya masalah yangdihadapi di tiap lini moda transportasi, mulai angkutan

    jalan raya, kereta api, angkutan laut maupun udara,yang selayaknya terpadu dalam sistem transportasi

    nasional.Persoalan besar yang mengganjal upaya

    transformasi sektor transportasi adalah fenomenabahwa Indonesia memiliki luas wilayah yang menyebarmulai dari Merauke sampai ke Sabang, dengan ribuan

    pulau, serta tingkat hunian satu dengan lain wilayahsangat berbeda. Di samping itu, setiap wilayah

    memiliki kemajuan ekonomi yang tidak sama, sertakarakter prasarana jalan, pelabuhan dan bandara

    yang berbeda satu dengan lainnya dalam tingkatkehandalannya.

    Sebagai sekedar gambaran, sering ditemuibahwa prasarana jalan kelas-3 di Pulau Jawa sering

    masih lebih baik dalam daya dukungnya maupunteknologi pengerjaannya, dibanding dengan jalanprovinsi di Kalimantan Tengah atau NTT. Demikianpula pelabuhan kelas 1 di Maluku, belum tentumemiliki sarana pendukung seperti pelabuhankelas-2 Gresik.

    Belum lagi kalau perbandingan ini menyangkut

    daerah hinterland sebagai pendukung atau disparitasekonomi di suatu daerah, seperti yang terjadi di Bali.Meskipun Pulau Dewata memiliki dua pelabuhanumum yang diusahakan. Tetapi akan tidak adil bilamembandingkan keunggulan yang satu dengan

    lainnya. Sebab Pelabuhan Benoa di selatan yangmerupakan gerbang pariwisata dan arus barang

    general cargo, selalu berada dalam posisi sebagaipelabuhan yang telah mampu mencapai labausaha, sedang Celukan Bawang di utara yangmerupakan pelabuhan bongkar utamanya curah

    kering, baru pada tahun 2011 ini diperkirakan akanmampu memberi kontribusi laba bagi PT PelabuhanIndonesia III (Persero).

    Di segmen angkutan darat, kondisinya juga takbanyak berbeda. Apabila di Pulau Jawa dibicarakan

    tentang angkutan penumpang, maka gambaranyang didapat adalah: bis eksekutif charter pariwisata,bis eksekutif antar kota antar provinsi, angkutandalam provinsi dengan jadual tetap atau angkutan

    umum intra/antar wilayah yang padat penumpang.Sedangkan di NTT, jangankan bis eksekutif, untuk

    mencari bis antar kota antar provinsi atau antarkota dalam provinsi dengan jadual tetap saja sudahcukup sulit. Walau mobilitas penduduk di provinsitersebut cukup tinggi, tetapi tingkat ketersediaansarana angkutan maupun kondisi prasarana jalan

    masih sangat rendah.Di segmen angkutan udara, justru Kementerian

    Perhubungan memiliki visi yang cukup maju. Hal inidapat dicermati dari pertumbuhan pembangunanbandar-bandar udara lokal dan keterisian jalurpenerbangan yang dilaksanakan dalam rangka

    kerjasama antara perusahaan penerbangan denganpemerintah daerah setempat. Maka kalau di Jawahanya dikenal jalur-jalur penerbangan antar provinsiseperti Jakarta-Semarang-Surabaya-Lampung dll,di NTT setiap ibukota kabupaten telah terhubung

    oleh jalur penerbangan. Maka untuk saat ini, calonpenumpang dari Kupang tak akan kesulitan terbang

    Pemerintah pernah

    merencanakanpembangunan untuk

    mengoperasikan

    kereta api Argo

    Cahaya yang dengan

    kemampuan jelajah

    300 km/per jam,

    menempuh jarak

    Jakarta-Surabaya

    hanya dalam waktu2,5 jam saja.

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    27/48

    25EDISI 152 I JULI I 2011

    ke kota-kota kecil Bajawa, Larantuka, Ende, Maumere,

    Waingapu, Kalabahi, dll. Tentu saja dalam hal ini jangandulu dilihat dari ukuran besar kecilnya pesawat udarayang tersedia, karena yang diutamakan adalah upayamembuka isolasi terhadap suatu daerah.

