sektor moneter 9... · teori kebijakan moneter 2. ... perubahan-perubahan tersebut pada akhirnya...
TRANSCRIPT
Bahan ajar ini merupakan milik BI Institute dan digunakan untuk kepentingan pengajaran yang terkait dengan BI Institute. Penggunaan materi di luar kegiatan BI Institute perlu mendapat persetujuan.
Sektor Moneter
Financial Programming and Policies (FPP)
Sudiro Pambudi
Tempat, Tanggal
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
1. Teori Kebijakan Moneter
2. Kebijakan Moneter di Indonesia
3. Penerapan Kebijakan Moneter dalam FPP
a. Akuntansi
i. Struktur sistem keuangan
ii. Survei bank sentral
iii. Lembaga depository lainnya
iv. Survei moneter
b. Analisis
i. Penawaran uang
ii. Permintaan uang
c. Proyeksi
i. Proyeksi tingkat permintaan uang
ii. Proyeksi aliran lainnya
iii. Konsistensi
OUTLINE 2
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Teori Kebijakan MoneterKebijakan moneter adalah proses dimana otoritas moneter suatu negara mengendalikan pasokan uang, seringkali menargetkan tingkat suku bunga dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan dan stabilitasekonomi.
Beberapa isu penting:• Sasaran akhir kebijakan moneter (target tunggal atau beberapa)• Sasaran operasional (target harga atau kuantitas)• Instrumen (secara langsung atau tidak langsung)
INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER
INDIRECTOperasi Pasar TerbukaPersyaratan asset portfolio
Cash reserveLiquidity reserve
Lending rates bank sentral
DIRECTSuku bunga pinjaman bankSuku bunga simpanan bankNominal peminjamanKe sektor/perusahaan tertentu
PROSES TRANSMISI:Kondisi institusi dimana kebijakan
moneter diformulasikan dan diimplementasikan
HASIL/TUJUANyang berkaitan dengan:
InflasiPertumbuhanPasar modal yang terbuka
Stabilitas nilai tukarPerubahan NIR
Stabilitas suku bungaIntermediasi keuangan yang efisien
3
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Target akhir yang ‘sesungguhnya’ adalah menjaga dan meningkatkan kesejahteraan ekonomimasyarakat.
Namun tujuan tersebut sulit diukur, sehingga membutuhkan target kuantitatif yang lebihobyektif terukur:
Pertumbuhan ekonomi Stabilitas harga Full employment Stabilitas nilai tukar Stabilitas suku bunga Pasar keuangan yang terbuka
Beberapa isu sehubungan dengan tujuan-tujuan tersebut:
Tujuan yang mana (jika ada) yang dapat dicapai dengan kebijakan moneter saja? Apa yang membuat impossible trinity “impossible”? Possible trinity? Apa target yang tepat untuk kebijakan moneter? Koordinasi dengan kebijakan fiskal/struktural
Impossible Trinity
Tujuan Akhir Kebijakan Moneter 4
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Permasalahan dengan direct instruments
Instrumen-instrumen tersebut tidak memberikan hasil sebagaimana yang tertera secara teoretis Credit misallocation melalui campur tangan politik Credit misallocation melalui penentuan batas atas suku bunga
peminjaman
Hasil pada umumnya: Volume non-performing assets yang besar denganpertumbuhan yang rendah. Pada akhirnya Pemerintah harus meninggalkansistem tersebut karena menjadi terlalu ‘mahal’ secara keuangan danekonomi.
Instrumen Kebijakan Moneter 5
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Indirect Instruments
Otoritas moneter melakukan injeksi dan penyerapan likuiditas ke dan dari sistemkeuangan.
Kemudian, sistem keuangan akan membuat keputusan yang berorientasi pasar terkaitdengan kegiatan mana yang akan dibiayai dan pada harga berapa pendanaan akandisediakan.
Umumnya, otoritas moneter akan menentukan target untuk suku bunga ‘dasar’ danmelakukan injeksi/penyerapan likuiditas dari sistem keuangan ke level tertentu gunamencapai target suku bunga.
