sekilas tentang iai bpom dan binfar serta kesan dan pesan

17
SEKILAS TENTANG BPOM, IAI DAN BINFAR DAN ALKES a. BPOM BPOM kepanjangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, merupakan salah satu badan yang bertugas sebagai pengawas, pemeriksa peredaran dan penjualan makanan serta obat-obatan di wilayah Indonesia. Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi yang diciptakan oleh manusia, termasuk juga penemuan-penemuan bahan pangan, kosmetik dan obat-obatan. Di sisi lain kemajuan tersebut bermanfaat bagi kesejahteraan manusia, namun di lain pihak pesatnya teknologi pangan dan obat- obatan patut dijaga dan diawasi agar tidak merugikan masyarakat. Berlandas fakta tersebut pemerintah mendirikan sebuah badan ini yang bertugas mengawasi dan meneliti bahan pangan, obat dan kosmetik. Alasan tersebut menjadi alasan terbentuknya BPOM. BPOM berperan aktif dalam mengawasi pemakaian makanan dan obat- obatan sebagai upaya demi menjaga keselamatan konsumen dari bahan obat maupun pangan yang berbahaya. Peran dari BPOM ini sejatinya melindungi masyarakat Indonesia. Sejarah BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)

Upload: angga-saputra-yasir

Post on 16-Sep-2015

38 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Apa itu IAI BPOM dan Binfar serta kesan dan pesannya

TRANSCRIPT

SEKILAS TENTANG BPOM, IAI DAN BINFAR DAN ALKES

a. BPOMBPOMkepanjangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, merupakan salah satu badan yang bertugas sebagai pengawas, pemeriksa peredaran dan penjualan makanan serta obat-obatan di wilayah Indonesia. Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi yang diciptakan oleh manusia, termasuk juga penemuan-penemuan bahan pangan, kosmetik dan obat-obatan.Di sisi lain kemajuan tersebut bermanfaat bagi kesejahteraan manusia, namun di lain pihak pesatnya teknologi pangan dan obat-obatan patut dijaga dan diawasi agar tidak merugikan masyarakat. Berlandas fakta tersebut pemerintah mendirikan sebuah badan ini yang bertugas mengawasi dan meneliti bahan pangan, obat dan kosmetik. Alasan tersebut menjadi alasan terbentuknyaBPOM.BPOM berperan aktif dalam mengawasi pemakaian makanan dan obat-obatan sebagai upaya demi menjaga keselamatan konsumen dari bahan obat maupun pangan yang berbahaya. Peran dari BPOM ini sejatinya melindungi masyarakat Indonesia.

Sejarah BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)Awal mula BPOM itu berdiri sebenarnya sudah semenjak zaman Belanda. Dahulu nama institusinya De Dient Van De valks Gezonheid yang disingkat DVG. Eksistensi DVG di bawah perusahaan farmasi Belanda, yang fungsinya membuat obat-obatan kimia dan pusat penelitian farmasi.Memasuki fase kemerdekaan Indonesia, perusahaan De Dient Van De valks Gezonheid / DVG yang menjadi cikal bakal berdirinya BPOM diambil alih oleh pemerintah Indonesia. Tepatnya pada 1964, namanya diganti menjadi Inspektorat Farmasi. Tiga tahun kemudian nama inspektorat Farmasi berganti menjadi Inspektorat Urusan Farmasi.Hingga 1976, terjadi lagi perombakan internal dalam tubuh bakal calon BPOM ini, dan namanya berganti menjadi Dirjen Farmasi. Dalam prosedur kerja Dirjen Farmasi melalukan kolaborasi dengan badan terkait (Lembaga Farmasi Nasional, Departemen Kesehatan, Industri Farmasi Negara) dalam urusan supervisi obat dan makanan.Memasuki era modern, tugas Dirjen Farmasi kian berat, sebab wilayah kerjanya begitu luas. Oleh sebab itu, terjadilah pemisahaan tugas. Tepatnya pada tahun 2000 lalu atas dasar Surat Keputusan Presiden no. 166 tahun 2000, berdirilah badan baru yang memiliki wilayah tugas mengatur, meneliti dan mengawasi urusan obat, pangan dan kosmetik yang beredar di Indonesia. Berdirinya forum tersebutlah yang dikenal dengan BPOM.Badan Pengawas Obat Dan Makanan disingkat BPOM bersifatindependent, sebagaisuper guardwilayah makanan, obat-obatan dan kosmetik. Fungsi BPOM semata-mata melindungi konsumen Indonesia dari bahan berbahaya yang terkandung dalam empat unsur tersebut.

