seminar audit 13.doc
TRANSCRIPT
Reviewers Responses to Anticipated Stylization Attempts by Preparets of Audit
Workpaper
1. Isu Fenomena
Fenomena dalam penelitian ini adalah proses kajian, yang merupakan
sebuah mekanisme control yang diimplentasikan CPA guna meningkatkan
kualitas kesimpulan dan dokumentasi kertas kerja proses kajian tersebut
berkaitan dengan interaksi antara penyedian. Penyedian yang dimaksudkan
adalah penyesuaian persiapan kertas kerja dan mempengaruhi kinerja
pengkaji. Kinerja pengkaji ini memiliki arti sendiri yang lebih baik sehingga
penelitian ini menggunakan sebuah kerangka kerja teoritis yang berkaitan
dengan tiga faktor yaitu: pola yang mendasari pengkajian, lingkungan dari
usaha penyediaan yang diharapkan, menentukan penyesuaian model, serta
kepekaan pengkajian terhadap beberapa usaha penyesuaian.
2. Motivasi
Motivasi penelitian ini adalah mengaji kembali kertas kerja yang
diharapkan dapat dijadikan alat untuk menyakini bawa auditor benar–benar
bekerja. Dalam sebuah usaha untuk menyakini kajian dan penyediaan kertas
kerja dapat dilakukan dengan penyesuaian terhadap model, dimana
penyediaan melakukan modifikasi pendekatan audit dan juga persiapan kertas
kerja. Hal ini berhubungan untuk mengakui penilaian kajian dan
menyesuaikan preferensi pengkajian. Penggunaan pola standar kajian ini
manghasilkan efisiensi dan efektivitas yang lebih besar dalam mendeteksi
jenis kesalahan standar, dimana sangat penting dalam kaitannya dengan
tekanan waktu dan perencanaan biaya. Bagaimanapun juga penelitian ini
berpendapat bahwa pola dasar kajian tersebut dapat membantu atau
1
mengganggu efektivitas pengkaji sebagai tanggapan terhadap usaha
penyesuaian model oleh penyedia, bergantung pada konteksnya.
3. Masalah Penelitian
Ketika penyedia dapat melakukan penyesuaian model terhadap
persiapan kertas kerjanya dengan berbagai cara untuk menyenangkan calon
pengkaji, peneliti menguji sebuah situasi dimana penyedia diharapkan untuk
melakukan penyesuaian persiapan kertas kerjanya dengan berfokus juga pada
dokumentasi atau kesalahan kesimpulan. Peneliti melihat aspek ini karena
sekalipun diketahui ada kesalahan kesimpulan dan dokumentasi yang timbul
dari kajian audit. Penelitian yang dilakukan Ramsay (1994) setelah
penyesuaian model yang dilakukan penyedia dapat berpengaruh buruk atau
merugikan bagi pengkaji. Penelitian ini menguji bagaimana dua atribut
kepekaan pengkaji berinteraksi dalam mempengaruhi tanggapan pengkaji
terhadap usaha penyesuaian model yang diantisipasi ini. Salah satu atribut
pengkaji terkait dengan kepekaan pengkaji atas penyesuaian terhadap model,
dimana dalam penelitian ini menunjuk pada tingkat dimana pengkaji
mencurahkan perhatian yang lebih besar terhadap deteksi kesalahan
kemungkinan dilupakan oleh penyedia sebagai akibat dari penyesuaian model
kertas kerja. Pengkaji yang kurang atau tidak tepat dalam mencurahkan
perhatian terhadap kesalahan yang dilupakan timbul dari usaha penyesuaian
terhadap model kemungkinan berkompromi terhadap efektivitas kajian.
4. Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis
Penelitian ini dibuat berdasarkan penelitian terdahulu. Dimana Riset
terdahulu menunjukkan bahwa penyedia melakukan penyesuaian kertas kerja
mereka (Rich et al. 1997; Gibbins and Trotman 2002), tetapi masih ada dua
bukti yang tercampur dimana pengkaji mendeteksi dan mengkoreksi usaha
penyesuaian model (e.g., Yip-Ow and Tan 2000; Rich 2002). Penelitian ini
2
menunjukkan bahwa ada dua kondisi yang harus dipenuhi sebelum pengkaji
memberikan tanggapan atas usaha penyesuaian terhadap model. Pertama,
pengkaji harus peka terhadap usaha-usaha tersebut, dan memberikan
perhatian yang tepat terhadap deteksi dan koreksi usaha penyesuaian model.
