sdmuncul

22
UNGARAN - Polda Jawa Tengah (Jateng) menerjunkan tim guna meneliti dugaan pencemaran Sungai Klampok, di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Penyelidikan awal tersebut menyasar limbah yang dibuang Industri Jamu dan Farmasi PT Sido Muncul ke Sungai Klampok. “Laporan dari masyarakat atau LSM yang mengarah (menduga) aliran Sungai Klampok ini dicemari limbah dari pabrik jamu PT Sido Muncul,” tutur Kanit 3 Subdit IV Ditreskrimsus Polda Jateng Kompol Suhartono, Selasa (17/2/2015). Dalam kegiatan penelitian pada

Upload: bumiesnowy

Post on 18-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

UNGARAN-Polda Jawa Tengah (Jateng) menerjunkan tim guna meneliti dugaan pencemaran Sungai Klampok, di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Penyelidikan awal tersebut menyasar limbah yang dibuang Industri Jamu dan Farmasi PT Sido Muncul ke Sungai Klampok.

Laporan dari masyarakat atau LSM yang mengarah (menduga) aliran Sungai Klampok ini dicemari limbah dari pabrik jamu PT Sido Muncul, tutur Kanit 3 Subdit IV Ditreskrimsus Polda Jateng Kompol Suhartono, Selasa (17/2/2015).

Dalam kegiatan penelitian pada Selasa siang tersebut, polisi melibatkan petugas dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Semarang dan peneliti independen.

Ada tiga titik yang jadi fokus perhatian petugas, yakni di inlet dan outlet Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di dalam komplek pabrik PT Sido Muncul serta di alur Sungai Klampok.

Dari tiga tempat tersebut, petugas mengambil sampel air limbah dan air sungai. Tiap sampel air diambil sebanyak lima liter.

Untuk sampel air sungai, kami mengambil sampel di badan sungai paling dekat dengan lingkungan perusahaan, ujar dia.

Menurut Suhartono, hasil pengambilan sampel tersebut selanjutnya akan dilakukan uji laborat oleh laboratorium yang terakreditasi sesuai rekomendasi BLH.

Hasil uji laboratorium akan diketahui paling tidak dalam dua pekan ke depan. Jika uji sampel menunjukkan kualitas air yang ada jauh dari baku mutu yang dipersyaratkan maka langkah hukum akan ditegakkan, terkait Pasal 100 UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Kami mengambil sampel terbuka, nanti hasilnya juga akan kita sampaikan secara terbuka kepada masyarakat, timpalnya.

Suhartono menambahkan, pihaknya juga akan melakukan penyelidikan atas hasil uji laboratorium air limbah sejumlah perusahaan yang ada di daerah aliran Sungai (DAS) Klampok.

Berdasarkan laporan BLH Kabupaten Semarang, pengujian itu dilakukan Sucofindo pada 2014 lalu dan hasilnya dinyatakan air limbah sesuai baku mutu yang disyaratkan.

Data itu akan menjadi bahan penelitian kami karena ternyata ada laporan pencemaran dari masyarakat, imbuhnya.

Manajer Plant PT Sido Muncul, Hadi Hartojo menegaskan, sejauh ini pihaknya telah melaksanakan pengolahan limbah sesuai rekomendasi BLH.

Dengan demikian, limbah hasil pengolahan sudah sesuai dengan baku mutu yang dipersyaratkan.Pihaknya juga menghormati proses yang dilaksanakan aparat Polda Jateng mengingat hal itu bagian dari sistem kontrol dan pengawasan atas proses pengelolaan limbah pabriknya.

Pengawasan itu tentunya memudahkan kami untuk melakukan perbaikan jika masih ada pengolahan limbah yang kurang optimal, pungkas Hadi.

UNGARAN, KOMPAS.com- Bupati Semarang, dr. Mundjirin, mengatakan, pabrik jamu PT Sido Muncul yang berlokasi di desa Diwak, Kecamatan Bergas, sudah dua kali bermasalah dengan limbah. Tanpa merinci waktu kejadian, menurut Bupati beberapa tahun lalu telah terjadi kebocoran limbah.

Hal itu diketahui setelah pihaknya melakukan pengecekan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT Sido Muncul. Namun saat itu sudah dilakukan perbaikan setelah diberi pembinaan.

"Sudah dua kali dan saya melihat sendiri kesana. Dulu ada kebocoran, dan dapat bendera hitam. Ada juga salurannya yang ditutup beton, saat itu saya perintahkan dibongkar. Lalu ada laporan lagi saya cek lagi dan ada kebocoran kemudian diperbaiki. Ehini ada laporan lagi," kata Mundjirin saat ditemui setelah acara penandatanganan pakta integritas yang dilakukan seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kamis (15/1/2015) di Pendopo rumah dinas Bupati Semarang di Ungaran.

