si332022026809-3
DESCRIPTION
akunntansiTRANSCRIPT
JENIS COST SYSTEMBerdasarkan sifat proses produksi, perusahaan dapat dibedakan :
1. Produk satuan / produk yang didasarkan atas pesanan
2. Produk massa / kontinyu.
Sehubungan dengan kedua jenis perusahaan di atas, terdapat 2 cara mengumpulkan biaya produksi (cost system) yaitu :
1. JOB ORDER SYSTEM (SYSTEM HARGA POKOK PESANAN)
Adalah cara pengumpulan biaya / penentuan Harga Pokok dimana biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk sejumlah tertentu dan langsung disebabkan pada masing-masing produksi/jasa.
Di dalam sistem ini dibuat suatu perkiraan/lembaran biaya tersendiri yang harus dilakukan dalam pabrik.
Pada perkiraan / lembaran biaya tersebut dibebankan hal-hal sebagai berikut :
a. Bahan dibebankan berdasarkan bon permintaan
b. Upah yang dibebankan berdasarkan Job Ticket (kartu kerja)
c. Apabila pekerjaan sudah selesai maka selisih masih perlu ditambah biaya produksi tak langsung / FOH expense dengan cara mempergunakan prosentase / tarif.
CONTOH
a. Material Requisition
Rp.
b. Job Ticket (D. Labour)Rp. c. Biaya produsi tak langsungRp.
Biaya (manufacturing cost)Rp.
Rp.
Kemudian dihitung harga pokok per unit / satuan dengan jalan sebagai berikut :
Jumlah biaya yang nampak pada perkiraan / lembaran biaya dibagi dengan jumlah yang telah diproduksi atau.
JOB ORDER COST SYSTEM digunakan dalam prosedur order produksi dimana dalam suatu pabrik dibuat barang-barang tiap kali bersalainan atau order lain. Jadi tiap produksi diperlukan instruksi tersendiri sehingga untuk jenis produksi yang satu diperlukan perhitungan HARGA POKOK lain dari pada instruksi yang lainnya.
2. PROCESS COST SYSTEM (SYSTEM HARGA POKOK PROSES)
Adalah cara penentuan harga pokok produksi dimana biaya produksi selama periode tertentu di bebankan ke proses / kegiatan dan dibagi sama rata kepada produksi yang dihasilkan dalam periode tersebut.
Pada akhir suatu masa ditentukan jumlah biaya dan jumlah ini dinamakan TOTAL CONVERSION COST / BIAYA PENGOLAHAN. Dari jumlah iut dapat kita hitung Unit Conversion Cost / Biaya Pengolahan Per Satuan dengan jalan membagi total Conversion Cost dengan kuantitas yang diproduksi.
Proses cost system diselenggarakan dalam produksi dimana berlaku REPETITIVE ORDER (Order Produksi yang berulang-ulang untuk memproduksi suatu barang). Di dalam hal demikian dibuat laporan periode bekala untuk keperluan perencanaan dan pengawasan produksi, laporan tersebut menunjukkan produksi tiap-tiap kegiatan. Laporan ini dipergunakan oleh petugasCost Accounting untuk menghitung biaya pengolahan per satuan. Pada kedua sistem tersebut dapat dipergunakan 2 macam dasar :
1. HISTORICAL COST SYSTEM (terjadi dulu proses produksinya, baru dicatat biayanya).
2. STANDARD COST SYSTEM (sebaliknya).
HISTORICAL / ACTUAL COST SYSTEM adalah suatu prosedur untuk mengumpulkan biaya dimana biaya tersebut dicatat pada saat / setelah biaya terjadi dan mengajukannya setelah semua kegiatan selesai.
STANDARD COST SYSTEM (PREDETEMINED BASE) adalah biaya yang ditetapkan lebih dulu sebelum proses dijalannkan. Biaya tersebut ditetapkan / dihitung berdasarkan perkiraan keadaan dimana yang datang.
METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER METHOD)
Perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan di dalam mengumpulkan harga pokok produksinya dengan menggunakan metode harga pokok pesanan (Job order cost method). Dalam methode ini dilakukan dengan cara :
KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PESANAN
A. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN yang berproduksi atas dasar pesanan :
1. Proses pengolahan produksinya terjadi secara terputus-putus
2. Produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pemesan, sehingga out putnya bervariasi.
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan.
B. KARAKTERISTIK METODE harga pokok pesanan :
1. Digunakan jika perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokoknya.
2. Biaya produksi harus dipisahkan menjadi 2 golongan yaitu :
a. Biaya produksi langsung
b. Biaya Produksi tak langsung
c. Biaya produksi langsung terdiri dari :
Biaya bahan baku langsung
Biaya tenaga kerja langsung
d. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok pesanan.
e. Harga pokok / unit produk dihitung pada saat pesanan diproduksi.
PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN
(STATEMENT COST OF GOODS SOLD)
Di dalam perusahaan perdagangan, produk dibeli dan dijual dalam keadaan semula tanpa mengalami sesuatu perubahan. Oleh sebab itu, bagi suatu perusahaan perdagangan harga pokok hanya mengandung 1 unsur saja, yakni Harga Beli produk yang diperdagangkan.
Di dalam perusahaan industri terjadi peruabahan bentuk bahan/barang yang dibeli menjadi produk jadi. Perubahan tersebut dilakukan melalui proses pengolahan yang disebut Proses Produksi. Untuk dapat menghitung harga pokok suatu perusahaan industri harus memahami bagaimana jalannya proses produksi dalam perusahaan itu.
LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN DALAM PERUSAHAAN INDUSTRI dibagi menjadi 5 bagian yaitu :
1. BAHAN LANGSUNG (DIRECT MATERIAL) terdiri dari persediaan awal, pembelian dan persediaan akhir.
2. TENAGA KERJA LANGSUNG (DIRECT LABOUR) menunjukkan biaya yang kegiatannya secara langsung dapat dilihat dari hasil produksi.
3. BIAYA TAK LANGSUNG PABRIK (FOH) meliputi semua biaya yang membantu terbentuknya produk secara langsung.
4. PERSEDIAAN DALAM PROSES merupakan biaya dalam proses awal dan biaya dalam proses akhir.
5. PERSEDIAAN BARANG JADI AWAL DAN BARANG JADI AKHIR.
PROYEKSI LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN / STATEMENT COST GOODS SOLD
PT. ABC
LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN
PER ..
MATERIAL (BAHAN BAKU)
Persediaan awal
.Pembelian *)
.(+)
Bahan tersedia untuk diproduksi .Persediaan akhir
. (-)
Pemakaian bahan
.
LABOUR (TENAGA KERJA).
Factory Over Head
. (+)
Biaya produksi (Manufacturing Cost).
BARANG DALAM PROSES awal. (+)
Nilai persediaan BDP
.
BARANG DALAM PROSES akhir. (-)
HARGA POKOK PRODUKSI
(COST OF GOODS MANUFACTURING).
BARANG JADI awal
. (+)
Barang yg tersedia utk dijual
.
BARANG JADI akhir
. (-)
HARGA POKOK PENJUALAN
(COST OF GOODS SOLD)
.
ARUS BIAYA PADA METODE HP. PESANAN (FLOW OF COST ORDER COSTING)
Material
Labour
Barang Dalam Proses
Barang Jadi
BOP Sesungguhnya
BOP Dibebankan
HP. Penjualan
Selisih
PROSEDUR AKUNTANSI UNTUK BIAYA PRODUKSI
Produksi ini meliputi :
1. Prosedur Akuntansi Bahan
2. Prosedur Akuntansi Buruh
3. Prosedur Akuntansi Tidak Langsung Pabrik (FOH)
4. Prosedur Akuntansi Produk Jadi
5. Prosedur Akuntansi Penjualan
ad.1. Prosedur Akuntansi Bahana. Prosedur Akuntansi Pembelian Tunai
Bahan
xxx
Kas
xxx
b. Prosedur Akuntansi Pemakaian
BDP (Barang Dalam Proses)xxx
BOP Sesungguhnya
xxx
Bahan
xxx
ad.2. Prosedur Akuntansi Buruh (Labour)Pada Saat Terjadi
Upah / Gaji
xxx
Hutang Pajak
xxx
Upah / gaji Terhitung
xxx
Pada Saat Pembayaran
Upah / Gaji Terhutangxxx
Kas
xxx
Pada Saat Distribusi
BDP (Barang Dlam Proses)xxx
BOP sesungguhnya
xxx
Gaji Bagian Penjualan
xxx
Gaji Bagian Administrasixxx
Upah / Gaji
xxx
ad.3. Prosedur Akuntansi untuk Biaya FOHPada Prosedur ini Biaya Overhead dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan ke Produksi (Aplied)Cara pembedaan :
Menggunakan FormulasiTarif x Basis
2. Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya Terjadi (Actual)- Bahan Tidak Langsung
BOP Sesungguhnya
xxx
Bahan
xxx
- Buruh Tidak Langsung
BOP Sesungguhnya
xxx
Upah Sesungguhnya
xxx
- Biaya Penyusutan
BOP Sesungguhnya
xxx
Akum. Penyusutan
xxx
- Biaya yang Jatuh Tempo
BOP Sesungguhnya
xxx
Biaya yang jatuh Tempoxxx
SIFAT BIAYA YANG DIBEBANKAN KE WIP ADALAH BERSIFAT LANGSUNG.
