shenici
DESCRIPTION
shenici. KELOMPOK 1. Dartar isi : Opening Deskripsi Usaha: a. Permodalan b. Pengadaan Barang c. Pemasaran 3. Jadwal 4. Laporan Keuangan Pembagian Tugas Pembagian Keuntungan Pengalaman-Pengalaman Closing. DESKRIPSI USAHA. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
sheniciKELOMPOK 1
Dartar isi:1. Opening2. Deskripsi Usaha:
a. Permodalanb. Pengadaan Barangc. Pemasaran
3. Jadwal4. Laporan Keuangan5. Pembagian Tugas6. Pembagian Keuntungan7. Pengalaman-Pengalaman8. Closing
DESKRIPSI USAHA
Pada tahap awal pembentukan kelompok dan perencanaan usaha, kami memutuskan untuk memilih jenis produk yang akan kami jual ada dua jenis yaitu:•Celengan tanah liat•Sandal sterofoam
back next
Akan tetapi rencana kami diatas tidak dapat terealisasi langsung karena sampai pada tanggal ditetapkannya start untuk berjualan (30 Oktober 2010) kami tidak berhasil menemukan supplier kedua produk tersebut. Produk sandal baru kami temukan suppliernya tanggal 21 November 2010. Maka sebelum itu kami memilih produk alternative lain.
back next
Jenis produk yang kami pilih lebih berfokus kepada barang-barang hasil kerajinan tangan (handmade) atau accessories lainnya. Kami memilih jenis ini karena produk handmade/handycraft memiliki keunikan sebagai benda seni yang merupakan hasil kreativitas menciptakan produk. Produk – produk semacam ini diharapkan dapat diminati pasar, karena walaupun bukan kebutuhan primer produk semacam ini tetap dibutuhkan, misalnya untuk hiasan ruang maupun penampilan.
back next
Barang –barang yang kami tawarkan antara lain:
• Hiasan Kristal• Bross• Gantungan Kunci (dari kelereng)• Pigura Kayu• Celengan (dari bubur kertas)• Frame (dari kertas Koran, kertas kado, majalah, dll)• Syal Rajutan• Sandal (dari sterofoam)
back next
back next
MODAL
Pengadaan modal dilakukan dengan cara iuran yang setiap anggota menyetorkan jumlah yang sama. Besarnya pengeluaran yang dibutuhkan pada saat pengadaan barang dagangan yang pertama kali, kami jadikan sebagai patokan m dalam menentukan berapa besarnya modal tiap anggota.
BACK NEXT
Total kebutuhan untuk pengadaan barang dagangan yaitu 207.000,- maka jumlah ini kami bagi rata menjadi empat, rinciannya sebagai berikut:
• Cut Nila Rp 51.750,-• Dyat Indira Rp 51.750,-• Intan Idayasha Rp 51.750,-• Naomi S. Lingga Rp 51.750,-
Total Rp 207.000,-
BACK NEXT
3 November 2010Ini kali pertamanya kami membeli barang dagangan. Di sini ada kendala yaitu lokasi pembelian cukup jauh (Bandung) sehingga untuk menuju ke lokasi pembelian harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Hal ini yang menyebabkan pembelian jenis barang tersebut tidak dapat dilakukan secara kontinyu. Selain itu, harga yang kami dapatkan ternyata ada yang tidak sesuai atau terlalu mahal sehingga kami sulit untuk menjualnya kembali. Barang –barang yang kami beli antara lain hiasan kristal, pigura kayu, bross, dan gantungan kunci.
PENGADAAN BARANG
NEXTBACK
10 November 2010Barang dagangan yang kami beli tanggal 3 November 2010 sudah berkurang bahkan satu jenis produk yaitu hiasan Kristal sudah habis terjual. Untuk melengkapi barang dagangan kami membeli produk dari seorang penggrajin frame daur ulang yang barangnya dapat diantar sesuai pesanan kami. Supplier sandalTanggal 21 November kami menemukan supplier sandal yang kami cari. Ternyata supplier berasal dari Cirebon sehingga pembelian sandal tidak bisa dilakukan setiap saat. Untuk melakukan transaksi kami harus memesanya terlebih dahulu karena supplier tersebut tidak secara periodik datang ke Jatinangor.
