sejarah_akuntansi

10
Sejarah akuntansi 1.Pendahuluan Mempelajari sejarah dan perkembangan akuntansi merupakan hal yang sangatpenting memahami dan mengapresiasi praktik sekarang, masa depan, dan strukturinstitusional bidang sains akuntansi. Bab ini menyajikan tahapan-tahapan pentingsejarah dan perkembangan akuntansi yang harus diketahui oleh setiap mahasiswaakuntansi yang serius. a. Sejarah Awal Akuntansi Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengidentifikasi tempat dan waktu lahirnyasystem pembukuan berpasangan. Ada berbagai scenario yang dihasilkan oleh usaha-usah tersebut. Sebagian besar scenario tersebut mengakui bahwa system pencatatantelah ada dalam berbagai peradaban sejak kurang lebih tahun 3000 BC. Diantaranyaadalah peradaban Kaldea- Babilonia, Astria, dan Samaria, yang merupakan pembentuksystem pemerintah pertama di dunia, pembentuk system bahasa tulisan tertuamembentuk “poros tempat berputarnya seluruh mesin keuangan dan departemen”,perdaban China, dengan akuntansi pemerintahan yang memainkan peran kunci dancanggih selama Dinasti Chao (1122-256 BC) peradaban Yunani, dimana Zenon,manajer serta Appolonius , memperkenalkan system akuntansi pertanggung jawabanyang luas pada tahun 256 BC, dan peradaban Roma, dengan hukum yang menentukanbahwa pembayar pajak harus membuat laporan posisi keuangan, dan dengan hak sipilyang tergantung pada tingkat kekayaan yang dinyatakan warga negara. Adanyabentuk-bentuk pembukuan pada jaman kuno tersebut berkaitan dengan berbagai factordiantaranya penemuan system penulisan, pengenalan angka arab dan system decimal,penyebaran pengetahuan aljabar, adanya bahan-bahan penulisan yang murah,meningkatnya literasi (kemelehurufan) dan adanya

Upload: bastian

Post on 01-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

akuntansi

TRANSCRIPT

Sejarah akuntansi

1. Pendahuluan Mempelajari sejarah dan perkembangan akuntansi merupakan hal yang sangatpenting memahami dan mengapresiasi praktik sekarang, masa depan, dan strukturinstitusional bidang sains akuntansi. Bab ini menyajikan tahapan-tahapan pentingsejarah dan perkembangan akuntansi yang harus diketahui oleh setiap mahasiswaakuntansi yang serius.

a. Sejarah Awal Akuntansi Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengidentifikasi tempat dan waktu lahirnyasystem pembukuan berpasangan. Ada berbagai scenario yang dihasilkan oleh usaha-usah tersebut. Sebagian besar scenario tersebut mengakui bahwa system pencatatantelah ada dalam berbagai peradaban sejak kurang lebih tahun 3000 BC. Diantaranyaadalah peradaban Kaldea- Babilonia, Astria, dan Samaria, yang merupakan pembentuksystem pemerintah pertama di dunia, pembentuk system bahasa tulisan tertuamembentuk poros tempat berputarnya seluruh mesin keuangan dan departemen,perdaban China, dengan akuntansi pemerintahan yang memainkan peran kunci dancanggih selama Dinasti Chao (1122-256 BC) peradaban Yunani, dimana Zenon,manajer serta Appolonius , memperkenalkan system akuntansi pertanggung jawabanyang luas pada tahun 256 BC, dan peradaban Roma, dengan hukum yang menentukanbahwa pembayar pajak harus membuat laporan posisi keuangan, dan dengan hak sipilyang tergantung pada tingkat kekayaan yang dinyatakan warga negara. Adanyabentuk-bentuk pembukuan pada jaman kuno tersebut berkaitan dengan berbagai factordiantaranya penemuan system penulisan, pengenalan angka arab dan system decimal,penyebaran pengetahuan aljabar, adanya bahan-bahan penulisan yang murah,meningkatnya literasi (kemelehurufan) dan adanya medium pertukaran yang baku ALitleton menyebutkan tujuh prakondisi dan timbulnya pembukuan yang sistimatis :

