seminar faal kel.15

25
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan di era modern yang ditunjang oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ditambah pula oleh pengaruh iklan di TV dan mass media menyebabkan banyak perubahan gaya hidup di dalam masyarakat. Kecenderungan masyarakat maupun seseorang menuntut adanya standar penghasilan yang tinggi dan pola hidup konsumtif. Semakin maju suatu masyarakat, semakin komplek juga masalah yang harus dihadapi, dan berarti semakin sering orang mengalami stres. Pola hidup masyarakat modern sebagian besar hanya menonjolkan kepentingan pribadi dan rasa individualisme yang tinggi, sehingga tidak sedikit anggota masyarakat yang mengalami ketegangan batin yang memungkinkan dapat mengakibatkan stres. 1,2 Stres yang merusak telah menjadi kenyataan hidup sehari-hari bagi semua orang. Kebutuhan untuk mengendalikan dan menghilangkan stres semakin dirasakan. Stres dapat menjadi penyebab timbulnya masalah serius terhadap kesehatan dan emosional. Mencari cara untuk mengelola stres adalah bagian yang penting untuk menjaga diri kita sendiri. Melakukan olahraga secara teratur untuk kebugaran merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi stres. olahraga akan

Upload: haura-nadya-amalia

Post on 11-Dec-2014

133 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

TM ilmu faal 2 FKG UA 2012

TRANSCRIPT

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehidupan di era modern yang ditunjang oleh kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi ditambah pula oleh pengaruh iklan di TV dan mass media

menyebabkan banyak perubahan gaya hidup di dalam masyarakat. Kecenderungan

masyarakat maupun seseorang menuntut adanya standar penghasilan yang tinggi

dan pola hidup konsumtif. Semakin maju suatu masyarakat, semakin komplek

juga masalah yang harus dihadapi, dan berarti semakin sering orang mengalami

stres. Pola hidup masyarakat modern sebagian besar hanya menonjolkan

kepentingan pribadi dan rasa individualisme yang tinggi, sehingga tidak sedikit

anggota masyarakat yang mengalami ketegangan batin yang memungkinkan dapat

mengakibatkan stres. 1,2

Stres yang merusak telah menjadi kenyataan hidup sehari-hari bagi semua

orang. Kebutuhan untuk mengendalikan dan menghilangkan stres semakin

dirasakan. Stres dapat menjadi penyebab timbulnya masalah serius terhadap

kesehatan dan emosional. Mencari cara untuk mengelola stres adalah bagian yang

penting untuk menjaga diri kita sendiri. Melakukan olahraga secara teratur untuk

kebugaran merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi stres. olahraga

akan membantu untuk melepaskan ketegangan dalam tubuh. Gerakan fisik akan

mengeluarkan hormon endorfin. Endorfin dikenal sebagai "hormon bahagia"

karena mereka menyebabkan perasaan bahagia dan menyebabkan pelepasan

hormon kortisol menurun. Program latihan sehari-hari akan menjaga kesehatan

tubuh dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih mampu

mengatasi stres. 1,2

Selama ini yoga dan olahraga yang menyangkut meditasi lebih dipercaya

bisa menenangkan pikiran. Tetapi jika sedang tak ingin menahan pose dalam

waktu lama dan lebih ringan, berolahraga kardio dengan intensitas lebih tinggi.

Dalam berbagai penelitian menyebutkan bahwa olahraga merupakan salah satu

cara melepas stres yang efektif. Selama berolahraga tubuh kita menghasilkan

enzim yang disebut endorphin, satu jenis morfin alami yang memicu rasa senang

2

dan rileks. Olahraga adalah faktor penting dalam rumus pola hidup sehat. Tak

hanya membuat tubuh menjadi bugar, olahraga juga efektif menurunkan berat

badan, mencegah penyakit kronis, memperluaspergaulan sosial, dan mengurangi

stres. 1,2

Manfaat latihan yoga secara rutin dapat membuat tubuh senantiasa fit.

