semen pcc dan ppc

Upload: agus-sholehudin

Post on 29-Feb-2016

810 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

Semen PCC Dan PPC

TRANSCRIPT

Semen PCC dan PPCPendahuluan

Pada saat ini dimana untuk mengurangi emisi karbon dioksida, komponen terbesar gas rumah kaca, yang dihasilkan dari proses kalsinasi kapur dan pembakaran batu bara. Isu lingkungan ini tampaknya akan memainkan peran penting dalam kaitan dengan isu pembangunan berkelanjutan di masa mendatang maka sudah di produksi type semen yang dapat mengurangi masalah lingkungan hidup tersebut. Produsen-produsen semen di Indonesia sudah memproduksi semen PCC dan PPC dimana dengan memproduksi semen tersebut selain mengurangi dampak lingkungan juga lebih ekonomis dan meningkatkan kapasitas produksi semen.

Semen PCC dan PPC berdasarkan SNI 2004

1. Semen Portland Komposit ( SNI 15-7064-2004 )Bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak semen portland dan gips dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran antara bubuk semen portland dengan bubuk bahan anorganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain terak tanur tinggi (blast furnace slag), pozolan, senyawa silikat, batu kapur, dengan kadar total bahan anorganik 6% - 35 % dari massa semen portland komposit.

PenggunaanSemen portland komposit dapat digunakan untuk konstruksi umum seperti: pekerjaan beton, pasangan bata, selokan, jalan, pagar dinding dan pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, panel beton, bata beton (paving block) dan sebagainya.

2. Semen Portland Pozzoland (SNI 15-0302-2004 )suatu semen hidrolis yang terdiri dari campuran yang homogen antara semen portland dengan pozolan halus, yang di produksi dengan menggiling klinker semen portland dan pozolan bersama-sama, atau mencampur secara merata bubuk semen portland dengan bubuk pozolan, atau gabungan antara menggiling dan mencampur, dimana kadar pozolan 6 % sampai dengan 40 % massa semen portland pozolan.

pozolanbahan yang mengandung silika atau senyawanya dan alumina, yang tidak mempunyai sifat mengikat seperti semen, akan tetapi dalam bentuknya yang halus dan dengan adanya air, senyawa tersebut akan bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida pada suhu kamar membentuk senyawa yang mempunyai sifat seperti semen.

Jenis dan penggunaan2.1 Jenis IP-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk semua tujuan pembuatan adukan beton.2.2 Jenis IP-K yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk semua tujuan pembuatan adukan beton, semen untuk tahan sulfat sedang dan panas hidrasi sedang.2.3 Jenis P-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi.2.4 Jenis P-K yaitu semen porland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi, serta untuk tahan sulfat sedang dan panas hidrasi rendah.

Persamaan karakter dan kelebihan semen PCC dan PPCBerdasarkan penjelasan diatas terdapat kesamaan antara PCC dan PCC yaitu terdapat bahan tambahan antara 6% - 40%. Maka dengan adanya bahan tambahan dalam semen tersebut dibandingkan semen OPC adalah :1. Jika dengan jumlah semen yang sama akan didapat kuat tekan awal yang lebih tinggi pada semen OPC.2. Kuat awal semen PCC dan PPC tergantung dari produsen menggunakan berapa besar bahan tambahan dalam semen.3. Memiliki perkembangan kuat tekan akhir baik karena pengaruh dari SiO2 yang mempengaruhi kuat tekan akhir beton biasanya semakin tinggi bahan tambahan klinker kuat tekan akhir semen PCC dan PPC diatas umur 28hari.4. Berdasarkan SNI 03-2915-2002 semen PPC dapat digunakan untuk beton didaerah sulfat5. Memiliki panas hidrasi yang lebih rendah dibandingkan semen OPC

Kekurangan semen PCC dan PPC1. Jika dengan jumlah semen yang sama dengan OPC maka kuat tekan awal dan kuat tekan umur 28hari dibawah dari semen OPC, kuat tekan mencapai optimum pada umur diatas 28 hari bisa 56 hari atau 90 hari tergantung dari jumlah bahan tambahan dalam semen.2. Konsistensi beton besar dipengaruhi konsistensi bahan tambahan semen pada PCC dan OPC.3. Untuk mengejar kuat tekan pada umur 28 hari maka biasanya penggunaan semen PCC dan PPC lebih banyak 20 - 50 kg/m3 dibandingkan semen OPC.Jenis - Jenis Semen dan PengertiannyaSebelum membahas mengenaijenis - jenis semen dan pengertiannya, maka penulis akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian semen secara umum.

SEMEN:Adalah bahan perekat hidrolis-anorganik berbentuk powder halus yang mempunyai sifat pengikatan kimia (adhesif & kohesif) dan dapat membentuk senyawa baru (pasta hingga padatan), bila direaksikan dengan air dalam waktu tertentu.

SEMEN PORTLAND: Adalah semen yang dihasilkan dengan cara menghaluskanclinkeryangmengandungsenyawacalsium, silikat, aluminat dan ferrite denganbahantambahanyang biasa digunakan yaitu gypsum & bahan lain sebagai additif.

PROSESPENGIKATAN DAN PENGERASAN :

HIDRASI KOMPONEN SEMEN :

JENIS-JENIS SEMEN DAN PENGERTIANNYAADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. SEMEN PORTLAND ( Jenis I s/d V )

DEFINISI (SNI 15-2049-2004) : Semen Portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling terak semen portland terutama yang terdiri atas kalsium silikat yang bersifat hidrolis dan digiling bersama-sama dengan bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium sulfat dan boleh ditambah dengan bahan tambahan lain.

Komposisi kimia semen portland :C3S:Tricalcium SilicateC2S:Dicalcium SilicateC3A:Tricalcium AluminateC4AF:Tetracalcium Alumino FerriteCaSO4. 2H2O :Gipsum, Calsium Sulfat Dihidrat

Contoh penggunaan semen portland :Bangunan bertingkat tinggi & perumahanJembatan & jalan rayaLandasan bandara udaraBeton pracetak & pratekanElemen bangunan : genteng, hollow brick, batako, paving blok, buis beton, roster, dll.

Standart Kimia Semen :

Standar Fisika Semen :

a. Semen Portland Jenis1 (OPC/ Ordinary Portland Cement)Semen Portland dipakai untuk bangunan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus, seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis lain. Aplikasi : Gedung Bertingkat, Jembatan, Jalan Raya, Lapangan Terbang & Perumahan.

Karakteristik & Keunggulan Jenis 1 :

Kuat Tekan :Kuat tekan awal yang tinggi sangat berpengaruh terhadap kecepatan pembongkaran bekisting. Konsumen proyek sangat memperhatikan nilai kuat tekan baik umur 3 hari, 7 hari dan 28 hari.Rata-rata kuat tekan3 hr = 242, 7 hr = 312 ; 28 hr = 401.

Cepat Kering :Kecepatan kering dikontrol oleh kadar SO3 dari Gypsum yang ditambahkan dengan memperhatikan kadar C3A Clinker. Kecepatan kering ditunjukkan oleh parameter initial setting time (pengikatan awal) dan final setting (pengikatan akhir). Sesuai SNI initial setting min 45 menit dan final setting maks 375 menit.

Memiliki Daya Rekat Tinggi dan Tidak Mudah Retak :Daya rekat sangat dipengaruhi oleh Free Lime atau kadar kapur bebas. Apabila kadarfree lime terlalu tinggi maka dapat mengurangi daya rekat semen terhadap agregat (batu, pasir) dan menyebabkan retak rambut pada saat digunakan.

Mempunyai plastisitas / workabilitas yang baik :

Plastisitas sangatdipengaruhi oleh kadar plastisizer material yang ditunjukkan dengan parameter Loss on Ignition (hilang pijar), semakin tinggi LOI maka akan semakin workable akan tetapi dapat menurunkan kuat tekan semen sehingga LOI dibatasi maksimum 5 %.

b. Semen Portland Jenis2Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat & panas hidrasi sedang. Aplikasi : Dermaga & Dam/Bendungan.

c. Semen Portland Jenis3Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan yang tinggi pada fase permulaan setelah terjadi pengikatan.Aplikasi : Jalan Raya, Jembatan, Lapangan Terbang.d. Semen Portland Jenis4Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan panas hidrasi yang rendah. Aplikasi : Dam/ Bendungan.

e. Semen Portland Jenis5Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan yang tinggi terhadap sulfat. Aplikasi : Dermaga, Break Water & Industri Kimia.

Hidrasi Semen Portland :

2.BLENDED CEMENT

a. Portland Pozzolan Cement (PPC)

DEFINISI (SNI 15-0302-2004) : Semen Portland Pozolan (PPC) adalah suatu bahan pengikat hidrolis, yang dibuat dengan menggiling bersama-sama terak semen portland dan bahan yang mempunyai sifat pozolan, atau mencampur secara merata bubuk semen portland dan bubuk bahan yang mempunyai sifat pozolan.Selama penggilingan atau pencampuran dapat di - tambahkan bahan-bahan lain asal tidak mengakibatkan penurunan mutu.

Contoh penggunaan semen PPC :oBangunan bertingkat tinggi & perumahanoJembatan & jalan rayaoLandasan bandara udaraoBangunan di lingkungan garam seperti dermaga & bangunan irigasioBeton volume besar seperti bendungan, dam, pondasi pelat penuhoBeton pracetak & pratekanoElemen bangunan : genteng, hollow brick, batako, paving blok, buis beton, roster, dll.

Karakteristik & Keunggulan Jenis PPC :

Kuat Tekan :Kuat tekan awal yang tinggi sangat berpengaruh terhadap kecepatan pembongkaran bekisting. Konsumen proyek sangat memperhatikan nilai kuat tekan baik umur 3 hari, 7 hari dan 28 hari.Rata-rata kuat tekan3 hr = 217, 7 hr = 294 ; 28 hr = 392.

Cepat Kering :

Kecepatan kering ditunjukkan oleh parameter initial setting time (pengikatan awal) dan final setting (pengikatan akhir). Sesuai SNI initial setting min 45 menit dan final setting maks 425 menit. Nilai typical SG initial setting 140 menit dan 270 menit untuk final setting. Kecepatan kering PPC lebih lambat dari OPC Type I karena adanya tambahan pozzolan (trass/fly ash).

Memiliki Daya Rekat Tinggi dan Tidak Mudah Retak :

Daya rekat sangat dipengaruhi oleh Free Lime atau kadar kapur bebas. Apabila kadarfree lime terlalu tinggi maka dapat mengurangi daya rekat semen terhadap agregat (batu, pasir) dan menyebabkan retak rambutpada saat digunakan. Meskipun tidak dipersyaratkan SNI, SG memperhatikan free lime yang ditetapkan dalam rencana mutu dibatasi mak 2 %.

Mempunyai plastisitas / workabilitas yang baik :

Plastisitas pada PPC sangatdipengaruhi oleh kadar plastisizer material yang ditunjukkan dengan parameter Insoluble. Semakin tinggi akan semakin workable, namun ada batasan tertentu agar tidak menurunkann Kuat Tekan di bawah batas yang ditentukan. Semen PPC lebih plastis dibandingkan semen OPC Type I karena adanya penambahan Pozzolan (trass/fly ash) tadi.

Ketahanan terhadap sulfat dan garam :

Hal tersebut karena penambahan pozzolan. Dalam jangka panjang pembebasan CaO (calcium bebas) pada beton akan bereaksi dengan pozzolan dan air membentuk senyawa baru yang mempunyai sifat lebih kedap terhadap larutan garam dan sulfat. Sifat tersebut lebih banyak dimiliki oleh PPC dibandingkan OPC Type I.

Panas Hidrasi Rendah.

Sebagai akibat adanya pozzolan (trass/fly ash). Hal tersebut sangat menguntungkan pada pembuatan beton beton volume besar (beton masa) yang memerlukan persyaratan panas hidrasi tertentu. Sehingga mengurangi timbulnya retak beton karena kecepatan hidrasi yang berlebihan.

