(sebuah kajian historis ) - repository.uinjkt.ac.id

58
21 u KETERLIBATAN MANUSIA DALAM MEMELIHARA KEOTENTIKAN AL-QUR'AN ( Sebuah Kajian Historis ) Oleh: BUNVAMIN NIM. 1923409611 JURUSAN TAFSIR HADITS FAKULTAS USHULUDIN lAIN SVARIF HIDAVATULLAH JAKARTA 1420 H/1999 M

Upload: others

Post on 18-Dec-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

21 TH~ u

KETERLIBATAN MANUSIA DALAM MEMELIHARA

KEOTENTIKAN AL-QUR'AN

( Sebuah Kajian Historis )

Oleh:

BUNVAMINNIM. 1923409611

JURUSAN TAFSIR HADITS

FAKULTAS USHULUDIN lAIN SVARIF HIDAVATULLAH

JAKARTA

1420 H/1999 M

Page 2: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

KETIERUBATAN MANUSIA DALAM MEMIEUHlARA

KEOTENTIKAN AL-QUR'AN(Sebuah Kajian Historis)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas UshuludinUntuk Memenuhi Syarat-syarat

Mencapai Gelar 8arjana 81Pada Fakultas Ushuluddin

Oleh

BUNYAMINNIM: 1923409611

Pembimbing I Pembimbin II

JUl"Usan Tafsir- HaditsFakultas Ushuludin

lAIN Syarif Hiaaayatullah Jakarta1999 M/1419 H

Page 3: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

PENGESAHAN PAWITIA UJIA/t

SI\rlpsi yang berJudul "KETERLIBATAN MANUSiA CALAM MEMELIHARA

KE()TENiIKAN AI..QlJR'A~,"Sebuah Kajlan Hlst"rl~", ini lelah diujikan"

dalam sldang munaqoseh Fakultas Ushuludln Syarif Hldayniullah Jakarta pa«a

tanggal 8 Juli 1999. Skrlpsl inltelah diterima sebngai 3al3h sat·~ syr:rat cntuk

memj'lf!roleh golar SarjeraProgr&m Slrata t (81) pada juru~an Taisir Hc;dit's

jakarta. o Jui! 1999

Sidang Muna<:jasah

::I. I. usyrlfah. SNIP, 150062819

mdanl Anwdf M.A., 150216997

Anggota

iii

Page 4: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id
Page 5: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SIiVT, yang

berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta

salam penulls sampaikan kepada nabi Muhammad SAW., keluarga, dan para

sahabat-sahabatnya.

Ketlka skripsi ini dapat diselesaikan, ada perasaan lega dan lapang

dalam diri penulis, karena sebuah beban dan tanggung jawab telah dapat

dilaksanakan. Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal

mungkin guna kesempurnaan skripsi ini, nal1lun disana-sinl masih terdapat

banyak kekurangan, disinilah keterbatasan penulis selakll manusia biasa.

Tentunya skripsi ini akan semakin tertunda, bahkan mungkin tidak

selesai sama sekali tanpa bantuan berbagai pihak. 0lel1 karenanya penulis

merasa berkewajiban lIntlik menghatllrkan terima kasih yang tak terhingga

kepada Bapak Dr. Hamdani Anwar, M.A., selaku dekan Fakultas Ushliluddin

sekaligus sebagai pembimbing pertama,. Drs. Syam suri,M .Ag. selaku Ketua

Jurusan Tafsir Hadits. Ibu Dra.Tien Rohmatin, selaku sekretaris JlIrusan Tafsir

Hadits yang telah membantu secara administratif.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tldak dapat diwujudkan delam

bentuk yang sepertl ini baik segi teknis maupun materi tanpa bantuan Bapak,

Drs. Harun Rasyid selaku pembimbing ke dua. Penghormalan dan

penghargaan tiada tara, tak lupa penulis halurkan kepada Ayahanda Us!.

Page 6: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

Muhyidin (Aim.) dan Ibunda Sopiyah (Aim.) lercinla lanpa mereka berdua,

penulis bukanlah apa-apa dan kepada merekalah penulis berbakti. Juga

kepada Ayahanda, KH. M. Komarudin dan Ibunda Omin, serla Pamanda Aan

dan islri (Ma Ibi), keluarga Bapak M. Kholid lempat mencurahkan

problematika penulis dan memberikan kekuatan bag! penulis dalam menjalani

h!dup ini, begitu pula kepada saudara-saudara penulis, Kakanda Asep

Saepudin, dan adinda; Neng Siti Fatimah dan suam!, Aden Lukmanul Hakim,

ldah Hamidah, dan sibungsu Hasbi Asl1-Shidiqi, yang telah memberikan

dUkungan baik mori! maupun maleril yang lak terhingga.

Terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa TH Angkatan 1992/1993.

Juga rekan-rekan seperjuangan di tempat "ngumpul" EL-JABBAR, Nandang

En. Em.Z, S. Ag., LunadJ~ S. Ag, Abd. Wallab. S.Ag.,KangAbad L.C., dan

Mul/arrom S. Ag. Sang KI/attat, yang telall membantu penu/is dalam

penul/san bal/asa Arab. salam ku sobat buat semuanya. Juga kelahiran

anakku yang pertama Mohammad Aqil Nas!rul Amin, semoga menjadi anak

yang saleh dan berguna bagi nusa, bangsa dan agama amien. Jazakumullah

Khairan Katsiraa.

Akhirnya kepada Allah jualah kita kembal!. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis dan bagi kita semua. Amin.

Jakarta JUlli ·1999 M,Shafar 1419 H

Penulls

Page 7: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id
Page 8: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

BAB II

DAFTAR lSI

KATA PENGANTAR ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ..... ... ... iv

DAFTAR lSi.............................................................................. vii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Alasall Pemilihall jUdul '" 1

B. Pembalasall dan Perumusan Masalah 3

C. Metode Pembahasall dan Sislematika Penulisall 3

D. Sislemalika Penyusunan................................... 4

KETERLIBATAN MANUSIA DALAM MEMELIHARA AL­

OUR'AN; SEBUAH KESAKSIAN SEJARAH

A. Ayal yang Menjamin Keotentikan al-Qur'an 6

B. AI-Qur'an Pada Masa Rasulullah 8

1. Sejarah Ringkas Turunnya al-Our'an 8

2. Pemeliharaan al-Qur'an dalam Benluk Penghafalan... 10

3. Pemeliharaan al-Qur'an dalam SenIuk Tuiisan '14

C. AI-Qur'an pada Masa Khulafaur Rasyidin 17

1. Pengumpulan al-Qur'an pada Masa Khalifah Abu Sakar

Ash-Shidiq dan pada Masa Khalifah Umar bin Khatab .. 17

2. Kodifikasi al-Qur-an Pda Masa Khalifah Usman

Page 9: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

BAS III.

BAB IV.

bin Affan .. , '" '" 21

3. Kodifikasi pada Masa Ali bin Abi Thalib 26

D. AI-Our'an Pasca Khulafaur Rasyidin 28

KETERLIBATAN MANUSIA DAlAM MEMELIHARA

KEOTENTIKAN AL-QUR'AN : SEBUAH ANALiSA HISTORIS

A, Pendekatan Sejarah Sebagai Sebuah Allernatif 33

B. Beberapa Aspek Pendukung Keotentikan al-Our'an 35

1. Bukti-bukti yang Terdapat dalam al-Our'an 35

2. Bukti-bukti Kesejarahan , , ' ,. 37

a. Kondisi Sosial Masyarakat Arab SelJelu01 dan Sesu-

dah Turunnya al-Our'an , .. " 37

b, Motivasi Rasulullah dalam Pemeliharaan al-Our'an .. 38

PENUTUP

A. Kesimpulan 43

B. Saran-saran , " , .. ' .. , " .. 44

DAFTAR PUSTAKA .. , .. , , , , , ". ,.. , ,.. , 45

Page 10: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id
Page 11: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

BAB IPENDAHUlUAN

A. Pemlllhan Pokok Masalah

Dalam benluk bagaimana AI-Qur'an ilu disusun, atau bagaimana

susunan AI-Qur'an yang sebenarnya?, Apakah ada slandar susunan AI-Qur'an

yang disepakali umal Islam di seluruh dunia?, Pernahkan umallslam berpikir

tenlang keaslian AI-Qur'an?, dan apakah umallslam yakin, bahwa AI-Qur'an

yang diwarisi sekarang ini masih asli?, Inilah beberapa perlanyaan "nakal"

yang selalu dlmunculkan beberapa pengamal Baral, alau para i1muwan yang

secara inlens mengkaji Islam.

Selama Inl umal Islam cukup berhall-hali dalam upaya penlerJemahan

AI-Qur'an. Seliap lerjemahan ayal AI-Qur'an selalu dicanlumkan leks aslinya

yang diasumslkan berbahasa Arab alau bahasa yang dilulis dalam bahasa

Arab, demikian misalnya kilab lerjemahan AI-Qur'an lidak dianggap sebagai

AI-Qur'an.

Berbeda dengan agama lain yang mencoba menlransfer kilab sucinya

berbagai bahasa lanpa dicanlumkan leks aslinya, umal Islam Juslru

menghindari usaha demikian dengan alasan unluk menjaga kilab suci-Nya.

Telapi apakah AI-Qur'an masih orisinl!.'

I Lukman Abdul Qohar Sumabrata, et, aI., Pengantar Fenomonolog'AJ-Quran, (Jakarta:

Penerbit Grafl!:..atama Jaya, 1991), eet ke-l, h. 55

Page 12: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

2

Tenlang keolenlikan AI-Qur'an dijamin oleh Allah dalam firman-Nya,

yang arlinya : "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan AI-Our'an dan

sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya". (OS: 15: 9).

Demikianlah Allah menjamin keolenlikan AI-Qur'an, jaminan ilu diberikan

alas dasar ke-Mahakuasaan dan ke-Mahalahuan-Nya, serla berkat upaya­

upaya yang dilakukan oleh mahluk-mahluk-Nya lerutama oleh manusia!

Yang perlu diperlanyakan lagi proses pewarisan lulisan selama

berabad-abad. Apakah Iidak lerjadi penyimpangan atau pergeseran nilai yang

cukup berarti. Apakah selama proses penulisan AI-Qur'an lelah lerjadi usaha­

usaha inteleklual para sahabat Nabi, sebagaimana dalam sejarah

pencatatannya kelika Nabi Muhammad masih hidup, kelika al-Qur'an belum

ditulis sedemikian rupa secara tertib kedalam lembaran mushaf yang

sistemalik sebagaimana yang kita kenai sekarang.