Hasil dari injeksi/penyerapan likuiditas oleh bank sentral:
Suku bunga menyesuaikan: meningkat atau menurun
Nilai tukar dapat berubah
Aliran kredit dari perbankan ke ekonomi berubah
Perubahan-perubahan tersebut pada akhirnya akan mengubah tingkat harga, pendapatan, dll.
Instrumen Kebijakan Moneter 6
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
OfficialRate
Suku bunga pasar
Permintaan domestik
Penawarandomestik
Output Gap
HargaImpor
Harga aset
Ekspektasi
Nilai Tukar
Kredit:- Bank Lending- Balance Sheer
INFLASI
Mekanisme Transmisi: Indirect Instruments 7
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
• Jalur Suku BungaM ↓ i ↑ I ↓ Y↓
• Jalur Nilai TukarM ↓ i ↑ E↑ NX ↓ Y↓
• Jalur Bank LendingM ↓ bank deposits ↓ bank loans ↓ I ↓ Y↓
• Jalur Neraca BankM ↓ Pe ↓ lending ↓ I ↓ Y↓
• Jalur Harga AsetM ↓ i ↑ Equity ↓ Spending ↓ Y↓
Indirect Instruments: Jalur Transmisi Utama 8
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
ULTIMATETARGET
I
N
F
L
A
T
I
O
N
ECONOMICCAPACITY
Ys
Yd
MONEYSUPPLY
Ms
Md
ECONOMIC
ACTIVITY
DEMAND FOR
MONEY
Investment
Consumption
Export
Import
Government
MONETARYMANAGEMENT
MONETARYINSTRUMENT
1. OPEN MARKET
OPERATION
2. DISCOUNT FACILITY
3. RESERVE
REQUIREMENT
4. FOREIGN EXCHANGEINTERVENTION
Kerangka Kerja Quantity Targeting
OPERASI PASAR TERBUKA
Mo
Mo
OPT
Penjualan SuratBerharga
Pembelian SuratBerharga
i
M1 & M2
i
M1 & M2
Hargastabil
Asumsi
Secara teoritis, merujuk pada:
Kurva Phillips : = (y – y*)
“trade-off jangka pendek inflasi
& pertumbuhan ekonomi”
Teori Kuantitas Klasik :
M.V P.T dan M/P = k. Y
Teori Penawaran Uang :
Ms = mm. M0
Kerangka Kebijakan Moneter …. “Nostalgia”....
Kerangka Kebijakan Moneter di Indonesia 10
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Perubahan Sasaran Operasional
July 2005 January 2008 June 2008
KERANGKA KERJA
STRATEGIS
KERANGKA KERJA
OPERASIONAL
Non ITF:
Multiple
objectives
Base money
- Inflasi sebagai sasaran akhir jangka panjang
- Is not a rule ; just a framework “ Dalam penetapan sasaran inflasi jangka menengah panjang,
selalu dipertimbangkan sasaran yang optimal berdasarkan
social welfare loss function implikasi dari tradeoff antara price
dan output.”
Suku BungaBI Rate
diimplementasikan
pada sk bunga SBI
1 bulan
Suku Bunga• BI Rate
diimplementasikan
pd sk bunga PUAB
O/N (secara implisit)
• Penyempurnaan OM
Suku Bunga• BI Rate sec. resmi
diimplementasikan
pd sk bunga PUAB
O/N
• Penyempurnaan OM
dilanjutkan
Masa Transisi Implementasi Penuh
ITF:
Sk. Bunga BI 7 Day Reverse
Repo Rate
August 2016
Kerangka Kebijakan Moneter di Indonesia 11
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Kerangka Kebijakan Moneter …. Dulu dan Sekarang….
0/1 MMm
OPERASI MONETER:
Sasaran operasional:
Uang Primer (M0)
Instrumen: OPT
SASARAN ANTARA:
Uang beredar: M1,
M2
SASARAN AKHIR:
Inflasi
Pertumbuhan
ekonomi
),,( YrMM DS
),( Othersrfr CB
OPERASI MONETER:
Sasaran operasional:
suku bunga jangka
pendek (rCB)
Instrumen: OPT
INDIKATOR KEBIJAKAN Information Variable
Suku bunga jk panjang (r)
Uang beredar: M1, M2
Kredit, nilai tukar, dll.
