sekarpura ii

13
KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII SEKARPURA II NOMOR : KEP.005/MUNAS-VII/SEKARPURA II/2017 TENTANG ANGGARAN DASAR SEKARPURA II Menimbang : a. bahwa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SEKARPURA II hasil Munas VI Tahun 2014 dipandang masih terdapat kekurangan dalam mendukung dinamika organisasi yang selalu berkembang; b. bahwa Komisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga telah menyampaikan hasil pembahasan tentang perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dalam Sidang Paripurna Musyawarah Nasional VII; c. bahwa berdasarkan hasil Sidang Paripurna telah disepakati dan disetujui perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SEKARPURA II hasil Musyawarah Nasional VII Tahun 2017; d. bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka perlu ditetapkan Anggaran Dasar Sekapura II dengan suatu Keputusan Musyawarah Nasional VII SEKARPURA II; Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SEKARPURA II dan perubahannya; 2. Keputusan Musyawarah VII SEKARPURA II Nomor KEP.001/MUNAS-VII/SEKARPURA II/2017 tentang Agenda Acara Musyawarah Nasional VII; 3. Keputusan Musyawarah VII SEKARPURA II Nomor KEP.003/MUNAS-VII/SEKARPURA II/2017 tentang Tata Tertib Musyawarah Nasional VII; 4. Keputusan Musyawarah VII SEKARPURA II Nomor KEP.004/MUNAS-VII/SEKARPURA II/2017 tentang Penetapan Komisi-Komisi dalam Musyawarah Nasional VII; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII SEKARPURA II TENTANG ANGGARAN DASAR SEKARPURA II. KESATU.../2 SEKARPURA II SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II DEWAN PIMPINAN CABANG KANTOR PUSAT JAKARTA SOEKARNO – HATTA JAKARTA HALIM PERDANAKUSUMA JAKARTA S.M. BADARUDDIN II PALEMBANG SUPADIO PONTIANAK KUALANAMU MEDAN HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG S. SYARIF KASIM II PEKANBARU MINANGKABAU PADANG S. ISKANDAR MUDA NANGRO ACEH DARUSSALAM RAJA HAJI FISABILILLAH TANJUNG PINANG DEPATI AMIR PANGKAL PINANG SULTAN THAHA JAMBI Maju dan Sejahtera Bersama Perusahaan DEWAN PIMPINAN PUSAT SEKRETARIAT : LANTAI DASAR GEDUNG 600 KANTOR PUSAT PT ANGKASA PURA II BANDARA SOEKARNO HATTA –TANGERANG 19120 E –mail : [email protected], Telepon / Fax : ( 021 ) 550 5029

Upload: others

Post on 10-Nov-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII SEKARPURA II

NOMOR : KEP.005/MUNAS-VII/SEKARPURA II/2017

TENTANG

ANGGARAN DASAR SEKARPURA II

Menimbang : a. bahwa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SEKARPURA II hasil Munas VI Tahun 2014 dipandang masih terdapat kekurangan dalam mendukung dinamika organisasi yang selalu berkembang;

b. bahwa Komisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga telah menyampaikan hasil pembahasan tentang perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dalam Sidang Paripurna Musyawarah Nasional VII;

c. bahwa berdasarkan hasil Sidang Paripurna telah disepakati dan disetujui perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SEKARPURA II hasil Musyawarah Nasional VII Tahun 2017;

d. bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka perlu ditetapkan Anggaran Dasar Sekapura II dengan suatu Keputusan Musyawarah Nasional VII SEKARPURA II;

Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SEKARPURA II dan perubahannya;

2. Keputusan Musyawarah VII SEKARPURA II Nomor KEP.001/MUNAS-VII/SEKARPURA II/2017 tentang Agenda Acara Musyawarah Nasional VII;

3. Keputusan Musyawarah VII SEKARPURA II Nomor KEP.003/MUNAS-VII/SEKARPURA II/2017 tentang Tata Tertib Musyawarah Nasional VII;

4. Keputusan Musyawarah VII SEKARPURA II Nomor KEP.004/MUNAS-VII/SEKARPURA II/2017 tentang Penetapan Komisi-Komisi dalam Musyawarah Nasional VII;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII SEKARPURA II TENTANG ANGGARAN DASAR SEKARPURA II.