AI-Qur'an yang asli pada masa Nabi ditulis di atas kain, tulang, kulit,

pelapah kurma dan lain sebagainya. Selain itu banyak sahabat Nabi yang hafal

AI-Qur'an. Itulah yang dapat dijadikan sebagai saksi sejarah untuk menguatkan

dan merekonslruksi bentuk atau susunan AI-Qur'an setelah disalin kedalam

mushaf yang sekarang ini.

~ M. Quraish Shihab, Membumikan AI-Quran, Q3andung ; Penerbit Mizan ; 1992), eel ke-1,

h. 21

Page 13: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

3

Keliyataan inl barangkall cukup menggetarkan. Tetapi maslh ada klaim

bahwa nilal kewahyuan AI-Our'an tidak asli lagi. Maka perlu ditandaskan

kembali bahwa nilal keaslian AI-Our'an itu terletak pada buny! ayat dan bukan

pada susunan alau bentuk formal.'

M. Islam juga memberl komenlar dalam bukunya yang berjudul

Murnikah AI -Kilab dan AI-Our'an dalam kala penganlarnya menyalakan

bahwa:

Kriteria pertama sebagai to/ak ukur kebenaran dan kesuciannya,adala/J bahwa AI-Qur'an tidak dicampuri olah hasil pikiran dan angan­angan manusia khususnya pada bunyi ayat. Jadi suda/J jelas bahwakebenaran AI-Qur'an bebas dari kesa/ahan. Dengan demikian wa/Jyudari ruhan tidak pemafJ salafJ dan tidak pemafJ mengalami perubahan,perbaikan, penambafJan, atau pengurangan sedikitpun. Jika ada kitabyang diaJJggap suci, menga/ami /Jaltersebut di atas, berarti ia bukankitab suci, mefainkan /Janya/afJ tu/isan manusia be/aka yang mengakuwaki/ Allah yang memegang otoritas untuk menufis kitab yang tidakbisa dipertanggung jawabkan. 4

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Sesuai dengan jUdul, maka skrlpsl Inl dalam pembahasannya akan

dibalas! hanya pada :

1. Sejarah penulisannya

2. Mencoba menjelaskan usaha-usaha yang dilakukan manusla dalam

:l Lukman Abdul Qohar Sumabrata, et. al., op. cit., h. 22

~ M. Islam, Mumikah Al-Kitab dan Al-Quran , (Surabaya : Penerbit Pustaka Da' i, 1992),

cet, ke-l

Page 14: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

4

memelihara keotentikan AI-Our'an

Berdasarkan pembahasan ini, maka masalahnya dapat dirumuskan

sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pengkodifikasian AI-Our'an

2. SeJauh mana keterlibatan manusia dalam memelihara keotenllkkan AI­

Our'an.

C. Metode Pembahasan dan Teknlk Penullsan

Untuk menghimpun bahan skripsi ini diperlukan data yang kongkrit dan

obyektif. Maka dalam menghimpun bahan yang diperlukan penulis

menggunakan metode sebagai berikut: "Metoda Library research, yaitu

dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan persoalan-persoalan

yang sedang dibahas, kemudian diJadikan fakta dalam menetapkan rumusan".

Penggunaan metode Ini tidak dapat dlhindarkan, sedangkan pembahasan

dalam penyusunan skrlpsi Ini adalah menggunakan metode deskrlpsi : suatu

proses pengambilan kesimpulan melalui data-data apa adanya

Adapun teknlk penulisannya, penulis berpedoman pada buku "Pedoman

Penulsan Skrlpsi, Tesis, dan Desertasi lAIN Syarif Hidayatullah Jakarta".

D. Sistematika Penyusunan

Pembahasan yang menJadl isl skrlpsl ini cara penyusunannya dluraikan

dalam bentuk sebagal berlkut ;

Page 15: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

5

Bab pertama : Merupakan pendahuluan yang terdiri dari uraian tentang

pemilihan pokok masalah, pembatasan dan perumusan masalah, metode

pembahasan dan sistematika penyusunan.

Bab kedua : Menguralkan tentang keterllbatan manusla dalam

memelihara keotentlkan al-Our'an sebuah kesaksian sejarah meliputi ayat yang

menjamin keotentikan al-Our'an, al-Our'an pada masa Rasulullah, al-Our'an

pada masa Khulafaur Rasyldin dan al-Our'an pasca Khulafaur Rasyidin.

Bab ketlga : Menguraikan tentang keterlibatan manusia dalam

memelihara keotentikan al-Our'an ; sebuah analisa sejarah yang meliputi

pendekatan seJarah sebagai altematif, beberapa aspek pendukung

keotentlkan AI-Our'an.

Bab keempat : Merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan

saran-saran serta daftar pustaka.

Page 16: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id
Page 17: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

BAB II

KETERLIBATAN MANUSIA DALAM MEMELIHARA

KEOTENTIKAN AL-QUR'AN: SEBUAH KESAKSIAN SEJARAH

A. Ayat yang MenJamln Keotentlkan al-Qur'an

AI-Our'an ai-Karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai clrl dan

sifal dlanlaranya adalah bahwa la merupakanm kilab yang keolenlikannya

dijamin oleh Allah. dan la kilab yang selalu dipellhara :

~ 1 t,}l}0j,k~~~G~~18]SGlSesunggulmya Kamf yang menurunkan al-Our'an dan Kamilall

pemelilJara-pemellllaranya. (OS. 15:9)

Ayat Inl merupakan jamlnan pemeliharaan dari cacat dan cela, dan dari

langan-langan usii yang mencoba unluk mengurangi alau mengubahnya,

sehlngga tidak ada seorangpun yang sanggup menyelewengkan apalagl

menghapusnya. 1 Karena menurul Prof. Dr. Hamka karena Allah yang

menurunkannya dan pula dan Allah pula yang akan menjaganya. Tidak ada

salu kekualanpun yang akan sanggup mengham bat. 2

Syalkh al-M araghl menafsirkan ayal dl alas sebagal berikut:

""Kanan orang-orang kafir menudull Mullammad sebagaf orang gila.AI/all SWT membantalJ tudullan ftu seraya berkata: "Kamilah yang

lLihat Abu Ja'far lY1uharnrnad Ibnu Jarir al-TIIabari, Jami'ui Boyan "an T::z'wsi Qur'al1,

(Beirut: Dar al-Fikr, 1988), Jilid. 30

2 Hamka, Tafsir al-Azhar, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983), Juz XITI-XIV, h. 175

Page 18: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

7

menurunkan al-Qur'an itu dan kami pUlalah yang memeliharanya darisegala rekayasa manusia untuk mengurangi, menambahnya,mengubah atau memberikan intervensi apapun. Kelak akan adasekelompok ulama yang ikut berperan serta dalam menjagakeotentikan dall menjaga kemumian al-Qur'all. Mereka menyerukanuntuk mengikutinya, mereka pula berupaya keras untuk menggali isikandungan al-Qur'an berupa nasehat, hUkum, serta ilmu pengetahuanlinnya. lsi kandungan yang mereka gali itu akan senantiasa selarasdengan hasil karya akal manusia serta teori dan pemikiran dan olahpikir mereka. AI-Qur'an kelak bakal menerangi orang-orang, arif danpenunujuk bagi orang-orang yang mau berfikir. J

AI-Alamah Thabalhaba'iy dalam lafsir Mizannyapun mengalakan:

Ayat di atas menunjukkan bahwa kitabAllah (al-Qur'an) akansenantlasa terjaga darl egala bentuk intervensi (pnamballan,pengurangan, dlsb). Thabaiy menamballkan ballwa al-Qur'an itumerupakan kitab dinamis dan abadi tldak mungkln mati dan dilupakan.la akan senantiasa terjaga dari penambahan dan pengurangan, jugaperubahan. la akan senantiasa dalam bentuknya yang otentik sejakmula dlterlma Muhammad sampal akllir zaman. Ayat dl atas semaknadengan bunyi surat Haa Mim Sajdah, ayat 42. Bahwa yang dimaksuddengan al-Zlkr dalam ayat 9 surat al-hijr adalah al-Qur'an dan bukankitab-kltab Allah yang Jain selain al-Qur'an dldukung, dengan kenyataBnbahwa lam dBlam kata al-Zikr merupakan lam Ii al-'ahd zlkr yaknl yangdlmaksud adalall al-Qur'an. Ini dldukung dengan kata lallafizun yangmempunyai artllstlgbBI (maka yang akan datang) , artinya yang dljamlnketerpellharaannya di antara kitab-kltab yang Allah turunkan hanyalallal-Qur'an. Inl juga didukung kenyataan sejarall ballwa Taurat dan injll

tidak hlput dari perubahan dan intervensi manusia4

Penggunaan kala nahnu (kami) dalam ayal di alas dalam istilah i1mu

nahwu merupakan mutakalim wahda/) ma'al ghair yang menglmplikasikan

adanya pihak lain yang lerUbal selain Allah. Hal ini dapal kita Iihal dalam

~Lihat pula Muhammad al-maraghi, Taftir al-Maraghs; (Beirut: Dar al-Fikr, tl), h. 9

4AJ_Alamah H.M. al-Thabathaba'iy, Taftsr Mizallfi Taftiral-Qslr'all, (Qom; Jama'ah al­

Mudarisin fi Hauzati al-llmiyah fi Qomil Muhadatsah, tt.), Jilid 12, h. 101·102

Page 19: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

8

proses penerlmaan wahyu semenjak zaman Nabl Muhammad Saw., ijllhad

para sahabat setelahnya dan bersambung sampai upaya-upaya yang

dilakukan umat Islam perlode akhir dalam upaya menjaga keolenllkan al-

Our'an. Oleh karenanya diperlukan sebuah kajian hisloris guna memperoleh

data-dala yang kongkril dan valid sebagai pisau analisa didalam membuklikan

keolentlkan al-Our'an.

B. AI-Quran pada Masa Rasulullah

1. Sejarah rlngkas turunnya AI-Quran

Allah menurunkan AI-Ouran kepada Rasulullah untuk menjadi petunjuk

bagi manusia. Perisllwa i1u merupakan peristiwa besar yang lerjadi, pada

malam Lailalul Oadr, suatu malam yang sangal penling bagl umallslam,

karena malam Itu adalah pertama kali AI-Ouran dilurunkan dan sekaligus

pemberilahuan kepada alam tingkat IInggi yang terdiri dari malaikal-malaikal

akan kemuliaan umal Muhammad.