Bentuk Manajemen BPOMBPOM terdiri dari divisidivisi yang memiliki tugas berbeda-beda. Divisi berjumlah tujuh antara lain:

1. Sekretariat UmumTugas divisi milik BPOM ini ialah mengatur dan membuat perencanaan dasar, berkoordinasi antar divisi dan membukarecruitment pegawai sinkron dengan kebutuhan SDM. Melayani masyarakat melalui unit pelayanan umum. Unit berfungsi menerimacomplain, laporan dari masyarakat mengenai pengaduan penyalahgunaan obat, kosmetik dan makanan.

2. Deputi Bidang Supervisi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk KomplemenTugas dari divisi ini aktif mengadakan inspeksi dan penilaian terhadap produk-produk herbal produksi masyarakat, sebelum produk tersebut dipasarkan. Inspeksi meleputi uji laboratorium terhadap bahan primer produk herbal, kasiat dan imbas samping yang ditimbulkan. Termasuk meninjau lokasi pabrik dan proses produksi.

3. Deputi Bidang Supervisi Produk Terapetik dan NAPZAArea tugas deputi milik BPOM ini ialah meneliti bahan-bahan yang dicurigai memiliki kandungan NAPZA yang terdapat dalam produk baik itu pangan, obat dan minuman. Deputi ini berkoordinasi dengan institusi hukum, seperti kepolisian dan BNN.

4. Deputi Bidang Supervisi Keamanan Pangan dan Bahan BerbahayaDivisi milik BPOM ini bekerja di bidang inspeksi dan penelitian terhadap bahan pangan yang diproduksi dalam negeri maupun luar negeri. Penelitian dan inspeksi meliputi bahan dasar, produk jadi apakah memiliki kandungan dan imbas samping yang berbahaya terhadap kesehatan konsumen.Divisi di BPOM ini juga merekomendasikan buat melarang beredarnya bahan pangan yang terbukti mengandung zat-zat yang mengancam kesehatan konsumen atau masyarakat. Divisi ini yang mengeluarkan sertifikasi kelayakan terhadap produk dan bahan makanan. Namun dengan catatan, setelah lolos uji penelitian.

5. Pusat Informasi Obat dan MakananTugas divisi BPOM bagian ini berperan aktif memberikan layanan informasi mengenai obat dan makanan kepada masyarakat yang membutuhkan.

6. Pusat Riset Obat dan MakananBagian riset obat dan makanan milik BPOM ini tugasnya meliputi meneliti kandungan dan khasiat obat dan makanan yang diproduksi dari industry farmasi maupun industry pangan. Inovasi obat harus melewati uji penelitian riset BPOM.

7. Pusat Penyidikan Obat dan MakananBagian padaBPOMini bekerja jika ada laporan dan inovasi dari masyarakat mengenai tindakan ilegal yang berkaitan dengan narkotika dan obat-obatan terlarang yang terkandung dalam makanan dan obat. Tugas nya menyidik barang bukti yang berupa makanan, minuman dan obat-obatan dan membuat laporan mengenai hasil penyelidikan dan penyidikan.

8. Pusat Pengujian Obat dan Makanan NasionalDivisi BPOM yang satu ini memiliki tugas buat mengadakan penelitian terhadap produk makanan lokal. Terutaman produk makanan dengan sasaran ekspor. Mengeluarkan akreditasi baku gizi dan mutu sebuah produk yang nantinya harus disertakan dalam kemasan.

