sesi 5-struktur majemuk

12

Click here to load reader

Upload: arief-rahman

Post on 30-Jun-2015

4.456 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sesi 5-struktur majemuk

Struktur MajemukMasyarakat Indonesia

Page 2: Sesi 5-struktur majemuk

Masyarakat: Pendekatan Struktural

• Masyarakat haruslah dilihat sebagai sebuah sistem yang tiap bagiannya saling berkaitan.

• Hubungan antara bagian tersebut bersifat timbal balik

• Sekalipun integrasi sosial tidak bisa tercapai sempurna, masyarakat selalu bergerak kesana menuju keseimbangan yang dinamis. Perubahan dari luar diminimalisir.

• Ada disfungsi, ketegangan, penyimpangan namun akan ada adaptasi dan ada proses institusionalisasi.

• Perubahan umumnya terjadi secara gradual, tidak revolusioner.

• Perubahan terjadi dari tiga faktor: (3) datang dari luar, (2) perkembangan dari dalam -- diferensiasi dan speasialisasi, (3) inovasi.

• Magnit integrasi adalah konsensus anggota masyarakat atas nilai-nilai bersama.

Page 3: Sesi 5-struktur majemuk

Masyarakat: Pendekatan Konflik

• Setiap struktur sosial memiliki benih ketegangan, konflik, dan kontradiksi dalam dirinya sendiri, yang semuanya menjadi sumber perubahan sosial.

• Reaksi sebuah sistem sosial terhadap perubahan dari luar tidak selalu bersifat adaptif.

• Sistem sosial, dalam jangka panjang, dapat mengalami konflik yang berulang.

• Perubahan tidak selalu bersifat gradual, tapi bisa bersifat revolusioner.

Page 4: Sesi 5-struktur majemuk

Masyarakat Plural (Majemuk)

• Secara horizontal, masyarakat Indonesia terbagi berdasarkan suku, agama, dan kedaerahan. Tidak ada perbedaan nilai (tinggi/rendah) dalam pembagian ini. Suku Jawa tidak lebih tinggi nilainya ketimbang Minang atau Bugis, dan sebaliknya.

• Secara vertikal, masyarakat Indonesia juga terbagi atas strata bawah, menengah, dan atas. Pembagian ini memuat perbedaan nilai dimana satu strata memiliki nilai lebih tinggi ketimbang strata lainnya. Misalnya dalam soal harta atau status.

• Masyarakat plural adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok sosial, dimana masing-masing kelompok memiliki identitas masing-masing. Contoh: Indonesia, Malaysia, Amerika Serikat, dll. Contoh masyarakat homogen?

Page 5: Sesi 5-struktur majemuk

Masyarakat Plural (Majemuk)

• Masyarakat plural atau majemuk memiliki ciri tambahan. Lebih dari sekadar ciri keragaman, masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri dari dua elemen atau lebih (pengelompokan sosial), namun elemen ini hidup sendiri-sendiri, terpisah tanpa adanya pembauran.

• Konsep ini dikenalkan oleh Furnivall untuk menggambarkan masyarakat kolonial di Indonesia dimana kelompok-kelompok sosial itu hidup terpisah.

• Golongan Belanda adalah kelompok yang memerintah, golongan Timur Asing (paling banyak Cina) berada di sektor ekonomi, dan golongan pribumi berada di sektor pertanian sebagai buruh. Ketiganya tak dapat bertukar tempat secara leluasa pada masa itu.

Page 6: Sesi 5-struktur majemuk

Masyarakat Plural (Majemuk)

• Ciri lain masyarakat majemuk – atau bisa disebut juga problem – adalah tidak adanya common will atau kehendak bersama yang menjadi titik tolak kehidupan kolektif semua nggota masyarakat.

• Tak adanya kehendak bersama ini juga membawa dampak pada kehidupan ekonomi. Dalam kehidupan ekonomi dikenal istilah permintaan (demand) dan penawaran (supply). Absennya kehendak bersama ini mengakibatkan kecilnya permintaan total masyarakat akan barang tertentu.

• Dalam sektor ekonomi, kemajemukan masyarakat ini terekan dalam buku Boeke, yang mengatakan bahwa dalam masyarakat Indonesia terdapat dual economy (ekonomi ganda), yakni sektor modern dan sektor tradisional yang tak bersinggungan. Antara sistem pasar dan sistem subsisten.

Page 7: Sesi 5-struktur majemuk

van den Berghe

• Ciri masyarakat majemuk, menurut van den Berghe lebih rinci lagi:

– Terjadinya segmentasi kelompok, dan tiap kelompok memiliki kebudayaan yang berbeda.

– Memiliki struktur sosial yang terbagi dalam lembaga-lembaga sosial yang tak bersifat komplementer

– Kurang berkembangnya konsensus atas nilai dasar yang menjadi pegangan kehidupan bersama

– Sering mengalami konflik antar kelompok

– Integrasi kerap berbasis pada paksaan (coercion)

– Adanya dominasi satu kelompok atas kelompok lain

Page 8: Sesi 5-struktur majemuk

Faktor Pembentuk Pluralitas

• Ekonomi: perniagaan yang melewati nusantara telah mengundang ras lain mengadu nasib: Cina, India, Arab.

• Politik: Pemerintahan kolonial membentuk dan melanggengkan struktur majemuk masyarakat dengan sejumlah ketentuan hukum

• Alam: secara geografis Indonesia yang terdiri dari kepulauan memisahkan satu kelompok dengan kelompok lainnya. Kemudian tingkat kesuburan membedakan Jawa dan luar Jawa.

Page 9: Sesi 5-struktur majemuk

Siapa berkonsensus, siapa berkonflik

• Jika dikaitkan dengan dua perspektif yang kita diskusikan di awal – perspektif struktural fungsional dan perpektif konflik – mana yang lebih cocok untuk menjelaskan dinamika masyarakat Indonesia?

• Seberapa jauh struktur masyarakat majemuk ini berubah?

Page 10: Sesi 5-struktur majemuk

Struktur Masyarakat Indonesia Modern

Page 11: Sesi 5-struktur majemuk
Page 12: Sesi 5-struktur majemuk

Pertanyaan …

• Sejauh mana pembelahan yang terjadi pada masa kolonial berubah tetap bertahan pada masa Indonesia kini?

• Apakah terjadi cross-cutting affiliation atau tidak? Apa contohnya?