Bahan Pozzolan :

POZOLAN ALAM (NATURAL POZOLAN) Pozolan/tras yang terdapat di alam : Abu vulcanis, Tanah diatome, Tufa, Fumice, dsb.

POZOLAN BUATAN (SYNTETIC POZOLAN) Pozolan yang didapat dari hasil pembakaran tanah liat, pembakaran batubara berupa abu terbang (fly ash), actifated silica, abusekam, dsb.Reaksi Semen Portland Pozzolan :

Sifat - Sifat Semen Portland Pozzolan :

Sifat Pengerjaan (Workability)Campuran menggunakan Semen Portland Pozolan mempunyai sifat pengerjaan yang lebih mudah dari semen portland.Waktu Pengikatan

Selisih waktu pengikatan akhir antara semen portland dengan semen portland pozolan sebesar45 menit.Panas HidrasiSemen portland pozolan mempunyai panashidrasiyang sama dengan semen portland jenis II.

Kekuatan Tekan

Semen portland pozolan mempunyai kekuatan lebih tinggi dari semen portland jenis II.

Keawetan (Durability)Semen portland pozolan tahan terhadap garam dan sulfat.

b.Portland Composite Cement (PCC)DEFINISI (SNI 15-7064-2004) : BAHAN PENGIKAT HIDROLIS HASIL PENGGILINGAN BERSAMA-SAMA TERAK SEMEN PORTLAND DAN GIPS DENGAN SATU ATAU LEBIH BAHAN ANORGANIK, ATAU HASIL PENCAMPURAN ANTARA BUBUK SEMEN PORTLAND DENGAN BUBUK BAHAN ANORGANIK LAIN.BAHAN ANORGANIK TERSEBUT ANTARA LAIN TERAK TANUR TINGGI (BLAST FURNACE SLAG), POZOLAN, SENYAWA SILIKAT, BATUKAPUR, DENGAN KADAR TOTAL BAHAN ANORGANIK 6%-35%DARI MASSA SEMEN PORTLAND KOMPOSIT.

Demikianlah penjelasan mengenaijenis - jenis semen dan pengertiannya, semoga bermanfaat bagi pembaca yang berkunjung di blog saya. Untuk mengetahui berbagai hal terkait industri semen, maka silahkan berkunjung blog saya diindustrisemen-prosespembuatansemen.blogspot.com.ilmu bahan bangunan : Semen

A.Pengertian SemenSemen adalah suatu jenis bahan yang memiliki sifat adhesif dan kohesif yang memungkinkan melekatnya fragmen-fragmen mineral lain menjadi suatu massa yang padat. Pengertian ini dapat diterapkan untuk banyak jenis bahan semen yang biasa digunakan untuk konstruksi beton untuk bangunan. Secara kimia semen dicampur dengan air untuk dapat membentuk massa yang mengeras, semen semacam ini disebut semen hidrolis atau sering disebut juga semen portland.Massa jenis semen yang diisyaratkan oleh ASTM adalah 3,15 gr/cm3, pada kenyataannya massa jenis semen yang diproduksi berkisar antara 3,03 gr/cm3 sampai 3,25 gr/cm3. Variasi ini akan berpengaruh proporsi campuran semen dalam campuran. Pengujian massa jenis ini dapat dilakukan menggunakanLe Chatelier Flaskmenurut standar ASTM C 348-97.B.Komposisi Bahan Baku SemenBatu gampingBatu gamping dengan kadar CaCO3antara 80%-85% sangat baik sebagai bahan baku semen karena lebih mudah dig

iling untuk menjadi homogen.Batu gamping sebagai bahan baku utama semen harus memenuhi syarat kimiawi tertentu :1. CaO = 49% - 55%2. Al2O3+ Fe2O3= 5% - 12%3. SiO2= 1% - 15%4. MgO = < 5%Faktor kejenuhan batu gamping yang baik yaitu lebih dari 1,02 dan tidak boleh kurang dari 0,66. Faktor kejenuhan (Fk) dihitung dengan memakai persamaan sebagai berikut :Faktor kejenuhan (Fk) =(% CaO) + 0,7 (% SiO2)2,8(%SiO2)+1,2(%Al2O3)+0,65(%Fe2O3)Batu lempungBatu lempung yang akan dipakai sebagai bahan baku semen sebaiknya mempunyai kadar SiO2lebih besar dari 70% dan Al2O3lebih kecil dari 10%. Kedua unsur pembentuk batu lempung ini berfungsi sebaibahan pengoreksi. Jika kadar Fe2O3dalam batu lempung lebih kecil dari 10% maka perlu memakai bahan pengoreksi yaitu berupapasir besi.GipsumGipsum (CaSO42H2O) dipergunakan sebagaibahan tambahan(additve material) pada pembuatan semen portland dengan jumlah antara 4%-6%. Fungsi gipsum disini sebagairedater, yaitu bahan yang dapat mengendalikan waktu pengerasan semen dan juga untuk menentukan kualitas semen. Komposisi kimia gipsum untuk bahan baku semen portland disyaratkan sebagai berikut :1. CaO = 30% - 35%(sekitar 2/3 dari berat minimum SO3)2. SO3= 40% - 45%3. H2O = 15% - 25%4. Garam Mg dan Na = 0,1 %5. Hilang pijar = 9%6. Ukuran partikel = 95% (-14 mesh)Pasir kuarsaDalam industri semen pasir kuarsa dipakai sebagaibahan koreksibersama pasir besi, pyrite, bauxite, laterit atau kaolin. Komposisi kimia yang disyaratkan adalah sebagai berikut :1. Kadar SiO2= 95 % - 99 %2. Kadar Al2O3= 3 % - 4 %3. Kadar Fe2O3= 0 % - 1 %Pasir besiPasir besi termasuk pada bahan korektif bersama pasirkuarsa. Untuk bahan baku semen portland komposisi pasir besi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :1. SiO2= 30% - 45%2. Fe2O3= 20% - 35%3. TiO2= 1% - 3%4. CaO = 7% - 10%5. H2O = 0% - 1%C.Jenis Semen1.Semen Abuatau semenPortlandadalah bubuk/bulkberwarna abu kebiru-biruan, dibentuk dari bahan utama batu kapur/gamping berkadar kalsium tinggi yang diolah dalam tanur yang bersuhu dan bertekanan tinggi Semen ini biasa digunakan sebagai perekat untuk memplester. Semen ini berdasarkan prosentase kandungan penyusunannya terdiri dari 5 tipe, yaitu tipe I sampai tipe V.

2.Semen Putih(gray cement)adalah semen yang lebih murni dari semen abu dan digunakan untuk pekerjaan penyelesaian(finishing), seperti sebagaifilleratau pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit(calcite) limestonemurni.3.Oil Well Cementatau semen sumur minyak adalah semen khusus yang digunakan dalam proses pengeboran minyak bumi atau gas alam, baik di darat maupun di lepas pantai.4.Mixed & Fly Ash Cementadalah campuran semen abu denganPozzolanbuatan(fly ash).Pozzolanbuatan(fly ash)merupakan hasil sampingan dari pembakaran batubara yang mengandungamorphoussilica, aluminium oksida, besi oksida dan oksida lainnya dalam variasi jumlah. Semen ini digunakan sebagai campuran untuk membuat beton, sehingga menjadi lebih keras.Jenis semen SNIJenis semen

No.SNINama

SNI 15-0129-2004Semen portland putih

SNI 15-0302-2004Semen portland pozolan / Portland Pozzolan Cement (PPC)

SNI 15-2049-2004Semen portland / Ordinary Portland Cement (OPC)

SNI 15-3500-2004Semen portland campur

SNI 15-3758-2004Semen masonry

SNI 15-7064-2004Semen portland komposit

Pabrik Semen Di Indonesiadengan mutu InternasionalPT.Indocement Tunggal Prakarsa (Semen Tigaroda)PT.Semen Baturaja Persero (Semen Baturaja)PT.Semen Padang (Semen Padang)PT.Semen Gresik (Semen Gresik)PT.Semen Bosowa (Semen Bosowa)PT.Semen Andalas (Semen Andalas)PT.Holcim IndonesiaPT.Semen Tonasa (Semen Tonasa)PT.Semen Kupang (Semen Kupang)

D.Proses produksi semen

Proses pembuatan semen dapat dibedakan menurut :1.Proses basahPada proses basah semua bahan baku yang ada dicampur dengan air, dihancurkan dan diuapkan kemudian dibakar dengan menggunakan bahan bakar minyak, bakar (bunker crude oil). Proses ini jarang digunakan karena masalah keterbatasan energi BBM.2.Proses keringPada proses kering digunakan teknik penggilingan danblendingkemudian dibakar dengan bahan bakar batubara. Proses ini meliputi lima tahap pengelolaan yaitu :1. Proses pengeringan dan penggilingan bahan baku dirotary dryerdanroller meal.2. Proses pencampuran (homogenizing raw meal) untuk mendapatkan campuran yang homogen.3. Proses pembakaranraw mealuntuk menghasilkan terak (clinker: bahan setengah jadi yang dibutuhkan untuk pembuatan semen).4. Proses pendinginan terak.5. Proses penggilingan akhir di manaclinkerdangypsumdigiling dengancement mill.

Dari proses pembuatan semen di atas akan terjadi penguapan karena pembakaran dengan suhu mencapai 900 derajat Celcius sehingga menghasilkan : residu (sisa) yang tak larut, sulfur trioksida, silika yang larut, besi dan alumunium oksida, oksida besi, kalsium, magnesium, alkali, fosfor, dan kapur bebas.Secara singkat, proses dari pembuatan semen ini adalah semua bahan mentah dicampurkan, bahan-bahan mentah ini harus bebas debu. Debu yang dihasilkan dari bahan mentah ini akan ditangkap oleh penangkap debu, agar debu-debu tersebut tidak mencemari udara. Bahan-bahan ditampung. Setelah ditampung, bahan-bahan ini kemudian dimasukkan ke dalam suspensi preheater. Suspensi preheater ini berfungsi untuk memanaskan dengan cara menyemprotkan udara panas. Kemudian bahan-bahan dimasukkan ke dalam rotary kiln (oven besar yang berputar) dan dibakar pada suhu 1400 C sehingga menghasilkan butiran-butiran kecil berwarna hitam yang disebutclinker(bahan setengah jadi). Clinker kemudian ditampung di dalam clinker silo. Dari clinker silo kemudian dimasuk ke dalam semen mill. Semen mill ini adalah suatu tempat dimana terjadi proses pencampuran dengan gipsum. Setelah dari semen mill, masuk ke dalam semen silo. Tahap akhir dari proses pembuatan semen ini adalah pengepakan, yang selanjutnya semen akan di distribusikan ke pasaran.E.DAMPAK INDUSTRI SEMEN TERHADAP LINGKUNGANBerdasarkan bahan baku dan bahan bakar yang digunakan serta proses produksi, industri semen menyebabkan dampak lingkungan sebagai berikut :a)LahanPenurunan kualitas kesuburan tanah akibat penambangan tanah liat. Perubahan tata-guna tanah akibat kegiatan penebangan dan penyerapan lahan serta pembangunan fasilitas lainnya, menyebabkan penurunan kapasitas air tanah yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kuantitas air sungai di sekitarnya. Hal ini akan menyebabkan keimbangan lingkungan setempat.b) airKualitas air menurun akibat limbah cair dari pabrik dalam bentuk minyak dan sisa air dari kegiatan penambangan. Menimbulkan lahan kritis yang mudah terkena erosi dan pendangkalan dasar sungai, yang pada akhirnya akan menimbulkan banjir pada musim hujan.Kuantitas air atau debit air menjadi berkurang karena hilangnya vegetasi pada suatu lahan akan mengakibatkan penyerapan air hujan oleh tanah di tempat itu berkurang, sehingga persediaan air tanah menipis. Sungai menjadi kering pada musim kemarau dan banjir pada musim hujan karena tanah tidak mampu lagi menyerap air.c)UdaraDebu yang dihasilkan pada waktu pengadaan bahan baku dan selama proses pembakaran dan debu yang dihasilkan selama pengangkutan bahan baku ke pabrik dan bahan jadi ke luar pabrik, termasuk pengantongannya. Debu yang secara visual terlihat di kawasan pabrik dalam bentuk kabut dan kepulan debu menimbulkan pencemaran udara serius. Suhu udara di sekitar pabrik naik. Gas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar minyak bumi dan batu bara, berupa gas CO, CO2, SO2 dan gas lainnya yang mengandung hidrokarbon dan belerang.1.Semen Portlanda.PengertianSemen portland ialah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menghaluskanklinkeryang terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis dan gips sebagai bahan pembantu.Semen portland merupakan bahan ikat yang sangat penting dan banyak digunakan dalam pembangunan fisik bangunan.Fungsi semen ialah untuk bereaksi dengan air sedangkan pasta semen berfungsi untuk merekatkan butir-butir agregat agar terjadi suatu massa yang homogen/padat, selain itu pasta semen juga untuk mengisi ronga-ronga diantara butir-butir agregat.b.SejarahSemen pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk itu lantas dinamaipozzuolana. Meski sempat populer di zamannya, nenek moyang semenmade inNapoli ini tak berumur panjang. Menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar abad pertengahan (tahun 1100 - 1500 M) resep ramuanpozzuolanasempat menghilang dari peredaran. Sebelum semen yang kita kenal ditemukan, adukan perekat pada bangunan di buat dari kapur padam, pozolan dan agregat (campuran ini sering disebut semen alam).Campuran perekat tersebut tidaklah terlalu kuat, tapi tergantung pula pada sifat pozolan yang di gunakan sebagai bahan perekat. Pozolan adalah bahan yang terbentuk oleh debu dari letusan gunung berapi. Kapur hidrolis pertama kali ditemukan oleh seorang sarjana sipil yang bernama Jon Smeaton pada tahun 1756. Pada saat itu ia bertugas untuk merehabilitasi menara api yang terletak di Eddystone. Ia mencoba menggabungkan kapur padam dan tanah liat. Kemudian campuran itu ia bakar. Setelah mengeras, bongkahan campuran tersebut di tumbuk hingga menjadi tepung. Yang mana tepung tesebut dapat digunakan kembali dan dapat mengeras di dalam air. Mulai dari percobaan inilah sifat-sifat kapur hidrolis mulai di kenal. Namun perkembangan bahan yang ia temukan masihlah lambat dibandingkan campuran kapur padam biasa.