SASARAN AKHIR:
Inflasi
Pertumbuhan
ekonomi
proyeksiModel
Short-run
Phillips CurveSasaran suku bunga (price-based approach) - BI sejak Juli 2005 via ITF
Sasaran uang beredar (quantity-based approach) - BI sebelum Juli 2005
Kerangka Kebijakan Moneter di Indonesia 12
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Periode t-1 Periode t Periode t+j
Proyeksi Inflasi
Target Inflasi
ProyeksiKapasitas
ProyeksiPDB
Suku BungaKebijakan
Intervensi FX
ProyeksiDeviasi
ProyeksiNilai Tukar
ProyeksiOutput Gap
Nilai Tukar
InflasiEkspektasi inflasi
Respon thd deviasi target inflasi
Respon thd output gap
Suku BungaKebijakan
SmoothingSukuBunga
Smoothing suku bunga Suku Bunga Riil EkuilibriumLeading IndicatorInformation VariablesExpert Judgment
ITF Bersifat Antisipatif 13
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Suku bunga
Waktu
BI -Rate
Repo (d/h FTE)
Term Deposit (d/h FTK)
Penerbitan SBI
Reverse Repo SBN
5,75%
PUAB O/N
4,00%
6,75%
Ko
rid
or
su
ku
bu
ng
a
Sept 2011:
Penurunan DF mjd
BI Rate – 150bps
Oct 2011:
BI rate turun 25
bps mjd 6,50% Nov 2011:
Penurunan BI rate
sebesar 50 bps
mjd 6,00%
Jan 2012:
Penurunan DF mjd
BI Rate – 200bps
Feb 2012:
Penurunan BI rate
mjd 5,75%
13 Agt 2012:
Peningkatan
DF rate
Konsep Operasi Moneter (Sebelum Agustus 2016) 14
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Operasi Pasar Terbuka
OperasiMoneter
StandingFacility
Deposit Facility
Transaksi RR SBN*
Term Deposit
AbsorpsiLikuiditas
InjeksiLikuiditas
AbsorpsiLikuiditas
InjeksiLikuiditas
Repo*
Beli SBN Outright
Jual SBN Outright
Penerbitan SBI
Penerbitan SBIS
Deposit Facility - FASBIS
Lending Facility
Financing Facility
Jual Valas thd Rupiah
Beli Valas thd Rupiah
*) Termasuk transaksi Repo dan Reverse Repo dengan prinsip Syariah yang menggunakan SBSN.
Konsep Operasi Moneter 17
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Transmisi/Keterkaitan antar Variabel dlm Pencapaian Sasaran Inflasi (ITF)
BI7-day
RR Rate
BI’s certificate,
Term Deposit
Res. Requirement,
Govt. Bonds
Exchange Rate
Sterilization
DepositFacility
Money
Market
Liquidity
Indicators:
Overnight
Interbank
Rate
Interest Rate
Credit
Asset Price
Exchange Rate
CorporateBalance Sheet
Expectation
Domestic
Supply
Domestic
Demand
Indicators:
• M1, M2
• Bank credit
• Credit realization
Indicators:
• Deposit Rate
• Credit Rate
• Jakarta Composite Index
• Asset Price Index
• Exchange Rate
• Private sector debt
• Company cash flow
• Survey
Output
Gap
Domestic
Inflation
Pressure
Imported
Inflation
Indicator:
Import Price
Index
Indicator:
• Survey
• Information Variable
Inflation
Indicators:
• CPI
• Core Inflation
• Asset Prices
• Other Prices
Kerangka Kebijakan Moneter di Indonesia 18
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Strategi Kebijakan Moneter Pasca Krisis Keuangan Global
Implikasi Kebijakan Jangka Pendek …. What should BI do …?