Selain itu, juga untuk menguatkan struktur tulang dan otot serta melatih

konsentrasi. Yoga merupakan salah satu cara untuk penyembuhan, memberikan

rileksasi, latihan postur, napas, dan meditasi yang efektif untuk mengurangi kadar

ketegangan dan kecemasan. Yoga juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh

yang sering tertekan oleh stres dan kecemasan. 1,2

1.2. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Menjelaskan mengenai definisi yoga dan gerakannya

2. Menjelaskan mengenai struktur dan fungsi hormon kortisol

3. Menjelaskan mengenai mekanisme yoga dalam mengurangi rasa stress dan

menenangkan pikiran melalui penurunan hormon kortisol

1.3. Manfaat

Manfaat dari pembahasan peran olahraga yoga adalah :

1. Mengetahui tentang definisi yoga dan gerakannya

2. Mengetahui struktur dan fungsi hormon kortisol

3. Memahami mekanisme yoga dalam mengurangi rasa stress dan

menenangkan pikiran melalui penurunan hormon kortisol

3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Olahraga Yoga

2.1.1. Definisi Yoga

Yoga (Aksara Dewanagari यो�ग) dari bahasa Sanskerta (यो�ग) berarti

"penyatuan", yang bermakna "penyatuan dengan alam" atau "penyatuan dengan

Sang Pencipta". Yoga merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat

Hindu, yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi atau tapa di mana seseorang

memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca inderanya dan tubuhnya

secara keseluruhan.1

Masyarakat global umumnya mengenal Yoga sebagai aktivitas latihan

utamanya asana (postur) bagian dari Hatta Yoga. Yoga juga digunakan sebagai

salah satu pengobatan alternatif, biasanya hal ini dilakukan dengan latihan

pernapasan, olah tubuh dan meditasi, yang telah dikenal dan dipraktekkan selama

lebih dari 5000 tahun. 2

Orang yang melakukan tapa yoga disebut yogis, yogin bagi praktisi pria

dan yogini bagi praktisi wanita. Sastra Hindu yang memuat ajaran Yoga,

diantaranya adalah Upaishad, Bhagavad Gita, Yogasutra, Hatta Yoga serta

beberapa sastra lainnya. Klasifikasi ajaran Yoga tertuang dalam Bhagavad Gita,

diantaranya adalah Karma Yoga/Marga, Jnana Yoga/Marga, Bakti Yoga/Marga,

Raja Yoga/Marga. 3

2.1.2. Gerakan-Gerakan

a. Gerakan Yoga 1

Pose Savanasana (corpse pose) membantu mengusir stress kelelahan serta

membangun rasa percaya diri, juga sangat membantu merevitalisasi fisik, mental,

dan spiritual secara penuh. Walau sering dipanding ringan dan ditinggalkan oleh

orang awam, namun sebenernya pose ini memiliki nilai sekitar 30% dari seluruh

sesi latihan yoga stress.4

Tetap dalam posisi tidur terlentang geser guling yang dipergunakan

sebelumnya dan apabila nyaman biarkan alas di bawah kepala.

4

Letakkan kedua belah tangan di samping tubuh dengan telapak menghadap

ke atas. Tarik ke samping kuat-kuat sebelum kemudian terkulai tanpa

tenaga. Lakukan hal yang sama dengan kaki.

Ejamkan mata dan visualisasikan seluruh otot wajah menjadi melembut

serta kehilangan tenaga yang membuatnya menjadi tegang.

Lakukan hal yang sama ke seluruh penjuru tubuh. Biarkan mekanisme

alamiah otot mengambil pose yang dirasanya paling nyaman.

Bernapas lewat hidung serileks mungkin. Bertahanlah minimal 10 menit.

