tutorial 1 (2)

27
PEMBIMBING: DR. RACHMANA TRI S AGUNG KURNIAWAN ANNURIANISA LUHUR P FITRI LARASATI FARAH SONYA A TIARA VANIA U WINNY FIDELIA TUTORIAL 1

Upload: farah-sonya-anastasya

Post on 15-Dec-2015

229 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

TUTORIAL IKAKOM

TRANSCRIPT

PEMBIMBING: DR. RACHMANA TRI S

AGUNG KURNIAWANANNURIANISA LUHUR P

FITRI LARASATIFARAH SONYA ATIARA VANIA UWINNY FIDELIA

TUTORIAL 1

IDENTITAS PASIEN

Nama :Tn. HUmur :59 tahunJenis kelamin :Laki-lakiStatus : MenikahPendidikan terakhir:SDPekerjaan :Tidak BekerjaRiwayat Pekerjaan : Kuli Bagunan, Tukang BaksoAgama :IslamAlamat :Randegan , RT 04/ RW 02 Desa

MekarharjaTanggal periksa :02 April 2014

ANAMNESIS

KU : Nyeri epigastrium sejak pagi hari

KT : Perut terasa kembung dan mual RPS : Pasien juga mengeluh badan terasa

menggigil. Nyeri yang dirasakan pasien menjalar ke punggung bagian kanan dan kiri. Perut terasa kembung dan mual. Pasien mengaku merasa sesak setelah makan dan nyeri semakin bertambah, saat berpuasa nyeri perut tidak ada tapi badan terasa lemas. Dada sering terasa berdebar. Sering merasa pegal seluruh badan.

RPD : Pernah menderita penyakit yang sama. Pernah dirawat 10 hari di Rumah Sakit karena asma, hipertensi, kaki kiri tidak bisa melangkah , gastritis.

RPK :Tidak ada keluarga yang menderita seperti ini.

RIWAYAT PENGOBATAN:9 bulan terakhir mengkonsumsi obat Amlodipine 1 kali sehari dengan dosis 5 mg. Omeprazole satu hari sekali dengan dosis 20 mg. Paracetamol 3 kali sehari dengan dosis 500 mg perkali.

PEMERIKSAAN FISIK

KEADAAN UMUM : Tampak sakit ringanKesadaran : ComposmentisStatus Gizi :

BB : 65 kg TB : 168 cm Kesan status gizi : Baik.

Tanda Vital:

Tekanan darah : 170/100 mmHgNadi : 85x/menitRR : 20x/menitSuhu : 36,8°C

STATUS GENERALISATA

Kepala : Normochepal. Rambut Hitam. Distribusi merata.

Mata :Edema palpebra (-/-), konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), air mata (+), mata cekung (-/-)

Hidung : Napas cuping hidung (-), sekret (-/-)

Telinga : Bentuk normal, sekret (-/-)Mulut : Bibir sianosis (-), mulut basah

(+), Lidah kotor (-)Leher : Deviasi trakea (-), JVP meningkat

(-), pembesaran kelenjar limfe (-)

Paru-paruInspeksi : Bentuk dada normal simetris,

retraksi (-), gerakan paru simetris, benjolan (-), tanda radang (-), jejas (-), lesi (-)

Palpasi : Retraksi (-),fremitus raba kanan = kiri

Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiri

Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-), wheezing (-/-)

Jantung :Inspeksi : Ictus cordis tak tampakPalpasi : Ictus cordis tak kuat angkatPerkusi : batas kiri atas di SIC II LPSSbatas kanan atas di SIC II LPSDbatas kiri bawah di SIC V LMCS 1 jari medialbatas kanan bawah di SIC IV LPSDbatas jantung kesan tidak melebarAuskultasi: Suara jantung S1>S2, regular,

bising (-), gallop (-)

Pulmo : Inspeksi : Bentuk dada normal simetris, retraksi (-),

gerakan paru simetris, benjolan (-), tanda radang (-), jejas (-), lesi (-)

Palpasi : Retraksi (-),fremitus raba kanan = kiri Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiri Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan

(-/-), wheezing (-/-)Punggung : Skoliosis (-), kifosis (-), lordosis (-)Abdomen : Inspeksi : Datar, asites (-), benjolan (-), lesi (-), jejas (-),

tanda radang (-) Auskultasi : Peristaltik (+) normal Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+). Perkusi : Timpani (+)Genitalia : Tidak dilakukanAnorektal : Tidak dilakukanEkstremitas : Superior : Edema (-/-), jejas (-/-), akral dingin (-/-) Inferior : Edema (-/-), jejas (-/-), akral dingin (-/-) 

USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

EndoskopiLaboratorium : Darah Rutin

RESUME

Pasien Tn. H berusia 59 tahun datang dengan keluhan nyeri epigastrium menjalar ke punggung bagian kiri dan kanan, disertai perut kembung dan mual. Pasien juga memiliki tekanan darah tinggi. Dengan gejala lain yang mengarah ke psikosomatis. Pasien didiagnosis menderita Gastritis ec Psikosomatis dengan Hipertensi dan Depresi Sedang..

DIAGNOSIS

Diagnosis Biologis : Gastritis dan HipertensiDiagnosis Psikologis: Pasien diduga menderita

gangguan psikosomatis dan depresi sedang. Diagnosis Ekonomi: Status ekonomi bawahDiagnosis Sosial : Penyakit dirasakan

mengganggu aktivitas pasien, sehingga pasien tidak dapat bekerja lagi

Diagnosis Demografi: Hubungan antara pasien dengan keluarganya tidak harmonis.