Kedua, tanggapan terhadap pengkaji atas usaha penyesuaian model harus
sesuai dengan pola kajian mereka. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa
manajer audit memilih senior audit dalam hubungannya dengan deteksi
kesalahan kesimpulan, tetapi bahwa hal tersebut merupakan pilihan yang tepat
(Ramsay 1994).
Peneliti membahas tanggapan dari manajer, yang diharapkan memiliki
kesimpulan dominan pola kajian kesalahan (Ramsay 1994). Dalam kasus ini,
jenis kesalahan yang diabaikan (documentation error) tidak sesuai dengan
pola kajian kesalahan kesimpulan dasar dari manajer. Mengikuti kerangka
kerja yang digambarkan diatas, deteksi manajer terhadap kesalahan
dokumentasi diharapkan mengikuti fungsi bentuk-U terbalik dan untuk
peningkatan awal (relative to a baseline of zero stylization sensitivity) dan
kemudian menurun seiring dengan meningkatnya kepekaan penyesuaian
terhadap model. Peneliti tidak memiliki dasar untuk menentukan akibat
keseluruhan, sehingga memulainya dengan hipotesa nol dengan perhatian
kepada deteksi manajer atas kesalahan kesimpulan dengan kondisi tersebut.
Hipotesis yang dibentuk yaitu:
H1a: Manajer akan meninjau pekerjaan pengkaji yang diharapkan untuk
menyesuaikan dengan metode kertas kerja dengan berfokus pada
kesalahan kesimpulan, deteksi kesalahan dokumentasi pertama akan
meningkat dan kemudian menurun dengan meningkatnya kepekaan
terhadap pola kajian.
3
H1b: Manajer akan meninjau pekerjaan pengkaji yang diharapkan untuk
menyesuaikan denggan metode kertas kerja dengan berfokus pada
kesalahan kesimpulan, deteksi kesalahan kesimpulan akan terpengaruh
oleh sensitivitas mereka untuk pola kajian.
Para senior memiliki pola dominan untuk melakukan deteksi atas
kesalahan dokumentasi (Ramsay 1994). Pada situasi dimana penyedia
diharapkan untuk berfokus pada pendeteksian kesalahan kesimpulan ada
kesesuaian antara pola dominan para senior untuk pendeteksian kesalahan
dokumentasi dengan jenis kesalahan yang diabaikan. Peneliti memprediksikan
bahwa pola kesalahan dokumentasi dari para senior yang berkembang dengan
baik akan memudahkan pendeteksian kesalahan dokumentasi dengan
kepekaan penyesuaian terhadap model. Peningkatan perhatian pada
pendeteksian kesalahan dokumentasi dapat menimbulkan kurangnya perhatian
atas sumber-sumber yang dicurahkan, dan kinerja yang buruk dari
pendeteksian kesalahanan dalam menarik kesimpulan. Hipotesis yang dibuat
yaitu:
H2a: Senior akan meninjau pekerjaan pengkaji yang diharapkan untuk
menyesuaikan dengan metode kertas kerja dengan berfokus pada
kesalahan kesimpulan, deteksi kesalahan dokumentasi akan meningkat
dengan meningkatnya kepekaan terhadap pola kajian.
H2b: Senior akan meninjau pekerjaan pengkaji yang diharapkan untuk
menyesuaikan dengan metode kertas kerja dengan berfokus pada
kesalahan kesimpulan, deteksi kesalahan kesimpulan akan terpengaruh
oleh sensitivitas mereka untuk pola kajian.
4
Terdapat sebuah kasus dimana penyedia mengantisipasi untuk
menyesuaikan kertas kerja dengan memfokuskan pada kesalahan
dokumentasi. Pola pendeteksian kesalahan dari para manajer yang dominan
sesuai dengan jenis kesalahan yang diabaikan. Peneliti mengharapkan
kesalahan kesimpulan dapat dideteksi dengan sikap kewaspadaan yang lebih
besar yang digabungkan dengan peningkatan kepekaan penyesuaian terhadap
model. Maka hipotesis yang dibuat yaitu:
H3a: Manajer akan meninjau pekerjaan preparer yang diharapkan untuk
menyesuaikan dengan metode kertas kerja dengan berfokus pada
kesalahan dokumentasi, deteksi kesalahan dokumentasi akan
terpengaruh oleh sensitivitas mereka untuk pola kajian.