Akhiri dengan menekuk lutut serta memutar tubuh ke satu sisi sebelum

mendorong ke posisi duduk.

b. Gerakan Yoga 2

Gerakan ini menggunakan otot hip flexor untuk meningkatkan kelenturan

dan menguncangkan tendon belakang lutut yang kendur. Berdiri dengan kaki

dibuka meningkatkan denyut jantung untuk meningkatkan aliran darah dan

menyegarkan tubuh. 4

Selain itu, pose juga bisa membangkitkan rasa percaya diri. 4

Berdiri dengan kedua kaki dibuka lebar

Rentangkan kedua lengan ke samping

Gerakan kaki kiri ke luar 90 derajat dan tekuk lutut kanan

Tahan posisi ini sambil tarik napas 5 kali. Lalu ulangi pada kaki kanan

c. Gerakan Yoga 3

Menurut ahli yoga, gerakan yang menenangkan ini membuka saluran

pernapasan untuk pernapasan untuk pernapasan dalam. Posisi badan yang

melengkung secara alamiah melepaskan pegal atau sakit yang disebabkan stress. 4

Selain itu saat merasa pegal-pegal dan lelah akibat terlalu sibuk, gerakan

ini mengencangkan gluteus maximus untuk mengangkat bokong kendur dan

mengencangkan rectus abdominus untuk mengencangkan perut. 4

Baring tengkurap di lantai dengan alas lembut

Tekuk siku dan letakkan telapak tangan masing-masing di samping

pinggang

5

Tarik napas lewat hidung sambil meluruskan lengan dan mendorong torso

ke atas menjauhi lantai. Kencangkan bokong

Tarik bahu ke belakang dan dongakkan kepala sedikit ke belakang.

Hembuskan napas. Tahan dalam posisi ini sambil tarik napas dalam 5 kali

2.1.3 Manfaat

Sejak lama, yoga telah dikenal sebagai metode alternatif penyembuhan

(termasuk kanker) dan penyeimbangan. Kini, banyak tempat kebugaran yang

menjadikan Yoga sebagai salah satu kelas untuk menarik anggota lebih banyak,

Olahraga yang berasal dari India ini makin digandrungi pencinta olahtubuh. Tak

hanya orang dewasa, kini yoga juga bermanfaat bagi anak-anak. Manfaat latihan

yoga secara rutin disinyalir dapat membuat tubuh senantiasa fit. Selain itu, juga

untuk menguatkan struktur tulang dan otot serta melatih konsentrasi. Yoga

merupakan olahraga yang sangat baik untuk memberikan ketangkasan dan

kegesitan bagi anak-anak. Dengan yoga, anak-anak juga bisa menemukan energi

dan keseimbangan dalam hidup. Yoga ditujukan untuk generasi muda, mulai bayi

hingga remaja. 5

Lewat yoga, postur tubuh terbentuk dengan baik. Pasalnya, memasuki usia

remaja, kecenderungan untuk berdiri ataupun duduk dengan posisi membungkuk

banyak terjadi pada remaja. Yoga dapat menyeimbangkan dampak ledakan

pertumbuhan-berkaitan dengan postur tubuh-yang memungkinkan anak-anak

untuk meregangkan tubuh. Bahkan ketegangan tubuh anak-anak, akibat dampak

pemakaian ransel berat sehari-hari, dan keletihan duduk di meja yang dihabiskan

saat jam sekolah, bisa diatasi dengan yoga juga dapat meningkatkan kemampuan

konsentrasi. 5

Manfaat Yoga antara lain :