NEXTBACK
A. Segmenting
Sasaran pasar kami terdiri dari beberapa segmen yaitu:
1. Mahasiswa Mayoritas dari mereka adalah pendatang dan indekost di Jatinangor. Dalam segmentasi pembagian pasar di Indonesia, mahasiswa termasuk ke dalam segmen The Change Expect Lad yaitu memiliki ciri-ciri diantaranya berorientasi kepada teman-teman(kelompoknya), menyukai hal-hal unik dan baru.
2. Pekerja kantorPekerja kantor umumnya memakai sepatu ketika bekerja. Tapi mereka membutuhkan sandal saat jam istirahat atau ketika akan sholat.
3. Masyarakat biasa
PEMASARAN
NEXTBACK
B. Teknik Pemasaran
Tenik pemasaran dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
Mendisplay barang dagangan secara terbuka agar mudah dilihat dan dijangkau orang-orang.
Menggunakan media berupa tulisan, misalnya mencantumkan harga produk pada kertas dalam ukuran yang cukup besar. Orang yang enggan untuk bertanya akan dapat mengetahui bahwa harga produk kami ekonomis sehingga terpancing untuk membeli.
Media suara, yaitu mempromosikan atau menawarkan barang secara langsung pada orang-orang yang lewat.
NEXTBACK
Display barang Media tulisan
NEXTBACK
JADWAL
Hari ke-1Hari / Tanggal : Minggu, 7 November 2010Waktu : 05.30 – 10.30 WIBTempat : Paloji ITB JatinangorPersonil : 4 orang: Dyat Indira, Naomi S. Lingga,
Intan Idayasha, Cut Nila
Hal pertama yang kami lakukan saat tiba di lokasi adalah mencari tempat untuk berjualan. Umumnya tempat-tempat strategis yang ada di paloji sudah ditempati pedagang –pedangang lain. Setelah bertanya ke banyak pedangang akhirnya kami menemukan lokasi yang bisa dipakai untuk berjualan, tetapi tempat tersebut berdasarkan pengalaman sebelumnya, merupakan tempat yang paling sedikit pengunjung karena lokasinya seperti jalan buntu yang berbentuk persegi sehingga orang cukup enggan untuk menuju ke lokasi tersebut.Barang dagangan yang terjual hanya satu jenis produk yaitu hiasan Kristal. Ini disebabkan karena di paloji tidak ada pesaing yang menjual produk tersebut dan harga hiasan Kristal yang ada di sebuah mall yang tidak jauh dari paloji adalah Rp 6.000,- sedangkan kami dapat menawarkan harga Rp 4.000,- atau Rp 10.000/3 buah.
NEXTBACK
Hari ke-2
Hari/ Tanggal : Minggu, 14 November 2010Waktu : 05.30- 10.30 WIBTempat : Paloji ITB JatinangorPersonil : 1 orang : Cut Nila (Intan, Naomi, Dyat Indira ijin u/ UTP) Pada hari ke-2 ini mulai menggunakan media promosi berupa tulisan harga produk seperti celengan dan produk baru seperti frame foto. Hasilnya penjualan di paloji mengalami peningkatan.