KESATU.../2

SEKARPURA II SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II

DEWAN PIMPINAN CABANG

KANTOR PUSAT

JAKARTA

SOEKARNO – HATTA

JAKARTA

HALIM PERDANAKUSUMA

JAKARTA

S.M. BADARUDDIN II

PALEMBANG

SUPADIO

PONTIANAK

KUALANAMU

MEDAN

HUSEIN SASTRANEGARA

BANDUNG

S. SYARIF KASIM II

PEKANBARU

MINANGKABAU

PADANG

S. ISKANDAR MUDA

NANGRO ACEH DARUSSALAM

RAJA HAJI FISABILILLAH

TANJUNG PINANG

DEPATI AMIR

PANGKAL PINANG

SULTAN THAHA

JAMBI

Maju dan Sejahtera Bersama Perusahaan

DEWAN PIMPINAN PUSAT

SEKRETARIAT : LANTAI DASAR GEDUNG 600 KANTOR PUSAT PT ANGKASA PURA II BANDARA SOEKARNO HATTA –TANGERANG 19120

E –mail : [email protected], Telepon / Fax : ( 021 ) 550 5029

2

KESATU : Menetapkan perubahan Anggaran Dasar SEKARPURA II hasil Musyawarah Nasional VI Tahun 2014 dengan Anggaran Dasar SEKARPURA II hasil Musyawarah Nasional VII Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar SEKARPURA II

sebagaimana diktum KESATU akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi atau peraturan pelaksanaannya lainnya.

KETIGA : DPP SEKARPURA II Periode 2017-2020 wajib mensosialisasikan

Anggaran Dasar SEKARPURA II sebagaimana diktum KESATU baik kepada anggota, manajemen PT Angkasa Pura II (Persero) dan pihak-pihak terkait.

KEEMPAT : Pada saat berlakunya Keputusan ini, maka Ketentuan organisasi yang

tidak sesuai/bertentangan dengan Anggaran Dasar SEKARPURA II sebagaimana diktum KESATU, dinyatakan tidak berlaku.

KELIMA : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam

Keputusan ini, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. KEENAM : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Semarang Pada tanggal : 16 Mei 2017 PIMPINAN SIDANG PARIPURNA MUSYAWARAH NASIONAL VII,

1

Lampiran KEPUTUSAN MUNAS VII SEKARPURA II

Nomor KEP.005/MUNAS-VII/SPII/2017

Tanggal 16 Mei 2017

ANGGARAN DASAR SEKARPURA II

PEMBUKAAN

Bahwa untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu

mewujudkan Masyarakat Adil dan Makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945, maka seluruh Bangsa Indonesia wajib melanjutkan perjuangan yang dijiwai dengan

semangat Persatuan dan Kesatuan serta Gotong Royong.

Karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan bagian dari bangsa Indonesia yang

menjalankan tugas dan tanggungjawab selalu meningkatkan Profesionalisme dengan berpegang

teguh pada nilai- nilai luhur Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta membantu

program Pemerintah guna membentuk pemerintahan yang Bersih Berwibawa dan bertanggung

jawab, bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dengan menerapkan Prinsip-Prinsip Good

Corporate Governance sebagai Pedoman Pengelolaan BUMN di Indonesia di lingkungan

kerja PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai penyedia jasa Kebandarudaraan.

Untuk menyamakan persepsi atas Visi, Misi dan Falsafah Perusahaan, dipandang perlu

dibentuk Organisasi Karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) yang dijadikan wadah untuk

menampung dan memperjuangkan aspirasi Anggota dalam mendapatkan Hak dan

Kewajibannya secara proporsional dengan tetap menjaga iklim kerja dan hubungan industrial

yang kondusif, dalam rangka mencapai tujuan dan kesejahteraan bersama.

Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan berdasarkan Peraturan Perundang-

undangan Ketenagakerjaan yang berlaku, maka dibentuk Serikat Karyawan PT Angkasa Pura II

(Persero) dengan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga yang mengutamakan Keadilan,

Persamaan dan Kebebasan yang didasarkan pada pertimbangan Kebenaran, Kebaikan dan

Kemandirian dalam rangka mewujudkan keinginan untuk Maju dan Sejahtera bersama

Perusahaan, sebagai bagian tidak terpisahkan dari Pembukaan ini.

2

ANGGARAN DASAR

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Pengertian Umum

Dalam Anggaran Dasar ini yang disebut dengan:

a. Perusahaan adalah PT Angkasa Pura II (Persero);

b. Organisasi adalah organisasi Karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) yang disebut

Serikat Karyawan Angkasa Pura II (SEKARPURA II);

c. Karyawan perusahaan adalah seseorang yang telah memenuhi persyaratan yang

ditentukan oleh Perusahaan, diangkat oleh Direksi dan diserahi tugas dalam suatu jabatan

di Perusahaan atau diserahi tugas lainnya yang ditetapkan berdasarkan peraturan

perundang-undangan dan diberikan penghasilan sesuai peraturan yang berlaku di lingkungan

Perusahaan;

d. Anggota adalah Karyawan yang telah mengajukan pendaftaran dan memenuhi syarat

menjadi anggota Organisasi;

e. Pengurus adalah Anggota SEKARPURA II yang dipilih dan ditunjuk, sesuai

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga;

f. Dewan Penasehat Organisasi (DPO) adalah Kepengurusan ditingkat Pusat atau

Cabang yang masing-masing dapat memberikan Pendapat Konstruktif bagi DPP dan DPC

baik diminta maupun tidak diminta;

g. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) adalah Kepengurusan Tingkat Pusat; dan

h. Dewan Pimpinan Cabang (DPC) adalah Kepengurusan Tingkat Cabang.

BAB II

NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 2

Nama

Nama Organisasi adalah Serikat Karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) selanjutnya

disebut SEKARPURA II

Pasal 3 Waktu dan Tempat Pendirian

Waktu d a n t e m p a t pend irian organisasi adalah pada hari Jum'at tanggal tiga bulan

September tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan (3-9-1999) di Bogor.

3

Pasal 4

Kedudukan

Organisasi SEKARPURA II berkedudukan tetap di Kantor Pusat PT Angkasa Pura II (Persero).

BAB III

AZAS, TUJUAN DAN USAHA

Pasal 5

Azas

Organisasi ini berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 6

Tujuan

(1) Melanjutkan Perjuangan dalam mencapai cita-cita Kemerdekaan Negara Kesatuan

Republik Indonesia, yaitu Masyarakat Adil Makmur dengan jiwa Persatuan dan Kesatuan

serta semangat Gotong Royong

(2) Membantu program Pemerintah dalam mewujudkan pemerintahan yang Bersih Berwibawa, bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dengan menerapkan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governanc.

(3) Berperan aktif untuk menjamin kelangsungan dan kemajuan perusahaan.

(4) Mewujudkan Kondisi kerja yang baik dan mendukung pelaksanaan tugas

pengembangan profesionalisme Anggota.

(5) Mewujudkan perlindungan dan pembelaan atas hak dan kewajiban Anggota sebagaimana

diatur dalam perjanjian kerja bersama.

(6) Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan Anggota.

Pasal 7

Usaha

(1) Memaksimalkan efisiensi pemakaian dana dan meminimalkan ketergantungan

pendanaan dari Perusahaan, dalam melaksanakan kegiatan organisasi;

(2) Bersama-sama Perusahaan menetapkan & mensosialisasikan Perjanjian Kerja Bersama;

Mengoptimalkan Partisipasi Anggota dan meningkatkan Kesejahteraan Karyawan;

(3) Menyediakan bantuan hukum bagi anggota dalam konteks terjadinya perselisihan

dengan Perusahaan;

(4) Mengusahakan terciptanya kondisi kerja yang baik dan mendukung bagi pelaksanaan

tugas Anggota; dan

(5) Bekerjasama dengan badan/lembaga Pemerintah dan atau badan swasta dan

atau organisasi/lembaga lain, didalam maupun di luar negeri yang mendukung

pencapaian tujuan Organisasi.