1. Mengusir stres

2. Mempercepat proses penyembuhan

3. Menumbuhkan kepribadian

4. Komprehensif dan integratif

5. Harmonisasi kehidupan sosial

6

6. Meningkatkan kemampuan panca indra

7. Dapat dipadu dengan olahraga lain

8. Mudah dan nyaman

9. Lebih feksibel

10. Lebih kuat

11. Memperbaiki postur

12. Melindungi persendian dari rematik dan artritis

13. Melindungi tulang punggung

14. Mencegah osteoporosis

15. Melancarkan peredaran darah

16. Membersihkan limfa

17. Melindungi jantung

18. Menurunkan tekanan darah

19. Menjaga memori

20. Mendatangkan kebahagiaan

21. Menurunkan berat badan

22. Menurunkan gula darah dan kolesterol jahat

23. Meningkatkan kecerdasan, dll 5

2.2. Hormon Kortisol

2.2.1. Pengertian

Kortisol adalah hormon utama glukokortikoid yang dihasilkan oleh kortex

adrenal,memiliki pengaruh imunomudulatori pervasif yang memberikan kontrol

esensial pada banyak tingkat. Kortisol dilepaskan pada saat stress dan sebagai

bagian dari kontrol umpan balik normal proses imunologis dan inflamasi.6Kortisol

adalah contoh hormon diurnal .Kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan turun

pada malam hari.Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik dan turun

sepanjang waktu tertentu,seperti bulanan.7

Salah satu hormon yang akan meningkat saat beranjak tua.Derivatif dari

kortisol disebut kortison yang dipakai dalam pengobatan sistemik san topikal serta

merupakan bagian dari senjata farmakologis selama bertahun-tahun .Kortisol

sangat penting ,karena memungkinkan sistem internal tubuh menjaga stabilitas

7

dan keseimbangan selama stres akut,seperti ketakutan,trauma fisik, dan aktivitas

fisik yang berlebihan.Bila dibutuhkan,tubuh akan menghasilkan kortisol dalam

jumlah yang diperlukan untuk mengatasi stres.Namun bila kortisol "bercokol"

dalam waktu lama dan dalam jumlah berlebuhan ,akan timbul masalah lain. Pada

orang muda yang mengalami stres,kadar kortisol akan meningkat dengan cepat.

Tetapi dalam beberapa jam akan menurun ke kadar normal,begitu stres berkurang.

Namun,pada orang lebih tua kadar kortisol akan meningkat cepat,tetapi cenderung

tidak kembali ke kadar normal selama berhari-hari.Karena kadar kortisol akan

terus meningkat seiring semakin bertambahnya usia ,kadar kortisol pada orang

berusia 65 tahun akan jauh lebih tinggi dalam seluruh tubuh daripada orang yang

berusia 25 tahun.8

Jumlah kortisol yang berlebuhan dalam sistem tubuh selama waktu yang

tidak sebentar,akan meracuni tubuh .Sel.sel otak,atau neuron,sangat sensitif

terhadap efek kortisol.Kortisol dalam kadar tinggi akan menyebabkan sel-sel otak

mati.Itulah sebabnya pengerutan otak dikaitkan dengan melemahnya kondisi fisik

karena usia tua.Jumlah kortisol yang berlebihan dapat merusak sistem

imunitas ,mengerutkan otak dan organ vital lain,menurunkan massa otot, serta

menyebabkan penipisan kulit ,yang akan berakibat pada menonjolnyapembuluh

darah. Dalam dua antipenuaan,kortisol dikenal sebagai hormon kematian,karena

dikaitkan dengan usia tua dan penyakit.Bila kadar kortisol meningkat,gula darah

akan naik akibat peningkatan insulin.Ini akan menyebabkan

peradangan ,peningkatan timbunan lemak,memicu timbulnya hipertensi dan

penuaan diri. 8

2.2.2. Struktur

Kortisol mempunyai keto-oksigen pada atom karbon nomer 3 dan

mengalami hidoksilasi pada atom karbon nomor 11 dan 21.9

8

Gambar 2.1 Struktur hormon kortisol 9

2.2.3. Peran

Stimulasi sekresi hormone kortisol oleh adrenal korteks. Ketika kadar

glukosa rendah, hipotalamus mensekresikan CRH (Corticotropin – Releasing

Hormone). Lalu Anterior Pituary Cells mensekresikan ACTH (Adrenocroticopic

Hormone). Setelah ACTH tersekresi maka Adrenal Cortex akan mensekresikan

kortisol (dan glukokortikoid lainnya). Kortisol mencegah uptake glukosa oleh sel

– sel otot. Kortisol, diproduksi oleh adrenal cortex berperan penting dalam

menyebabkan “ negative feedback “ dengan menghambat sekresi CRH dari

hipotalamus dan ACTH dari hipofise anterior.10

Jalur pengaturan Negative Feed Back :

-Kortisol menghambat sekresi ACTH oleh adrenal cortex.

