sifat koligatif larutan
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum Kimia
Pengaruh Sifat Koligatif Larutan Terhadap Titik Beku Larutan
2015
oleh:Anggun Surya Diantriana
08 / XII MIA 1
SMAN 1 Situbondo
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya saya dapat menyelesaiakan laporan praktikum yang berjudul “Pengaruh Sifat Koligatif Larutan Terhadap Titik Beku Larutan” tepat pada waktunya.
Tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada guru yang telah membantu saya dalam mengerjakan praktikum dengan baik serta teman – teman saya yang ikut membantu.
Saya menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu mohon maaf apabila terdapat kekurangan atau kesalahan dari laporan ini. Saya berharap laporan ini dapat berguna dan menambah wawasan kita tentang sifat koligatif larutan.
Situbondo, 25 Agustus 2015
1 |Praktikum Kimia _ Anggun Surya Diantriana
BAB IPENDAHULUAN
• Judul : Pengaruh Sifat Koligatif Larutan Terhadap Titik
Beku Larutan
• Tujuan :
1) Mengkaji Pengaruh Zat Terlarut pada Titik Beku
2) Membandingkan Titik Beku Larutan Elektrolit dengan Nonelektrolit
• Hari/Tanggal Praktikum : Selasa/18 Agustus 2015
2 |Praktikum Kimia _ Anggun Surya Diantriana
BAB IILANDASAN TEORI
Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan
tekanan uap padatannya. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku
pelarut murni. Hal ini disebabkan oleh karena zat pelarutnya harus membeku
terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Proses pembekuan suatu zat cair terjadi
bila suhu diturunkan, sehingga jarak antarpartikel sedemikian dekat satu sama
lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antarmolekul yang sangat kuat.
Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan mengakibatkan proses
pergerakan molekul-molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk dapat lebih
mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu yang lebih rendah. Jadi titik
beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya. Perbedaan
titik beku akibat adanya partikel-partikel zat terlarut disebut penurunan titik
beku.
3 |Praktikum Kimia _ Anggun Surya Diantriana
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
Alat dan Bahan :
Alat dan Bahan Jumlah Gambar
Tabung reaksi 4
Pengaduk kaca / spatula min. 1
Termometer 1
Gelas plastik 1
Garam dapur secukupnyaAir suling secukupnyaLarutan glukosa C6H12O6 1 molalLarutan glukosa C6H12O6 2 molalLarutan NaCl 1 molalLarutan NaCl 2 molalBongkahan es 2 buah
4 |Praktikum Kimia _ Anggun Surya Diantriana
Cara Kerja : a. Masukkan butiran kecil es ke dalam gelas plastik sampai kira-kira tiga
perempat bagian. Tambahkan 8 sendok makan garam dapur kasar, lalu aduk. Inilah campuran pendingin.
b. Isi tabung reaksi dengan air suling kira-kira setinggi 4 cm. Masukkan tabung itu ke dalam campuran pendingin. Masukkan pengaduk kaca ke dalam tabung reaksi dan gerakkan turun-naik dalam air suling hingga seluruhnya membeku.
5 |Praktikum Kimia _ Anggun Surya Diantriana
c. Keluarkan tabung dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung mencair sebagian. Ganti pengaduk dengan termometer. Dengan hati-hati, aduklah campuran dalam tabung dengan termometer secara turun-naik. Kemudian bacalah termometer dan catat suhu campuran es dan air itu.
d. Ulangilah langkah 2 dan 3 dengan menggunakan larutan glukosa dan NaCl, masing-masing dengan konsentrasi 1 molal dan 2 molal, sebagai pengganti air suling. (Jika es dalam campuran pendingin sudah banyak yang mencair, buatlah lagi campuran pendingin seperti cara di atas).