1. Seni menulis. Karena pembukuan pertama-tama adalah suatu pencatatan. 2. Arimetika. Karena aspek-aspek mekanis pembukuan terdiri dari serangkaian komputasi sederhana. 3. Kekayaan Pribadi. Karena pembukuan hanya berkaitan dengan pencatatan fakta tentang kekayaan, dan hak atas kekayaan. 4. Uang. Yaitu (perantara dalam perekonomian), karena pembukuan tidak diperlukan kecuali transaksi dalam kekayaan dan hak atas kekayaan dapat direduksi ke dalam denominator umum ini. 5. Kredit. Yaitu (transaksi yang belum selesai), karena dorongan untuk membuat catatan tidak begitu kuat jika semua transaksi pertukaran telah selesai pada saat kejadian. 6. Perniagaan. Karena pertukaran yang hanya bersifat local tidak cukup memberi tekanan (volume usaha) untuk mendorong orang mengkoordinasikan gagasan yang berbeda-beda ke dalam suatu system. 7. Modal. Karena tanpa modal perniagaan akan tidak berarti dan kredit akan tidak mungkin.

Masing masing peradaban kuno yang disebutkan di atas mencakup prasyarat-prasyarat tersebut, sehingga mendorong kehadiran berbagai bentuk pembukuan .Yang masih terhilang adalah scenario tentang sejarah akuntansi dari informasi yang terisolasi dalam risalat pembukuan yang mula-mula. Salah satu scenario yang masukakal adalah sbb : Apabila kita akan menelusuri asal mula sejarah sains (akuntansi) yang pentingini, secara alamiah kita akan menganggap bahwa penemuan pertama akuntansi adalah oleh para pedagang, dan tidak ada orang yang memiliki klaim yang lebih utamadaripada bangsa Arabia, Bangsa Mesir, yang selama beberapa abad menguasai perdagangan dunia, menurunkan gagasan pertama tentang perdagangan dari hubungan mereka dengan orang-orang yang jujur ini, dan konsekuensinya mereka harus menerima bentuk pertama dari perakuntanan, yang dalam cara perdagangan yang alamiah, dikomunikasikan kepada semua kota Mediterania. Ketika kekaisaran barat diserang oleh bangsa Barbar, dan semua Negara yang telah disusunnya,mengambil kesempatan untuk menyatakan kemerdekaan, perniagaan segera hilang setelah kemerdekaan, dan segera Italia yang pernah menjadi pusat dunia, menjadi pusat perdagangan, yang merupakan puing-puing kekaisaran timur oleh Turki, yang tidak pernah dimasuki oleh orang-orang yang berbakat atau aturaan-aturan seni perdagangan, bukan merupakan penyumbang kecil. Bisnis pertukaran, yang oleh Lombard dikaitkan dengan kota-kota perdagangan Eropa, memperkenalkan metode pencataan akun, dengan cara berpasangan, yang saat sekarang memperoleh nama pembukuan Italia. Pembukuan Italia ini menjadi berhasil baik seiring dengan perkembanganperdagangan Republik Italia dan penggunaan metode berpasangan dalam abad keempat belas.

Bukupertama tentang pembukuan berpasangan muncul pada tahun1340 oleh Massari dari Genoa, Pembukuan berpasangan ini mendahului Paciolo kurang lebih dua ratus tahun Raumond de Rover menggambarkan perkembangan awal akuntansi di Italia sebagai berikut: Pencapaian besar pedagan-pedagang Italia, kira-kira antara 1250 dan 1400, adalah menggabungkan elemen-elemen yang beragam menjadi suatu system klasifikasi yang terintegrasi di mana latinya di sebut akun dan semua transaksi dimasukkan dengan prinsip berpasangan. Namun, tidak dapat diasumsikan bahwa keseimbangan pembukuan merupakan tujuan utama akuntansi abad pertengahan. Sebalinya, paling tidak di Italia, pedagang-pedagang telah mulai menggunakan akuntansi sebagai alat pengendalain manajemen sejak 1400. Mereka belumlah semaju kita sekarang ini, bahkan masih jauh dari mewujudkan potensi-potensi pembukuan berpasangan. Namun, mereka telah memulai dengan mengembangakn dasar-dasar akuntansi biaya (cost), dengan memperkenalkan pembalikan dan penyesuaian-penyesuaian yang lain, seperti akrual (accruals) dan tangguhan (deferred), dan dengan memberi perhatian pada audit neraca. Hanya dalam analisis laporan keuangan sajapedagang-pedagang pada masa itu membuat kemajuan kecil. Adalah, wajar juga untukmenyebut bahwa bentuk-bentuk dasar akuntansi berpasngan yang belum sempurnatelah ada dalam peradaban Inca Kuno dalam tahun 1577.