NEXTBACK
Hari ke-3
Hari/Tanggal : Minggu, 21 November 2010Waktu : 06.00-10.30 WIBTempat : Paloji ITB JatinangorPersonil : 4 orang : Dyat Indira, Intan Idayasha, Naomi S. Lingga, Cut Nila Hari ke-3 kami datang ke paloji lebih siang dari biasanya. Ternyata stan kami sudah ditempati oleh kelompok lain sehingga kami harus mancari tempat baru. Kami mandapat tempat tidak jauh dari lokasi kami berjualan sebelumnya, tetapi kurang strategis dibandingkan posisi sebelumnya. Hal ini ternyata berpengaruh terhadap omzet penjualan. Sampai dengan pukul 08.30 kami masih no sale. Ketika sedang survey kami menemukan sandal sterofoam yang kami cari semenjak awal rencana. Saat itu uang kas kami terbatas, hanya sekitar Rp 60.000,- padahal menurut prediksi, paling tidak kami membutuhkan uang Rp 100.000. akhirnya kami memutuskan untuk meminjam uang Rp 50.000,- untuk tambahan membeli sandal tersebut.
NEXTBACK
Hari ke-4
Hari/Tanggal : Senin , 22 November 2010Waktu : 06.00-07.20 WIBTempat : Pinggir jalan sekitar pasar CileunyiPersonil : 2 orang : Dyat Indira, Cut Nila Pasar tumpah di paloji ITB Jatinangor hanya ada setiap hari Minggu. Selain di ITB, kami ingin memperluas segmen pasar yang penjualannya bisa dilakukan setiap hari. Untuk itu kami memilih pasar Cileunyi yang lokasinya tidak begitu jauh dari Kampus IKOPIN. Tempat yang kami dapatkan di pasar Cileunyi adalah di pinggir jalan depan area pertokoan yang mana apabila toko tersebut buka (sekitar pukul 07.20) kami harus pergi.
Volume penjualan di pasar Cileunyi tidak sebanyak di Paloji ITB, hal ini disebaban karena pengunjung pasar Cileunyi lebih sedikit dan hampir rata-rata orang yang sama di setiap harinya.Disamping itu waktu yang kami miliki untuk berjualan terbatas hanya sampai pukul 07.20 WIB
NEXTBACK
Hari ke-5
Hari/Tanggal : Minggu, 28 November 2010Waktu : 06.00-10.30 WIBTempat : Paloji ITB JatinangorPersonil : 4 orang : Dyat Indira, Intan Idayasha, Naomi S. Lingga, Cut Nila Hari ke-5, omset kami mengalami penurunan karena selain pengunjung yang memang lebih sedikit dari biasanya, barang dagangan yang kami miliki juga hanya sedikit bahkan sandal hanya ada 9 pasang. Kami sudah memesan sandal beberapa hari sebelumnya tatapi supplier sandal tidak datang pada waktu yang telah dijanjikan.
NEXTBACK
Hari ke-6
Hari/Tanggal : Minggu, 28 November 2010Waktu : 06.00-10.30 WIBTempat : Paloji ITB JatinangorPersonil : 3 orang : Dyat Indira, Intan Idayasha,
Cut Nila (Naomi S. Lingga :sakit) Hari ke-6 hampir sama dengan hari ke-5 baik omset maupun kuantitas pengunjung.
NEXTBACK
Hari ke-7
Hari/Tanggal : Senin , 6 Desember 2010Waktu : 06.00-07.20 WIBTempat : Pinggir jalan sekitar pasar CileunyiPersonil : 3 orang : Dyat Indira, Intan Idayasha,
Cut Nila (Naomi :sakit) Tempat kami berjualan di pasar Cileunyi tidak di tempat kami yang sebelumnya tetapi hanya berjarak beberapa meter dan masih sama di depan ruko.
NEXTBACK
Hari ke-8
Hari/Tanggal : Selasa , 7 Desember 2010Waktu : 06.00-07.20 WIBTempat : Pinggir jalan sekitar pasar CileunyiPersonil : 3 orang : Dyat Indira, Intan Idayasha, Cut Nila
(Naomi : sakit) Hari ke-8 hampir sama dengan hari ke-7 tetapi omset sedikit meningkat.