4

BAB IV

BENTUK DAN KEDAULATAN

Pasal 8

Bentuk

Organisasi ini berbentuk serikat karyawan yang terdiri dari tingkat pusat dan cabang yang

merupakan satu kesatuan dan tidak terpisahkan sesuai Peraturan Perundang-undangan yang

berlaku.

Pasal 9

Kedaulatan

Kedaulatan Organisasi berada pada Anggota yang disalurkan melalui perwakilannya

dalam Musyawarah Nasional (MUNAS) atau Musyawarah Nasional Luar Biasa

(MUNASLUB), untuk Pengambilan Keputusan tertinggi.

BAB V

SIFAT DAN FUNGSI

Pasal 10

Sifat

Organisasi bersifat mandiri, demokratis, tidak berafilasi dengan partai politik dan atau

organisasi masyarakat dan atau suatu suku, agama, ras yang dapat mengurangi

kemandirian dan sifat demokratis Organisasi, serta melaksanakan hubungan kerja

berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 dalam kerangka kemitraan yang

selaras, seimbang dan saling mendukung.

Pasal 11

Fungsi

Fungsi Organisasi adalah sebagai Wadah Kegiatan untuk:

a. Menampung dan memperjuangkan aspirasi Anggota;

b. Meningkatkan profesionalisme Anggota dan pengurus;

c. Komunikasi internal dan eksternal Organisasi; dan

d. Mencegah dan meminimalkan terjadinya konflik industrial.

Pasal 12

Identitas

Organisasi ini memiliki lambang, semboyan, panji (bendera), hymne dan lagu mars yang diatur

dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan Organisasi.

5

BAB VII

KEANGGOTAAN

Pasal 13

Keanggotaan

(1) Keanggotaan Organisasi bersifat Stelsel Aktif berdasarkan keinginan sendiri tanpa paksaan;

(2) Status Keanggotaan Organisasi, terdiri dari Anggota SEKARPURA II sebagaimana yang

dimaksud pada pasal 1 huruf d;

(3) Keanggotaan berakhir karena : a. meninggal dunia;

b. pensiun;

c. mengundurkan diri atas permintaan sendiri;

d. diberhentikan dari keanggotaan Organisasi; dan

e. mengalami Pemutusan Hubungan Kerja setelah mendapat kekuatan hukum yang tetap.

(4) Syarat dan tata cara penerimaan, pemberhentian serta hak membela diri Anggota diatur

dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan Organisasi.

Pasal 14

Kewajiban

(1) Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Perjanjian Kerja Bersama serta

keputusan-keputusan Organisasi;

(2) Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik Organisasi; dan (3) Membayar luran.

Pasal 15

Hak-hak

(1) Mempunyai hak suara, memilih dan dipilih sebagai pengurus Organisasi;

(2) Mempunyai hak untuk mendapat bantuan, bimbingan, konsultasi dan perlindungan

hukum yang berkaitan dengan ketenagakerjaan/ kedinasan;

(3) Mempunyai hak untuk membela diri; dan (4) Mempunyai hak bicara, mengajukan pendapat dan usulan untuk kemajuan Organisasi.

Pasal 16

Sanksi

Anggota Organisasi akan mendapat sanksi apabila:

a. Melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Perjanjian Kerja

Bersama, Peraturan atau Keputusan Organisasi.

b. Menyalahgunakan nama Organisasi untuk kepentingan pribadi atau orang lain.

6

BAB VIII

ORGANISASI

Pasal 17

Struktur Organisasi

(1) Struktur Organisasi dibentuk dengan prinsip bahwa setiap bagian dari kepengurusan adalah satu

kesatuan yang bersifat kolektif;

(2) Struktur Kepengurusan DPC dibentuk mengacu kepada struktur DPP, dapat disesuaikan

berdasarkan kebutuhan di masing-masing cabang; dan

(3) Organisasi tingkat Pusat dipimpin oleh Ketua Umum DPP, tingkat Cabang oleh Ketua DPC.