-Kortisol juga menghambat sekresi CRH dari hipotalamus.10

2.2.4. Fungsi

Melakukan upaya-upaya di depan untuk menyembuhkan luka:

Adrenalin menyiapkan seseorang pada saat bahaya, sementara kortisol

menyiapkan tubuh manusia terhadap apa yang mungkin terjadi setelah bahaya

berlalu. Misalnya, kortisol menggerakkan asam amino agar bekerja jika ada

luka. Pada saat luka terjadi, asam-asam amino ini adalah bahan dasar yang akan

digunakan dalam pemulihan jaringan.11

Mengurangi rasa sakit saat luka terjadi:

9

Inilah alasan mengapa sebagian orang tak merasakan sakit saat terluka 

Akibatnya, orang ini dapat mengumpulkan keberanian untuk membela diri,

berlari, atau bertarung sekalipun terluka. Rasa sakit disampaikan oleh sel-sel

syaraf. 12

Dalam keadaan darurat, mengubah lemak dan protein menjadi gula

Agar sel-sel tubuh dan otak mendapat cukup makanan; semua sel

membutuhkan pasokan gula, jika tidak, orang akan mati. Saat seseorang lapar, jika

tiada makanan dapat diubah menjadi gula, jumlah gula di dalam darah akan

menurun. Di dalam keadaan seperti ini, kortisol bertindak dan tak akan

membiarkan tubuh tidak mendapatkan gula. Kortisol memastikan pengubahan

lemak dan protein cadangan menjadi gula, demi mempertahankan gula darah pada

batas aman.13

Lemak atau protein diubah menjadi gula. Fungsi ini benar-benar sangat

rumit. Untuk mengubah satu zat menjadi zat lain berarti mengubah seluruh

susunan molekul. Jika sebuah molekul lemak atau suatu protein diperbesar

trilyunan kali dan diletakkan di meja, orang tidak akan mengetahui atom yang

mana harus bertukar tempat dengan yang lain. Hormon kortisol ini mengetahui

tahap-tahap proses perubahan ini. Kortisol dirancang untuk membuka gembok

yang menyebabkan perubahan ini berlangsung.14

Dalam keadaan darurat, memberikan keutamaan bagi otak dan jantung

untuk mendapatkan makanan

Molekul kortisol bekerja saat darurat dan menyebabkan penurunan

penggunaan gula oleh tubuh. Tetapi, ada keajaiban lainnya: akibat keadaan

darurat tak dirasakan organ - organ penting seperti otak dan jantung. Sebagai

perbandingan, seperti pada masa darurat, sumber - sumber daya ekonomi

ditempatkan di bagian-bagian tertentu negara. Jadi, molekul kortisol memberikan

perintah pengerahan dan mengutamakan pemenuhan gizi jantung dan otak,

membatasi makanan bagi sel - sel lainnya.15

Mengatur pengerutan dan penyempitan pembuluh-pembuluh darah

Pembuluh darah tidak berbentuk pipa - pipa kaku, namun karena otot -

otot di sekitarnya mengerut dan mengendur, garis tengah pembuluh dapat diubah

jika dibutuhkan. Perintah agar menyempit mencapai pembuluh darah melalui

10

berbagai hormon. Kortisol mengatur tanggapan pembuluh darah terhadap factor -

faktor yang menyempitkan dan melebarkannya, dan lalu menjalankan fungsi

penting lainnya saat keadaan darurat.16

Memeriksa pergerakan air:

Kortisol mencegah cairan memasuki sel saat tidak dibutuhkan. Jadi,

kortisol membantu menjaga kemantapan volume darah.17

Pada saat bahaya, menghambat produksi hormon tertentu demi mencegah

kenaikan suhu tubuh

Sebuah pengaruh lain hormon kortisol tampak saat demam tinggi.

