sialolitiasisdefinisi

Upload: sunny-chailes

Post on 16-Jul-2015

193 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SialolitiasisDefinisi Sialolitiasis atau peradangan akibat adanya batu saliva merupakan keadaan patologisyang umumnya sering terjadi pada orang dewasa, tetapi dilaporkan juga terjadi pada anak-anak.Pada beberapa kasus yang dilaporkan ditemukan prevalensi terjadinya lebih sering pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan. Gejala klinis yang khas adalah rasa sakit yangh e b a t p a d a s a a t m a k a n , m e m i k i r k a n m a k a n a n , m e n e l a n d a n d i s e r t a i a d a n y a p e m b e n g k a k a n kelenjar ludah dan sangat peka jika dipalpasi. Dukungan radiografi sangat membantu dalam menegakkan lokasi sialolit atau batu saliva. Sialolit pada foto rontgen akan terlihat berupa daerah berwarna putih (Radiopaque) dibandingkan daerah sekitarnya. Kurang lebih 80% sialolitiasis berasal dari kelenjar submandibula, 6% dari kelenjar parotis dan 2% dari kelenjar sublingualis dan kelenjar minor.Salah satu penyakit sistemik yang bisa menyebabkan terbentuknya batu adalah penyakitgout, dengan batu yang terbentuk mengandung asam urat. Kebanyakan, batu pada kelenjar salivamengandung kalsium fosfat, sedikit mengandung magnesium, amonium dan karbonat. Batuk e l e n j a r s a l i v a j u g a d a p a t b e r u p a m a t r i k s o r g a n i k , y a n g m e n g a n d u n g c a m p u r a n a n t a r a karbohidrat dan asam amino.Duktus pada kelenjar submandibula lebih mudah mengalami pembentukan batukarena saliva yang terbentuk lebih bersifat alkali, memiliki konsentrasi kalsium dan fosfat yangtinggi, serta kandungan sekret yang mukoid. Disamping itu, duktuskelenjar submandibula ukurannya lebih panjang, dan aliran sekretnya tidak tergantung gravitasi.Batu pada kelenjar submandiula biasanya terjadi di dalam duktus, sedangkan batu pada kelenjar parotis lebih sering terbentuk di hilum atau di dalam parenkim. Gejala yang dirasakan pasienadalah terdapat bengkak yang hilang timbul disertai dengan rasa nyeri. Dapat teraba batu pada kelenjar yang terlibat. SialolitiasisDefinisi: Sialolitiasis merupakan pembatuan yang terjadi akibat pengendapan dari bahan-bahanorganic dan anorganik antara lain deposisi garam -garam kalsium disekitar nidus organik yangt e r d i r i d a r i a l t e r a s i m u s i n musin saliva bersama dengan adanya deskuamasi sels e l e p i t e l , dekomposisi protein yang dihasilkan oleh aktivitas bakteri dan mikroorganisme (infeksi akut). Gejala klinis: Rasa sakit yang hebat pada saat makan, memikirkan mak anan, m e n e l a n d a n d i s e r t a i adanya pembengkakan kelenjar ludah dan sangat peka jika dipalpasi dan mereda setelah makan. Pemeriksaan: Batu dapat dideteksi dengan palpasi dan bantuan radiografi (sialography) bisa berbentuk lonjong atau bulat, kasar atau halus dengan ukuran yang bervariasi. Batu umumnya berwarnakuning muda yang jika dipotong akan kelihatan struktur yang homogeny tetapi lebih sering b e r l a p i s l a p i s . B e b e r p a k a s u s d i l a p o r k a n d i b a g i a n s u l k u s , b i b i r b awah, palatum dan lidah Biasanya merupakan massa kecil yang solid, keras, dapat digerakkan (dapat berpindah-pindah) bisa dengan atau simtom.

