sepsis neonatorum1

7
SEPSIS NEONATORUM Dr.Sudarmanto.Sp.A RSU Aisyiyah Diponegoro Ponorogo Neonatal sepsis merupakan sindrom klinis dari penyakit sistemik akibat infeksi selama satu bulan pertama kehidupan .bakteri ,virus,jamur,dan protozoa dapat menyebabkan sepsis pada neonatus .insiden ini berkisar antara 1-10 diantara 1000 kelahiran hidup dengan mortalitas 13-50%.Tanda awal sepsis pada bayi baru lahir tidak spesifikasi,sehingga skrining sepsis dan pengelolaan terhadap factor resiko sepsis harus segera dilakukan.maka terapi awal pada neonatus yang mengalami sepsis harus segera dilakukan tanpa menunggu hasil kultur . LANGKAH PROMOTIF/PREVENTIF 1. Mencegah dan mengobati ibu demam dengan kecurigaan infeksi berat atau infeksi intra uterin . 2. Mencegah dan pengobatan ibu dengan ketuban pecah dini . 3. Perawatan antenatal yang baik. 4. Mencegah aborsi yang berulang ,cacat bawaan 5. Melakukan pertolongan dan persalinan yang bersih dan aman 6. Mencegah persalinan premature 7. Mencegah asfiksia neonatorum 8. Melakukan resusitasi dengan benar 9. Melakukan tindakan pencegahan infeksi 10. Melakukan identifikasi awal terhadap factor resiko sepsis dan pengelolaan yang efektife. LANGKAH DIAGNOSTIK ANAMNESIS 1. Riwayat ibu mengalami infeksi intra uterin ,demam dengan kecurigaan infeksi berat atau ketuban pecah dini. 2. Riwayat persalinan tindakan ,penolong persalinan ,lingkungan persalinan yang kurang higienis . 3. Riwayat afiksia barat,bayi kurang bulan ,berat lahir rendah.

Upload: widariniharuno

Post on 09-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

SEPSIS

TRANSCRIPT

Page 1: Sepsis Neonatorum1

SEPSIS NEONATORUM

Dr.Sudarmanto.Sp.A

RSU Aisyiyah Diponegoro Ponorogo

Neonatal sepsis merupakan sindrom klinis dari penyakit sistemik akibat infeksi selama satu bulan pertama kehidupan .bakteri ,virus,jamur,dan protozoa dapat menyebabkan sepsis pada neonatus .insiden ini berkisar antara 1-10 diantara 1000 kelahiran hidup dengan mortalitas 13-50%.Tanda awal sepsis pada bayi baru lahir tidak spesifikasi,sehingga skrining sepsis dan pengelolaan terhadap factor resiko sepsis harus segera dilakukan.maka terapi awal pada neonatus yang mengalami sepsis harus segera dilakukan tanpa menunggu hasil kultur .

LANGKAH PROMOTIF/PREVENTIF

1. Mencegah dan mengobati ibu demam dengan kecurigaan infeksi berat atau infeksi intra uterin .2. Mencegah dan pengobatan ibu dengan ketuban pecah dini .3. Perawatan antenatal yang baik.4. Mencegah aborsi yang berulang ,cacat bawaan 5. Melakukan pertolongan dan persalinan yang bersih dan aman 6. Mencegah persalinan premature 7. Mencegah asfiksia neonatorum8. Melakukan resusitasi dengan benar9. Melakukan tindakan pencegahan infeksi 10. Melakukan identifikasi awal terhadap factor resiko sepsis dan pengelolaan yang efektife.

LANGKAH DIAGNOSTIK

ANAMNESIS

1. Riwayat ibu mengalami infeksi intra uterin ,demam dengan kecurigaan infeksi berat atau ketuban pecah dini.

2. Riwayat persalinan tindakan ,penolong persalinan ,lingkungan persalinan yang kurang higienis .3. Riwayat afiksia barat,bayi kurang bulan ,berat lahir rendah.4. Riwayat air ketuban keruh ,purulen,atau bercampur mekonium.5. Riwayat bayi malas minum ,penyakit cepat memberat6. Riwayat keadaan bayi lunglai ,mengantuk atau aktifitas berkurang atau

iritabel/rewel,muntah ,perut kembung ,tidak sabar ,kejang.