Jhon Smeaton

Pada tahun 1796 penemuan ini kembali dikembangkan oleh James Parker dari Norhfleed, Inggris. Ia mengembangkan campuran yang telah ditemukan oleh Jon, perbedaan dari campuran yang di temukan Jon, batu kapur yang digunakan James sebagai capuran adalah batu kapur yang mengandung lempung. Sedangkan teknik yang di gunakannya sama dengan yang di lakukan Jon.Pada tahun 1800 produk yang dikembangkan James berkembang pesat, sehingga produknya di beri nama semen roman. Namun perkembangan tersebut hanya bertahan hingga tahun 1850. Di Inggris tukang batu yang bernama Joseph Aspdin dari kota Leeds, mencampurkan kapur padam dengan tanah liat, kemudian ia bentuk jadi gumpalan. Lalu di bakar dengan suhu kalsinasi (suhu dimana kapur dapat meleleh) dan setelah itu di tumbuk hingga menjadi tepung. Ketika bahan campuran tersebut mengeras, warna dari bahan berubah menjadi abu-abu. Warna tersebut menyerupai bebatuan di wilayah Portland, maka Joseph memberi nama hasil temuannya sebagai Semen Portland. Tanggal 21 october 1824, semen Portland Joseph mendapat hak paten dari raja Inggris. Walau pun demikian ia tetap merahasiakan bahan campuran yang ia temukan, dan ia tidak memproduksinya secara masal. Setelah ia wafat, pengembangan dan pemasaran secara masal semen ini di teruskan oleh anaknya yang bernama William Joseph di Jerman. Tahun 1877 jerman melakukan penilitian lebih lanjut terhadap semen Portland, hingga membentuk asosiasi pengusaha dan ahli semen. 30 tahun kemudian asosiasi tersebut menyebar hingga ke Inggris dan di Inggris Standard dari semen dibuat.

c.Cara Pembuatan Semen PortlandSemen Portland dibuat dengan melalui beberapa langkah, sehingga sangat halus dan memiliki sifat adhesive maupun kohesif. Semen diperoleh dengan membakar secara bersamaan suatu campuran dari Calcereous (yang mengandung kalsium karbonat atau batu gamping) dan argillaceous (yang mengandung alumina) dengan perbandingan tertentu.Secara mudahnya langkah-langkah pembuatannya:1.Kandungan semen portland berupa kapur, silica dan alumina, sebagai bahan dasar2.Ketiga bahan dasar tadi dicampur dan dibakar dengan suhu 1550C dan menjadi klinker3.Kemudian dikeluarkan, didinginkan dan dihaluskan sampai halus seperti bubuk4.Biasanya ditambah gips atau kalsium sulfat (CaSO4) kira-kira 2 sampai 4 persen sebagai bahan pengontrol waktu pengikatan5.Kemudian dimasukkan kedalam kantong dengan berat masing-masing kantong 40 Kg atau 50 Kg untuk segera dipasarkan.d.Sifat-Sifat Semen Portlandsusunan kimiaOKSIDAPERSEN

Kapur (CaO)60 65

Silika (SiO2)17 25

Alumina (Al2O3)3 8

Besi (Fe2O3)0,5 6

Magnesium (MgO)0,5 4

Sulfur (SO3)1 2

Soda/Potash (Ma2O + 2O)0,5 1

Walaupun komplek, namun pada dasarnya dapat disebutkan 4 senyawa yang paling penting keempat senyawa tersebut ialah :Trikalsium silikat(C3S) atau 3CaO.SiO2Dikalsium silikat(C2S) atau 2CaO.SiO2Trikalsium aluminat(C3A) atau 3CaO.Al2O3Tetrakalsium aluminofert(C4AF) atau 4CaO.Al2O3.Fe2O3.1)hidrasi semenProses Hidrasi berlangsung bilamana semen bersentuhan air dengan arah dari luar ke dalam, maksudnya hasil hidrasi mengendap dibagian luar dan inti semen yang belum terhidrasi di bagian dalam secara bertahap terhidrasi sehingga volumenya mengecil. Proses permulaan Hidrasi tersebut berlangsung lambat, antara 2-5 jam yang disebut (periode induksi atau aktif) sebelum mengalami percepatan setelah kulit permukaan pecah. Pada tahap hidrasi berikutnya, pasta semen menjadi gel (butirannya sangat halus hasil hidrasi, memiliki luas permukaan yang amat besar)2)kekuatan pasta semen dan jumlah air yang dipakaiKekuatan pasta semen yang telah mengeras tergantung pada jumlah air yang dipakai waktu proses Hidrasi berlangsung. Pada dasarnya jumlah air yang diperlukan oleh proses hidrasi hanya kira-kira 25 persen dari berat semennya, penambahan jumlah air akan mengurangi kekuatan setelah mengeras. Akan tetapi, kelebihan air (pelumas) tersebut juga akan mengakibatkan pasta berpori lebih banyak.3)sifat fisik semenSemen portland yang dipakai untuk beton harus mempunyai kualitas tertentu yang telah ditetapkan agar dapat berfungsi secara efektif, pemeriksaan secara berkala perlu dilakukan baik yang masih berbentuk bubuk kering maupun pasta semen yang sudah keras, juga betonnya yang dibuat dari semen tersebut.ada sifat-sifat semen yang penting, yaitu;a)kehalusan butiranReaksi antara semen dan air dimulai dari permukaan butir-butir semen, sehingga semakin luas permukaan butir-butir semen (dari berat semen yang sama) maka makin cepat proses hidrasinya. Secara umum, semen yang berbutir halus meningkatkan kohesi beton segar (fresh concrete) dan dapat pula mengurangibleeding, akan tetapi menambah kecenderungan beton untuk menyusut lebih banyak dan mempermudah terjadinya retak susut.b)Waktu ikatanSemen jika dicampur dengan air membentuk gel yang secara bertahap menjadi kurang plastis, dan akhirnya menjadi keras. Pada proses ini tahap pertama dicapai ketika pasta semen cukup kaku untuk menahan suatu tekanan. Waktu untuk mencapai tahap ini disebut waktu ikatan. Waktu ikatan terbagi 2 yaitu;a.Waktu ikatan awal ialah waktu dari saat pencampuran semen dan air sampai saat kehilangan sifat keplastisannya.b.Waktu ikatan akhir ialah waktu mencapai pastanya menjadi masa yang keras.Pada semen portland biasa, waktu ikatan awal tidak boleh kurang dari 60 menit dan waktu ikatan akhir tidak boleh lebih dari 480 menit (8 jam)

e.Jenis-Jenis Semen PortlandPerbedaan komposisi kimia semen yang dilakukan dengan cara mengubah persentase 4 komponen utama semen dapat menghasilkan beberapa jenis semen sesuai dengan tujuan pemakaiannya.Sesuai dengan tujuan pemakaiannya, semen portland di Indonesia dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:a.Jenis I: Untuk konstruksi pada umumnya, dimana tidak diminta persyaratan khususseperti yang disyaratkan pada jenis-jenis sebelumnya.b.Jenis II: Unutk konstruksi umumnya terutama sekali bila disyaratkan agak tahanterhadap sulfat dan panas hidrasi yang sedang.c.Jenis III : Untuk konstruksi-konstruksi yang menuntut persyaratan kekuatan awal tinggi.d.Jenis IV : Unutk konstruksi-konstruksi yang persyaratannya panas hidrasi yang rendah.e.Jenis V : Unutk konstruksi-konstruksi yang menuntut persyaratan sangat tahanterhadap sulfat.f.Sifat PozzolanMenurut Neville (1998), sifat pozzolan adalah sifat yang dimiliki bahan-bahan yang mengandung senyawa silika dan alumina. Sebenarnya bahan tersebut tidak memiliki sifat seperti semen. Namun apabila bahan tersebut digiling hingga halus dan dicampur dengan klinker di finish mill untuk membentuk semen dan kemudian semen tersebut bereaksi dengan air maka akan membentuk senyawa CSH dan CAH. Sehingga bahan pozzolan tersebut akan mempunyai sifat seperti semen. Reaksinya yaitu senyawa silika dan alumina akan mengikat senyawa Ca(OH)2 untuk membentuk senyawa CSH dan CAH :

C3S + H2O ==> CSH dan Ca(OH)2

C2S + H2O ==> CSH dan Ca(OH)2

Ca(OH)2 + H2O + SiO2 ==> CSH

Ca(OH)2 + H2O + Al2O3 ==> CAH

Bahan pozzolan terbagi menjadi 2 yaitu pozzolan alam dan pozzolan buatan. Bahan pozzolan alam contohnya yaitu trass, sedangkan bahan pozzolan buatan contohnya yaitu fly ash.

g.Persyaratan Semen PortlandSemen portland standar harus memenuhi persyaratan kimia maupun fisika, hal tersebut dapat dijabarkan dalam bentuk tabel, seperti:PERSYARATAN KIMIA SEMEN PORTLAND

URAIANJENIS SEMEN PORTLAND

IIIIIIIVV

-Magnesium OksidaMgo Maks. % Berat

-Belerang Trioksida,So3Maks. %Berat:a.Bila C3A 8%b.Bila C3A 8%

-Hilang Pijar Maks. % Berat

-Bagian Tidak Larut Maks. %Berat

-Alkali Sebagai Nao2, Maks. % Berat *)

-Trikalsium Silikat, C3s, Maks. % Berat **)

-Dikalsium Siliat C2s, Mn. % Berat **

-Tetrakalsium

-Aluminat, C3a, Ma. % Berat **)-Tetrakalsium Aluminoferit Ditambah 2x Trikalsium Aluminat (C4AF + 2C3AF) atau kadar larutan padat (C4AF + C2AF), maks. % berat **)-Jumlah Trikalsium Silikat dan Trikalsium Aluminat (C3S + C3A), maks. % berat5,0

3,03,53,0

1,5

0,6

-

-

-

-

-

5,0

3,0-3,0

1,5

0,6

-

-

8

-

585,0

3,54,53,0

1,5

0,6

-

-

15

-

-

35

45

7

-

-

5,0

2,3-3,0

1,5

0,6

-

-

5

20

-

Persyaratan fisika semen portland

URAIANJENIS SEMEN PORTLAND

IIIIIIIVV

-Kehalusan sisa diatas ayakan 0,09mm maks. % berat dengan alat Blaine, luas permukaan tiap satuan berat semen, min m2/g-Waktu pengikatan dengan alat Vicat: *)awal, min. Menitakhir, min. Jam

-Waktu pengikatan dengan alat Gillmore: *)awal, min.Menit akhir, min. Jam

-Kekekalan :Pemuaian dalam Otoklaf % maks

-Kekuatan tekan, min. Kgf/cm2untuk umur uji:1 hari1 + 2 hari1 + 6 hari1 + 27 hari

-Pengkatan semen (false set) penetrasi akhir, % maks

-Panas Hidrasi, maks. Kal/g7hari28 hari

-Pemuaian karena sulfat **) 14 hari, % maks.

