shierly tutorial 2
DESCRIPTION
bhbbjpiTRANSCRIPT
1. Analisis Skenario
Seorang laki-laki 54 tahun dating ke poliklinik RS dengan keluhan berkemih tidak
lancar sejak 2 pekan yang lalu. Keluhan memberat sejak 1 hari yang lalu. Pasien
merasa setiap kencing tidak lampias dan sering kencing malam hari.
Seorang laki-laki 54 tahun, usia tersebut merupakan factor risiko dari BPH dan kanker
prostat. Dimana hampir 50% laki-laki dengan usia diatas 50 tahun terkena BPH dan
sekitar 30% laki-laki dengan usia diatas 50 tahun mempunyai risiko terkena kanker
prostat yang tinggi.
Keluhan berkemih tidak lancar, hal ini dapat disebabkan oleh berbagai macam gangguan
pada system urinarius baik obstruktif maupun iritatif. Namun, bila dikaitkan dengan
kalimat sebelumnya, berkemih tidak lancar ini dapat disebabkan oleh pembesaran prostat
sehingga dapat menekan uretra pars prostatica sehingga menghambat pengeluaran urin.
Kencing tidak lampias, sama dengan penjelasan diatas. Gejala ini dapat disebabkan
karena pembesaran prostat sehingga masih ada residu/sisa urin yang ada di vesica
urinaria yang menyebabkan rasa tidak lampias saat mengeluarkan urin.
Sering kencing dimalam hari, ini dapat disebabkan karena proses iritatif di vesica urinaria
hal ini bias diakibatkan oleh ganguan pada prostat yang menyebabkan residu urin di
vesica urinaria. Gangguan pada vesica urinaria dapat menyebabkan frekuensi urin
meningkat sehingga yang normalnya seseorang dapat menahan kencing saat tidur, pasien
dengan gangguan ini akan terbangun saat tidur hanya untuk buang air kecil.
Dari pernyataan diatas, kami belum dapat memastikan penyakit apa yang diderita pasien
di scenario. Namun kami menduga pasien tersebut menderita BPH atau kanker prostat.
Karena dari tanda dan gejala yang ditampakkan, BPH dan kanker prostat tidak dapat
dibedakan hingga kita menganamnesis lebih jauh dan melakukan pemeriksaan fisik
maupun penunjang.
2. Kanker prostat
Definisi: kanker prostat merupakan kanker nonkutaneus paling umum yang terjadi
pada laki-laki. Kanker prostat merupakan kanker yang lambat pertumbuhannya.
Meskipun begitu, kanker prostat merupakan kanker kedua yang paling banyak
menyebabkan kematian pada laki-laki setelah kanker paru-paru. Kanker prostat
ini 95% merupakan adenokarsinoma (karena prostat merupakan glandula).
Etiologi:
Genetic: gen sangat mempengruhi terjadinya kanker prostat. Menurut
studi, pada seseorang yang mempunyai region 8q24 pada kromosom 8
dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Namun, hubungan gen dan
kanker prostat masih dipelajari lebih jauh
Diet: intake makanan dapat mempengaruhi angka kejadian kanker prostat.
berdasarkan studi epidemiologi, orang yang mengonsumsi lemak yang
banyak dan obesitas dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
Hormone: hormone sebagai factor risiko terjadinya kanker prostat masih
belum pasti. Tapi, menurut Hsing dan Comstock, hormone pada pasien
dengan kanker prostat tidak ada perbedaan yang signifikan dengan orang
normal. Walaupun ada peningkatan kadar hormone dyhidrotestosteron,
dan hal tersebut yang diduga sebagai salah satu penyebab dari kanker
prostat.
Usia: semakin bertambahnya usia juga dapat memengaruhi terjadinya
kanker prostat. Hal ini dapat disebabkan karena bertambahnya usia dapat
menyebabkan peningkatan hormone dyhidrotestosteron.
5-alpha reductase: halis studei prevalensi menyebutkan bahwa pemberian
5-alpha reductase inhibitor dapat menrunkan angka kejadian kanker
prostat.
Patofisiologi: kanker prostat terjadi ketika tingkat proliferasi sel dengan kematian
sel tidak seimbang lagi, yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel tumor tidak
terkendali. Setelah transformasi awal, mutasi gen lanjutanpun terjadi termasuk
gem p53 dan retinoblastoma, yang dapat menyebabkan perkembangan tumor
semakin pesat dan metastasis.
Manifestasi klinis: pada pasien dengan kanker prostat stadium awal, biasanya
tidak menampakkan gejala yang khas, gejala yang ditampakkan antara lain:
retensi urin, nyeri punggung dan hematuria. Namun, biasanya pasien kanker
prostat menampakkan gejala seperti BPH (benign prostate hyperplasia).
Namun pada pasien kanker prostat yang sudah bermetastasis, biasanya
menampakkan gejala sesuai tempat metastasis tersebut dan ditambah beberapa
gejala seperti: kehilangan berat badan, anemia, nyeri tulang tanpa fraktur yang
patologi, nyeri akibat kompresi medulla spinalis, nyeri ekstrmitas bawah dan
edema akibat obstruksi vena dan pembuluh limfatik.
Sumber:
Chodak, G.W., 2014. Cancer Prostate.