    Transformasi TransportasiTerkait dengan kondisi eksisting seperti digambarkan

    di atas, pemerintah telah menyadari diperlukannya

    basis data untuk membenahi sistem transportasi diIndonesia. Tahun 2011 ini akan banyak tantanganyang dihadapi berkaitan dengan sistem transportasi dinegeri ini. Terdapat beberapa hal yang menjadi faktorkerumitan dalam masalah transportasi, antara lain

    jumlah penumpang yang bertambah seperti volume

    penumpang angkutan udara yang mendekati 50 jutapenumpang, kemacetan di moda transportasi darat diperkotaan akibat dari pertambahan populasi kendaraanbermotor, perlunya penataan pelabuhan dan peremajaan

    armada angkutan laut di moda transportasi laut, dll.Tantangan yang segera tampak, meliputi

    penyelenggaraan arus lalu lintas udara, laut dan daratserta kereta api, penyediaan fasilitas terminal danarmada yang handal, dalam rangka mengelola agarseluruh bangsa Indonesia menikmati transportasidengan aman, nyaman dan lancar. Di perkotaan,

    pemerintah mulai melakukan transformasi jenis modaangkutan massal. Berbagai kota di Indonesia mulai ataubahkan telah mendisain sistem transportasi wilayahsesuai dengan karasteristik setempat, termasuk adanyainnovasi dan alternatif alat transportasi.

    Yang paling mencolok adalah munculnya kemauan

    dalam mewujudkan Urban Mass Transit System(UMTS). Untuk yang berbasis jalan raya diarahkan kepenggunaan buslane dan busway seperti yang telahdirintis di Semarang serta Denpasar. Adapun yang

    berbasis rel dapat menggunakan Rapit Rail Transit (RRT),Light Rail Transit (LRT) atau Urban/Duburban Rail Transit(URT) seperti yang sudah diterapkan di Jakarta.

    Anehnya untuk kota raya seperti Surabaya, sampaisaat ini masih terjadi tarik ulur pemilihan alternatifbasis transportasi, yang cenderung lebih memilih basis

    angkutan jalan raya. Konsekuensinya, selain kebijakantambal sulam dengan bentuk pelebaran road frontage,

    juga terjadi ketidakselarasan pilihan antara Pemkot/

    Pemprov/Pemerintah Pusat dalam membangun jalanlayang di tengah kota, yang tampak akan menjadikebijakan yang dipaksakan secara top down. Padahalsistem membangun jalan tol layang di tengah kotasudah dinilai usang di banyak kota-kota dunia, sebab

    selain kurang efektif juga akan muncul dampak masalahsosial yang rentan. Karenanya kota-kota besar diKorea dan Jepang, saat ini mulai beralih pada pilihanlain serta menghapus keberadaan jalan layang tol ditengah kota.

    Dari visi Kementerian Perhubungan yang didukung

    oleh Wakil Presiden, ke depan nanti akan dipilih sistemMass Rapid Transportation (MRT), termasuk dalampenyiapan kereta api cepat yang sudah dimulai denganmembangun rel ganda antara Jakarta-Surabaya, yangdirencanakan akan siap doperasikan tahun 2014.

    Tenggat waktu ini dimaksud sebagai pelengkapdioperasikannya jalan tol trans Jawa antara Merak

    sampai Banyuwangi, sebagai bagian dari Asean Logistic& Transportasion Road-map yang juga ditarget siapoperasi tahun 2014 nanti.

    Persoalan yang masih traumatis sampai saat

    ini adalah kesiapan anggaran pemerintah dalammewujudkan agenda besar yang akan menentukantumbuh kembangnya perekonomian nasional. DenganAPBN yang pas-pasan bagi upaya membangun

    jal an- jal an baru ter masuk rel gan da, pelab uhan

    yang berkualitas, bandara yang cukup baik sertasarana angkutan darat, laut dan udara yang handal,memang diperlukan upaya all out dari seluruhpemangku kepentingan. Termasuk didalamnya

    memberi peluang investor mancanegara maupun lokalagar mau berinvestasi di sektor transportasi. Kepada

    calon investor harus diberi keyakinan bahwa sektortransportasi merupakan bisnis yang prospektif walaumungkin kurang quick yieldings. Yang lebih pentingdari itu adalah dengan memberikan kompensasi yangcukup atraktif, mulai dari tak adanya pungli pada saat

    melakukan penjajakan, hak pengelolaan yang cukuppanjang dan adanya kebijakan menerapkan tax-holidaydan aturan perundang-undangan serta payung hukumyang berfihak kepada pelaku bisnis yang bersifat high-risk, high cost dan high-profit ini (Nilam)

    Persoalan yang

    masih traumatis

    sampai saat ini

    adalah kesiapan

    anggaran

    pemerintah dalammewujudkan

    agenda besar yang

    akan menentukan

    tumbuh

    kembangnya

    perekonomian

    nasional.