Tata Pelaksanaannya: Pemberian antibiotik untuk mengobati infeksi akutnya, batu kecil biasanya dapat keluar bersama-sama saliva tetapi sebagian besar cara penanganan sialotiasis dengan sialodocotomy t e t a p i a k h i r akhir ini penyingkiran sialolit dapat dilakukan secara manual (pemija t a n d a r i kelenjar) , pada sialodocotomy dilakukan insisi diatas batu pada dasar mulut. Semakin posterior posisi batu maka semakin sulit unt uk mengangkat batu tersebut sehingga lama kelaman batuakan terdorong ke dasar mulut dan rasa sakit tmbul akibat terhentinya saliva menjadi kronismaka harus dilakukan pengangkatan kelenjar. Sialotlitiasis dapat timbul kembali (rekuren),khusunya bila factor etiologynya seperti adanya penyempitan tidak ditanggulangi. Pembentukan batu duktus yang berulang akan mengarah ke bentuk kronis dan terjadi infeksi glandula, oleh karena itu pada beberapa kasus eksisi kelenjar submandibula merupakan indikasi A. Kelenjar P arotid Kelenjar parotid merupakan sepasang kelenjar liur mayor yang terbesar dengan berat kirakira 25 gram. Setiap kelenjar terletak di lateral dari otot masseter di anterior dan mencapai ke posterior melewati otot sternokleidomastoideus di belakang sudutmandibular. Lapisan dermis terletak lateral dari kelenjar dan ruang parafaringeal lateralterletak di medial kelenjar parotid. Setiap kelenjar yang terenkapsulasi secara artifisialterbagi kepada lobus superfisial dan lobus dalam oleh cabang saraf kranial ke tujuh.Duktus parotid (duktus Stenson) terletak anterior dari kelenjar parotid di otot masseter dan menembusi otot businator untuk memasuki mukosa bukal yang biasanya bertentangan dengan molar maksila kedua. Duktus Stenson bisa ditemukan kira-kira di1,5cm di bawah zigoma. Kelenjar parotid terdapat dua lapisan nodus limfe yangmendrainasenya. Lapisan superfisial terletak di bawah kapsul, dan lapisan dalam terletak di dalam parenkim parotid B. Kelenjar S ubmandibular Sepasang kelenjar submandibular adalah kelenjar liur yang kedua terbesar padatubuh yang masing-masing mempunyai berat kira-kira 10-15 gram. Setiap satu kelenjar submandibular terbagi kepada lobus superfisial dan dalam oleh bagian posterior dari ototmilohioid dan mencakup segitia submandibular. Dktus submandibular juga dikenalsebagai duktus Wharton, terletak anterior dan di atas otot milohioid dan berakhir dianterior dasar mulut. Duktus submandibular bersifat tidak elastis sehingga jika terjadi penyumbatan akan menyebabkan rasa sakit. C. Kelenjar S ublingual Kelenjar sublingual yang utama adalah berpasangan dan terletak di submukosa,superfisial dari otot milohioid. Setiap kelenjar dikelilingi oleh bagian dalam korteksmandibula di lateral dan otot stiloglossus di medial. Kelenjar sublingual mengandung banyak duktus sublingual minor( duktus kecil) yang dikenali sebagai duktus Rivinusyang membuka langsung ke kavum oral. Beberapa duktus ini bersatu membentuk duktusmayor Bartholin. Duktus mayor ini juga bisa bergabung dengan duktus submandibular. Nervus lingual menurun di lateral dari ujung anterior kelenjar sublingual dan berjalansepanjang batas inferiornya. Di anterior, saraf lingual dan duktus submandibular berjalan paralel sehingga saraf lingual berjalan ke atas memasuki lidah.

D.Kelenjar Liur Minor Palatum durum dan palatum mole mengandung konsentrasi kelenjar liur minor yang terbanyak. Bagaimanapun kelenjar ini juga terletak di kavum oral, bibir, lidah danorofaring. Kelenjar liur minor bisa diidentifikasi dalam berkelompok seperti kelenjar lingual anterior Blandin-Nuhn.Kelenjar liur mengandung beberapa unit sekretori yang meliputi asinus di ujung proksimal dan unit duktus distal. Unit duktus ini menggabungkan beberapa elemenduktus yang mencapai hingga asinus : suktus striata dan duktus ekskretori. Selselmioepitel mengelilingi asinus dan mencapai hingga duktus intercalata. Sel-sel mioepitelini berkontraksi sehingga membolehkan sel glandular mengeluarkan sekresinya. Kelainan benigna dari kelenjar liur mencakup kelainan produksi dan sekresi saliva Saliva diproduksi oleh sel-sel asinar yang berkelompok dan mengandungelektrolit, enzimenzim( ptyalin, maltase), karbohidrat, protein, garam inorganik dan beberapa faktor antimikroba. Kira-kira 500-1500mL saliva diproduksi oleh sel acinar setiap hari dan ditransportasi lewat elemen duktus dengan kadar rata-rata 1mL per minit.Saliva manusia secara umum adalah bersifat alkali