Rosulullah menerima AI-Ouran Iidak sekaligus letapi berangsur-angsur.

Selama kurang lebih 23 tahun. Hal ini adalah untuk menguatkan hall Rosulullah.

Karena sebagian ayat-ayal yang dilurunkan berdasarkan kejadian dan

kebuluhan.5

5 Subhi As Shalih, Membahas llmu-ilmuAl-Quran, (Jakarta: PuslakaFirdaus, 1993), cet.

ke4,h.53

Page 20: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

9

Turunnya AI-Ouran ada yang lima ayat sekaligus ada pUla yang turun

sepuluh ayat sekali turun. Ada kalanya l<urang atau lebih dari itu. Tentang

turunnya AI-Ouran darl segl wal<tunya para ulama 'Ulum AI-Ouran membagi

dalam dua periode:

a. Perlode sebelum hljrah

b. Perlode sesudah hijrah

Ayat-ayat yang pada perlode pertama dlsebut ayat Makiyyah dan ayat­

ayat yang turun sesudah hljrah dlsebut ayat Madaniyyah. Namun dari segi

IUJuan pol<oknya AI-Ouran sejarah turunnya dapat dibagi dalam Ilga l<elompok:

Pertama: Wahyu yang dilerima Nabi Muhammad SAW sebelum

diangkal menjadl Rosul. Dengan wahyu pertama inl beliau baru sebagi seorang

Nabi yang belum dltugasl<an unluk menyampaikan wahyu yang dilerlmanya,

sebagai mana lertera dalam AI-Ouran surat AI-Muzammil ayat 1-2.

"Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangun/ah (untuksemba/wang di ma/am hart), kecua/i sedikit (daripadanya). 6

Ayallersebut mempunyailiga tUJuan:

1. Pendldlkan bagl Rosulullah SAW untuk membentul< I<epribadiannya

2. Ajaran mengenal slfat-sifat af'al Allah

6 Departemen Agam. RI, Al-Quran dan TerJemahannya, (semarang : Penerbit CV Toha

Putra, 1989), h. 988

Page 21: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

10

3. Ajaran lentang akhlak Islamiyah serla bantahan-bantahan secara umum

mengenai pandangan umum masyarakal jahiliyah ketika itu.7

Kedua: Wahyu yang diterlma Rosul dalam jangka waktu 8·9 tahun,

ketlka Itu lerjadl permusuhan hebat antara Islam dan jahiliyah dan gerakan

oposlsi Islam sedang glat-giatnya sehingga menggunakan segala cara. Umat

Islam banyak mengalami penganlayaan sehlngga sebagian sahabat hljarah ke

Habsyah sedang Rosulullah beserta sahabat-sahabat lainnya pindah ke

Madinah.S

Ketlga: Wahyu AI-Quran yang turun ketika penganutnya hidup bebas

melaksanakan agama Islam.9

2. Pemellharaan AI-Quran dalam bentuk penghafalan

Pemeliharaan AI-Quran pada masa Rosululah SAW, pada hakikalnya

belum dapal dikalagorikan sebagai kodifikasi, baru lahap pemeliharaan saja.

Masa Rosulullah adalah langkah awal sejarah pengumpulan AI-Quran, darl

makna pengumpulannya para lokoh menyebutnya dengan kodifikasi. Kala

Jam'ul Qur'an (pengumpulan AI·Quran) mengandung dua arli yailu:

Pertama: Pengumpulan dalam arli IJifzul1U (menghafalnya dalam hati).

lnilah makna yang dimaksudkan dalam Firman Allah kepada Nabl, yang

1 Quraisy Shih.b, Membw1l.kan AJ.-Quran, (bandung : Mizan, 1992), Cet, Ke 4, h. 34

8 IbId., h.359 IbId., h. 36

Page 22: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

11

senanliasa menggerakkan kedua bibir dan Iidahnya unluk membacakan AI-

Ouran yang lurun kepadanya sebelum Jibril selesai membacanya karena ingin

menghafalnya. IO

Art/nya : "Janganlah kamu gerakan IIdahmu untuk (membaca) AI-Quran karena hendak membaca cepat-cepat (menguasal)nya.Sesungguhnya atas tanggungan Kaml/ah mengumpulkannya(d/dadamu) dan (membuatmu panda/) membacanya. Apab/la Kamlte/all selesa/ membacakannya maka Ikutllall bacaannya /tu. Kemud/allsesunggullnya atas tanggungan Kam//all penjelasannya. (AI-Q/yamall:75: 16_19).11

Kedua : Pengumpulan dalam arll Kllabullah Kulllhi (penullsan AI-Ouran

semuanya) balk dengan memisah-misah ayal dan surah-surahnya alau

menerlibkan ayat-ayal dalam surat yang dilulis dalam lembaran lerpisah,

alaupun menerlibkan ayal-ayal yang menghimpun semua sural, sebagian

dilulis sesudah bagian yang lain. 12

Dalam uraian berikulnya penulis akan mencoba menjelaskan secara

10 Manna Kholil Al'Qattan, Studi llmu-s1mu At-Qural1, (Jakarta : PT. Litera Antur Nus.,

1992), h. 181

l! Departemen Agama ro, op. cit., h. 999

12 Manna' Khalil al-Qattan, Op. Cit, h. 182

Page 23: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

12

rinei agar nampak bagi kita suatu pengertian yang mendalam terhadap AI-

Quran dart segi pengumpulannya baik dalam arti penghafalan dalam hati

maupun pengumpulan dalam arti penulisan.

Yang dimaksud kodifikasi AI-Quran atau pengumpulan dalam arti

penghafalannya pada masa Nabi Muhammad, adalah: AI-Quran turun pada

Nabi Muhammad, seorang Nabi yang Ummi (tidak bisa membaea dan menulis).

Karena itu perhatian Nab! hanyalah dituangkan untuk sekedar menghafal dan

menghayati, agar bellau menguasai AI-Quran persis sebagaimana halnya AI-

Quran diturunkan. Setelah itu membaeakannya kepada orang-orang dengan

begitu terang sehingga merekapun dapat menghafal dan mem antapkannya. 13

Nabi adalah seorang yang Umml dan diutus oleh Allah dlkalangan orang

"D/alah yang mengutus kepada kaum buta huruf seorang Rosuld/antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,mensuc/kan mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dallhlkmah, dan sesungguhnya mereka sebelumllya bellar-benar dalam

kesesatan yang nyata, {AI-Jumu'ah : 62 : 2).14

13 Muhammad Ny.Ash ShabuarJY, Op. Cit, h. 81

l~ Departemen Agama RI, Op. Cit, h. 932

Page 24: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

13

Biasanya orang-orang yang Ummi Ilu hanya mengandalkan kekualan

hafalan dan ingalan. Bangsa Arab pada masa lurunnya AI-Quran, ingalan

mereka sangal kual, daya hafaian begilu cepal, karana mereka leiah terbiasa

menghafal beralus-ralus ribu syair.

AI-Quran dalang kepada mereka dengan jelas dan legas kelenluan dan

kekuasaannya yang luhur, mereka merasa kagum akal pikiran mereka lertimpa

dengan AI-Quran, perhalian mereka dicurahkan kepada AI·Quran. Mereka

menghafalnya ayal demi ayal dan sural demi sural. 1S

Para sahabal saling berlomba dalam membaca dan mempelajari AI-

Quran dan mengajarkan pUla kepada keluarganyafislrl dan anak-anak di rumah

masing-masing. Rosulullah lerus memberi semangal untuk menghidupkan AI-

Quran sehingga para sahabal pun banyak yang hafal AI.Quran. 16

Kaum MuhaJlrln dan Kaum Ansar serla beberapa orang Ummul

MUkminin, adalah sahabal Nabi yangl hafal AI-Quran dengan baik. Mereka

dengan mudah diuji kecepalan hafalannya di hadapan Rosulullah. 17

Cara mereka menghafal AI·Quran dengan berladarus baik dengan

suara Iirih, dan juga mereka hafalkan di dalam shalal fardu maupun shalal

sunnah. Rosulullah sendirl mendorongnya, misalnya blla ada orang dalang

15 Muhammad Aly Ash Shabuany, op. clL h. 82

16 Ibid, h. 84

17 Shubhi Shalih, op. CIt, h. 1776

Page 25: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

14

berhijrah dari Makkah ke Madinah, Rosulullah mendorongnya agar menemui

salah seorang sahabat untuk belajar AI-Ouran.

Diantara sahabat Nabi yang terkenal pandai mengajarkan AI·Ouran

ialah : Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Thallb, Ubay Bin Ka'ab, laid Bin Tsabit Bin

Stabit, Abdullah Bin Mas'ud, Abu Bakr Syiddiq Darda dan Abu Musa Ai-

'as'ari. 18

3. Pemellharaan At-Quran Dalam Bentuk Tulisan

Kelstlmewaan yang kedua darl AI-Ouranul Karim lalah mengumpulkan

dalam bentuk tulisan atau AI·Ouran yang ditulis dalam suatu lembaran.

Untuk penulisan AI-Ouran Rosulullah menunjukan beberapa sahabat.

TUjuan pokok penunjukan sahabat oleh Rosulullah adalah untuk merekam AI·

Ouran dalam bentuk tullsan. Dlantara tokoh sahabat yang ditunjuk adalah :

Abu Bakr Sylddlq, Umar Bin Khatab, Utsman Bin Affan, All Bin Abl Thalib, laid

Bin Tsabit, Ubay Bin Ka'ab, Tsabit Bin 00iS. 19 sedangkan sahabat lain yang

membantu penulisan AI-Ouran dlantaranya : Muawiyah bin Sufyan, Yazid,

Mughiroh bin Su'bah, lubair bin Awwam, Alam bin Hamdhramy, Muhammad

bin Masalamah bin Abdullah bin Ubay bin 8alul. 2o

18 ]bid., h. 77

19 Kamaludin Marzuki, 'Ulum AJ-Quran. <.Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992), cct. Ke

1 h. 67

'i? Rifat Syauqi Nawawi dan M Ali Hasan, Pengantar llmu Ti:ifsrr, (Jakarta: PT Bulan

Bintang, 1992), eel Ke 2, h. 2

Page 26: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

15

Pada masa itu mereka menuiiskan AI-Ouran pada benda-benda yang

dapat dituiis, seperli kain, pelepah korma, dan iain-Iain. Karena kertas belum

ada.