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    28/48

    26

    s u a r

    EDISI 152 I JULI I 2011

    KEMACETAN lalu-lintas menjadi pemandangan yangbiasa di kota-kota pada Negara-negara yang sudahmaju pada umumnya, maupun di negara-negarayang sedang berkembang seperti di Indonesia.

    Kota-kota metropolitan seperti Jakarta, Surabaya, Semarang,Makassar, Denpasar dan lainnya yang diwarnai dengan

    cepatnya pertumbuhan penduduk serta populasi kendaraan

    bermotor, seakan tak mampu menghindar dari penyakitumum transportasi tersebut. Lebih-lebih bila dibandingdengan lambatnya penambahan jalur-jalur jalan baru.

    Di samping kendala yang disebut di atas, kesadaran

    masyarakat dalam berlalulintas, juga menjadi salah satufaktor penyebab timbulnya kemacetan. Budaya lebih cepatlebih baik, kurang sabar, saling serobot dan arogansi daripengemudi kendaraan berukuran besar dan ketidakpedulianterhadap faktor keselamatan orang lain, dan bertemunnya

    semua jenis kendaraan di satu titik/ persimpangan jalan,merupakan potensi yang mengakibatkan kemacetan.

    Sangat Merugikan

    Semua kegiatan ekonomi dan kegiatanlainnya, mempunyai kepentingan yang

    bersamaan akan membutuhkan modatransportasi dan akses jalan. Baik itutransportasi umum / pribadi, hal ini akanmenambah volume kendaraan yang berada di

    jalan, khususnya pada jam-jam puncak (peak

    hour) yaitu antara jam 06.30 s.d 09.00 pagi,dimana para karyawan akan pergi berangkatkerja, pelajar dan mahasiswa berangkatmenuntut ilmu, ibu2 berangkat ke pasardan kegiatan lainnya. Sore harinya terjadikemacetan yang sama pada jam pulang kerja

    antara jam 03.30 s/d 18.00 WIB.Secara ekonomis, kemacetan lalulintasini sangat merugikan semua pihak yangberkepentingan. Bagi pemerintah munculpotensi kerugian terhadap pemborosan

    pemakaian bahan bakar, oleh karena bahanbakar di Indonesia masih disubsidi olehnegara dan biaya subsidi nilainya cukupsignifican. Para pengusaha transportasi

    juga mengalami kerugian karena tambahanbahan bakar, jumlah ritnya menjadi sedikit

    MENGURAI KEMACETANAKSES KE PELABUHAN

    Kemacetan lalulintas dapat

    menjadi indikator

    kegiatan ekonomi

    suatu daerah yang

    sedang tumbuh

    Oleh: HARDJONO *)

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    29/48

    27EDISI 152 I JULI I 2011

    berdampak pada perolehan keuntunganmengecil yang bagi pelaku bisns akankehilangan kesempatan mendapatkankeuntungan karena keterlambatan barang

    sampai ke pasar / pembeli, dan masih banyaklagi biaya sosial yang harus ditanggung olehmasyarakat pada umumnya.

    Sebenarnya kemacetan lalulintas tersebutbisa dijadikan sebagai salah satu indicator

    bahwa kegiatan perekonomian suatu daerah

    telah mampu tumbuh dan berkembangmaju dengan perputaran yang cukup tinggi.Namun dalam kondisi seperti ini, manakalaterjadi suatu insiden sedikit saja, misal adatruk tua yang macet atau kejadian lainnya

    dijalan dapat dipastikan kondisi lalu lintasakan terganggu dan lalu lintas menjadimacet, kegiatan ekonomi akan staknasi.Hal ini yang perlu dicarikan solusinya agarkegiatan transportasi bisa berjalan lancar, dan

    dapat mendukung kegiatan ekonomi. Karenatransportasi merupakan urat nadi utamaperekonomian suatu di daerah.