TINJAUAN PUSTAKA

GASTRITISProduksi asam lambung akan meningkat

pada keadaan stress, misalnya pada beban kerja berat, panik, dan tergesa-gesa. Hal tersebut akan meningkatkan kerja saraf simpatis yang menyebabkan kadar asam lambung meningkat sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung dan jika dibiarkan lama-lama akan timbul gastritis.

PENATALAKSANAAN

Antibiotic yang dapat diberikan yaitu amoxicillin, claritromisin, tetrasiklin, metronidazol.

Keluhan nyeri ulu hati, kembung, mual dan muntah dapat hilang setelah diberikan antasida (Al.Hidroksida, Mg Hidroksida)

Bila nyeri hebat dapat dikombinasikan dengan simetidin 200 mg, 2 kali sehari atau ranitidine 150 mg, 2 kali sehari.

Bila muntah sampai menggangu dapat diberikan tablet metoklopramide 10 mg, I jam sebelum makan.

Hipertensi

Sirkulasi sistem saraf simpatetik dapat menyebabkan vasokonstriksi dan dilatasi arteriol. Sistem saraf otonom ini mempunyai peran yang penting dalam pempertahankan tekanan darah.

KLASIFIKASI HIPERTENSI

Kategori Sistol (mmHg) Dan/atau Diastole

(mmHg)

Normal <120 Dan <80

Pre hipertensi 120-139 Atau 80-89

Hipertensi

tahap 1

140-159 Atau 90-99

Hipertensi

tahap 2

≥ 160 Atau ≥ 100

MEDIKAMENTOSA HIPERTENSI

PSIKOSOMATIK

J.P Chaplin dalam kamus psikologi menyebutkan bahwa psikosomatis adalah satu penyakit yang disebabkan oleh satu kombinasi dari faktor organis dan psikologis.

Gangguan psikosomatik biasanya digolongkan menurut organ yang terkena, yaitu:

i. Gangguan kulit misalnya neurodermatitis dan hiperhidrosis (kulit kering)

ii. Gangguan pernafasan misalnya asma bronchial, hiperventilasi (bernafas sangat cepat seringkali menjadi pingsan)

iii. Gangguan kardiovaskular misalnya migraine dan tekanan darah tinggi (hipertensi)

iv. Gangguan gastrointestinal misalnya luka lambung.

TERAPI PSIKOSOMATIS

PSIKOTERAPI KELOMPOK DAN TERAPI KELUARGA : Terapi keluarga menawarkan harapan suatu perubahan dalam hubungan antara keluarga dan anak. Kedua terapi memiliki hasil klinis awal yang sangat baik.

TERAPI PERILAKU :a. Biofeedback. Ini adalah terapi yang menerapkan

teknik behavior dan banyak digunakan untuk mengatasi psikosomatik. Biofeedback mempergunakan instrumen sehingga individu dapat mengenali adanya perubahan psikologis dan fisik pada dirinya dan kemudian berusaha untuk mengatur reaksinya.

b. Teknik Relaksasi, Terapi hipertensi dapat termasuk penggunaan teknik relaksasi. Teknik meditasi juga digunakan dalam pengobatan nyeri kepala.

DEPRESI

Depresi adalah gangguan psikiatri yang menonjolkan mood sebagai masalahnya.

Individu biasanya menderita suasana perasaan (mood) yang depresif, kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energy yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan berkurangnya aktivitas. Biasanya ada rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja.

Obat antidepresan : antidepresi generasi pertama (Trisiklik dan MAOIs), antidepresi golongan kedua (SSRIs) dan antidepresi golongan ketiga (SRNIs) (Arozal, 2007).

SSRIs adalah jenis pengobatan yang juga menjadi pilihan lini pertama pada gangguan depresif selain golongan trisiklik (Kaplan, 2010).

PENATALAKSANAAN

MedikamentosaOmeprazole 1 x 20 mgAnatasida 3 x 200 mgHydrochlorothiazide 1 x 12,5 mgAmlodipine 1 x 5 mgFluoksetine 1 x 10 mgParacetamol 3 x 500 mg

Non Medika mentosaMenyarankan untuk mencari pasangan kembali untuk

mendapatkan dukungan lahir dan batin dan menyarankan pasien untuk memperbaiki hubungan dengan keluarganya.

Menyarankan pasien untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan sering sholat berjamaah ke masjid.

Menyarankan pasien untuk mencoba memperbaiki dan mempererat hubungan dengan tetangga sekitar rumah

PENCEGAHAN Agar terhindar dari penyakit ini, disarankan

beberapa hal sebagai berikut. Memperbaiki pola makan, tidak menunda

makan dan makan dengan makanan yang bergizi, batasi asupan garam.

Hindari stress, jangan banyak pikiran, jika mempunyai masalah dapat diceritakan dan meminta solusi kepada orang terdekat.

Istirahat cukup

KESIMPULAN

Pasien menderita gastritis dan hipertensi disebabkan oleh gangguan psikosomatis yang dipicu oleh faktor stress dari masalah rumah tangga dan ekonomi pasien.

Jika penatalaksanaan medika mentosa dan non-medika mentosa telah dilakukan diharapkan dapat memaksimalkan terapi untuk kesembuhan pasien.

Namun jika keadaan pasien tidak membaik dan bertambah buruk, pasien dapat disarankan melakukan konsultasi ke dokter spesialis kejiwaan.