NEXTBACK
Hari ke-9
Hari/Tanggal : Jum’at, 10 Desember 2010Waktu : 10.30- 12.15 WIBTempat : Pinggir jalan sekitar pangkalan DAMRI Personil :3 orang : Intan Idayasha, Naomi S. Lingga, Cut Nila (Dyat Indira: ijin u/ PRAKTIKUM) Survey tempat dilakukan spontanitas ketika akan berjualan. Targer pasar kami hari ini adalah jamaah sholat Jum’at karena biasannya banyak karyawan yang membutuhkan sandal untuk ke masjid.Karena tidak begitu menguasai tempat, penjualan kami di Pangdam sedikit yaitu hanya 6 pasang sandal yang terjual. Akan tetapi ketika sedang mencari lokasi untuk berjualan, ada yang membeli sandal kami sebanyak 2 lusin.
NEXTBACK
Hari ke-10
Hari/Tanggal : Sabtu, 11 Desember 2010Waktu : 06.00-07.20B WIBTempat : Pinggir jalan sekitar pasar CileunyiPersonil : 3 orang : Dyat Indira, Intan Idayasha,
Cut Nila (Naomi : sakit) Situasi dan kondisi di pasar Cileunyi hampir sama, dengan hari-hari sebelumnya yang membedakan adalah cuaca begitu panas kemudian tiba-tiba turun hujan.
NEXTBACK
Hari ke-11
Hari/Tanggal : Minggu, 12 Desember 2010Waktu : 05.30-09.00 WIBTempat : Paloji ITB JatinangorPersonil : 4 orang : Dyat Indira, Intan Idayasha,
Cut Nila, Naomi S. LinggaPenjualan produk kami didominasi oleh sandal, sedangkan yang lainnya kurang begitu diminati pasar. Tetapi pada hari ini produk gantungan kunci terjual habis dibeli oleh konsumen dari Malaysia untuk oleh-oleh dibawa ke negaranya. Keadaan cuaca kurang medukung yaitu mendung dan gerimis sehingga kami pulang lebih awal dari biasanya.
NEXTBACK
Hari ke-12
Hari/Tanggal : Jum’at, 17 Desember 2010Waktu : 10.30- 12.15 WIBTempat : Pinggir jalan depan Kampus IKOPINPersonil : 3 orang: Naomi S, Cut Nila, Dyat Indira
(Intan Idayasha: ijin)
Yang menjadi konsumen kami hari ini ternyata tidak hanya jamaah sholat Jum’at yang kami prediksi sebelumnya tetapi juga orang–orang lain seperti orang yang sedang menunggu kendaraan umum, pedangang dan tukang parkir di sekitar area depan kampus IKOPIN, dan juga mahasiswa IKOPIN, baik yang kami kenal maupun tidak. Kuantitas pembeli lebih banyak bila dibandingkan dengan hari Jum’at sebelumnya.
NEXTBACK
Hari ke-13
Hari/Tanggal : Minggu, 19 Desember 2010Waktu : 06.00-11.00 WIBTempat : Paloji ITB JatinangorPersonil : 4 orang: Dyat Indira, Intan Idayasha,
Cut Nila, Naomi S. Lingga Pada jualan yang ke-13 ini kami memfokuskan produk-produk yang sulit terjual seperti pigura kayu dan celengan bubur kertas. Produk ini diobral dengan harga 10.000/3 buah. Kami mencoba melakukan strategi baru yaitu dengan membuka cabang di tempat lain. Dua orang ditempat yang semula (atas), dua orang di tempet baru yaitu dekat pintu masuk (bawah)
NEXTBACK
Hari ke-14 Hari/Tanggal : Senin, 20 Desember 2010Waktu : 13.30-15.00 WIBTempat : Pinggir Jalan Depan Kampus IKOPINPersonil : 3 orang: Intan Idayasha, Cut Nila,
Naomi S (Dyat Indira : sakit) Ini adalah hari terakhir kami berjualan. Barang yang kami jual saat itu hanyalah tersisa sandal sebanyak 17 pasang. Konsumen terdiri dari mahasiswa IKOPIN dan juga supir Angkot beserta penumpangnya yang sengaja berhenti untuk membeli produk kami. Kami berhasil menjual semua produk, sehingga tidak ada stock barang lagi.
