simulasidiagnosiskomunitasmia.doc

32
SIMULASI DIAGNOSIS KOMUNITAS SIKAP WARGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH PADA STUDI KELUARGA BINAAN DI RT 07 RW 08 DESA TANJUNG PASIR KECAMATAN TELUK NAGA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN PERIODE 25 MEI 2015 – 26 JUNI 2015 Disusun Oleh : KELOMPOK 10 SANDRYA DEPRISICKA S. (110.2009.259) MAULIDYA SARI (110.2010.158) RIZKI FAUJIAH M. (110.2010.253) TAMIMIAH A’INI (110.2010.277) Pembimbing : dr. Erlina Wijayanti, MPH

Upload: rizki-faujiah-munandar

Post on 15-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ph

TRANSCRIPT

SIMULASI DIAGNOSIS KOMUNITASSIKAP WARGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH PADA STUDI KELUARGA BINAAN DI RT 07 RW 08 DESA TANJUNG PASIR KECAMATAN TELUK NAGA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN

PERIODE 25 MEI 2015 26 JUNI 2015

Disusun Oleh : KELOMPOK 10

SANDRYA DEPRISICKA S. (110.2009.259)MAULIDYA SARI (110.2010.158)RIZKI FAUJIAH M. (110.2010.253)TAMIMIAH AINI (110.2010.277)

Pembimbing : dr. Erlina Wijayanti, MPH

KEPANITRAAN KEDOKTERAN KOMUNITASBAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK. UNIVERSITAS YARSI2015

BAB ILATAR BELAKANG1.1 GAMBARAN UMUM DESA 1.1.1 Gambaran Umum Desa Secara GeografisDesa Tanjung Pasir terletak di utara dari Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang merupakan daerah pesisir pantai dan mempunyai luas wilayah 564,25 hektar dan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian satu meter dari permukaan laut dengan suhu udara 300-370C. Luas wilayah terdiri dari sawah seluas 79 hektar, daratan seluas 108,185 hektar dan empang seluas 377,065 hektar. Pada daratan terdiri dari dua hektar pemakaman umum.Batas-batas wilayah Desa Tanjung Pasir seperti yang terlihat pada gambar 1.1 adalah sebagai berikut :a. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawab. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burungc. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Muarad. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Lemo dan Pangkalan

Gambar 1.1 Batas Wilayah Desa Tanjung Pasir

Puskesmas Tegal Angus adalah salah satu puskesmas yang terletak di wilayah Kecamatan Teluk Naga. Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Propinsi Banten, mempunyai luas wilayah 4.763.198 ha (47,631 km2). Terdiri dari luas daratan 2.170.120 ha dan sawah 2.593.078 ha dengan ketinggian dari permukaan laut 2-3 meter dengan curah hujan rata-rata 24 mm/tahun. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Tangerang sekitar 47 km.

Batas batas wilayah Kecamatan Teluk Naga adalah sebagai berikut:a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah laut Jawab. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Tangerang/Kecamatan Neglasaric. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kosambid. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sepatan/Pakuhaji

Wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus berada di wilayah Kecamatan Teluk Naga bagian utara yang terdiri dari enam desa binaan, yaitu desa Pangkalan, Tanjung Burung, Tegal Angus, Tanjung Pasir, Muara, dan Lemo.

Gambar 1.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus

Puskesmas Tegal Angus terdapat di:a) Desa Tegal Angusb) Jl Raya Tanjung Pasirc) Kode Pos 15510d) Status kepemilikan Tanah : Tanah Pemkabe) Batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawaf) Batas wilayah sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kosambig) Batas wilayah sebelah Selatan berbatasan dengan desa Kampung Melayuh) Batas wilayah sebelah Barat dengan desa Pakuhaji