- Biaya yang Jatuh Tempo
BOP Sesungguhnya
xxx
Biaya yang jatuh Tempo
xxx
ad.4. Prosedur Akunatansi Barang Jadi (Finished Goods)1. Prosedur Akuntansi Barang Jadi
Barang Jadi
xxx
BDP (Barang Dalam Proses)
xxx
2. Prosedur Akuntansi HPP (Cost of Goods Dold)
HPP
xxx
Barang Jadi
xxx
a.d.5. Prosedur Akuntansi untuk Penjualan (Sales)
Prosedur Penjualan Tunai
Kas
xxx
Penjualan
xxx
Prosedur Penjualan Cicilan (Kredit)
Piutang Dagang
xxx
Penjualan
xxx
METODE HARGA POKOK PROSES
(PROSES COSTING)PROSES COSTING adalah :
Suatu metode kalkulasi HP Produksi dimana biaya-biaya yang terjadi dibebankan ke masing-masing bagian (departemen).
KARAKTERISTIK METODE HP PROSES :
1. Produksi secara terus menerus (kontinyu)
2. Biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu
3. Produk yang dihasilkan bersifat homogen, bentuknya standar, tidak tergantung pada spesifikasi pesanan.
4. Kegiatan produksi didasarkan pada budget produksi untuk satuan waktu tertentu
5. Tujuan produksi untuk mengisi persediaan
6. Jumlah (total) biaya mampu biaya satuan dihitung akhir periode.
ARUS BIAYA PADA PERUSAHAAN YANG MENGGUNAKAN PROSES PRODUKSI SECARA MASSA / KONTINYU (PROSES COST SYSTEM)
Material
W.I.P
W.I.P
Labour
Bagian I
Bagian II
F.O.H
Finished Goods
Perusahaan yang menggunakan PROSES COSTING, adalah menghitung Harga Pokok Produksinya dengan membuat laporan Harga Pokok Produksi dengan ELEMEN1. Daftar Kwantitas (Quantity Schedule)
2. Pembebanan Biaya (Cost Charges)
3. Pertanggung Jawaban Biaya (Cost Accounted)
PT.
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
BAGIAN II AVERAGE
per . 19DAFTAR KWANTITAS :
Produk masuk proses
unit
Produk selesai
unit
Produk dalam proses
unit
unit
PEMBEBANAN BIAYA :
Total Cost
Unit Cost
Biaya Bahan
.
.
Biaya Buruh
.
.
B.O.P
.
.
TOTAL
.
.
PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA :
HP PDP selesai
..
HP Produk dalam proses:
- Biaya Bahan
..
- Biaya Buruh
..
- BOP
..
..
HP Produksi Bagian I
..PT.
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
BAGIAN II AVERAGE
per . 19DAFTAR KWANTITAS :
Produk masuk proses
unit
Produk selesai
unit
Produk dalam proses
unit
unit
PEMBEBANAN BIAYA :
HP dari Bagian I
.
Biaya Periode yang bersangkutan
Biaya Bahan
.
.
Biaya Buruh
.
.
B.O.P
.
.
TOTAL
.
.
AKUNTANSI BIAYA.
.
PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA :
HP PDP selesai
..
HP Produk dalam proses:
- Biaya Bahan
..
- Biaya Buruh
..
- BOP
..
..
HP Produksi Bagian II
..
Perhitungan EKUIVALEN PRODUKSI DAN HARGA POKOK per UNIT (Unit Cost)
EP = Produk Selesai + Produk Dalam Proses (tingkat penyelesaian)
Total Cost
UNIT COST =
EP
NOTE :EP dihitung untuk setiap elemen produksi (baik bahan, tenaga kerja maupun BOP).
PERLAKUAN PRODUK HILANG1. Produk hilang awal / dalam proses
2. Produk hilang akhir proses
Apabila terjadi produk hilang perlu dilakukan penyesuaian (adjusment) :
Hanya terbatas pada prouk yang hilang pada awal / dalam proses.
Penyusutan harus dilakukan pada bagian yang berikutnya (bagian yang / terakhir).
NOTE :Kalau hanya ada 1 bagian, tidak perlu dilakukan adjusment.
Produk hilang : Kualitas disajikan pada bagian pada DAFTAR KUANTITAS.
Adjusment disajikan pada PEMBEBANAN BIAYA.