Bahkan dalam kasus yang kedua, masyarakat dan beberapa LSM pegiat lingkungan melaporkan, akibat pencemaran limbah itu menyebabkan tanaman tidak normal. Ada temuan tanaman padi yang tercemari limbah, mengalami penurunan kualitas, yakni rasa dan warnanya berubah.

"Katanya (limbahnya) warnanya jelek dan ada endapannya. Ada juga laporan tanaman padinya berbeda. Nanti kita akan cek seperti apa kondisinya. Berasnya itu bisa dimakan atau tidak, jelas Mundjirin.

Mendapat laporan pencemaran limbah PT Sido Muncul yang ketiga kalinya ini, Mundjirin mengaku gerah. Di hadapan wartawan, dia berjanji akan segera melakukan pemeriksaan.

Dia langsung memerintahkan BLH untuk melakukan kajian pencemaran sungai Klampok dan mengancam jika perusahaan tersebut terbukti mencemari lingkungan, pihaknya akan memberikan sanksi yang berat, bahkan bisa saja pencabutan izin usaha.

Tolong Pak Nurhadi (Kepala BLH) identifikasi berapa pabrik yang membuang dan setiap pabrik di cek satu persatu. Jangan-jangan ada yang lainnya," perintah Bupati kepada Nurhadi, Kepala BLH Kabupaten Semarang di hadapan sejumlah wartawan.

Pria yang juga seorang dokter ini khawatir bahwa limbah pabrik yang mencemari sungai Klampok akan berdampak pada kesehatan warga di sekitarnya.

"Ada laporan kalau berbau dan warnanya hitam, itu harus diteliti bisa jadi inveksius, pungkasnya.Tercermar Limbah Sido Muncul, Beras Berwarna Kuning KecoklatanSunday, 04 November 2012, 17:07 WIB

Komentar : 2

Antara/Feri Purnama

Petani menunjukkan kondisi tanah sawah padi berusia 30 hari yang mengalami gagal tanam akibat musim kemarau.A+|Reset| A-REPUBLIKA.CO.ID,UNGARANSejumlah warga dusun Kalisori, Desa Diwak, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang mengeluhkan kebocoran dinding saluran limbah indutri jamu PT Sido Muncul. Pasalnya, kebocoran ini belum kunjung diatasi meski warga telah melaporkannya kepada pihak manajemen perusahaan.

Akibatnya, limbah pabrik jamu yang keluar dari sumber bocoran ini mengalir keluar lingkungan pabrik dan terus mencemari lingkungan sekitarnya. Air limbah berwarna hitam pekat dan berbau tidak sedap terus mengalir menggenangi areal persawahan milik warga yang berada tepat di belakang pabrik ini.

Berdasarkan pantauan di lapangan, ditemukan adanya kebocoran pada dinding saluran pembuangan limbah, yang mengalirkan cairan warna hitam dengan bau kurang sedap. Cairan ini masuk ke saluran irigasi dan terus menggenangi beberapa petak sawah warga.

Beberapa warga mengaku, limbah pabrik ini sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi mereka. Shahri (70), warga Dusun Kalisori RT 05/RW 01, Desa Diwak mengaku pencemaran limbah Sidomuncul telah menyebabkan sawah miliknya tidak bisa berproduksi secara normal.

Terutama tanaman padi yang tumbuh di lokasi genangan limbah berwarna hitam. Semenjak ada pencemaran, beras yang dihasilkan warnanya juga menjadi kuning kecoklat-coklatan, tidak bisa berwarna putih seperti beras normal, ujarnya, Ahad (4/11).

Ia juga mengaku, sejumlah petani pemilik sawah di belakang pabrik pernah mengajukan komplain. Namun sejuah ini belum ada penanganan terkait kebocoran limbah oleh pihak PT Sido Muncul, kecuali bantuan sarana pertanian.

Hanya sekali pada tahun 2011 petani yang sawahnya tercemar limbah, diberi bantuan bibit sebanyak 3 sak, pupuk 2 kuintal dan obat tanaman 2 botol. Setelah itu tak ada lagi. Padahal kami menghendaki kebocoran limbah ini diantisipasi, imbuh Shahri.

Dampak yang dirasakan akibat kebocoran limbah ini tak hanya para petani. Wargapun mengeluhkan dampak kebocoran ini bagi sumber air mereka, terutama sumur di pemukiman. Air sumur sejumlah warga juga terlihat keruh dan bercampur aroma limbah.

Kami menduga kebocoran limbah ini juga telah mempengaruhi kualitas air sumur milik warga, ungkap Munari (34), salah seorang warga RT 03/RW 01 Desa Diwak yhang ditemui terpisah.

