scenario 2 geriatri

12
Scenario 2 Geriatri JUMP 1 1. Nitrit positif : adanya nitrit di dalam urine yang mengindikasikan adanya bakteri gram negative. 2. Geriatric Depression Scale : tes untuk skrining depresi dengan 15 atau 30 pertanyaan. 3. Sulcus medianus prostat mendatar : menandakan adanya pembesaran pada prostat. 4. MMSE : untuk menilai dan evaluasi gungsi kognitif 5. Obat tidur : obat-obatan yang merangsang SSP dan memilki efek hipnotik 6. Kreatinin : produk metabolisme fosfat kreatin yang terjadi di otot. 7. Gaduh gelisah : tanda gawat darurat psikiatri dengan gejala gelisah, agitasi, banyak gerak, menyerang orang lain. 8. Rectal toucher : pemeriksaan fisik pada rektal dengan memasukkan jari. Fungsinya untuk memeriksa lumen rectum, kontraksi m.sphincter ani, lender, bleeding, adventitia (prostat/uterus) JUMP 2 1. Mengapa kakek Yoso mengeluh berulang kali kencing di malam hari ? 2. Mengapa ada keluhan tidak bisa tidur dan mudah marah? 3. Bagaimana interpretasi pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium ? 4. Apakah tujuan dilakukan RT, GDS, MMSE

Upload: reinitavany

Post on 10-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

geriatri

TRANSCRIPT

Scenario 2 Geriatri JUMP 11. Nitrit positif : adanya nitrit di dalam urine yang mengindikasikan adanya bakteri gram negative.2. Geriatric Depression Scale : tes untuk skrining depresi dengan 15 atau 30 pertanyaan.3. Sulcus medianus prostat mendatar : menandakan adanya pembesaran pada prostat. 4. MMSE : untuk menilai dan evaluasi gungsi kognitif5. Obat tidur : obat-obatan yang merangsang SSP dan memilki efek hipnotik6. Kreatinin : produk metabolisme fosfat kreatin yang terjadi di otot. 7. Gaduh gelisah : tanda gawat darurat psikiatri dengan gejala gelisah, agitasi, banyak gerak, menyerang orang lain.8. Rectal toucher : pemeriksaan fisik pada rektal dengan memasukkan jari. Fungsinya untuk memeriksa lumen rectum, kontraksi m.sphincter ani, lender, bleeding, adventitia (prostat/uterus)JUMP 21. Mengapa kakek Yoso mengeluh berulang kali kencing di malam hari ?2. Mengapa ada keluhan tidak bisa tidur dan mudah marah?3. Bagaimana interpretasi pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium ?4. Apakah tujuan dilakukan RT, GDS, MMSE 5. Adakah hubungan keluhan dengan konsumsi obat tidur ?6. Mengapa kakek Yoso diputuskan untuk opname ? 7. Bagaimana hubungan usia, jenis kelamin, dengan keluhan yang dialami ?8. Adakah hubungan dengan meninggalnya istri satu bulan yang lalu dengan keluhan pasien ?

JUMP 31. a. inkontinensia ditinjau dari aspek penuaan , patobiologi, BPH, poliuri DM.b. pathogenesis nokturiac. DD d. fisiologi berkemih2. a. apakah gejala terkait dengan delirium ?b. apa saja yang menyebabkan gangguan tidur pada lansia ? (etiologi, klasifikasi, penatalaksanaan)c. bagaimana perubahan fisiologi tidur pada lansia ?3. idem4. semua tentang GDS dan MMSE5. a. farmakokinetik dan farmakodinamik obat tidurb. macam-macam obat tidur c. indikasi dan kontraindikasi obat tidur d.ESO6. Epidemiologi :a. BPHb. ISKc. Depresid. Inkontinensiae. DM7. Tatalaksana umum terintegrasi

INKONTINENSIA Terjadi pada semua umur dan pada proses penuaan prevalensinya meningkat. Lebih sering diderita pada wanita dibanding pria. Disebabkan karena :1. Pemendekan uretra.2. Sensasi berkemih berkurang.3. Penurunan fungsi muskulus detrusor.4. Peningkatan volume residual urinaria.5. Penutupan urethral yang kurang aktif.6. Factor iatrogenic : obat-obatan Tipe-tipe inkontinensia 1. Tipe urgensi : ketidakmampuan pasien untuk menahan berkemih karena penurunan sensasi berkemih. Ciri-cirinya sering berkemih dan nokturia2. Tipe stress : kebocoran urine secara involunter yang disertai dengan tekanan intraabdominal yang disebabkan kelemahan otot dasar pelvis3. Tipe campuran : campuran dari tipe stress dan tipe urgensi4. Tipe voiding problem : terjadi obstruksi saat berkemih dengan rasa tidak tuntas. Penyebabnya adalah BPH, kegagalan detrusor, impaksi fecal5. Tipe fungsional : ketidakmampuan pasien menjangkau toilet.