10

280

608

10

0,8

-12200-

50

--

-

10

280

608

10

0,8

-100175-

50

7080

-

10

280

608

10

0,8

125250--

50

--

-

10

280

608

10

0,8

--70175

50

6070

-

10

280

608

10

0,8

-85150210

50

--

0,045

Keterangan:*)bila tidak ditentukan, maka yang berlaku adalah penentuan memakai alat Vicat.**)bila syarat ini diminta, maka syarat C4AE + C2F tidak perlu dilakukan2.Semen Portland PozolanSemen portland pozolan adalah suatu semen hidrolis yang terdiri dari campuran yang homogen antara semen Portland dengan pozolan halus, yang di produksi dengan menggiling klinker semen portland dan pozolan bersama-sama, atau mencampur secara merata bubuk semen portland dengan bubuk pozolan, atau gabungan antara menggiling dan mencampur, dimana kadar pozolan 6 % sampai dengan 40 % massa semen portland pozolan.Pozolan adalahbahan yang mengandung silika atau senyawanya dan alumina, yang tidak mempunyai sifatmengikat seperti semen, akan tetapi dalam bentuknya yang halus dan dengan adanya air,senyawa tersebut akan bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida pada suhu kamarmembentuk senyawa yang mempunyai sifat seperti semen.1.Jenis dan penggunaan1)Jenis IP-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk semua tujuan pembuatan adukan beton.2)Jenis IP-K yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk semua tujuan pembuatan adukan beton, semen untuk tahan sulfat sedang dan panas hidrasi sedang.3)Jenis P-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi.4)Jenis P-K yaitu semen porland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi, serta untuk tahan sulfat sedang dan panas hidrasi rendah2.Syarat mutu1)Persyaratan kimia dan fisika semen portland pozolan jenis IP-U dan IP-K harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

2)Syarat kimia dan fisika semen portland pozolan jenis P-U dan P-K harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

3.Cara ujiUji kimiaPengujian magnesium oksida, sulfur trioksida dan hilang pijar.Uji fisikaPengujian kehalusan dengan alat blaine atau turbidimeter, pengikatan dengan jarum vicat, kekekalan bentuk dengan autoclave, kuat tekan, panas hidrasi dan kandungan udara mortar.Syarat lulus ujiSemen portland pozolan dinyatakan tidak lulus uji apabila:a) Semen gagal memenuhi salah satu syarat mutu seperti yang dicantumkan pada butir 5.b) Semen gagal memenuhi salah satu syarat mutu seperti yang dicantumkan pada butir 5 setelah dilakukan uji ulang.c) Kekurangan berat lebih dari 2% dari berat yang dicantumkan, baik dalam setiap kemasan maupun berat rata-rata dari setiap kemasan maupun berat rata-rata dari setiappengiriman yang diwakili oleh penimbangan 50 kemasan yang diambil secara acak.CATATAN :Uji ulang dapat dilakukan pada sisa semen didalam penyimpanan pada silo yang akan dikirim selama periode lebih dari 6 bulan.4.PengemasanSemen portland pozolan dapat diperdagangkan dalam bentuk curah maupun kemasan.Apabila tidak ada ketentuan lain, semen dikemas dalam kantong dengan berat netto 40 kg untuk setiap kantong. Untuk semen curah, kontainer atau wadah harus kedap air yang dibuat sedemikian rupa sehingga bagian dalam mudah diperiksa. Kontainer atau wadah harus dilengkapi dengan alat penyalur untuk mengeluarkan semen.5.Syarat penandaanPada kemasan sekurang-kurangnya dicantumkan nama:a) Tulisan Semen portland pozolan.b) Kode dan jenis.c) Merk/tanda dagang.d) Nama perusahaan.e) Berat netto.Untuk semen portland pozolan curah, penandaan dicantumkan pada dokumen pengiriman.6.Penyimpanan dan transportasia) Semen ketika disimpan maupun di transportasikan harus dijaga sedemikian rupasehingga mudah untuk dilakukan inspeksi dan identifikasi.b) Semen curah disimpan dalam bangunan/penyimpanan yang kedap terhadap cuacasehingga akan melindungi semen dari kelembaban dan menghindari terjadinyapenggumpalan semen pada saat penyimpanan dan transportasi.c) Penyimpanan maupun transportasi semen dalam kantong dilakukan sedemikian rupasehingga terhindar dari pengaruh cuaca.

3.Semen Pozolan Kapura.PengertianSemen prozolan kapur adalah suatu bahan pengikat hidrolis yang dibuat dengan Menggiling bersama suatu bahan pozolan dengan kapur padam atau yang dibuat dengan mengaduk secara cermat dan merata suatu bahan pozolan halus dengan kapur padam.Kapur pardam : adalah hasil pemadaman kapur- tohor( kapur tohor adalah kapur tohor yang telah bersenyawa dengan air dan membentuk suatu hidrat ) .

b.Tujuan penggunaanSemen pozolan kapur dapat dipakai untuk adukan,plesteran dan beton dengan mutu setinggi-tingginya.c.Cara pembuatan1.Bahan bakua.Pozolanbahan pozolan yang dipakai dalam pembuatan semen pozolan kapur dapat berupa bahan pozolan alam seperti tras atau bahan pozolan buatan seperti semen merah.Bahan pozolan yang dipakai dalam pembuatan semen pozolan kapur harus memenuhi syarat syarat peraturan trass dan semen merah Indonesia NI-20b.Kapur padamKapur padam yang dipakai dalam pembuatan semen pozolan kapur harus memenuhi syarat syarat Peraturan kapur sebagai bahan bangunan Indonesia (NI-7)Dalam pembuatan semen pozolan kapur dapat ditambahkan bahan-bahan lain sepanjang tidak mengurangi mutunya2.Cara pembuatanSemen pozolan kapur harus dibuat dengan mengiling atau mengadukbahan pozolan halus atau kapur padam.perbandingan bahan-bahan baku dalam pembuatan semen pozolan kapur tergantung dari sifat masing-masing bahan bakunya.d.Syarat mutu

e.Cara penyimpanansemen pozolan kapur harus disimpan atau ditimbun didalam gudang yang tahan pengaruh cuaca dan terlindungi dari basah yang dapat mengakibatkan kerusakan mutu.f.Syarat penandaanJika semen pozolan kapur diperdagangkan dalam bungkusan,pembungkus harus diberikan tanda-tanda yang jelas,sehingga mudah terlihat oleh setiap orang,mengenai pabrik yang membuatnya,nama semen pozolan kapur,keterangan-keterangan tentang penggunaanya serta berat bersih dari isinya dalam satuan Kg.Proses Produksi SemenPosted on24/01/2012KATA PENGANTARPuji syukur yang tak henti kami panjatkan kepada Allah SWT atas apa yang telah di berikan kepada kami hambanya yang tak berdaya ini dan tak lupa salawat beriring salam kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan kepada alam yang penuh ilmu pengetahuan .Sebelum memulai membahas sedikit ilmu yang kami ketahui tentangSEMEN,hasil diskusi dan kerja kelompok kami ingin berterima kasih kepada dosen yang kami hormati dan para teman sekalian atas kesempatan yang telah diberikan.Tujuan kami membahas tentangSEMEN ini adalah tak lain dan tak bukan adalah tugas kelompok yang di tugaskan oleh dosen kami yang kami hormati. Dengan harapan dapat menambah pengetahuan pada salah satu proses produksi semen.Kami menyadari bahwa dalam penyusunan pembahasan tentang semen ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik, saran dan masukan-masukan yang dapat membangun demi kesmpurnaan pembahasan ini.Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat untuk semua pihak khususnya kami dan teman-teman. Amin. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar belakangSemen adalah suatu campuran senyawa kimia yang bersifat hidrolisis, artinya jika di campur dengan air dalam jumlah tertentu akan mengikat bahan-bahan lain menjadi satu kesatuan masa yang dapat memadat dan mengeras. Secara umum semen dapat didefinisikan sebagai bahan perekat yang dapat merekatkan bagian-bagian benda padat menjadi bentuk kuat, kompak dan keras.1.2 Sejarahdan perkembangansemenSemen pada awalnya dikenal di mesir tahun 500 SM pada pembuatan piramida, yaitu sebagai pengisi ruang kosong diantara celah-celah tumpukan batu. Semen yang dibuat bangsa Mesir merupakan kalsinasi gypsum yang tidak murni, sedangkan kalsinasi batu kapur mulai digunakan pada zaman romawi. Kemudian bangsa yunani membuat semen dengan cara mengambil tanah vulkanik ( vulkanik tuff ) yang berasal dari pulau santoris yang kemudian dikenal dengan santoris cement. Bangsa Romawi menggunakan semen yang diambil dari material vulkanik yang ada di pegunungan Vesuvius dilembah naples yang kemudian dikenal dengan nama pozzulan cement, yang diambil dari sebuah nama kota italia yaitu pozzuola.Penemuan bangsa Yunani dan Romawi ini mengalami perkembangan lebih lanjut mengenai komposisi bahan dan cara pencampuarannya sehingga diperoleh moltar yang baik. Pada tahun 1756 Jhon smeaton seorang sarjan inggris berhasil melakukan penyelidikan terhadap batu kapur dengan pengujian ketahanan air dari hasil percobaanya disimpulkan bahwa batu kapur lemak yang tidak murni dan mengandung tanah liat merupakan bahan pembuat semen hidrolis yang baik.1.3Pabrik-pabrik sejenis di Indonesia. PT.Indocement Tunggal Prakarsa (Semen Tigaroda) PT.Semen Baturaja Persero (Semen Baturaja) PT.Semen Padang (Semen Padang) PT.Semen Gresik (Semen Gresik) PT.Semen Bosowa (Semen Bosowa) PT.Semen Andalas (Semen Andalas) PT.Holcim Indonesia PT.Semen Tonasa (Semen Tonasa) PT.Semen Kupang (Semen Kupang)BAB IIPEMILIHAN PROSES2.1 Jenis-jenis Proses2.1.1 Proses BasahPada proses ini, bahan baku dipecah kemudian dengan menambahkan air dalam jumlah tertentu serta dicampurkan dengan luluhan tanah liat. Bubur halus dengan kadar air 25-40% (slurry)dikalsinasi dalam tungku panjang(long rotary kiln).2.1.2 Proses KeringPada proses ini bahan baku diolah (dihancurkan) di dalamRaw Mill dalam keadaan kering dan halus, dan hasil penggilingan (tepung baku) dengan kadar air 0,5-1% dikalsinasi dalam rotari kiln. Proses ini menggunakan panas sekitar 1500-1900 Kcal /Kg kilnker.2.2 Perbandingan ProsesNama prosesPerbandingan proses

KeuntunganKerugian

Proses basahKeuntungan yang didapat pada proses ini diantaranya adalah umpan yang didapat lebih homogen, sehingga semen yang dihasilkan juga lebih baik, tidak dipengaruhi oleh fluktuasi kadar air, serta debu yang dihasilkan relatif sedikit.Kerugian yang didapat pada proses ini diantaranya adalah penggunaan bahan bakar yang lebih banyak dan membutuhkan air yang cukup banyak, tanur yang digunakan terlalu panjang karena memerlukan zone dehidrasi yang lebih panjang untuk mengendalikan kadar air, serta biaya produksi yang lebih mahal.