SIALOLITIASIS Penegakkan diagnosis 1.pembengkakan kelenjar liur major yang akut dan nyeri terutama di kelenjar submandibular yang bisa berulang.2.gejala semakin memburuk setelah makan, pembengkakan dapat disingkirkan setelah 1 jam.3 . r i w a y a t g o u t a t a u x e r o s t o m i a . 4.batu pada dasar mulut bida dipalpasi, terapi berdasarkan lokasi kalkulus.5.kalkulus dapat diekstraksikan secara intraoral atau jika letaknya distal makakelenjar submandibular terindikasi.6.komplikasi termasuk sialadenitis supuratif akut, ektasia duktus dan striktur. Pendahuluan Kira-kira 80-90% dari batu kelenjar saliva terjadi di kelenjar submandibular danhanya 1020% terdapat di kelenjar parotid, dan hanya persentase yang sangat kecilterdapat pada kelenjar sublingual dan kelenjar liur minor. Sialolitiasis adalah penyebabyang paling sering pada penyakit kelenjar liur dan dapat terjadi pada semua usia dengan predileksi tinggi pada laki-laki. Faktor resiko terjadinya obstruksi batu kelenjar liur termasuk sakit yang lama disertai dehidrasi. Kadang disertai juga dengan gout, diabetesdan hipertensi. Patogenesis Saliva yang normal mengandung banyak hidroksiapatit, bahan utama pada batukelenjar liur. Agregasi dari debris yang termineralisasi dalam duktus akan membentuk nidus, lalu menyebabkan pembentukan kalkuli, statis saliva dan kemudian obstruksi.Kelenjar submandibular lebih rentan terhadap pembentukan kalkuli dibandingkankelenjar parotid karena duktusnya yang lebih panjang, kandungan musin dan alkali dalamsaliva yang lebih tinggi dan konsentrasi kalsium dan fosfat yang tinggi. Kalkulisubmandibular secara primer mengandung kalsium fosfat dan hidroksiapatit. Disebabkankalkuli ini mengandung kandungan kalsium yang tinggi, hampir kesemuanya adalahradiopak dan dapat dilihat pada foto Rontgen. Kalkuli parotid adalah lebih jarangradiopak. Kira-kira 75%, satu batu berjaya ditemukan pada kelenjar tersebut. Jikaobstruksi tidak ditangani, maka akan berlanjut terjadinya inflamasi lokal, fibrosis danatrofi asinar. Klinis

A. Gejala dan T andaPembengkakan berulang dan nyeri pada kelenjar submandibular denganeksaserbasi apabila makan adalah gejala yang sering muncul pada batu kelenjar liur.Obstruksi yang lama dapat menyebabkan terjadinya infeksi akut dengan nyeri yangsemkain berat dan eritema pada kelenjar tersebut. Pasien juga mengeluhkan adanyariwayat xerostomia dan kadang-kadang terasa ada benda asing seperti pasir di ronggamulut. Pemeriksaan fisik sangat penting karena batu sering dapat dipalpasi pada dua pertiga anterior kelenjar submandibular. Selain itu, indurasi pada dasar mulut biasanyadapat terlihat. Batu yang lokasinya di dalam badan kelenjar lebih sukar untuk di palpasi.B. PencitraanFoto Rontgen dengan posisi lateral dan oklusal dapat menunjukkan batu radiopak tetapi posisi ini tidak selalu dapat diandalkan. Posisi intraoral mungkin lebih membantu.Sialografi adalah metode pencitraan yang paling akurat untuk mendeteksi kalkuli.Sialografi dapat dikombinasi dengan CT scan atau MRI, terutama CT scan sangat sensitif terhadap garam kalsium. Ultrasound ternyata tidak dapat membantu. C.Endoskopi Kemajuan dalam Endoskopi yang terbaru telah membolehkan pemeriksaan duktussubmandibular untuk mendeteksi kalkuli. Komplikasi Obtruksi yang persisten pada sialolitiasis dapat menyebabkan statis aliran saliva.Hal ini juga dapat sebagai predisposisi pada kelenjar untuk terjadi infeksi akut berulangdan pembentukan abses. Penanganan A. Ekstraksi I ntraoralTerapi adalah berdasarkan lokasi dari batu kelenjar liur. Jika batu tersebut dapatdipalpasi atau terlihat di bagian anterior duktus submandibular dan tidak lewat secaraspontan, ianya dapat diekstrak secara intraoral. Duktus papila didilatasikan secara serialdengan bantuan alat lakrimal bergred, batu tersebut kemudiannya di keluarkan. Jika batutersebut terlalu besar, prosedur intraoral yang lebih ekstensif harus dilakukan di bawahanestesi lokal atau umum. Duktus tersebut dikanulasikan dan insisi di atas batu tersebutuntuk mempermudahkan ekstraksi. Insisi tidak ditutup kembali dan perhatian harusdiberikan pada saraf lingual berdekatan.B.EksisiOperasiBatu yang lebih besar biasanya terletak di hilum atau pada badan kelenjar submandibular sehingga menimbulkan gejala dan ini memerlukan operasi eksisi padakelenjar. Batu simptomatik yang terletak pada badan kelenjar parotid juga memerlukantindakan parotidektomi.C. Teknik E ndoskopik Teknik endoskopik yang terbaru membolehkan ekstraksi endoskopik intraoral pada batu kelenjar liur dan eksisi pada kelenjar submandibular. Prosedur ini telahdilakukan dengan morbiditas yang minimal dan dapat mencegah insisi servikaltransversal.