(i) BI perlu lebih fleksibel (dan kreatif ) dalam merespon ketidakpastian dalam perekonomian. Kebijakan parsial yang hanya mengedepankan stabilitas harga atau sistem keuangan saja, kurang optimal.
(ii) Formulasi kebijakan moneter BI perlu semakin mempertimbangkan peran strategis/dinamika sistem keuangan, dengan mengakomodasi indikator kestabilan keuangan dan memiki horisonforward looking yang lebih panjang.
(iii) Selain memperhitungkan peran indikator stabilitas sistem keuangan, strategi kebijakanmoneter perlu dukungan monitoring pada perilaku besaran moneter dan kebijakan makroprudensial yang dapat diterapkan setiap saat untuk mendorong intermediasi perbankan.
(iv) Kordinasi kebijakan BI dan kebijakan Pemerintah (di tingkat pusat dan daerah) perluditingkatkan untuk mengatasi permasalahan struktural di sektor riil.
(v) Penguatan strategi komunikasi kebijakan menjadi sangat penting.Komunikasi kebijakan moneter bukan lagi for the sake of transparency and accountability, namun lebih sebagai instrumen kebijakan moneter.
So….“Krisis dan perubahan perilaku di sektor keuangan memberikan justifikasi terhadap perlunya penerapan ITF yang tidak kaku (flexible ITF) sebagai format yang sesuai untuk Indonesia.”
19
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Penerapan Kebijakan Moneter
dalam Financial Programming and
Policies
20
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Struktur Sistem Keuangan
Sistem KeuanganSurvei Financial Corporations
Institusi Keuangan Lainnya(Non-bank)
(asuransi, reksa dana, dana pensiun) Financial Corporations Survey (FCS)
Sistem PerbankanDepository Corporations Survey (DCS)
Bank SentralCentral Bank Survey
Other Depository Corporations(Bank komersial, credit unions)
ODC Survey
21
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Otoritas Moneter:
Menerbitkan mata uang dan mengatur supply uang.
Berperan sebagai bankir bagi Pemerintah.
Memegang cadangan devisa negara.
Mengatur dan mengawasi sistem keuangan.
Berperan sebagai lender of last resort dari sistemperbankan.
Otoritas Moneter22
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Depository corporations lainnya:
Menyediakan intermediasi keuangan untuk penabung daninvestor.
Transformasi jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan.
Menciptakan deposit money.
Memengaruhi money suppy dan likuiditas.
Mendukung transmisi kebijakan moneter dari otoritasmoneter ke ekonomi.
Depository Corporations Lainnya23
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Assets Liabilities
Net foreign assets (NFA) Reserve money (RM)
Net domestic assets (NDA) Currency issued
Net claims on the government (NCG) Held in banks
Claims on ODC Held outside banks
Claims on other resident sectors Deposits of ODC
Other items net Other deposits
Central Bank Survey24
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Uang primer adalah kewajiban moneter otoritas moneter kepada perbankan dan masyarakat
Central Bank Survey25
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Net foreign assets terdiri dari:
• Net international reserves = official reserves dikurangikewajiban jangka pendek.
• Net foreign assets lainnya yang tidak tersedia untukmembiayai defisit neraca pembayaran (pada sebagianbesar negara termasuk dalam hal yang cenderung tidakdiperhitungkan).
Net Foreign Assets26
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Net Credit to Government
Net credit to the government terdiri dari (sebagai aset):
• Pinjaman langsung kepada pemerintah.• Surat berharga pemerintah yang dimiliki oleh bank sentral.
Simpanan pemerintah di bank sentral dikurangi dari klaim bank sentral pada pemerintah untuk mendapatkan posisi bersih bank sentral terhadap pemerintah.
Note (3): Item ini tidak termasuk pinjaman kepada perusahaan publik, yang dicatatkan sebagai kredit kepada sektor swasta.
27
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Klaim Terhadap ODC(Other Depository Corporation/Commercial Banks)
Klaim terhadap depository corporations lainnya (ODC) dilaporkan berdasarkan gross basis (sisi kewajiban tidakdikurangi), dan termasuk:
• Semua kredit langsung ke ODCs, termasuk transaksi operasipasar terbuka, bills of exchange for discounts, dan pinjamanmelalui repo.