Prasarana perhubungan dan pengairan di Kecamatan Teluk Naga dihubungkan oleh:A. JalanPanjang jalan yang ada di wilayah Kecamatan Teluk Naga sepanjang 108 km, dengan klasifikasi sebagai berikut :1. Berdasarkan status a. Jalan Propinsi : 9,5 kmb. Jalan Kabupaten : 5 kmc. Jalan Desa : 93,5 km2. Berdasarkan kondisi fisika. Jalan hotmik : 17,5 kmb. Jalan aspal : 67 kmc. Jalan tanah: 14,5 kmB. Jembatana. Jembatan besi : 1 kmb. Jembatan beton : 7 kmC. Sungai / kaliSungai / kali yang mengalir di wilayah Kecamatan Teluk Naga adalah sungai Cisadane dengan panjang saluran sejauh 12 km1. Irigasi/PengairanPengairan dapat mengairi sawah seluas 20.593.649 ha.2. Bendungan air/Dam Bendungan dapat digunakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang menjadi salah satu sumber air bersih yang dimanfaatkan masyarakat.

1.1.2 Gambaran Umum Desa Secara Demografi1.1.2.1 Situasi KependudukanDesa Tanjung Pasir terdiri dari enam kepala dusun, 14 Rukun Warga (RW), dan 34 Rukun Tetangga (RT) yang dapat dilihat pada gambar 1.2. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 jumlah penduduk di wilayah Desa Tanjung Pasir adalah 10.225 jiwa terdiri dari 4.115 jiwa laki-laki dan 6.110 jiwa perempuan.

1.1.2.2 Jumlah PendudukKepadatan penduduk rata-rata 1,625 jiwa/km2. Dengan jumlah rumah tangga 1.4853 dan rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga adalah 3.7 jiwa.Berdasarkan data dari Kecamatan Teluk Naga pada tahun 2012 jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus adalah 53,831 jiwa yang tersebar di 6 desa seperti yang tercantum di tabel 1.1 dibawah ini :

Tabel 1.1 Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga Dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa/KelurahanNo.Desa/KelLuas Wilayah (km2)JumlahRata-Rata Jiwa/ RumahKepadatan Penduduk (km2)

Penduduk(Jiwa)Penduduk Miskin (Jiwa)RTRWRwKKRumah

1.Lemo3,616,68273432151,408140810.311850.97

2.Muara5,143,5664902267937937.19693.77

3.Pangkalan7,5416,8881,49535113,22932294.082239.79

4.Tanjung Burung5,247,6997401681,48415723.101463.55

5.Tanjung Pasir5,649,5131,34831181,93623195.321686.70

6.Tegal Angus2,839,5131,0812371,89518953.303361.48

Jumlah30,0253,8315,8891394510,74510,7454.331794

Sumber : Data BPS Kecamatan Teluk Naga Tahun 2012

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012No.KELOMPOK UMUR (TAHUN)JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKIPEREMPUANLAKI-LAKI + PEREMPUAN

12345

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.0-45-910-1415-1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-6465-6970-7475+2,7022,6572,8962,9802,9102,8772,3361,9941,7041,4011,1357415463372522032,5052,5112,5632,8952,9602,7902,1531,8881,6131,2629256565333182813075,2075,1685,4595,8755,8705,6674,4893,8823,3172,6632,0601,3971,079655533510

JUMLAH27,67126,16053,831

Sumber : Kantor Statistik Kabupaten Tangerang 2012

1.1.2.3 Lapangan Pekerjaan PendudukLapangan pekerjaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus cukup beragam, hal ini berhubungan dengan geografis kecamatan Teluk Naga dimana terdapat persawahan dan berbatasan dengan laut serta daerah kota Tangerang dan akses ke daerah Jakarta.

1.1.2.3 Lapangan Pekerjaan PendudukLapangan pekerjaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus cukup beragam, hal ini berhubungan dengan geografis kecamatan Teluk Naga dimana terdapat persawahan dan berbatasan dengan laut serta daerah kota Tangerang dan akses ke daerah Jakarta.