FORMULASI ADJUSMENT :
Unit Cost Bagian sebelumnya x Unit Hilang
Unit dari bagian sebelumnya- Unit Hilang
Perlakuan Akuntansi Produk Awal Proses Apabila ada produk Dalam Proses Awal, maka dalam rangka menghitung. HARGA POKOK PRODUK yang selesai dilaksanakan dengan :
1. Metode FIFO
2. Metode AVERAGE
PT.
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
BAGIAN II AVERAGE
per . 19DAFTAR KWANTITAS :
PDP awal
unit
Produk masuk proses
unit
Produk selesai
unit
PDP
Produk hilang
unit
unit
PEMBEBANAN BIAYA :
Total Cost
Unit Cost
HP PDP awal
.
.
Biaya Periode yang hilang
- Biaya Bahan
.
.
- Biaya Buruh
.
.
- B.O.P
.
.
TOTAL
.
.
AKUNTANSI BIAYA.
.
PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA :
HP PDP awal
..
Tambahan biaya penyelesaian:
- Bahan
..
- Tenaga Kerja
..
- BOP
..
HP PDP awal
..Produk selesai periode yang bersangkutan
(selesai periode yang bersangkutan PDP awal) X unit Cost
...
HP Produk selesai dan transfer
...
HP PDP akhir
.
- Biaya Bahan
.
- Biaya Buruh
.
- B.O.P
.
HP Produksi Bagian I
NOTE :Perhitungan ekuivalen produksi dan HP per unit (unit cost) untuk metode FIFO :
EP = PDP awal (tingkat penyelesaian) + Produk selesai PDP akhir 80% maka perhitungan EP sebagai berikut :
EP = PDP awal (20%) + Produk selesai PDP awal + PDP akhir (80%)
Yang belum dinikmati
Yang telah dinikmati
Material %
Tingkat Penyelesaian
Labour % Biaya Konversi %
FOH %
Penentuan HP PDP akhir = 2. PDP x % tingkat penyelesaian X Unit Cost
PT.
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
BAGIAN II AVERAGE
per . 19DAFTAR KWANTITAS :
PDP awal
unit
Produk dari bagian I
unit
Produk selesai
unit
PDP
Produk hilang
unit
unit
PEMBEBANAN BIAYA :
Total Cost
Unit Cost
HP PDP Bagian I
.
.
HP PDP awal
.
.
Biaya Periode yang bersangkutan :
- Biaya Bahan
.
.
- Biaya Buruh
.
.
- B.O.P
.
.
TOTAL
.
.
AKUNTANSI BIAYA.
.
PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA :
* HP PDP awal
..
Tambahan biaya penyelesaian:
- Bahan
..
- Tenaga Kerja
..
- BOP
..
HP PDP awal
.. * HP Produk selesai
(selesai periode yang bersangkutan PDP awal) X unit Cost...
HP Produk selesai dan transfer
...
* HP PDP akhir
- Biaya yang belum dinikmati dari bagian I
.
- Biaya Bahan
.
- Biaya Buruh
.
- B.O.P
.
HP PDP akhir
HP Produksi Bagian II
Perhitungan EP dan HP per Unit (Unit Cost) FIFO
EP = PDP awal * Tingkat penyelesaian + Produk Selesai PDP awal + PDP akhir *
Tingkat penyelesaian.
UNIT COST = Total Cost
EP
PT.
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
BAGIAN II AVERAGE
per . 19DAFTAR KWANTITAS :
PDP awal
unit
Produk dari bagian I
unit
unit
Produk selesai
unit
PDP
unit
Produk hilang
unit
unit
PEMBEBANAN BIAYA :
Total Cost
Unit Cost
Nilai PDP awal :
- Biaya Bahan
.
.
- Biaya Buruh
.
.
- B.O.P
.
.
TOTAL
.
.
Biaya Periode yang bersangkutan :
- Biaya Bahan
.
.
- Biaya Buruh
.
.
- B.O.P
.
.
TOTAL
.
.
AKUNTANSI BIAYA.
.
PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA :
HP PDP selesai
..
HP Produk dalam proses :
- Biaya Bahan
..
- Biaya Buruh
..
- BOP
..
HP PDP Barang I
..Perhitungan EP dan HP per Unit (Unit Cost)EP = Produk selesai + PDP (akhir) * Tingkat penyelesaian
Unit Cost = PDP awal + Biaya periode yang bersangkutan
Total Biaya Produksi
HARGA POKOK PER UNIT =
Kuantitas Produksi
Total Cost
HARGA POKOK PER UNIT =
Kuantitas Produksi