silabus - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/iwansulistyo/files/2016/08/silabus-pengantar... · di...

14
Halaman 1 dari 14 Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Politik Kode Mata Kuliah : FSP-616101 Jumlah Satuan Kredit Semester : 3 sks (3 x 50 menit) Semester : Ganjil / Tahun Akademik 2017-2018 Jumlah Tatap Muka : 16 kali Pertemuan Dosen Pengampu : 1. Hertanto, Ph.D. 2. Iwan Sulistyo, M.A. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini akan mengenalkan serta membekali mahasiswa dengan ragam pengetahuan dan pemahaman dasar tentang ilmu politik (political science). Di bagian awal, mahasiswa akan diajak untuk mempelajari pengertian serta sejarah perkembangan ilmu politik. Selanjutnya, akan dibahas pelbagai konsep penting di dalam ilmu politik, yakni politics, power, authority, legitimacy, influence, state, nation, nation-state, government, governance, political obligation, society, civil society, autonomy, charisma, freedom, consensus, prerogative, trust and credibility, distributive justice, dan public good. Selain itu, juga ditelaah beberapa pendekatan di dalam ilmu politik, yaitu pendekatan legal/institusional, pendekatan perilaku, pendekatan

Upload: vodung

Post on 30-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Halaman 1 dari 14 Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung

SILABUS

Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Politik Kode Mata Kuliah : FSP-616101 Jumlah Satuan Kredit Semester : 3 sks (3 x 50 menit) Semester : Ganjil / Tahun Akademik 2017-2018 Jumlah Tatap Muka : 16 kali Pertemuan Dosen Pengampu : 1. Hertanto, Ph.D. 2. Iwan Sulistyo, M.A.

Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini akan mengenalkan serta membekali mahasiswa dengan ragam pengetahuan dan pemahaman dasar tentang

ilmu politik (political science). Di bagian awal, mahasiswa akan diajak untuk mempelajari pengertian serta sejarah

perkembangan ilmu politik. Selanjutnya, akan dibahas pelbagai konsep penting di dalam ilmu politik, yakni politics, power,

authority, legitimacy, influence, state, nation, nation-state, government, governance, political obligation, society, civil society,

autonomy, charisma, freedom, consensus, prerogative, trust and credibility, distributive justice, dan public good. Selain itu, juga

ditelaah beberapa pendekatan di dalam ilmu politik, yaitu pendekatan legal/institusional, pendekatan perilaku, pendekatan

Halaman 2 dari 14 Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

neo-marxis, teori ketergantungan, pendekatan pilihan rasional, dan pendekatan institusionalisme baru. Pembahasan tentang

ideologi politik, undang-undang dasar (konstitusi), pembagian kekuasaan negara secara vertikal, budaya politik dan

sosialisasi politik, demokrasi, hak asasi manusia, trias politica, partisipasi politik, partai politik, serta sistem pemilihan umum

juga tercakup di dalam mata kuliah ini.

Standar Kompetensi Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu menelaah konsep-konsep dasar dalam ilmu politik serta

memiliki sikap ilmiah dalam keterampilan menganalisis beragam fenomena politis, baik sebagai pendukung untuk pelbagai

mata kuliah lanjutan maupun untuk kepentingan di dalam kehidupan secara luas.

Sumber Belajar

1. Andrew Heywood, Politics, 4th edn. (New York: Palgrave MacMillan, 2013).

2. David Easton, "An Approach to the Analysis of Political Systems", World Politics, Vol. 9, No. 3. (Apr., 1957), pp. 383-400.

3. Ellen Grigsby, Analyzing Politics: an Introduction to Political Science, fifth edition, (Belmont: Wadsworth, 2012).

4. George Thomas Kurian (ed.), the Encyclopedia of Political Science (Washington D.C.: CQ Press, 2011).

5. Ian Adams and R.W. Dyson, Fifty Major Political Thinkers. 2nd edn. (New York: Routledge, 2007).

6. John T. Ishiyama and Marijke Breuning (eds.), 21st Century Political Science: A Reference Handbook (Washington DC:

Sage, 2011).

7. Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008).

8. Rod Hague and Martin Harrop, Comparative Government and Politics: An Introduction. 6th edn. (New York: Palgrave

MacMillan, 2004).

9. Stephen D. Tansey and Nigel Jackson, Politics: the Basics. 4th edn. (New York: Routledge, 2008).

Halaman 3 dari 14 Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

Perte-muan

ke-

Capaian Pembelajaran

Indikator Bahan Kajian Pengalaman Belajar

Evaluasi Alokasi Waktu

Sumber/Bahan Ajar dan Media

Pembelajaran 1. Mahasiswa mampu

menguraikan sejumlah pengertian ilmu politik dan sejarah perkembangannya.