Tabel 1.3. Lapangan Pekerjaan Penduduk Desa Tegal AngusNo.Lapangan Kerja PendudukJumlah

1.Buruh 4592

2.Buruh industri13757

3.Industri rakyat13536

4.Nelayan 386

5.Pedagang6373

6.Pengangguran4004

7.Pensiunan PNS45

8.Pensiunan TNI/POLRI43

9.Perangkat Desa141

10.Pertukangan4109

11.Petani pemilik13316

12.Petani penggarap6063

13.PNS222

14.TNI/POLRI65

S

Sumber : Profil Puskesmas Tegal Angus 2012

1.1.2.4 Tingkat PendidikanAspek pendidikan merupakan salah satu indikator yang dapat mempengaruhi kualitas kehidupan penduduk di wilayah Kecamatan Teluk Naga. Tingkat pendidikan diwilayah kerja Puskesmas Tegal Angus masih rendah, dari jumlah 53.831 penduduk hanya sebagian kecil yang mengenyam pendidikan seperti terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.4 Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Jenjang Pendidikandi Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012No.Jenjang PendidikanJumlah

1.Tidak/belum tamat SD12598

2.SD/MI15738

3.SLTP/MTS4060

4.SLTA/MA3601

5.AK/Diploma159

6.Universitas130

Sumber : Kantor Statistik Puskesmas Tegal Angus, 2012

1.1.2.5 Sarana dan Prasarana1. Gedung Puskesmas yang terdiri dari:a. Ruang Kepala Puskesmas: 1 Ruangb. Ruang TU: 1 Ruangc. Ruang Dokter: 1 Ruangd. Ruang Aula: 1 Ruange. Ruang Imunisasi: 1 Ruangf. Ruang Loket: 1 Ruangg. Ruang Apotik: 1 Ruangh. Ruang BP umum: 1 Ruangi. Ruang BP Anak: 1 Ruangj. Ruang BP Gigi: 1 Ruangk. Ruang KIA/KB: 1 Ruangl. Ruang Gizi: 1 Ruangm. Ruang Gudang Obat: 1 Ruangn. Ruang TB: 1 Ruango. Ruang Lansia: 1 Ruangp. Ruang Kesling: 1 Ruangq. Ruang Perpustakaan: 1 Ruangr. Ruang Mushola: 1 Ruangs. Ruang Bidan: 1 Ruangt. Dapur: 1 Ruangu. Ruang Gudang Perkakas: 1 Ruang

2. Bidan di Desa : 6 orang

3. Posyandu 45 buah, terdiri dari :a. Tegal Angus: 7 Posyandub. Pangkalan: 10 Posyanduc. Tanjung Burung: 7 Posyandud. Tanjung Pasir: 9 Posyandue. Lemo: 6 Posyanduf. Muara: 6 Posyandu

4. Pembinaan UKBM (Usaha Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat) :a. Jumlah Posyandu: 45 buahb. Jumlah Kader Posyandu di bina: 225 orangc. Jumlah kader dasa wisma dibina:34 orangd. Jumlah TOMA (Tokoh Masyarakat) dibina: 60 orang

5. Sarana Sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus

Tabel 1.5 Sarana Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012NoNama DesaJUMLAH SEKOLAH

PAUDTKRASDMISMPMTsSMASMKMA

1Pangkalan1205121010

2Tanjung Burung1002100000

3Tegal Angus0102221100

4Tanjung Pasir0202101000

5Muara0003000000

6Lemo0003000000

Puskesmas13012422100

Sarana pelayanan kesehatan wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus dapat dilihat pada tabel dibawah ini:Tabel 1.6. Sarana Pelayanan KesehatanNo.Sarana Pelayanan KesehatanJumlah

1.Apotik 0

2.Balai pengobatan/klinik1

3.Polindes 0

4.Posbindu 6

5.Poskesdes1

6.Posyandu 45

7.Praktek dokter (perorangan)