6 |Praktikum Kimia _ Anggun Surya Diantriana
BAB IVHASIL PENELITIAN
Hasil Pengamatan :Titik beku air suling : 0 °CTitik beku larutan :
Inilah titik beku yang kami dapatkan dari masing-masing larutan setelah kami melakukan pengamatan dan pengukuran dengan menggunakan termometer
Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan Titik Beku Larutan
No. Zat Terlarut Kemolalan Titik beku [°C]1. C6H12O6 1 m -4 °C2. C6H12O6 2 m -6 °C3. NaCl 1 m -7 °C4. NaCl 2 m -9 °C
Perhitungan secara teoritis :
Inilah titik beku dan penurunan titik beku yang kami dapatkan dari masing-masing larutan apabila kami melakukan perhitungan secara teoritisRumus:
∆Tf = Kf . m Keterangan :
ΔTf = Penurunan titik bekuKf = Tetapan penurunan titik beku zat pelarutm = Molal larutan
∆Tf = Tfo – Tf
Keterangan : Tf = Titik beku larutanTf = Titik beku pelarut murni
∆Tf = Kf . m . i = Kf . m . [ 1 + (n – 1) α ]
Keterangan : m = Molal larutan
7 |Praktikum Kimia _ Anggun Surya Diantriana
Kf = Tetapan penurunan titik beku zat pelaruti = Faktor Van’t Hoff
Keterangan : Kf air = 1,86 °C/m
1. Larutan glukosa (C6H12O6) 1 molalΔTf = m x Kf
= 1 x 1,86 0C/m= 1,86 0C
Tf glukosa = Tf pelarut – ΔTf glukosa
= 0 - 1,86= -1,86 0C
2. Larutan glukosa (C6H12O6) 2 molal ΔTf = m x Kf
= 2 x 1,86 = 3,72 0CTf glukosa = Tf pelarut – ΔTf glukosa
= 00C - 3,720C = -3,72 0C
3. Larutan NaCl 1 molalΔTf Nacl 1 m = m x Kf x i = 1 x 1,86 x {1+(2-1)1} = 1,86 x 2 = 3,720C Tf Nacl = Tf pelarut –ΔTf Nacl
= 0 – 3,720C = -3,720C
4. Larutan Nacl 2 molalΔTf Nacl 2 m = m x k x i =2 x 1,86 x{1+(2-1)1} = 3,720C x 2 = 7,440CTf Nacl = Tf pelarut –ΔTf Nacl
= 00C – 7,440C = -7,440C
Tabel 2. Tabel Teoritis Titik Beku dan Penurunan Titik Beku Larutan
8 |Praktikum Kimia _ Anggun Surya Diantriana
No. Zat Terlarut Kemolalan Titik beku [°C] Penurunan titik beku (ΔTf)1. C6H12O6 1 m -1,86 1,862. C6H12O6 2 m -3,72 3,723. NaCl 1 m -3,72 3,724. NaCl 2 m -7,44 7,44
Melalui kedua tabel tersebut, kita dapat melihat adanya perbedaan
hasil dari data yang kami dapatkan melalui percobaan, dan data yang kami
dapatkan melalui perhitungan secara teoritis. Perbedaan tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor eksternal yang terjadi selama kami melakukan
praktikum tersebut, misalnya, ketidaktelitian kami dalam membaca suhu
pada termometer sehingga hasil yang kami dapatkan berbeda dengan hasil
yang kami dapatkan melalui perhitungan secara teoritis, suhu ruangan yang
tidak mendukung untuk melakukan percobaan tersebut, suhu dari tangan
kami yang tanpa sengaja menyentuh/memegang termometer sehingga
mempengaruhi suhu pada termometer tersebut, dan faktor-faktor eksternal
lainnya.
9 |Praktikum Kimia _ Anggun Surya Diantriana
Analisis Data :
Dari tabel pengamatan, tampak bahwa NaCl dan glukosa dengan m=2
molal mengalami penurunan titik beku lebih besar daripada m = 1 molal.
Karena titik beku tergantung pada konsentrasi atau jumlah partikel zat
terlarut dalam larutan. Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin
besar penurunan titik bekunya.