Pernah Utsman Bin Affan mengirimkan sekeping tulang yang berisi ayat·

ayat AI·Ouran kepada Ubay bin Ka'ab, untuk diperbaiki sebagai tuiisannya.

Suhuf AI·Ouran (Iembaran·iembaran naskah AI-Ouran) yang masih berserakan

ilu disimpan di rumah Nabi MUhammad s.a.w. yang diperkuat oieh hafaian para

sahabal beliau yang benar-benar hafidz AI-Ouran.

Para penulis wahyu khususnya, secara pribadi meraka membual pula naskah­

naskah ayal-ayat AI-Ouran sebagai dokumen masing-masing.21

Para sahabat dalam menulis wahyu ilu sesuai dengan perinlah Nabi

dan sesual dengan peunjuk Allah lewat malaikat Jibrll.

Malalkat Jlbril mengadakan ulangan sekal! dalam setahun. Dlwaklu

mengadakan pengulangan Ilu Nabl dlsuruh mengulang memperdengarkan AI­

Ouran yang telah dlturunkan. Pada tahun Nabi wafat, malaikal Jibril melakukan

dua kali pengulangan.

Nabl sendlrlpun serlng mengadakan pengulangan itu lerhadap sahabat·

sahabatnya. Para sahabat membaca AI·Ouran dl hadapan bellau, untuk

21 Masjfuk Zuhdi, op. cit, h. 15

Page 27: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

17

Demikianlah sejarah perhimpunan AI-Ouran dimasa Nabi Muhammad

s.a.w. dalam bentuk hafalan dan tullsan. Jadi cukup jelaslah bahwa, AI-Ouran

itu dilurunkan dengan sempurna diwaktu Nabi Muhammad s.a.w. telah

mendekati masanya kembali kehadiral yang Maha Kuasa. 25

C. AI-quran pada Masa Khulafaur Rasyldln.

1. Kodlflkasl pada masa khallfah Abu Bakr Sylddlq dan pada masa

khallfah Umar Bin Khatab

Sepeninggal Rasulullah SAW, sebagai pengganti yang menjadl khalifah

adalah Abu Bakar Sylddiq. Pada masa kekhallfahan beliau dihadang berbagai

masalah yang cukup berat dan problem yang cukup rumil, di antaranya :

Munculnya orang-orang murtad (penentang) yang ada di kalangan orang

Islam, dan pemogokan pembayaran zakat. 26

Gerakan pertama yang dllakukan Abu Bakar Syiddiq ialah memerangi

Musailamah AI-Kazab, dengan menyiapkan beberapa pasukan berkuda, di

bawah komandan Khalid bin Walid. Perisliwa peperangan ini dikenal dengan

peperangan Yam amah, yang terjadi pada tahun 12 Hijriyah. Peperangan ini

juga telah banyak memakan korban terutama dipihak Islam. Sedikitnya 70

orang hafizh AI-Ouran yang gugur. Bahkan sebelumnya telah gugur pula 70

25 Zaina! Abidin, op. cit., h. 28

26 RlPat Syauki Nawawi dan 1,1 Ali Hasan, Pengantar J1mu Tafsir, (Jakarta: Penerbit Bulan­

Bintang, 1992), eet-!.

Page 28: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

18

orang penghafal AI-Quran, disuatu pertempuran yang berlangsung di satu

lempal di "Bi'rut Ma'unah". Dekal Madinah pada masa nabi masih hidup.27

Urn ar Bin Khatab melihat kejadlan gugurnya para sahabat yang hafal AI­

Quran, lalu menghadap Abu Bakar Sylddlq dan mengajukan usul kepadanya

supaya AI-Quran dlkumpulkan dan dlbukukan, karena khawatlr AI-Quran akan

musnah begitu saja. 28 Pada mulanya Abu Bakar Syiddiq menolak usulan Umar

Bin Khalab, karena apa yang dikemukakannya dalam usulan itu, Rosululiah

tidak pernah menyuruhnya. Alas izin Allah, Abu Bakar Syiddiq menerima usulan

Umar Bin Khatab ltu.

Dengan langkah eepat pUla, Abu Bakar Syiddiq memerintahkan laid Bin

Tsabit unluk menuliskan AI-Quran. laid Bin Tsabit menerima tugas ini walau

dlrasakan sangal berat.

laid Bin Tsabit melakukan tugas ini eukup berhali-hali dan telili. Beliau

mulai dengan lugasnya bersandar pada hafalannya, lulisan-lulisan yang dilulis

di hildapan Rosululiah, dan Juga ayat-ayat AI-Quran yang dihafal para sahabal

yang lainnya sewaklu Rosulullah masih hidup.

Zaid Bin Tsabit mulal pUla meneari ayal-ayal sural yang lerlulis

dipelepah kurma, kepingan balu, dan juga yang tertulis dltempat-tempallain.

27 Ibid., h. 121.

28 Manna' Khalill a!-QaUan, op. cit., Cet. 1, h. 191.

Page 29: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

19

Dalam pencarian Ilu, beliau menemukan akhir surat At-Taubah yang berada di

Abu Khuzaimah AI-Anshary yang t1dak terdapat pada (tulisan/sahabat)

lainnya.29 ayat tersebut berbunyi :

'Sesunggulmya telah datang kepadamu seorang Rosul darikaummu sendirl, berat terasa olelmya penderitaan, sangatmenginginkan (keimanan dan keselamatan) bag/mu, amat belaskasillan lag/ penyayang terlladap orang-orang mukm/n n

• (At- Taubah:19: 128). JO

Dalam melaksanakan tugasnya Zald Bin Tsablt dlbantu oleh beberapa

anggota dewan panitia, yang semuanya haflZd AI-Ouran, yaitu : Ubay bin

Ka'ab, All Bin Abi Thallb, dan Utsman Bin Arfan. Mereka mengadakan

pertemuan-pertemuan khusus dalam usaha merampungkan penulisan AI-

Ouran. Berkat kerja keras, dewan panitla i1u dapat merampungkan tugasnya

dengan hasil balk pula.

Setelah AI-Ouran selesai ditulis dan dihimpun pada kertas, Abu Bakar

29 Ibid., R 192

30 op. cit., h. 303

Page 30: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

20

Syiddiq bertanya kepada sahabat untuk mencarikan nama AI-Ouran yang

dilulis itu. Sahabat yang mendengar ilu, memberi namainya adalah as-Sifr, tapi

Abu Bakar Syiddiq menolak, karena nama itu sering dipakai oleh orang-orang

Yahudi. Sahabal yang lain menggantikan nama as-Sifr itu dengan nama

Mushaf, di samping itu pula orang Habsya memberi nama yang sama pula.

Akhirnya semua sepakat menamai AI-Ouran yang sudah ditulis itu dengan

Mushaf.~l

Mushaf Abu Bakar Syiddiq, seluruh isinya dan kebenaran

kemulawatirannya dapal didukung pula oleh seluruh umat Islam, karena cara

penulisannya menggunakan "tujuh buah huruf" sebagalmana yang beriaku pada

masa turunnya AI-Ouran. Maka jelas pula Mushaf Abu Bakar Syiddiq serupa

dengan ayat-ayat yang sudah dilulis dan dihim pun pada masa Rosulullah masih

hidup.~Z

Pada masa Umar Bin Khatab pengkodifikasian, memang sejarah

tidaklah banyak mengungkapkan. Akan telapi Umar Bin Khatab merupakan

seorang pencetus ide yang perlama kali dalam sejarah pengumpulan AI-

Ouran. Suatu buktl, pada saat AI-Ouran sedang dikerjakan oleh dewan pan/tia,

Umar Bin Khatab sempat menghimbau "barang siapa yang memiliki apa saja

31 Subhi Ash ShaJih, op. cit. ,h. 88

32 Rifat Syauqi Naw.wi, dan M Ali Hasan, op. Cit., h. 126

Page 31: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

21 .

bagian dari AI-Ouran yang langsung diterima dari Rosulullah hendaklah ia

menyerahkannya kepada dewan". Itu menunjukan betapa besar semangat

Umar Bin Khatab dan perhatiannya sejak mencetuskan ide sampai pada masa

pelaksanaan penulisan alau pengumpulan ilu. 33

Sepeninggal Abu Bakar Syiddiq, AI-Ouran yang sudah ditulis dan

dihimpun disimpan oleh Umar Bin Khatab demi keamanan. Kemudian ia wafa!,

mushaf AI-Ouran itu disimpan oleh Hafsah. Karena Hafsah sendiri adalah istri

Rosulullah, serta orang yang sangat cerdas, pandai menulis dan mem baca,

dan hafal pula keseluruhan AI-Ouran.