Dokter umum7

Dokter gigi0

Dokter spesialis0

8.Puskesmas1

9.Puskesmas keliling (pusling)1

10.Puskesmas pembantu (pustu)0

11.Rumah Sakit Bersalin0

12.Rumah Sakit Jiwa0

13.Rumah Sakit Khusus Lainnya0

14.Rumah Sakit Umum0

15.Toko obat0

Sumber : Data BPS Kecamatan Teluk Naga Tahun 2012

1.1.2.6 KesehatanUpaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan Instansi terkait, dalam hal ini Puskesmas untuk pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain :1. Peningkatan Gizi keluargaPemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita yang ada di setiap posyandu, pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil.2. Pencegahan penyakit, Vaksinasi Filariasis (kaki gajah), imunisasi polio bagi Balita, pemberian vitamin A. 3. Penyuluhan Kesehatan dan Penyakit antara lain Demam Berdarah dengue, Flu Burung, Chikungunya, dan sejenisnya.4. Penanganan bagi Balita yang kekurangan Gizi dengan memberikan susu dan makanan yang bernutrisi5. Penyuluhan Kessehatan tentang bagaimana menjaga dan memelihara lingkungan dengan membersihkan rumah masing-masing dan lingkungan sekitarnya.6. Pemanfaatan dengan ditanami sayur mayor dan tanaman Obat keluarga (TOGA), tabulapot dan Tabulakar.

Sebagai penunjang kegiatan tersebut, dibutuhkan sarana kesehatan yang tersedia di Desa Tanjung Pasir :1. Poskesdes : 1 unit2. Pos KB Keluarga: - unit3. Posyandu: 6 unit4. Pos Mandiri: - unit5. Klinik Bersalin/BKIA: - unit6. Praktek dokter/Bidan: 4 unit7. Praktek Bidan: 4 unit8. Paraji: 4 orang9. Keluarga Berencana: - oranga. Jumlah Pos/ Klinik KB: - unitb. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS): 334 Pasangc. Jumlah Akseptor KB:1. Pil: 127 orang2. IUD: 14 orang3. Kondom: - orang4. Suntik: 190 orang5. Implan: 13 orang

1.1.2.7 Ketenagaan Puskesmas Tegal AngusStaf Puskesmas Tegal Angus berjumlah 30 orang dengan status ketenagaan seperti tercantum dalam tabel dibawah ini:

Tabel 1.7. Kategori Tenaga di Puskesmas Tegal AngusNo.Kategori TenagaStatusJumlah

PNSPTT/TKKLain-Lain

1.Dokter Gigi1001

2.Dokter Umum3003

3.AKBID46111

4.AKPER1001

5.D3 Gizi1001

6.D3 Kesling0000

7.Bidan4004

8.Perawat3216

9.Pekarya1001

10.Honor0022

JUMLAH188430

Sumber : Ketata Usahaan Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012

1.1.2.8 Ketersediaan PekaranganDesa Tanjung Pasir merupakan sebuah desa nelayan yang ada di wilayah Banten, di desa ini tanaman yang dapat tumbuh amat terbatas hal ini dikarenakan kondisi air yang berkadar garam tinggi dan tanah yang mengandung pasir amat menyulitkan untuk bertanaman sayuran, tanaman obat maupun tanaman buah-buahan. Mengingat kondisi ini maka Direktorat Budidaya dan Pascapanen Sayuran dan Tanaman Obat melakukan pengamatan dan menyimpulkan bahwa warga di Desa Tanjung Pasir melirik pekarangan yang dapat dimanfaatkan dalam berbudidaya sayuran. (Puskesmas,2011)Pada saat ini, desa Tanjung Pasir dijadikan sebagai percontohan dan pembelajaran agar budidaya sayuran dapat dilakukan juga di tingkat rumah tangga untuk mengurangi pengeluaran akan kebutuhan pangan namun dapat meningkatkan pendapatan keluarga.

1.1.2.9 TransportasiSarana transportasi masyarakat Desa Tanjung Pasir dengan menggunakan angkutan umum, ojek motor,becak serta sepeda.