NEXTBACK
PEMBAGIAN TUGAS
Pembagian tugas pada kelompok kami memang tidak dibuat secara tertulis, Ini dikarenakan tidak semua anggota hadir secara lengkap disetiap pertemuan. Akan tetapi, setiap pertemuan masing – masing anggota memiliki tugas khusus.
NEXTBACK
PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
Pada akhir periode kami berjualan keuntungan yang kami dapat yaitu Rp 70.500Jumlah ini kami bagi ke setiap nggota, masing –masing menerima keuntungan 25% dari total keuntungan yang ada. Rinciannya sebagai berikut:Cut Nila = Rp 70.500 x 25% = 17.650,-Dyat Indira = Rp 70.500 x 25% = 17.650,-Intan Idayasha = Rp 70.500 x 25% = 17.650,-Naomi S. Lingga = Rp 70.500 x 25% = 17.650,-
NEXTBACK
Pengalaman-Pengalaman
Tentang Supplier
Dalam pengadaan barang supplier menjadi hal yang sangat penting. Sebagai contoh pengalaman ketika kami belum memiliki supplier, kami harus membeli produk sendiri yang jaraknya cukup jauh dari tempat tinggal kami. Tentu hal ini akan memerlukan biaya.Supplier yang kurang professional juga dapat merugikan. Sebagai contoh, tanggal 21 November kami sudah membuat janji dengan supplier sandal. Akan tetapi supplier tersebut tidak datang padahal kami sudah kehabisan barang. Oleh sebab itu, penjualan kami menurun.
NEXTBACK
Tentang Konsumen
Konsumen sangat beragam dan memiliki karakter yang berbeda-beda dilihat dari sikap mereka pada saat kami layani. Ada konsumen yang suka menawar bahkan dengan harga yang tidak masuk akal, ada yang baik, ada yang peragu dan plin-plan saat memilih barang,ada yang susah untuk dilayani dan diyakinkan, dan masih banyak perilaku konsumen yang lainnya.
NEXTBACK
Tentang Lingkungan Tempat Jualan
1. Paloji ITB JatinangorTempat ini nyaman untuk berjualan. Banyak pengunjung dan pedagang. Di sini kami mengenal banyak pedagang-pedangan lain. Akan tetapi tempat ini cukup rawan. Ini terbukti pada hari pertama kami jualan ada kejadian pencopetan bahkan pada hari keempat kami berjualan Naomi hampir menjadi korban pencopetan.
NEXTBACK
2. Pasar Cileunyi
Tempat ini cukup kumuh terutama jika hujan. Di sini kami mendapat tempat di pinggir jalan dan di depan ruko, yang apabila toko tersebut buka kami harus pergi.
NEXTBACK
Foto ketika toko akan dibuka
NEXTBACK
Foto pasca hujan
NEXTBACK
Tanggapan Masyarakat
Selain tanggapan positif, kami juga menerima tanggapan yang kurang baik ketika kami berjualan di depan kampus IKOPIN. Berjualan sandal di depan kampus dianggap sebagai hal yang nyeleneh (penyimpangan) atau tidak wajar. Ini terbukti dari perkataan jama’ah sholat Jum’at yang lewat di depan kami. Ketika kami berjualan untuk kedua kalinya di depan kampus IKOPIN kami juga mendengar pedagang-pedangang mencemooh dan menertawakan kami. Setelah kami mengatakan “Bagaimana Indonesia bisa maju kalau ada mahasiswa jualan saja ditertawakan” barulah mereka diam. Selain itu ada sikap yang kurang baik dari petugas di IKOPIN yang membeberkan harga modal sandal kami pada orang-orang di sekitar dengan suara keras agar di dengar oleh yang lainnya. Hal itu semua kami jadikan sebagai pengalaman dan pelajaran penting untuk belajar menjadi wirausaha.
NEXTBACK
Thank youBACK