sintesis data hujan stasiun blongkeng

39
 1 Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM 1 SINTETIS DATA STASIUN HUJAN SUB DAS BLONGKENG Alva Kurniawan 1 , M. Alief Khodbah 1 , Arif Tri Nugroho 1 , Tri Apriyono 1 , Qodhan Nahara S.  1 , Aditya W.K.  1  Abstraksi Data stasiun hujan sangat penting dalam analisis kondisis hidrologi suatu daerah aliran sungai (DAS). Sayangnya tidak setiap stasiun hujan mencatat hujan dengan baik sehingga data hujan menjadi tidak lengkap. Metode sintetis data hujan dapat dilakukan untuk membuat data hujan berdasarkan data hujan dari sedikitnya dua stasiun hujan. Berdasarkan data aktual dari dua stasiun hujan maka dapat dibuat data aktual dari stasiun hujan lainnya dengan syarat terdapat data selisih rataan hujan antar stasiun. Metode ini disebut sebagai metode CSRD atau Corrected Synthetic Rainfall Data. Sintesis data dilakukan untuk Sub DAS Bongkeng dimana terdapat 8 stasiun hujan yaitu Hujan Dukun, Stasiun Hujan Selo, Stasiun Hujan Babadan, Stasiun Hujan Srumbung, Stasiun Hujan Muntilan, Stasiun Hujan Salam, Stasiun Hujan Kaliurang, dan Stasiun Hujan Kalibawang. Seri data selisih rataan hujan antar stasiun menggunakan data hujan tahun 1976-1982 dan data aktual dua stasiun hujan menggunakan data hujan tahun 1998-2004. Data hujan yang dihasilkan ternyata memiliki validitas yang tinggi berdasarkan hasil perbandingan antara data sintesis dan data hasil pengukuran langsung. Kata kunci: sintetis, sintesis, data, stasiun, hujan, Blongkeng, CSRD.

Upload: wahyu-yudho

Post on 06-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

data curah hujan

TRANSCRIPT

  • 1Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM 1

    SINTETIS DATA STASIUN HUJAN SUB DAS BLONGKENG

    Alva Kurniawan1, M. Alief Khodbah1, Arif Tri Nugroho1, Tri Apriyono1, Qodhan Nahara S. 1, Aditya W.K. 1

    Abstraksi

    Data stasiun hujan sangat penting dalam analisis kondisis hidrologi suatu daerah aliran sungai (DAS). Sayangnya tidak setiap stasiun hujan mencatat hujan dengan baik sehingga data hujan menjadi tidak lengkap. Metode sintetis data hujan dapat dilakukan untuk membuat data hujan berdasarkan data hujan dari sedikitnya dua stasiun hujan. Berdasarkan data aktual dari dua stasiun hujan maka dapat dibuat data aktual dari stasiun hujan lainnya dengan syarat terdapat data selisih rataan hujan antar stasiun. Metode ini disebut sebagai metode CSRD atau Corrected Synthetic Rainfall Data. Sintesis data dilakukan untuk Sub DAS Bongkeng dimana terdapat 8 stasiun hujan yaitu Hujan Dukun, Stasiun Hujan Selo, Stasiun Hujan Babadan, Stasiun Hujan Srumbung, Stasiun Hujan Muntilan, Stasiun Hujan Salam, Stasiun Hujan Kaliurang, dan Stasiun Hujan Kalibawang. Seri data selisih rataan hujan antar stasiun menggunakan data hujan tahun 1976-1982 dan data aktual dua stasiun hujan menggunakan data hujan tahun 1998-2004. Data hujan yang dihasilkan ternyata memiliki validitas yang tinggi berdasarkan hasil perbandingan antara data sintesis dan data hasil pengukuran langsung.

    Kata kunci: sintetis, sintesis, data, stasiun, hujan, Blongkeng, CSRD.

  • 2

    1. Pendahuluan

    Sub DAS Blongkeng memiliki 8 stasiun hujan terdekat yaitu Stasiun Hujan

    Dukun, Stasiun Hujan Selo, Stasiun Hujan Babadan, Stasiun Hujan Srumbung, Stasiun

    Hujan Muntilan, Stasiun Hujan Salam, Stasiun Hujan Kaliurang, dan Stasiun Hujan

    Kalibawang. Pencatatan data hujan dimulai untuk semua stasiun kecuali stasiun Babadan

    (mengacu pada data yang ada) dimulai pada tahun 1976 dan berakhir pada tahun 1982.

    Data terbaru saat ini hanya terdapat pada dua stasiun hujan yaitu Stasiun Hujan Babadan

    dan Stasiun Hujan Kaliurang yaitu data dari tahun 1998-2004.

    Analisis konsisi hujan di Sub DAS Blongkeng dapat dilakukan dengan baik jika

    Sub DAS Blongkeng memiliki data hujan yang lengkap. Sintetik data hujan dapat

    dilakukan untuk mendapatkan data hujan terbaru dari tiap stasiun hujan di Sub DAS

    Blongkeng dengan menggunakan data hujan terbaru yang ada di Stasiun Hujan Babadan

    dan Stasiun Hujan Kaliurang.

    2. Konsep Dasar dan Asumsi

    WMO (World Meterological Organization) memiliki aturan standar kerapatan

    stasiun hujan sebagai berikut:

    Tipe Wilayah Kisaran norma-norma jaringan

    minimum (luas dalam km2 untuk 1 stasiun)

    Kisaran norma-norma sementara yang diperbolehkan dalam kondisi-

    kondisi yang sulit (luas dalam km2/stasiun)

    Wilayah datar pada zona iklim sedang, mediteran, dan tropika 600 -900 900-3000

    Wilayah bergunung-gunung pada zona iklim sedang, mediteran, dan

    tropika 100-250 250-1000 (pada kondisi yang sulit dapat melebihi 2000)

    Kepulauan-kepulauan pegunungan yang kecil dengan presipitasi yang

    sangat tidak beraturan, jaringan hidrografi sangat rapat

    25 250-1000 (pada kondisi yang sulit dapat melebihi 2000)

    Zona-zona arid dan kutub (tidak termasuk gurun-gurun yang luas) 1500-10000

    Tabel 1.1. Tabel aturan standar kerapatan stasiun hujan menurut WMO (Sumber : Seyhan, 1977).

  • 3

  • 4

    Berdasarkan aturan standar WMO tersebut maka dapat dibuat asumsi bahwa jika

    terdapat dua stasiun hujan, namun salah satu stasiun hujan tidak memiliki data hujan

    untuk kurun waktu tertentu, maka data stasiun hujan yang ada dapat diasumsikan sama

    untuk menggantikan data stasiun hujan yang kosong jika letak stasiun hujan yang tak

    memiliki data terliput dalam area stasiun hujan yang memiliki data menurut standar

    WMO. Sub DAS Blongkeng memiliki stasiun hujan yang memiliki letak yang cukup

    berjauhan namun untuk Stasiun Hujan Babadan dan Selo, letaknya tidak cukup jauh

    sehingga berdasarkan aturan WMO Data Stasiun Hujan Selo akan memiliki nilai yang

    tidak jauh berbeda dengan data Stasiun Babadan bahkan untuk sementara data Stasiun

    Hujan Selo dapat diasumsikan sama dengan Stasiun Babadan.

    Perbedaan tebal hujan dipengaruhi oleh perbedaan elevasi, kondisi topografi, dan

    arah angin. Sub DAS Blongkeng memiliki kondisi topografi yang tak kompleks dan arah

    angin yang relatif searah dimana angin berhembus dari arah tenggara ke barat laut.