Note (3): Item ini dalam bentuk gross claims: simpanan ODC di otoritas monetertidak di-netting, namun dilaporkan sebagai kewajiban.
28
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Other Items Net
Other items net terdiri dari:
• Modal bank sentral.
• Akumulasi kerugian atau surplus dari operasional bank sentral (net surplus disetorkan kepada pemerintah).
• Counterpart dari perubahan valuasi.
• Item lainnya.
29
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Reserve Money
Reserve money juga disebut sebagai high-powered money, atau monetary base; yang menentukan likuiditas yang tersediadi dalam sistem moneter dan perekonomian.
Reserve money terdiri dari:• Uang yang diterbitkan, yang berada di bank vaults atau di
sektor swasta. • Simpanan ODC.• Simpanan lainnya.
30
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Deposit of ODC
Bank memiliki akun di bank sentral, untuk menyimpan reserves dan menyimpan kredit dari bank sentral.
Reserves dapat berupa kewajiban (required) atau merupakanvoluntary basis (excess reserves):
• Required reserves merupakan persentase tertentu dari simpanansektor swasta dan berfungsi sebagai proteksi terhadap penarikanpinjaman.
• Excess reserves berfungsi sebagai extra buffer untuk kebutuhanlikuiditas yang tidak terduga.
31
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
ODC Survey (Neraca Konsolidasi Perbankan)
Assets Liabilities
Net foreign assets (NFA) Deposits
Net domestic assets (NDA) Demand Deposits
Claims on the central bank Time and saving deposits
Currency held in vaults Foreign currency deposits
Reserves at the central bank Liabilities to the central bank
Domestic credit
Net credit to the government
Claims on other resident sectors
Other items net
32
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
2011 2012
Sep
1 DPK Bank 2,569.3 2,799.1
a Giro 429.5 480.5
b Tabungan 808.6 876.2
c Deposito 981.4 1030.8
d Simpanan dalam valas 349.8 411.5
2 Faktor yang mempengaruhi 2,569.3 2,799.1
a NFA -53.7 -47.4
b Tagihan kpd Pemerintah Pusat 184.2 220.7
c Tagihan kpd Bank Indonesia 819.6 726.5
- Kas 65.2 59.3
- Giro 251.4 268.0
- Surat Berharga (termasuk Dep Facility) 503.0 399.2
d Tagihan pada sektor lainnya 2,370.1 2,744.5
- Kredit ke bisnis sektor 2,105.1 2,457.7
- Lainnya 265.0 286.8
e Lainnya -750.9 -845.3
Keterangan
33
ODC Survey (Neraca Konsolidasi Perbankan)
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Konsolidasi antara Bank Sentral dan ODC
NFA Reserve money (RM)
NDA Currency Issued
Net claims on the government Held in banks
Claims on ODC Held outside banks
Claims on other residential sector Deposits of ODC
NFA Deposits
NDA Demand deposits
Claims on the central bank Time and saving deposits
Currency held in vaults Foreign currency deposits
Deposits at the central bank Liabilities to the central bank
Central Bank
ODC
Assets Liabilities
Assets Liabilities
34
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Survei Moneter
Survei moneter mengonsolidasikan neraca bank sentral danbank-bank (ODCs). Hasil konsolidasi tersebut merupakanneraca institusi moneter (sistem moneter) terhadapperekonomian:
• Berbeda dengan konsep agregasi, konsolidasi melakukan nets out posisi atau transaksi di antara para pihak yang beradapada sektor yang sama.