1.2 GAMBARAN KELUARGA BINAAN

1.2.1 Lokasi keluarga binaan Keluarga binaan berada di RT 07/RW 08, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Gambar 1.3 Denah Rumah Keluarga Binaan

1.2.2 Gambaran Keluarga BinaanKeluarga binaan yaitu keluarga Tn. Akbar.

1.2.2.1 Keluarga Binaan Tn. AkbarTabel 1.9 Data Dasar Keluarga Tn. AkbarNoNamaStatus KeluargaJenis KelaminUsiaPendidikanPekerjaan

1.Tn. AkbarKepala keluargaLaki-laki45 tahunTidak bersekolahWiraswasta

2.Ny. WasihIstriPerempuan40 tahunTidak bersekolahWiraswasta

3.An. GunturAnakLaki-laki13 tahunSD-

4.An. ElfiAnak Perempuan7 tahunSDPelajar

Keluarga Tn. Akbar bertempat tinggal di RT 07/RW 08, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Keluarga tersebut terdiri dari Tn. Akbar sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny. Wasih dan empat orang anak, bernama Mega, Mewa, Guntur dan Elfi.Tn. Akbar berusia 45 tahun dan bekerja sebagai wiraswasta berupa pedagang warung dan alat-alat pancing dengan penghasilan berkisar Rp.200.000,00- Rp.500.000,00 perhari. Pendapatan Tn. Akbar ini tidak menentu setiap harinya namun dalam sebulan biasanya sekitar Rp.6.000.000,00 Rp.8.000.000,00 per bulan. Pendapatan ini menurut Ny. Wasih cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Tn. Akbar pernah bersekolah sampai kelas 3 SD lalu tidak melanjutkan pendidikannya. Istrinya, Ny. Wasih berusia 40 tahun bekerja sebagai ibu rumah tangga dan ikut membantu usaha suaminya. Ny. Wasih tidak pernah mengenyam pendidikan sekolah. Anak pertama pasangan Tn. Akbar dan Ny. Wasih adalah seorang perempuan bernama Mega berusia 20 tahun dan saat ini sudah berkeluarga dan tidak tinggal serumah dengan Tn. Akbar dan Ny. Wasih. Anak kedua pasangan Tn. Akbar dan Ny. Wasih seorang perempuan bernama Mewa berusia 18 tahun yang juga sudah berkeluarga dan tidak tinggal serumah dengan Tn. Akbar dan Ny.Wasih. Anak ketiga pasangan Tn. Akbar dan Ny. Wasih seorang laki-laki berusia 13 tahun bernama Guntur yang baru saja menamatkan pendidikan sekolah dasarnya, namun tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMP. Anak keempat Tn. Akbar dan Ny. Wasih seorang perempuan berusia 7 tahun bernama Elfi yang merupakan pelajar Sekolah Dasar kelas 3. Karena letak sekolah cukup dekat dari rumah maka anak keempat berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Tn. Akbar memberikan uang saku untuk kedua anaknya sebesar Rp.2.000,00 per hari. Tempat tinggal yang sekarang mereka huni merupakan milik pribadi dan bukan warisan, mereka tinggal berempat di dalam rumah tersebut.Keluarga Tn. Akbar tinggal di rumah dengan luas bangunan berukuran 66 m2 dan tidak bertingkat. Rumah ini terdiri dari ruang tamu berukuran 4 m x 3 m, satu kamar tidur yang berukuran 3 m x 3 m, satu ruang keluarga yang berfungsi sebagai kamar tidur berukuran 5 m x 3 m, kamar mandi berukuran 2 m x 2 m, dua dapur yang berukuran masing-masing 2 m x 3 m dan 2 m x 2 m, dan satu gudang berukuran 3 m x 2 m.Rumah Tn. Samun ini terletak di pinggir jalan raya. Rumah ini berlantaikan keramik. Atap rumah terbuat dari genteng;beberapa bagian plafon sudah ada yang bolong namun Ny. Wasih mengatakan rumahnya tidak bocor saat datang hujan. Sedangkan seluruh dinding rumah terbuat dari batu bata. Untuk ventilasi, rumah ini memiliki empat buah jendela di ruang tamu