    Pemerintah pada dewasa ini telahcukup memberi perhatian terhadap kondisi

    tranportasi yang ada, khususnya di Jawa Timur.Baik itu Pemerintah Pusat atau PemerintahProvinsi dan Pemerintah Kota telah melakukankebijakan waktu jam kerja, sekolah shopping/pertokoan dengan harapan kepentinganpenggunaan transportasi dan jalan raya bisa

    secara bergantian, tidak ketemu pada waktudan tempat yang sama sehingga kemacetan

    bisa dihindari. Misalnya dengan pengaturanperubahan jam sekolah, ditetapkan lebih

    pagi dari yang semula pada jam 07.15 diubahmenjadi jam 06.30, jam kantor pemerintah

    jam 08,00, kantor swasta/perusahaan /industrijam 08.30, pertokoan/mall dibuka jam 10.00.Hal ini diharapkan semua kepentingan akandapat diakomodasikan dan tidak salingmengganggu.

    Kejar DeadlinePrediksi kedepan bila fenomena seperti

    digambarkan di atas tidak segera diatasi,kondisinya akan semakin parah. Hal tersebutdisebabkan oleh karena pertumbuhan

    kendaraan sangat pesat (mengikutideret ukur) dan prasarana jalan lambat(mengikuti deret hitung). Ditambah lagiterkendala pembebasan tanah dalam rangkapembangunan penambahan jalur jalan, danmasih banyak kendala non teknis lainnya yang

    dapat menghambat laju investasi jalan rayayang baru. Pertumbuhan ekonomi Jatim tahun2010 / 2011 diperkirakan sebesar 6,5% akanmenambah jumlah komoditas export import.Sejalan dengan hal tersebut akan terjadipertumbuhbangkitan lalulintas dari dan ke

    pelabuhan yang akan menambah beban jalanyang ada di kota Surabaya.

    Upaya-upaya yang telah dilakukan yaitudengan mensosialisasikan peraturan lalu lintas,menindak tegas pelanggaran dijalan raya

    tanpa tebang pilih, menyeimbangkan jumlahkendaraan dengan lebar dan panjang jalan,dengan kebijakan mengurangi kendaraantua yang tidak layak dijalan, melebarkan danmenambah panjang jalan dengan membuat

    jalan menjadi satu arah. Bahkan pemerintahmerencanakan penambahan jalan lingkarbarat dan jalan toll tengah kota Surabaya A.Yani s/d Pelabuhan Tanjung Perak denganRencana Anggaran Belanja lebih Rp.9 triliun,

    yang nantinya akan diintegrasikan denganakses jalan yang ada di Surabaya dan jembatanSura-Madu,

    Yang masih perlu mendapatkan perhatianserius dari aparat Pusat dan Daerah, adalahpersimpangan jalan yang ada di Surabaya.

    Khususnya wilayah kota Surabaya utara,yaitu daerah Tanjung Perak yang mempunyaitiga titik persimpangan satu bidang yangrawan terhadap kemacetan dan lokasinya

    relatif berdekatan. Yaitu: bundaran tol depanTPS, bundaran jalan Tanjung Priok dan

    perempatan Jalan Jakarta , yang menjadisimpul dan akses jalan pelabuhan dengan

    daerah hinterland. Kemacetan di simpulini akan selalu terjadi pada jam-jam peakhour, atau pada hari Jumat, tatkala parashipper mengejar deadline & closing time diTerminal Petikemas Surabaya (TPS), terhadapcontainer yang akan dikapalkan ke Singapura,

    agar terkoneksi dengan mother vessel dariSingapura ke Eropa dll.