Ditinjau dari waktu 1. Akut : kurang dari 6 bulan.2. Kronis : lebih dari 6 bulan. Akronim DRIP dan DIAPPERS Inkontinensia dan nokturia komplikasinya signifikan pada lansia yaitu meningkatkan stressor pada penderita, dan meningkatkan risiko jatuh. Morbiditas dan mortalitas juga meningkat, terjadi gangguan tidur sehingga fungsi kognitif terpengaruh.Pada nokturia menyebabkan lansia mudah marah. Fisiologi berkemih : anyaman saraf yang dibentuk oleh saraf simpatis, parasimpatis, dan sensorik. Jika VU kapasitasnya sudah dapat menimbulkan stimulus, maka stimulus akan dibawa ke saraf simpatis, parasimpatis, dan korteks serebria. Pada korteks serebri lebih lambat. Untuk saraf simpatis otot detrusor relaksasi dan otot sfinkter kontraksi. Saraf parasimpatis berkebalikan dengan saraf simpatis. Muskulus yang involunter :. M.detrussor vesicae dan m.Volunteer : m.spfinkter uretra internum Penatalaksanaan inkontinensia : untuk tipe urgensi dilakukan terapi perubahan sikap berkemih secara terjadwal dan jika ada factor lain seperti obat-obatan maka dilakukan evaluasi. Untuk tipe stress terapi dilakukan dengan latihan untuk menguatkan otot dasar panggul seperti senam Kegel dan biofeedback. Tipe campuran terapinya menyesuaikan gejala yang sering muncul. Tipe voiding problem terapinya dengan mengatasi ISK atau BPH terlebih dahulu. Tipe fungsional menggunakan pispot, toilet portable, atau toilet dibuat lebih mudah dijangkau. BPH :Tingkat ringan, sedang, berat, menggunakan skala Lutz dengan pertanyaan. Hasil yaitu Ringan : 0-7, sedang :7-18 berat: 18-35. Skala Lutz dapat digunakan untuk pemilihan tatalaksana. Ringan :watchful waitingSedang : medikamentosaBerat : operasi, berdasarkan ukuran . ada open surgery untuk prostat yang sudah benar-benar besar >50cc, untuk minimal invasive digunakan untuk pembesaran >50cc. Sulkus medianus cekung pada normalnya, peka terhadap estrogen, pada bagian tepi peka terhadap androgen. Pada lansia androgen turun sehingga estrogen secara relative meningkat sehingga akan memacu pada bagian tengah membesar sehingga sulcus medianus tidak teraba atau mendatar. Secara epidemiologi pembesaran prostat terjadi setelah 60 th. Pembesaran terjadi karena pada lansia mengalami stimulasi testosterone yang akan dirubah jadi DHT, sehingga DHT akan menyebabkan pembesaran sel-sel pada prostat. ISK Dapat dilakukan dengan pemeriksaan nitrit, eritrosit, pemeriksaan bakteri dan sedimen urin. Untuk menegakkan diagnosis menggunakan pemeriksaan bakteri. Bakteri merubah nitrat menjadi nitrit oleh enzim nitrat reductase. Tapi pemeriksaan nitrit saja tidak cukup, harus dibarengi dengan pemeriksaat leukosit esterase. Pada ISK terjadi inflamasi pada otot-otot di saluran kencing sehingga bisa menyebabkan inkontinensia urine. GANGGUAN TIDUR Pada lansia ritme sirkadian berubah, terjadi penurunan kualitas tidur karena waktu memulai tidur lama dan waktu tidur nyenyak berkurang. Untuk ritme sirkadian diatur oleh nucleus suprachiasmatic dengan pengeluaran hormone yang dipengaruhi oleh perubahan gelap dan terang INTERPRETASI Kreatinin normal : laki-laki -> 0,7-1.3 wanita ->0.5-0.9 . pada scenario kreatinin meningkatGDS normal 200mg/dl, pada scenario GDS meningkatProtein : +1,+2,+3,+4,+5. Untuk konfirmasi digunakan 3 kali tesTekanan darah : pada scenario termasuk normal karena belum melebihi 150/90. Nitrit positif : penyebabnya spesies proteus, klebsiella, ..Leukosit : normal = ciri nefropati DM-> proteinuria, retensi Na (jadi polyuria) dan glikosuria (normalnya glukosa hanya sedikit yg keluar). Pada nefropati DM terjadi peningkatan produksi urin, dan pada geriatric ada kelemahan degenerative pada system urin shg memperparah inkontinensia. Komplikasi : GGK->nefron rusak. Masuk ke inkontinensia tipe overflow. Klinis nefropati (Arina) : proteinuria -> edema. Urin berbusa . biasanya dibarengi retinopati. Epidemiologi pada org DM yang udah 10-20th. Ada kelelahan umum. Px mikroskopis urin ada hyaline cast. DM2 lebih banyak nefropatinya disbanding DM1. Obat tidur Benzodiazepine : farmako UI . dapat menimbulkan rebound phenomena, dapat mengganggu ventilasi pada lansia. Pada lansia dosis terendah tapi efektif. Kalo bisa jangka pendek 3-4mgg. Dikasihnya waktu malam supaya tidak mengganggu aktivitas.Sebaiknya pada lansia ga langsung dikasih obat tidur, cari tahu dulu penyebab gangguan tidur. Gangguan Tidur pada LansiaAntara lain sulit mulai, slit mempertahankan, early awake. Ada organic dan non organikNon organic :a. Insomnia : ada perubahan ritme sirkadian, penyakit, gangguan di psikologis. Terapi dimodifikasi perilaku. b. Parasomnia Pada scenario lebih ke non organic .Perubahan tidur pada lansia :Stadium 1-4. Stadium 1 pada lansia lebih lama. Stadium 4 lebih singkat. Asscociation bla31. Gangguan memulai dan menjaga tidur2. Mai3. Terjaga4. Behavior tidurTerapi : tidur miring, soalnya kalo telentang periode apnea meningkat.

