sifat koligatif larutan

5
RESUME SIFAT KOLIGATIF LARUTAN OLEH MUH. IHSAN. H 70100113030 / FARMASI A LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR SAMATA-GOWA 2013/2014

Upload: ihsan

Post on 11-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sifat koligatif larutan oleh muh. ihsan h. dipost mei 2015

TRANSCRIPT

  • RESUME

    SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

    OLEH

    MUH. IHSAN. H

    70100113030 / FARMASI A

    LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI

    JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

    SAMATA-GOWA

    2013/2014

  • RESUME SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

    Satuan konsentrasi ada beberapa macam, antara lain adalah molalitas (m), molaritas

    (M), dan fraksi mol (x).

    1. Molalitas (m)

    Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.

    Molalitas dapat dinyatakan dengan rumus:

    Keterangan: m = molalitas larutan (m)

    p = massa pelarut (gram)

    Mr = massa molekul relatif

    2. Molaritas (M )

    Molaritas merupakan satuan yang paling banyak digunakan. Konsentrasi molar

    dari larutan didefinisikan sebagai banyaknya mol zat terlarut dalam setiap liter

    larutan. Jadi, molaritas menyatakan perbandingan antara jumlah mol zat dengan

    volume dalam liter larutan. Molaritas disimbolkan dengan huruf M dan

    dinyatakan dalam mol.

    Keterangan M = molaritas ... .............................. (mol/L)

    V = volume larutan ....................... (L)

    n = jumlah mol zat terlarut .......... (mol)

    3. Fraksi mol ( x )

    Fraksi mol menyatakan perbandingan mol suatu zat dengan mol seluruh zat

    dalam larutan. Dalam campuran zat A dengan zat B, maka fraksi mol masing-

    masing zat dapat dinyatakan dengan:

    Jumlah fraksi mol seluruh zat dalam larutan adalah 1.

  • Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit

    Meskipun sifat koligatif melibatkan larutan, sifat koligatif tidak bergantung pada

    interaksi antara molekul pelarut dan zat terlarut, tetapi bergatung pada jumlah zat

    terlarut yang larut pada suatu larutan. Sifat koligatif terdiri dari penurunan tekanan

    uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotic.

    Penurunan Tekanan Uap

    Molekul - molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya

    tekanan uap zat cair. Semakin mudah molekul - molekul zat cair berubah menjadi

    uap, makin tinggi pula tekanan uapzat cair. Apabila tekanan zat cair tersebut

    dilarutkan oleh zat terlarut yang tidak menguap, maka partikel - partikel zat terlarut

    ini akan mengurangi penguapan molekul - molekul zat cair. Laut mati adalah contoh

    dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah

    menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat

    panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi

    zat terlarutnya semakin tinggi. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis :

    P0 = tekanan uap zat cair murni

    P = tekanan uap larutan

    Pada tahun 1878, Marie Francois Raoult seorang kimiawan asal Perancis melakukan

    percobaan mengenai tekanan uap jenuh larutan, sehingga ia menyimpulkan tekanan

    uap jenuh larutan sama dengan fraksi mol pelarut dikalikan dengan tekanan uap

    jenuh pelarut murni. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis. Kesimpulan ini

    dikenal dengan Hukum Raoult dan dirumuskan dengan. Persamaan penurunan

    tekanan uap dapat ditulis :

    P = tekanan uap jenuh larutan

    P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni

    Xp = fraksi mol zat pelarut

    Xt = fraksi mol zat terlarut

    Kenaikan Titik Didih

    Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini,

    tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal ini menyebabkan

    terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada

  • tekanan 1 atmosfer. Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih

    tinggi dari titik didih pelarut murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel - partikel

    zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel - partikel

    pelarut. Oleh karena itu, penguapan partikel - partikel pelarut membutuhkan energi

    yang lebih besar. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di

    sebut kenaikan titik didih yang dinyatakan dengan ( ). Persamaannya dapat

    ditulis:

    Tb = kenaikan titik didih (oC)

    kb = tetapan kenaikan titik didih molal (oC kg/mol)

    m = molalitas larutan (mol/kg)

    Mr = massa molekul relatif

    P = jumlah massa zat (kg)

    Penurunan Titik Beku

    Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil

    daripada titik beku pelarutnya. Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut :

    Tf = penurunan titik beku (oC)

    kb = tetapan perubahan titik beku (oC kg/mol)

    m = molalitas larutan (mol/kg)

    Mr = massa molekul relatif

    P = jumlah massa zat (kg)

    Tekanan Osmotik

    Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk mengimbangi desakan zat

    pelarut yang melalui selaput semipermiabel ke dalam larutan. Membran

    semipermeabel adalah suatu selaput yang dapat dilalui molekul - molekul pelarut dan

    tidak dapat dilalui oleh zat terlarut. Menurut Van't Hoff, tekanan osmotik larutan

    dirumuskan:

  • = tekanan osmotik

    M = molaritas larutan

    R = tetapan gas (0,082)

    T = suhu mutlak

    Sifat Koligatif Larutan Elektrolit

    Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit memliki nilai yang lebih

    besar daripada sifat koligatif larutan non elektrolit. Banyaknya partikel zat terlarut

    hasil reaksi ionisasi larutan elektrolit dirumuskan dalam faktor Van't Hoff.

    Perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit selalu dikalikan dengan faktor Van't

    Hoff :

    Keterangan :

    = faktor Van't Hoff

    n = jumlah koefisien kation

    = derajat ionisasi

    Penurunan Tekanan Uap Jenuh

    Rumus penurunan tekanan uap jenuh dengan memakai faktor Van't Hoff adalah :

    =P0

    Kenaikan Titik Didih

    Persamaannya adalah:

    =

    Penurunan Titik Beku

    Persamaannya adalah :

    =

    Tekanan Osmotik

    Persamaannya adalah :

    =