Ia menambahkan, pencemaran yang bersumber dari kebocoran limbah ini sesungguhnya sudah berlangsung lama. Bahkan juga sudah disampaikan kepada pihak manajemen perusahaan.

KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Etika profesional dikeluarkan oleh organisasi profesi untuk mengatur perilaku anggotanya dalam menjalankan praktik profesinya bagi masyarakat. Dalam kongresnya tahun 1973, IAI untuk pertama kalinya menetapkan Kode Etik bagi profesi Akuntan di Indonesia. Pembahasan mengenai kode etik IAI ditetapkan dalam Kongres VIII tahun 1998.Sejakkongres yang dilakukantahun 1998, IAI menetapkan delapan prinsip etika yang berlaku bagi seluruh anggota IAI dan seluruh kompartemennya. Setiap kompartemenmenyajikan8 (delapan) Prinsip Etika ke dalam Aturan Etika yang berlaku secara khusus bagi anggota IAI. Setiap anggota IAI, khususnya untuk Kompartemen Akuntansi Sektor Publik harus mematuhi delapan Prinsip Etika dalam Kode Etika IAI beserta Aturan Etikanya.

PRINSIP ETIKA PROFESIIKATAN AKUNTANSI INDONESIA

Pendahuluan01. Keanggotaan dalam Ikatan Akuntan Indonesia bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota, seorang akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga disiplin di atas dan melebihi yang disyaratkan oleh hukum dan peraturan.

02. Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik IAI menyatakan pengakuan profesi akan tanggung jawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan. Prinsip ini memandu anggota dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya dan merupakan landasan dasar perilaku etika dan perilaku profesionalnya. Prinsip ini meminta komitmen untuk berperilaku terhormat, bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi. Berikut adalah delapan prinsip etika yang telah ditentukan ketetapannya :Prinsippertama: Tanggung Jawab ProfesiDalamprinsiptanggung jawabnya sebagai profesional, setiapanggotaberkewajibanmenggunakan pertimbangan moral dan profesionalsetiap melakukan kegiatannya.Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peranan tersebut, anggota memiliki tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka.

Prinsip Kedua: Kepentingan PublikSetiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, mengormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan.

Prinsip Ketiga: IntegritasIntegritas adalah suatusatu kesatuanyang mendasarimunculnyapengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang mendasari kepercayaan publik dan merupakanstandarbagi anggota dalam menguji semua keputusan yang diambilnya.Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus menjaga tingkat integritasnya dengan terus memaksimalkan kinerjanya serta mematuhi apa yang telah menjadi tanggung jawabnya.

Prinsip Keempat: ObjektivitasObjektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota berdasarkan apa yang telah pemberi nilai dapatkan. Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur, secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain

Prinsip Kelima: Kompetensi dan Kehati- hatian ProfesionalKompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggotatidak diperkenankan menggambarkan pengalaman kehandalan kompetensi atau pengalaman yang belum anggota kuasai atau belum anggota alami. Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi 2 fase yang terpisah:1. Pencapaian Kompetensi Profesional.Pencapaian ini pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum yang tinggi, diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan ujian profesional dalam subjek- subjek yang relevan. Hal ini menjadi pola pengembangan yang normal untuk anggota.2. Pemeliharaan Kompetensi Profesional.Kompetensi harus dipelihara dan dijaga melalui komitmen, pemeliharaan kompetensi profesional memerlukan kesadaran untuk terus mengikuti perkembangan profesi akuntansi, serta anggotanya harus menerapkan suatu program yang dirancang untuk memastikan terdapatnya kendali mutu atas pelaksanaan jasa profesional yang konsisten.

Sedangkan kehati- hatian profesional mengharuskan anggota untuk memenuhi tanggung jawab profesinya dengan kompetensi dan ketekunan.

Prinsip Keenam: KerahasiaanDalam kegiatan umum auditor merupakan memeriksa beberapa yang seharusnya tidak boleh orang banyak tahu, namun demi keprofesionalitasannya, para auditor wajib menjaga kerahasiaan para klien yang diauditnya. Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selam melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan.Anggota mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa staff di bawah pengawasannya dan orang- orang yang diminta nasihat dan bantuannya menghormati prinsip kerahasiaan.

Prinsip Ketujuh: Perilaku ProfesionalKewajiban untuk menghindari perbuatan atau tingkah laku yang dapat mendiskreditkan atau mengurangi tingkat profesi harus dipenuhi oleh anggota sebgai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staff, pemberi kerja dan masyarakat umum.

Prinsip Kedelapan : Standar TeknisSetiap anggota harus melaksanakan profesionalitasnya sesuai dengan standar teknis dan standar professional yangditetapkan secara relevan.Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh IAI, International Federation of Accountants, badan pengatur, dan peraturan perundang- undangan yang relevan.