stasiun hujan

16
Nama : Risma Sihombing NIM : 05091002007 Tanggal : 16 Maret 2011 TUGAS KLIMATOLOGI 1. Sebutkan syarat-syarat stasiun klimatologi ? Penjelasan : Pengukuran dan pencatatan tentang iklim/cuaca yang penting dalam pertanian antara lain: curah hujan (jumlah dan intensitasnya), evaporasi (permukaan tanah dan tanaman), radiasi matahari (lama penyinaran dan intensitas penyinaran matahari), kelembaban, suhu/temperature (udara dan tanah), dan angin (arah dan kecepatan). Untuk hal itu, dalam stasiun klimatologi bagi pertanian lazimnya mempunyai perlengkapan seperti: shelter, thermometer suhuminimum dan maksimum, thermometer bola basah dan bola kering, termohigrograf, penakar hujan (onmbrometer), anemometer, evaporimeter, solarimeter, sunshine duration record, dan thermometer tanah. Kebutuhan pokok stasiun klimatologi agar mendapatkan data yang benar diperlukan (Sudira, 1999) :

Upload: risma-sihombing

Post on 30-Jun-2015

615 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: STASIUN HUJAN

Nama : Risma Sihombing

NIM : 05091002007

Tanggal : 16 Maret 2011

TUGAS KLIMATOLOGI

1. Sebutkan syarat-syarat stasiun klimatologi ?

Penjelasan :

Pengukuran dan pencatatan tentang iklim/cuaca yang penting dalam

pertanian antara lain: curah hujan (jumlah dan intensitasnya), evaporasi

(permukaan tanah dan tanaman), radiasi matahari (lama penyinaran dan intensitas

penyinaran matahari), kelembaban, suhu/temperature (udara dan tanah), dan angin

(arah dan kecepatan). Untuk hal itu, dalam stasiun klimatologi bagi pertanian

lazimnya mempunyai perlengkapan seperti: shelter, thermometer suhuminimum

dan maksimum, thermometer bola basah dan bola kering, termohigrograf, penakar

hujan (onmbrometer), anemometer, evaporimeter, solarimeter, sunshine duration

record, dan thermometer tanah.

Kebutuhan pokok stasiun klimatologi agar mendapatkan data yang benar

diperlukan (Sudira, 1999) :

1. Letak stasiun harus mewakili hubungan tanah, air dan ikum dimana data

tersebut diperoleh.

2. Masing-masing instrumen harus menghasilkan data-data meteorologi

yang benar dan alat-alat tersebut tidak mudali rusak dan mudah

dipelihara.

3. Pembacaan alat mudah dilaksanakan dan mudah di catat.

4. Pengamat cukup tersedia dan terlatih dengan balk serta bertempat

tinggal tidak jauh dan stasiun klimatologi demi kelancaran pengamatan.

Page 2: STASIUN HUJAN

Dalam pengamatan dan pengambilan data klimatologi yang perlu

diperhatikan kecuali peralatan, cara pengamatan/pencatatan, waktu pengamatan

juga tata letak/layout alat-alat tersebut sehingga dapat mewakili kondisi fisik

lingkungan. Sebuah stasiun klimatologi membutuhkan letak yang cukup luas,

terbuka dengan taman alat di tengahnya. Syarat dasar taman alat yaitu (Anonim,

2008):

1. Berada pada permukaan tanah yang datar dan rata serta tertutup rumput

pendek yang sepenuhnya dipelihara.

2. Tidak boleh ditempatkan di atas permukaan tanah yang berbatu atau

berpasir atau di tempat dengan kelerengan yang terjal.

3. Areal di sekitar stasiun agrolimat bebas dari rintangan, pohon-pohon

tinggi, gedung-gedung dan jauh dari jalan raya yang akan

mempengaruhi hasil pengamatan.

4. Dekat dengan tepat tinggal pengamatan.

5. Tempatnya cukup luas dan masing-masing alat tersusun dengan baik

sehingga tidak saling menghalangi.

6. Bila ukuran taman alat 10x10 m maka harus di tempatkan di tengah-

tengah ruang terbuka dengan ukuran 50x50 m yang ditanami rumput

pendek.