Pasal 18

Unsur Kepengurusan

(1) Unsur-unsur Kepengurusan Organisasi, terdiri dari:

a. Dewan Penasehat Organisasi;

b. Dewan Pimpinan Pusat; dan c. Dewan Pimpinan Cabang.

(2) Dewan Penasehat Organisasi dibentuk dan ditetapkan dalam MUNAS untuk tingkat Pusat atau

dalam MUSCAB untuk tingkat Cabang;

(3) Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari Dewan Pengurus Harian yang sekurang-kurangnya meliputi :

a. Ketua Umum;

b. Ketua-Ketua;

c. Sekretaris Jenderal;

d. Bendahara Umum; dan

e. Departemen-Departemen sesuai kebutuhan.

(4) Dewan Pimpinan Cabang terdiri dari Dewan Pengurus Harian yang sekurang-kurangnya meliputi :

a. Ketua;

b. Wakil ketua;

c. Sekretaris;

d. Bendahara; dan

e. Bidang-bidang sesuai kebutuhan.

(5) Rapat Pleno adalah rapat Dewan Pengurus Harian beserta Departemen-Departemen atau Bidang-

Bidang sesuai tingkat kepengurusan; dan

(6) Bila diperlukan, DPP dapat melaksanakan Rapat Pleno diperluas dengan mengundang perwakilan-

perwakilan dari Dewan Pimpinan Cabang.

Pasal 19

Hirarki dan Kewenangan

(1) Struktur dibuat untuk membagi habis tugas organisasi dengan pelaksanaan tugas secara Kolektif dan pengambilan secara kolegial;

(2) Hirarki kepengurusan DPP dan DPC Sub Ordinasi sebagai Azas merupakan implementasi Dekonsentrasi dan Desentralisasi;

(3) Kewenangan Pengurus DPP adalah tertinggi pada tingkat Pusat dan Pengurus DPC adalah tertinggi

pada tingkat Cabang; dan

(4) Kewenangan Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Pasal ini, dikecualikan terhadap hasil-

hasil keputusan MUNAS/MUNASLUB atau MUSCAB /MUSCABLUB.

7

Pasal 20

Kewajiban

(1) Kewajiban Pengurus DPP :

a. Menyelenggarakan MUNAS/MUNASLUB dengan membentuk Panitia dan menyampaikan

laporan pertanggungjawaban akhir masa bakti Kepengurusan, sesuai Anggaran Dasar/

Anggaran Rumah Tangga;

b. Melaksanakan Kegiatan Organisasi secara Konsisten dan Konsekuen, sesuai Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku;

c. Mewakili organisasi dalam melakukan hubungan dengan Kantor Pusat PT. Angkasa Pura II

(Persero) dan Organisasi Lain di tingkat Pusat, sesuai Mekanisme Kerja Organisasi;

(2) Kewajiban Pengurus DPC : a. Menyelenggarakan MUSCAB/MUSCABLUB dengan membentuk Panitia dan menyampaikan

pertanggunganjawaban akhir masa bakti Kepengurusan, sesuai Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga;

b. Melaksanakan kegiatan Organisasi secara Konsisten dan Konsekuen, sesuai Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku; dan

c. Mewakili organisasi dalam melakukan hubungan dengan Kantor Cabang dan Organisasi Lain di

tingkat Cabang, sesuai Mekanisme Kerja Organisasi.

Pasal 21

Pengambilan Keputusan

(1) Setiap pengambilan Keputusan didasarkan pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,

Peraturan Organisasi dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

(2) Ketentuan hirarki dan pengambilan keputusan di tingkat DPP adalah sebagai berikut :

a. Keputusan MUNAS/ MUNASLUB;

b. Keputusan Rapat Kerja tingkat Nasional;

c. Keputusan Rapat Pimpinan tingkat Nasional; dan

d. Keputusan Rapat Pleno DPP.