35
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
2011 2012
Sep
Uang Beredar (M2) 2,877.2 3,125.5
1 Uang beredar dalam arti sempit 723.0 795.5
- Uang Kartal 307.8 325.6
- Simpanan Giro rupiah 415.2 470.0
2 Uang Kuasi 2,139.8 2,318.6
Tabungan 808.6 876.2
Deposito 981.4 1,030.8
Simpanan dalam Valas 349.8 411.5
3 Surat Berharga selain saham 14.4 11.5
Faktor yang mempengaruhi uang beredar 2,877.2 3,125.5
1 NFA 912.2 975.6
2 Tagihan kepada pemerintah Pusat (NCG) 351.2 298.9
3 Tagihan pada sektor bisnis 2383.8 2758.2
- Kredit yang diberikan 2118.4 2471.1
- Tagihan lainnya 265.4 287.1
4 Lainnya -770.0 -907.2
Uang beredar adalah kewajiban moneter sistem moneter kepada penduduk
Survei Moneter36
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Inovasi keuangan telah ‘mengaburkan’ perbedaan antara money dannear money. Berdasarkan urutan dari paling likuid ke yang kuranglikuid:
• M1 (narrow money) = currency in circulation + demand deposits• M2 (broad money) = M1 + quasi-money (time, saving, FX deposits)• M3 = M2 + money market mutual funds + commercial paper• M4 = M3 + liquid government securities + negotiable bonds• L = M4 + government bonds + mortgage bonds.
M2 adalah yang terutama berkaitan dengan sistem moneter.
The Money Supply37
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Hubungan Antar Variabel dan Sektor
M =
• Net Foreign Assets (NFA)
• Net Domestic Assets (NDA)
Net Credit to Government (NCG)
Credit to Private Sector (CPS)
Other Items, Net (OIN)
Hubungan dgn Sektor EksternalΔNFA = ΔNIR + ΔNFAbanks
Hubungan dgn Sektor FiskalΔNCG = Pembiayaan bank domestikterhadap defisit fiskal
Hubungan dgn Sektor RiilΔCPS terkait dengan pertumbuhan GDP, konsumsi swasta, investasi swasta, dll.
38
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Bank Reserve
Bank menyimpan reserves (cash in vaults, deposits di bank sentral) untuk memenuhi reserve requirements, atau untuk manajemenlikuiditas.
Reserves mempunyai sifat sangat likuid, namun tidak atau sangatsedikit menghasilkan pendapatan bunga. Reserves dalam bentukkelebihan dari requirements atau untuk kebutuhan likuiditascenderung digunakan untuk menyalurkan kredit ke sektor publikatau swasta:
• Jika expected return dari kredit adalah positif.• Jika transaksi tersebut memenuhi persyaratan legal.
39
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
The Money Multiplier
Multiplier tersebut tergantung dari:• Reserve requirement yang ditentukan oleh bank sentral,• Opportunity cost dari memegang reserves (risiko
likuiditas, suku bunga pada aset) untuk excess reserves,• Opportunity cost dari memegang kas dibandingkan
dengan memegang deposits (risiko likuiditas, suku bungapada aset).
40
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Memasok dan Menarik Dana
Untuk injeksi likuiditas ke perekonomian, bank sentral harusmenambah reserve money melalui:• pembelian aset dari bank• penyaluran kredit ke bank• penyaluran kredit ke pemerintah (sektor swasta jika relevan).
Untuk menarik likuiditas dari perekonomian, bank sentral harusmengurangi reserve money melalui:• penjualan aset ke bank• penarikan kredit dari bank• pengurangan kredit ke pemerintah (sektor swasta jika relevan).
41
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Permintaan Uang (Money Demand)
Motif sektor swasta memegang uang adalah untuk:• membiayai transaksi ekonomi,• menjembatani perbedaan waktu antara pendapatan dan
pengeluaran,• memegang aset likuid dalam suatu portofolio.
Permintaan uang (riil) tergantung dari:• output riil (menentukan frekuensi transaksi) Y• suku bunga i
MD = f (Y, P, i)
Microfoundation persamaan demand for money? e.g. MIU (lihatlampiran)
42
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Penyediaan Uang & Kecepatannya(Money Supply & Velocity)
Dengan mempertimbangkan waktu yang diperlukan satu unit uang untuk bersirkulasi dalam perekonomian selama satu tahun:
M2 * v = P * Y
Dimana: v adalah kecepatan sirkulasi uang, Y adalah PDB riil, dan Padalah tingkat harga.