7. Dipagari kawat setinggi 1,5–2 m, hasil pengamatan dapat mewakili

keadaan iklim seluas mungkin sehingga pangaruh iklim lokal dapat

dihindarkan.

Tujuan stasiun klimatologi adalah mendapatkan data klimatologis yang

pengukurannya dilakukan secara kontinu dan meliputi periode waktu yang lama

paling sedikit sepuluh tahun. Bagi stasiun klimatologi pengamatan utama yang

dilakukan meliputi unsur curah hujan, suhu udara, arah dan laju angin,

kelembaban, macam dan tinggi dasar awan, banglas horisontal, durasi penyinaran

matahari dan suhu tanah. Oleh karena itu persyaratan stasiun klimatologi ialah

lokasi, keadaan stasiun, dan lingkungan sekitar yang tidak mengalami perubahan

Page 3: STASIUN HUJAN

agar pemasangan dan perletakan alat tetap memenuhi persyaratan untuk

menghasilkan pengukuran yang dapat mewakili (Prawirowardoyo, 1996).

2. Jelaskan cara kerja alat pengukur hujan tipe Observatorium dan tipe

Hellman !

Penjelasan :

1. Alat penakar curah hujan biasa ( Jenis

Obs/Observatorium )

Penakar hujan biasa termasuk tipe

kolektor yang mengguankan gelas ukur

untuk mengukur air hujan. Penakar hujan ini

terbuat dari lembaran seng BWG 24 dengan

panjan/tinggi ± 60cm, dicat putih atau

alumunium untuk mengurangi

pemanasan/penguapan air akibat panas matahari.

Keterangan Gambar :

1. Mulut penakar seluas 100cm2 (diameter = 11,3cm) terbuat dari

kuningan. Harus terpasang horizontal

2. Pipa sempit untuk menyalurkan air ke kolektor

3. Tabung kolektor dengan kapasitas 3-5 liter, setara dengan 300-500 mm

curah hujan

4. Keran

5. Gelas ukur

Cara Mengamati Hujan Dengan Penakar Hujan Observation

- Menggunakan gelas ukur yang tersedia dengan ukuran standart

- Buka mulut gelas, letakkan di bawah kran penampung curah hujan

Page 4: STASIUN HUJAN

- Upayakan air jatuh tepat di gelas ukur, sehingga tidak air yang tumpah,

kemudian takar secara keseluruhan hingga air pada penakar habis, tutp

kran lagi

- Angkat gelas ukur sejajar mata, hindarkan pembacaan dari keslahan

paralaks

- Catat hasil pengukuran di ME 48 dan ME 45

- Lakuakn penyandian, dan masukkan pada grup 6

- Setelah pembacaan dan pencatatn, buang air

Hal –hal yang harus diperhatikan mengenai penakar Jenis Observatorium.

- Penampang penakar harus selalu horizontal

- Alat harus tetap bersih

- Kayu harus dicat putih

- Corong harus bersih dari kotoran yang bisa mentup lobang

- Kran harus sering dibersihkan, jika terjadi kebocoran harus segera

diganti / diperbaiki

- Bak penampung air hujan harus dibersihakn daria endapan dan debu

dengan jalan menuangkan air kedalamnya dan kran dibuka

- Gelas penakar harus dijaga tetap bersih dan disimpan ditempat aman

dan jangan sampai pecah

- Gelas harus dikeringkan dengan air bersih

2. Alat perekam curah hujan jenis Hellman/Otomatis

Penakar huajn tipe

Hellman termasuk

penakar hujan

otomatis atau

penakar hujan

yang dapat

mencatat sendiri

Page 5: STASIUN HUJAN

secara otomatis, badannya berbentuk silinder dengan tinggi

115cm, dengan berat ± 14 kg. Pada umumnya yang dipakai

BMKG diimpor dari Jerman (Merk

FUESS)

Keterangan Gambar :

1. Mulut penakar dengan garis tengah 16 cm atau luasnya 200cm2

2. Piupa penyalur air dari mulut menuju kolektor

3. Silinder pias

4. Pena pencatat

5. Pipa pembuangan

6. Silinder kolektor

7. Ember penadah

Cara Penggantian / Pemasangan Pias Penakar Hujan jenis Hellman

- Buka pintu bagian penakar hujan, renggangkan pena dari pias, lalu

angkat silinder jam perlahan-lahan ke atas

- Ambil kertas pias Hellman yang baru dan tulis pada sisi kiri pias :

Nama Stasiun : ………………………………………..