(3) Ketentuan hirarki dan pengambilan keputusan di tingkat DPC adalah sebagai berikut :

a. Keputusan MUSCAB/ MUSCABLUB;

b. Keputusan rapat kerja tingkat cabang;

c. Keputusan rapat Pleno DPC.

Pasal 22

Pembentukan

(1) Calon Ketua Umum DPP diusulkan oleh DPC dalam MUNAS/MUNASLUB;

(2) Ketua Umum DPP dipilih dan diangkat atau diberhentikan dengan Ketetapan MUNAS/MUNASLUB yang dihasilkan melalui Rapat Pleno;

(3) Formatur dibentuk dalam Rapat Pleno Perwakilan DPC;

(4) Dewan Pengurus Harian DPP ditentukan oleh Formatur yang dipimpin oleh Ketua Umum DPP terpilih. Formatur dibentuk dalam Rapat Pleno MUNAS/MUNASLUB dengan mempertimbangkan Perwakilan DPC;

(5) Ketua DPC diangkat dan d iberhentikan dengan Ketetapan MUSCAB/MUSCABLUB;

8

(6) Calon Ketua DPC dipilih Anggota secara Langsung, Bebas dan Rahasia;

(7) Ketua DPC dipilih dalam Rapat Pleno MUSCAB/MUSCABLUB;

(8) Formatur dibentuk dalam Rapat Pleno MUSCAB/MUSCABLUB dengan mempertimbangkan

Perwakilan Unit Kerja; dan

(9) Dewan Pengurus Harian DPC ditentukan oleh Formatur yang dipimpin oleh Ketua DPC terpilih.

Formatur dibentuk dalam Rapat Pleno MUSCAB/MUSCABLUB dengan mempertimbangkan

Perwakilan Unit Kerja.

Pasal 23

Periode Masa Bakti

(1) Periode Masa Bakti Kepengurusan adalah 3 (tiga) tahun;

(2) Pengurus yang telah habis masa baktinya dapat dipilih kembali untuk Periode Masa Bakti

Kepengurusan berikutnya; dan

(3) Ketua Umum DPP atau Ketua DPC hanya dapat dipilih maksimal 2 (dua) kali Periode Masa Bakti

Kepengurusan secara berturut-turut.

Pasal 24

Syarat Umum

Syarat Umum Pengurus Organisasi adalah :

a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Tidak kehilangan hak sebagai Anggota Organisasi;

c. Memahami Azas, Tujuan dan Usaha Organisasi; dan

d. Bukan pengurus Partai Politik dan Organisasi Massa pendukungnya atau Serikat Pekerja/Buruh lain yang sejenis.

Pasal 25

Penggantian Antar Waktu

Penggantian Antar Waktu Pengurus Organisasi dilaksanakan apabila terjadi Jabatan Lowong Pengurus.

Pasal 26

Jabatan Lowong

Jabatan Lowong Pengurus Organisasi terjadi apabila yang bersangkutan mengalami pemberhentian.

Pasal 27

Pemberhentian

Pemberhentian Pengurus dilakukan, apabila :

a. Meninggal dunia;

b. Mengundurkan diri secara tertulis;

c. Mengalami Pemutusan Hubungan Kerja;

d. Mutasi jabatan atau pindah lokasi tugas, sehingga menyebabkan yang bersangkutan tidak

memenuhi persyaratan sebagai Pengurus Organisasi;

9

e. Karyawan yang ditugaskan/diperbantukan ke Perusahaan/Instansi lain;

f. Melakukan pelanggaran terhadap AD /ART, Keputusan MUNAS/MUNASLUB atau

MUSCAB/MUSCABLUB atau Peraturan Organisasi; dan

g. Pensiun.

BAB IX

SANKSI

Pasal 28

Anggota dan Pengurus

(1) Setiap Anggota dan Pengurus dapat dikenakan Sanksi Organisasi;

(2) Sanksi Organisasi terdiri dari :

a. Peringatan Tertulis;

b. Pembekuan Hak Pilih untuk 1 (satu) Periode Masa Bakti Kepengurusan;

c. Pembekuan Hak Pilih dan Hak Suara untuk 1 (satu) Periode Masa Bakti Kepengurusan;

d. Pemberhentian.