    Kondisi topografi yang tak kompleks dan arah angin yang relatif searah menyebabkan

    faktor pengontrol utama perbedaan curah hujan di Sub DAS Blongkeng adalah elevasi

    sehingga faktor selain elevasi dapat diabaikan. Mengacu pada elevasi sebagai faktor

    utama perbedaan tebal hujan, maka saat elevasi memiliki nilai tetap selisih dari data

    hujan masing-masing stasiun terhadap stasiun lainnya cenderung tetap.

    Sub DAS Blongkeng memiliki liputan area yang relatif sempit dan topografi yang

    tak kompleks sehingga iklim Sub DAS Blongkeng akan cenderung seragam. Walaupun

    perubahan iklim saat ini terjadi namun untuk jangka waktu yang pendek (kurang dari

    ratusan tahun) perubahan iklim hanya memiliki pengaruh yang kecil terhadap perbedaan

    curah hujan sehingga faktor perubahan iklim dapat diabaikan.

    Sintetik data stasiun hujan dengan asumsi-asumsi diatas hanya dapat dilakukan

    untuk suatu area yang memiliki kondisi topografi yang tidak kompleks, kondisi iklim

    yang relatif homogen, arah angin yang relatif sama, terdapat sedikitnya dua data stasiun

    hujan aktual, terdapat seri data hujan untuk seluruh stasiun yang akan dilakukan sintetik

    data dalam kurun waktu tertentu dan sama, serta data hujan yang ada merupakan data

    stasiun hujan yang panjang dan setidaknya lebih dari lima tahun. Data stasiun hujan yang

    aktual digunakan untuk membuat data stasiun hujan di stasiun-stasiun hujan lain dalam

  • 5

    kurun waktu yang sama dengan data aktual. Untuk menciptakan data aktual dari stasiun-

    stasiun hujan tersebut, data rataan selisih antar stasiun hujan untuk kurun waktu tertentu

    harus dimiliki terlebih dahulu. Jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi maka hasil dari

    sintetik data hujan akan cenderung memiliki nilai deviasi yang sangat besar.

    3. Sintetik Data Hujan Stasiun Hujan Selo

    Posisi Stasiun Hujan Selo terliput dalam area Stasiun Hujan Babadan berdasarkan

    standar WMO, namun terdapat perbedaan elevasi stasiun hujan Babadan dan Selo yaitu

    sebesar 225 m dimana Stasiun Hujan Babadan memiliki elevasi 1275 m dpal sedangkan

    Stasiun Hujan Selo memiliki elevasi 1500 m dpal. Stasiun Hujan Babadan memiliki data

    hujan tahun 1998 hingga 2004 sedangkan Stasiun Hujan Selo tidak. Mengacu pada

    standar WMO maka Stasiun Hujan Selo dapat menggunakan data yang sama dengan

    Stasiun Hujan Babadan namun faktor perbedaan hujan akibat perbedaan elevasi berlaku

    sehingga data Stasiun Hujan Babadan yang digunakan untuk Stasiun Hujan Selo tidak

    dapat dipakai begitu saja namun harus dikoreksi dahulu.

    Koreksi data Stasiun Hujan Selo yang menggunakan data Stasiun Hujan Babadan

    dilakukan dengan membuat data sintetik stasiun hujan di Sub DAS Blongkeng yang

    memiliki data dalam cakupan tahun yang sama yaitu tahun 1998-2004. Stasiun hujan

    yang memiliki data tersebut di Sub DAS blongkeng hanyalah Stasiun Hujan Kaliurang

    sehingga data sintetik stasiun hujan yang dibuat adalah data Stasiun Hujan Kaliurang.

    Hasil dari data sintetik kemudian di korelasikan dengan data asli hasil pengukuran. Akan

    terdapat deviasi data sintetik dan data hasil pengukuran langsung. Deviasi tersebut dapat

    dinyatakan dengan variabel . Nilai deviasi tersebut dapat digunakan untuk faktor koreksi

    data Stasiun Hujan Selo sintetik sehingga data Stasiun Hujan Selo sintetik dengan nilai

    yang mendekati nilai sebenarnya dapat diperoleh. Metode ini disebut sebagai metode

    Corrected Synthetic Rainfall Data (CSRD).

    Langkah awal yang digunakan adalah menentukan kriteria tipe wilayah di Sub

    DAS Blongkeng. Berdasarkan kriteria WMO, wilayah Sub DAS Blongkeng yang berada

    pada Pulau Jawa termasuk dalam kategori wilayah bergunung-gunung sehingga luas

    cakupan satu stasiun hujan berkisar antara 100-250 km2. Jarak Stasiun Hujan Babadan

  • 6

    dan Stasiun Hujan Selo adalah 2.74 km. Perhitungan radius cakupan areal Stasiun Hujan

    Babadan berdasarkan pada standar WMO adalah:

    Batas Bawah (r1):

    A r2

    100 3.14r2

    r2

    .

    r2 .

    r 5.64km

    Batas Atas (r2):

    A r2

    250 3.14r2

    r2

    .

    r2 .

    r 8.92km

    Jarak (d) Stasiun Hujan Selo yang hanya 2.74 km dari Stasiun Hujan Babadan

    menyebabkan Stasiun Hujan Selo tercakup dalam Stasiun Hujan Babadan karena nilai d <

    r1 < r2. Batas bawah (r1) dan batas atas (r2) merupakan jarak maksimum suatu stasiun

    hujan terhadap stasiun hujan yang dihitung radiusnya, jika dalam kondisi yang benar-

    benar terpaksa r1 tak dapat terpenuhi (d > r1) maka r2 dapat digunakan (r1

  • 7

    Data hujan Stasiun Hujan Selo diasumsikan sama dengan data hujan hasil

    pengukuran langsung (Dp) Stasiun Hujan Babadan. Asumsi tersebut sementara

    mengabaikan faktor elevasi yang memiliki selisih 225 m untuk mendapatkan data hujan

    sintetik belum terkoreksi (Dps/f). Dps/f adalah data hujan yang dikorelasi kebenarannya

    dengan data hujan hasil pengukuran langsung. Data hujan Stasiun Hujan Babadan tahun

    1998-2004 disajikan dalam tabel 2.1.

    Dps/f dari Stasiun Hujan Selo kemudian digunakan untuk membuat data hujan

    sintesis belum terkoreksi (Dps/f) Stasiun Hujan Kaliurang untuk dikoreksi kebenarannya

    terhadap data hujan hasil pengukuran langsung. Deviasi data sintesis Stasiun Hujan

    Kaliurang dan data hasil pengukuran langsung Stasiun Hujan Kaliurang menunjukkan

    ketidak-tepatan data Stasiun Hujan Selo sehingga data Stasiun Hujan Kalirang hasil

    sintesis dari Stasiun Hujan Selo tidak mendekati data hasil pengukuran langsung dimana

    diasumsikan selisih curah hujan tahunan antar stasiun hujan cenderung tetap. Nilai

    deviasi dapat digunakan untuk memberikan koreksi data Stasiun Hujan Selo yang

    merupakan data sebenarnya sehingga data sintesis Stasiun Hujan Kaliurang yang

    dihasilkan dari data Stasiun Hujan Selo mendekati data hasil pengukuran langsung yang

    berarti data Stasiun Hujan Selo memiliki tingkat keakuratan yang mendekati data

    pengukuran langsung dengan asumsi selisih hujan rata-rata tiap stasiun hujan cenderung

    tetap.