Dipasang tanggal : ……………… Jam :………………….

*) Diangkat tanggal : ……………… Jam :………………….

*) Ditakar : ……………….mm

Tanda *) diisi setelah pias diangkat

- Pasang pias pada silinder jam dan jepit pias dengan menggunakan alat

penjepit pias yang melekat pada silinder, lalu putar jam secukupnya.

- Letakkan kembali silinder pada, lalu cocokkan waktu yang

ditunjuklkan oleah ujung pena pad pias dengan waktu setempat,

Page 6: STASIUN HUJAN

dengan cara silinder jam daingkat sedikit, dan di putar perlahan-lahan

ke kiri atau ke kanan (putarannya tidak boleh terlalu banyak).

- Isi pena dengan tinta, tidak perlu penuh, cukup tiga perempat bagian

saja agar tinta tidak mudah tumpah pada waktu pengisain, pada waktu

penggantian pias, dan pada keadaan cuaca lembab.

- Lakukan penyetelan titik NOL dengan cara menuangkan air bersih ke

mulut penakar secara perlahan-lahan hingga air tumpah pada pias

akan tercatat grafik (garis) vertikal dan garis nol sampai pada garis

sepuluh. Pada keadaan akhir ujung pean harus menunjukkan garis nol

pad pias.

- Tutup kembali pintu penakar hujan Hellman, dan untuk keamanan

pintu tersebut dapat digembok

Pembacaan Pias Penakar Hujan Jenis Hellman

Jumlah curah hujan satu hari (24 jam) pada kertas pias dapat dihitung

sebagai berikut:

(X x 10mm) + Ymm , dimana X : berapa kali tercapai curah hujan

Y : Nilai skala terakhir ditunujkkan grafik

Y

X

Page 7: STASIUN HUJAN

Pemeilharan Penakar Hujan Jenis Hellman

- Corong penakar hujan harus selalau dibersihkan dari kotoran/benda-

benda sehingga tidak tersumbat

- Pena harus selalu dijaga tetapa bersih

- Pena yang sudah kurang baik karena sudah lama harus diganti dengan

yang baru

- Pemasangan pena tidak boleh teralalu menekan pias

- Melakuakn penyetelan titik NOL dan titik sepuluh pada pias

- Paling sedikit seminggu sekali alat di tes kembali

Cara kerjanya yaitu jika hujan turun, air hujan akan masuk kedalam tabung

yang berpelampung melalui corongnya, air yang masuk kedalam tabung

mengakibatkan pelampung beserta tangkainya terangkat (naik ke atas). Pada

tangkai pelampung terdapat tangkai pena yang bergerak mengikuti tangkai

pelampung, gerakan pena akan menggores pias yang diletakkan/digulung pada

silinder jam yang dapat berputar dengan sendirinya.

Penunjukkan pena pada pias sesuai dengan jumlah volume air yang masuk

ke dalam tabung, apabila pena telah menunjuk angka 10 mm. maka air dalam

tabung akan keluar melalui gelas siphon yang bentuknya melengkung

Page 8: STASIUN HUJAN

Gambar Prinsip kerja penakar hujan tipe Hellmann

Gambar 2. Penakar hujan otomatis tipe Hellmann

Seiring dengan keluarnya air maka pelampung akan turun, dan dengan

turunnya pelampung tangkai penapun akan bergerak turun sambil menggores pias

berupa garis lurus vertikal. Setelah airnya keluar semua, pena akan berhenti dan

akan menunjuk pada angka 0, yang kemudian akan naik lagi apabila ada hujan

turun.

Pelaporan Hujan

Pengenal Data Hujan Kolom Pengenal data hujan (iR) diisi sesuai dengan

Page 9: STASIUN HUJAN

Hujan Sejak Takaran Terakhir (mm)

Hujan sejak 6 jam

yang lalu (mm)

Hujan sejak 24 jam

yang lalu (mm)

angka sandinya. (Lampiran I)

Contoh :

Hujan sejak takaran terakhir (3 jam yang lalu) sebanyak 2,1 mm, berarti harus dilaporkan dalam seksi 3 dengan tR = 7

Hujan 24 jam yang lalu jumlahnya 8,5mm, berarti dilapor pada seksi 1 dengan tR = 4,

Karena dilapor dua kali maka iR = 0

Diisi dengan jumlah hujan curah hujan (RRR) sejak takaran terakhir (jumlah curah hujan selama 3 jam yang lalu atau lebih untuk stasiun yang belum operasi 24 jam) dalam persepuluhan mm.