yang masing-masing berukuran 1 m x 60 cm dan dua buah jendela di kamar paling depan yang berukuran 1 m x 60 cm sedangkan ruang keluarga mempunyai dua buah jendela yang berukuran 1 m x 60 cm. Jendela tersebut berfungsi sebagai ventilasi untuk aliran keluar masuk udara atau masuknya cahaya sinar matahari kedalam rumah. Jumlah total ventilasi dibandingkan dengan total luas lantai yaitu 5,4% sehingga tidak memenuhi kriteria ventilasi rumah sehat yaitu 10%. Rumah ini tidak berlangganan listrik secara resmi, dengan fasilitas empat buah lampu dan satu buah televisi.Keluarga ini memiliki kamar mandi dengan jamban. Untuk mandi dan kebutuhan air sehari-hari keluarga ini menggunakan air PAM. Air PAM yang didapat diperoleh dengan cara membeli air PAM yang dijual oleh warga sekitar. Dalam sehari keluarga tersebut membutuhkan lima sampai enam jerigen air PAM (satu jerigen = 20 liter). Satu jerigen air PAM seharga Rp.5.000,00.Keluarga Tn. Akbar biasa membuang sampah di samping rumah mereka. Sampah baru dibakar jika sudah menumpuk.Keluarga Tn. Akbar memiliki kebiasaan makan dua kali sehari. Ny. Wasih memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah tahu, tempe dan sayur terkadang juga memasak ikan. Ny. Wasih memasak tanpa membatasi jumlah garam untuk makanan Tn. Akbar. Semua makanan dimasak sampai matang dengan menggunakan kompor gas 3 kg. Peralatan makan yang digunakan terbuat dari plastik. Karena tidak memiliki ruang makan, keluarga ini biasanya makan di ruang keluarga atau ruang tamu. Anak ketiga pasangan Tn. Akbar dan Ny. Wasih yaitu Guntur, sudah tidak bersekolah setelah tamat SD. Guntur sehari-harinya bekerja lepas seperti mencangkul sawah atau membantu ayahnya. Anak keempat pasangan Tn. Akbar dan Ny. Wasih yaitu Elfi pelajar kelas 3 SD. Mereka mengatakan jika keluar rumah selalu memakai sendal.Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya membeli obat warung terlebih dahulu. Namun, jika dengan obat warung keadaannya tidak juga membaik barulah dibawa ke praktik dokter terdekat. Keluarga ini tidak pernah berobat ke puskesmas karena tidak memiliki kartu jamkesmas. Dalam keluarga Tn. Akbar, hanya beliau yang merokok. Tn. Akbar merupakan perokok aktif. Sehari biasa menghabiskan setengah bungkus rokok. Tn. Akbar merokok sejak remaja. Tn. Akbar merokok dimana saja sesukanya. Penyakit darah tinggi diakui diketahui sejak kurang lebih 10 tahun yang lalu, namun Tn. Akbar malas berobat.Dari keterangan Ny. Wasih keempat anaknya lahir di paraji. Dia tidak pernah memberikan imunisasi kepada kedua anaknya. Tetapi, sewaktu kecil keempat anak Ny. Wasih selalu diberikan ASI selama dua tahun. Ny. Wasih juga mengatakan bahwa dirinya juga memakai KB suntik per tiga bulan dan sudah memakai selama 6 tahun karena menurut Ny. Wasih ia merasa cukup dengan empat orang anak.

Gambar 1.4 Denah Rumah Keluarga Tn. Akbar

No.Faktor InternalPermasalahan

1.Kebiasaan MerokokTn. Akbar merokok sekitar satu sampai dua bungkus dalam satu hari, biasanya kebiasaan merokok ini dilakukan di dalam dan di luar rumah. Semakin banyak pekerjaan, biasanya Tn. Akbar juga semakin banyak menghabiskan rokoknya, yakni bisa lebih dari dua bungkus rokok dalam sehari

2.Olah ragaKeluarga Tn. Akbar tidak ada yang memiliki kebiasaan berolahraga. Bahkan hampir tidak pernah melakukan olahraga.