    Sintesis data dilakukan dengan menggunakan asumsi bahwa perbedaan tebal

    hujan dipengaruhi oleh kondisi elevasi sehingga saat kondisi elevasi statis, selisih hujan

    antar stasiun cenderung sama setiap tahun. Selisih data hujan (S) Stasiun Hujan Selo dan

    Stasiun Hujan Kaliurang dihitung berdasarkan data hujan tahun 1976-1982. Data Stasiun

    Hujan Selo, Stasiun Hujan Kaliurang, dan selisih kedua data tersaji dalam tabel 2.2, tabel

    2.3, dan tabel 2.4. Perhitungan selisih data hujan bulanan dapat diformulasikan sebagai

    berikut:

    Sixy DpixDpiy,atau

    Siyx DpiyDpix

  • 8

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Total

    1998 364 507 455 237 95 196 168 6 87 405 411 601 3532

    1999 468 570 444 454 148 66 14 56 8 182 404 550 3364

    2000 518 472 456 496 76 31 0 34 25 309 402 192 3011

    2001 366 391 552 338 102 123 26 3 20 352 451 276 3000

    2002 418 426 352 94 71 17 4 0 0 10 188 418 1998

    2003 480 389 354 50 134 53 0 0 7 293 371 341 2472

    2004 310 359 410 103 95 5 87 0 16 8 342 374 2109

    Rataan 418 445 432 253 103 70 43 14 23 223 367 393 2784

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Total

    1976 325 242 411 210 14 4 8 31 79 140 259 158 1881

    1977 203 391 335 174 89 218 0 5 19 11 101 274 1820

    1978 370 406 332 215 113 245 234 179 31 166 258 262 2811

    1979 470 504 464 351 315 58 129 11 40 72 136 232 2782

    1980 488 233 188 484 138 18 23 142 50 128 155 394 2441

    1981 524 433 257 231 222 163 23 64 287 288 406 220 3118

    1982 851 388 399 307 7 2 10 0 4 43 189 52 2252

    Rataan 462 371 341 282 128 101 61 62 73 121 215 227 2444

    Tabel 2.1. Tebal hujan bulanan Stasiun Hujan Babadan selama 1998-2008 (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 2.2. Tebal hujan bulanan Stasiun Hujan Selo selama 1976-1982 (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 9

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Total

    1976 376 263 498 212 5 22 3 16 28 227 476 361 2487

    1977 91 445 571 322 51 78 0 0 26 0 26 367 1977

    1978 609 522 625 154 336 477 217 257 133 310 301 821 4762

    1979 517 345 462 498 574 81 43 202 51 99 420 493 3785

    1980 377 466 556 432 25 0 37 67 36 334 381 518 3229

    1981 419 318 504 121 304 156 158 59 264 284 403 427 3417

    1982 953 383 398 372 2 0 11 0 4 36 185 502 2846

    Rataan 477 392 516 302 185 116 67 86 77 184 313 498 3215

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Total

    1976 51 21 87 2 9 18 5 15 51 87 217 203 606

    1977 112 54 236 148 38 140 0 5 7 11 75 93 157

    1978 239 116 293 61 223 232 17 78 102 144 43 559 1951

    1979 47 159 2 147 259 23 86 191 11 27 284 261 1003

    1980 111 233 368 52 113 18 14 75 14 206 226 124 788

    1981 105 115 247 110 82 7 135 5 23 4 3 207 299

    1982 102 5 1 65 5 2 1 0 0 7 4 450 594

    Rataan 16 21 175 20 57 15 6 24 5 63 98 271 771

    Tabel 2.3. Tebal hujan bulanan Stasiun Hujan Kaliurang selama 1976-1982 (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 2.4. Selisih Tebal hujan bulanan Stasiun Hujan Kaliurang terhadap Stasiun Hujan Selo selama 1976-1982 (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 10

    Six-y merupakan selisih data hujan bulan i (pada tahun yang sama) di stasiun x terhadap

    stasiun y. Siy-x merupakan selisih data hujan bulan i (pada tahun yang sama) di stasiun y

    terhadap stasiun x. Dpix adalah data hujan hasil pengukuran di stasiun x pada bulan i

    sedangkan Dpiy adalah data hujan hasil pengukuran di stasiun y pada bulan i. Hasil

    perhitungan selisih antar stasiun kemudian dirata-rata sehingga memberikan hasil rataan

    selisih antar stasiun bulanan (i). Perhitungan rataan antar stasiun dapat diformulasikan

    sebagai berikut:

    ixy

    atau,

    iyx

    i xy adalah data rataan selisih curah hujan bulan i antara stasiun x dan y. (Six-y)

    merupakan jumlah total selisih bulan i di tiap tahun pada seri data hujan yang ada.

    merupakan jangkauan data yang tersedia (misal data 1976-1982, maka = 7 tahun).

    Berdasarkan formulasi diatas maka sintesis data stasiun hujan y dari data stasiun hujan x

    yang belum terkoreksi dapat diformulasikan sebagai berikut:

    Dps/fiy Dps/fixiyx

    Dps/fiy Dps/fix

    Jika:

    Dpiy Dpix,

    maka:

    iyx 0,

  • 11

    Jika:

    Dps/fiy 0,

    karena curah hujan tidak mungkin bernilai negatif, maka:

    Dps/fiy 0.

    Dps/fiy adalah data stasiun hujan belum terkoreksi untuk bulan i di stasiun y yang

    dihasilkan dari penjumlahan rataan selisih data bulan i antara stasiun y dan stasiun x

    dengan data sintetis belum terkoreksi stasiun hujan x untuk bulan i (Dps/fix). Hasil

    sintesis data Stasiun Hujan Kaliurang berdasarkan nilai selisih bulanan Stasiun Hujan

    Kaliurang terhadap Stasiun Hujan Selo tersaji dalam tabel 2.6.

    Dps/f Stasiun Hujan Kaliurang merupakan Dps/fy hasil dari penjumlahan rataan

    selisih data hujan pengukuran langsung Stasiun Hujan Kaliurang terhadap Stasiun Hujan

    Selo (yx ) dan Dps/f Stasiun Hujan Selo (Dps/fx). DPs/f Stasiun Hujan Kaliurang

    (Dps/fy ) kemudian dibandingkan dengan data hasil pengukuran langsung Stasiun Hujan

    Kaliurang (Dpy, tabel 2.5.) seperti tampak pada grafik 1.1 (nilai yang dibandingkan

    merupakan nilai rataan). Berdasarkan grafik 1.1., terdapat deviasi data hujan sintetik dan

    data hujan hasil pengukuran langsung yang sangat besar pada bulan Januari, Februari,

    Maret, November, dan Desember. Perhitungan nilai deviasi tiap bulan (i) dihitung untuk

    mendapatkan nilai koreksi bulanan (i) dari data sintetik yang telah dibuat. Perhitungan

    nilai deviasi dilakukan dengan menggunakan formulasi berikut:

    i

    .