1. Mampu mengemukakan beberapa defenisi ilmu politik.

2. Mampu mendeskripsikan sejarah perkemba-ngan ilmu politik.

3. Mampu menganalisis kaitan ilmu politik dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, yakni sosiologi, antropo-logi, ilmu ekonomi, psikologi sosial, geo-grafi, dan ilmu hu-kum.

1. Sejumlah defenisi ilmu politik.

2. Sejarah perkem-bangan ilmu politik.

3. Kaitan ilmu politik dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, yakni sosiologi, antropo-logi, ilmu ekonomi, psikologi sosial, geo-grafi, dan ilmu hukum.

Small Group

Discussion (SGD),

Contextual

Instruction (CI).

Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok.

1 kali perte-muan (3 x 50

menit)

Sumber/Bahan Ajar:

1. Budiardjo, hlm. 5-

38.

2. Grigsby, Chapter 1

and 2.

3. Heywood, Chapter

1.

4. Kurian, pp. 1278-

1281 and 1299-

1301.

5. Tansey and Jackson,

pp. 1-7.

Media: LCD dan Laptop.

2. Mahasiswa mampu

membedakan

sejumlah konsep

penting dalam ilmu

politik.

1. Mampu menguraikan defenisi dari ‘konsep’ dalam konteks ilmu politik.

2. Mampu menelaah konsep:

1. Defenisi dari ‘konsep’ dalam konteks ilmu politik.

2. Konsep politics. 3. Konsep polity. 4. Konsep power. 5. Konsep authority. 6. Konsep legitimacy. 7. Konsep influence. 8. Konsep state.

Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI).

Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok.

1 kali per-temuan (3 x 50

menit)

Sumber/Bahan Ajar:

1. Budiardjo, hlm. 17-

67.

2. Grigsby, Chapter 3.

3. Hague and Harrop,

Halaman 4 dari 14 Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

a. Politics.

b. Polity.

c. Power.

d. Authority.

e. Legitimacy.

f. Influence.

g. State.

h. Nation.

i. Nation-state.

j. Government.

k. Governance.

9. Konsep nation. 10. Konsep nation-state. 11. Konsep government. 12. Konsep governance.

Chapter 1 and 2.

4. Heywood, Chapter

1, 3 and 4.

5. Kurian, pp. 104, 946

and 1330.

6. Tansey and Jackson,

pp. 26-68 dan 136-

169.

Media: LCD dan Laptop.

3. Mahasiswa mampu

membedakan

sejumlah konsep

penting dalam ilmu

politik.

1. Mampu menelaah konsep:

a. Political obligation.

b. Society and civil society.

c. Autonomy.

d. Charisma.

1. Konsep political obligation.

2. Konsep society and civil society.

3. Konsep autonomy. 4. Konsep charisma. 5. Konsep freedom. 6. Konsep consensus. 7. Konsep prerogative. 8. Konsep trust and

credibility. 9. Konsep distributive

justice.

Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI).

Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok.

Sumber/Bahan Ajar:

1. Kurian, pp. 107,

211, 242, 299, 616,

1259, 1341, 1381,

and 1690.

Media: LCD dan Laptop.

Halaman 5 dari 14 Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

e. Freedom.

f. Consensus.

g. Prerogative.

h. Trust and credibility.

i. Distributive justice.

j. Public goods.

10. Konsep public goods.

4. Mahasiswa mampu membandingkan beberapa pendekatan dalam ilmu politik.

1. Mampu menjabarkan defenisi ‘pendekatan’ dalam konteks ilmu politik.

2. Mampu menguraikan pendekatan: a. Legal/institusio

-nal. b. Perilaku.

a. Political system.

c. Neo-marxis. d. Teori

ketergantungan. e. Pilihan rasional. f. Institusionalis-

me baru.

1. Defenisi ‘pendekatan’ dalam konteks ilmu politik.

2. Pendekatan legal/institusional;

3. Pendekatan perilaku; a. Political system.

4. Pendekatan neo-marxis;

5. Teori ketergan-tungan;

6. Pendekatan pilihan rasional;

7. Pendekatan institusionalisme baru.

Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI).

Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok.

1 kali per-temuan (3 x 50

menit)

Sumber/Bahan Ajar:

1. Budiardjo, hlm. 71-

100.

2. Easton, pp. 383-400.

3. Heywood, Chapter

1.