Contoh :

Hujan sejak takaran terakhir (3 jam yang lalu) ditakar = 2,1mm , maka ditulis 2,1

Jika curah hujan sangat sedikit (tidak dapat diukur) pad kolom tersebut ditulis : TTU

Jika tidak ada hujan di kolom tersebut ditulis : 0

Diisi dengan jumlah curah hujan sejak 6 jam yang lalu dalam persepuluhan mm

Contoh :

Curah hujan 6 jam yang lalu jumlahnya 3,1 mm, maka pada kolom tersebut ditulis : 3,1

Jika tidak ada hujan di dalam kolom ditulis : 0

Diisi dengan jumlah curah hujan sejak 24 jam yang lalu dalam persepuluh mm. Pengisian kolom merupakan hasil akumulasi dari jumlah curah hujan yang ditakar selam 24 jam yang lalu , terhitung dari jam 00.00 lewat (hari kemarin) sampai jam 00.00 kurang (hari ini)

Catatan :

Page 10: STASIUN HUJAN

Pengamatan atau pengukuran jumlah curah hujan hanya dilakukan pada

jam 00.00, 03.00, 06.00, 09.00, 12.00, 15.00, 18.00, dan 21.00 UTC (tiga

jama sekali)

Pada jam-jam selain jam diatas kolom endapan tidak perlu diisi

(dikosongkan) karena tidak ada pengamatan/pengukuran curah hujan,

demikian pula jika stasiun belum memiliki alat penakar hujan

Jika alat penakar hujan dalam keadaan rusak, kolom-kolom tersebut diisi

– (garis strip)

Penyandian Hujan

Hujan biasanya dilaporkan di seksi 1 dan seksi 3 pada grup 6RRR tR

Kelompok 6RRRtR ( seksi I )

RRR : Jumlah curah hujan selama jangka waktu yang ditunjukan oleh tR

tR : Selang waktu dimana hujan terjadi yang jumlah curah hujannya

dilaporkan oleh RRR terhadap periode waktu yang ditentukan

(Lampiran II)

Catatan :

- Jika selang waktu tidak tercakup dalam sandi tabel tR, maka dapat

disandi 0

- Untuk Indonesia dan region V berlaku ketentuan sebagai berikut :

a. Untuk berita Synop jam : 00.00 UTC, RRR diisi jumlah curah

hujan 24 jam yang lalu dan tR disandi = 4

b. Untuk berita Synop jam : 06.00UTC, 12.00UTC dan

18.00UTC, RRR diisi jumlah curah hujan 6 jam yang lalu dan

tR disandi = 1

Page 11: STASIUN HUJAN

c. Pembulatan yang diperlukan dalam menyandi RRR berlaku

ketentuan sbb:

- Angka persepuluhan = 0,1 s/d 0,4 dibulatkan kebawah

- Angka persepuluhan = 0,5 s/d 0,9 dibulatkan keatas

Misal : 23,4 mm dibulatkan menjadi 23 mm

16,5 mm dibulatkan menjadi 17 mm

- Pembulatan ini dikecualikan untuk RRR = 991 s/d 999

d. Kelompok 6RRRtR tidak perlu dilaporkan jika :

- Jumlah curah hujan yang harus dilaporkan = 0 mm

- Karena suatu hal tidak ada pengukuran hujan atau data

hujan tidak ada

Kelompok 6RRRtR ( seksi III )

Lihat ketentuan pada seksi 1 butir a dan b

- RRR di sini merupakan jumlah endapan / hujan selama periode 3

jam yang lalu disandi tR = 7

- Kelompok 6RRRtR pada seksi 3 ini dilaporkan pada jam-jam

pengamatan Synop : 00.00UTC, 03.00UTC, 06.00UTC, dan

seterusnya.

Page 12: STASIUN HUJAN