    (Dps/fiy) merupakan jumlah total presipitasi bulan i tiap tahun data hujan sintesis

    yang dibuat dari data hujan sintesis (contohnya Data hujan sintetis Stasiun Hujan Kaliu-

  • 12

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Total

    1998 472 1267 669 320 204 307 140 68 146 726 497 317 5133

    1999 436 515 234 314 192 51 28 10 19 141 635 480 3055

    2000 696 510 483 532 62 33 16 85 33 408 819 420 4097

    2001 385 236 494 212 128 52 112 1 44 504 626 115 2909

    2002 720 430 267 256 155 4 6 0 1 7 463 726 3035

    2003 534 675 498 140 139 12 0 0 23 318 651 379 3369

    2004 678 202 311 136 207 9 36 0 26 55 745 702 3107

    Rataan 560 548 422 273 155 67 48 23 42 308 634 448 3529

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Total

    1998 380 528 630 257 152 211 174 30 92 468 509 872 4303

    1999 484 591 619 474 205 81 20 80 13 245 502 821 4135

    2000 534 493 631 516 133 46 6 58 30 372 500 463 3782

    2001 382 412 727 358 159 138 32 27 25 415 549 547 3771

    2002 434 447 527 114 128 32 10 24 5 73 286 689 2769

    2003 496 410 529 70 191 68 6 24 12 356 469 612 3243

    2004 326 380 585 123 152 20 93 24 21 71 440 645 2880

    Rataan 434 466 607 273 160 85 49 38 28 286 465 664 3555

    Tabel 2.5. Data hujan hasil pengukuran di Stasiun Hujan Kaliurang tahun 1998-2004 (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 2.6. Data hujan sintesis Stasiun Hujan Kaliurang dari data hujan sintesis belum terkoreksi Stasiun Hujan Selo tahun 1998-2004 (dalam mm pembulatan hingga 0

    angka di belakang koma).

  • 13

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    560 548 422 273 155 67 48 23 42 308 634 448

    434 466 607 273 160 85 49 38 28 286 465 664

    127 82 185 0 5 18 0 15 14 23 168 216

    Grafik 1.1. Grafik perbandingan data hujan sintetik belum terkoreksi dan data hujan hasil pengukuran langsung di Stasiun Hujan Kaliurang.

    Tabel 2.7. Tabel nilai deviasi dari data hujan sintetik belum terkoreksi dan data hujan hasil pengukuran langsung di Stasiun Hujan Kaliurang (dalam mm

    pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    R

    a

    t

    a

    a

    n

    T

    e

    b

    a

    l

    H

    u

    j

    a

    n

    (

    m

    m

    )

    Bulan

    GrafikPerbandinganDataHujanStasiunKaliurang

    DataPengukuran

    DataSintetik

  • 14

    rang yang disintesis dari data hujan sintetis Stasiun Hujan Selo). Misalkan i adalah

    Januari, cakupan temporal data sintetis (sfy) adalah 7 tahun (misal 1998-2004) maka

    (Dps/fiy) adalah jumlah total dari presipitasi bulan Januari pada tahun 1998, presipitasi

    bulan Januari pada tahun 1999, presipitasi bulan Januari pada tahun 2000, presipitasi

    bulan Januari pada tahun 2001, presipitasi bulan Januari pada tahun 2002, presipitasi

    bulan Januari pada tahun 2003, dan presipitasi bulan Januari pada tahun 2004. Agar nilai

    deviasi data kecil maka berlaku syarat bahwa cakupan temporal data yang sintesis (sfy)

    harus sama dengan cakupan temporal data hasil pengukuran langsung (y).

    Jika:

    sfy y,

    maka:

    i

    ,

    atau

    i

    Nilai koreksi untuk bulan i (i) diperoleh dari hasil perkalian antara i dan sfy,

    seperti formula berikut:

    i = i . sfy

  • 15

    i =

    . sfy

    i =

    Hasil perhitungan i untuk Dps/f Stasiun Hujan Kaliurang (Dps/fy) disajikan pada tabel

    2.8. Nilai i dari Dps/f Stasiun Hujan Kaliurang (Dps/fy) digunakan untuk mengkoreksi

    Dps/f Stasiun Hujan Selo (Dps/fx). Setelah nilai i diketahui, perbandingan presipitasi

    tiap bulan i pada tiap tahun pada data hujan dari stasiun yang akan dikoreksi (Dps/fix)

    terhadap total presipitasi bulan i tiap tahun pada data hujan dari stasiun yang akan

    dikoreksi ((Dps/fix)), dihitung berdasarkan formulasi berikut:

    PDps/fix

    Perhitungan nilai PDps/fix dilakukan untuk mengetahui proporsi data tiap bulan i

    terhadap total data bulan i dalam cakupan temporal data stasiun hujan yang akan

    dikoreksi. Nilai PDps/fix tiap tahun kemudian dikalikan dengan nilai i sehingga

    dihasilkan nilai koreksi tebal hujan bulan i stasiun yang akan dikoreksi (Vpsix).

    Vpsix PDps/fix.i

    Hasil perhitungan Vpsix jika ditambah dengan Dps/fix akan menghasilkan data hujan

    sintetik terkoreksi bulan i untuk data stasiun hujan x (Dps/fix).

    Dps/tix Dps/fixVpsix

  • 16

    Hasil perhitungan PDps/fix, Vpsix, dan Dps/tix, untuk Stasiun Hujan Selo disajikan

    berturut-turut pada tabel 2.9, tabel 2.10, dan tabel 2.11.

    4. Sintetis Data Hujan Lainnya di Sub DAS Blongkeng

    a. Metode Double C-SRD (Centered to Corrected Synthetic Rainfall Data)

    Sintesis data hujan stasiun hujan lain di Sub DAS Blongkeng mengacu pada data

    hujan sintetik terkoreksi (Dps/t) Stasiun Hujan Selo. Sintetik data hujan stasiun hujan

    lain di Sub DAS Blongkeng dilakukan dengan menambahkan nilai curah hujan

    sintetik bulanan Stasiun Hujan Selo dengan selisih curah hujan stasiun hujan yang

    akan disintesis curah hujannya terhadap Stasiun Hujan Selo. Formulasi dari sintesis

    data hujan berdasarkan data hujan sintesis terkoreksi adalah sebagai berikut:

    Dps/tiy Dps/tixiyx

    Dps/tiymerupakan presipitasi sintetik bulan i untuk stasiun hujan y yang dihasilkan

    dari data sintetik terkoreksi bulan i untuk stasiun hujan x yang ditambah dengan

    selisih curah hujan bulan i stasiun y terhadap stasiun x. Pembuatan data hujan stasiun

    lainnya terpusat dari data sintesis terkoreksi yang ada sehingga metode ini disebut

    Metode Centered to Corrected Synthetic Rainfall Data (Double C-SRD). Hasil

    sintesis data dengan metode ini untuk semua stasiun hujan di Sub DAS Blongkeng

    tersaji dalam tabel 3.a.

    b. Metode CRCSRD (Chain Root of Corrected Synthetic Rainfall Data)

    Sintesis data hujan stasiun hujan lain di Sub DAS Blongkeng dapat dilakukan

    juga tanpa mengacu pada data hujan sintetik terkoreksi (Dps/t) Stasiun Hujan Selo.

    Sintetis data hujan dapat menggunakan data stasiun hujan hasil sintetik dari data

    stasiun hujan sintetik (Dps/tStasiun Hujan Selo. Sintetik data hujan stasiun hujan

  • 17

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    127 82 185 0 5 18 0 15 14 23 168 216

    886 576 1295 1 33 129 3 104 97 158 1179 1510

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    1998 12.45 16.28 15.05 13.37 13.18 39.92 56.19 6.06 53.37 25.98 16.00 21.84

    1999 16.01 18.30 14.69 25.62 20.53 13.44 4.68 56.57 4.91 11.67 15.73 19.99

    2000 17.72 15.16 15.08 27.99 10.54 6.31 0.00 34.34 15.34 19.82 15.65 6.98

    2001 12.52 12.56 18.26 19.07 14.15 25.05 8.70 3.03 12.27 22.58 17.56 10.03

    2002 14.30 13.68 11.64 5.30 9.85 3.46 1.34 0.00 0.00 0.64 7.32 15.19

    2003 16.42 12.49 11.71 2.82 18.59 10.79 0.00 0.00 4.29 18.79 14.44 12.39

    2004 10.60 11.53 13.56 5.81 13.18 1.02 29.10 0.00 9.82 0.51 13.31 13.59

    Total 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    1998 110 94 195 0 4 51 2 6 52 41 189 330

    1999 142 105 190 0 7 17 0 59 5 18 185 302

    2000 157 87 195 0 3 8 0 36 15 31 184 105

    2001 111 72 236 0 5 32 0 3 12 36 207 151

    2002 127 79 151 0 3 4 0 0 0 1 86 229

    2003 145 72 152 0 6 14 0 0 4 30 170 187

    2004 94 66 176 0 4 1 1 0 10 1 157 205

    Total 886 576 1295 1 33 129 3 104 97 158 1179 1510

    Tabel 2.8. Tabel nilai koreksi data hujan Stasiun Hujan Selo (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 2.9. Tabel nilai proporsi curah hujan bulan i terhadap nilai total curah hujan bulan i selama 1998-2004 (dalam % pembulatan hingga 0 angka di

    belakang koma).