Proses keringKeuntungan yang didapat pada proses ini diantaranya ialah tanur yang digunakan terlalu pendek, pemakaian bahan bakar yang relatif lebih sedikit dan efisien dan membutuhkan air yang relatif lebih sedikit pula, serta kapasitas produksi yang lebih besar.Kerugian yang terdapat pada proses ini diantaranya adalah campuran umpan kurang homogen dibandingkan dengan pada proses basah sehingga mutu semen yang dihasilkan kurang baik,serta banyak menimbulkan debu yang dihasilkan sehingga dibutuhkan alat penangkap debu.

2.3 Pemilihan Proses2.3.1 Proses BasahProses BasahProses ini dimulai dengan mencampur semua bahan baku dengan air. Setelah itu dihancurkan. Kemudian bahan yang sudah dihancukan tadi dibakar menggunakan bahan bakar minyak. Karena membutuhkan banyak BBM, proses ini sudah jarang dilakukan oleh produsen semen.2.3.2 Proses keringProses ini memakai proses penggilingan yang dilanjutkan dengan proses pembakaran. Ada lima tahapan dalam proses ini, seperti proses pengeringan dan penggilingan bahan baku di rotary dryer dan roller meal, proses pencampuran untuk mendapatkan campuran yang homogen, proses pembakaran bahan baku untuk menghasilkan terak, proses pendinginan terak, dan terakhir proses penggilingan clinker dan gypsum.BAB IIIBAHAN BAKU DAN PRODUKBahan baku pembuatan semen terdiri dari 2 komponen yaitu bahan baku utama dan bahan tambahan. Bahan baku utama yang digunakan adalah batu kapur (CaCO3) kemurnian 55%-60% dan tanah liat (Al2O3) kemurnian 65%-70%. Sedangkan bahan penolong yaitu: pasir silica (SiO2), pasir besi (Fe2O3) dan gypsum (CaSO4.2H2O).3.1Spesifikasi BahanBakudan Bahan Tambahan 3.1.1 BahanBakuBahan baku adalah suatu material dasar yang digunakan dalam menciptakan suatu produk.3.1.1.1Batu Kapur/Limestone (CaCO3)Berdasarkan kandungan CaCO3-nya Batu Kapur dapat dibagi 3 kelompok, yaitu :1. Batu Kapur Kadar Tinggi (High Grade). Kandungan CaCO3nya tinggi, lebih dari 93%, MgO maksimal 2%, bersifat rapuh, H2O maksimal 5%.2. Batu Kapur Menengah (Middle Grade). Kandungan CaCO388% 92%, bersifat kurang keras.3. Batu Kapur Kadar Rendah (Low Grade). Kandungan CaCO385%-87%, bersifat keras. Batu kapur yang digunakan adalah batu dengan kadar tinggi dan menengah (CaCO3> 88%). Adapun komposisi batu kapur secara umum ditunjukkan pada tabel dibawah ini:Tabel 1.1 Komposisi Batu Kapur pada Pembuatan Semen Portland% CaO%SiO2%Al2O3%Fe2O3%MgO%SO3

49 561,5 50,6 1,20,2 0,51,58 20,5

Sifat fisik batu kapur:- Fase : Padat- Warna : Putih- Kadar air : 7-10%- Bulk density : 1,3 ton/m3- Spesifik Gravity : 2,49- Kandungan CaO : 47-56%- Kuat tekan : 31,6 N/mm2(Dayatahan terhadap gaya tekan)- Silika ratio : 2,6- Alumina ratio : 2,573.1.1.2 Tanah Liat/Clay (Al2SiO7.xH2O)Semua jenis tanah liat adalah hasil pelapukan kimia yang disebabkan adanya pengaruh air dan gas CO2dari batuan adesit, granit dan treakti. Batu-batuan ini menjadi bagian yang halus, tidak larut dalam air dan mengendap berlapis-lapis, lapisan ini tertimbun tidak beraturan. Tanah liat bercampur dengan material lain antara lain Besi Oksida, Kalium Oksida, Natrium Oksida, Phosphor Oksida dan bahan Organik. Sifat dari tanah liat bila dipanaskan atau dibakar akan memampat dan menjadi keras.Adapun komposisi tanah liat yang digunakan secara umum ditunjukkan pada tabel dibawah ini.Tabel 1.2 Komposisi Tanah Liat pada Pembuatan Semen Portland% SiO2% Al2O3% Fe2O3% MgO

60-6517-205-10 1

Sifat fisik tanah liat:- Fase : Padat- Warna : Coklat Kekuningan- Kadar air : 8-25%- Bulk density : 1.7 ton/m3- Spesifik Grafity : 2,36- Silika ratio : 2.9- Alumina ratio : 2,73.1.2 Bahan PenolongBahan tambahan yang digunakan adalah pasir besi ataucopper slag, pasir silika dan Gips atau Gypsum.3.1.2.1Pasir silika (SiO2)Pasir silika berfungsi sebagai pembawa oksida silica (SiO2) dengan kadar yang cukup tinggi yaitu sekitar 90-95 %. Depositnya berbentuk gunung-gunung pasir silika dan berkadar SiO2sekitar 90 %. Semakin murni pasir silika akan semakin putih warnanya dan biasa disebut pasir kuarsa yang berkadar SiO2mencapai 98,5 98 %. Warna pasir silika dipengaruhi oleh adanya kotoran seperti Oksida Logam dan bahan Organik. Pasir silika ini digunakan sebagai bahan tambahan pada pembuatan semen jika kadar SiO2-nya masih rendah.Spesifikasi pasir silika :- Fase : padat- Warna : coklat kemerahan- Kadar air : 6 %- Bulk density : 1,45 ton/m3- Spesifik grafity : 2,37- Silika ratio : 5,29- Alumina ratio : 2,373.1.2.2Gips/Gypsum (CaSO4.2H2O)Gypsum ini yang pada umumnya terdapat di gunung-gunung disekitar gunung gamping (kapur) adalah bahan sediment CaSO4yang mengandung 2 molekul hidrat. Bahan ini ditambah setelah campuran bahan mentah dibakar menjadi terak. Penambahan gypsum dilakukan pada penggilingan akhir dengan perbandingan 96 : 4. Untuk pembuatan semen gypsum yang diijinkan mempunyai kandungan CaSO45060 % dan air bebas 2,8 %.Spesifikasi gypsum :- Fase : Padat- Warna : Putih- Kadar air : 10%- Bulk density : 1,7 ton / m33.1.2.3Copper slagCopper slag merupakan produk samping pada proses peleburan dan pemurnian tembaga dari bahan baku konsentrat tembaga. Copper slag dihasilkan dari proses peleburan tembaga disemelter dari hasil pengikatan besi dengan pasir silika dan batu gamping yang ditambahkan sebagai fluks untuk membentuk senyawa stabil dari CaO-FeO-SiO2.Komponen utama copper slag adalah Oksida Besi (FeO), Dioksida Silikon (SiO2), Oksida Kalsium (CaO) dan Oksida Alumminium(AL2O3). Copper slag mempunyai sifat fisik dan kimiawi sangat stabil.Tabel 3.3KomposisiCopper Slag pada Pembuatan Semen Portland% FeO% SiO2% CaO% Al2O3Specific gravity

TrueApparent

45-5530-383-71-53,5-3,71,0-2,1

Spesifikasi Kopper Slag :- Fase : Padat- Warna : Hitam- Bulk density : 1,8 ton/m3 Kandungan besi yang tinggi pada copper slag menyebabkan material ini mempunyai densitas yang tinggi dan juga berat jenis yang lebih tinggi dibandingkan pasir alam. Sebagai pengganti pasir besi alam, copper slag mempunyai keunggulan-keunggulan di bandingkan pasir besi alam, yaitu:1. Tidak terpengaruh cuaca2. Suplai yang stabil3. Kwalitas yang stabil4. Mengurangi kebutuhan energy5. Harga yang lebih terjangkau3.2SpesifikasiProduk3.2.1 Sement PortlandSemen portland diklasifikasikan dalam lima tipe yaitu :1. Tipe I (Ordinary Portland Cement)Semen Portland untukpenggunaan umumyang tidak memerlukan persyaratn khusus seperti yang dipersyaratkan pada tipe-tipe lain. Tipe semen ini paling banyak diproduksi dan banyak dipasaran2. Tipe II (Moderate sulfat resistance)Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukanketahanan terhadap sulfat atau panas hidrasi sedang.Tipe II ini mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah dibanding semen Portland Tipe I. Pada daerahdaerah tertentu dimana suhu agak tinggi, maka untuk mengurangi penggunaan air selama pengeringan agar tidak terjadiSrinkege(penyusutan) yang besar perlu ditambahkan sifat moderatHeat of hydration.Semen Portland tipe II ini disarankan untuk dipakai pada bangunan seperti bendungan, dermaga dan landasan berat yang ditandai adanya kolom-kolom dan dimana proses hidrasi rendah juga merupakan pertimbangan utama.3. Tipe III (High Early Strength)Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukankekuatan yang tinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi.Semen tipe III ini dibuat dengan kehalusan yang tinggi blaine biasa mencapai 5000 cm2/gr dengan nilai C3S nya juga tinggi. Beton yang dibuat dengan menggunakan semen Portland tipe III ini dalam waktu 24 jam dapat mencapai kekuatan yang sama dengan kekuatan yang dicapai semen Portland tipe I pada umur 3 hari, dan dalam umur 7 hari semen Portland tipe III ini kekuatannya menyamai beton dengan menggunakan semen portlan tipe I pada umur 28 hari4. Tipe IV (Low Heat Of Hydration)Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukanpanas hidrasi rendah.Penggunaan semen ini banyak ditujukan untuk struktur Concrette (beton) yang massive dan dengan volume yang besar, seprti bendungan, dam, lapangan udara. Dimana kenaikan temperatur dari panas yang dihasilkan selama periode pengerasan diusahakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi pengembangan volume beton yang bisa menimbulkan cracking (retak). Pengembangan kuat tekan (strength) dari semen jenis ini juga sangat lambat jika dibanding semen portland tipe I.5 Tipe V (Sulfat Resistance Cement)Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukanketahanan tinggi terhadap sulfat.Semen jenis ini cocok digunakan untuk pembuatan beton pada daerah yang tanah dan airnya mempunyai kandungan garam sulfat tinggi seperti : air laut, daerah tambang, air payau dsb.3.2.2 Water Proofed CementWater proofed cement adalah campuran yang homogen antara semen Portland dengan Water proofing agent, dalam jumlah yang kecil seperti : Calcium, Aluminium, atau logam stearat lainnya.Semen ini banyak dipakai untuk konstruksi beton yang berfungsi menahan tekanan hidrostatis, misalnya tangki penyimpanan cairan kimia.3.2.3 White Cement (Semen Putih)Semen putih dibuat umtuk tujuan dekoratif, bukan untuk tujuan konstruktif. Pembuatan semen ini membutuhkan persyaratan bahan baku dan proses pembuatan yang khusus, seperti misalnya bahan mentahnya mengandung oksidabesidan oksidamanganeseyang sangat rendah (dibawah 1 %).3.2.4 High Alumina CementHigh Alumina cement dapat menghasilkan beton dengan kecepatan pengersan yang cepat dan tahan terhadap serangan sulfat, asam akan tetapi tidak tahan terhadap serangan alkali. Semen tahan api juga dibuat dari High Alumina Cement, semen ini juga mempunyai kecepatan pengerasan awal yang lebih baik dari semen Portland tipe III. Bahan baku semen ini terbuat daribatu kapurdanbauxite, sedangkan penggunaannya adalah antara lain : Rafractory Concrette Heat resistance concrete Corrosion resistance concrete3.2.5 Semen Anti BakteriSemen anti bakteri adalah campuran yang homogen antara semen Portland dengananti bacterial agentsepertigermicide.Bahan tersebut ditambahkan pada semen Portland untukSelf Desinfectantbeton terhadap serangan bakteri dan jamur yang tumbuh. Sedangkan sifat-sifat kimia dan fisiknya hampir sama dengan semen Portland tipe I. Penggunaan semen anti bakteri antara lain : Kamar mandi Kolam-kolam Lantai industri makanan Keramik Bangunan dimana terdapat jamur pathogenic dan bakteri3.2.6Oil Well CementOil well cement adalah semen Portland semen yang dicampur dengan bahan retarder khusus sepertiasam borat, casein, lignin, gulaatauorganic hidroxid acid. Fungsi dari retarder disini adalah untuk mengurangi kecepatan pengerasan semen, sehingga adukan dapat dipompakan kedalam sumur minyak atau gas. Pada kedalaman 1800 sampai dengan 4900 meter tekanan dan suhu didasar sumur minyak atau adalah tinggi. Karena pengentalan dan pengerasan semen itu dipercepat oleh kenaikan temperature dan tekanan, maka semen yang mengental dan mengeras secara normal tidak dapat digunakan pada pengeboran sumur yang dalam. Semen ini masih dibedakan lagi menjadi beberapa kelas sesuai denganAPI Spesification 10 1986, yaitu;KELAS ADigunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 1830 meter,apabila sifat-sifat khusus tidak dipersyaratkan

KELAS BDigunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 1830 meter,apabila kondisi membutuhkan tahan terhadap sulfat sedang

KELAS CDigunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 1830 meter,apabila kondisi membutuhkan sifat kekuatan tekan awal yang tinggi

KELAS DDigunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 1830 sampai 3050 meter, dengankondisi suhu dan tekanan yang sedang

KELAS EDigunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 3050 sampai 4270 meter, dengankondisi suhu dan tekanan yang tinggi

KELAS FDigunakan untuk sumur sampai dengan kedalaman 3050 sampai 4880 meter, dengankondisi suhu dan tekanan yang tinggi

KELAS GDigunakan untuk cementing mulai surface casing sampai dengan kedalaman 2440 meter, akan tetapi dengan penambahanacceleratoratauretarder. Dapat digunakan untuk semua range pemakaian, mulai dari kelas A sampai kelas E

3.2.7BLENDED CEMENT (SEMEN CAMPUR)Semen campur dibuat karena dibutuhkannya sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki oleh semen portland. Untuk mendapatkan sifat khusus tersebut diperlukan material lain sebagai pencampur.Jenis semen campur:1. Semen Portland Pozzolan (SPP)Semen Portland pozzolan (SPP) atau dikenal juga sebagai Portland Pozzolan Cement (PPC) adalah merupakan semen hidrolisis yang terdiri dari campuran yang homogen antara semen Portland dengan bahanpozzolan(Trass atau Fly Ash) halus, yang diproduksi dengan menggiling klinker semen Portland dan bahan pozzolan bersama-sama atau mencampur secara merata semen Portland dan bahan pozzolon atau gabungan antara menggiling dan mencampur.2. PortlandBlast Furnace Slag CementPortland Blast Furnace Slag Cement adalah semen Portland yang dicampur dengankerak dapur tinggisecara homogen dengan cara mencampur bubuk halus semen Portland dengan bubuk halus slag atau menggiling bersama antara klinker porland dengan butiran slag. Activitas slag (Slag Activity) bertambah dengan bertambahnya ratio CaO + MgO/SiO2+ Al2O3dan glass content. Tetapi biasanyan keberadaan ratio oksida dan glass Content tersebut saling berkebalikan. Beberapa sifat slag semen adalah sabagai berikut :1. Jika kehalusannya cukup, mempunyai kekuatan tekan yang sama dengan semen portland.2. Betonnya lebih stabil dari pada beton semen portland3. Mempunyai permebility yang rendah3. Semen MasonrySemen masonry pertama kali diperkenalkan di USA, kemudian berkembang kebeberapa negara.Secara tradisional plesteran untuk bangunan umumnya menggunakan kapur padam, kemudian meningkat dengan dipakainya semen portland yang dicampur dengan kapur padam. Namun karena dianggap kurang praktis maka diperkanalkanSemen Masonry.4. Portland Composite Cement(Semen Portland Campur)PCC -SPCMenurut SNI 17064-2004, Semen Portland Campur adalah Bahan pengikat hidrolisis hasil penggilingan bersama sama terak (clinker) semen portland dan gibs dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran antara bubuk semen portland dengan bubuk bahan bahan anorganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain terak tanur tinggi(blastfurnace slag), pozzoland, senyawa silika, batu kapur, dengan kadar total bahan anorganik6 35 %dari massa semen portland composite. Menurut Standard Eropa EN 197-1 Portland Composite Cement atau Semen Portland Campur dibagi menjadi 2 Type berdasarkan jumlah Aditive material aktif.1. 1.Type II/A-M mengandung 6 20 % aditif2. 2.Type II/B-M mengandung 21 35 % aditifKalau pada Portland Pozzolan Cement (Semen Portland Pozzolan) aditif yang digunakan hanya 1 jenis maka pada Portland Composite Cement ini aditif yang digunakan lebih dari 1 jenis atau 2 jenis maka semen ini dikelompokkan padaTERNARY CEMENT.BAB IVURAIAN PROSES4.1 Proses Penyiapan Bahan BakuSemua bahan baku dihancurkan sampai menjadi bubuk halus dan dicampur sebelum memasuki proses pembakaran. Pengeringan awal bahan baku diperlukan untuk proses penggilingan dengan sistim kering dan sebelum dilanjutkan pada proses selanjutnya bahan tersebut harus dianalisa terlebih dahulu. Analisa yang dilakukan meliputi :1. Analisa Kadar Air Bahan Mentah2. Analisa kadar CaO, SiO2, Al2O3, Fe2O3dan MgO4.2 Proses Pembuatan Produksecara kering4.2.1Crusher Crusher terdiri atas 2 macam yaitu : Limestone dan Clay cutter.Lemestone Crusherberfungsi untuk menghancurkan batu kapur menjadi ukuran 10 cm dari ukuran 60 cm. Clay cutter berfungsi untuk memotong tanah liat menjadi ukuran 10 cm. Kecepatan pemotongan pada masing-masing proses mencapai 1400 ton/jam. Produk dari Limestone Crusher dan Clay Cutter ini dimasukkan dalam satu alat transportasi berupa Belt Conveyor, kemudian dimasukkan ke dalam Pile storage. Dalam Satu kali pengisian disiapkan 45000 ton campuran Limestone dan Clay atau disebut Mix Limestone Clay. Material mix ini dan material koreksi yang terdiri dari limestone high grade, silika sand dan iron sand dimasukkan dalam satu campuran tertentu. Selanjutnya campuran tersebut dimasukan ke dalam Raw Mill untuk diproses lebih lanjut sebagai umpan kiln.4.2.2Raw MillRaw Mill merupakan suatu peralatan yang berfungsi untuk menghaluskan dan mengeringkan material produk dari Crusher. Peralatan ini memakai sistemgrinding tabledan aliran udara panas, pengering yang berasal dari cooler dengan suhu 86C. Raw Mill mempunyai kapasitas 600 ton/jam. Material Mix produk dari Crusher dihaluskan dan material koreksi yang terdiri dari limestone hight gradt, Silika sand dan Iron sand dimasukkan dalam satu campuran tertentu kemudian dialirkan melalui Bucket ke Cooler Mill. Material produk dari Raw Mill mempunyai kehalusan 80% lolos pada saringan 170 Mesh. Produk ini kemudian disimpan dalam silo-silo penyimpan sebagai umpan kiln, sedangkan material yang masih belum memenuhi standar kehalusan Raw Mill dialirkan kembali ke Bucket untuk digiling ulang.4.2.3Kiln (Pembakaran) Kiln adalah suatu unit peralatan berbentuk tanur putar yang berfungsi untuk membakar umpan menjadi suatu material yang disebut Clinker. Kiln menghasilkan Clinker 7500 ton/hari. Produk kiln merupakan bahan setengah jadi yang berbentuk bulatan dengan diameter 1-8 cm. Clinker ini merupakan senyawa kompleks yang terbentuk dari lelehan oksida-oksida umpan pada temperatur 650 1400C. Proses pemanasan terjadi bertahap, mulai dari penguapan kadar air, kalsinasi sampai pada proses Clinkerisasi. Pemanasan pada kiln dimulai dengan pemanasan awal pada cyclon (preheater) yang terdiri dari 4 stage. Stage 1 dan 2 berfungsi untuk penguapan air, stage 3 dan 4 berfungsi untuk kalsinasi dengan temperatur 800-880C. Proses Clinkerisasi terjadi pada Kiln Cell dengan temperatur 1400C. Selanjutnya lelehan yang keluar dari Kiln didinginkan dalam cooler secara mendadak melalui ayakan sehingga produk yang keluar berbentuk granular. Clinker yang dihasilkan disimpan dalam doom (Storage Clinker).4.2.4Finish Mill Finish Mill adalah suatu unit peralatan yang berfungsi sebagai penggiling akhir. Mill yang berukuran 13 m dibagi atas dua kompartemen, yaitu kompartemen pertama sepanjang 2,5 m berisi grinding Ball (Bola-bola Baja) berdiamete 40 70 mm fungsinya untuk pemecahan bahan material. kemudian material masuk ke kompartemen kedua sepanjang 10,5 m yang berisi grinding Ball berdiameter 17 20 mm. Clinker bersama-sama dengan Gysum digiling dalam mill tersebut, sehingga diperoleh semen dengan kehalusan tertentu. Produk Finish Mill disimpan dalam silo semen dan siap untuk dipacking.4.3Analisa ProdukDalam proses analisa ini bahan yang digunakan adalah produk dari finish mill:1. Analisa Kehalusan Semen (Mesh)2. Analisa Free Lime Terak dan Semen3. Analisa Normal Konsistensi4. Analisa Waktu Pengikatan Semen dengan Alat Vicat5. Analisa Pemuaian (Ekspansi)6. Analisa Kuat Tekan7. Analisa Warna dengan Colormeter8. Analisa Hilang Pijar dalam Semen ( LOI )9. Analisa Insoluble OPC dan PPC dalam SemenBAB VPENUTUP5.1 Kesimpulan1. Semen terbuat dari batu kapur (CaCO3) kemurnian 55%-60% dan tanah liat (Al2O3) kemurnian 65%-70%. Sedangkan bahan penolong yaitu: pasir silica (SiO2), pasir besi (Fe2O3) dan gypsum (CaSO4.2H2O).2. Proses pruduksi semen terdiri dari dua proses yaitu proses kering dan proses basah.3. Proses yang kami gunakan pada makalah ini adalah proses kering.4. Tahapan pembuatan semen melalui proses kering meliputi proses crusher, raw mill, kiln dan finish mill.5. Semen terbagi dua yaitu semen Portland dan non Portland.TES KEKUATAN BETON SLUMP TestSlump Test bertujuan untuk menunjukkan Workability atau istilah bakunya kelecakan (seberapa lecak/encer/muddy) suatu adukan beton.

Tujuannya adalah memastikan bahwa campuran beton tersebut tidak terlalu encer dan tidak terlalu keras. Slump yang diukur harus berada dalam range atau dalam batas toleransi dari yang ditargetkan.