Perlu dlketahul pula pada masa Abu Bakr Syiddiq, mushaf atau SJIUJlUf

AI-Ouran tidak dlperbanyak, karena tujuan penghimpunan AI-Ouran pada

waktu itu bukan kepenllngan orang-orang yang hendak menghafalnya, namun

hanya untuk menjaga keutuhan dan keaslian saja. Oi samping itu pUla pada

masa Abu Bakr Syiddlq dan Umar Bin Khatab, sahabat-sahabat Rosulullah

yang pernah belajar AI-Ouran pada masa mereka masih cukup banyak yang

hldup, dan orang yang belajar AI·Ouran dan mengajarkannya seara hafalanpun

masih banyak pula.34

2. Kodiflkasl AI-Quran Pada masa Utsman Bin Affan.

33 lbid.. h. 127

3< Zainal Abidin, op. cit, h.34

Page 32: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

22

Selelah khalifah Umar Bin Khatab wafal, maka yang menggantikan

kedudukannya adalah Khalifah Uisman Bin Affan. Pada masa beliau,

penyebaran Islam sudah meluas ke Armenia dan Azar Saizan di sebelah timur,

dan Tripoli di sebelah barat. Dengan demikian kelihalan bahwa kaum Muslimin

waklu ilu lelah berpencar-pencar di Mesir, Syria, Irak, Persia dan Afrika.'s

Penduduk-penduduk daerah Islam waklu Itu sudah banyak yang hafal

AI-Quran dan juga sudah banyak yang membacanya. Mereka membaca AI-

Quran menggunakan cara bacaan gurunya masing-masing yang dianggap

paling bagus dan benar maka jelas lerjadi perbedaan bacaan AI-Quran pada

waktu ilu misalnya, penduduk Syam memakal cara bacaan Ubay Bin Ka'ab,

penduduk Kufah memakai cara bacaan Abdullah bin Mas'ud, dan sebagian

yang lain menglkutl Abu Musa al-Asyarl, baik dari segi cara bunylnya huruf-

huruf dan juga dari segi qira'atnya masalah ini membawa kepada sualu

perlentangan dan perpecahan sesamanya.%

Fakta yang lebih kongkril lagl, Huzalfah bin Yam an pada saal beliau ikut

dalam pertempuran menaklukan Armenia dan Azerbaizan dalam suatu

perjalanan, mendengar pertikaian kaum muslimin lenlang beberapa bacaan

35 Ibid.,

36 Rirat Syauqi Naw.wi, M. Ali Hasan, op. clf., h. ] 25

Page 33: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

23

ayat AI-Ouran, mereka saling menonjolkan bacaan bahwa dirinya adalah

menggunakan bacaan yang paling baik.37

Ibnu Khaldun AI-Atsir dalam al-Kamilnya meriwayatkan bahwa,

penduduk Hims menganggap qlra'at mereka lebih baik dari qira'at orang lain,

begitu juga halnya penduduk Damascus yang mengambil qira'at dari Ma'dad,

menganggap qira'at penduduk Kufah tidak baik. Sementara itu pula penduduk

yang mengambil qira'at dari Abdullah bin Mas'ud menganggap qira'at

penduduk Damascus dan Hims tidak baik pula. Orang-orang Basrah merasa

berbangga dengan qira'at yang mereka ambil dari Abu Musa a-Asyari dengan

mushafnya yang disebut Lubat al-Oulub.

Perselislhan-persellsihan itulah yang dilaporkan oleh Huzaifah bin

Yaman kepada Khallfah Utsman Bin Affan. Mendengar laporan tersebut

Utsman Bin Affan memberi keputusan untuk membentuk "panitia empat", yaitu

terdiri dari Zaid Bin Tsabil, Abdullah bin Zubair, Syaid bin Ash dan Abdurahman

bin Harits. 38 diantara empat orang yang paling berperan adalah Zaid Bin

Tsabit. Utsman Bin Affan memilih Zaid Bin Tsabil ilu karena mempunyai alasan

bahwa Zaid Bin Tsabil adalah seorang penulis dan penghimpun AI-Ouran

dimasa Nabi Muhammad s.a.w. dan masa Abu Bakr Syiddiq, dengan

37 Zainal Abidin, op. cit.• H. 33

38 Kamaludin Marzuki, op. cit., H. 74

Page 34: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

24

kapasllas, Zaid Bin Tsabil seperli ilu dapal dipaslikan lidak mungkin terjadi

perubahan atau hilangnya kalimat tertenlu yang ada dalam nash AI-Ouran,

sehingga dengan demikian AI-Ouran akan terjamin keasliannya.

Langkah U1sman Bin Arfan lainnya, selain membenluk "panllia em pat"

yaitu membakar selain mushaf yang dikerjakan "panitia empal". Dengan

demikian kaum muslimin hanya mengenal salu mushaf saja yailu mushaf

Utsman Bin Affan. 39

Dlbakarnya mushaf selaln yang disusun "panilia em pat" karena Utsman

Bin Affan merasa khawatir, apabila mushaf-mushaf yang lain itu beredar, akan

menlmbulkan fIInah. Menurut Utsman Bin Affan: Mushaf yang beredar ilu harus

sebagai berikul :

1. Harus lerbukti, tidak lertulls berdasarkan riwayat ahad.

2. Mengabalkan ayal baeaan yang dinash dan ayattersebut tidak diyakini

dibaea kembali dihadapan Nabi Muhammad s.a.w. pada saal-saalterakhir.

3. Kronologi surah dan ayat seperti yang sekarang ini berbeda dengan

mushaf Abu Bakr Syiddiq yang susunan surahnya berbeda dengan mushaf

Utsman Bin Arfan.

4. Sisiem penullsan yang dugunakan mushaf mampu meneakupi qlra'al yang

berbeda sesuai dengan lafadz-Iafdz AI-Ouran kelika turun.

39 IbId" h. 75

Page 35: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

25

5. Semua yang bukan lermasuk AI-Ouran dihilangkan. Misalnya yang dilulis

dimushaf sebagian sahabal di mana mereka juga menulls makna aya!

didalam mushaf, alau penjelasan nask mansukh.40

Adapun eirl khusus Mushaf Ulsmani :

1. seliap halaman AI-Ouran berisi 18 alau 15 baris, telapl pada halaman 2

dan 3, maslng-masing hanya berisi 6 baris. Si Kanan alau dlkiri halaman

AI-Ouran terdapal '8in baik di lengah, dl alas maupun dl bawah.

2. Pembagian ayal kedalam unlt-unll Juz lampak begltu konslslen dan ketal,

dengan kepaslian jumlah ayal, pada setiap halaman.41 Pengelahuan format

juz juga begilu konsislen kedalam 16 halaman.

3. Masing-masing halaman pada mushaf Ulsmani diisi oleh ayat uluh sehingga

halaman adalah awal ayat, dan akhlr halaman adalah akhlr ayal.dalam

keleraluran inl juga, ada yang tidak leralur, lerdapal satu halaman AI-

Ouran dl mana ada salu ayal terpolong oleh pergantian halaman, yailu

pada halaman 484. Telapi seeara umum, keleraluran bahwa seliap

halaman terdiri ayat utuh, menunjukan adanya hubungan antar jumlah ayal

dengan halaman AI-Ouran.

40 Ibid., h. 76

41 Lukman .Abdul Qohar Sumabrata, et, el.,Pengantar FenomenologiAl-Qllran. (Jakarta: PT

Grapika Tamajaya, 1991), eel ke-l, h. 62

Page 36: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

(

beberapa huruf, seperti (

" 't" \ ,,~ .-.- J{.~W~

r

26

4. Oi atas setiap surat terdapallulisan Basmal8h sebagai kop sural, kecuali

sural ke 9 (AI-Taubah). Setiap kop sural dituUs dalam dua baris, yailu pada

sural al-Hijr dan an-Nam!.

5. Setiap awal jUz dimulai pada halaman sebelah kir!, kecuali juz 1. Setiap

awal juz dilandai oleh celak lebal pada beberapa hurup di ayal awal juz,

kecuaii jUz 1 dimana celak lebalnya adalah sural al-Fatihah (7 ayat) dan

sural al-Baqarah (4 ayat). Fenomena celak lebal dalam permulaan juz

r-.-berbeda salu sama lain. Ada yang lerdlri dari dua huruf ( r>-) dalam

/ /

juz 26, dan (~ ) pada jUz 30. Tetapi ada juga yang celak lebalnya

/ "" >y ~~ .) pada juz 17, .

) pada juz 27 dan lain-lain.42

3. Kodlflkasl A1-Quran pada Masa All BIn Abl Thallb

Sahabal Ali Bin Abi Thalib pada masa Nabi dikukuhkan sebagal orang

yang paling lahu tenlang AI-Ouran, dan sahabat Ali Bin Abl Thalib pun

menghimpun AI-Ouran di rumah Nabi dalam satu mushaf AI-Ouran menurul

lurunnya. Sebelum enam bulan wafalnya Rasulullah, Ali Bin Abi Thalib lelah

merampungkan penulisan AI-Ouran.43

Sahabal Ali Bin Abi Thalib pun dikalakan pUla orang yang paling lahu

4Z al-Thabari, !bld.,h 63

", Allamah .M.H.AUhabatab· i, MellgWJgkiap RahasJa Al-Quran, (Bandung: PenerbitMizan

1992), eel ke I, h23

Page 37: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

27

lenlang AI-Ouran, dan orang yang paling perlama dalam penulisan AI-Ouran

selelah wafatnya Rasulullah s.a.w., karena sahabat Ali Bin Abi Thallb

melakukan llndakan pengumpulan AI-Ouran berdasarkan/sesuai dengat wasiat

Nabi, disamping berdasarkan kronologi dan juga menyebutkan tempat turunnya

pula.

Ibn al-Nadlm juga menyatakan, bahwa selelah wafatnya Rasulullah

s.a.w., All Bin Abl Thalib bersumpah untuk tidak meninggalkan rumah

Rosulullah s.a.w. sampal selesai menghimpun AI-Ouran. Dengan tekad bulat

Ali pun dapat menghimpun AI-Ouran dalam jangka waklu liga hari. Dapat

disimpulkan juga dari pendapat Ibnu al Nadim ini bahwa Ali Bin Abi Thalib

dapat menghimpun AI-Ouran dalam waktu tiga hari.44

Dalam jangka waktu lersebut t1daklah mungkln terjangkau untuk

menghlmpun AI-Ouran, karena bagalmanapun seorang ahll penulis wahyu yang

berpengalaman sekalipun lidak akan dapat menulis isi AI-Ouran dalam waktu

liga harl baik dari hafalannya maupun dari salinan. Mungkin sahabat Ali Bin Abi

Thallb menullskan ayat suei Ai-Ouran lebih dulu pada saat diturunkan karena

perinlah Rasulullah s.a.w., atau mungkin juga sahabat Ali Bin Abi Thallb

menulls AI-Ouran hanya beberapa bagian. Kemudian semua yang ditulis lIu

H Kadzim Munir Syalmeci, "Manusf-.ri-Manusf-.rip Kuno ", al Hikmah, VII,5 (November,

1992),h.13

Page 38: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

28

disimpannya dan dijaganya, sehingga dengan demikian lulisan ilu lerjaga dari

kerusakan, seperli kitab-kilab suci yang diwahyukan sebelumnya.45

Sedangkan penulisan copy AI·Ouran yang ditulls Khalifah al- Rasyldin

yang keempal inl, dlslmpan di Najaf, Irak, Kufah, dan dlatasnya lelah lertulis

Ali Bin Abi Thalib menuliskannya pada lahun 40 Hijriayah.46

D. AI-Quran Pasca Khulafaur Rasyidin

Sebelum kita mengenal percetakan AI-O uran, kita kelahui secara

historis bahwa AI·Ouran itu sebelumnya lelah lertulis dengan lulisan langan

yang kita kenaI dengan manuskrip.47

Manuskrlp pada masa permulaan telah tertulis diatas kUlit, pelepah

kurma, tulang. Inl lerjadl pada zaman Rasululiah SAW sendiri. Akan telapi

pada zaman Utsman mengalaml perubahan secara besar-besaran balk dari

segl qlra'alnya maupun pada bacaannya. Yang dltulis oleh "panltia empat"

leblh darl Itu copy AI-Ouran yang dlbuat pada masa pemerlnlahan Utsman Bin

Affan disebarkan dl kola-kola seperti Mekkah, Dam ascus, Kufah, Basrah dan

Madlnah. Sedangkan yang asllnya dislmpan oleh Utsman Bin Affan sendiri

sebagal Mushafullmam.