    Tabel 2.10. Tabel koreksi nilai tebal hujan dari seri data hujan tahun 1998-2004 Stasiun Hujan Selo (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang

    koma).

  • 18

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Total

    1998 474 601 260 237 91 145 166 0 139 446 600 271 3429

    1999 610 675 254 454 141 49 14 0 13 200 589 248 3245

    2000 675 559 261 496 73 23 0 0 40 340 586 87 3138

    2001 477 463 316 338 97 91 26 0 32 388 658 125 3009

    2002 545 505 201 94 68 13 4 0 0 11 274 189 1903

    2003 625 461 202 50 128 39 0 0 11 323 541 154 2535

    2004 404 425 234 103 91 4 86 0 26 9 499 169 2049

    Rataan 544 527 247 253 98 52 42 0 37 245 535 177 2758

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    98 31 23 16 6 4 1 9 4 28 108 238

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Total

    1998 572 570 283 253 97 148 168 0 135 474 708 509 3917

    1999 708 645 277 470 148 53 15 0 9 228 698 486 3735

    2000 773 528 284 512 79 27 1 0 36 368 695 325 3627

    2001 575 463 316 338 97 91 26 0 32 388 658 125 3107

    2002 643 474 224 110 74 16 5 0 0 39 383 427 2395

    2003 724 430 225 66 134 43 1 0 7 351 650 392 3022

    2004 502 395 257 119 97 8 87 0 22 37 607 407 2537

    Rataan 642 501 266 267 104 55 43 0 34 269 628 381 3191

    Tabel 2.11. Tabel data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Hujan Selo (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 3.a.1a. Tabel rataan selisih tebal hujan Stasiun Dukun Stasiun Selo (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 3.a.1b. Data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Dukun (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 19

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    89 77 103 65 39 5 5 1 0 65 215 117

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Total

    1998 386 524 363 301 130 139 161 1 138 511 815 388 3857

    1999 521 598 357 518 180 44 8 0 12 266 805 365 3675

    2000 586 482 363 560 112 18 0 0 40 406 802 204 3572

    2001 388 386 418 402 136 86 20 1 32 453 873 241 3438

    2002 456 428 304 159 107 7 0 1 0 76 490 306 2333

    2003 537 384 305 115 167 34 0 1 11 388 757 271 2969

    2004 315 348 337 168 130 0 81 1 25 74 714 286 2479

    Rataan 456 450 350 318 137 47 39 1 37 311 751 294 3189

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    106 126 11 14 1 11 2 7 30 27 93 124

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Total

    1998 368 475 271 222 92 133 168 6 108 473 692 395 3405

    1999 503 550 265 439 142 37 16 7 0 228 682 372 3241

    2000 569 434 272 481 74 11 2 7 10 367 679 210 3115

    2001 370 338 327 323 98 79 28 7 2 415 751 248 2985

    2002 438 379 212 80 69 1 6 7 0 38 367 312 1909

    2003 519 335 213 36 129 28 2 7 0 350 634 277 2530

    2004 298 300 245 89 92 0 88 7 0 36 592 292 2030

    Rataan 438 402 258 239 99 41 44 7 17 272 628 301 2745

    Tabel 3.a.2a. Tabel rataan selisih tebal hujan Stasiun Srumbung Stasiun Selo (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 3.a.2b. Data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Srumbung (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 3.a.3a. Tabel rataan selisih tebal hujan Stasiun Muntilan Stasiun Selo (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 3.a.3b. Data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Muntilan (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 20

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    141 93 71 11 19 25 7 6 19 29 116 147

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Total

    1998 334 0 0 0 19 25 7 6 0 29 116 147 683

    1999 469 582 183 443 160 74 21 6 0 229 705 396 3269

    2000 534 466 190 485 92 48 7 6 21 369 702 234 3154

    2001 336 370 245 327 116 116 33 6 13 416 774 272 3024

    2002 404 412 130 83 87 38 11 6 0 40 390 336 1937

    2003 485 368 132 39 147 64 7 6 0 351 657 301 2558

    2004 263 332 164 92 110 29 93 6 6 38 615 316 2064

    Rataan 404 361 149 210 104 56 26 6 6 210 566 286 2384

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    69 83 10 60 63 1 7 11 40 5 63 109

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Total

    1998 406 518 250 177 154 146 174 0 99 441 663 381 3407

    1999 541 592 244 394 204 50 21 0 0 196 653 358 3252

    2000 606 476 250 436 136 24 7 0 0 336 650 196 3117

    2001 408 380 305 278 160 92 33 0 0 383 721 234 2995

    2002 476 422 191 34 131 14 11 0 0 6 338 298 1921

    2003 557 378 192 0 191 40 7 0 0 318 605 263 2551

    2004 335 342 224 43 154 5 94 0 0 4 562 278 2042

    Rataan 476 444 237 195 161 53 50 0 14 241 599 287 2755

    Tabel 3.a.4a. Tabel rataan selisih tebal hujan Stasiun Salam Stasiun Selo (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 3.a.4b. Data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Salam (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 3.a.5a. Tabel rataan selisih tebal hujan Stasiun Kalibawang Stasiun Selo (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 3.a.5b. Data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Kalibawang (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 21

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    16 21 175 20 57 15 6 24 5 63 98 271

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC Total

    1998 490 621 436 257 148 160 172 24 143 509 698 542 4200

    1999 626 696 429 474 198 64 20 24 17 264 688 519 4019

    2000 691 580 436 516 130 38 6 24 44 403 685 358 3910

    2001 493 484 491 358 154 106 32 24 36 451 756 396 3780

    2002 561 526 377 114 125 28 10 24 5 74 373 460 2674

    2003 641 482 378 70 185 54 6 24 16 386 640 425 3306

    2004 420 446 410 123 148 19 92 24 30 72 597 440 2820

    Rataan 560 548 422 273 155 67 48 24 42 308 634 448 3530

    Catatan :

    Seluruh data stasiun hujan sintetik terkoreksi di Stasiun Srumbung, Stasiun Dukun, Stasiun Muntilan, Stasiun Salam, Stasiun Kalibawang, dan Stasiun Kaliurang disintesis dari data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Selo.