Pada kemolalan yang sama, NaCl mengalami penurunan titik beku lebih
besar daripada glukosa karena NaCl merupakan larutan elektrolit
sedangkanglukosamerupakan larutan nonelektrolit. NaCl akan terurai
menjadi dua ion yakni Na+ dan Cl- sehingga konsentrasi partikelnya menjadi
dua kali semula. Artinya, jumlah ion yang mengalami reaksi memengaruhi
penurunan titik beku.
Pada larutan elektrolit, yaitu larutan NaCl mempunyai titik beku
larutan lebih rendah daripada larutan non elektrolit (glukosa) karena pada
NaCl dapat dionisasikan (terdiri atas 2 ion) sedangkan non elektrolit tidak
dapat dionisasikan.
Keadaan titik beku pelarut murni setelah dicampur zat terlarut akan
menjadi lebih rendah dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu
dibawah 0°C, zat terlarut akan berpengaruh pada penurunan titik beku
larutan karena pada suatu pelarut murni, zat terlarut akan menyebabkan
turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut.
Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami memperoleh beberapa
data dan kesimpulan, di antaranya yakni : Semakin tinggi kemolalan
glukosa, maka akan semakin rendah titik bekunya, dan semakin tinggi
kemolalan C6H12O6, maka semakin besar pula penurunan titik bekunya.
Semakin tinggi kemolalan NaCl, maka akan semakin rendah titik bekunya,
dan semakin tinggi kemolalan NaCl, maka semakin besar pula penurunan
titik bekunya. Titik beku larutan elektrolit (NaCl) lebih rendah dibandingkan
dengan titik beku larutan nonelektrolit (C6H12O6). Pada kemolalan yang
10 |Praktikum Kimia _ Anggun Surya Diantriana
sama, penurunan titik beku larutan elektrolit (NaCl) lebih besar daripada
larutan nonelektrolit (C6H12O6).
Faktor-faktor yang memengaruhi titik beku larutan yaitu konsentrasi
larutan, Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin besar penurunan
titik bekunya. Jumlah ion yang bereaksi, Semakin banyak jumlah ion yang
mengalami reaksi, maka penurunan titik beku semakin besar. Artinya,
larutan elektrolit mengalami penurunan titik beku yang lebih besar
dibanding larutan nonelektrolit
Dari percobaan diatas dapat kami ambil kesimpulan bahwa titik beku
larutan adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
padatannya. Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku
tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi
partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat
koligatif. Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan
nonelektrolit karena larutan elektrolit dapat terionisasi sedangkan larutan
nonelektrolit tidak dapat terionisasi. Semakin tinggi konsentrasi larutan
maka semakin rendah titik bekunya. Dan Faktor-faktor yang memengaruhi
titik beku larutan yaitu konsentrasi larutan, Semakin besar konsentrasi
larutan, maka semakin besar penurunan titik bekunya. Jumlah ion yang
bereaksi, Semakin banyak jumlah ion yang mengalami reaksi, maka
penurunan titik beku semakin besar. Artinya, larutan elektrolit mengalami
penurunan titik beku yang lebih besar dibanding larutan nonelektrolit.
11 |Praktikum Kimia _ Anggun Surya Diantriana
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan :
Dari penelitian yang telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
Garam dapur berfungsi sebagai zat yang menurunkan titik beku es batu sehingga es batu tidak akan membeku pada suhu 0°C, sehingga ketika sebuah tabung reaksi diletakkan didalam gelas kimia, akan terbentuk sebuah sistem antara larutan es batu yang suhunya 0°C dengan larutan uji yang ada didalam tabung reaksi.
Proses terjadinya penurunan titik beku dikarenakan adanya perubahan dari tekanan uap, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut lain maka titik bekunya akan berubah (nilai titik beku akan berkurang).