Depresi dan Delirium nanda Delirium : pikiran tidak sistematis. Sering tidak diketahui. Peyebab : post-surgical, di RS terlalu lama. Atipik, tidak ada ciri khas. Factor predisposisi delirium : gangguan kognitif, demensia, penyakit kronis, gangguan fungsional, usia terlalu lanjut, dehidrasi, malnutrisi, gangguan penglihatan dan pendengaran. GDS - medaUntuk mengkaji tingkat depresi. 30 pertanyaan (gds panjang) dan 15 (gds pendek). 30 -> klasifikasi depresi 1. Dysphoria : putus asa, tidak berdaya, tidak berharga, ide bunuh diri di akhir2. Cemas : 8,13,183. Gangguan kognitif atau memori4. Gejolak emosi / agitasi5. 3 serangkai : MAS = menarik diri, agitasi, semangat . digambarkan pengalaman dan perilaku tergantung umur, fisik, dll.Normal = 0;9Mild Depresi = 10-19Severe depresi =20-30Tahun 1997 Cuma pake 2 pertanyaan . hasil : anhedon atau depresi

MMSE - YolaAda 30 poin tapi dikelompikkan jadi 7 kelompok besar1. Orientasi : waktu, tempat. Nilai max 52. Registrasi : menyebut 3 benda selang 4 detik. Nilai max 5 (3)3. Atensi dan kalkulasi : 100-7-7-7.. nilai max 3 (5)4. Memori : jangka pendek = ulangi 3 kata . panjang=peristiwa sepanjang hidup. Nilai max 5 (3)5. Bahasa : nilai max 9 . macam : sebut nama benda max 2, ulang kalimat max 1, lakukan perintah max 3. Diminta membaca dan melakukan perintah max 1. Menulis kalimat spontan bisa max1. Menggambar segilima max 1. 24-30 normal , 17-23 gangguan kognitif , 0-16 ?????Tipe kepribadian 1. Tipe konstruktif : paling bagus. Tidak mungkin kena depresi. 2. Ketergantungan : biasanya tergantung dengan istri. Seperti kakekYoso3. Defensive : dulu punya pekerjaan tidak stabil . post power syndrome4. Bermusuhan 5. Membenci / menyalahkan diri sendiri : penurunan sosioekonomi, perkawinan tidak bahagia, tidak iri pada yang muda. Angka bunuh diri tinggi . tidak punya ambisi.

Psikogeriatri aghfa Anamnesis. Px fisik. Bedakan kesepian dan hidup sendiri ! Gejala utama dan gejala lain depresi lihat PPDGJ !! 2 minggu untuk penegakan diagnosis. Obat yang bisa mencetuskan depresi : obat tidur (benzodiazepine), antihipertensi, sedative fenobarbital, analgetik. First line : DDAkut : gaduh gelisah, marah-marah, tidak bisa tidur. 1. Depresi2. BPH3. ISK4. DM dengan komplikasi nefropati 5. Hipertensi

Tatalaksana umum Obati awal : gaduh gelisah . stabilitas gula darah. Hipertensi . Nonfarmakologi : perbaiki pola hidup (cari aktivitas, hobi,wisata), psikoterapi, rehabilitasi medis, konsul psikiatri, untuk hipertensi perbaiki pola makan,Farmakologis : antidepresan . beri androgen eksternal untuk BPH. Glibencamide yang terkontrol untuk DM. Geriatric itu kompleks broo