4. Ishiyama and

Breuning, Chapter 1.

5. Tansey and Jackson,

pp. 7-17.

Media: LCD dan Laptop.

Halaman 6 dari 14 Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

5. Mahasiswa mampu membandingkan ideologi-ideologi politik.

1. Mampu mengemukakan beberapa defenisi ideologi politik.

2. Mampu menginter-pretasikan asumsi-asumsi dasar dari konservatisme.

3. Mampu menganalisis sejumlah kritik terhadap konservatisme.

4. Mampu menginter-pretasikan asumsi-asumsi dasar dari liberalisme.

5. Mampu menganalisis sejumlah kritik terhadap liberalisme.

6. Mampu menginter-pretasikan asumsi-asumsi dasar dari sosialisme.

7. Mampu menganalisis sejumlah kritik terhadap sosialisme.

8. Mampu menginter-pretasikan asumsi-asumsi dasar dari marxisme.

9. Mampu menganalisis

1. Beberapa defenisi ideologi politik.

2. Asumsi-asumsi dasar dari konservatisme.

3. Sejumlah kritik terhadap konservatisme.

4. Asumsi-asumsi dasar dari liberalisme.

5. Sejumlah kritik terhadap liberalisme.

6. Asumsi-asumsi dasar dari sosialisme.

7. Sejumlah kritik terhadap sosialisme.

8. Asumsi-asumsi dasar dari marxisme.

9. Sejumlah kritik terhadap marxisme.

Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI).

Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok.

1 kali per-temuan (3 x 50

menit)

Sumber/Bahan Ajar:

1. Adams and Dyson.

2. Budiardjo, hlm. 139-

165.

3. Grigsby, Chapter 5,

6, and 7.

4. Hague and Harrop,

Chapter 4.

5. Heywood, Chapter

2.

6. Ishiyama and

Breuning, Part V.

7. Tansey and Jackson,

pp. 69-102.

Media: LCD dan Laptop.

Halaman 7 dari 14 Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

sejumlah kritik terhadap marxisme.

6. Mahasiswa mampu menganalisis konstitusi (undang-undang dasar).

1. Mampu mengemukakan pengertian konstitusi (undang-undang dasar).

2. Mampu menguraikan konsep konstitusio-nalisme.

3. Mempu menelaah ciri-ciri undang-undang dasar.

4. Mampu menganalisis ‘konvensi’ dalam kaitannya dengan undang-undang dasar.

5. Mampu menguraikan pergantian undang-undang dasar.

6. Mampu menafsirkan perubahan (amandemen) undang-undang dasar.

7. Mampu menginter-pretasikan judicial

1. Pengertian konstitusi (undang-undang dasar).

2. Konsep konsti-tusionalisme.

3. Ciri-ciri undang-undang dasar.

4. Konsep ‘konvensi’ dalam kaitannya dengan undang-undang dasar.

5. Pergantian undang-undang dasar.

6. Perubahan (amandemen) undang-undang dasar.

7. Konsep judicial review.

8. Konsep undang-undang dasar tertulis dan undang-undang dasar tidak tertulis.

9. Konsep undang-undang dasar yang fleksibel dan undang-undang dasar yang kaku.

10. Penerapan undang-undang di negara

Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI).

Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok.

1 kali per-temuan (3 x 50

menit)

Sumber/Bahan Ajar:

1. Budiardjo, hlm. 169-

207.

2. Hague and Harrop,

Chapter 12.

3. Heywood, Chapter

15.

Media: LCD dan Laptop.

Halaman 8 dari 14 Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

review. 8. Mampu

membedakan undang-undang dasar tertulis dan undang-undang dasar tidak tertulis.

9. Mampu membedakan undang-undang dasar yang fleksibel dan undang-undang dasar yang kaku.

10. Mampu menganalisis penerapan undang-undang di negara demokratis (studi kasus di Indonesia).

demokratis (studi kasus di Indonesia).

Halaman 9 dari 14 Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

7. Mahasiswa mampu

mengidentifikasi

pembagian kekuasaan

negara secara vertikal.

1. Mampu menge-mukakan defenisi dari pembagian kekuasaan negara secara vertikal.

2. Mampu menganalisis konsep negara konfederasi serta dua contoh negaranya.

3. Mampu menganalisis konsep negara federasi serta dua contoh negaranya.

4. Mampu menganalisis konsep negara kesatuan serta dua contoh negaranya.

1. Defenisi pembagian kekuasaan negara secara vertikal

2. Konsep negara konfederasi serta dua contoh negaranya.

3. Konsep negara federasi serta dua contoh negaranya.

4. Konsep negara kesatuan serta dua contoh negaranya.

Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI).

Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok.

1 kali per-temuan (3 x 50

menit)

Sumber/Bahan Ajar:

1. Budiardjo, hlm. 267-

291.

2. Hague and Harrop,

Chapter 13.

3. Ishiyama and

Breuning, Chapter

20, 21, 30, and 31.

Media: LCD dan Laptop.

8. UTS

9. Mahasiswa mampu

menilai budaya politik

dan sosialisasi politik.

1. Mampu menguraikan pengertian budaya politik.

2. Mampu menjelaskan pengertian sosialisasi politik

3. Mampu menilai budaya politik

1. Konsep budaya politik.

2. Konsep sosialisasi politik.

3. Budaya politik dalam konteks negara demokratis.

4. Pengertian dari budaya politik elite.

5. Pengeruh budaya

Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI).

Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok.

1 kali per-temuan (3 x 50

menit)

Sumber/Bahan Ajar:

1. Hague and Harrop,

Chapter 6.

2. Heywood, Chapter

8.

3. Ishiyama and

Breuning, Chapter

Halaman 10 dari 14 Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

dalam konteks negara demokratis.

4. Mampu menguraikan pengertian dari budaya politik elite.

5. Mampu mengaitkan bagaimana budaya politik elite memengaruhi stabilitas politik.

politik elite terhadap stabilitas politik.

24.

Media: LCD dan Laptop.

10. Mahasiswa mampu

mengkritisi konsep

demokrasi.

1. Mampu menguraikan pengertian demok-rasi.

2. Mampu mendeskripsikan sejarah ide tentang demokrasi.

3. Mampu menafsirkan asumsi-asumsi dasar dalam demokrasi.

4. Mampu menganalisis penyebaran demok-rasi di dunia.

5. Mampu menelaah kritik terhadap demokrasi.

6. Mampu meng-evaluasi perkemba-ngan demokrasi di Pakistan dan di

1. Pengertian demokrasi.

2. Sejarah ide tentang demokrasi.

3. Asumsi-asumsi dasar dalam demokrasi.

4. Penyebaran demokrasi di dunia.

5. Kritik terhadap demokrasi.

6. Perkembangan demokrasi di Pakistan dan di Indonesia.

Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI).

Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok.

1 kali per-temuan (3 x 50

menit)

Sumber/Bahan Ajar:

1. Budiardjo, hlm. 105-

135.

2. Hague and Harrop,

Chapter 3.

3. Heywood, Chapter

4.

4. Ishiyama and

Breuning, Chapter

32 and 33.

5. Tansey and Jackson,

pp. 170-208.

Media: LCD dan Laptop.

Halaman 11 dari 14 Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

Indonesia.

11. Mahasiswa mampu merekonstruksi konsep Hak Asasi Manusia (HAM).

1. Mampu menjabarkan pengertian HAM.

2. Mampu mendes-kripsikan sejarah perkembangan HAM di dunia.

3. Mampu mengkritisi lima dimensi HAM: hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

1. Pengertian HAM. 2. Sejarah

perkembangan HAM. 3. Lima dimensi HAM:

hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI).

Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok.

1 kali per-temuan (3 x 50

menit)

Sumber/Bahan Ajar:

1. Budiardjo, hlm. 211-

263.

Media: LCD dan Laptop.

12. Mahasiswa mampu

mengkritisi konsep

trias politica.

1. Mampu menjelaskan definisi trias politica.

2. Mampu menafsirkan konsep check and balances.

3. Mampu menguraikan pengertian eksekutif.

4. Mampu mengidenti-fikasi fungsi-fungsi lembaga eksekutif di negara demokratis.

5. Mampu mengurai-kan pengertian legislatif.

6. Mampu mengidenti-fikasi fungsi-fungsi lembaga legislatif di negara demokratis.

1. Definisi trias politica. 2. Konsep check and

balances. 3. Pengertian eksekutif. 4. Fungsi-fungsi

lembaga eksekutif di negara demokratis.

5. Pengertian legislatif. 6. Fungsi-fungsi

lembaga legislatif di negara demokratis.

7. Pengertian yudikatif. 8. Fungsi-fungsi

lembaga yudukatif di negara demokratis.

Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI).

Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok.

1 kali per-temuan (3 x 50

menit)

Sumber/Bahan Ajar:

1. Budiardjo, hlm. 287-

291 dan 295-363.

2. Hague and Harrop,

Chapter 14 and 15.