Mengasumsikan v adalah konstan, ekuivalen dengan mengasumsikan permintaan uang tidak sensitif terhadap suku bunga.
Note (7): PY adalah proksi untuk nilai dari semua transaksi dalam suatu perekonomian, P = harga dari rata-rata transaksi, dan Y = jumlah transaksi.
43
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Memproyeksikan Permintaan Uang
Terdapat dua pendekatan:
1. Estimasi persamaan permintaan uang:• Apakah permintaan uang stabil?• Apakah jumlah observasi mencukupi?• Agregasi yang mana?
2. Estimasi kecepatan sirkulasi uang:• Ekstrapolasi tren• Faktor-faktor apakah yang dapat mengubah kecepatan
sirkulasi?
44
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Estimasi persamaan permintaan uang:
MD/P = f (Y, i)
• menentukan money aggregate (M1, M2, …)
• menentukan skala variabel (PDB atau personal disposable income...)
• menentukan variabel untuk mengukur opportunity cost darimemegang uang (tingkat pengembalian dari aset alternatif lainnya, ekspektasi tingkat inflasi, ekspektasi pergerakan nilai tukar,…)
Peranan inovasi keuangan dapat mengurangipermintaan uang• a drift in the intercept in the money demand
equation over time
45
Memproyeksikan Permintaan Uang
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Tidak stabilnya permintaan uang riil, kemungkinan disebabkan oleh:
• Inovasi keuangan yang meningkatkan elastisitas permintaan uang riilterhadap suku bunga,
• Instrumen yang kompleks yang memicu pergeseran portofolio,
• Pada dollarized economy, pergerakan nilai tukar yang mendorongadanya sudden shift pada permintaan uang,
• Adanya currency substitution (contohnya dollarization) karena tingkatinflasi yang tinggi dan tidak pasti, shg mengurangi keyakinan pada matauang domestik (sebagai konsekuensi, kehilangan pengendalianterhadap uang, inflationary impact yang lebih tinggi terhadap defisitanggaran).
46
Memproyeksikan Permintaan Uang
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Memproyeksikan Faktor yang Berpengaruh
Untuk item lainnya pada perbankan dan bank sentral, dipertimbangkan:
• tren di masa lalu,• faktor-faktor yang memengaruhi profit,• perubahan valuasi,• kecukupan modal dari sistem moneter, atau
kebutuhan untuk rekapitalisasi.
dapat menggunakan PDB atau kredit sebagai proksi
kalkulasi
47
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Memproyeksikan NDA
Dengan proyeksi untuk M2, NFA (dari BOP), dan OIN, dapatditemukan net domestic credit sebagai residual.
Dengan credit to the public sector diketahui, dapat ditemukan credit to private sector sebagai residual.
Diperiksa apakah credit to private sector konsisten dengan proyeksiuntuk investasi dan konsumsi swasta.
Asumsi yang wajar adalah credit to the private sector riil tumbuhpada tingkat yang sama dengan PDB riil dan investasi riil.
48
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Consistency Check
1. Pada tahap akhir proyeksi moneter, diperiksa konsistensi dengan inflasi, suku bunga, investasidan konsumsi.
Aliran dari kredit riil ke sektor swasta
Pertumbuhan investasi swasta riil
Jika konsistensi tidak bisa dipastikan, hal tersebut merupakan indikasi bahwa kerangka secarakeseluruhan tidak konsisten, dan perubahan proyeksi pada sektor lainnya sebaiknya dilakukan.
2. Dengan M * v = P * Q, maka persentase perubahan P (PDB deflator) yang ditentukan padasektor riil akan sebesar:
%ΔP = [{(1+%ΔM) * (1+%Δv)/(1+%ΔQ)} -1]* 100
Jika kedua estimasi tersebut tidak sama, maka terdapat kemungkinan proyeksi awal inflasi harusdirevisi.
49
Keterkaitan Antar Kebijakan Makro: FPP - 2017
Demand for Money
(General Form)
53
Money in Utility (3)