sifat koligatif larutan
TRANSCRIPT
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KOMPETENSI INTI
3.1. Menganalisis penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmosis
KOMPETENSI DASAR
1. Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit dan larutan elektrolit.
2. Menghitung konsentrasi suatu larutan (kemolalan dan fraksi mol).
3. Menghitung tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku atau tekanan osmosis
INDIKATOR
Menu Banyaknya partikel dalam
larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri.
Konsentrasi Larutan
Penurunan tekanan uap jenuh
Kenaikan titik didih
Penurunan titik beku
Tekanan osmotik
Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama.(Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion.)
MOLARITAS
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan (mol/liter)
Contoh :
Jika dalam 500 ml (0,5 liter) larutan terdapat 6 gram urea
(Mr =60), maka molaritas larutan adalah :
6 g
0,5 L=
60 g/mol 1
5 Mol/L = Mol/L 0,2 = 0,2 Molar
MOLALITAS Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram
(1 kg) pelarut
Contoh :
Jika dalam 250 gram (0,25 kg) air, terdapat 6 gram urea
(Mr =60), maka molalitas larutan adalah :
6 g
0,25 kg=
60 g/molmolal 0,4 = 0,4 m
FRAKSI MOL Fraksi mol (X) zat terlarut atau zat pelarut
menyatakan perbandingan mol (n) zat terlarut atau n pelarut dengan n total larutan (terlarut + pelarut)X terlarut=
n terlarutn terlarut + n pelarut
X pelarut=n pelarutn terlarut + n
pelarut
X terlarut
X pelarut
=+ 1
Contoh : sebanyak 2 mol urea terdapat dalam 8 mol air,maka :
X terlarut (urea)
=2
2 +8 = 0,2
X pelarut (air) = 82 +8 = 0,8
PENURUNAN TEKANAN UAP
JENUH (∆P )Mengapa ya
penambahan zat ke dalam zat cair
bisa menurunkan tekanan uap
larutan??
larutan NaCl 1,0 M menghasilkan ion Na+ (biru) dan ion Cl- (hijau) yang terlarut dalam air
air murni
Tampilan mikroskopis dari gerakan molekul uap air pada permukaan air murni
Gambar dibawah ini mengilustrasikan bagaimana tekanan uap air dipengaruhi oleh
penambahan zat terlarut yang sukar menguap ( non volatile solute)
Menurut RAOULT:P = P° . XBdimana: P = tekanan uap jenuh larutan P° = tekanan uap jenuh pelarut murni XB = fraksi mol pelarut
Karena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi :
P = P° (1 - XA)
P = P°- P°. XA
P°- P = P°. XA
∆P = P°. XA
Lanjutan…..
KENAIKAN TITIK DIDIH (∆Tb )
Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
∆Tb = m . Kb
dimana:∆Tb = kenaikan titik didih (°C)m = molalitas lautanKb = tetapan kenaikan titik didih molal
Karena : m = (w/Mr) . (1000/p)
w = massa zat terlarut
Maka kenaikan titik didih larutan dapat dinyatakan sebagai:∆Tb = (W/Mr) . (1000/p) . Kb
Tb = (100 + ∆Tb) °C
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai:
PENURUNAN TITIK BEKU (∆Tf )
Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai :
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai:
∆Tf = m . Kf = w/Mr . 1000/p . Kf
Tf = (0 - ∆Tf) °C
Mengapa bisa begitu ya ?
Di negara bermusim dingin, NaCl ditaburkan di jalan-jalan untuk mencairkan salju.
Bagi penjual es krim, NaCl digunakan untuk mempertahan agar es krim tidak cepat mencair.
TEKANAN OSMOTIK (π)
Menurut VAN'T HOFF tekanan osmotik mengikuti hukum gas ideal:
PV = nRT
Karena tekanan osmotik = π , maka :
π = n/V R T = C R T
GLOSSARY Konsentrasi Larutan adalah menyatakan banyaknya zat terlarut dalam
suatu larutan. Kenaikan titik didih adalah adanya penurunan tekanan uap jenuh
mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Hukum Raoult adalah hukum yang dicetuskan oleh Francois M. van
Roult (1830-1901) untuk mempelajari sifat-sifat tekanan uap larutan yang mengandung zat pelarut yang bersifat nonvolatil, serta membahas mengenai aktivitas air.
Tekanan osmotik adalah tekanan yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesetimbangan osmotik antara suatu larutan dan pelarut murninya yang dipisahkan oleh suatu membran yang dapat ditembus hanya oleh pelarut tersebut.
Larutan hipotonis adalah larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain.
Larutan hipertonis adalah larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi dari yang lain.
Larutan isotonis adalah larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama.
Satuan tekanan osmotik adalah atmosfir R = tetapan gas universal = 0.082 liter.atm/mol °K T = suhu mutlak (°K)
Lanjutan…