    Tabel 3.a.6a. Tabel rataan selisih tebal hujan Stasiun Kaliurang Stasiun Selo (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 3.a.6b. Data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Kaliurang (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 22

    dilakukan dengan menambahkan nilai curah hujan sintetik bulanan hasil sintetis dari

    Stasiun Hujan Selo dengan selisih curah hujan stasiun hujan yang akan disintesis

    curah hujannya terhadap stasiun hujan dengan data hujan hasil sintesis data hujan

    sintesis terkoreksi Stasiun Hujan Selo. Formulasi dari sintesis hujan berdasarkan data

    hujan hasil sintetik dari data sintetik terkoreksi Stasiun Hujan Selo adalah sebagai

    berikut:

    2Dps/tiy Dps/tiyiyx

    2Dps/tiymerupakan presipitasi sintetik bulan i stasiun hujan y yang dihasilkan dari

    data sintetik hasil sintesis data sintetik terkoreksi bulan i stasiun hujan x yang

    ditambah dengan selisih curah hujan bulan i stasiun y terhadap stasiun x. Jika

    2Dps/tiydigunakan untuk mensintesis data stasiun hujan lainnya maka data sintesis

    stasiun hujan tersebut akan menggunakan symbol 3Dps/tiy.Pada metode ini tidak

    diperkenankan menggunakan satu stasiun untuk mensintesis data dua atau lebih

    stasiun hujan lain sehingga satu stasiun hanya diperbolehkan untuk mensintesis satu

    data stasiun hujan lain.

    Misalnya Stasiun Selo digunakan untuk mensintesis data Stasiun Dukun, maka

    Stasiun Selo tidak diperkenankan untuk mensintesis data Stasiun Muntilan, namun

    Stasiun Muntilan disintesis dari data Stasiun Dukun. Berdasarkan contoh tersebut

    misal data curah hujan sintetik terkoreksi adalah Stasiun Selo maka data sintetik

    terkoreksi Stasiun Selo disimbolkan dalam Dps/t sedangkan untuk data sintesik hasil

    sintesis dari Dps/t disimbolkan dalam Dps/t sehingga data sintetik hasil sintesis dari

    Dps/t disimbolkan dalam 2Dps/t. Pemberian simbol yang berantai tersebut

    dimaksudkan untuk mengethaui asal data stasiun yang disintesis dimana nilai

    eksoponen yang lebih rendah setelah simbolmenunjukkan asal data, sehingga:

    x1Dps/tiy xDps/tiyiyx

  • 23

    Metode ini disebut dengan metode Chain Root of Corrected Rainfall Synthetic Data

    (CRCRSD). Hasil sintesis data dengan metode ini untuk semua stasiun hujan di Sub

    DAS Blongkeng tersaji dalam tabel 3.b.

    5. Validasi Data Hujan Sintetis

    Validasi data sintetis dilakukan dengan membuat data sintetis dari data hujan

    sintetis terkoreksi (Dps/t) untuk stasiun hujan yang memiliki data pengukuran langsung.

    Data sintetis dari stasiun hujan yang memiliki data pengukuran langsung kemudian

    dibuat grafik dan dibandingkan dengan data pengukuran langsung. Data sintetik untuk

    Stasiun Kaliurang yang dihasilkan dari data sintetik terkoreksi untuk semua stasiun di

    Sub DAS Blongkeng tersaji dalam tabel 5.1. Data sintetik dapat digunakan jika bentuk

    kurva data sintetik sangat mendekati atau sama dengan bentuk kurva pengukuran

    langsung. Jika bentuk kurva antara data sintetis dan data pengukuran langsung memiliki

    bentuk yang sangat mirip atau bahkan sama, maka data hujan sintetis yang digunakan

    untuk membuat data hujan sintetis memiliki validitas yang tinggi, mengacu pada asumsi

    bahwa rataan selisih curah hujan bulanan antar stasiun hujan cenderung tetap.

    Grafik perbandingan data stasiun hujan sintesis dan data stasiun hujan hasil

    pengukuran langsung tersaji dalam grafik 5.1. dan grafik 5.2. Pada kedua grafik tersebut

    data sintetis Stasiun Hujan Kaliurang disintesis dari data seluruh stasiun hujan di Sub

    DAS Blongkeng. Grafik 5.1 menunjukkan perbandingan rataan curah hujan bulanan antar

    data sintesis dengan metode Double C-SRD dan data pengukuran langsung. Grafik 5.2

    menunjukkan perbandingan rataan curah hujan bulanan antar data sintetis dengan metode

    CRCSRD dan data pengukuran langsung.

    6. Kesimpulan dan Rekomendasi

    Sintesis data hujan dapat dilakukan untuk suatu daerah aliran sungai yang

    memiliki data stasiun hujan yang tidak lengkap. Berdasarkan hasil sintesis, data hujan

    seluruh stasiun hujan di Sub DAS Blongkeng memiliki nilai yang sangat mendekati atau

    sama dengan data stasiun hujan hasil pengukuran langsung saat digunakan untuk mensin-

  • 24

    Data Stasiun Hujan Muntilan disintesis dari data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Hujan Dukun

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    205 95 12 30 5 15 1 16 26 1 16 114

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    1998 368 475 271 222 92 133 168 16 108 473 692 395

    1999 503 550 265 439 142 37 16 16 0 228 682 372

    2000 569 434 272 481 74 11 2 16 10 367 679 210

    2001 370 369 304 308 92 75 26 16 6 387 642 10

    2002 438 379 212 80 69 1 6 16 0 38 367 312

    2003 519 335 213 36 129 28 2 16 0 350 634 277

    2004 298 300 245 89 92 0 88 16 0 36 592 292

    Total 3065 2842 1782 1654 689 286 309 110 124 1879 4288 1869

    Rataan 438 406 255 236 98 41 44 16 18 268 613 267

    Tabel 3.b.1a. Tabel rataan selisih tebal hujan Stasiun Muntilan Stasiun Dukun (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 3.b.1b. Data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Muntilan (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 25

    Data Stasiun Hujan Salam disintesis dari data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Hujan Muntilan

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    34 32 82 4 18 36 5 0 11 2 23 24

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    1998 334 507 189 226 110 170 173 15 120 475 716 419

    1999 469 582 183 443 160 74 21 15 11 229 705 396

    2000 534 466 190 485 92 48 7 15 21 369 702 234

    2001 336 401 222 311 110 112 32 15 17 388 666 34

    2002 404 412 130 83 87 38 11 15 11 40 390 336

    2003 485 368 132 39 147 64 7 15 11 351 657 301

    2004 263 332 164 92 110 36 93 15 11 38 615 316

    Total 2826 3068 1210 1679 816 541 345 107 202 1890 4452 2036

    Rataan 404 438 173 240 117 77 49 15 29 270 636 291

    Tabel 3.b.2a. Tabel rataan selisih tebal hujan Stasiun Salam Stasiun Muntilan (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 3.b.2b. Data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Salam (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 26

    Data Stasiun Hujan Kalibawang disintesis dari data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Hujan Salam

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    72 10 60 49 44 24 0 18 21 33 53 38

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    1998 406 518 250 177 154 146 174 0 99 441 663 381

    1999 541 592 244 394 204 50 21 0 0 196 653 358

    2000 606 476 250 436 136 24 7 0 0 336 650 196

    2001 408 411 282 262 154 88 32 0 0 355 613 4

    2002 476 422 191 34 131 14 11 0 0 6 338 298

    2003 557 378 192 0 191 40 7 0 0 318 605 263

    2004 335 342 224 43 154 13 94 0 0 4 562 278

    Total 3329 3139 1633 1348 1124 374 347 0 98 1656 4083 1769

    Rataan 476 448 233 193 161 53 50 0 14 237 583 253

    Tabel 3.b.3a. Tabel rataan selisih tebal hujan Stasiun Kalibawang Stasiun Salam (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 3.b.3b. Data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Kalibawang (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 27

    Data Stasiun Hujan Dukun disintesis dari data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Hujan Selo