Keadaan titik beku pelarut murni setelah dicampur zat terlarut akan menjadi lebih rendah dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu dibawah 0°C, zat terlarut akan berpengaruh pada penurunan titik beku larutan karena pada suatu pelarut murni, zat terlarut akan menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut.
Semakin banyak waktu yang diberikan maka semakin rendah titik beku yang dihasilkan.
Semakin besar kemolalan suatu larutan, semakin rendah titik beku larutan. Maka selisih titik beku semakin besar
Larutan elektrolit memiliki titik beku lebih rendah dibanding larutan nonelektrolit.
Penurunan titik beku tergolong sifat koligatif. Titik beku adalah suhu pada P tertentu di mana terjadi peristiwa perubahan
wujud zat cair ke padat. Penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya
pada konsentarsi partikel dalam larutan. Semakin banyak partikel (mengion) semakin besar sifat koligatif. Faktor-faktor yang memengaruhi titik beku larutan yaitu konsentrasi larutan
(Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin besar penurunan titik bekunya) dan Jumlah ion yang bereaksi (Semakin banyak jumlah ion yang mengalami reaksi, maka penurunan titik beku semakin besar.)
Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = Tfp – Tfl).
12 |Praktikum Kimia _ Anggun Surya Diantriana
b. Saran : Dari penelitian yang kami telah lakukan, kami dapat menyarankan beberapa hal sebagai berikut :
Sebaiknya bahan yang akan digunakan harus lengkap. Selain itu sebelum praktikum dilakukan alat dan bahan harus dicek terlebih dahulu agar praktikum dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditemtukan.
Sebaiknya kita membersihkan dahulu alat-alat untuk melakukan praktikum, agar saat pengambilan data untuk laporan lebih akurat dan tepat. Teliti dalam mengambil data, menimbang bahan serta membaca thermometer yang sangat penting.
Pengaruh eksternal juga berpengaruh terhadap hasil percobaan, seperti penglihatan mata saat membaca thermometer, gangguan konsentrasi dari lingkungan sekitar, tingkat ketelitian dari peneliti, tingkat suhu es yang tidak stabil dan ukuran bahan yang akan dicoba kurang akurat. Oleh karena itu bagi para pembaca laporan hasil praktikum kimia “penurunan titik beku” agar lebih meningkatkan ketelitiannya dalam mencoba praktikum ini.
Sebaiknya, kita harus lebih cermat dalam menimbang bahan-bahan yang diperlukan dalam praktikum ini, agar kita memperoleh hasil yang lebih sesuai.
Dalam melakukan kegiatan penelitian/percobaan ini sebaiknya memerlukan kecermatan yang tinggi dengan tujuan untuk menganalisis semua kemungkinan yang dapat terjadi selama proses penelitian penurunan titik beku larutan. Karena, jika tidak cermat dalam melakukan langkah kerja maka tidak menutup kemungkinan hasil yang di capai kurang maksimal dan akurat.
Berhati-hatilah saat melakukan percobaan agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
Berhati-hatilah dalam pembacaan skala pada termometer agar didapatkan hasil yang akurat.
13 |Praktikum Kimia _ Anggun Surya Diantriana
DAFTAR PUSTAKA
http://eddy-smansa.blogspot.com/2011/03/mengukur-titik-beku-larutan-elektrolit.htmlwww.urip.infohttps://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutanwww.koligatif.freeiz.comhttp://www.chem-is-try.org/materi-kimia/kimia-smk/kelas-10/sifat-koligatif-larutanhttp://solusifunny.blogspot.com/2012/01/penurunan-titik-beku-larutan.html#ixzz3jbXQrNM5 http://eddy-smansa.blogspot.com/2011/03/mengukur-titik-beku-larutan-elektrolit.htmlhttp://lovekimiabanget.blogspot.com
14 |Praktikum Kimia _ Anggun Surya Diantriana
LAMPIRAN
A. Laporan Sementara
B. Format Penilaian
15 |Praktikum Kimia _ Anggun Surya Diantriana