PEMERIKSAAN FISIS

Keadaan Umum

Suhu tubuh tidak normal Alergi atau lunglai ,mengantuk dan aktivitas berkurang

Page 2: Sepsis Neonatorum1

Malas minum sebelumnya minum dengan baik Iritabel/rewel Kondisi memburuk secara cepat dan dramatis

Gastrointestinal

Muntah,diare,perut kembung,hepatomegali Tanda mulai muncul sesudah hari keempat.

Kulit

Perfusi kulit kurang,sianosis,pucat,petekie,ruam,sklerem,ikterik

Kardiopulmonal

Takipnu,distress respirasi (merintih/retraksi)takikardi,hipotensi.

Neurologis

Iritabilitas,penurunan kesadaran ,kejang,ubun-ubun membonjol,kaku kuduk sesuai dengan meningitis

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan jumlah leukosit dan hitung jenis secara serial untuk menilai perubahan akibat infeksi ,adanya lekositosis atau lekopeni ,netropeni,peningkatan rasio netrofil imatur/total (I/T) lebih 0,2

Peningkatan protein fase akut (C-reative protein ),peningkatan ig M Ditemukan kuman pada pemeriksaan kultur ,pengecatan gram dari darah ,urin serebro spinal

serta dilakukan uji kepekaan kuman Analisi gas darah ditemukan hipoksia,asidosis metabolic,asidosis laktat Pemeriksaan cairan serebrospinal ditemukan peningkatan jumlah leukosit terutama

PMN,jumlah leukosit 20/ml (umur kurang dari 7 hari) dan 10/ml (umur lebih dari 7 hari) meningkatnya kadar protein ,penurunan kadar glukosa serta pada pengecatan gram ditemukan kuman .gambar ini yang sesuai dengan meningitis yang sering terjadi

Gangguan metabolic

Hipoglikemi atau hiperglikemi asidosis metabolic

Peningkatan kadar bilirubin

RADIOLOGIS

Pada foto dada dapat ditemukan,

Page 3: Sepsis Neonatorum1

Pneumonnial congenital dan infeksi intrauterine ditemukan gambaran kondilidasi bilateral atau efusi pleura.

Pneumonia dan infeksi intra partum infiltrasi dan destruksi jaringan bronkulogranular difuss (seperti penyakit membrane hialin),efusi pleura.

Pneumonia dan infeksi postnatal gambarnya sesuai dengan pola kuman tempat dimana bayi dirawat.

Pada pencitraan (CT-scan) dapat ditemukan obstruksi aliran cairan serebrospinal ,infark atau abses.pada ultrasonografi dapat ditemukan ventrikulitis.

Pemeriksaan lain sesuai dengan penyakit yang menyertainya.

TERAPI

Manajemen umum

Dugaan sepsis

Pengobatan mengunakan daftar tabel temuan yang berhubungan dengan sepsis ,pada dugaan sepsis pengobatan ditujukan pada temuan khusus (misalnya kejang) serta dilakukan pemantauan .

Kecurigaan besar sepsis

a. Antibiotik Antibiotic awal diberikan ampisilin dan gentamisin ,bila organism tidak dapat ditemukan dan bayi tetap menunjukan tanda infeksi sesudah 48 jam,ganti ampisilin dan beri sefotaksin disamping tetap beri gentamisin Jika ditemukan organisme penyebab infeksi ,digunakan antibiotic sesuai uji kepekaan kuman.antibiotik diberikan sampai 7 hari setelah ada perbaikan (dosis lihat tabel) pada sepsis dengan meningitis ,pemberian antibiotic sesuai pengobatan meningitis.

b. Respirasi Menjaga patensi jalan napas dan pemberian oksigen untuk mencegah hipoksia.pada kasus tertentu membutuhkan ventilator mekanik.

c. KardiovaskularPasang jalur IV dan beri cairan IV dengan dosis rumat serta pemantauan tensi (bila tersedia fasilitas) dan perfusi jaringan untuk menjegah syok

d. Hematologi Transfusi komponen jika diperlukan ,atasi kelainan yang mendasari

e. Tunjangan nutrisi adekuat

Manajemen khusus

Pengobatan terhadap tanda khusus lain atau penyakit penyerta serta komplikasi yang terjadi (misalnya: kejang ,gangguan metabolic, hematologi,respirasi ,gastro intestinal ,kardiorespirasi ,hiperbilirubin )