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    98 31 23 16 6 4 1 9 4 28 108 238

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    1998 572 570 283 253 97 148 168 0 135 474 708 509

    1999 708 645 277 470 148 53 15 0 9 228 698 486

    2000 773 528 284 512 79 27 1 0 36 368 695 325

    2001 575 432 338 354 104 95 27 0 28 416 766 363

    2002 643 474 224 110 74 16 5 0 0 39 383 427

    2003 724 430 225 66 134 43 1 0 7 351 650 392

    2004 502 395 257 119 97 8 87 0 22 37 607 407

    Total 4497 3474 1888 1882 732 389 305 0 232 1913 4506 2908

    Rataan 642 496 270 269 105 56 44 0 34 273 644 415

    Tabel 3.b.4a. Tabel rataan selisih tebal hujan Stasiun Dukun Stasiun Selo (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 3.b.4b. Data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Dukun (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 28

    Data Stasiun Hujan Srumbung disintesis dari data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Hujan Kalibawang

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    20 6 113 124 24 6 13 12 40 70 152 8

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    1998 386 524 363 301 130 139 161 12 138 511 815 388

    1999 521 598 357 518 180 44 8 12 40 266 805 365

    2000 586 482 363 560 112 18 0 12 40 406 802 204

    2001 388 417 395 387 130 82 19 12 40 425 765 3

    2002 456 428 304 159 107 7 0 12 40 76 490 306

    2003 537 384 305 124 167 34 0 12 40 388 757 271

    2004 315 348 337 168 130 6 81 12 40 74 714 286

    Total 3189 3182 2424 2217 956 330 269 87 377 2146 5147 1822

    Rataan 456 455 346 317 137 47 38 12 54 307 735 260

    Tabel 3.b.5a. Tabel rataan selisih tebal hujan Stasiun Srumbung Stasiun Kalibawang (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 3.b.5b. Data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Srumbung (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 29

    Data Stasiun Hujan Kaliurang disintesis dari data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Hujan Srumbung

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    105 98 73 45 18 20 11 23 5 2 117 154

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    1998 490 621 436 257 148 160 172 35 143 509 698 542

    1999 626 696 429 474 198 64 20 35 45 264 688 519

    2000 691 580 436 516 130 38 11 35 44 403 685 358

    2001 493 515 468 342 148 102 30 35 45 423 648 158

    2002 561 526 377 114 125 28 11 35 45 74 373 460

    2003 641 482 378 79 185 54 11 35 45 386 640 425

    2004 420 446 410 123 148 27 92 35 45 72 597 440

    Total 3921 3866 2933 1904 1081 472 349 248 411 2131 4328 2901

    Rataan 560 552 419 272 154 67 50 35 59 304 618 414

    Tabel 3.b.6a. Tabel rataan selisih tebal hujan Stasiun Kaliurang Stasiun Srumbung (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 3.b.6b. Data hujan sintetik terkoreksi Stasiun Kaliurang (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 30

    Data Selisih Stasiun Hujan Selo, Stasiun Hujan Dukun, Stasiun Hujan Srumbung, Stasiun Hujan Muntilan, Stasiun Hujan Salam, Stasiun Hujan Kalibawang dengan Stasiun Kaliurang

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    82 52 153 4 51 11 5 33 9 35 10 33

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    122 146 164 34 56 27 4 17 35 36 6 147

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    105 98 73 45 18 20 11 23 5 2 117 154

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    156 114 246 31 38 10 1 18 24 34 18 124

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    85 104 186 79 6 14 1 35 45 68 35 162

    Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    16 21 175 20 57 15 6 24 5 63 98 271

    Tabel 5.1.1a. Tabel rataan selisih tebal hujan Stasiun Kaliurang Stasiun Srumbung (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 5.1.1b. Tabel rataan selisih tebal hujan Stasiun Kaliurang Stasiun Srumbung (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 5.1.1c. Tabel rataan selisih tebal hujan Stasiun Kaliurang Stasiun Srumbung (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 5.1.1d. Tabel rataan selisih tebal hujan Stasiun Kaliurang Stasiun Srumbung (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 5.1.1e. Tabel rataan selisih tebal hujan Stasiun Kaliurang Stasiun Srumbung (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 5.1.1f. Tabel rataan selisih tebal hujan Stasiun Kaliurang Stasiun Srumbung (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 31

    Sintetis data Stasiun Hujan Kaliurang dari data hujan sintetik menggunakan Metode Double C-SRD

    Data Hujan Kaliurang dari Data Hujan Stasiun Dukun

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    1998 490 621 436 257 148 160 172 33 143 509 698 542

    1999 626 696 429 474 198 64 20 33 17 264 688 519

    2000 691 580 436 516 130 38 6 33 44 403 685 358

    2001 493 515 468 342 148 102 30 33 40 423 648 158

    2002 561 526 377 114 125 28 10 33 9 74 373 460

    2003 641 482 378 70 185 54 6 33 16 386 640 425

    2004 420 446 410 123 148 19 92 33 30 72 597 440

    Total 3921 3866 2933 1894 1081 464 337 232 300 2131 4328 2901

    Rataan 560 552 419 271 154 66 48 33 43 304 618 414

    Data Hujan Kaliurang dari Data Hujan Stasiun Srumbung

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    1998 490 621 436 257 148 160 172 24 143 509 698 542

    1999 626 696 429 474 198 64 20 23 17 264 688 519

    2000 691 580 436 516 130 38 11 23 44 403 685 358

    2001 493 484 491 358 154 106 32 24 36 451 756 396

    2002 561 526 377 114 125 28 11 24 5 74 373 460

    2003 641 482 378 70 185 54 11 24 16 386 640 425

    2004 420 446 410 123 148 20 92 24 30 72 597 440

    Total 3921 3835 2956 1910 1087 469 350 166 292 2159 4436 3139

    Rataan 560 548 422 273 155 67 50 24 42 308 634 448

    Tabel 5.1.3. Data hujan Stasiun Kaliurang dari data Stasiun Srumbung (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 5.1.2. Data hujan Stasiun Kaliurang dari data Stasiun Dukun (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 32

    Data Hujan Kaliurang dari Data Hujan Stasiun Muntilan

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    1998 490 621 436 257 148 160 172 24 143 509 698 542

    1999 626 696 429 474 198 64 20 24 35 264 688 519

    2000 691 580 436 516 130 38 6 24 44 403 685 358

    2001 493 484 491 358 154 106 32 24 36 451 756 396

    2002 561 526 377 114 125 28 10 24 35 74 373 460

    2003 641 482 378 70 185 54 6 24 35 386 640 425

    2004 420 446 410 123 148 27 92 24 35 72 597 440

    Total 3921 3835 2956 1910 1087 476 338 169 364 2159 4436 3139

    Rataan 560 548 422 273 155 68 48 24 52 308 634 448

    Data Hujan Kaliurang dari Data Hujan Stasiun Salam

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    1998 490 621 436 257 148 160 172 24 143 509 698 542

    1999 626 696 429 474 198 64 20 24 24 264 688 519

    2000 691 580 436 516 130 38 6 24 44 403 685 358

    2001 493 484 491 358 154 106 32 24 36 451 756 396

    2002 561 526 377 114 125 28 10 24 24 74 373 460

    2003 641 482 378 70 185 54 6 24 24 386 640 425

    2004 420 446 410 123 148 19 92 24 30 72 597 440

    Total 3921 3835 2956 1910 1087 468 338 169 326 2159 4436 3139

    Rataan 560 548 422 273 155 67 48 24 47 308 634 448

    Tabel 5.1.4. Data hujan Stasiun Kaliurang dari data Stasiun Muntilan (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 5.1.5. Data hujan Stasiun Kaliurang dari data Stasiun Salam (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 33