    Di luar akses langsung ke pelabuhan,masih terdapat simpul-simpul ruas jalanyang berpotensi mengalami kemacetan

    kronis, seperti di persimpangan A. Yanidengan Margorejo, kawasan Wonokromo,persimpangan Raya Darmo-Polisi Istimewa/Diponegoro, Kawasan sekitar Tugu Pahlawan,Pinto Tol Waru, Pintu Tol Kota Satelit, dll. Semuakawasan macet ini, tampaknya tak mempunyai

    kaitan dengan produktivitas pelabuhanTanjung Perak. Tetapi bila masalahnya dikajilebih mendalam, akan diketahui bahwakemacetan yang satu akan punya pengaruhterhadap yang lainnya. Antara lain, terjadinya

    kemacetan di jalan tol pada pagi dan sore hari,akan berpengaruh langsung pada kecepatanangkutan barang dari dan ke hinterland

    pelabuhan. Demikian pula kemacetan di jalanutama poros tengah (A.Yani Wonokromo Raya Darmo Bubutan) akan berakibat

    pada kelancaran angkutan ke Surabaya Utaraumumnya dan Tanjung Perak khususnya.

    Salah satu cara untuk menguraikemacetan yang bisa ditempuh adalahdengan jalan membangun jalan akses jalan

    langsung ke pelabuhan, atau dengan langkahawal membangun jalan layang (flyover) dikawasan-kawasan berpotensi macet tersebut.Untuk ini Surabaya harus belajar banyak dariJakarta yang sambil membangun akses jalan

    ke Tanjung Priok juga membangun jalanlayang di Cawang, Tomang, Cakung, dll.Biayanya ? Bisa ditempuh dengan

    berbagai jalan. Kalau pemerintah merasaterkendala karena keterbatasan anggaran,bisa dengan cara merangkul fihak swasta

    untuk membangun, dengan kompensasipenarikan biaya lintas (toll fee) bagi penggunaflyover tersebut. ***

    *) Penulis mantan pegawai Pelindo III,praktisi & dosen kepelabuhanan

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    30/48

    semaphore

    28EDISI 152 I JULI I 2011

    KENDATI implementasi pasar bebas Asean-China

    merupakan masalah yang cukup menyita perhatiankarena membanjirnya barang-barang asal negeri tiraibambu itu ke Indonesia, tetapi Kementerian Perdagangan

    tengah mencoba jurus membelah langit dengan pedang kayu.Maksudnya, mendorong pelaku usaha dalam negeri untukbalik membanjiri negeri China dengan pelbagai produk-produk

    unggulan negeri ini, utamanya yang berbasis UKM.Langkah ini diawali dengan mengundang para pengusaha

    asal China untuk mengunjungi pameran produk kerajinanterlengkap dan terbesar di Asia Tenggara yang dikemas dalamInacraft ke-13 yang diselenggarakan akhir April 2011 lalu, di Jakarta

    Convention Center.Kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama Asosiasi

    Eksportir & Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) dengan PTMediatama Binarekasi itu menjadi ikon pemasaran produk-produkkreatif unggulan dari 33 provinsi di Indonesia. Sepanjang lima haripameran yang dibuka oleh Wakil Presiden RI ini, telah menampilkan

    kepiawaian para perajin Indonesia dalam menghasilkan berbagaiproduk kerajinan tangan seperti batik, perabotan rumah tangga,perhiasan, mainan, aksesori hingga pernik-pernik lainnya.

    BANJIRI NEGERICHINADENGAN PRODUK

    INDONESIA !

    Lewat Inacraft diharap produkunggulan Indonesia bisa ekspansi

    ke pasar potensial di China

  • 7/28/2019 Dermaga152 JULI 2011

    31/48

    29EDISI 152 I JULI I 2011

    Empati BUMNEvent yang digelar setiap tahun ini, ternyata

    menjadi magnet yang bisa menyedot perhatianpenduduk Jakarta serta kota-kota lain di luar Jawa.Dari sekian banyak hasil kriya yang dipamerkan,sekaligus memberi bukti tentang pencapaianpara seniman kriya beserta pengusahanya dalam

    memanfaatkan teknologi, jaringan kerja, kepeduliankalangan perbankan serta empati dari sekianbanyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalammemanfaatkan dana Corporate Social Responsibility(CSR) serta Program Kemitraan & Bina Lingkungan(PKBL).

    Konsumen mancanegara, akhir-akhir inikembali melirik produk-produk perajinan Indonesia.Pada tahun lalu, ketika kondisi ekonomi masihkurang baik maka kondisi pasar luar negeri sempatmendapat imbas dan ikut kurang bagus. Tetapi

    dengan kian membaiknya kondisi perekonomian,sekaranglah saatnya melakukan sinergi untuk

    menghasilkan produk yang lebih berkualitas,dan para senim