Page 4: Sepsis Neonatorum1

Pada kasus tertentu dibutuhkan imunoterapi dengan pemberian immunoglobulin ,antibody monoclonal atau transfuse tukar (bila fasilitas memungkinkan )

Bedah

Pada kasus tertentu misalnya hidrosefalus dan akumulasi progesic ,enterokolitis nekrotikan,diperlu tindakan bedah.Lain-lain (rujukan subspesialis,rujukan spesialisasi lainnya ) pengelolaan bersama dengan sub bagian neurologi anak,pediatric social,bagian mata,bedah syaraf, dan rehabilitasi medic.

PEMANTAUAN (MONITORING)

Terapi

Dugaan sepsis

Pengobatan mengunakan daftar tabel temuan yang berhubungan dengan sepsis .jika ditemukan riwayat infeksi intra uteri ,ditemukan kategori A dan Satu atau dua kategori B maka kelola untuk tanda khususnya (misalnya: kejang ) .lakukan pemantauan ,jika ditemukan penambahan tanda sepsis maka dikelola sebagai kecurigaan besar sepsis.

Kecurigaan besar sepsis

Pada bayi umur sampai dengan 3 hari

Bila ada riwayat ibu dengan infeksi rahim ,demam dengan kecurigaan infeksi berat atau (ketuban pecah dini ) atau bayi mempunyai 2 atau lebih kategori A atau 3 atau lebih kategori B.

Pada bayi umur lebih dari 3 hari

Bila bayi mempunyai dua atau lebih temuan kategori A atau tiga atau lebih kategori B transfusi tukar dilakukan jika tidak ditemukan perbaikan klinis dan laboratorium setelah pemberian antibiotic adekuat.

Tumbuh kembang

Komplikasi yang sering terjasdi pada penderita dengan sepsis dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang .misalnya gejala sisa neurologis berupa retardasi mental ,gangguan penglihatan ,kesukaran belajar ,kelainan tingkah laku .

Page 5: Sepsis Neonatorum1

Tabel 1. Kelompok temuan yang berhubungan dengan sepsis

Kategori A Kategori B

1. Kesulitan bernapas (misalnya: apnea,napas lebih dari 30 kali per menit,retraksi dinding dada grunting pada waktu ekspirasi ,sianosis sentral)

2. Kejang3. Tidak sadar4. suhu tubuh tidak normal (tidak normal sejak lahir

& tidak member respons terhadap terapi atau suhu tidak stabil sesudah pengukuran suhu normal selama tiga kali atau lebih,menyokong kearah sepsis.

5. Persalinan di lingkungan yang kurang higienis (menyokong kea rah sepsis

6. Kondisi memburuk secara cepat dan dramatis (menyokong kearah sepsis )

1. Tremor 2. Letargi atau lunglai 3. Mangantuk atau aktivitas berkurang 4. Iritabel /rewel 5. Muntah (menyokong kearah sepsis)6. Perut kembung (menyokong kearah sepsis)7. Tanda-tanda mulai muncul sesudah hari ke empat

(menyokong kearah sepsis)8. Air ketuban bercampur dengan mekonium 9. Malas minum sebelumya minum dengan baik

(menyokong kearah sepsis)

Tabel 2. Dosis antibiotik untuk sepsis

Antibiotik Cara pemberian Dosis dlm mgHari 1-7 Hari 8+

Ampisilin IV,IM 50 mg/kg setiap 12 jam 50 mg/kg setiap 8 jam Ampisilin untuk meningitis IV 100 mg/kg setiap 12

jam 100 mg/kg setiap 8 jam

Sefatoksim IV,IM 50 mg /kg setiap 12 jam

50 mg /kg setiap 8 jam

Sefatoksim untuk meningitis IV 50 mg/kg seiap 6 jam 50 mg/kg setiap 6 jam Gentamisilin IV,IM <2 kg

4mg/kg sekali sehari 3,5 mg/kg setiap 12 jam

>2 kg 3,5 mg/kg setiap 12 jam 5mg/kg sekali sehari