Objek yang Diawasi BPOMSesuai dengan landasan hukum yang tertera pada surat MENPAN nomor 34/ M. PAN /2/2001, mengenai tata laksana tugas pokok BPOM. Dan atas persetujuan dari presiden dan Menteri Kesehatan, memberi wewenang BPOM mengawasi produkproduk obat, makanan dan kosmetik di wilayah Indonesia.Berikut ini ialah produk yang diawasi oleh BPOM:

1. ObatSetiap produk farmasi meliputi obat, bahan pembuat obat-obatan buat masyarakat Indonesia, wajib mendapatkan izin dari BPOM, dan harus lulus tes pengujian kwalitas dan imbas samping. BPOM juga mengawasi proses pembuatan obat hingga taraf produsen. Produk farmasi yang diimpor dari luar negeri wajib dilaporkan kepada BPOM dan penjualannya harus melalui izin BPOM terlebih dahulu.2. MakananBPOM mengawasi dan meneliti produk pangan, baik itu bahan dasar, proses produksi dan kemasan semua harus lolos uji kelayakan. Semua bahan pangan yang diproduksi secara massal harus minta izin produksi kepada BPOM. BPOM juga meneliti makanan impor apakah berbahaya atau tidak, jika ditemukan mengandung zat yang berbahaya bagi konsumen, BPOM akan merekomendasikan kepada depertemen terkait buat melarang produk tersebut masuk Indonesia.

3. MinumanProduk minuman merupakan salah satu rangkaian produk yang diawasi oleh BPOM. Produsen yang memproduksi minuman wajib menyertakan nomor sertifikat kesehatan yang dikeluarkan oleh BPOM.

4. Jamu atau Obat HerbalAwalnya jamu merupakan produk yang tidak diawasi oleh BPOM namun ketika jamu diproduksi secara massal dan mengalami modifikasi produksi serta penambahan bahanbahan berbahaya maka jamu dan produk herbal lainnya, masuk dalam daftar objek yang diawasi oleh BPOM.

5. Kosmetik

Produk kecantikan yang terbuat dari bahan-bahan alami maupun kimia memiliki risiko mengganggu kesehatan pemakai. Oleh sebab itu, segala macam produk kosmetik dalam negeri maupun impor masuk dalam daftar produk yang diawasi ketat oleh BPOM.

Fungsi BPOMBPOM difungsikan sebagaiguardbagi obat dan makanan dari luar negeri yang akan masuk ke Indonesia. Berikut ini kilasan fungsi tugas BPOM:1. Membuat kajian dan kebijakan tentang supervisi obat, makanan dan kosmetik Indonesia.2. Mengeluarkan surat embargo masuk atau peredaran terhadap obat, makanan dan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan manusia.3. Meneliti dan memeriksa kandungan dari bahan makanan, obat dan kosmetik.4. Memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat generik tentang obat-obatan, makanan dan kosmetik yang mengandung bahan-bahan berbahaya.5. Berperan aktif menyosialisasikan misi-misi pemerintah yang berkaitan kesehatan masyarakat.6. Mengeluarkan sertifikat terhadap produk yang lulus uji inspeksi BPOM.Demikianlah sedikit ulasan kinerja BPOM yang turut melindungi masyarakat Indonesia dari ancaman bahan makanan dan minuman yang mengandung zat berbahaya. KehadiranBPOMmemberikan rasa kondusif dan nyaman terhadap pola konsumsi masyarakat Indonesia secara keseluruhanKesan : BPOM merupakan badan yang bertanggung jawab terhadap pengawasan obat, makanan, minuman, obat tradisional dan kosmetik. BPOM merupakan inspektur dalam hal tersebut sehingga kinerjanya yang baik dapat melindungi masyarakat dari bahaya yang dapat timbul dari item tersebut. Namun seiring berkembangnya teknologi item tersebut kini banyak sekali tiruannya yang secara kasat mata tidak dapat dibedakan dengan yang asli. Disinilah peran BPOM diharapkan dapat ditingkatkan dalam upaya perlindungan terhadap konsumen.Pesan : Perlu ditingkatkannya pengawasan terhadap produk yang beredar yang mencakup tanggung jawab dan fungsi BPOM sehingga konsumen merasa aman dalam mengkonsumsi obat, makanan, obat tradisional dan kosmetik.

b. Ditjen Binfar dan Alkes

Ditjen Binfar dan Alkes adalah unit utama di bawah Menteri Kesehatan yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk menyiapkan kebijakan dan standar di bidang kefarmasian dan alat kesehatan.

Visi dan MisiVisiMasyarakat Sehat Yang Mandiri dan BerkeadilanMisi1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baikStrategi1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerja sama nasional dan global.2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional.4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu.5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggungjawab.