H3b: Manajer akan meninjau pekerjaan preparer yang diharapkan untuk
menyesuaikan dengan metode kertas kerja dengan berfokus pada
kesalahan dokumentasi, deteksi kesalahan kesimpulan akan meningkat
dengan meningkatnya kepekaan terhadap pola kajian.
Senior audit diharapkan memiliki penguasaan yang baik dalam
mendeteksi kesalahan dokumentasi. Peneliti berpendapat bahwa pendeteksian
kesalahan kesimpulan akan mengikuti fungsi bentuk-U yang terbalik dengan
peningkatan kepekaan penyesuaian terhadap model. Hipotesis yang dibuat
yaitu:
H4a: Senior akan meninjau pekerjaan pengkaji yang diharapkan untuk
menyesuaikan dengan metode kertas kerja dengan berfokus pada
kesalahan dokumentasi, deteksi kesalahan dokumentasi akan
terpengaruh dengan meningkatkan kepekaan terhadap pola kajian.
H4b: Senior akan meninjau pekerjaan preparer yang diharapkan untuk
menyesuaikan dengan metode kertas kerja dengan berfokus pada
5
kesalahan dokumentasi, deteksi kesalahan Kesimpulan pertama akan
meningkat dan kemudian menurun dengan meningkatnya kepekaan
terhadap pola kajian.
5. Metoda Penelitian
Sampel dari penelitian ini adalah orang-orang yang tergabung pada
firma 4 terbesar di Sidney dan Melbourne. Terdiri atas 49 auditor senior dan
40 manajer audit. Peserta akan menyelesaikan instrument riset dalam kantor
firma mereka dengan kehadiran salah satu penulis. Secara rata-rata tugas yang
diberikan memerlukan waktu sekitar 70 menit untuk diselesaikan.
6. Hasil dan Pembahasan Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika penyedia diantisipasi
untuk mengabaikan kesalahan dokumentasi, manajer akan menyeimbangkan
akibat ini dengan cara mendeteksi lebih banyak kesalahan dokumentasi.
Kesalahan dokumentasi yang terdeteksi akan meningkatkan fungsi dari
kepekaan penyesuaian oleh penyedia. Deteksi manajer atas kesalahan
dokumentasi akan meningkat pada awalnya dan kemudian akan jatuh seiring
meningkatnya kepekaan penyesuaian model. Pada situasi saat penyedia
diantisipasi untuk mengabaikan kesalahan kesimpulan, peneliti menemukan
bukti bahwa auditor senior bertindak sebagai pengendali dengan mendeteksi
lebih banyak kesalahan kesimpulan dengan peningkatan kepekaan
penyesuaian. Di lain sisi, deteksi senior terhadap kesalahan kesimpulan sama
dengan kepekaan penyesuaian. Hasil yang didapatkan yaitu kajian auditor
senior tidak bertindak sebagai pengendali yang dapat dipercaya atas deteksi
kesalahan dokumentasi (conclusion).
6
7. Simpulan
Secara khusus, ketika pengkaji meningkatkan perhatiannya pada
kesalahan yang berpotensi akan diabaikan oleh penyedia, jenis kesalahan ini
tidak konsisten dengan pola pengkaji. Kinerja akan mendeteksi kesalahan
tersebut mungkin akan tetap sama/tidak berubah atau bahkan menurun.
Terdapat batasan dimana pengkaji dapat menanggapi usaha penyesuaian yang
diharapkan oleh penyedia. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada
auditor dengan hasil yang menunjukkan bahwa kesimpulan mengenai proses
kajian yang dibutuhkan untuk masuk kedalam interaksi kompleks antara
atribut dari pengkaji dan penyedia.
8. Kelemahan dan Kelebihan Artikel
Kelemahan dari artikel ini adalah, tidak menjelaskan secara detail
mengenai landasan teori yang digunakan. Penelitian hanya mengungkapkan
menggunakan landasan penelitian terdahulu. Kelebihan yang dimiliki oleh
artikel ini adalah dapat menambah referensi mengenai evaluasi efektivitas
proses pengkajian. Artikel ini dapat diduplikasi kembali dengan lokasi
penelitian yang berbeda.
7