Kenaikan suhu tubuh manusia adalah t bahwa tubuh sedang melawan penyakit.

Kenaikan suhu ini mengharuskan seseorang beristirahat dan tidur. Kenaikan suhu

ini bukanlah pengaruh sampingan penyakit; demam adalah persiapan pengamanan

yang diatur khusus untuk memaksa orang yang sedang melawan penyakit agar

beristirahat. Kenaikan suhu disebabkan oleh " pusat suhu " di dalam otak, yang

diaktifkan oleh zat bernama IL - 1 (interleukin).18 Kortisol juga dirancang untuk

menangani suhu tubuh yang terlalu tinggi. Saat seseorang dalam bahaya kematian

karena tingginya suhu tubuh, kortisol menurunkan suhu dengan menghambat

produksi IL - 1 yang mengaktifkan pusat suhu. 19

Mengatur produksi sejumlah protein yang sangat penting bagi kehidupan

manusia

Saat dalam keadaan sulit, kortisol mempertimbangkan segala kebutuhan

satu persatu, secara terpisah. Ia meningkatkan produksi hemoglobin, sel - sel

putih, dan trambosit dalam sumsum tulang sehingga meningkatkan kadar

darahnya.20

Menaikkan Mood Dan Kualitas Tidur

Menaikkan Fungsi Endothelium Dan Menurunkan Oksidasi Stres

11

BAB 3

KERANGKA KONSEP

YOGA

Latihan Pernapasan

Respirasi Bolak Balik

Latihan Postur Tubuh

Relaksasi

Vagal Stimulasi

Mediasi Aktivitas Hipotalamus,

Hipofisis,Adrenal

Menurunkan Pelepasan Hormon

Stres ( Kortisol )

Aktivasi Parasimpatetik

Menurunkan Tekanan Darah &

JantungMenurunkan Inflammatory

Cytokines

Menurunkan Visceral Adiposity

12

BAB 4

PEMBAHASAN

Pada saat mengumpulkan dan memproses informasi, pikiran manusia

berjalan dalam dua mode, yaitu mode sadar dan mode luar kesadaran. Pikiran

sadar menangani aktivitas yang tengah terjadi saat ini, sehingga proses yang

terjadi dapat dilakukan lebih efisien. Pikiran sadar (10 % dari keseluruhan

pikiran)  mempermudah individu untuk menangani suatu aktivitas, misalnya saat

menulis dan membaca.

Ketika mengalami stres, tubuh menghasilkan hormon yang disebut

kortisol. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar adrenal yang dikontrol oleh sistem

saraf. Fungsinya membantu mengatur tekanan darah dan sistem kekebalan tubuh

selama datangnya krisis, baik krisis fisik ataupun emosional. Kortisol baik untuk

membentuk cadangan energi dan meningkatkan kemampuan tubuh melawan

infeksi.

Stimulasi sekresi hormone kortisol oleh adrenal korteks. Ketika kadar

glukosa rendah, hipotalamus mensekresikan CRH (Corticotropin – Releasing

Hormone). Lalu Anterior Pituary Cells mensekresikan ACTH (Adrenocroticopic

Hormone). Setelah ACTH tersekresi maka Adrenal Cortex akan mensekresikan

kortisol (dan glukokortikoid lainnya). Kortisol mencegah uptake glukosa oleh sel

– sel otot. Kortisol, diproduksi oleh adrenal cortex berperan penting dalam

menyebabkan “ negative feedback “ dengan menghambat sekresi CRH dari

hipotalamus dan ACTH dari hipofise anterior.1

Jalur pengaturan Negative Feed Back :

-Kortisol menghambat sekresi ACTH oleh adrenal cortex.

-Kortisol juga menghambat sekresi CRH dari hipotalamus.