Nilai-nilai1. Pro Rakyat2. Inklusif3. Responsif4. Efektif5. Bersih

Tugas dan FungsiTugasDirektorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan.FungsiDalam melaksanakan tugas, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyelenggarakan fungsi:a. perumusan kebijakan di bidang pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan;b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan;c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan;d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan; dane. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

Kesan : Salah satu tugas dari binfar dan alkes adalah melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan dimana tugas tersebut sangat berperan penting dalam pembinaan tenaga kefarmasian. Salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan binfar dan alkes adalah menerbitkan atau mempublikasikan pharmaceutical care untuk berbagai penyakit di website nya sehingga para pharmacist memiliki acuan yang tepat untuk menjalankan asuhan kefarmasian. Namun sedikitnya materi yang diunggah dalam website tersebut terkadang membuat para pemberi pelayanan mencari artikel dari luar negri sehingga perlu penyesuaian bahasa pada penggunaannya,Pesan : Perlu dikembangkannya jurnal-jurnal yang telah diolah oleh binfar dan alkes yang kemudian diunggah pada website nya sehingga para pemberi pelayanan dapat mengupdate kemampuannya sesuai dengan perkembangan ilmu kefarmasian.

c. IAI (Ikatan Apoteker Indonesia)

Tentang OrganisasiPara apoteker Indonesia merupakan bagian dari masyarakat indonesia yang dianugrahi bekal ilmu pengetahuan dan teknologi serta keahlain di bidang kefarmasian yang dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemanusiaan, bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, bagi pengembangan pribadi Warga Negara Republik Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.Bahwa Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia merupakan satu-satunya organisasi para Apoteker Indonesia yang merupakan perwujudan dari hasrat dan keinginan luhur para anggotanya, yang menyatakan untuk menyatukan diri dalam upaya mengembangkan profesi luhur kefarmasian di Indonesia pada umumnya dan martabat anggota pada khususnya.

Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia mempunyai fungsi:a. Sebagai wadah berhimpun para apoteker Indonesiab. Menampung, memadukan, menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi Apoteker Indonesiac. Membina para anggota dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan Profesi Farmasi dan IPTEK KefarmasianIkatan Sarjana Farmasi Indonesia mempunyai Tugas Pokok:1. Mengadakan serta menyelenggarakan program kegiatan melalui pertemuan ilmiah yang bersifat lokal, nasional dan Internasional2. Mengadakan dan membina hubungan dan kerjasama dengan organisasi nasional yang berkaitan dengan kefarmasian, kedokteran dan organisasi internasional serupa3. Meningkatkan mutu pelayanan anggota kepada kemanusiaan dan masyarakat luas4. Memantapkan peran anggota dalam usaha:a. Melindungi masyarakat terhadap pencemaran profesi, bahaya narkotika dan penyalahgunaan obatb. Pengawasan kesehatan lingkungan, pemanfaatan dan pengamanan obat-obatan, makanan, minuman, kosmetika serta obat tradisional5. Memberikan advokasi kepada anggota berkaitan dengan masalah yurisprudensi6. Mengadakan berbagai kegiatan lain yang dipandang perlu untuk mencapai Visi dan Misi Organisasi

Kesan : IAI merupakan organisasi yang menjadi wadah dalam penyampaian aspirasi dari apoteker di Indonesia. Pada pelaksanaannya IAI juga membantu dalam pengembangan ilmu pengetahuan apoteker di Indonesia dalam bentuk pemberian SKP pada seminar yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan apoteker. SKP sendiri untuk setiap apoteker nantinya akan berguna untuk memperbarui STRA. Namun kesan yang terlihat seolah-olah IAI menjadi penjual SKP pada tiap seminar sehingga para apoteker dengan mudahnya mendapatkan SKP walaupun terkadang tidak sedikit apoteker yang tidak datang saat seminar dilaksanakan. Ini membuat seolah-olah apoteker memiliki satu sumber SKP hanya dari seminar sementara pelayanan sehari-hari tidak dianggap sebagai lahan yang penting dalam pengumpulan pundi-pundi SKP tersebut.Pesan : Perlunya pengawasan dan seleksi untuk pemberian SKP ditiap seminar yang dilaksanakan dan sosialisasi mengenai SKP yang dapat diperoleh selain dari mengikuti seminar.