~ lbid.,h.14

46 Ahrnnad Vondeffer, limuAl-Quran ,( Jakarta: Penerbit Raj.wali Pers, 1988), Ce~ ke 1,

h. 6747 lbid., h.. 68

Page 39: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

29 '.

Sejarah Mushaful Imam itu yang mengatakan mula-mula disimpan

dalam Masjld Jam!' dl Cordova, kemudian dibawa ke Fez, Ibu negeri Maroko,

ada yang mengatakan Mushafullmam pernah kelihalan dalam salah satu yang

terbesar di Rusia dan ada pula yang menyangka, bahwa Mushafullmam yang

sampai sekarang masih lersimpan dalam perpuslakaan "India Office"

dldalamnya terdapat calatan "Writen by Utsman, the son of Affan" sedang

menurul Kayder, adapun Mushaf Uisman yang berada dilangannya, lalkala

beliau dlbunuh, dlangkat ke Antarlos dan lembaran·

lembaran yang penuh berlumur darah lersimpan dalam Masjid Cordova. 48

Begilu Juga mengenal mushaf yang lain yang ditulis pada lahun 308

Hijriah, oleh H. Calligdaf, mushaf yang dltulis lalah Ya'qut al Mu'sasin, dan ada

lagl mushaf yang dilUlis Abdurrachman Bin Abu Fatullahun 399 Hijriah atas

perintah Sultan Malik Ibnu al Muzaffah. Mushaf itu ditulis dengan khot yang

indah, dengan ukiran-ukiran yang bermacam·macam warna.

Usaha memperindah AI·Quran sampai puncak pada masa pemerlnlahan

Sullan Mamluk, yang mengumpulkan berlbu-beribu mushaf yang indah-indah

dalam perpuslakaan Nasional Kairo, pengumpulan yang sampai sekarang tidak

habis-habisnya menakjubkan orang.49

311

<>J Abu Bakr Syiddiq Bakar. Sejarah Al-Quran. (Jakarta; Martac NV, 1931). Cel Ke 1. h.

4. ]bid., h.316

Page 40: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

30

Bahwa AI-Quran lebih dikenallagi setelah ada percetakan. Oleh karena

itu membuat perubahan besar dalam seJarah mushaf yang terkenal dengan

manuskripnya.

Tanda-tanda tumbuhnnya kesenian mencetak sudah kelihatan seJak

Jaman purbakala di Mesir, seperti yang diceritakan oleh plinius dalam kitabnya

Historia Naturalis, bahwa orang Kopti ketika itu sudah tahu mempergunakan

cap gambar pada kain yang dibuatnya dari kapas, dan orang Tionghoa sudah

mencoba kesenlan Ini dengan huruf Kanji, tetapl di Erofa untuk kepentingan

penerbitan. Beberapa abad kota-kota Eropa berlomba-Iomba mengadakan

cetakan dengan huruf terplsah. Tidak lupa dalam perlombaan In! Jasa-jasa

yang diperllhatkan oleh kota Mainz, Straatsburg, Bamberg, Augsbrurg dan

Haarlem.

Begitu Juga pada tahun 1457 percetakan Shoffer sudah dapat

mengeluarkan Psalterium, sebuah kitab yang pertama-tama mencap

keterangan tempat, waktu dan nama orang yang menerbitkan kltab itu. Kitab

Itu sudah dapat dlcetak diatas polio besar perkam en dengan huruf perm ulaan

yang diberi perhiasan sangat indah.50

Kesenlan mencetak Ini dari seharl ke seharl dlperbalkl dan pemasukan

kertas ke Eropa oleh orang Islam, yang menambah kemajuan kesenian

50 lbJd.,h.317

Page 41: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

31

mencelak ilu, dan mengganlikan kulil kambing perkamen lersebul, semuanya

lidak dapal klla lupakan unluk kemaJuan penerbilan, yang kemudlan dapal

dipergunakan unluk mencelak kilab AI-Quran Karim yang menambah lekas

lerslarnya kilab mushaf lersebul keseluruh dunia.51

Memang pernah ada Juga AI-Quran yang berasal darl celakan

sebelumnya, yallu yang blasa dlsebul dengan Blockprint dan Juga beberapa

abad kesepuluh, balk dalam uklran kayu (unluk pola celakannya) maupun

lembaran-Iembaran maslh dllemukan dewasa Inl. Bahwa yang lercalal dalam

seJarah AI-Quran perlamakali yang dlcelak dengan mesin yang dapal

dipindahkan, dlbual di Hambrug (Jerman) pada lahun 1694. Naskah lersebul

dilengkapi landa baca.52,

Disusul kemudlan oleh Maracl yang menerbilkan AI-Quran pada lahun

1698 di Padoue. Namun sayangnya lak salupun darl AI-Quran celakan

perlama, kedua alaupun keliga ilu lersisa didunia Islam, dan sayangnya

perinlis penerbilan AI-Quran ilu bukan muslim. 53

Penerbllan mulal dengan lebel Islam, baru dimulal pada lahun 1787

Masehi, yang menerbilkan adalah Maulana Uslman, Mushaf lersebul lahir di

Pelersborg, Rusia alau leningrad ( Uni Soviyel ). Kemudian lahir kemball

51 lbid..h.319

5~KamaluddinMarzuki,Gp. CJt.h.86

53 lbid.)l.87

Page 42: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

32

Mushaf celakan Kazan, disusun kembali di Iran pada lahun 1248 H. Persia

pernah menerbilkan celakan di kola Teheran. Selelah lima lahun kemudian

lahun 1833 lerbillagi Mushaf celakan di Leipzig ( Jerman ).54

DI negara Arab, Raja Fuad darl mesir membenluk panilia khusus

penerbilan Al-Ouran dl perempalan perlama abad 20. Panltia yang dlmolori

oleh para Syekh al Azhar Ilu lahun 1342 H f 1923 M berhasll menerbilkan

mushaf AI-Ouran celakan yang bagus. Mushaf yang perlama terbil di negara

Arab Ilu, di Dhabi! sesuai dengan riwayal Hafs alau qlra'al 'Ashim. SeJak ilu,

berjula-jula mushaf dicelak di Mesir dan berbagai negara.55

54 lbid.,h.88

55 lbld.,h.89

Page 43: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id
Page 44: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

BAB III

KETERLIBATAN MANUSIA DAlAM MEMELIHARA KEOTENTIKAN

Al-QUR'AN : SEBUAH ANAlISA SEJARAH

A. Pendekatan SeJarah sebagal Sebuah Alternatlf

Dalam sural al-hijr ayat 9 di alas Allah telah menjamin keolentikan al-

Qur'an, jaminan yang diberikan alas dasar Kemal1akuasaan dan

Kemahalahuan-Nya. Telapi adakah jaminan ilu didukung oleh bukli-bukli lain?,

dan dapalkah bukli-bukli itu meyakinkan manusia, lermasuk yang lidak

percaya lerhadap jaminan Allah di alas? Tanpa ragu kita mengiyakan

pernyalaan di alas, karena sebagaimana yang dillilis oleh almarhum ,Abdul

Halim Mahmud, manlan syaikh al-Azhar: "Para orienlalis yang dari saal kesaat

berusaha menunjukkan kelemahan al-Qur'an al-Q lIr'an, lidal< mendapatkan

celah untuk meragukan keolentikannya, hal ini disebabkan oleh bllkli-bukli

kesejarahan (hlsloris) yang mengl1anlarkan mereka kepada kesimplilan

tersebut.!

Sebagai bukli relisasi pemelil1araan al-Qur'an dapal kita lihal dalam

dol<umentasi sejarah dim ana Allah Ta'ala lelah mengeluk hall Muhammad

saw.seliap kali wahyu diturunkan, Nabi selalu mem bacakannya dihadapan

para sahabat, selanjulnya memerintahkan kepada sekrelarisnya yang lerdiri

J Abdul Halim Mahmud} al-Tr.2Jkrr al-}}dsafifi" al-l<;iam. (BeJnJt.: Dm.... CJI·Kitab al-Lubnony,

it), h. 50

Page 45: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

34

dari beberapa orang ilu unluk menuliskannya, baik ilu dilulis pada peiepah

kurma, lempengan batu atau lainnya. Bahkan beliau juga yang menunjukkan

lelak ayal pada suratnya berdasarkan petujuk dari malaikat Jibril. Pekerjaan ini

terus menerus dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. Sejak al-Our';an

dilurllnkan sampai sempllrna penllrunannya, yaitu dalam waktu 22 lahun 2

bulan 22 hari.

Asy-Syalibhi memberikan penjelasan, "Senanliasa al-QlIr'an dihafal oleh

para sahabal, sejak dari permulaan dilurunkannya sampai selerusnya. Para

sahabal lerus menerlls membneri perhalian dan segera menghafal al-QlIr'an

serta mengonlrol hafalannya, lajwidnya dan membenlulkan cara membacanya,

sejak dari permulaan al-Qur'an dilurunkan hingga akhir penurllnannya.

Nampaknya kajian hisloris unluk membuklikan keotenlikan al-Our'an

melalui sejarah Islam sangatlah dibuluhkan. Pisau analisa berupa pendekalan

hisloris ini diharapkan dapal menghasilkan dala-data yang otenlik dan valid

sehingga pada akhirnya akan dapal menjawab dan membuklikan keragllan

sekelompok orang akan keolenlikan al-Our'an.