3.Pola MakanNy. Wasih memasak sendiri dengan komposisi makanan seperti nasi, tahu, tempe, ikan, dan jarang memakan sayur, buah-buahan, apalagi susu. Ny Wasih juga menggunakan penyedap rasa untuk memasak.

4.Aktivitas sehari-haria. Tn. Akbar bekerja sebagai pedagang. Tn. Akbar membuka warungnya 24 jam non stop.b. Ny. Wasih bekerja sebagai ibu rumah tanggac. An. Guntur yang berusia 13 tahun dan bekerja di rumah makan dekat tempat tinggal Tn Akbar

No.Faktor EksternalPermasalahan

1.

Riwayat Pendidikana. Tn. Akbar hanya mengenyam pendidikan sampai dengan kelas 3 SD dan tidak menyelesaikan pendidikan dasarnya.b. Ny. Wasih tidak pernah bersekolah.c. An. Guntur yang berusia 13 tahun hanya bersekolah sampai dengan bangku sekolah dasar dan tidak melanjutkan ke pendidikan menengah.d. An Elfi berusia 7 tahun dan masih duduk di bangku sekolah dasar.

2.

Pendapatan

Tn. Akbar bekerja sebagai wiraswasta berupa pedagang warung dan lat-alat pancing dengan penghasilan berkisar Rp.200.000,00- Rp.500.000,00 perhari. Pendapatan Tn. Akbar ini tidak menentu setiap harinya namun dalam sebulan biasanya sekitar Rp.6.000.000,00 Rp.8.000.000,00 per bulan.

3.

Informasi

Tn. Akbar dan keluarganya tidak pernah mendapatkan informasi mengenai penyakit hipertensi dari petugas kesehatan. Keluarga ini juga tidak diberitahu mengenai faktor resiko penyakit hipertensi.

4.Pola Pencarian PengobatanApabila sakit, keluarga Tn. Akbar tidak pergi berobat ke puskesmas dan memilih untuk berobat ke dokter praktek umum di dekat rumahnya jika memiliki keluhan mengenai kondisi kesehatannya.

1.3 PENENTUAN AREA MASALAH 1.3.1 Rumusan Area Masalah Keluarga Binaan1.3.1.1 Keluarga Binaan Tn. Akbara. Masalah Non Medis 1) Lingkungana) Kurangnya pengetahuan mengenai pembuangan dan pengelolaan sampah maupun limbah rumah tangga

2) Kesehatana) Kurangnya ventilasi udara yang ada di rumah keluarga binaanb) Kebiasaan merokok di dalam rumah terhadap kesehatan keluarga c) Kurangnya pengetahuan tentang imunisasi yang tidak lengkapd) Kurangnya kesadaran berobat ke tenaga kesehatane) Kurangnya pengetahuan mengenai faktor resiko hipertensi

b. Masalah Medis 1) Peyakit hipertensi dalam keluarga

1.3.2 Penetapan Area MasalahDalam pengambilan sebuah masalah kelompok kami menggunakan Metode Delphi. Metode Delphi merupakan suatu teknik membuat keputusan yang dibuat oleh suatu kelompok, dimana anggotanya terdiri dari para ahli atas masalah yang akan diputuskan. Proses penetapan Metode Delphi dimulai degan identifikasi masalah yang akan dicari penyelesaiannya (Harold, et all, 1975 : 40-55).

Gambar 1.3. Metode Delphi

1.3.3 Alasan Pemilihan Area Masalah1.3.3.1 Area Masalah Sebagai Diagnosis KomunitasDari sekian masalah yang ada pada keluarga binaan, kami memutuskan untuk mengangkat permasalahan SIKAP WARGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH PADA STUDI KELUARGA BINAAN DI RT 07 RW 08 DESA TANJUNG PASIR KECAMATAN TELUK NAGA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN