seleksi dan heritabilitas.pdf

17
SELEKSI DAN HERITABILITAS Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Breeding and Embryo Manipulations Oleh Desy Setyoningrum 156080112111002 Program Studi Magister Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang 2016

Upload: cesarea-hulda-joel

Post on 05-Jul-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

8/15/2019 SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/seleksi-dan-heritabilitaspdf 1/17

SELEKSI DAN HERITABILITAS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Breeding and EmbryoManipulations

Oleh

Desy Setyoningrum

156080112111002

Program Studi Magister Budidaya Perairan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

Malang

2016

Page 2: SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

8/15/2019 SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/seleksi-dan-heritabilitaspdf 2/17

i

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami

dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “SELEKSI DAN HERITABILITAS” 

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah

ini. Untuk itu saya senyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

rtelah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini

Malang, 4 April 2015

Penyusun

Page 3: SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

8/15/2019 SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/seleksi-dan-heritabilitaspdf 3/17

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

1. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Tujuan ................................................................................................... 1

2. ISI ................................................................................................................. 2

2.1 Selective Breeding ................................................................................. 2

2.2 Seleksi ................................................................................................... 2

2.2.1 Natural Selection ............................................................................ 32.2.2 Artificial Selection ........................................................................... 5

2.3 Metode Seleksi ...................................................................................... 6

2.4 Pemilhan Metode Seleksi ...................................................................... 7

2.5 Heritabilitas .......................................................................................... 10

3. KESIMPULAN ............................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

Page 4: SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

8/15/2019 SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/seleksi-dan-heritabilitaspdf 4/17

1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha budidaya ikan menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

dari tahun ketahun. Hal ini dapat diakibatkan oleh semakin bertambahnya

kesadaran manusia untuk mengkonsumsi ikan dan bertambahnya jumlah

penduduk setiap tahun serta menurunnya jumlah ikan hasil tangkapan. Jenis

ikan yang dibudidayakan juga semakin beragam, mulai dari ikan konsumsi

hingga ikan hias. Dalam usaha budidaya ikan secara intensif dibutuhkan benih

dan induk yang bermutu. Induk yang bermutu akan dapat menghasilkan benih

ikan yang bermutu pula. Sedangkan dengan melakukan pemeliharaan benih

yang bermutu maka proses produksi akan menjadi efektif dan efisien.

Untuk meningkatkan mutu induk yang akan digunakan dalam proses

budidaya maka induk yang akan digunakan harus dilakukan seleksi. Seleksi ikan

bertujuan untuk memperbaiki genetik dari induk ikan yang akan digunakan. Oleh

karena itu dengan melakukan seleksi ikan yang benar akan dapat memperbaiki

genetik ikan tersebut sehingga dapat melakukan pemuliaan ikan. Tujuan dari

pemuliaan ikan ini adalah menghasilkan benih yang unggul dimana benih yang

unggul tersebut diperoleh dari induk ikan hasil seleksi agar dapat meningkatkan

produktivitas.

Permasalahan yang dihadapi oleh petani ikan dan pembudidaya ikan saat

ini adalah adanya kecenderungan penurunan pertumbuhan ikan. Hal tersebut

diduga karena kurangnya pengetahuan petani dan pembudidaya ikan akan

pengelolaan induk yang benar, sehingga mereka melakukan seleksi negatif,

selain itu terjadinya silang-dalam mengakibatkan menurunnya keragaman

genetik. Untuk meningkatkan keragaman genetik ikan hasil budidaya maka harus

dilakukan perbaikan genetik pada ikan budidaya dengan berbagai metode.Metode yang biasa dilakukan antara lain adalah selective breeding,

crossbreeding   (Hibridisasi), seks reversal, manipulasi kromosom dan rekayasa

gen.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :.

a. Mengetahui metode yang digunakan dalam seleksi

b. Mengetahui nilai heritabilitas dari suatu seleksi

Page 5: SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

8/15/2019 SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/seleksi-dan-heritabilitaspdf 5/17

2

2. ISI

2.1 Selective Breeding

Selective breeding adalah suatu program breeding yang mencoba untuk

memperbaiki nilai pemuliabiakan (breeding value) dari suatu populasi dengan

melakukan seleksi dan perkawinan hanya pada ikan-ikan yang terbaik. Hasil

yang akan diperoleh adalah induk yang terseleksi yang mempunyai karakteristik

lebih baik dari populasi sebelumnya. Selective breeding  mencoba untuk

memperbaiki nilai genetik populasi dengan seleksi dan hanya menggunakan

persilangan ikan-ikan yang terbaik (ukuran besar, bobot paling berat, warna

paling bagus) dengan harapan bahwa induk-induk ikan terseleksi akan mampu

mewariskan superioritasnya kepada keturunannya. Jika hal ini terjadi, generasi

berikutnya akan memiliki pertumbuhan cepat, dan pada akhirnya akan

meningkatkan produksi ikan. Ikan akan lebih efisien sebagai usaha budidaya,

memiliki biaya pakan relatif rendah atau ikan akan memiliki warna tubuh yang

diinginkan sehingga meningkatkan nilai penjualan. Selective breeding menurut

Tave (1995) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu seleksi individu/massa dan

seleksi famili.

Seleksi induk secara individu ini disebut juga dengan seleksi massa.

Seleksi massa/individu adalah seleksi yang dilakukan dengan memilih individu-

individu dengan performan terbaik. Seleksi ini merupakan teknik seleksi yang

paling sederhana dengan biaya lebih murah dibandingkan seleksi lainnya. Sifat-

sifat yang diseleksi meliputi bobot atau ukuran, keragaman luar, pigmentasi,

kedaan sisisk, tidak cacat, ketahan terhadap lingkungan dan penyakit, jumlah

tulang dalam otot dan lain-lain. Kemungkinan kesalahan dalam memperoleh sifat

yang diharapkan sungguh besar karena genotipe dari ikan yang diseleksi.

Seleksi famili adalah salah satu cara yang efektif untuk memperbaiki mutu induk..

2.2 Seleksi

Seleksi merupakan suatu teknik pemuliaan ikan secara klasik untuk

memperbaiki sifat yang terukur. Prinsip dasar dari seleksi ini adalah

mengeksploitasi sifat additive dari alel-alel pada semua lokus yang mengontrol

sifat terukur untuk memperbaiki suatu strain ikan. Jadi, dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa seleksi merupakan suatu usaha pemilihan individu dari

populasi yang bertujuan untuk mendapatkan beberapa hal yang baik. Tujuan dari

Page 6: SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

8/15/2019 SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/seleksi-dan-heritabilitaspdf 6/17

3

seleksi adalah untuk mendapatkan induk yang mempunyai produktivitas yang

tinggi dengan ciri morfologi yang dikehendaki dan dapat diturunkan. Produktivitas

yang tinggi ini terutama dicirkan oleh sifat cepat tumbuh dan kelangsungan hidup

yang tinggi pada lingkungan budidaya tertentu.

Dalam usaha budidaya ikan secara intensif dibutuhkan benih dan induk

yang khusus. Induk yang bermutu akan menghasilkan benih ikan yang bermutu

 juga. Untuk meningkatkam mutu induk yang digunakan harus dilakukan seleksi

terlebih dahulu. Disini seleksi bertujuan sebagai pemurniaan genetik. Oleh

karena itu, dengan melakukan seleksi ikan yang benar maka akan dapat

memperbaiki genetik ikan itu sehingga dapat melakukan pemuliaan ikan. Tujuan

dari pemuliaan ikan tersebut adalah untuk menghasilkan benih yang unggul yang

diperoleh dari hasil seleksi agar dapat meningkatkan produktivitas.

Seleksi dimaksudkan untuk merubah fenotif kuantitatif dari rata-rata

populasi dengan cara mengeksploitasi genetik aditif yang bertanggung jawab

terhadap pewarisan sifat yang menguntungkan dari induk kepada anaknya.

Fenotipe adalah sifat nyata yang dimiliki oleh organisme yang merupakan hasil

interaksi antara genotipe dan lingungannya meng menghasilkan sifat-sifat yang

tampak. Genotipe menentukan karakter sedangkan lingkungan menentukan

sampai dimana tercapainya potensi itu. Fenotipe yang terbentuk tidak bisa

melewati kemampuan atau potensi dari genotipenya. Karakter yang terbentuk

diatur oleh banyak macam gen atau satu gen saja.

Seleksi menjadi sangat efisien jika bisa mengukur genotipe sebenarnya

dari organisme, bukan fenotip (yang merupakan interaksi dari genotipe dan

lingkungan). Namun, untuk mayoritas dari sifat-sifat itu hanya mungkin untuk

mengukur fenotip. Untuk beberapa sifat dengan heritabilitas tinggi, ukuran fenotip

akan mencerminkan kedekatan yang mendasari genotipe, sedangkan untuk sifat

dengan heritabilitas rendah, pengukuran fenotipe menunjukkan sedikit dari

genotipe organisme untuk sifat tertentu. Berdasarkan prosesnya seleksi

dibedakan menjadi 2 yaitu seleksi alam (Natural Selection) dan seleksi buatan

(Artificial Selection)

2.2.1 Natural Selection

Individu yang baik dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang

khusus dan menghasilkan banyak keturunan yang bertahan dengan

menunjukkan kemampuan yang tinggi, sedangkan hewan yang menghasilkan

sedikit keturunan atau keturunan dengan kemampuan rendah menunjukkan

Page 7: SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

8/15/2019 SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/seleksi-dan-heritabilitaspdf 7/17

4

kemampuan yang rendah. Konsekuensi dari dari proses ini bahwa keseluruhan

populasi menjadi lebih menyesuaikan kondisi lingkunganny, karena hewan

dengan kemampuan yang tinggi akan lebih reproduktif daripada yang

kemampuan yang lemah. Proses ini dikenal sebagai seleksi alam dan Terjadi di

alam pada semua hewan liar dan populasi tumbuhan. Seleksi alam merupakan

proses yang lambat karena perubahan lingkungan hewan harus beradaptasi,

dimana proses itu cenderung terjadi sangat lambat. Selain itu, seleksi alam

terjadi hanya pada tingkat individu, dan tidak terpengaruh oleh familinya.

Sebuah contoh bagaimana seleksi alam terjadi adalah pembuatan strain

salmon Atlantik di Norwegia. Setelah zaman es terakhir sekitar 10.000 tahun

yang lalu, kelompok salmon Atlantik di sepanjang sungai di pantai Nowegia. Saat

ini , ada sejumlah strain salmon Atlantic lokal beradaptasi dengan kondisi sistem

sungai ini. Perbedaan strain merupakan hasil dari seleksi alam yang disebabkan

oleh kondisi lingkungan yang berbeda di sungai.

Jika kondisi lingkungan berubah dengan cepat, seleksi alam tidak

mungkin cukup untuk populasi beradaptasi dengan kondisi baru. Contohnya

adalah pengasaman yang cepat pada peraira terjadi di Norwegia bagian selatan.

Hilangnya ikan dimulai pada tahun 1920-an dan kehilangan paling cepat terjadi

selama 1960-1970an (Rossland et al ., 1986). Curah hujan asam menurunkan pH

pada tingkat di bawah toleransi (pH <5) untuk salmonids, hasilnya terjadi

kematian massal ikan di danau, sungai dan anak sungai di daerah negara besar

tersebut. Namun, Investigasi ekstensif menunjukkan bahwa variasi genetik untuk

toleransi terhadap pengasaman perairan pada brown trout, dengan heritabilitas

(h2) mulai 12:09-00:33 (Gjedrem 1976; Edwards dan Gjedre, 1979). Pada

Gambar 1 menunjukkan variasi yang besar dalam kelangsungan hidup antara

strain brown trout terhadap pengasaman perairan selama fase telur dan alevin.

Temuan ini menunjukkan seleksi alami dapat memungkinkan brown trout untuk

beradaptasi dengan pH air rendah, namun kematian massal diamati terhadap

populasi liar menyarankan bahwa pengasaman Itu pasti terjadi akibat tempat

tinggal terlalu cepat untuk seleksi alam.

Page 8: SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

8/15/2019 SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/seleksi-dan-heritabilitaspdf 8/17

5

2.2.2 Artificial Selection

Praktek seleksi buatan dikenal dengan seleksi langsung yang dilakukan

oleh kebanyakan petani untuk meningkatkan populasi dari budidaya. Ketika

variasi genetik aditif disajikan untuk suatu sifat, seleksi adalah alat yang efisien

untuk mewujudkan keinginan tersebut. Pengaruh genetik terhadap seleksi

langsung yang menunjukkan perubahan pada frekuensi alel pada lokus yang

mempengaruhi sifat tersebut. Aditive genetic variance merupakan komponen

genetik yang terpenting untuk varian fenotif dan dapat dieksploitasi dengan

program selective breeding. Sedangkan dominance genetic variance dapat

dieksploitasi dengan program crossbreeding (hibridisasi). Kebanyakan program

pemuliaan, beberapa sifat yang menarik termasuk dalam tujuan pemuliaan. Pada

spesies budidaya umumnya meliputi sifat seperti berat badan, tahan penyakit

dan kualitas produk. Ada tiga pendekatan dasar untuk beberapa pemilihan sifat:

  Pemilihan untuk satu sifat pada setiap generasi, yang dikenal sebagai

seleksi tandem

  Menetapkan ambang batas untuk masing-masing sifat itu digunakan

sebagai ambang batas seleksi, yang dikenal sebagai seleksi simultan

(independent culling level)

Gambar 1. Tingkat kelangsungan hidup yang berbeda daro brown trout

padaperairan asam, rata-rata kelangsungan hidup pada pH=4.7 dan

5.2 (Gjedrem 1976).

Page 9: SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

8/15/2019 SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/seleksi-dan-heritabilitaspdf 9/17

6

  Pemilihan secara bersamaan untuk semua sifat mempertimbangkan

ekonomi, heritabilitas, dan fenotipe dan korelasi genetik antara sifat-sifat,

dikenal sebagai seleksi indeks atau total skor seleksi. 

2.3 Metode Seleksi

Perubahan frekuensi alel dalam suatu populasi merupakan hasil yang

mendasari seleksi. Namun, sebenarnya metode seleksi mempunyai dampak

substansial pada tingkat perubahan dalam frekuensi alel. Perubahan frekuensi

alel dalam populasi juga bisa terjadi melalui proses biologis alami. Berbagai

metode seleksi bisa diterapkan pada keadaan yang ada (unik) untuk masing-

masing program pemuliaan. Beberapa cara mengubah frekuensi alel dalam

suatu populasi:A. Migrasi

Migrasi merupakan perpindahan individu baru ke dalam suatu populasi

atau hasil individu dari suatu populasi. Migrasi adalah metode khusus yang

menarik ketika populasi tertentu memberikan mutu yang rendah dengan jelas

dari populasi lainnya. Melalui pengenalan induk dari populasi unggul, hal ini

memungkinkan untuk mendapatkan perbaikan genetik yang cepat. Misalnya,

besarnya peningkatan dapat dicapai melalui kesuburan telur dari target populasi

dari populasi yang unggul akan dibagi dua dalam satu generasi. Migrasi memiliki

arti penting karena dapat memasukkan ragam genetik ke dalam populasi

sehingga dapat dilakukan seleksi.

B. Seleksi

Seleksi merupakan strategi paling penting untuk membuat perubahan

 jangka panjang terhadap suatu populasi, dan merupakan kasus khusus untuk

spesies dengan fekunditas tinggi. Tingginya fekunditas memungkinkan untuk

besarnya intensitas seleksi menjadi berpengamalam, strategi biasanya

menghasilkan respon yang sangat besar pada suatu seleksi. Seleksi merupakan

kekuatan utama yang dapat menimbulkan perubahan frekuensi alel dalam

populasi. Pengaruh selksi dapat diukur dengan membandingkan jumlah individu

sebelum dan sesudah seleksi, hal tersebut merupakan ukuran daya hidup dari

suatu genotipe dalam populasi.

C. Mutasi

Mutasi terjadi secara alami dan pada tingkat yang cukup stabil dalam

kehidupan organisme, seringkali hasil dari sesuatu yang salah selama proses

pembelahan sel. Kebanyakan mutasi segera diperbaiki oleh sel mereka sendiri,

Page 10: SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

8/15/2019 SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/seleksi-dan-heritabilitaspdf 10/17

7

dan untuk itu menyebabkan efek sakit pada hewan. Mutasi yang dimaksudkan

dalam konteks ini adalah mutasi gen yang mengakibatkan suatu alel menjadi alel

baru. Mutasi biasanya terjadi dari alel dominan menjadi alel resesif, yang

mengakibatkan frekuensi alel dominan dalam populasi berkurang sedikit demi

sedikan dan frekuensi alel resesif bertambah. Frekuensi alel resesif memberikan

efek berbahaya yang secara jelas diturunkan pada hewan turunannya

kemungkinan yang lebih tinggi dari yang homozigot seperti gen. Ini merupakan

alasan utama untuk menghindari perkawinan sejenis sebanyak mungkin dalam

program pemuliaan.

D. Genetic Drift

Genetic drift adalah proses perubahan frekuensi alel yang terjadi

sepenuhnya oleh ketidaksengajaan yang menyebabkan perubahan acak dalam

frekuensi alel dan genotip akibat kesalahan dalam pengambilan sampel dalam

suatu populasi. Genetic drift merupakan konsep penting dalam populasi

genetika. Jika suatu generasi baru memperoleh alelnya secara acak, maka

semakin besar jumlah sampel, semakin baik kumpulan gen dari generasi

sebelumnya akan terwakili.

2.4 Pemilhan Metode Seleksi

Perbedaan metode seleksi dapat diterapkan dalam program pemuliaan.Untuk spesies air, seleksi individu dan famili merpkan strategi yang paling umum

digunakan. Tujuan keseluruhan dari semua skema seleksi untuk memaksimalkan

peringkat probabilitas dengan tepat pada semua potensial pemuliaan yang

berkaitan dengan nilai pemuliaan mereka. Pada dasarnya Konsep yang Sama

seperti memaksimalkan korelasi antara kenyataan dan estimasi nilai pemuliaan

(RHI). nilai pemuliaan hewan dapat didefinisikan sebagai rata-rata performa dari

 jumlah keturunan yang tak terbatas, atau sudut pandang praktis dengan melihat

probabilitas untuk menghasilkan keturunan yang baik atau buruk. Pilihan metode

seleksi untuk situasi tertentu (spesies, lingkungan produksi, skala) tergantung

pada berbagai faktor termasuk:

• Sifat target untuk perbaikan genetik yang diinginkan 

• Kelayakan dari sifat yang tercatat pada binatang secara langsung 

• Besaranya heritabilitas untuk sifat yang bersangkutan 

• Kapasitas Reproduksi dari spesies. 

Setiap metode seleksi akan digambarkan dengan Mengikuti keunggulan

dan kerugian yang dimiliki akam mempengaruhi pilihan yang diberikan terhadap

Page 11: SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

8/15/2019 SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/seleksi-dan-heritabilitaspdf 11/17

8

skenario pemuliaan khusus. Namun, bagi sebagian besar metode, ada nilai

maksimum teoritis dari korelasi antara nilai-nilai pemuliaan yang benar dan

Estimasi, diberikan heritabilitas yang berbeda untuk ciri-ciri tersebut (Tabel 2).

A. Seleksi Silsilah (Pedigree Selection)

Seleksi Pedigree menggunakan informasi dari orang tua dan kakek-nenek

dari hewan yang dimaksud. Dalam program pemuliaan di mana seleksi yang

sedang diterapkan, nenek moyang sudah dipilih sebelum perkawin terjadi dan

untuk itu seleksi pedigree telah terjadi. Seleksi Pedigree yang paling menarik

untuk hewan muda tanpa adanya data tentang performa mereka. Untuk hewan-

hewan ini, estimasi terbaik dari nilai pemuliaan mereka adalah nilai pemuliaan

rata-rata orang tua mereka. Akurasi seleksi pedigree adalah relatif rendah karena

meskipun fakta menunjukkan bahwa keturunan mewarisi setengah dari materi

genetik dari setiap orangtua mereka. Pemisahan Mendel akan menyebabkan

variasi dalam nilai pemuliaan di antara keturunan mereka. Rendahnya akurasi

ini, ditambah dengan ketersediaan informasi umum dari anggota keluarga, berarti

bahwa seleksi pedigree kurang penting dalam spesies air.

Tabel 1. Nilai teorikal maksimum dari korelasi antara kenyataan dan nilai estimasi

pemuliaan (rHI) untuk metode yang berbeda dari seleksi dengan variasi

heritabilitas.

Page 12: SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

8/15/2019 SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/seleksi-dan-heritabilitaspdf 12/17

9

B. Seleksi Individu (Individual Selection)

Seleksi individu berdasarkan performa masing-masing individu dan juga

dikenal sebagai seleksi massa. Seleksi individu mudah untuk dilakukan dan

untuk beberapa tahun metode yang paling umum digunakan pada seleksi di

spesies air. Ada banyak contoh dari besarnya keuntungan genetik yang

diperoleh dalam program pemuliaan berdasarkan seleksi individu. Namun,

seleksi individu hanya mungkin untuk sifat-sifat yang dapat diukur atau dicatat

pada hewan hidup, karena individu hidup secara alami diperlukan sebagai induk

untuk generasi berikutnya. Dalam prakteknya, seleksi individu hanya

dilaksanakan dalam skala besar pada ikan dan spesies kerang untuk sifat

morfometrik seperti berat dan panjang tubuh. Sementara pendekatan ini telah

berhasil dalam banyak spesies ikan. Akurasi seleksi individu sangat tergantung

pada heritabilitas dari sifat target (Tabel 2). Heritabilitas yang tinggi

menunjukkan bahwa sebagian besar variasi sifat adalah diwariskan dan bahwa

keakuratan seleksi individu tinggi. Untuk ciri-ciri dengan heritabilitas rendah,

respon seleksi akan rendah karena faktor lingkungan menjelaskan sebagian

besar variasi dan menutupi komponen genetik.

C. Seleksi keluarga (Family Selection)

Seleksi famili adalah seleksi dengan mempergunakan performans dari

saudaranya baik saudara tiri (half-sib) atau saudara sekandung (full-sib).

Saudara tiri (half-sibs) adalah keluarga (famili) yang dibentuk oleh sekelompok

anak yang berasal dari satu induk jantan dengan beberapa induk betina (half

sib), karena pada ikan satu induk jantan dapat membuahi lebih dari satu induk

betina, maka anak-anak yang dihasilkan dari induk jantan yang sama dengan

induk betina yang berbeda ini disebut dengan saudara tiri. Sedangkan setiap

keluarga/famili yang berasal dari satu induk jantan dengan satu induk betina

disebut saudara sekandung (full sib), dan pada ikan budidaya ada juga yang

melakukan perkawinan dimana satu jantan hanya membuahi satu induk betina.

Istilah Famili artinya adalah keluarga yang dibuat oleh pemulia. Metode seleksi

famili dapat menghasilkan strain baru dengan menggunakan sumber gentik ikan

yang ada. Seleksi famili merupakan alternatif seleksi yang dapat dilakukan

apabila pengaruh lingkungan sulit dikontrol.

Hasil dari ukuran keluarga besar biasa terlihat pada spesies air,

keakuratan nilai estimasi pemuliaan tinggi dan dapat mencapai RHI = 0.71 untuk

penuh-saudara kandung dan 0:50 untuk setengah-saudara kandung (Tabel 7.1)

Page 13: SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

8/15/2019 SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/seleksi-dan-heritabilitaspdf 13/17

10

Untuk itu informasi keluarga memiliki nilai yang besar untuk memperkirakan nilai

pemuliaan hewan aquatik. Seleksi keluarga sesuatu yang penting khususnya

untuk sifat dengan heritabilitas rendah, seperti untuk kelangsungan hidup secara

umum dan usia kematangan seksual. Efisiensi seleksi keluarga berdasarkan

pada fakta bahwa penyimpangan fenotipik dari individu hewan sebagai akibat

dari dampak lingkungan cenderung menghapuskan satu sama lain dalam nilai

rata-rata dari keluarga.

Oleh karena itu, rata-rata fenotip dari keluarga merupkan ukuran yang

baik dari rata-rata genotipe, dan keuntungn diperoleh lebih besar ketika

penyimpangan lingkungan merupakan bagian besar dari varians fenotipik. Oleh

karena itu sifat dari heritabilitas rendah membuat calon yang sangat baik untuk

pendekatan seleksi keluarga, dan akurasi yang rendah dalam mengukur individu

akan diimbangi dengan informasi yang diperoleh anggota keluarga anggota.

D. Within-Family Selection

Saat within-family selection diterapkan, keluarga diuji pada unit terpisah

dan seleksi didasarkan pada deviasi setiap individu dari rata-rata keluarganya.

Rata-rata Keluarga diabaikan dalam strategi seleksi ini. Metode ini merupakan

tujuan khusus ketika efek lingkungan besar, karena within-family selection akan

Menghilangkan efek lingkungan ini. Menurut hasil yang ditunjukkan pada Tabel 2,

keakuratan dalam within-family selection lebih rendah dari seleksi famili. Empedu

dan Huang (1988a) membandingkan tanggapan seleksi yang diharapkan dari

metode seleksi yang berbeda dan menyimpulkan bahwa gabungan dari seleksi

diharapkan menghasilkan respon sekitar 10-30% per generasi di atas seleksi

individu dan family dan sekitar dua kali lipat diharapkan untuk within-family

selection.

Seleksi within family sebaiknya diterapkan untuk seleksi pertumbuhan

pada ikan, karena masing-masing famili dipelihara pada kolam terpisah dan ikan

dengan pertumbuhan terbaik dipilih dari masing-masing famili, sehingga semua

famili akan terwakili. Cara ini dilakukan merupakan salah satu cara untuk

mengantisipasi adanya perbedaan umur akibat tidak terjadinya proses pemijahan

secara serempak.

2.5 Heritabilitas

Heritabilitas berasal dari bahasa inggris “Heritability” yang berarti

kekuatan/kemampuan penurunan suatu sifat. Kata ini digunakan untuk

mengungkapkan kekuatan suatu sifat diturunkan pada generasi berikutnya.

Page 14: SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

8/15/2019 SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/seleksi-dan-heritabilitaspdf 14/17

11

Dalam program pemuliaan nilai ini perlu diketahui sebelum melakukan perbaikan

mutu bibit/genetik ternak. Kegunaan diketahuinya nilai heritabilitas adalah

sebagai berikut:

1. mengetahui kekuatan suatu sifat akan diturunkan oleh induk padaanaknya

2. merupakan suatu petunjuk tentang keberhasilan program pemuliaan

3. semakin tinggi nilai heritabilitas, semakin baik program perbaikan mutubibit

yang diharapkan

Berdasarkan ungkapan ragam di atas, heritabilitas tidak lain adalah proporsi

ragam genetik terhadap ragam fenotip.

Jumlah sebenarnya gen yang mendasari suatu sifat yang diberikan tidak

diketahui, namun dalam kebanyakan kasus jumlah yang diasumsikan besar

dengan masing-masing gen individu memiliki efek yang kecil pada fenotipnya.

Karena tidak mungkin untuk mengukur langsung efek sebenarnya dari setiap gen

individu, fenotip seharusnya digunakan sebagai pengukuran langsung dengan

mempertimbangkan keduannya dari genotipe dan pengaruh lingkungan.

Heritabilitas merupakan parameter yang sangat penting dalam genetika

kuantitatif. Kemungkinan statistik paling penting ketika mengembangkan program

pemuliaan, seperti penggunaan nilai estimasi pemuliaan dan prediksi dari respon

terhadap seleksi. Heritabilitas dapat didefinisikan dalam arti luas dan dalam arti

sempit. Heritabilitas (h2T) dalam arti luas didefinisikan sebagai rasio variasi

genetik (σ2G) terhadap variasi fenotipe (σ2P): h2T= σ2G/ σ2P

heritabilitas ini adalah ukuran dari seberapa banyak variasi fenotip yang

dijelaskan oleh total variasi genetik. Nilai heritabilitas dalam arti luas akan

merubah variasi antara 1 dan 0. Jika h2T = 1, itu berarti bahwa semua varians

fenotip adalah genetik, yang tidak realistis untuk sifat kuantitatif, dan jika h2T= 0

itu berarti tidak ada variasi genetik untuk sifat tersebut, juga disebut jarang.

Heritabilitas dalam arti sempit (h2) menjelaskan rasio dari variasi genetik aditif

dari total varisi fenotip: h2 = σ2 A / σ2P

Dengan mengukur sifat dalam kelompok yang berhubungan dengan individu,

mungkin statistik memperkirakan besarnya heritabilitas ini.

Heritabilitas berdasarkan total varisi genetik (σ2G) tidak akan

menghasilkan nilai pemuliaan yang tepat karena bagian dari σ2G dapat

mencakup beberapa variasi variasi genetik non-aditif (σ2D + σ2I), dan karena

efek dari genetik non-aditif tidak menular ke keturunan, tidak harus bagian

estimasi heritabilitas ketika memperkirakan nilai-nilai pemuliaan. Total variasi

Page 15: SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

8/15/2019 SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/seleksi-dan-heritabilitaspdf 15/17

12

genetik sama dengan atau lebih besar daripada variasi genetik adaptif saja,

heritabilitas arti luas yang sama dengan atau lebih besar dari heritabilitas dalam

arti yang sempit (σ2G ≥σ2 A, h2T≥h2). Secara ekonomi sifat penting pada hewan

air, estimasi heritabilitas umumnya terletak pada kisaran 0,1-0,4. Heritabilitas

bukan merupakan parameter statis untuk sifat dalam populasi, secara khusus

untuk populasi dan sifat yang bersangkutan. Pada Tabel 1, sebuah seleksi untuk

heritabilitas diberikan pada beberapa spesies dan sifat.

Heritabilitas merupakan parameter paling penting dalam program

pemuliaan. Semakin tinggi nilai heritabilitas suatu sifat yang diseleksi, maka

semakin tinggi peningkatan sifat yang diperoleh setelah seleksi. Tingginya nilai

heritabiltas suatu sifat menunjukkan tingginya korelasi ragam fenotipik dan ragam

genetik.

Tabel 2. Heritabilitas untuk perbedaan sifat pada spesies budiada perairan

Page 16: SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

8/15/2019 SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/seleksi-dan-heritabilitaspdf 16/17

13

3. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai

berikut

  Heritabilitas merupakan suatu tolok ukur yang digunakan dalam suatu

seleksi, yaitu untuk mengetahui kemampuan tetua dalam menurunkan

kesamaan sifat kepada keturunannya. Semakin tinggi nilai heritabilitas suatu

sifat yang diseleksi, maka semakin tinggi peningkatan sifat yang diperoleh

setelah seleksi. Tingginya nilai heritabiltas suatu sifat menunjukkan tingginya

korelasi ragam fenotipik dan ragam genetik.

  Selective breeding adalah suatu program breeding yang mencoba untuk

memperbaiki nilai pemuliabiakan (breeding value) dari suatu populasi

dengan melakukan seleksi dan perkawinan hanya pada ikan-ikan yang

terbaik. Hasil yang akan diperoleh adalah induk yang terseleksi yang

mempunyai karakteristik lebih baik dari populasi sebelumnya.

  Seleksi merupakan suatu usaha pemilihan individu dari populasi yang

bertujuan untuk mendapatkan beberapa hal yang baik. Tujuan dari seleksi

adalah untuk mendapatkan induk yang mempunyai produktivitas yang tinggi

dengan ciri morfologi yang dikehendaki dan dapat diturunkan. Metode

seleksi yang dapt digunakan untuk program pemuliaan ikan antara lain

Pedigree selection, Individual Selection, Family Selectiond dan within-family

Selection.

Page 17: SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

8/15/2019 SELEKSI DAN HERITABILITAS.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/seleksi-dan-heritabilitaspdf 17/17

14

DAFTAR PUSTAKA

Gjedrem, T. dan Baranski, M. .2009. Selective Breeding in Aquaculture: An

Introduction. Springer Dordrecht Heidelberg London New York :26-99.

Tave, D. 1999. Inbreeding and brood stock management. Fisheries Technical

Paper. No. 392. Rome, FAO. 1999. 122p.

Gusrina. 2014. Genetika dan Reproduksi ikan. CV. Budi Utama. Yogyakarta.

138-149.