Penyeledikan hisloris yang dimakslld disini ialah penyelidikan yang lidak

hanya berupa penggambaran fakla, mengidenlifikasi nama-nama, sumber­

sllmber dan hubungan-hubungan semala; lebih penling lagi adalah -mengingal

hasil-hasil sejarah ekslern· mendefinisikan sualu type pengetahuan, suatu cara

persepsi waklu dan kenyalaan, sualu jaringan kom unikasi. Dengan dem ikian

Page 46: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

35

seeara historis, kejiwaan dan kebahasaan, terpaneanglah persoalan

kesinambungan dan ketaksinambungan dalam kegiatan kesadaran

keagamaan.'

B. Beberapa Aspek Pendukung Keotentlkan al-Qur'an.

1. Buktl-buktl yang terdapat dalam al-Qur'an

Menurut muhammad Husain Thabathabaiy, dalam kitabnya al-Talk!r fi

al-Falsafy fi aI-Islam, la menyalakan bahwa sejarah al-Qur'an demikian jelas

dan terbuka, semenjak lurunnya sampai masa kinL Dia dibaea oleh kaum

muslimin semenjak dahulu sampai sekarang, sehingga pada hakekatnya al-

Qur'an tidak membutuhkan sejarah unluk membuktikan keotentikannya. Kitab

suei tersebut menurut beliau, memperkenalkan dirinya sebagai firman-firm an

Allah dan membuktikan hal tersebut dengan menantang siapapun untuk

menyusun seperti keadaannya. Hal ini sudah eukup menjadi bukli, meskipun

tanda-tanda bukli kesejarahan. Salah satu bukti bahwa al-Our'an yang ada

ditangan kita sekarang adalah al-Qur'an yang turun kepada Nabi saw. Tanpa

perganlian alau perubahan -Ianjul Thabathabaiy- adalah berkaitan dengan sifat

dan eiri yang diperkenalkannya menyangkul dirinya, yang tetap dapat ditemui

sebagaimana keadaan dahulu'

\ Mohamed L6u-koun, Berbagai Pembacaan QUf 'an.. Jaluuta: nns, 1997), h. 77.t Ivfuhammad Husain Thnbathabaiy, al-Qu.r~anfi al-l,lam (Tchcran. fvfarkaz I'larn al-Dzlkrn

al-Khamisah Ii Inllizhar al-Islamiyah, It.), h. 175

Page 47: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

36

Hal lain yang dapat dijadikan bukti sekaligus jam inan akan keotentikan

al-Our'an adalah penelitian yang dilakukan oleh Rasyad Khalifah mengenai

hllruf-huruf hijaiyah yang lerdapal cliclalam al-Our'an. Menurut penelilian beliau

kala-kala yang digunakan oleh al-O ur'an emuanya habis terbagi 19, sesuai

clengan jllmlah huruf-huruf B (i)sm Afl(a) II al-R(a)flm(a)n al-R(a)ll(i)m'

Sebagai bukti kongkrit mari kila lihat contoh perhilungan lersebut di bawah ini :

III Huruf (kaf) yang merupakan clari surah ke-50, dilemukan lerulang sebanyak

57 kali atau 3 x 19

III! Huruf-huruf kaf, fla, ya, 'ain, sf/ad dalam sural Maryam, ditemukan

sebanyak 198 kali alau 42 x 19

I'll Huruf (IIUII) yang memulai sural al-Qur'an dilemukan sebanyak 133 alau 7 x

19. Kedua huruf (ya) dan (sill) pada sural yasin masing-masing dilemukan

sebanyak 285 kali alau 15 x 19, kedua huruf (tf/a) dan (fla) pada surah

Thaha masing-masing berulang sebanyak 342 kali, sama dngan 19 x 18

lIII Huruf (fla) dan (mim) yang lerdapal pada keseluruhan sural yang dimulai

dengan huruf ini, fla, mim, kesemuanya merupakan perkalian 114 x ·19,

yakni masing-masing berjumlah 2.166.

Bilangan-bilangan ini, yang clapal dilemukan langsung dari celah ayal aI-Our-an

oleh Rasyad Khalifah, dijadikan sebagai bukti keolentikan al-Our'an. Karena,

• Huruf a dan i dalam kurung tidal: tertulis dalam aksar" Arab

Page 48: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

37

seandainya ada ayat yang berkurang atau berlebih alau dilukar kala dan

kalimalnya dengan kata alau kalimal yang lain, maka lentu perkalian-perkalian

lersebul akan menjadi kacau.'

Angka 19 di alas, merupakan perkalian dari jumlah-jumlah yang disebul

ilu, diambil dari pernyalaan al-Qur'an sendiri, yakni yang termual dalam Surarl

al-Mudalsir ayal 30 yanbg lurun dalam konleks ancaman lerhadap seorang

meragukan kebenaran al-Qur'an.

2. Bukti-bukti Kesejarahan

a. I<ondisi Sosial Masyarakat Arab Sebelum dan Sesudah

Turunnya al-Qur'an

AI-Qur'an ai-Karim turun dalam masa sekitar 22 lahun atau tepatnya,

menurul semenlara ulama, dua puluh dua lahull, dua bulan dan dua puluh dua

hari.

Masyarakal Arab, yang hidup pada masa lurunnya, al-Qur'an adalah

masyarakal yang lidak mengenal baca lulis, yang diislilahkan al-Qur'an

sebagai masyarakal ummiyin. Kata ini adalah bentuk jama dari umm yang

harfiahnya adalah ibu dalam arti bahwa seorang ummiy adalah yang

keadaannya sama dengan saal dilahirkan oleh ibunya dalam hal kemampuan

, Dikutip oleh lv1ustafa t-fahmud dalam kitabnya. It,fm Asrar ai-0~irtln. (t..lesir: Dar al~

Ma'arif, 1981,h. 64-65.

Page 49: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

38

membaca dan menulis.' Kemampuan tUlis baca dikalangan masyarakat Arab

kala ilu sangal minim, sampai-sampai ada riwayal yang menyebul jumlah

mereka itu tidak lebih dari belasan orang. Karena ilu, satu-satunya andalan

mereka ada hafalan. Dalam hal hafalan, orang Arab -bahkan sampai kini­

dikenal sangat kuat. Masyarakal -khususnya pada masa turunnya al-Quran-

dikenal sebagai masyarakat sederhana dan bersahaja. Kesederhanaan ini,

menjadikan mereka memiliki waklu luang yang cukup, disamping menambah

ketajaman pikiran dan hafalan. Disamping ilu masyarakat Arab sangat

gandrung lagi membanggakan kesusastraan; mereka bahkan melakukan

perlombaan-perlombaan dalam bidang inl pada wakllu-waktu tertentu.

Sehingga lak aneh bila keindahan bahasa al-Qur'an tidak hanya diakui oleh

umat muslim kala itu, tapi juga dikalangan orang kafir. Berbagai riwayat

menyatakan bahwa tokoh-tokoh kaum musyrik seringkali secara sembullyi­

sembunyi berupaya mendengarkan ayat-ayat al-Qur'an yang dibaca oleh kaum

muslim. Kaum muslim disamping mengagumi kandungannya, serla meyakini

bahwa ayal-ayat al-Qur'an adalah pelunjuk kebahagiaan dunia dan akherat.

b. Motlvasl Rasulullah dalam Pemellharaan al-Qur'<ln

Sumber-sumber sepakat untuk men[!atakan bahwa liap kali suatu

fragmen daripada Qur'an diwahyukan, Nabi memanggil diantara para sahabat-

Page 50: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

39

sahabatnya yang terpelajar dan mendiktekan kepada mereka, serta

menunjukkan secara pasti tempat fragmen baru tersebut dalam keselufuhan

al-Qur'an. Setelah mendiktekan ayat tersebut, Muhammad minla kepada juru

tulisnya unluk membaca apa yang sudah ditulis oleh mereka, dengan maksud

untuk mengadakan revisi jika terjadi kesalahan. Disamping ilu Nabi juga selalu

didatangi Jibril setahun sekali, tepatnya Iiap bulan Ramadhan unluk membaca

ulang al-Qur'an dua kali.' Oleh karenanya tak aneh bila Iiap bulan Ramadhan

umat Islam seluruh dunia membiasakan diri untuk selalu menjaga pada bulan

Ramadhan dan melakukan ibadat-ibadat sunnah dengan membaca al-Qur'an

sebanyak-banyaknya. Malah di negara-negara Muslim tertentu memiliki tradisi­

tradisi unik guna memelihara dan melestarikan kemampuan membaca dan

men dalami kitab suci ini, seperti Musabaqah Tilawatil Qur'an MTQ yang

terdapat di Indonesia, maraknya metode-metode membaca al-Qur'an sistem

cepat, dan menjamurnya lembaga pendidikan khususnya menghafal al-Qur'an

seperli di pesantren-pesantren, universitas-universitas dan yang paling kecil

adalah taman pendidikan al-Qur'an yang lak kalah perkembangannya. Tradisi-

tradisi khas seperti diatas secara tidak langsung merupakan kondisi yang

dapat mendukung pelestarian al-Qur'an.

I Maurice Bucaille I Qllrtm. dan SaUlS J.1,fod€"rn. (Jakarta; Bulan-Bintar.lg, 1978), H. 146,

Page 51: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

Rasullah saw. menganjurkan kepada

40

kaum Muslim untuk

memperbanyak membaca dan mempelajari al-Our'an dan anjuran tersebut

mendapat sambutan yang hangat. Disamping itu dalam hadits-hadits Nabi,

banyak ditemukan petunj\1k-peltmjllk yang mendorong para sahabatnya untuk

selalu bersikap teliti dan hati-hati dalam menyampaikan berita lebih-Iebih bila

berita tersebut merllpakan firman-firm an Allah atau sabda Rasul-Nya."

Faktor-faktor yang telah disebutkan cliatas menjadi penunjang

terpelihara dan dihafalkannya ayat-ayat al"Our'an, bahkan dalam pepe;angan

Yam amah, yang telah terjadi beberapa saat setelah wafatnya Rasulullah

saw., telah gugur tidak kurang dari 70 orang penghafal al-Qur'an.'