    Data Hujan Kaliurang dari Data Hujan Stasiun Kalibawang

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    1998 490 621 436 257 148 160 172 35 143 509 698 542

    1999 626 696 429 474 198 64 20 35 45 264 688 519

    2000 691 580 436 516 130 38 6 35 44 403 685 358

    2001 493 484 491 358 154 106 32 35 45 451 756 396

    2002 561 526 377 114 125 28 10 35 45 74 373 460

    2003 641 482 378 79 185 54 6 35 45 386 640 425

    2004 420 446 410 123 148 19 92 35 45 72 597 440

    Total 3921 3835 2956 1920 1087 468 338 248 411 2159 4436 3139

    Rataan 560 548 422 274 155 67 48 35 59 308 634 448

    Tabel 5.1.6. Data hujan Stasiun Kaliurang dari data Stasiun Kalibawang (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 34

    Grafik 5.1. Grafik validasi data hujan sintetik terkoreksi hasil Metode Double C-SRD stasiun hujan di Sub DAS Blongkeng

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    T

    e

    b

    a

    l

    H

    u

    j

    a

    n

    (

    m

    m

    )

    Bulan

    ValidasiDataMetodeDoubleCSRD

    DataPengukuranLangsung

    StasiunDukun

    StasiunSrumbung

    StasiunMuntilan

    StasiunSalam

    StasiunKalibawang

  • 35

    Sintetis data Stasiun Hujan Kaliurang dari data hujan sintetik menggunakan Metode CRCSRD

    Data Hujan Kaliurang dari Data Hujan Stasiun Dukun

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    1998 490 621 436 257 148 160 172 33 143 509 698 542

    1999 626 696 429 474 198 64 20 33 17 264 688 519

    2000 691 580 436 516 130 38 6 33 44 403 685 358

    2001 493 484 491 358 154 106 32 33 36 451 756 396

    2002 561 526 377 114 125 28 10 33 9 74 373 460

    2003 641 482 378 70 185 54 6 33 16 386 640 425

    2004 420 446 410 123 148 19 92 33 30 72 597 440

    Total 3921 3835 2956 1910 1087 468 338 232 296 2159 4436 3139

    Rataan 560 548 422 273 155 67 48 33 42 308 634 448

    Data Hujan Kaliurang dari Data Hujan Stasiun Srumbung

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    1998 490 621 436 257 148 160 172 35 143 509 698 542

    1999 626 696 429 474 198 64 20 35 45 264 688 519

    2000 691 580 436 516 130 38 11 35 44 403 685 358

    2001 493 515 468 342 148 102 30 35 45 423 648 158

    2002 561 526 377 114 125 28 11 35 45 74 373 460

    2003 641 482 378 79 185 54 11 35 45 386 640 425

    2004 420 446 410 123 148 27 92 35 45 72 597 440

    Total 3921 3866 2933 1904 1081 472 349 248 411 2131 4328 2901

    Rataan 560 552 419 272 154 67 50 35 59 304 618 414

    Data Hujan Kaliurang dari Data Hujan Stasiun Muntilan

    Tabel 5.1.7. Data hujan Stasiun Kaliurang dari data Stasiun Srumbung (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 5.1.6. Data hujan Stasiun Kaliurang dari data Stasiun Dukun (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 36

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    1998 490 621 436 257 148 160 172 33 143 509 698 542

    1999 626 696 429 474 198 64 20 33 35 264 688 519

    2000 691 580 436 516 130 38 6 33 44 403 685 358

    2001 493 515 468 342 148 102 30 33 40 423 648 158

    2002 561 526 377 114 125 28 10 33 35 74 373 460

    2003 641 482 378 70 185 54 6 33 35 386 640 425

    2004 420 446 410 123 148 27 92 33 35 72 597 440

    Total 3921 3866 2933 1894 1081 472 337 232 368 2131 4328 2901

    Rataan 560 552 419 271 154 67 48 33 53 304 618 414

    Data Hujan Kaliurang dari Data Hujan Stasiun Salam

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    1998 490 621 436 257 148 160 172 33 143 509 698 542

    1999 626 696 429 474 198 64 20 33 35 264 688 519

    2000 691 580 436 516 130 38 6 33 44 403 685 358

    2001 493 515 468 342 148 102 30 33 40 423 648 158

    2002 561 526 377 114 125 28 10 33 35 74 373 460

    2003 641 482 378 70 185 54 6 33 35 386 640 425

    2004 420 446 410 123 148 27 92 33 35 72 597 440

    Total 3921 3866 2933 1894 1081 472 337 232 368 2131 4328 2901

    Rataan 560 552 419 271 154 67 48 33 53 304 618 414

    Tabel 5.1.9. Data hujan Stasiun Kaliurang dari data Stasiun Salam (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

    Tabel 5.1.8. Data hujan Stasiun Kaliurang dari data Stasiun Muntilan (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 37

    Data Hujan Kaliurang dari Data Hujan Stasiun Kalibawang

    TAHUN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    1998 490 621 436 257 148 160 172 35 143 509 698 542

    1999 626 696 429 474 198 64 20 35 45 264 688 519

    2000 691 580 436 516 130 38 6 35 44 403 685 358

    2001 493 515 468 342 148 102 30 35 45 423 648 158

    2002 561 526 377 114 125 28 10 35 45 74 373 460

    2003 641 482 378 79 185 54 6 35 45 386 640 425

    2004 420 446 410 123 148 27 92 35 45 72 597 440

    Total 3921 3866 2933 1904 1081 472 337 248 411 2131 4328 2901

    Rataan 560 552 419 272 154 67 48 35 59 304 618 414

    Tabel 5.1.10. Data hujan Stasiun Kaliurang dari data Stasiun Kalibawang (dalam mm pembulatan hingga 0 angka di belakang koma).

  • 38

    Grafik 5.2. Grafik validasi data hujan sintetik terkoreksi hasil Metode CRCSRD stasiun hujan di Sub DAS Blongkeng

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

    T

    e

    b

    a

    l

    H

    u

    j

    a

    n

    (

    m

    m

    )

    Bulan

    ValidasiDataMetodeCRCSRD

    DataPengukuranLangsung

    StasiunDukun

    StasiunSrumbung

    StasiunMuntilan

    StasiunSalam

    StasiunKalibawang

  • 39

    tesis data hujan Stasiun Kaliurang. Berdasarkan hasil tersebut maka data hujan sintetis

    untuk stasiun-stasiun di Sub DAS Blongkeng dapat digunakan karena memiliki validitas

    yang tinggi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melengkapi, mengkoreksi, atau

    bahkan menyanggah tulisan ini.

    7. Referensi

    Gunardi, dan A. Rakhman. 2003. Metode Statistika. Yogyakarta: Fakultas MIPA UGM.

    Seyhan, Ersin. 1977. Fundamentals of Hydrology. Utrecht: Geografisch Instituut der

    Rijksuniversiteit te Utrecht.

    Suharsono, Prapto, dan Suharyadi, Zuharnen, Dulbahri, Jamulya, Sudibyo, Sasmito.

    1988. Laporan Penelitian Pemetaan Tingkat Bahaya Erosi Sub DAS Blongkeng, DAS

    Progo Provinsi Jawa Tengah. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.

    Susilo, Prawirowardoyo. 1996. Meteorologi. Bandung: ITB.

    Weisner, C.J. 1987. Hydrometeorology. London: Chapman and Hall.