b. Kontribusi Luca Pacioli Luca Pacioli, seorang rahib Franciscan, secara umum diasosiasikan dengan pengenalan pembukuan berpasangan. Pada tahun 1494 dia mempublikasikan buku,Summa de Arithmetica Geomeria, Proportioni et Proportionalita yang didalamnya mencakup dua bab (de Computis et Scripturis) yang menggambarkan pembukuan berpasangan. Risalahnya merefleksikan praktik yang terjadi di Venesia pada saat ituyang dikenal dengan Metode Venesia atau Metode Italia. Sehingga dia tidak menemukan pembukuan berpasangan, tetapi menggambarkan sesuatu yang ada dalam praktik pada saat itu. Dia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberi informasi yang tepat waktu bagi para pedagang mengenai asset dan ewajibannya. Debit(adebeo) dan Kredit (credito) digunakan untuk melakukan pencatatan secara berpasangan. Dia mengatakan , Semua pencatatan , harus dilakukan secara berpasangan, yaitu bahwa jika anda membuat seseorang sebagai kreditor. Tiga buku digunakan memorandum, jurnal dan buku besar. Catatan bersifat diskripti. Pacioli menyarankan bahwa tidak hanya nama pembeli atau penjual dan penjelasan mengenai berat, ukuran, dan harga barang yang dicatat, tetapi syarat pembayaran juga ditunjukkan dan jika kas diterima atau dibayarkan, catatannya mencantumkan jenis mata uang dan nilai konversinya. Pada saat yang sama dikarenakan durasi kongsi bisnis yang pendek. Pacioli menyarankan penghitungan profit periodic dan penutupan buku. (Adalah baik untuk menutup buku setiap tahun, khususnya jika anada dalam kerja sama dengan orang lain. Akuntansi membuatkerjasama berlangsung lama). Pengalihan bahasan buku Pacioli dalam berbagai bahasa, merupakan penyumbang bagi penyebaran popularitas metode Italia.

c. Perkembangan Pembukuan Berpasangan Metode Italia Perkembangan Pembukuan Berpasangan Metode Italia menyebar keseluruh Eropa pada abad ke enam belas dan tujuh belas, kemudian memiliki karakteristik dan perkembangan baru, menjadi model pembukuan berpasangan yang kita kenal sekarang. Dalam upaya untuk menunjukkan bahwa model berpasangan telah berkembang dengan cara yang sangat mirip dengan ilmu pengetahuan yang lazim, Cushing menggambarkan secara garis besar rangkaian tahap- tahap perkembangan sebagai berikut : 1. Sekitar abad ke enambelas sedikit perubahan dibuat dalam teknik pemubukuan. Perubahan yang nyata adalah pengenalan jurnal khusus untuk mencatat tipe-tipe transaksi yang berbeda. 2. Evolusi praktik laporan keuangan periodic terjadi pada abad enambelas dan tujuhbelas. Pada masa tersebut juga terjadi evolusi personafikasi akun dan transaksi sebagai upaya untuk membuat aturan debit dan kredit menjadi masuk akal. 3. Penerapan system berpasangan diperluas dalam tipe organisasi lain. 4. Penggunaan akun sediaan yang terpisah untuk tipe barang yang berbeda terjadi dalam abad ke tujuh belas. 5. Dimulia dengan East India company dalam abad ke tujuhbelas dan pertumbuhan korporasi yang berkelanjutan setelah revolusi industri, akuntansi memperoleh status yang lebih baik, dicirikan oleh kebutuhan akan akuntansi kos, dan suatu kepercayaan pada konsep kesinambungan (continuity), periodisasi (periodicity), dan akrual. 