Slum Test

COMPRESSION Test atau Tes Uji TekanTes Uji Tekan ini bertujuan untuk mengetahui berapa kekuatan yang bisa dicapai beton tersebut. Test Uji Tekan ini tentu saja di lakukan pada saat beton sudah mengeras. Test tersebut harus selalu di lakukan dengan hati-hati.Test yang kurang memperhatikan prosedur yang baik dan benar dapat memberikan hasil yang tidak tepat

UJI KUAT TEKAN

Cara mengambil sampel betonLangkah pertama adalah mengambil sampel atau contoh dari batch beton, misalnya dari truk beton atau truk ready-mix. Pengambilan sampel ini harus sesegera mungkin dilakukan begitu truk sudah sampai di lokasi proyek. Sampel dapat diambil dalam dua cara:- Untuk persetujuan boleh dipakai atau tidak, sampel diambil setelah 0.2 meter kubik beton sudah dituang (dicor) terlebih dahulu. Jadi, beton dituang dulu sebanyak 0.2 m kubik, kemudian diambil sampel. Jika oke, beton tersebut boleh dipakai. Jika tidak, tentu saja dikembalikan.- Untuk pengecekan rutin: sampel diambil dari tiap tiga bagian muatan beton dalam truk.

SEMEN (CEMENT)

Adalah zat berbentuk bubuk, dan jika dicampur dengan air, akan membentuk pasta. Pasta semen ini berfungsi untuk melekatkan dan mengikat antar agregat satu sama lain

Jenis - jenis semen yang ada di Indonesia antara lain:- Semen portland putih- Semen portland pozolan / Portland Pozzolan Cement (PPC)- Semen portland / Ordinary Portland Cement (OPC)- Semen portland campur- Semen masonry- Semen portland komposit

Tiap jenis semen akan memberikan properti yang berbeda pada beton yang dihasi lkannya. Semen portland adalah tipe semen yang paling umum digunakan untuk membuat campuran beton.

Semen Portland

Penyimpanan Semen

Semen jika tidak digunakan, harus disimpan dengan baik. Semen tidak boleh di letakkan langsung di atas permukaan tanah atau lantai karena dapat menyebabkan kelembaban. Jika lembab, ada uap air, semen bereaksi dengan air sehingga mengeras. Oleh karena itu, dudukan semen harus kering, bersih, dan mempunyai sirkulasi udara yang baik.

Tumpukan semen juga boleh ditutup dengan plastik terpal atau sejenisnya untuk memberikan perlindungan ekstra. Jangan lupa, sirkulasi udara tetap harus diperhatikan. Tumpukan semen yang sangat banyak biasanya di letakkan di dalam gudang khusus.

SUSUNAN KIMIA PADA SEMEN

SUSUNAN KIMIA PADA SEMEN

KLASIFIKASI SEMEN: SEMEN NON - HIDROLIK : tidak mengikat dan mengeras jika terkena air namun dapat mengeras jika bersentuhan dengan udara. Contohnya adalah kapur SEMEN HIDROLIK: mengeras jika terkena air. Macam - macamnya:1. Kapur hidrolik: 65% - 75% bahannya berasal dari batu gamping (kalsium karbonat) beserta bahan pengikutnya yakni silika, alumina, magnesia dan oksida besi.2. Semen Pozollan: bahannya mengandung silisium atau alumunium. Dapat bereaksi dengan kalsium hidroksida pada suhu ruang serta membentu senyawa dengan sifat- sifat semen.3. Semen Portland: yang paling banyak digunakan. Dihasilkan dengan menggiling bahan semen yakni klinker yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik dan bahan - bahan lain.4. Semen Portland Pozollan: dihasilkan dari campuran semen Portland dengan kapur dan bahan residu lainnya.5. Semen Putih: semen Portland dengan kadar oksida besinya rendah (< 0.5%)6. Semen Alumnia: dihasilkan melalui pembakaran batu kapur dan bauksit yang telah digiling halus pada temperatur 1600 derajat Celsius. Berwarna abu- abu.

Proses Pembuatan Semen

ORDINARY PORTLAND CEMENT (OPC - TIPE 1)

Semen Portland Jenis I adalah semen hidrolis yang dibuat dengan menggiling klinker semen dan gypsum. Semen Portland Jenis I memenuhi persyaratan SNI No.15-2049-2004 Jenis I dan ASTM C150-2004 tipe l. Semen jenis ini digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan tekanan yang tinggi (tidak memerlukan persyaratan khusus), seperti : Bangunan bertingkat tinggi Perumahan Jembatan dan jalan raya Landasan bandar udara Beton pratekan Bendungan saluran irigasi Elemen bangunan seperti genteng, hollow, brick/batako, paving block, buis beton, roster, dan lain- lain

Semen Portland Tipe 1

PORTLAND CEMENT TYPE 2

Semen Portland Tipe II adalah semen yang mempunyai ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya untuk bangunan di pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi , beton massa dan bendungan

Semen Portland Tipe 2

PORTLAND CEMENT TYPE 3

Semen jenis ini merupakan semen yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal yang tinggi setelah proses pengecoran di lakukan dan memerlukan penyelesaian secepat mungkin. Misalnya digunakan untuk pembuatan jalan raya, bangunan tingkat tinggi dan bandar udara

Semen Portland Tipe 3

PORTLAND CEMENT TYPE 5

Semen Portland Tipe V dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat tinggi dan sangat cocok digunakan untuk bangunan di l ingkungan air laut.

Semen Portland Tipe 3

SEMEN PORTLAND POZZOLAN (PPC)

Adalah semen hidrolis yang terdiri dari campuran homogen antara semen Portland dan Pozzolan halus, dimana kadar pozzolan 15 s.d 40% massa Semen Por tland Pozzolan. Semen Por tland Pozzolan memenuhi persyaratan SNI 15-0302-2004 type IP-U. Kegunaan: Bangunan ber tingkat (2-3 lantai ) Konstruksi beton umum Konstruksi beton massa seperti pondasi plat penuh dan bendungan/dam Konstruksi bangunan di daerah pantai, tanah berair (rawa) Bangunan di lingkungan garam sulfat yang agresif Konstruksi bangunan yang memerlukan kekedapan tinggi seperti bangunansanitasi, bangunan perairan, dan penampungan air.

SEMEN PORTLAND KOMPOSIT (PCC)

Adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggil ingan bersama-sama terak, gypsum, dan satu atau lebih anorganic. Kegunaan semen jenis ini untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata, plesteran, selokan, pembuatan elemen bangunan khusus seper ti beton pracetak, beton pratekan, dan paving block.

SEMEN PORTLAND KOMPOSIT (PCC)

SUPER MASONRY CEMENT (SMC)

Adalah semen yang dapat digunakan untuk konstruksi perumahan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K225. Dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton hol low brick, paving block, dan tegel .

SUPER MASONRY CEMENT (SMC)

OIL WELL CEMENT, CLASS G-HSR (HIGH SULFATE RESISTANCE)

Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan kontruksi sumur minyak di bawah permukaan laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi adalah Class G, High Sulfat Resistance (HSR). Aditif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur ter tentu

AGREGAT

Disebut juga kerikil, atau istilah tukang biasanya batu split. Agregat ada dua jenis: agregat kasar dan agregat halus. Aggregat kasar berupa kerikil-kerikil atau jenis crushed rock.Sementara aggregat halus biasanya terdiri dari pasir dan kerikil halus.

Syarat-syarat agregat Kuat dan keras. Aggregat yang rapuh dan keropos bisa menurunkan kual itas beton. Tahan terhadap waktu dan cuaca seekstrim apapun. Ada jenis batu-batuan yang tidak tahan terhadap perubahan cuaca sehingga mudah pecah. Jenis ini tidak cocok untuk di jadikan aggregat beton. Tidak reaktif (secara kimia). Aggregat tidak boleh bereaksi terhadap kandungan kimia dari semen, sebab dapat menurunkan kual itas beton. Bersih. Jika permukaan aggregat terdapat lapisan lempur atau tanah, maka lekatan antara aggregat dengan semen tidak akan maksimal . Gradasi ukuran. Ukuran aggregat harus bermacam-macam. Tidak boleh didominasi oleh satu ukuran ter tentu. Gradasi ukuran ini akan membuat beton manjadi padat dan lebih kuat . Aggregat bulat lebih mudah dicampur, sementara aggregat bersudut sedikit lebih susah tapi bisa membuat beton lebih kuat .Penyimpanan Aggregat

Aggregat harus di letakkan di tempat yang bersih dari kotoran seperti dedaunan, ranting pohon, lumpur, dan sampah-sampah kecil lainnya. Jika aggregat terlalu basah (misalnya kena hujan) , maka takaran air sewaktu mencampur beton boleh dikurangi .

KLASIFIKASI AGREGAT

Berdasarkan proses pengolahannya agregat digolongkan menjadi 2 (dua) macam, yaitu agregat alam dan agregat buatan.

1. Agregat alam merupakan agregat yang bentuknya alami , terbentuk berdasarkan aliran air sungai dan degradasi. Agregat yang terbentuk dari al iran air sungai berbentuk bulat dan licin, sedangkan agregat yang terbentuk dari proses degradasi berbentuk kubus ( bersudut ) dan permukaannya kasar.

Contoh agregat alam yang sering dipergunakan adalah keriki l dan pasir. Kerikil adalah agregat yang mempunyai diameter lebih dari inchi (6,35 mm) , sedangkan pasir berukuran kurang dari inchi, tetapi lolos saring No. 200 atau lebih besar dari 0,075 mm.

Permintaan akan agregat alam yang berbentu kubus atau bersudut, mempunyai permukaan kasar, dan bergradasi baik yang semakin banya tidak mungkin seluruhnya dapat dipenuhi oleh degradasi alami. Oleh karena itu, agregat alam juga dapat dibentuk dengan cara pengolahan. Penggunaan alat pemecah batu (crusher stone) yang terkontrol dapat membentuk agregat sesuai bentuk yang dibutuhkan. Terutama untuk pembangunan jalan.

Agregat alam yang berasal dari tempat terbuka disebut pitrun, sedangkan yang berasal dari tempat ter tutup disebut bankrun

2. Agregat buatan merupakan agregat yang berasal dari hasil sambingan pabrik-pabrik semen dan mesin pemecah batu. Agregat buatan sering disebut filler (material yang berukuran lebih keci l dari 0,075 mm). Berdasarkan besar partikel -par tikelnya agregat dapat dibedakan atas agregat kasar, agregat halus dan abu/filler. Menurut AST M agregat kasar berukuran > 4,75 mm, dan agregat halus berukuran < 4,75mm.

Sedangkan menurut AASHTO agregat kasar berukuran > 2 mm dan agregat halus berukuran antara 0,075 mm hingga < 2 mm.

AIR

SYARAT AIR UNTUK CAMPURAN BETON Air berfungsi untuk melarutkan semen sehingga menjadi pasta yang kemudian mengikat semua aggregat dari yang paling besar sampai paling halus. Air harus bersih, bebas kotoran atau sampah, dan tidak mengandung bahan kimia yang dapat mempengaruhi beton. Air tanah (bor) paling banyak digunakan untuk mencampur adukan beton. Air laut tidak disarankan, karena bisa menyebabkan karat pada besi tulangan. Air sungai? Harus dicek dahulu apakah ada buangan limbahnya atau tidak. Biasanya yang digunakan diproyek adalah air dari sumur atau dari PDAM.ZAT TAMBAHAN BETON

Sesuai perkembangan jaman, ada banyak sekali zat aditif beton:Chemical Admixture (Additive)Bahan-bahan admixture yang dapat larut dalam air digolongkan sebagai chemical admixture.

Mineral Admixture :Bahan-bahan admixture yang tidak dapat larut dalam air digolongkan sebagai mineral admixture.

Ada 4 jenis bahan additive, yaitu:

1. Air-Entraining (AEA)Penerapan:

Untuk meningkatkan ketahanan beku/cair Untuk meningkatkan workabi l itasPengaruh: Menghasi lkan butiran-butiran udara kecil yang banyak dalam betonKeterangan:Efisiensi semakin berkurang seiring dengan meningkatnya suhu, kadar semen tinggi dan kehadiran fly ash

2. Water -ReducingPenerapan: Untuk meningkatkan workabilitas Untuk meningkatkan kekuatan pada tingkat workabili tas yang sama Untuk memperbaiki sifat beton yang menggunakan agregat bergradasi jelekPengaruh: Memisahkan partikel -partikel semen dan meningkatkan f luidi tas beton Mengurangi kebutuhan air pencampur Dapat mempengaruhi waktu setting betonKeterangan:Dapat menyebabkan penundaan pengerasan yang berlarut-larut. Selanjutnya hal ini dapat mempengaruhi kekuatan dan porosi tas betonSeorang engineer pastilah mengetahui tentang beton. Beton merupakan bagian terpenting dalam sebuah bangunan atau dalam sebuah pekerjaan teknik sipil. Untuk itu sebagai seorang calon engineer, saya akan mengulas sedikit tentang komposisi dan komponen beton berikut:

KOMPONEN ATAU KOMPOSISI BETON

Beton adalah material buatan atau artifisial (berbeda dengan kayu, dan baja), yang terdiri dari beberapa campuran:

1. Semen2. Air3. Agregat (kerikil) kasar dan halus.4. zat aditif jika diperlukanMaterial-material ini dicampur dan diaduk dengan jumlah dan rasio tertentu sehingga mudah dipindahkan, ditempatkan (dituang), dipadatkan (compact), dan dibentuk (finish), dan campuran material tersebut akan mengeras dan menghasilkan produk yang kuat dan tahan lama. Jumlah dari masing-masing bahan yang dicampurkan (semen, air, agregat, dll) akan mempengaruhi properti dari beton yang dihasilkan.Adalah zat berbentuk bubuk, dan jika dicampur dengan air, akan membentuk pasta. Pasta semen ini berfungsi untuk melekatkan dan mengikat antar agregat satu sama lain

KOMPOSISI DAN CAMPURAN BETON Pasta semen : 22% - 34% dari volume total beton Volume absolute semen : 7% - 14% dari airyang sebanyak 15 - 20% Agregat : 66% - 78%

A.SEMEN (CEMENT)Jenis-jenis semen yang ada di Indonesia antara lain:

1. Semen portland putih2. Semen portland pozolan / Portland Pozzolan Cement (PPC)3. Semen portland / Ordinary Portland Cement (OPC)4. Semen portland campur5. Semen masonry6. Semen portland kompositTiap jenis semen akan memberikan properti yang berbeda pada beton yang dihasilkannya. Semen portland adalah tipe semen yang paling umum digunakan untuk membuat campuran beton.Penyimpanan Semen

Semen jika tidak digunakan, harus disimpan dengan baik. Semen tidak boleh diletakkan langsung di atas permukaan tanah atau lantai karena dapat menyebabkan kelembaban. Jika lembab, ada uap air, semen bereaksi dengan air sehingga mengeras. Oleh karena itu, dudukan semen harus kering, bersih, dan mempunyai sirkulasi udara yang baik. Tumpukan semen juga boleh ditutup dengan plastik terpal atau sejenisnya untuk memberikan perlindungan ekstra. Jangan lupa, sirkulasi udara tetap harus diperhatikan.Tumpukan semen yang sangat banyak biasanya diletakkan di dalam gudang khusus.Susunan Kimia Semen

1. KLASIFIKASI SEMEN:

SEMEN NON- HIDROLIK : tidak mengikat dan mengeras jika terkena air namun dapat mengeras jika bersentuhan dengan udara. Contohnya adalah kapur. SEMEN HIDROLIK: mengeras jika terkena air. Macam- macamnya:1. Kapur hidrolik: 65%- 75% bahannya berasal dari batu gamping (kalsium karbonat) beserta bahan pengikutnya yakni silika, alumina, magnesia dan oksida besi2. Semen Pozollan: bahannya mengandung silisium atau alumunium. Dapat bereaksi dengan kalsium hidroksida pada suhu ruang serta membentu senyawa dengan sifat- sifat semen\3. Semen Portland: yang paling banyak digunakan. Dihasilkan dengan menggiling bahan semen yakni klinker yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik dan bahan- bahan lain.4. Semen Portland Pozollan: dihasilkan dari campuran semen Portland dengan kapur dan bahan residu lainnya.5. Semen Putih: semen Portland dengan kadar oksida besinya rendah (< 0.5%)6. Semen Alumnia: dihasilkan melalui pembakaran batu kapur dan bauksit yang telah digiling halus pada temperatur 1600 derajat Celsius. Berwarna abu- abu.Proses Pembuatan Semen

JENIS-JENIS SEMEN PORTLANDSemen Portland Jenis I adalah semen hidrolis yang dibuat dengan menggiling klinker semen dan gypsum.Semen Portland Jenis I memenuhi persyaratanSNI No. 15-2049-2004 Jenis I dan ASTM C150-2004 tipe l. Semen jenis ini digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan tekanan yang tinggi (tidak memerlukan persyaratan khusus), seperti: Bangunan bertingkat tinggi Perumahan Jembatan dan jalan raya Landasan bandar udara Beton pratekan Bendungan saluran irigasi Elemen bangunan seperti genteng, hollow, brick/batako, paving block, buis beton, roster, dan lain-lainSemen Portland Tipe II adalah semen yang mempunyai ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya untuk bangunan di pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, beton massa dan bendunganSemen Portland Tipe IIISemen jenis ini merupakan semen yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal yang tinggi setelah proses pengecoran dilakukan dan memerlukan penyelesaian secepat mungkin. Misalnya digunakan untuk pembuatan jalan raya, bangunan tingkat tinggi dan bandar udaraSemen Portland Tipe V dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat tinggi dan sangat cocok digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut.

SEMEN PORTLAND POZZOLAN (PPC)Adalah semen hidrolis yang terdiri dari campuran homogen antara semen Portland dan Pozzolan halus, dimana kadar pozzolan 15 s.d 40% massa Semen Portland Pozzolan.Semen Portland Pozzolan memenuhi persyaratan SNI 15-0302-2004 type IP-U.Kegunaan: Bangunan bertingkat (2-3 lantai) Konstruksi beton umum Konstruksi beton massa seperti pondasi plat penuh dan bendungan/dam Konstruksi bangunan di daerah pantai, tanah berair (rawa) Bangunan di lingkungan garam sulfat yang agresif Konstruksi bangunan yang memerlukan kekedapan tinggi seperti bangunansanitasi, bangunan perairan, dan penampungan air.

SEMEN PORTLAND KOMPOSIT (PCC)Adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak, gypsum, dan satu atau lebih anorganic. Kegunaan semen jenis ini untk konstruksi beton umum, pasangan batu bata, plesteran, selokan, pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, dan paving block.SUPER MASONRY CEMENT (SMC)Semen jenis ini adalah semen yang dapat digunakan untuk konstruksi perumahan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K225. Dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton hollow brick, paving block, dan tegel.OIL WELL CEMENT, CLASS G-HSR (HIGH SULFATE RESISTANCE

Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan kontruksi sumur minyak di bawah permukaan laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi adalah Class G, High Sulfat Resistance (HSR).Aditif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur tertentu

B.AGREGATE

Disebut juga kerikil, atau istilah tukang biasanya batu split. Agregat ada dua jenis: agregat kasar dan agregat halus. Aggregat kasar berupa kerikil-kerikil atau jenis crushed rock.Sementara aggregat halus biasanya terdiri dari pasir dan kerikil halus.

SYARAT AGREGATGradasi ukuran. Ukuran aggregat harus bermacam-macam. Tidak boleh didominasi oleh satu ukuran tertentu. Gradasi ukuran ini akan membuat beton manjadi padat dan lebih kuat.Aggregat bulat lebih mudah dicampur, sementara aggregat bersudut sedikit lebih susah tapi bisa membuat beton lebih kuat.Penyimpanan Aggregat harus diletakkan di tempat yang bersih dari kotoran seperti dedaunan, ranting pohon, lumpur, dan sampah-sampah kecil lainnya. Jika aggregat terlalu basah (misalnya kena hujan), maka takaran air sewaktu mencampur beton boleh dikurangi.

KLASIFIKASI AGREGATBerdasarkan proses pengolahannya agregat digolongkan menjadi 2 (dua) macam, yaitu agregat alam dan agregat buatan.

1.Agregat alam merupakan agregat yang bentuknya alami, terbentuk berdasarkan aliran air sungai dan degradasi. Agregat yang terbentuk dari aliran air sungai berbentuk bulat dan licin, sedangkan agregat yang terbentuk dari proses degradasi berbentuk kubus ( bersudut) dan permukaannya kasar.Contoh agregat alam yang sering dipergunakan adalah kerikil dan pasir. Kerikil adalah agregat yang mempunyai diameter lebih dari inchi (6,35 mm), sedangkan pasir berukuran kurang dari inchi, tetapi lolos saring No. 200 atau lebih besar dari 0,075 mm.Permintaan akan agregat alam yang berbentu kubus atau bersudut, mempunyai permukaan kasar, dan bergradasi baik yang semakin banya tidak mungkin seluruhnya dapat dipenuhi oleh degradasi alami. Oleh karena itu, agregat alam juga dapat dibentuk dengan cara pengolahan. Penggunaan alat pemecah batu (crusher stone) yang terkontrol dapat membentuk agregat sesuai bentuk yang dibutuhkan. Terutama untuk pembangunan jalan. Agregat alam yang berasal dari tempat terbuka disebut pitrun, sedangkan yang berasal dari tempat tertutup disebut bankrun2.Agregat buatan merupakan agregat yang berasal dari hasil sambingan pabrik-pabrik semen dan mesin pemecah batu. Agregat buatan sering disebut filler (material yang berukuran lebih kecil dari 0,075 mm). Berdasarkan besar partikel-partikelnya agregat dapat dibedakan atas agregat kasar, agregat halus dan abu/filler. Menurut AST M agregat kasar berukuran > 4,75 mm, dan agregat halus berukuran < 4,75mm. Sedangkan menurut AASHTO agregat kasar berukuran > 2 mm dan agregat halus berukuran antara 0,075 mm hingga < 2 mm.C.AIRSyarat campuran air untuk beton.a.Air berfungsi untuk melarutkan semen sehingga menjadi pasta yang kemudian mengikat semua aggregat dari yang paling besar sampai paling halus.b.Air harus bersih, bebas kotoran atau sampah, dan tidak mengandung bahan kimia yang dapat mempengaruhi beton. Air tanah (bor) paling banyak digunakan untuk mencampur adukan beton. Air laut tidak disarankan, karena bisa menyebabkan karat pada besi tulangan. Air sungai? Harus dicek dahulu apakah ada buangan limbahnya atau tidak. Biasanya yang digunakan diproyek adalah air dari sumur atau dari PDAM.

D.ZAT- ZAT TAMBAHAN BETON

Sesuai perkembangan jaman, ada banyak sekali zat aditif beton:a.Chemical Admixture (Additive) : Bahan-bahan admixture yang dapat larut dalam air digolongkan sebagai chemical admixture.b.Mineral Admixture : Bahan-bahan admixture yang tidak dapat larut dalam air digolongkan sebagai mineral admixture.

Ada 4 jenis bahan additive, yaitu:1.Air-Entraining (AEA)Penerapan: Untuk meningkatkan ketahanan beku/cair Untuk meningkatkan workabilitasPengaruh: Menghasilkan butiran-butiran udara kecil yang banyak dalam betonKeterangan:Efisiensi semakin berkurang seiring dengan meningkatnya suhu, kadar semen tinggi dan kehadiran fly ash

2.Water-ReducingPenerapan: Untuk meningkatkan workabilitas Untuk meningkatkan kekuatan pada tingkat workabilitas yang sama Untuk memperbaiki sifat beton yang menggunakan agregat bergradasi jelekPengaruh: Memisahkan partikel-partikel semen dan meningkatkan fluiditas beton Mengurangi kebutuhan air pencampur Dapat mempengaruhi waktu setting betonKeterangan:dapat menyebabkan penundaan pengerasan yang berlarut-larut. Selanjutnya hal ini dapat mempengaruhi kekuatan dan porositas beton.