Stres yang tak kenal lelah juga dapat membuat tubuh waspada dan

membuat manfaatnya berubah merugikan. Kadar kortisol yang tinggi dapat

menyebabkan gangguan tidur, menekan sistem kekebalan, menyebabkan kenaikan

gula darah, dan kenaikan berat badan.

Yoga dapat menurunkan kadar hormon kortisol. Normalnya kelenjar

adrenalin mengeluarkan kortisol sebagai respon pada keadaan krisis akut yang

13

kemudian secara temporer mendorong fungsi kekebalan. Jika kadar kortisol tetap

tinggi setelah krisis berlalu, itu dapat menggerogoti kekebalan tubuh.

Peningkatan kortisol temporer memang membantu memori jangka panjang.

Namun, jika berlangsung secara terus-menerus, kortisol tinggi mengganggu

memori dan menyebabkan perubahan permanen pada otak. Kelebihan kortisol itu

terkait dengan depresi, osteoporosis, tekanan darah tinggi, dan resistensi insulin.

Yoga memberikan rileksasi, latihan postur, napas, dan meditasi yang

efektif untuk mengurangi kadar ketegangan dan kecemasan. Yoga juga

meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang sering tertekan oleh stres dan

kecemasan. Yoga juga memperbaiki fungsi jantung, pencernaan dan penglihatan,

serta membantu mengontrol rasa nyeri. Yoga melatih diri untuk rileks.

Latihan rileksasi itu membantu sirkulasi darah, khususnya di tangan dan

kaki. Yoga juga membantu oksigen untuk masuk ke dalam sel. Pose twist baik

untuk membawa darah ke organ-organ dalam dan mengalirkan ke luar setelah

pose itu selesai. Pose headstand, handstand, dan shoulderstand membantu

membawa darah dari kaki dan panggul ke jantung dan dari situ dipompa ke paru-

paru, sehingga mendapat oksigen segar. Yoga dapat memperbaiki fungsi

kardiovaskular, penelitian menemukan bahwa latihan yoga menurunkan tingkat

jantung istirahat, meningkatkan stamina, dan memperbaiki asupan oksigen

maksimum ketika olahraga.

Yoga meningkatkan kadar hemoglobin dan sel darah merah yang

membawa oksigen ke jaringan. Yoga mendorong kita untuk fokus mengontrol

semua otot dan pernapasan pelaku yoga. Para pelaku yoga akan mengalihkan

semua kekhawatiran dan memebrikan tubuh serta pikiran kita sejenak waktu

untuk istirahat dari semua kelelahan. Yoga dapat dipraktikkan di rumah atau di

mana saja tanpa harus kelelahan dan keringatan seperti di pusat kebugaran.

Setelah melakukan yoga, tubuh kita akan mengalami vagal stimulasi,

dimana vagal stimulasi ini memberikan efek menurunkan heart rate, kecepatan

konduksi, kontraktilitas, dan iritabilitas. Selain itu, vagal stimulasi berdampak

pada menurunnya inflamatori cytokines, tekanan darah dan jantung, dan

menurunkan visceral adiposity, sehingga fungsi endotellium meningkat, oksidasi

menurun. Parasimpatetik mempengaruhi heart rate melalui media pelepasan

14

acetylcholine oleh syaraf vagus. Aktifnya parasimpatetik berpengaruh pada

penurunan lepasnya hormon stres (kortisol). Dengan menurunnya pelepasan

hormon stres (kortisol), menaikan fungsi endotelium, dan turunnya oksidasi maka

akan meningkatkan mood dan kualitas tidur yang lebih baik.

15

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Yoga merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu yang

menitikberatkan pada aktivitas meditasi atau tapa di mana seseorang memusatkan

seluruh pikiran untuk mengontrol panca inderanya dan tubuhnya secara

keseluruhan. Yoga dapat menurunkan kadar hormon kortisol. Normalnya kelenjar

adrenalin mengeluarkan kortisol sebagai respon pada keadaan krisis akut yang

kemudian secara temporer mendorong fungsi kekebalan.