6. Metode perlakuan asset tetap yang dikembangkan sebelum abad ke delapan belas. Asset dibawa keperiode pada kos pemerolehan, selain antara pendapatanpembayaran (revenue) dan penerimaan. Akun asset, yang berisi catatan pengeluaran awal dan pengeluaran lain dan penerimaan (termasuk penerimaan dari penjualan bagian asset) ditutup pada tanggal neraca dan selisih antara total debit dan total kredit di bawa ke periode berikutnya sebagai saldo akun. Asset dinilai kembali, naik atau turun, pada tanggal neraca, nilai hasil penilaian kembali dibawa ke periode berikutnya dan perbedaan saldonya(termasuk untung atau rugi penilaian kembali dibawa ke akun profit dan loss) 7. Sampai dengan awal ke sembilanbelas, depresiasi kekayaan, diperlakukan sebagai barang dagangan yang tidak terjual. Dalam paruh ke dua dari abad ke sembilan belas, depresiasi dalam industri kereta api di pandang tidak perlu jika kekayaan tersebut tidak mengalami kondisi yang memburuk. Meskipun tidak banyak digunakan, Saliero pada tahun 1915, membuktikan adanya metode depresiasi berikut garis lurus, metode menurun, sinking fund dan metode anuitas, dan metode kos unit. Hanya setelah tahun 1930-an beban depresiasi menjadi sesuatu yang umum. 8. Akuntansi Kos hadir dalam abad ke sembilanbelas sebagai akibat revolusi industri. Akuntansi kos dimulai pada perusahaan-perusahaan tekstil abad lima belas. 9. Perkembangan teknik akuntansi untuk pembayaran di muka dan akrual untuk memungkinkan dilakukan komputasi profit periodic terjadi pada paruh ke dua abad kesimbilanbelas. 10. Perkembangan laporan dana terjadi pada paruh kedua abd kesembilan belas dan abad ke dua puluh. 11. Pada abad ke duapuluh terjadi perkembangan metode-metode akuntnasi yang menyangkut isu-isu kompleks, dari masalah komputasi earning perlembar saham, akuntansi untuk komputasi bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa guna jangka panjang dan pensiun, sampai maslah akuntansi yang krusial untuk produk baru dari rekayasa keuangan.Perkembangan Teknik-Teknik Akuntansi di Amerika Serikat.Ada empat fase proses perkembangan akuntansi yang dapat diidentifikasi . 1. Fase Kontribusi Manajemen (1900 1933) Pengaruh manajemen dalam pembentukan teknik-teknik akuntansi muncul darimeningkatnya jumlah pemegang saham dan peranan ekonomik yang dominan yangdimainkan oleh korporasi industri setelah 1900. Penyebaran kepemilikan sahammemberi peluang bagi manajemen untuk sepenuhnya mengendalikan bentuk dan isiungkapan akuntansi. Intervensi manajemen dicirikan oleh penyelesaian-penyelesaian yang bersifat ad hoc terhadap masalah-masalah mendesak dan controversial. Ketergantungan pada inisiatif manajemen menimbulkan konsekuensi-kosekuensi : 1. Dikarenakan ciri pragmatis solusi yang diadopsi, sebagian besar teknik akuntansi tidak memiliki dukungan teoritis. 2. Fokusnya adalah pada penentuan income kena pajak(taxable income) minimasi pajak income. 3. Teknik yang diadopsi didorong oleh keinginan untuk mertakan earnings 4. Masalah-masalah kompleks dihindari dan solusi berdasarkan kebijaksanaan diadopsi. 5. Perusahaan yang berbeda mengadopsi teknik akuntansi untuk maslah yang sama.