3. Heywood, Chapter

13, 14, and 15.

Media: LCD dan Laptop.

Halaman 12 dari 14 Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

7. Mampu menjelaskan pengertian yudikatif.

8. Mampu mengidenti-fikasi fungsi-fungsi lembaga yudukatif di negara demokratis.

13. Mahasiswa mampu menilai partisipasi politik.

1. Mampu menjabarkan secara kritis pengertian partisipasi politik.

2. Mampu menelaah partisipasi politik di negara demokratis.

3. Mampu menilai partisipasi politik di negara otoriter.

4. Mampu meng-evaluasi partisipasi politik di negara berkembang.

5. Mampu menguraikan pengertian kelompok kepentingan (kelompok penekan).

6. Mampu menilai partisipasi politik melalui kelompok kepentingan.

1. Pengertian partisipasi politik.

2. Partisipasi politik di negara demokratis.

3. Partisipasi politik di negara otoriter.

4. Partisipasi politik di negara berkembang.

5. Konsep kelompok kepentingan (kelompok penekan).

6. Partisipasi politik melalui kelompok kepentingan.

Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI).

Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok.

1 kali per-temuan (3 x 50

menit)

Sumber/Bahan Ajar:

1. Budiardjo, hlm. 367-

392.

2. Hague and Harrop,

Chapter 8 and 10.

3. Heywood, Chapter

11.

4. Ishiyama and

Breuning, Chapter

87.

Media: LCD dan Laptop.

Halaman 13 dari 14 Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

14. Mahasiswa mampu mengkritisi konsep partai politik.

1. Mampu menjelaskan pengertian partai politik.

2. Mampu mendes-kripsikan sejarah perkembangan partai politik.

3. Mampu memban-dingkan sistem partai tunggal, dua partai, dan multipartai.

4. Mampu mengkritisi fungsi-fungsi partai politik di negara demokratis.

5. Mampu mengkritisi fungsi-fungsi partai politik di negara otoriter.

6. Mampu menganalisis fungsi-fungsi partai politik di negara berkembang.

7. Mampu menilai per-kembangan partai politik di Indonesia.

1. Pengertian partai politik.

2. Sejarah perkembangan partai politik.

3. Sistem partai tunggal, dua partai, dan multipartai.

4. Fungsi-fungsi partai politik di negara demokratis.

5. Fungsi-fungsi partai politik di negara otoriter.

6. Fungsi-fungsi partai politik di negara berkembang.

7. Perkembangan partai politik di Indonesia.

Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI).

Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok.

1 kali per-temuan (3 x 50

menit)

Sumber/Bahan Ajar:

1. Budiardjo, hlm. 397-

457.

2. Hague and Harrop,

Chapter 11.

3. Heywood, Chapter

10.

4. Ishiyama and

Breuning, Chapter

18.

Media: LCD dan Laptop.

15. Mahasiswa mampu mengevaluasi sistem pemilihan umum.

1. Mampu menjelaskan tujuan dasar pemilihan umum.

2. Mampu membedakan antara

1. Tujuan dasar pemilihan umum.

2. Perbedaan mendasar antara sistem distrik dan sistem proporsional.

Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI).

Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil

1 kali per-temuan (3 x 50

Sumber/Bahan Ajar:

1. Budiardjo, hlm. 461-

488.

Halaman 14 dari 14 Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

sistem distrik dan sistem proporsional.

3. Mampu mengkritisi keuntungan sistem distrik.

4. Mampu menilai kelemahan sistem distrik.

5. Mampu mengkritisi keuntungan sistem proporsional.

6. Mampu menilai kelemahan sistem proporsional.

7. Mampu menelaah sistem pemilihan yang bersifat gabungan antara distrik dan proporsional.

8. Mampu mengevalu-asi sistem pemilihan umum di Indonesia.

3. Keuntungan sistem distrik.

4. Kelemahan sistem distrik.

5. Keuntungan sistem proporsional.

6. Kelemahan sistem proporsional.

7. Sistem pemilihan yang bersifat gabungan antara distrik dan proporsional.

8. Sistem pemilihan umum di Indonesia.

kerja kelompok.

menit) 2. Hague and Harrop,

Chapter 9.

3. Heywood, Chapter

9.

4. Ishiyama and

Breuning, Chapter

19.

Media: LCD dan Laptop.

16. UAS

Silabus ini dimutakhirkan pada Agustus 2017

Versi daringnya dapat diunduh di http://staff.unila.ac.id/iwansulistyo/perkuliahan/pengantar-ilmu-politik/