Yoga memberikan rileksasi, latihan postur, napas, dan meditasi yang

efektif untuk mengurangi kadar ketegangan dan kecemasan. Setelah melakukan

yoga, tubuh kita akan mengalami vagal stimulasi, dimana vagal stimulasi ini

memberikan efek menurunkan heart rate, kecepatan konduksi, kontraktilitas, dan

iritabilitas. Selain itu, vagal stimulasi berdampak pada menurunnya inflamatori

cytokines, tekanan darah dan jantung, dan menurunkan visceral adiposity,

sehingga fungsi endotellium meningkat, oksidasi menurun. Aktivasi Sistem

parasimpatetik akan mempengaruhi heart rate melalui media pelepasan

acetylcholine oleh syaraf vagus. Aktifnya parasimpatetik berpengaruh pada

penurunan lepasnya hormon stres (kortisol). Dengan menurunnya pelepasan

hormon stres (kortisol), menaikan fungsi endotelium, dan turunnya oksidasi stres

maka akan meningkatkan mood dan kualitas tidur yang lebih baik sehingga

kualitas hidup akan lebih baik dan jauh dari stres.

5.2 Saran

Perlunya pengetahuan informasi yang lebih mengenai Yoga pada

masyarakat agar masyarakat dapat mengetahui alternatif dalam menurunkan

hormon stres ( kortisol ) sehingga lebih seimbang dalam hidup.

16

DAFTAR PUSTAKA

1. Denise Lardner Carmody, John Carmody. Serene Compassion. Oxford University Press US.

2006, hal : 68-69

2. Yogani. Advanced Yoga Practices – Easy Lessons for Ecstatic Living. 2010 : 11

3. Dan Lusthaus. Buddhist Phenomenology. A Philosophical Investigation of Yogacara

Buddhism and the Ch'eng Wei-shih Lun. 2002, hal : 533

4. Pangkalan Ide. 2008. Seri Bodytalk – Yoga Untuk Stress. Jakarta: Elex Media Komputindo

5. Reine. 2010. Healthy Life : Manfaat Yoga. Jakarta : Grasindo

6. Corwin,Elizabeth J.2008.Handbook of Pathophysiology .Lippincott Williams &

Wilkins,USA.3rd Ed.hal.197

7. Rumahorbo,Hotma.1997.Asuhan Keperawatan klien dengan Gangguan Sistem

Endokrin.EGC .p.4

8. Perricone,Nicholas.2002. The Perricone prescription.HarperCollins Publishers.New

York.hal.219-220

9. Guyton,Arthur C et al2006.. Buku ajar Fisiologi Kedokteran ed 11.Jakarta:EGC.hal 993-994

10. Soewoto H. 2009. Hormon – Hormon yang Berperan pada Proses Metabolisme. Jakarta :

Penerbit Universitas Indonesia. Hal. 4, 17

11. Cortisol:The "Stress Hormone" http://stress.about.com/library/weekly/aa012901a.htm

12. "Cortisone", http://www.soton.  ac.uk/~gk/scifi/cortisone.htm.

13. Biyoloji 2 (Biology 2), h.  131

14. Selahattin Kologlu, Endokrinoloji Temel ve Klinik (Basic and Clinical Endocrinology), h. 

533

15. Invitation To Biology, h.  472

16. Ic Hastaliklari (Internal Diseases), h.  267

17. Eldra Pearl Solomon, Introduction to Human Anatomy and Physiology, WBSaunders, 1992,

h.  140

18. Yenson Mutahhar, Insan Biyokimyasi (Human Biochemistry), Ankara, Gunes Kitabevi, 1995,

h.  761

19. Yahya H. 2007. Keajaiban Hormon. Jakarta : Goodword Books. Hal. 6

20. Oguz Kayaalp, Rasyonel Tedavi Yonunden Tibbi Farmakoloji (Medical Pharmacology

According to Rational Treatment), Ankara, Feryal Matbaacilik, 1993, h.  2582.

17