Peristiwa Penting Pada Fase Kontribusi Manajemen Tahun 1900 The New York Exchange, yang mensyaratkan semua korporasi yang mencatatkan saham untuk mempublikasikan laporan keuangan tahunan. Tahun 1917 mendirikan Board of Examiners untuk membuat ujian CPA yang seragam. Tahun 1920. Ripley dan JMB Hoxley adalah dua orang yang bersuara keras menuntut adanya peningkatan dalam standar Pelaporan Keuangan. Adolph A Berle dan Gardiner C. Means menunjuk pada kemakmuran korporat dan kekuatan korporasi industri, dan meminta adanya perlindungan investor.

2. Fase Konstribusi Institusi (1933 1959) Fase ini ditandai oleh penciptaan dan peningkatan peran institusi dalampengembangan teknik akuntansi. Termasuk di dalamnya adalah pembentukanSecurities dan Exchange Commision (SEC)Peristiwa Penting Pada Fase Konstribusi Institusi : 1. Tahun 1934 Kongres membentuk SEC untuk melaksanakan berbagai peraturan investasi federal 2. Komite AICPA bekerja sama dengan bursa saham mengusulkan solusi umum kepada Komite NYSE yaitu membiarkan setiap korporasi bebas untuk memilih metode akuntansinya sendiri dalam batas yang sangat luas tetapi mensyaratkan pengungkapan metode yang digunakan konsistensi penerapan mereka dari tahun ke tahun. 3. Tahun 1957 sampai tahun 1959 ditandai dengan kritik intensif terhadap CAP (Committee Accounting Procedure), karena berbagai alasan termasuk kegagalan untuk mendengarkan eksekutif keuangan dan praktisi akuntansi, kegagalan untuk bekerja pada isu-isu yang tidak popular, kegagalan untuk mengembangkan pernyataan yang komprehensif tentang prinsip-prinsip yang mendasar. 3. Fase Kontribusi Profesional (1958 1979)Ketidak pastian terhadap CAP dinyatakan oleh presiden AICPA, Alvin RJennings, dengan pertanyaan Seberapa berhasilkah kita akan dalam mempersempit bidang perbedaan dan inkonsistensi dalam penyiapan dan penyajian informasikeuangan. Komite khusus tentang program Riset yang dibentuk tahun 1957 dan 1958mengusulkan pembubaran CAP dan Departemen Risetnya. AICPA menerimarekomendasi tersebut dan dalam tahun 1959 mendirikan the Accounting Principle Board(APB) dan The Accounting Research Division (ARD) dengan untuk memajukanpernyataan tentang apa yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum.ARD memulai dengan publikasi posisi yang disusun dengan cermat yang didasarkanpada penalaran deduktif. APB juga menerbitkan berbagai opini yang membahas isu-isukonvensional, hingga mencapai 31 opini antara tahun 1959 dan 1973. AAA jugaberpartisipasi dalam proses tersebut melalui beberapa riset dan berusahamengembangkan pernyataan yang terintegrasi tentang teori akuntansi dasar. Upaya-upaya tersebut tidak selalu berhasil, APB diserang dan dikritik karena : Opini yang bersifat ad hoc atau controversial termasuk APB 8 tentang akuntansi pensiun, APB 11 tentang alokasi pada income, dan APB 2 dan 4 tentang kredit pajak investasi. Kegagalan dalam menyelesaikan maslah akuntansi untuk penggabungan usaha dari goodwill. Kegiatan profesi dengan APB yang dicurigai tidak membantu. Intervensi asosiasi dan badan-badan professional dalam perumusan teori akuntansi dipicu oleh upaya-upaya untuk mengeliminasi teknik-teknik yang tidak diinginkan dan untuk mengkodifikasikan teknik-teknik yang dapat diterima. Sekali lagi ketergantungan pada asosiasi dan badan-badan seperti itu mengandung konsekuensi, yang mencakup hal-hal berikut :1. Asosiasi dan badan-badan tidak mendasarkan diri pada kerangka teoritis yang ditetapkan.2. Kewenangan Pernyataan tidak jelas3. Adanya perlakuan-perlakuan alternative memungkinkan fleksiblitas dalam pilihan teknik akuntansi.4. Ketidakpuasan yang berakibat pada intervensi professional seperti yang ditulis oleh Brioff, efektif untuk menarik perhatian public akan adanya penyalahgunaan akuntansi yang mendominasi laporan tahunan tertentu.

4. Fase Politisasi (1973 Sekarang)Keterbatasan asosiasi professional dan manajemen dalam merumuskan teori akuntansi mendorong diadopsinya pendekatan yang lebih deduktif dan politisasi proses penetapan standar-standar situasi yang diciptakan oleh pandangan yang diterima luas bahwa angka-angka akuntansi mempengaruhi perilaku ekonomi dan konsekuensinya, aturan-aturan akuntansi harus ditetapkan dalam arena politis. Horngren menyatakan : Penetapan standar akuntansi merupakan produk temuan logis atau empiris sekaligus produk tindakan politis. Mengapa ? Karena penetapan standar merupakan keputusan sosial. Standar menentukan batasan perilaku, sehingga harus diterima oleh pihak- pihak yang dipengaruhi. Penerimaan ini mungkin dipaksakan atau secara sukarela, atau keduanya. Dalam masyarakat demokratik, mencapai keberterimaan merupakan proses yang sangat rumit yang memerlukan ketrampilan pemasaran dalam arena politis. Sejak pembentukannya, FASB telah mengadopsi pendekatan deduktif dan kuasi- politis untuk merumuskan prinsip-prinsip akuntansi . Perilaku FASB dapat ditandai dengan : Adanya upaya untuk mengembangkan kerangka teoritis atau konstitusi akuntansi. Timbulnya berbagai kelompok kepentingan, suatu konstribusi yang diperlukan bagi penerimaan umum standar yang baru. Dengan demikian, proses penetapan standar memiliki aspek politis. Bahwa proses perumusan standar akuntansi menjadi bersifat politis dengan baik dinyatakan sebuah laporan yang diterbitkan oleh the Senate Sub Committee on Report Accounting and Management, berjudul The Accounting Establishment. Dikenal Metchalf Report Laporan tersebut menyatakan, bahwa kantor akuntan delapan besar memonopolipengauditan korporasi besar dan mengendalikan proses penetapan standar.