siklus mesin diesel & gabungan - ppse
DESCRIPTION
xxxTRANSCRIPT
-
SIKLUS TERMODINAMIKA
DIESEL & GABUNGAN
-
Mesin Diesel
Mesin ini ditemukan pada tahun 1892oleh Rudolf Diesel, yang menerimapaten pada 23 Februari 1893.
Penyalaan bahan bakar terjadi dengansendirinya, oleh karena itu bahan bakardisemprotkan ke dalam ruang bakaryang berisi udara yang bertekanan danbersuhu tinggi.
Bahan bakar itu terbakar dengansendirinya oleh udara yangmengandung O2 bersuhu melampauisuhu titik nyala (flash point) dari bahanbakar.
Dikenal juga dengan CompressionIgnition Engine.
Tulus B.S. - DTM FT. USU2
-
Siklus Diesel 4 Langkah
Tulus B.S. - DTM FT. USU
Courtesy of Youtube (edited)
Keterangan Proses
1. Langkah isap (0 - 1) terjadi pada tekanan konstan
2. Langkah kompresi (1 2 - 3) merupakan proses kompresi isentropik
dan disini terjadi proses pemasukan kalor pada tekanan konstan
3. Langkah kerja (3 - 4) merupakan proses ekspansi isentropik
4. Langkah buang dimana terjadi proses pengeluaran kalor pada
volume konstan (4 1 0)Courtesy of Youtube
v
3
-
Siklus Ideal Motor Diesel (Siklus Tekanan Konstan)
Idealisasi yang dilakukan :
1. Fluida kerja dianggap gas ideal
2. Langkah isap (0 1) merupakan proses
tekanan konstan.
3. Langkah kompresi (1 2) merupakan
proses isentropik
4. Proses pembakaran pada tekanan konstan
(2 3) adalah proses pemasukan kalor.
5. Langkah kerja (3 4) merupakan proses
isentropik
6. Proses pengeluaran kalor (4 1) dianggap
sebagai proses pengeluaran kalor pada
volume konstan.
7. Langkah buang (1 0) terjadi pada
tekanan konstan
Tulus B.S. - DTM FT. USU4
-
Diagram P-v dan T-s
Tulus B.S. - DTM FT. USU5
-
Analisa Termodinamika
Tulus B.S. - DTM FT. USU6
-
Analisa Termodinamika
Tulus B.S. - DTM FT. USU7
-
Analisa Termodinamika
Tulus B.S. - DTM FT. USU8
-
Analisa Termodinamika
Tulus B.S. - DTM FT. USU9
-
Rasio Kompresi & Cutoff Ratio
Tulus B.S. - DTM FT. USU10
-
Siklus Aktual Diesel
Tulus B.S. - DTM FT. USU11
-
Siklus Gabungan (Siklus Tekanan Terbatas)
Idealisasi pada Dual Cycles :
1. Fluida kerja dianggap gas ideal
2. Langkah isap (0 1) merupakan proses
tekanan konstan.
3. Langkah kompresi (1 2) merupakan
proses isentropik
4. Proses pemasukan kalor pada volume
konstan (2 3).
5. Proses pemasukan kalor pada tekanan
konstan (3 3a)
6. Langkah kerja (3a 4) merupakan proses
isentropik
7. Langkah pembuangan (4 1) dianggap
sebagai proses pengeluaran kalor pada
volume konstan.
8. Langkah buang (1 0) terjadi pada
tekanan konstan Tulus B.S. - DTM FT. USU12
-
Diagram P-v dan T-s
Tulus B.S. - DTM FT. USU13
-
Analisa Termodinamika
Tulus B.S. - DTM FT. USU14
-
Analisa Termodinamika
Tulus B.S. - DTM FT. USU15
-
Siklus Diesel Dua Langkah
Tulus B.S. - DTM FT. USU16
-
Analisa Siklus Diesel 2 Langkah
Tulus B.S. - DTM FT. USU17
-
Siklus Aktual Dual Cycles (Gabungan)
Tulus B.S. - DTM FT. USU18
-
Analisa Termodinamika
Tulus B.S. - DTM FT. USU19
-
Analisa Termodinamika
Tulus B.S. - DTM FT. USU20