(3) Rehabilitasi Anggota dan Pengurus atas Sanksi Organisasi, dilakukan sesuai Hirarki Hukum Pemutusannya.

BAB X

MUNAS/MUNASLUB,RAKERNAS, dan RAPIMNAS

DAN

MUSCAB/MUSCABLUB,RAKERCAB

Pasal 29

MUNAS/MUNASLUB, RAKERNAS, dan RAPIMNAS

(1) MUNAS/MUNASLUB atau RAKERNAS diselenggarakan oleh Panitia yang dibentuk oleh Pengurus

DPP;

(2) MUNAS dilakukan pada akhir masa bakti Kepengurusan DPP;

(3) MUNASLUB dilakukan apabila diperlukan;

(4) RAKERNAS dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam masa bakti Kepengurusan DPP; dan

(5) RAPIMNAS dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun.

Pasal 30

MUSCAB/MUSCABLUB dan RAKERCAB

(1) MUSCAB/MUCABLUB atau RAKERCAB diselenggarakan oleh Panitia yang dibentuk oleh Pengurus

DPC;

(2) MUSCAB dilakukan pada akhir masa bakti Kepengurusan DPC;

(3) MUSCABLUB dilakukan apabila diperlukan; dan

(4) RAKERCAB dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam masa bakti Kepengurusan DPC.

10

BAB XI

PENYELESAIAN KELUH KESAH

DAN

MOSI TIDAK PERCAYA

KELUH KESAH DANMOSI TIDAK PERCAYA

Pasal 31

Penyelesaian Keluh Kesah

(1) Masalah Ketenagakerjaan diselesaikan secara adil dengan menjunjung tinggi azas kekeluargaan

dan prinsip musyawarah mufakat, serta memperhatikan kesetaraan kepentingan pihak-pihak

terkait; dan

(2) Perselisihan Ketenagakerjaan yang belum selesai diproses oleh Lembaga Kerja Sama Bipartit

dengan mengacu pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 32

Mosi Tidak Percaya

(1) Setiap Anggota Organisasi dapat menyampaikan Mosi Tidak Percaya terhadap DPC, yang

kemudian dikoordinasikan kepada DPP. Dalam hal terkait dengan Kepengurusan DPC, dapat

ditindaklanjuti dengan menyelenggarakan MUSCABLUB atas persetujuan DPP; dan

(2) Dalam hal terkait dengan Kepengurusan DPP, dapat ditindaklanjuti dengan menyelenggarakan MUNASLUB atas persetujuan sebagian besar DPC.

BAB XII

KEUANGAN

Pasal 33

Sumber Keuangan

Sumber Keuangan Organisasi adalah didapat dari : a. Iuran Anggota;

b. Fasilitas Perusahaan;

c. Sumbangan yang tidak mengikat;

d. Usaha yang sah.

Pasal 34

Pemanfaatan

Pemanfaat Keuangan Organisasi adalah untuk :

a. Pelaksanaan kegiatan Organisasi;

b. Peningkatan Kesejahteraan Anggota; dan

c. Pembinaan Sosial.

11

BAB XIII

PERUBAHAN AD/ART

Pasal 35

Perubahan AD/ART hanya dapat dilakukan melalui Forum MUNAS/MUNASLUB.

BAB XIV

PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 36

Pembubaran Organisasi

Pembubaran Organisasi hanya dapat dilakukan atas keinginan sekurang-kurangnya 50 % + 1 (lima

puluh persen plus satu) DPC-DPC, yang masing-masing disetujui oleh sekurang-kurangnya 50 % + 1

(lima puluh persen plus satu) anggota setiap DPC atau adanya Kebijakan Pemerintah, yang dilakukan

dalam MUNAS/MUNASLUB.

BAB XV

PENUTUP

Pasal 37

Penutup

(1) Ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Dasar akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran

Rumah Tangga;

(2) Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Semarang

Pada tanggal : 16 Mei 2017

PIMPINAN SIDANG PARIPURNA

MUSYAWARAH NASIONAL VII,