Walaupun Nabi saw. dan para sahabatnya menghafal ayat-ayat ai-

Our'an, namun guna menjamin terpeliharanya wahyu-wahyu Ilahi itu, beliau

tidak hanya mengandalkan hafalan, tetapi juga tUlisan. Sejarah

monginformasikan bahwa setiap ada ayat yang turun, Nabi saw. selalu

memanggil sahabat-sahabat yang pandai menulis, untllk menulis ayat-ayat apa

saja yang diterimanya, sampai menyampaikan tempat dan urlltan ayat dalam

setiap sllrahnya. Ayat-ayat tersebul mereka lulis dalam pelepah kurma, batu,

kulit-kulit atau tulang-tulang binatang. Sebagian sahabat ada juga yang

, M Quraish Shihab, MembwllIko.n al-Qur em, (Bandlu',g: Mizan, 1993), ceL ke-4, h. 23

r Abdul Azhim al·Zarqaniy, It'ianahd ai-if/an .fi f}jUJu al-Qurtln. (KairQ: al-H:.dabty,

J9(0), Jilid T, h. 250

Page 52: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

41

menul.is ayal-ayal lersebul secara pribadi, namun karena kelerbalasan alai

lulis dan kemanpuan maka lidak banyak yang melakukannya disamping

kemungkinan besar tidak mencakup keseillruhan ayal al-Qur'an. Melode

ganda berupa penghafalan dan penulisan ayal-ayal al-Qur'an inl lernyala

sangal efektif guna melacak akan keolenlikan al-Qur'an ilu sendir!.

Tidak lama, selelah Nabi Muhammad wafal (632 M), penggantinya

yailu Khalifah Abu Bakar r.a. memerinlahkan kepada juru lulis Nabi, Zaid bin

Tsabil untuk menulis sebuah naskah. Kemudlan atas inisiatif Umar, Zaid

memeriksa dokumenlasi yang ia dapalkan di Madinah yang lerdapal dari

berbagai bahan tulisan yang dimiliki secara personal, dengan disaksikan dari

penghafal al-Qur'an. Semua ini dilakukan unluk menghindari kesalahan

lranskripsi (penyalinan lulisan) sedapal mungkin. Dengan cara Ini berhaslllah

lerlulis sebuah naskah al-Qur'an yang sangat dipercaya. Dan pada masa

Khalifah Umar, ia membual sebuah naskah yang dilitipkan pada anak

perempuannya Hafsah, (janda Nabi).

Kemudian pada masa kekhalifahan Usman bin Affan, yang menjabal

dari tahun 644 sampai 655, beliau membenluk sllalu panitia yang lerdirl darl

para ahli dan memerinlahkan unluk melakukan sebuah pembukuan besar.

Panilia lersebut memeriksa dokumen yang dibual oleh Abu Bakar dan yang

dibual oleh Umar kemudian disimpan oleh Hafsah. Panilia berkonsuliasi

Page 53: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

42

dengan orang-orang yang hafal al-Qur'an. Kritik tentang otentitas teks

dilakukan dengan ketat, didukung pUla oleh persetujuan saksi-saksi.

Dengan cara kerja tersebut diatas, maka diperoleh sebuah leks dim ana

urulan sural-sllrat mencerminkanurulan yang dilakukan oleh Nab! Muhammad

ketika membca al-Qur'an dl bulan Ramadhan dl hadapan malaikal Jlbril seperti

yang lelah dijelaskan di alas. Kepingan naskah lulisan yang diperintahkan oleh

Rasul ilu, baru dihimpun dalam benluk "kilab" pada masa pemerinlal1an

Khalifah Abu Bakar La,"

Demikianlah Allah menjarnin keotentikan al-Our'an, jaminan yang

dlberikan alas dasar kemahakuasaan dan kemahalahuan-Nya, lerulama oleh

manusia. Dengan jaminan ayat dl alas, sellap Muslim percaya bahwa apa

yang dibaca apa yang didengarnya sebagal al-Qur'an tidk berbeda sedikllpun

dengan apa yang dlbaca oleh Rasulullah., dan yang diidengar serla dibaca

oleh para sahabal Nabl saw .

.. !bid, h.. 252.

Page 54: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id
Page 55: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

BABIV

PENUTUP

A. Keslmpulan

Proses pengkodifikasian itu melalui liga lahapan :

Tahapan pelama : lerjadi pada zaman Rasulullah, dengan menuliskan

setiap ayal yang lurun oleh sekrelaris pribadi beliau sendiri yailu laid bin

Tsabit pada pelepah kurma, kulil binalang, lulang belulang dan lain

sebagainya.

Tahapan kedua : Terjadi pada masa Khalifah Abu Sakar Siddik dan

Umar bin Khattab.Yang beliau lakukan adalah mengumpulkan ayal-ayal yang

berserakan yang lerlulis di alas pelepah kurma, kulit binalang, lulang, balu,

dikumpulkan dan disalin dalam lembaran-Iembaran yang disebul dengan

Mushaf.Lembaran lersebul dijaga dan dipelihara dengan aman

Tahapan ketiga: Terjadi pada masa Khalifah Uisman bin Affan, dengan

mengadakan penyeragaman bacaan yang dilerbilkan melalui kaidah-kaidah

yang digariskan oleh Usman sendiri unluk menjaga keaslian al-Qur'an sehingga

dengan demikian umat Islam hanya mengenal salu mushaf yaitu mushaf al­

Imam (Mushaf Uismani).

Kelerlibatan manusia dalam proses pemeliharaan al-Qur'an lelah ada

sejak al-Qur"an ilu dilurunkan. Hal ilu bisa dibuklikan dalam sejarah dengan

adanya usaha-usaha pemeliharaan al-Qur"an :

Page 56: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

1. Masa Nabi dan Khuiafaur Rasyldin

-Pemeliharaan al-Qur"an dalam bentuk tulisan

-Pemeliharaan al-Qur"an dalam bentuk hafalan

-Pengkodifikasian hingga berbentuk Mushaf

2. Pasca Khulafaur Rasyidln

-Penulisan Mushaf al-Qur"an

-Pencetakan al-Qur"an

-Tahfidzil Qur"an

B. SARAN-SARAN.

. Penulis berharap kajian inl menambah khazanah keilmuan Islam dan

dapat dijadikan alternalif dan dilindak lanjuli oleh umat Islam dalam

mengkaji i1mu pengetahuan keislaman lainnya.

2. Oengan kajian historis ini mlldah-mudahan dapat memolivasi umat Islam

untllk ikllt andil dalam melestarikan kemllrnian al-Qllr'an.

44

Page 57: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

45

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal, Seluk Beluk al-Our'an, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992, Cet.,Ke 1,

Arkoun, Mohammed, Berbagai PembaGaan Oatan, Jakarta: INIS, 1997

Bakir Ashadr, Muhamad, AI-Alamah, Pedoman Tafsir Modern TerjemahanHidayaturrahman, Jakarta: Risalah Musa 1992, eet ke I

Bueaille, Maurice, Dr. Bible, Qur'an dan Sains Modern, Jakarta : Bulan

Binlang, 1978,

Departemen Agama RI, al-Outan dan Terjemallannya, semarang : PenerbilCV Toha Pulra, 1989,

Hamka, Tafslr al-Azllar, Jakarta: Pustaka Panjlmas, 1983 , Juz. Xiii-XIV

Islam, M., MarnlkalJ AI-Kitab dan AI-Oaran, Surabaya: Penerbit PustakaDa'i, 1992,

Mahmud, Abdul Halim, AI-Tafkir al-Falsafi fi ai-Islam, Beirut: Dar al-kitab al­Lubnany, t.t., h. 50.

Mahmud, Mustafa, Min Asrar ai-Oar 'an, Mesir : Dar al-Ma'arif,1981

Maraghi, Ahmad Mustafa, al-, Tafslr al-MaraglJi, Beirut: Dar el-Fikr, t t.

Marzuki, Kamaludin, 'Ulum al-Outan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,1992, Cet. Ke 1

Nawawi, Rif'at Syauqi, dan M. Ali Hasan, Pengantar lima Tafsir,Jakarta : PTBulan Bintang, 1992, Cet. Ke 2

AI-Qattan, Manna Kholil, Studi IImu-Ilma al-Outan, terj. Jakarta: PT. LiteraAntar Nusa, 1992, Cet. ke-1,

AI-Shalih, SUbhi, MembalJas Ilma-ilma al-Outan, Jakarta: Pustaka Firdaus,1993, Cet, Ke 4,

-------, Membahas lima-lima al-Oar'an, Jakarta: Pustka Firdaus, "i993, Cel.ke 4

AI-Shlddlqi, Hasby, SejaralJ Penganlar lima al-Oar'an. Jakarta: PT. BulanBintang, 1987, Cet, Ke 1

Page 58: (Sebuah Kajian Historis ) - repository.uinjkt.ac.id

46

-------, M., "Hiwar", Kib/at, 9-22 Oktober, 1989.

-------, Membumikan a/-Qur'an, Bandung : Penerbit Mizan, 1992, eet, Ke 4

-------, Makn8 Mukjizaf al-Qur'an, Bandung: Mizan, ·1998, Cel.lll

Siddiq, Abu Bakar, Sejarah a/-Qur'an, Jakarta: Martae NV,1931, eet. Ke 1,

Sumabrata, Abdul Qohar Lukman, ef, a/.,Penganfar Fenomen%gi al-Qur'an,Jakarta: PT Grapika Tamajaya, 1991, Cet. Ke 1

Syahneci, Kadzim, Munir, "Manuskrip-Manuskrip Kuno", al Hikmall, VII,5November, 1992

AI-Atlhabatab'i, Allamah .M.H. Mengungkap Ra/lasia al-Qur'an, Bandung:Penerbil Mizan 1992, Gel. ke 1

-------, al-Qur'all fi al/s/am Markaz I'lam al-Dzikra al-Khamisah Ii Inttizhar al­

Tsawrah al-Islamiyah, Teheran,

-------, Tafsir a/-Mlzall fi Tafsir al-Qur'an, Qom: Madrasah al-Mudarisin fiHauzati al-Umiyah fi QomU Muhadatsah, It., Jilid 12

Vondeffer, Ahmad, //mu a/-Qur'an , Jakarta: Penerbit Rajawali Pers, 1988,Gel. ke-1

Zahabi, AI-, Hussein, Muhammad Tafsir Wa A/ Mufassirun Dar al-Kutub alHadilsah, 1986 vol 2 bab III

Zarqaniy, AI-, AbdUl, Azhim, Manallil al-irfan fi U/um al-Qur'an, al-Halabiy,

Kalro, 1980, Jilid I

ZUhdl, Masjfuk, Pengantar 'U/umul Qur'all, Surabaya: Penerbit PT Bina IImu,1990, Get, Ke-1

Zainal, Abidin, Seluk Be/uk al-Qur'an, Jakarta: Penerbit Bineka Gipta, 1992,Gel. ke -1